Cari Review Buku

Tampilkan postingan dengan label Novel Detektif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Detektif. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Maret 2024

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child - Buku dan Seri Televisinya Jempolan

Sebagai pecinta seri Jack Reacher, sudah pasti kami semangat banget dong pas tahu ada lagi seri Jack Reacher yang diadaptasi. Kali ini ke serial televisi, Reacher (2022), yang diangkat dari novel pertama di seri novel ini, Killing Floor. Untungnya, kami sudah punya bukunya. Jadi habis nonton serialnya bisa langsung baca bukunya. Killing Floor ini terbit pertama kali pada tahun 1997. Di UK diterbitkan oleh penerbit Bantam Press. Sedangkan di US diterbitkan oleh penerbit Putnam. Buku ini memenangkan Anthony Award dan Barry Award sebagai novel pertama terbaik.

Sinopsis

Seorang Jack Reacher turun dari sebuah bus di sebuah kota yang bernama Margrave. Semua itu hanya karena dia ingat kalau kakaknya pernah bercerita mengenai seorang musisi blues yang meninggal di sana. Nama musisi itu Blind Blake. Masalahnya, baru saja Jack Reacher sampai dan sedang mau makan, tiba-tiba saja dia ditangkap dengan kasar dan dituduh sebagai pembunuh.

Dalam penahanan, Reacher bertemu Finlay, kepala detektif di sana. Finlay sendiri baru pindah ke Margrave. Perawakan dan pembawaan Finlay sebenarnya sangat bertolak belakang dengan Margrave. Finlay adalah detektif yang mumpuni, tapi dia pun tetap mengalami kesulitan mengatasi kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada Reacher. Reacher juga bertemu Roscoe, satu-satunya petugas polisi wanita di sana. Roscoe percaya bahwa Reacher tidak bersalah.

Reacher banyak memberi masukan kepada Finlay. Petunjuk pertama mengarahkan mereka kepada seseorang bernama Paul Hubble, seorang mantan bankir yang tiba-tiba saja langsung mengaku sebagai pembunuhnya. Tentu saja Finlay tidak bisa langsung percaya. Hubble lebih tidak mungkin lagi melakukan kekejaman seperti yang sudah terjadi. Masalahnya, mereka berdua terpaksa dikirimkan ke penjara negara di Warburton selama pemeriksaan berlangsung.

Mereka hanya satu hari di penjara. Hanya menunggu pagi. Tapi ternyata mereka dijebak dan nyaris saja terbunuh. Kalau bukan karena kemampuan Reacher, mereka berdua tidak akan bisa keluar dari penjara itu hidup-hidup. Sekeluarnya dari penjara, Reacher menemukan kenyataan bahwa korban adalah kakaknya sendiri, Joe Reacher. Reacher pun memutuskan untuk menetap dan ikut ambil bagian dalam penyelidikan. Sementara itu, sekeluarnya dari penjara Paul Hubble menghilang dan diperkirakan sudah tewas.

Reacher pun menyelidiki Margrave yang aneh. Sebuah kota yang sebetulnya sudah terkucilkan karena pembangunan jalan-jalan tol yang seharusnya mematikan kota itu. Tapi anehnya, Margrave bisa bertahan bahkan tampilannya seperti kota baru yang sangat berkilau. Kota dengan banyak uang. Sangat banyak uang yang tidak wajar. Reacher harus melawan penguasa kota yang korup, keluarga pebisnis yang mencurigakan, pelaku misterius yang penuh kekejaman, hingga warga kota yang ingin tetap makmur, tidak peduli sekotor apa pun caranya.

Review

Buku yang kami baca ini adalah versi Bahasa Inggris terbitan Bantam Press. Meskipun Bahasa Inggris, kami tidak merasa ada kesulitan yang berarti. Tulisannya juga besar-besar dan nyaman dibaca. Dari segi bahasa juga sederhana dan tidak banyak kosa kata yang sulit. Dari segi cerita, Killing Floor ini menurut kami cukup mantap sih. Apalagi mengingat bahwa ini adalah buku pertama di seri Jack Reacher. Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, dari sudut pandangnya Reacher. Menurut kami alur novel ini lumayan santai ya untuk genre buku action. Cenderung lambat. Tapi kalau sudah mulai aksi berantem-berantem, wah, sudah pasti menegangkan dan seru. Cerita latar belakang beberapa tokoh juga jadi poin plus di novel ini. Cerita tentang Joe dan Jack Reacher di masa kecil mereka. Bahkan cerita tentang Blind Blake bikin kami meneteskan air mata. Endingnya menurut kami juga cukup oke dan seru. Agak mengharukan malah.

Kalau ada satu kekurangan di buku ini yang kami langsung sadari adalah kelemahannya karena menggunakan sudut pandang orang pertama saja. Kami membaca buku ini setelah menonton serial televisinya, dan yang namanya serial TV pasti aksi-aksinya lebih dinamis. Sudut pandang yang digunakan pun sudut pandang orang ketiga yang tidak hanya mengikuti aksi reacher, tapi juga mengikuti aksi beberapa tokoh yang lain. Nah, makannya di buku ini, saat Roscoe sempat menghilang, pembaca pun tidak tahu apa yang terjadi pada Roscoe. Pembaca baru tahu nanti, di akhir cerita atau ketika sudah ketahuan apa yang terjadi dengan orang-orang tersebut. Tapi selain hanya bikin penasaran, hal ini sebetulnya tidak terlalu masalah sih.

Buku vs Serial Televisi

Menurut kami yah, Alan Ritchson itu aktor yang paling pas memerankan tokoh Jack Reacher. Perawakannya dapet banget. Berbeda sama film Jack Reacher yang diperankan oleh Tom Cruise. Bukannya Tom Cruise tidak bagus lho. Kalau secara action sih Tom Cruise dapet banget ya. Tapi perawakan Jack Reacher dengan yang di novel beda jauh. Berdasarkan CV Jack Reacher yang ada di novel ini, tinggi Reacher itu 1.95 m. Sedangkan beratnya sekitar 100-113 kg. Ukuran mantelnya aja 3XLT. Ya kan Tom Cruise tidak sebesar itu kan ya? Dari segi pembawaan pun lebih pas. Ada kesan dingin pada tokoh Reacher yang diperankan oleh Alan Ritchson. Kalau Tom agak lebih tengil pembawaannya.

Dari segi cerita juga, mungkin karena serial TV ya, yang bisa banyak episode, serial TV bisa sejalan dengan bukunya sekitar 70%-an. Sisanya tentu saja ada penyesuaian. Tapi tidak terlalu jauh. Perubahannya justru membawa dinamika yang berbeda dan seru ke dalam ceritanya. Secara keseluruhan kami acungi jempol untuk serial TV Reacher Season 1.

Genre novel ini thriller yah. Jadi sudah pasti ada bunuh-bunuhan dan cukup sadis. Reacher sendiri di beberapa kesempatan bertarung layaknya mesin pembunuh berdarah dingin. Kalau mau dibilang pahlawan, tapi kok ngeri juga. Karena dia kadang tidak punya rasa belas kasihan ataupun rasa bersalah. Walaupun yang dia habisi memang orang jahat sih. Tapi gimana ya? Novel ini juga bergenre detektif polisi. Cocok untuk pembaca yang menyenangi tema tersebut.

Quote

To understand the traveling blues you need to be locked down somewhere. In a cell. Or in the army. Someplace where you're caged. Someplace where smokestack lightning looks like a far-away beacon of impossible freedom.

~ Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Like Blanche in that old movie, a wanderer depends on the kindness of strangers. Not for anything specific or material. For morale.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Long experience had taught me to evaluate and assess. When the unexpected gets dumped on you, don't waste time. Don't figure out how or why it happened. Don't recriminate. Don't figure out whose fault it is. Don't work out how to avoid the same mistake next time. All of that you do later. If you survive. First of all you evaluate. Analyse the situation. Identify the downside. Assess the upside. Plan accordingly. Do all that and you give yourself a better chance of getting through to the other stuff later.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


It was a sad story. Stories about wrecked dreams always are.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


I wanted to keep on the move. It's a basic rule for safety. Keep moving around.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


She said it with a lot of feeling. She'd liked Margrave. Her family had toiled there for generations. She was rooted. She'd liked her job. Enjoyed the sense of contribution. But the community she'd served was rotten. It was dirty and corrupted. It wasn't a community. It was a swamp, wallowing in dirty money and blood. I sat and watched her world crumble.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


There wouldn't be anyplace left to stay around in. And I had to wander. Like the song I was singing in my head. I had to ramble. A traditional song. A song that could have been written for me.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Waiting is a skill like anything else.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Link pemesanan

Kamis, 25 Agustus 2022

Review Novel Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie - Plot Twist Banget

Mari mereview novel Agatha Christie lagi. Kali ini Peril At End House alias Hotel Majestic. Hercule Poirot ceritanya sudah pensiun dari dunia detektif. Niatnya sih biar ada regenerasi. Tapi tentu saja, kasus-kasus tidak mengenal kata pensiun, dan kemampuan Poirot pun masih banyak dibutuhkan dimana-mana. Tapi Poirot menepis semua tawaran penyelidikan karena dia mau santai-santai saja menikmati masa pensiunnya. Poirot dan sahabatnya Hastings sedang enak-enak berlibur di Hotel Majestic hingga suatu hari mereka berdua berpapasan dengan nona cantik bernama Nick Buckley. Nick tampaknya tipe wanita yang menggampangkan segala sesuatu dan tidak terlalu menganggap serius hal-hal yang seharusnya berbahaya. Lagipula, dasar detektif, Poirot punya magnet terhadap kejahatan. Kalau Poirot tidak mau menerima kasus yang disodorkan kepadanya, maka kasus-kasus itulah yang akan mendatangi Poirot. Maka ketika Nick hampir tersengat lebah yang ternyata adalah sebutir peluru, Poirot pun mulai beraksi. Nick sudah tiga kali mendapati serangan yang mematikan. Ajaibnya dia bisa lolos dari ketiga serangan itu. Apa yang sebenarnya diincar dari Nick? Nick memang pemilik rumah besar bernama End House. Tapi hartanya tidak banyak dan rumah itu pun sudah bobrok dan digadaikan pula. Apakah setelah tiga kali si pembunuh akan menyerah? Ternyata masih ada serangan keempat yang gagal diantisipasi oleh Poirot. Tapi kali ini korbannya adalah gadis lain. Nick ajaibnya kembali lolos dari maut. Tapi bagi Poirot, satu korban sudah cukup, dia harus segera menemukan siapa pembunuhnya.

