Cari Review Buku

Rabu, 20 Februari 2019

TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula

Sekali lagi seri Time Riders dari Alex Scarrow ini bisa membuktikan, bahwa cerita perjalanan waktu ini sangat seru! Apa lagi yang terjadi dengan Liam, Maddy dan Sal kali ini?

Cerita dimulai di masa depan, (ada satu masa lagi sih kayaknya, sepertinya awal mula agensi Time Riders, tapi ngga ada kelanjutannya di buku ini) saat bumi sudah benar-benar hampir hancur dan tak bisa dihuni. Saat munculnya sebuah virus mengancam akan memusnahkan seluruh umat manusia. Sebuah proyek putus asa dijalankan, proyek untuk membawa ratusan manusia ke masa lalu, dan memulainya dari awal...dengan teknologi masa depan.

Siapa sangka proyek ini, yang disebut Proyek Eksodus, ternyata meleset dan mengacaukan sejarah hingga kacau balau. Bahkan New York di tahun 2001 berubah menjadi hutan belantara semata. Liam, Maddy, dan Sal yang tadinya berencana mogok kerja setelah mengirimkan pesan ke masa depan, terpaksa kembali bekerja saat tanda-tanda kontaminasi waktu mulai terlihat jelas. Yang mengerikan adalah, saat Liam dan Bob pergi mengecek masa lalu, Maddy dan Sal yang sedang berusaha memperbaiki mesin waktu mereka malah dikejar-kejar oleh kembaran Bob dan Becks dari masa depan. Misi para kembaran ini hanya satu, untuk mengeliminasi para Time Riders.

Di antara kejar-kejaran yang putus asa, dan New York yang sudah berubah menjadi hutan belantara. Maddy dan Sal harus menemukan jalan pulang ke markas mereka. Pelarian putus asa mereka membawa mereka ke tempat Liam, di Roma di tahun 54 Masehi. Tahun di saat Caligula masih berkuasa, padahal sejarah aslinya seharusnya bukan Caligula. Tahun di mana kota Roma sudah sakit karena kegilaan kaisar mereka yang begitu lama.

Buku ini seru banget, dan cukup mendebarkan. Kita dibawa ke Roma di tahun 54 M, dan 17 tahun sebelumnya. Tapi sayangnya bukan Roma yang indah, tapi Roma yang menyeramkan. Agak peringatan sedikit, buku kali ini agak eksplisit di bagian alat pembungkam Rashim yang digunakan oleh Kaisar Caligula. Buat yang suka eneg sama alat-alat penyiksaan jaman jahiliah dulu. Yaah, ini agak mengocok perut sih pas bagian ini. Hweeks.

Buku ini cukup bikin gemes karena endingnya tidak tuntas seperti buku-buku sebelumnya. Endingnya terasa menggantung dan putus asa. Putus asa mau kabur dari para eksekutor yang mirip dengan Bob dan Becks. Cuman ini sih yang bikin rada kesel. Jadi pengen langsung baca buku kelanjutannya kan yaaa. Selebihnya buku ini seperti biasa, seru dengan aksi-aksi yang menegangkan. Sebuah buku yang keren banget buat dibaca sama teman-teman yang suka cerita SciFi khususnya tentang perjalanan waktu.

Seri Time Riders ini menurut kami pesannya sangat bagus. Bahwa kalau kita tidak mengubah perilaku kita terhadap bumi, di masa depan, hanya akan ada kehancuran. Dunia yang porak poranda. Kita akan mewariskan dunia yang hancur ke anak cucu kita. Masa lalu yang berubah, bisa merubah masa depan. Nah, karena kita tidak bisa mengubah masa lalu, kenapa kita tidak menggunakan waktu yang kita punya saat ini untuk mengubah masa depan yang buruk? Yuk jaga bumi kita.

Gimana menurut teman-teman? Ada yang sudah baca buku ini juga? Silahkan diskusi di kolom komen yah.

Baca Juga:



Quote

"Itu perumpamaan saja, SpongeBubba. Intinya, kita (manusia) pun bisa membuat kesalahan seperti kode yang mengalami eror. Perbedaan antara kau dan aku adalah bahwa tidak begitu mudah untuk mengedit perilaku kami. Kami adalah siapa pun kami saat ini."
"Tidak masuk akal," kata si unit. Garis kerutan timbul di sepanjang kulit plastik kuningnya. "Kenapa manusia ingin menghancurkan dunia mereka sendiri?"
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Kami yang menciptakannya dan melakukan semua ini terhadap diri kami sendiri. Rasanya ada ironi menarik dalam persoalan ini. Setelah mengacaukan dunia, kita pergi dan menghukum diri kita sendiri.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Barangkali satu-satunya jalan untuk benar-benar mampu belajar adalah dengan menemui kegagalan. Kegagalan yang parah.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Coba aku bisa seperti itu. Tenang. Tegas. Kau tahu? Memegang kendali atas segala sesuatu. Tak punya rasa takut."
"Kau bisa membuat banyak ekspresi wajah, Liam. Kenapa kau ingin membatasi dirimu dengan hanya satu ekspresi?"
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Aku bukan pria pemberani," katanya. "Aku punya perut yang terlalu lemah untuk hal semacam itu. Keberanian merupakan sesuatu bagi anak muda ... atau orang-orang yang sedang sekarat."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Claudius? Si tua bodoh itu?" Dia tampak terkejut, tapi kemudian mengangkat bahu saat dia memikirkannya lebih lanjut. "Kurasa lebih baik orang bodoh daripada orang gila."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

Dengan adanya orang lain di sampingmu, seseorang yang kau tahu akan rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatanmu, segalanya terasa jadi mungkin, andaipun saat itu dia berdiri di tepian jurang dalam yang terkesan tanpa harapan.
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

"Aku dapat tambahan waktu, Maddy. Itu sebuah hadiah."
Ya Tuhan, Liam. Kenapa kau tidak marah saja kepadaku? Itu akan lebih memudahkan keadaannya.
"Dan aku sudah melihat begitu banyak hal menakjubkan dengan waktu yang kudapatkan." Dia menyeringai. "Aku menerima hasilnya. Apa pun yang terjadi di tengah jalannya."
~TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow

------
Buku ini tersedia di:
1. Tokopedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.