Cari Review Buku

Tampilkan postingan dengan label Author: John Grisham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Author: John Grisham. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 September 2019

A Time To Kill karangan John Grisham - Saat Rasa Keadilan dan Moral Diuji

Novel A Time To Kill ini pertama kali terbit di tahun 1989. Novel ini adalah novel pertamanya John Grisham, dan termasuk novel yang pada awalnya sulit mendapatkan penerbit. Wynwood Press akhirnya mau menerbitkan novel ini dan mencetaknya sebanyak 5000 kopi saja. Tapi, saat penerbit Doubleday menerbitkan novel Grisham yang lain, The Firm, Wynwood Press merilis lagi novel ini yang kemudian malah menjadi best seller. Pada tahun 1996, A Time To Kill diadaptasi ke layar lebar dan dibintangi oleh Sandra Bullock, Matthew McConaughey, dan Samuel L. Jackson. Kita belum nonton filmnya, jadi saat ini belum bisa kasih perbandingan antara film dan bukunya. Tapi kalau nanti sudah nonton, review ini akan kita update yah.

Yang perlu banget digarisbawahi soal novel ini antara lain adalah, satu, genre novel ini adalah legal thriller. Ceritanya akan ada di sekitar dunia hukum dan pengadilan. Seputar proses pengadilan, pengacara, hakim, dan juri. Sistem pengadilannya tentunya sistem pengadilan Amerika Serikat yah. Kedua, latar belakang novel ini adalah di kota Clanton, Mississippi di tahun 1980an. Tahun dimana ketegangan rasial masih tinggi. Jadi ini buat pegangan kita buat membaca buku ini yah.

A Time To Kill ini bercerita tentang Carl Lee Hailey, seorang ayah berkulit hitam yang membunuh dua orang kriminal kulit putih yang telah memperkosa dan melakukan percobaan pembunuhan terhadap anak perempuan Carl Lee yang masih berusia 10 tahun. Pemerkosaan brutal dan percobaan pembunuhan yang tanpa ampun terhadap anak perempuannya ini menjadikan Carl Lee gelap mata dan merencanakan pembunuhan kepada kedua kriminal ini. Pembunuhan pun terlaksana, tepat di gedung pengadilan tempat kedua kriminal diadili. Hal ini tentu saja menimbulkan kehebohan. Bukan hanya karena terjadi pembunuhan di gedung pengadilan, tapi juga karena seorang kulit hitam membunuh dua orang kulit putih.

Kasus ini jadi kasus besar. Media banyak yang meliput. Sang Jaksa, Buckley, sangat bernafsu untuk memenangkan kasus ini demi keuntungan pribadi dia sendiri, bukan sekedar rasa keadilan. Pengacara berebutan untuk mendapatkan kasus ini, bahkan Jake Brigance sendiri awalnya cukup menikmati sorotan media dan sempat bermain lempar-lemparan perhatian media dengan Buckley. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan kasus ini demi kepentingan pribadi mereka.

Sayangnya, perhatian ini tidak hanya berasal dari media. Kasus ini juga sangat serius hingga mengancam keselamatan Jake dan keluarganya. Rumahnya nyaris di bom, keluarganya harus mengungsi, para calon juri diancam, bahkan pegawai Jake diserang hingga memakan korban jiwa. Belum lagi percobaan pembunuhan terhadap Jake dan pembakaran rumah pribadinya.

Buku ini menurut kami sangat bagus. Meskipun tentang dunia hukum dan pengadilan, jangan khawatir, karena gaya menulis dan bercerita di novel ini sangat ringan sekali. Kita tinggal menikmati saja ceritanya. Novel ini pun selera humornya cukup bagus. Jadi meskipun tegang, ya ngga tegang-tegang banget. Enak banget bacanya.

Novel ini bisa kita bilang cukup menggelitik moralitas dan rasa keadilan para pembacanya. Jujur ya, kalau kita logis banget orangnya, akan sangat sulit untuk memilih siapa yang salah dan siapa yang benar. Kalau pilih A mungkin kita benar dan adil, tapi apakah ada empati dan rasa kemanusiaannya? Tapi kalau berdasarkan rasa kemanusiaan dan empati, kita akan mudah banget memilih pihak, tapi di sisi lain, kita akan bertanya-tanya, apakah ini keadilan yang benar? Hal ini lah yang menurut kami diaduk-aduk banget di novel ini. Belom lagi masalah moralitas para tokoh-tokohnya. Jangan salah, semua tokoh di novel ini manusia biasa semua, wakakak. Hampir semua tokoh kuncinya memanfaatkan kasus Carl Lee untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Bahkan Jake dan tokoh Pendeta Agee punya perannya masing-masing dalam hal ini.

Meskipun novel ini novel yang bertemakan hukum, tapi cerita pengadilan Carl Lee Hailey baru dimulai di sepertiga terakhir buku. Ini buku yang tebal lho, 759 halaman. Ceritanya runut dan prosesnya kalau menurut kami cukup detail. Proses menuju sidang diceritakan dengan bagus banget, apa saja yang terjadi, apa saja yang dilakukan para tokoh-tokoh di buku ini, dan segala macam persiapannya. Oh iya, novel ini adalah novel yang cukup bersih dari bumbu-bumbu vulgar.

Kekurangan novel ini tidak banyak kalau menurut kami yah. Ada beberapa tokoh yang menurut kami kurang signifikan. Sebagai pemanis dan penambah ketegangan saja, terkesan memberikan kontribusi padahal sebetulnya tidak perlu-perlu amat. Bahkan kayaknya, hanya seperti pengisi kekosongan saja. Endingnya bagus tapi masih menyisakan beberapa pertanyaan di beberapa aspek. Seperti apa yang kemudian terjadi pada keluarga para juri setelah sidang?; Kemanakah KKK setelah sidang? Apakah mereka membubarkan diri atau balas dendam?; Bagaimana kabarnya Roark? Bagaimana reaksi Carla begitu tahu rumahnya sudah terbakar habis?

Teman-teman sendiri ada yang sudah membaca buku ini? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis di kolom komentar ya.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/a-time-to-kill-saat-untuk-membunuh-by-john-grisham

Quote

"Sistem kita mencerminkan masyarakat kita. Tidak selalu adil, namun sama adilnya seperti sistem di New York, atau Massachusetts, atau California. Bisa seadil atau sebisa yang dikehendaki oleh emosi manusia."
~ A Time To Kill by John Grisham

"Sayang, Jagoan. Seharusnya kau tidak bicara terlalu banyak. Mulut besar bisa terbakar."
A Time To Kill by John Grisham

"Dan kalau kau kalah?"
"Itu masih tanda tanya. Tapi aku tak bisa kalah dalam sesuatu yang tak kumiliki."
A Time To Kill by John Grisham

Lucien sudah mengajarinya bahwa rasa takut itu baik; rasa takut adalah sekutu; bahwa setiap pengacara tentu ketakutan ketika ia berdiri di hadapan dewan juri baru dan mengajukan kasusnya. Bukan masalah untuk merasa takut, cuma jangan perlihatkan.
A Time To Kill by John Grisham

Bersahabatlah dengan perasaan takut, kata Lucien selalu, sebab ia takkan pergi, dan ia akan menghancurkanmu kalau dibiarkan tak terkendali.
A Time To Kill by John Grisham

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.