Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Selasa, 13 Juli 2021

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King - Tiga Unsur yang Berbeda, Candu, Terang dan Gelap, Dan yang Murni Jahat

Ini adalah buku kedua dari seri Dark Tower karya Stephen King. Novel yang kompleks, yang semua tokohnya ambigu atau bahkan murni jahat. Novel yang punya kisah pelik. Novel yang menegangkan. Dan ya...lebih superior dari buku pertamanya, The Gunslinger. Novel ini sangat enak untuk diulik dalam-dalam, dikorek-korek sifat, sikap dan kehidupan para tokoh-tokohnya. Jadi, untuk ringkasan cerita novel kali ini spoilernya lumayan berat yaah. Mari kita simak.


RINGKASAN CERITA

Cerita dimulai dengan terbangunnya Sang Gunslinger, Roland di pinggir pantai. Kami agak tidak mengerti, karena setau kami di buku pertamanya Roland bangun dan mendapati si Pria Berbaju Hitam yang sudah tinggal tulang belulang. Tapi kayaknya sih lokasinya bukan di tepi pantai. But...anyway...Roland bangun di tepi pantai, setengah basah. Saat menyadari situasinya, sebagai seorang penembak yang sangat sayang pada pistol dan peluru-pelurunya, tentu saja Roland langsung panik. Tapi sebetulnya ada hal lain yang harus dia khawatirkan...monster lobster. Yup, monster lobster besar yang punya sikap dan kosakata aneh, yang akan dengan sangat senang melahap daging manusia. Karena kondisinya masih lemah dan tidak siap, ditambah senjatanya tak berfungsi baik, Roland harus merelakan jarinya hilang dan tubuh luka-luka akibat si monster. Walaupun berhasil mengalahkan si lobster, kondisi Roland sangat tidak baik. Dia sekarang lemah dan sekarat. Dengan pistol dan peluru-peluru basah yang tidak bisa diandalkan.

Roland harus pergi. Melanjutkan perjalanan menuju Menara Gelap yang menjadi tujuan hidupnya. Dia sekarat, dan butuh obat, dia butuh makanan. Tapi tidak ada obat di tempatnya sekarang. Hanya pantai yang membentang jauh. Sangat jauh. Dia pun harus berjalan berjam-jam. Hingga akhirnya dia menemukan pintu itu. Sebuah pintu yang berdiri sendiri tanpa penyangga. Buku ini memang tidak menyebutkannya secara spesifik, tapi menurut kami pintu-pintu ini adalah portal. Portal yang tidak hanya sekedar menuju ke dimensi atau dunia lain, tapi portal ke jiwa dan tubuh manusia lain.

Pintu pertama punya nama, SANG TAWANAN. Tempat memasuki jiwa orang yang bernama Eddie Dean. Ketika pintu dibuka Roland belum mengerti dan dia langsung terkejut dengan apa yang dia lihat. Karena Eddie rupanya sedang naik pesawat dan dia sedang melihat keluar jendela. Pintu itu adalah mata, menampilkan apa yang sedang dilihat sang pemilik jiwa dibalik pintu. Ketika Sang Gunslinger masuk melalui pintu, dia seperti penyusup yang masuk ke jiwa seseorang. Hmm...mungkin kita bisa menyebutnya seperti kerasukan? Sang Gunslinger bisa mengetahui apa pun yang ada di pikiran, hati, dan kehidupan Eddie, tak ada rahasia. Tapi Eddie tidak harus tahu bahwa ada Roland yang sedang menyusup. Eddie hanya akan tahu kalau Roland memang memutuskan untuk mengungkap keberadaannya dan menghubungi Eddie. Roland juga bisa mengambil alih tubuh Eddie kalau dia mau. Sepenuhnya dan seutuhnya menjadi Eddie dengan jiwa Roland. Dan dari sinilah Roland tahu kalau dia bisa membawa barang-barang dari dunia Eddie ke dunianya sendiri, tapi tidak sebaliknya. Roland tahu, suatu saat dia akan harus menarik Eddie ke dunianya, seutuhnya, dan pergi ke menara kegelapan bersamanya. 

Tapi Eddie bukanlah orang baik-baik. Dia pecandu berat, dan saat ini dia sedang berusaha menyelundupkan obat-obatan, diikat erat-erat ke tubuhnya. Eddie sebetulnya mungkin saja terlihat normal. Mungkin saja bisa lolos tanpa ketahuan. Tapi "percobaan-percobaan" Roland terhadap tubuh Eddie malah menjadikan Eddie menarik perhatian salah satu pramugari. Roland pun bertindak untuk membantu Eddie meloloskan diri.

Peristiwa demi peristiwa terjadi. Dari pemeriksaan panjang bea cukai hingga ke tembak-menembak di sarang bandar. Pada akhirnya Eddie tidak punya pilihan lain selain ikut dengan Roland. Tapi dia tidak lupa untuk membawa serta obat untuk Roland.

Setelah Eddie ikut Roland tentu saja keadaan tidak serta merta membaik. Roland sekarat. Mereka tak punya makanan. Kondisi Eddie juga sebenarnya tidak baik, tapi dia tidak sekarat. Jadi dia merawat Roland untuk sementara sampai mereka bisa melanjutkan perjalanan. Monster lobster pun jadi santapan darurat. Saat mereka sudah melakukan perjalanan pun, perjalanannya jauh, lama, dan berat. Tapi mereka pada akhirnya sampai di pintu kedua. Pintu dengan label NONA BAYANGAN.

Pada dasarnya Eddie adalah seorang pecandu. Meskipun tekadnya cukup kuat, Eddie tetap ketagihan. Eddie pun kambuh menggila dan mengancam Roland. Pintu dibuka dan apa yang mereka liat adalah pemandangan dari orang yang sepertinya sangat menyebalkan dan sedang berusaha mengutil di sebuah toko. Roland bertindak cepat sebelum perempuan itu ditangkap. Melesat memasuki pintu tanpa memedulikan tubuhnya di tangan Eddie yang mengancam akan membunuh tubuh Roland.

Tapi sesungguhnya, yang dimasuki Roland bukanlah orang biasa. Roland masuk ke tubuh Detta Walker yang kejam, licik, kasar, dan pemarah. Membawa Detta ke dunia Roland dengan paksa. Tapi yang keluar dari pintu adalah Odetta Holmes, seorang perempuan terhormat, sopan, cerdas dan terpelajar. Mereka adalah dua jiwa di dalam satu tubuh, tanpa menyadari kehadiran satu sama lain. Roland sudah merasakan keanehan. Tapi Eddie belum tahu. 

Odetta menemani mereka hingga beberapa waktu. Membuat Eddie jatuh cinta. Tapi kemudian Detta muncul. Kejam, memaki-maki tanpa batas, dan dengan sengaja membuat perjalanan mereka menjadi lebih berat. Roland yang sudah membaik kini sekarat lagi. Obat yang dibawa dulu ternyata tidak cukup. Perjalanan mereka jauh, dan berat. Tapi untungnya, akhirnya Odetta kembali. Sayangnya Roland terlalu sekarat untuk meneruskan perjalanan. Eddie harus membawa Odetta pergi hingga menemui pintu berikutnya, lalu kembali dan menjemput Roland. Eddie tentu saja melanggar wejangan Roland. Ketika akhirnya Eddie dan Roland sampai di pintu ketiga dimana Odetta ditinggal, Odetta menghilang tanpa jejak, bersama pistol yang mungkin saja terisi peluru aktif. Tampaknya, Detta sudah kembali.

Roland meminta Eddie untuk ikut dengannya. Detta kejam dan tidak bisa ditebak. Detta bisa membunuh mereka berdua kapan saja. Tapi rasa cinta Eddie kepada Odetta membuatnya tetap bertahan dan bertekad menemukan Odetta atau Detta kembali. Roland pun pergi ke balik pintu sendirian. Pintu itu punya nama SANG PENDORONG, dan betapa terkejutnya Roland dengan jiwa di balik pintu. Saking terkejutnya dengan kenyataan dan pengetahuan jiwa orang ini, Roland sampai pingsan. 

SANG PENDORONG adalah seorang laki-laki bernama Jack Mort. Seorang pria yang tampak normal, necis, dan dengan karir yang bagus di luar. Tapi jiwanya sangat busuk. Jack Mort bisa dibilang psikopat. Kesenangan sampingannya adalah mencelakakan orang lain. Dialah yang mendorong Jake ke depan mobil hingga Jake mati dan bertemu dengan Roland di perjalanan sebelumnya. Jack lah yang menyebabkan kepribadian Odetta terbelah, dan dia juga yang menyebabkan Odetta cacat. Mengetahui kenyataan ini, roland jauh lebih kasar dengan Jack. Roland merebut paksa tubuh Jack, membungkam jiwanya, dan dengan sesuka hati menjelajahi dunia Jack, mengumpulkan amunisi, obat-obatan, berbuat kekacauan dan pada akhirnya meninggalkan tubuh Jack tanpa membawanya ikut serta ke dunia Roland. Semua dilakukan di saat yang tepat hingga Odetta dan Detta akhirnya dapat melihat satu sama lain.

Semua sudah terkumpul. Untuk sementara mereka dalam masa pemulihan. Hingga mereka harus melanjutkan perjalanan menuju Menara Gelap.


REVIEW

Novel ini ceritanya sangat kompleks. Tokoh-tokohnya punya kepribadian yang sangat kompleks dan tidak ada mulia-mulianya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi sih semua tokoh di buku ini memang tidak ada yang punya akhlak mulia. Mungkin kecuali Odetta, tapi Odetta hanyalah satu kepribadian. Mari kita bahas tokoh-tokoh selain Roland dengan sedikit lebih dalam.

Eddie Dean

Eddie seorang pecandu. Tidak hanya sekedar pecandu, dia juga penyelundup. Hidupnya bisa dibilang berantakan, broken home. Seperti label di pintu miliknya, Eddie adalah seorang tawanan. Tawanan dari kehidupan broken home, tawanan dari kakaknya yang mengikat jiwa Eddie dengan rasa kasihan, sayang, dan rasa bersalah. Jiwanya tertawan dalam kehidupan kejam seorang pecandu. Tapi Eddie juga sebenarnya cerdas, pemberani, dan punya rasa integritas yang tinggi. Belum lagi dia ternyata seorang Gunslinger yang sangat berbakat. Dia marah pada Roland, tapi dia merawat Roland saat Roland sekarat. Dia bisa menebak sifat perjalanan Roland. Eddie tahu kalau dia bisa kapan saja dikorbankan oleh Roland kalau itu memang akan membawa Roland lebih dekat ke Menara Gelap. Tapi pada akhirnya dia tetap merawat Roland dan tetap melanjutkan perjalanan. Eddie lah yang paling bekerja keras secara fisik dalam perjalanan ini. Sosok Eddie ini sedikit banyak mengingatkan kami kepada tokoh Scarlett O'Hara di Gone With the Wind. Seburuk-buruknya sifat, meskipun benci, mereka tidak pernah sampai hati mencelakakan orang yang mereka benci, mereka justru merawat ketika mereka sekarat. Tentu saja Eddie jauh dari sempurna. Dia susah menuruti perintah dan arahan Roland. Eddie seperti anak kecil yang harus kena batunya sendiri baru kapok. Kelakuan yang pada akhirnya akan menyusahkan dia sendiri.

Odetta Holmes/Detta Walker

Detta Walker terlahir sejak Odetta Holmes mengalami kecelakaan tertimpa batu bata yang dijatuhkan dari sebuah gedung. Odetta wanita terhormat dan kaya raya yang cerdas. Sedangkan Detta bisa dibilang kebalikannya, kasar, licik, dan kejam. Odetta dan Detta tidak menyadari kehadiran satu sama lainnya. Mereka membuat ingatan palsu untuk mengisi ingatan-ingatan yang hilang ketika salah satunya muncul ke permukaan dan yang lainnya tertidur. Odetta/Detta cacat karena didorong Jack ke rel bawah tanah dan menyebabkan kaki Odetta/Detta terpotong. Eddie jatuh cinta dengan sosok Odetta, dan Odetta pun mencintai Eddie. Tapi Detta tentu saja tidak begitu. Detta melakukan segala cara yang dia bisa untuk menyabotase perjalanan mereka. Membuat keributan, sengaja menjatuhkan diri, mengerem mendadak, dan berbagai cara lainnya. Roland tahu dia butuh kemampuan Detta sebagai gunslinger yang mumpuni, tapi dia butuh sifat-sifat mulianya Odetta. Roland pun pada akhirnya menemukan cara untuk menggabungkan kedua sosok ini menjadi satu.

Jack Mort

Seorang psikopat. Kesenangan hidupnya adalah mencelakakan orang lain. Dengan kecelakaan-kecelakaan fatal. Rencana-rencananya selalu disusun dengan rapi. Dia tidak pernah tertangkap. Serigala berbulu domba yang sebenarnya. Hingga Roland masuk ke dalam jiwa Jack Mort dan membaca semuanya. Bahkan Roland pun tak sanggup menghadapi informasi itu dan menyebabkan dia pingsan. Jack Mort bisa dibilang penghubung nasib antara Roland dengan Jake. Roland berhasil menggagalkan terbunuhnya Jake. Tapi apa akibatnya ini untuk perjalanan Roland masih belum diketahui. Jack lah yang menjatuhkan batu ke kepala Odetta, dan yang kemudian mendorong Odetta ke rel. Nasib mereka berkaitan dengan kejam. Roland pun memanfaatkan tubuh Jack dengan lebih kasar dan lebih seenaknya, dan meninggalkannya begitu saja di detik terakhir.


Novel ini bisa dibilang lumayan berat juga. Seru, sangat-sangat menegangkan, dengan tokoh-tokoh yang kompleks dan jalan cerita yang sangat menarik. Ngomong-ngomong, jangan tertipu dengan sampul buku versi film ini ya, karena filmnya jauh banget dari bukunya. Filmnya hanya sekedar terinspirasi dari seri ini saja. Rating Goodreads novel ini 4.21/5.00 dan memang bagus banget. Buat kami rating novel ini 4.50/5.00. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-the-dark-tower-2-the-drawing-of-the-three-stephen-king


QUOTE

Hidup kita ibarat gedung (note: rumah kartu) yang kubangun ini. Kadang roboh karena alasan tertentu, kadang roboh tanpa alasan sama sekali.

~ The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


"Manusia boleh membangun segala macam, paisan. Tuhan yang berhak meruntuhkannya. Kau setuju?"

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Aku memandang benda yang dibangunnya, dan bagiku benda itu menjelaskan bintang-bintang.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Tetapi, andai Tio Verone sekarang masih hidup, pikir Balazar, dia tentu akan menertawakanmu dan berkata, dengar Rico, kepintaranmu itu kadang merugikan dirimu, kau sudah tahu aturannya, kau diam saat sikap hormat mengharuskanmu diam, tetapi di matamu selalu ada sorot pongah. Sejak dulu kau terlalu menyadari bahwa kau pintar, jadi akhirnya kau jatuh ke jurang kepongahanmu sendiri, seperti yang sudah kuduga.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Col berusia 24 tahun, dan selama 21 tahun terakhir tidak ada orang yang benar-benar meyakini bahwa dia dapat dipercaya. Kadang-kadang dia bermanfaat. Hampir selalu patuh...kalau diawasi dekat-dekat. Terpercaya? Tidak. Col pun lama-kelamaan meyakini hal itu.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Dia hanya punya satu kesempatan. Rasa sakit itu tidak penting.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Ada orang yang perlu merasa dibutuhkan oleh orang lain. Kau tidak mengerti karena kau bukan jenis orang seperti itu.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Kesalahan selalu terletak di tempat yang sama, bayi-bayi yang baik: pada orang lemah yang menyalahkan orang lain.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


"Sebelumnya juga percaya," kata Eddie. " Sudah kubilang, kan?"

