Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Senin, 29 Juni 2020

Sidney Sheldon's Angel of the Dark by Tilly Bagshawe - Tentang Obsesi yang Tak Sehat

Pertama-tama, mari kita luruskan dulu. Meskipun ada tulisan Sidney Sheldon yang besar banget di cover bukunya, novel ini sama sekali bukan karangan Sidney Sheldon. Novel ini adalah karya Tilly Bagshawe. Sejatinya, Tilly Bagshawe menulis novel ini berdasarkan catatan-catatan karya dari Sidney Sheldon yang tidak pernah dipublikasikan. Harusnya novel ini juga ditulis dengan gaya Sidney Sheldon yang tidak ada bandingannya. Sayangnya... kami mau minta maaf dulu, karena sampai sekarang belum baca dan belum mereview satupun novelnya Sidney Sheldon. jadi belum bisa memberikan perbandingannya. Kapan-kapan kalau sudah baca mungkin kami bakal edit review di sini atau akan dibahas di review-review berikutnya.

Sebelum reviewnya berkembang kemana-mana, mari kita liat dulu plot ceritanya.

Jadi...telah terjadi pembunuhan. Seorang pria tua kaya raya yang punya istri baru yang terlalu muda dibunuh dengan brutal. Istrinya yang cantik diperkosa dan disiksa, kemudian diikat ke tubuh suaminya yang terbunuh. Detektif yang menangani kasus ini adalah Detektif Danny McGuire. Detektif yang tanpa sadar tersihir oleh kecantikan dan kelembutan sang janda, yang saat itu bernama Angela Jakes.

Sebagai istri muda dari seorang pria berumur yang kaya raya, Angela pastinya mendapatkan banyak tuduhan bahwa ia sekedar pengincar harta. Tapi semua tuduhan mata duitan itu terbantahkan ketika Angela, yang menjadi pewaris tunggal, justru menyumbangkan semua warisannya ke lembaga anak-anak. Di sisi lain, penyelidikan pembunuhan menjadi mandek ketika Angela tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak.

Sialnya, meskipun Angela menghilang, Danny sudah keburu terobsesi dengan Angela yang cantik bagai malaikat kasus pembunuhan ini. Danny terus mengejar bayangan Angela hingga dia akhirnya keluar dari LAPD dan sempat terluntang-lantung. Akhirnya sebuah kesempatan baru datang, Danny bergabung dengan Interpol, bertemu CĂ©line, menikah, dan akhirnya berusaha melupakan masa lalu tentang Angela Jakes dan kasus pembunuhan yang tak terpecahkan. Mencoba memulai hidupnya dengan lembaran baru.

Tapi kehidupan Danny kembali terguncang ketika Matt Daley suatu hari datang ke kantornya. Menjatuhkan bom fakta kasus-kasus pembunuhan serupa di beberapa bagian dunia, dan menyatakan dirinya sebagai anak Andrew Jakes, yang berarti anak tiri dari Angela Jakes. Obsesi Danny di masa lampau.

Meskipun awalnya enggan, toh akhirnya Danny dan Matt bekerja sama bahu membahu untuk mengungkap kasus ini. Obsesi Danny terhadap Angela Jakes untuk mengungkap kebenaran kasus pembunuhan, dan obsesi Matt untuk menjadikan kasus ini sebagai bahan film dokumenternya. Mereka berdua sama-sama mempertaruhkan hidupnya. Danny mempertaruhkan pernikahan dan kemungkinan besar karirnya, sedangkan Matt juga mempertaruhkan kehidupan pernikahannya dan kewarasannya.

Ketika kasus pembunuhan terbaru yang serupa terjadi di Hong Kong, Danny dan Matt langsung mendapatkan jalan mulus untuk melakukan penyelidikan. Korban janda terbaru, Lisa Baring, ternyata di kemudian hari akan menjadi masalah untuk mereka berdua, terutama Matt. Matt mulai terobsesi, tergila-gila, mulai kehilangan kehidupan dan kewarasan, semua atas nama cintanya pada seorang Lisa Baring. Masalahnya, Lisa tidaklah secantik, selembut, dan setidak berdosa itu. Sejatinya Lisa adalah sang Malaikat Kegelapan.


Oke...sebelum ada salah paham...kenapa kami ngasih spoiler kalau Lisa Baring kemungkinan adalah penjahatnya? Karena sejatinya novel ini memang tidak pernah menutup-nutupi siapa penjahatnya. Yah, kita mungkin akan sedikit menebak-nebak, tapi ya kemungkinan tebakannya bener kok.

Jujur ya, kami ngga terlalu cocok sama novel thriller ini untuk beberapa alasan. Pertama, ini alasan yang paling utama, kami ngga terlalu suka atau simpatik dengan tokoh protagonisnya, Matt Daley. Itu khususnya, untuk umumnya, kami ngga terlalu cocok dengan kebanyakan karakter pria di buku ini. Hampir semua pria di buku ini tergila-gila dengan "Lisa Baring". Jatuh cinta dengan kecantikan yang digambarkan bak malaikat, sempurna dan lembut. Jatuh cintanya itu masuk ke taraf ngga masuk akal karena hampir semua yang terlibat digambarkan terobsesi gila-gilaan sampai merusak kehidupan mereka sendiri. Ini terjadi terutama pada Matt Daley, yang harusnya jadi protagonis di novel ini. Satu-satunya pria yang menurut kami sama sekali tidak terpengaruh kecantikan Lisa adalah Inspektur Liu dari kepolisian Hong Kong. Sayangnya, kami rasa ini pun karena prasangka yang sudah tertanam di kepala inspektur Liu. 

Sebenarnya dari sisi plot, novel ini punya banyak potensi. Ceritanya cukup seru. Tapi obsesi para tokoh pria di novel ini tak tertahankan. Matt Daley itu parah banget obsesinya, sampai pada titik penyangkalan yang sangat parah. Bener-bener bucin parah sampai ke tingkat dimana kotoran pun berasa cokelat. Sebetulnya bisa jadi novel ini sebenarnya menceritakan tentang obsesi-obsesi yang tidak sehat ini ya. Tapi saking tidak sehatnya novel ini jadi tidak cocok untuk beberapa pembaca. Apalagi pembaca wanita ya kayaknya, pasti tidak tahan dengan kebodohan ini. Wakakakak. 

Kami juga merasa endingnya agak terlalu dipaksakan. Dipaksakan terlalu panjang. Kalau mau ending yang memuaskan, seharusnya mungkin cukup sampai di penangkapan para pembunuh aja. Atau saat mereka sudah dihukum deh. Dengan hukuman yang adil tentunya. Tapi karena ini endingnya dibuat semakin panjang dan semakin menunjukkan obsesi Matt Daley yang tak sehat, endingnya pun agak menyebalkan yah. Wakakakak.

Tapi meskipun kami kurang cocok dengan novel ini, novel Sidney Sheldon's Angel of the Dark ini punya rating Goodreads 3.77/5.00 ★. Rating yang cukup bagus lho. Ada yang cocok dengan ceritanya, tapi ada yang kurang cocok juga dengan ceritanya.

Kalau teman-teman gimana? Ada yang sudah baca buku ini juga? Silahkan komen di kolom komentar di bawah yah.



Kamis, 25 Juni 2020

Theodosia dan Tongkat Osiris by R.L. LaFevers - The Mummy Bersama Theo yang Cerdas

Novel ini adalah buku kedua dari seri Theodosia Throckmorton karangannya R.L. LaFevers. Sayang banget kami belum berhasil mendapatkan buku pertamanya. Tapi tenang aja, buku kedua ini bisa banget dinikmati kok, karena petualangannya beda dengan buku pertamanya. Walaupun musuhnya sama, tapi tidak masalah kok, kita tidak akan bingung sama ceritanya.

Mari coba kita lihat sinopsisnya sedikit...

Suatu hari, Theodosia, gadis 11 tahun yang super cerdas ikut dengan ayah dan ibunya ke sebuah acara sosial. Ala-ala acara sosialnya para bangsawan. Oh iya, buku ini mengambil latar belakang abad pertengahan yah. Acara yang dihadiri Theodosia ini ternyata adalah acara pembukaan bungkus mumi yang ditemukan oleh Lord Chudleigh. Theodosia, tidak suka acara ini, karena membuka bungkus mumi bisa mengundang kutukan. Tapi siapa pula Theodosia? Dia hanya anak gadis 11 tahun. Para orang dewasa pasti mengabaikannya. Belum lagi Theodosia selalu diawasi oleh neneknya yang galak. Tapi saat akhirnya bungkus mumi dibuka, Theodosia yang ceplas-ceplos tidak mampu menahan celetukannya dan mengumumkan pada seluruh tamu bahwa itu adalah mumi palsu. 

Celetukan Theo ini berakibat fatal. Lord Chudleigh merasa dipermalukan, karir ayahnya dan ibunya pun jadi sedikit kesulitan, dan para hadirin tentu saja jadi heboh. Nenek Theo juga marah besar dan menganggap Theodosia sebagai anak yang tak tahu sopan santun. Sang Nenek bertekad untuk mencarikan guru privat yang mumpuni untuk mengajar Theodosia. Sementara Theo tidak punya guru privat yang mengajarnya, dan Theo juga tidak mau ditinggal di rumah, ayahnya pun akhirnya memutuskan agar Theo bekerja di ruang bawah tanah museum untuk menginventaris barang-barang yang ada di sana, sementara orangtua Theo bekerja.

Theodosia sebenarnya tidak suka bekerja di ruang bawah tanah, katakomba museum ayahnya. Di sana banyak barang-barang yang penuh kutukan. Tapi pekerjaan ini masih jauh lebih baik daripada ditinggal di rumah. Jadi, dengan berbekal banyak jimat, Theo pun mulai bekerja mendaftar barang-barang yang ada di sana. Saat bekerja di katakomba inilah Theo tanpa sengaja mengaktifkan artefak Tongkat Osiris, dan juga menghidupkan Anubis, patung jakal Dewa Anubis menjadi hidup karena daya hidup Theo yang memenuhi katakomba.

Sebelum Theo menyadari apa yang sudah dia lakukan, kekacauan mulai terjadi. Mumi-mumi menghilang dari seluruh kota dan berkumpul di museum ayahnya. Dua kali hal ini terjadi sebelum Theo menyadari apa penyebabnya. Tongkat Osiris yang tak sengaja Theo aktifkan telah memanggil mumi-mumi itu! Kejadian ini menjadikan ayah Theo dicurigai sebagai dalang pencurian mumi, padahal dia tidak tahu apa-apa. 

Theodosia jadi super sibuk. Theo harus membereskan kutukan dan arwah penasaran yang ikut datang bersama para mumi dari museum. Theo juga harus melakukan riset tentang Tongkat Osiris. Tapi saat Tongkat Osiris dicuri, dan Pasukan Ular Pengacau mulai beraksi kembali, tugas Theo jadi semakin berat dan genting. Tongkat Osiris tak hanya mampu menghidupkan yang mati, tapi ternyata juga sanggup mematikan yang hidup. Inisiatif Theo untuk melindungi mumi-mumi ayahnya agar tidak hilang, justru menjadikan ayahnya semakin dicurigai. Theo harus mencari cara agar bisa mendapatkan tongkat itu kembali, dan membebaskan ayahnya dari tahanan polisi. Semua itu harus dilakukan di tengah-tengah serbuan guru-guru privat galak pilihan nenek Theo, dan organisasi rahasia yang tiba-tiba saja menjadikan Theo pujaan karena menganggapnya sebagai titisan Isis.


Novel Theodosia dan Tongkat Osiris ini asik! Seru banget! Ceplas-ceplos dan sikap sassy-nya Theo menjadikan buku ini lucu dan menghibur. Alur ceritanya lumayan cepat dan aktif dengan petualangan-petualangan yang mendebarkan. Kami suka banget sama tokoh Theodosia ini karena selain cerdas, Theo juga anak yang praktis. Seperti saat Theo mampu mencari pengganti dari barang-barang jimat yang harus dia buat. Theo juga anak yang penuh tekad dan pemberani, tapi juga cukup logis. Ini kelihatan sewaktu Theo harus pergi dengan kereta kuda, tentu saja dia butuh uang untuk pergi. Atau sewaktu Theo harus membiarkan mumi Tetley lepas untuk menemukan lokasi Tongkat Osiris. Dibanding pergi sendiri malam-malam, Theo meminta Stilton, laki-laki dewasa, yang membuntuti mumi Tetley. Detail-detail seperti inilah yang menjadikan novel ini dan tokoh Theo menjadi lebih logis ceritanya.

Kami suka banget sama novel ini. Seru, menegangkan, dan sangat menghibur.

Ada yang sudah baca novel ini juga? Silahkan komen di kolom komentar di bawah yah.


Quote

Tapi kadang-kadang makin besar kita berkonsentrasi untuk tidak melakukan sesuatu, kita makin tertarik untuk melakukannya.
Theodosia dan Tongkat Osiris by R.L. LaFevers

"Kenapa orang jadi jahat? Keserakahan, penderitaan, kegetiran. Gabungan ketiganya? Mungkin kita takkan pernah tahu.
Theodosia dan Tongkat Osiris by R.L. LaFevers

Senin, 22 Juni 2020

3 Srikandi by Silvarani - Perjalanan 3 Srikandi Panahan Indonesia Meraih Medali Olimpiade Pertama

3 Srikandi ini bukan sekedar buku, tapi ada filmnya juga. Filmnya tayang di layar lebar Agustus 2016, dan buku yang kami baca itu juga cetakan Agustus 2016. Tapi sudah cetakan kedua sih. Cetakan pertamanya kayaknya bulan Juli 2016. Jadi antara film sama buku jaraknya tidak terpaut jauh. Yang kami suka kalau buku yang dari film itu, biasanya, ceritanya mirip sama filmnya. Jadi tidak terlalu banyak konflik perbedaan antara buku dengan film seperti yang banyak terjadi kalau buku dijadikan film.

3 Srikandi ini bercerita tentang kisah perjuangan 3 Srikandi Panahan Indonesia, Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, dalam usahanya meraih medali Olimpiade pertama Indonesia. Tidak lupa kisah Robin Hood Indonesia, Donald Pandiangan, yang menjadi pelatih mereka. Semua tokoh-tokoh ini nyata, dan kisahnya berdasarkan kejadian nyata.

Ini kami mau disclaimer dulu yah. Cerita roman itu sebetulnya bukan our cup of tea sih. Kami jarang banget baca roman kecuali emang lagi pengen refreshing dari cerita thriller yang terlalu menegangkan atau cerita-cerita yang bikin lelah. Jadi yah, mungkin agak subjektif sedikit di review kali ini ya. Mohon dimaklumi.

3 Srikandi ini ceritanya menurut kami lebih ke roman. Konflik-konfliknya lebih ke konflik keluarga dan percintaan. Plot ceritanya juga cukup sederhana kok. Mungkin, jaman sekarang tidak banyak yang bisa relate sama konflik-konflik di cerita 3 Srikandi ini. Tapi pada masanya (tahun 1980an), memang permasalahan-permasalahan itulah yang banyak muncul. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, mungkin jaman sekarang masih banyak kali ya yang harus menghadapi konflik yang serupa. Yang impiannya tidak didukung sama keluarga, yang dipaksa jadi PNS sama orangtua, atau yang dijodohkan sama orangtua.

Meskipun kami kurang cocok sama plotnya dan kadang sama watak atau sikap karakternya, tapi kami suka sama gaya penulisan di buku ini. Sederhana dan mengalir, jadi enak bacanya. Menurut kami, ini bacaan ringan yang lumayan oke sih. Apalagi buat yang suka sama cerita roman Indonesia. Oh iya, dari segi fisik buku, ini bukunya kualitasnya bagus lho. Covernya, soft cover gloss yang tebal. Ada halaman berwarna yang berisi foto-foto dari cuplikan film 3 Srikandi. Keren, jadi bagus banget, kami suka.

Ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan komentar di bawah yah ^_^

Saat ini buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah:
https://www.tokopedia.com/olakalik/3-srikandi-by-silvarani

Kamis, 18 Juni 2020

Sharp Objects (Segala yang Tajam) by Gillian Flynn - Bukan Untuk yang Berhati Lemah

Sharp Objects by Gillian Flynn ini adalah salah satu novel yang....gila...twisted banget. Novel ini punya rate 3.97/5.00 ★  di Goodreads, dan punya miniseri dengan IMDB luar biasa, 8.2/10 ★. Kabarnya, miniseri-nya ini lebih bagus daripada bukunya. Sesuatu yang langka kan yaa. Kalau ada kesempatan dan waktu kami akan coba menontonnya dan nanti dibahas di postingan lain.

Review kali ini akan agak berbeda. Buku ini menarik banget buat ditelaah cukup dalam. Jadi bakal banyak spoiler nantinya. Kami juga ingin membahas tokoh-tokohnya, karena setiap tokoh yang punya peran besar menarik untuk dibahas. Jadi yang keberatan sama spoiler, hmmm...mungkin baca bukunya dulu aja kali ya baru baca postingan ini lagi. He3.

Oh iya, ada peringatan juga soal buku ini. Ini novel dewasa yaaa, dan bukan yang ringan. Karena ini thriller, sudah pasti ada pembunuhan. Tapi juga ada tentang kekerasan, melukai diri, hubungan badan, penyalahgunaan obat-obatan, perundungan, minuman keras, kelainan mental, dan psikopat. Oh iya, ada pula penggambaran gamblang dari peternakan yang ngga ada kesejahteraan hewani banget. Ini juga warning nih. Weleh....ini bukan novel thriller yang ringan sama sekali.

Mari kita lihat jalan ceritanya secara garis besar.

------

Kalau biasanya novel thriller dilihat dari sudut pandang detektif, novel ini menyajikan sudut pandang yang berbeda. Camille Preaker adalah seorang wartawan kriminal. Bisa dibilang wartawan kelas dua, biasa-biasa saja, dari suatu media cetak yang sudah menurun pamornya di Chicago. Kita akan mengikuti semua cerita ini dari sudut pandang Camille.

Kantor Camille butuh cerita yang menggebrak. Cerita yang belum terjamah oleh media saingannya yang besar-besar. Ketika Wind Gap punya kasus pembunuhan seorang gadis kecil, lalu ada lagi gadis yang menghilang, Camille ditugaskan untuk meliput kesana, terlepas dari keengganan Camille.

Wind Gap adalah kota kelahiran Camille yang sangat ingin dia hindari. Masa kecilnya sangat suram. Camille sebetulnya ingin menghindari ibunya, tapi keterbatasan dana dari kantor memaksa Camille untuk tinggal di rumah keluarganya selama ia bekerja di sana. Rumah keluarga yang besar dan bergaya Victoria. Selama di Wind Gap Camille harus menghadapi Adora, ibunya, yang punya perasaan yang sama dengan Camille, tidak menginginkan Camille ada di sana. Ada juga adik tiri Camille, Amma yang sering sakit. Ada Alan, ayah tirinya. Tapi ada juga bayang-bayang Marian, adik Camille yang sudah tiada.

Wind Gap itu kota kecil, dengan penduduk yang saling mengenal satu sama lain. Atau setidaknya tahu. Penduduknya jarang yang pergi dari kota itu, dan pendatang baru juga sedikit. Kedatangan Camille membangkitkan banyak kenangan lama, karena banyak teman lamanya yang masih disana. Tapi kedatangan Camille yang mengorek-ngorek informasi di sana juga tidak seluruhnya disambut. Wind Gap adalah tempat yang terkenal dengan peternakan dan produksi daging babinya. Adora merupakan salah satu pemilik peternakan ini, dan salah satu peternakan yang sukses dan besar. Sumber kekayaan Adora dan keluarganya.

Ketika gadis kedua yang menghilang akhirnya ditemukan, tewas, dan sama-sama kehilangan giginya, Wind Gap kembali berduka. Semua orang takut kehilangan anak gadisnya. Mereka mulai menjaga anak gadi mereka rapat-rapat. Termasuk Adora, yang menjaga Amma rapat-rapat. Tapi sepertinya usahanya tidak berhasil. Amma memang manis dan penurut di rumah, manja, walau sesekali bisa sangat menuntut. Tapi diluar penglihatan Adora, Amma sangat liar. Bersama ketiga temannya, Amma bisa melakukan apa saja. Amma terkenal sebagai pemimpin dalam geng kecil mereka. Sikapnya bisa sangat kejam kepada yang lain. Minum-minum, narkoba, bahkan bermain-main bersama anak-anak laki-laki seperti kegiatan yang biasa mereka lakukan. Tapi ingat, Amma ini masih 13 tahun.

Karena kasus pembunuhan ini, Richard Willis, detektif dari Kansas City ditugaskan untuk membantu penyelidikan. Richard yang orang luar, butuh pandangan penduduk setempat. Camille, butuh informasi yang bisa dia kutip dari kepolisian. Kalau mereka saling tertarik, mungkin adalah sesuatu yang wajar saja. Richard cukup tampan, Camille cantik...tapi dengan masalahnya sendiri.

