Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Minggu, 25 April 2021

Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton - Semua Anak Nakal Akan Mendapatkan Pelajarannya Masing-Masing

Buku kelima dari Seri Kumbang punya judul Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain. Sudah bosan dengan Seri Kumbang? Jangan! Seri Kumbang memang banyak jilidnya, ada delapan jilid. Tapi bukunya kecil kok, ceritanya juga cerpen-cerpen pendek untuk anak-anak yang banyak ilustrasinya. Ceritanya sederhana, menghibur, tapi juga selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap ceritanya. Kita juga bisa baca dari jilid berapa pun. Tidak harus berurutan. Oh iya, yang mau intip jilid Seri Kumbang lain yang sudah kami review bisa ke postingan di bawah ini:

Di buku kelima ini ada 8 cerita pendek yang bisa dinikmati. Mari kita intip satu per satu


Tiga Permintaan

Tiga Permintaan bercerita tentang dua anak kecil, Elsie dan Bobby. Ketika sedang duduk-duduk di padang rumput tepi hutan mereka secara kebetulan menangkap peri mungil. Sebuah keberuntungan untuk Elsie dan Bobby, tapi sebuah kemalangan untuk sang peri kecil. Elsie tidak mau melepaskan si peri kecil dan malah meremasnya dengan kencang. Si peri harus mengabulkan tiga permintaan mereka kalau dia mau dilepaskan. Tentu saja si peri terpaksa mengabulkan keinginan mereka. Tapi Elsie dan Bobby adalah anak nakal yang sering bertengkar. Tentu saja mereka akan menjadi kurang bijaksana menggunakan permintaan mereka. Apa saja yang mereka minta pada sang peri?


Charlie Si Pembohong

Sesuai judulnya, ada seorang anak bernama Charlie yang merupakan seorang pembohong. Charlie senang mencontek, berbohong dimana-mana, termasuk di sekolah dan bahkan ketika sedang bermain. Tapi, pada akhirnya Charlie kena batunya. Suatu hari, Charlie tiba-tiba saja tersasar di suatu tempat yang sangat aneh dan mengerikan. Orang-orang di sana berwajah tidak menyenangkan, terlihat licik dan terlihat sering bergerombol, seperti sedang merencanakan suatu tipu muslihat. Ternyata tempat itu bernama Kampung Bangsa Penipu. Semua anak-anak yang ada di sana dilatih untuk menjadi penipu, pencuri, pencopet dan semua hal-hal buruk lain. Charlie harus memilih salah satu kelas dan belajar di sana. Tapi Charlie yang pembohong ternyata sangat ketakutan dan ingin pergi dari kampung itu. 


Pantas Jadi Tukang Sapu

Cerita yang satu ini sangat cocok untuk anak-anak agar belajar rajin membersihkan diri. Ada seorang anak bernama Dick yang sangat jorok. Muka Dick selalu kotor, bajunya kotor, dan Dick jarang mandi. Penampilannya sudah seperti tukang sapu cerobong asap yang penuh jelaga. Saking kotornya, gurunya tidak mengijinkan Dick masuk kelas sebelum Dick mandi dan bersih-bersih. Tentu saja Dick jadi kesal. Tapi, bukannya pulang dan mandi, Dick malah main ke hutan di dekat rumahnya. Tapi belum jauh dia berjalan, dia malah ditangkap para kurcaci. Rupanya mereka salah mengira kalau Dick adalah tukang sapu cerobong yang sedang mereka tunggu-tunggu untuk membersihkan cerobong asap mereka yang sedang mampet. Meskipun Dick sudah memberontak, para kurcaci tidak percaya kalau Dick bukan tukang sapu karena tampangnya yang jorok. Dick pun dikurung di rumah mereka dan baru boleh keluar setelah membersihkan cerobong rumah mereka. 


Pak Topple dan Sebutir Telur

Cerita yang satu ini adalah cerita yang sangat bagus untuk memberikan pelajaran tentang bahayanya sebuah gosip dan prasangka. Di suatu tempat ada seseorang kurcaci baik hati yang bernama Pak Topple. Pak Topple ini bertetangga dengan Pak Plod yang seorang polisi. Pada suatu hari, bibi Pak Topple hendak bertamu ke rumah, dan Pak Topple ingin membuat kue yang enak untuk menjamunya. Tapi ternyata telur yang Pak Topple miliki sudah busuk. Pak Plod, tetangganya memelihara ayam dan bertelur banyak. Pak Topple berharap Pak Plod mau menjual kepada Pak Topple. Tapi ternyata Pak Plod sedang sibuk mengatur lalu lintas. Pak Topple pun menghampiri Pak Plod untuk minta izin, dan Pak Plod mengizinkan untuk mengambilnya langsung, dan silahkan memilih yang paling besar dan paling bagus. Pak Topple pun segera pergi untuk mengambil telur itu. Pak Topple memanjat pagar yang memisahkan halaman rumahnya dengan halaman rumah Pak Plod. Pak Topple tidak menyangka kalau kelakuannya memanjat pagar dan mengambil telur itu dilihat oleh Nyonya Suka Berbisik yang menyangka Pak Topple mencuri telur Pak Plod. Tapi bukannya langsung bertanya ke Pak Topple atau Pak Plod, Nyonya Suka Berbisik malah menyebarkan berita tidak benar itu ke Tuan Suka Bicara. Gosip tidak benar pun lalu menjalar sampai jauh, mulai berubah menjadi buruk, dan penyebar gosip pertamanya pun sampai tidak ketahuan siapa.  


Masalah Sepele

Kalau ada anak yang menyepelekan sebuah masalah kecil hingga menyebabkan banyak masalah besar, maka Betty lah pelakunya. Betty menyepelekan tali sepatunya yang lepas. Ibunya sudah berkali-kali menyuruh Betty membetulkannya. Tapi Betty terlalu menyepelekannya. Betty bahkan pergi bermain mengenakan sepatu itu, padahal talinya masih lepas. Tentu saja, sepatu itu lepas ketika Betty harus lari karena dikejar anjing. Dan sepatu yang lepas itu pada akhirnya menjalar menjadi sebuah kecelakaan besar yang kacau balau dan menyebabkan banyak kerugian pada orang-orang lain. 


Baskom Cuci Bu Cepat

Tickle adalah seorang peri kecil. Suatu hari, Tickle pulang ke rumah dan melewati rumah Bu Cepat, seorang tukang sihir. Tickle pun sedang kumat nakalnya, dia ingin mengintip isi rumah Bu Cepat. Bu Cepat saat itu sedang tidak di rumah. Tickle melihat sesuatu di atas meja yang membuatnya kegirangan. Di atas meja ada baskom cuci ajaib milik Bu Cepat yang bisa mencuci sendiri pakaian-pakaian kotor, cukup dengan menggunakan mantra sederhana. Tickle pun sangat tergoda untuk meminjam. Dia punya banyak pakaian kotor yang bertumpuk di rumah. Dengan nakalnya, Tickle meminjam baskom ajaib itu tanpa izin. Tapi ternyata baskom itu benar-benar ajaib, dan punya caranya sendiri untuk menangani anak nakal seperti Tickle.


Sally Ceroboh dan Tabby Jujur

Konsep cerita ini mirip sama cerita Yang Mana Dia? di Seri Kumbang 3: Monyet Mike. Jadi ceritanya, Nenek Suka Pergi hendak pergi dua hari lamanya. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak terlalu suka meninggalkan rumahnya, karena dia tidak suka kalau rumahnya jadi berdebu. Dia harus mencari orang yang mau datang dan membersihkan rumahnya setiap hari selama dia pergi. Sally Ceroboh menawarkan dirinya. Sally tahu kalau Nenek Suka Pergi akan membayar dengan bayaran yang besar. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak suka memberikan kepercayaan kepada Sally, karena dia tahu Sally ceroboh dan suka asal saja membereskan rumah. Nenek Suka Pergi lebih suka kalau Tabby yang membereskan rumahnya. Tapi dia tidak punya waktu untuk mencari Tabby. Dengan terpaksa dia menyerahkan perihal beres-beres kepada Sally. Tapi, Nenek Suka Pergi sudah menyiapkan cara pembayaran yang memastikan bahwa rumahnya sudah dibereskan dengan benar. Hanya orang yang membereskan dengan seksama lah yang akan mendapatkan bayarannya.

Kena Batunya

Ada seorang anak, namanya Jimmy. Jimmy senang membual. Kalau ada temannya yang bercerita punya sesuatu, Jimmy akan membual kalau dia juga punya hal yang sama tapi lebih bagus dan lebih hebat. Lama kelamaan, teman-temannya Jimmy jadi kesal sekali. Mereka pun mencari cara agar Jimmy menghentikan bualannya. Mereka pun memutuskan untuk mengikuti cara Jimmy. Mereka ikutan suka membual hingga membuat Jimmy kesal.


Buku kelima ini masih setema sama buku keempatnya, banyak anak-anak dengan sifat buruk. Tapi kemudian mereka mendapatkan pelajarannya dan tentu saja berhasil merubah sifat buruk mereka. Bagus sebagai bahan contoh ke anak-anak kalau ada sifat-sifat yang tidak baik yang seharusnya mereka jauhi.


Quote

"Ah, itu kan masalah sepele, Bu. Aku masih ingin membaca. Nanti saja kancing itu kupasang," tambah Betty.

"Betty, hal-hal yang sepele sering kali sama pentingnya dengan hal-hal yang nampaknya besar," ucap ibunya.

~ Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton

Kamis, 15 April 2021

Graphic Novel James Patterson Maximum Ride #3 - Tentang Manusia Rekayasa Genetika dan Penemuan Jati Diri

Kali ini mau review sebuah Graphic Novel, alias novel grafis, alias komik yang diangkat dari novel. Ini mirip-mirip konsepnya sama komik A Dream of Red Mansion yang sudah pernah kami review juga. Sayangnya, ini komik berseri dan kami langsung membaca jilid 3-nya. Apakah bisa dibaca loncat-loncat? Seperti kebanyakan komik berseri, sebaiknya dibacanya berurutan saja yah. Tapi yah, bisa saja sih tetap dinikmati. Kami cukup menikmati kok membacanya.