"Sebelumnya kau percaya bahwa kau percaya. Kau percaya di permukaan pikiran. Apakah kau percaya sampai merasuk sekarang? Merasuk sampai ke sumsum?"

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Sang gunslinger berhati romantis, dengan caranya sendiri yang keras... namun dia juga cukup realistis untuk mengetahui bahwa kadang-kadang cinta memang mampu menaklukkan segalanya.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Lebih baik mencoba minum laut dengan sendok daripada berdebat dengan seorang kekasih.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Aku tidak suka, tapi aku tak punya waktu berdebat dengan orang tolol.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Dia pernah satu; dia pernah dua; sekarang sang gunslinger menarik yang ketiga dari dirinya.

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Tapi adakah hal selain harapan?

The Dark Tower 2: The Drawing of the Three by Stephen King


Baca Juga:

Minggu, 11 Juli 2021

Theodosia dan Mata Horus by R.L. LaFevers - Ramalan yang Menjadi Kenyataan, Nenek yang Mengejutkan, dan Musuh-Musuh yang Melelahkan

Yup...sesuai judulnya, banyak banget yang terjadi di kisah Theodosia kali ini. Setelah petualangan Theo dengan mumi di buku kedua Theodosia dan Tongkat Osiris, Theo sekali lagi harus menghalau sihir hitam di buku ini. Tapi sekarang, pihak yang terlibat jadi lebih banyak dan masalahnya juga menjadi lebih kompleks. Belum lagi adik Theo, Henry, juga pulang karena sedang liburan sekolah. Tentu saja Henry sedikit banyak akan butuh perhatian lebih, terutama karena Henry sangat skeptis soal kutukan-kutukan yang bertebaran di museum. Belum lagi masalah dengan para anggota kalajengking yang makin mengganggu, dan perang dingin antara Theo dan Fagenbush tidak banyak membantu, Lord Wigmere pun terlalu keras kepala. Tapi semua itu, belum termasuk Awi Bubu yang misterius. Seorang pesulap mesir yang tampaknya saja seperti amatiran, tapi ternyata sangat mistis dan mengatakan ramalan yang sama seperti yang pernah Theo ucapkan. Yup...banyak banget yang terjadi di buku ini. Coba kita intip sedikit ringkasan ceritanya.


SINOPSIS

Semua berawal dari pertunjukan sulap Awi Bubu. Awalnya sih biasa saja, seseorang yang mengaku sebagai pesulap mesir kuno. Pertunjukkannya biasa saja, macam pesulap amatiran. Tapi, ketika Awi Bubu menghipnotis Ratsy dan dia mengatakan ramalan yang sama dengan ramalan yang diucapkan Theo kepada Trawley, Theo menjadi sangat penasaran. Siapa sebenarnya Awi Bubu? Tapi Awi Bubu cukup misterius, Theo sendiri banyak berahasia. Pertemuan pertama mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa penasaran yang semakin menjadi. Tapi semua itu harus disingkirkan karena Theo punya banyak pekerjaan di museum.

Nenek sibuk mengurus upacara pemakaman untuk Sopcoate. Sebuah upacara pemakaman megah yang tidak layak didapatkan oleh Sopcoate karena dia sebenarnya pengkhianat bangsa dan belum meninggal, hanya menghilang. Tapi nenek tidak tahu itu, dan Theo dilarang memberitahu. Jadi Theo terpaksa bersabar dengan semua celotehan nenek dan ributnya acara pengepasan baju berkabung. Henry tiba-tiba pulang dari asrama. Ya, tidak tiba-tiba sih, Theo saja yang lupa menjemput dan kedua orangtuanya juga terlalu sibuk dengan persiapan pameran purbakala baru hingga lupa menjemput Henry. Tapi penemuan Tablet Zamrud (gara-gara kecerobohan Henry yang merusak stela purbakala berharga dengan tombak) lah yang benar-benar menjadi awal kekacauan yang sangat berbahaya. 

Tablet yang "katanya" tidak berbahaya itu jadi incaran banyak pihak, bahkan Awi Bubu! Kemunculan Awi Bubu yang tiba-tiba di museum mengundang kecurigaan. Belum lagi ternyata Awi Bubu punya koneksi ke arkeolog mesir yang sangat dibutuhkan oleh orangtua Theo. Awi Bubu yang tadinya penyusup malah berubah menjadi tamu kehormatan museum. Tapi dia tetap menyusup malam-malam demi Tablet Zamrud. Gerombolan kalajengking Ordo Matahari Hitam mulai semakin mengganggu dan menuntut. Mereka juga mengejar Tablet Zamrud. Ada lagi masalah kecil tapi mengganggu dari Henry, dia mulai kehilangan barang-barang! Gara-gara Henry tidak mau memakai jimat yang diberikan Theo, sekarang dia terkena kutukan dan diganggu oleh arwah mumi Tetley. Theo harus memutar otak bagaimana caranya agar bisa membebaskan Henry dari kutukan. Tapi masalah menjadi benar-benar serius ketika Sopcoate datang ke upacara pemakamannya sendiri dan mulai mengancam Theo. Sekarang nyawa yang menjadi taruhannya. Bukan hanya nyawa Theo, tapi juga keluarganya, dan Sopcoate sangat serius tentang itu. Lord Wigmere tidak membantu karena dia sangat keras kepala dan ngotot mengajari Theo tentang rantai komando. Permusuhan antara Theo dan Fagenbush jelas-jelas jadi penghalang. 

Terlalu banyak masalah, terlalu banyak misteri dan kutukan. Theo harus menyelesaikan semuanya. Segera. Dengan atau tanpa bantuan.


REVIEW

Baguusss. Seruu. Sama sih seperti buku sebelumnya, Theodosia dan Tongkat Osiris, buku ini seru dan menegangkan. Gaya ceritanya juga masih asyik banget, kocak. Tapi buku ini cukup menguras emosi juga sih, apalagi di bagian permusuhannya Fagenbush dan Theo, plus Wigmere yang terlalu ngotot menjalankan dan mengajarkan SOP. Semuanya sama-sama gengsian, egois, dan keras kepala. Bikin pembaca jadi gemes kan ya. Permasalahan di buku ini cukup serius, jadi ceritanya juga lebih menegangkan apalagi pas mau endingnya. Plot twist tentang neneknya Theo juga sangat mengejutkan. Cerita pembebasan kutukan mumi Tetley juga menjadi bagian favorit kami karena lucu tapi menegangkan juga.

Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.13/5.00, dan kami setuju sih. Malah rating pribadi kami 4.50/5.00. Recommended buat yang suka cerita misteri arkeologi mesir yang asyik dibaca.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami, silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-theodosia-dan-mata-horus-r-l-lafevers


QUOTE

Itulah masalahnya kalau kita mengajukan pertanyaan. Kadang-kadang kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang perlu disampaikan.

~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Dan seperti kata Awi Bubu, pengetahuan yang separuh-separuh bisa berbahaya.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Aku lelah membencinya. Perlu sangat banyak energi untuk melakukannya, padahal energi itu kubutuhkan untuk menangani hal-hal yang sangat penting.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


REVIEW LAINNYA

Minggu, 20 Juni 2021

Financial Revolution by Tung Desem Waringin - Belajar Melek Finansial dan Melek Peluang Memperbesar Penghasilan

Siapa sih yang tidak ingin punya kebebasan finansial? Atau yang pengen punya banyak sumber pemasukan dari sana-sini? Hidup memang tidak melulu soal uang, tapi untuk makan tentu kita tetap butuh uang. Apalagi kalau kita ingin hidup nyaman dan aman secara finansial. Banyak buku-buku seputar finansial yang sudah terbit, salah satunya adalah buku Financial Revolution dari Pak Tung Desem Waringin ini.

Kami sudah lama sih pengen baca buku ini, tapi tentu saja baru kesampaian sekarang. Buku ini sudah terbit dari tahun 2005, menceritakan sekelumit kisah Pak Tung Desem Waringin sendiri, serta bagaimana cara beliau untuk bisa bebas finansial. Lalu apakah masih bisa relevan isinya di tahun 2021 ini? Menurut kami sih masih relevan kok. Tapi, kami juga punya beberapa catatan pribadi. Tapi, mari bahasnya nanti dulu. Sekarang mari bedah dulu sedikit isinya.