Kenapa novel ini diberi judul Sharp Objects? Segala yang tajam. Semua karena Camille. Camille punya masalah mental. Camille punya kecenderungan untuk melukai diri sendiri, mengukir kata-kata di kulitnya dengan benda tajam. Meninggalkan bekas luka hampir di seluruh tubuhnya. Ini terjadi di masa lalu, Camille sudah terapi, tapi kadang denyut di kulitnya masih menggodanya untuk melakukan hal yang sama. Bekas luka ini menghalangi Camille dari segala bentuk kencan dalam hidupnya selama beberapa tahun, setidaknya hingga kehadiran Richard di Wind Gap.

Tapi siapa sebetulnya pelakunya? Saksi mata anak-anak mengatakan dia melihat salah satu gadis itu diculik oleh seorang wanita. Tapi tidak ada yang percaya. Tidak ada wanita yang sanggup melakukan apa yang terjadi. John Keene harus menderita karena tuduhan pembunuhan yang banyak digosipkan oleh penduduk Wind Gap. Padahal adik perempuan John adalah salah satu korbannya. Kesalahan John hanya satu. Keluarga Keene adalah pendatang baru di Wind Gap.

Di antara usaha Camille mencari informasi untuk artikel beritanya dan siksaan batin yang harus dialami karena tinggal kembali bersama Adora, Camille malah menyingkap kebenaran lama soal masa lalunya. Apa yang sudah dilakukan Adora pada Marian, kenapa Marian selalu sakit, dan kenapa meninggal, Apa yang sekarang dilakukan Adora kepada Amma. Tapi ternyata Amma pun tidak sepolos itu, Amma punya perannya sendiri, Amma punya strateginya sendiri, Amma punya...kekejamannya sendiri.

--------

Novel ini gilanya....twisted banget. Tidak ada tokoh yang benar-benar bersih. Well, ada sih satu atau dua. Camille punya masalah melukai diri sendiri dan minum-minum. Wind Gap bukan kota kecil yang manis, tapi kota yang diam-diam dipenuhi masalah. Semua bisa minum-minum, obat-obatan bisa bebas dimiliki ibu-ibu, nenek-nenek, bahkan Amma pun bisa berpesta dengan itu, Adora menyimpan banyak obat-obatan keras aneka jenis. Bahkan gadis-gadis yang jadi korban pembunuhan juga punya kekejaman mereka sendiri. Kejam lho, bukan sekedar nakal.

Ini buat teman-teman yang belum baca atau nonton serinya yah, jadi belum tahu siapa pelakunya. Novel ini sebenarnya tidak menutup-nutupi siapa yang bersalah atau punya tindakan yang patut dipertanyakan. Tapi itu bisa jadi adalah tipuan. Tebakan kami atas siapa pelakunya cuman setengah benar, karena ternyata pelakunya justru korban pelaku. Nahhhh...lhoooo....

Ritme novel ini sebetulnya lambat, santai. Mood yang dibawakan gloomy banget. Cukup gelap nuansanya. Ini kami agak susah mencari istilah bahasa Indonesianya. Tapi paham lah ya, semoga. Tapi novel ini juga bikin penasaran. Kami tidak bisa stop membaca kecuali memang karena sudah lelah atau ada keperluan lain. Apa aja informasi yang bisa didapatkan Camille? Amma ngapain aja? Adora kenapa sih? Gimana selanjutnya hubungan Camille dengan Richard? Dan ketika akhirnya terjadi plot twist, dunia serasa jungkir balik, dan cuman bisa komen...gila yah....

Sekarang mau membahas beberapa tokoh-tokohnya sedikit lebih dalam. Karena mereka memang bagus buat dianalisis.

Camille Preaker
Sepanjang kita membaca buku, yang kayaknya sih belom banyak-banyak banget ya, baru kali ini menemukan tokoh utama yang sebermasalah Camille. Semua tokoh utama pasti punya masalah, tapi entah kenapa masalah Camille ini terasa mendesak dan berat. Camille adalah anak diluar nikah Adora. Camille tidak tahu siapa ayahnya, dan Adora juga tidak mau mengatakan apa-apa. Hubungan Camille dan Adora sangat tegang. Camille merasa Adora tidak pernah menyayanginya. Adora lebih memilih adik-adik tirinya. Adora sendiri menganggap Camille anak yang tidak patuh. Camille punya sejarah menyakiti diri sendiri, mengukir tubuhnya dengan benda tajam, menuliskan kata-kata. Camille sudah terapi dan sudah berhenti melakukannya. Tapi sepanjang novel kita tahu bahwa kecenderungan Camille untuk melakukannya kembali tetap ada. Apalagi sekarang dia kembali di bawah tekanan Adora. Camille berusaha mengalihkan kecenderungan ini dengan menuliskan kata-kata hanya dengan pulpen, dan lari ke minuman keras. Kami belum menangkap sih kenapa Camille bisa seperti ini. Tapi kalau boleh menebak-nebak, sepertinya sikap Adora yang secara tidak sadar mendorong Camille melukai dirinya sendiri. Mungkin alam bawah sadar Camille menganggap, Adora akan memperhatikannya kalau Camille sakit. Camille sebenarnya orangnya cukup tenang, meskipun sedang stress, dia seperti menghadapi semuanya dengan cukup tenang. Punya strateginya sendiri dan cukup santai.

Karena bekas luka di tubuhnya, Camille tidak punya kehidupan romantis sampai dia akhirnya bertemu Richard di Wind Gap. Tapi ini akan menjadi cerita tersendiri nanti. Hubungan Adora dan Camille sangat tegang. Hubungan ibu dan anak yang sangat disfungsional. Adora punya penyakit mentalnya sendiri, yang akan kami bahas di profil Adora. Camille sebetulnya termasuk beruntung karena Adora tidak terlalu "sayang" padanya.

Menurut kami, Camille adalah tokoh utama yang punya profil kuat. Kepribadian Camille pada dasarnya baik, tapi Camille juga punya masalahnya sendiri yang keras. Kebiasaan minum-minum dan kecenderungan untuk mudah berbuat negatif (pesta bersama Amma, dan hubungan kilatnya dengan John Keene) membuat pembaca juga tidak bisa mengidolakan Camille sebagai heroine di novel ini. Istilahnya, kita kasihan, tapi yang dikasihani juga dosanya banyak. Jadi gimana dong? Wakakak. Tapi kami punya simpati tersendiri terhadap Camille. Masa kecilnya terlalu traumatis. Camille memang menyakiti diri sendiri. Tapi setidaknya, sampai akhir novel dia tidak pernah menyakiti orang lain. Camille juga rela berkorban, menerima siksaan "kasih sayang" Adora agar ada bukti ketika polisi menahan Adora.

Adora
"Menurutku ada wanita yang tidak berbakat menjadi ibu. Dan ada wanita yang tidak berbakat menjadi anak perempuan." ini jawaban Camille sewaktu Richard menanyakan apakah Camille dekat dengan ibunya atau tidak. Kalimat ini terdengar kontroversial. Tapi kalau kita mau melihat dunia secara lebih luas dan objektif, kalimat ini sebetulnya cukup jujur. Apalagi di dalam novel ini.

Keengganan Adora terhadap Camille terasa mencekik. Apa hanya karena Camille bukan anak penurut? Makannya Adora segitu tidak sukanya dengan Camille. Atau karena status Camille yang merupakan anak di luar nikah? Di depan Camille, Adora terang-terangan lebih mengurus adik-adik tirinya. Ketika Marian meninggal, Adora berduka dan mengunci dirinya di kamar, melupakan kalau dia masih punya anak perempuan satu lagi.

Salah satu kekejaman Adora terhadap Camille yang paling kami ingat adalah ketika Adora membawa Camille dan Amma untuk berbelanja baju. Adora memaksa Camille mencoba gaun-gaun terbuka, padahal Adora tahu dengan pasti semua bekas luka di sekujur tubuh Camille. Camille selalu memakai pakaian tertutup. Ketika Camille tidak mau keluar dari kamar ganti, Adora memaksa Camille untuk keluar. Memaksa Camille menunjukkan semua bekas luka yang terlihat kepada dunia. Oke, agak lebay, setidaknya memperlihatkan luka-luka itu di muka umum. Di toko yang mereka datangi. Mempermalukan Camille. Amma pun terkejut melihatnya. Buat kami ini salah satu mental abuse yang terparah yang bisa dilakukan seorang ibu kepada anaknya. Dengan sengaja mempermalukan anaknya di tempat umum. Ngga banget.

Seiring dengan berjalannya novel, akhirnya terungkap bahwa Adora memiliki kelainan mental Munchausen by Proxy (MBP). MBP itu merupakan kelainan mental dimana sang pengurus (biasanya dan seringnya sang ibu), dengan sengaja membuat sang anak atau orang yang diurusnya sakit untuk mendapatkan perhatian. Inilah yang membunuh Marian, apa yang terjadi pada Amma, dan apa yang kemudian terjadi pada Camille. Kami pertama kali mendengar soal MBP ini waktu lagi heboh-hebohnya TV seri The Act. The Act ini berdasarkan kisah nyata, jadi yah, MBP itu nyata adanya.

Tapi Adora juga punya traumanya sendiri. Hubungan Adora dengan Joya, ibunya, sama saja dengan hubungan antara Adora dengan Camille. Ketiadaan kasih sayang, dan kekejaman Joya yang kemudian menjadi bahan gosip ibu-ibu lain di Wind Gap. Trauma dan kekejaman keluarga ini sepertinya turun temurun. Camille mungkin bisa dibilang yang paling normal.

Richard Willis
Menurut kami, tokoh Richard ini bisa memenangkan piala sebagai Pria Terbrengsek di novel ini. Wakakak. Jangan tertipu dengan rayuan manisnya yang menggebu-gebu. Tarik ulur informasi antara Camille dan Richard, bisa membuat pembaca gemas dan berharap ini lah bumbu romansa yang akan mencerahkan novel ini. Kami hanya bisa bilang....jangan banyak berharap deh...

Jangan salah, Richard memang memanfaatkan Camille untuk informasi. Tapi disisi lain, Camille juga melakukan hal yang sama. Romansa hanya sekedar bonus. Camille tampaknya menyadari ini, mungkin itu kenapa sebabnya Camille tidak pernah benar-benar mengekspos dirinya di hadapan Richard. Ketika Richard tidak menghubungi Camille lagi setelah kasus yang ditanganinya selesai, dan setelah melihat semua bekas luka yang dimilikinya. Camille pun sepertinya tidak terlalu terkejut.

John Keene
Pemuda 18 tahun yang baru saja pindah ke Wind Gap ini menjadi korban gosip kejam dan tuduhan pembunuhan. Kami tidak habis pikir sih sebetulnya, kok bisa-bisanya ngegosipin kalau kakak korban membunuh adiknya sendiri. Buat ukuran gosip dan tuduhan, itu tuh kejam banget fitnahnya. Luar biasa. Tapi penduduk Wind Gap memang sepertinya lebih merasa nyaman jika orang luar atau pendatang yang melakukan kejahatan, dibandingkan jika mereka harus mengakui bahwa ada monster di antara mereka.

John juga merupakan salah satu love affair Camille. Bukan sesuatu yang serius. Hanya dua orang yang putus asa, bertemu, mabuk-mabukan, dan berakhir dengan kencan semalam. Tapi harap diingat, Camille adalah wanita dewasa di awal umur 30an, sedangkan John pemuda yang masih 18 tahun. Sudah usia legal sih. Tapi tetep aja kan...

Twistednya novel ini adalah, John tidak takut dengan bekas luka di sekujur tubuh Camille. John penasaran, sedangkan Camille lelah bersembunyi, lelah menyembunyikan bekas lukanya. Jadi, Camille membiarkan John "membaca" tubuhnya yang kemudian berakhir dengan kencan semalam. Yang sedihnya, menurut kami lebih berkesan daripada kencan Camille dan Richard yang tampak dangkal dan transaksional. Keterbukaan Camille dan penerimaan John terhadap seluruh luka-luka Camille menjadikan romansa dadakan ini justru terasa lebih manis dan rapuh. Yang lebih sedih adalah, setelah kasus terungkap, John masih mengirimkan surat kepada Camille. Sedangkan Richard langsung menghilang dari hidup Camille. Ironis...

Frank Curry
Frank Curry adalah bos Camille. Bos yang cukup peduli kepada Camille. Bos yang perhatian dan menjenguk Camille ketika Camille masuk ke lembaga terapi untuk menghilangkan kecanduan melukai diri sendiri. Curry bukan tokoh yang sentral di dalam novel ini, tapi Curry adalah tokoh yang sebetulnya dibutuhkan oleh Camille. Curry dan istrinya menganggap Camille sebagai anaknya sendiri. Mereka menyelamatkan Camille dari kerusakan yang lebih besar, dan membawa Camille ke rumah mereka. Keluarga Curry adalah keluarga yang pantas didapatkan oleh Camille.

Amma
Amma adalah anak gadis berumur 13 tahun yang cerdas. Sangat cerdas. Amma bahkan sebenarnya bisa masuk dikelas yang lebih tinggi. Tapi Adora mencegahnya, berpikir bahwa Amma butuh berada di sekitar anak-anak yang seusia dirinya. Tapi apa yang Adora tidak sadari adalah, Amma lebih cerdas dari dirinya. Amma tahu apa yang Adora lakukan pada dirinya. Amma bahkan mampu memanipulasi Adora untuk kepentingannya sendiri.

Salah satu kata-kata Amma kepada Camille yang menarik adalah seperti yang kami kutip di bawah ini:
"Kadang-kadang saat kau membiarkan orang-orang melakukan sesuatu padamu, sebenarnya kau melakukannya pada mereka,"
Lalu Amma memperjelas kata-katanya.
"Paham maksudku? Kalau seseorang ingin melakukan hal sinting padamu, dan kau membiarkan mereka, kau membuat mereka lebih sinting. Kemudian kau memegang kendali. Selama kau tidak jadi gila."

