Cari Review Buku

Tampilkan postingan dengan label Author: K.A.S. Quinn. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Author: K.A.S. Quinn. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Mei 2020

Review Novel The Queen Alone by K. A. S. Quinn - Haru Biru Perjalanan Waktu ke Era Victoria

Hhhh...harus gimana ya ini reviewnya...jujur, agak sedikit mixed feeling...

Oke kita mulai aja dari buku apa ini...

The Queen Alone by K. A. S. Quinn adalah buku ketiga dan terakhir dari seri Chronicles of the Tempus. Yup...kami langsung baca buku ketiganya dan belum baca buku pertama dan keduanya. Apakah bingung? Menurut kami ngga terlalu bingung sih, karena sepertinya setiap buku, cerita petualangannya beda-beda. Waktu kami pertama kali punya buku ini, rating Goodreadsnya 4, sekarang, saat post ini dibuat, ratingnya turun sedikit ke 3.98. Yah cuman turun sedikit banget kan ya. Rating 4 ini lah yang bikin kami tertarik untuk membaca buku ini.

The Queen Alone ini cerita tentang perjalanan waktu. Tapi, genre novelnya masuk ke fantasy. Kalau boleh lebih spesifik lagi, mungkin bisa masuk ke historical fantasy. Kenapa bukan fiksi ilmiah?  Karena memang tidak ada unsur ilmiahnya. Proses perjalanan waktunya lebih ke fantasi dengan tokoh-tokoh supernatural ala ala mitologi. Tapi cerita historis di era Ratu Victoria -nya cukup sesuai dengan sejarah yang ada.

The Queen Alone bercerita tentang seorang gadis New York abad ke 21, Katie Berger-Jones-Burg, yang ditarik kembali melintasi waktu ke era Ratu Victoria. Katie kembali ke London di abad 19. Masa-masa dimana Perang Sipil di Amerika nyaris pecah, dan nyaris menyeret Inggris ke dalamnya. Masalahnya, Katie kali ini tidak tahu siapa yang memanggilnya. Semua teman-temannya juga tidak tahu kenapa Katie datang. Belum lagi perasaan negatif yang menggerogoti hatinya. Masalah Katie tidak berhenti di situ saja. Tanpa sengaja, Katie membawa Dolores ikut melintasi waktu ke abad 19. Katie juga kehilangan kekuatannya tanpa ia ketahui sebabnya.

Katie, tidak menyadari bahwa yang menariknya ke abad 19 sebetulnya adalah Lord Belzen, sang Pemimpin Malum yang mendambakan perang besar. Katie akan dia jadikan alat. Merubah sejarah, menjadikan Inggris ikut ambil bagian dalam Perang Sipil Amerika. Yang akan berujung pada perang yang lebih besar lagi.

Lord Belzen sudah melancarkan serangannya kepada suami Ratu, Pangeran Albert. Meskipun rencana Lord Belzen gagal, tapi Pangeran Albert tidak bisa mempertahankan hidupnya. Ratu pun sangat terguncang dan berduka. Sayangnya, penasihat ratu yang culas dan sudah terpengaruh oleh Lord Belzen memanfaatkan situasi ini. Dengan iming-iming, dia berhasil menyembunyikan Ratu di suatu tempat yang terpencil. Katie harus membantu menemukan Ratu dan membawanya kembali ke istana. Suatu rencana yang berbahaya pun akhirnya dijalankan guna menyelamatka Ratu Victoria.

Bagaimana cara Katie menyelamatkan Sang Ratu? Apa yang terjadi pada Dolores? Bisakah Katie menjaga sejarah agar tetap di jalurnya?

Jujur, agak campur aduk juga baca cerita The Queen Alone ini. Karena ratingnya bagus, kita berharap buku ini cukup bisa dinikmati. Yang sebenarnya, ya pasti bisa dinikmati sih. Tapi, buat kami banyak pertanyaan yang seperti terjawab aja. Misalnya, sebenarnya buat apa Katie datang ke abad 19? Karena kalau dilihat dari ceritanya, tanpa Katie, justru Lord Belzen bisa lebih sukses menjalankan rencanaya. Bukan berarti kami mau dia sukses sih. Wakakakak. Atau, apa perannya kelompok Union dan John Reillson yang pernah menculik Katie selain jadi bumbu cerita dan petunjuk kalau ada reinkarnasi Jack O'Reilly? Bahkan menurut kami, Lord Belzen sendiri adalah tokoh antagonis yang lemah posisi ceritanya. Kalau dipikir-pikir lagi, ceritanya justru lebih menarik saat dilihat dari sudut pandang Putri Alice. Bagian cara Katie kembali ke masanya dia juga memberikan pertanyaan. Bagaimana caranya kembali ke masa depan agak kurang jelas menurut kami.

Ada juga beberapa adegan yang kami pertanyakan keperluannya. Seperti, buat apa menculik Katie? Pada akhirnya itu tindakan yang sia-sia dan tidak penting. Atau, buat apa Lord Belzen menarik Katie ke menara dan mencoba membuat Katie terjun dari menara? Udah dia yang ngundang, dia juga yang sadar kalau ngga perlu ada Katie. Wakakak. Pada akhirnya Katie malah jadi sadar kan kalau dia sedang dimanfaatkan oleh Lord Belzen.

Tapi di luar kekurangannya, kami suka saat ceritanya lebih ke cerita Putri Alice. Kisahnya lebih seru dan berarti. Kisah penyelamatan Ratu oleh Katie juga lumayan seru kok. Walaupun agak antiklimaks sih. Oya, buku ini juga bisa dibilang cukup sejalan dengan sejarah yang ada ya. Tentu saja minus kisah-kisah fiksinya. Tapi fakta-fakta sejarahnya cukup akurat.

Terlepas dari kekurangan-kekurangannya, kami malah penasaran sama buku pertama dan keduanya. Kalau dari review di Goodreads, novel pertama dan keduanya memang lebih seru. Kami juga ngga tahu, ini kurang oke karena ada miss-translation aja atau memang ceritanya begini. Jadi kalau ada kesempatan, pengen juga sih baca versi Bahasa Inggrisnya.

Apa ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana pendapat teman-teman? Silahkan komen di bawah yah.

Buku ini tersedia di:



Quote

Hal tidak masuk akal seseorang adalah mahakarya buat yang lain.
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

Politik adalah kepentingan dan propaganda adalah senjata yang ampuh.
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

"Diabaikan, itu lebih memalukan daripada tidak punya pasangan. Kau harus segera diselamatkan. Boleh aku berdansa denganmu kali ini?"
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

"Kita harus selesaikan tarian kita," ujarnya, "bahkan meski kita berdansa di tepi jurang."
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.