Cari Review Buku

Minggu, 11 Juli 2021

Theodosia dan Mata Horus by R.L. LaFevers - Ramalan yang Menjadi Kenyataan, Nenek yang Mengejutkan, dan Musuh-Musuh yang Melelahkan

Yup...sesuai judulnya, banyak banget yang terjadi di kisah Theodosia kali ini. Setelah petualangan Theo dengan mumi di buku kedua Theodosia dan Tongkat Osiris, Theo sekali lagi harus menghalau sihir hitam di buku ini. Tapi sekarang, pihak yang terlibat jadi lebih banyak dan masalahnya juga menjadi lebih kompleks. Belum lagi adik Theo, Henry, juga pulang karena sedang liburan sekolah. Tentu saja Henry sedikit banyak akan butuh perhatian lebih, terutama karena Henry sangat skeptis soal kutukan-kutukan yang bertebaran di museum. Belum lagi masalah dengan para anggota kalajengking yang makin mengganggu, dan perang dingin antara Theo dan Fagenbush tidak banyak membantu, Lord Wigmere pun terlalu keras kepala. Tapi semua itu, belum termasuk Awi Bubu yang misterius. Seorang pesulap mesir yang tampaknya saja seperti amatiran, tapi ternyata sangat mistis dan mengatakan ramalan yang sama seperti yang pernah Theo ucapkan. Yup...banyak banget yang terjadi di buku ini. Coba kita intip sedikit ringkasan ceritanya.


SINOPSIS

Semua berawal dari pertunjukan sulap Awi Bubu. Awalnya sih biasa saja, seseorang yang mengaku sebagai pesulap mesir kuno. Pertunjukkannya biasa saja, macam pesulap amatiran. Tapi, ketika Awi Bubu menghipnotis Ratsy dan dia mengatakan ramalan yang sama dengan ramalan yang diucapkan Theo kepada Trawley, Theo menjadi sangat penasaran. Siapa sebenarnya Awi Bubu? Tapi Awi Bubu cukup misterius, Theo sendiri banyak berahasia. Pertemuan pertama mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa penasaran yang semakin menjadi. Tapi semua itu harus disingkirkan karena Theo punya banyak pekerjaan di museum.

Nenek sibuk mengurus upacara pemakaman untuk Sopcoate. Sebuah upacara pemakaman megah yang tidak layak didapatkan oleh Sopcoate karena dia sebenarnya pengkhianat bangsa dan belum meninggal, hanya menghilang. Tapi nenek tidak tahu itu, dan Theo dilarang memberitahu. Jadi Theo terpaksa bersabar dengan semua celotehan nenek dan ributnya acara pengepasan baju berkabung. Henry tiba-tiba pulang dari asrama. Ya, tidak tiba-tiba sih, Theo saja yang lupa menjemput dan kedua orangtuanya juga terlalu sibuk dengan persiapan pameran purbakala baru hingga lupa menjemput Henry. Tapi penemuan Tablet Zamrud (gara-gara kecerobohan Henry yang merusak stela purbakala berharga dengan tombak) lah yang benar-benar menjadi awal kekacauan yang sangat berbahaya. 

Tablet yang "katanya" tidak berbahaya itu jadi incaran banyak pihak, bahkan Awi Bubu! Kemunculan Awi Bubu yang tiba-tiba di museum mengundang kecurigaan. Belum lagi ternyata Awi Bubu punya koneksi ke arkeolog mesir yang sangat dibutuhkan oleh orangtua Theo. Awi Bubu yang tadinya penyusup malah berubah menjadi tamu kehormatan museum. Tapi dia tetap menyusup malam-malam demi Tablet Zamrud. Gerombolan kalajengking Ordo Matahari Hitam mulai semakin mengganggu dan menuntut. Mereka juga mengejar Tablet Zamrud. Ada lagi masalah kecil tapi mengganggu dari Henry, dia mulai kehilangan barang-barang! Gara-gara Henry tidak mau memakai jimat yang diberikan Theo, sekarang dia terkena kutukan dan diganggu oleh arwah mumi Tetley. Theo harus memutar otak bagaimana caranya agar bisa membebaskan Henry dari kutukan. Tapi masalah menjadi benar-benar serius ketika Sopcoate datang ke upacara pemakamannya sendiri dan mulai mengancam Theo. Sekarang nyawa yang menjadi taruhannya. Bukan hanya nyawa Theo, tapi juga keluarganya, dan Sopcoate sangat serius tentang itu. Lord Wigmere tidak membantu karena dia sangat keras kepala dan ngotot mengajari Theo tentang rantai komando. Permusuhan antara Theo dan Fagenbush jelas-jelas jadi penghalang. 

Terlalu banyak masalah, terlalu banyak misteri dan kutukan. Theo harus menyelesaikan semuanya. Segera. Dengan atau tanpa bantuan.


REVIEW

Baguusss. Seruu. Sama sih seperti buku sebelumnya, Theodosia dan Tongkat Osiris, buku ini seru dan menegangkan. Gaya ceritanya juga masih asyik banget, kocak. Tapi buku ini cukup menguras emosi juga sih, apalagi di bagian permusuhannya Fagenbush dan Theo, plus Wigmere yang terlalu ngotot menjalankan dan mengajarkan SOP. Semuanya sama-sama gengsian, egois, dan keras kepala. Bikin pembaca jadi gemes kan ya. Permasalahan di buku ini cukup serius, jadi ceritanya juga lebih menegangkan apalagi pas mau endingnya. Plot twist tentang neneknya Theo juga sangat mengejutkan. Cerita pembebasan kutukan mumi Tetley juga menjadi bagian favorit kami karena lucu tapi menegangkan juga.

Rating Goodreads buku ini bagus banget, 4.13/5.00, dan kami setuju sih. Malah rating pribadi kami 4.50/5.00. Recommended buat yang suka cerita misteri arkeologi mesir yang asyik dibaca.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami, silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/novel-theodosia-dan-mata-horus-r-l-lafevers


QUOTE

Itulah masalahnya kalau kita mengajukan pertanyaan. Kadang-kadang kita mengungkapkan lebih banyak daripada yang perlu disampaikan.

~ Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Dan seperti kata Awi Bubu, pengetahuan yang separuh-separuh bisa berbahaya.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


Aku lelah membencinya. Perlu sangat banyak energi untuk melakukannya, padahal energi itu kubutuhkan untuk menangani hal-hal yang sangat penting.

Theodosia dan Mata Horus by R. L. LaFevers


REVIEW LAINNYA

Minggu, 20 Juni 2021

Financial Revolution by Tung Desem Waringin - Belajar Melek Finansial dan Melek Peluang Memperbesar Penghasilan

Siapa sih yang tidak ingin punya kebebasan finansial? Atau yang pengen punya banyak sumber pemasukan dari sana-sini? Hidup memang tidak melulu soal uang, tapi untuk makan tentu kita tetap butuh uang. Apalagi kalau kita ingin hidup nyaman dan aman secara finansial. Banyak buku-buku seputar finansial yang sudah terbit, salah satunya adalah buku Financial Revolution dari Pak Tung Desem Waringin ini.

Kami sudah lama sih pengen baca buku ini, tapi tentu saja baru kesampaian sekarang. Buku ini sudah terbit dari tahun 2005, menceritakan sekelumit kisah Pak Tung Desem Waringin sendiri, serta bagaimana cara beliau untuk bisa bebas finansial. Lalu apakah masih bisa relevan isinya di tahun 2021 ini? Menurut kami sih masih relevan kok. Tapi, kami juga punya beberapa catatan pribadi. Tapi, mari bahasnya nanti dulu. Sekarang mari bedah dulu sedikit isinya.


ISI BUKU

Buku yang kami baca ini secara fisik bukunya besar, hard copy, dengan ketebalan sedang (170 halaman). Ada bonus CD Sales Magic juga. Bonus CD kebetulan tidak kami cek. Isi buku ini bisa dibilang cukup padat tapi tetap enak dibaca. Ini bukuny kalau penyimpanannya bagus bisa awet banget lho.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas kenapa banyak orang tidak kaya. Membahas berbagai penyebab kenapa seseorang finansialnya terasa sulit dan menyebabkan mereka sulit untuk bebas secara finansial. Ada dua bab pada bagian pertama ini. Menurut kami bab ini lebih membahas dari sisi psikologi dan strategi.

Bagian kedua buku ini membahas bahwa semua orang bisa menjadi kaya. Di bab inilah banyak dibahas strategi memajukan finansial. Baik dari sisi psikologisnya ataupun dari sisi praktisnya. Bagaimana membentuk keyakinan yang benar, bagaimana menetapkan tujuan, strategi untuk kaya dengan cepat dan aman, bagaimana membuat rencana yang realistis, serta bagaimana bertindak sesuai rencana yang sudah kita buat dan monitoringnya.

Secara garis besar buku ini adalah perpaduan antara buku psikologis dan praktis. Kita akan lebih memahami bagaimana keyakinan kita terhadap finansial terbentuk. Kita sekaligus juga bisa mengecek diri sendiri, apakah keyakinan kita terhadap uang sudah tepat atau belum. Pembahasan dari sisi psikologisnya banyak, dan memang cukup penting sih. Tanpa pola pikir yang baik tentang uang, mungkin kita akan terlalu lama terjebak ke dalam keyakinan yang salah tentang uang. Ada cerita tentang pengalaman pribadinya Pak Tung Desem Waringin sendiri, jadi kita sedikit banyak membaca contoh langsungnya. Sisi praktisnya juga kuat. Ada banyak strategi-strategi keuangan yang bisa kita pelajari di buku ini. Strategi investasi, strategi penambahan pemasukan, sering dilengkapi dengan contoh kasusnya juga. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang cukup lucu. Cukup menghibur juga, jadi tidak kaku banget gitu bukunya. Penyajian dan isinya bagus sih menurut kami.


REVIEW

Nah, mari sekarang masuk ke reviewnya. Ini buku yang bagus. Terutama untuk teman-teman yang memang ingin terjadi perubahan dari sisi finansial. Kita bisa belajar dasar-dasarnya secara psikologis dan praktis. Memahami bagaimana pola pikir orang kaya dan tentu saja sekelumit bocoran strategi mereka agar bisa bebas secara finansial. Kalau dari sisi praktik, tentu saja bisa dipraktikan. Tapi kami juga punya sedikit catatan pribadi mengenai masalah sisi praktik ini. Ada kalanya, kami merasa sisi praktis yang dicontohkan keadaannya terlalu ideal, atau butuh keadaan yang ideal. Masalahnya, problem hidup manusia tentu berbeda-beda kan setiap individunya, dan keadaan ideal itu biasanya sulit terbentuk. Jadi kami merasa, mungkin akan ada orang-orang yang sulit menerapkan beberapa bagian isi buku ini ke dalam kehidupannya. Tapi, ya sebetulnya tidak masalah sih. Kita bisa mempelajari buku ini pelan-pelan kok dan menerapkan apa yang bisa kita terapkan ke dalam kehidupan kita. Harapannya, walaupun hanya sebagian yang mampu kita terapkan, perubahan positif itu akan tetap ada.

Overall, menurut kami buku ini buku yang cukup bagus untuk dibaca dan dipelajari. Apalagi untuk teman-teman yang memang sedang berniat untuk merubah keadaan finansialnya menjadi lebih baik lagi.


QUOTE

Keyakinan itu bisa diibaratkan seperti magnet. Bila keyakinan positif bercampur baur dengan keyakinan negatif terhadap suatu hal, tak ada lagi "kutub positif" dan "kutub negatif" terhadap sesuatu hal, lalu pikiran kita jadi bingung atau jadi netral seperti besi biasa. Ketika kita yakin bulat bahwa "kaya" itu positif, sementara "miskin" adalah negatif, kutubnya menjadi jelas dan kita akan menjadi "magnet".

~ Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Alasan kedua kenapa kita tidak kaya adalah karena kita tidak penah menentukan tujuan atau tujuan kita terus berubah, sehingga tujuan kita tidak jelas.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Manusia cenderung melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya. Ketika keyakinannya mengatakan bahwa tujuannya adalah mustahil, tindakannya akan loyo.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Buku ini akan membahas bagaimana cara mempunyai keyakinan yang tepat untuk menjadi kaya, mempunyai tujuan yang mantap dan jelas, mempunyai alasan yang sangat kuat, dan mempunyai strategi yang tepat untuk menjadi kaya.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Kita tidak akan bertindak untuk mencapai tujuan apabila kita tidak merasa harus.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Sering kali untuk menemukan cara mencapai apa yang kita inginkan adalah sesederhana menemukan alasan yang sangat kuat kenapa tujuan tersebut harus dicapai.

Financial Revolution by Tung Desem Waringin


Baca Juga:

Jumat, 11 Juni 2021

Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard - Impian, Keserakahan, dan Kelicikan

Buku Tom Little ini kecil, tapi isinya lumayan juga. Di buku inilah kami berkenalan dengan apa itu pulp fiction di Amerika sana dan masa-masa keemasannya. Tom Little ini adalah salah satu karya pulp fiction juga. Masa-masa keemasan pulp fiction terjadi di tahun 1930-1940an, masa-masa dimana gairah membaca lagi tinggi-tingginya. Disebut "pulp" karena pada masa itu publikasi-publikasi ini dibuat di kertas pulpwood yang murah dan berpermukaan kasar. Ini beda banget sama publikasi lainnya yang lebih mewah, dicetak di kertas-kertas mulus dengan hiasan-hiasan yang indah. Tapi pulp fiction sendiri adalah tempat pembaca bisa menemukan petualangan-petualangan mendebarkan, penjahat yang menakutkan, ataupun cerita yang menghibur dan seru. Nah, Tom Little ini adalah salah satu karya itu. Memang seperti apa ceritanya? Coba kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Setting cerita ini adalah di sebuah sirkus yang ramai. Tom Little adalah salah satu artis di sirkus ini. Tom punya tubuh yang kerdil, makannya pertunjukkannya bukan pertunjukan akrobat atau pertunjukkan fisik yang berat. Tapi Tom adalah peniru yang ulung dan sangat menghibur, bisa disebut seperti komedian lah. Di sirkus itu juga ada seorang peramal yang seram dan ditakuti banyak orang, mereka menyebutnya dengan Profesor. Semua orang takut pada si peramal. Semua orang, kecuali Tom Little. Dan Profesor pun seperti tidak masalah dengan ejekan-ejekan Tom. Walaupun pandangan profesor kepada Tom terlihat mengerikan.

Tapi suatu hari sang Profesor pun tumbang, seperti yang sudah diramalkan olehnya sendiri. Profesor ini seperti punya kekuatan sihir, dia juga punya buku-buku sihir kuno. Tidak ada yang berani mengusik buku-buku ini. Tapi ketika Profesor sekarat, dia justru mewariskan buku-buku ini kepada Tom Little. Profesor mengakui bahwa dia tak bisa menyentuh Tom Little, makanya selama ini diejek dia diam-diam saja. Tapi itu juga berarti Tom tanpa sadar memiliki bakat untuk mempelajari dan menggunakan ilmu hitam. Maka buku-buku itu pun diwariskan kepada Tom.

Tentu saja awalnya Tom sangat tidak percaya. Tapi dia punya mimpi, ambisi yang sangat besar untuk orang seukuran tubuhnya. Tom ingin menjadi pembawa acara di sirkus itu. Tom tidak mau menjadi orang cebol lagi. Tom ingin karir yang lebih cemerlang dengan tubuh yang sempurna. Karena itu, ketika dia menemukan ilmu perpindahan jiwa di buku itu dan dengan sukses mempraktekkannya, Tom bertekad untuk melaksanakan rencananya keesokan harinya. Tom akan memindahkan jiwanya ke Hermann Schmidt, sang pembawa acara di sirkus mereka.

Tapi Hermann bukanlah orang baik. Hermann jahat, licik, dan serakah. Hermann juga sedang menjalankan rencana licik untuk menggelapkan uang sirkus dan kabur dari situ. Mengkhianati pemilik sirkus dan mencuri istri salah satu artis sirkus disana. Hermann selama ini berhasil menyembunyikan semua itu dengan baik di balik topeng wibawa dan tuntutan rasa takut dan kehormatan dari semua orang. Tidak ada yang tahu rencana busuk Hermann. Ketika jiwa mereka tertukar, kekacauan tentu saja terjadi. Tom  kikuk dengan tubuh besarnya. Tom juga heran dengan sikap orang-orang yang tampak dingin padanya. Kekacauan demi kekacauan terjadi. Tom memindahkan jiwanya berulang-ulang, menempatkan orang lain dalam posisi kesulitan dan bahaya. Lalu bagaimana semua ini akan berakhir?


REVIEW

Tom Little bukanlah tokoh panutan. Tom sendiri egois dan pengecut. Setiap ada kesulitan dia dengan pengecutnya "kabur", memindahkan jiwanya ke tubuh orang lain untuk menghindar dari kesulitan. Walaupun pada akhirnya Tom sadar juga sih, dan mulai bertindak benar. Tokoh-tokohnya sebenarnya tidak ada yang loveable, tapi petualangannya menegangkan. Hikmahnya juga dapet kok. Bahwa manusia itu selalu menginginkan yang dia tidak punya, dan ambisi kita tidak selalu memberikan hasil yang baik, apalagi kalau kita tidak siap menghadapinya. Bukunya cukup ok sih untuk jadi bacaan ringan santai-santai. Bukan buku berat, petualangannya menegangkan dan cukup menghibur.


Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/tom-little-by-l-ron-hubbard


QUOTE

Gordon memang kuat, tampan, dan percaya diri. Tetapi semua itu ada dalam jiwanya, bukan fisiknya. Di situlah letak perbedaannya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Bagaimana aku bisa sebodoh ini, ratap Tommy dalam hati. Fisik sepertinya tidak berarti apa-apa. Jiwalah yang membuat manusia berarti. Sesuatu yang ada di dalam diri, keberanian dan keyakinan yang dimiliki.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Di arena serbuk gergaji ini tak ada tubuh yang lebih kuat daripada tubuh Gordon.Tetapi tanpa hati dan jiwa seorang penakluk singa, tubuh tak lebih dari daging belaka, bergantung pada Perintah di dalamnya. Yang penting dari manusia adalah jiwanya, bukan tubuhnya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard


Dialah yang meminta kejadian ini. Dan dia harus menghadapi semuanya.

~ Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard

Rabu, 02 Juni 2021

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie - Semua Berawal dari Bau Kapur Barus

The Man in the Brown Suit ini bukanlah seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot yang sudah banyak dikenal pembaca. Buku ini masuk ke dalam serinya Colonel Race yang misterius. Setidaknya di buku ini masih misterius sih menurut kami. Tapi meskipun masuknya ke seri Colonel Race, tokoh utama di novel ini adalah seorang wanita muda bernama Anne Beddingfeld. Novel ini seru banget lho, dan cocok banget buat pembaca muda. Tapi sebelum review lebih lanjut, mari kita cek dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Anne Beddingfeld adalah putri dari Prof. Beddingfeld, seorang penyelidik dan penulis mengenai manusia primitif. Prof. Beddingfeld sangatlah jenius, tapi dia terlalu idealis dan terlalu hidup di masa lalu untuk menangani masalah-masalah modern dan praktis seperti makan, uang, atau kehidupan yang nyaman. Mereka sering kekurangan uang, dan karena ibu Anne sudah meniggal saat Anne masih bayi, Anne lah yang harus bergulat dengan urusan-urusan praktis kehidupan mereka. Saat prof. Beddingfeld meninggal karena pneumonia berat, Anne ditinggalkan hanya dengan 87 pound untuk menghadapi kehidupan masa depannya.

Anne sebatang kara, dan tidak punya uang banyak, tapi jiwa petualangan Anne sangat menggebu-gebu. Oleh karena itu, alih-alih menikah dan tetap tinggal dalam kenyamanan, Anne justru ikut Mr. Flemming, pengacara Prof. Beddingfeld ke London untuk mencoba kehidupan baru di sana. Petualangan Anne bermula di sebuah stasiun bawah tanah setelah sebuah wawancara kerja yang tidak berhasil. Rasa ingin tahu Anne membawanya hingga ke ujung peron yang saat itu ternyata hanya ada seorang pria saja. Si pria sepertinya baru dari luar negeri, mantelnya sewaannya masih berbau kapur barus. Anne sangat tidak suka dengan bau kapur barus, jadi dia sangat sensitif terhadap bau itu. Tapi entah mengapa, ketika pria itu menatap ke belakang Anne dia seperti ketakutan. Saking takutnya, dia mundur dan jatuh dari peron ke rel listrik, menyebabkannya tewas seketika. Setelahnya, ada pria lain yang mengaku sebagai dokter memeriksa pria yang jatuh tadi. Tapi dokter itu tidak tinggal sampai petugas datang, dia malah langsung pergi. Secarik kertas berbau kapur barus tercecer dari sakunya. Anne menganggap dokter itu sedikit janggal. Keesokan paginya, ternyata ada kasus lain yang tampaknya tidak berhubungan. Seorang wanita ditemukan tewas di sebuah rumah terpencil.

Gairah Anne untuk menyelidik sangat menggebu. Anne juga sangat cerdas, cerdik, dan pemberani. Penyelidikannya membawanya jauh, jauh sekali hingga ke kapal pesiar mewah yang membawanya ke Afrika Selatan. Petualangannya di atas kapal dan di Afrika Selatan sangat luar biasa dan gila sekali, serta berbahaya. Sudah beberapa kali Anne terancam nyawanya. Beberapa kali tertangkap atau nyaris tertangkap musuh. Tapi petualangan ini juga membuat Anne akhirnya bertemu dengan orang yang dicintainya. Tapi, apakah orang yang dicintainya itu ternyata penjahat? Si pria bersetelan cokelat, dokter pura-pura yang ditemuinya di stasiun, serta seorang sekretaris palsu yang sedang diburu banyak orang.


REVIEW

Novel The Man in the Brown Suit ini beda banget sama novel Agatha Christie seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot. Lebih segar, dan banyak banget aksi-aksi fisik yang menantang. Jadi lebih seru. Kalau Miss Marple dan Hercule Poirot kan sudah berumur ya, jadi pemecahan misterinya lebih kayak charming atau kharismatik gitu. Aksi fisiknya yang sekelas pertarungan bisa dibilang sedikit. Tapi ini berdasarkan novel yang sudah kami review di blog ini yah. Mungkin nanti bisa berubah lagi seiring bertambahnya review. Sedangkan di novel ini Anne Beddingfield masih muda, semangat petualangannya sangat tinggi, dan sangat aktif. Ada disekap penjahat lah, ada ngejar-ngejar kereta yang lagi jalan lah, hampir kecebur ke laut lah, terjun ke jurang lah, hyaah banyak banget lah kejadian mendebarkannya. Novel ini seru dan mendebarkan.

Novel ini juga berbeda karena bumbu romannya lumayan banget. Bikin kita agak geregetan sih sama Anne. Anne juga spontan banget orangnya. Pikiran dan tindakannya cepat, bikin pembaca deg-degan sekaligus khawatir sama tindakan-tindakan yang diambilnya. Tapi meskipun menegangkan gaya cerita novel ini sebetulnya cukup kocak. Humor-humornya membuat pembaca tidak cepat bosan. Anne juga jadi sasaran lamaran banyak pria di novel ini. Jadinya makin dinamis dan kocak ceritanya. Nah, meskipun novel ini masuknya di seri Colonel Race, peran Colonel Race sendiri bisa dibilang minimal yah. Tokoh Colonel Race sendiri baru diperkenalkan ketika Anne sudah di atas kapal yang menuju Afrika Selatan. Meskipun nantinya ada kaitannya, tapi tetap saja perannya sangat minimal. Mungkin di novel-novel selanjutnya kali ya.

Novel ini punya rating Goodreads yang sangat bagus, 3.93/5.00. Kalau rating kami pribadi sih 5.00/5.00. Recommended banget apalagi buat teman-teman yang suka cerita misteri detektif yang berbau-bau petualangan dan banyak aksi-aksinya.


QUOTE

Betapa susahnya hidup ini. Laki-laki tidak akan mau berbaik hati pada kita bila kita tak cantik, sedang wanita tidak akan mau berbaik hati kalau kita cantik.

~ The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Aku memang belum dilamarnya, tapi dalam kepramukaan ada semboyan, "Siaplah Selalu!"

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Baca juga review novel Agatha Christie lainnya:

Sabtu, 22 Mei 2021

The Rana Look (Paras Rana) by Sandra Brown - Ringan dan Romantis Walaupun Agak Shallow

The Rana Look ini adalah novel Sandra Brown pertama yang kami review di blog ini. Sandra Brown punya banyak banget karya yang bisa kita nikmati. Sandra Brown juga termasuk penulis legend dan novelnya sudah terbit dari tahun 1981 sampai tahun 2020 kemarin. Sebelum novel ini kami sudah pernah membaca seri Mason Sisters, Fanta C dan Adam's Fall, dua-duanya bagus dan kami suka. Kami juga sebetulnya penasaran dengan novel-novel thriller Sandra Brown. Semoga kami bisa segera membacanya dan memberikan review di blog ini.

The Rana Look ini sendiri sudah terbit dari tahun 1986. Kami cukup terkejut karena ceritanya timeless banget ya. Pas baca tidak berasa ini novel terbitan 1980-an. Latar ceritanya kayak modern-modern aja gitu. Novel ini punya cerita yang normal dan sederhana saja sebetulnya. Mari kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Buku ini bercerita tentang Rana, seorang supermodel yang sedang mengasingkan dirinya dari dunia model. Rana sudah lelah dengan dunia model yang melulu melihat kulitnya saja. Rana pun memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah kota kecil. Rana mengubah penampilannya secara drastis, baju longgar dan kacamata adalah andalannya. Rana biasa berpose seksi, jadi dia harus menutupi tubuhnya agar orang tak mengenalinya. Mata Rana juga adalah sesuatu yang sangat khas, Rana harus menyembunyikan warna matanya yang khas dengan kacamata berlensa gelap.

Rana menyewa kamar di sebuah rumah bergaya Victoria yang cantik. Rana jauh lebih bahagia sekarang dibandingkan saat dia masih aktif sebagai model. Tapi kedamaian Rana terancam dengan kehadiran Trent Gamblin, seorang pemain football profesional yang sedang memulihkan dirinya dari cedera. Rana tak bisa berbuat apa-apa karena Trent adalah keponakan dari pemilik rumah. Trent adalah pria yang seperti banteng, bukan hanya karena fisiknya yang gagah hasil olahraga keras yang menjadi profesinya, tapi karena sikapnya yang luar biasa kepada Rana. Trent tidak segan-segan merayu Rana secara terang-terangan, setiap hari, setiap saat. Rayuan-rayuan Trent sangat maut, sangat seksi, dan sangat seksual. Rana tentu saja berusaha keras menampik semua rayuan maut Trent.

Tapi lama kelamaan Trent benar-benar jatuh cinta kepada Rana. Masalahnya, Trent sudah jatuh cinta pada sosok Ana R, sosok samaran Rana yang sederhana dan tidak cantik. Bagaimana reaksi Trent ketika Rana harus menunjukkan siapa dia sebenarnya di hadapan Trent?


REVIEW

The Rana Look ini roman banget, dan roman yang sederhana. Cocok jadi bacaan hiburan yang ringan. Ceritanya cukup sensual. Sayangnya karakter Trent lama-lama jadi terasa shallow. Awal-awalnya sih seksi ya, bikin berdebar-debar. Trent ngejar-ngejar Rana banget. Pake push up topless lah, maksa ngajakin nonton lah, rayuan-rayuan mautnya juga fisik banget. Tapi kalau sepanjang novel tujuannya seksual terus kan ya monoton juga ya. Kayak ngga ada tujuan lain gitu lho. Ceritanya sih menurut kami lumayan bagus kok, enak, ringan, dan menghibur. Oh ya, cukup seksi juga. 

Rating Goodreads buku ini 3.51/5.00. Lumayan. Kami juga cenderung setuju. Buku ini lumayan kok. Terlepas dari sifat Trent yang begitu, buku ini lumayan oke. 


Buku ini masih tersedia untuk dipesan ya. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/roman-the-rana-look


Review Novel Roman Lainnya:


Kamis, 20 Mei 2021

Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan

Pertemuan pertama kami dengan tokoh Jo yang mirip George ini adalah di seri Lima Sekawan yang berjudul Sarjana Misterius. Di buku itu kami sebel banget sama George. George jadi tokoh yang ekstra menyebalkan karena kehadiran Jo. Nah, seharusnya, sebelum Sarjana Misterius buku ini dulu yang kita baca, Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan. Inilah awal mula pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo.

Buku ini diawali dengan George yang datang menjemput kawan-kawannya di stasiun. Mereka rencananya akan berlibur dua minggu di Pondok Kirrin. Liburan yang lebih singkat dari biasanya karena sebelumnya anak-anak kecuali George berlibur ke Prancis. Tapi liburan kali ini meskipun singkat tapi juga akan berbeda. Karena Bibi Fanny dan Paman Quentin juga akan pergi berlibur. Jadi anak-anak akan tinggal sendiri di Pondok Kirrin bersama Joanna, juru masak mereka. Mereka pikir, dengan masa liburan yang singkat, rasanya tidak mungkin akan ada petualangan. Tapi tentu saja pasti ada saja hal yang terjadi.

Ketika anak-anak Lima Sekawan sedang bersantai-santai di pantai, di sinilah mereka bertemu dengan Jo. Jo saat itu sedang jalan dengan ayahnya, dan tampilan mereka memang seperti gelandangan. Kotor dan bau. Anak-anak sebetulnya ingin menghindari Jo, tapi Jo termasuk nakal juga karena dia yang menghampiri tempat anak-anak Lima Sekawan dan mengusik mereka. Jo juga membuat kesal George karena rupa mereka sangat mirip, sama-sama tomboy. Jo bahkan sempat dikira laki-laki oleh mereka. Timmy pun terlalu cepat akrab dengan Jo, salah satu hal lagi yang membuat George tidak suka pada Jo.

Tapi malam-malam setelah kepergian Bibi Fanny dan Paman Quentin ternyata menjadi malam yang menegangkan. Ada wajah di jendela lantai dua yang dilihat Anne, ruang kerja Paman Quentin didobrak dan diacak-acak. Puncaknya, George dan Timmy diculik! Penculiknya ternyata cukup serius dan mengincar catatan ilmiah Paman Quentin. Anak-anak sekarang harus mencari cara untuk menemukan dan membebaskan George dan Timmy. Dan kunci dari semua misteri ini ternyata terletak pada Jo, sang anak gelandangan yang tadinya mereka hindari.


Kisah di buku ini secara mengejutkan ternyata sangat seru dan menegangkan. Dan menurut kami ada sedikit bumbu roman ala remaja yang masih polos banget, membuat ceritanya jadi lebih menarik lagi. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 3.99/5.00. Untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Memang bagus banget sih. Dari buku-buku Lima Sekawan yang sudah kami review di blog ini, buku ini adalah salah satu buku Lima Sekawan yang menjadi favorit kami. Recommended.


Cek juga review novel Lima Sekawan yang lain di bawah ini:

Jumat, 14 Mei 2021

Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child - Niatnya Hanya Mau Kencan Tapi Malah Terjebak Fitnah

Kali ini yang kami baca adalah buku ke-18 dari Seri Jack Reacher, Never Go Back. Never Go Back ini sudah dibuat versi filmnya dan dibintangi oleh Tom Cruise. Tapi kami belum nonton sih. Karena sudah lama memang tidak nonton film lagi. Mungkin nanti kalau nonton kita akan bikin post Buku vs Film. Never Go Back ini vibe-nya sama kayak The Enemy, penuh dengan teka-teki dan lingkupnya di kalangan militer. Bedanya, di sini Jack Reacher sudah tua dan seharusnya dia sudah keluar dari militer. Tapi dia aktif lagi karena dijebak oleh sebuah kasus. Coba kita lihat sedikit plotnya.

Setelah telfon-telfonan dengan Major Susan Turner, sang Commanding Officer baru di unit Reacher yang dulu, Reacher jadi penasaran dengan orangnya. Reacher sangat menyukai suara Turner, dan hanya berdasarkan rasa penasaran inilah Reacher memutuskan untuk datang ke markas lamanya, 110th MP, di dekat Washington, D. C. 

Awalnya semua berjalan lancar-lancar saja. Tapi ternyata Reacher terjebak. Susan tidak ada, digantikan oleh Colonel Morgan. Bukan itu saja kejutan yang didapatkan Reacher. Reacher juga tiba-tiba didakwa dengan dakwaan serius. Bukan hanya satu tapi dua kasus sekaligus. Siap menggigitnya dan menggiringnya ke pengadilan militer. Masalah belum selesai, Colonel Morgan juga mengaktifkan kembali status Reacher di kemiliteran. Reacher juga tidak bisa pergi kemana-mana. Tapi masih ada masalah lain. Ada orang-orang yang dengan sengaja mengancamnya dan menyuruhnya pergi. Semua masalah itu sangat aneh, seolah-olah dirancang agar Reacher takut dan langsung melarikan diri. Ketika merasa terancam, seseorang bisa lari atau melawan. Reacher tidak lari, dia melawan.

Reacher menemukan kecurigaan bahwa Turner kemungkinan besar juga dijebak, sama seperti Reacher. Kasus Turner lebih serius karena berupa kasus penggelapan. Tapi semua kasus, meskipun solid tapi sangat aneh. Telah terjadi sesuatu di Afghanistan yang sepertinya sangat mencurigakan, dan Turner sedang dalam penyelidikan awalnya. Sepertinya hal inilah yang memicu jebakan berantai kepada Turner dan Reacher. Sepertinya ada orang-orang yang sangat berpengaruh yang merasa terancam karena penyelidikan Turner. 

Reacher hanya kebetulan menghubungi Turner pada waktu yang salah. Dan sebuah kebetulan juga Reacher datang kembali ke markas 110th MP karena dia sangat ingin bertemu dengan Turner. Hanya sebuah niat kenalan dan kencan kalau memungkinkan. Tapi bukan Reacher namanya kalau dia tidak bisa melawan dan melakukan penyelidikannya sendiri. Dengan perencanaan dan taktik yang dibuat sepresisi mungkin, Reacher berhasil membebeaskan Turner. Mereka kabur untuk melakukan penyelidikan sendiri serta membersihkan nama mereka.


Seperti novel-novel yang sebelumnya, novel ini juga seru dan menegangkan. Action dan kejar-kejarannya lumayan banyak. Menegangkan. Sisi romance-nya juga lumayan kuat di novel ini. Padahal di novel ini Reacher udah lumayan berumur lho. Di buku sebelumnya yang kami baca dimana Reacher masih muda malah romancenya boleh dibilang sedikit banget, lebih banyak actionnya. 

Oh ya, yang kami baca ini novel versi bahasa Inggris. Menurut kami oke-oke aja kok bahasa Inggrisnya, tidak terlalu rumit dan enak dibaca. Di buku ini juga ada bonus material, cerpen High Heat dan cuplikan dari novel Reacher berikutnya, Night School. High Heat menceritakan kisah Reacher saat dia masih remaja dan tanpa sengaja terlibat dalam suatu urusan kejahatan. Nuansa ceritanya panas, karena emang latar belakangnya musim panas New York yang lagi panas-panasnya. Reacher muda masih cukup spontan dalam bertindak. Mungkin bisa dibilang agak reckless dan agak gampang mencampuri urusan orang lain. Belum lagi cukup keras kepala. Pengalamannya tinggal di kompleks militer memang melatih Reacher dalam situasi tertentu, tapi kayaknya juga bikin dia over PD. Tapi overall, High Heat ceritanya bagus sih. Seru dan menegangkan.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.05/5.00. Kalau untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Bagus. Recommended. Kalaupun ada kekurangannya cuman satu sih menurut kami. Bener-bener tidak habis pikir, ngapain pergi jauh-jauh hanya karena suara di telefon? Rasanya tidak percaya aja kalau seorang Jack Reacher bisa kayak gitu. Tapi mungkin malah disitu ya pesonanya. 

Novel ini saat ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/jack-reacher-18-never-go-back-by-lee-child-english

Buat yang mau cek review Jack Reacher sebelumnya bisa cek postingan di bawah ini:


Quote

A person either runs or he fights. It's a binary choice, and I'm a fighter.
~ Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child

Senin, 10 Mei 2021

Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn - Saat Pembunuhan Terjadi di Rumah Sendiri

Yeaay, akhirnya bisa mereview seri novel favorit lagi. Seri Lady Julia. Kami juga sudah mereview buku pertama dan buku ketiganya yah. Bisa dilihat di link postingan di bawah ini:

Ada keseruan apakah di buku kedua ini? Yang pastinya ceritanya memang seru banget. Coba mari kita lihat sedikit plotnya.

Setelah pengalaman traumatis di buku pertama, Lady Julia memutuskan untuk pergi ke Italia dalam rangka memulihkan diri. Di Italia ada saudara-saudara laki-lakinya yang bisa menghiburnya, Lysander dan Eglamour (Plum). Di Italia juga ada Alessandro, teman kakaknya, yang sepertinya cukup menaruh perhatian kepada Julia. Julia sebetulnya bisa saja berlama-lama di Itali kalau bukan karena surat dari Ayahnya datang dengan nada ancaman. Lord March meminta agar anak-anaknya segera pulang dan merayakan natal di Bellmont Abbey, estat keluarga March. Lysander ngotot tidak mau pulang, dia takut. Ayah mereka marah-marah karena Lysander diam-diam menikah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi mereka tidak bisa menunda, mereka harus pulang meski enggan. Alessandro pun diajak ikut serta dan menjadi tamu mereka.

Sebenarnya Julia sedikit berharap-harap cemas. Selama di Italia Brisbane tak sedikitpun mengirimkan kabar. Itulah kenapa Julia sangat terkejut ketika dia bertemu kembali dengan Brisbane yang menjadi tamu keluarga juga. Julia terkejut bukan hanya karena bertemu kembali, tapi juga karena sekarang Brisbane memiliki gelar viscount dan sudah bertunangan! Kejutan apa ini? Ayahnya dan Brisbane juga tampak seperti menyimpan sebuah rahasia.

Tapi bukan keluarga March kalau tidak ada kehebohan. Perayaan natal yang harusnya gembira tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika salah satu tamu ditemukan tewas berdarah-darah dan sepupu Julia menjerit histeris di dekat mayatnya. Tidak hanya itu, mereka juga terjebak di estat tanpa jalan keluar akibat badai salju yang menutup akses jalan dan komunikasi dengan dunia luar. Sekali lagi, Julia dan Brisbane harus bekerja sama untuk memecahkan kasus ini dan menemukan siapa pembunuhnya. Tapi pembunuhan bukanlah satu-satunya masalah yang harus mereka pecahkan. Ada juga pencurian kalung berharga, anjing yang dibius, sepupu Julia yang diracuni, dan hantu-hantu yang berkeliaran! Belum lagi persaingan cinta yang memanas dan rahasia-rahasia yang tak kalah panasnya.


Buku kedua ini seru! Serunya pake banget! Kejahatannya kompleks dan penjahatnya ada banyak! Sungguh sangat tidak disangka-sangka sih peranan masing-masing penjahat di buku kedua ini. Apa jadinya kan kalau beberapa orang jahat (yang menyamar jadi orang baik-baik) disatukan dalam satu tempat. Semuanya punya agenda masing-masing dan menjalankan agendanya masing-masing. Semuanya mengambil kesempatan yang ada untuk menjalankan aksinya. Memanfaatkan kehebohan yang ditimbulkan kejahatan sebelumnya untuk memuluskan kejahatannya sendiri. Ceritanya epic banget sih ini.

Kami juga suka banget dengan tokoh-tokohnya. Lady Julia yang sassy, witty, tapi juga anggun dan caranya cemburu juga sangat berkelas. Lady Julia juga sangat profesional menurut kami. Brisbane yang keras, cekatan, dan cerdas, tapi juga sangat hot. Kami juga suka banget sama tokoh sang kepala pelayan, Aquinas, dan pelayan pribadi Lady Julia, Morag. Ya ampun ya, mereka berdua itu menambah dinamis cerita yang luar biasa dengan sifat-sifat dan kelakuan yang unik. Morag yang galak, cekatan, setia, tapi juga bisa licik. Aquinas yang tampak tenang-tenang saja menghadapi kelakuan heboh tuan dan nyonya rumah serta para tamu, tapi selalu bisa diandalkan dan selalu punya jawaban-jawaban cerdas. Percayalah, tokoh-tokoh di novel ini tidak ada yang bisa dipandang sebelah mata.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.04/5.00. Rating kami pribadi sih 5.00/5.00 yah. Recommended banget deh.

Buku ini saat ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.
~ Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kurasa waktu bisa mengubah seseorang," ujarku.
"Waktu dan penyesalan," koreksi Ayah.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kau tahu, Brisbane, jika kau bermaksud membuatku cemburu dengan membawa wanita itu ke sini, kau jelas gagal. Sungguh disayangkan. Dia boleh memilikimu, dengan restuku."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Sungguh menakjubkan bagaimana kata-kata bisa langsung melukai seseorang tanpa meninggalkan jejak. Orang akan menduga luka semacam itu akan meninggalkan bekas.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Dia cedera. Kenapa dia bertanding?" tanya Violante sambil menunjuk Brisbane.
"Karena, sama seperti semua pria, dia angkuh," jawabku.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Tapi, aku tidak sudi menjalani hidup yang dihantui oleh hal-hal yang mungkin terjadi.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Aku benar-benar bertekad menjadi diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan menggunakan bakat serta kemampuan untuk mengerjakan banyak hal yang berguna.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Siapa yang menginginkan kesuraman rembulan jika kau sudah disilaukan sinar mentari?
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kita tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan, tapi kita tetap saja melakukannya. Kita terlahir dengan naluri, tapi ketika pria datang, kita hanya mendengar suaranya, bukan suara hati kita."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Tapi kau harus mengerti. Aku tidak pernah menginginkan pria mengorbankan apa pun untukku. Aku ingin dia merasa bahwa dengan memenangkanku, dia memenangkan segalanya. ..."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Selasa, 04 Mei 2021

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie - Semua Berawal Dari Dokter Gigi

Novel One, Two, Buckle My Shoe terbit pertama kali pada bulan November 1940 di UK. Di Amerika, novel ini terbit pada bulan Februari 1941 dengan judul The Patriotic Murders. Edisi paperback kemudian terbit lagi tahun 1953 dengan judul An Overdose of Death. Di novel ini kita bisa membaca penyelidikan detektif Hercule Poirot dan Kepala Inspektur Polisi Japp.

Semua berawal dari dokter gigi. Kalau ada satu hal yang paling membuat seorang detektif hebat seperti Poirot tak berdaya, hal itu adalah dokter gigi. Posisi tak berdaya saat pemeriksaan gigi ternyata adalah suatu hal yang mengerikan bagi Poirot. Tapi toh dia tetap melakukan pemeriksaan rutinnya. Tapi dasar detektif, tak ada detail apa pun yang luput dari perhatiannya. Setiap pasien di ruang tunggu yang kebetulan menunggu bersama dengannya tak luput dari perhatian Poirot. Seperti apa rupanya, bagaimana sikapnya, hingga bagaimana kesan yang mereka timbulkan. Ini berlangsung terus bahkan sampai Poirot akhirnya pulang. Di saat terakhir, Poirot masih sempat mendapatkan kesan dari seorang wanita yang baru saja keluar dari taksi. Wanita ini mendapat perhatian Poirot bukan karena apa-apa, tapi karena sepatunyanya baru tapi sangat jelek untuk selera Poirot. Sepatu kulit mahal dengan gesper yang sangat besar. Gesper itu bahkan rusak karena tersangkut saat dia keluar dari taksi.

Tapi peristiwa dan orang-orang menarik yang ditemui Poirot di dokter gigi mungkin akan berlalu begitu saja seandainya Poirot tidak mendapatkan kabar menggemparkan. Dokter gigi Poirot tewas! Sang dokter gigi ditemukan tak bernyawa dengan sebuah luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Salah satu pasiennya kemudian ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius. Tak lama kemudian, seorang wanita menghilang. Wanita dengan gesper sepatu jelek yang Poirot lihat saat itu. 

Pembunuhan yang berbelit, motif pembunuhan yang tampak tumpang tindih, belum lagi tokoh-tokoh yang terlibat berhasil membuat novel ini sangat seru untuk dinikmati. Sifat tokoh-tokoh di dalamnya juga mampu memancing emosi banget, banyak yang ngeselin. Poirot sendiri aja sempat kebingungan, walaupun akhirnya terpecahkan juga kasusnya. Dengan susah payah. Tapi memang ya, kadang penjahat itu suka terlalu kepedean. Dengan pedenya menantang sang detektif tepat di depan hidungnya. Sudah seperti menggoyang-goyangkan ikan di depan hidung kucing. Meskipun kucingnya ditutup matanya, toh kan tetap tercium baunya. Menurut kami kasusnya lumayan kompleks ya ini, banyak yang terlibat, dan banyak motif yang berbeda-beda dari tiap tokohnya. Pembaca jadi agak sulit juga kalau mau menebak-nebak pelakunya.

Rating Goodreads buku ini 3.79/5.00. Tapi, kalau rating pribadi kami ada di 4.50/5.00. Ceritanya menarik dan seru, kasusnya cukup kompleks dan bikin penasaran. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini.

https://www.tokopedia.com/olakalik/one-two-buckle-my-shoe-by-agatha-christie


Quote

Kita semua cenderung menghindari kenyataan, tapi itu sikap pengecut.

~ One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Dia tergolong orang yang terlalu sering bertindak keliru, sehingga untuk menghindari dampratan, dia cenderung berbohong tentang segala sesuatu, dan kebohongan itu sering dilakukan di luar kesadaran.

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Ah, betul juga kata pepatah. Kalau berpacaran, dua orang itu cukup. Kalau bertiga? Bubar..."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Saya tidak memihak siapa-siapa. Saya hanya berpihak pada kebenaran."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Tidakkah Anda menyadari, Poirot, bahwa keselamatan dan kesejahteraan seluruh bangsa ini tergantung pada saya?"

"Saya tidak berkepentingan dengan bangsa, Monsieur. Saya berkepentingan dengan pribadi-pribadi yang masing-masing memiliki hak untuk tidak diambil nyawanya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Dunia sekarang milik kalian. Surga baru dan bumi baru. Dalam dunia kalian yang baru, Anak-anak, biarkanlah ada kebebasan dan biarkanlah ada rasa belas kasihan...hanya itu pesan saya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Baca juga:

Minggu, 25 April 2021

Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton - Semua Anak Nakal Akan Mendapatkan Pelajarannya Masing-Masing

Buku kelima dari Seri Kumbang punya judul Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain. Sudah bosan dengan Seri Kumbang? Jangan! Seri Kumbang memang banyak jilidnya, ada delapan jilid. Tapi bukunya kecil kok, ceritanya juga cerpen-cerpen pendek untuk anak-anak yang banyak ilustrasinya. Ceritanya sederhana, menghibur, tapi juga selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap ceritanya. Kita juga bisa baca dari jilid berapa pun. Tidak harus berurutan. Oh iya, yang mau intip jilid Seri Kumbang lain yang sudah kami review bisa ke postingan di bawah ini:

Di buku kelima ini ada 8 cerita pendek yang bisa dinikmati. Mari kita intip satu per satu


Tiga Permintaan

Tiga Permintaan bercerita tentang dua anak kecil, Elsie dan Bobby. Ketika sedang duduk-duduk di padang rumput tepi hutan mereka secara kebetulan menangkap peri mungil. Sebuah keberuntungan untuk Elsie dan Bobby, tapi sebuah kemalangan untuk sang peri kecil. Elsie tidak mau melepaskan si peri kecil dan malah meremasnya dengan kencang. Si peri harus mengabulkan tiga permintaan mereka kalau dia mau dilepaskan. Tentu saja si peri terpaksa mengabulkan keinginan mereka. Tapi Elsie dan Bobby adalah anak nakal yang sering bertengkar. Tentu saja mereka akan menjadi kurang bijaksana menggunakan permintaan mereka. Apa saja yang mereka minta pada sang peri?


Charlie Si Pembohong

Sesuai judulnya, ada seorang anak bernama Charlie yang merupakan seorang pembohong. Charlie senang mencontek, berbohong dimana-mana, termasuk di sekolah dan bahkan ketika sedang bermain. Tapi, pada akhirnya Charlie kena batunya. Suatu hari, Charlie tiba-tiba saja tersasar di suatu tempat yang sangat aneh dan mengerikan. Orang-orang di sana berwajah tidak menyenangkan, terlihat licik dan terlihat sering bergerombol, seperti sedang merencanakan suatu tipu muslihat. Ternyata tempat itu bernama Kampung Bangsa Penipu. Semua anak-anak yang ada di sana dilatih untuk menjadi penipu, pencuri, pencopet dan semua hal-hal buruk lain. Charlie harus memilih salah satu kelas dan belajar di sana. Tapi Charlie yang pembohong ternyata sangat ketakutan dan ingin pergi dari kampung itu. 


Pantas Jadi Tukang Sapu

Cerita yang satu ini sangat cocok untuk anak-anak agar belajar rajin membersihkan diri. Ada seorang anak bernama Dick yang sangat jorok. Muka Dick selalu kotor, bajunya kotor, dan Dick jarang mandi. Penampilannya sudah seperti tukang sapu cerobong asap yang penuh jelaga. Saking kotornya, gurunya tidak mengijinkan Dick masuk kelas sebelum Dick mandi dan bersih-bersih. Tentu saja Dick jadi kesal. Tapi, bukannya pulang dan mandi, Dick malah main ke hutan di dekat rumahnya. Tapi belum jauh dia berjalan, dia malah ditangkap para kurcaci. Rupanya mereka salah mengira kalau Dick adalah tukang sapu cerobong yang sedang mereka tunggu-tunggu untuk membersihkan cerobong asap mereka yang sedang mampet. Meskipun Dick sudah memberontak, para kurcaci tidak percaya kalau Dick bukan tukang sapu karena tampangnya yang jorok. Dick pun dikurung di rumah mereka dan baru boleh keluar setelah membersihkan cerobong rumah mereka. 


Pak Topple dan Sebutir Telur

Cerita yang satu ini adalah cerita yang sangat bagus untuk memberikan pelajaran tentang bahayanya sebuah gosip dan prasangka. Di suatu tempat ada seseorang kurcaci baik hati yang bernama Pak Topple. Pak Topple ini bertetangga dengan Pak Plod yang seorang polisi. Pada suatu hari, bibi Pak Topple hendak bertamu ke rumah, dan Pak Topple ingin membuat kue yang enak untuk menjamunya. Tapi ternyata telur yang Pak Topple miliki sudah busuk. Pak Plod, tetangganya memelihara ayam dan bertelur banyak. Pak Topple berharap Pak Plod mau menjual kepada Pak Topple. Tapi ternyata Pak Plod sedang sibuk mengatur lalu lintas. Pak Topple pun menghampiri Pak Plod untuk minta izin, dan Pak Plod mengizinkan untuk mengambilnya langsung, dan silahkan memilih yang paling besar dan paling bagus. Pak Topple pun segera pergi untuk mengambil telur itu. Pak Topple memanjat pagar yang memisahkan halaman rumahnya dengan halaman rumah Pak Plod. Pak Topple tidak menyangka kalau kelakuannya memanjat pagar dan mengambil telur itu dilihat oleh Nyonya Suka Berbisik yang menyangka Pak Topple mencuri telur Pak Plod. Tapi bukannya langsung bertanya ke Pak Topple atau Pak Plod, Nyonya Suka Berbisik malah menyebarkan berita tidak benar itu ke Tuan Suka Bicara. Gosip tidak benar pun lalu menjalar sampai jauh, mulai berubah menjadi buruk, dan penyebar gosip pertamanya pun sampai tidak ketahuan siapa.  


Masalah Sepele

Kalau ada anak yang menyepelekan sebuah masalah kecil hingga menyebabkan banyak masalah besar, maka Betty lah pelakunya. Betty menyepelekan tali sepatunya yang lepas. Ibunya sudah berkali-kali menyuruh Betty membetulkannya. Tapi Betty terlalu menyepelekannya. Betty bahkan pergi bermain mengenakan sepatu itu, padahal talinya masih lepas. Tentu saja, sepatu itu lepas ketika Betty harus lari karena dikejar anjing. Dan sepatu yang lepas itu pada akhirnya menjalar menjadi sebuah kecelakaan besar yang kacau balau dan menyebabkan banyak kerugian pada orang-orang lain. 


Baskom Cuci Bu Cepat

Tickle adalah seorang peri kecil. Suatu hari, Tickle pulang ke rumah dan melewati rumah Bu Cepat, seorang tukang sihir. Tickle pun sedang kumat nakalnya, dia ingin mengintip isi rumah Bu Cepat. Bu Cepat saat itu sedang tidak di rumah. Tickle melihat sesuatu di atas meja yang membuatnya kegirangan. Di atas meja ada baskom cuci ajaib milik Bu Cepat yang bisa mencuci sendiri pakaian-pakaian kotor, cukup dengan menggunakan mantra sederhana. Tickle pun sangat tergoda untuk meminjam. Dia punya banyak pakaian kotor yang bertumpuk di rumah. Dengan nakalnya, Tickle meminjam baskom ajaib itu tanpa izin. Tapi ternyata baskom itu benar-benar ajaib, dan punya caranya sendiri untuk menangani anak nakal seperti Tickle.


Sally Ceroboh dan Tabby Jujur

Konsep cerita ini mirip sama cerita Yang Mana Dia? di Seri Kumbang 3: Monyet Mike. Jadi ceritanya, Nenek Suka Pergi hendak pergi dua hari lamanya. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak terlalu suka meninggalkan rumahnya, karena dia tidak suka kalau rumahnya jadi berdebu. Dia harus mencari orang yang mau datang dan membersihkan rumahnya setiap hari selama dia pergi. Sally Ceroboh menawarkan dirinya. Sally tahu kalau Nenek Suka Pergi akan membayar dengan bayaran yang besar. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak suka memberikan kepercayaan kepada Sally, karena dia tahu Sally ceroboh dan suka asal saja membereskan rumah. Nenek Suka Pergi lebih suka kalau Tabby yang membereskan rumahnya. Tapi dia tidak punya waktu untuk mencari Tabby. Dengan terpaksa dia menyerahkan perihal beres-beres kepada Sally. Tapi, Nenek Suka Pergi sudah menyiapkan cara pembayaran yang memastikan bahwa rumahnya sudah dibereskan dengan benar. Hanya orang yang membereskan dengan seksama lah yang akan mendapatkan bayarannya.

Kena Batunya

Ada seorang anak, namanya Jimmy. Jimmy senang membual. Kalau ada temannya yang bercerita punya sesuatu, Jimmy akan membual kalau dia juga punya hal yang sama tapi lebih bagus dan lebih hebat. Lama kelamaan, teman-temannya Jimmy jadi kesal sekali. Mereka pun mencari cara agar Jimmy menghentikan bualannya. Mereka pun memutuskan untuk mengikuti cara Jimmy. Mereka ikutan suka membual hingga membuat Jimmy kesal.


Buku kelima ini masih setema sama buku keempatnya, banyak anak-anak dengan sifat buruk. Tapi kemudian mereka mendapatkan pelajarannya dan tentu saja berhasil merubah sifat buruk mereka. Bagus sebagai bahan contoh ke anak-anak kalau ada sifat-sifat yang tidak baik yang seharusnya mereka jauhi.


Quote

"Ah, itu kan masalah sepele, Bu. Aku masih ingin membaca. Nanti saja kancing itu kupasang," tambah Betty.

"Betty, hal-hal yang sepele sering kali sama pentingnya dengan hal-hal yang nampaknya besar," ucap ibunya.

~ Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.