Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini
Tampilkan postingan dengan label Novel Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Remaja. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Juli 2022

Review Trio Detektif 9: Misteri Jeritan Jam - Serunya Berburu Harta Karun

Ya ampun ngga kerasa, ternyata blog ini liburnya sebulanan yah? Huaa maaf banget. Tapi sekarang kita balik lagi tentunya dengan review baru. Kali ini dari salah satu novel remaja favorit kami, Trio Detektif. Yang mau kita review ini buku ke-9 dengan judul Misteri Jeritan Jam. Mari kita intip dulu yuk sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini sebenarnya tidak ada permintaan penyelidikan yang masuk ke Trio Detektif. Hanya saja Jupiter menemukan jam beker antik yang unik. Alih-alih bunyi alarm biasa, jam beker itu justru menjerit. Yup, menjerit dengan suara melengking yang menakutkan. Jam itu unik dan cukup menggelitik rasa ingin tahu Jupiter. Berhubung mereka sedang tidak ada penyelidikan apa-apa, jadi Jupiter juga iseng-iseng saja ingin menelusuri asal usul jam tersebut.

Awalnya sih seperti tidak ada titik terang akan asal usul jam itu. Sampai akhirnya Jupiter dkk dapat menemukan siapa pembuat jam itu, yang pada akhirnya membawa mereka ke sebuah rumah dimana ternyata, disana banyak sekali jam yang menjerit-jerit. Petualangan mereka ternyata berakhir menjadi sebuah perburuan harta karun, dengan teka-teki dan petunjuk-petunjuk misterius.

Tapi masalahnya, ternyata bukan hanya mereka yang memburu misteri jam menjerit. Ada pihak-pihak yang menginginkan harta yang sama. Mereka bahkan tega menculik Bob dan menggunakan kekerasan. Selain itu, mereka juga berjanji untuk membantu Harry mencari cara untuk membebaskan ayahnya yang dituduh terlibat pencurian lukisan berharga. 


REVIEW

Buku Trio Detektif Misteri Jeritan Jam ini lumayan beda sih ya dari seri sebelumnya yang sudah kami baca dan review di blog ini. Petualangannya lebih ke pencarian harta karun gitu. Tapi tenang aja, tetap seru dan ada aksi-aksi mendebarkannya juga pastinya. Walaupun menurut kami tidak seintens Misteri Laba-Laba Perak atau seberbahaya di Misteri Pulau Tengkorak. Rating Goodreadsnya juga bagus 3.93/5.00. Serial detektif remaja yang recommended.


BACA JUGA:

Senin, 02 Mei 2022

Trio Detektif 6: Misteri Pulau Tengkorak - Petualangannya Kelewat Berbahaya Yah

Petualangan apa lagi yang menanti pembaca kali ini? Yang jelas sih kami bisa bilang bahwa petualangan kali ini cukup berbahaya. Sebetulnya dari buku-buku Trio Detektif yang sudah kami review di blog ini, hampir semua petualangannya punya tingkat bahaya yang lumayan. Tapi entah mengapa, sekali ini tuh rasanya kok kayak yang bahaya banget. Okeh supaya tidak lama-lama mari kita kulik dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini Trio Detektif mendapatkan tawaran menjadi bintang figuran di salah satu produksi film. Tugas mereka adalah menjadi turis remaja yang sedang menikmati liburan dan melakukan penyelaman. Tapi tentu saja, mereka bukan sekedar pemain hiburan biasa, mereka juga punya tugas sebagai penyelidik di sana.

Shooting akan diadakan di sebuah pulau yang sudah lama terbengkalai. Namanya Pulau Tengkorak. Pulau ini punya legenda yang cukup menyeramkan. Penduduk desa di dekat pulau itu juga percaya sekali dengan legenda itu. Tempat shooting ini agak menyulitkan para kru. Karena mereka seringkali kehilangan properti shooting. Trio Detektif akan menyelidiki hal ini diam-diam sesampainya mereka di sana.

Tapi, rencana ternyata tidak bisa berjalan mulus. Karena kedatangan mereka entah bagaimana sudah diketahui. Bukannya diantarkan ke akomodasi yang sudah disiapkan, mereka malah sengaja didamparkan ke pulau tak berpenghuni di malam berbadai. Bahaya sudah menghadang mereka bahkan ketika mereka baru saja sampai.

Bahaya demi bahaya datang bergantian, mereka masih didamparkan sekali lagi, terjebak di gua, bahkan nyaris terbunuh. Untungnya mereka punya sekutu. Dan meskipun dihadang bahaya, mereka ternyata masih sempat berburu harta karun.


REVIEW

Rating Goodreads novel ini lumayan bagus, 3.87/5.00. Kami suka sih. Ceritanya bagus, seru, dan menegangkan. Tapi tingkat bahaya di novel ini rasanya kayak, gimana yaa...kok rasanya orang-orang dewasanya agak kurang bertanggung jawab ya sampai membiarkan remaja-remaja ini menempuh bahaya segitunya. Kami gemes banget, apalagi sama Alfred Hitfield pas di akhir buku saat mereka laporan. Dih, mereka nih hampir mengantar nyawa lhoo. Tidak hanya sekali, tapi sampai berkali-kali. But anyway, tetep bagus kok ceritanya.


Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/85uIyA5xFqb


Baca Juga:


Rabu, 09 Maret 2022

Review Webnovel: Dark Moon: The Blood Altar with ENHYPEN (Episode 1) - Beda Sama Komiknya

Halo-halo. Ada yang sudah baca Dark Moon: The Blood Altar with ENHYPEN versi komiknya? Versi Webnovelnya beda banget lho ternyata. Setidaknya di episode pertama ini sih. Tapi kayaknya memang beda sih. Sebelum kita bahas perbedaannya, mari kita lihat ringkasan ceritanya.

WARNING! HEAVY SPOILER!

Di episode pertama ini kita mendapati Sooha yang sudah menjadi salah satu siswi di Akademi Decelis. Akademi Decelis versi webnovel ini sepertinya ada dua kelas. Kelas pagi, dan kelas malam. Anak-anak kelas pagi tentu saja dilarang keluyuran malam-malam dan harus sudah berada di asrama. Nah, Sooha termasuk ke dalam siswi di kelas pagi. 

Tapi Akademi Decelis ini punya olahraga kebanggaan, Nightball, permainan sepak bola yang dilakukan malam hari menggunakan bola yang menyala dalam gelap. Hanya anak-anak yang termasuk dalam kelas malam yang menjadi anggota tim Nightball. Pemain Nightball ini tampan-tampan sekali. Jadi, meskipun terlarang, banyak siswi-siswi yang diam-diam menyelinap keluar asrama untuk melihat latihan Nightball. Sooha pun diajak ikut menyelinap. Katanya Heli (Heeseung), sang kapten tim Nightball akan ikut latihan malam ini. Heli sangat tampan dan punya banyak penggemar.

Diam-diam sebetulnya Sooha punya kemampuan fisik di atas teman-temannya. Kecepatan, kekuatan dan kegesitannya di atas rata-rata. Jadi, kabur dari asrama di malam hari bukan hal yang sulit untuk Sooha. Ketika Sooha menyuruh teman-temannya pergi duluan karena Sooha ketinggalan HP, Sooha pede-pede saja. Tapi di tengah jalan, Sooha ternyata bertemu dengan orang asing yang berusaha menyerangnya. Serangannya ganas. Tapi Sooha berhasil menghindar dan melawan berkat kemampuan fisiknya yang di atas rata-rata itu. Sooha mengira orang itu hantu dan dia menghajarnya. Sooha hanya memikirkan nasib teman-temannya, dan dia bertekad menyingkirkan hantu itu demi keamanan mereka. Untungnya Heli tiba-tiba datang dan membantu Sooha melawan hantu itu.

Kalau Sooha hebat, Heli ternyata lebih hebat lagi. Hantu yang ternyata vampir itu bisa teratasi, tapi tidak dengan ponselnya Heli. Ponsel Heli rusak karena Sooha tidak sengaja menendang Heli dengan keras tadi. Sooha merasa bersalah dan ingin menggantinya. Tapi Heli tak mengkhawatirkan itu. Heli hanya ingin bertemu dengan Sooha lagi besok.



***

Kalau mau dicari perbedaannya dengan versi komiknya, banyak sih. Meskipun tokohnya sama, sejauh ini ceritanya banyak berbeda. Kalau di versi komik kayaknya kelasnya hanya ada malam (selama episode pertama sih). Sooha bertemu Heli di asrama, kalau di sini ketemu pas lagi berantem di gang. Versi webnovel sama sekali tidak menyinggung Chris. Sedangkan versi komiknya tidak ada cerita kalau Sooha bertarung dengan vampir. Tapi persamaan episode 1 ini sama-sama baru tokoh Heli yang muncul.

Secara keseluruhan kami suka sih walau ceritanya kayaknya bakal beda ya antara novel dan komik. Jadi ada variasi cerita gitu kan jadinya. Kami kebetulan suka dua-duanya juga sih. Kalau komik gambarnya cakep, ceritanya ada kocak-kocaknya. Kalau novel cukup seru actionnya. Recommended dua-duanya. Jadi tidak sabar untuk membaca episode 2.


Baca Juga:

Kamis, 27 Januari 2022

Trio Detektif 4: Misteri Hantu Hijau by Robert Arthur - Teror Hantu Penasaran di Rumah Tua

Kembali lagi kita dengan petualangan seru dari Trio Detektif. Trio Detektif 4: Misteri Hantu Hijau by Robert Arthur ini diawali dengan petualangan Bob dan Pete di suatu malam. Kebetulan mereka sedang melihat-lihat dari jauh sebuah rumah tua di Rocky Beach yang kabarnya akan segera di bongkar. Sejarah rumah itu cukup terkenal di Rocky Beach, dan sudah lama dibiarkan kosong. Sampai akhirnya, rumah itu dijual dan sekarang akan dibongkar. Tapi di malam kedatangan Bob dan Pete, terdengar jeritan yang sangat keras dari arah rumah itu. Tak lama datanglah rombongan beberapa orang yang juga sepertinya penasaran akan rumah itu dan ingin melihat-lihat. Bob dan Pete yang tadinya mau pulang sekarang malah sekalian ikut bersama rombongan itu melihat-lihat ke dalam rumah. Betapa terkejutnya mereka ketika mereka melihat sesosok hantu hijau yang menakutkan. Apakah itu hantu Mathias Green, sang pemilik rumah yang sudah lama meninggal?

