Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini
Tampilkan postingan dengan label Author: Rick Yancey. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Author: Rick Yancey. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Agustus 2020

The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey - Semua Tentang Bertahan Hidup

Akhirnya, sampailah kita di buku terakhir dari trilogi The 5th Wave. Buku tentang invasi alien ke bumi. Alien yang mengambil bentuk manusia dan berhasil membinasakan 7,5 miliar umat manusia dengan gelombang-gelombang serangan yang mematikan. Oh iya, kami juga sudah mereview buku pertama dan buku keduanya:

1. The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey - Alien yang Bukan Alien, Manusia yang Bukan Manusia

2. The Infinite Sea by Rick Yancey - Bertahan Melawan Serangan Alien di Bumi

Sebelum kemana-mana, mari kita lihat dulu sinopsis buku ketiga ini, The Last Star. Ada spoilernya dikit yaah...

Opening novel ini sangatlah...bikin patah semangat. Gua-gua yang seharusnya didatangi Ringer, Zombie, Cassie, dkk ternyata memang berpenghuni. Banyak yang sudah berlindung di balik relung-relung gua. Permasalahannya, gua itu juga dijaga oleh seorang peredam. Peredam yang berperan sebagai pastor, menggiring para penyintas dan mengumpulkan mereka di satu tempat, hanya untuk membunuh mereka sekaligus.

Di sisi lain, Ringer tidak pernah berhasil sampai ke gua. Dia justru tertangkap kembali oleh Vosch. Vosch memperkuat Ringer dengan sistem ke-12, menjadikan Ringer sekuat dan secepat Evan Walker. Ketika Ringer gagal melarikan diri dari Vosch, misi yang harus dia emban hanya satu. Tangkap Evan Walker dan bawa kembali untuk diperiksa. Kelakuan Evan yang mengkhianati "bangsa"-nya sendiri menjadi pertanyaan besar untuk Vosch. Dia ingin memeriksa kerusakan sistem yang  dialami oleh Evan. Ringer bertekad agar Vosch tidak pernah mendapatkan keinginannya. Ringer harus membunuh Evan Walker.

Sementara itu di rumah perlindungan, Zombie yang terluka ngotot untuk menyusul Ringer menuju gua perlindungan. Suatu tindakan bodoh karena dia tidak hanya harus melewati satu tapi dua wilayah yang dijaga oleh peredam. Peredam Urbana berhasil melumpuhkan Dumbo. Setelah Zombie melumpuhkan sang peredam Urbana, Zombie terpaksa melanjutkan perjalanan sendirian ke gua perlindungan. Zombie dan Ringer akhirnya bertemu kembali di tengah kekacauan dengan Pastor Peredam yang menjaga gua-gua perlindungan. Ringer banyak berbohong, tentu saja. Dia harus bertemu Evan Walker dan membunuhnya. Tapi Zombie ternyata tak semudah itu ditipu.

Tetapi tentu saja situasi selalu tidak sesuai rencana. Ringer gagal membunuh Evan karena dihalang-halangi Zombie. Evan pun menyerahkan diri demi melindungi Cassie dan yang lain. Tapi rencana Vosch juga tidak sempurna, Ringer pergi untuk melumpuhkan pasukan gelombang 5 yang diperintahkan untuk membunuh Cassie dkk. Sedangkan Cassie, didorong oleh perasaannya kepada Evan, dan kesedihan karena Sam yang sudah sangat berubah, membuat rencana penyusupan ke pangkalan Vosch bersama Ringer. Ringer setuju, karena dia juga ingin menghabisi Vosch.

Bagaimana penyusupan Cassie dan Ringer ke pangkalan? Apa yang terjadi pada Zombie, Sam, dan Megan setelah ditinggal Cassie dan Ringer? Vosch ternyata tidak hanya ingin menyelidiki Evan, tapi dia juga menghapus semua ingatan Evan, memperkuatnya dengan sistem ke-12, dan menjadikan Evan boneka peredam berbahaya yang punya satu tujuan. Menghabisi Ringer, dan penyusup satu lagi, Cassie, gadis lalat capung yang pernah dia cintai.

Nah, mari kita review...

Di Goodreads novel ini punya rating yang yaah, lumayan 3.63/5.00 ★. Tapi buat kami pribadi novel ini bisa dinilai 4.00-4.50 ★. Novel ini merupakan pamungkasnya. Kalau dibilang banyak yang berguguran, dari buku pertama juga sudah banyak yang berguguran. Vibe-nya secara keseluruhan dark and gloomy. Bukan novel yang ceria memang. Lagian apanya yang ceria kalau diinvasi alien terus diadu domba, iya kan? Tapi novel ini tentang survival, bertahan hidup, dan ya...benar kayak tulisan di sinopsis belakang buku: bukan alien masalahnya.

Di buku ketiga ini terungkap kalau alien yang ada itu hanya kesadaran, bukan alien dalam bentuk fisik. Kesadaran yang menyusup ke dalam diri manusia. Sebuah program yang ditanam ke dalam diri manusia. Jadi, yang dilawan di permukaan adalah ya...sesama manusia. Ketika gelombang 5 dibentuk dan dicuci otak, hal ini semakin menjadi nyata. Bahwa yang dilawan manusia ya sesama manusia itu sendiri. Adu domba alien. Suatu cara licik kuno tapi selalu berhasil tampaknya yah.

Oh ya, kami juga ingin membahas beberapa tokoh di novel ini. Cassie. Kenapa sih Cassie memilih pergi untuk menyelamatkan Evan? Kenapa dia tidak tetap di sisi Sam? Kalau menurut kami, itu karena Sam sudah berubah. Berubahnya banyak dan drastis. Sam yang sudah menjadi Nugget sudah bukan Sam yang Cassie kenal. Cassie sudah kehilangan Sam, dan Sam yang baru tidak terlalu butuh Cassie lagi. Alasan lain mungkin karena Cassie juga butuh tujuan. Saat Cassie kehilangan Sam, tujuan utama Cassie adalah menyelamatkan Sam yang disayanginya. Sekarang, saat Evan pergi, dan Sam tak membutuhkannya, tujuan Cassie berubah. Dia ingin menyelamatkan Evan yang dicintainya. Vosch juga menarik untuk dibahas. Vosch tidak mengerti kenapa Evan berkhianat. Vosch tidak bisa mengerti tentang cinta. Tapi kalau dilihat pada akhir kisahnya, sebetulnya Vosch juga terkena "masalah" yang sama dengan Evan. Vosch jatuh cinta pada Ringer. Ini terlihat jelas ketika dia mencoba membujuk Ringer untuk ikut dengannya pergi ke kapal induk.

Kami juga suka gaya penulisan yang punya banyak sudut pandang seperti di novel ini. Tidak ada tokoh protagonis tunggal. Semuanya tokoh utama yang punya kisahnya sendiri, ceritanya sendiri, dan sudut pandangnya sendiri. Kita jadi bisa tahu kenapa Cassie begini. Kenapa Ringer bertindak begitu. Bagaimana sebetulnya perasaan Sam. Apa yang ada di pikiran Ben. Atau apa yang terjadi pada Evan. Endingnya bittersweet banget, banyak pengorbanan. 

Secara keseluruhan trilogi, trilogi The 5th Wave ini bagus banget menurut kami. Kami sih suka ya. Aksi-aksinya menegangkan dan seru. Emang vibe-nya dark sih, tapi tidak ada rasa putus asa di dalamnya. Semua penuh perjuangan sampai di titik darah penghabisan. Bahkan Ben yang pincang aja masih berjuang sekuat tenaga ketika dikepung musuh.

 Kesimpulannya, menurut kami The Last Star ini novel pamungkas yang bagus. The 5th Wave ini juga seri yang bagus. Jempol banget deh buat Rick Yancey.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan klik link di bawah ini:

Quote

Bagi sebagian orang, kematian adalah bidan pembantu lahirnya keimanan. Bagi yang lain, kematian adalah algojo keimanan.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Kehidupan adalah lingkaran yang dibelenggu oleh rasa takut. Rasa takut terhadap predator. Rasa takut sang mangsa. Tanpa rasa takut, kehidupan tidak akan ada.
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Aku tahu apa maksud Evan. Dan, tentu saja, aku juga tak mengerti apa maksud Evan. Ini dia, sesuatu di antara kami, sesuatu yang tak satu pun dari kami bisa mengidentifikasinya, ikatan tak terputus antara cinta dan takut. Evan adalah cinta. Aku adalah rasa takut.
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Lebih dari jumlah pengalaman kita, kenangan kita adalah bukti realitas yang utama.
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Pastor Peredam itu merasakan mereka di dalamku--kupikir mereka sudah pergi, kupikir aku sudah kehilangan mereka, tapi kau tak pernah kehilangan mereka yang mencintaimu, karena cinta itu konstan; cinta bertahan.
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

"Kau tak berlari dari orang yang membutuhkanmu. Kau berjuang untuk mereka. Kau berjuang di sisi mereka. Berapa pun harganya. Apa pun risikonya."
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

"Tak peduli sebaik apa pun kau kenal seseorang, pasti masih ada bagian dari mereka tak kauketahui. Kau tak akan bisa. Sampai kapan pun. Ruangan tertutup. Entahlah."
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

"Kita tak bisa mencintai apa yang tidak kita ingat."
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Kau bisa menyukai sisi baik kita dan membenci sisi buruknya, tapi sisi buruk itu juga bagian dari kita. Tanpa itu, kita bukanlah kita.
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

"Oh, memangnya kau tahu apa? Berapa banyak yang benar-benar kauketahui, Ringer, dan berapa banyak yang kau 'ketahui' ternyata hanya omong kosong yang Vosch ingin kauketahui? Sebenarnya kau tak tahu apa-apa.Aku tak tahu apa-apa. Tidak ada yang tahu apa-apa."
The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey

Minggu, 12 April 2020

The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey - Alien yang Bukan Alien, Manusia yang Bukan Manusia

Sebelum membaca buku The 5th Wave ini, kami sudah lebih dulu menonton filmnya. Kami tertarik membaca novelnya karena memang suka sama filmnya. Sayangnya, film The 5th Wave kurang berhasil di pasaran, jadi sampai sekarang belum ada sekuelnya. Padahal ya, novelnya ini trilogi lho. Oh iya, kami juga agak lompat sih baca novelnya, kami baca buku keduanya dulu, The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi), baru deh baca novel ini.

Kalau bisa dibilang ya, Buku pertama ini tidak seintens buku keduanya. Alurnya menurut kami lumayan slow. Oh iya, ini model plotnya maju-mundur, dan ganti sudut pandang yah. Contohnya bisa dicek ke review The Infinite Sea. Banyak adegan menegangkan, tapi slow paced, dan terukur. Paling pas di bab-bab terakhir aja yang fast paced. Kalau di Infinite Sea kan lumayan ya, tegang, fast paced, dan adrenalin rush gitu kan ya.

The 5th Wave ini langsung diawali pada saat Gelombang 4, saat Cassie sudah sendirian. Seiring cerita, kita akan dibawa mundur ke awal-awal Gelombang 1 sampai tiba di masa Cassie sekarang. Di buku ini kita akan melihat cerita dari sudut pandang Cassie, Sam, Ben Parish, dan tentu saja Evan Walker. Sudut pandang Sam sama Evan ga banyak sih, hanya beberapa saja, kalau tidak salah ingat masing-masing hanya satu bab besar.

Kami mau ngespoiler plot sedikit, tapi karena alurnya yang tidak biasa, jadi agak susah juga nih ceritainnya. Wakakak. Jadi, kami akan sedikit menceritakan plotnya secara sederhana yah.

Cerita berawal saat Cassie sudah sendirian di hutan. Ibunya sudah tiada, ikut tewas oleh wabah sampar di Gelombang 3. Setelah ibunya tewas, Cassie, bersama dengan ayahnya, dan juga adiknya, Sam, akhirnya mengungsi. Tadinya, mereka berencana mengungsi ke pangkalan militer terdekat. Tapi di tengah jalan, mereka akhirnya bergabung dengan pengungsi-pengungsi lain di Kamp Lubang Abu. Kehidupan berjalan sedikit normal untuk beberapa saat. Hingga, tiba-tiba datanglah drone-drone pengintai.

Drone-drone pengintai ini pada akhirnya membawa sepasukan militer dan bis-bis sekolah ke Kamp Lubang Abu. Sepasukan Militer yang terlihat seperti manusia tapi ternyata bukan manusia. Lupakan alien-alien dengan bentuk yang aneh-aneh. Karena di buku ini alien berwujud manusia normal, tapi dengan kesadaran alien. Alien yang bukan alien, manusia yang bukan manusia. Hal yang akhirnya disadari Cassie ketika semua sudah terlambat. Ketika Sam dibawa pergi di dalam bis sekolah, ke pangkalan militer mereka. Ketika dia menyaksikan ayahnya ditembak oleh sang Komandan Alien, Vosch. Cassie nyaris tidak selamat ketika mereka memutuskan untuk membumihanguskan Kamp Lubang Abu.

Tapi Cassie berhasil bertahan hidup untuk beberapa lama di hutan, sendirian. Tanpa Cassie sadari, dia sebetulnya tidak sepenuhnya sendirian, karena Gelombang 4, Para Peredam, sudah dimulai. Para peredam adalah para penembak jitu yang bisa dibilang punya kekuatan manusia super juga. Tugas mereka hanya 1, menghabisi manusia-manusia yang berkeliaran. Evan Walker adalah salah satu Peredam.

Evan gagal sebagai peredam ketika dia tidak sanggup menghabisi Cassie. Dia malah membuntuti Cassie di hutan, dan puncaknya, ketika dia mencoba membunuh Cassie, dia justru membawa Cassie pulang dan merawatnya. Kisah 'asmara' antara Evan dan Cassie tidak bertahan lama, Cassie bukan yang bodoh-bodoh banget, dia pun mencurigai kalau Evan adalah seorang peredam. Tapi, pada akhirnya, mereka bisa saling mengerti dan saling menerima satu sama lain.

Cassie punya janji pada Sam, dan dia harus pergi mencari Sam. Evan membantu Cassie menyusup ke pangkalan militer. Di sini dia bertemu kembali dengan Ben, yang sama-sama mau menjemput Sam. Apa yang terjadi kemudian? Bagaimana kisah infiltrasi Cassie ke sarang musuh? Silahkan dibaca langsung di bukunya yah.

Kisah Ben, Sam, dan Evan juga bisa dibaca langsung di bukunya. He3.

Tokoh Cassie mengingatkan kami kepada tokoh Katniss dari The Hunger Games. Sama-sama di usia remaja, dan sama-sama survivor ulung. Insting bertahan hidupnya kuat banget, berani, dan pengambil keputusan yang baik. Kalau misalnya jatuh cinta sama alien bisa disebut kelemahan, yah kami pikir itu justru sisi kemanusiaan yang masih bertahan. Lagipula, Cassie pun sedikit memanfaatkan pengetahuan Evan untuk bisa masuk ke dalam markas musuh.

Buku ini bagus, cocok untuk yang mau baca cerita tentang invasi alien, tapi tidak terlalu suka dengan penggambaran alien yang aneh-aneh. Karena di buku ini aliennya ya 'manusia'. Plotnya cukup menantang dan gaya bahasanya cukup sederhana. Ga ada yang rumit. Masih lebih rumit buku keduanya nanti. Wehehehe.

Sebaliknya, kalau teman-teman justru sukanya alien yang alien banget, yang bentuknya aneh-aneh, ngga manusia gitu, yaa buku ini mungkin kurang pas sih. Karena memang, kurangnya khas alien ini bikin kita merasa ini bukan buku tentang invasi alien.

Saat review ini ditulis, buku ini punya skor 4.06 bintang dari 5 bintang di Goodreads. Bagus nih skornya. Top.

Apa ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana reviewnya? Silahkan komen di bawah yah.

Oh iya, saat ini, buku ini masih tersedia di tokopedia kami ya. Silahkan klik link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/the-5th-wave-gelombang-5-by-rick-yancey

Quote

Kau baru bisa menyebut seseorang gila jika ada orang lain yang normal. Seperti kebaikan dan kejahatan. Kalau semuanya baik, pasti tidak ada kebaikan.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kau tidak tahu apakah kau mampu melakukannya sampai kau melakukannya.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kata Daddy, dunia terbagi menjadi dua kelompok: mereka yang lari dan mereka yang bersarang.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Hanya karena sesuatu bisa terjadi, bukan berarti itu akan terjadi.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Sulit untuk merencanakan apa yang akan terjadi kemudian ketika yang terjadi kemudian bukanlah sesuatu yang kaurencanakan.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Dan manusia berpikir. Mereka membuat rencana. Mereka bermimpi, kemudian membuat mimpi itu jadi nyata.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kadang-kadang kau mengucapkan sesuatu untuk meredakan ketakutanmu
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Tapi cepat atau lambat kau harus memilih antara lari atau menghadapi sesuatu yang kaupikir tak mampu kauhadapi.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Bahkan orang yang paling sensitif pun dapat terbiasa pada hal yang paling tidak sensitif.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kekejaman bukanlah sifat. Kekejaman adalah kebiasaan.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Tekanan bisa terasa begitu berat, dan kau hancur. Terkadang kau menyerang orang lain. Terkadang kau menyerang diri sendiri.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Ada beberapa hal yang takkan pernah bisa kautinggalkan. Hal-hal yang bukan milik masa lalu. Melainkan milikmu.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kau tidak tahu arti kesepian yang sebenarnya sampai kau mengenal lawan dari kesepian.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Seribu cara. Konsentrasi pada satu cara saja.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Jika dunia telah melanggar satu juta satu janji, bisakah kau memercayai janji yang kesatu juta dua?
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Apa yang tidak membunuh kami memperkuat kami. Memperteguh kami. Mengajari kami.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Kita ada di sini, lalu kita mati, dan yang penting bukan berapa lama waktu kita di sini, tapi apa yang kita lakukan dengan waktu tersebut.
The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.