Kami suka sih sama cerita di novel ini. Seru dan cukup menegangkan. Poirot dan Hastings juga kadang-kadang bisa kocak. Teka-tekinya lumayan membingungkan. Tapi yang menyebalkan sebenarnya plot twist-nya. Ngga nyangka aja gitu kalau penjahatnya yang itu (tenang aja, kali ini kami ngga akan kasih spoiler). Belum lagi karena penjahatnya ada dua dengan motif kejahatan yang berbeda. Makin bikin ribet kan. Tapi overall seru sih.

Sisi negatif novel ini sebenarnya tidak banyak sih. Kami hanya tidak suka dengan penyelesaian ending ceritanya. Kenapa Poirot membiarkan pelakunya mengambil penyelesaian sendiri? Kayaknya keadilannya kurang gitu, secara kejahatannya sangat terencana dan bisa dibilang kejam juga.

Rating Goodreads buku ini 3.98/5.00. Bagus banget. Kalau rating pribadi kami sih, antara 3.50-4.00/5.00. Kami suka ceritanya tapi tidak terlalu setuju sih sama endingnya. Tapi overall recommended kok.

Novel ini bisa dibaca sama siapa saja yang suka cerita detektif. 

Buku ini bisa dipesan di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/FDcaVYSp1Lb

QUOTE

"Tapi Anda tidak menceritakan segala-galanya yang ada dalam hati Anda--dalam hidup Anda..."

Lambat-lambat ia berkata,

"Apakah ada orang yang bisa berbuat begitu?"

~ Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Karena, sahabatku, makin biasa-biasa saja suatu penjelasan, makin besar kemungkinannya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Dia seorang anak muda yang tertutup. Dia tak mudah memperlihatkan perasaannya. Padahal orang-orang begitulah yang sering punya perasaan paling keras.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tak menyukai cara hidup seseorang tak berarti dia tak menaruh hati pada orang itu.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tidak semua orang mau mengorek-ngorek hal yang tak ada hubungannya dengan diri kita sendiri.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Kalau pikiran kita diatur dan ditata, kita takkan lupa.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Menyimpan rahasia merupakan suatu seni yang menuntut kepandaian kita menceritakan kebohongan dengan lihai, dan kita harus memiliki kemampuan besar untuk memainkan komedi itu, dan menikmatinya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie

BACA JUGA

Minggu, 03 Juli 2022

Review Trio Detektif 9: Misteri Jeritan Jam - Serunya Berburu Harta Karun

Ya ampun ngga kerasa, ternyata blog ini liburnya sebulanan yah? Huaa maaf banget. Tapi sekarang kita balik lagi tentunya dengan review baru. Kali ini dari salah satu novel remaja favorit kami, Trio Detektif. Yang mau kita review ini buku ke-9 dengan judul Misteri Jeritan Jam. Mari kita intip dulu yuk sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini sebenarnya tidak ada permintaan penyelidikan yang masuk ke Trio Detektif. Hanya saja Jupiter menemukan jam beker antik yang unik. Alih-alih bunyi alarm biasa, jam beker itu justru menjerit. Yup, menjerit dengan suara melengking yang menakutkan. Jam itu unik dan cukup menggelitik rasa ingin tahu Jupiter. Berhubung mereka sedang tidak ada penyelidikan apa-apa, jadi Jupiter juga iseng-iseng saja ingin menelusuri asal usul jam tersebut.

Awalnya sih seperti tidak ada titik terang akan asal usul jam itu. Sampai akhirnya Jupiter dkk dapat menemukan siapa pembuat jam itu, yang pada akhirnya membawa mereka ke sebuah rumah dimana ternyata, disana banyak sekali jam yang menjerit-jerit. Petualangan mereka ternyata berakhir menjadi sebuah perburuan harta karun, dengan teka-teki dan petunjuk-petunjuk misterius.

Tapi masalahnya, ternyata bukan hanya mereka yang memburu misteri jam menjerit. Ada pihak-pihak yang menginginkan harta yang sama. Mereka bahkan tega menculik Bob dan menggunakan kekerasan. Selain itu, mereka juga berjanji untuk membantu Harry mencari cara untuk membebaskan ayahnya yang dituduh terlibat pencurian lukisan berharga. 


REVIEW

Buku Trio Detektif Misteri Jeritan Jam ini lumayan beda sih ya dari seri sebelumnya yang sudah kami baca dan review di blog ini. Petualangannya lebih ke pencarian harta karun gitu. Tapi tenang aja, tetap seru dan ada aksi-aksi mendebarkannya juga pastinya. Walaupun menurut kami tidak seintens Misteri Laba-Laba Perak atau seberbahaya di Misteri Pulau Tengkorak. Rating Goodreadsnya juga bagus 3.93/5.00. Serial detektif remaja yang recommended.


BACA JUGA:

Senin, 02 Mei 2022

Trio Detektif 6: Misteri Pulau Tengkorak - Petualangannya Kelewat Berbahaya Yah

Petualangan apa lagi yang menanti pembaca kali ini? Yang jelas sih kami bisa bilang bahwa petualangan kali ini cukup berbahaya. Sebetulnya dari buku-buku Trio Detektif yang sudah kami review di blog ini, hampir semua petualangannya punya tingkat bahaya yang lumayan. Tapi entah mengapa, sekali ini tuh rasanya kok kayak yang bahaya banget. Okeh supaya tidak lama-lama mari kita kulik dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini Trio Detektif mendapatkan tawaran menjadi bintang figuran di salah satu produksi film. Tugas mereka adalah menjadi turis remaja yang sedang menikmati liburan dan melakukan penyelaman. Tapi tentu saja, mereka bukan sekedar pemain hiburan biasa, mereka juga punya tugas sebagai penyelidik di sana.

Shooting akan diadakan di sebuah pulau yang sudah lama terbengkalai. Namanya Pulau Tengkorak. Pulau ini punya legenda yang cukup menyeramkan. Penduduk desa di dekat pulau itu juga percaya sekali dengan legenda itu. Tempat shooting ini agak menyulitkan para kru. Karena mereka seringkali kehilangan properti shooting. Trio Detektif akan menyelidiki hal ini diam-diam sesampainya mereka di sana.

Tapi, rencana ternyata tidak bisa berjalan mulus. Karena kedatangan mereka entah bagaimana sudah diketahui. Bukannya diantarkan ke akomodasi yang sudah disiapkan, mereka malah sengaja didamparkan ke pulau tak berpenghuni di malam berbadai. Bahaya sudah menghadang mereka bahkan ketika mereka baru saja sampai.

Bahaya demi bahaya datang bergantian, mereka masih didamparkan sekali lagi, terjebak di gua, bahkan nyaris terbunuh. Untungnya mereka punya sekutu. Dan meskipun dihadang bahaya, mereka ternyata masih sempat berburu harta karun.


REVIEW

Rating Goodreads novel ini lumayan bagus, 3.87/5.00. Kami suka sih. Ceritanya bagus, seru, dan menegangkan. Tapi tingkat bahaya di novel ini rasanya kayak, gimana yaa...kok rasanya orang-orang dewasanya agak kurang bertanggung jawab ya sampai membiarkan remaja-remaja ini menempuh bahaya segitunya. Kami gemes banget, apalagi sama Alfred Hitfield pas di akhir buku saat mereka laporan. Dih, mereka nih hampir mengantar nyawa lhoo. Tidak hanya sekali, tapi sampai berkali-kali. But anyway, tetep bagus kok ceritanya.


Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/85uIyA5xFqb


Baca Juga:


Sabtu, 04 Desember 2021

N or M by Agatha Christie - Pertama Kalinya Membaca Seri Tommy & Tuppence dan Langsung Jatuh Cinta

Satu lagi novel Agatha Christie yang berhasil kami baca. Kali ini dengan judul N or M. Kisah kali ini berada dalam seri detektif mata-mata Tommy & Tuppence. Pasangan suami istri paruh baya yang menurut kami cukup gokil dan bisa membuat kami langsung jatuh cinta sejak bab pertama buku ini. Nah, daripada penasaran, mari kita cek sinopsisnya sedikit.


SINOPSIS

Berlatar Perang Dunia II, saat itu Tommy & Tuppence sedang sibuk mencari pekerjaan yang memuaskan. Mereka berdua sebetulnya belum tua-tua amat, tapi di masa perang begitu, mereka dipandang sudah terlalu tua. Para pemberi kerja maunya memperkerjakan yang muda-muda saja. Tapi mereka berdua sebenarnya sepasang suami istri mata-mata yang cukup terpandang. Mereka berdua merindukan pekerjaan mata-mata yang menantang.

Di tengah kegalauan soal pekerjaan, tiba-tiba datanglah sebuah tawaran. Sayangnya, sepertinya hanya pekerjaan administrasi yang menjemukan, setidaknya penampakkannya begitu. Tawaran itu juga khusus untuk Tommy saja. Tapi Tuppence terlalu pintar, tak ada yang bisa disembunyikan darinya. Jadi, ketika Tommy harus berangkat ke Skotlandia, padahal dia sebetulnya ke Leahampton, betapa terkejutnya dia ketika bertemu Tuppence yang sudah lebih dulu tiba di tempat tujuan. Tentu saja menyamar sebagai orang lain, Mrs. Blankensop, seorang janda yang sedang mencari suami baru.Yang diincar Mrs. Blankensop tentu saja Mr. Meadowes, penyamaran Tommy saat itu.

Leahampton adalah sebuah desa tepi pantai yang kecil yang damai. Mereka ditempatkan di sebuah pondokan kecil bernama Sans Souci. Pondokan dan desa itu ramai, dengan penghuni-penghuni yang memiliki sifat yang berbeda-beda, semua tampak bersih, tak berdosa. Tapi di antara mereka ada mata-mata Jerman, dengan kode N dan M. N adalah laki-laki dan M adalah wanita. Mereka adalah mata-mata hebat. Mereka juga adalah pengkhianat bangsa, orang-orang Inggris yang rela menjadi mata-mata Jerman. Tommy & Tuppence harus menemukan identitas mereka berdua dalam kerahasiaan yang sangat tinggi.

Tugas Tommy dan Tuppence tidaklah mudah dan sangat beresiko. Nyawa mereka jadi taruhannya. Orang-orang yang seharusnya tidak dicurigai malah terlihat mencurigakan. Orang-orang yang tampak tak berdosa juga jangan-jangan bersalah. Tommy dan Tuppence bekerja dalam gelap, mereka pun harus tetap bersembunyi dalam kegelapan penyamaran mereka. 


REVIEW

Novel ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus, 3.78/5.00. Tapi rating pribadi kami 5.00/5.00. Perfect. Kami suka banget sama ceritanya dan gaya ceritanya. Seru, dinamis, humornya oke, dan menegangkan. Kami sudah jatuh cinta sejak bab pertama. Mereka berdua tuh witty banget. Tindak-tanduknya kocak tapi juga cerdas. Ceritanya juga dinamis, penyelidikannya aktif kesana-kemari, dan adegan pamungkasnya juga menegangkan banget. Seru lah pokoknya. Yang suka cerita detektif aktif, kami merekomendasikan buku ini.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/novel-misteri-n-or-m-agatha-christie


QUOTE

Kesal rasanya kalau punya terlalu banyak waktu untuk berpikir.

~ N or M by Agatha Christie


Kau harus bisa menerima yang keras maupun lembut. Kau hidup. Itu yang penting. Hidup dan merdeka. Yang lainnya--kau harus sadar itu tak bisa dihindari.

N or M by Agatha Christie


Hidup ini aneh. Kita menghormati lawan kita. Biasanya kita menyukai lawan kita--walaupun dalam keadaan ketika kita sedang berusaha menekannya.

N or M by Agatha Christie


"Ya--kita tahu perang ini tak ada gunanya, sia-sia--dan kita juga tahu kekejamannya. Semua yang sebelumnya tak pernah kita pikirkan karena kita terlalu muda untuk berpikir.

N or M by Agatha Christie


Kita punya tugas. Dan kita akan melakukan tugas itu.

N or M by Agatha Christie


"Aku sering melihat, menjadi istri yang terlalu berbakti membuat otak wanita tak berfungsi," kata Tommy.

"Di mana kau melihat itu? tanya Tuppence.

"Bukan pada dirimu, Tuppence. Baktimu pada suami tidak sebesar itu."

N or M by Agatha Christie


Yah--ia bekerja untuk negaranya. Tommy bisa menghormati sikap itu--berjuang mati-matian, walaupun bisa berakhir dengan pahit. Tapi itu memang risikonya.

N or M by Agatha Christie


"Patriotisme saja tidak cukup. Aku tak boleh menyimpan rasa benci di hati."

N or M by Agatha Christie


Dengar, Sheila, rasa suka atau tidak tak ada hubungannya dengan fakta.

N or M by Agatha Christie


Baca Juga:

Selasa, 09 November 2021

Trio Detektif 8: Misteri Laba-Laba Perak by Robert Arthur - Seru Banget ini. Menegangkan!

Novel Trio Detektif ini memang tampangnya, atau lebih tepatnya ketebalan bukunya, tampak kurang meyakinkan. Bukunya tipis aja. Tapi jangan salah, isinya petualangan seru dan menegangkan banget. Itulah yang kami rasakan di buku Trio Detektif yang kedelapan ini. Mari kita lihat langsung yuk sinopsis di buku ini gimana.


SINOPSIS

Petualangan kali ini membawa Jupiter, Pete, dan Bob ke Eropa. Tidak tanggung-tanggung, status mereka kali ini sangat penting. Sebagai agen pemerintah dan sebagai teman dari putra mahkota Varania. Bagaimana ceritanya bisa begitu? Semua berawal dari peristiwa hampir kecelakaan yang akhirnya mempertemukan Trio Detektif dengan sang putra mahkota Varania, Djaro Montestan. Djaro sangat sedikit punya teman, tapi entah kenapa dia bisa langsung akrab dengan Trio Detektif.

Tapi perjumpaan mereka tidak bisa lama-lama. Djaro harus segera kembali ke Varania, karena penobatan dirinya sudah semakin dekat. Mereka pun terpaksa berpisah. Tapi siapa sangka Trio Detektif justru menerima undangan untuk menghadiri acara penobatan Pangeran Djaro di Varania. Tapi situasi politik Varania sedang sangat mencurigakan. Jadi Trio Detektif diam-diam juga berangkat sebagai agen penyelidik pemerintah.

Siapa sangka, ternyata situasi di Varania lebih gawat lagi. Pangeran Djaro kehilangan pusaka berharga Laba-Laba Perak Varania. Tanpa Laba-Laba Perak, Pangeran Djaro tidak bisa dinobatkan. Pangeran Djaro justru akan ditangkap dan disingkirkan. Djaro meminta Trio Detektif datang sebagai tamu sekaligus ingin meminta pertolongan mereka untuk menemukan Laba-Laba Perak. 

Politik Varania makin memanas, Trio detektif menyelidik dengan intens. Tanpa disangka-sangka ada yang berusaha menfitnah Trio Detektif  telah melakukan pencurian Laba-Laba Perak. Suasana semakin memanas. Kejar mengejar pun tak dapat dihindari.


REVIEW

Rating Goodreads buku ini ada di 3.87/5.00. Tapi buat kami pribadi, buku ini 5.00/5.00. Dibandingkan genre detektif remaja sebelah, buku ini menegangkan banget. Penyelidikannya cukup serius dan intens, seintens yang bisa dilakukan remaja yah. Adegan kejar-kejarannya juga menegangkan. Seru lah pokoknya. Layak banget untuk jadi koleksi serial detektif remaja.


Baca Juga:

Jumat, 29 Oktober 2021

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn - Akhirnya Brisbane & Julia Bisa Kerjasama Juga

Akhirnya sampai juga di buku seri Lady Julia yang terakhir. The Dark Enquiry (Penyelidikan Rahasia). Bagaimanakah dinamika Julia dan Brisbane kali ini? Apakah ada perkembangan berarti? Tentu saja ada doong. Kerjasama mereka semakin baik, walaupun yaah pasti masih ada plus minus-nya. Nah, mari kita intip sedikit sinopsisnya dulu.


SINOPSIS

Setelah penyelidikan yang luar biasa di India, Julia dan Brisbane akhirnya pulang juga ke London. Kini mereka akan memulai kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Brisbane mulai sibuk dengan pekerjaan detektifnya, sedangkan Julia juga disibukkan dengan urusan rumah tangga. Tapi bukan Julia namanya kalau tidak bisa menemukan celah agar bisa terlibat dalam penyelidikan Brisbane.

Salah satu klien rahasia Brisbane yang menggelitik jiwa penyelidik Julia adalah kakaknya sendiri, Lord Bellmont yang terhormat. Bellmont sepertinya telah melakukan sesuatu yang luar biasa hingga dia sampai membutuhkan jasa Brisbane, adik ipar yang tidak pernah disukainya. Penyelidikan kasus Bellmont membawa Julia dan Brisbane ke sebuah Klub Arwah yang eksklusif. Klub Arwah tempat Madame Seraphine yang mempesona mengadakan sesi spiritual pemanggilan arwah. Selain itu, ternyata banyak juga lelaki terhormat yang memuja Madame.

Penyelidikan mereka ternyata bukan semata-mata penyelidikan biasa. Tugasnya harusnya sederhana. Tapi, kematian mendadak Madame Seraphine mengungkapkan seberapa serius situasinya. Klub Arwah rupanya tidak hanya suaka bagi orang-orang yang ingin bertemu arwah yang mereka rindukan semata. Ada lorong-lorong rahasia, rahasia-rahasia masa lalu klub yang gelap, dan rahasia-rahasia politik masa kini yang bisa mengancam nyawa dan pemerintahan yang sah.


REVIEW

Buku terakhir ini kalau boleh dibilang yah, vibe-nya lebih domestik. Julia dan Brisbane masih saling berusaha mempengaruhi satu sama lain, meskipun kerjasama mereka sekarang jauh lebih baik. Brisbane sudah lebih lunak, dan Julia sudah mulai bisa menempatkan diri (walaupun tidak selalu sih yah). Tapi, kalau mau dibandingkan dengan buku keempat, Dark Road to Darjeeling, buku kelima ini keseruannya bisa dibilang agak kalem kecuali pas endingnya yang lumayan intens. Tetep seru kok seperti seri Lady Julia yang lain, tapi bukan salah satu favorit kami aja.

Rating Goodreads buku ini tentu saja bagus banget, 4.04/5.00. Kami juga setuju dengan ratingnya. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/lady-julia-5-the-dark-enquiry-by-deanna-raybourn


QUOTE

Kami jahat pada satu sama lain, kami saling membentak karena ketakutan kami sendiri sampai kami saling melukai.

~ Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Aku sangat memujanya sampai aku ketakutan sendiri, dan bayangan yang paling membuatku takut adalah Brisbane akan menyesal telah menikahiku.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Bahwa dia sanggup mencintai memang tak perlu diragukan. Tapi hidup bersama seseorang yang mencintainya adalah soal lain.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Aku hanya tidak tahan jika tidak dilibatkan dalam hidupmu," kataku dalam gelap.

Dia menghela napas. "Julia, kau wanita gila. Kapan kau akan mengerti? Kaulah hidupku."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Cinta adalah satu-satunya yang abadi, Julia, satu-satunya yang penting. Dan kalian berdua berusaha membuangnya dengan sengaja karena kalian sombong dan keras kepala. Meskipun banyak perbedaan, sebagai pasangan, kalian berdua terlalu mirip. Dan kau amat sangat beruntung tapi kau terlalu buta untuk melihatnya! Lelaki ini, lelaki menakjubkan ini, menawarkan cintanya padamu dan kau mengambilnya, lalu berkata, 'Beri aku lebih dari ini, beri aku rasa hormat!' Dan dia melakukan hal yang sama padamu, berkata pada wanita cantik ini, 'Cintamu saja tidak cukup, aku juga ingin kau patuh padaku!' Kenapa cinta saja tidak cukup untuk kalian berdua? Itu sudah lebih daripada yang pernah atau akan pernah sebagian dari kami miliki lagi,"

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Ayah kami pernah memperingatkanku bahwa Bellmont akan mengalami masa-masa paruh baya yang sulit. Dia terlalu ambisius, terlalu kaku. Dia tidak memiliki bakat keluarga March untuk hidup santai dan menerima semua kesalahannya sendiri. Dia tidak bisa berteman dengan kekurangannya sendiri. Kami semua, kecuali dia, adalah pohon willow, menekuk dengan mudah sesuai tiupan angin. Bellmont adalah pohon ek yang kekar, kuat, dan lurus, terlalu keras hati menghadapi prahara. Dia akan tetap tegak atau dia akan patah, tidak ada yang lain kecuali dua pilihan itu.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Satu hal yang tidak mungkin, bisa terlaksana, maka apa-pun selalu jadi mungkin,"

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Kau selalu penasaran seperti monyet dan pemberani seperti tentara kavaleri.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Kami tak bisa melindungimu dari dirimu sendiri, dan itulah bahaya paling besar.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Hanya rasa takut yang bisa membuatmu tetap hidup."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Kau sedang berusaha jadi Cupid," tuduhku.