Petualangan mereka semakin bertambah seru karena hantu hijau itu ternyata terlihat dimana-mana di Rocky Beach. Tadinya, Trio Detektif memang tidak ada permintaan penyelidikan, dan mereka berniat menyelidiki hantu hijau itu sendiri, sampai akhirnya, hantu itu muncul di rumah Miss Lydia Green, kopanakan Mathias Green yang menjual rumah itu. Miss Green sangat ketakutan dan meminta Bob dan Pete datang ke Verdant Valley. Jupe yang tidak ikut petualangan pertama dan memang tidak bisa pergi terpaksa menjaga kandang. Tapi Jupe jadi bisa menyelidiki beberapa hal di Rocky Beach.Ternyata rumah tua itu menyimpan sebuah rahasia besar. Rahasia yang sampai melibatkan sebuah organisasi dan orang yang sangat rahasia. Masalah semakin bertambah ketika Bob dan Pete tiba-tiba menghilang begitu saja di Verdant Valley. Kemanakah Bob dan Pete? Bisakah Jupe menemukan mereka dan memecahkan teka-teki hantu hijau sebelum terlambat?

Seperti buku Trio Detektif yang lain, buku ini juga sama serunya. Petualangannya kali ini sampai masuk-masuk goa sempit yang bikin ceritanya jadi lumayan menegangkan. Trio detektif ini memang selalu kami rekomendasikan karena seru dan ceritanya lumayan cepat alurnya. Rating Goodreads buku ini 3.82/5.00. Rating pribadi kami 4.50/5.00. Ratingnya bagus.


QUOTE

Nasib mujur hanya ada gunanya apabila kita tahu cara memanfaatkannya.

~ Trio Detektif 4: Misteri Hantu Hijau by Robert Arthur


BACA JUGA:

Senin, 15 November 2021

Seri Petualangan 2: Petualangan di Puri Rajawali by Enid Blyton - Niat Mencari Sarang Rajawali Malah Ketemu Sarang Mata-Mata

Haaii, kita berjumpa lagi dengan Seri Petualangan. Ini buku kedua dari seri ini. Kali ini Philip, Jack, Dinah, Lucy-Ann, dan si kakaktua cerewet, Kiki bertualang ke sebuah desa yang punya puri misterius. Nah, coba kita intip dulu sinopsisnya.


SINOPSIS

Seperti umumnya kisah petualangan remaja, petualangan kali ini terjadi di masa liburan sekolah. Sekarang, Lucy-Ann dan Jack juga ikut tinggal bersama Philip dan Dinah. Mereka semua senang dengan pengaturan ini. Tapi karena rumah Bibi Allie, ibu Philip dan Dinah, akan direnovasi, jadi mereka menyewa rumah kecil di lereng Bukit Puri untuk tempat mereka tinggal selama liburan ini. Rumah kecil itu namanya Pondok Musim Bunga.

Lucy-Ann dan Dinah sampai terlebih dahulu di Pondok Musim Bunga. Pondok ini letaknya di bukit dari suatu desa kecil. Di daerah itu juga ada sebuah puri yang terlantar dan terlihat misterius. Tapi Bibi Allie melarang anak-anak mendekati puri itu karena jalanan ke puri itu pernah longsor. Akan terlalu berbahaya kalau anak-anak berjalan-jalan ke sana. Lagipula banyak cerita-cerita seram juga seputar puri itu.

Keesokan harinya Philip, Jack dan Kiki datang menyusul. Mereka juga tertarik pada puri misterius itu. Jadi sekali lagi Bibi Allie mengungkapkan keberatannya. Selama liburan mereka juga bertemu dengan Tassie, seorang anak kaum pengembara yang tinggal di daerah bukit itu bersama ibunya. Mereka cepat akrab dengan Tassie. Tassie juga sangat menyukai hewan-hewan dan cepat dekat dengan Kiki. Philip mendapatkan peliharaan baru, seekor anak rubah tangkapan Tassie yang kemudian dia beri nama Button. 

Tassie ternyata sangat mengenal daerah bukit itu. Tassie tahu jalan-jalan pintas. Tassie bahkan tahu jalan ke puri tanpa harus melewati bagian yang longsor. Awalnya anak-anak hanya sekedar ingin melancong dan melihat-lihat puri saja. Tapi kehadiran burung rajawali yang ternyata bersarang di dalam puri membulatkan tekad Jack untuk masuk ke dalam puri.

Tapi puri itu dikunci. Mereka harus susah payah memanjat. Rajawali itu memang bersarang di dalam puri. Tapi puri itu juga aneh. Puri yang kosong, penuh debu. Tapi juga ada sedikit tanda-tanda adanya kehadiran manusia lain di situ. Apakah benar ada orang lain selain mereka? Atau itu hanya khayalan mereka saja?


REVIEW

Kalau boleh membandingkan sama seri Lima Sekawan, Seri Petualangan ini alurnya cukup pelan. Ketegangannya baru terasa di paruh kedua buku. Di awal-awal adem-adem aja. Santai. Baru deh belakangan masuk ke petualangan yang menegangkan. Tapi novel ini ditulis dengan baik dan matang. Kalau membaca lima sekawan, kadang-kadang plotnya terasa terlalu terburu-buru. Jadi ada rasa yang mengganjal atau tidak puas gitu. Sayangnya, seri petualangan ini sepertinya pamornya agak kalah kalau dibandingkan Lima Sekawan. Padahal menurut kami seri ini lebih matang ceritanya.

Okeh, balik lagi ke review buku ini. Petualangannya seru dan menegangkan. Mereka ketemu lagi sama Bill 'Smugs' Cunningham. Bill rupanya sedang ada tugas rahasia di daerah situ. Bill sangat senang bertemu dengan anak-anak lagi. Btw, kami suka sama buku ini karena ada roman-romannya sedikit. Walaupun samar-samar banget sih. Bikin pembaca jadi gemes, berharap-harap. Berharap banget Bill Smugs bisa bersama Bibi Allie nantinya. Berharap sedikit boleh dong yaa.

Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.15/5.00. Rating pribadi dari kami 5.00/5.00. Bagus. Seri detektif remaja yang layak banget dikoleksi.

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Langsung aja ke link tokopedia di bawah ini yah:


Baca juga:

Selasa, 09 November 2021

Trio Detektif 8: Misteri Laba-Laba Perak by Robert Arthur - Seru Banget ini. Menegangkan!

Novel Trio Detektif ini memang tampangnya, atau lebih tepatnya ketebalan bukunya, tampak kurang meyakinkan. Bukunya tipis aja. Tapi jangan salah, isinya petualangan seru dan menegangkan banget. Itulah yang kami rasakan di buku Trio Detektif yang kedelapan ini. Mari kita lihat langsung yuk sinopsis di buku ini gimana.


SINOPSIS

Petualangan kali ini membawa Jupiter, Pete, dan Bob ke Eropa. Tidak tanggung-tanggung, status mereka kali ini sangat penting. Sebagai agen pemerintah dan sebagai teman dari putra mahkota Varania. Bagaimana ceritanya bisa begitu? Semua berawal dari peristiwa hampir kecelakaan yang akhirnya mempertemukan Trio Detektif dengan sang putra mahkota Varania, Djaro Montestan. Djaro sangat sedikit punya teman, tapi entah kenapa dia bisa langsung akrab dengan Trio Detektif.

Tapi perjumpaan mereka tidak bisa lama-lama. Djaro harus segera kembali ke Varania, karena penobatan dirinya sudah semakin dekat. Mereka pun terpaksa berpisah. Tapi siapa sangka Trio Detektif justru menerima undangan untuk menghadiri acara penobatan Pangeran Djaro di Varania. Tapi situasi politik Varania sedang sangat mencurigakan. Jadi Trio Detektif diam-diam juga berangkat sebagai agen penyelidik pemerintah.

Siapa sangka, ternyata situasi di Varania lebih gawat lagi. Pangeran Djaro kehilangan pusaka berharga Laba-Laba Perak Varania. Tanpa Laba-Laba Perak, Pangeran Djaro tidak bisa dinobatkan. Pangeran Djaro justru akan ditangkap dan disingkirkan. Djaro meminta Trio Detektif datang sebagai tamu sekaligus ingin meminta pertolongan mereka untuk menemukan Laba-Laba Perak. 

Politik Varania makin memanas, Trio detektif menyelidik dengan intens. Tanpa disangka-sangka ada yang berusaha menfitnah Trio Detektif  telah melakukan pencurian Laba-Laba Perak. Suasana semakin memanas. Kejar mengejar pun tak dapat dihindari.


REVIEW

Rating Goodreads buku ini ada di 3.87/5.00. Tapi buat kami pribadi, buku ini 5.00/5.00. Dibandingkan genre detektif remaja sebelah, buku ini menegangkan banget. Penyelidikannya cukup serius dan intens, seintens yang bisa dilakukan remaja yah. Adegan kejar-kejarannya juga menegangkan. Seru lah pokoknya. Layak banget untuk jadi koleksi serial detektif remaja.


Baca Juga:

Minggu, 18 Juli 2021

Seri Lima Sekawan karya Enid Blyton - Novel Remaja Legend Karangan Enid Blyton

Siapa sih yang tidak kenal dengan novel remaja yang satu ini. Seri novel Lima Sekawan, atau bahasa Inggrisnya lebih dikenal dengan The Famous Five, adalah novel misteri petualangan remaja karya Enid Blyton yang paling terkenal. Legend. Selalu dicetak ulang dengan cover baru. Kami rasa novel lima sekawan juga jadi novel perkenalan kami ke dunia misteri detektif. Petualangan mereka seru-seru dan menarik. Di seri ini ada 21 judul buku yang bisa kita baca dan nikmati.

Seiringnya waktu (dan umur), mungkin memang kita akan menemukan bahwa sebenarnya ada banyak seri petualangan remaja lain yang ceritanya sebetulnya tidak kalah bagus. Atau bahkan lebih baik. Atau sekedar, lebih modern. Setting cerita di seri Lima Sekawan sebenarnya cukup timeless kok menurut kami. Tapi kadang yang terasa kuno adalah nilai-nilainya. Konsep perempuan yang di dapur atau membantu beres-beres itu masih sangat kental. Atau konsep hanya laki-laki yang tertarik dengan pesawat atau mobil. Yaa...hal-hal kuno semacam itu lah. Jadi, untuk pembaca modern mungkin akan gemes-gemes sedikit sama ceritanya. 

Postingan kali ini untuk kompilasi saja dan sedikit mini review untuk masing-masing buku di seri ini yang sudah kami review. Kami juga akan menyertakan link review lengkapnya di bawah. Semoga kompilasi review ini bisa segera lengkap.

Lima Sekawan di Pulau Harta (Five on a Treasure Island) (1942)

Belum ada review


Lima Sekawan Beraksi Kembali (Five Go Adventuring Again) (1943)

Belum ada review


Lima Sekawan Minggat (Five Run Away Together) (1944)

Belum ada review


Lima Sekawan Ke Sarang Penyelundup (Five Go to Smuggler's Top) (1945)

Belum ada review


Lima Sekawan Berkelana (Five Go Off in a Caravan) (1946)

Belum ada review


Lima Sekawan Rahasia di Pulau Kirrin (Five on Kirrin Island Again) (1947)

Belum ada review


Lima Sekawan Memburu Kereta Api Hantu (Five Go Off to Camp) (1948)

Belum ada review


Lima Sekawan Nyaris Terjebak (Five Get into Trouble) (1949)

Belum ada review


Lima Sekawan Jo Anak Gelandangan (Five Fall into Adventure) (1950)

Full review: 

https://olakalikstore.blogspot.com/2021/05/lima-sekawan-jo-anak-gelandangan-by.html

Kisah pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo, seorang anak gelandangan yang sangat mirip dengan George. Siapa sangka, liburan yang singkat pun akan mendatangkan petualangan serius dan berbahaya. Ruang kerja paman Quentin diacak-acak, dan penculikan George serta Timmy. Salah satu seri Lima Sekawan yang bagus. Ceritanya seru dan menegangkan. Petualangannya juga cukup serius. Ada roman-romannya juga sedikit, lucu jadinya, menggemaskan. 


Lima Sekawan Rahasia Harta Karun (Five on a Hike Together) (1951)

Belum ada review


Lima Sekawan Sarjana Misterius (Five Have a Wonderful Time) (1952)

Full Review: 

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/01/lima-sekawan-sarjana-misterius-by-enid.html

Di buku ini, anak-anak Lima Sekawan bertemu kembali dengan Jo saat mereka sedang berlibur dengan karavan yang dipinjamkan kepada mereka. Tapi sayang, mereka berkemah berbarengan dengan datangnya rombongan artis pasar malam. Rombongan artis ini sangat tidak ramah dan dengan sengaja memindahkan karavan anak-anak ke lapangan sebelah. Tapi anak-anak kemudian diusir lagi oleh petani pemilik lapangan. Untungnya, Jo berhasil meluruskan kesalahpahaman antara anak-anak Lima Sekawan dengan rombongan artis pasar malam. Anak-anak tadinya ingin pulang saja, sampai tiba-tiba mereka melihat ada orang di menara sebuah reruntuhan puri. Sepertinya, orang itu adalah sarjana yang dikabarkan menghilang beberapa hari sebelumnya. 

Buku ini petualangannya seru dan menegangkan. Hanya saja George nyebelin banget disini. Musuhan banget dia sama Jo, hanya karena mereka berdua mirip dan Timmy juga senang pada Jo.


Lima Sekawan Dalam Lorong Pencoleng (Five Go Down to the Sea) (1953)

Full Review:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/08/lima-sekawan-dalam-lorong-pencoleng-by.html

Kali ini anak-anak Lima Sekawan berlibur ke sebuah daerah pertanian di pesisir Cornwall. Niatnya sih, pengen liburan santai saja. Mereka sedang tidak pengen berurusan dengan petualangan-petualangan aneh dan berbahaya. Tapi tentu saja tidak begitu jalan ceritanya. Daerah pesisir itu ternyata punya masa lalu yang sangat menarik. Daerah itu dulunya adalah bekas sarang pencoleng. Para pencoleng kerap menyalakan suar palsu ketika mereka sedang beraksi. Menara tempat suar palsu itu berada sebenarnya sudah hampir jadi reruntuhan, tapi suar palsu itu ternyata masih menyala! Hal ini tentu saja menggelitik jiwa petualangan anak-anak Lima Sekawan. Tapi mereka juga punya banyak hiburan lain sebetulnya. Karena kebetulan sekali, sekelompok artis keliling datang untuk manggung di derah itu juga.

Petualangan di buku ini seru dan menegangkan. Sayangnya ada beberapa aspek yang menurut kami kurang oke. Attitude anak-anak Lima Sekawan agak sedikit dipertanyakan di buku ini. Endingnya juga terkesan terburu-buru. Agak disayangkan sih sebetulnya.


Lima Sekawan Rawa Rahasia (Five Go to Mystery Moor) (1954)

Belum ada review


Lima Sekawan Menyamarkan Teman (Five Have Plenty of Fun) (1955)

Full review:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/01/lima-sekawan-menyamarkan-teman-by-enid.html

Petualangan dimulai ketika rekan kerja Paman Quentin dari Amerika menangani suatu proyek. Proyek ini sangat penting dan rahasia, sampai-sampai putrinya pun terancam akan diculik. Maka dengan terpaksa, putrinya yang bernama Berta, dikirim ke Pondok Kirrin untuk diamankan. Di sana, Berta harus menyamar sebagai anak laki-laki. Awalnya segalanya berjalan dengan baik. Tapi ternyata, para penjahat sudah memantau, dan suatu hari George diculik! Mereka sebetulnya salah tangkap. Tapi, apa yang kemudian akan terjadi pada George?

Di buku ini George jadi super duper nyebelin. Pokoknya, tidak boleh ada yang lebih tomboy dari dia, dan orang yang dia tidak suka juga tidak boleh dekat-dekat Timmy meskipun Timmy juga suka kepada mereka. 


Lima Sekawan Melacak Jejak Rahasia (Five on a Secret Trail) (1956)

Belum ada review


Lima Sekawan Ke Bukit Billycock (Five Go to Billycock Hill) (1957)

Full Review:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/09/lima-sekawan-ke-bukit-billycock-by-enid.html

Kali ini mereka berkemah di daerah bukit Billycock. Bukit Billycock adalah tempat berkemah yang menyenangkan. Padang rumputnya luas, ada gua-gua yang bisa dijelajahi, ada peternakan kupu-kupu, dan ada lapangan terbang yang penuh rahasia. Tapi bukan Lima Sekawan kalau mereka tidak menemukan keanehan-keanehan. Penghuni peternakan kupu-kupu bersikap mencurigakan dan tidak ramah, dan di tengah malam berbadai ternyata ada dua pesawat eksperimen yang dicuri dari lapangan terbang rahasia. Sepertinya ada pilot-pilot yang terkena fitnah. Jadi, peristiwa apakah yang terjadi sebenarnya?

Buku ini cukup kalem petualangannya. Dan tidak ada hal-hal yang menyebalkan di dalamnya. Tapi memang ada beberapa hal-hal stereotip kuno yang sudah tidak sesuai lagi di jaman modern sekarang ini. Yaaa...maklum lah ya. Novel ini kan terbitnya juga tahun 50an.


Lima Sekawan Rahasia Logam Ajaib (Five Get into a Fix) (1958)

Full review:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/09/lima-sekawan-rahasia-logam-ajaib-by.html

Apa yang anak-anak lakukan kalau sedang liburan Natal dan bersalju? Tentu saja pergi ke daerah pegunungan dan bermain ski. Tapi, perjalanan mereka ke Magga Glen tidak semulus yang mereka mau. Awalnya, mereka malah nyasar ke sebuah menara tua yang seram dan ada anjing galak. Lalu ketika sampai, George yang kurang waspada menyebabkan Timmy diserang anjing-anjing Magga Glen hingga sedikit terluka. Liburan nyaris berantakan. Untungnya Julian dan Dick menemukan pondok musim panas yang jauh dari pertanian Magga Glen dan anjing-anjingnya yang galak. Mereka pun pindah ke pondok musim panas. Di pondok inilah petualangan dimulai. Ada tamu-tamu cilik yang suka datang. Ada suara-suara menggeram, bumi yang bergetar, dan asap misterius. Menara tua yang tak sengaja mereka datangi ternyata menyimpan misteri. Katanya, ada wanita tua yang terkurung di menara itu.

Petualangannya cukup seru dan menegangkan. Tapi yah seperti biasa, problem buku klasik. Ada beberapa nilai-nilai yang kami rasa sudah tidak cocok lagi di masa modern ini. Agak butuh pendampingan orang dewasa sih dalam membaca buku ini. Endingnya juga terasa terlalu terburu-buru. Sehingga menyisakan pertanyaan-pertanyaan.


Lima Sekawan Memperjuangkan Harta Finniston (Five on Finniston Farm) (1960)

Full review:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/10/lima-sekawan-memperjuangkan-harta.html

Liburan musim panas kali ini anak-anak Lima Sekawan pergi ke pertanian di daerah Dorset. Pertanian Finniston namanya. Pertanian ini sangat luas dan katanya, dulu pernah berdiri sebuah puri yang besar di sini. Tapi sekarang puri itu sudah tidak ada, reruntuhannya pun sudah tak terlihat lagi karena batu-batunya banyak diambil orang. Anak-anak Lima Sekawan sayangnya tidak tinggal sendiri di sana. Ada tamu lain juga yang menginap, Pak Henning dan anaknya, Junior. Mereka bukan tamu yang menyenangkan. Pak Henning senang memanfaatkan keluarga Philpot yang kekurangan uang untuk membeli barang-barang antik dengan harga murah. Sedangkan Junior sangat nakal dan seenaknya sendiri. Tapi pertanian Finniston memang benar-benar menyimpan banyak rahasia, dan harta karun. Harta yang sangat bisa membantu keuangan keluarga Philpot dalam mengelola pertanian. Tapi, itu kalau mereka bisa memecahkannya sebelum Pak Henning dan Junior berhasil mengambilnya duluan.

Petualangan di buku ini bisa dibilang cukup sederhana, tapi seru. Perilaku anak-anak Lima Sekawan tidak ada yang menyebalkan. Tokoh antagonisnya memang cukup tipikal sih. Tapi tidak masalah. Bagus dan menghibur.


Lima Sekawan Karang Setan (Five Go to Demon's Rocks) (1961)

Belum ada review


Lima Sekawan Di Pulau Seram (Five Have a Mystery to Solve) (1962)

Belum ada review


Lima Sekawan Sirkus Misterius (Five Are Together Again) (1963)

Belum ada review


Meskipun ada aja kekurangannya, atau setidaknya pola pikir dan nilai-nilainya sudah tidak terlalu cocok dengan zaman modern saat ini, seri Lima Sekawan tetaplah seri legendaris. Kayaknya sebagai pembaca, kalau tidak kenal Lima Sekawan kayak ada yang kurang gitu. Selamat mengumpulkan seri-serinya ya. Selamat membaca.

Minggu, 11 Juli 2021

Theodosia dan Mata Horus by R.L. LaFevers - Ramalan yang Menjadi Kenyataan, Nenek yang Mengejutkan, dan Musuh-Musuh yang Melelahkan

Yup...sesuai judulnya, banyak banget yang terjadi di kisah Theodosia kali ini. Setelah petualangan Theo dengan mumi di buku kedua Theodosia dan Tongkat Osiris, Theo sekali lagi harus menghalau sihir hitam di buku ini. Tapi sekarang, pihak yang terlibat jadi lebih banyak dan masalahnya juga menjadi lebih kompleks. Belum lagi adik Theo, Henry, juga pulang karena sedang liburan sekolah. Tentu saja Henry sedikit banyak akan butuh perhatian lebih, terutama karena Henry sangat skeptis soal kutukan-kutukan yang bertebaran di museum. Belum lagi masalah dengan para anggota kalajengking yang makin mengganggu, dan perang dingin antara Theo dan Fagenbush tidak banyak membantu, Lord Wigmere pun terlalu keras kepala. Tapi semua itu, belum termasuk Awi Bubu yang misterius. Seorang pesulap mesir yang tampaknya saja seperti amatiran, tapi ternyata sangat mistis dan mengatakan ramalan yang sama seperti yang pernah Theo ucapkan. Yup...banyak banget yang terjadi di buku ini. Coba kita intip sedikit ringkasan ceritanya.


SINOPSIS

Semua berawal dari pertunjukan sulap Awi Bubu. Awalnya sih biasa saja, seseorang yang mengaku sebagai pesulap mesir kuno. Pertunjukkannya biasa saja, macam pesulap amatiran. Tapi, ketika Awi Bubu menghipnotis Ratsy dan dia mengatakan ramalan yang sama dengan ramalan yang diucapkan Theo kepada Trawley, Theo menjadi sangat penasaran. Siapa sebenarnya Awi Bubu? Tapi Awi Bubu cukup misterius, Theo sendiri banyak berahasia. Pertemuan pertama mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa penasaran yang semakin menjadi. Tapi semua itu harus disingkirkan karena Theo punya banyak pekerjaan di museum.

Nenek sibuk mengurus upacara pemakaman untuk Sopcoate. Sebuah upacara pemakaman megah yang tidak layak didapatkan oleh Sopcoate karena dia sebenarnya pengkhianat bangsa dan belum meninggal, hanya menghilang. Tapi nenek tidak tahu itu, dan Theo dilarang memberitahu. Jadi Theo terpaksa bersabar dengan semua celotehan nenek dan ributnya acara pengepasan baju berkabung. Henry tiba-tiba pulang dari asrama. Ya, tidak tiba-tiba sih, Theo saja yang lupa menjemput dan kedua orangtuanya juga terlalu sibuk dengan persiapan pameran purbakala baru hingga lupa menjemput Henry. Tapi penemuan Tablet Zamrud (gara-gara kecerobohan Henry yang merusak stela purbakala berharga dengan tombak) lah yang benar-benar menjadi awal kekacauan yang sangat berbahaya. 

Tablet yang "katanya" tidak berbahaya itu jadi incaran banyak pihak, bahkan Awi Bubu! Kemunculan Awi Bubu yang tiba-tiba di museum mengundang kecurigaan. Belum lagi ternyata Awi Bubu punya koneksi ke arkeolog mesir yang sangat dibutuhkan oleh orangtua Theo. Awi Bubu yang tadinya penyusup malah berubah menjadi tamu kehormatan museum. Tapi dia tetap menyusup malam-malam demi Tablet Zamrud. Gerombolan kalajengking Ordo Matahari Hitam mulai semakin mengganggu dan menuntut. Mereka juga mengejar Tablet Zamrud. Ada lagi masalah kecil tapi mengganggu dari Henry, dia mulai kehilangan barang-barang! Gara-gara Henry tidak mau memakai jimat yang diberikan Theo, sekarang dia terkena kutukan dan diganggu oleh arwah mumi Tetley. Theo harus memutar otak bagaimana caranya agar bisa membebaskan Henry dari kutukan. Tapi masalah menjadi benar-benar serius ketika Sopcoate datang ke upacara pemakamannya sendiri dan mulai mengancam Theo. Sekarang nyawa yang menjadi taruhannya. Bukan hanya nyawa Theo, tapi juga keluarganya, dan Sopcoate sangat serius tentang itu. Lord Wigmere tidak membantu karena dia sangat keras kepala dan ngotot mengajari Theo tentang rantai komando. Permusuhan antara Theo dan Fagenbush jelas-jelas jadi penghalang. 

Terlalu banyak masalah, terlalu banyak misteri dan kutukan. Theo harus menyelesaikan semuanya. Segera. Dengan atau tanpa bantuan.


REVIEW

Baguusss. Seruu. Sama sih seperti buku sebelumnya, Theodosia dan Tongkat Osiris, buku ini seru dan menegangkan. Gaya ceritanya juga masih asyik banget, kocak. Tapi buku ini cukup menguras emosi juga sih, apalagi di bagian permusuhannya Fagenbush dan Theo, plus Wigmere yang terlalu ngotot menjalankan dan mengajarkan SOP. Semuanya sama-sama gengsian, egois, dan keras kepala. Bikin pembaca jadi gemes kan ya. Permasalahan di buku ini cukup serius, jadi ceritanya juga lebih menegangkan apalagi pas mau endingnya. Plot twist tentang neneknya Theo juga sangat mengejutkan. Cerita pembebasan kutukan mumi Tetley juga menjadi bagian favorit kami karena lucu tapi menegangkan juga.

Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.13/5.00, dan kami setuju sih. Malah rating pribadi kami 4.50/5.00. Recommended buat yang suka cerita misteri arkeologi mesir yang asyik dibaca.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami, silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-theodosia-dan-mata-horus-r-l-lafevers


QUOTE

Itulah masalahnya kalau kita mengajukan pertanyaan. Kadang-kadang kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang perlu disampaikan.

~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Dan seperti kata Awi Bubu, pengetahuan yang separuh-separuh bisa berbahaya.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Aku lelah membencinya. Perlu sangat banyak energi untuk melakukannya, padahal energi itu kubutuhkan untuk menangani hal-hal yang sangat penting.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


REVIEW LAINNYA

Kamis, 20 Mei 2021

Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan

Pertemuan pertama kami dengan tokoh Jo yang mirip George ini adalah di seri Lima Sekawan yang berjudul Sarjana Misterius. Di buku itu kami sebel banget sama George. George jadi tokoh yang ekstra menyebalkan karena kehadiran Jo. Nah, seharusnya, sebelum Sarjana Misterius buku ini dulu yang kita baca, Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan. Inilah awal mula pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo.

Buku ini diawali dengan George yang datang menjemput kawan-kawannya di stasiun. Mereka rencananya akan berlibur dua minggu di Pondok Kirrin. Liburan yang lebih singkat dari biasanya karena sebelumnya anak-anak kecuali George berlibur ke Prancis. Tapi liburan kali ini meskipun singkat tapi juga akan berbeda. Karena Bibi Fanny dan Paman Quentin juga akan pergi berlibur. Jadi anak-anak akan tinggal sendiri di Pondok Kirrin bersama Joanna, juru masak mereka. Mereka pikir, dengan masa liburan yang singkat, rasanya tidak mungkin akan ada petualangan. Tapi tentu saja pasti ada saja hal yang terjadi.

Ketika anak-anak Lima Sekawan sedang bersantai-santai di pantai, di sinilah mereka bertemu dengan Jo. Jo saat itu sedang jalan dengan ayahnya, dan tampilan mereka memang seperti gelandangan. Kotor dan bau. Anak-anak sebetulnya ingin menghindari Jo, tapi Jo termasuk nakal juga karena dia yang menghampiri tempat anak-anak Lima Sekawan dan mengusik mereka. Jo juga membuat kesal George karena rupa mereka sangat mirip, sama-sama tomboy. Jo bahkan sempat dikira laki-laki oleh mereka. Timmy pun terlalu cepat akrab dengan Jo, salah satu hal lagi yang membuat George tidak suka pada Jo.

Tapi malam-malam setelah kepergian Bibi Fanny dan Paman Quentin ternyata menjadi malam yang menegangkan. Ada wajah di jendela lantai dua yang dilihat Anne, ruang kerja Paman Quentin didobrak dan diacak-acak. Puncaknya, George dan Timmy diculik! Penculiknya ternyata cukup serius dan mengincar catatan ilmiah Paman Quentin. Anak-anak sekarang harus mencari cara untuk menemukan dan membebaskan George dan Timmy. Dan kunci dari semua misteri ini ternyata terletak pada Jo, sang anak gelandangan yang tadinya mereka hindari.


Kisah di buku ini secara mengejutkan ternyata sangat seru dan menegangkan. Dan menurut kami ada sedikit bumbu roman ala remaja yang masih polos banget, membuat ceritanya jadi lebih menarik lagi. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 3.99/5.00. Untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Memang bagus banget sih. Dari buku-buku Lima Sekawan yang sudah kami review di blog ini, buku ini adalah salah satu buku Lima Sekawan yang menjadi favorit kami. Recommended.


Cek juga review novel Lima Sekawan yang lain di bawah ini:

Senin, 01 Maret 2021

Seri Petualangan 1: Petualangan di Pulau Suram by Enid Blyton - Seruuu. Lebih Advanced dari cerita Lima Sekawan.

Review seri baru dari Enid Blyton nih, Seri Petualangan! Kami sama sekali belum pernah menyentuh seri ini. Ternyata, bagus banget. Seri petualangan ini lebih kompleks dari cerita Lima Sekawan. Bukunya lebih tebal dan padat, kisah petualangannya juga lebih detail dan menantang. Tokoh di seri ini ada 5 karakter. Ada Philip, Jack, Dinah, dan Lucy Ann. Tapi tidak lupa, ada juga Kiki, burung kakaktua peliharaan Jack yang selalu kocak.

Buku pertama ini tentu saja berisi perkenalan mereka serta petualangan pertama mereka di Pulau Suram. Philip yang sedang ikut kelas musim panas di tempat gurunya mula-mula bertemu dengan Kiki, si burung kakaktua kocak dan jahil,  yang mengganggu istirahat siangnya. Kiki ini ternyata peliharaan Jack, anak laki-laki yang juga harus mengambil kelas tambahan di sana. Berbeda dengan Philip yang bisa akrab dengan binatang apa pun--yup, apa pun, termasuk serangga, tikus, dan binatang lain yang bisa bikin orang merinding--, Jack merupakan seorang pemerhati burung. Jack tidak memperdulikan hal lain selain burung. Itulah sebabnya kenapa dia harus ikut kelas tambahan. Nilai-nilai Jack buruk karena dia hanya memerhatikan burung-burung. Adik Jack, Lucy-Ann juga ikut kelas tambahan. Tapi Lucy-Ann sebetulnya tidak butuh kelas tambahan, dia hanya tidak mau terpisah dari kakaknya saja.

Kehidupan Jack dan Lucy-Ann sebenarnya agak menyedihkan. Orangtua mereka sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang. Jack dan Lucy-Ann kemudian tinggal bersama paman mereka Paman Geoffrey. Tapi kehadiran mereka seperti tidak diinginkan, jadi mereka diperlakukan tanpa kasih sayang di sana. Kehidupan Jack sedikit lebih mendingan, walaupun tidak banyak berbeda. Jack dan Dinah kakak beradik. Ayah mereka sudah meninggal, dan tidak meninggalkan harta sepeser pun. Ibu Philip terpaksa pergi untuk bekerja dan mencari nafkah. Jadi, Philip dan Dinah tinggal dengan bibi dan paman mereka di suatu tempat yang seperti reruntuhan kastil tua yang disebut Craggy-Tops.

Suatu hari, ketika sudah waktunya pulang, Jack dan Lucy-Ann ternyata tidak bisa kembali ke tempat paman mereka. Pengurus rumah mereka mengirim surat dan uang agar Pak Guru mau menampung mereka hingga mereka masuk sekolah lagi. Pak Guru sebetulnya keberatan, karena dia sendiri ingin pergi, dia juga sangat benci pada Kiki yang jail. Philip ada ide untuk mengajak Jack dan Lucy-Ann ke Craggy-Tops saja. Toh bibi mereka sedang butuh uang untuk membayar hutang-hutangnya. Mungkin uang yang yang dikirim untuk biaya hidup Jack dan Lucy-Ann akan cukup membantu. Tapi mereka merasa tidak akan diijinkan pergi, jadi Jack dan Lucy-Ann pergi diam-diam bersama Philip.

Sesampainya di Craggy-Tops benar saja, hampir saja Jack dan Lucy-Ann dikirim pulang kembali. Tapi setelah dijelaskan masalahnya dan ada uang yang nanti dikirimkan, Bibi Polly pun akhirnya mengijinkan mereka tinggal. Kiki juga ternyata berhasil mengambil hati Bibi Polly. Kiki pun jadi kesayangan Bibi Polly juga. Jack dan Lucy-Ann pun akhirnya berkenalan dengan Dinah

Di Craggy-Tops inilah petualangan pertama mereka terjadi. Dari tempat tidur menara di Craggy-Tops mereka bisa melihat Pulau Suram di seberang lautan. Pulau yang ditakuti oleh Jo-Jo, pesuruh yang dipekerjakan oleh Bibi Polly. Kata Jo-Jo di sana ada "macam-macam" yang menakutkan. Tapi Jack justru ingin sekali ke Pulau Suram karena dia yakin di sana ada burung-burung langka. Mereka juga bertemu Billy di suatu tempat yang cukup terpencil dekat Craggy-Tops. Mereka juga menemukan lorong rahasia. Dan puncaknya, ketika mereka akhirnya berhasil ke Pulau Suram, mereka justru menemukan banyak lubang-lubang besar dan tumpukan kaleng makanan yang misterius. Sebenarnya ada apa di Pulau Suram?

Seri petualangan ini recommended banget. Jujur, kami lebih suka sama seri ini, daripada Lima Sekawan. Karena lebih berat kali ya petualangannya, lebih seru. Tapi memang beda sih. Kalau Lima Sekawan tuh ibaratnya petualangan anak-anak SD-SMP, kalau Seri Petualangan tuh petualangannya anak SMA. Lebih manantang jadinya. Sampai sejauh buku pertama ini (yang berarti belum jauh-jauh banget), minus seri ini hanya sedikit. Paling kami agak prihatin saja dengan gaya bertengkarnya Philip dan Dinah yang bisa jadi agak kasar, main tampar-tamparan. Tidak patut ditiru banget sih itu yah. Selebihnya, tidak terlalu banyak minusnya. Buku bagus. Recommended.


Senin, 22 Februari 2021

Ada Apa Dengan Cinta? by Silvarani - Galaunya Dunia Percintaan Masa-Masa SMA

Siapa lah yang tidak kenal dengan judul yang satu ini, Ada Apa Dengan Cinta? Atau yang terkenal juga dengan singkatan AADC. Ada Apa Dengan Cinta? adalah film yang sangat populer pada jamannya. Kami juga termasuk salah satu penggemar film ini. AADC merupakan salah satu film romantisnya anak sekolahan, yang mungkin berasa relate banget sama anak-anak sekolahan masa itu. AADC itu setahu kami pure film, tapi setelah filmnya keluar, keluar juga bentuk bukunya, tapi bukan novel. Buku AADC saat itu ada dalam bentuk skenario film. Sesuatu yang unik banget, yang bahkan kayaknya belum ada buku yang punya konsep sama waktu itu. Psst, skenario AADC sempat memberi kami inspirasi lho untuk menulis skenario juga. Sayangnya, tulisannya tidak terselesaikan. Wakakak.

Novel Ada Apa Dengan Cinta? dari Silvarani ini adalah adaptasi dari film AADC yang pertama. Meskipun film pertamanya sudah tayang dari 2002. Buku ini lahir justru saat film AADC 2 keluar. Buku ini menjadi pelengkap yang sempurna film AADC 2 karena jarak antara AADC dan AADC 2 jauh banget. 14 tahun! Dengan hadirnya buku ini, penonton AADC 2 bisa bernostalgia, atau membaca kisah Cinta dan Rangga di masa SMA dulu.

Kami akan tulis sinopsis singkat aja ya di sini. Karena kemungkinan besar sudah banyak yang menonton AADC juga. Secara garis besar sih novel ini persis kok sama filmnya. AADC menceritakan tentang Cinta, seorang remaja perempuan yang cukup populer di sekolahnya. Cinta selalu ditemani sahabat-sahabatnya, Alya, Maura, Milly dan Karmen. Cinta cukup terkenal juga sebagai penulis puisi yang selalu memenangi perlombaan puisi. Hingga suatu hari, puisi Cinta terkalahkan oleh puisi Rangga. Seorang cowok yang sangat misterius.

Rangga ternyata tidak hanya misterius, tapi juga seorang cowok penyendiri dan jutek. Rasa penasaran Cinta berubah jadi rasa kesal ketika Rangga menolak permintaan wawancara Cinta dengan kasar. Tapi penolakan Rangga justru semakin membuat Cinta penasaran. Diam-diam Cinta membaca puisi Rangga dan tanpa sadar Cinta pun jadi terobsesi dengan hal-hal yang berhubungan dengan Rangga. Sebenarnya Rangga pun begitu, dia diam-diam menjadi penasaran dengan Cinta. Tanpa mereka sadari, mereka sebetulnya sudah tertarik satu sama lain.

Tapi hidup Cinta bukan hanya Rangga, Cinta punya sahabat-sahabat yang seharusnya dia perhatikan juga.Terutama Alya. Tapi, sejak bertemu Rangga, Cinta banyak berubah. Perubahan Cinta membuat teman-temannya bingung. Bisakah Cinta dan Rangga pada akhirnya jujur kepada diri mereka sendiri.

Hhh...menonton AADC sebagai remaja adalah pengalaman yang berbeda dengan membaca novel AADC sebagai orang dewasa. Bukan cuman karena medianya berbeda, tapi karena pandangan hidup yang sudah berubah pastinya. Sebagai remaja, kita bisa relate banget dengan apa yang dirasakan Cinta. Galau-galaunya cinta dan persahabatan. Manis kecutnya cinta monyet. Tapi sebagai orang dewasa yang mungkin lebih bijak (harusnya sih), dan lebih banyak pengalamannya, kisah Cinta dan Rangga ini bisa terasa konyol banget. Ngapain sih Cinta pake sembunyi-sembunyi gitu? Ngapain sih Rangga egois banget, nyuruh Cinta memilih antara teman-temannya atau dia? Kenapa Rangga sok antisosial banget sih? dan berbagai keluhan lain soal Rangga dan Cinta. Tapi yah...begitulah remaja. Ya kan?

Sampai kapan pun AADC ini bakal tetap ada di hati. Meskipun mungkin galau-galaunya sudah tidak sesuai dengan pembaca dewasa. Tapi ini memang novel remaja. Ini memang novel pelipur laranya para remaja, dan orang dewasa yang ingin bernostalgia. Bernostalgia dengan manis, pahit, dan kegalauan masa remaja. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/ada-apa-dengan-cinta-by-silvarani


Selasa, 17 November 2020

Goosebumps #30: Makhluk Mungil Pembawa Bencana by R.L. Stine - Spons Yang Bikin Susah

Satu lagi novel Goosebumps akan kami review. Kali ini temanya masih seputar monster. Yang ada di novel ini rupanya sebuah monster mini mirip spons cuci piring yang bikin pemiliknya super sial. Oh iya review novel Goosebumps yang sebelumnya bisa dibaca di link di bawah ini yah:

  1. Goosebumps #11: Topeng Hantu by R. L. Stine - Saat Wajahmu Bukan Wajahmu
Sekarang, mari kita lihat sedikit sinopsisnya.


PLOT/SINOPSIS
Cerita-cerita horor yang dibikin dunia fiksi itu kadang tipikal banget. Suatu hari ada satu keluarga yang pindah rumah. Nah, di rumah baru mereka inilah terjadi hal-hal ganjil dan menyeramkan. Novel ini sama, punya awalan yang tipikal seperti itu. Kat dan adiknya, Daniel, serta tentu saja orangtua mereka baru saja pindah rumah. Rumahnya sih kayaknya tidak jauh dari rumah mereka sebelumnya. Kat sudah sering melihat rumah itu kalau sedang main sepeda. Jadi, rumah baru ini semacam rumah impian lah ceritanya.

Ketika sedang membereskan barang-barang kebutuhan dapur, Killer, anjing mereka, tampak sedang menggeram-geram ke bawah wastafel dapur. Ternyata ada sebuah spons bekas yang menarik perhatian Killer. Saat Kat memperhatikan dengan lebih seksama, ternyata spons itu bernafas! Dasar anak-anak ya, spons aneh itu pun menjadi bahan rebutan Kat dan Daniel. 

Sayangnya, tak butuh lama sampai spons aneh itu menunjukkan keahliannya. Berbagai kecelakaan kecil tetapi berbahaya tiba-tiba saja terjadi di sekitar Kat dan Daniel. Pada setiap kecelakaan si spons aneh tampak menjadi bersemangat dan lebih hidup. Semakin lama, kecelakaan dan kesialan yang menimpa mereka berdua semakin membahayakan. Apa yang harus Kat dan Daniel lakukan untuk menyingkirkan spons sial itu? Mengingat spons itu tidak bisa dibunuh, dan tidak boleh dibuang atau diberikan. Karena jika itu sampai terjadi, nyawa Kat sebagai pemiliknya akan menjadi taruhannya.


REVIEW
Cerita Goosebumps #30: Makhluk Mungil Pembawa Bencana ini lumayan seru dan menegangkan. Bukan cerita yang serem gimana-gimana sih, lebih ke kesialan dan kecelakaan-kecelakaan berbahaya gitu. Endingnya aja yang bikin gemes. Tapi, ending-ending Goosebumps emang seringnya bikin gemes sih. Sudah tuntas tapi tetep aja bakalan ada twist-nya yang bikin gemes. Overall, ini buku yang cukup menghibur.

Novel ini saat masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini yah:

Minggu, 15 November 2020

Goosebumps #11: Topeng Hantu by R. L. Stine - Saat Wajahmu Bukan Wajahmu

Seri Goosebumps ini sempat booming banget di pertengahan 90-an, dan kami adalah salah satu penggemarnya. Dulu sempat koleksi Goosebumps lumayan banyak, dan punya beberapa yang favorit juga. Sayangnya koleksi-koleksi ini menghilang dirusak sama banjir, hiks sedih banget. Lama ngga dicetak dan cuman bisa ditemui lagi di toko buku second (kayak kami), tapi itu juga susah banget dan biasanya kondisinya udah jauh dari prima. Masuk kategori buku langka deh. Sampai akhirnya, kemaren-kemaren Gramedia mencetak ulang buku ini. Makasih lho Gramedia. Walaupun sepertinya tidak semua dicetak ulang, dan kita juga belum ketemu sama judul favorit kami yang sudah dicetak ulang. Hiks lagi...

Sayangnya, pamor Goosebumps sekarang tentu tidak secemerlang dulu lagi. Yah memang kalah serem sih pasti sama novel-novel misteri jaman sekarang seperti serinya Risa Saraswati. Tapi buat penggemar setia seri Goosebumps, cerita-cerita ringan seri ini pasti sangat membekas di hati. Goosebumps itu bisa punya tipe ending yang sangat beragam. Kadang serem, kadang nyebelin, kadang sedih, pokoknya beda-beda deh di tiap buku. Ceritanya juga tidak selalu hantu-hantuan. Kadang ya tentang hantu, kadang tentang monster, atau, yang paling terkenal, tentang boneka jahat. Hiii...memorable banget dah itu boneka hidup.

Goosebumps #11: Topeng Hantu ini akan menjadi novel Goosebumps yang pertama kali kami review di blog ini. Cerita horornya lebih ke arah cerita monster.


PLOT/SINOPSIS

Kali ini sih kayaknya kami tidak akan memberikan banyak spoiler. Cerita di novel ini plotnya sederhana saja. Topeng Hantu menceritakan tentang seorang anak bernama Carly Beth yang gampang banget ketakutan. Saking gampangnya, Carly Beth ini selalu jadi bulan-bulanan di sekolah. Carly Beth selalu jadi sasaran Chuck dan Steve untuk ditakut-takuti.  

Tapi Halloween kali ini Carly Beth ingin membalas dendam. Dia ingin berdandan semenakutkan mungkin dan menakut-nakuti Chuck dan Steve hingga mereka super ketakutan. Tapi Carly Beth harus berdandan sebagai apa? Dia kan tidak mungkin menakut-nakuti Chuck dan Steve dengan kostum bebek yang sudah disiapkan ibunya. Carly Beth pun bertekad membeli topeng paling seram di toko kostum yang baru. 

Sayangnya, malam itu Carly Beth terlambat. Toko sudah tutup. Tapi rupanya pemilik toko masih di dalam dan mau membuka pintu untuk Carly Beth. Carly Beth pun melihat-lihat topeng-topeng di etalase. Semua topeng yang dipajang memang seram-seram. Tapi tidak ada yang sangat menyeramkan seperti yang diinginkan Carly Beth. Ketika sang pemilik toko sedang lengah, Carly Beth berkelana ke ruang belakang toko itu. Di sana lah Carly Beth menemukan topeng yang dia cari. Topeng paling seram, paling mengerikan, dan paling menakutkan yang pernah dia lihat. Topeng yang hebat. Carly Beth yakin Chuck dan Steve akan sangat ketakutan dibuatnya.

Topeng itu benar-benar sangat hebat. Bahannya seperti terbuat dari kulit asli. Ketika Carly Beth menggunakannya dia tampak sangat mengerikan. Bahkan adik Carly Beth yang suka usil menakut-nakutinya pun dibuat sangat ketakutan. Topeng itu sangat pas, meskipun agak bau. Topengnya menempel ketat di kepala Carly Beth. Tapi, saat menggunakan topeng itu, suara Carly Beth juga ikut berubah, menjadi lebih mengerikan. Sifat Carly Beth juga berubah, jadi lebih kejam dan nakal. Sangat nakal.

Malam itu memang memang menjadi malam terhebat Carly Beth. Tapi masalahnya, setelah berjam-jam memakai topeng itu. Carly Beth tidak bisa melepaskan topeng itu. Bukan tidak mau, tapi tidak bisa. Lipatan topengnya hilang. Sekarang topeng itu menyatu dengan wajahnya. Topeng itu sudah menjadi wajahnya. Apa yang selanjutnya harus dilakukan Carly Beth?


REVIEW

Novel ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus 3.82/5.00 ★. Ceritanya sih cukup sederhana dan simpel yah, tapi cukup menegangkan kok. Bacaan horor ringan yang cukup menyenangkan.


Baca Juga:

Kamis, 12 November 2020

Trio Detektif 7: Misteri Mata Berapi by Robert Arthur - Berburu Warisan yang Tersembunyi

Ini pertama kalinya kami membaca seri Trio Detektif, dan wow...serial detektif remaja ini ternyata seru banget lho. Awalnya kami pikir bakal mirip-mirip dengan seri Lima Sekawan, tapi ternyata cukup berbeda. Trio Detektif ini kasusnya jauh lebih serius dan ketegangannya jauh lebih intens. Kebetulan kami dapetnya buku ke-7, Misteri Mata Berapi. Kayaknya tidak ada masalah kok kalau mau membaca buku ini loncat-loncat. Setiap buku sepertinya punya petualangan masing-masing. Trio detektif terdiri dari Jupiter "Jupe" Jones yang terkenal dengan kemampuan pengamatan dan deduksinya, Peter "Pete" Crenshaw yang terkenal akan kekuatan fisiknya, serta Robert "Bob" Andrews yang senang melakukan penelitian dengan tekun. Mereka punya markas di sebuah trailer tersembunyi yang terletak di salah satu sudut lahan toko barang bekas milik paman dan bibi Jupiter.


PLOT

Kayaknya kami tidak mau membongkar banyak-banyak plotnya, jadi kami akan kasih sedikit sinopsisnya saja. Pada suatu hari yang sepi kasus, para Trio Detektif tiba-tiba saja mendapatkan kontak dari Mr. Hithfield, sang sutradara terkenal di Hollywood. Ada seorang pemuda yang butuh bantuan mereka, namanya panggilannya Gus. Gus datang jauh-jauh dari Inggris ke California karena mendapatkan sebuah surat penuh teka teki aneh dari paman ayahnya yang sudah meninggal. Tampaknya paman ayahnya meninggalkan sebuah warisan yang berharga untuk Gus, tapi apa dan dimana warisan itu masih merupakan sebuah misteri.

Sepertinya mereka berpacu dengan waktu. Tapi ternyata bukan hanya soal waktu, ada orang-orang selain Gus yang juga mengincar warisan itu. Mereka bukan orang-orang biasa. Yang satu punya tato tiga bintik dan kemana-mana membawa tongkat pedang berbahaya, yang satu lagi komplotan Kumis Hitam yang tak segan-segan berbuat kriminal.

Petunjuk demi petunjuk terungkap, tapi ternyata semuanya hanyalah pengecoh belaka. Lalu dimanakah harta warisan itu disembunyikan? Para Trio Detektif harus bertindak cepat. Karena kalau mereka terlambat, sepertinya warisan itu akan hilang. Lenyap selama-lamanya.


REVIEW

Novel ini punya rating Goodreads 3.87/5.00 ★. Buat kami, rating buku ini 4.00-4.50/5.00 ★. Bagus. Ceritanya seru dan menegangkan. Cerita detektif remaja yang mulai sedikit lebih serius dibandingkan seri Lima Sekawan. Kalau ketemu buku ini, jangan dilewatkan ya. Menghibur banget.


