Cari Review Buku

Tampilkan postingan dengan label Author: Lewis Carroll. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Author: Lewis Carroll. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 November 2021

Alice in Wonderland & Through the Looking Glass (English Version) by Lewis Carroll - Memang Paling Benar Baca Versi Bahasa Inggrisnya Saja

Kami sebelum ini sudah pernah mereview buku Alice Adventures in Wonderland dan Alice Through the Looking Glass. Tapi yang kami review waktu itu adalah versi terjemahan bahasa Indonesia. Jujur saja ya, kami kurang jatuh cinta dengan terjemahan bahasa Indonesianya. Setelah membaca versi bahasa Inggris ini pun kami juga merasa kok kayaknya banyak yang dipotong. Tapi mungkin cuman perasaan saja sih. Tapi lucunya, kami justru lebih suka Through the Looking Glass versi bahasa Indonesia. Tapi kayaknya karena kondisi kami lagi tidak fit sih waktu baca bahasa Inggrisnya, wakakak, kayaknya reviewnya agak bias. Maafkan.

Versi bahasa Inggris yang kami baca ini adalah versi Wordsworth Editions. Satu buku berisi 2 buku Alice sekaligus, jadi enak banget langsung selesai. Lengkap dengan ilustrasi Alice yang melegenda. Buat kami, ilustrasi cerita di ekor tikus sih yang paling epic. Kami akan mencoba mereview satu-satu.


Alice in Wonderland

Perlu sinopsis ngga ya? Singkat saja kali ya sekalian review. Di cerita inilah Alice bertemu dengan si kelinci legenda yang bisa bicara, pakai rompi, jam saku dan lagi buru-buru banget. Si kelinci pun membuat Alice penasaran hingga Alice mengikutinya masuk ke lubang kelinci yang dalaaaaaaaammm banget. Disinilah petualangan Alice di negeri ajaib dimulai. Alice juga bertemu banyak banget hewan-hewan ajaib yang semuanya bisa bicara. Yang paling melegenda tentu saja sang Chesire Cat yang bisa nyengir lebar dan bisa menghilang dengan hanya menyisakan cengirannya saja yang melayang-layang di udara. Chesire Cat menurut kami adalah tokoh yang paling logis pemikirannya. Tapi, Caterpillar adalah yang memberikan pesan yang paling bijak. Pesta Teh Gila dengan March Hare dan Hatter juga legend. Pesta teh yang tidak selesai-selesai gara-gara Time dipenggal oleh sang Queen of Hearts yang hobi banget teriak "Off with her/his head.". Jangan lupakan permainan kriket bersama sang ratu. Permainan paling heboh karena menggunakan burung flamingo sebagai tongkat pemukul, landak yang jadi bolanya, dan gawang-gawang yang dibentuk oleh prajurit-prajurit kartu. Semuanya tidak bisa diam dan terus bergerak-gerak. Semua bermain dengan berantakan, dan sang ratu doyan banget meneriakkan kalimat eksekusi ajaibnya.

Alice in Wonderland ini benar-benar lebih asyik dibaca versi bahasa Inggrisnya. Ceritanya padat, petualangannya seru, dan yang jelas kita bakal lebih paham dengan permainan kata yang ada di dalamnya. Cerita ekor tikus juga lebih pas diceritakan dalam bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggrisnya kalau menurut kami level moderat tapi masih mudah dibaca. Memang sih kalau soal puisi atau lagu mungkin akan agak mikir sedikit (atau banyak) yah. Alice di versi Inggris ini entah kenapa jauh lebih menyenangkan daripada di versi terjemahannya. Tidak terlalu menyebalkan, malah sebaliknya, kayaknya malah tokoh-tokoh binatangnya yang agak menyebalkan. Tidak paham juga ya kenapa bisa begitu. Tapi itu sih kesan yang kami dapatkan. Kesimpulannya, kami lebih suka versi bahasa Inggrisnya daripada versi terjemahan bahasa Indonesianya.


Alice Through the Looking Glass

Setelah sekian lama, petualangan Alice berlanjut lagi. Dinah, kucing Alice sekarang sudah punya anak-anak kucing. Sedikit banyak anak-anak kucing inilah yang memicu petualangan Alice. Alice penasaran dengan dunia dibalik cermin ruang duduknya. Dia pun kemudian memasuki dunia itu. Dunia yang sama ajaibnya dengan sebelumnya. Dimana bidak-bidak catur jadi hidup, bunga-bunga bisa berbicara, dan petualangan Alice adalah langkah-langkah permainan catur yang aneh tapi seru. Setiap langkah akan membawanya ke dunia yang baru dan membawanya semakin dekat untuk menjadi seorang ratu.

Tokoh-tokoh legendarisnya tentu saja ada Tweedledee dan Tweedledum, si telur Humpty Dumpty, Red Queen dan White Queen, dan jangan lupa dengan White Knight yang penuh inovasi tapi tidak bisa mengendarai kudanya dengan baik. Terakhir, tentu saja ada jamuan makan yang berakhir dengan kekacauan karena semua peralatan makannya bisa terbang serta makanannya bisa bicara.

Petualangan di cerita kedua ini juga seru-seru. Tapi memang feelnya berbeda dari Alice in Wonderland. Kalau Alice in Wonderland transisinya mulus aja gitu dari petualangan satu ke petualangan lainnya. Kalau di Through the Looking Glass ini transisinya terasa patah. Kayak langsung pindah alam gitu rasanya. 

Ada beberapa puisi dan lagu di dalamnya yang melegenda. Jabberwocky adalah puisi yang membingungkan, The Walrus and the Carpenter adalah lagu yang mengenaskan buat para kerang, dan lagu I give thee all, I can no more ciptaan White Knight diam-diam adalah lagu dengan makna yang dalam.


Kami benar-benar merekomendasikan untuk membaca versi bahasa Inggris dari novel Alice in Wonderland ini. Bener deh, feel-nya berbeda banget dibandingkan terjemahannya. Permainan kata di dalamnya lumayan banyak soalnya, dan ini agak susah diterjemahkan dengan tepat ke bahasa Indonesia, kecuali kalau mau pakai catatan kaki. Novel ini kan literary nonsense yah, jadi banyak kalimat-kalimat yang rasanya nonsense banget, tidak masuk akal. Tapi nonsense nya itu karena ada permainan kata. Kalau terjemahannya tidak pas tuh kayak rasanya nyebelin banget gitu, makin tidak masuk akal. Malah bikin kita "apaan sih ini?!". Berasa tidak nyambung. Itulah kenapa kami sangat merekomendasikan versi Inggrisnya. Setidaknya bisa buat pembanding gitu.

Secara keseluruhan, menurut kami versi bahasa Inggrisnya tuh charming banget. Highly recommended.


Quote

'the best way to explain it is to do it'

~ Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'when one wasn't always growing larger and smaller, and being ordered about by mice and rabbits. I almost wish I hadn't gone down that rabbit-hole -- and yet -- it's rather curious, you know, this sort of life! I do wonder what can have happened to me! ...'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'You don't know much,' said the Duchess; 'and that's a fact.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'If everybody minded their own business,' the Duchess said in a hoarse growl, 'the world would go round a deal faster than it does.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Would you tell me, please, which way I ought to go from here?'

'That depends a good deal on where you want to get to,' said the Cat.

'I don't much care where --' said Alice

'Then it doesn't matter which way you go,' said the Cat.

' -- so long as I get somewhere,' Alice added as an explanation.

'Oh, you're sure to do that,' said the Cat, 'if you only walk long enough.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Oh, you can't help that,' said the Cat: 'we're all mad here. I'm, mad. You're mad.'

'How do you know I'm mad?' said Alice.

'You must be,' said the Cat, 'or you wouldn't have come here.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Well! I've often seen a cat without a grin,' thought Alice; 'but a grin without a cat! It's the most curious thing I ever saw in all my life!'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'I dare say you never even spoke to Time!'