"Kalau ya, memang kenapa?" desak Portia. "Gadis itu naksir padanya, begitu pula Plum. Dengan sedikit dorongan, mungkin mereka bisa saling jatuh hati. Atau mereka akan tahu bahwa ternyata mereka tidak cocok. Lebih baik dicoba supaya tahu."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Apa kau punya penjelasan yang lebih bagus?"

"Saat ini tidak," Brisbane mengaku. "Tapi salah kalau kita membuat teori tanpa informasi yang cukup."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Tidak banyak bantal yang lebih bagus daripada bahu berotot orang yang kaucintai.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Prinsip Occam's razor--penjelasan yang paling sederhana merupakan jawaban yang paling mungkin. 

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Tapi takdirnya bukan begitu, dan aku tahu aku tak bisa melawan angin. Itu hanya akan membuatmu parau, dan angin tak peduli.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Cemas, apa itu? Kecemasan adalah hal tak berguna. Penyusup. 

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Kecemasan tak pernah ada gunanya untuk siapa pun. Dia hanya merampas kedamaian orang dan membuat keriput di wajah.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Tak ada yang bisa kita lakukan untuk dia kecuali dia sendiri yang menginginkannya.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Kadang tidak memandang masa depan terlalu dekat adalah yang terbaik, Nak. Pandanglah masa sekarang."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


Aku sangat bersyukur karena nilai-nilai moral yang Brisbane pegang teguh mensyaratkan kesetiaan. Aku tahu aku kadang membuatnya marah, tapi aku juga tahu tak akan pernah ada wanita lain baginya, sama seperti takkan pernah ada lelaki lain bagiku.

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


"Sepanjang hidupku aku tak pernah menyangka Tuhan akan begitu murah hati dengan memberikan aku dirimu. Aku tidak terpikir untuk meminta lebih dari itu."

Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn


BACA JUGA:

Jumat, 08 Oktober 2021

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie - Cerita Selengkapnya dari The Greenshore Folly

Akhirnya, ini lah dia novel hasil pengembangan dari novelet sebelumnya, The Greenshore Folly. Novelet The Greenshore Folly juga sudah kami review ya sebelum ini. Ceritanya bagus dan menarik. Tapi, kalaupun ada yang kurang dari novelet The Greenshore Folly adalah, adanya rasa kekosongan di tengah buku. Endingnya juga terasa terlalu cepat. Tapi, mungkin, cerita ini memang sudah digariskan untuk menjadi sebuah novel yang utuh saja. Oleh karena itulah, novel Dead Man's Folly ini akhirnya tercipta.

Karena kami sudah mereview The Greenshore Folly, kami tidak membahas sinopsis lagi ya di review kali ini. Garis besar ceritanya masih sama, nama tokoh-tokohnya juga hampir sama semua. Perubahan hanya di Greenshore House yang di novel ini dirubah menjadi Nasse House, serta perubahan nama sepupu dari Lady Stubbs. 

Yang menyenangkan dari novel ini adalah, novel ini akhirnya mengisi kekosongan dari novelet The Greenshore Folly. Beneran deh, kami penasaran banget, apa yang terjadi selama 2 bulan penyelidikan? Bagaimana wawancara-wawancara dengan para tokoh-tokohnya? Bagaimana sikap si pelaku selama masa penyelidikan? Apa yang terjadi? Dan semua itu akhirnya terjawab sudah di novel ini. Akhirnya membuat ceritanya menjadi sebuah cerita yang utuh.

Buku ini mendapatkan rating Goodreads 3.82/5.00. Rating dari kami juga hampir sama, 4.00/5.00. Ceritanya cukup menarik dan membuat penasaran. Menghibur. Tapi ya, memang sih, buat yang menyenangi kisah-kisah detektif yang penuh aksi, penyelidikan di buku ini memang lebih ke wawancara-wawancara saja. Yang suka adegan kelahi mungkin akan sedikit bosan dengan buku ini. 

Tapi yah, ada kelemahannya juga ya, membaca novel ini setelah sebelumnya membaca novelet The Greenshore Folly. Kita jadi sudah tahu endingnya. Jadinya membanding-bandingkan ceritanya gitu, dan mencari cerita yang hilang. Tapi kalau membaca novel ini duluan baru noveletnya, hmmm, kami rasa mungkin akan makin tidak puas, atau justru mungkin seperti membaca sebuah ringkasan.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/novel-misteri-dead-man-s-folly-agatha-christie


Quote

"Saya tahu Anda pasti mau datang," kata Mrs. Oliver dengan gembira.

"Mana mungkin Anda tahu," kata Poirot dengan tegas.

"Ya, saya tahu betul."

"Saya sendiri masih tak mengerti mengapa saya kemari."

"Saya rasa saya tahu jawabannya. Rasa ingin tahu Anda."

~ Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


Orang telah mengajukan usul yang besar dan tak masuk akal, yang sebenarnya hanya pancingan. Sedangkan perubahan-perubahan kecil yang kelihatannya tak berarti itulah yang benar-benar merupakan tujuannya.

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


"Memikirkan sesuatu itu tidaklah sulit," kata Mrs. Oliver. "Sulitnya, kita lalu berpikir terlalu jauh, dan semuanya lalu jadi rumit, maka kita lalu harus menghapuskan beberapa hal dan itu mengecewakan sekali. ..."

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


"Bila fondasinya tak beres--segalanya tak beres."

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


"Mungkin perhatian yang besar terhadap diri pribadi seseoranglah yang menyebabkan orang itu bisa bertahan hidup."

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


Sambil berpikir sendiri Bland berkesimpulan bahwa tuduhan orang-orang setempat adalah tuduhan yang termudah dan tertua, yaitu menjatuhkan semua kesalahan pada orang asing setiap kali ada kejadian yang menyedihkan.

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


Poirot selalu senang membiarkan orang berbicara. Makin banyak yang berbicara dengannya lebih baik. Dalam dedak selalu masih terdapat sebutir beras.

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


"Bila orang tahu apa yang harus dicari, maka akan menjadi mudah," kata Poirot sendiri. "Tapi sering-sering orang tak tahu apa yang harus dicari. Jadi orang lalu mencari di tempat-tempat yang salah dan yang dicari pun salah."

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


"Dalam tanganku ada beberapa potongan yang merupakan bagian dari teka-teki potongan gambar itu. Aku sudah punya bayangan mengenai jenis kejahatan itu--tapi mungkin aku tidak melihatnya dengan cara yang betul."

Dead Man's Folly (Kubur Berkubah) by Agatha Christie


Baca juga:

Sabtu, 04 September 2021

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn - Bittersweet Banget Endingnya, Bikin Mewek

Buku Lady Julia yang keempat ini benar-benar luar biasa. Jangan salah, buku pertamanya juga bittersweet, tapi buku keempat ini bittersweet-nya benar-benar luar biasa. Sampai bisa bikin mewek. Seperti biasanya kisah Lady Julia, ceritanya sangat menarik dan penuh petualangan. Bukunya ditulis dengan gaya bahasa yang asyik dan kocak. Ada tokoh-tokoh mengejutkan juga di buku ini. Ceritanya juga enak dibahas, yang akan kita bahas nanti setelah sedikit cuplikan sinopsis di bawah ini.


SINOPSIS

Seperti layaknya pengantin baru, Lady Julia dan Brisbane pun pergi berbulan madu. Pergi ke banyak tempat di luar negeri. Mencoba berbagai pengalaman baru. Tapi mereka sebenarnya diam-diam haus akan petualangan penyelidikan misteri. Sayangnya, mereka juga diam-diam belum mencapai kesepakatan akan peran Julia dalam pekerjaan penyelidikan Brisbane. Ego mereka masih sama-sama tinggi. Brisbane ingin menghindarkan Julia dari segala bahaya yang menjadi resiko pekerjaannya, sedangkan Julia ngotot ingin membuktikan kepada Brisbane bahwa dia juga adalah penyelidik yang cakap.

Mereka sebetulnya ada di tengah-tengah perang dingin kecil ketika tiba-tiba saja Portia dan Plum menemui mereka di tengah-tengah bulan madu di Kepulauan Mediterania. Jane, yang sekarang tinggal di India, mengirimkan surat. Suami Jane sudah meninggal, sementara Jane sendiri sedang hamil. Jane sangat mengkhawatirkan dirinya dan anaknya. Banyak hal di perkebunan teh Cavendish itu yang membuat Jane khawatir. Karena suratnya sangat mengkhawatirkan, Portia pun jadi sangat khawatir dan memutuskan untuk pergi ke Darjeeling untuk menemui Jane. Plum pun harus ikut sebagai pendamping. Di tengah jalan, mereka menyusul Julia dan Brisbane dan meminta mereka untuk ikut serta ke India.

Keluarga Cavendish sebenarnya masih kerabat jauh dari Keluarga March, dan mereka punya lika-liku tersendiri soal pewarisan harta keluarga. Terutama mengenai kepemilikan kebun teh Cavendish di Darjeeling itu. Kebun teh luas yang sangat makmur. Freddie, suami Jane, adalah pewaris sah kebun teh itu. Tapi Freddie sebetulnya sangat tidak layak sebagai pewaris. Sifatnya kekanakkan dan tidak bertanggung jawab. Bibi dan sepupu Freddie lah yang mengurus perkebunan teh selama Freddie menjalani hidup suka ria di London. Tapi ketika Freddie meninggal dan Jane hamil, siapa pewaris perkebunan itu menjadi tidak pasti. Semua baru akan diketahui ketika bayi yang dikandung Jane lahir.

Sedikit banyak Jane khawatir. Dia merasa kematian Freddie tidak wajar. Dia juga mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan bayinya. Sesampainya di Perkebunan Cavendish, Julia pun secara sembunyi-sembunyi memulai penyelidikannya, meskipun tanpa kehadiran Brisbane. Brisbane masih tertinggal di Kalkuta karena suatu urusan dan akan menyusul mereka ke perkebunan. 