QUOTE

"Kita perlu selalu meneliti fakta-fakta yang ada,"

~ Trio Detektif 7: Misteri Mata Berapi by Robert Arthur


Kamis, 22 Oktober 2020

Lima Sekawan: Memperjuangkan Harta Finniston - Ceritanya Sederhana Tapi Cukup Seru dan Menghibur

Mari kita berpetualang lagi bersama Lima Sekawan! Kali ini lewat buku yang berjudul Lima Sekawan: Memperjuangkan Harta Finniston. Judul aslinya buku ini adalah Five on Finniston Farm

Oh ya, seri Lima Sekawan lain yang sudah kami review bisa dilihat di link di bawah ini yah:

  1. Lima Sekawan: Sarjana Misterius by Enid Blyton - Ngga Nyangka Kalau George Bisa Semenyebalkan Ini...
  2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng by Enid Blyton - Tidak Baik Lho Berprasangka Sembarangan
  3. Lima Sekawan: Menyamarkan Teman by Enid Blyton; Emang George Sifatnya Begini Banget Ya?
  4. Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock by Enid Blyton - Liburan ke Bukit dan Bertualang Sedikit
  5. Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib by Enid Blyton - Liburan Musim Dingin dengan Petualangan Mendebarkan

Kali ini, di buku petualangan ke-18 ini, Lima Sekawan kembali liburan musim panas. Mereka pergi ke daerah Dorset untuk menginap di sebuah pertanian di sana, pertanian Finniston namanya. Pertanian Finniston adalah sebuah pertanian yang sangat luas. Isunya, di tanah pertanian ini dulu pernah berdiri Puri Finniston yang sangat besar. Sayangnya, puri itu sudah terbakar habis dan puing-puingnya sedikit demi sedikit diambil orang untuk dijadikan bahan bangunan. Ini terjadi ratusan tahun yang lalu. Sekarang, bahkan jejaknya saja sudah tak terlihat.

Lima sekawan ternyata tidak menginap sendiri di pertanian Finniston. Ada seorang pria Amerika bernama Pak Henning dan anaknya yang bernama Junior sudah lebih dulu mengingap di sana. Sebenarnya kehadiran Pak Henning dan Junior sangat tidak disukai oleh para penghuni pertanian, tapi meskipun pertanian Finniston luas, mereka sedang kekurangan uang untuk mengelola pertanian. Jadi, keluarga Philpot yang mengelola pertanian terpaksa kadang-kadang menerima tamu yang menginap di sana. Pak Henning dan Junior merupakan tipikal orang yang seenaknya saja. Pak Henning senang memanfaatkan keadaan keluarga Philpot yang butuh uang untuk mendapatkan barang-barang antik bernilai tinggi dengan harga murah. Sedangkan Junior sangat senang mengganggu para pekerja dan sering minta dilayani dengan seenaknya.

Suatu hari, ketika Anne dan George sedang ke toko barang antik milik salah satu keturunan bangsawan Finniston, mereka mendapatkan cerita menarik. Meskipun sudah runtuh, Puri Finniston harusnya mempunyai ruang bawah tanah yang terhubung dengan sebuah lorong rahasia yang menuju ke sebuah Gereja di dekat pertanian. Di ruang bawah tanah ini sangat mungkin masih tersimpan harta Finniston yang ditinggalkan ketika kebakaran terjadi. Sayangnya pintu ruang bawah tanah tertutup puing dan kemudian terlupakan, lorong rahasia pun tak pernah ditemukan, sedangkan gerejanya sudah menjadi gudang di pertanian Finniston. Informasi ini disimpan erat dari Pak Henning. Tapi Junior diam-diam berhasil mencuri dengar ketika anak-anak sedang berunding.

Junior yang nakal dan ingin membalas dendam tentu saja memberitahukan info ini kepada ayahnya. Akal bulus pak Henning bekerja. Dia berencana untuk membayar sejumlah uang kepada keluarga Philpot sebagai ijin penggalian, dan akan membayar sejumlah uang lagi untuk barang-barang yang nantinya ditemukan. Tentu saja bayarannya jauh di bawah nilai barang-barang berharga yang tersimpan di ruang bawah tanah. Anak-amak lima sekawan tentu saja jadi panik. Mereka harus lebih dulu menemukan ruang bawah tanah dan memberi tahu keluarga Philpot ada harta karun di dalamnya. Semua, sebelum Pak Henning menjalankan rencananya.


Buku ini punya rating Goodreads yang bagus, seri bahasa Inggrisnya yah. Ratingnya 4.00/5.00 ★, dan kami cukup setuju dengan ratingnya. Petualangannya cukup seru. Agak sederhana sih, tidak semendebarkan yang Rahasia Logam Ajaib atau Sarjana Misterius, tapi tetap cukup seru kok. Tidak ada anak-anak Lima Sekawan yang menyebalkan di buku ini, cuman tokoh antagonisnya aja yang menyebalkan. Hasil petualangan anak-anak juga sangat solutif untuk orang-orang di pertanian Finniston. Mereka akhirnya jadi punya uang untuk mengurus pertanian. Tokoh antagonisnya sebenarnya cukup typical sih, dari sikap ataupun perbuatan, typical orang-orang menyebalkan dan rese. Oh iya, beberapa review yang kami baca agak mengeluhkan buku ini karena terkesan anti orang-orang Amerika. Menurut kami sih, yah... memang ada sedikit kesan generalisasi sih yah. Tapi Anne memberikan pernyataan bahwa dia menyukai orang Amerika tapi tidak pak Henning dan Junior yang rese. Jadi agak selamat lah ya dari generalisasi. Oh iya, ada satu hal lucu yang bikin kami merasa buku ini sudah benar-benar kuno nilai-nilainya. Masa Anne tidak boleh menguncir rambutnya menjadi buntut kuda. Wakakakak. Ini kocak banget sih ya sebetulnya, secara George aja berdandan seperti laki-laki. Di buku ini juga ada Harriet yang berdandan laki-laki juga. Jadi yang kami tangkap, jadi tomboy dengan rambut pendek boleh, tapi mengikat rambut tidak boleh. Ck. Bikin geleng-geleng aja. 


Senin, 19 Oktober 2020

The Detective's Son by Sang-hee Choi - Dari Mencari Kucing ke Mencari Kunci dan Akhirnya Terlibat Kasus Perundungan yang Pelik

The Detective's Son ini adalah novel Korea pertama yang kami baca, dan kami sangat terkesan. Kalau melihat sekilas sinopsisnya, mungkin kayaknya ini novel detektif anak yang receh gitu ya. Tapi jangan tertipu. Awalnya saja yang receh, sekedar mencari kucing yang hilang. Yang berlanjut naik tingkat sedikit menjadi mencari kunci yang hilang. Tapi pada akhirnya Go Giwang terlibat dalam kasus yang sangat dalam dan pelik. Nah, mari kita lihat sedikit bagaimana semua berawal.

Go Giwang baru saja lulus dari SD. Baru saja merayakan kelulusan seperti umumnya anak-anak Korea merayakan kelulusan mereka, dengan makan tangsuyuk dan jajangmyun. Saat sedang makan, sang Ibu tiba-tiba menjatuhkan bom. Ibu akan pergi meninggalkan Go Giwang berdua saja dengan ayahnya. Ibunya mengatakan bahwa ia akan pergi kerja ke Afrika. Tapi Go Giwang punya pikiran yang lebih realistis. Go Giwang tidak akan heran kalau ibunya hanya ingin pergi jauh dari ayahnya yang sangat tidak bisa diharapkan masa depannya. Bahkan dia tidak akan heran kalau mereka ternyata sudah bercerai.

Baru saja ibunya pergi ke Afrika, ayahnya mulai macam-macam. Mereka tiba-tiba saja pindah rumah. Ke tempat yang lebih bobrok. Ayahnya punya visi untuk membuka sebuah kafe, kafe dengan nama yang nyentrik dan menu yang cuman coffeemix, jus jeruk, dan susu. Tapi tak hanya sampai di situ, ayahnya juga membuka kantor detektif di tempat yang sama. Kafenya tak pernah ada pengunjung, tapi untungnya kantor detektifnya punya beberapa klien. Kasus mereka ringan saja, mencari kucing atau anjing yang hilang. Penghasilannya lumayan untuk membayar sewa.

Tapi suatu hari ada klien yang berkunjung kembali. Kali ini dia tidak mencari kucing yang hilang, dia mencari suatu kunci keberuntungan milik adiknya yang hilang, The Only Luck Key. Adiknya mengaku kalau dia memberikan kunci itu pada seseorang. Tapi dia tidak mau bilang diberikan kepada siapa. Kunci keberuntungan itu tak ternilai, atau sebaliknya, bisa tak bernilai apa-apa. Tak mungkin adiknya mau memberikan kunci itu pada orang lain tapi meninggalkan kartu garansinya di rumah. Sang kakak ingin tahu, diberikan kepada siapa kunci itu. Dia juga ingin tahu kehidupan adiknya di sekolah, karena dia selalu merasa ada yang janggal dan disembunyikan oleh adiknya.

Penyelidikan yang tadinya terlihat sederhana berubah menjadi pelik ketika sang adik tiba-tiba tewas, terjatuh dari atap sekolah. Apa yang sebetulnya terjadi? Bagaimana dengan kuncinya? Ada dimana? Penyelidikan demi penyelidikan membawa Go Giwang semakin dalam memasuki peliknya lingkaran pertemanan sang adik. Teman atau pembully? Pengucilan. Bagaimana dengan mereka yang hanya melihat tanpa berbuat apa-apa?

Yes, buku ini akan mendalami sedalam apa bully-membully atau perundungan di sekolah yang terjadi di Korea sana. Kami tidak tahu sih cerita tentang perundungan ini fakta atau bukan di kalangan pelajar Korea, tapi kalaupun bukan akan ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di novel ini. Tapi kalau fakta, ya sangat disayangkan dan sangat sedih sekali. Yang jelas cerita seperti ini kadang ada di drakor-drakor juga kan.

Tokoh Go Giwang dan ayahnya sangat mengingatkan kami akan Kogoro Mouri dan Conan Edogawa dari komik Detektif Conan. Tapi yang ini Kogoro Mouri jadi ayahnya Conan. Kebayang kan kayak apa konyol dan hebohnya hidup mereka. Buku ini ditulis dengan sangat apik sekali. Bahasanya santai dan mengalir. Kadang bisa jadi kocak juga. Go Giwang anak yang cerdas dan luar biasa bertanggung jawab. Dia dengan sigap menggantikan posisi ibunya, meskipun semua itu dibayar dengan kesinisan dan sikap realistis yang tidak biasa dari seorang anak SMP. Kasus di dalamnya sebenarnya cukup serius dan dalam. Bagaimana awalnya sebuah pembullyan terjadi, pelaku, korban, dan mengapa banyak yang memilih memalingkan muka dari apa yang terjadi. Dari buku ini kita bisa belajar bahwa kasus pembullyan itu sangatlah berbahaya. Bully-membully adalah tindakan pengecut yang merusak jiwa. Korban bisa hancur lebur jiwanya, bisa menjadi sama jahatnya, atau kalau cukup beruntung dengan memiliki mental dan support yang kuat, bisa keluar dari lingkaran buruk perundungan (pembullyan) yang dialaminya. Tapi semua luka tentunya akan meninggalkan bekas. Mungkin bekasnya akan sangat dalam dan tak tersembuhkan. 

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.79/5.00 ★. Ini untuk yang versi terjemahan bahasa Indonesia yang kami baca ini yah. Kami belum menemukan rating Goodreads versi aslinya. Buat kami sendiri rating buku ini 5.00/5.00 ★. Buku ini tidak hanya seru dan menyenangkan untuk dibaca, tapi juga memberikan makna dan pemikiran yang mendalam. 


Quote

Aksesoris T-brand sangat populer di kalangan wanita. Selain indah, diyakini juga membawa keberuntungan. Mungkin itu hanya strategi pemasaran, tapi psikologi manusia ingin memercayai hal-hal seperti itu.

~ The Detective's Son by Sang-hee Choi


Keberuntungan dan kemalangan datang di waktu yang tak terduga.

Keberuntungan yang buta.

Pada akhirnya tak berbeda dengan kemalangan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Makin mudah suatu kasus, biasanya ada jebakan di dalamnya. Prinsip ini juga berlaku di soal ujian. Petunjuk yang mudah terlihat biasanya mudah diabaikan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Petunjuk terkecil biasanya jadi bukti paling penting.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Orang yang bodoh hanya melihat air setetes, tapi yang pandai akan membayangkan air terjun."

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Dasar bodoh. Petunjuk yang ia keluarkan sendiri tidak disadari. Memang, pada dasarnya penjahat sering membeberkan petunjuk tanpa disadari.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Main detektif-detektifan. Kepalaku memerintahkan untuk berhenti, tapi hati bukanlah organ yang patuh pada kepala. Sebab dia tahu bahwa kepalaku tidak layak dipercaya dan diikuti.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Melihat wajah Yeong Chorong, aku tiba-tiba teringat istilah "air mata buaya". Buaya yang terus menangis sambil menelan mangsanya. Seolah-olah ia berduka cita atas makhluk yang dibunuhnya, padahal sebenarnya air mata itu hanya untuk melembapkan mangasanya agar mudah ditelan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Bukankah sama? Orang yang buang kotoran dan orang yang melihat kotoran lalu berkata jorok tapi tak menyingkirkannya?"

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Hei, cinta memang menyakitkan. Rasanya itu seperti makan saus yang kita kira kecap. Menggetarkan. Ck. Kau tidak tiba-tiba jatuh cinta setengah mati, kan?"

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Mereka ingin menemukan penyebab berbagai ketidakpuasannya. Padahal, sebagian besar penyebab sebenarnya adalah diri mereka sendiri. Tapi mereka tidak mau mengakuinya. Mereka mencari pusat ketidakbahagiaannya dengan putus asa.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Bila orang lain memiliki apa yang tidak dimilikinya, mereka tidak hanya iri tapi juga dengki. Entah mereka membutuhkan benda itu atau tidak.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Tak ada manusia yang benar-benar tulus menyukai keberuntungan orang lain. Karena itu membuatnya merasa makin hina dan rendah. Mereka merasa tidak senang, tapi mereka juga tidak tahu apa alasan pastinya.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Anak itu sungguh munafik. Kau tahu, kan? Berlagak jahat. Hmm, tipe femme fatale yang muncul di novel detektif. Mungkin dia begitu karena kesepian."

"Di mana letak kesepiannya?"

"Dia sok kuat, kan? Biasanya, orang dewasa suka berpura-pura. Sok kuat, sok tahu, sok punya. Kenapa begitu?"

"Kenapa begitu?"

"Karena lemah."

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Baca Juga:

Rabu, 30 September 2020

Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib by Enid Blyton - Liburan Musim Dingin dengan Petualangan Mendebarkan

Membaca kisah-kisah Lima Sekawan sebagai orang dewasa ternyata sangatlah berbeda dibandingkan jika kita membacanya ketika masih anak-anak atau remaja. Menurut kami, ini menurut kami yah, untuk nilai-nilai modern di jaman sekarang, buku ini perlu pengawasan orangtua ketika dibaca oleh anak-anak atau remaja. Mungkin sedikit membahas nilai-nilai yang ada di kisah-kisahnya misalnya.

Okeh, sebelum ke review lebih lanjut, ini dia buku-buku lima sekawan yang sudah kami review sebelumnya:

  1. Lima Sekawan: Sarjana Misterius by Enid Blyton - Ngga Nyangka Kalau George Bisa Semenyebalkan Ini...
  2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng by Enid Blyton - Tidak Baik Lho Berprasangka Sembarangan
  3. Lima Sekawan: Menyamarkan Teman by Enid Blyton; Emang George Sifatnya Begini Banget Ya?
  4. Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock by Enid Blyton - Liburan ke Bukit dan Bertualang Sedikit
Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib ini punya judul asli Five Get into a Fix. Ini adalah petualangan ke-17 dari Lima Sekawan. Sekali ini liburan mereka adalah liburan natal yang dingin bersalju. Terlepas dari keheranan kami kenapa anak yang habis sakit dan masih batuk-batuk malah disuruh liburan dan main ski di pegunungan, petualangan yang hadir di buku ini cukup seru.

Anak-anak pergi ke sebuah pertanian di atas perbukitan bersalju. Nama pertanian itu Magga Glen. Sayangnya, sebelum sampai di tujuan, mereka sempat tersesat ke sebuah menara tua yang aneh. Yang dengan bodohnya ingin diterobos Julian dengan memanjat pagar. Entahlah ya apa yang ada di pikirannya. Sudah jelas-jelas ada tulisan dilarang masuk, digembok pula, masih juga mau masuk kan ya, heran. Julian tidak jadi menjalankan niatnya karena ternyata ada anjing galak yang hampir menyerang mereka.

Tapi akhirnya mereka tiba juga di Magga Glen. Rumah pertanian yang ditempati oleh Bu Jones dan anaknya Morgan yang punya suara sangat lantang. Tapi di pertanian itu juga ada 7 anjing besar yang juga agak galak. Karena kelalaian George yang melepaskan Timmy terlalu cepat, Timmy sempat diserang dan digigit oleh salah satu anjing di pertanian. George yang sangat overprotektif terhadap Timmy tentu saja ngambek doong. Sifat Morgan yang acuh tak acuh menambah parah ngambeknya George. Meskipun luka Timmy ternyata hanya luka lecet, George ngambek parah dan ingin pulang ke rumah. Untungnya, dalam acara jalan-jalan setelah George ngambek, Julian dan Dick menemukan bahwa mereka berlima bisa tinggal di pondok musim panas Magga Glen yang terletak di atas bukit. Jauh dari pertanian dan anjing-anjing Morgan. Jadi, meskipun Bu Jones agak tidak setuju karena khawatir anak-anak tidak punya makanan hangat, mereka pun besoknya pindah ke pondok di atas bukit.

Tapi banyak peristiwa aneh di pondok. Suara-suara menggeram, bumi bergetar, dan asap misterius yang datang dari arah menara tua yang tidak bisa mereka masuki dulu. Banyak gosip-gosip dan kejadian aneh tentang menara tua itu. Anak-anak Lima Sekawan juga punya tiga tamu kecil yang kadang-kadang datang. Aily, anak gembala yang suka berkeliaran bersama dengan seekor anak biri-biri dan seekor anjing kecil. Ternyata Aily tahu banyak hal tentang rumah di menara tua itu. Aily bilang menara tua itu jahat, dan wanita tua di menara itu memberi Aily secarik kertas permintaan tolong. Julian dan Dick memberitahu Morgan soal keadaan gawat di menara tua. Tapi sikap Morgan yang ketus dan menyuruh mereka melupakan masalah itu membuat mereka tidak puas. Mereka malah mencurigai Morgan sebagai salah satu kaki tangan orang-orang jahat di menara tua.

Anak-anak Lima Sekawan bertekad untuk menyelamatkan sang wanita tua dari cengkraman para penjahat di menara tua. Apakah mereka berhasil? Ataukah mereka justru membuat kesalahan karena tidak menuruti kata-kata Morgan?

Kisah Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib ini terbit di tahun 1958. Kisah Lima Sekawan lain juga terbit di tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya. Akan sudah banyak nilai-nilai kehidupan yang bergeser jauh dari masanya. Apa yang mungkin di masa lalu, saat buku ini ditulis, umum terjadi, sekarang menjadi hal yang sudah tidak relevan lagi. Jadi, kami mencoba objektif dengan memandang buku ini sebagai karya di tahun 1950an, dengan nilai-nilai yang berlaku di tahun 1950an. Kenapa kami merasa perlu menekankan hal ini? Karena di buku ini dan beberapa buku seri Lima Sekawan yang sudah kami review, kami menemukan hal-hal yang tidak terlalu menyenangkan. Stereotyping, hal-hal sexist, prasangka buruk, itu ada semua di dalam cerita-ceritanya, dan kami tidak merasa itu contoh yang baik untuk anak-anak atau remaja. Ya memang sih anak-anak lima sekawan pada akhirnya selalu meminta maaf ketika salah. Tapi, dari kisah ke kisah selalu terjadi lagi, seolah-olah tidak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Akan menarik banget kalau nanti kami melakukan pembahasan mendalam soal tokoh-tokoh Lima Sekawan ini. Tapi kami akan menunggu sampai kami sudah membaca dan mereview semua serinya dulu.

Buku ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.96/5.00 ★. Penilaian pribadi kami 3.50/5.00 ★ saja. Sebenarnya petualangannya seru dan cukup menegangkan. Tapi memang ada beberapa aspek yang kami tidak suka. Endingnya juga menurut kami terlalu terburu-buru. Entah logam ajaib apa yang diburu para penjahat di bawah menara tua. Akan menarik untuk mendengar pendapat teman-teman yang sudah membaca buku ini juga.

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.