Cari Review Buku

Rabu, 22 Mei 2019

A Clash of Kings oleh George R. R. Martin (Game of Thrones; A Song of Ice and Fire #2)

A Clash of Kings adalah buku kedua dari seri Game of Thrones, A Song of Ice and Fire. Kalau di film serinya, buku kedua ini diceritakan di season kedua. Buku ini dapet rating 4.41 di Goodreads. Udah pasti buku bagus dong yaa. Banyak banget review positif, tapi ya ada juga tentu review negatifnya. Nanti coba kita bahas sekilas.

Di buku kedua ini, 7 kerajaan di Westeros mengalami perang sipil. Setelah Robert Baratheon mangkat, tiba-tiba banyak yang pengen jadi raja. Kakak beradik Baratheon sama-sama pengen jadi raja. Robb Stark jadi "King in the North", dan Balon Greyjoy ngga mau ketinggalan mendeklarasikan dirinya sebagai "King of the Iron Islands". Aksi kepengen jadi raja ini tentu saja kemudian akhirnya menjadi aksi perang dan saling menaklukkan. Sementara itu di utara, di balik dinding pertahanan, para Wildlings juga punya raja mereka sendiri, Mance Rayder, King-beyond-the-wall.

Di seberang lautan, Daenerys Targaryen melakukan perjalanan ke Timur bersama Jorah Mormont dan ketiga naganya yang baru menetas, mencari cara untuk pulang, dan mengklaim Iron Throne. Takhta yang seharusnya digenggam oleh keluarga Targaryen.

Buku ini memiliki 9 (sembilan) sudut pandang karakter, plus satu prolog. Jadi ada 10 sudut pandang cerita. Kita akan melihat prolog dari Maester Cressen, sudut pandang Tyrion Lannister, Lady Catelyn Stark, Ser Davos Seaworth, Sansa Stark, Arya Stark, Bran Strak, Jon Snow, Theon Greyjoy, dan Ratu Daenerys Targaryen. Jadi, pembaca siap-siap aja untuk melompat dari satu sudut pandang ke sudut pandang lainnya.

Banyak yang suka banget sama buku ini. Beberapa lebih suka buku pertamanya, tapi buku ini juga sangat bagus. Intrik-intrik dan strategi yang ada di dalamnya sangat menarik. Sampai review ini ditulis, 375.000an orang  memberikan bintang 5 untuk buku ini. Perfect.

Tapi sisi negatif buku ini juga tentu saja ada. Buat teman-teman yang sudah nonton serial Game of Thrones, pasti tau kalau buku ini bakal penuh dengan kekerasan dan kekejaman. Belum lagi di buku ini pembahasan utamanya adalah peperangan para raja-raja. Ya pastilah, kekerasan dimana-mana. Bahkan mungkin akan kearah sadistis. Sebuah buku yang menurut kita harus dibaca dengan hati-hati dan pikiran yang terbuka. Jangan sampai dimasukkan ke hati atau disimpan di alam bawah sadar. Dan, buat yang ngga suka dengan kekerasan, sebaiknya menghindari buku ini sama sekali. Cerita yang menjurus perkosaan juga cukup kental di buku ini.

Seri Game of Thrones menurut kami adalah salah satu seri yang mungkin akan sulit banget kita dapatkan buku terjemahannya di Indonesia. Kenapa? Tentu saja karena ceritanya yang penuh dengan kekerasan, sadisme, serta pelecehan dan perkosaan. Jangan salah, kalau hanya sadis, beberapa novel terjemahan ada kok yang sadis-sadis juga. Tapi secara keseluruhan buku ini termasuk buku yang moralnya cukup dipertanyakan. Kalau yang sudah nonton serial televisinya pasti bisa ngebayangin lah ya, bisa sesadis dan setidak moral apa buku ini. Walaupun pastinya plot dan jalan ceritanya bagus banget, strategi-strategi di dalamnya, serta intrik-intrik dan jalan cerita yang kompleks.

A Clash of Kings (Reissue)


Buy This Book from Book Depository, Free Delivery World Wide

HBO's hit series A GAME OF THRONES is based on George R R Martin's internationally bestselling series A SONG OF ICE AND FIRE, the greatest fantasy epic of the modern age. A CLASH OF KINGS is the second volume in the series.

`Nobody does fantasy quite like Martin' Sunday Times

Throughout Westeros, the cold winds are rising.

From the ancient citadel of Dragonstone to the forbidding lands of Winterfell, chaos reigns as pretenders to the Iron Throne of the Seven Kingdoms stake their claims through tempest, turmoil and war.

As a prophecy of doom cuts across the sky - a comet the colour of blood and flame - five factions struggle for control of a divided land. Brother plots against brother and the dead rise to walk in the night.

Against a backdrop of incest, fratricide, alchemy and murder, the price of glory is measured in blood.


Baca juga

Rabu, 24 April 2019

Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah




"Apa yang hendak kusampaikan ini akan membuatmu kaget..." 
Dengan ucapan itu, Lady Athelinda Playford--salah satu penulis buku anak-anak yang paling dicintai--membuat kaget pengacara yang dipercaya untuk mengurus surat wasiatnya. Ketika para tamu berdatangan ke pesta di rumah megahnya, Lady Playford memutuskan untuk mencoret kedua anaknya dari surat wasiat dan tidak mewariskan sepeser pun. Harta kekayaannya yang banyak itu diberikan kepada orang lain: orang invalid yang hidupnya tinggal beberapa minggu lagi. 
Di antara tamu-tamu Lady Playford ada dua orang asing: Hercule Poirot, detektif Belgia yang terkenal itu, dan Inspektur Edward Catchpool dari Scotland Yard. Keduanya tidak tahu kenapa mereka diundang... sampai Poirot mulai bertanya-tanya apakah Lady Playford sedang menunggu terjadi pembunuhan. Tapi kenapa dia tampaknya begitu ingin memancing-mancing si pembunuh? Dan ketika hal itu benar-benar terjadi, walaupun Pourot sudah berusaha keras mencegahnya, kenapa identitas si korban terasa tidak masuk akal?

Closed Casket adalah sebuah novel tentang petualangan detektif Belgia terkenal karangan Agatha Christie, Hercule Poirot. Closed Casket sendiri ditulis oleh Sophie Hannah. Sophie Hannah sendiri merupakan pengarang pertama yang secara resmi diizinkan menulis kisah-kisah baru dari karakter-karakternya Agatha Christie.

Dibandingkan buku-bukunya Agatha Christie yang biasanya, buku Closed Casket ini jauh lebih tebal dan besar. Buku-buku Agatha Christie yang biasanya kan tipis dan kecil tuh, nah buku ini lumayan tebal dan lebih besar.

Dari segi cerita, menurut kami buku ini cukup bagus ya ceritanya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang Edward Catchpool, seorang polisi dari Scotland Yard. Jadi, ada saat-saat kita tidak benar-benar tahu apa sebetulnya yang sedang dilakukan oleh Poirot. Korban yang jatuh pun tak terduga dan siapa pembunuh yang sebenarnya pun tidak bisa ditebak. Motif pembunuhannya pun cukup mengejutkan dan tidak biasa.

Buat yang suka sama cerita-cerita detektif, atau kangen dengan kisah-kisahnya Hercule Poirot, buku ini cocok banget lho untuk jadi koleksi teman-teman.

Apa ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana menurut teman-teman? Silahkan tulis komentar di bawah ya.

Quote

Besar sekali perbedaan di antara mengetahui sesuatu dan mendapati sesuatu itu terbukti.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Sembunyikan dan singkapkan--conceal and reveal--pantas sekali rasanya kedua kata itu bersajak. Kedengarannya berlawanan, namun, sebagaimana diketahui semua pendongeng ulung, usaha terkecil sekalipun untuk menyembunyikan sesuatu dapat menyingkapkan banyak rahasia, dan informasi-informasi baru sering kali menjelaskan banyak hal, namun juga menyembunyikan hal-hal lain yang sama banyaknya.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Sebuah fenomena yang sudah cukup sering kulihat, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan profesionalku, adalah bahwa ketika kita bertemu dengan sekelompok besar orang sekaligus, entah bagaimana kita bisa tahu--seperti ada naluri supernatural--orang mana yang enak diajak mengobrol dan mana yang sebaiknya dihindari.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Orang yang paling lemahlah yang harus berteriak paling keras, dan membuat orang lain menderita,
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Kata-kata itu menguap ke udara begitu keluar dari mulut kita, namun terus hidup dalam ingatan kita bila ditata dalam urutan yang mudah diingat. Bagaimana tiga kata--'jadi makanan cacing'--bisa jauh lebih menyakitkan daripada kenangan akan anak yang meninggal?"
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Aku tidak bisa memikirkan alasan apa-apa. Tetapi kita tidak pernah tahu apakah kita ini disukai orang. Orang-orang umumnya bersikap sopan, terutama terhadap orang yang cukup berpengaruh, seperti aku ini."
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Orang tidak boleh menggunakan kata-kata dengan ceroboh, atau bahkan dengan spontan. Begitu diluncurkan, kata-kata itu sudah tidak bisa ditarik lagi. Aku sudah sering merasa tidak senang, tetapi tidak pernah satu kali pun aku menggunakan kata atau kata-kata yang tidak kupilih dulu dengan cermat."
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Pembunuhan sadis adalah jalan keluar terakhir bagi seseorang yang memiliki amarah menggebu atau kegeraman membara yang sudah terpendam terlalu lama di dalam diri mereka--seumur hidup!--tanpa ada saluran pelampiasan,"
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Tidak ada. 'Curiga' menyiratkan keyakinan yang kuat, dan aku tidak memiliki itu. Dalam benakku ada dua daftar, tidak lebih."
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Dan, sejujurnya, hanya karena ada hal-hal yang secara umum dilakukan dengan cara tertentu, bukan berarti hal-hal itu harus selalu dilakukan dengan cara itu.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Bekerja bersama Poirot di London pada awal tahun ini telah membuatku suka membuat daftar. Sebagai metode untuk memperjelas pikiran, menurutku kebiasaan ini sangat membantu.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Tidak ada yang lebih disesali orang selain hal-hal buruk yang telah mereka lakukan sendiri yang tidak dapat lagi mereka batalkan--bukan begitu?"
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Kebohongan-kebohongan terbaik selalu terdengar masuk akal.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Begini, orang bisa berkeras bahwa kebenaran itu benar dengan cara yang membuat kebenaran itu tampak seperti kebohongan.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Kecurigaan bukan berarti tahu, sebagaimana pasti akan dikatakan detektif manapun juga,"
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Mana mungkin kau percaya padaku kalau aku mengatakan Scotcher tidak sedang sekarat karena penyakit ginjalnya? Kebanyakan orang tidak membohongi semua orang yang mereka kenal bahwa mereka sebentar lagi akan bertemu penciptanya. Aku tahu kalau aku memberitahu kalian, kalian akan meminta konfirmasi dari Athie, atau Sophie, atau dua-duanya, dan aku tahu apa yang akan mereka katakan: bahwa akulah yang pembohong. Kalian pasti berkata, 'Sudahlah, Dr. Kimpton, kau membiarkan imajinasimu melantur. Jangan kejam. Mana ada orang yang berbuat begitu,' atau kata-kata lain yang artinya kurang-lebih sama. Dengar, Poirot: akan selalu ada seseorang yang melakukan hal semacam itu, tak peduli seberapa tak bisa dipercayanya hal itu. Pokoknya, untunglah kita tidak perlu berdebat karena kebenaran kini sudah terkuak. Akhirnya."
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Akal sehat adalah taktik paling licik bagi orang yang tidak memiliki akal sehat sendiri untuk digunakannya."
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Sulitnya kenyataan, pikirku, adalah kita harus menanggungnyakarena tidak ada pilihan.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Oh, dia tidak akan pernah mengakuinya. Kebenaran menyinggung harga dirinya, jadi dia berkeras kebenaran itu tidak benar.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Kau harus ingat, Edward, sebagian besar orang tidak suka mengonfrontasi apa saja yang semrawut atau janggal. Kebanyakan orang takut pada kebanyakan hal--jangan pernah lupa itu!
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Kadang-kadang otak kita melupakan apa yang belum lama diketahuinya, dan kembali ke informasi sebelumnya yang salah tentang sesuatu yang ternyata tidak benar.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Kita semua sanggup bertindak tidak bijaksana kalau tersudut.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Kau mengerti, dalam situasi normal, orang-orang yang berbohong dengan sama mudahnya seperti bernapas tidak pernah mengakuinya. Mereka memiliki kemampuan tak terbatas untuk terus menciptakan kebohongan baru yang menjelaskan kebohongan yang lama.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Dia berkata, 'Oh, ya--tentu saja.' Pada waktu itulah aku pertama kali curiga dia mungkin bukan orang nyentrik dengan ingatan buruk, melainkan orang yang agak licik. Hanya curiga saja, kau mengerti. Tetapi orang jujur pasti berkata, 'Wah, aku salah ya, kalau begitu? Heran, kok ingatanku bisa begitu meleset.' Sebaliknya, mengatakan 'tentu saja' menyiratkan dia sebenarnya tahu dan hanya perlu diingatkan.
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