Ternyata banyak yang menarik di lembah itu. Banyak tetangga yang menarik. Bahkan salah satunya adalah sepupu mereka yang telah meninggalkan Inggris terlebih dahulu Emma Phips, dan Lucy Eastley. Biar bagaimana pun, berdasarkan penyelidikan sebelumnya, Emma dicurigai bersalah atas beberapa kasus pembunuhan. Tapi Emma, dan Lucy berhasil pergi ke India sebelum hal itu dapat dibuktikan atau dituduhkan kepadanya. Kehadiran mereka di Lembah Eden ini sangat menarik. Ada juga seorang dokter yang sayangnya sangat tidak bisa diandalkan sebagai dokter karena dia seorang pemabuk. Dokter yang sepertinya telah jatuh ke dalam jurang depresi setelah istrinya meninggal dengan mengenaskan karena serangan harimau. Ada keluarga Pendeta yang juga sangat unik karakternya. Tidak jauh dr perkebunan, di atas bukit, ada reruntuhan biara tempat seorang lelaki tua yang dijuluki White Rajah mengambil tempat tinggal. 

Semua orang di lembah ini unik. Masing-masing punya cerita yang menarik. Tapi kadang, cerita mereka terlalu unik, bahkan mungkin terlalu kelam. Ada rahasia-rahasia gelap yang tersimpan. Rahasia-rahasia yang telah dan akan menghasilkan tragedi di lembah yang indah ini.


REVIEW

Buku keempat ini adalah buku seri Lady Julia yang rasanya nano-nano banget deh. Pas di awal-awal sampai setengah cerita, rasanya masih sama dengan buku Lady Julia sebelumnya. Jadi kami tidak mengantisipasi bakal ada surprise. Ceritanya seru, dan kelakuan Lady Julia juga kadang kocak. Penyelidikannya juga cerdas dan menarik. Tapi yah, setengah cerita terakhir sungguh nano-nano. Plot twist demi plot twist tidak ada hentinya. Ini spoiler ya...banyak yang tewas! Dan ini bikin mewek banget-banget karena sangat tidak disangka banget endingnya bakalan begitu. Bittersweet banget lah endingnya. Buku pertama Lady Julia berakhir dengan bittersweet juga, tapi masih ada harapan yang  terbentang luas. Di buku keempat ini bittersweetnya beneran bikin mewek karena merupakan penutupan dari sebuah bab kehidupan. Oh iya, ini spoiler ya, kasus kali ini masih satu tema sama yang di novel Sharp Objects by Gillian Flynn. Sebuah tragedi keluarga yang sangat sedih. 

Novel ini recommended banget. Seru, ceritanya menarik, gaya ceritanya asyik, ketegangannya dapet, tapi haru birunya juga dapet banget. Rating Goodreads-nya bagus banget, 3.93/5.00. Tapi buat kami pribadi rating novel ini 5.00/5.00. Oh ya, kami lupa, tapi kayaknya kami belum pernah menyinggung ini deh. Seri Lady Julia adalah salah satu novel yang bersih ya. Bersih dari adegan sexy nan hot ala ranjang. Kalaupun ada, sedikit banget dan tidak vulgar. Jadi buat yang nyari novel roman yang bebas dari adegan hot, kami merekomendasikan seri Lady Julia ini. Tapi ini action mystery historical romance ya genrenya. Seri Lady Julia tinggal satu buku lagi, apakah akan ada kejutan lagi yang menanti para pembacanya?

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/lady-julia-4-dark-road-to-darjeeling-by-deanna-raybourn


QUOTE

Rasa sakit, duka, kesepian--semua adalah pasir isap. Mereka akan mengisap seseorang jika orang itu tidak mengangkat satu jari pun untuk mengeluarkan diri sendiri.

~ Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Jika orang yang mendapat cobaan menggunakan akal dan kecerdikannya, dia bisa menyelamatkan diri sendiri. Tetapi orang yang menyerah sudah langsung binasa.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Orang yang tidak tahu apa yang dibisikkan orang-orang saat mereka tidur adalah orang yang tidak berharap hidup.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Kelak setelah kau setua diriku, kau akan menyadari bahwa dalam hidup ini ada iblis yang lebih menakutkan daripada kesepian."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Sejak dulu aku iri sekali padamu. Padahal sungguh tidak ada untungnya merasa seperti itu! Begitu banyak waktu yang hilang untuk mengharapkan hal-hal yang tidak akan pernah kumiliki. Jadikan aku sebagai peringatan, Julia. Jangan mendambakan sesuatu yang tidak bisa kaumiliki. Terimalah apa yang kaupunya dan bersyukurlah pada Tuhan atas itu, sebelum Dia melihat sudah waktunya untuk mengambil hal itu darimu."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Begitu banyak orang yang melakukan perbuatan jahat. Tuhan tidak meronda untuk membasmi orang-orang ini dan menegakkan keadilan.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Tidak perlu merasa bersalah karena kita memiliki uang sementara orang lain tidak. Itu namanya kebetulan bawaan lahir--atau akibat pernikahan, begitu pendapatku. Tetapi uang bukanlah sesuatu yang kita kejar, sama seperti kita tidak meminta mata berwarna hijau atau telinga yang andal untuk memahami musik."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Menurutku sebagian besar orang sanggup melakukan perbuatan mengerikan jika diberikan setengah kesempatan saja."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Tidak bisa ditemukan dua orang yang lebih berbeda lagi di seluruh wilayah Inggris, begitu sesekali aku berpikir, namun sesuatu dalam diri Brisbane berbicara pada sesuatu dalam diriku, dan itu percakapan yang tidak bisa kuabaikan. Ketika aku bersama Brisbane, rasanya seolah seisi jagat raya tiba-tiba benar dengan sendirinya.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ke mana pun aku pergi, rasa bersalah itu akan mengikutiku. Kebodohanku, kegagalanku, mereka teman-temanku yang setia."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Kadang-kadang melupakan itu sepadan berapa pun harganya,"

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Aku hanya ingin bilang bahwa itu bukan mustahil. Di dalam diri setiap orang ada ruang tempat preferensi bisa berubah dan tiba-tiba saja pembunuhan bukan sekadar bisa diterima, tetapi juga penting dilakukan."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ah, jangan keliru mengartikan kesendirian dengan kesepian, " White Rajah menasihati. "Seseorang bisa saja merasa kesepian di tengah keramaian, atau merasa sangat senang berada di antara penghuni alam semesta."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Dunia ini bukan Bahtera Nuh, Sayang. Tidak semua orang diwajibkan berpasangan."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Ada tipe orang penyendiri yang akan menyimpan rahasianya rapat-rapat sampai ia merasa rahasia itu tidak lagi diinginkan. Kemudian, setelah orang itu yakin kau tidak lagi tertarik mengorek-ngorek rahasia itu, ia justru akan menawarkan rahasia itu hanya dengan sedikit perlawanan atau bahkan tanpa perlawanan sama sekali.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Aku cuman bermaksud mengatakan bahwa kau tidak pernah mempertimbangkan masalah ini dari sudut pandang Brisbane. Sebelum kau mengalami sendiri perjalanan hidup Brisbane dan mempertimbangkan persoalan ini dari sudut pandangnya, kau tidak akan pernah memasuki dunianya sepenuhnya. Dan jujur saja, misalnya aku seorang profesional, lalu seorang amatir iseng-iseng yang suka mencampuri urusan orang mengira dia mampu melakukan pekerjaanku semahir kemampuanku, aku pasti akan sangat geram!"

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Jangan cemberut, Nak. Ada pepatah, Ketika murid siap, guru akan datang. Sekarang kau sudah memetik pelajarannya. Tidak seorang pun seperti tampilan luarnya. Hidup adalah topeng berjalan, topeng yang kecil, dan serangkaian tipuan sulap. Renungkan ini dalam-dalam, dan ingat aku baik-baik."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Orang muda tidak pernah takut terhadap hal-hal yang benar. Itulah kesalahan orang muda.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Hidup bersama memang sulit, penuh lika-liku, dan menakutkan, tetapi tinggal terpisah rasanya tidak terpikirkan.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Rasanya bisa sangat menyakitkan, tahu--tidak bisa bersama orang yang kaucintai.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Yang perlu kaulakukan hanyalah menjalani hari ini tanpanya. Menjalani menit ini tanpa dirinya. Hanya itulah yang perlu kauhadapi. Menit ini saja. Dan menit itu akan berlalu."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Saat itu akan tiba," aku berjanji. Kami berdiri di tengah-tengah jalan, bergandengan tangan. "Ketika arah anginnya benar dan awan lenyap, kau bisa melihat ujung jalan ini sampai sejauh Darjeeling," kataku. "Jalan ini panjang dan sulit, penuh marabahaya; jika seorang pengelana yang berjalan kaki melihat panjang jalan ini, semangatnya akan runtuh sehingga dia akan duduk dan menolak berjalan lebih jauh. Kau tidak boleh melongok ke ujung jalan ini, Portia. Lihatlah hanya pada satu langkah di hadapanmu. Itulah yang bisa kaulakukan. Satu langkah saja. Dan kau tidak akan menempuh perjalanan ini sendirian."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ini menjadi pengingat bagiku atas pelajaran yang kupetik dari Black Jack, agar aku tidak tertipu oleh penampilan seseorang, sekaligus untuk mengingat bahwa ada pelajaran yang mesti dipetik dari setiap penyelidikan, sekalipun itu dari guru-guru yang paling tidak mungkin."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Baca juga seri Lady Julia yang lain:

Senin, 10 Mei 2021

Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn - Saat Pembunuhan Terjadi di Rumah Sendiri

Yeaay, akhirnya bisa mereview seri novel favorit lagi. Seri Lady Julia. Kami juga sudah mereview buku pertama dan buku ketiganya yah. Bisa dilihat di link postingan di bawah ini:

Ada keseruan apakah di buku kedua ini? Yang pastinya ceritanya memang seru banget. Coba mari kita lihat sedikit plotnya.