Amma adalah contoh ketika kecerdasan bertemu dengan kegilaan dan kekejaman. Di rumah, Amma adalah anak Adora yang manis dan manja, tapi di luar rumah Amma adalah pemimpin geng pirang yang senang melakukan perundungan kepada anak-anak lain, dan sangat liar. Narkoba, minuman keras, pesta seks, adalah asupan rutin Amma. Apakah Adora tidak tahu? Atau hanya menutup mata? Yang jelas seisi Wind Gap tahu siapa Amma.

Ini adalah salah satu quote di buku ini yang menggambarkan Amma dan mampu membuat para pembaca merinding:
Kau bisa membuat empat ribu dugaan lain, tentu saja, tentang kenapa Amma melakukannya. Akhirnya, faktanya tetap: Amma suka melukai. Aku menyukainya, dia menjeritkan itu kepadaku. Aku menyalahkan ibuku. Anak yang mendapatkan asupan racun menganggap kekerasan sebagai kenyamanan.

----

Buku ini luar biasa. Luar biasa twisted-nya. Jalinan kegilaan yang rumit. Wind Gap, satu kota yang penuh dosa. Bahkan nenek-nenek pun mengkonsumsi obat terlarang yang disamarkan sebagai "obat". Pendatang pun terbawa-bawa dosanya. Ikut melakukan dosa versi mereka sendiri.

Buku ini gloomy banget sih sebetulnya. Kasus memang terungkap dan terselesaikan. Tapi, apa yang bisa dirayakan kalau ternyata terungkapnya kasus sama dengan hancurnya sebuah keluarga? Endingnya pun masih bisa membuat pembaca mengelus dada dan banyak berdoa. Apakah Camille bisa benar-benar sembuh dari trauma mentalnya? Apakah Camille pada akhirnya punya penyakit mental yang sama seperti Adora? Entahlah. Pada akhirnya, pembaca hanya bisa berharap semua akan baik-baik saja untuk Camille.

Ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana tanggapannya? Silahkan komentar di bawah.

Minggu, 14 Juni 2020

Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham - Mengejar Patung Jahat

Setelah kemaren selesai dengan seri The Flynn Brothers, mari sekarang mengeksplor seri Cafferty and Quinn. Let The Dead Sleep ini adalah buku pertama dari seri Cafferty and Quinn. Seperti biasanya, Heather Graham akan berkisah di seputar misteri supernatural, dan tentu saja, karena ini salah satu novel Harlequin, pastinya ada cerita roman di dalamnya.

Mari kita lihat sedikit sinopsisnya. Danni Cafferty menjalani kehidupan normal dan biasa-biasa saja sebelum ayahnya meninggal dan mewariskan toko barang antik miliknya. Sebelum kematiannya, ayah Danni berpesan agar jangan menjual tokonya, dan pelajari buku petunjuk yang ada disana. Ayahnya juga menyesalkan bahwa dia belum sempat memberitahu Danni mengenai kehidupannya yang sebenarnya.

Saat Danni masih belum paham apa maksud ayahnya, tiba-tiba datanglah seorang wanita histeris ke tokonya. Ia ingin menyingkirkan patung jahat yang ada di rumahnya. Danni yang skeptis dan belum tahu apa-apa malah mengira wanita itu gila. Tapi Michael Quinn juga datang dan mendesak Danni untuk segera mengambil patung terkutuk itu dari rumah si wanita.

Michael Quinn sudah biasa bekerja bersama ayah Danni. Pekerjaan yang Danni belum tahu apa yang sebetulnya dilakukan ayahnya dan Quinn. Pekerjaan yang berusaha disembunyikan agar Danni bisa hidup senormal mungkin. Tapi Quinn mendesak Danni agar turut berperan membantu si wanita histeris, sebelum terlambat. Sayangnya, mereka tetap terlambat. Saat Quinn dan Danni sampai, si wanita histeris sudah tewas, dan patung yang diributkan hilang dicuri.

Mereka pun terpaksa mengikuti jejak mayat-mayat yang disebabkan karena patung itu. Patung yang bisa menjelma menjadi sosok jahat, dan membisikkan pikiran-pikiran jahat yang kejam. Patung yang jadi rebutan orang-orang jahat karena janji akan kekuasaan dan kekayaan bagi mereka yang memilikinya. Mereka harus melakukan segala cara, menyelidiki semua orang yang terlibat, dan menggunakan segala sumber daya untuk dapat menemukan patung itu. Sebelum semakin banyak korban yang berjatuhan. Atau, lebih parah lagi, sebelum Danni sendiri menjadi korbannya.


Di novel ini ciri khas Heather Graham kembali muncul. Yup...apa lagi kalau bukan main-main di kuburan, wakakakak. Adegan di kuburannya lumayan intens karena ada adegan kejar-kejaran di kuburan, sampai masuk ke terowongan-terowongan rahasia bawah tanah. Di novel ini ada hantu beneran yang jahat. Kami juga mengira kalau Quinn itu bukan manusia biasa. Tapi di novel ini belum jelas sih Quinn itu apa. Yang jelas Quinn pernah meninggal terus hidup lagi dengan memiliki kekuatan yang lebih.

Bagian romancenya juga bagus, mengalir dengan konflik yang cukup masuk akal. Biar bagaimanapun cewek cantik dan cowok ganteng yang sama-sama lajang pasti ada listrik-listriknya lah sedikit. Yaa khaannn.

Kami termasuk suka sama novel ini. Menghibur, ringan, ada romance-nya, tapi juga ada misteri dan suspense yang seru dan menegangkan. Cocok banget buat koleksi dan bacaan ringan. Buat yang suka romance berbau-bau misteri dan detektif buku ini bagus banget.

Ada yang sudah baca buku ini juga? Silahkan komen di kolom komentar yah.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/let-the-dead-sleep-by-heather-graham-cafferty-and-quinn-1

Buat teman-teman yang ingin membaca review buku keduanya bisa ke post Waking The Dead by Heather Graham (Cafferty and Quinn #2) - Lukisan Jahat Bercat Darah. Sama-sama bagus, bahkan menurut kami lebih berasa horornya.

Quote

Setengah dari teror yang ditujukan pada orang-orang tidak bersalah selalu datang dari ketakutan nyata--dan setengah yang lain datang dari perebutan kekuasaan, kejahatan murni, atau keserakahan orang lain.
Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham

Ceritakan rahasia pada seorang teman, teman itu akan menceritakannya pada orang lain, dan seterusnya. Seperti permainan bisikan berantai dan akhirnya semua faktanya berubah.
Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham

Hidup tidak berarti jika kita tidak menikmati setiap detiknya.
Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham

Kau harus menjalani hidup. Tidak melakukannya adalah dosa, sama seperti jika kau menikmatinya dengan mengorbankan orang lain.
Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham

Rabu, 10 Juni 2020

Seri Flynn Brothers by Heather Graham - Untuk Para Pecinta Misteri, Detektif, dan Roman

Haiii, kami punya segmen baru. Kali ini kami akan membahas novel-novel yang berseri. Tentu saja yang bakal kami bahas adalah novel serial yang sudah lengkap kami baca semua ya bukunya. Untuk postingan pertama kali ini kami akan membahas Seri Flynn Brothers karangan Heather Graham.

