Tapi sebelum kita menggali lebih dalam, mari kita lihat dulu sedikit sinopsisnya.
SINOPSIS
American Gods menceritakan tentang perjalanan hidup Shadow, seorang lelaki berperawakan besar, tapi punya sikap yang sangat tenang dengan jalan hidup yang sayangnya sangat ruwet. Shadow adalah seorang narapidana yang seharusnya sebentar lagi bebas. Dia sudah membayangkan kehidupan bebas yang damai bersama istrinya dan pekerjaan normal di pertanian sahabatnya di Eagle Point. Tapi impiannya buyar ketika sehari sebelum hari pembebasannya, istri dan sahabatnya meninggal karena kecelakaan. Shadow pun bebas lebih cepat karena itu.
Shadow tidak punya tujuan lagi, walaupun dia akhirnya tetap pulang ke Eagle Point untuk menghadiri pemakaman istrinya. Di perjalanan pulang, seorang pria yang mengaku bernama Mr. Wednesday menyapanya dan menawarinya pekerjaan yang terdengar absurd. Awalnya Shadow menolak. Tapi Mr. Wednesday adalah orang yang aneh. Mr. Wednesday selalu bisa menemukan Shadow. Kemana pun Shadow pergi, Mr. Wednesday bisa menemukan Shadow, dan mengajukan penawaran yang lama-lama tidak bisa ditolak Shadow. Shadow akhirnya menerima tawaran Mr. Wednesday setelah mengetahui kebenaran kematian istrinya, Laura. Sudah tidak ada tempat untuk Shadow di Eagle Point. Shadow sudah tidak punya tujuan lagi. Shadow pun pergi bersama Mr. Wednesday setelah berpamitan di makam Laura.
Shadow bekerja seperti semacam pengawal pribadi Mr. Wednesday. Mengikuti kemanapun Mr. Wednesday pergi. Menemui kawan-kawannya yang sama-sama absurd, tapi mereka ternyata dewa-dewi dunia lama. Shadow juga mematuhi apa yang disuruh Mr. Wednesday. Tapi Shadow ternyata juga masuk ke dalam jaring-jaring berbahaya pertikaian antara dewa-dewi dunia lama dengan dewa-dewi dunia baru. Pertikaian yang menumpahkan darah di mana-mana. Pertikaian kecil-kecilan yang tampaknya akan segera menjadi badai peperangan penuh pertumpahan darah.
Tapi kedua pihak itu tampaknya menginginkan Shadow. Siapakah sebenarnya Shadow? Karena nyatanya Shadow juga punya kemampuan-kemampuan istimewanya sendiri. Sementara itu, Shadow sepertinya tanpa sengaja telah membangkitkan istrinya menjadi mayat hidup. Mayat hidup yang mencintai Shadow dan bertekad akan melindungi kapan saja Shadow mengalami kesulitan.
REVIEW
Jangan pernah mengharapkan akan membaca cerita dewa-dewi yang bergelimang dalam gemerlap kejayaan dan kekayaan. Ya ada sih yang punya hidup gemerlap. Tapi sebagian besar dewa-dewi di buku ini bisa dikatakan hidup miskin dan manusiawi banget. Apalagi yang digolongkan dewa-dewi lama. Pokoknya gambaran dewa-dewinya bener-bener jauh deh dari gambaran dewa-dewi pada umumnya. Mungkin, buat sebagian pembaca ini akan terasa aneh yah.
Alurnya cukup lambat, tapi buku ini memang buku kisah perjalanan gitu. Buku road trip si Shadow. Kisahnya sebenarnya cukup seru. Ceritanya cukup bikin gemes karena dari buku setebal 750-an lebih halaman ini kita baru tahu siapa Shadow sebenarnya baru di dekat-dekat ending gitu. Gemes banget. Dari pertengahan awal udah nebak-nebak siapa sih sebenarnya si Shadow, kok kayaknya punya kekuatan istimewa gitu, dan dia diincar banyak pihak. Pihak lawan pun ingin Shadow ada di pihak mereka. Tapi semuanya masih misteri sampai akhirnya kita tiba di dekat ujung cerita.