Setelah pengalaman traumatis di buku pertama, Lady Julia memutuskan untuk pergi ke Italia dalam rangka memulihkan diri. Di Italia ada saudara-saudara laki-lakinya yang bisa menghiburnya, Lysander dan Eglamour (Plum). Di Italia juga ada Alessandro, teman kakaknya, yang sepertinya cukup menaruh perhatian kepada Julia. Julia sebetulnya bisa saja berlama-lama di Itali kalau bukan karena surat dari Ayahnya datang dengan nada ancaman. Lord March meminta agar anak-anaknya segera pulang dan merayakan natal di Bellmont Abbey, estat keluarga March. Lysander ngotot tidak mau pulang, dia takut. Ayah mereka marah-marah karena Lysander diam-diam menikah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi mereka tidak bisa menunda, mereka harus pulang meski enggan. Alessandro pun diajak ikut serta dan menjadi tamu mereka.

Sebenarnya Julia sedikit berharap-harap cemas. Selama di Italia Brisbane tak sedikitpun mengirimkan kabar. Itulah kenapa Julia sangat terkejut ketika dia bertemu kembali dengan Brisbane yang menjadi tamu keluarga juga. Julia terkejut bukan hanya karena bertemu kembali, tapi juga karena sekarang Brisbane memiliki gelar viscount dan sudah bertunangan! Kejutan apa ini? Ayahnya dan Brisbane juga tampak seperti menyimpan sebuah rahasia.

Tapi bukan keluarga March kalau tidak ada kehebohan. Perayaan natal yang harusnya gembira tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika salah satu tamu ditemukan tewas berdarah-darah dan sepupu Julia menjerit histeris di dekat mayatnya. Tidak hanya itu, mereka juga terjebak di estat tanpa jalan keluar akibat badai salju yang menutup akses jalan dan komunikasi dengan dunia luar. Sekali lagi, Julia dan Brisbane harus bekerja sama untuk memecahkan kasus ini dan menemukan siapa pembunuhnya. Tapi pembunuhan bukanlah satu-satunya masalah yang harus mereka pecahkan. Ada juga pencurian kalung berharga, anjing yang dibius, sepupu Julia yang diracuni, dan hantu-hantu yang berkeliaran! Belum lagi persaingan cinta yang memanas dan rahasia-rahasia yang tak kalah panasnya.


Buku kedua ini seru! Serunya pake banget! Kejahatannya kompleks dan penjahatnya ada banyak! Sungguh sangat tidak disangka-sangka sih peranan masing-masing penjahat di buku kedua ini. Apa jadinya kan kalau beberapa orang jahat (yang menyamar jadi orang baik-baik) disatukan dalam satu tempat. Semuanya punya agenda masing-masing dan menjalankan agendanya masing-masing. Semuanya mengambil kesempatan yang ada untuk menjalankan aksinya. Memanfaatkan kehebohan yang ditimbulkan kejahatan sebelumnya untuk memuluskan kejahatannya sendiri. Ceritanya epic banget sih ini.

Kami juga suka banget dengan tokoh-tokohnya. Lady Julia yang sassy, witty, tapi juga anggun dan caranya cemburu juga sangat berkelas. Lady Julia juga sangat profesional menurut kami. Brisbane yang keras, cekatan, dan cerdas, tapi juga sangat hot. Kami juga suka banget sama tokoh sang kepala pelayan, Aquinas, dan pelayan pribadi Lady Julia, Morag. Ya ampun ya, mereka berdua itu menambah dinamis cerita yang luar biasa dengan sifat-sifat dan kelakuan yang unik. Morag yang galak, cekatan, setia, tapi juga bisa licik. Aquinas yang tampak tenang-tenang saja menghadapi kelakuan heboh tuan dan nyonya rumah serta para tamu, tapi selalu bisa diandalkan dan selalu punya jawaban-jawaban cerdas. Percayalah, tokoh-tokoh di novel ini tidak ada yang bisa dipandang sebelah mata.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.04/5.00. Rating kami pribadi sih 5.00/5.00 yah. Recommended banget deh.

Buku ini saat ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.
~ Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kurasa waktu bisa mengubah seseorang," ujarku.
"Waktu dan penyesalan," koreksi Ayah.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kau tahu, Brisbane, jika kau bermaksud membuatku cemburu dengan membawa wanita itu ke sini, kau jelas gagal. Sungguh disayangkan. Dia boleh memilikimu, dengan restuku."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Sungguh menakjubkan bagaimana kata-kata bisa langsung melukai seseorang tanpa meninggalkan jejak. Orang akan menduga luka semacam itu akan meninggalkan bekas.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Dia cedera. Kenapa dia bertanding?" tanya Violante sambil menunjuk Brisbane.
"Karena, sama seperti semua pria, dia angkuh," jawabku.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Tapi, aku tidak sudi menjalani hidup yang dihantui oleh hal-hal yang mungkin terjadi.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Aku benar-benar bertekad menjadi diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan menggunakan bakat serta kemampuan untuk mengerjakan banyak hal yang berguna.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Siapa yang menginginkan kesuraman rembulan jika kau sudah disilaukan sinar mentari?
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kita tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan, tapi kita tetap saja melakukannya. Kita terlahir dengan naluri, tapi ketika pria datang, kita hanya mendengar suaranya, bukan suara hati kita."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Tapi kau harus mengerti. Aku tidak pernah menginginkan pria mengorbankan apa pun untukku. Aku ingin dia merasa bahwa dengan memenangkanku, dia memenangkan segalanya. ..."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Selasa, 04 Mei 2021

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie - Semua Berawal Dari Dokter Gigi

Novel One, Two, Buckle My Shoe terbit pertama kali pada bulan November 1940 di UK. Di Amerika, novel ini terbit pada bulan Februari 1941 dengan judul The Patriotic Murders. Edisi paperback kemudian terbit lagi tahun 1953 dengan judul An Overdose of Death. Di novel ini kita bisa membaca penyelidikan detektif Hercule Poirot dan Kepala Inspektur Polisi Japp.

Semua berawal dari dokter gigi. Kalau ada satu hal yang paling membuat seorang detektif hebat seperti Poirot tak berdaya, hal itu adalah dokter gigi. Posisi tak berdaya saat pemeriksaan gigi ternyata adalah suatu hal yang mengerikan bagi Poirot. Tapi toh dia tetap melakukan pemeriksaan rutinnya. Tapi dasar detektif, tak ada detail apa pun yang luput dari perhatiannya. Setiap pasien di ruang tunggu yang kebetulan menunggu bersama dengannya tak luput dari perhatian Poirot. Seperti apa rupanya, bagaimana sikapnya, hingga bagaimana kesan yang mereka timbulkan. Ini berlangsung terus bahkan sampai Poirot akhirnya pulang. Di saat terakhir, Poirot masih sempat mendapatkan kesan dari seorang wanita yang baru saja keluar dari taksi. Wanita ini mendapat perhatian Poirot bukan karena apa-apa, tapi karena sepatunyanya baru tapi sangat jelek untuk selera Poirot. Sepatu kulit mahal dengan gesper yang sangat besar. Gesper itu bahkan rusak karena tersangkut saat dia keluar dari taksi.

Tapi peristiwa dan orang-orang menarik yang ditemui Poirot di dokter gigi mungkin akan berlalu begitu saja seandainya Poirot tidak mendapatkan kabar menggemparkan. Dokter gigi Poirot tewas! Sang dokter gigi ditemukan tak bernyawa dengan sebuah luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Salah satu pasiennya kemudian ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius. Tak lama kemudian, seorang wanita menghilang. Wanita dengan gesper sepatu jelek yang Poirot lihat saat itu. 

Pembunuhan yang berbelit, motif pembunuhan yang tampak tumpang tindih, belum lagi tokoh-tokoh yang terlibat berhasil membuat novel ini sangat seru untuk dinikmati. Sifat tokoh-tokoh di dalamnya juga mampu memancing emosi banget, banyak yang ngeselin. Poirot sendiri aja sempat kebingungan, walaupun akhirnya terpecahkan juga kasusnya. Dengan susah payah. Tapi memang ya, kadang penjahat itu suka terlalu kepedean. Dengan pedenya menantang sang detektif tepat di depan hidungnya. Sudah seperti menggoyang-goyangkan ikan di depan hidung kucing. Meskipun kucingnya ditutup matanya, toh kan tetap tercium baunya. Menurut kami kasusnya lumayan kompleks ya ini, banyak yang terlibat, dan banyak motif yang berbeda-beda dari tiap tokohnya. Pembaca jadi agak sulit juga kalau mau menebak-nebak pelakunya.

Rating Goodreads buku ini 3.79/5.00. Tapi, kalau rating pribadi kami ada di 4.50/5.00. Ceritanya menarik dan seru, kasusnya cukup kompleks dan bikin penasaran. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini.

https://www.tokopedia.com/olakalik/one-two-buckle-my-shoe-by-agatha-christie


Quote

Kita semua cenderung menghindari kenyataan, tapi itu sikap pengecut.

~ One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Dia tergolong orang yang terlalu sering bertindak keliru, sehingga untuk menghindari dampratan, dia cenderung berbohong tentang segala sesuatu, dan kebohongan itu sering dilakukan di luar kesadaran.

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Ah, betul juga kata pepatah. Kalau berpacaran, dua orang itu cukup. Kalau bertiga? Bubar..."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Saya tidak memihak siapa-siapa. Saya hanya berpihak pada kebenaran."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Tidakkah Anda menyadari, Poirot, bahwa keselamatan dan kesejahteraan seluruh bangsa ini tergantung pada saya?"

"Saya tidak berkepentingan dengan bangsa, Monsieur. Saya berkepentingan dengan pribadi-pribadi yang masing-masing memiliki hak untuk tidak diambil nyawanya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Dunia sekarang milik kalian. Surga baru dan bumi baru. Dalam dunia kalian yang baru, Anak-anak, biarkanlah ada kebebasan dan biarkanlah ada rasa belas kasihan...hanya itu pesan saya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Baca juga:

Sabtu, 10 April 2021

Lady Julia 1: Silent In The Grave by Deanna Raybourn - Misteri Rumah Tangga Yang Berliku dan Cinta yang Mematikan

Akhirnya kami bisa mereview buku pertama dari seri Lady Julia. Sebelumnya, kami sudah mereview buku ketiga seri Lady Julia: Silent on the Moor, sejak saat itu kami jatuh cinta sama seri ini. Kami suka banget sama seri novel ini karena ceritanya bagus banget. Tokoh-tokohnya cerdas, tapi kelakuannya juga bisa kocak, sassy, penuh humor, tapi juga bisa anggun. Ceritanya juga cukup kompleks dan seru. Novel yang sangat menghibur dan jauh dari kata membosankan.