Jilid ketiga ini langsung dibuka dengan pertarungan seru rombongan Max, yang merupakan manusia burung dengan segerombolan Eraser, Manusia serigala. Tapi kali ini Erasernya ternyata juga punya sayap dan bisa terbang. Pertarungan berlangsung sengit, dan Fang terluka parah. Mereka terpaksa ke rumah sakit. Tentu saja implikasinya jadi besar. Rombongan Max pun didatangi oleh FBI yang dipimpin oleh Anne Walker. Banyak pertanyaan yang mereka harus jawab. Meskipun Max sangat ingin cepat-cepat kabur bersama rombongannya, tapi pada kenyataannya mereka juga butuh tempat berlindung, dan Anne menawarkan tempat berlindung yang sempurna untuk mereka. 

Walaupun pada akhirnya Max menerima tawaran Anne, tetap banyak masalah yang harus diselesaikan oleh Max. Mereka melakukan penyelidikan, Max juga harus melawan bayangan Eraser di dalam dirinya, belum lagi Anne yang bukan saja memberikan tempat tinggal, tapi juga memasukan mereka semua ke sekolah. Mampukah Max dan rombongannya berbaur dengan anak-anak lain yang manusia biasa? Bisakah Max mengabaikan rasa kesalnya pada Anne karena merasa posisinya tergantikan?

Sejauh ini kami suka sih ya sama ceritanya. Sepertinya komik ini lumayan seru. Sayangnya kami belum membaca novelnya, jadi tidak bisa membandingkan isi ceritanya. Semoga sih ke depannya bisa mendapatkan jilid lainnya atau novelnya langsung.

Komik ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/james-patterson-maximum-ride-3-graphic-novel-by-narae-lee


Sabtu, 10 April 2021

Lady Julia 1: Silent In The Grave by Deanna Raybourn - Misteri Rumah Tangga Yang Berliku dan Cinta yang Mematikan

Akhirnya kami bisa mereview buku pertama dari seri Lady Julia. Sebelumnya, kami sudah mereview buku ketiga seri Lady Julia: Silent on the Moor, sejak saat itu kami jatuh cinta sama seri ini. Kami suka banget sama seri novel ini karena ceritanya bagus banget. Tokoh-tokohnya cerdas, tapi kelakuannya juga bisa kocak, sassy, penuh humor, tapi juga bisa anggun. Ceritanya juga cukup kompleks dan seru. Novel yang sangat menghibur dan jauh dari kata membosankan.

Oh ya, seperti yang kami sudah sebutkan di review sebelumnya, meskipun berseri, seri Lady Julia ini tidak masalah kalau dibacanya tidak berurutan. Setiap novel kasusnya berbeda. Yang berurutan cuman kisah cintanya Lady Julia dan Nicholas Brisbane yang menggemaskan. Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat sedikit plot buku pertama seri Lady Julia 1: Silent in the Grave ini. 

Cerita berawal dengan pingsannya Sir Edward Grey, suami Lady Julia. Sir Edward tumbang di tengan-tengah acara dan disaksikan banyak tamu undangan. Sir Edward memang sudah lama sekali sakit. Keluarga Grey semua punya penyakit keturunan yang sangat berat, dan Sir Edward bukanlah pengecualian. Tapi ternyata, serangan penyakitnya kali ini cukup fatal. Sir Edward Grey pun wafat tidak lama setelah dia pingsan. 

Saat itu, yang menolong Sir Edward adalah Brisbane. Julia bertemu dengan Brisbane pertama kalinya di depan suaminya yang sedang sekarat. Masalahnya, Brisbane di situ bukanlah tamu biasa. Edward menyewanya untuk menyelidiki siapa orang yang menginginkan kematiannya dan mengirim surat ancaman kepadanya. Brisbane mencurigai kalau Edward dibunuh. Tapi saat mengungkapkan kecurigaannya ini kepada Julia, Brisbane malah mendapatkan tanggapan dingin dan pedas. Kasus kematian Edward terpaksa lepas dari tangannya.

Hingga satu tahun kemudian, Julia tanpa sengaja menemukan surat ancaman yang pernah disebutkan Brisbane. Sekarang dia baru percaya kalau memang mungkin suaminya dibunuh oleh seseorang. Julia butuh kebenaran, dan dia terpaksa menemui Brisbane dan memintanya untuk menyelidiki kasus Edward lagi. Brisbane cukup berat hati, karena kasus ini sudah dibiarkan terlewat lama. Sulit untuk mencari petunjuk lagi, dan jenazah Edward pun sudah tidak mungkin untuk diautopsi.

Tapi tentu saja akan selalu ada jalan. Penyelidikan-penyelidikan dilakukan, ada orang-orang yang bisa diminta keterangannya, entah dengan muslihat atau terus terang, dan ada barang bukti yang ditemukan. Tapi Brisbane yang kuat dan terlihat galak ternyata juga punya kelemahan yang mampu melumpuhkannya. Julia sendiri terlalu aktif menyelidiki, dengan gayanya sendiri, yang tentu saja membuat Brisbane keberatan.

Kebenaran pun perlahan-lahan mulai terungkap. Ternyata banyak orang yang diam-diam menyimpan dosa-dosa mematikan, keinginan untuk membunuh, keinginan untuk menyakiti. Ada kisah cinta yang rumit, penuh pengkhianatan, penuh kebohongan dan tipu daya. Sanggupkah Julia menghadapi kenyataan kehidupan rumahtangganya yang ternyata memilukan dan menyakitkan? Apa yang akan dia lakukan setelah semua kebenaran terungkap? Tapi ternyata, nyawa Julia sendiri tidak aman. Julia berada dalam bahaya besar, dan Brisbane sudah merasakannya.


Cerita di novel ini ternyata cukup mengejutkan juga. Rasanya sih kasusnya lebih rumit dari buku ketiganya yah. Melibatkan banyak tokoh, banyak kisah yang terpisah-pisah dan tampak tidak nyambung tapi sebetulnya merupakan satu jaring sebab akibat. Kasusnya pun sebenarnya tidak hanya satu, tapi ada beberapa dan saling berkaitan. Kebenarannya pun cukup mengejutkan, sebuah pukulan berat untuk Julia sebetulnya. Di buku pertama ini Lady Julia juga masih keliatan kalem, belum yang se-sassy atau seberani di buku ketiga. Tapi, meskipun Julia masih kalem, ceritanya tetap seru dan penyelidikan-penyelidikannya sangat menarik.

Rating Goodreads novel ini 3.90/5.00. Tapi kalau untuk kami pribadi, rating novel ini 5.00/5.00. Menurut kami novel ini bagus banget, plot dan kasusnya menarik. Gaya penulisannya bagus, seru dan jauh dari kata ngebosenin. Novel yang recommended banget untuk para pecinta novel historical romance, dan misteri detektif.

Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/lady-julia-1-silent-in-the-grave-by-deanna-raybourn


Quote

Jika Anda tidak takut, Anda tak akan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

~ Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau sudah terlalu jauh untuk berbalik, Julia," serunya. "Beranikan dirimu dan lanjutkan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Lanjutkan apa pun yang sudah kau mulai dan jangan menengok ke belakang. Tanpa sedu sedan, tanpa gemetaran. Audeo. Beranilah.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau tak akan tahu begitu persoalan ini selesai. Saat itu, hanya kau yang bisa memutuskan apakah harga yang kau bayar terlalu mahal, apakah perubahan yang terjadi terlalu berlebihan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Terkadang aku bertanya-tanya apakah aku akan mengambil jalan lain jika mengetahui apa yang menungguku di jalan yang kupilih.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Aku akan lebih memilih belajar--jika harus melewati bahaya dan penderitaan yang sangat besar--apa pun yang diajarkan kehidupan.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Orang sering menyesal memberikan kepercayaan di masa-masa sulit

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau baru saja mengalami pukulan yang berat, tapi kau akan pulih. Kau masih muda dan kuat. Kau merasa penderitaan ini sangat menyakitkan karena belum sering mengalaminya di dalam hidupmu. Tapi percayalah pada Ayah, sakitnya akan berkurang seiring waktu. Dan lama-lama, lukanya tak akan terlalu dalam lagi. Kau akan kembali mampu menikmati hidup. Kau akan kembali tertawa, mencintai, dan menangisi orang lain."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Menangis sampai puas memang sangat berguna. Kau akan segera pulih. Sekarang belum, tapi segera. Dan saat kau pulih, nikmatilah. Hidup ini sangat tidak pasti, sayangku. Kau harus menggenggam kebahagiaan ketika kau menemukannya."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn

Minggu, 04 April 2021

Kisah - Kisah Tengah Malam by Edgar Allan Poe - Teror yang Mencekam dan Mengerikan

Perjumpaan pertama kami dengan karya Edgar Allan Poe bukanlah dari karya-karya misterinya yang klasik dan terkenal, tapi justru dari salah satu game hidden object yang dibuat berdasarkan salah satu cerita Poe. Ada beberapa game yang kami mainkan, tapi yang paling kami ingat adalah game yang berjudul The Black Cat. Game yang berdasarkan cerita Poe adalah game yang punya cerita misteri yang seru. Makannya, sejak itu kami penasaran banget sama novelnya langsung. 

Buku ini adalah kumpulan dari cerita pendek karya Edgar Allan Poe. Terdiri dari 13 cerita pendek misteri yang isinya teror menakutkan, mencekam dan mengerikan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang yang tidak biasa. Setidaknya kami jarang sekali membaca cerita misteri dari sudut pandang seperti yang Poe tuliskan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang pelaku atau sudut pandang korban. Menjadikan pembaca berada di posisi pelaku dengan pikiran-pikirannya yang menyimpang dan perbuatannya yang mengerikan. Atau kadang Poe menempatkan pembacanya dari sudut pandang korban. Dengan siksaan tak terperi yang mengerikan dan teror yang yang bisa membuat seseorang gila. Buku ini bukanlah buku untuk pembaca yang punya hati lemah lembut, karena sama sekali tidak ada kelembutan di dalamnya. Kami sendiri suka pusing kalau mengingat lagi beberapa cerita di dalamnya. Tapi kan ini mau review ya, jadi mesti ditahan-tahan sedikit pusingnya.

Kami akan memberikan sedikit sinopsis dari cerita-cerita pendek yang ada di buku ini. Oh iya, kebanyakan narator di buku ini tidak bernama, untuk cerita-cerita tersebut kami akan menyebutnya sebagai Sang Pencerita. Spoiler Alert! Sinopsis ini mungkin akan mengandung sedikit atau banyak spoiler:

GEMA JANTUNG YANG TERSIKSA (THE TELL-TALE HEART)

Cerita pertama sekaligus cerita yang menginspirasi sampul buku ini. Kita akan mengikuti pikiran seorang psikopat yang gila, atau orang gila yang juga psikopat. Yang terobsesi sekaligus tersiksa dengan detak jantung seseorang. Dia mungkin gila dengan pikiran tak waras dan tak masuk akal. Tapi, dia bisa merencanakan sebuah pembunuhan yang sangat terencana, rapih, dan sangat kejam. Walaupun pada akhirnya, kegilaannya membuatnya membongkar perbuatannya sendiri.


