Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Sabtu, 02 Januari 2021

Waking The Dead by Heather Graham (Cafferty and Quinn #2) - Lukisan Jahat Bercat Darah

Mari kita mereview lagi salah satu horor bule dari penulis favorit kami. Siapa lagi kalau bukan Heather Graham. Kali ini kami akan mereview buku kedua dari seri Cafferty and Quinn, Waking The Dead. Yang buku pertamanya sudah kami review juga. Bisa dicek di postingan berjudul Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham - Mengejar Patung Jahat.

Sinopsis

Quinn baru saja kembali dari penyelidikannya di Texas, tapi dia sudah diundang oleh Larue untuk ikut membantu menyelidiki kasus pembantaian yang mengerikan. Sebuah pembantaian yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat karena terlalu banyak hal yang janggal. Satu keluarga terbantai habis dengan cara pembantaian yang berbeda-beda. Senjata pembunuhan tidak ditemukan, jejak si pembunuh pun tidak ada. Satu-satunya petunjuk hanya sedikit noda mirip darah di salah satu paket yang terbungkus.

Di tempat lain, Danielle Cafferty (Danny) sedang mengunjungi galeri lukisan temannya, Niles. Mereka sedang memajang sebuah giclée (replika lukisan yang dicetak inkjet printer berkualitas tinggi) dari lukisan terakhir karya Henry Sebastian Hubert. Sebuah lukisan yang seperti menggambarkan suasana manis sebuah ruang keluarga di suatu kastil abad pertengahan. Tapi itu kalau dilihat dari suatu sisi. Saat memandang dengan sudut pandang yang berbeda, maka akan terlihatlah kengerian-kengerian yang digambarkan di dalam lukisan tersebut. Sebuah lukisan fenomenal dengan sejarah yang juga kelam. Lukisan yang sudah lama hilang, tapi kini muncul lagi ke permukaan, dibeli oleh seorang konglomerat di sini, di New Orleans.

Paket-paket barang bukti yang disita polisi dari lokasi kejadian ternyata adalah paket-paket bernilai tinggi. Salah satunya adalah lukisan karya Hubert yang asli. Masalahnya, paket-paket itu tiba-tiba saja menghilang dengan sangat misterius dari gudang barang bukti. Meninggalkan saksi mata yang sangat ketakutan dan rekaman cctv yang menunjukkan munculnya kabut misterius yang menyelimuti gudang barang bukti. Tapi, tidak lama setelah barang-barang itu menghilang, paket-paket itu tiba-tiba saja sudah diantar ke pemiliknya masing-masing. Dengan cara yang sama misteriusnya dengan caranya menghilang.

Bukan cara yang mudah untuk mendapatkan barang-barang itu kembali. Apalagi lukisan karya Hubert. Quinn ataupun Danny tidak bisa meyakinkan Mrs. Lamont untuk menyerahkan lukisan senilai miliaran itu. Tapi ketika kegelapan turun, lukisan itu kembali menelan korban. Teriakan ngeri Mrs. Lamont terdengar hingga beberapa blok. Quinn dan Danny menyerbu rumah Mrs. Lamont hanya untuk menemukan kepala pelayan yang sudah tewas bersimbah darah dan Mrs. Lamont yang shock dan sangat ketakutan. Lukisan Hubert kembali menghilang.

Quinn dan Danny harus segera menemukan lukisan itu, menemukan cara menonaktifkan kekuatan jahat di dalamnya dan menghancurkannya, sebelum ada korban lagi. Pencarian mereka membawa mereka ke sebuah kastel abad pertengahan yang mengerikan tempat Hubert membuat lukisan mengerikan itu. Lukisan yang dicat dengan darah, yang begitu mengerikan karena berisi tokoh-tokoh nyata yang memang kejam dan jahat, semua tokoh-tokoh itu pun terkubur di ruang makam kastel itu. Lukisan yang begitu mengerikan yang bahkan menjadikan sang pelukisnya sendiri sebagai korban.


Review

Sekali lagi Heather Graham berhasil memikat pembaca dengan perpaduan supernatural, detektif, dan romance yang epik. Keseimbangan komposisi genrenya oke banget. Sisi supernaturalnya bikin novel ini cukup bikin merinding. Apanya yang ga merinding coba kalau latarnya adalah sebuah lukisan menyeramkan dan sebuah kastel medieval yang suram nan mengerikan. Ada makam pula di kastelnya. Kayak kurang serem aja. Aksi pamungkasnya juga menegangkan dan merinding abis. Hii. Buku pertamanya, Let The Dead Sleep (Patung Kematian) by Heather Graham - Mengejar Patung Jahat, mungkin masih kalah serem dan menegangkan dibandingkan dengan aksi di buku ini.

Meski begitu, novel ini tetep punya kekurangannya sih. Kayak misalnya, saat Quinn terlihat terlalu berusaha "melogiskan" kasus ketika dia sendiri tahu kalau kasusnya lebih bersifat supernatural. Meskipun memang sih selalu ada manusia dibalik kejahatan supernatural. Tapi jadinya kayak terlalu memaksakan kalau dilihat dari sisi Quinn. Ada pertanyaan yang tidak terjawab juga. Seperti, siapa yang mengubur sang kepala pelayan kastil? dan kenapa dikubur di situ? 

Tapi overall, ceritanya sangat menarik, menegangkan, dan juga seru. Buku ini punya rating Goodreads yang bagus 3.97/5.00 ★. Kalau rating pribadi dari kami 4.50-5.00/5.00 ★


Quote

"Quinn, mungkinkah kastel itu sendiri jahat?"

Quinn terdiam semenit. "Menurutku manusia bisa menjadi jahat dan begitulah caranya objek menjadi jahat,"

Waking The Dead by Heather Graham (Cafferty and Quinn #2)


"kita tak bisa membalik yang sudah terjadi," ujar Natasha. "Kita hanya bisa memperbaiki saat ini dan menjaga masa depan."

Waking The Dead by Heather Graham (Cafferty and Quinn #2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.