'Perhaps not,' Alice cautiously replied: 'but I know I have to beat time when I learn music.'

'Ah! that accounts for it,' said the Hatter. 'He won't stand beating. Now, if you only kept on good terms with him, he'd do almost anything you liked with the clock. ..'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Everything's got a moral, if only you can find it.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


The more there is of mine, the less there is of yours.

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'That's the reason they're called lessons,' the Gryphon remarked: 'because they lessen from day to day.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'I could tell you my adventures -- beginning from this morning,' said Alice a little timidly: 'but it's no use going back to yesterday, because I was a different person then.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Do you hear the snow against the window-panes, Kitty? How nice and soft it sounds! Just as if someone was kissing the window all over outside. I wonder if the snow loves the trees and fields, that it kisses them so gently? And then it covers them up snug, you know, with a white quilt; and perhaps it says, "Go to sleep, darlings, till the summer comes again." And when they wake up in the summer, Kitty, they dress themselves all in green, and dance about whenever the wind blows -- oh, that's very pretty!'

~ Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'if you'll believe in me, I'll believe in you. Is that a bargain?'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'What does it matter where my body happens to be?' he said. 'My mind goes on working all the same. In fact, the more head downwards I am, the more I keep inventing new things.'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'It's too late to correct it,' said the Red Queen: 'when you've once said a thing, that fixes it, and you must take the consequences.'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


Baca juga:

Kamis, 08 Oktober 2020

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll - Petualangan Alice ke Negeri di Balik Cermin

Alice Through the Looking Glass ini tentu saja adalah sebuah lanjutan dari cerita anak klasik Alice's Adventures in Wonderland karya Lewis Carroll. Novel ini terbitnya tahun 1871, 6 tahun sejak buku pertamanya terbit. Sama seperti buku Alice's Adventures in Wonderland, buku Alice Through the Looking Glass ini juga punya ilustrasi-ilustrasi yang cantik. 

Terus ceritanya tentang apa sih?

Alice Through the Looking Glass bercerita tentang petualangan Alice di dunia lain yang ada di balik cermin. Dunia fantasi yang penuh keajaiban dan hal-hal unik. Di dunia ini Alice bertemu dengan Ratu Merah yang menjanjikan kalau Alice juga bisa menjadi ratu seperti dirinya, asalkan dia bisa menyeberangi petak-petak padang yang seperti papan catur. Setiap petak punya cerita-ceritanya yang unik, dan punya tokoh-tokoh yang ajaib. Di perjalanannya, Alice bertemu dengan Humpty Dumpty, Tweedle-Dum dan Tweedle-Dee, monster Jabberwocky, serta tokoh-tokoh menarik lainnya. Petualangan Alice di dunia cermin ini sangat unik dan menarik untuk diikuti.

Jujur ya, kami tidak terlalu suka dengan buku pertamanya. Tapi, kami justru suka banget sama buku kedua ini. Buku kedua ini ceritanya mudah banget diikuti, mudah dipahami, jadi sangat-sangat bisa dinikmati. Tapi kami jadi kepikiran juga sih, apa sebetulnya kami sebelumnya cuman sekedar lost in translation ya? Seri Alice ini memang buku cerita yang punya banyak permainan kata (wordplay) di dalamnya. Permainan katanya tentu saja kan dalam Bahasa Inggris ya, jadi, pada saat diterjemahkan biasanya akan susah dipahami. Butuh penjelasan lebih gitu. Nah, terjemahan buku kedua ini menurut kami bagus banget, mudah dipahami. Kalau ada permainan kata yang perlu diberi penjelasan lebih, maka penerjemahnya akan memberikan catatan kaki yang akan membantu kita untuk memahami maksudnya. 