ISI BUKU

Buku yang kami baca ini secara fisik bukunya besar, hard copy, dengan ketebalan sedang (170 halaman). Ada bonus CD Sales Magic juga. Bonus CD kebetulan tidak kami cek. Isi buku ini bisa dibilang cukup padat tapi tetap enak dibaca. Ini bukuny kalau penyimpanannya bagus bisa awet banget lho.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas kenapa banyak orang tidak kaya. Membahas berbagai penyebab kenapa seseorang finansialnya terasa sulit dan menyebabkan mereka sulit untuk bebas secara finansial. Ada dua bab pada bagian pertama ini. Menurut kami bab ini lebih membahas dari sisi psikologi dan strategi.

Bagian kedua buku ini membahas bahwa semua orang bisa menjadi kaya. Di bab inilah banyak dibahas strategi memajukan finansial. Baik dari sisi psikologisnya ataupun dari sisi praktisnya. Bagaimana membentuk keyakinan yang benar, bagaimana menetapkan tujuan, strategi untuk kaya dengan cepat dan aman, bagaimana membuat rencana yang realistis, serta bagaimana bertindak sesuai rencana yang sudah kita buat dan monitoringnya.

Secara garis besar buku ini adalah perpaduan antara buku psikologis dan praktis. Kita akan lebih memahami bagaimana keyakinan kita terhadap finansial terbentuk. Kita sekaligus juga bisa mengecek diri sendiri, apakah keyakinan kita terhadap uang sudah tepat atau belum. Pembahasan dari sisi psikologisnya banyak, dan memang cukup penting sih. Tanpa pola pikir yang baik tentang uang, mungkin kita akan terlalu lama terjebak ke dalam keyakinan yang salah tentang uang. Ada cerita tentang pengalaman pribadinya Pak Tung Desem Waringin sendiri, jadi kita sedikit banyak membaca contoh langsungnya. Sisi praktisnya juga kuat. Ada banyak strategi-strategi keuangan yang bisa kita pelajari di buku ini. Strategi investasi, strategi penambahan pemasukan, sering dilengkapi dengan contoh kasusnya juga. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang cukup lucu. Cukup menghibur juga, jadi tidak kaku banget gitu bukunya. Penyajian dan isinya bagus sih menurut kami.


REVIEW

Nah, mari sekarang masuk ke reviewnya. Ini buku yang bagus. Terutama untuk teman-teman yang memang ingin terjadi perubahan dari sisi finansial. Kita bisa belajar dasar-dasarnya secara psikologis dan praktis. Memahami bagaimana pola pikir orang kaya dan tentu saja sekelumit bocoran strategi mereka agar bisa bebas secara finansial. Kalau dari sisi praktik, tentu saja bisa dipraktikan. Tapi kami juga punya sedikit catatan pribadi mengenai masalah sisi praktik ini. Ada kalanya, kami merasa sisi praktis yang dicontohkan keadaannya terlalu ideal, atau butuh keadaan yang ideal. Masalahnya, problem hidup manusia tentu berbeda-beda kan setiap individunya, dan keadaan ideal itu biasanya sulit terbentuk. Jadi kami merasa, mungkin akan ada orang-orang yang sulit menerapkan beberapa bagian isi buku ini ke dalam kehidupannya. Tapi, ya sebetulnya tidak masalah sih. Kita bisa mempelajari buku ini pelan-pelan kok dan menerapkan apa yang bisa kita terapkan ke dalam kehidupan kita. Harapannya, walaupun hanya sebagian yang mampu kita terapkan, perubahan positif itu akan tetap ada.

Overall, menurut kami buku ini buku yang cukup bagus untuk dibaca dan dipelajari. Apalagi untuk teman-teman yang memang sedang berniat untuk merubah keadaan finansialnya menjadi lebih baik lagi.


QUOTE

Keyakinan itu bisa diibaratkan seperti magnet. Bila keyakinan positif bercampur baur dengan keyakinan negatif terhadap suatu hal, tak ada lagi "kutub positif" dan "kutub negatif" terhadap sesuatu hal, lalu pikiran kita jadi bingung atau jadi netral seperti besi biasa. Ketika kita yakin bulat bahwa "kaya" itu positif, sementara "miskin" adalah negatif, kutubnya menjadi jelas dan kita akan menjadi "magnet".

~ Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Alasan kedua kenapa kita tidak kaya adalah karena kita tidak penah menentukan tujuan atau tujuan kita terus berubah, sehingga tujuan kita tidak jelas.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Manusia cenderung melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya. Ketika keyakinannya mengatakan bahwa tujuannya adalah mustahil, tindakannya akan loyo.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Buku ini akan membahas bagaimana cara mempunyai keyakinan yang tepat untuk menjadi kaya, mempunyai tujuan yang mantap dan jelas, mempunyai alasan yang sangat kuat, dan mempunyai strategi yang tepat untuk menjadi kaya.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Kita tidak akan bertindak untuk mencapai tujuan apabila kita tidak merasa harus.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Sering kali untuk menemukan cara mencapai apa yang kita inginkan adalah sesederhana menemukan alasan yang sangat kuat kenapa tujuan tersebut harus dicapai.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Baca Juga:

Jumat, 11 Juni 2021

Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard - Impian, Keserakahan, dan Kelicikan

Buku Tom Little ini kecil, tapi isinya lumayan juga. Di buku inilah kami berkenalan dengan apa itu pulp fiction di Amerika sana dan masa-masa keemasannya. Tom Little ini adalah salah satu karya pulp fiction juga. Masa-masa keemasan pulp fiction terjadi di tahun 1930-1940an, masa-masa dimana gairah membaca lagi tinggi-tingginya. Disebut "pulp" karena pada masa itu publikasi-publikasi ini dibuat di kertas pulpwood yang murah dan berpermukaan kasar. Ini beda banget sama publikasi lainnya yang lebih mewah, dicetak di kertas-kertas mulus dengan hiasan-hiasan yang indah. Tapi pulp fiction sendiri adalah tempat pembaca bisa menemukan petualangan-petualangan mendebarkan, penjahat yang menakutkan, ataupun cerita yang menghibur dan seru. Nah, Tom Little ini adalah salah satu karya itu. Memang seperti apa ceritanya? Coba kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Setting cerita ini adalah di sebuah sirkus yang ramai. Tom Little adalah salah satu artis di sirkus ini. Tom punya tubuh yang kerdil, makannya pertunjukkannya bukan pertunjukan akrobat atau pertunjukkan fisik yang berat. Tapi Tom adalah peniru yang ulung dan sangat menghibur, bisa disebut seperti komedian lah. Di sirkus itu juga ada seorang peramal yang seram dan ditakuti banyak orang, mereka menyebutnya dengan Profesor. Semua orang takut pada si peramal. Semua orang, kecuali Tom Little. Dan Profesor pun seperti tidak masalah dengan ejekan-ejekan Tom. Walaupun pandangan profesor kepada Tom terlihat mengerikan.

Tapi suatu hari sang Profesor pun tumbang, seperti yang sudah diramalkan olehnya sendiri. Profesor ini seperti punya kekuatan sihir, dia juga punya buku-buku sihir kuno. Tidak ada yang berani mengusik buku-buku ini. Tapi ketika Profesor sekarat, dia justru mewariskan buku-buku ini kepada Tom Little. Profesor mengakui bahwa dia tak bisa menyentuh Tom Little, makanya selama ini diejek dia diam-diam saja. Tapi itu juga berarti Tom tanpa sadar memiliki bakat untuk mempelajari dan menggunakan ilmu hitam. Maka buku-buku itu pun diwariskan kepada Tom.

Tentu saja awalnya Tom sangat tidak percaya. Tapi dia punya mimpi, ambisi yang sangat besar untuk orang seukuran tubuhnya. Tom ingin menjadi pembawa acara di sirkus itu. Tom tidak mau menjadi orang cebol lagi. Tom ingin karir yang lebih cemerlang dengan tubuh yang sempurna. Karena itu, ketika dia menemukan ilmu perpindahan jiwa di buku itu dan dengan sukses mempraktekkannya, Tom bertekad untuk melaksanakan rencananya keesokan harinya. Tom akan memindahkan jiwanya ke Hermann Schmidt, sang pembawa acara di sirkus mereka.

Tapi Hermann bukanlah orang baik. Hermann jahat, licik, dan serakah. Hermann juga sedang menjalankan rencana licik untuk menggelapkan uang sirkus dan kabur dari situ. Mengkhianati pemilik sirkus dan mencuri istri salah satu artis sirkus disana. Hermann selama ini berhasil menyembunyikan semua itu dengan baik di balik topeng wibawa dan tuntutan rasa takut dan kehormatan dari semua orang. Tidak ada yang tahu rencana busuk Hermann. Ketika jiwa mereka tertukar, kekacauan tentu saja terjadi. Tom  kikuk dengan tubuh besarnya. Tom juga heran dengan sikap orang-orang yang tampak dingin padanya. Kekacauan demi kekacauan terjadi. Tom memindahkan jiwanya berulang-ulang, menempatkan orang lain dalam posisi kesulitan dan bahaya. Lalu bagaimana semua ini akan berakhir?


REVIEW

Tom Little bukanlah tokoh panutan. Tom sendiri egois dan pengecut. Setiap ada kesulitan dia dengan pengecutnya "kabur", memindahkan jiwanya ke tubuh orang lain untuk menghindar dari kesulitan. Walaupun pada akhirnya Tom sadar juga sih, dan mulai bertindak benar. Tokoh-tokohnya sebenarnya tidak ada yang loveable, tapi petualangannya menegangkan. Hikmahnya juga dapet kok. Bahwa manusia itu selalu menginginkan yang dia tidak punya, dan ambisi kita tidak selalu memberikan hasil yang baik, apalagi kalau kita tidak siap menghadapinya. Bukunya cukup ok sih untuk jadi bacaan ringan santai-santai. Bukan buku berat, petualangannya menegangkan dan cukup menghibur.


Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/tom-little-by-l-ron-hubbard


QUOTE

Gordon memang kuat, tampan, dan percaya diri. Tetapi semua itu ada dalam jiwanya, bukan fisiknya. Di situlah letak perbedaannya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Bagaimana aku bisa sebodoh ini, ratap Tommy dalam hati. Fisik sepertinya tidak berarti apa-apa. Jiwalah yang membuat manusia berarti. Sesuatu yang ada di dalam diri, keberanian dan keyakinan yang dimiliki.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Di arena serbuk gergaji ini tak ada tubuh yang lebih kuat daripada tubuh Gordon.Tetapi tanpa hati dan jiwa seorang penakluk singa, tubuh tak lebih dari daging belaka, bergantung pada Perintah di dalamnya. Yang penting dari manusia adalah jiwanya, bukan tubuhnya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Dialah yang meminta kejadian ini. Dan dia harus menghadapi semuanya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard

Rabu, 02 Juni 2021

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie - Semua Berawal dari Bau Kapur Barus

The Man in the Brown Suit ini bukanlah seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot yang sudah banyak dikenal pembaca. Buku ini masuk ke dalam serinya Colonel Race yang misterius. Setidaknya di buku ini masih misterius sih menurut kami. Tapi meskipun masuknya ke seri Colonel Race, tokoh utama di novel ini adalah seorang wanita muda bernama Anne Beddingfeld. Novel ini seru banget lho, dan cocok banget buat pembaca muda. Tapi sebelum review lebih lanjut, mari kita cek dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Anne Beddingfeld adalah putri dari Prof. Beddingfeld, seorang penyelidik dan penulis mengenai manusia primitif. Prof. Beddingfeld sangatlah jenius, tapi dia terlalu idealis dan terlalu hidup di masa lalu untuk menangani masalah-masalah modern dan praktis seperti makan, uang, atau kehidupan yang nyaman. Mereka sering kekurangan uang, dan karena ibu Anne sudah meniggal saat Anne masih bayi, Anne lah yang harus bergulat dengan urusan-urusan praktis kehidupan mereka. Saat prof. Beddingfeld meninggal karena pneumonia berat, Anne ditinggalkan hanya dengan 87 pound untuk menghadapi kehidupan masa depannya.

Anne sebatang kara, dan tidak punya uang banyak, tapi jiwa petualangan Anne sangat menggebu-gebu. Oleh karena itu, alih-alih menikah dan tetap tinggal dalam kenyamanan, Anne justru ikut Mr. Flemming, pengacara Prof. Beddingfeld ke London untuk mencoba kehidupan baru di sana. Petualangan Anne bermula di sebuah stasiun bawah tanah setelah sebuah wawancara kerja yang tidak berhasil. Rasa ingin tahu Anne membawanya hingga ke ujung peron yang saat itu ternyata hanya ada seorang pria saja. Si pria sepertinya baru dari luar negeri, mantelnya sewaannya masih berbau kapur barus. Anne sangat tidak suka dengan bau kapur barus, jadi dia sangat sensitif terhadap bau itu. Tapi entah mengapa, ketika pria itu menatap ke belakang Anne dia seperti ketakutan. Saking takutnya, dia mundur dan jatuh dari peron ke rel listrik, menyebabkannya tewas seketika. Setelahnya, ada pria lain yang mengaku sebagai dokter memeriksa pria yang jatuh tadi. Tapi dokter itu tidak tinggal sampai petugas datang, dia malah langsung pergi. Secarik kertas berbau kapur barus tercecer dari sakunya. Anne menganggap dokter itu sedikit janggal. Keesokan paginya, ternyata ada kasus lain yang tampaknya tidak berhubungan. Seorang wanita ditemukan tewas di sebuah rumah terpencil.

Gairah Anne untuk menyelidik sangat menggebu. Anne juga sangat cerdas, cerdik, dan pemberani. Penyelidikannya membawanya jauh, jauh sekali hingga ke kapal pesiar mewah yang membawanya ke Afrika Selatan. Petualangannya di atas kapal dan di Afrika Selatan sangat luar biasa dan gila sekali, serta berbahaya. Sudah beberapa kali Anne terancam nyawanya. Beberapa kali tertangkap atau nyaris tertangkap musuh. Tapi petualangan ini juga membuat Anne akhirnya bertemu dengan orang yang dicintainya. Tapi, apakah orang yang dicintainya itu ternyata penjahat? Si pria bersetelan cokelat, dokter pura-pura yang ditemuinya di stasiun, serta seorang sekretaris palsu yang sedang diburu banyak orang.


REVIEW

Novel The Man in the Brown Suit ini beda banget sama novel Agatha Christie seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot. Lebih segar, dan banyak banget aksi-aksi fisik yang menantang. Jadi lebih seru. Kalau Miss Marple dan Hercule Poirot kan sudah berumur ya, jadi pemecahan misterinya lebih kayak charming atau kharismatik gitu. Aksi fisiknya yang sekelas pertarungan bisa dibilang sedikit. Tapi ini berdasarkan novel yang sudah kami review di blog ini yah. Mungkin nanti bisa berubah lagi seiring bertambahnya review. Sedangkan di novel ini Anne Beddingfield masih muda, semangat petualangannya sangat tinggi, dan sangat aktif. Ada disekap penjahat lah, ada ngejar-ngejar kereta yang lagi jalan lah, hampir kecebur ke laut lah, terjun ke jurang lah, hyaah banyak banget lah kejadian mendebarkannya. Novel ini seru dan mendebarkan.

Novel ini juga berbeda karena bumbu romannya lumayan banget. Bikin kita agak geregetan sih sama Anne. Anne juga spontan banget orangnya. Pikiran dan tindakannya cepat, bikin pembaca deg-degan sekaligus khawatir sama tindakan-tindakan yang diambilnya. Tapi meskipun menegangkan gaya cerita novel ini sebetulnya cukup kocak. Humor-humornya membuat pembaca tidak cepat bosan. Anne juga jadi sasaran lamaran banyak pria di novel ini. Jadinya makin dinamis dan kocak ceritanya. Nah, meskipun novel ini masuknya di seri Colonel Race, peran Colonel Race sendiri bisa dibilang minimal yah. Tokoh Colonel Race sendiri baru diperkenalkan ketika Anne sudah di atas kapal yang menuju Afrika Selatan. Meskipun nantinya ada kaitannya, tapi tetap saja perannya sangat minimal. Mungkin di novel-novel selanjutnya kali ya.

Novel ini punya rating Goodreads yang sangat bagus, 3.93/5.00. Kalau rating kami pribadi sih 5.00/5.00. Recommended banget apalagi buat teman-teman yang suka cerita misteri detektif yang berbau-bau petualangan dan banyak aksi-aksinya.


QUOTE

Betapa susahnya hidup ini. Laki-laki tidak akan mau berbaik hati pada kita bila kita tak cantik, sedang wanita tidak akan mau berbaik hati kalau kita cantik.

~ The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Aku memang belum dilamarnya, tapi dalam kepramukaan ada semboyan, "Siaplah Selalu!"

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Baca juga review novel Agatha Christie lainnya:

Sabtu, 22 Mei 2021

The Rana Look (Paras Rana) by Sandra Brown - Ringan dan Romantis Walaupun Agak Shallow

The Rana Look ini adalah novel Sandra Brown pertama yang kami review di blog ini. Sandra Brown punya banyak banget karya yang bisa kita nikmati. Sandra Brown juga termasuk penulis legend dan novelnya sudah terbit dari tahun 1981 sampai tahun 2020 kemarin. Sebelum novel ini kami sudah pernah membaca seri Mason Sisters, Fanta C dan Adam's Fall, dua-duanya bagus dan kami suka. Kami juga sebetulnya penasaran dengan novel-novel thriller Sandra Brown. Semoga kami bisa segera membacanya dan memberikan review di blog ini.

The Rana Look ini sendiri sudah terbit dari tahun 1986. Kami cukup terkejut karena ceritanya timeless banget ya. Pas baca tidak berasa ini novel terbitan 1980-an. Latar ceritanya kayak modern-modern aja gitu. Novel ini punya cerita yang normal dan sederhana saja sebetulnya. Mari kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Buku ini bercerita tentang Rana, seorang supermodel yang sedang mengasingkan dirinya dari dunia model. Rana sudah lelah dengan dunia model yang melulu melihat kulitnya saja. Rana pun memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah kota kecil. Rana mengubah penampilannya secara drastis, baju longgar dan kacamata adalah andalannya. Rana biasa berpose seksi, jadi dia harus menutupi tubuhnya agar orang tak mengenalinya. Mata Rana juga adalah sesuatu yang sangat khas, Rana harus menyembunyikan warna matanya yang khas dengan kacamata berlensa gelap.

Rana menyewa kamar di sebuah rumah bergaya Victoria yang cantik. Rana jauh lebih bahagia sekarang dibandingkan saat dia masih aktif sebagai model. Tapi kedamaian Rana terancam dengan kehadiran Trent Gamblin, seorang pemain football profesional yang sedang memulihkan dirinya dari cedera. Rana tak bisa berbuat apa-apa karena Trent adalah keponakan dari pemilik rumah. Trent adalah pria yang seperti banteng, bukan hanya karena fisiknya yang gagah hasil olahraga keras yang menjadi profesinya, tapi karena sikapnya yang luar biasa kepada Rana. Trent tidak segan-segan merayu Rana secara terang-terangan, setiap hari, setiap saat. Rayuan-rayuan Trent sangat maut, sangat seksi, dan sangat seksual. Rana tentu saja berusaha keras menampik semua rayuan maut Trent.

Tapi lama kelamaan Trent benar-benar jatuh cinta kepada Rana. Masalahnya, Trent sudah jatuh cinta pada sosok Ana R, sosok samaran Rana yang sederhana dan tidak cantik. Bagaimana reaksi Trent ketika Rana harus menunjukkan siapa dia sebenarnya di hadapan Trent?


REVIEW

The Rana Look ini roman banget, dan roman yang sederhana. Cocok jadi bacaan hiburan yang ringan. Ceritanya cukup sensual. Sayangnya karakter Trent lama-lama jadi terasa shallow. Awal-awalnya sih seksi ya, bikin berdebar-debar. Trent ngejar-ngejar Rana banget. Pake push up topless lah, maksa ngajakin nonton lah, rayuan-rayuan mautnya juga fisik banget. Tapi kalau sepanjang novel tujuannya seksual terus kan ya monoton juga ya. Kayak ngga ada tujuan lain gitu lho. Ceritanya sih menurut kami lumayan bagus kok, enak, ringan, dan menghibur. Oh ya, cukup seksi juga. 

Rating Goodreads buku ini 3.51/5.00. Lumayan. Kami juga cenderung setuju. Buku ini lumayan kok. Terlepas dari sifat Trent yang begitu, buku ini lumayan oke. 


Buku ini masih tersedia untuk dipesan ya. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/k1Ko4fC9Qpb


Review Novel Roman Lainnya:

Kamis, 20 Mei 2021

Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan

Pertemuan pertama kami dengan tokoh Jo yang mirip George ini adalah di seri Lima Sekawan yang berjudul Sarjana Misterius. Di buku itu kami sebel banget sama George. George jadi tokoh yang ekstra menyebalkan karena kehadiran Jo. Nah, seharusnya, sebelum Sarjana Misterius buku ini dulu yang kita baca, Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan. Inilah awal mula pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo.

Buku ini diawali dengan George yang datang menjemput kawan-kawannya di stasiun. Mereka rencananya akan berlibur dua minggu di Pondok Kirrin. Liburan yang lebih singkat dari biasanya karena sebelumnya anak-anak kecuali George berlibur ke Prancis. Tapi liburan kali ini meskipun singkat tapi juga akan berbeda. Karena Bibi Fanny dan Paman Quentin juga akan pergi berlibur. Jadi anak-anak akan tinggal sendiri di Pondok Kirrin bersama Joanna, juru masak mereka. Mereka pikir, dengan masa liburan yang singkat, rasanya tidak mungkin akan ada petualangan. Tapi tentu saja pasti ada saja hal yang terjadi.

Ketika anak-anak Lima Sekawan sedang bersantai-santai di pantai, di sinilah mereka bertemu dengan Jo. Jo saat itu sedang jalan dengan ayahnya, dan tampilan mereka memang seperti gelandangan. Kotor dan bau. Anak-anak sebetulnya ingin menghindari Jo, tapi Jo termasuk nakal juga karena dia yang menghampiri tempat anak-anak Lima Sekawan dan mengusik mereka. Jo juga membuat kesal George karena rupa mereka sangat mirip, sama-sama tomboy. Jo bahkan sempat dikira laki-laki oleh mereka. Timmy pun terlalu cepat akrab dengan Jo, salah satu hal lagi yang membuat George tidak suka pada Jo.

Tapi malam-malam setelah kepergian Bibi Fanny dan Paman Quentin ternyata menjadi malam yang menegangkan. Ada wajah di jendela lantai dua yang dilihat Anne, ruang kerja Paman Quentin didobrak dan diacak-acak. Puncaknya, George dan Timmy diculik! Penculiknya ternyata cukup serius dan mengincar catatan ilmiah Paman Quentin. Anak-anak sekarang harus mencari cara untuk menemukan dan membebaskan George dan Timmy. Dan kunci dari semua misteri ini ternyata terletak pada Jo, sang anak gelandangan yang tadinya mereka hindari.


Kisah di buku ini secara mengejutkan ternyata sangat seru dan menegangkan. Dan menurut kami ada sedikit bumbu roman ala remaja yang masih polos banget, membuat ceritanya jadi lebih menarik lagi. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 3.99/5.00. Untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Memang bagus banget sih. Dari buku-buku Lima Sekawan yang sudah kami review di blog ini, buku ini adalah salah satu buku Lima Sekawan yang menjadi favorit kami. Recommended.