Oh ya, seperti yang kami sudah sebutkan di review sebelumnya, meskipun berseri, seri Lady Julia ini tidak masalah kalau dibacanya tidak berurutan. Setiap novel kasusnya berbeda. Yang berurutan cuman kisah cintanya Lady Julia dan Nicholas Brisbane yang menggemaskan. Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat sedikit plot buku pertama seri Lady Julia 1: Silent in the Grave ini. 

Cerita berawal dengan pingsannya Sir Edward Grey, suami Lady Julia. Sir Edward tumbang di tengan-tengah acara dan disaksikan banyak tamu undangan. Sir Edward memang sudah lama sekali sakit. Keluarga Grey semua punya penyakit keturunan yang sangat berat, dan Sir Edward bukanlah pengecualian. Tapi ternyata, serangan penyakitnya kali ini cukup fatal. Sir Edward Grey pun wafat tidak lama setelah dia pingsan. 

Saat itu, yang menolong Sir Edward adalah Brisbane. Julia bertemu dengan Brisbane pertama kalinya di depan suaminya yang sedang sekarat. Masalahnya, Brisbane di situ bukanlah tamu biasa. Edward menyewanya untuk menyelidiki siapa orang yang menginginkan kematiannya dan mengirim surat ancaman kepadanya. Brisbane mencurigai kalau Edward dibunuh. Tapi saat mengungkapkan kecurigaannya ini kepada Julia, Brisbane malah mendapatkan tanggapan dingin dan pedas. Kasus kematian Edward terpaksa lepas dari tangannya.

Hingga satu tahun kemudian, Julia tanpa sengaja menemukan surat ancaman yang pernah disebutkan Brisbane. Sekarang dia baru percaya kalau memang mungkin suaminya dibunuh oleh seseorang. Julia butuh kebenaran, dan dia terpaksa menemui Brisbane dan memintanya untuk menyelidiki kasus Edward lagi. Brisbane cukup berat hati, karena kasus ini sudah dibiarkan terlewat lama. Sulit untuk mencari petunjuk lagi, dan jenazah Edward pun sudah tidak mungkin untuk diautopsi.

Tapi tentu saja akan selalu ada jalan. Penyelidikan-penyelidikan dilakukan, ada orang-orang yang bisa diminta keterangannya, entah dengan muslihat atau terus terang, dan ada barang bukti yang ditemukan. Tapi Brisbane yang kuat dan terlihat galak ternyata juga punya kelemahan yang mampu melumpuhkannya. Julia sendiri terlalu aktif menyelidiki, dengan gayanya sendiri, yang tentu saja membuat Brisbane keberatan.

Kebenaran pun perlahan-lahan mulai terungkap. Ternyata banyak orang yang diam-diam menyimpan dosa-dosa mematikan, keinginan untuk membunuh, keinginan untuk menyakiti. Ada kisah cinta yang rumit, penuh pengkhianatan, penuh kebohongan dan tipu daya. Sanggupkah Julia menghadapi kenyataan kehidupan rumahtangganya yang ternyata memilukan dan menyakitkan? Apa yang akan dia lakukan setelah semua kebenaran terungkap? Tapi ternyata, nyawa Julia sendiri tidak aman. Julia berada dalam bahaya besar, dan Brisbane sudah merasakannya.


Cerita di novel ini ternyata cukup mengejutkan juga. Rasanya sih kasusnya lebih rumit dari buku ketiganya yah. Melibatkan banyak tokoh, banyak kisah yang terpisah-pisah dan tampak tidak nyambung tapi sebetulnya merupakan satu jaring sebab akibat. Kasusnya pun sebenarnya tidak hanya satu, tapi ada beberapa dan saling berkaitan. Kebenarannya pun cukup mengejutkan, sebuah pukulan berat untuk Julia sebetulnya. Di buku pertama ini Lady Julia juga masih keliatan kalem, belum yang se-sassy atau seberani di buku ketiga. Tapi, meskipun Julia masih kalem, ceritanya tetap seru dan penyelidikan-penyelidikannya sangat menarik.

Rating Goodreads novel ini 3.90/5.00. Tapi kalau untuk kami pribadi, rating novel ini 5.00/5.00. Menurut kami novel ini bagus banget, plot dan kasusnya menarik. Gaya penulisannya bagus, seru dan jauh dari kata ngebosenin. Novel yang recommended banget untuk para pecinta novel historical romance, dan misteri detektif.

Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/lady-julia-1-silent-in-the-grave-by-deanna-raybourn


Quote

Jika Anda tidak takut, Anda tak akan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

~ Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau sudah terlalu jauh untuk berbalik, Julia," serunya. "Beranikan dirimu dan lanjutkan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Lanjutkan apa pun yang sudah kau mulai dan jangan menengok ke belakang. Tanpa sedu sedan, tanpa gemetaran. Audeo. Beranilah.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau tak akan tahu begitu persoalan ini selesai. Saat itu, hanya kau yang bisa memutuskan apakah harga yang kau bayar terlalu mahal, apakah perubahan yang terjadi terlalu berlebihan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Terkadang aku bertanya-tanya apakah aku akan mengambil jalan lain jika mengetahui apa yang menungguku di jalan yang kupilih.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Aku akan lebih memilih belajar--jika harus melewati bahaya dan penderitaan yang sangat besar--apa pun yang diajarkan kehidupan.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Orang sering menyesal memberikan kepercayaan di masa-masa sulit

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau baru saja mengalami pukulan yang berat, tapi kau akan pulih. Kau masih muda dan kuat. Kau merasa penderitaan ini sangat menyakitkan karena belum sering mengalaminya di dalam hidupmu. Tapi percayalah pada Ayah, sakitnya akan berkurang seiring waktu. Dan lama-lama, lukanya tak akan terlalu dalam lagi. Kau akan kembali mampu menikmati hidup. Kau akan kembali tertawa, mencintai, dan menangisi orang lain."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Menangis sampai puas memang sangat berguna. Kau akan segera pulih. Sekarang belum, tapi segera. Dan saat kau pulih, nikmatilah. Hidup ini sangat tidak pasti, sayangku. Kau harus menggenggam kebahagiaan ketika kau menemukannya."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn

Senin, 15 Maret 2021

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3) - Lebih ke Thriller Detektif

Sampailah ke buku ketiga di seri Cafferty and Quinn dari Heather Graham, The Dead Play On. Buku ketiga ini cukup berbeda yah dari buku pertama atau buku keduanya. Buku pertamanya, Let The Dead Sleep (Patung Kematian), adalah gabungan yang seimbang antara misteri, detektif, supernatural, dan romance. Buku kedua, Waking The Dead by Heather Graham, berat di supernaturalnya, dan ceritanya bikin merinding abis. Nah, di buku ketiga ini, ceritanya lebih berat ke thriller detektif. Malah, bisa dibilang, tidak ada unsur supernaturalnya. Atau unsur supernaturalnya bisa dibilang cuman kayak gimmick aja. Nah, coba kita lihat sinopsisnya dulu.

Tiba-tiba saja kehidupan para musisi di New Orleans terancam bahaya. Sudah ada dua musisi yang dibunuh dengan kejam. Dan sepertinya sang pembunuh juga mengincar alat musik tertentu, sebuah saksofon. Sepertinya saksofon itu adalah saksofon istimewa, yang mampu membuat permainan saksofon si musisi menjadi luar biasa bagus dan indah. Yang tentu saja akan menarik banyak kesuksesan dan perhatian. 

Tapi pembunuhan-pembunuhan itu ternyata bukan pembunuhan pertama. Tyler Anderson mendatangi Danni setelah dia memainkan saksofon milik Arnie Watson, sahabatnya yang sudah meninggal. Arnie dilaporkan meninggal karena overdosis. Diduga karena mengalami trauma pasca penugasan militernya. Arnie melarikan diri ke obat-obatan dan mengalami overdosis. Tapi saat memainkan saksofon Arnie, Tyler seperti kerasukan. Tyler jadi bisa memainkan saksofon sehebat Arnie memainkannya. Dia memainkan lagu yang sering dibawakan Arnie dengan luar biasa indah. Tyler juga mendapatkan penglihatan, dia melihat hari-hari Arnie. Tyler juga melihat...saat-saat ketika Arnie dibunuh. Danni masih sedikit skeptis dengan cerita Tyler, tapi Quinn dengan cepat percaya karena dia sudah melihat sendiri TKP pembunuhan seorang musisi, dan ada kasus penyerangan para musisi juga. Dengan alat musik yang sepertinya menjadi incaran si pembunuh.

New Orleans jadi kota yang mencekam untuk para musisi. Semua musisi terancam. Pembunuhnya sulit dilacak, pandai menyamar, dan cepat menghilang. Penyerangan kembali terjadi, semakin lama semakin parah. Danni, Quinn, dan Billie pun memutuskan untuk bergabung ke dalam kelompok musisi. Mencari sang pelaku dari dalam. Menelusuri bar demi bar yang mencurigakan. Rumah Danni pun jadi tempat pengungsian yang ramai. Danni dan Quinn dikejar waktu, mereka harus menemukan sang pelaku dan saksofon itu segera, sebelum semuanya terlambat dan korban semakin bertambah.

Novel ini punya rating Goodreads 3.96/5.00. Rating yang bagus, dan kami cukup setuju. Novel ini menurut kami yah ada plus minusnya yah, tapi ini berdasarkan selera kami terhadap novelnya Heather Graham. Mulai dari mana dulu yah...minusnya kali ya, biar ada bahasan. 

Oke. Seperti yang sudah kami bilang sebelumnya, novel ketiga ini beda banget dari novel sebelumnya di seri ini. Novel ini lebih menitikberatkan pada genre thriller detektifnya, ibaratnya lebih ke sisi manusianya daripada sisi supernaturalnya. Ini bukan hal yang negatif sih, tapi kami justru lebih suka kalau sisi supernaturalnya kuat. Karena Heather Graham tuh jago kalau supernaturalnya kuat, merindingnya dapet. Kami suka banget sama buku keduanya. Merinding disko cyiin. Apalagi waktu mereka harus mengangkut mayat dari kuburan bawah tanah kastil kan yaa...hiiii. Kasus ini agak mirip sama seri Flynn Brothers sebetulnya. Buku ketiga seri Flynn Brothers beda banget vibe-nya sama dua buku sebelumnya, lebih "manusia".

Minus yang lain ada di sisi romance. Kami merasa konflik antara Danni dan Quinn itu adalah konflik yang tidak perlu. Apalagi di saat genting kayak gitu. Danni terlalu keras kepala dan merasa harus membuktikan diri. Danni tidak bisa melihat situasi Quinn yang penuh tekanan dan stress. Buat Danni, yang penting instingnya harus dipenuhi. Sementara Quinn sendiri kurang bisa diajak berdiskusi dan kurang bisa membagi "kekuasaan" atas penyelidikan. Semua harus Quinn sendiri yang mengawasi. Ya, tidak bisa begitu dong ya. Penyelidikan akan menjadi tidak efektif.

Oke. Terlepas dari dua minus di atas yang menurut kami agak mengganggu, buku ini bagus, seru dan cukup menegangkan. Tapi kalau harus mengurut favorit kami dari ketiga buku seri Cafferty and Quinn, buku kedua akan menjadi favorit kami, diikuti dengan buku pertama, baru deh buku ketiga ini. Kayaknya kami lebih suka kalau Heather Graham sudah bikin latar yang di kuburan, lagian itu memang ciri khas novelnya Heather Graham juga sih sepertinya. Buku ketiga ini cocok untuk teman-teman yang lebih suka cerita detektif dibandingkan cerita misteri supernatural.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-dead-play-on-by-heather-graham-cafferty-and-quinn-3


Quote

Bertanya-tanya, bukan mengetahui, adalah perasaan yang membuat hati orang-orang hancur berkeping-keping.

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


Aku mendengar banyak ketakutan. Tapi bahkan meskipun mereka takut, orang harus tetap bekerja untuk hidup.

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


"Beberapa kekuatan gaib mungkin tidak lebih dari keyakinan kita pada sesuatu--suatu hasil, suatu kemampuan--yang mewujud sebagai realitas."

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


"Apakah kita membuatnya menjadi monster? Atau apakah dia memang selalu menjadi monster dan kita hanya alasan yang dia gunakan untuk perbuatannya?" tanya Brad murung.

"Kita tidak pernah jahat," kata Jenny memprotes.

"Kita hanya tidak memperhatikan," kata Tyler. "Dan mungkin itu lebih buruk."

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)

Senin, 08 Maret 2021

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie - Kasus Terbunuhnya Ibu yang Jahat

Appointment with Death ini terbit pertama kali pada tanggal 2 Mei 1938. Sudah 83 tahun yang lalu. Di novel ini, detektif Hercule Poirot akan menemani kita untuk memecahkan kasus pembunuhan di mancanegara. Di Petra. Sebuah kasus yang menarik dan punya kemiripan dengan kasus di novel Murder on the Orient Express. Bahkan nih, tokoh di dalam novel ini juga sempat menyinggung kasus yang ada di Orient Express yang juga ditangani oleh Poirot. Sebelum ke review, mari kita kulik sedikit plotnya. 

Cerita diawali dengan sesuatu yang sangat menarik. Poirot tanpa sengaja mendengar sebuah percakapan ketika dia sedang menutup jendela kamarnya di suatu hotel di Kairo, "Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?". Pembaca mungkin akan langsung menebak bahwa ini adalah indikasi akan terjadinya suatu pembunuhan, dan indikasi pelakunya. Tapi buat Poirot, kalimat yang dia dengar dianggap seperti kalimat seorang penulis yang sedang merencanakan plot novel yang sedang dia tulis. Tapi insting detektif Poirot juga membuatnya mengingat suara orang yang mengucapkan kalimat itu. Siapa tahu suatu saat ia akan bertemu dengan orang itu.

Poirot bukanlah fokus novel ini, setidaknya sampai akhirnya terjadi pembunuhan, hingga akhirnya Poirot pun dilibatkan untuk menyelidiki. Pembaca justru akan terlibat dengan Sarah King, seorang calon dokter; ada juga dr Theodore Gerard, seorang dokter kejiwaan yang sudah punya nama; serta keluarga Boynton,  satu keluarga besar dari Amerika yang sangat menarik perhatian Sarah. 

Keluarga Boynton adalah keluarga yang menarik sekaligus mengalami disfungsi yang sangat parah. Di dalam keluarga itu ada sang ibu, dua anak laki-laki, dua anak perempuan, dan satu menantu perempuan. Sang ibu sangat gila kontrol dan tiran. Anak-anaknya, seperti hewan sirkus yang dilatih dengan cemeti. Penuh kepatuhan dengan perasaan takut, penuh kecemasan, dan berada di ambang depresi. Anak tertuanya bahkan sudah di titik depresi parah. Titik dimana dia sudah tidak punya tenaga untuk berbuat apa pun. Anak termudanya, memilih untuk melarikan diri ke dunia khayalan. Menganggap dirinya seorang tuan putri yang sedang diincar banyak musuh dan ada orang-orang yang ingin membunuhnya. Tingkah dan latar belakang mereka yang aneh menarik perhatian Sarah dan dr Gerard. Awalnya, Sarah tertarik secara profesional, dari sisi kejiwaannya. Tapi ketika Sarah mulai terlibat dengan salah seorang anak Mrs. Boynton, Sarah jadi mulai terlibat secara lebih personal.

Tapi, ini semua hanyalah perjalanan liburan. Cepat atau lambat mereka akan berpisah bukan? Awalnya begitu. Hingga Sarah dan dr Gerard melakukan perjalanan wisata ke Petra. Sesampainya di perkemahan, Sarah melihat kembali sang tiran, Mrs. Boynton, duduk dengan agungnya, seperti menyambut kedatangan Sarah dan rombongannya. 

Tapi, sang tiran ternyata tak bisa hidup lama di Petra. Dia meninggal di kursi agungnya. Kematiannya terlihat wajar karena Mrs. Boynton sendiri sudah tua dan sakit-sakitan. Mungkin terlalu rapuh untuk perjalanan Petra yang keras. Tapi, setitik bekas tusukan jarum suntik membuat kematiannya mencurigakan. Selain itu, ada alat suntik dan obat keras yang hilang. Hercule Poirot diminta untuk membantu menyelidiki peristiwa ini. Poirot punya waktu 24 jam untuk melakukan penyelidikan, wawancara, dan menemukan pelakunya. Semua harus dilakukan di tengah keluarga Boynton yang saling menutupi satu sama lain, dan Sarah King yang pendapatnya sudah bias karena dirinya yg jatuh cinta pada salah satu anak laki-laki Boynton. Semua orang seperti bekerja sama untuk menghalangi Poirot memecahkan kasus ini.

Weew, novel ini punya cerita yang seru. Sebelum pembunuhan, pembaca akan dibuat fokus kepada keluarga Boynton. Mengenal mereka dari dekat. Berkenalan dengan sisi psikologis masing-masing anggota keluarganya. Novel ini memang berat di sisi psikologisnya. Penyelidikan Poirot pun hanya wawancara-wawancara aja dengan para saksi yang terlibat. Sepanjang cerita, terjadi peristiwa-peristiwa yang kemudian mulai menggeser sisi psikologis para tokoh. Tidak hanya psikologis keluarga Boynton, tapi juga tokoh-tokoh yang terlibat dengan mereka. Dan endingnya....weleeh, plot twist banget. Pelakunya sangat tak terduga. Setidaknya kami tidak menduga sampai ke situ sih.

Novel ini punya rating Goodreads 3.88/5.00. Kalau dari kami pribadi, kami memberi novel ini nilai 5.00/5.00. Perfect. Seru, menarik, dan tak terduga.


Quote

Dia kehabisan tenaga--ya, kehabisan tenaga karena terlalu menderita. Pandangannya seperti pandangan seekor anjing yang terluka, atau seperti kuda yang sedang sakit--pandangan kosong makhluk yang menahan derita. Aneh...secara fisik dia sehat... Tetapi bisa dipastikan pria ini telah mengalami banyak sekali penderitaan--penderitaan batin. Sekarang dia tidak lagi menderita--dia sudah pasrah--menunggu... Menunggu apa? Oh, apakah aku ini mengada-ada? Ah, tidak. Pria itu memang sedang menunggu sesuatu, menunggu akhir deritanya.

~ Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Senyumnya yang menerawang begitu jauh dan menyendiri, tubuhnya yang tenang, dan tangannya yang sibuk merusak...

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"Setiap orang bisa menentukan sendiri arah hidupnya. Orang yang menghargai dirinya sendiri pasti mau memperjuangkan nasibnya dan memanfaatkan hidupnya--bukan cuma duduk berpangku tangan. Lelaki yang kerjanya cuma duduk berpangku tangan tak pantas dihargai perempuan."

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"Banyak hal yang pada diri seseorang itu laten sifat-nya. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan berkuasa, berbuat jahat, dan sebagainya. Cuma saja, keinginan-keinginan itu terpendam. Sering kali, malah keinginan tersebut tidak disadari adanya. Tapi itu memang sifat manusia yang menurun, Miss King. Kita menutup mata dan menyangkal adanya nafsu macam begitu pada diri kita. Tapi ada kalanya nafsu itu begitu kuat..."

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"... Aku dokter. Aku tahu betul bagaimana ambisi--untuk meraih keberhasilan, untuk memperoleh kekuasaan-- bisa menyebabkan penyakit pada jiwa manusia. Kalau ambisi itu terpenuhi, manusianya menjadi sombong, kasar, dan ingin lebih puas lagi. Bila tidak terwujud--oh! Bila ambisi seseorang tidak pernah terwujud, cuma rumah sakit jiwalah yang bisa memberi predikat kepadanya!

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


apakah orang, kalau dia melihat ada suatu kesalahan diperbuat orang lain, harus berusaha membetulkan? Dalam hal ini, ikut campur seseorang mungkin berakibat baik--tapi bisa juga malah lebih mencelakakan!

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Tak baik bila orang cuma mau mengakui sisi yang baik dari kehidupan ini.

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Mungkin inilah yang disebut cinta--rasa pedih dalam hati karena memikirkan orang lain--rasa ingin, dengan cara dengan cara apa dan bagaimanapun, membebaskan orang yang dikasihinya dari penderitaan...

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Karena, mengarang yang tidak benar itu lebih sulit! Bisa saja orang berbohong sekali, dua kali, tiga kali, atau bahkan empat kali, tapi tak mungkin terus-terusan berbohong.

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Baca juga:

Miss Marple's Final Cases (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple) by Agatha Christie - Kasus-Kasus dengan Penyelesaian yang Menawan

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.