Tapi meskipun buku ini ujung-ujungnya tentang peperangan antar dewa, jangan berharap ada aksi peperangan yang seru. Bisa dibilang peperangannya disorot sedikit banget. Ini buku tentang kisah perjalanan Shadow dan Shadow sedikit banyak tidak ikut berperang. Setidaknya sampai di ending sih. Tapi cerita actionnya ada kok, tenang aja.
Tokoh-tokoh di novel ini bisa dibilang agak aneh-aneh. Tapi yang mengejutkan, kami suka dengan sosok Laura yang mayat hidup. Laura punya kesalahan, yang pada akhirnya menyebabkan kematian dirinya sendiri. Tapi sosok Laura yang tidak sengaja menjadi mayat hidup justru menjadi semacam sosok pahlawan pemberani buat Shadow. Pengawal pribadi Shadow yang sebenarnya. Bener-bener kayak prajurit garis depan. Membasmi musuh-musuh Shadow dengan darah dingin. Seru tapi agak-agak serem juga sih. Romantis tapi juga sedih.
Rating Goodreads novel ini 4.10/5.00. Kalau rating pribadi kami 4.00/5.00. Ceritanya unik sih, tapi alurnya agak lambat kalau buat kami. Kalau teman-teman suka cerita dewa-dewi dan pengen baca cerita yang agak punya dark twist gitu, buku ini recommended banget.
Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini yah:
https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-fantasi-american-gods-neil-gaiman
QUOTE
"Di sini kami minum yang sehitam malam, semanis dosa."
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
"Nasib seseorang adalah urusannya sendiri,"
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Kadang jalan yang tercepat adalah jalan terpanjang
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Satu-satunya yang bisa kita gunakan untuk percaya adalah indra kita, alat-alat yang kita gunakan untuk mengamati dunia ini: penglihatan kita, sentuhan kita, ingatan kita. Kalau indra kita membohongi kita, tak ada yang bisa dipercaya. Dan bahkan kalau kita tidak percaya, tetap saja kita tak bisa menyusuri jalan lain selain jalan yang ditunjukkan oleh indra-indra kita; dan kita harus mengikuti jalan itu sampai akhir.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Kau sudah berjalan jauh dan tak bisa kembali lagi. Jadi teruskanlah berjalan.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Yang dikatakan mitra bisnisku adalah, kalau Tuhan memberimu suatu bakat atau keterampilan, kau berkewajiban menggunakannya sebaik mungkin.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Tapi ini mimpi, dan dalam mimpi-mimpi, terkadang kau tak punya pilihan: entah tak ada keputusan yang harus diambil, atau keputusan itu sudah diambil untukmu jauh sebelum mimpi itu dimulai.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
"Aku tidak mati."
"Mungkin tidak," sahut Laura. "Tapi apakah kau yakin kau ini hidup?"
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
"Pilih satu, dan kau tak bisa mengambil jalan satunya," kata Zorya Polunochnaya. "Tapi tidak ada jalan yang aman. Jalan mana yang ingin kautiti--jalan kebenaran yang sulit, atau jalan kebohongan yang indah?"
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Manusia percaya, pikir Shadow. Itulah yang dilakukan manusia. Mereka percaya. Lalu mereka tak mau mempertanggungjawabkan kepercayaan mereka; mereka memanggil bermacam-macam arwah, lalu tidak memercayai arwah-arwah yang muncul. Manusia mengisi kegelapan; dengan hantu, dengan dewa, dengan elektron, dengan dongeng. Manusia membayangkan, dan manusia percaya: dan kepercayaan itulah, yang membuat segala sesuatu terjadi.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
Dia bertanya-tanya apakah rumah itu sesuatu yang terjadi pada suatu tempat setelah beberapa lama, atau sesuatu yang kautemukan pada akhirnya, kalau kau sekedar berjalan dan menunggu dan menginginkannya cukup lama.
~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman
BACA JUGA: