Dua Arus Selokan Mataram
Bercerita tentang Kaldepa, seorang pemuda yang suka "berbincang" dengan sungai Selokan Mataram. Suka nongkrong-nongkrong dan mungkin dilihat orang-orang suka bengong di pinggir sungai. Suatu hari Kaldepa tertarik dengan Mayada, seorang gadis yang justru berbanding terbalik dengan Kaldepa, dia benci banget sama sungai. Sebuah sungai sudah merenggut hidup kekasihnya.
Interaksi mereka berdua cukup menarik. Highlightnya di perasaan mereka yang kontras terhadap sungai. Yang satu cinta banget, yang satu benci banget.
Kedarpan
Buruh pabrik yang sedang demo melakukan sweeping ke salah satu pabrik. Tak disangka-sangka teman lama saling bertemu. Dua nasib yang sejak awal berbeda, dan sekarang pun masih berbeda. Mereka berbincang lagi seperti dahulu. Bercerita, kemana takdir dan nasib telah membawa mereka berdua di jalan yang berbeda.
Ceritanya menarik dan mengalir dengan bagus. Kami suka. Bisa saja kisah seperti ini terjadi di dunia nyata.
Lanang
Cerita tentang pertunjukan Reog yang butuh banyak pengorbanan. Memisahkan orangtua dari anaknya, hingga memisahkan sepasang kekasih.
Cerpen ini ditulis dengan gaya bahasa prosa yang dijadikan cerita. Puitis banget. Kami merasa gaya bahasa seperti ini bukan untuk semua orang. Tapi pasti ada penikmatnya tersendiri. Ceritanya juga ada sisi kontroversialnya. Cerpen untuk pembaca dewasa. Punya plot twist juga.
Sebelum Telepon Berdering
Sebuah nostalgia kisah cinta yang terpaksa berpisah karena keadaan mencekam di tahun 1998. Kisah cintanya agak terlalu mendayu dan mellow menurut kami. Tapi ditulis dengan cukup apik.
Drupadi dan Lelakinya
Ini salah satu cerpen yang kami suka ceritanya. Tentang kisah seorang wanita yang punya jalan cerita mirip-mirip Drupadi, wanita yang punya banyak suami. Ceritanya ditulis dengan apik dan mengalir. Enak dibaca dan sederhana. Kisah cintanya juga menurut kami manis.
Tersangka Teroris itu Teman Istimewaku di Masa Lalu
Judulnya sangat mencerminkan ceritanya. Siapa sangka kekasih di masa lalu, di masa depannya justru menjadi teroris. Itulah yang terjadi pada Nayla. Nayla yang berprofesi sebagai jurnalis pun kedapatan tugas untuk meliput orang yang sekarang ditahan kepolisian itu. Tak ada yang tahu sebetulnya tentang kisah mereka kecuali satu teman reporter Nayla. Diam-diam, Nayla pun menyusup ke dalam, berpura-pura sebagai kerabat. Ada hal yang belum selesai di antara mereka berdua.
Ceritanya bagus dan menarik. Ditulis dengan baik dan mengalir. Kami lumayan suka juga dengan cerpen ini.
Apa yang Mungkin dari Pintu itu?
Cerpen yang satu ini agak berbau-bau horor. Kisah tentang seorang ibu yang masih belum bisa menerima kepergian anak laki-laki kesayangannya. Kamarnya masih dijaga seperti sebelumnya, tidak ada yang berubah. Sang ibu masih membuatkan makanan kesukaan anaknya dan menaruh air putih di kamarnya. Mungkin akan tampak seperti sesajen. Suatu hari air putih itu habis. Membuat ibu semakin menjadi-jadi mengharapkan kepulangan anak kesayangannya. Tapi siapakan yang sebetulnya pulang? Karena ketika sang adik bersembunyi untuk menyelidiki, pintu kamar itu suatu malam terbuka. Tanpa ada siapa pun di ambang pintunya.
Salah satu cerpen yang kami suka juga. Ditulis dengan apik dan mengalir. Ceritanya bisa memainkan emosi pembaca. Sedih, empati, kesal, dan rasa ngeri bercampur jadi satu.
Perjumpaan di Candi Prambanan
Kisah nostalgianya sepasang kekasih lama di Candi Prambanan. Kisah masa lalu dan perjalanan hidup mereka yang sekarang. Walaupun pada akhirnya mereka berpisah lagi di penghujung senja. Karena sekarang mereka sudah punya jalan hidup masing-masing.
Kami bukan pendukung nostalgia-nostalgia kisah cinta masa lalu kalau sekarang sudah punya pasangan sendiri. Tapi tiap orang bisa punya pendapat dan kisah yang berbeda dalam menanggapi hal ini. Caritanya ditulis dengan bagus dan mengalir.
Menikah
Perjuangan seorang pemuda untuk bisa menikahi gadis yang dipujanya. Ceritanya memang agak bikin kita bertanya-tanya "why??" gitu yah. Tapi ceritanya ditulis dengan bagus dan mengalir.
Saputangan Merah Jambu
Meskipun diceritakan secara tersirat, sepertinya cerpen ini mengisahkan sebuah hubungan manis antara seorang pemuda dan seseorang yang diduga intel. Kisah ini terjadi di masa-masa pergolakan politik tahun 1998. Masa-masa dimana demonstrasi dan bentrokan-bentrokan bisa terjadi dimana-mana dan kapan saja. Perkenalan dan saputangan merah Jambu yang diberikan sang intel kepada si pemuda sudah menyelamatkannya beberapa kali dari bahaya.
Sebenarnya banyak hal tersirat di cerpen ini. Tapi ceritanya bagus sih. Penulisannya juga mengalir, jadi enak dibacanya. Ceritanya menarik.
Buku kumpulan cerpen ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini yah:
https://tokopedia.com/olakalik/kumpulan-cerpen-dua-arus-selokan-mataram
BACA JUGA: