Cari Review Buku

Tampilkan postingan dengan label Review Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review Novel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Maret 2024

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child - Buku dan Seri Televisinya Jempolan

Sebagai pecinta seri Jack Reacher, sudah pasti kami semangat banget dong pas tahu ada lagi seri Jack Reacher yang diadaptasi. Kali ini ke serial televisi, Reacher (2022), yang diangkat dari novel pertama di seri novel ini, Killing Floor. Untungnya, kami sudah punya bukunya. Jadi habis nonton serialnya bisa langsung baca bukunya. Killing Floor ini terbit pertama kali pada tahun 1997. Di UK diterbitkan oleh penerbit Bantam Press. Sedangkan di US diterbitkan oleh penerbit Putnam. Buku ini memenangkan Anthony Award dan Barry Award sebagai novel pertama terbaik.

Sinopsis

Seorang Jack Reacher turun dari sebuah bus di sebuah kota yang bernama Margrave. Semua itu hanya karena dia ingat kalau kakaknya pernah bercerita mengenai seorang musisi blues yang meninggal di sana. Nama musisi itu Blind Blake. Masalahnya, baru saja Jack Reacher sampai dan sedang mau makan, tiba-tiba saja dia ditangkap dengan kasar dan dituduh sebagai pembunuh.

Dalam penahanan, Reacher bertemu Finlay, kepala detektif di sana. Finlay sendiri baru pindah ke Margrave. Perawakan dan pembawaan Finlay sebenarnya sangat bertolak belakang dengan Margrave. Finlay adalah detektif yang mumpuni, tapi dia pun tetap mengalami kesulitan mengatasi kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada Reacher. Reacher juga bertemu Roscoe, satu-satunya petugas polisi wanita di sana. Roscoe percaya bahwa Reacher tidak bersalah.

Reacher banyak memberi masukan kepada Finlay. Petunjuk pertama mengarahkan mereka kepada seseorang bernama Paul Hubble, seorang mantan bankir yang tiba-tiba saja langsung mengaku sebagai pembunuhnya. Tentu saja Finlay tidak bisa langsung percaya. Hubble lebih tidak mungkin lagi melakukan kekejaman seperti yang sudah terjadi. Masalahnya, mereka berdua terpaksa dikirimkan ke penjara negara di Warburton selama pemeriksaan berlangsung.

Mereka hanya satu hari di penjara. Hanya menunggu pagi. Tapi ternyata mereka dijebak dan nyaris saja terbunuh. Kalau bukan karena kemampuan Reacher, mereka berdua tidak akan bisa keluar dari penjara itu hidup-hidup. Sekeluarnya dari penjara, Reacher menemukan kenyataan bahwa korban adalah kakaknya sendiri, Joe Reacher. Reacher pun memutuskan untuk menetap dan ikut ambil bagian dalam penyelidikan. Sementara itu, sekeluarnya dari penjara Paul Hubble menghilang dan diperkirakan sudah tewas.

Reacher pun menyelidiki Margrave yang aneh. Sebuah kota yang sebetulnya sudah terkucilkan karena pembangunan jalan-jalan tol yang seharusnya mematikan kota itu. Tapi anehnya, Margrave bisa bertahan bahkan tampilannya seperti kota baru yang sangat berkilau. Kota dengan banyak uang. Sangat banyak uang yang tidak wajar. Reacher harus melawan penguasa kota yang korup, keluarga pebisnis yang mencurigakan, pelaku misterius yang penuh kekejaman, hingga warga kota yang ingin tetap makmur, tidak peduli sekotor apa pun caranya.

Review

Buku yang kami baca ini adalah versi Bahasa Inggris terbitan Bantam Press. Meskipun Bahasa Inggris, kami tidak merasa ada kesulitan yang berarti. Tulisannya juga besar-besar dan nyaman dibaca. Dari segi bahasa juga sederhana dan tidak banyak kosa kata yang sulit. Dari segi cerita, Killing Floor ini menurut kami cukup mantap sih. Apalagi mengingat bahwa ini adalah buku pertama di seri Jack Reacher. Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, dari sudut pandangnya Reacher. Menurut kami alur novel ini lumayan santai ya untuk genre buku action. Cenderung lambat. Tapi kalau sudah mulai aksi berantem-berantem, wah, sudah pasti menegangkan dan seru. Cerita latar belakang beberapa tokoh juga jadi poin plus di novel ini. Cerita tentang Joe dan Jack Reacher di masa kecil mereka. Bahkan cerita tentang Blind Blake bikin kami meneteskan air mata. Endingnya menurut kami juga cukup oke dan seru. Agak mengharukan malah.

Kalau ada satu kekurangan di buku ini yang kami langsung sadari adalah kelemahannya karena menggunakan sudut pandang orang pertama saja. Kami membaca buku ini setelah menonton serial televisinya, dan yang namanya serial TV pasti aksi-aksinya lebih dinamis. Sudut pandang yang digunakan pun sudut pandang orang ketiga yang tidak hanya mengikuti aksi reacher, tapi juga mengikuti aksi beberapa tokoh yang lain. Nah, makannya di buku ini, saat Roscoe sempat menghilang, pembaca pun tidak tahu apa yang terjadi pada Roscoe. Pembaca baru tahu nanti, di akhir cerita atau ketika sudah ketahuan apa yang terjadi dengan orang-orang tersebut. Tapi selain hanya bikin penasaran, hal ini sebetulnya tidak terlalu masalah sih.

Buku vs Serial Televisi

Menurut kami yah, Alan Ritchson itu aktor yang paling pas memerankan tokoh Jack Reacher. Perawakannya dapet banget. Berbeda sama film Jack Reacher yang diperankan oleh Tom Cruise. Bukannya Tom Cruise tidak bagus lho. Kalau secara action sih Tom Cruise dapet banget ya. Tapi perawakan Jack Reacher dengan yang di novel beda jauh. Berdasarkan CV Jack Reacher yang ada di novel ini, tinggi Reacher itu 1.95 m. Sedangkan beratnya sekitar 100-113 kg. Ukuran mantelnya aja 3XLT. Ya kan Tom Cruise tidak sebesar itu kan ya? Dari segi pembawaan pun lebih pas. Ada kesan dingin pada tokoh Reacher yang diperankan oleh Alan Ritchson. Kalau Tom agak lebih tengil pembawaannya.

Dari segi cerita juga, mungkin karena serial TV ya, yang bisa banyak episode, serial TV bisa sejalan dengan bukunya sekitar 70%-an. Sisanya tentu saja ada penyesuaian. Tapi tidak terlalu jauh. Perubahannya justru membawa dinamika yang berbeda dan seru ke dalam ceritanya. Secara keseluruhan kami acungi jempol untuk serial TV Reacher Season 1.

Genre novel ini thriller yah. Jadi sudah pasti ada bunuh-bunuhan dan cukup sadis. Reacher sendiri di beberapa kesempatan bertarung layaknya mesin pembunuh berdarah dingin. Kalau mau dibilang pahlawan, tapi kok ngeri juga. Karena dia kadang tidak punya rasa belas kasihan ataupun rasa bersalah. Walaupun yang dia habisi memang orang jahat sih. Tapi gimana ya? Novel ini juga bergenre detektif polisi. Cocok untuk pembaca yang menyenangi tema tersebut.

Quote

To understand the traveling blues you need to be locked down somewhere. In a cell. Or in the army. Someplace where you're caged. Someplace where smokestack lightning looks like a far-away beacon of impossible freedom.

~ Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Like Blanche in that old movie, a wanderer depends on the kindness of strangers. Not for anything specific or material. For morale.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Long experience had taught me to evaluate and assess. When the unexpected gets dumped on you, don't waste time. Don't figure out how or why it happened. Don't recriminate. Don't figure out whose fault it is. Don't work out how to avoid the same mistake next time. All of that you do later. If you survive. First of all you evaluate. Analyse the situation. Identify the downside. Assess the upside. Plan accordingly. Do all that and you give yourself a better chance of getting through to the other stuff later.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


It was a sad story. Stories about wrecked dreams always are.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


I wanted to keep on the move. It's a basic rule for safety. Keep moving around.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


She said it with a lot of feeling. She'd liked Margrave. Her family had toiled there for generations. She was rooted. She'd liked her job. Enjoyed the sense of contribution. But the community she'd served was rotten. It was dirty and corrupted. It wasn't a community. It was a swamp, wallowing in dirty money and blood. I sat and watched her world crumble.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


There wouldn't be anyplace left to stay around in. And I had to wander. Like the song I was singing in my head. I had to ramble. A traditional song. A song that could have been written for me.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Waiting is a skill like anything else.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Link pemesanan

Jumat, 18 November 2022

Review Novel Klasik The Belly of Paris by Emile Zola - Gila Detail-Detailnya, Menakjubkan

Ada alasannya kenapa novel-novel klasik bisa bertahan lama. Ya karena memang sebagus itu. Seperti novel ini yang pertama kali terbit di tahun 1873. Awalnya, kami juga merasa takut membaca novel ini, seperti layaknya membaca novel-novel klasik lainnya, takut terlalu berat terus bosen. Tapi ngga sih, mungkin karena terjemahannya juga bagus ya, jadi novel ini enak banget dibaca. The Belly of Paris, atau judul aslinya Le Ventre de Paris, adalah novel ketiga dari total 20 volume seri novel Les Rougon-Macquart. Haah...seriii?? Tenang-tenang saudara-saudara. Tidak masalah kok baca novel yang ini aja, karena tidak berasa seperti sedang membaca serial. Kami aja baru tahu kalau ini bagian dari satu seri pas nulis review ini. Waakakak. Mari kita liat sinopsisnya sedikit.


SINOPSIS

Tokoh utama di novel ini adalah Florent. Seorang pelarian tahanan politik yang kabur dari pengasingannya dan berusaha pulang ke Paris dengan susah payah. Florent sebenarnya adalah korban salah tangkap dari kerusuhan Prancis di tahun 1851. Tapi ketika Florent akhirnya tiba di Paris kembali, semuanya sudah berubah. Berubah banyak. 

Sebagian besar peristiwa yang terjadi di novel ini berpusat di Les Halles. Sebuah pasar besar yang kala itu baru dibangun. Pasar dengan bangunan kokoh dari besi dan kaca-kaca. Florent terpaksa (atau untungnya) menumpang di tempat adiknya tirinya, Quenu. Quenu yang dulu agak bodoh sekarang sudah berkeluarga dan sukses dengan toko dagingnya. Quenu dan istrinya Lisa sangat sejahtera dan makmur.

Sebagai orang kurus diantara orang-orang makmur di Paris, banyak pergolakan yang dialami oleh Florent. Les Halles membuatnya muak dan mabuk. Ideologi yang dimiliki Florent tidak cocok dengan keadaan Paris yang baru dimasukinya ini. Florent terjebak pada intrik politik yang sebenarnya setengahnya dia buat-buat sendiri. Florent membenci Les Halles dan seisinya, penghuni-penghuni Les Halles pun banyak punya intrik karena Florent. Tapi mereka hidup di dalamnya. Makan, dan makmur dari Les Halles. Tapi apakah benar-benar ada tempat di Les Halles untuk orang-orang seperti Florent?


REVIEW

The Belly of Paris ini sebenarnya perang antara "si gemuk" dan "si kurus", dan ini bukan cuman kiasan. Karena Florent benar-benar kurus sedangkan seisi Les Halles sebagian besar orang-orang gemuk yang makmur. Menurut kami ya, ini adalah salah satu buku yang tidak punya tokoh "suci" di dalamnya. Yah kecuali kalau mau menganggap Quenu suci ya. Tapi Quenu itu lebih ke arah innocent dan naif. Seseorang yang dikendalikan oleh pasangannya yang lebih cerdas.

Sebagai tokoh utama, Florent adalah tokoh yang pahit. Menjalani banyak kepahitan hidup. Salah satu orang yang harus membuang mimpi dan ambisinya demi kehidupan orang lain yang tiba-tiba menjadi tanggungannya. Terbuang. Kepahitan Florent masih terbawa bahkan ketika seharusnya dia punya kesempatan untuk mempunyai hidup baru yang lebih makmur dan bahagia. Kepahitannya dan ambisi yang tak terwujud mendorongnya untuk melawan politik yang sebetulnya baik-baik saja. Tapi sama seperti Quenu, kebaikan hatinya terlalu naif. Florent tidak bisa melihat niat di balik kata-kata bersayap yang dilontarkan orang-orang. Dia juga gampang dimanfaatkan oleh orang-orang.

Tapi tokoh-tokoh lainnya yang berhubungan dengan Les Halles juga tidak ada yang loveable. Semuanya punya intriknya masing-masing, dan intriknya banyak yang kejam. Gosip-gosip tidak benar. Pertengkaran, persaingan, culas, dan banyak lagi yang lain.

Tapi terlepas dari tokoh-tokohnya yang tidak bisa dijadikan panutan, ceritanya sangat menarik. Intrik-intriknya tajam. Satu hal yang membuat kami sangat kagum dengan buku ini adalah, detailnya, detailnya itu lho...luar biasa. Emile Zola bisa mendeskripsikan satu sayur dengan sangat indah dan detail. Warnanya, kesegarannya, bahkan baunya. Dia bisa menggambarkan sayur dengan sangat indah, bisa menggambarkan pejagalan dengan sangat kejam, menggambarkan keju dengan bebauannya yang tajam, menggambarkan kelicinan ikan-ikan, dan bahkan bisa menggambarkan bunga dengan percampuran kekejaman dan keindahan dengan sangat luar biasa. Hal inilah yang menjadikan buku ini sangat luar biasa. Kami kasih contoh sedikit ya, ini bagaimana ikan skate (mirip ikan pari) digambarkan di buku ini:

"ikan skate yang lebar dan pipih, bagian bawah perutnya pucat dengan pinggiran merah lembut, punggung gagah dengan tulang belakang berbenjol-benjol, berhiaskan pola marmer sampai ke ujung tulang-tulang di sirip mereka, dalam bercak-bercak semerah belerang yang bersaling-silang dengan garis-garis perunggu campuran, rangkaian warna suram mulai dari kodok jorok sampai bunga beracun"

Bisa sepanjang dan sedetail itu menggambarkan satu ikan saja. 

Buku ini punya rating Goodreads 3.92/5.00. Kalau rating pribadi kami 4.50/5.00. Bagus dan recommended banget. Kenapa tidak perfect 5.00? Yah karena tokoh-tokohnya tidak ada yang loveable, dan endingnya....hehehe...baca sendiri deh. Bagus kok.


QUOTE

"Lucu, itu--pernahkah kau berpikir, meskipun ada saja orang yang mau membelikan minuman untukmu, tidak pernah ada orang yang mau membelikanmu makanan?

~ The Belly of Paris by Emile Zola


Namun belum pernah ada keharmonisan sedemikian utuh di rumah yang begitu penuh kontras. Sang kakak makin lama makin kurus, dibakar api jiwa yang sama seperti ayahnya, sedangkan sang adik makin lama makin gemuk, seperti putra Normandia sejati; dan mereka saling menyayangi dalam persaudaraan yang mereka peroleh dari ibu mereka--wanita dengan pengabdian tak berbatas.

The Belly of Paris by Emile Zola


Quenu berkata dia sepenuhnya setuju dengan pendapat Lisa, yaitu bahwa setiap orang--laki-laki maupun perempuan--harus bekerja mencari nafkah, setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri, membiarkan orang bermalas-malasan itu jahat, dan sebagian besar ketidakbahagiaan di dunia ini disebabkan oleh kemalasan.

The Belly of Paris by Emile Zola


Les Halles adalah perut para pemilik toko, perut orang-orang kalangan menengah bawah terhormat, penuh dengan rasa puas dan sejahtera, berkilauan dalam terang matahari, dan mengumandangkan bahwa segalanya akan berakhir baik, karena orang-orang terbaik belum pernah segemuk ini.

The Belly of Paris by Emile Zola


Florent memiliki sifat begitu lembut sehingga dia hidup dalam dunia ilusi. Dia takut menyakiti perasaan adik dan adik iparnya kalau dia tidak lagi makan di meja mereka. Setelah lebih dari dua bulan, barulah dia merasakan sikap permusuhan Lisa yang terselubung; meski begitu, dia kadang-kadang masih berpikir mungkin dia keliru, bahwa Lisa tetap baik kepadanya. Sifatnya yang tidak egois membuatnya melupakan kebutuhannya sendiri; sifat ini bukan lagi kebaikan, tetapi ketidakpedulian total terhadap diri sendiri, ketiadaan kepribadian yang menyeluruh.

The Belly of Paris by Emile Zola


Apakah dia bersalah karena bertindak jahat seandainya dia yang mengkhianati Florent? Dia merasa bingung, heran dengan kemungkinan bahwa dia dituntun ke jalan yang salah oleh hati nuraninya. Surat-surat kaleng tadi jelas tampak keji. Sebaliknya, dia pergi dengan terbuka dan memberikan namanya untuk menyelamatkan semua orang. Ketika tiba-tiba teringat uang si tua Gradelle, dia menguji hati nuraninya dan menyadari bahwa kalau perlu, dia rela membuang semua uang itu ke sungai untuk menyembuhkan charcuterie dari penyakitnya. Tidak, dia tidak keji, bukan uang yang mendorongnya pergi ke polisi.

The Belly of Paris by Emile Zola


Keinginannya menyenangkan Lisa, kemurahan hatinya membuang uang hasil keringatnya, kejujurannya dalam berusaha menunaikan tugas-tugasnya, tak satu pun hal-hal ini bisa menjadi argumen yang cukup kuat untuk memaafkan pengkhianatannya terhadap prinsip-prinsipnya sendiri. Kalau dia menderita di tengah semua orang gemuk dan licin ini, itu salahnya sendiri. 

The Belly of Paris by Emile Zola

Kamis, 25 Agustus 2022

Review Novel Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie - Plot Twist Banget

Mari mereview novel Agatha Christie lagi. Kali ini Peril At End House alias Hotel Majestic. Hercule Poirot ceritanya sudah pensiun dari dunia detektif. Niatnya sih biar ada regenerasi. Tapi tentu saja, kasus-kasus tidak mengenal kata pensiun, dan kemampuan Poirot pun masih banyak dibutuhkan dimana-mana. Tapi Poirot menepis semua tawaran penyelidikan karena dia mau santai-santai saja menikmati masa pensiunnya. Poirot dan sahabatnya Hastings sedang enak-enak berlibur di Hotel Majestic hingga suatu hari mereka berdua berpapasan dengan nona cantik bernama Nick Buckley. Nick tampaknya tipe wanita yang menggampangkan segala sesuatu dan tidak terlalu menganggap serius hal-hal yang seharusnya berbahaya. Lagipula, dasar detektif, Poirot punya magnet terhadap kejahatan. Kalau Poirot tidak mau menerima kasus yang disodorkan kepadanya, maka kasus-kasus itulah yang akan mendatangi Poirot. Maka ketika Nick hampir tersengat lebah yang ternyata adalah sebutir peluru, Poirot pun mulai beraksi. Nick sudah tiga kali mendapati serangan yang mematikan. Ajaibnya dia bisa lolos dari ketiga serangan itu. Apa yang sebenarnya diincar dari Nick? Nick memang pemilik rumah besar bernama End House. Tapi hartanya tidak banyak dan rumah itu pun sudah bobrok dan digadaikan pula. Apakah setelah tiga kali si pembunuh akan menyerah? Ternyata masih ada serangan keempat yang gagal diantisipasi oleh Poirot. Tapi kali ini korbannya adalah gadis lain. Nick ajaibnya kembali lolos dari maut. Tapi bagi Poirot, satu korban sudah cukup, dia harus segera menemukan siapa pembunuhnya.

Kami suka sih sama cerita di novel ini. Seru dan cukup menegangkan. Poirot dan Hastings juga kadang-kadang bisa kocak. Teka-tekinya lumayan membingungkan. Tapi yang menyebalkan sebenarnya plot twist-nya. Ngga nyangka aja gitu kalau penjahatnya yang itu (tenang aja, kali ini kami ngga akan kasih spoiler). Belum lagi karena penjahatnya ada dua dengan motif kejahatan yang berbeda. Makin bikin ribet kan. Tapi overall seru sih.

Sisi negatif novel ini sebenarnya tidak banyak sih. Kami hanya tidak suka dengan penyelesaian ending ceritanya. Kenapa Poirot membiarkan pelakunya mengambil penyelesaian sendiri? Kayaknya keadilannya kurang gitu, secara kejahatannya sangat terencana dan bisa dibilang kejam juga.

Rating Goodreads buku ini 3.98/5.00. Bagus banget. Kalau rating pribadi kami sih, antara 3.50-4.00/5.00. Kami suka ceritanya tapi tidak terlalu setuju sih sama endingnya. Tapi overall recommended kok.

Novel ini bisa dibaca sama siapa saja yang suka cerita detektif. 

Buku ini bisa dipesan di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/FDcaVYSp1Lb

QUOTE

"Tapi Anda tidak menceritakan segala-galanya yang ada dalam hati Anda--dalam hidup Anda..."

Lambat-lambat ia berkata,

"Apakah ada orang yang bisa berbuat begitu?"

~ Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Karena, sahabatku, makin biasa-biasa saja suatu penjelasan, makin besar kemungkinannya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Dia seorang anak muda yang tertutup. Dia tak mudah memperlihatkan perasaannya. Padahal orang-orang begitulah yang sering punya perasaan paling keras.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tak menyukai cara hidup seseorang tak berarti dia tak menaruh hati pada orang itu.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tidak semua orang mau mengorek-ngorek hal yang tak ada hubungannya dengan diri kita sendiri.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Kalau pikiran kita diatur dan ditata, kita takkan lupa.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Menyimpan rahasia merupakan suatu seni yang menuntut kepandaian kita menceritakan kebohongan dengan lihai, dan kita harus memiliki kemampuan besar untuk memainkan komedi itu, dan menikmatinya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie

BACA JUGA

Selasa, 16 Agustus 2022

Review Novel Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig - Kisah Hidup Rhett Butler dan Kelanjutan Gone With The Wind

Di tahun 2018 kami sudah pernah mereview novel klasik nan legend, Gone With The Wind. Sebuah novel yang menurut kami sangat luar biasa banget. Ceritanya, tokoh-tokohnya, berhasil membuat emosi pembaca campur aduk. Tapi kalau ada satu hal yang benar-benar bikin kami sebal dengan novel tersebut adalah...endingnya! Yuppp, ending Gone With The Wind sangatlah membagongkan sekali saudara-saudara. Dramatis memang tapi jadinya gantuuunngg. Gemes banget ngga sih? Ya gemes sama Scarlett, ya sedih sama Rhett, dan pengen banget mereka bisa berakhir dengan happy ending. Nah, jadinya, waktu kami akhirnya melihat buku ini, langsung deh niat banget buat dibaca. Setengah berharap kan yaa ada kelanjutan kisah cinta Scarlett dan Rhett. Dan berharap juga kali ini bisa happy ending.

Tapi buku ini ternyata bisa memberikan lebih dari itu. Kita tidak hanya dikasih kelanjutan kisah hidup Rhett dan Scarlett, tapi kita juga dikasih kisah hidup Rhett mulai dari kecil, anak muda, hingga di masa-masa ada dan tidak ada Scarlett. Sama seperti Gone With The Wind, buku ini pun punya kesan tersendiri buat kami. Sedikit personal sih, tapi jadinya bisa relate banget dengan perasaannya Rhett. Oh iya buku ini ditulis oleh Donald McCaig dengan persetujuan dari estate Margaret Mitchell. 

Sebenarnya belum apa-apa novel ini sudah menegangkan duluan. Rhett muda ditantang berduel! Belum apa-apa urusannya sudah tentang hidup dan mati. Tapi novel ini tebal kok, jadi ya pastilah Rhett tetap hidup. Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett muda yang keras. Rhett sebenarnya berasal dari keluarga tuan tanah yang kaya raya dan terhormat. Kalau Scarlett keluarganya punya perkebunan kapas yang besar, keluarga Butler punya sawah pertanian yang besar. Tapi ayah Rhett, Langston Butler, adalah ayah yang keras dan kejam, sedangkan Rhett...adalah anak pembangkang.

Dicap anak pembangkang, tentu saja hidup Rhett tidak ada indah-indahnya. Cambukan dan pukulan adalah hal yang biasa. Rhett bahkan disuruh bekerja di sawah dan diperlakukan sama dengan budak-budak lainnya di persawahan itu. Pembangkangan Rhett bahkan berujung dicoretnya Rhett dari daftar warisan dan terusir dari rumah Butler. 

Tapi Rhett justru tidak masalah dengan semua itu. Sifat Rhett sama sekali berbeda dengan ayahnya yang kejam. Sikapnya mungkin nakal, pembangkang, bahkan licik. Tapi Rhett sebetulnya adalah orang yang penuh dengan rasa kemanusiaan, cinta, dan kasih sayang. Hidup dalam masa-masa perang saudara telah membuktikan sikap kemanusiaannya. Hubungan Rhett dengan adiknya, Rosemary, dan sahabat-sahabatnya membuktikan kasih sayangnya yang dalam. Cintanya terhadap Scarlett, tak pernah padam meskipun selalu terluka.

Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett. Dari sejak masa kecil, di tengah-tengah peperangan, hingga akhirnya masa-masa hidup bersama Scarlett.

Kisah cinta Rhett dan Scarlett adalah sebuah kisah cinta yang penuh drama tapi realistis. Mereka berdua adalah orang-orang realis yang terjebak dalam obsesi cinta mereka masing-masing. Rhett dan Scarlett hidup di masa-masa perang saudara Amerika Serikat. Kehidupan sangat berat, penuh pertumpahan darah dan kematian. Mereka berdua adalah pejuang hidup yang sangat hebat. 

Sebrengsek-brengseknya Rhett, Rhett adalah orang yang sangat penyayang dan penuh cinta. Rhett rela melakukan apa pun untuk menyelamatkan anak sahabatnya. Rhett rela menyelamatkan sahabatnya dari siksaan meskipun apa yang dia lakukan akan menyiksa dirinya sendiri. Rhett rela mengorbankan dirinya demi orang lain. Rasa cinta Rhett kepada Scarlett begitu dalam dan tulus. Meskipun Scarlett beberapa kali menikah dengan orang lain, meskipun Scarlett tak memedulikannya dan menyakitinya, meskipun Scarlett sudah menghancurkan jiwa Rhett. Rhett adalah orang yang sukses dalam hidup tapi berdarah-darah dalam cinta.

Di buku ini juga ada beberapa tokoh sentral lain yang kisah hidupnya tidak kalah dramatis dan memukau. Salah satunya adalah kisah Rosemary, adik Rhett yang sangat disayanginya. Kisah Rosemary nanti akan terhubung ke kisah Melanie Hamilton, saudara ipar sekaligus pesaing cinta Scarlett. Oh iya, ngomong-ngomong soal Melanie, di buku inilah kami mendapatkan pencerahan soal Melanie. Sesuatu yang sudah kami duga sejak kami membaca Gone With The Wind.

Di Gone With The Wind karakter Melanie digambarkan seperti karakter yang lemah, lembut, dan sangat naif. Terlalu naif malah. Seolah-olah dia tidak pernah tahu apa yang terjadi antara Scarlett dan suaminya, Ashley. Tapi sebetulnya, pada kenyataannya kan ngga mungkin kan ada istri yang senaif itu? Melanie pasti tahu tentang Scarlett dan Ashley. Nah, buku ini pun sepakat dengan pemikiran kami ternyata. Melanie tahu sebetulnya segala kebusukan Scarlett. Tapi dia memilih untuk menutup mata dan melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Di buku ini juga adala kelanjutan kisah Ashley setelah Melanie wafat.

Buku ini berlatar belakang di masa-masa Perang Saudara Amerika Serikat di tahun 1860-an dari sisi Konfederasi. Jadi masih ada perbudakan, rasisme bahkan Ku Kl*x Kl*n. Kalau misalnya pembaca tidak terlalu suka topik ini, yaa mungkin akan ngga suka juga membacanya. Karena masa-masa perang juga jadi ada cerita perangnya sedikit-sedikit.

Overall, buku ini recommended banget terutama buat teman-teman yang sebelumnya sudah membaca Gone With The Wind. Apakah harus baca Gone With The Wind dulu? Oh, pastinya doong, sebaiknya sih udah baca itu dulu ya baru dilanjut baca Rhett ini. Sebenarnya masih ada beberapa novel spin off Gone With The Wind yang lain, tapi kami belum dapet sih bukunya. Kapan-kapan kalau dapet akan kita baca dan review di sini.

Selamat membaca semua.

Buku ini masih tersedia ya di Olak Alik. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/rhett-rhett-butler-s-people-donald-mccaig


QUOTE

"Kenyataan tidak selalu menyenangkan, Jamie." 

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menyayangimu seperti aku menyayangi hidupku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Orang-orang bergerak lebih cepat di sini. Tapi bukan berarti mereka lebih bijak.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang kejam, adikku sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, di antara semua hal yang telah kulakukan di muka bumi ini, ada satu hal yang kusesali. Meninggalkanmu.

Kenanglah kakakmu ini.

Rhett

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Seringnya, keputusan spontan seperti ini bisa membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Jika ada kebajikan yang lebih buruk daripada kecantikan dan keluguan, Sir, keterusterangan adalah salah satunya. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rhett bisa bertahan menjadi orang yang tak dicintai siapa pun. Tapi ia tak bisa hidup tanpa mencintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menginginkan wanita itu lebih daripada wanita mana pun di dunia ini."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mrs. Hamilton, jangan pergi," Pria itu meletakkan tangan di dada dan berkata, "Kalau Anda pergi, tempat ini akan kehilangan cahayanya."

"Kolonel, sekarang musim dingin dan hari begitu cepat gelap. Kalau Anda membutuhkan cahaya, silakan beli saja lentera."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary Haynes berusaha keras mengesampingkan perasaannya. Kalau ia berpura-pura dengan sekuat tenaga, mungkin kebohongannya akan menjadi kenyataan dan ia bisa mencintai suaminya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Dalam kehidupan yang begitu teratur, setidaknya pasti ada satu kejadian di mana satu kebodohan bercampur dengan kebodohan lain kemudian kemudian berakhir menjadi bencana.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika seseorang yang tidak bahagia menyadari jalan yang ia tempuh saat ini, satu-satunya harapan adalah tidak melihat ke kiri atau ke kanan, tapi berjalan lurus ke depan.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Tunis, kenapa kita harus mencintai kalau harus patah hati?"

"Apa lebih baik kalau kita tidak pernah jatuh cinta?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, aku buta selama ini. Begitu buta! Aku menginginkan apa yang seharusnya tidak jadi milikku dan kehilangan saat-saat bersama anak dan suamiku..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kau mencintai wanita ini dan kita sama-sama tahu ini. Kak, kau tak akan bisa mengatasi rasa cinta. Temuilah Scarlett sekarang. Berterusteranglah padanya seperti yang biasa kaulakukan padaku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kita, keluarga Butler, tidak pernah bisa mencintai. Biasanya kita terlambat mencintai seseorang, atau salah mencintai seseorang, atau tidak bisa mencintai sama sekali. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apa kau pernah bertemu gadis yang membuatmu merasa kau tidak akan lengkap atau baik jika bersamanya?"

"Aku pernah merasa tersanjung dan sangat bahagia. Tapi, tidak, cinta tidak seperti itu."

"Kalau begitu, kau belum pernah jatuh cinta," kata Tunis Bonneau tegas. "Setidaknya belum. Karena seperti itulah cinta."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang orang yang mudah dicintai," jawab Wilkes, "sulit dihormati."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita tidak memilih pada siapa kita jatuh cinta, cintalah yang memilih kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Beberapa orang bisa mencintai tanpa perlu dicintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Perang itu kejam dan kalian tak bisa memperhalusnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Miss Scarlett, kenapa Anda begitu berkeras?"

Kenapa? Kenapa? Kalau Scarlett bimbang, kalau dirinya kehilangan semangat, kalau sekali saja ia--seperti yang kadang ia harapkan--terpuruk dan menangis, semuanya akan hilang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta menghampiri kami bagaikan badai di lautan kemudian meninggalkan kami secepat ketika dia datang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Baginya Scarlett adalah matahari dan harapan serta semua hal yang ia inginkan. Kemuraman dan kesedihan mendadak hanya jadi masa lalu.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Lebih baik pernah mencintai dan merasakan kehilangan daripada tak pernah mencintai sama sekali."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Mencintai itu memang tidak pasti. Kita mengambil risiko atas cinta setiap hari."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ya Tuhan, betapa cantiknya wanita ini. Cantik dan buta. Kalau saja Ashley mau memilikinya, kalau saja impian wanita ini terwujud, wanita ini tidak akan menginginkannya lagi. Wanita ini hanya menginginkan sesuatu yang tidak bisa digapai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita semua terpenjara oleh cinta.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika aku masih gadis, kupikir cinta bagaikan wewangian bunga. Sekarang bagiku cinta lebih seperti pemabuk yang menginginkan minuman anggur. Pemabuk itu tahu keinginannya akan menghancurkan miliknya yang berharga. Dia tahu dia akan menyesali tindakannya di kemudian hari. Tapi, dia tak bisa berhenti meminumnya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terbutakan oleh cinta. Semua pengalaman hidup, perjalanan, semua wanita yang dikenalnya--tak satu pun berhasil meredakan hasratnya akan wanita yang kini ia nikahi, yang hatinya tak mampu ia miliki.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah cinta selalu harus menjadi teka-teki?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Bonnie tahu mereka berdua mencintainya dan ia juga tahu mereka berdua saling mencintai. Jadi, kenapa mereka tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dan berhenti bertengkar?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Belle, Belle. Kau tahu hati kita tak bisa memilih siapa yang kita cintai."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kita sungguh beruntung, bukan? Bukankah lebih menyenangkan bisa mencintai daripada dicintai?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Dites moi qui vous aimez, et je vous dirai qui vous ȇtes: Katakan padaku siapa yang kaucintai dan akan kukatakan padamu siapa dirimu sebenarnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kejujuran ibarat senjata tumpul. Ibarat menggunakan gunting tanaman padahal yang dibutuhkan gunting jahit. Aku tak bisa membiarkan suamiku mengakui kesalahannya karena aku tidak akan bisa memaafkannya!

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, jauh di lubuk hatinya, kakakmu penuh kasih sayang. Sososknya sebagai pengusaha yang lihai, petualang, dan pesolek hanyalah topeng dari sosoknya sebenarnya, orang yang penuh kasih sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah ia mencintai Scarlett? Apakah ia mencintai Scarlett seperti apapun wanita itu nantinya? Apakah ia membohongi dirinya sendiri dengan mencintai bayangan wanita itu lebih daripada sosoknya yang nyata?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, apa kau tak bisa memaafkan Scarlett?"

Rhett menggeleng. "Tentu saja aku memaafkannya. Begitulah dia apa adanya. Tapi aku tak bisa memaafkan diri sendiri."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terkadang seseorang harus menyembuhkan lukanya sendiri.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Ashley," kata Rosemary lirih, "kenapa kau menceritakan ini padaku?"

"Karena aku sudah muak dengan kepura-puraan. Aku tidak akan pernah lagi menutupi perasaanku yang sesungguhnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mencintai itu berisiko, Taz. Kau mempertaruhkan jiwamu yang tak abadi."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kekecewaan seumur hidup bisa membuat seseorang menjadi berbahaya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang kupikir kita hidup di dunia ini untuk menyaksikan orang-orang pergi meninggalkan kita."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apakah kau pernah berpikir, Kak, bahwa sebenarnya laki-laki berpura-pura mengurus wanita padahal sebenarnya yang terjadi sebaliknya?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mr. Rhett tak pernah sembrono dengan orang-orang yang dicintainya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


BACA JUGA:

Senin, 30 Mei 2022

Review The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie - Siapakah Mr. Quin? atau Lebih Tepatnya...Apakah Mr. Quin?

Sebelum kita ke review bukunya, mari berkenalan dulu dengan Harlequin. Teman-teman mungkin lebih akrab dengan Harlequin sebagai salah satu kumpulan novel-novel roman ya. Tapi Harlequin di sini bukan yang itu. Harlequin di sini adalah salah satu karakter klasik di dunia teater. Tokoh Harlequin berawal dari teater Italia, dan dipopulerkan seorang aktor Italia, Tristano Martinelli, di Paris pada tahun 1584-1585. Harlequin ini punya ciri khas kostum kotak-kotak dan berwarna-warni. Mungkin akan terlihat mirip dengan Jester ataupun Joker. Tapi ketiganya punya esensi yang berbeda. Harlequin punya kisah roman lho. Cinta segitiga antara Harlequin, Columbina dan Pierrot. Harlequin sendiri melambangkan humor dan kesedihan, serta romantisme dan hiburan.

Nah, tokoh Mr. Harley Quin di buku ini merupakan tokoh yang digambarkan seperti Harlequin dengan penuh nuansa misterius. Pergerakan Mr. Quin juga sangat misterius dan hampir bisa dikatakan mistis. Novel ini merupakan kumpulan cerita pendek. Ada 12 cerita yang berbeda. Di setiap cerita, kita akan mengikuti Mr. Satterthwaite, seorang pria tua sosialita berselera tinggi, dalam perjalanannya sosialnya. Mr. Satterthwaite juga seorang pengamat kehidupan dan senang sekali melihat drama kehidupan. Kadang, di setiap tempat yang dikunjungi Mr. Satterthwaite ada kejadian luar biasa. Di setiap kejadian itu selalu ada Mr. Quin. Kehadiran Mr. Quin memancing Mr. Satterthwaite untuk memecahkan kasus-kasus yang yang telah lewat, yang akan terjadi, atau sebuah tragedi yang baru saja terjadi.

Kami akan memberikan sedikit ringkasan dari cerita-cerita yang ada di buku ini:

Munculnya Mr. Quin

Di cerita pertama ini Mr. Satterthwaite sedang merayakan malam tahun baru di Royston. Royston adalah sebuah rumah besar yang punya sejarah tragis dan penuh misteri. Malam itu, Mr. Satterthwaite dan penghuni Royston yang lain sedang memperbincangkan misteri yang tak terpecahkan itu ketika tiba-tiba saja Mr. Quin datang. Pendekatan Mr. Quin yang berbeda dan bijak terhadap misteri Royston memancing Mr. Satterthwaite untuk dapat memecahkan misteri yang berumur tahunan itu. Tapi Mr. Satterthwaite tak hanya menyelesaikan sebuah misteri, dia juga memberikan kelegaan besar pada seseorang di sana.


Bayangan di Jendela

Mr. Satterthwaite diundang ke Greenways House. Tentu saja rumah itu juga ramai dengan tuan rumah dan tamu-tamu undangan lainnya. Tapi, diantara tamu-tamu itu ada orang-orang yang seharusnya tidak diundang secara bersamaan.

Greenways House punya legendanya sendiri. Tentang kekasih dan pengkhianatan. Sayangnya, sebuah tragedi mengerikan terjadi. Ada nyawa-nyawa yang hilang. Ada tersangka pembunuhan. Tapi apakah betul dia pembunuhnya? Atau jangan-jangan ada pembunuh yang sedang berlindung di balik bayang-bayang legenda Greenways House. Sekali lagi, kedatangan Mr. Quin yang tiba-tiba tapi di saat yang tepat memberikan sebuah sudut pandang baru. Mr. Satterthwaite pun dapat memecahkan misteri ini dan menemukan pelaku yang sebenarnya.

 

Di Bells dan Motley

Hari itu Mr. Satterthwaite sedang mengalami berbagai nasib malang. Perjalanannya terganggu terus. Ban mobilnya bocor terus dan ini sudah yang ketiga kalinya. Mr. Satterthwaite sudah kesal sekali karena harus menunggu lagi setengah jam, sementara perjalanan mereka masih jauh. Mau tidak mau Mr. Satterthwaite terjebak sebentar di Kirtlington Mallet. Tempat itu bukan tempat yang biasa dihinggapi oleh orang seperti Mr. Satterthwaite yang perlente. Tapi setidaknya Kirtlington Mallet masih punya sebuah penginapan yang mungkin bisa menyajikan makanan yang cukup layak. Nama penginapan itu Bells dan Motley. Maka kesanalah Mr. Satterthwaite menuju sambil menunggu mobilnya diperbaiki. Lagipula, sepertinya akan ada badai juga.

Tapi tanpa disangka-sangka, ternyata di Bells dan Motley sudah ada Mr. Quin yang hari itu sedang menjadi tamu juga di situ. Tentu saja Mr. Satterthwaite sangat senang. Makanannya ternyata cukup lumayan. Mr. William Jones, sang pemilik penginapan juga ternyata orang yang ramah dan sangat supel. Dia senang mengobrol dengan tamu-tamunya. 

Mr. Sattertwaite baru ingat, dia pernah membaca tentang Kirtlington Mallet. Ada misteri hilangnya seorang Kapten. Polisi tidak bisa menemukan sang Kapten. Ada yang dituduh, tapi tidak ada bukti-bukti kuat. Akhirnya misteri ini terpaksa dibiarkan tak terpecahkan. Tapi dengan kehadiran Mr. Quin dan Mr. Satterthwaite sepertinya misteri ini bisa menemui titik terangnya. Agar seseorang akhirnya bisa membersihkan nama baiknya, dan memberikan kebahagiaan untuk seorang lagi.


Tanda di Langit

Kali ini Mr. Satterthwaite menghadiri sebuah sidang pembunuhan. Kasus sudah diputuskan dan terdakwa dinyatakan bersalah. Tapi entah kenapa ada yang mengganjal. Mr. Satterthwaite sebenarnya tidak suka dengan kasus-kasus biasa seperti ini. Tapi  Mr. Satterthwaite mengenal korbannya secara pribadi. Sambil memikirkan kasus itu, Mr Satterthwaite masuk ke restoran langganannya, Arlecchino. Sebuah restoran kecil tapi sangat eksklusif dan mahal. Sesuai dengan selera Mr. Satterthwaite. Mr. Satterthwaite sedang menuju ke meja langganannya yang ternyata sudah terisi oleh tak lain dan tak bukan, Mr. Quin. Mr Satterthwaite pun sangat gembira dan langsung bergabung. Kasus pembunuhan itu pun langsung jadi bahan pembicaraan. Seperti biasa, Mr. Quin menjadi pendengar yang baik dan Mr. Satterthwaite menjadi pengamat super yang sangat detail. Usulan Mr. Quin kadang selalu mengejutkan. Ternyata ada saksi yang hilang, dan Mr. Satterthwaite pun memburunya hingga ke Kanada. Awalnya seperti tidak ada hasilnya. Tapi sekali lagi, Mr. Quin memberi sedikit petunjuk. Mr. Satterthwaite sudah punya semua faktanya, dia hanya harus menyusunnya dengan benar.


Rahasia Si Bandar Kasino

Mr. Satterthwaite punya kegiatan rutin tahunan yang menyenangkan. Saat ini dia sedang menikmati matahari di Monte Carlo. Tapi kali ini dia sedikit kecewa. Karena beberapa perubahan, sekarang semua orang bisa menikmati hal-hal yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan dan kaum kelas atas. Mr. Satterthwaite merindukan dikelilingi oleh para bangsawan, para pangeran dan putri. Dia suka drama kehidupan di kalangan kelas atas. Tapi meskipun banyak keluh kesah, toh di antara orang-orang biasa masih ada seorang Countess yang cukup menarik perhatian. Ada drama menarik antara sang Countess yang anggun dengan seorang pemuda Amerika. Tentu saja ada tambahan nona muda yang masih berapi-api yang memandang sang Countess dengan garang. 

Mungkin Mr. Satterthwaite terlihat seperti orang yang enak diajak berbicara dan mencurahkan segala isi hati, pada akhirnya ia pun terseret ke dalam pusaran drama mereka bertiga. Mr. Quin pun ternyata juga sedang berada di sana, dan Mr. Satterthwaite sangat senang dan mengajaknya bergabung. Tapi diantara kecurangan di meja kasino dan makan malam bersama, ternyata ada rahasia-rahasia kehidupan yang terungkap. Sebuah drama yang menyedihkan.


Laki-Laki dari Laut

Mr. Satterthwaite sedang merasa tua. Maksudnya, dia memang sudah cukup tua, tapi baru kali ini dia betul-betul merasa tua dan capek. Dia juga heran kenapa dia sampai berjalan-jalan ke pulau ini. Pulau yang tidak kenal siapa Mr. Satterthwaite dan teman-teman sosialitanya. Tapi pulau itu juga punya sebuah rumah di atas tebing. Sebuah rumah putih berkerai hijau yang tertutup rapat bernama La Paz. Mr. Satterthwaite senang dengan kebun rumah itu dan sebetulnya cukup tertarik dengan rumah yang kelihatan misterius itu. Dia suka mengarang-ngarang sendiri kisah rumah itu.

Awalnya Mr. Satterthwaite tidak bertemu dengan Mr. Quin. Tapi seorang pemuda tampaknya pernah bertemu dengannya di malam sebelumnya. Menggagalkan niat apa pun yang ada di dalam diri pemuda itu terhadap tebing-tebing dan laut. Malam ini, dia bertemu dengan Mr. Satterthwaite sehingga dia terpaksa mengurungkan niatnya lagi. Pemuda itu jadi kesal dan akhirnya mencurahkan perasaannya pada Mr. Satterthwaite. Sebuah drama kehidupan yang mungkin akan berakhir sedih. Tetapi, di antara rumah putih itu dan cerita sang pemuda, ada yang mengusik Mr. Satterthwaite. Ada kisah apa di La Paz? Ada kisah apa di tebing-tebing ini? Mungkinkah nyawa-nyawa bisa diselamatkan? Tidak hanya satu, tetapi dua.


Suara dalam Kegelapan

Di Cannes, Mr. Satterthwaite menjadi pendengar yang baik atas keluhan-keluhan Lady Stranleigh. Lady Stranleigh khawatir terhadap putrinya, Margery, yang katanya akhir-akhir ini sering mendengar bisikan supernatural di rumah mereka, Abbot's Mede. Mr. Satterthwaite kenal banyak orang. Jadi, Lady Stranleigh pun membujuk Mr. Satterthwaite untuk membantunya dan menengok Margery di Abbot's Mede. Dalam perjalanan pulang, sekali lagi Mr. Satterthwaite bertemu dengan Mr. Quin.

Ternyata gangguan hantu itu menjadi semakin intens dan berbahaya. Sampai-sampai diadakan pemanggilan arwah. Hasilnya pun cukup mengejutkan. Tapi Mr. Satterthwaite tetap belum menemukan penyelesaian dari masalah ini. Kabar bahwa Lady Stranleigh akan segera pulang pun pada akhirnya membuat Mr. Satterthwaite menuntaskan urusannya di Abbot's Mede dan pulang ke London, meskipun dia merasa masih ada sesuatu yang mengganjal. Ia akan menyerahkan masalah Abbot's Mede kepada Lady Stranleigh sendiri. Tapi suatu kemalangan yang tidak disangka-sangka terjadi. Dalam kegalauannya, Mr. Satterthwaite mencari Mr. Quin. Sekali lagi, Mr. Quin mendengarkan serta memberikan sedikit dorongan. Mr Satterthwaite sudah punya seluruh faktanya, dia hanya perlu menyusunnya dengan benar.


Wajah Helen

Sesuai dengan kesukaannya akan hal-hal berseni dan berkelas, tentu saja Mr. Satterthwaite adalah pelanggan tetap Covent Garden. Mr. Satterthwaite senang dengan musik yang bagus dan dia biasanya punya boks sendiri tempat dia menonton pertunjukkan. Mr. Satterthwaite biasanya tidak pernah duduk sendirian. Tapi malam itu seorang Countess sudah mengecewakannya. Jadi, di terpaksa sendirian. Tapi tentu saja tidak dalam waktu yang lama. Mr. Quin ternyata juga sedang di sana. Mr. Satterthwaite gembira sekali dan langsung saja dia mengajak Mr. Quin untuk bergabung dengannya.

Banyak orang di teater. Bagi Mr. Satterthwaite yang duduk di box tentu mudah saja untuk melihat orang-orang itu dari boks-nya. Seorang nona muda dengan kepala yang cantik menarik perhatiannya. Kalau saja Mr. Satterthwaite tahu. Dia sebentar lagi akan terseret ke dalam arus drama kehidupan yang mematikan.


Harlequin yang Mati

Sebagai pecinta seni, tentu saja tidak akan aneh kalau kita menjumpai Mr. Satterthwait di sebuah galeri seni sedang melihat-lihat lukisan. Frank Bristow adalah seniman baru yang belum terkenal. Tapi toh itu tidak menghalangi Mr. Satterthwaite melihat karya-karyanya. Di antara lukisan-lukisan Frank Bristow ada satu lukisan yang membuat Mr. Satterthwaite tersentak. Judul lukisan itu Harlequin yang Mati. Lukisan seorang Harlequin yang tewas di sebuah ruangan berlantai marmer hitam putih dengan sebuah sosok di luar jendela yang menatap sang Harlequin. Sosok itu mirip sekali dengan Mr. Quin. Mr. Satterthwaite juga mengenali ruangan tempat Harlequin itu tergeletak. Itu Ruang Beranda di Charnley.

Mr. Satterthwaite berhasil membeli lukisan itu sebelum orang lain. Dia jadi ingin mengenal Bristow lebih jauh lagi. Ia pun mengundang Frank Bristow makan malam sambil mendiskusikan lukisan itu. Mendiskusikan lukisan itu berarti juga mendiskusikan tragedi di Charnley. Tapi acara makan malam yang tadinya hanya tiga orang dengan Kolonel Monckton berubah menjadi ramai. Ada dua wanita yang menginginkan lukisan itu juga. Dan tentu saja, ada Mr. Quin yang datang secara tiba-tiba dan bergabung dengan mereka.


Burung dengan Sayap Patah

Mr. Satterthwaite sedang di pedesaan. Saat itu sedang hujan dan dingin sekali. Rumah-rumah di pedesaan jarang yang sehangat rumah-rumah di London. Di rumah yang dia tempati, kebanyakan isinya anak-anak muda yang masih lincah. Empat orang sudah pergi ke perpustakaan untuk main jelangkung. Mereka mengajak Mr. Satterthwaite juga sebetulnya, tapi permainan begitu bukan seleranya. Mr. Satterthwaite tidak sabar untuk kembali ke London. Dia bahkan sudah menolak undangan Madge Keeley untuk mampir ke Laidell.

Udaranya dingin sekali, dan satu-satunya tempat hangat hanya di perpustakaan. Jadi Mr. Satterthwaite pun ke sana. Di sana anak-anak muda itu sedang seru-serunya. Tapi Mr. Satterthwaite tidak tertarik dan hanya duduk di kursi besar sambil tidur-tiduran. Hingga sebuah nama disebut, Quin. Ada pesan untuk Mr. Satterthwaite...Laidell. Tanpa menunda-nunda Mr. Satterthwaite membatalkan kepulangannya ke London dan pergi ke Laidell. 

Di Laidell yang ternyata tengah penuh tamu sepertinya akan terjadi sebuah drama kehidupan. Apakah dramanya akan mematikan? Bisakah Mr. Satterthwaite menemukan kebenarannya. Kali ini tanpa kehadiran langsung Mr. Quin.


Ujung Dunia

Kali ini Mr. Satterthwaite menemani seorang duchess super pelit ke Corsica. Sebenarnya Corsica bukanlah tempat favorit Mr. Satterthwaite, apalagi dengan perjalanan yang tidak nyaman. Tapi Mr. Satterthwaite juga sombong. Duchess of Leith adalah seorang duchess sejati. Dan Mr. Satterthwaite sangat menyukai orang-orang kelas atas. Di sana ada keponakan perempuan Duchess of Leith yang seorang seniman. Namanya Naomi. Lukisan-lukisan Naomi sedikit mengerikan tapi toh ada yang disukai Mr. Satterthwaite, jadi dia membelinya juga satu. Tapi lukisan-lukisan itu bukan selera sang duchess. Terlalu boros tinta.

Sang duchess sangat pelit. Dia ingin berjalan-jalan tapi tidak mau mengeluarkan uang untuk menyewa mobil. Mobil Naomi terlalu tua untuk mereka bertiga. Tapi tentu saja sang Duchess menemukan solusinya. Di sana kebetulan ada Mr. Tomlison, seorang hakim India yang sudah pensiun. Selanjutnya kan tinggal masalah bersosialisasi saja.

Acara jalan-jalan itu pun dilaksanakan. Mr. Tomlison pun ikut serta. Tapi Mr. Satterthwaite tidak ingin naik di sedan itu bersama sang duchess. Sayangnya, Naomi pun menolak Mr. Satterthwaite mentah-mentah. Alasannya kenyamanan dan keamanan. Tapi sepertinya ada alasan lain yang disembunyikan Naomi. Meraka pun jalan-jalan berkeliling hingga terus menanjak hingga ke puncak dunia, Coti Chiaveeri. Dan tanpa di sangka-sangka, di sana ada Mr. Quin yang sedang duduk di sebuah batu besar dengan wajah menghadap ke laut. 

Naomi tampak ketakutan dengan Mr. Quin, terutama matanya. Mr. Quin tampaknya tahu niat Naomi. Hujan salju yang tiba-tiba turun memaksa mereka ke sebuah pondok untuk berteduh. Di sana, sebuah rahasia terungkap. Sebuah rahasia yang akan membebaskan jiwa-jiwa yang tersiksa.


Jalan Harlequin 

Mr. Satterthwaite tidak tahu apa yang menyebabkan dia masih mau bertamu dan menginap di rumah keluarga Denman. Keluarga Denman bukan dari kalangan yang dia sukai. Dia pun selalu jemu jika bertamu ke sana. Tapi toh dia selalu kembali lagi kesana. Kali ini juga begitu. Tapi mungkin, samar-samar Mr. Satterthwaite tahu alasannya. Ada satu ruangan di rumah itu yang mengusik hatinya, ruang duduk pribadi Mr. Denman.

Saat Mr. Satterthwaite sampai, Mr & Mrs Denman sedang latihan untuk pertunjukkan tarian saat pesta topeng di tempat Lady Roscheimer. Selama Mr & Mrs Denman pergi, Mr. Sattertwaite bebas berkelana kemana saja. Saat berjalan-jalan di taman, Mr. Satterthwaite menemukan sebuah pintu di dinding. Pintu tidak terkunci dan di baliknya ada sebuah jalan, jalan pedesaan kecil yang indah. Nama jalan itu, Jalan Harlequin. Dan Mr. Satterthwaite pun bertemu dengan Mr. Quin di jalan itu.

Kalau ada Mr. Quin berarti akan ada sebuah drama kehidupan. Entah duka, cinta, atau ... kematian. Pertunjukkan tarian yang akan diselenggarakan nanti adalah tarian Harlequin. Kisah cinta antara Harlequin, Columbina, dan Pierrot. Ketika penari utama yang menjadi Harlequin dan Columbina mengalami kecelakaan dan tidak bisa menari, banyak rahasia-rahasia yang mulai terbongkar satu persatu. Saat Mrs. Denman dan Mr. Quin menjadi penari pengganti Columbina dan Harlequin, tarian menjadi terasa magis. Siapa sebenarnya Mrs. Denman? Siapa sebenarnya Mr. Quin? Misteri apa yang tersimpan di Jalan Harlequin?


REVIEW

Cerita-cerita di novel ini bagus-bagus banget. Novel ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus. 3.73/5.00 bintang. Rating pribadi kami sendiri 4.50/5.00 bintang. Kami suka banget sama cerita-ceritanya. Memang ada beberapa cerita yang menurut kami kayaknya mudah ketebak ya kasusnya. Tapi cara pembawaan ceritanya yang menarik menjadikan ceritanya tetap enak diikuti sampai selesai. Buku ini recommended banget sih.

Kami juga suka dengan tokoh Mr. Satterthwaite yang meskipun sosialita abis tapi kayaknya juga orang yang seru dan enak dijadikan teman curhat. Mr. Quin adalah tokoh yang sangat misterius dan unik. Sampai di cerita terakhir, apakah Anda bakal percaya kalau Mr. Quin itu manusia? Tapi Mr. Quin pasti manusia, karena banyak yang bisa melihatnya dan berinteraksi dengannya. Tapi...Anda yakin Mr. Quin manusia? Atau Mr. Harley Quin seperti asal namanya ... adalah tokoh sang iblis...

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Klik link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-mysterious-mr-quin-mr-quin-yang-misterius-by-agatha-christie


QUOTE

"Pada saat tertimpa stres berat, otak cenderung menaruh perhatian pada hal-hal kurang penting, yang malahan teringat terus sesudahnya, terpicu oleh stres berat yang dialami waktu itu. Yang diingat mungkin hal-hal kecil yang tidak ada artinya, seperti corak kertas pelapis dinding, tapi hal itu tak pernah terlupakan ."

~ The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Gagasan Anda memang aneh," kata Mr. Satterthwaite pelan. "Bahwa kita bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih baik setelah lewat waktu."

"Semakin lama waktu yang lewat, semakin jelas segalanya terlihat. Kita dapat melihat setiap kejadian pada tempatnya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Asal-usul selalu penting,"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Suatu kejadian hanya bisa berlalu kalau sudah diselesaikan," sahut Mr. Quin.

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Pikiran hanya menjadi milik orang yang bersangkutan," kata Mr. Satterthwaite. "Tak seorang pun bisa mengubah atau memengaruhinya, kecuali Anda sendiri. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Kadang-kadang kita melihat sesuatu dengan lebih jelas sepuluh tahun sesudahnya ketimbang ketika kita melihatnya waktu itu."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Saya rasa kalau dalam hidup ini kita pernah mengalami sesuatu yang sangat mengenaskan dan nyaris tak tertahankan, kita mungkin bisa seperti itu. Kita akan melarikan diri dari dunia nyata dan bersembunyi dalam dunia kita sendiri, dan setelah beberapa saat, kita jadi tidak bisa kembali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tidak begitu. Anda membuat saya melihat segalanya--segalanya yang semestinya dapat saya lihat dari dulu, yang sebenarnya sudah saya lihat, tapi tidak mengetahui maknanya ketika melihatnya."

"Kedengarannya pelik sekali," komentar Kolonel Monckton.

"Sesungguhnya tidak," kata Mr. Quin. "Masalahnya adalah kita tidak puas dengan cuma melihat-lihat saja. Kita cenderung punya kesan yang salah atas apa yang telah kita lihat."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Janganlah terlalu memikirkan kesan apa yang akan Anda timbulkan pada diri orang lain, dengan begitu saya rasa Anda akan lebih bijaksana dan bahagia. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tapi berdasarkan pengalamanku, tak seorang pun bisa mengenali seseorang sedalam-dalamnya. Itulah salah satu daya tarik dan keunikan hidup."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Banyak hal terlihat indah," kata Mr. Satterthwaite, "sebelum kita sampai padanya. Sesungguhnya, banyak hal paling jelek di dunia ini kelihatannya indah sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Apa yang sebenarnya bisa diketahui seseorang?" tanyanya. "Hanya sedikit--sedikit sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Selama sepuluh tahun saya hidup dengan pria yang saya cintai," kata Anna Kharsanova. "Sekarang saya akan pergi pada pria yang selama sepuluh tahun telah mencintai saya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"... . Kita memang selalu mencarinya--seorang kekasih yang sempurna dan abadi. Kita selalu mendengar musik Harlequin. Tak seorang pun pernah puas dengan seorang kekasih, karena semua kekasih adalah manusia belaka. Sedangkan Harlequin adalah sebuah mitos, sesuatu yang tak nyata, kecuali..."

"Ya?" kata Mr. Satterthwaite. "Ya?"

"Kecuali kalau namanya adalah... Kematian!"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


Baca Juga:

Kamis, 17 Maret 2022

Jack Reacher 21: Night School by Lee Child - Saat Sekolah Hanyalah Sebuah Kedok

Sudah lama banget tidak membaca serinya Jack Reacher. Kami sudah membaca teaser novel ini di novel Jack Reacher yang Never Go Back. Mari kita langsung saja intip sedikit plotnya.

Dari teasernya aja sebetulnya kami sudah tertarik banget. Kayaknya bakalan seru. Untungnya, kami memang sudah punya novel Night School ini. Kalau tidak yaaa, mungkin sudah penasaran kali.

Jadi ceritanya, setelah mendapatkan penghargaan atas misi besar yang sukses dia jalani, Reacher malah dikirim ke sekolah lagi. Perintah diberikan lengkap dengan kehadiran seorang saksi. Saksi yang akan memastikan kalau berita ini akan tersebar. Jack Reacher, setelah menyelesaikan misi penting dan mendapatkan penghargaan,  malah dikirim ke sekolah lagi. Tidak ada misi penting selanjutnya untuk Reacher. Reacher tiba-tiba saja menjadi orang paling tidak penting yang tidak punya misi atau tugas penting apa pun yang menarik. Reacher hanya dikirim untuk sekolah lagi. Tapi walaupun menimbulkan banyak pertanyaan, perintah tetaplah harus dijalankan, meskipun itu berarti dia harus sekolah lagi. Jadi Reacher mengikuti saja semua langkah-langkah yang harus dia lakukan dan dia pergi meninggalkan markas.

Tapi Reacher bukan dikirim ke sekolah. Reacher harus dihilangkan dari perhatian semua orang. Reacher harus dibuat menjadi orang tidak penting. Karena misi berikutnya sangatlah rahasia. Reacher akan bekerja sama dengan seorang agen FBI dan satu orang agen CIA. Kedua agen tersebut mengalami perlakuan yang sama. Mereka dikirim ke "sekolah", dihilangkan dari perhatian, tepat setelah mereka menyelesaikan misi besar. 

Misi ini misi yang sangat rahasia. Misi yang bisa memicu masalah keamanan nasional, bahkan keamanan dunia. Misi yang melibatkan berbagai negara. Misi ini dipicu karena salah satu mata-mata Amerika mencuri dengar pembicaraan pemuda-pemuda dari kelompok teroris, "Pria Amerika itu menginginkan seratus juta dolar.". Nilai yang sangat fantastis. Masalahnya, apa yang diperjual belikan dengan harga yang sangat fantastis seperti itu? Siapa pria Amerika ini? Reacher dan rekan-rekannya harus mengorek-ngorek Hamburg, mencari si pria Amerika, menemukan barang apa yang dia jual kepada teroris dengan harga yang sefantastis itu, dan bagaimana harus mencegah transaksi itu terjadi. Semuanya harus dilakukan dengan sangat rahasia dan hati-hati. Misi mereka sulit, ditambah lagi ada kelompok yang berusaha ikut campur. Mengganggu Reacher, dkk demi kejayaan mereka sendiri.

Buku Night School yang kami baca ini seri bahasa Inggris-nya yah. Menurut kami bahasa Inggrisnya oke, dan tidak menyulitkan. Jalan ceritanya seru dan menegangkan. Aksi-aksi penyelidikannya lebih banyak daripada aksi berkelahi-nya. Tapi ceritanya tetap aktif banget dan alurnya juga cepat. Kalau ada satu hal yang kami tidak terlalu suka soal novel ini, yaa apa lagi kalau bukan karena terorisnya asal Timur Tengah. Pemuda-pemuda yang mereka mata-matai malah memang pemuda-pemuda Saudi. Tipikal novel Amerika banget kalau soal teroris-terorisan. Tapi untung aja sih menurut kami cerita tidak terlalu fokus di situ. Tapi yah tetap aja, tipikal.

Rating Goodreads buku ini 3.99/5.00. Kalau rating pribadi kami 4.50-5.00/5.00. Recommended. Sampai sekarang seri Jack Reacher ini selalu recommended lho. Tidak ada yang mengecewakan. Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sama-sama oke. Oh iya, di buku ini juga ada teaser novel selanjutnya, The Midnight Line.

Kalau mau pesan novel ini silahkan ke link di bawah ini yah:

https://tokopedia.link/6cgCfYNZwqb


Baca juga:

Jumat, 11 Maret 2022

Take No Prisoners (Operasi Pembebasan) by Cindy Gerard - Operasi Pembebasan Adik di Pedalaman Honduras

Akhirnya setelah sekian lama, kami membaca novel Cindy Gerard lagi. Tentu saja dari seri Black Ops Inc. Yang satu ini adalah buku kedua di seri ini, Take No Prisoners (Operasi Pembebasan). Di bawah ini kami akan menulis sedikit sinopsisnya yah.


SINOPSIS

Abbie Hughes adalah seorang pembagi kartu blackjack di salah satu kasino di Las Vegas. Karirnya lumayan, sibuk kuliah, dan keuangannya lumayan terjamin berkat tunjangan perceraian yang lumayan besar. Tapi kehidupan cintanya benar-benar buruk. Abbie terlalu sibuk dengan banyak kegiatan, terlalu trauma, dan terlalu mengkhawatirkan adik laki-lakinya, Cory. Abbie tidak punya waktu bermain-main dengan asmara atau sekedar mencari kencan. Padahal Abbie sangat cantik dan memiliki tubuh yang semampai.

Sam Lang, mantan anggota Black Ops Inc ini punya trauma mendalam. Adik perempuannya tewas dalam sebuah bom mobil. Bom yang sengaja diletakkan sebagai peringatan supaya Sam tidak macam-macam dan mengganggu bos mafia yang saat itu sedang Sam kejar. Kematian itu membuat Sam mundur dan pergi meninggalkan Black Ops Inc. Tapi kali ini mereka punya kesempatan sekali lagi untuk meringkus sang bos mafia. Meskipun dendam membara, Sam masih ragu-ragu, dia takut kalau harus kehilangan lagi. Tapi ayahnya sendiri meyakinkan Sam untuk berangkat dan membalaskan dendam keluarga.

Abbie adalah kunci Sam dan BOI untuk mendapatkan sang bos mafia. Cory telah dideteksi sebagai salah satu kurir si bos mafia incaran Sam. Abbie tidak tahu apa-apa. Abbie bahkan belum menerima kabar apa-apa dari Cory. Sam bertugas mendekati Abbie untuk mencari informasi atau sekaligus membuat Abbie mengakui segalanya. Tetapi ketika Sam menghampiri meja Blackjack Abbie malam itu, getaran hasrat itu sama-sama menjalari keduanya. Persoalan tentu saja menjadi pelik ketika balas dendam, kekhawatiran, cinta, dan hasrat bercampur baur menjadi satu. Sekarang, Cory dinyatakan hilang, membawa serta berlian pusaka Honduras yang menjadi incaran si bos mafia.  Abbie dan Sam mau tidak mau harus bekerja sama untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Si bos mafia, dan Cory.


REVIEW

Kami kayaknya sudah lama juga tidak membaca novel atau cerita romance terjemahan. Setelah sekian lama, waktu membaca novel ini jadi mikir, romancenya novel barat kenapa tipikal banget ya? Dorongan hasrat yang kuat diiringi dengan...segera bobo bareng. Wakakak. Adegan ranjang memang sudah lumrah sih jadi bumbu novel-novel roman barat. Beberapa lebih hot dan beberapa biasa aja. Tapi kalau over hot dan terlalu sering baca yang sejenis rasanya lama-lama jadi membosankan. Justru lama-lama malah jadi pengen roman yang manis aja, kalau perlu adegan ranjangnya tidak ada atau cuman sekilas. Tapi ini cuman opini pribadi kami saja sih. Setiap orang pasti punya pendapat yang berbeda-beda.

Kembali ke review, novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.19/5.00. Dari kami pribadi juga bagus banget 4.50/5.00. Menurut kami adegan actionnya seru dan menegangkan. Kenapa tidak full? Yah karena cerita romancenya agak-agak tipikal. Jadi agak bosen. Padahal sudah lama juga tidak baca romance lho. Mungkin memang sekarang lagi kepincutnya sama misteri kali yah. Tapi buku ini tetap recommended kok. 


Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/take-no-prisoners-operasi-pembebasan-cindy-gerard


QUOTE

"Dengar. Semua orang memiliki cerita masing-masing. Semua orang mempunyai alasan sendiri--terkadang meyakinkan--untuk memilih jalan yang mereka ambil. Ada... ada yang lebih beruntung daripada yang lain. Mereka melihat kebenaran. Mereka berhasil keluar. Atau seseorang menolong mereka keluar. Yang lainnya tak punya pilihan itu."

~ Take No Prisoners (Operasi Pembebasan) by Cindy Gerard


Baca Juga:

Jumat, 11 Februari 2022

Neverwhere (Kota Antah Berantah) by Neil Gaiman - Petualangan di London Bawah yang Seru Abis

Kami belum terlalu banyak membaca karya-karyanya Neil Gaiman. Bisa dibilang baru tiga buku dengan buku Neverwhere ini. Dua buku pertama, Sang Putri dan Sang Pemintal, serta American Gods memberikan kesan unik yang sangat kuat. Ceritanya bisa dibilang out of the box atau malah out of the norm. Saking uniknya, mungkin bisa membuat pembaca agak-agak sulit menerima ceritanya. Tapi, kami tidak merasakan kesulitan seperti itu di buku ini. Nah, sebelum lanjut pembahasannya, kami akan sedikit memberikan sinopsisnya.


SINOPSIS

Neverwhere bercerita tentang Richard Mayhew yang punya kehidupan normal-normal saja di London. Richard punya pekerjaan yang lumayan, tempat tinggal yang cukup oke, dan tunangan yang cantik meskipun tukang ngatur. Semuanya normal. Hingga di suatu hari yang sudah agak kacau balau, Richard menolong seorang gadis gelandangan yang sepertinya sedang terluka parah.

Gadis itu Door. Gadis dari kota London yang lain yang tidak pernah diketahui Richard. London Bawah yang penuh misteri, gorong-gorong, jalan-jalan ajaib, manusia ajaib, monster dan sihir-sihir. Door butuh pertolongan darurat dan Richard membantunya. Tapi beberapa hari setelah masalah Door selesai dan Door kembali ke London Bawah, Richard malah menemukan dirinya yang menjadi gembel. Orang-orang tidak memerdulikannya, tidak melihat Richard sama sekali, Richard kehilangan identitas, uang, pekerjaan, bahkan tempat tinggalnya.

Richard pun terpaksa jatuh ke London Bawah, ke gorong-gorong penuh rahasia, ke kota yang penuh misteri. Richard harus menemukan Door. Dan mungkin, suatu hari akan ada harapan dirinya bisa kembali ke kehidupan normalnya di London Atas.


REVIEW

Buku ini bagus bangeeett. Asli deh, recommended. Petualangan Richard di London Bawah sangat seru. Cerita fantasinya ngalir banget, dan sekali ini kami tidak merasakan tabrakan norma seperti di kedua buku Neil Gaiman lain yang kami baca sebelumnya. Fantasinya natural aja ngalir. Ceritanya sangat menarik dan aktif. Tokoh-tokohnya juga menarik-menarik dan unik.

Buku ini rating Goodreadsnya bagus. 4.17/5.00. Kalau rating pribadi kami 5.00/5.00. Perfect sih ini. Kami suka banget. Recommended.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/neverwhere-neil-gaiman


QUOTE

Dia belajar, dengan kaku, untuk memercayai instingnya, dan untuk menyadari penjelasan paling sederhana dan mungkin untuk apa yang dilihat dan dialaminya akhir-akhir ini adalah yang diberikan padanya--tidak peduli bagaimana tidak mungkinnya.

