SINOPSIS
Semua berawal dari pertunjukan sulap Awi Bubu. Awalnya sih biasa saja, seseorang yang mengaku sebagai pesulap mesir kuno. Pertunjukkannya biasa saja, macam pesulap amatiran. Tapi, ketika Awi Bubu menghipnotis Ratsy dan dia mengatakan ramalan yang sama dengan ramalan yang diucapkan Theo kepada Trawley, Theo menjadi sangat penasaran. Siapa sebenarnya Awi Bubu? Tapi Awi Bubu cukup misterius, Theo sendiri banyak berahasia. Pertemuan pertama mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa penasaran yang semakin menjadi. Tapi semua itu harus disingkirkan karena Theo punya banyak pekerjaan di museum.
Nenek sibuk mengurus upacara pemakaman untuk Sopcoate. Sebuah upacara pemakaman megah yang tidak layak didapatkan oleh Sopcoate karena dia sebenarnya pengkhianat bangsa dan belum meninggal, hanya menghilang. Tapi nenek tidak tahu itu, dan Theo dilarang memberitahu. Jadi Theo terpaksa bersabar dengan semua celotehan nenek dan ributnya acara pengepasan baju berkabung. Henry tiba-tiba pulang dari asrama. Ya, tidak tiba-tiba sih, Theo saja yang lupa menjemput dan kedua orangtuanya juga terlalu sibuk dengan persiapan pameran purbakala baru hingga lupa menjemput Henry. Tapi penemuan Tablet Zamrud (gara-gara kecerobohan Henry yang merusak stela purbakala berharga dengan tombak) lah yang benar-benar menjadi awal kekacauan yang sangat berbahaya.
Tablet yang "katanya" tidak berbahaya itu jadi incaran banyak pihak, bahkan Awi Bubu! Kemunculan Awi Bubu yang tiba-tiba di museum mengundang kecurigaan. Belum lagi ternyata Awi Bubu punya koneksi ke arkeolog mesir yang sangat dibutuhkan oleh orangtua Theo. Awi Bubu yang tadinya penyusup malah berubah menjadi tamu kehormatan museum. Tapi dia tetap menyusup malam-malam demi Tablet Zamrud. Gerombolan kalajengking Ordo Matahari Hitam mulai semakin mengganggu dan menuntut. Mereka juga mengejar Tablet Zamrud. Ada lagi masalah kecil tapi mengganggu dari Henry, dia mulai kehilangan barang-barang! Gara-gara Henry tidak mau memakai jimat yang diberikan Theo, sekarang dia terkena kutukan dan diganggu oleh arwah mumi Tetley. Theo harus memutar otak bagaimana caranya agar bisa membebaskan Henry dari kutukan. Tapi masalah menjadi benar-benar serius ketika Sopcoate datang ke upacara pemakamannya sendiri dan mulai mengancam Theo. Sekarang nyawa yang menjadi taruhannya. Bukan hanya nyawa Theo, tapi juga keluarganya, dan Sopcoate sangat serius tentang itu. Lord Wigmere tidak membantu karena dia sangat keras kepala dan ngotot mengajari Theo tentang rantai komando. Permusuhan antara Theo dan Fagenbush jelas-jelas jadi penghalang.
Terlalu banyak masalah, terlalu banyak misteri dan kutukan. Theo harus menyelesaikan semuanya. Segera. Dengan atau tanpa bantuan.
REVIEW
Baguusss. Seruu. Sama sih seperti buku sebelumnya, Theodosia dan Tongkat Osiris, buku ini seru dan menegangkan. Gaya ceritanya juga masih asyik banget, kocak. Tapi buku ini cukup menguras emosi juga sih, apalagi di bagian permusuhannya Fagenbush dan Theo, plus Wigmere yang terlalu ngotot menjalankan dan mengajarkan SOP. Semuanya sama-sama gengsian, egois, dan keras kepala. Bikin pembaca jadi gemes kan ya. Permasalahan di buku ini cukup serius, jadi ceritanya juga lebih menegangkan apalagi pas mau endingnya. Plot twist tentang neneknya Theo juga sangat mengejutkan. Cerita pembebasan kutukan mumi Tetley juga menjadi bagian favorit kami karena lucu tapi menegangkan juga.
Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.13/5.00, dan kami setuju sih. Malah rating pribadi kami 4.50/5.00. Recommended buat yang suka cerita misteri arkeologi mesir yang asyik dibaca.
Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami, silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-theodosia-dan-mata-horus-r-l-lafevers
QUOTE
Itulah masalahnya kalau kita mengajukan pertanyaan. Kadang-kadang kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang perlu disampaikan.
~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers
Dan seperti kata Awi Bubu, pengetahuan yang separuh-separuh bisa berbahaya.
~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers
Aku lelah membencinya. Perlu sangat banyak energi untuk melakukannya, padahal energi itu kubutuhkan untuk menangani hal-hal yang sangat penting.
~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers
REVIEW LAINNYA
- Theodosia dan Tongkat Osiris by R.L. LaFevers - The Mummy Bersama Theo yang Cerdas
- Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan
- Seri Petualangan 1: Petualangan di Pulau Suram by Enid Blyton - Seruuu. Lebih Advanced dari cerita Lima Sekawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar