Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Sabtu, 20 November 2021

Seri Kumbang 8: Anak Dalam Cermin by Enid Blyton - Buku Pamungkasnya Seri Kumbang

Akhirnya, sampai juga kita di buku terakhir dari Seri Kumbang. Buku kedelapan dengan judul cerita utama Anak Dalam Cermin. Sepanjang 8 buku, seri kumbang ini sudah menyumbang banyak banget cerita-cerita pendek untuk anak-anak yang banyak banget hikmahnya. Buku kedelapan ini juga tentu saja berisi cerita-cerita menarik yang banyak bisa kita ambil hikmahnya. Marilah kita lihat dulu satu-satu ada cerita apa saja di buku ini.


Kue Kismis Bu Topple

Di Desa Cherry hiduplah seorang peri bernama Pop. Pop ini punya sifat yang sangat jelek, Pop sangat rakus dan selalu mementingkan dirinya sendiri. Pop selalu ingin yang terbaik untuk dirinya, dan dia termasuk yang suka merebut demi mendapatkan hidangan yang terbaik untuk dirinya. Banyak orang yang tidak suka dengan Pop karena sifat jeleknya ini. Para penduduk desa Cherry sudah memperingatkan Pop. Tapi tentu saja dia tidak mau mendengar. Akhirnya penduduk desa meminta nasihat kepada Bu Topple yang bijaksana. Bu Topple punya ide,  kue kismis buatannya sangat enak, tapi orang tidak boleh rakus memakannya kalau tidak mau kena akibat buruk. Bisakah Pop menahan dirinya dari memakan habis kue kismis Bu Topple yang terkenal enak?


Dolly Pembuang Waktu

Dolly anak yang suka membuang-buang waktu. Kalau dipanggil ibunya Dolly tidak dengan segera menghampiri. Dolly pasti dengan sengaja berlambat-lambat dan menunda-nunda sampai ibunya harus berkali-kali memanggil Dolly. Tentu saja lama-lama ibu Dolly marah. Sifat Dolly ini sangat jelek dan membuat orang lain jadi ikutan susah. Akhirnya ibu Dolly memberi peringatan kepada Dolly, bahwa kali ini ia hanya mau memanggil Dolly sekali saja. Ibunya menepati perkataannya ini. Nah, ada berapa banyak hal bagus yang akhirnya terlewatkan oleh Dolly karena kebiasaannya mengulur-ngulur waktu ini?


Kesalahan Teddy

Teddy di rumah selalu dimanja, karena itu sifatnya di sekolah jadi jelek. Teddy suka jahat dan judes kepada teman-temannya. Sebentar lagi ulangtahun Teddy, tadinya teman-temannya tidak mau memberikan hadiah apa-apa karena Teddy jahat dan judes. Tapi akhirnya mereka sepakat untuk tetap memberikan Teddy hadiah. Mereka pun merencanakan kejutan untuk Teddy. Tapi dasar Teddy yang curigaan dan tidak bisa berpikir positif, dia justru menuduh mereka yang bukan-bukan. Hadiah kejutannya pun jadi berantakan. Semunya karena kesalahan Teddy sendiri.


Karena Malas

Pak Malas adalah kurcaci yang...yah...malas. Banyak hal-hal kecil yang malas ia lakukan, dan kalau dia mendapatkan hal tak enak karena itu dia pun marah-marah sendiri dan menganggap dirinya sial. Puncaknya, tentu saja banyaknya kesempatan baik yang terlewat hanya karena dia...yah...malas.


Anak Dalam Cermin

Cerita utama di buku ini bercerita tentang Ronnie, seorang anak yang punya sifat pelit. Ronnie tak pernah mengijinkan anak-anak lain yang main ke rumahnya untuk bermain dengan mainan-mainannya. Tapi kalau Ronnie sedang main ke rumah mereka, Ronnie akan bermain dengan mainan mereka. Ronnie sangat pelit, dan ibunya pun sudah menasihati Ronnie. Tapi, seperti umumnya anak bandel, Ronnie tidak perduli dengan perkataan ibunya. Hingga suatu hari, Ronnie mengalami kejadian aneh. Ronnie masuk ke balik cermin dan menemukan kamar yang mirip dengan kamarnya. Dan di balik cermin itu ternyata ada anak yang sangat mirip dengan Ronnie. Tentu saja, sama seperti Ronnie, dia tidak mengijinkan mainannya dimainkan oleh anak lain selain dirinya.


Anak Yang Terbelakang

Sebenarnya kami merasa judul ini agak kurang pas yah. Mungkin lebih cocok kalau sekedar kurang pandai saja. Anyway, cerita ini menceritakan tentang Mary, anak yang kurang pandai di sekolah. Mary sangat sedih karena dia kurang berprestasi di sekolah. Tapi ibu Mary adalah ibu yang baik dan selalu bisa melihat sisi baik dalam diri Mary. Makannya ibu Mary memberikan solusi. Mary mungkin akan sulit mengejar pelajarannya, tapi Mary pasti bisa unggul di hal yang lain. Mary bisa jadi anak yang paling bersih dan rapi di sekolahnya. Siapa sangka, hal sederhana ini bisa membawa Mary pada prestasinya sendiri.


Gara-Gara Jinky

Ini cerita yang sangat positif. Semua berawal dari Jinky yang sedang memperhatikan halaman rumah Bu Tip-Tap. Halaman Bu Tip-Tap rupanya sudah waktunya dicangkul, tapi Bu Tip-Tap tak kuat mencangkulnya sendiri karena kakinya lemah dan dia tak bisa mengupah orang. Jinky pun berinisiatif untuk mencangkulkan halaman Bu Tip-Tap agar Bu Tip-Tap bisa menanam bunga untuk lebah-lebahnya. Awal dari kebaikan Jinky inilah yang kemudian mengalir hingga jauh dan pada akhirnya kembali lagi ke Jinky berlipat-lipat.


Kalau Suka Berbohong

Fred suka berbohong. Saking seringnya berbohong, orang-orang, bahkan orangtuanya sendiri pun sudah tidak tahu apakah yang dibicarakan Fred sebuah kebohongan atau bukan. Orangtua Fred sudah memarahinya dan memperingatinya, tapi Fred tidak berubah. Hingga suatu hari Fred kena batunya. Tak ada yang percaya kalau dia pandai berenang, dan tak ada yang percaya ketika dia benar-benar butuh bantuan.


Dari delapan cerita yang ada di dalam buku ini, favorit kami adalah cerita Anak yang Terbelakang dan Gara-Gara Jinky. Dua-duanya cerita yang sangat positif sekali. Tapi semua cerita di dalam buku ini punya hikmahnya masing-masing. Cerita anak-anak yang bagus banget jadi koleksi. Jadi, apakah anda sudah membaca semua buku di Seri Kumbang ini?


Quote

Orang yang suka mengulur-ulur waktu bukan hanya membuang-buang waktunya sendiri, tetapi juga waktu orang lain.

~ Seri Kumbang 8: Anak Dalam Cermin by Enid Blyton


Kalau kau punya keinginan dan mau berusaha, tentu bisa berhasil.

Seri Kumbang 8: Anak Dalam Cermin by Enid Blyton


Akhirnya kau yang menemukan, Jinky, dan kau mendapat imbalan! Jadi, bantuanmu yang kelihatannya tidak berarti itu pergi berputar-putar dan imbalannya kembali sampai kepadamu!

Seri Kumbang 8: Anak Dalam Cermin by Enid Blyton


Saling menolong sesama ternyata membawa kesenangan tersendiri, bukan, Bu Tip-Tap?

Seri Kumbang 8: Anak Dalam Cermin by Enid Blyton


Baca Juga:

Senin, 15 November 2021

Seri Petualangan 2: Petualangan di Puri Rajawali by Enid Blyton - Niat Mencari Sarang Rajawali Malah Ketemu Sarang Mata-Mata

Haaii, kita berjumpa lagi dengan Seri Petualangan. Ini buku kedua dari seri ini. Kali ini Philip, Jack, Dinah, Lucy-Ann, dan si kakaktua cerewet, Kiki bertualang ke sebuah desa yang punya puri misterius. Nah, coba kita intip dulu sinopsisnya.


SINOPSIS

Seperti umumnya kisah petualangan remaja, petualangan kali ini terjadi di masa liburan sekolah. Sekarang, Lucy-Ann dan Jack juga ikut tinggal bersama Philip dan Dinah. Mereka semua senang dengan pengaturan ini. Tapi karena rumah Bibi Allie, ibu Philip dan Dinah, akan direnovasi, jadi mereka menyewa rumah kecil di lereng Bukit Puri untuk tempat mereka tinggal selama liburan ini. Rumah kecil itu namanya Pondok Musim Bunga.

Lucy-Ann dan Dinah sampai terlebih dahulu di Pondok Musim Bunga. Pondok ini letaknya di bukit dari suatu desa kecil. Di daerah itu juga ada sebuah puri yang terlantar dan terlihat misterius. Tapi Bibi Allie melarang anak-anak mendekati puri itu karena jalanan ke puri itu pernah longsor. Akan terlalu berbahaya kalau anak-anak berjalan-jalan ke sana. Lagipula banyak cerita-cerita seram juga seputar puri itu.

Keesokan harinya Philip, Jack dan Kiki datang menyusul. Mereka juga tertarik pada puri misterius itu. Jadi sekali lagi Bibi Allie mengungkapkan keberatannya. Selama liburan mereka juga bertemu dengan Tassie, seorang anak kaum pengembara yang tinggal di daerah bukit itu bersama ibunya. Mereka cepat akrab dengan Tassie. Tassie juga sangat menyukai hewan-hewan dan cepat dekat dengan Kiki. Philip mendapatkan peliharaan baru, seekor anak rubah tangkapan Tassie yang kemudian dia beri nama Button. 

Tassie ternyata sangat mengenal daerah bukit itu. Tassie tahu jalan-jalan pintas. Tassie bahkan tahu jalan ke puri tanpa harus melewati bagian yang longsor. Awalnya anak-anak hanya sekedar ingin melancong dan melihat-lihat puri saja. Tapi kehadiran burung rajawali yang ternyata bersarang di dalam puri membulatkan tekad Jack untuk masuk ke dalam puri.

Tapi puri itu dikunci. Mereka harus susah payah memanjat. Rajawali itu memang bersarang di dalam puri. Tapi puri itu juga aneh. Puri yang kosong, penuh debu. Tapi juga ada sedikit tanda-tanda adanya kehadiran manusia lain di situ. Apakah benar ada orang lain selain mereka? Atau itu hanya khayalan mereka saja?


REVIEW

Kalau boleh membandingkan sama seri Lima Sekawan, Seri Petualangan ini alurnya cukup pelan. Ketegangannya baru terasa di paruh kedua buku. Di awal-awal adem-adem aja. Santai. Baru deh belakangan masuk ke petualangan yang menegangkan. Tapi novel ini ditulis dengan baik dan matang. Kalau membaca lima sekawan, kadang-kadang plotnya terasa terlalu terburu-buru. Jadi ada rasa yang mengganjal atau tidak puas gitu. Sayangnya, seri petualangan ini sepertinya pamornya agak kalah kalau dibandingkan Lima Sekawan. Padahal menurut kami seri ini lebih matang ceritanya.

Okeh, balik lagi ke review buku ini. Petualangannya seru dan menegangkan. Mereka ketemu lagi sama Bill 'Smugs' Cunningham. Bill rupanya sedang ada tugas rahasia di daerah situ. Bill sangat senang bertemu dengan anak-anak lagi. Btw, kami suka sama buku ini karena ada roman-romannya sedikit. Walaupun samar-samar banget sih. Bikin pembaca jadi gemes, berharap-harap. Berharap banget Bill Smugs bisa bersama Bibi Allie nantinya. Berharap sedikit boleh dong yaa.

Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.15/5.00. Rating pribadi dari kami 5.00/5.00. Bagus. Seri detektif remaja yang layak banget dikoleksi.

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Langsung aja ke link tokopedia di bawah ini yah:


Baca juga:

Selasa, 09 November 2021

Trio Detektif 8: Misteri Laba-Laba Perak by Robert Arthur - Seru Banget ini. Menegangkan!

Novel Trio Detektif ini memang tampangnya, atau lebih tepatnya ketebalan bukunya, tampak kurang meyakinkan. Bukunya tipis aja. Tapi jangan salah, isinya petualangan seru dan menegangkan banget. Itulah yang kami rasakan di buku Trio Detektif yang kedelapan ini. Mari kita lihat langsung yuk sinopsis di buku ini gimana.


SINOPSIS

Petualangan kali ini membawa Jupiter, Pete, dan Bob ke Eropa. Tidak tanggung-tanggung, status mereka kali ini sangat penting. Sebagai agen pemerintah dan sebagai teman dari putra mahkota Varania. Bagaimana ceritanya bisa begitu? Semua berawal dari peristiwa hampir kecelakaan yang akhirnya mempertemukan Trio Detektif dengan sang putra mahkota Varania, Djaro Montestan. Djaro sangat sedikit punya teman, tapi entah kenapa dia bisa langsung akrab dengan Trio Detektif.

Tapi perjumpaan mereka tidak bisa lama-lama. Djaro harus segera kembali ke Varania, karena penobatan dirinya sudah semakin dekat. Mereka pun terpaksa berpisah. Tapi siapa sangka Trio Detektif justru menerima undangan untuk menghadiri acara penobatan Pangeran Djaro di Varania. Tapi situasi politik Varania sedang sangat mencurigakan. Jadi Trio Detektif diam-diam juga berangkat sebagai agen penyelidik pemerintah.

Siapa sangka, ternyata situasi di Varania lebih gawat lagi. Pangeran Djaro kehilangan pusaka berharga Laba-Laba Perak Varania. Tanpa Laba-Laba Perak, Pangeran Djaro tidak bisa dinobatkan. Pangeran Djaro justru akan ditangkap dan disingkirkan. Djaro meminta Trio Detektif datang sebagai tamu sekaligus ingin meminta pertolongan mereka untuk menemukan Laba-Laba Perak. 

Politik Varania makin memanas, Trio detektif menyelidik dengan intens. Tanpa disangka-sangka ada yang berusaha menfitnah Trio Detektif  telah melakukan pencurian Laba-Laba Perak. Suasana semakin memanas. Kejar mengejar pun tak dapat dihindari.


REVIEW

Rating Goodreads buku ini ada di 3.87/5.00. Tapi buat kami pribadi, buku ini 5.00/5.00. Dibandingkan genre detektif remaja sebelah, buku ini menegangkan banget. Penyelidikannya cukup serius dan intens, seintens yang bisa dilakukan remaja yah. Adegan kejar-kejarannya juga menegangkan. Seru lah pokoknya. Layak banget untuk jadi koleksi serial detektif remaja.


Baca Juga:

Minggu, 07 November 2021

Alice in Wonderland & Through the Looking Glass (English Version) by Lewis Carroll - Memang Paling Benar Baca Versi Bahasa Inggrisnya Saja

Kami sebelum ini sudah pernah mereview buku Alice Adventures in Wonderland dan Alice Through the Looking Glass. Tapi yang kami review waktu itu adalah versi terjemahan bahasa Indonesia. Jujur saja ya, kami kurang jatuh cinta dengan terjemahan bahasa Indonesianya. Setelah membaca versi bahasa Inggris ini pun kami juga merasa kok kayaknya banyak yang dipotong. Tapi mungkin cuman perasaan saja sih. Tapi lucunya, kami justru lebih suka Through the Looking Glass versi bahasa Indonesia. Tapi kayaknya karena kondisi kami lagi tidak fit sih waktu baca bahasa Inggrisnya, wakakak, kayaknya reviewnya agak bias. Maafkan.

Versi bahasa Inggris yang kami baca ini adalah versi Wordsworth Editions. Satu buku berisi 2 buku Alice sekaligus, jadi enak banget langsung selesai. Lengkap dengan ilustrasi Alice yang melegenda. Buat kami, ilustrasi cerita di ekor tikus sih yang paling epic. Kami akan mencoba mereview satu-satu.


Alice in Wonderland

Perlu sinopsis ngga ya? Singkat saja kali ya sekalian review. Di cerita inilah Alice bertemu dengan si kelinci legenda yang bisa bicara, pakai rompi, jam saku dan lagi buru-buru banget. Si kelinci pun membuat Alice penasaran hingga Alice mengikutinya masuk ke lubang kelinci yang dalaaaaaaaammm banget. Disinilah petualangan Alice di negeri ajaib dimulai. Alice juga bertemu banyak banget hewan-hewan ajaib yang semuanya bisa bicara. Yang paling melegenda tentu saja sang Chesire Cat yang bisa nyengir lebar dan bisa menghilang dengan hanya menyisakan cengirannya saja yang melayang-layang di udara. Chesire Cat menurut kami adalah tokoh yang paling logis pemikirannya. Tapi, Caterpillar adalah yang memberikan pesan yang paling bijak. Pesta Teh Gila dengan March Hare dan Hatter juga legend. Pesta teh yang tidak selesai-selesai gara-gara Time dipenggal oleh sang Queen of Hearts yang hobi banget teriak "Off with her/his head.". Jangan lupakan permainan kriket bersama sang ratu. Permainan paling heboh karena menggunakan burung flamingo sebagai tongkat pemukul, landak yang jadi bolanya, dan gawang-gawang yang dibentuk oleh prajurit-prajurit kartu. Semuanya tidak bisa diam dan terus bergerak-gerak. Semua bermain dengan berantakan, dan sang ratu doyan banget meneriakkan kalimat eksekusi ajaibnya.

Alice in Wonderland ini benar-benar lebih asyik dibaca versi bahasa Inggrisnya. Ceritanya padat, petualangannya seru, dan yang jelas kita bakal lebih paham dengan permainan kata yang ada di dalamnya. Cerita ekor tikus juga lebih pas diceritakan dalam bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggrisnya kalau menurut kami level moderat tapi masih mudah dibaca. Memang sih kalau soal puisi atau lagu mungkin akan agak mikir sedikit (atau banyak) yah. Alice di versi Inggris ini entah kenapa jauh lebih menyenangkan daripada di versi terjemahannya. Tidak terlalu menyebalkan, malah sebaliknya, kayaknya malah tokoh-tokoh binatangnya yang agak menyebalkan. Tidak paham juga ya kenapa bisa begitu. Tapi itu sih kesan yang kami dapatkan. Kesimpulannya, kami lebih suka versi bahasa Inggrisnya daripada versi terjemahan bahasa Indonesianya.


Alice Through the Looking Glass

Setelah sekian lama, petualangan Alice berlanjut lagi. Dinah, kucing Alice sekarang sudah punya anak-anak kucing. Sedikit banyak anak-anak kucing inilah yang memicu petualangan Alice. Alice penasaran dengan dunia dibalik cermin ruang duduknya. Dia pun kemudian memasuki dunia itu. Dunia yang sama ajaibnya dengan sebelumnya. Dimana bidak-bidak catur jadi hidup, bunga-bunga bisa berbicara, dan petualangan Alice adalah langkah-langkah permainan catur yang aneh tapi seru. Setiap langkah akan membawanya ke dunia yang baru dan membawanya semakin dekat untuk menjadi seorang ratu.

Tokoh-tokoh legendarisnya tentu saja ada Tweedledee dan Tweedledum, si telur Humpty Dumpty, Red Queen dan White Queen, dan jangan lupa dengan White Knight yang penuh inovasi tapi tidak bisa mengendarai kudanya dengan baik. Terakhir, tentu saja ada jamuan makan yang berakhir dengan kekacauan karena semua peralatan makannya bisa terbang serta makanannya bisa bicara.

Petualangan di cerita kedua ini juga seru-seru. Tapi memang feelnya berbeda dari Alice in Wonderland. Kalau Alice in Wonderland transisinya mulus aja gitu dari petualangan satu ke petualangan lainnya. Kalau di Through the Looking Glass ini transisinya terasa patah. Kayak langsung pindah alam gitu rasanya. 

Ada beberapa puisi dan lagu di dalamnya yang melegenda. Jabberwocky adalah puisi yang membingungkan, The Walrus and the Carpenter adalah lagu yang mengenaskan buat para kerang, dan lagu I give thee all, I can no more ciptaan White Knight diam-diam adalah lagu dengan makna yang dalam.


Kami benar-benar merekomendasikan untuk membaca versi bahasa Inggris dari novel Alice in Wonderland ini. Bener deh, feel-nya berbeda banget dibandingkan terjemahannya. Permainan kata di dalamnya lumayan banyak soalnya, dan ini agak susah diterjemahkan dengan tepat ke bahasa Indonesia, kecuali kalau mau pakai catatan kaki. Novel ini kan literary nonsense yah, jadi banyak kalimat-kalimat yang rasanya nonsense banget, tidak masuk akal. Tapi nonsense nya itu karena ada permainan kata. Kalau terjemahannya tidak pas tuh kayak rasanya nyebelin banget gitu, makin tidak masuk akal. Malah bikin kita "apaan sih ini?!". Berasa tidak nyambung. Itulah kenapa kami sangat merekomendasikan versi Inggrisnya. Setidaknya bisa buat pembanding gitu.

Secara keseluruhan, menurut kami versi bahasa Inggrisnya tuh charming banget. Highly recommended.


Quote

'the best way to explain it is to do it'

~ Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'when one wasn't always growing larger and smaller, and being ordered about by mice and rabbits. I almost wish I hadn't gone down that rabbit-hole -- and yet -- it's rather curious, you know, this sort of life! I do wonder what can have happened to me! ...'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'You don't know much,' said the Duchess; 'and that's a fact.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'If everybody minded their own business,' the Duchess said in a hoarse growl, 'the world would go round a deal faster than it does.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Would you tell me, please, which way I ought to go from here?'

'That depends a good deal on where you want to get to,' said the Cat.

'I don't much care where --' said Alice

'Then it doesn't matter which way you go,' said the Cat.

' -- so long as I get somewhere,' Alice added as an explanation.

'Oh, you're sure to do that,' said the Cat, 'if you only walk long enough.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Oh, you can't help that,' said the Cat: 'we're all mad here. I'm, mad. You're mad.'

'How do you know I'm mad?' said Alice.

'You must be,' said the Cat, 'or you wouldn't have come here.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Well! I've often seen a cat without a grin,' thought Alice; 'but a grin without a cat! It's the most curious thing I ever saw in all my life!'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'I dare say you never even spoke to Time!'

'Perhaps not,' Alice cautiously replied: 'but I know I have to beat time when I learn music.'

'Ah! that accounts for it,' said the Hatter. 'He won't stand beating. Now, if you only kept on good terms with him, he'd do almost anything you liked with the clock. ..'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Everything's got a moral, if only you can find it.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


The more there is of mine, the less there is of yours.

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'That's the reason they're called lessons,' the Gryphon remarked: 'because they lessen from day to day.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'I could tell you my adventures -- beginning from this morning,' said Alice a little timidly: 'but it's no use going back to yesterday, because I was a different person then.'

Alice in Wonderland by Lewis Carroll


'Do you hear the snow against the window-panes, Kitty? How nice and soft it sounds! Just as if someone was kissing the window all over outside. I wonder if the snow loves the trees and fields, that it kisses them so gently? And then it covers them up snug, you know, with a white quilt; and perhaps it says, "Go to sleep, darlings, till the summer comes again." And when they wake up in the summer, Kitty, they dress themselves all in green, and dance about whenever the wind blows -- oh, that's very pretty!'

~ Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'if you'll believe in me, I'll believe in you. Is that a bargain?'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'What does it matter where my body happens to be?' he said. 'My mind goes on working all the same. In fact, the more head downwards I am, the more I keep inventing new things.'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


'It's too late to correct it,' said the Red Queen: 'when you've once said a thing, that fixes it, and you must take the consequences.'

Through the Looking-Glass by Lewis Carroll


Baca juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.