Cek juga review novel Lima Sekawan yang lain di bawah ini:

Jumat, 14 Mei 2021

Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child - Niatnya Hanya Mau Kencan Tapi Malah Terjebak Fitnah

Kali ini yang kami baca adalah buku ke-18 dari Seri Jack Reacher, Never Go Back. Never Go Back ini sudah dibuat versi filmnya dan dibintangi oleh Tom Cruise. Tapi kami belum nonton sih. Karena sudah lama memang tidak nonton film lagi. Mungkin nanti kalau nonton kita akan bikin post Buku vs Film. Never Go Back ini vibe-nya sama kayak The Enemy, penuh dengan teka-teki dan lingkupnya di kalangan militer. Bedanya, di sini Jack Reacher sudah tua dan seharusnya dia sudah keluar dari militer. Tapi dia aktif lagi karena dijebak oleh sebuah kasus. Coba kita lihat sedikit plotnya.

Setelah telfon-telfonan dengan Major Susan Turner, sang Commanding Officer baru di unit Reacher yang dulu, Reacher jadi penasaran dengan orangnya. Reacher sangat menyukai suara Turner, dan hanya berdasarkan rasa penasaran inilah Reacher memutuskan untuk datang ke markas lamanya, 110th MP, di dekat Washington, D. C. 

Awalnya semua berjalan lancar-lancar saja. Tapi ternyata Reacher terjebak. Susan tidak ada, digantikan oleh Colonel Morgan. Bukan itu saja kejutan yang didapatkan Reacher. Reacher juga tiba-tiba didakwa dengan dakwaan serius. Bukan hanya satu tapi dua kasus sekaligus. Siap menggigitnya dan menggiringnya ke pengadilan militer. Masalah belum selesai, Colonel Morgan juga mengaktifkan kembali status Reacher di kemiliteran. Reacher juga tidak bisa pergi kemana-mana. Tapi masih ada masalah lain. Ada orang-orang yang dengan sengaja mengancamnya dan menyuruhnya pergi. Semua masalah itu sangat aneh, seolah-olah dirancang agar Reacher takut dan langsung melarikan diri. Ketika merasa terancam, seseorang bisa lari atau melawan. Reacher tidak lari, dia melawan.

Reacher menemukan kecurigaan bahwa Turner kemungkinan besar juga dijebak, sama seperti Reacher. Kasus Turner lebih serius karena berupa kasus penggelapan. Tapi semua kasus, meskipun solid tapi sangat aneh. Telah terjadi sesuatu di Afghanistan yang sepertinya sangat mencurigakan, dan Turner sedang dalam penyelidikan awalnya. Sepertinya hal inilah yang memicu jebakan berantai kepada Turner dan Reacher. Sepertinya ada orang-orang yang sangat berpengaruh yang merasa terancam karena penyelidikan Turner. 

Reacher hanya kebetulan menghubungi Turner pada waktu yang salah. Dan sebuah kebetulan juga Reacher datang kembali ke markas 110th MP karena dia sangat ingin bertemu dengan Turner. Hanya sebuah niat kenalan dan kencan kalau memungkinkan. Tapi bukan Reacher namanya kalau dia tidak bisa melawan dan melakukan penyelidikannya sendiri. Dengan perencanaan dan taktik yang dibuat sepresisi mungkin, Reacher berhasil membebeaskan Turner. Mereka kabur untuk melakukan penyelidikan sendiri serta membersihkan nama mereka.


Seperti novel-novel yang sebelumnya, novel ini juga seru dan menegangkan. Action dan kejar-kejarannya lumayan banyak. Menegangkan. Sisi romance-nya juga lumayan kuat di novel ini. Padahal di novel ini Reacher udah lumayan berumur lho. Di buku sebelumnya yang kami baca dimana Reacher masih muda malah romancenya boleh dibilang sedikit banget, lebih banyak actionnya. 

Oh ya, yang kami baca ini novel versi bahasa Inggris. Menurut kami oke-oke aja kok bahasa Inggrisnya, tidak terlalu rumit dan enak dibaca. Di buku ini juga ada bonus material, cerpen High Heat dan cuplikan dari novel Reacher berikutnya, Night School. High Heat menceritakan kisah Reacher saat dia masih remaja dan tanpa sengaja terlibat dalam suatu urusan kejahatan. Nuansa ceritanya panas, karena emang latar belakangnya musim panas New York yang lagi panas-panasnya. Reacher muda masih cukup spontan dalam bertindak. Mungkin bisa dibilang agak reckless dan agak gampang mencampuri urusan orang lain. Belum lagi cukup keras kepala. Pengalamannya tinggal di kompleks militer memang melatih Reacher dalam situasi tertentu, tapi kayaknya juga bikin dia over PD. Tapi overall, High Heat ceritanya bagus sih. Seru dan menegangkan.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.05/5.00. Kalau untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Bagus. Recommended. Kalaupun ada kekurangannya cuman satu sih menurut kami. Bener-bener tidak habis pikir, ngapain pergi jauh-jauh hanya karena suara di telefon? Rasanya tidak percaya aja kalau seorang Jack Reacher bisa kayak gitu. Tapi mungkin malah disitu ya pesonanya. 

Novel ini saat ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/jack-reacher-18-never-go-back-by-lee-child-english

Buat yang mau cek review Jack Reacher sebelumnya bisa cek postingan di bawah ini:


Quote

A person either runs or he fights. It's a binary choice, and I'm a fighter.
~ Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child

Senin, 10 Mei 2021

Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn - Saat Pembunuhan Terjadi di Rumah Sendiri

Yeaay, akhirnya bisa mereview seri novel favorit lagi. Seri Lady Julia. Kami juga sudah mereview buku pertama dan buku ketiganya yah. Bisa dilihat di link postingan di bawah ini:

Ada keseruan apakah di buku kedua ini? Yang pastinya ceritanya memang seru banget. Coba mari kita lihat sedikit plotnya.

Setelah pengalaman traumatis di buku pertama, Lady Julia memutuskan untuk pergi ke Italia dalam rangka memulihkan diri. Di Italia ada saudara-saudara laki-lakinya yang bisa menghiburnya, Lysander dan Eglamour (Plum). Di Italia juga ada Alessandro, teman kakaknya, yang sepertinya cukup menaruh perhatian kepada Julia. Julia sebetulnya bisa saja berlama-lama di Itali kalau bukan karena surat dari Ayahnya datang dengan nada ancaman. Lord March meminta agar anak-anaknya segera pulang dan merayakan natal di Bellmont Abbey, estat keluarga March. Lysander ngotot tidak mau pulang, dia takut. Ayah mereka marah-marah karena Lysander diam-diam menikah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi mereka tidak bisa menunda, mereka harus pulang meski enggan. Alessandro pun diajak ikut serta dan menjadi tamu mereka.

Sebenarnya Julia sedikit berharap-harap cemas. Selama di Italia Brisbane tak sedikitpun mengirimkan kabar. Itulah kenapa Julia sangat terkejut ketika dia bertemu kembali dengan Brisbane yang menjadi tamu keluarga juga. Julia terkejut bukan hanya karena bertemu kembali, tapi juga karena sekarang Brisbane memiliki gelar viscount dan sudah bertunangan! Kejutan apa ini? Ayahnya dan Brisbane juga tampak seperti menyimpan sebuah rahasia.

Tapi bukan keluarga March kalau tidak ada kehebohan. Perayaan natal yang harusnya gembira tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika salah satu tamu ditemukan tewas berdarah-darah dan sepupu Julia menjerit histeris di dekat mayatnya. Tidak hanya itu, mereka juga terjebak di estat tanpa jalan keluar akibat badai salju yang menutup akses jalan dan komunikasi dengan dunia luar. Sekali lagi, Julia dan Brisbane harus bekerja sama untuk memecahkan kasus ini dan menemukan siapa pembunuhnya. Tapi pembunuhan bukanlah satu-satunya masalah yang harus mereka pecahkan. Ada juga pencurian kalung berharga, anjing yang dibius, sepupu Julia yang diracuni, dan hantu-hantu yang berkeliaran! Belum lagi persaingan cinta yang memanas dan rahasia-rahasia yang tak kalah panasnya.


Buku kedua ini seru! Serunya pake banget! Kejahatannya kompleks dan penjahatnya ada banyak! Sungguh sangat tidak disangka-sangka sih peranan masing-masing penjahat di buku kedua ini. Apa jadinya kan kalau beberapa orang jahat (yang menyamar jadi orang baik-baik) disatukan dalam satu tempat. Semuanya punya agenda masing-masing dan menjalankan agendanya masing-masing. Semuanya mengambil kesempatan yang ada untuk menjalankan aksinya. Memanfaatkan kehebohan yang ditimbulkan kejahatan sebelumnya untuk memuluskan kejahatannya sendiri. Ceritanya epic banget sih ini.

Kami juga suka banget dengan tokoh-tokohnya. Lady Julia yang sassy, witty, tapi juga anggun dan caranya cemburu juga sangat berkelas. Lady Julia juga sangat profesional menurut kami. Brisbane yang keras, cekatan, dan cerdas, tapi juga sangat hot. Kami juga suka banget sama tokoh sang kepala pelayan, Aquinas, dan pelayan pribadi Lady Julia, Morag. Ya ampun ya, mereka berdua itu menambah dinamis cerita yang luar biasa dengan sifat-sifat dan kelakuan yang unik. Morag yang galak, cekatan, setia, tapi juga bisa licik. Aquinas yang tampak tenang-tenang saja menghadapi kelakuan heboh tuan dan nyonya rumah serta para tamu, tapi selalu bisa diandalkan dan selalu punya jawaban-jawaban cerdas. Percayalah, tokoh-tokoh di novel ini tidak ada yang bisa dipandang sebelah mata.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.04/5.00. Rating kami pribadi sih 5.00/5.00 yah. Recommended banget deh.

Buku ini saat ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.
~ Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kurasa waktu bisa mengubah seseorang," ujarku.
"Waktu dan penyesalan," koreksi Ayah.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kau tahu, Brisbane, jika kau bermaksud membuatku cemburu dengan membawa wanita itu ke sini, kau jelas gagal. Sungguh disayangkan. Dia boleh memilikimu, dengan restuku."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Sungguh menakjubkan bagaimana kata-kata bisa langsung melukai seseorang tanpa meninggalkan jejak. Orang akan menduga luka semacam itu akan meninggalkan bekas.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Dia cedera. Kenapa dia bertanding?" tanya Violante sambil menunjuk Brisbane.
"Karena, sama seperti semua pria, dia angkuh," jawabku.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Tapi, aku tidak sudi menjalani hidup yang dihantui oleh hal-hal yang mungkin terjadi.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Aku benar-benar bertekad menjadi diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan menggunakan bakat serta kemampuan untuk mengerjakan banyak hal yang berguna.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Siapa yang menginginkan kesuraman rembulan jika kau sudah disilaukan sinar mentari?
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kita tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan, tapi kita tetap saja melakukannya. Kita terlahir dengan naluri, tapi ketika pria datang, kita hanya mendengar suaranya, bukan suara hati kita."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Tapi kau harus mengerti. Aku tidak pernah menginginkan pria mengorbankan apa pun untukku. Aku ingin dia merasa bahwa dengan memenangkanku, dia memenangkan segalanya. ..."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Selasa, 04 Mei 2021

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie - Semua Berawal Dari Dokter Gigi

Novel One, Two, Buckle My Shoe terbit pertama kali pada bulan November 1940 di UK. Di Amerika, novel ini terbit pada bulan Februari 1941 dengan judul The Patriotic Murders. Edisi paperback kemudian terbit lagi tahun 1953 dengan judul An Overdose of Death. Di novel ini kita bisa membaca penyelidikan detektif Hercule Poirot dan Kepala Inspektur Polisi Japp.

Semua berawal dari dokter gigi. Kalau ada satu hal yang paling membuat seorang detektif hebat seperti Poirot tak berdaya, hal itu adalah dokter gigi. Posisi tak berdaya saat pemeriksaan gigi ternyata adalah suatu hal yang mengerikan bagi Poirot. Tapi toh dia tetap melakukan pemeriksaan rutinnya. Tapi dasar detektif, tak ada detail apa pun yang luput dari perhatiannya. Setiap pasien di ruang tunggu yang kebetulan menunggu bersama dengannya tak luput dari perhatian Poirot. Seperti apa rupanya, bagaimana sikapnya, hingga bagaimana kesan yang mereka timbulkan. Ini berlangsung terus bahkan sampai Poirot akhirnya pulang. Di saat terakhir, Poirot masih sempat mendapatkan kesan dari seorang wanita yang baru saja keluar dari taksi. Wanita ini mendapat perhatian Poirot bukan karena apa-apa, tapi karena sepatunyanya baru tapi sangat jelek untuk selera Poirot. Sepatu kulit mahal dengan gesper yang sangat besar. Gesper itu bahkan rusak karena tersangkut saat dia keluar dari taksi.

Tapi peristiwa dan orang-orang menarik yang ditemui Poirot di dokter gigi mungkin akan berlalu begitu saja seandainya Poirot tidak mendapatkan kabar menggemparkan. Dokter gigi Poirot tewas! Sang dokter gigi ditemukan tak bernyawa dengan sebuah luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Salah satu pasiennya kemudian ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius. Tak lama kemudian, seorang wanita menghilang. Wanita dengan gesper sepatu jelek yang Poirot lihat saat itu. 

Pembunuhan yang berbelit, motif pembunuhan yang tampak tumpang tindih, belum lagi tokoh-tokoh yang terlibat berhasil membuat novel ini sangat seru untuk dinikmati. Sifat tokoh-tokoh di dalamnya juga mampu memancing emosi banget, banyak yang ngeselin. Poirot sendiri aja sempat kebingungan, walaupun akhirnya terpecahkan juga kasusnya. Dengan susah payah. Tapi memang ya, kadang penjahat itu suka terlalu kepedean. Dengan pedenya menantang sang detektif tepat di depan hidungnya. Sudah seperti menggoyang-goyangkan ikan di depan hidung kucing. Meskipun kucingnya ditutup matanya, toh kan tetap tercium baunya. Menurut kami kasusnya lumayan kompleks ya ini, banyak yang terlibat, dan banyak motif yang berbeda-beda dari tiap tokohnya. Pembaca jadi agak sulit juga kalau mau menebak-nebak pelakunya.

Rating Goodreads buku ini 3.79/5.00. Tapi, kalau rating pribadi kami ada di 4.50/5.00. Ceritanya menarik dan seru, kasusnya cukup kompleks dan bikin penasaran. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini.

https://www.tokopedia.com/olakalik/one-two-buckle-my-shoe-by-agatha-christie


Quote

Kita semua cenderung menghindari kenyataan, tapi itu sikap pengecut.

~ One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Dia tergolong orang yang terlalu sering bertindak keliru, sehingga untuk menghindari dampratan, dia cenderung berbohong tentang segala sesuatu, dan kebohongan itu sering dilakukan di luar kesadaran.

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Ah, betul juga kata pepatah. Kalau berpacaran, dua orang itu cukup. Kalau bertiga? Bubar..."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Saya tidak memihak siapa-siapa. Saya hanya berpihak pada kebenaran."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Tidakkah Anda menyadari, Poirot, bahwa keselamatan dan kesejahteraan seluruh bangsa ini tergantung pada saya?"

"Saya tidak berkepentingan dengan bangsa, Monsieur. Saya berkepentingan dengan pribadi-pribadi yang masing-masing memiliki hak untuk tidak diambil nyawanya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Dunia sekarang milik kalian. Surga baru dan bumi baru. Dalam dunia kalian yang baru, Anak-anak, biarkanlah ada kebebasan dan biarkanlah ada rasa belas kasihan...hanya itu pesan saya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Baca juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.