Greenglass House sendiri bercerita tentang Milo, anak adopsi dari sepasang pemilik penginapan tua yang diberi nama Greenglass House. Penginapan ini bukanlah penginapan biasa, tapi suatu penginapan yang tamu tetapnya adalah para penyelundup. Setting cerita Greenglass House adalah saat musim dingin di malam Natal, menjadikan buku ini cocok banget jadi bacaan selama libur Natal. Biasanya sih, kalau musim dingin, Greenglass House tidak ada pengunjung. Tapi musim dingin kali ini ternyata berbeda. Satu per satu tamu-tamu aneh dan misterius mulai berdatangan. Masing-masing punya rahasia. Masing-masing mencari sesuatu di Greenglass House.
Keadaan mulai memanas ketika barang-barang tamu mulai hilang secara misterius. Milo dan Meddy yang sedang bermain Odd Trails (semacam permainan peran/role playing), mulai menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi. Pelan-pelan, mereka mulai menguak misteri setiap tamu. Pelan-pelan, mereka mulai menguak misteri Greenglass House. Pelan-pelan, mereka mulai menguak misteri tentang diri mereka sendiri.
Huahh...kami tidak akan memberikan spoiler plotnya karena buku ini terlalu bagus untuk di spoiler. Cara bercerita buku ini bagus dan mengalir. Bukunya santai tapi misterinya bikin kita penasaran. Memang bukan cerita detektif, tapi bahkan menurut kami cara penulisannya membuat kita merasa seperti sedang membaca cerita detektif. Klimaksnya benar-benar menegangkan dan kurang ajarnya...mind blown banget. Plot twist-nya benar-benar tidak disangka-sangka. Bisa bikin kita teriak "Apaaaahhhhhh!?". Buku ini juga menyimpan komedi-komedi receh di dalamnya. Membuat pembaca semakin terhibur.
Kita juga suka dengan cara Kate Milford membawakan tokoh-tokohnya. Tokoh favorit kami sih Meddy. Anak perempuan yang sassy banget, percaya diri tapi rese, tapi juga cerdas dan bisa membangun semangat dan motivasi Milo. Kita juga suka dengan Milo yang meskipun punya kecemasan berlebih, tapi begitu menghayati peran sebagai Negret, langsung deh jadi keren banget. Tidak ada tokoh yang kita tidak suka sih di sini. Bahkan tokoh antagonisnya aja sangat tidak ketara lho. Ini menurut kami ya. Jadi inget, pas nonton suatu film, kita bisa langsung nebak siapa musuhnya. Jelas banget. Wakakak, beda banget sama buku ini.
Sejauh ini, kami benar-benar merekomendasikan buku ini. Kalau ada kesempatan silahkan dibaca ya. Keren abiss.
Teman-teman ada yang sudah baca juga? Gimana kesan-kesannya? Silahkan tulis di kolom komentar yah.
Quote
Rasanya seperti dikhianati. Pikiran bahwa orang-orang, orang-orang yang ia sukai dan percayai, menggosipkan keluarganya, dirinya, di belakangnya...
~ Greenglass House by Kate Milford
Orang harus sombong untuk bermimpi bisa menantangnya, tetapi kesombongan jarang membantu orang yang menang.
~ Greenglass House by Kate Milford
Dan menginginkan sesuatu yang bukan takdirmu ... itu tidak pernah bagus. Hanya orang bodoh yang meremehkan takdir.
~ Greenglass House by Kate Milford
"Bagaimana mungkin takdir menentukan akan jadi apa aku nanti sebelum aku memutuskannya?"
~ Greenglass House by Kate Milford
Masalah datang saat orang mulai meminta uang. Sebab, uang tak pernah mewujudkan harapan mereka.
~ Greenglass House by Kate Milford
Hanya orang bodoh yang meremehkan takdir, begitu kata Baetylus, dan Semua tak pernah berjalan baik jika kau berusaha mendahului takdir adalah saran Wielle. Tetapi Julian masih tidak tahu apakah ia percaya pada takdir.
~ Greenglass House by Kate Milford
"Sepertinya Baetylus dan Wielle benar juga saat menyarankanmu agar mempertimbangkan ulang permohonanmu, bukan karena takdir, tetapi karena kau sendiri mengakui tidak ingin menjadi walikota dan tak benar-benar menginginkan uang. Kau hanya ingin jalan yang lebih baik. ..."
~ Greenglass House by Kate Milford
Tahu tentang takdirmu akan membuatmu sedikit banyak mengubah perilakumu, dan kita tidak yakin apakah itu akan membantu atau justru mengacaukan.
~ Greenglass House by Kate Milford
"Tetapi sepertinya, jika kita mencari sesuatu, semakin kita tahu tentang benda itu, semakin besar peluang untuk menemukannya."
~ Greenglass House by Kate Milford
Orang tidak berdagang rahasia dan misteri tanpa tahu cara melindungi diri, atau tanpa entah bagaimana sudah diperingatkan kapan harus menyembunyikan diri untuk sementara waktu.
~ Greenglass House by Kate Milford
Tidak ada aturan ceritanya harus berakhir sempurna seperti semacam dongeng konyol. Ini kisah nyata, dan kisah nyata tak punya akhir karena peristiwanya masih berlanjut.
~ Greenglass House by Kate Milford
Negret sudah kehilangan satu-satunya barang kenangan dari ayahnya. Tetapi, jika kita mewarisi sesuatu, kita juga pada akhirnya harus memberikannya kepada orang lain.
~ Greenglass House by Kate Milford
Baca Juga:
- Seri Petualangan 2: Petualangan di Puri Rajawali by Enid Blyton - Niat Mencari Sarang Rajawali Malah Ketemu Sarang Mata-Mata
- Trio Detektif 8: Misteri Laba-Laba Perak by Robert Arthur - Seru Banget ini. Menegangkan!
- Lady Julia 5: The Dark Enquiry by Deanna Raybourn - Akhirnya Brisbane & Julia Bisa Kerjasama Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar