Sherlock Holmes
Siapa yang tidak mengenal detektif yang satu ini? Sherlock Holmes merupakan tokoh detektif yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Pertama kali muncul di tahun 1887 dalam cerita A Study in Scarlet. Cerita-cerita Sherlock Holmes sudah banyak banget diadaptasi ke dalam berbagai bentuk, baik itu berupa novel, layar lebar, ataupun layar kaca.
Irene Adler
Irene Adler ini pertama kali muncul dalam kisah Sherlock Holmes berjudul A Scandal in Bohemia, terbit di tahun 1891. Meskipun hanya muncul satu kali, Irene Adler merupakan tokoh wanita yang cukup mencolok. Holmes digambarkan mengagumi kecantikan dan kecerdikan yang dimiliki Irene. Irene juga berhasil mengelabui Holmes. Dalam cerita-cerita adaptasi Holmes yang lain, Irene Adler sering digambarkan sebagai tokoh romantikanya Sherlock Holmes. Tapi kebanyakan sih hubungannya bersifat platonic, bukan yang romantis happy ending. Kalau masih ingat, di film Sherlock Holmes yang dibintangi Robert Downey Jr., Irene Adler juga dikisahkan wafat karena diracun oleh Moriarty.
Arséne Lupin
Arséne Lupin merupakan tokoh gentleman thief alias pencuri pria dari kalangan atas asal Perancis, yang muncul pertama kali pada tahun 1905. Cerita mengenai Arséne Lupin ini ditulis oleh seorang penulis Perancis, Maurice LeBlanc. Tokoh Arséne Lupin ini bisa dibilang semacam Robin Hood-nya kalangan bangsawan. Hubungan antara Arséne Lupin dan Sherlock Holmes sendiri pernah kita bahas di postingan The Blonde Lady - Apakah Holmlock Shears = Sherlock Holmes?.
Menurut kami, adalah suatu hal yang menarik ketika ketiga tokoh ini digabungkan ke dalam satu cerita. Dinamika apakah yang akan terjadi? Nah, lucunya, dalam buku ini, Irene Adler, Sherlock Holmes, dan Arséne Lupin bersahabat. Mereka sering memecahkan kasus-kasus kejahatan yang terjadi di sekitar mereka. Settingan ceritanya adalah saat mereka bertiga remaja.
Oh iya, buku ini kan ditulis pengarangnya adalah Irene Adler sendiri ya...tapi siapakah sebenarnya penulis asli seri Sherlock, Lupin & Aku ini? Seri ini ditulis oleh penulis Italia bernama Pierdomenico Baccalario, dan Alessandro Gatti. Sampai saat ini, seri buku ini sudah ada 21 judul dan 2 judul edisi spesial.
Dalam buku Teka-Teki Kobra ini petualangan dimulai ketika Orazio Nelson, kepala pelayan keluarga Irene Adler, tiba-tiba saja mengundurkan diri setelah menghilang seharian. Karena pengundur diriannya yang terasa janggal, Irene memutuskan untuk menyelidiki alasan tuan Nelson mengundurkan diri. Bersama kedua sahabatnya Sherlock dan Lupin, Irene menyelidiki kemana perginya tuan Nelson.
Hasil penyelidikan membawa mereka ke sebuah penginapan, The White Swan. Di sana mereka tidak hanya bertemu kembali dengan tuan Nelson, tapi mereka juga bertemu dengan Kapten Hirst, buronan polisi karena terkait dengan pemberontakan kapal yang dipimpinnya, Madras Moon. Kapten Hirst yang ternyata teman tuan Nelson, meminta bantuan karena dia sebetulnya dijebak dan tidak bersalah.
Penyelidikan mereka bertiga akan kasus Kapten Hirst tenyata membawa mereka ke peristiwa misterius di kawasan Pelabuhan Docks, bersinggungan dengan kaum bangsawan dan para pejabat, serta keterkaitan semua peristiwa ini dengan wilayah koloni India nun jauh di sana.
Kalau dari segi cerita detektifnya sejujurnya yah...B ajah. Ceritanya sederhana, agak bikin "HAH?" sedikit, karena kesalahan deduksi Sherlock seperti bukan Sherlock banget. Tapi mungkin karena ini Sherlock jaman remaja kali ya, masih belum banyak pengalamannya.
Tapi ya, meskipun cerita detektifnya biasa saja, yang menarik dari buku ini justru dinamika mereka bertiga sebagai sahabat. Kalau teman-teman sudah membaca buku-buku cerita tentang Arséne Lupin, pasti teman-teman juga tahu, sebenarnya Sherlock dan Lupin itu musuh bebuyutan. Membaca kisah mereka bersama-sama adalah sesuatu yang menarik, apalagi kalau dibumbui dengan cinta segitiga. Yuupppss, cinta segitiga antara Sherlock, Lupin, dan Irene.
Melihat tingkah Sherlock yang diam-diam menunjukkan rasa suka. Tapi juga melihat sifat Irene yang suka juga tapi memiliki jiwa berpetualang yang kuat. Melihat kelakuan Lupin yang lebih berani bertindak dan nakal, membuat Irene lebih berani bermain-main. Membaca kisah interaksi sosial mereka justru menurut kami lebih menarik daripada cerita detektifnya sendiri. Kalau dipikir-pikir ya, seandainya ketiga tokoh ini bersatu...hmmm...memang interaksi seperti inilah yang mungkin terjadi. Apakah persahabatan mereka akan langgeng? Entahlah... Tapi di akhir cerita sherlock berkata begini...
"Sebab jika ada yang bisa menyakiti kita bertiga, pastinya orang itu adalah salah satu dari kita sendiri."
Apakah teman-teman ada yang sudah membaca buku ini? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis di kolom komentar ya.
Quote
"Dia berpendapat bahwa memercayai kebetulan merupakan sebuah bentuk kemalasan, sebab jagat raya ini justru sebaliknya, jarang sekali bersikap semalas itu."
~ Sherlock, Lupin & Aku: Teka-Teki Kobra by Irene Adler