~ Neverwhere (Kota Antah Berantah) by Neil Gaiman


Baca Juga:

Sabtu, 08 Januari 2022

American Gods by Neil Gaiman - Saat Dewa-Dewa Menjadi Sangat Manusiawi dan Saling Berperang

Buku Neil Geiman pertama yang kami baca dan kami review adalah buku dongeng Sang Putri dan Sang Pemintal. Sang Putri dan Sang Pemintal adalah spin-off dari dongeng Sleeping Beauty yang sudah terkenal banget. Cerita dari Neil Gaiman ini menurut kami unik yah, tidak biasa, dan seringnya menabrak norma-norma umum. Kita tidak akan menyangka banget deh kalau ceritanya begitu. Itulah yang juga terjadi di buku American Gods ini. 

Tapi sebelum kita menggali lebih dalam, mari kita lihat dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

American Gods menceritakan tentang perjalanan hidup Shadow, seorang lelaki berperawakan besar, tapi punya sikap yang sangat tenang dengan jalan hidup yang sayangnya sangat ruwet. Shadow adalah seorang narapidana yang seharusnya sebentar lagi bebas. Dia sudah membayangkan kehidupan bebas yang damai bersama istrinya dan pekerjaan normal di pertanian sahabatnya di Eagle Point. Tapi impiannya buyar ketika sehari sebelum hari pembebasannya, istri dan sahabatnya meninggal karena kecelakaan. Shadow pun bebas lebih cepat karena itu.

Shadow tidak punya tujuan lagi, walaupun dia akhirnya tetap pulang ke Eagle Point untuk menghadiri pemakaman istrinya. Di perjalanan pulang, seorang pria yang mengaku bernama Mr. Wednesday menyapanya dan menawarinya pekerjaan yang terdengar absurd. Awalnya Shadow menolak. Tapi Mr. Wednesday adalah orang yang aneh. Mr. Wednesday selalu bisa menemukan Shadow. Kemana pun Shadow pergi, Mr. Wednesday bisa menemukan Shadow, dan mengajukan penawaran yang lama-lama tidak bisa ditolak Shadow. Shadow akhirnya menerima tawaran Mr. Wednesday setelah mengetahui kebenaran kematian istrinya, Laura. Sudah tidak ada tempat untuk Shadow di Eagle Point. Shadow sudah tidak punya tujuan lagi. Shadow pun pergi bersama Mr. Wednesday setelah berpamitan di makam Laura.

Shadow bekerja seperti semacam pengawal pribadi Mr. Wednesday. Mengikuti kemanapun Mr. Wednesday pergi. Menemui kawan-kawannya yang sama-sama absurd, tapi mereka ternyata dewa-dewi dunia lama. Shadow juga mematuhi apa yang disuruh Mr. Wednesday. Tapi Shadow ternyata juga masuk ke dalam jaring-jaring berbahaya pertikaian antara dewa-dewi dunia lama dengan dewa-dewi dunia baru. Pertikaian yang menumpahkan darah di mana-mana. Pertikaian kecil-kecilan yang tampaknya akan segera menjadi badai peperangan penuh pertumpahan darah.

Tapi kedua pihak itu tampaknya menginginkan Shadow. Siapakah sebenarnya Shadow? Karena nyatanya Shadow juga punya kemampuan-kemampuan istimewanya sendiri. Sementara itu, Shadow sepertinya tanpa sengaja telah membangkitkan istrinya menjadi mayat hidup. Mayat hidup yang mencintai Shadow dan bertekad akan melindungi kapan saja Shadow mengalami kesulitan.


REVIEW

Jangan pernah mengharapkan akan membaca cerita dewa-dewi yang bergelimang dalam gemerlap kejayaan dan kekayaan. Ya ada sih yang punya hidup gemerlap. Tapi sebagian besar dewa-dewi di buku ini bisa dikatakan hidup miskin dan manusiawi banget. Apalagi yang digolongkan dewa-dewi lama. Pokoknya gambaran dewa-dewinya bener-bener jauh deh dari gambaran dewa-dewi pada umumnya. Mungkin, buat sebagian pembaca ini akan terasa aneh yah.

Alurnya cukup lambat, tapi buku ini memang buku kisah perjalanan gitu. Buku road trip si Shadow. Kisahnya sebenarnya cukup seru. Ceritanya cukup bikin gemes karena dari buku setebal 750-an lebih halaman ini kita baru tahu siapa Shadow sebenarnya baru di dekat-dekat ending gitu. Gemes banget. Dari pertengahan awal udah nebak-nebak siapa sih sebenarnya si Shadow, kok kayaknya punya kekuatan istimewa gitu, dan dia diincar banyak pihak. Pihak lawan pun ingin Shadow ada di pihak mereka. Tapi semuanya masih misteri sampai akhirnya kita tiba di dekat ujung cerita.

Tapi meskipun buku ini ujung-ujungnya tentang peperangan antar dewa, jangan berharap ada aksi peperangan yang seru. Bisa dibilang peperangannya disorot sedikit banget. Ini buku tentang kisah perjalanan Shadow dan Shadow sedikit banyak tidak ikut berperang. Setidaknya sampai di ending sih. Tapi cerita actionnya ada kok, tenang aja.

Tokoh-tokoh di novel ini bisa dibilang agak aneh-aneh. Tapi yang mengejutkan, kami suka dengan sosok Laura yang mayat hidup. Laura punya kesalahan, yang pada akhirnya menyebabkan kematian dirinya sendiri. Tapi sosok Laura yang tidak sengaja menjadi mayat hidup justru menjadi semacam sosok pahlawan pemberani buat Shadow. Pengawal pribadi Shadow yang sebenarnya. Bener-bener kayak prajurit garis depan. Membasmi musuh-musuh Shadow dengan darah dingin. Seru tapi agak-agak serem juga sih. Romantis tapi juga sedih.

Rating Goodreads novel ini 4.10/5.00. Kalau rating pribadi kami 4.00/5.00. Ceritanya unik sih, tapi alurnya agak lambat kalau buat kami. Kalau teman-teman suka cerita dewa-dewi dan pengen baca cerita yang agak punya dark twist gitu, buku ini recommended banget.

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-fantasi-american-gods-neil-gaiman


QUOTE

"Di sini kami minum yang sehitam malam, semanis dosa."

~ American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


"Nasib seseorang adalah urusannya sendiri,"

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Kadang jalan yang tercepat adalah jalan terpanjang

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Satu-satunya yang bisa kita gunakan untuk percaya adalah indra kita, alat-alat yang kita gunakan untuk mengamati dunia ini: penglihatan kita, sentuhan kita, ingatan kita. Kalau indra kita membohongi kita, tak ada yang bisa dipercaya. Dan bahkan kalau kita tidak percaya, tetap saja kita tak bisa menyusuri jalan lain selain jalan yang ditunjukkan oleh indra-indra kita; dan kita harus mengikuti jalan itu sampai akhir.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Kau sudah berjalan jauh dan tak bisa kembali lagi. Jadi teruskanlah berjalan.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Yang dikatakan mitra bisnisku adalah, kalau Tuhan memberimu suatu bakat atau keterampilan, kau berkewajiban menggunakannya sebaik mungkin.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Tapi ini mimpi, dan dalam mimpi-mimpi, terkadang kau tak punya pilihan: entah tak ada keputusan yang harus diambil, atau keputusan itu sudah diambil untukmu jauh sebelum mimpi itu dimulai.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


"Aku tidak mati."

"Mungkin tidak," sahut Laura. "Tapi apakah kau yakin kau ini hidup?"

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


"Pilih satu, dan kau tak bisa mengambil jalan satunya," kata Zorya Polunochnaya. "Tapi tidak ada jalan yang aman. Jalan mana yang ingin kautiti--jalan kebenaran yang sulit, atau jalan kebohongan yang indah?"

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Manusia percaya, pikir Shadow. Itulah yang dilakukan manusia. Mereka percaya. Lalu mereka tak mau mempertanggungjawabkan kepercayaan mereka; mereka memanggil bermacam-macam arwah, lalu tidak memercayai arwah-arwah yang muncul. Manusia mengisi kegelapan; dengan hantu, dengan dewa, dengan elektron, dengan dongeng. Manusia membayangkan, dan manusia percaya: dan kepercayaan itulah, yang membuat segala sesuatu terjadi.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


Dia bertanya-tanya apakah rumah itu sesuatu yang terjadi pada suatu tempat setelah beberapa lama, atau sesuatu yang kautemukan pada akhirnya, kalau kau sekedar berjalan dan menunggu dan menginginkannya cukup lama.

American Gods (Dewa-Dewa Amerika) by Neil Gaiman


BACA JUGA:

Selasa, 12 Oktober 2021

The Casual Vacancy by J.K. Rowling - Ketika Rowling Mengorek-Ngorek Sisi Kelam Kehidupan

Mari kita buka buku ini dengan menyatakan berapa rating Goodreadsnya saat ini, 3.31/5.00, yang mana ya, untuk sebuah buku rating segitu itu tidak terlalu bagus. Tapi rating pribadi kami untuk buku ini adalah 5.00/5.00. Kenapa? Satu hal yang bisa kami katakan adalah, buku ini bukan untuk semua orang. This book is about the shitty part of life. Bagian terburuknya manusia dan kehidupan. Yang sangat nyata dan terasa terlalu dekat dengan kehidupan. Novel ini jelas novel dewasa. Menurut kami tidak ada remaja yang boleh membaca buku ini. Yang hidupnya lurus-lurus aja, akan merasa buku ini tidak relate dan berlebihan, walaupun kalau mau membuka mata sedikit, ini tuh real dan bisa terjadi di dekat kita tanpa disadari. Yang pernah merasakan trauma, depresi, stress, mungkin akan relate dengan cerita di buku ini. Tapi saran kami sih, janganlah membaca buku ini saat sedang down, karena cuman akan menambah down.

Jadi sebenarnya tentang apa sih The Casual Vacancy ini? Padahal pengarangnya J.K. Rowling. Nah, itulah. Jangan karena pengarangnya J.K. Rowling, lalu membayangkan kalau ceritanya bakal seasyik Harry Potter. Karena beda banget. Jauh. Malah memang, menurut kami, di situlah kesalahan Rowling. Rowling seharusnya menggunakan nama pena baru untuk buku ini. Agar pembaca bisa melepaskan asosiasi Harry Potter dengan buku ini. Ceritanya tentang apa? Mari kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Kami tidak akan berpanjang lebar di sinopsis ini karena kami tidak tertarik membahas sinopsisnya. Ceritanya sebenarnya sederhana kok. Di sebuah kota kecil bernama Pagford tiba-tiba saja seorang anggota dewan meninggal karena aneurisme (menggelembungnya pembuluh darah di otak yg kemudian bisa pecah dan berakibat fatal). Kematiannya yang tiba-tiba, dan posisinya sebagai seorang anggota dewan seperti menggerakkan roda kelam kehidupan di Pagford. Pagford yang senantiasa tampak indah dan damai, ternyata di dalamnya menyimpan kebusukan-kebusukannya sendiri. Politik, gosip, kehidupan keluarga yang berantakan, trauma-trauma, kenakalan remaja dan tragedi-tragedi berkumpul menjadi satu di kota ini.

Sebagai gambaran, novel ini memiliki 2 tempat krusial sebagai latar belakangnya. Pagford, sebuah kota kecil yang indah dan teratur. Berisi orang-orang lama (dan beberapa orang baru) yang sangat bangga akan Pagford. Lalu yang satu lagi adalah sebuah daerah perbatasan yang disebut dengan Fields. Karena suatu sejarah di masa lalu, Fields adalah bagian perbatasan Pagford dan Yarvil yang sepeti duri dalam daging bagi Pagford yang indah. Fields sangat kumuh, dan penghuninya pun tidak seperti penghuni Pagford yang terhormat. Fields dipenuhi oleh kalangan menengah ke bawah yang tidak mampu merawat wilayah mereka sendiri, pecandu, pengedar, dan warga berkelakuan buruk lainnya. Barry memperjuangkan mati-matian wilayah ini agar tetap menjadi bagian Pagford. Sedangkan penduduk Pagford justru benci sekali dengan kehadiran Fields dan ingin menyingkirkannya.

Sinopsinya sederhana. Yang membuat novel ini menjadi menarik sebenarnya adalah tokoh-tokohnya. Tokoh-tokohnya banyak banget, bisa dibilang satu kota. Jadi, mari kita bahas tokoh-tokohnya.


Barry Fairbrother

Kematiannya mengawali jalan cerita di novel ini. Tapi meskipun sudah meninggal, Barry tetaplah kunci utama di buku ini. Seorang ayah, suami, tapi juga seorang anggota dewan yang mumpuni. Barry adalah tokoh kunci pada semua orang, baik maupun buruk. Bagi lawan politiknya di dewan, Barry adalah penghalang. Penghalang bagi para pencinta Pagford lama untuk menyingkirkan kawasan Fields yang kumuh dan menutup klinik rehabilitasi Bellchapel yang juga sama kumuhnya. Semata-mata agar kota Pagford lebih cantik lagi. Bagi tim dayung putri, Barry adalah pelatih yang sangat mengagumkan dan berhasil. Berhasil merekrut anak-anak yang sulit, dan berhasil membawa mereka pada kemenangan. Barry adalah sosok yang dikagumi. Tapi Barry bukanlah manusia sempurna. Bagi keluarganya, Barry merupakan ayah yang baik. Tapi bagi istrinya, Barry terlalu sibuk menaikkan derajat orang-orang di luar sana. Terlalu sibuk menaikkan derajat dan menyelamatkan Fields sehingga dia lupa akan keluarganya sendiri. Anak-anaknya sendiri dan istrinya.

Sebenarnya, menurut kami, Barry adalah satu-satunya tokoh panutan di novel ini. Bukan manusia sempurna tentu saja. Toh, tidak ada manusia sempurna. Tokoh Barry sangat realistis. Kita bisa menjumpai orang seperti Barry yang sangat baik di lingkungannya, punya musuh yang iri padanya, dan saking baiknya ke lingkungan, kadang keluarga sendiri merasa terabaikan. Barry sangat baik, punya ambisi yang mulia, yang sayangnya harus dibayar mahal. Barry bisa melihat cahaya bahkan dari orang yang paling gelap sekalipun, dan dia bertekad memastikan orang itu menuju jalan cahayanya sendiri. Tapi Barry bisa sangat tenggelam pada ambisinya hingga lupa akan kondisinya sendiri. Bagi istrinya mungkin Barry seolah melupakannya. Tapi menurut kami, Barry hanya merasa kalau keluarganya sudah cukup mapan dan berkecukupan dalam kasih sayang dan materi, dan dia berharap istrinya cukup pengertian dan mendukung Barry.