"Kalau kau mengetahui ada dua hal yang benar, dan dua hal itu sepertinya saling mengontradiksi, daripada berkata kepada dirimu sendiri bahwa salah satunya pasti tidak benar, tidakkah semestinya kau menanyai dirimu sendiri ada hal ketiga apa yang belum terpikir olehmu yang bisa membuat dua hal itu sama-sama benar?"
Closed Casket - The Brand New Hercule Poirot Mystery by Sophie Hannah

Minggu, 14 April 2019

A Game of Thrones by George R. R. Martin - Antara Cinta dan Benci

Kali ini kita ngga mau nulis review, karena memang belum dibaca juga bukunya. Jadi kita mau nulis sedikit ulasan aja kali ya dari review-review yang sudah ada.

Kenapa kita mau ulas buku pertama Game of Thrones ini? Ya tentu saja karena Game of Thrones sekarang lagi heboh-hebohnya, karena sebentar lagi kita bisa menyaksikan season terakhir dari serial tv yang epic banget ini.

Buku A Game of Thrones ini adalah buku pertama dari seri novel fantasi A Song of Ice and Fire. Terbit pertama kali pada tanggal 1 Agustus 1996. Buku ini pernah dapet penghargaan Locus Award sebagai Best Fantasy Novel di tahun 1997. Buku ini pula yang menjadi dasar season 1 dari serial tv Game of Thrones yang sangat heboh itu.

Dari segi point of view, kita menangkapnya novel ini mirip sama The Infinite Sea by Rick Yancey, Pindah bab, maka sudut pandang kita akan berpindah ke karakter berikutnya.

Seperti yang teman-teman sudah banyak tahu ya, serial Game of Thrones itu bagus tapi 21 plus-plus banget ratingnya. Penuh adegan kekerasan yang cukup ekplisit, adegan seks, nudity, bahkan praktek kegiatan seksual yang sangat tabu, apalagi kalau bukan praktek incest si Lannister bersaudara. Lalu bagaimana dengan bukunya?

Seperti yang teman-teman sudah ketahui, buku seringkali akan jauh lebih detail dari sebuah film. Dan dari yang kita tangkap dari beberapa review negatif, yupp, mereka ngga terlalu suka akan penjabarannya di buku ini. Ada malah yang kesal banget karena seperti merendahkan perempuan? Mungkin bukan merendahkan sih, tapi buku ini tuh, buat si empunya review, seperti dibuat dengan orientasi untuk kaum pria. Kita quote disini ya
"As Tatiana described it, it reads like a soap opera for men. Because MEN want lots of violence, sex, swearing by female genitalia, and paper-thin motivations, right?"
Cek review disini
Jadi, kami rasa buku ini ngga akan cocok sih untuk yang tabu akan hal-hal seperti ini atau bahkan yang feminis banget.

Satu hal lagi yang jadi concern adalah mengenai tokoh-tokohnya. Tokoh-tokohnya sulit untuk disukai. Perkembangan karakternya juga kurang. Tapi, kalau teman-teman mengikuti serialnya sampai season 7 kemarin, pasti sudah tahu dong seberkembang apa tokoh-tokohnya (itu juga kalau tokohnya masih hidup sih). Jadi, yaah, mungkin memang di buku pertama ini kayak baru pengenalan terhadap berbagai tokoh yang ada aja. Perkembangannya nanti seperti apa? Ya kita mesti liat nanti di buku berikutnya.

Terlepas dari kritikan-kritikan bintang satu tadi, yang ngasih rating tinggi tentu saja juga banyak banget. Jadi yah antara anda bakal suka banget sama novel ini atau bakal benci banget sama novel ini seperti beberapa reviewer yang lain.

Ada yang sudah baca buku ini? Gimana ceritanya menurut teman-teman? Silahkan diskusi di kolom komen yaa.

~~~~~~

A Game of Thrones (Reissue)




buy the book from The Book Depository, free delivery


HBO's hit series A GAME OF THRONES is based on George R R Martin's internationally bestselling series A SONG OF ICE AND FIRE, the greatest fantasy epic of the modern age. A GAME OF THRONES is the first volume in the series.

`So vivid that you'll be hooked within a few pages' The Times

Summers span decades. Winter can last a lifetime. And the struggle for the Iron Throne has begun.

As Warden of the north, Lord Eddard Stark counts it a curse when King Robert bestows on him the office of the Hand. His honour weighs him down at court where a true man does what he will, not what he must ... and a dead enemy is a thing of beauty.

The old gods have no power in the south, Stark's family is split and there is treachery at court. Worse, the vengeance-mad heir of the deposed Dragon King has grown to maturity in exile in the Free Cities. He claims the Iron Throne.


Baca juga:

Minggu, 07 April 2019

Review Komik Serial Cantik Deja-Vu by Yu Ito - Yang Bagus Malah Bukan Cerita Utamanya

Deja-Vu bisa dibilang salah satu komik generasi pertama di Indonesia. Dicetak pertama kali oleh Elex Media Komputindo di tahun 1995. Sudah 24 tahun yang lalu! Deja-Vu ini serial cantik one shot yang punya 3 cerita pendek.

Deja-Vu
Cerita utama di komik ini. Menceritakan tentang Marimo yang mengalami deja-vu, alias perasaan seperti pernah mengalami suatu kejadian tertentu. Siapa sangka, deja-vu-nya Marimo ternyata adalah suatu pertanda bahwa dia lebih cocok dengan pacar sahabatnya...hmmm...

Jatuh Cinta
Jatuh Cinta menceritakan tentang dua orang teman masa kecil, Tamami dan Satoru. Mereka tidak terpisahkan...hingga akhirnya terpaksa berpisah karena masuk ke SMA yang berbeda. Tamami, yang selama ini hanya jalan dengan satu cowok saja, yaitu Satoru, jadi canggung ketika bertemu dan berteman dengan cowok yang lain. Tentu saja, dua orang teman kecil ini tidak menyadari perasaan masing-masing hingga tibanya saat-saat kritis.

Just Be Your Self
Just Be Your Self menceritakan tentang Miho yang punya kehidupan ganda. Miho yang anak teladan di sekolahnya, kutu buku, dan sulit bergaul. Serta "Miho" di hari Jumat malam yang main-main di tempat disko, ceria, pintar dandan, dan doyan menari. Semua jadi lebih kompleks ketika Miho yang teladan bertemu dengan Tajima. Miho teladan yang kuper sedikit-sedikit jadi belajar bergaul berkat Tajima. Tapi Tajima juga sebenarnya punya masalah sendiri. Kemudian, semuanya menjadi lebih rumit lagi ketika Ibu Miho yang posesif menuduh Tajima yang tidak-tidak.

Dari ketiga cerita pendek itu, kami lebih menikmati cerita Just Be Your Self, karena menghibur dan lumayan lucu. Cerita Jatuh Cinta juga bagus. Sayangnya cerita utamanya, Deja-Vu, entah kenapa kurang oke. Kayaknya absurd aja gitu kalau deja-vu-nya ternyata pertanda untuk tuker pacar sama sahabat sendiri.

Kalau dari segi gambar, menurut kami bagus kok. Walaupun bukan yang cuantik dan guanteng banget ya. Tapi bagus. Sayangnya, menurut kami variasi tokohnya kurang. Ada beberapa tokoh yang mirip-mirip. Yang paling mencolok, tokoh Eri di cerita Jatuh Cinta dan tokoh "Miho" Jumat malam di cerita Just Be Your Self.

Ada yang sudah pernah baca komik ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis komentarnya ya ^_^

Kamis, 04 April 2019

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong - Serasa Nonton Satu Season Film Seri

Kita-kita di Indonesia mungkin lebih mengenal cerita ini dengan sebutan Pendekar Rajawali atau Return of the Condor Heroes atau segala macam versi film dan serial tv yang ada "condor heroes"-nya. Hahahah. Ini novel klasik memang sebagus itu sampai serialnya dibuat berkali-kali. Yang paling kami inget adalah serial Pendekar Rajawali yang kami tonton pas kecil, yang pemerannya Andy Lau. Duh ketahuan deh tuanya, wakakak.

Kenapa serial tv-nya judulnya bukan Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar? Ya ngga tahu juga ya. Mungkin 'condor heroes' terdengar lebih menjual? Atau mungkin untuk mengikuti seri sebelumnya, Pendekar Pemanah Rajawali (The Legend of the Condor Heroes).

Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini memang bagian kedua dari Condor Trilogy:

  1. 4 jilid Pendekar Pemanah Rajawali,
  2. 4 jilid Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar, dan
  3. 4 jilid Golok Naga dan Pedang Langit
Tapi tenang aja kok, ceritanya ngga terlalu berhubungan karena Rajawali Sakti ini tokoh utamanya berbeda dari Pendekar Pemanah Rajawali. Yaa, ada sangkut pautnya, tapi sejauh ini (sejauh satu jilid ini) kayaknya ngga terlalu signifikan. Jadi, skip yang seri sebelumnya juga ngga masalah.

Novel ini terpublikasi pertama kali sebagai sebuah cerita berseri pada surat kabar Ming Po yang terbit Hong Kong.  Novel ini juga sudah direvisi dua kali oleh penulisnya. Pertama pada tahun 1970, lalu di revisi lagi pada tahun 2004. Kebetulan yang kami baca ini sudah edisi revisi barunya. Kebanyakan revisinya di seputar klarifikasi atau perubahan sedikit pada motif tokoh-tokohnya, juga sedikit perubahan pada nama tokohnya.

Kalau mau membandingkan novel ini dengan novel Kera Sakti, Xi You: Kisah Perjalanan ke Barat, ada dua perbedaan yang cukup signifikan. Pertama, genre ceritanya lumayan berbeda. Meskipun sama-sama ada silat, tapi Xi You lebih ke cerita fantasi dengan siluman dan dewa-dewinya. Sedangkan novel Rajawali Sakti ini benar-benar novel tentang dunia persilatan. Manusia asli. Kedua, Xi You adalah novel yang jauh lebih ringan untuk dibaca. Dua novel ini sama-sama tebal, tapi cerita Rajawali Sakti ini lebih padat, dan padatnya tuh padat banget. Makannya selesai membaca jilid satu ini kami seperti habis nonton satu season serial tv. Persamaannya, kedua novel ini benar-benar padat adegan aksi dunia persilatan. Seru banget. Kedua novel ini juga menyajikan cerita utuh yang lengkap dengan cerita awal mula, sejarah, dan motif-motif para tokohnya. 

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini mengikuti kisah Yang Guo (di Indonesia dulu dikenal dengan nama Yoko), seorang anak yatim piatu yang lahir dari ayah seorang pendekar di dunia persilatan. Nasib masa kecil Yang Guo kurang beruntung dan jelas kurang kasih sayang. Meskipun cerdas dan berbakat dalam persilatan, sifat Yang Guo yang keras dan culas, serta nasib yang kurang beruntung membuat dia banyak dibully. Hingga akhirnya dia kabur dari Perguruan Quanzhen dan masuk ke Kuburan Kuno, dimana Yang Guo bertemu dengan Xiao Longnu (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Bibi Lung).Yang Guo pada akhirnya menjadi murid Xiao Longnu, meskipun pada awalnya ada penolakan. 

Tahun berganti, ilmu kung fu Yang Guo juga sudah maju pesat. Suatu kejadian akhirnya membuat mereka berdua turun gunung. Kejadian menyedihkan menimpa Xiao Longnu, hingga membuat kesalahpahaman dengan Yang Guo. Hingga akhirnya mereka berpisah. Yang Guo pergi mencari Xiao Longnu, dalam pencariannya yang masih sia-sia, Yang Guo bertemu dengan banyak tokoh dunia persilatan yang ternyata dulu juga pernah masuk ke kehidupannya saat Yang Guo masih kecil.

Apakah ada yang sudah membaca novel ini? Gimana pendapat teman-teman? Silahkan tulis komen di bawah yaa.

Quote

Dulu di Pertandingan Pedang Gunung Hua, Guo Jing bukan lawan Ouyang Feng. Namun, sejak mereka berpisah, kekuatan Guo Jing bertambah, ilmu silatnya mencapai tingkat tinggi.Ouyang Feng pun sudah mempelajari kitab. Akan tetapi, yang satu mempelajarinya secara benar, yang satu mempelajarinya secara terbalik. Hasilnya, yang benar mengalahkan yang terbalik.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Melakukan sesuatu tidak boleh terlambat, ia harus lebih dulu memenangi posisi.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Pepatah mengatakan, "Satu orang yang berjuang sekuat tenaga, lebih hebat dari ribuan.".
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Kecepatan dan kekuatan bertolak belakang. Jika ingin cepat, tidak bisa kuat; jika ingin kuat, harus mengurangi kecepatan.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

"Siapa yang lebih putih daripada aku?"
"Yang kemarin malam tidur denganku. Ia jauh lebih putih dibandingkan denganmu."
"Siapa? Istrimu? Atau Ibumu?" Dalam hati Hong Lingbo sudah berpikir akan membunuh wanita yang kulitnya lebih putih daripada dirinya.
"Bukan, dia kambing putih keluarga kami."
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Xiao Longnu tidak tahu menekan semua perasaan adalah menentang alam. Seseorang tidak boleh menghapuskan perasaan dan keinginan, apalagi mengendalikannya dengan keras seperti ini.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Orang kuno bilang menemukan benda berharga mudah, menemukan kekasih sulit.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Orang tidak boleh melakukan sesuatu dengan menunda-nunda.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong


Baca juga review selanjutnya dari seri ini:

Selasa, 02 April 2019

Buku Cetak vs EBook vs Audiobook - Mana Yang Lebih Unggul?

Saat ini, buku sudah memiliki banyak sekali bentuk. Ada bentuk cetaknya, sudah pasti. Tapi ada juga bentuk elektroniknya yang kita sebut dengan EBook, sekarang malah lebih modern lagi, dalam bentuk Audiobook, buku dalam bentuk audio atau suaranya saja.

Jujur aja, sebenarnya kami lebih suka buku dalam bentuk cetak. Karena tidak ada yang bisa menggantikan sensasi membalik lembar demi lembar buku, menanti untuk membaca ada kejutan apa di halaman berikutnya. Selain itu juga ada alasan-alasan lain sih yang akan kita tuang ke pro dan kontra dari masing-masing bentuk buku. Mari kita simak rame-rame.

PRO & KONTRA

BUKU CETAK

Pro

  • Sensasi membaca bukunya dapet banget. Karena kita pegang buku fisiknya langsung.
  • Ngga perlu pusing mikirin kehabisan baterai.
  • Bisa jadi dekorasi ruangan yang bagus.
  • Awet (Selama bisa mengurus dengan benar)
  • Investasi tersendiri. Beberapa buku yang langka nilainya bisa terus meningkat.
Kontra
  • Kalau terlalu banyak akan makan tempat. Butuh tempat penyimpanan. 
  • Makin kesini, buku yang bagus makin tebal-tebal. Membacanya harus benar-benar di posisi yang baik. Buku yang tebal juga agak sulit dibawa-bawa berpergian.
  • Kalau disimpan sembarangan bisa rusak. Masalah umum: menguning, keriting, atau bahkan bolong-bolong.

EBOOK

Pro
  • Ramah lingkungan, hemat kertas.
  • Font bisa dibesar atau dikecilkan sesuka hati. Ini cocok banget buat yang sudah tidak bisa membaca huruf yang terlalu kecil.
  • Tidak perlu tempat penyimpanan fisik yang luas. Paling hanya butuh memory card atau HDD.
  • Banyak gratisan (Tapi ini kemungkinan besar bentuk pembajakan sih. Kami sangat tidak menyarankan. Hargailah kerja keras sang penulis dan orang-orang dibaliknya yang membantu menerbitkan buku.)
Kontra
  • Kalau tidak pakai ebook reader mata akan cepat lelah karena menatap layar terus menerus.
  • Kembali lagi, kalau tidak pakai ebook reader, biasanya membaca ebook akan cukup menguras baterai gadget anda.
  • Sangat rawan pembajakan.

AUDIOBOOK

Pro
  • Tidak perlu membaca, Anda hanya perlu mendengarkan.