PESAN DALAM BOTOL (MS. FOUND IN A BOTTLE)

Sebuah kapal terjebak badai mengerikan. Hanya dua orang yang selamat, Sang Pencerita dan satu orang Swedia. Kapal pun terombang-ambing di lautan. Hingga suatu hari mereka bertabrakan dengan sebuah kapal perang besar. Sang Pencerita berhasil menyelamatkan dirinya ke kapal perang itu, dan meninggalkan si orang Swedia. Tapi, entah kenapa Sang pencerita ini justru memilih untuk menyelinap diam-diam di dalam kapal sebagai penumpang gelap. Kapal perang ini sangat aneh. Sudah sangat tua, dengan peralatan-peralatan yang sudah ketinggalan jaman. Dia pun mencuri barang-barang dari sang kapten kapal untuk membuat jurnal kisahnya untuk nanti dimasukkan ke dalam botol dan dilemparkan ke laut. Tapi ada keanehan lain. Kru kapal tidak ada yang menyadari kehadirannya, tidak ada yang melihatnya, meskipun dia berdiri di depan hidung mereka.


HOP-FROG

Hop-Frog adalah nama seorang pelawak atau sebenarnya lebih tepat kalau kita menggunakan istilah jester. Hop-Frog dan temannya, Tripetta, diculik dari tempat asal mereka oleh seorang jendral untuk dijadikan hadiah kepada sang Raja. Raja dan para menterinya seringkali berbuat semena-mena kepada mereka. Hop-Frog tentu saja bukan nama asli. Hop-Frog mendapatkan nama itu karena tubuhnya yang kerdil dan kakinya yang cacat, yang menyebabkan dia harus berjalan dengan melompat. Tripetta juga kerdil, tapi proporsi tubuhnya sempurna, dan dia adalah seorang penari unggul. Mereka menjadi hiburan untuk Raja dan para menterinya. Tapi mereka sering mendapatkan perlakuan buruk. Salah satunya adalah ketika raja meminta Hop-Frog merencanakan sebuah pesta topeng. Tapi raja meminta dengan cara yang kasar dan menyiksa Hop-Frog. Hop-Frog pun merencanakan sebuah permainan yang luar biasa untuk pesta topeng itu. Saking luar biasanya, Sang raja dan para menteri menjadi sangat antusias. Permainannya benar-benar sangat luar biasa...mematikan.


POTRET SEORANG GADIS (THE OVAL PORTRAIT)

Sang Pencerita kisah ini sedang terluka dan dia butuh istirahat. Ketika sedang beristirahat di sebuah kastel pegunungan (di buku ini disebut dengan istana), dia ditempatkan di kamar yang memiliki banyak lukisan. Di kamar itu juga ada sebuah buku yang isinya mengkritik dan menjabarkan apa-apa yang dilukiskan di kamar tersebut. Suatu waktu, saat dia sedang mengubah posisi lilinnya, cahaya malah menerangi sebuah sudut yang tadinya terhalang, menunjukkan sebuah lukisan seorang gadis muda. Lukisan yang benar-benar luar biasa, tampak sangat nyata, sampai bisa dikira sebagai orang betulan kalau bukan karena bingkai lukisannya. Dia pun segera mencari tahu tentang lukisan itu di buku panduannya. Tapi cerita yang dia temukan, adalah cerita paling mengerikan tentang nasib gadis cantik di dalam lukisan itu.


MENGARUNGI BADAI MAELSTRÖM (A DESCENT INTO THE MAELSTRÖM)

Sang Pak Tua punya kisah. Kisah mendebarkan yang diceritakan saat pendakian sebuah gunung di Lofoten, Norway. Kisah bagaimana dia berhasil lolos dari badai besar dan pusaran air laut maelström yang sangat dahsyat dan berbahaya. Teror badai dahsyat, ketegangan, dan kesedihan menjadi satu kisah yang luar biasa. Dia telah lolos dari maut, tapi dengan bayaran yang sangat mahal.


KOTAK PERSEGI PANJANG (THE OBLONG BOX)

Sang Pencerita akan segera pergi berlayar. Perjalanan dari Charleston, South Carolina menuju New York di atas kapal Independence. Ketika melihat-lihat catatan kapal, dia melihat kalau teman lamanya, Cornelius Wyatt akan ikut berlayar juga. Wyatt akan membawa serta istrinya, dan dua saudara perempuan. Tapi Wyatt memesan 3 kamar. Sangat aneh. Tapi mungkin kamar ketiga untuk pelayan atau barang bawaan tambahan. Pelayaran sempat tertunda lama karena satu dan lain hal, tapi akhirnya berangkat juga. Wyatt ternyata memang membawa barang bawaan besar, sebuah kotak persegi panjang, dengan lubang di tengahnya. Panjang kotak itu dua meter dengan lebar hampir satu meter. Baunya juga sangat aneh. Dia jadi sangat penasaran dengan isinya.  Dia menduga Wyatt berhasil mendapatkan salinan lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci yang sangat berharga dan meletakkannya di kotak itu. Kotak itu pun juga diletakkan di kamar Wyatt dan istrinya alih-alih di kamar ekstra yang mereka pesan. Dia juga sangat penasaran dengan istri Wyatt. Dulu, Wyatt sering menceritakan tentang wanita yang akan menjadi istrinya dengan sangat berbunga-bunga, memuji kecantikannya yang luar biasa. Tapi, tingkah laku Wyatt sangat aneh, istrinya juga ternyata biasa-biasa saja, dan setiap malam istrinya justru diam-diam tidur di kamar ekstra sementara dari kamar Wyatt terdengar suara-suara aneh. Sayangnya, pelayaran itu tidak mulus, mereka terjebak badai, Independence pun rusak dan mereka harus menyelamatkan diri. Wyatt yang tadinya sudah selamat di atas sekoci penyelamat meminta kapten agar kembali. Dia ingin membawa kotak itu juga, dia tak ingin terpisah dari kotak itu. Permintaan yang tentunya ditolak. Tapi Wyatt tetap ngotot. Dia pun kembali sendirian ke Independence, membawa kotak itu, mengikatkan dirinya ke kotak itu, hanya untuk tenggelam bersamanya. Apa yang diceritakan sebulan kemudian oleh sang kapten kapal kepadanya adalah kisah paling mengejutkan dan paling sedih tentang kotak itu dan Wyatt.


OBROLAN DENGAN MUMMY (SOME WORDS WITH A MUMMY)

Suatu malam Sang Pencerita makan makanan enak berupa beberapa porsi besar daging kelinci dan banyak bir Brown Stout. Setelah kenyang dia pun pergi tidur. Tapi tak lama dia dibangunkan karena ada panggilan darurat untuk ke rumah Dokter Ponnonner. Di sana akan diadakan acara pembukaan balutan sebuah mummy. Dia pun segera pergi ke rumah Dokter Ponnonner untuk menghadiri acara yang sangat berharga ini. Ternyata mummy tersebut sangat unik dan sangat berbeda dari mummy lainnya. Kondisinya sangat bagus, dan anehnya tidak ada sayatan di tubuhnya seperti biasanya ada di mummy lainnya. Otopsi pun dilakukan. Di satu saat mereka juga iseng-iseng melakukan percobaan ala frankenstein dengan mengalirkan listrik ke mummy tersebut. Ternyata mummy itu bangun dan hidup lagi. Mummy itu mengutuk dan memarahi mereka karena telah mencemari tubuhnya. Mereka pun meminta maaf dan menjahit kembali bagian-bagian tubuh yang tadi sudah mereka otopsi. Sang Mummy pun diberi pakaian dan mereka pun bercakap-cakap. Percakapan antara mummy dan para tamu serta dokter ini adalah sebuah percakapan yang sangat menarik. Diskusi panas pun terjadi. Ketika perbincangan berakhir, sang pencerita pun pulang ke rumah dan tidur. Tapi besoknya, dia bangun, merasa tidak bahagia dengan masanya dan memutuskan untuk pergi ke tempat dokter Ponnoner dan meminta dirinya dibalsam dan dijadikan mumi untuk beberapa ratus tahun mendatang.


SETAN MERAH (THE MASQUE OF THE RED DEATH)

Kisah ini bertempat di suatu gereja berbentuk dengan struktur seperti sebuah kastil. Di suatu wilayah yang sedang terserang sebuah wabah mematikan yang dijuluki sebagai Setan Merah. Pangeran Prospero mengundang 1000 temannya dari kalangan bangsawan yang punya tubuh sehat dan hati yang riang untuk mengungsi ke gereja yang dirancang sendiri olehnya. Di sana, mereka akan mengasingkan diri dari dunia luar hingga wabah mereda. Mereka membekali diri dengan sangat mewah sebelum kemudian menyegel pintunya. Banyak hiburan yang sudah disiapkan di dalamnya. Suatu hari, mereka pun mengadakan sebuah pesta topeng untuk hiburan. Ada 7 ruangan dengan 7 tema warna berbeda-beda yang bisa dijelajahi oleh para tamu. Ada ruang biru, ungu, hijau, oranye, dan violet. Sedangkan kamar ketujuh bertema warna hitam dan diterangi cahaya merah darah yang datang dari jendela dengan kaca berwarna. Perpaduan warna ini memberikan kesan yang sangat menakutkan. Hanya sedikit tamu yang berani masuk ke kamar ketujuh. Di kamar ketujuh juga ada sebuah jam ebony hitam besar. Setiap jam, jam hitam itu akan berdentang nyaring dengan suara yang entah kenapa menakutkan. Membuat orang-orang berhenti bergerak dan orkestra berhenti memainkan musik. Tapi setelah suara dentangan itu sirna, keadaan kembali menjadi normal. Tapi tepat tengah malam, ada tamu yang bercanda dengan kelewatan. Sang tamu berdandan dengan pakaian pemakaman dan topeng seperti orang yang terkena wabah Setan Merah. Dengan murka Pangeran Prospero memerintahkan untuk menangkapnya agar mereka bisa mnghukumnya. Tapi tak ada tamu yang berani menghentikan orang itu. Pangeran Prospero terpaksa mengikutinya. Mengikuti hingga ke ruang ketujuh. Dimana jam hitam berdentang dengan dentangan kematian.


KUCING HITAM (THE BLACK CAT)

Entah mengapa, seorang pencinta binatang lama kelamaan berubah menjadi penyiksa binatang. Sepertinya ini kondisi tak terhindarkan karena menjadi pecandu alkohol. Dia berubah menjadi pemabuk mengerikan yang sadis. Pluto, kucing hitam kesayangannya pun menjadi korban. Hanya karena kena gigitan pembelaan diri, dia mencungkil mata Pluto dengan kejam. Paginya dia pun merasa bersalah. Tapi dia mengusir rasa bersalah itu dengan semakin banyak minum. Semakin mabuk, dia semakin keji. Pluto yang tak bersalah itu digantung dengan kejam. Tapi, malam setelah dia menggantung Pluto, rumahnya terbakar habis. Memusnahkan seluruh harta bendanya. Kecuali satu dinding. Satu dinding dengan bayangan seperti bayangan kucing besar yang mirip pluto, lengkap dengan lingkaran tali di lehernya. Dia menyesal telah memperlakukan Pluto dengan kejam dan ingin mencari penggantinya. Suatu malam, dia menemukan kucing hitam yang mirip dengan Pluto, dengan satu perbedaan, ada corak putih di dadanya. Sedangkan bulu Pluto hitam legam. Kucing itu pun ikut pulang dengannya. Tapi, lama kelamaan dia jadi membenci kucing itu. Kucing itu ternyata juga pernah dicungkil matanya, menjadikannya semakin mirip dengan Pluto. Kucing itu mengikutinya kemana-mana, seperti menghantuinya. Bulu putih di dadanya juga lama kelamaan menipis hingga menjadi sebuah garis. Garis seperti tali gantung. Suatu hari, ia dan istrinya turun ke ruang anggur. Kucing itu juga ikut. Kucing itu hampir membuatnya tersandung dan ini memicu amarahnya. Dia langsung mengayunkan kapak untuk membacok si kucing, tapi istrinya menghentikannya. Amarahnya menjadi teralihkan dan dia justru membunuh istrinya. Dia pun menyembunyikan istrinya di dalam dinding. Si kucing menghilang entah kemana. Karena lama menghilang, polisi pun datang. Dia cukup sombong dan yakin kalau mayat istrinya tidak akan pernah ditemukan. Tapi teriakan mengerikan yang datang dari dalam dinding telah membuka kedoknya. Di situ ditemukan mayat sang istri dan si kucing hitam yang tanpa sengaja ikut terkurung di dalam dinding.


JURANG DAN PENDULUM ( THE PIT AND THE PENDULUM)

Kali ini Sang Pencerita adalah seorang tawanan. Tawanan yang tinggal menunggu hukuman mati. Masalahnya, dia tidak dibiarkan mati dengan mudah. Hukuman matinya adalah sebuah eksperimen. Sebuah eksperimen siksaan yang bertubi-tubi. Siksa kegelapan, jurang dalam di tengah ruangan, diikat di meja dengan siksa teror pendulum yang bergerak turun sedikit demi sedikit untuk membunuhnya, bahkan siksa teror dari tikus-tikus kelaparan yang siap melahapnya ketika dia akhirnya terbunuh. Apakah dia bisa lolos dari semua ini? Apakah dia bisa mati dengan cepat saja? Atau kalaupun dia bisa lolos, ada siksaan apa lagi yang sedang menantinya?


PERTANDA BURUK (THE SPHINX)

New York sedang dilanda wabah kolera. Banyak yang sudah menjadi korban. Setiap hari ada saja kabar buruk yang datang. Sang Pencerita sedang memenuhi undangan seorang kerabat untuk tinggal di sebuah vila sederhana di tepi Sungau Hudson. Para penghuni vila sebetulnya tetap melakukan kegiatan musim panas dengan cukup normal. Meskipun di luar sana sedang kacau balau. Sang pemilik vila adalah orang yang lumayan tenang. Sedangkan Sang Pencerita saat ini sudah galau berat. Kecemasannya memuncak, walaupun sudah dihibur oleh sang pemilik vila. Memang salah dia sendiri, kenapa juga dia membaca kisah-kisah horor di perpustakaan vila tanpa seizin pemiliknya. Bacaan favoritnya adalah yang berhubungan dengan topik-topik pertanda buruk. Dan sebetulnya, tidak lama setelah Sang Pencerita tiba di vila, dia melihat sesuatu yang mengerikan di luar sana. Dia melihat sesosok makhluk misterius yang menyeramkan. Apakah makhluk itu sebuah pertanda buruk dari wabah yang sedang melanda seisi kota?


WILLIAM WILSON

William Wilson, sebut saja begitu namanya, akan menceritakan masa sekolahnya yang aneh. Di sekolahnya, ada seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengannya. Dia selalu mengikuti gerak-gerik William, berpakaian yang sama, bahkan berjalan dengan gaya yang sama. Yang berbeda hanya gaya mereka berbicara. Anak laki-laki itu hanya akan berbicara dengan berbisik. Anak laki-laki ini sering mengganggu William, tapi tampaknya anak-anak lain tidak terlalu perduli dengan perbuatannya. Suatu malam, William diam-diam ke kamar anak laki-laki itu. Dia sudah berencana untuk mengisenginya. Tapi dia justru terkejut karena dia seperti menatap wajahnya sendiri. William langsung pergi dari sekolah itu dan tidak pernah kembali. William akhirnya bersekolah lagi di Eton dan Oxford. William adalah laki-laki liar dengan banyak kenakalan dan tipu muslihat. Kalau dia berjudi, dia akan selalu bisa menipu dan menghabisi lawan mainnya sampai lawan mainnya bangkrut. Tapi, laki-laki yang mirip William itu tiba-tiba datang lagi, memperingatkan orang-orang yang dia tipu tentang kelakuan William lalu segera pergi begitu saja. Perbuatan curang William terbongkar dan dia segera diringkus. Dia pun kabur. Tapi kemanapun dia pergi, laki-laki itu terus membuntuti. Laki-laki itu akan datang setiap William akan berbuat jahat dan membongkar kedoknya. Tapi suatu hari William pun akhirnya sudah muak dengan kelakuan laki-laki yang meniru-nirunya ini, mengganggu segala tindak-tanduknya. William pun mengajaknya berduel sampai mati. Tapi siapa yang akhirnya kalah? William Wilson atau laki-laki itu, yang namanya juga William Wilson?


MISTERI RUMAH KELUARGA USHER (THE FALL OF THE HOUSE OF USHER)

Suatu hari Sang Pencerita mendapatkan surat undangan mendesak dari sahabat lamanya, Roderick Usher. Roderick mengeluhkan sakitnya yang semakin parah dan meminta pertolongannya untuk mendampingi. Dia pun datang ke rumah keluarga Usher, sebuah kastil tua dengan nuansa yang melankolis. Di rumah itu selain Roderick ternyata juga ada adik perempuan Roderick, Madeline. Mereka berdua adalah keturunan terakhir keluarga Usher. Sayangnya mereka mengidap penyakit yang sama. Madeline sudah sangat parah dan sekarat. Menjadikannya sering mengalami trance dan berjalan berkeliling kastil. Roderick sebenarnya punya banyak bakat seni. Sang Pencerita berusaha untuk menghiburnya dengan sering membacakan buku atau mendengarkan Roderick menyanyikan lagu gubahannya. Tak lama, Roderick mengabarkan kalau Madeline sudah wafat. Tapi jenazah madeline tidak langsung dikuburkan. Roderick takut penyakit unik yang diderita mereka akan mengundang dokter-dokter  untuk mengotopsi jenazah adiknya. Maka Roderick dan Sang Pencerita pun akhirnya memindahkan jenazah itu ke sebuah ruang khusus berpintu besi. Ruang itu terletak tepat dibawah kamar Sang Pencerita. Suatu malam, badai mendera rumah keluarga Usher. Roderick pun datang ke kamar Sang Pencerita dengan sangat histeris. Sang pencerita berusaha menenangkannya dengan membacakan sebuah cerita dari novel berjudul The Mad Trist. Tapi apa yang dia bacakan tiba-tiba terasa hidup dan nyata. Mungkin hanya imajinasinya saja. Tapi suara-suara itu semakin nyata. Dan datangnya dari bawah kamar tidurnya.


Banyak cerita-cerita di dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) yang tak bernama. Menjadikan "aku"-nya adalah sang pembaca sendiri. Tapi kami memberinya nama Sang Pencerita untuk memudahkan sinopsis di sini. Membaca buku ini akan terasa seperti membaca kisah horor yang kita alami sendiri. Kadang-kadang sebagai pelaku, kadang sebagai korban, kadang sebagai saksi peristiwa. Mendalami pikiran-pikiran yang aneh, mengerikan, dan tidak waras. Mendalami ketakutan dan teror yang terjadi.

Cerita-cerita yang ditulis Poe itu sebenarnya sangat detail sehingga kadang bisa terasa membosankan. Tapi kalau kita sudah bisa menyelami ceritanya....saran aja, sebaiknya tidak usah terlalu diselami....esensi ceritanya bisa sangat mengejutkan, sangat mengerikan. 

Cerita-cerita Poe juga meskipun detail tapi secara cerdasnya ambigu juga, membuat pembaca bisa menafsirkan ceritanya sesuka mereka. Menjadikan kisah-kisah karya Poe sebagai kisah-kisah yang menarik untuk dianalisis lebih dalam. Contohnya nih, cerita pertama, Gema Jantung yang Tersiksa, jadi dia ini psikopat atau orang gila? Siapa yang dia bunuh? Ayahnya? Tetangganya? Di cerita Pesan Dalam Botol membuat kita mengira-ngira, jadi, siapa hantunya? Kapal tempur atau dia yang menyelinap ke dalam kapal? Kisah William Wilson juga menyisakan pertanyaan, Siapa William satunya? Apakah benar-benar ada, atau William ternyata punya kepribadian ganda? Ruang analisisnya banyak banget deh di buku ini. Asik banget buat dibahas.

Buku ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 3.98/5.00. Kami pun memberi rating 4.50/5.00. Seandainya buku ini tidak bikin sakit kepala karena terornya, mungkin kami akan memberi rating sempurna.

Buku ini masih tersedia ya di tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/kisah-kisah-tengah-malam-by-edgar-allan-poe


Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.