Mary Fairbrother

Istri Barry. Mary sangat terpuruk dengan kematian Barry yang tiba-tiba. Di malam peringatan pernikahan mereka, saat mereka akan makan malam di klub golf. Kenyataan bahwa sebelum meninggal Barry masih mengirimkan artikel ke koran tentang Fields dan Krystal Weedon, membuat Mary membenci dan menyalahkan Fields atas kematian Barry.

Mary sedikit banyak tidak terlalu menyukai kegiatan sosial Barry. Mary tidak suka Fields, apalagi anak berandalan seperti Krystal Weedon. Mary tidak mengerti apa yang dilihat Barry dari Krystal sampai Barry ingin mengangkat Krystal segitunya. Perhatian Barry tertuju pada Fields dan Krystal, dan Marry tidak suka akan hal itu. Kematian Barry yang tiba-tiba dan kenyataan bahwa sebelum kematiannya Barry masih sibuk mengurusi Fields dan Krystal membuat Mary semakin membenci keduanya.

Barry besar di Fields yang bisa dibilang kumuh. Tapi Barry bisa mengangkat derajat dirinya lebih tinggi. Mungkin faktor inilah yang mendorong Barry untuk menyelamatkan Fields, dan menyelamatkan orang-orang seperti Krystal. Kami lupa deh, tapi kalau tidak salah Mary memang besar di Pagford yang selalu indah dan teratur, jadi Mary tidak bisa memahami ambisi sosial Barry. Dia merasa Barry kurang memperhatikan keluarganya sendiri.


Howard Mollison

Lawan politik Barry di dewan kota. Ketua dewan. Howard sangat ingin menyingkirkan Fields dari naungan Pagford. Howard punya toko deli yang sukses, yang kemudian membuka kafe juga. Sayangnya, Howard sangat abai akan kesehatannya. Howard obesitas yang cukup parah. Dia bahkan tidak berusaha berubah padahal sempat operasi jantung sebelumnya.

Howard bisa dibilang orang lama Pagford yang kolot. Tapi hampir semua orang lama Pagford memang kolot. Howard hanya mementingkan keindahan Pagford, dan keuntungan finansial semata. Makannya Howard juga tega menutup Klinik Bellchapel yang fungsinya sebagai tempat rehabilitasi narkoba, demi mendapatkan sewa gedung yang lebih tinggi untuk Pagford. Selain klinik itu juga terlihat buruk untuk citra Pagford, sama seperti Fields. Howard juga mesum, bahkan kepada menantu dan pegawainya sendiri yang masih remaja. Howard juga senang bergosip tentang warga Pagford, terutama kepada kepada rekan bisnisnya Maureen dan kepada keluarganya. Sejujurnya, kami tidak terlalu simpatik pada Howard. Selain keberhasilan ekonomi dan politik Howard, sesungguhnya sifat Howard tidak ada bagus-bagusnya. Tapi Howard pandai bermulut manis sehingga dia cukup berhasil mengambil hati banyak orang.


Shirley Mollison

Istri Howard, dan ibu dari Miles Mollison. Dia sangat setia pada Howard. Shirley juga berperan sebagai admin dan sekretaris dewan. Shirley menjadi admin website milik dewan kota, terlepas dari kemampuannya yang minim dan usia. Tapi sayangnya Shirley juga punya kegetirannya sendiri. Dia getir karena anak perempuannya Patricia, ternyata lesbian. Shirley tidak suka pada menantunya, Samantha, dan diam-diam selalu perang dingin dengan Samantha. Shirley juga sebenarnya tidak suka dengan partner bisnis Howard, Maureen yang selalu penasaran dengan gosip-gosip terbaru dan selalu akrab dengan Howard. 

Sosok Shirley bisa dibilang mirip nenek-nenek gosip nan nyinyir. Meskipun secara ekonomi Shirley sangat berkecukupan, kami tidak bisa merasakan setetes pun kebahagiaan dari tokoh Shirley. Bahkan Howard saja masih memberikan kesan ceria. Tapi Shirley menguarkan aroma getir, tidak mau kalah, perang dingin, dan gosip. Shirley mungkin ingin merasa lebih berguna, lebih punya peran dalam masyarakat, dan ingin lebih unggul dari Maureen, itulah kenapa dia akhirnya mendaftar jadi sukarelawan di rumah sakit dan menjadi admin website dewan kota, walaupun kemampuan admin Shirley sebetulnya tidak cukup. Ketika terjadi serangan hacker ke website dewan kota, sisi gelap Shirley sebetulnya cukup senang. Tuduhan-tuduhan jahat dan gosip. Tapi, saat tuduhan-tuduhan itu mengarah kepada Howard lah, Shirley mulai terguncang, dan niat jahatnya pun dipertanyakan.


Patricia 'Pat' Mollison

Putri Shirley dan Howard Mollison. Peran Pat tidak banyak. Kadang disebut-sebut karena kamar kerja Shirley adalah bekas kamar tidur Pat. Pat baru benar-benar muncul pada akhir-akhir cerita saat pesta ulang tahun Howard. Pat pergi dari rumah karena sedikit banyak Shirley tidak bisa menerima Pat yang seorang lesbian, walaupun Howard tidak terlalu bermasalah dengan itu. Tapi Pat punya peran besar pada serangan jantung kedua Howard dan niat jahat Shirley pada Howard. Tanpa berpikir, dan mungkin karena mabuk, Pat membocorkan percumbuan Howard dan Maureen yang dilihatnya dulu saat remaja. Pat tak menyangka telah memberikan amunisi pada seorang hacker yang akan membocorkan rahasia itu di website dewan kota.


Miles Mollison

Putra Howard dan Shirley. Anak kesayangan. Bisa dibilang anak mami juga. Miles adalah suami Samantha. Miles bisa dibilang seorang pengacara yang cukup sukses. Miles juga mencalonkan diri untuk mengisi kursi dewan yang kosong. Yang kemudian memang dimenangkan olehnya. Miles sebetulnya sedikit banyak lebih suka berada di rumah orangtuanya daripada di rumahnya sendiri. Tapi anak-anak Miles bisa dibilang tidak terlalu banyak masalah. Miles tidak bagus-bagus amat, tapi masalah paling jelek dari Miles hanyalah karena dia anak mami, dan mengejar karir. Miles tidak bisa memahami perasaan Samantha dan apa keinginan Samantha terhadap pernikahan mereka. Meskipun agak berat mengakui, tapi Miles sebenarnya tidak buruk-buruk amat dibandingkan dengan tokoh yang lain.


Samantha Mollison

Samantha adalah gambaran istri yang sudah terlalu lelah. Punya suami yang anak mami, sedangkan dia sendiri punya perang dingin kepada sang ibu mertua. Kenyataan bahwa Miles sering berkunjung kerumah orangtuanya sangat tidak membantu emosional Samantha. Ibu mertuanya membencinya, sedangkan ayah mertuanya mesum kepadanya. Bisnis Samantha gagal dan terancam bangkrut. Miles sangat mengejar karir dan sekarang malah ingin mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Samantha sangat lelah dan membenci Pagford. Padahal yang sebenarnya diinginkan Samantha hanyalah liburan dan pergi dari Pagford, walaupun hanya sementara. Melaksanakan liburan yang tertunda karena mereka terpaksa buru-buru menikah. Mewujudkan janji lama Miles. Membuat hubungannya dengan Miles menjadi seromantis dahulu. Samantha sudah terlalu tertekan hingga dia melampiaskannya pada hal-hal yang bisa dia raih. Mengkhayalkan brondong-brondong manis anak band, atau memanfaatkan Andrew saat mereka mabuk.

Samantha bukan panutan. Tidak ada tokoh di buku ini yang bisa dijadikan panutan. Tapi tekanan seorang istri yang tidak bahagia itu bisa sedemikian besar sampai menyebabkan Samantha mengambil jalan keluar yang paling mungkin dia gapai. Samantha genit dan dengan kejam menggoda laki-laki yang tampak cukup lemah untuk dia kerjai, dia juga diam-diam melirik Vikram Jawanda yang gantengnya seperti bintang Hollywood. Kebutuhan emosionalnya yang tidak terpenuhi menyebabkan dirinya memilih jalan terdekat yang bisa dia gapai, meskipun jalan itu bukanlah jalan yang baik secara moral.


Krystal Weedon

Anak remaja yang penuh masalah. Ibunya pecandu dan dia tinggal di pemukiman kumuh Fields. Krystal sebetulnya punya banyak potensi dan bisa menjadi anak baik. Tapi lingkungannya penuh lumpur, dan dia pun akhirnya berkubang lumpur. Krystal lah satu-satunya alasan keluarga Weedon masih bisa 'berfungsi'. Adiknya, Robbie, masih sedikit terurus dan tidak diambil dinas sosial, dan ibunya sedikit demi sedikit berhenti dari kecanduan. Hanya Barry lah yang bisa melihat cahaya ini di dalam diri Krystal. Tapi Barry sudah tidak ada. Tidak ada lagi yang bisa membimbing Krystal. Hidup Krystal terlalu berat untuknya. Dia sudah terlanjur dicap sebagai anak bermasalah, trauma, Krystal diperkosa oleh pengedar nar**ba ibunya, tidak dipercaya oleh ibunya sendiri, dan dalam pencarian jalan keluar (dengan solusi yang salah), malah tanpa sengaja menyebabkan kematian adiknya. Krystal tak pernah melihat hidupnya berubah menjadi lebih baik seperti yang dicita-citakan oleh Barry. Karena pada akhirnya Krystal lebih memilih untuk menyusul Barry dan adiknya.


Terri Weedon

Ibu Krystal dan Robbie. Jangan tanya siapa ayah mereka, karena selain pecandu Terri juga pela**r. Terri sebetulnya sudah beberapa kali gagal direhabilitasi di Klinik Bellchapel. Tapi karena usaha Kay, pengawasan Krystal, dan ancaman diambilnya Robbie oleh dinas sosial membuat Terri berusaha lebih keras agar rehabilitasinya berhasil. Dan dia nyaris saja berhasil. 

Tapi Terri adalah orang yang berjiwa lemah. Tekadnya lemah dan rapuh. Hidupnya sebetulnya penuh trauma. Trauma yang sangat dalam. Terri sebetulnya depresi berat, tapi dia mengambil jalan keluar yang salah. Terri dibuang oleh keluarganya karena kecanduannya. Terri lebih percaya pada pengedarnya dibandingkan kepada anaknya sendiri. Terri yang bodoh dan lemah. Pada akhirnya dia harus kehilangan segalanya, tak ada lagi Krystal, tak ada lagi Robbie.


Obbo

Pengedar yang sering memasok Terri. Sampah masyarakat. Obbo sering memanfaatkan Terri untuk menitipkan barang-barang edarannya ataupun barang curian. Ataupun memanfaatkan Terri secara seksual. Dia memperkosa Krystal, dan mungkin juga Robbie. Terri begitu tergantung pada Obbo sampai dia lebih percaya kepada Obbo dibandingkan kepada anaknya sendiri.


Colin 'Cubby' Wall

Colin adalah wakil kepala sekolah di Winterdown, suami Tessa, dan ayah angkat Stuart 'Fats' Wall. Colin menganggap dirinya sebagai sahabat Barry Fairbrother. Itulah kenapa, Colin sangat kecewa ketika Mary seperti berusaha menghalangi peran Colin sebagai sahabatnya. Colin bertekad untuk meneruskan perjuangan Barry di dewan kota, oleh karena itu dia pun mengajukan pencalonan dirinya. 

Tapi Colin sebenarnya punya rahasia kelam. Colin punya penyakit mental yang cukup serius, kecemasan yang sangat dalam, dan OCD yang parah. Hubungan Colin dengan Stu sangat buruk. Colin menuntut Stu dengan standar yang ideal sebagai seorang anak wakil kepala sekolah, sedangkan Stu selalu berusaha membangkang standar ini. Di hari mereka bertengkar hebat, Stu melancarkan serangan telak ke Colin dengan meretas website dewan kota dan memberi tuduhan serius kepada Colin. Menyebabkan kecemasan Colin kambuh kembali.


Tessa Wall

Tessa adalah istri Colin, ibu angkat Stuart, serta bekerja sebagai guru Bimbingan Konseling di Winterdown. Bekerja sebagai guru konseling, Tessa sudah sering melakukan sesi konsultasi bersama Krystal,karena Krystal sering kedapatan bermasalah. Tessa sedikit banyak bisa memahami Krystal, dan dia tahu Krystal sebenarnya bisa menjadi anak baik. Tapi Tessa sayangnya bukan Barry. Tessa tidak punya tenaga yang cukup untuk membimbing Krystal. Emosi Tessa terkuras pada hubungan antara Colin dan Stu dan berusaha memperbaikinya. Tessa lelah secara emosional. Lagipula, meskipun Tessa tahu kalau Krystal sebetulnya baik, dia tetap tidak setuju ketika tahu kalau Stu berpacaran dengan Krystal.

Tessa adalah contoh realistis gagalnya seorang pembimbing. Dia mungkin bisa membimbing anak-anak lain di sekolahnya, tapi Tessa gagal 'membimbing' anaknya sendiri. Kenakalan Stu bukanlah kenakalan biasa. Biar bagaimanapun, membimbing keluarga sendiri akan jauh lebih sulit dan lebih menguras emosi daripada membimbing orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan kita. Kelelahan emosionalnya membuat Tessa sakit juga pada akhirnya. 


Stuart 'Fats' Wall

Meskipun nama panggilannya 'Fats', tapi Stuart tidak gemuk. Kenakalan remaja Stu berakar dari keinginannya mencari 'autentisitas'. Stu menganggap orangtuanya, terutama Colin sebagai orang yang tidak autentik dan munafik. Tapi cara Stu menemukan autentisitas sangatlah merusak. Stu melakukan kenakalan di luar batas wajar. Merokok gan**, bahkan mencoba-coba nar**ba. Stu menjalin hubungan seksual dengan Krystal, yang pada akhirnya membuat dia setengah bertanggung jawab atas kematian Robbie dan akhirnya kematian Krystal. Stu lah yang menyusup ke website dewan kota untuk menulis tuduhan terhadap Colin. Stu juga setengah berkhianat kepada sahabatnya, Andrew. Stu juga membully Sukhvinder Jawanda, hingga Sukhvinder mengalami depresi berat. Kelakuan Stu seperti seorang sociopath. Tapi ini tidak pernah di konfirmasi di novelnya sih. 

Kejatuhan Stu adalah ketika dia secara langsung setengah bertanggung jawab atas kematian seorang anak dan pada akhirnya kematian Krystal. Stu akhirnya benar-benar tumbang dan trauma. Andrew menemukan Stu yang hancur sedang bersembunyi di tempat rahasia mereka. Bom terakhir dijatuhkan oleh Tessa ketika Tessa akhirnya menceritakan sejarah adopsi Stu yang sangat mengejutkan. Stu memang pada akhirnya berubah, tapi tidak tanpa trauma.


Andrew 'Arf' Price

Sahabat Stu. Andrew sahabat Stu dan teman nakal bareng. Tapi Andrew masih punya hati. Setidaknya dia tidak ikut membully Sukhvinder, walaupun dia juga tidak melarang Stu melakukannya atau membela Sukhvinder. Andrew punya masalah sendiri di rumahnya. Dengan seorang ayah yang tukang pukul, dan sering melakukan KDRT, dan ibu yang pengecut tapi entah kenapa memuja ayahnya, hidupnya di rumah sudah seperti neraka. Andrew jatuh hati pada Gaia, anak yang baru saja pindah dari London. Andrew juga menjadi sasaran pelampiasan Samantha, walaupun hanya sekejap.

Kebencian Andrew kepada ayahnya mendorong Andrew untuk meretas website dewan kota. Andrew menjadi The_Ghost_of_Barry_Fairbrother yang pertama dan mengungkapkan keburukan ayahnya di papan pesan website. Tujuannya hanya satu, menggagalkan pencalonan ayahnya ke dalam dewan kota. Tapi di satu titik, Andrew berbalik menjadi sekutu ayahnya, melawan Howard Mollison. Sekali lagi, Andrew menjadi The_Ghost_of_Barry_Fairbrother.


Simon Price

Ayah dari Andrew 'Arf' Price, dan suami dari Ruth Price. Keluarga Price tinggal sedikit terisolasi dari penduduk Pagford yang lain. Sengaja menghindari kehidupan Pagford yang serba ingin tahu. Tak ada julukan lain untuk Simon selain julukan sampah masyarakat. Simon sering melakukan KDRT kepada keluarganya, baik dalam bentuk verbal maupun fisik. Meskipun punya pekerjaan tetap, Simon sering melakukan kecurangan ataupun terlibat dalam membeli barang-barang curian. Simon melakukan segala cara untuk mendapatkan keuntungan lebih. Motivasi Simon dalam pencalonan anggota dewan juga bukan didasari oleh motivasi yang mulia. Simon hanya ingin mendapatkan uang suap dari kedudukannya sebagai anggota dewan. Tapi perbuatan Andrew yang menyamar sebagai The_Ghost_of_Barry_Fairbrother menggagalkan rencanaya dan membuatnya dipecat dari pekerjaan tetapnya. Menjadikan mereka harus pindah dan pergi dari Pagford dan memulai lagi di tempat yang baru.


Ruth Price

Seringkali kita mendengar cerita betapa sulitnya korban KDRT melepaskan diri dari rumah tangganya yang bermasalah. Ada banyak faktor, tapi salah satu masalahnya adalah cinta. Yup, kadang, meski sudah mengalami siksaan seperti apapun, meskipun mereka sangat ketakutan, mereka masih mencintai orang yang menyiksa mereka. Mereka kadang tidak sadar, bahwa mereka pun menyiksa anak-anak mereka dengan tetap bertahan pada pernikahan yang beracun. Dengan tetap bertahan, mereka pun menyebabkan anak-anak mereka ikut terkena KDRT, menyaksikan KDRT, dan memberikan trauma mendalam kepada jiwa anak-anak mereka. Ruth adalah tipe wanita yang seperti ini. Ruth tidak sadar apa yang sudah dia berikan kepada anak-anaknya dengan masih bertahan dengan Simon. Ruth tidak sadar hidup beracun apa yang sedang dia jalani. 


Kay Bawden

Kay pindah dari London ke Pagford karena cinta. Atau sesuatu yang dia sangka cinta. Kay ingin memuluskan hubungannya dengan Gavin Hughes, berhubungan serius dan memberikan ayah tiri yang pasti untuk putri remajanya, Gaia. Kay tidak bisa melihat, atau tidak mau melihat, tanda-tanda keengganan Gavin, sikap plinplan Gavin. Kaia terus menampik lampu-lampu peringatan yang sebetulnya terpampang jelas di depan mata. Gaia justru bisa melihat kalau Gavin hanya memanfaatkan Kay, dan ini kemudian menjadi sumber pertengkaran mereka.

Kay bekerja sebagai petugas sosial pengganti yang menangani keluarga Weedon. Selain Barry, Kay adalah orang lain yang bisa melihat cahaya samar kebaikan dalam keluarga ini. Tapi dia juga tahu, betapa rapuhnya keluarga Weedon. Kay sangat menentang pemisahan Fields dan penutupan klinik Bellchapel. Tapi, siapalah Kay, dia hanya orang baru. Gavin tidak perduli dengan Fields ataupun Bellchapel, keluarga Mollison menertawakan Kay dan pujian Kay kepada keluarga Weedon, sedangkan Mary membenci Fields dan Krystal. Emosi Kay memuncak ketika dia mendapati kalau Gavin sepertinya lebih perduli kepada Mary daripada kepada dirinya.

Kay adalah gambaran dari seseorang yang sedang mengejar ambisi cintanya. Tapi ambisi Kay sebetulnya tanpa sadar lebih besar dari rasa cintanya. Kay berambisi untuk segera berkeluarga, keluarga yang mapan dan utuh. Dia ingin memberikan keluarga yang utuh untuk Gaia. Dia melihat kesempatan ini pada diri Gavin. Kay begitu berambisi sehingga dia menolak untuk melihat kenyataan bahwa Gavin sebetulnya tidak terlalu mencintai dia dan justru menginginkannya pergi. Tapi Kay tidak mau berhenti mengejar hingga Gavin akhirnya dengan tegas menolaknya dan mengatakan perasaannya tentang Mary. Pernah melihat yang seperti ini? Kami pernah, dan mungkin banyak juga yang begini, entah sadar atau tidak sadar.


Gavin Hughes

Gavin bekerja sebagai pengacara bersama Miles. Gavin juga pengacara keluarga Fairbrother dan dianggap sebagai sahabat Barry. Kehidupan cinta Gavin tidak terlalu bagus. Menurut kami Gavin termasuk laki-laki pengecut. Dia hanya memanfaatkan Kay, tidak ingin serius dengan Kay, ingin Kay pergi dari Pagford, tapi dia juga tidak mau kehilangan Kay. Gavin dengan segala kepengecutannya tidak bisa tegas menolak Kay. Gavin diam-diam juga mencintai Mary. Walaupun pada akhirnya ditolak oleh Mary.


Gaia Bawden

Putri Kay. Gaia merasa kehidupannya direnggut paksa dari dirinya ketika dia ikut pindah bersama ibunya ke Pagford. Gaia tidak setuju dengan hubungan Kay dan Gavin dan berbuat apa pun untuk membuat mereka berdua tidak nyaman. Gaia cantik, anak yang asyik, dan dia ditaksir Andrew Price. Gaia juga berteman dekat dengan Sukhvinder. Gaia sebenarnya tahu betapa mesum Howard kepadanya, dan tahu kalau Andrew naksir. Meskipun motifnya berteman dengan Sukhvinder sedikit dipertanyakan, tapi dia cukup tulus.


Parminder Jawanda

Seorang dokter dan ibu dari Sukhvinder Jawanda, istri Vikram Jawanda. Parminder juga seorang anggota dewan dan sekutu Barry. Kematian Barry sangat memukul Parminder. Apalagi karena berita itu disampaikan oleh Howard dan Maureen yang menyampaikannya dengan gaya seperti orang yang sedang bergosip.

Parminder adalah ibu yang menuntut kesempurnaan dari anak-anaknya. Sayangnya, Sukhvinder tidak bisa memenuhi tuntutan ibunya. Parminder kurang sensitif dan kurang welas asih hingga tidak menyadari kalau anaknya sebetulnya sedang depresi berat hingga melampiaskannya dengan melukai dirinya sendiri. Ketika Sukhvinder sudah tidak tahan lagi, Sukhvinder menyusup ke website dewan kota dan menyamar sebagai The_Ghost_of_Barry_Fairbrother, dan mengungkapkan rahasia sang ibu, bahwa Parminder sebetulnya jatuh cinta kepada Barry. Suatu hal yang disangkal, tapi diam-diam dibenarkan Parminder. 


Vikram Jawanda

Tidak banyak yang diceritakan tentang Vikram. Vikram adalah suami Parminder dan ayah Sukhvinder. Vikram adalah dokter yang dengan sukses mengoperasi jatung Howard beberapa tahun silam. Vikram juga sangat ganteng, bak pemain film Bollywood. Samantha pun terpikat padanya. Mekipun Vikram dan Parminder menikah karena dijodohkan, toh Vikram setia dan berusaha membahagiakan Parminder. Sayang, dia pun tak tahu apa yang sedang terjadi pada Sukhvinder.


Sukhvinder Jawanda

Sukhvinder adalah salah satu remaja yang bermasalah. Karena disleksia, dan depresinya, Sukhvinder tidak bisa berprestasi dengan baik di sekolah. Fakta yang membuat Parminder geram. Parminder menganggap Sukhvinder malas dan tidak punya motivasi. Sukhvinder tidak cantik, agak terlalu montok, dan lebih berbulu dari remaja perempuan lainnya, fakta lain yang membuat dia dibully habis-habisan oleh Stuart. Semua tekanan itu menyebabkan Sukhvider depresi berat, dan melampiaskannya dengan melukai diri sendiri. Sebenarnya Sukhvinder berprestasi kok, dia punya bidangnya sendiri. Dia jadi salah satu pendayung yang lihai selain Krystal, dan juga perenang yang mumpuni. Sukhvinder juga lebih pandai menggunakan komputer. Kepandaian yang dia gunakan untuk membalas dendam kepada ibunya. Sukhvinder meretas website anggota dewan, memanfaatkan pekerjaan Andrew sebelumnya dan menggunakannya untuk menuduh Parminder yang telah jatuh cinta kepada Barry Fairbrother. Merusak nama baik dan mengacaukan Parminder.

Sukhvinder berada di ujung depresinya, berjalan di kota dengan niat mengakhiri hidupnya, ketika dia justru mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Robbie, adik Krystal, yang hanyut di sungai. Sungguh ironis. Butuh sebuah peristiwa tragis untuk menyadarkan orangtua atas kondisi gawat anaknya sendiri. Ketika nyawa sudah diujung tanduk, barukah mereka akhirnya bisa sadar?


The_Ghost_of_Barry_Fairbrother

Nama alias yang digunakan oleh para remaja saat mereka menyusup ke website anggota dewan kota untuk mengungkapkan rahasia-rahasia tergelap para dewan kota. Andrew yang pertama menyusup dan membuatnya guna menjegal ayahnya dari pencalonan anggota dewan. Sukhvider lalu menfaatkannya untuk mengungkapkan rahasia ibunya. Stuart kemudian menggunakannya lagi untuk mengungkapkan rahasia terdalam dan tergelap Colin, untuk balas dendam. Dan Andrew kemudian menggunakannya lagi untuk menyerang Howard, karena pada akhirnya Andrew merasa bersalah kepada ayahnya. Pada akhirnya, didorong oleh rasa bersalah dan penebusan dosa setelah kematian Robbie dan Krystal, Stuart mengakui dan mengambil tanggung jawab atas semua tulisan-tulisan itu.


REVIEW

Kalau mau membuka mata, semua tokoh-tokoh di novel ini ada di dunia nyata. Sangat real, terlalu real malah. Anak-anak yang dibully, anak-anak yang dituntut orangtuanya, orang-orang yang trauma, depresi, ambisi yang tidak kesampaian, gosip, perselingkuhan, tidak akur dengan mertua, masalah keluarga. Semua menumpuk jadi satu di dalam sebuah kota kecil. Orang yang kehidupannya lurus-lurus saja dan syukurnya baik-baik saja, mungkin akan kesulitan menerima novel ini. Mereka tidak akan bisa relate dengan tokoh-tokohnya. Ya bagus sih, harus disyukuri, karena kehidupan Anda baik-baik saja. Tapi orang-orang yang bisa relate pun harus berhati-hati dengan novel ini, salah-salah bisa menjadi triger yang tidak diinginkan.

Buku ini mengungkapkan bagian-bagian tergelap kehidupan manusia. Bagian yang berusaha disembunyikan manusia  dari dunia. Bagian-bagian paling rahasia dari hidup seseorang. Tanpa buku ini mungkin kita tidak akan bisa mempelajari kenapa Terri dan Krystal begitu bermasalah. Kenapa Sukhvinder bisa begitu depresi. Apa yang ada di balik pikiran Howard, Shirley, Miles, atau Samantha yang memiliki tampilan tanpa cela dari luar. Apa ambisi Kay. 

Tidak semua orang bersedia disodorkan kenyataan. Buku ini memang bukan untuk semua orang. Tapi seandainya kita mau berpikiran terbuka, buku ini bisa sedikit membuka mata.


Novel ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/novel-the-casual-vacancy-j-k-rowling


Quote

Ketika masih muda, dia tak terlalu gampang terpengaruh tragedi manusia; sekarang dia menyadari betapa beruntungnya mereka masih hidup.

~ The Casual Vacancy by J.K. Rowling


Simon percaya penuh, seperti kepercayaan mutlak anak-anak, bahwa dunia sekelilingnya diatur untuk sebuah drama pribadi; bahwa takdir menggantung di atasnya, memberikan petunjuk dan isyarat di jalan yang dia lalui, dan saat ini Simon merasa bahwa dia telah mendapatkan pertanda Ilahi.

The Casual Vacancy by J.K. Rowling


Menurutnya, kesalahan dari sembilan puluh sembilan persen manusia adalah merasa malu menjadi diri mereka; berbohong, mencoba menjadi orang lain.

The Casual Vacancy by J.K. Rowling


Pria itu sangat tampan dan menarik, sehingga terasa konyol; karena kau selalu ingin tertawa bila menatapnya.

The Casual Vacancy by J.K. Rowling


Cintakah itu ketika seseorang mengisi tempat dalam hidupmu, yang berubah menjadi kekosongan dalam dirimu, begitu dia pergi?

The Casual Vacancy by J.K. Rowling

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.