Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Selasa, 29 Januari 2019

The Infinite Sea by Rick Yancey - Bertahan Melawan Serangan Alien di Bumi

The Infine Sea...Lautan Tak Bertepi...

Pertama kali kami tertarik dengan buku ini adalah karena buku ini adalah lanjutan dari novel The 5th Wave. Kebetulan, kami belum membaca novelnya tapi sudah menonton film-nya duluan, dan lumayan suka dengan film-nya. Sayangnya, entah karena alasan apa, film The 5th Wave ini tidak ada lanjutannya, padahal novelnya adalah sebuah trilogi. Mungkin karena film-nya kurang laku sepertinya, dan ratingnya kurang bagus. Menurut kami pribadi, sebenarnya film-nya cukup lumayan.

Balik lagi ke The Infinite Sea...buku ini menawarkan pengalaman membaca yang cukup berbeda. Kalau teman-teman terbiasa membaca dengan alur maju yang mulus, buku ini menawarkan alur maju, mundur, dan pindah gigi...alias pindah sudut pandang orangnya. Yup, di satu saat kita akan membaca cerita yang terus maju, di bab berikutnya bisa saja ada cerita flashback. Saat kita pindah segmen bab besar, --bab di buku ini dibagi dua, ada bab besarnya yang berisi bab-bab kecil-- maka kita akan berpindah melihat dari sudut pandang tokoh lain. Buku ini menggunakan kata ganti orang pertama, 'aku'. Jadi kalau kita belum terbiasa, atau belum sadar, 'aku' di sini bisa sangat membingungkan. 'Aku' bisa Cassie, Ringer, atau bahkan Poundcake. Atau bahkan tokoh lain.

Pengaturan plot mundurnya juga tidak semata flashback, tapi juga plot mundur yang sebetulnya maju. Nah lho, bingung ngga? Jadi bukan flashback, tapi melihat peristiwa dari sudut pandang tokoh yang lain. Misalnya nih, saat Cassie dan kawan-kawan kabur dari hotel sambil membawa Poundcake yang terluka. Mereka terpaksa meninggalkan Poundcake yang sekarat dan tidak ada harapan. Tidak lama kemudian mereka melihat hotel meledak berkeping-keping. Akhir bab. Awal bab barunya akan mundur sedikit plotnya, masuk ke sudut pandang Poundcake. 'Aku' berubah dari Cassie ke Poundcake. Nah. di bab ini diceritakan apa yang Poundcake lakukan sampai menyebabkan hotel tersebut meledak. Kira-kira gambarannya seperti gambar di bawah.

Nah, di bab berikutnya 'Aku' -nya akan berubah lagi. Timeline-nya dimana? Bisa dimana saja, bisa sebelum kabur, atau setelah hotel meledak, atau bahkan di tengah-tengahnya. Kalau tidak biasa, dan belum memahami alur serta gaya ceritanya, pasti akan bingung. Tapi kalau sudah mulai terbiasa, dan mulai memahami bagaimana menikmati buku ini, novel The Infinite Sea ini sebenarnya sangat dalam. Setiap tokoh yang menjadi 'aku' punya kisahnya masing-masing yang sangat dalam.

The Infinite Sea ini sebenarnya novel yang sangat bagus. Ceritanya kompleks dan agak gelap. Yah memang ceritanya kan dimana bumi seperti memasuki masa kegelapan, saat 99% manusia musnah oleh serangan alien. Thanos aja masih baik kali ya, cuman 50% yang dimusnahkan sama dia.

Kalau mau dibandingkan sama seri The Hunger Games misalnya, plot The Hunger Games masih jauh lebih sederhana, dan kita hanya melihat dari sudut pandang Katniss saja. Sementara The Infinite Sea, plot dan timeline-nya jauh lebih kompleks, sudut pandang tokohnya pun ada banyak. Oh iya, majas metafora atau kalimat-kalimat kiasan juga ada banyak di buku ini. kata The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) sendiri merupakan sebuah metafora tersendiri. Kami rasa novel ini cocok deh jadi studi kasus pelajaran Bahasa Indonesia. Hahahaha..

Apakah teman-teman sudah membaca juga buku ini? Bagaimana tanggapannya? Silahkan komen di bawah ya ^_^

Quote

Berpikirlah cepat. Jangan panik. Seperti catur. Mempertimbangkan peluang. Menakar risiko.
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

"Kadang-kadang kau berada di tempat yang salah pada waktu yang keliru dan apa yang terjadi bukan kesalahan siapa-siapa. Kau cuma ingin merasa bersalah agar kau akan merasa lebih baik."
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

"Jangan putuskan seperti apa perasaanmu terhadap sesuatu sebelum kau mencobanya."
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

Saat itu semuanya mengerti. Namun ada perbedaan antara mengerti dan menerima.
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

Aku tidak menyukai risiko, tak pernah; aku cuma belajar untuk menerimanya.
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

Saat itu, aku tak menganggapnya sebagai janji. Kukatakan pada diri sendiri itu bukan janji. Kukatakan padanya itu bukan janji. Tapi ada hal-hal yang kita katakan pada diri sendiri tentang kebenaran, dan ada hal-hal yang dikatakan kebenaran tentang kita.
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

"Sebab cinta itu tak rasional," jawabku. "Cinta tak mengikuti aturan. Bahkan aturannya sendiri. Cinta adalah satu hal di semesta ini yang tak bisa diprediksi."
~The Infinite Sea (Lautan Tak Bertepi) by Rick Yancey

Buku ini tersedia di:
1. Book Depository

Rabu, 23 Januari 2019

Alice's Adventures in Wonderland - Ternyata Sulit...

Alice's Adventures in Wonderland (biasanya disingkat menjadi Alice in Wonderland saja) adalah salah satu cerita klasik karangan Lewis Carroll. Terbit pertama kalinya pada tahun 1865. Seperti yang sudah banyak orang tahu, novel ini menceritakan kisah seorang Alice yang masuk ke dalam lubang kelinci dan berakhir di sebuah negeri khayalan yang diberi nama Wonderland...atau begitu kira-kira garis besarnya.

Cerita Alice in Wonderland ini sudah banyak banget di adaptasi. Salah satunya adalah film Alice in Wonderland yang disutradarai oleh Tim Burton. Tayang di tahun 2010. Meskipun tidak melenceng dari tema utama --Alice masuk ke lubang kelinci dan pergi ke Wonderland--, dan tokoh-tokoh sentralnya tetap ada pastinya, plotnya bisa dibilang melenceng cukup jauh dari cerita aslinya. Tapi ya, kita kasih satu rahasia, filmnya ini jauh lebih mudah dicerna daripada bukunya. Wakakakak.

Kalo teman-teman mau tahu bagaimana cerita aslinya, tentu saja harus membaca buku Alice's Adventures in Wonderland karangan Lewis Carroll ini. Bukunya tipis, tapi percayalah, untuk paham kalimat-kalimat yang diungkapkan akan perlu pemikiran yang mendalam. Untuk benar-benar paham kalimatnya ya, tapi kalau untuk mengikuti ceritanya sih, cukup sederhana kok sebetulnya. Ada yang bilang gaya bahasanya penuh simbol-simbol. Bahkan, mengaitkannya dengan matematika. Sebenarnya, mungkin, mungkin ya, untuk novel seperti ini akan jauh lebih bagus kalau kita bisa mendapatkan buku ini dalam bahasa aslinya. Karena kalau sudah diterjemahkan, mungkin akan ada beberapa pergeseran makna dan kalimat. Gaya bahasa yang digunakan juga seperti penuh teka-teki dan makna terselubung, seperti banyak omong kosongnya. Mungkin karena itulah buku ini juga masuk dalam genre literary nonsense, sebuah genre dimana elemen masuk akal dengan tidak masuk akal itu seimbang, dengan merusak tata bahasa ataupun bermain dengan alasan-alasan logis. Pusing? Ya kami juga sama pusingnya kok. Hahahahaha.

Alice di bukunya pun, setidaknya untuk kami ya, bukan anak yang terlalu menyenangkan sebetulnya. Pemberani pastinya, dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Tapi kadang pengambilan keputusannya akan terasa keliru, menyebalkan hingga ke tingkat menggemaskan (saking sebalnya). Seperti saat Alice membesar dan menciut sambil meninggalkan kunci di meja berkali-kali. Atau saat dia menyela cerita Penyu Gadungan berkali-kali, padahal sudah dibilang untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun sampai ceritanya selesai.

Secara keseluruhan, buku ini merupakan sebuah petualangan tersendiri. Sekali lagi, untuk tahu seperti apa cerita asli Alice in Wonderland, wajib banget untuk membaca buku karangan Lewis Carroll ini.

Apa teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis komentar di bawah yaa ^_^

Quote

Pasalnya, ia pernah membaca beberapa sejarah singkat yang seru tentang anak-anak yang terbakar, dan dimangsa oleh hewan-hewan liar serta makhluk-makhluk mengerikan lainnya, hanya karena mereka tidak mau mengingat aturan-aturan sederhana yang diajarkan oleh teman-teman mereka.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Seandainya semua orang mengurus masalahnya sendiri, dunia ini pasti akan berputar jauh lebih cepat daripada biasanya,"
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Maukah kau memberitahuku, kumohon, ke arah mana aku harus pergi dari sini?"
"Itu sangat tergantung pada tujuan yang kauinginkan," jawab si Kucing.
"Aku tak terlalu perduli ke mana--"
"Kalau begitu, arah yang kautuju juga tidak penting," ujar si Kucing.
"--selama aku bisa tiba di suatu tempat," Alice menambahkan penjelasan.
"Oh, pasti kau bisa tiba di sana, jika kau berjalan cukup lama," si Kucing menjawab lagi.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Segala sesuatu memiliki pesan moral, jika kau bisa menemukannya.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Senin, 21 Januari 2019

Komik My Sunshine by Fuon Amahara - Wow, Tiba-tiba jadi Direktur!

Gimana rasanya kalau kita tiba-tiba jadi direktur sebuah kebun binatang cyborg? Pasti wow banget kan. Itulah yang dialami Hinata, di komik My Sunshine ini. Hinata yang biasanya tinggal di asrama karena kedua orangtua telah bercerai dan telah menikah lagi, tiba-tiba dapat rejeki nomplok. Tanpa disangka-sangka Hinata mendapatkan warisan kebun binatang cyborg "Kujou Animal Park" dari nenek jauhnya yang seorang profesor. Hinata yang memang sedang ingin mencari kerja dan punya tempat tinggal baru tentu saja melihat ini sebagai kesempatan yang sangat bagus. Tapi, tentu saja ada syarat-syarat yang harus Hinata penuhi, dan ada Shinya Kujou, sang Wakil Direktur yang sepertinya membenci Hinata.

Cerita My Sunshine ini cukup manis ya, dan juga lucu. Ceritanya sangat kekeluargaan sekali. Tentang bagaimana Hinata yang mungkin mengalami broken home karena orangtuanya bercerai, menghadapi masalah dan mengatasi perasaannya. Juga tentang Shinya yang diadopsi oleh Profesor Kaede Kujou. Juga bagaimana mereka berdua berinteraksi ditengah-tengah rasa tidak suka yang muncul.

Di komik ini juga ada dua cerita lagi. Tsukuyomi Douji, yang ceritanya agak mistis. Tapi tidak menyeramkan kok. Cerita tentang seorang anak yang menjadi hantu dan mencari reinkarnasi ibunya. Ceritanya bagus dan dikemas dengan apik dan lucu. Juga ada Happy Lucky My Star! yang bercerita tentang kedatangan alien ke bumi.

Kami suka komik ini karena ceritanya bagus, menarik, dan dikemas dengan gaya cerita yang lucu dan kocak. Gambarnya pun bagus dan imut, tokoh cewek dan cowoknya cukup cantik dan tampan.

Ada yang sudah baca komik ini juga? Bagaimana menurut teman-teman? Silahkan komentar di bawah yaa ^_^

Sabtu, 19 Januari 2019

The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson - Buku Bagus, Tapi Apakah Cocok untuk Pembaca Indonesia?

The President Is Missing, novel karya mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan penulis ternama James Petterson ini tidak diragukan kebagusannya. Kami akui bahwa buku ini bagus banget penulisannya. Plot dan jalan ceritanya menegangkan, dengan ending yang tidak disangka-sangka sama sekali. Bukunya sangat membumi dan tidak banyak istilah-istilah kenegaraan yang sulit dipahami pembaca awam. Jadi meskipun teman-teman membaca buku aslinya yang berbahasa Inggris, kami rasa sih tidak akan banyak kesulitan untuk memahami dan menikmati membaca buku ini.

Buku ini menceritakan tentang cyberterrorism yang dialami oleh sang Presiden Amerika di dalam novel ini, Presiden Duncan. Sebuah virus komputer yang berhasil menembus server-server pemerintahan. Datang tanpa permisi lalu pergi tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Virus yang sangat berbahaya karena ternyata mampu membuat lumpuh semua infrastruktur penting hingga ke alat-alat elektronik terkecil. Hal menakutkan yang dapat membuat Amerika kembali ke zaman kegelapan, lumpuh dan tak berdaya.

Tidak hanya itu, Presiden Duncan pun harus menghadapi kenyataan adanya pengkhianat di lingkaran terdalamnya. Pengkhianat yang membocorkan kode nama virus tersebut. Sang Presiden juga harus menghadapi mantan teroris yang memiliki cara menghentikan virus tersebut. Belum selesai sampai di situ, mereka juga dikejar-kejar untuk dibunuh oleh para pembunuh bayaran. Presiden pun terpaksa menghilang dari Gedung Putih, padahal di sana dia juga meninggalkan masalah kenegaraan yang tidak kalah peliknya.

Menurut kami buku ini sangat bagus dan menegangkan. Seperti nonton film action rasanya. Lagipula, siapa lagi yang paling kredibel untuk menulis sebuah novel fiksi tentang kepresidenan selain sang mantan presiden sendiri? Iya kan?

Tapi diluar dari kelebihannya, kami melihat adanya kelemahan. Kelemahan yang, menurut kami ini yah, cukup signifikan untuk dibahas. Khususnya untuk kita pembaca dari Indonesia.

Buku ini mengisahkan tentang cyberterrorism. Berarti ada cerita tentang terorisnya kan? Yuups. Kalau teman-teman bisa menebak, buku ini sebenarnya typical banget di bagian yang ini. Sangat Amerika sekali, kalau kita boleh bilang begitu. Terorisnya bawa-bawa nama Jihad. Terorisnya kelahiran Turki. Meskipun Presiden Duncan membela dengan menyatakan bahwa sang teroris bukan Islam dan tidak beragama, dan cenderung netral dan membela, tapi tetap saja, kenapa harus dibawa-bawa dari awal bukan? Hal ini ditambah lagi dengan sang pembunuh bayaran yang dikisahkan adalah anak dari seorang ayah muslim, yang terguncang setelah menyaksikan ayahnya dibunuh oleh para serdadu. Dia membalaskan dendam dengan menjadi seorang sniper pembunuh. Kembali, kenapa harus membawa-bawa agama? Walaupun yang ini lebih ke arah kasihan, dia menjadi pembunuh karena luka batin yang dialaminya saat kecil.

Hal di atas itulah yang menyebabkan kami agak meragukan buku ini akan cocok untuk diterbitkan di Indonesia. Kalau Anda sebagai pembaca cukup open minded dan memandang ini hanya sebagai fiksi belaka. Ya buku ini bagus-bagus saja, tanpa kecuali. Tapi kalau buat Anda sebagai pembaca hal-hal di atas cukup sensitif, yaa menurut kami lebih baik membaca buku yang lain saja. Karena kami pun meskipun cukup open minded, tapi hal-hal seperti ini ya cukup sensitif juga.

Tapi ya, terlepas dari itu semua, toh buku-buku laris memang banyak yang bersinggungan pada agama tertentu. Seperti buku-bukunya Dan Brown, atau di Indonesia sendiri banyak buku-buku Islami yang bagus dan terkenal. Kami rasa, selama penggambarannya seimbang dan dalam konteks yang baik, penulisan agama dalam suatu fiksi boleh dan oke saja.

Tapi ya, semua akan tergantung pada para pembaca masing-masing. Bagaimana menurut teman-teman semua? Apakah sudah membaca buku The President Is Missing? Silahkan komentar di bawah ya.

Quote

I've learned the hard way that no matter how prepared you are, there are few defenses that work against predators.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

The moment you lose focus, you make a mistake
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

You learn to live with the paradox. If you don't, obsessing over the limits will keep you from making the most of what you can do.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Understand my limitations and keep doing whatever I can to make things better.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Nobody does anything for nothing.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Mourn your loses later, after the fight's over
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

When you're in the fight, fight.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

"One of the great ironies of the modern age," he begins, "is that the advancements of mankind can make us more powerful and yet more vulnerable at the same time. The greater the power, the greater the vulnerability. ...."
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

The fear is real. Neither of us wants war. Neither of us will win. The question is always, how far are we willing to be pushed?
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Take out the leader, and the rest of the pack panics.
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Sometimes...smart people do dumb things
~The President Is Missing by Bill Clinton & James Petterson

Senin, 14 Januari 2019

Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat - Hikmahnya...Jangan Terlalu Polos dan Jangan Mudah Terhasut

Kembali lagi dengan kisah si Kera Sakti, dan rombongan Biksu Tang yang sedang melakukan perjalanan ke Barat untuk mengambil kitab suci. Kalau ada teman-teman yang bertanya, ke Barat ini maksudnya kemana sih? Itu maksudnya ke India ternyata. Jadi, rombongan biksu Tang melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India. Dan ingat, perjalanan ini dilakukan dengan berjalan kaki, jadi perjalanan yang sangat jauh sekali.

Di buku kedua ini biksu Tang sudah tidak berdua saja bersama Wukong. Dalam perjalanan, akhirnya mereka bertemu dengan Zhu Bajie (Ti Pat Kai), dan Sha Wujing (See Gouw Ceng), yang kemudian keduanya akan menjadi murid biksu Tang juga dan sama-sama melakukan perjalanan ke Barat.

Di buku kedua ini bisa dibilang kisah yang ditekankan adalah soal kepercayaan. Dikisahkan biksu Tang ternyata gampang sekali dihasut, dan mudah tertipu oleh penampilan luar siluman yang menyamar. Berkali-kali tertipu oleh siluman, dan terkena hasutan Bajie, sampai-sampai dengan emosi mengusir Wukong dari rombongan. Wukong sendiri terlalu gampang bertindak ketika merasa dirinya benar. Padahal sebetulnya, kalau dia mau pakai taktik sedikit, mungkin dia tidak akan diusir dari rombongan. Zhu Bajie menjadi murid yang sangat menyebalkan karena penuh dengan nafsu, iri hati, banyak berbohong, dan senang menghasut. Pada akhirnya toh biksu Tang menyadari, bahwa tanpa Wukong, perjalanan akan jauh lebih sulit dan berbahaya.

Baca juga: 


Seperti biasa buku ini ditulis dengan apik, lucu, dan ringan dibaca. Meskipun kami tidak terlalu suka cerita hasut-menghasut (kadang suka kesel banget sama tokoh yang terkena hasutan, kayaknya kok bodoh banget), tapi buku ini sangat seru untuk dibaca. Adegan perkelahian antara Wukong dan siluman-silumannya juga cukup seru, walaupun sebetulnya Wukong itu cukup brutal yah. Jadi ya, saya tidak merasa buku ini cocok dibaca anak di bawah umur. Ada beberapa cerita yang menurut kami agak sadis juga. Wukong juga cukup banyak akal dan cerdik. Hikmah cerita Xi You kali ini agak dalam, janganlah jadi orang yang terlalu polos sehingga mudah terhasut. Boleh dengarkan kata orang tapi jangan bulat-bulat. Kita tetap harus menyaringnya dengan hati dan logika yang bersih dan netral.

Ada yang sudah baca buku ini juga? Ditunggu komentarnya di bawah yaa ^_^

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan klik link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/xi-you-2-cerita-perjalanan-ke-barat-by-wu-cheng-en

Quote

"Jangan sok pamer kekayaan di depan orang lain! Ingat, kita sedang dalam perantauan, jadi kau jangan gegabah. Sebaiknya kita tidak membuat keributan,"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Muridku," bisik Sanzang, "tidak ingatkah kau bahwa pepatah tua mengatakan, barang mustika tak boleh sembarangan dipamerkan di depan umum, sebab apabila terlihat oleh seorang yang tamak, kita bisa celaka. Dengan sekali lihat, hatinya akan tergerak hingga pikiran buruknya akan timbul. Jadi lebih baik kita hindari semua bahaya, agar jiwa kita tidak melayang...."
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Ah, kau ini aneh, Wukong! Kau yang bersalah, sekarang kau salahkan orang lain!"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah berbuat baik kepada orang lain sama dengan berbuat kebajikan pada diri sendiri?
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Hei, orang tua, kuharap kau tidak melihat orang hanya dari wajahnya yang tampan, atau keadaan jasmaninya saja. Sekalipun wajahku buruk, aku bukan penjahat!"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah pepatah tua mengatakan: sopan-santun berharga ribuan buah emas.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Sesudah bekerja di dapur, barulah kita mengetahui harga kayu dan harga beras. Barangsiapa yang sudah punya anak,barulah ia tahu budi ayah bundanya.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Jika seseorang telah diangkat jadi guru, dia tetap guru sampai kapan pun. Bahkan antara orangtua dan anak pun tak akan ada permusuhan selamanya.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah beliau berkata, bila hati kita lapang, bahaya tidak akan ada dan kekhawatiran pun akan lenyap. Berarti yang penting hati harus bersih dan tenang, telinga juga harus tajam, agar jauh dari kesengsaraan.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Buku ini tersedia di:
1. Bookdepository

Selasa, 08 Januari 2019

The Realms of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce - Akhirnya....

The Realms of the Gods ini adalah buku ke empat sekaligus buku terakhir dari seri The Immortals karangan Tamora Pierce. Buku ini bisa dibilang pamungkasnya, dengan pertarungan seru, kejelasan, serta kisah asmara yang menggemaskan.

Ozorne yang sekarang sudah berubah menjadi Stormwing kembali berulah. Dia sangat dendam kepada Daine dan Numair, dan tentu saja kepada kerajaan Tortall. Ozorne menyusun rencana menghancurkan mereka semua, dan kali ini dia memanfaatkan dewi kekacauan dari alam dewata.

Saat pertempuran melawan salah satu makhluk Ozorne, Daine dan Numair ditolong dan ditarik ke alam para dewa. Di alam para dewa inilah Daine akhirnya bisa bertemu lagi dengan ibunya yang ternyata telah menjadi seorang dewi. Daine juga akhirnya mengetahui siapa sebenarnya ayahnya.

Tapi Daine tak bisa berlama-lama di alam para dewa. Bahkan di sana pun dia tak bisa luput dari serangan-serangan Ozorne yang mematikan. Para dewa pun terlalu sibuk dengan perang mereka sendiri. Numair dan Daine mau tak mau harus melakukan perjalanan di alam para dewa menuju ke Negeri Naga, agar mereka bisa pulang ke dunia mereka. Perjalanan yang tidak mudah, tapi disinilah cinta Numair kepada Daine terlihat jelas.

Apakah mereka berhasil pulang? Apakah Ozorne berhasil dikalahkan? Jawabannya bisa langsung saja dibaca di bukunya. He3.

Baca juga:


Seri The Immortals ini menurut kami seru dan menyenangkan untuk dibaca. Khususnya buat teman-teman yang suka dengan cerita fantasi berisi cerita naga, dewa, dewi, dan makhluk-makhluk mitos lainnya. Bukunya ringan, tidak tebal seperti buku fantasi kebanyakan. Jadi enak juga dibawa kemana-mana sebagai teman membaca buku di mana saja. Recommended.

Quote

Ibu mengajari aku seorang wanita harus tahu cara membela diri.
~ The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

"Terlalu lembut itu buruk bagi manusia. Hanya dengan berusaha keras mereka mampu meningkatkan diri. Semua orang tahu itu."
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

"Biar aku yang menentukan risiko yang ingin aku ambil ."
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

"Kalau aku kehilangan kau dan tetap memiliki kekuatanku, aku akan membenci diriku sendiri. Pada akhirnya sihir akan pulih, bahkan setelah terkuras habis. Aku tidak mengetahui apakah kau akan kembali."
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

"Seorang pria yang berpengalaman dapat dengan mudah menyesatkan seorang wanita sehingga meyakini dirinya jatuh cinta kepada pria itu. Itu adalah jenis tipuan paling dasar, sekalipun lelaki tersebut tidak berniat demikian."
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

Cinta tidak masalah, tapi pernikahan? Ada begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan.
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

Bukankah kita semua pernah berpikir bahwa sesuatu menyenangkan, kemudian mendapati bahwa sebenarnya halitu jahat?
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

"Kau membuatku terharu," kata si makhluk abadi dengan lambat.
"Tembolokmu kemasukan pasir?" tanya Daine jengkel. "Satu atau dua teguk minyak akan mengeluarkan pasir itu dari anggota tubuh yang biasanya kau gunakan untuk berpikir."
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

Kita tidak bisa mengembalikan tahun-tahun yang direnggut dari kita.
The Realm of the Gods (Alam Para Dewa) by Tamora Pierce

Sabtu, 05 Januari 2019

The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins - Trauma, Penyiksaan, dan Pemberontakan

Coba bayangkan, kita masih remaja belasan tahun. Terjebak dalam sebuah sistem negara yang memaksa anak-anak ikut ke dalam sebuah permainan mematikan. Permainan antara hidup dan mati. Yang pilihannya hanya membunuh atau dibunuh. Terjebak permainan ini tidak hanya sekali, tapi juga dua kali. Tak bisa lepas dari cengkraman orang dewasa yang ingin wajah kita sebagai penggerak pemberontakan. Terpaksa melihat orang yang dicintai ikut dimanfaatkan, nyaris tewas, disiksa, dan dibajak. Terpaksa kehilangan keluarga tersayang. Dimanfaatkan, ditakuti, tapi juga ingin dimusnahkan karena dianggap ancaman. Itulah yang terjadi pada Katniss Everdeen.

Buku ketiga seri The Hunger Games ini diberi judul Mockingjay, lambang pemberontakan terhadap Capitol sekaligus lambang Katniss. Film Mockingjay sendiri dibagi ke dalam dua part. Kami akui, bahwa baik film maupun buku sama-sama luar biasa bagus dan menguras emosi.

Di buku mockingjay ini, kita banyak melihat tokoh-tokoh yang mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), dan cara mereka mengatasinya. PTSD merupakan trauma berat yang dipicu oleh peristiwa yang sangat mengerikan. Gejalanya bisa dalam bentuk lintasan-lintasan kenangan yang mengerikan, mimpi buruk, atau bahkan kegelisahan parah. Kebanyakan PTSD diderita oleh para pemenang Hunger Games. Katniss mengalami mimpi buruk terus menerus, Peeta juga mimpi buruk ditambah kegelisahan parah dan mental yang tidak stabil setelah dia ditawan, disiksa, dan dibajak oleh Capitol, mental Haymitch, Johanna, Finnick, dan Annie, bisa dikatakan tidak stabil. Hanya Beetee yang cukup terlihat stabil.

Mereka pun mengatasi PTSD dengan cara masing-masing. Katniss dan Peeta bisa saling menenangkan saat terjadi mimpi buruk. Selain itu, Katniss berburu dan Peeta memanggang roti. Haymitch sayangnya lari ke minuman keras dan mabuk-mabukan. Johanna, lebih menarik diri, menjadi galak, dan keras. Setelah disiksa oleh Capitol, Johanna mulai lari ke obat-obatan. Finnick membuat dan membongkar jaring. Annie mungkin sudah setengah gila, tapi kondisinya menjadi jauh lebih baik dan stabil setelah menikah dengan Finnick. Beetee terlihat stabil, tapi mungkin itu karena dia terus disibukkan atau menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

Baca juga: 



Kisah antara Katniss, Peeta, dan Gale pun menjadi semakin memanas di buku Mockingjay ini. Baik di buku maupun di film Gale terlihat lebih 'berengsek' dibandingkan buku-buku sebelumnya. Tapi menurut teori kami, Gale sebetulnya mungkin merasa 'kalah' dari Peeta. Selamanya dia tidak akan pernah setara dengan Peeta karena Katniss dan Peeta sama-sama mengalami kengerian yang sama, menjadi peserta Hunger Games. Sama-sama saling menjaga satu sama lain agar tetap hidup. Gale berusaha menyamakan kedudukannya dengan menjadi prajurit mumpuni dalam pemberontakan, menjadi lebih kejam dengan ide-ide jebakannya yang justru di mata Katniss terlihat mengerikan. Dan Gale seperti tidak bisa memahami Katniss yang masih punya belas kasihan pada orang-orang Capitol, padahal mereka sudah membuat Katniss melakukan Hunger Games yang mematikan.

Tapi bagaimana perbandingan antara buku dan filmnya? Secara garis besar dan jalan cerita sih sama persis ya. Kita bisa bilang kemiripannya sekitar 80%-an. Tentu saja, ada beberapa bagian yang hanya ada di buku, dan ada plot yang berubah demi kepuasan visual ataupun durasi. Seperti di awal-awal, Katniss kembali untuk melihat Distrik 12, di buku, ini adalah permintaan Katniss sendiri, sedangkan di filmnya, Katniss ke Distrik 12 karena disuruh ke sana. Adegan penata gaya Katniss yang dihukum di Distrik 13 juga hanya ada di buku, digantikan oleh hadirnya Effie Trinket di film. Di bukunya, Effie baru hadir di akhir-akhir cerita. Usaha Katniss dan Johanna dalam latihan militer untuk dibolehkan ikut serta dalam penyerangan ke Capitol juga di film dihapuskan sama sekali. Padahal menurut kami ini adalah salah satu adegan yang paling seru. Adegan ini digantikan di film dengan Katniss yang menyelundupkan dirinya (dengan sangat mudah) ke Capitol menggunakan pesawat angkut Distrik 13. Di akhir cerita, setelah Katniss membunuh Coin, di bukunya,  Katniss dikurung di kamar selama persidangan dirinya. Di sinilah keputusasaan, dan PTSD Katniss sangat terlihat. Sayangnya adegan ini digantikan dengan Katniss yang hanya dikurung saja dengan muka kesal. Adegan Katniss yang berbicara dengan Plutarch mengenai pembebasan dirinya pun diubah dengan adegan Haymitch yang membacakan surat dari Plutarch. Tapi perubahan ini disebabkan karena aktor pemeran Plutarch, Philip Seymour Hoffman, meninggal dunia sebelum adegan ini direkam. Adegan dan cerita Katniss di Distrik 12 pun terasa lebih kuat dan emosional di bukunya dibandingkan dengan di film. Tapi jangan salah, di filmnya juga emosional dan bagus kok. Tapi, yang kami suka, filmnya menampilkan lagu 'Pohon Gantung' dengan sangat apik sekali.



Plot dan jalan ceritanya menurut kami benar-benar bagus sekali. Tentu saja, kami lebih suka bukunya karena jauh lebih detail, lebih lengkap, dan lebih kuat emosinya. Tapi filmnya pun tidak kalah bagusnya.

Apakah anda sudah membaca semua buku seri The Hunger Games? Sudah menonton semua filmnya juga? Gimana? Lebih suka film atau bukunya? Silahkan komentar di bawah ya, biar lebih seru.

Quote

Ada beberapa perjalanan yang harus kulalui sendiri.
~ The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Dan butuh energi yang amat banyak untuk marah pada seseorang yang menangis terus-menerus.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Harganya adalah hidupmu," kata Caesar.
"Oh, tidak. Harganya lebih dari hidupmu. Membunuh orang yang tak bersalah?" tanya Peeta. "Harganya adalah segala yang kaumiliki dari dirimu."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Jauh lebih rumit daripada itu. Aku mengenal mereka. Mereka tidak jahat atau kejam. Mereka bahkan tidak pintar. Menyakiti mereka seperti menyakiti anak-anak. Mereka tidak melihat... maksudku, mereka tidak tahu..."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Mungkin saja. Tapi kau bermain dalam insting mereka untuk terbang menjauhi bahaya. Berpikir seperti mangsamu... saat itulah kau menemukan titik-titik lemah mereka,"
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Aku ingin bicara jujur dan memberitahu wanita yang menangis terisak-isak itu bahwa semua ini hanya bohongan, cuma taktik dalam permainan, tapi menampilkan sosok Peeta sebagai pembohong saat ini takkan memperbaiki citra dirinya. Atau citra diriku. Atau perjuangan ini.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kau benar-benar percaya pada orang yang bekerja bersamamu? Apakah kau benar-benar tahu apa yang terjadi? Dan jika tidak... coba cari tahu."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Mungkin semua orang berusaha melindungiku dengan berbohong padaku. Aku tak peduli. Aku marah karena orang-orang berbohong padaku demi kebaikanku. Padahal sesungguhnya itu demi kebaikan mereka sendiri.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Harus mati dulu agar bisa melupakannya. Mungkin mati pun tak bisa lupa," kata Gale. "Mungkin aku akan jadi lelaki di 'Pohon Gantung'. Masih menunggu jawaban."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Aku tahu kau akan menciumku."
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanyaku. Bahkan aku sendiri tak tahu.
"Karena aku sedang menderita," jawabnya, "Itu satu-satunya cara agar aku mendapat perhatianmu."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Kau tak mau menghancurkan apa pun yang ingin kauperoleh di masa depan.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Aku salah menilaimu. Kau memang mencintainya. Aku tidak tahu dengan cara apa kau mencintainya. Mungkin kau sendiri tidak tahu. Tapi siapa pun yang memperhatikanmu bisa melihat betapa kau amat menyayanginya,"
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Lebih baik tidak menyerah. Butuh kekuatan sepuluh kali lipat untuk bisa menguatkan diri dibandingkan untuk gagal."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Sekarang, setelah Peeta dirusak musuh, baru aku bisa sepenuhnya menghargai Peeta yang asli. Jauh lebih menghargainya daripada jika dia tewas.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Aku melihat Peeta kemarin. Di balik kaca."
"Apa yang kau pikirkan?" tanyaku.
"Sesuatu yang egois," kata Gale.
"Bahwa kau tak perlu cemburu lagi padanya?" Jemariku menarik keras, dan bulu-bulu unggas beterbangan di sekeliling kami.
"Tidak. Justru kebalikannya." Gale mengambil bulu itik yang menempel di rambutku. "Kupikir ... Aku takkan pernah bisa bersaing dengan itu. Tak peduli betapapun sakitnya aku." Gale memutar bulu itik di antara ibu jari dan telunjuknya. "Aku takkan pernah punya kesempatan jika keadaannya tidak membaik. Kau takkan pernah bisa melepasnya. Kau selalu merasa bersalah jika bersamaku."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Aku tahu dia putus asa. Hal itu bisa membuat orang melakukan macam-macam perbuatan gila."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Kebutuhan untuk membalas dendam bisa bertahan lama dan panjang. Terutama jika setiap kali kita memandang cermin perasaan itu jadi makin kuat.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Katniss akan memilih orang yang menurutnya tanpa keberadaan pria itu tak sanggup membuatnya bertahan hidup."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

"Tapi pikiran kolektif biasanya tak berumur panjang. Kita adalah makhluk plin-plan dan bodoh, dengan ingatan yang payah dan diberkahi kemampuan menghancurkan diri sendiri. Walaupun tak ada yang bisa menerka masa depan. Mungkin inilah saatnya, Katniss."
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Bahwa yang kubutuhkan untuk bertahan hidup bukanlah api Gale, yang dikobarkan oleh kemarahan dan kebencian. Aku sendiri punya banyak api. Yang kubutuhkan adalah bunga dandelion pada musim semi. Warna kuning cerah yang berarti kelahiran kembali, bukannya kehancuran. Janji bahwa hidup bisa berlanjut, tak peduli seburuk apa pun kami kehilangan. Bahwa hidup bisa menjadi baik lagi. Dan hanya Peeta yang bisa memberiku semua itu.
The Hunger Games: Mockingjay by Suzanne Collins

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.