  • Tidak makan tempat, karena bentuknya digital. Hanya perlu memory card atau HDD.
  • Banyak gratisannya (Tapi kemungkinan besar bentuk pembajakan).
  • Cocok buat yang senang mendengarkan cerita atau didongengin.
Kontra
  • Sangat rawan pembajakan.
  • Saat ini masih jarang audiobook yang bahasa Indonesia. Kebanyakan berbahasa Inggris.
  • Tentu saja akan cukup menguras baterai. Kebanyakan audiobook bisa berjam-jam lamanya.

Teman-teman sudah mencoba ketiga bentuk buku ini? Gimana pengalamannya?

Kalau pengalaman kami, sampai saat ini, buku cetak masih menjadi unggulan. Karena selain sensasi membacanya, bau buku itu enak banget dan menyenangkan. Bau ilmu pengetahuan, dan petualangan, hahaha. Selain itu, kami memang lebih suka memegang buku fisik. 

Untuk ebook, sebenarnya kalau punya ebook reader pasti akan lebih nyaman. Tapi masalahnya, di Indonesia kayaknya belum ada ebook reader yang seperti Kindle, yang memang di desain untuk membaca ebook. Kindle sendiri saat ini harganya masih terbilang mahal. Yaa...seharga hp baru laah. Kalau mau pake hp, tablet, atau monitor pc/laptop, mata akan cepat lelah karena radiasi dari layar. Selain itu baterai gadget pun cepat habis.

Audiobook akan sangat membantu untuk teman-teman yang punya kesulitan dalam penglihatan. Cocok juga buat yang senang mendengarkan cerita. Tapi audiobook menurut kami tidak cocok didengarkan sambil multitasking (seperti yang diiklankan banyak youtuber). Karena kita mendengarkan cerita, isi buku, bukan mendengarkan musik yang bisa sambil lalu. Kalau ngga konsentrasi bisa ngga paham juga jalan ceritanya gimana.

Soal pembajakan, sebenarnya semua bentuk buku diatas rawan pembajakan semua, tapi ebook dan audiobook sangat-sangat mudah dibajak karena bentuknya yang digital. Dan memang banyak gratisannya kan dimana-mana. Kalau ada yang jual pun, biasanya dijual murah. Semua akan tergantung kita, sebagai konsumen mau memanfaatkan situasi atau mau menghargai karya orang lain? Cara paling bijak adalah membeli ebook dan audiobook dari tempat-tempat resmi. Bisa di Amazon atau di Google Play.


Senin, 18 Maret 2019

The Martian by Andy Weir - Ditinggal Sendirian di Mars

The Martian karangan Andy Weir ini pertama kali terbit pada tahun 2011. Terbitnya masih self-published alias diterbitin sendiri dalam bentuk ebook. Tak disangka-sangka buku ini laku banget hingga akhirnya diterbitkan oleh penerbit dan diangkat menjadi sebuah film yang dibintangi oleh Matt Damon. Film-nya sendiri dirilis tahun 2015.

Kami pada awalnya nonton film-nya dulu ya. Dan film-nya bagus banget, kedua setelah Interstellar (versi kami yaaa...). Baru sekarang-sekarang ini bisa baca buku novelnya langsung. Yang kami baca ini kebetulan buku import-nya yang berbahasa Inggris. Lengkap, ada extra libris yg isinya reader's guide, wawancara dengan Andy Weir, dan mini essay Andy Weir.

Kalau mau dibandingin sama filmnya....hhhh....bukunya jaauuuuhhhh lebih okeee...pake bangeet...

Padahal film-nya juga bagus lho. Tapi bener deh, kalau mau pengalaman menyeluruh Mark Watney di planet Mars, bener-bener harus baca bukunya. Karena jujur aja nih, durasi film ngga akan pernah cukup untuk menggambarkan keseluruhan petualangan Watney di Mars. Film-nya menurut kami juga kurang bisa menggambarkan selera humor Watney yang tinggi. Selera humor yang terbukti cukup mampu menjaga kewarasan seorang astronot yang terdampar di planet Mars. Mungkin karena film mesti kelihatan agak dramatis kali yaa.

Cerita di buku The Martian ini benar-benar menegangkan. Adaa aja masalah yang timbul. Tapi Watney dengan kejeniusan dan selera humornya, pada akhirnya selalu menemukan solusi dari setiap masalah. Selera humor Watney membuat buku yang menegangkan jadi lebih asyik buat dibaca. Buat yang suka matematika, pasti suka buku ini, karena Watney banyak melakukan perhitungan-perhitungan matematis yang bisa membantunya bertahan hidup. Buat yang ngga suka matematika, tenang aja, kita ngga disuruh ngitung kok, baca ceritanya aja.

Buku ini menurut kami banyak hikmah yang bisa diambil. Kayak misalnya, kita sebagai manusia, dalam kondisi seputus asa apa pun juga kita tetap tidak boleh menyerah. Seperti Mark Watney, kurang putus asa apa coba, ditinggal sendirian di planet lain, jatah makanan ngga cukup, ngga bisa komunikasi dengan orang lain. Kondisi putus asa banget kan? Belom lagi cobaan-cobaan lain yang bisa membunuh dia. Tapi Watney tidak pernah menyerah, dia tetap berusaha maksimal dan berjuang untuk tetap bertahan hidup. Di buku ini juga kita bisa melihat, bahwa banyak banget orang yang akan berusaha membantu menyelamatkan satu orang saja.

Oiya, ending The Martian di buku dan di film cukup berbeda jauh lho. Menurut kami sih lebih seru dan menegangkan di buku ya. Dan lebih logis yang di bukunya menurut kami.

Apakah buku The Martian layak dikoleksi? Layak bangeet...bagus, dan seru bacanya.

Apakah ada yang sudah baca buku ini juga? Silahkan tulis komentar kalian di bawah yaa ^_^



Quote

Of course, I don't have any plan for surviving four years on one year of food. But one thing at a time here. For now, I'm well fed and have a purpose: Fix the damn radio.
~The Martian by Andy Weir

As I made my way toward the RTG's burial site, it hit me: Mars is a barren wasteland and I am completely alone here. I already knew that, of course. But there's a difference between knowing it and really experiencing it.
~The Martian by Andy Weir

I never realized how utterly silent Mars is. It's a desert world with practically no atmosphere to covey sound. I could hear my own heartbeat.
~The Martian by Andy Weir

"Twelve days," Cathy said to the camera. "All of Earth is watching but powerless to help."
~The Martian by Andy Weir

I can see it now: me holding a map, scratching my head, trying to figure out how i ended up on Venus.
~The Martian by Andy Weir

And hey, with the rover righted, I get to use the bedroom again! It's the simple things in life that matter.
~The Martian by Andy Weir

Sometimes I miss the days when I made all the decisions myself. Then I shake it off and remember I'm infinitely better off with a bunch of geniuses deciding what I do than I am making shit up as I go along.
~The Martian by Andy Weir

The cost for my survival must have been hundreds of millions of dollars. All to save one dorky botanist. Why bother?
Well, okay. I know the answer to that. Part of it might be what I represents: progress, science, and the interplanetary future we've dreamed of for centuries. But really, they did it because every human being has a basic instinct to help each other out. It might not seem that way sometimes, but it's true.
~The Martian by Andy Weir


Baca juga:

Rabu, 06 Maret 2019

Komik Serial Cantik: Miracle by Amu Taniguchi & Eriko Komatsu - Cerita Tentang Wasiat Sang Ayah Alien

Miracle ini komik serial cantik lama yang ceritanya termasuk bagus dan manis. Gambarnya pun cukup menarik. Bukan yang cantik banget, tapi cukup imut. Miracle di Indonesia dicetak tahun 1994.

Cerita bermula ketika sang Ayah meninggalkan 3 putrinya untuk selamanya. Sang ayah ternyata meninggalkan benda-benda warisan untuk ketiga putrinya. Kirana, yang tertua mendapatkan sebuah komputer. Miranda, sang putri kedua, mendapatkan sebuah teleskop. Sedangkan Yolanda, si anak bungsu, mendapatkan sebuah headphone stereo.

Ternyata, selain meninggalkan benda-benda wasiat. Sang ayah juga meninggalkan sebuah pengakuan. Bahwa sebenarnya sang ayah adalah makhluk luar angkasa. Pengakuan yang tentu saja dianggap bercandaan oleh anak-anaknya.

Tapi siapa sangka, ternyata benda-benda wasiat yang ditinggalkan ayah mereka ternyata punya kemampuan ajaib. Kemampuan yang hanya bisa digunakan oleh pemiliknya. Dan kemampuan ajaib ini juga lah yang akhirnya membantu masih-masing putrinya menghadapi persoalan cinta yang mereka hadapi.

Bagaimanakah kisah mereka masing-masing? Silahkan langsung saja dibaca di komiknya yah.

Ada yang sudah baca juga? Diskusi di kolom komentar yuuk. ^_^


Baca juga:

Minggu, 03 Maret 2019

Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat - Saat Sang Kera Sakti Harus Menyelamatkan Gurunya yang Diculik Melulu

Balik lagi ke rombongan Biksu Tang dan sang Kera Sakti yang sedang melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci. Di buku ketiga ini kisahnya adalah seputar Biksu Tang yang diculik terus sama siluman. Mulai dari Hong Hai Er, keponakan Siluman Kerbau, Siluman Naga Buaya, sampai Siluman Kalajengking.

Di buku ini memang dominan dengan pertarungan Sun Wukong (Sun Go Kong) melawan siluman-siluman. Kecuali satu cerita saat Biksu Tang dilamar oleh ratu negeri Xi Liang. Kalau ini hanya melibatkan manusia biasa. Yah... walaupun buntut-buntutnya Biksu Tang diculik sama Siluman Kalajengking. Waktu kisah dengan penyamun juga hanya melibatkan manusia biasa sih. Yang dengan penyamun ini sebenarnya kisahnya cukup sedih.

Tapi di buku ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, sesakti-saktinya sang Kera Sakti, masih ada yang lebih sakti lagi. Yup berkali-kali Sun Wukong harus mengandalkan kecerdikannya untuk mengalahkan siluman-siluman yang ternyata lebih kuat atau seimbang kekuatannya dengan dia. Sun Wukong pun sampai harus ke Dewi Guan Yin, ke Kaisar Langit, bahkan sampai ke Buddha Rulai untuk meminta pertolongan. Ini memberikan hikmah bahwa, meskipun kita merasa kuat, masih ada yang lebih kuat lagi. Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain kalau kita memang tidak sanggup menghadapi permasalahan.

Di buku ini Biksu Tang masih gampang terpengaruh hasutan Zhu Bajie (Ti Pat Kai), tapi akhirnya kena batunya saat Biksu Tang diculik siluman karena tidak mendengarkan nasihat Wukong, malah hasutan Bajie yang didengarkan.

Kalau misalnya teman-teman bertanya, kenapa sih Biksu Tang diculik siluman melulu? Alasannya karena Biksu Tang konon adalah reinkarnasi dari Jangkrik Emas, memakan daging Tang Sanzang dipercaya oleh para siluman dapat memanjangkan umur mereka.

Di buku ketiga ini dikisahkan perjalanan ke barat sudah dilakukan selama delapan tahun lamanya. Lama juga ya. Ya iya sih, jalan kaki dari Tiongkok ke India...dikira deket apa yaa...wakakakak. Belum lagi di tengan jalan diculik siluman a, b, c, d...mungkin banyaknya bisa sampai z. Belum lagi dihadang cuaca, iklim dan jalan yang sulit. Kira-kira ada ngga ya yang napak tilas dari buku kera sakti ini?

Buku ketiga ini sama serunya seperti buku-buku sebelumnya. Pasti seru lah, karena siluman-silumannya di buku ini lebih sakti dan lebih ngotot. Jadi pertarungannya juga lebih alot. Layak banget buat dibaca dan dikoleksi.

Teman-teman ada yang sudah baca buku ini? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis di kolom komen di bawah yaa ^_^

Baca juga


Memang banyak orang yang salah mempergunakan kesempatan yang diberikan.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Di dalam sebuah rumah tidak boleh ada dua kepala keluarga.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

"Kau harus ingat, kalau ingin membantu orang lain, kita harus bekerja sampai tuntas,"
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Benar kata orang zaman dulu, rasa sakit akan hilang oleh kegembiraan.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Rabu, 20 Februari 2019

TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula

Sekali lagi seri Time Riders dari Alex Scarrow ini bisa membuktikan, bahwa cerita perjalanan waktu ini sangat seru! Apa lagi yang terjadi dengan Liam, Maddy dan Sal kali ini?

Cerita dimulai di masa depan, (ada satu masa lagi sih kayaknya, sepertinya awal mula agensi Time Riders, tapi ngga ada kelanjutannya di buku ini) saat bumi sudah benar-benar hampir hancur dan tak bisa dihuni. Saat munculnya sebuah virus mengancam akan memusnahkan seluruh umat manusia. Sebuah proyek putus asa dijalankan, proyek untuk membawa ratusan manusia ke masa lalu, dan memulainya dari awal...dengan teknologi masa depan.

Siapa sangka proyek ini, yang disebut Proyek Eksodus, ternyata meleset dan mengacaukan sejarah hingga kacau balau. Bahkan New York di tahun 2001 berubah menjadi hutan belantara semata. Liam, Maddy, dan Sal yang tadinya berencana mogok kerja setelah mengirimkan pesan ke masa depan, terpaksa kembali bekerja saat tanda-tanda kontaminasi waktu mulai terlihat jelas. Yang mengerikan adalah, saat Liam dan Bob pergi mengecek masa lalu, Maddy dan Sal yang sedang berusaha memperbaiki mesin waktu mereka malah dikejar-kejar oleh kembaran Bob dan Becks dari masa depan. Misi para kembaran ini hanya satu, untuk mengeliminasi para Time Riders.

Di antara kejar-kejaran yang putus asa, dan New York yang sudah berubah menjadi hutan belantara. Maddy dan Sal harus menemukan jalan pulang ke markas mereka. Pelarian putus asa mereka membawa mereka ke tempat Liam, di Roma di tahun 54 Masehi. Tahun di saat Caligula masih berkuasa, padahal sejarah aslinya seharusnya bukan Caligula. Tahun di mana kota Roma sudah sakit karena kegilaan kaisar mereka yang begitu lama.

Buku ini seru banget, dan cukup mendebarkan. Kita dibawa ke Roma di tahun 54 M, dan 17 tahun sebelumnya. Tapi sayangnya bukan Roma yang indah, tapi Roma yang menyeramkan. Agak peringatan sedikit, buku kali ini agak eksplisit di bagian alat pembungkam Rashim yang digunakan oleh Kaisar Caligula. Buat yang suka eneg sama alat-alat penyiksaan jaman jahiliah dulu. Yaah, ini agak mengocok perut sih pas bagian ini. Hweeks.

Buku ini cukup bikin gemes karena endingnya tidak tuntas seperti buku-buku sebelumnya. Endingnya terasa menggantung dan putus asa. Putus asa mau kabur dari para eksekutor yang mirip dengan Bob dan Becks. Cuman ini sih yang bikin rada kesel. Jadi pengen langsung baca buku kelanjutannya kan yaaa. Selebihnya buku ini seperti biasa, seru dengan aksi-aksi yang menegangkan. Sebuah buku yang keren banget buat dibaca sama teman-teman yang suka cerita SciFi khususnya tentang perjalanan waktu.

Seri Time Riders ini menurut kami pesannya sangat bagus. Bahwa kalau kita tidak mengubah perilaku kita terhadap bumi, di masa depan, hanya akan ada kehancuran. Dunia yang porak poranda. Kita akan mewariskan dunia yang hancur ke anak cucu kita. Masa lalu yang berubah, bisa merubah masa depan. Nah, karena kita tidak bisa mengubah masa lalu, kenapa kita tidak menggunakan waktu yang kita punya saat ini untuk mengubah masa depan yang buruk? Yuk jaga bumi kita.

Gimana menurut teman-teman? Ada yang sudah baca buku ini juga? Silahkan diskusi di kolom komen yah.

Baca Juga:



Quote

"Itu perumpamaan saja, SpongeBubba. Intinya, kita (manusia) pun bisa membuat kesalahan seperti kode yang mengalami eror. Perbedaan antara kau dan aku adalah bahwa tidak begitu mudah untuk mengedit perilaku kami. Kami adalah siapa pun kami saat ini."
"Tidak masuk akal," kata si unit. Garis kerutan timbul di sepanjang kulit plastik kuningnya. "Kenapa manusia ingin menghancurkan dunia mereka sendiri?"
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Kami yang menciptakannya dan melakukan semua ini terhadap diri kami sendiri. Rasanya ada ironi menarik dalam persoalan ini. Setelah mengacaukan dunia, kita pergi dan menghukum diri kita sendiri.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Barangkali satu-satunya jalan untuk benar-benar mampu belajar adalah dengan menemui kegagalan. Kegagalan yang parah.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Coba aku bisa seperti itu. Tenang. Tegas. Kau tahu? Memegang kendali atas segala sesuatu. Tak punya rasa takut."
"Kau bisa membuat banyak ekspresi wajah, Liam. Kenapa kau ingin membatasi dirimu dengan hanya satu ekspresi?"
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Aku bukan pria pemberani," katanya. "Aku punya perut yang terlalu lemah untuk hal semacam itu. Keberanian merupakan sesuatu bagi anak muda ... atau orang-orang yang sedang sekarat."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Claudius? Si tua bodoh itu?" Dia tampak terkejut, tapi kemudian mengangkat bahu saat dia memikirkannya lebih lanjut. "Kurasa lebih baik orang bodoh daripada orang gila."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Dengan adanya orang lain di sampingmu, seseorang yang kau tahu akan rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatanmu, segalanya terasa jadi mungkin, andaipun saat itu dia berdiri di tepian jurang dalam yang terkesan tanpa harapan.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Aku dapat tambahan waktu, Maddy. Itu sebuah hadiah."
Ya Tuhan, Liam. Kenapa kau tidak marah saja kepadaku? Itu akan lebih memudahkan keadaannya.
"Dan aku sudah melihat begitu banyak hal menakjubkan dengan waktu yang kudapatkan." Dia menyeringai. "Aku menerima hasilnya. Apa pun yang terjadi di tengah jalannya."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

------
Buku ini tersedia di:
1. Tokopedia

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.