Seri Flynn Brothers ini bercerita tentang 3 orang Flynn Bersaudara, Aidan, Jeremy, dan Zach, yang semuanya sedang memulai kehidupan baru mereka. Mereka bertiga sama-sama pernah punya pengalaman militer atau kepolisian. Aidan kalau tidak salah pernah di militer dan FBI, Jeremy pernah menjadi polisi penyelam, sedangkan Zach dulunya pernah di bagian forensik. Bersama-sama, mereka akhirnya mendirikan sebuah agensi detektif swasta dan memulai kehidupan yang baru.

Flynn Bersaudara ini tidak tahu kalau mereka masih punya kerabat jauh. Mereka pikir, setelah ayah dan ibu mereka tiada, mereka sudah tidak ada kerabat lagi. Tapi ternyata, mereka justru mendapatkan warisan sebuah rumah perkebunan tua yang sangat luas di New Orleans. Nah disinilah kisah The Flynn Brothers dimulai.

Seri The Flynn Brothers ini ada 3 buku:
  1. Deadly Night (Malam Mematikan)
  2. Deadly Harvest (Ladang Mematikan)
  3. Deadly Gift (Hadiah Mematikan)
Mari kita bahas singkat buku-bukunya. 

Deadly Night (Malam Mematikan)


Deadly Night adalah cerita tentang Aidan. Di novel ini juga diceritakan awal-awal mereka pindah ke rumah perkebunan tua di New Orleans. Aidan sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk tinggal di rumah warisan tersebut. Tapi Jeremy dan Zach lumayan optimis.

Baru saja sampai, Aidan sudah menemukan tulang belulang manusia. Salah satunya ada di dalam properti rumah perkebunan. Penemuan ini cukup mengusik Aidan. Tapi New Orleans masih kacau balau karena baru dihantam badai Katrina. Jadi penemuan tulang-tulang yang berserakan tidak terlalu aneh saat itu.

Sebelum Aidan dan adik-adiknya datang, rumah perkebunan ditempati oleh Amelia Flynn yang sudah tua. Amelia sekali-sekali dibantu oleh Kendall. Kendall juga yang merawat Amelia di masa-masa akhirnya. Sebelum Amelia meninggal, rumah perkebunan menjadi lebih mencekam kalau malam. Amelia sering bermimpi buruk, mengatakan kalau ada cahaya-cahaya di luar sana. Kendall lumayan ketakutan dibuatnya. Tapi rumah perkebunan memang sudah tua, dan sedikit punya sejarah yang tragis. Rumah itu sangat luas lahannya dan punya kuburan keluarga. Gosipnya, memang ada hantu yang bersemayam di sana.

Kendall ini punya toko suvenir, dia juga seorang pembaca kartu Tarot. Seorang pembaca kartu tarot yang skeptis. Kendall tidak percaya dengan indra keenam ataupun hal-hal mistis, dia membaca tarot hanya berdasarkan psikologis manusia dan ilmu tarot. Ketika Aidan dan Kendall bertemu, dua-duanya sama-sama skeptis dan agak sinis. Untuk Aidan yang sangat rasional, profesi Kendall cukup mengusiknya. Bagi Kendall, Flynn bersaudara ada ponakan yang jahat karena melupakan Amelia dan membiarkannya sendirian di akhir hidupnya.

Aidan sangat yakin, tulang-tulang manusia yang dia temukan tidak ada hubungannya dengan badai Katrina. Itu tulang-tulang baru, dan ada wanita-wanita yang hilang. Jadi Aidan berusaha keras mencari tahu tentang tulang-tulang itu. Di tempat lain, Kendall yang suatu hari membacakan tarot untuk seorang turis, tiba-tiba saja mendapat kejadian aneh yang mengerikan. Kartu kematian tiba-tiba saja mentertawakan Kendall. Karena ini bukan kejadian yang pertama, Kendall menjadi khawatir. Dia pun mengikuti gadis turis itu, hingga dia aman bersama teman-teman turnya dan tidak sendirian. 

Satu hal yang Aidan dan Kendall tidak sadari adalah bahwa, tidakan dan rasa penasaran mereka sudah mengusik dan membuat seseorang marah. Dan dia pun berniat untuk menyingkirkan mereka berdua.


Deadly Harvest (Ladang Mematikan)


Deadly Harvest adalah kisah Jeremy Flynn. Jeremy membantu sahabatnya yang sedang putus asa. Istri sahabatnya menghilang begitu saja ketika mereka sedang berwisata di makam legendaris Salem. Jeremy berangkat bersama Rowenna pergi ke Salem. Rowenna memang tinggal di Salem. Mereka berdua bertemu karena acara penggalangan dana yang diadakan Jeremy.

Awalnya Rowenna tak ingin bertemu lagi dengan Jeremy. Tapi kasus yang ditangani Jeremy juga ditangani oleh mantan calon mertua Rowenna. Rowenna sering dimintai tolong untuk membantu memecahkan kasus karena insting Rowenna sangat tajam. Mau tidak mau mereka terpaksa bekerja sama. Meskipun Jeremy sangat skeptis akan kemampuan intuisi Rowenna. 

Intuisi dan nasib buruk Rowenna membawanya ke ladang jagung di dekat rumahnya. Menuju orang-orangan sawah yang menghantui mimpi-mimpi Rowenna. Orang-orangan sawah yang sangat mengerikan. Orang-orangan sawah yang ternyata adalah mayat seorang wanita. Jeremy harus segera menemukan pelakunya sebelum semuanya terlambat. Sebelum istri temannya ikut menjadi korban. Atau lebih parah lagi, sebelum Rowenna ikut menjadi korban pada hari festival panenan. Karena sang pembunuh ingin membangkitkan lagi Legenda Sang Pemanen.


Deadly Gift (Hadiah Mematikan)


Sekarang, mari kita ke kisah saudara ketiga dari Flynn bersaudara, Zach Flynn. Keluarga Flynn dan keluarga O'Riley sudah lama bersahabat dekat. Flynn sudah dianggap seperti ponakan sendiri oleh Sean O'Riley. Zach juga membantu Kat, putri Sean, untuk mengembangkan karir musiknya. Oleh karena itu, ketika partner bisnis sekaligus sahabat Sean, Eddie, menghilang, dan Sean tiba-tiba sakit parah di Irlandia, Kat meminta tolong agar Zach menyusul Sean dan membawanya pulang ke rumah.

Di Irlandia, Caer ditugaskan sebagai perawat Sean. Caer bukanlah perawat biasa. Selain bertugas merawat Sean hingga sembuh, Caer juga harus memastikan Sean selamat dari orang-orang yang berusaha menghabisinya. Oleh karena itu, ketika Zach datang menjemput Sean, Caer pun ikut serta pulang ke Amerika bersama Sean dan Zach. Zach memang sedikit terganggu dengan kehadiran Caer. Zach tahu Caer tidak akan mencelakakan Sean, tapi dia juga curiga akan asal usul Caer.

Sepulangnya dari Irlandia, Zach mulai menyelidiki kasus menghilangnya Eddie. Dan karena dirumah ada Kat yang bisa ikut menjaga Sean, Zach pun bisa mengajak Caer untuk melihat-lihat wilayah sekitar sekaligus meminta Caer membantunya dalam penyelidikan. Zach juga jadi bisa mengawasi Caer dan membongkar kedoknya. Kalau memang ada disembunyikan oleh Caer.

Banyak peristiwa mengerikan yang terjadi setelah Sean pulang. Eddie ternyata sudah tewas, dan sang pembunuh belum ditemukan. Sean pun ternyata masih diincar, dan sekarang seluruh keluarga ikut terancam. Belum lagi ada hadiah rahasia yang dikirimkan Eddie kepada Sean sebelum dia menghilang. Hadiah yang menjadi alasan kenapa Eddie dan Sean diincar.


Seri Flynn Brothers ini tidak harus dibaca berurutan karena setiap satu novel itu cerita satu saudara Flynn aja, dan tidak saling bersambung. Menurut kami, dari ketiga buku ini Deadly Harvest itu yang paling lumayan serem dan mencekam. Mana latarnya di Salem kan ya, banyak cerita yang melibatkan kuburan juga, penggambaran orang-orangan sawahnya juga serem, jadi unsur mistisnya lumayan kenceng banget di buku kedua ini. Kalau Deadly Gift malah beda sendiri menurut kami, karena Caer itu sejatinya bukan manusia. Ceritanya juga agak beda sama dua buku sebelumnya, tidak ada adegan di kuburannya.

Seri Flynn Brothers ini novel lama, dan novel Heather Graham pertama yang kami baca. Jujur, kami langsung jatuh cinta. Kami suka banget sama komposisi misteri, detektif, dan romannya yang menurut kami pas banget. Serem-serem mistisnya ada, kisah detektifnya ada, dan romantismenya juga pas sekali. Novelnya juga ringan dan enjoy banget bacanya. Bagus.

Ada yang sudah baca seri ini juga? Silahkan komen di kolom komentar di bawah yah.

Rabu, 03 Juni 2020

Review Novel Sukuh - Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu by Rizki Ridyasmara

Pertama kali kami beli buku ini, kami kira ini novel horor. Kalau baca soal Gunung Lawu kan biasanya keinget cerita-cerita horornya yah. Tapi pas baca-baca sinopsisnya dan baca judulnya yang "Portal Kuno", ditambah lagi rating Goodreads-nya yang bagus (4/5 ★), kami memantapkan diri untuk membeli dan membaca novel ini. Dan ternyata... yah, novel ini ada plus dan minusnya sendiri.

Sinopsis

Tapi sebelumnya mari kita ke sinopsis buku ini. Buku ini dibuka oleh kisah Prof Sjoemandirgo yang sedang melakukan penelitian di Candi Sukuh. Prof Sjoemandirgo kemudian menerbitkan sebuah buku yang sangat kontroversial dan menghebohkan. Tak disangka, buku terbitannya ini menjadi penyebab kematiannya. Tapi Prof Sjoemandirgo sudah mengantisipasi kemungkinan kejadian seperti ini. Tidak semua data-data dia masukkan ke dalam bukunya. Sisanya dia titipkan pada temannya, Kasturi, agar diserahkan pada Doktor Grant, supaya Doktor Grant bisa membuat novel berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Di tempat lain, sebuah organisasi rahasia mulai mengincar data-data yang dimiliki Prof Sjoemandirgo. Satu lagi tokoh dihabisi. Hal ini mendesak Doktor Grant dan istrinya untuk segera ke Sukuh, memulai penelitiannya terhadap Sukuh. Di Sukuh, keadaan jadi semakin tegang. Untungnya  Doktor Grant dan istrinya tidak sendirian. Para pejuang dari Freedom Fighter dan Persaudaraan Lawu siap membantunya.

Review

Oke...jujur yah...kami agak sedikit punya love-hate relationship dengan novel ini. Ada plus minusnya yang menarik untuk direview. Mari kita mulai dari plusnya dulu.

Novel ini seru. Beneran deh, sebagai novel misteri thriller, unsur ketegangannya dapet banget. Pembaca dibikin penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pengetahuan yang akan kita dapat seputar sejarah nusantara juga banyak banget. Bikin kita pengen belajar sejarah lagi dan berkunjung ke Candi Sukuh. Ini salah satu cara belajar sejarah yang enak dan menarik ya menurut kami. Ya lewat novel-novel begini. Enaknya, novel ini juga dilengkapi dengan foto-foto. Banyak banget foto-foto, ada foto-foto relief, situs purbakala, atau simbol-simbol. Jadi kita tidak sekedar membayangkan, tapi juga bisa melihat fotonya langsung. Meskipun fotonya hitam putih tapi cukup jelas kok. Riset yang dilakukan penulis untuk novel ini juga mendalam sepertinya. Ini novel yang bagus dan punya potensi besar.

Tapi ada beberapa hal yang buat kami masih bikin gregetan. Mungkin ini minus novel ini buat kami. Tapi selera orang bisa beda-beda yah. Pertama, kami sedikit bingung, sebenarnya novel ini mau dibawa kemana arahnya? Apakah ke arah thriller science fiction, atau ke arah thriller mistis supernatural. Novel ini thriller science fiction-nya kental banget, tapi di tengah-tengah dan di akhir nyelip hal-hal mistis. Sains dan mistis kan agak susah nyambung kan yaa. Apalagi di novel ini ada beberapa tokoh bule, jadi ya agak gimana gitu rasanya. Mungkin agak kurang halus aja kali ya transisinya. Kedua, menurut kami gaya bahasanya agak kaku, kurang lemes untuk sebuah novel, membuat kami berpikir bahwa percakapan seformal ini hanya akan terjadi di novel dan film yang dipaksa harus EYD. Kami juga agak sedih dengan tokoh Josephina. Menurut kami terlalu pemanis sekali. Tokoh wanita di novel ini yang aktif hanya Josephina. Itu pun kurang strong peranannya. Endingnya juga terasa sedikit diburu-buru, padahal kayaknya novel ini masih bisa dibikin lebih seru lagi.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, kami merasa novel ini sebenarnya bagus jadi semacam essay sejarah gitu, kalau dilepas fiksinya mungkin. Karena pengetahuan dan riset sejarah nusantaranya apik sekali. Tapi yah mungkin justru fiksinya ini yang bikin menarik.

Ada yang sudah baca novel ini juga? Silahkan komen di kolom komentar di bawah yah.

Buku ini masih tersedia untuk dipesan yah. Silahkan langsung ke link di bawah ini:
Quote

Langit adalah keindahan. Langit adalah keajaiban penciptaan. Dan, di langitlah semua rahasia alam semesta disimpan oleh Sang Mahakuasa.
Sukuh - Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu by Rizki Ridyasmara

Hidup adalah pilihan, dan kematian adalah kepastian. Di antaranya selalu saja terselip perpisahan...
Sukuh - Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu by Rizki Ridyasmara

Yang disebut fakta oleh kita, hanyalah apa yang bisa dicapai oleh kelima indra kita. Dan sebaliknya, segala sesuatu yang tidak bisa diindera oleh manusia, sering kita sebut sebagai fiktif, mitos, legenda, hoax, atau khayalan.
Sukuh - Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu by Rizki Ridyasmara


Baca Juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.