Di buku kedua ini sifat Alice juga jauh lebih baik daripada di buku pertamanya. Alice memang masih suka membantah atau menyanggah kata-kata orang lain, tapi di dunia yang konyol, ada kalanya bantahan itu memang diperlukan. Sifat kerasnya Alice di buku ini lebih lembut, meskipun kadang membantah, Alice lebih sering menoleransi dan tahu di mana tempatnya dia berada. Ada saatnya dia menyanggah, tapi dia juga tahu kapan saatnya diam dan mengikuti arus. Hal ini yang membuat kami jadi lebih menyukai tokoh Alice di buku kedua ini.

Entah kenapa buku ini kayaknya tidak seterkenal buku pendahulunya, Alice's Adventures in Wonderland. Padahal menurut kami ceritanya bagus banget. Petualangannya seru, unik, aneh, dengan tokoh-tokohnya yang sangat unik. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 4.06/5.00 ★. Kami sendiri memberikan rating 5.00/5.00 ★ untuk buku yang kami baca ini. Seri klasik yang sangat bagus. Semoga kami segera bisa membaca seri bahasa Inggrisnya sih, pasti akan jadi pengalaman yang sangat berbeda.


Quote

Kupikir...mungkinkah salju mencintai pepohonan dan tanah lapang sehingga begitu suka menciumi mereka dengan lembutnya? Lalu dia menyelimuti mereka dan membuat mereka nyaman.

~ Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Aku tak akan pernah, takkan pernah melupakannya."

"Kau pasti akan melupakannya," kata sang Ratu, "kalau kau tak mencatatnya."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


Alice tertawa. "Tak ada gunanya mencoba," katanya. "Kita tidak bisa percaya hal-hal yang tak mungkin."

"Itu karena kau jarang mencobanya," kata sang Ratu.

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Ada orang yang," kata Humpty Dumpty, masih tidak memandang Alice, "akalnya tidak lebih banyak daripada bayi."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Selalulah berkata jujur--berpikir sebelum bicara--dan catatlah sesudah itu."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Justru itu yang aku keluhkan! Kau harus punya sesuatu maksud! Apa gunanya seorang anak tanpa suatu maksud? Bahkan candaan punya suatu maksud... dan seorang anak lebih penting daripada candaan, kukira. Kau tak bisa membantah itu, walaupun kaucoba dengan kedua tangan."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Terlambat membetulkannya," kata Ratu Merah, "Kalau kau mengatakan sesuatu, itu tak bisa diubah lagi. Akibatnya harus kautanggung."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll

Minggu, 29 Desember 2019

Dibalik Alice in Wonderland: Sejarah, Misteri, dan Kontroversi Lewis Carroll

Ternyata, novel anak-anak klasik Alice's Adventures in Wonderland  menyimpan berbagai hal menarik. Mulai dari bagaimana cerita klasik terkenal ini berawal, hingga segala kontroversi dan misteri yang tersimpan dibaliknya.

Kami tertarik untuk membuat artikel ini setelah menonton tayangan tentang Alice in Wonderland di channel youtube Absolute History. Videonya kita sudah sematkan di bawah ini ya. Silahkan ditonton. Ceritanya sangat menarik. Agak panjang sih durasinya, hampir 1 jam. Siapin kuotanya aja yah 😁.


Kita akan kasih sedikit bahasan tentang Lewis Carroll dan ceritanya Alice's Adventures in Wonderland. Dimulai dari pengarangnya, Lewis Carroll.

Siapakah Lewis Carroll?

Lewis Carroll merupakan sebuah nama pena dari penulis cerita klasik anak-anak terkenal yang berjudul Alice's Adventures in Wonderland. Nama asli Lewis Carroll adalah Charles Lutwidge Dodgson. Charles Dodgson ini lahir tanggal 27 Januari 1832, di Daresbury, Cheshire, Inggris. Charles ini lahir di keluarga yang memiliki anak banyak, jadi sejak kecil sebenarnya dia sudah senang membuat cerita untuk menghibur saudara-saudaranya.

Charles Dodgson ini bisa dibilang seorang jenius. Karena, selain terkenal sebagai penulis, beliau juga seorang matematikawan, fotografer pada masanya, Illustrator, juga tentu saja seorang pengajar di Christ Church, Oxford.

Charles itu sebetulnya gagap, tapi dia sangat suka kepada anak-anak kecil dan tidak pernah punya masalah kalau harus mendongeng kepada anak-anak. Sebagai seorang pengajar di Christ Church, Oxford, Charles Dodgson juga seharusnya ditahbiskan sebagai Pendeta, dan menjalani hidup selibat. Tetapi karena alasan yang masih menjadi misteri, Charles tidak pernah sepenuhnya menjadi Pendeta, meskipun tetap mengajar di lingkungan Christ Church. Ada yang bilang alasannya karena Charles gagap, jadi mungkin akan kesulitan ketika harus mengadakan Kebaktian. Tapi mungkin juga ada alasan lain yang nanti akan kami ceritakan di bagian kontroversi dan misteri di bawah.

Charles meninggal di usia 65 tahun, pada tanggal 14 January 1898 karena pneumonia.

Siapakah Alice Liddell?

Alice Pleasance Liddell adalah anak kecil yang banyak diduga sebagai sumber inspirasi dari kisah Alice's Adventures in Wonderland. Alice Liddell ini adalah anak keempat dari pasangan Henry Liddell dan istrinya Lorina Liddell. Henry Liddell adalah seorang Ecclesiastical Dean (Dekan Gerejawi) di Christ Church, Oxford. Keluarga Liddel pindah ke Oxford pada tahun 1856.

Alice lahir pada tanggal 4 May 1852 di Westminster, London. Alice punya dua saudara perempuan yang selalu bermain bersama kemanapun mereka pergi. Kakaknya Lorina, yang tiga tahun lebih tua, dan adiknya Edith, yang dua tahun lebih muda. Pada masa ketika ayah mereka menjadi Dekan di Christ Church, mereka bertiga sering bermain di tamannya. Di Christ Church mereka juga akhirnya bertemu dan menjadi dekat dengan Charles Dodgson, yang kemudian akan kita kenal sebagai Lewis Carroll.

Bagaimana sih sejarahnya Alice's Adventures in Wonderland?

Pada 4 Juli 1862, Charles Dodgson melakukan piknik dengan perahu dayung bersama putri-putri Liddell; Lorina, Alice, dan Edith. Rev. Robinson Duckworth juga ikut serta bersama mereka. Di perjalanan, saat Rev. Robinson sedang mendayung, Alice meminta Charles untuk menceritakan sebuah kisah. Di sinilah kisah tentang Alice's Adventures in Wonderland bermula. Terkesima dengan cerita yang sangat menakjubkan, Alice Liddell pun meminta Charles untuk menuliskan kisah ini dan menghadiahkannya untuk dirinya. Charles pun berjanji untuk menulisnya. Akhirnya, baru pada bulan November 1864 Charles menghadiahi Alice Liddell dengan buku yang ditulisnya sendiri, ditulis tangan dengan tulisan yang indah, lengkap dengan ilustrasi yang luar biasa cantik dan bagus. Teman-teman harus nonton video di atas deh. Asli, cantik banget buku yang ditulis pertama kali ini. Buku pertama ini judulnya Alice's Adventures Under Ground.

Naskah awal cerita Alice's Adventure ini juga Charles kirim ke temannya, George MacDonald, ternyata anak-anak temannya juga sangat suka dengan ceritanya. Jadi Charles mulai mempersiapkan  naskah untuk diterbitkan. Akhirnya, pada tahun 1865, Alice's Adventures in Wonderland diterbitkan oleh penerbit Macmillan. Illustrasinya dikerjakan oleh John Tenniel. Charles menggunakan nama pena Lewis Carroll. Pada tahun 1871, buku kedua berjudul Through The Looking-Glass and What Alice Found There terbit.

Kontroversi dan Misteri

Kontroversi ini bermula dari biografi-biografi tentang Lewis Carroll di tahun 90an. Beberapa biografi ini memberikan dugaan bahwa, ketertarikan Carroll kepada anak-anak tidak sepenuhnya polos. Hal ini diperkuat dengan beberapa (kami belum ketemu ya berapa jumlah persisnya) hasil fotografi Charles Dodgson yang objeknya anak-anak perempuan, dan banyak yang berpose tanpa busana.

STOP! Sebelum kita lanjut pembahasannya, perlu diingat, Lewis Carroll ini hidup di zaman Victoria, dimana pada masa itu, tampaknya, foto atau lukisan anak-anak tanpa busana cukup umum dan dianggap sebagai suatu seni. Ini diingat-ingat dulu yah.

Okeh, lanjut...

Pada masanya, putri-putri keluarga Liddell sendiri adalah model favorit Dodgson. Ada satu foto Alice Liddell yang terkenal, "The Beggar Maid". Di foto ini Alice berpose sebagai seorang anak pengemis dengan pakaian rombeng. Pakaiannya ditata sedemikian rupa. Yang jadi kontroversi adalah, penataan pakaian yang sedemikian rupa hingga satu puting Alice terlihat. Memberikan pose yang terkesan sensual. Tapi pengambilan foto-foto ini atas seizin orangtua masing-masing anak, dan selalu ditemani pendamping.

Kontroversi yang terjadi selanjutnya adalah...

Putusnya hubungan antara Charles Dodgson dengan keluarga Liddell secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi satu tahun setelah piknik perahu yang bersejarah, tepatnya pada bulan Juni 1863. Tidak ada yang mengetahui kenapa peristiwa ini bisa terjadi... karena ....

Misteri berikutnya ...

Hilangnya diary Charles Dodgson yang mungkin saja memuat jawaban-jawaban yang bikin penasaran semua orang. Charles ternyata tipe orang yang selalu menulis peristiwa yang dialaminya ke dalam jurnal. Ditulis dengan sangat rinci dan rapi. Setidaknya ada 4 buku yang hilang, dan sekitar tujuh halaman yang dirobek dari salah satu diarynya. Dugaan terkuat sih dirobek oleh kerabatnya untuk menjaga nama baik keluarga. Diary yang hilang ini dari periode tahun 1853 - 1863. Dikabarkan bahwa ini adalah periode dimana Dodgson mengalami tekanan batin dan penderitaan secara spiritual. Charles merasa tertekan dengan dosa yang ia rasakan.

Nah, salah satu halaman yang dirobek ini adalah halaman yang mungkin saja bisa menjelaskan kenapa Charles dan keluarga Liddell putus hubungan. Ada teori yang mengatakan, di halaman-halaman yang hilang itu mungkin saja memuat informasi dimana Charles melamar Alice yang waktu itu baru berumur 11 tahun, yang kemudian menjadi penyebab putusnya hubungan mereka. Sayangnya, teori ini tidak pernah ada buktinya.

Sebaliknya, Karoline Leach justru menemukan catatan tentang halaman-halaman yang hilang dari diary Dodgson. Catatan yang terkenal dengan sebutan "cut pages in diary document" ini lebih mengindikasikan bahwa Mrs. Liddell mengatakan kepada Charles bahwa ada gosip yang beredar antara Charles dengan pengasuhnya anak-anak, serta gosip hubungan antara Charles dengan Lorina. Masalah gosip inilah yang mungkin kemudian menjadi penyebab putusnya hubungan antara Charles dengan keluarga Liddell.

Tetapi siapa yang menulis catatan itu? Tidak diketahui juga secara jelas. Menurut kami juga, mungkin saja catatan sengaja dibuat untuk menutupi hal sebenarnya. Selama diary yang asli belum ditemukan, kita tidak akan pernah tahu kebenarannya

Hal lain yang mungkin saja menjadi alasan putusnya hubungan adalah, adanya foto yang diindikasikan sebagai Lorina Liddell (anak perempuan remaja keluarga Liddell, kakaknya Alice). Foto ini adalah foto frontal tanpa busana. Foto yang bisa dibilang, tidak ada orangtua yang akan mengizinkan remaja putrinya difoto seperti itu. Tapi foto ini masih diperdebatkan sih benar atau tidak kalau itu Lorina Liddell dan diambil oleh Lewis Carroll. Walaupun bukti-bukti forensik memang mengarah kesana.

Misteri lainnya....

Pentahbisan Charles Dodgson.... Salah satu syarat agar Charles tetap bisa tinggal di Christ Church adalah pentahbisan Charles sebagai Pendeta. Charles diharapkan ditahbiskan empat tahun setelah dia mendapatkan gelar Master-nya. Setelah menunda prosesnya, akhirnya Charles ditahbiskan sebagai Deacon pada 22 Desember 1861. Tapi setahun kemudian, saat sudah waktunya ditahbiskan sebagai Priest, Charles mengajukan permohonan kepada dekanat untuk tidak diproses. Ini adalah hal yang sangat tidak biasa saat itu.

Sampai saat ini tidak ada bukti apa-apa soal alasan kenapa Charles menolak menjadi Priest. Beberapa teori mengatakan bahwa kegagapan Charles lah yang menjadi penghalang. Salah satu teori lain menyebutkan bahwa pada masa-masa ini Charles mengalami tekanan batin yang disebabkan oleh rasa berdosa dan rasa bersalah yang tidak dapat dijelaskan. Dia merasa sebagai pendosa yang hina dan tidak berharga, tidak pantas untuk menjadi bagian dari kependetaan.

Kesimpulannya apa?

Kami berusaha memandang dari kacamata yang netral yah. Biografer abad keduapuluh menemukan  kemungkinan Lewis Carroll memiliki kecenderungan pedofilia. Ini berdasarkan dari hasil fotografi Lewis Carroll dan dengan menyelidiki sifat hubungan Lewis dengan anak-anak perempuan keluarga Liddell.

Tapi ingat, semua kesimpulan ini diambil pada abad keduapuluh dan masa kini dimana hal-hal yang mengarah kepada pedofilia sangat tabu dan terlarang bahkan bisa dibilang kriminal. Ada argumen yang menyatakan bahwa kita tidak bisa melihat fotografi Lewis Carroll dengan kacamata masa kini, karena pada zamannya, di era Victoria, foto-foto tersebut cukup umum dan dianggap sebagai seni.

Menurut kami, berdasarkan informasi yang sudah beredar di jagat internet ini, kalaupun ada kecenderungan tersebut, tidak ada bukti yang membenarkan ataupun menyatakan bahwa Lewis adalah pelaku. Semuanya hanya sekedar dugaan semata. Lewis Carroll tinggal di lingkungan yang sangat religius. Dia sendiri kemungkinan sangat religius dan taat. Kalaupun dia ada kecenderungan yang jahat, dia akan merasa sangat berdosa. Apakah mungkin ini sebabnya kenapa dia mengalami tekanan batin? Ya kita tidak bisa tahu juga.

Hilangnya diary Charles Dodgson  (yang kami rasa sih dihancurkan oleh kerabatnya untuk menjaga nama baik keluarga) akan selalu menjadi misteri. Kita tidak bisa menuduh apa-apa. Pada akhirnya, kita hanya bisa menduga-duga apa yang mungkin telah terjadi.

Yang mau liat sumbernya (selain video youtube di atas) bisa baca-baca juga referensi di bawah ini yah:


Rabu, 23 Januari 2019

Alice's Adventures in Wonderland - Ternyata Sulit...

Alice's Adventures in Wonderland (biasanya disingkat menjadi Alice in Wonderland saja) adalah salah satu cerita klasik karangan Lewis Carroll. Terbit pertama kalinya pada tahun 1865. Seperti yang sudah banyak orang tahu, novel ini menceritakan kisah seorang Alice yang masuk ke dalam lubang kelinci dan berakhir di sebuah negeri khayalan yang diberi nama Wonderland...atau begitu kira-kira garis besarnya.

Cerita Alice in Wonderland ini sudah banyak banget di adaptasi. Salah satunya adalah film Alice in Wonderland yang disutradarai oleh Tim Burton. Tayang di tahun 2010. Meskipun tidak melenceng dari tema utama --Alice masuk ke lubang kelinci dan pergi ke Wonderland--, dan tokoh-tokoh sentralnya tetap ada pastinya, plotnya bisa dibilang melenceng cukup jauh dari cerita aslinya. Tapi ya, kita kasih satu rahasia, filmnya ini jauh lebih mudah dicerna daripada bukunya. Wakakakak.

Kalo teman-teman mau tahu bagaimana cerita aslinya, tentu saja harus membaca buku Alice's Adventures in Wonderland karangan Lewis Carroll ini. Bukunya tipis, tapi percayalah, untuk paham kalimat-kalimat yang diungkapkan akan perlu pemikiran yang mendalam. Untuk benar-benar paham kalimatnya ya, tapi kalau untuk mengikuti ceritanya sih, cukup sederhana kok sebetulnya. Ada yang bilang gaya bahasanya penuh simbol-simbol. Bahkan, mengaitkannya dengan matematika. Sebenarnya, mungkin, mungkin ya, untuk novel seperti ini akan jauh lebih bagus kalau kita bisa mendapatkan buku ini dalam bahasa aslinya. Karena kalau sudah diterjemahkan, mungkin akan ada beberapa pergeseran makna dan kalimat. Gaya bahasa yang digunakan juga seperti penuh teka-teki dan makna terselubung, seperti banyak omong kosongnya. Mungkin karena itulah buku ini juga masuk dalam genre literary nonsense, sebuah genre dimana elemen masuk akal dengan tidak masuk akal itu seimbang, dengan merusak tata bahasa ataupun bermain dengan alasan-alasan logis. Pusing? Ya kami juga sama pusingnya kok. Hahahahaha.

Alice di bukunya pun, setidaknya untuk kami ya, bukan anak yang terlalu menyenangkan sebetulnya. Pemberani pastinya, dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Tapi kadang pengambilan keputusannya akan terasa keliru, menyebalkan hingga ke tingkat menggemaskan (saking sebalnya). Seperti saat Alice membesar dan menciut sambil meninggalkan kunci di meja berkali-kali. Atau saat dia menyela cerita Penyu Gadungan berkali-kali, padahal sudah dibilang untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun sampai ceritanya selesai.

Secara keseluruhan, buku ini merupakan sebuah petualangan tersendiri. Sekali lagi, untuk tahu seperti apa cerita asli Alice in Wonderland, wajib banget untuk membaca buku karangan Lewis Carroll ini.

Apa teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis komentar di bawah yaa ^_^

Quote

Pasalnya, ia pernah membaca beberapa sejarah singkat yang seru tentang anak-anak yang terbakar, dan dimangsa oleh hewan-hewan liar serta makhluk-makhluk mengerikan lainnya, hanya karena mereka tidak mau mengingat aturan-aturan sederhana yang diajarkan oleh teman-teman mereka.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Seandainya semua orang mengurus masalahnya sendiri, dunia ini pasti akan berputar jauh lebih cepat daripada biasanya,"
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Maukah kau memberitahuku, kumohon, ke arah mana aku harus pergi dari sini?"
"Itu sangat tergantung pada tujuan yang kauinginkan," jawab si Kucing.
"Aku tak terlalu perduli ke mana--"
"Kalau begitu, arah yang kautuju juga tidak penting," ujar si Kucing.
"--selama aku bisa tiba di suatu tempat," Alice menambahkan penjelasan.
"Oh, pasti kau bisa tiba di sana, jika kau berjalan cukup lama," si Kucing menjawab lagi.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Segala sesuatu memiliki pesan moral, jika kau bisa menemukannya.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.