Cari Review Buku

Sabtu, 07 November 2020

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow - Perpisahan yang Tak Terhindarkan

Akhirnya sampai juga di buku kedelapan alias buku sebelum penutupan, kisah petualangan para TimeRiders. Sampai saat ini kami sudah mereview lima buku di seri TimeRiders ini. Tidak lengkap dari awal sih, tapi masih oke lah yaa. Yang mau cek review kami yang lain bisa ke link-link di bawah ini:

  1. TimeRiders: Day of the Predator - Bagaimana Rasanya Hidup di Era Dinosaurus
  2. TimeRiders: The Eternal War oleh Alex Scarrow - Saat Perang Saudara Berubah Menjadi Perang Abadi
  3. TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula
  4. TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow - Manusia Robot Yang Akhirnya Menjadi Manusia
  5. TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow - Liam Jadi Bajak Laut!


PLOT

Ini spoiler yaa. HEAVY SPOILER! Yang tidak mau lihat spoiler silahkan langsung ke bagian reviewnya saja.

Di buku ke delapan ini sebenarnya tidak ada sejarah yang harus dibetulkan. Tapi kami tidak menyangka, bahwa para tim TimeRiders lah yang akan menyebabkan hilangnya suatu peradaban. Yang menciptakan sejarah itu sendiri. Cerita dimulai dengan sebuah prolog yang menceritakan masa lalu Waldstein yang sangat penuh kedukaan. Waldstein pun masih sangat berduka bahkan hingga tahunan sudah lewat dari peristiwa naas yang menimpa istri dan anaknya.

Kembali ke London di tahun 1889, di mana tim Timeriders bermarkas. Ketegangan diam-diam mulai meningkat. Keadaan batin Sal mulai terusik sejak dia kembali dari New York di tahun 2025 dan melihat Saleena Vikram yang asli. Sal mulai terobsesi untuk memberikan kehidupan yang utuh kepada Saleena manusia di masa depan. Dia pun mulai mendukung ide-ide Waldstein dan diam-diam menentang ide Maddy.  

Tapi bukan Maddy namanya kalau tidak keras kepala. Maddy akhirnya memutuskan untuk membuka partisi otak Becks yang berisi pesan Pandora yang misterius. Pesan yang ternyata, dengan sangat mengejutkan, dikirim oleh Liam di masa depan. Liam yang sudah lebih tua, Liam yang mungkin lebih bijaksana. Tapi Liam yang sekarang tentu saja tidak tahu apa kata kunci yang harus diucapkan. Kondisi saat ini juga bertentangan dengan syarat untuk membuka pesan Pandora. Hari akhir yang disebut-sebut belum tiba, bahkan Rashim pun tidak melihat bagaimana virus Kosong-Ni memusnahkan hampir seluruh umat manusia di bumi karena dia ditarik oleh tim TimeRiders sebelum waktu keberangkatan yang seharusnya. Versi dirinya yang sekarang belum melihat hal yang mengerikan itu. Perintah Maddy sangat bertentangan dengan perintah yang diterima Becks dari Liam di masa depan. Becks hampir saja rusak dan memusnahkan dirinya sendiri kalau Maddy tidak segera menutup kembali partisi terpisah Becks yang berisi rahasia Pandora. Tapi Becks sempat memuntahkan banyak kode digital. Sebagian besar kode terlihat berantakan dan tak dapat dimengerti. Tapi ternyata ada tiga kata yang membuat Maddy tersentak. Sang - Pembisik - Angin.

Kata-kata ini membawa Maddy kembali menemui Adam Lewis di Norwich pada tahun 1994. Karena Adam lah yang berhasil memecahkan kode salah satu penggalan Manuskrip Voynich. Penggalan yang berisi kata Pandora. Adam tanpa sengaja menemukan sebuah lukisan kuno di sebuah gua suku Maya yang tersembunyi. Lukisan kuno inilah yang kemudian membantu Adam memecahkan kode di Manuskrip Voynich. para TimeRiders berpikir, kunci jawaban untuk memecahkan pesan Pandora mungkin saja ada di suku yang hilang yang ditemukan oleh Adam, atau mungkin di gua tempat Adam menemukan lukisan kuno itu. Mereka ingin memeriksa gua yang ditemukan Adam, dan ingin Adam ikut untuk menunjukkannya.

Berangkatlah mereka ke pedalaman hutan Nikaragua. Melewati hutan-hutan dan sungai-sungai. Tapi keadaan di daerah ini sudah berbeda jauh dari keadaan dua tahun lalu ketika Adam pertama kali berkunjung ke sini dengan guru pembimbingnya. Hutan-hutan menjadi berbahaya karena ada pemberontak yang berkeliaran mengancam orang-orang. Suku-suku Indian sudah tidak seramah dulu. Sikap mereka waspada dan takut kepada orang asing. Dan, kemalangan itu pun pada akhirnya menimpa mereka juga. Mereka diserang oleh sekelompok pemberontak. Maddy dan Adam diculik, dua orang pemuda Indian yang menemani mereka menemui nasib naas di tangan pemberontak, Billy yang menjadi pemandu mereka untungnya selamat karena dia pergi buang air dan bersembunyi saat pemberontak menyerang, Liam dan Bob yang sedang mencari kayu bakar agak jauh dari perkemahan juga selamat.

Maddy dan Adam diculik dan dibawa ke markas para pemberontak. Para pemberontak ini berencana untuk meminta uang tebusan ke pemerintah untuk nyawa Maddy dan Adam. Di tempat lain, Liam, Bob, dan Billy berhasil melacak para pemberontak hingga ke markas mereka. Tapi mereka kekurangan sumber daya. Mereka hanya bertiga dengan satu senapan tua. Meskipun Bob sangat kuat, mereka akan tetap kalah karena para pemberontak berjumlah sangat banyak. Mereka juga tidak tahu di mana Adam dan Maddy disekap. Bob juga bukannya yang tidak bisa dibunuh. Satu tembakan yang tepat sasaran akan bisa melumpuhkannya selamanya.

Akhirnya Liam punya ide. Meskipun bukan ide bagus. Berbahaya, tapi ternyata cukup efektif. Walaupun bayarannya cukup mahal, tapi para pemberontak akhirnya berhasil dilumpuhkan. Ternyata markas para pemberontak merupakan tempat Adam dulu pernah berkemah, dan dari situ gua yang mereka cari sudah sangat dekat. Mereka pun mengaktifkan suar buatan Rashim agar mereka yang di London bisa membuka portal lalu kemudian bergabung dengan mereka.

Kembali ke London, 1889. Pikiran Sal semakin kemana-mana. Dia semakin cenderung untuk setuju kepada ide Waldstein dan menentang Maddy. Demi bisa memberikan kehidupan kepada Saleena yang asli. Sal yang sedang merenung disapa oleh Bertie dan mereka mengobrol sedikit. Tapi di tengah-tengah percakapan mereka, Rashim memanggil Sal kembali karena dia mendapatkan sinyal dari Maddy, dkk. Karena terburu-buru, Sal tidak sadar kalau kunci markas mereka tertinggal. Bertie pun mengambilnya. Bertie berharap nanti dia bisa berkunjung dan mengobrol lagi dengan Sal, atau mungkin...sedikit mengintip juga. Apa rahasia percobaan-percobaan di balik pintu mereka yang selalu tertutup itu? Ketika semua rombongan kebetulan sedang pergi ke kemah hutan belantara, Bertie diam-diam masuk ke dalam dengan kunci yang ditinggalkan Sal. Dia pun mengintip dan menjelajah, dan bersembunyi ketika salah satu dari tim TimeRiders datang. Bertie terjebak bersembunyi dalam ruangan di balik tirai. 

Kembali lagi ke hutan belantara, mereka pun akhirnya sama-sama mencari jalan menuju gua tersembunyi. Perjalanan mendaki yang sulit pun terpaksa dijalani. Ketika akhirnya menemukan gua dan menemukan lukisan kuno mereka pun akhirnya memeriksa seluruh gua untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Tapi hasilnya nihil. Tak ada lagi yang bisa mereka temukan. Tapi ketika tanpa sengaja Liam menjatuhkan lumut lembab ke perapian yang membuat banyak asap, mereka menemukan sebuah celah di balik batu. Ketika di buka, celah ini ternyata merupakan sebuah terowongan. Terowongan yang mengarah ke sebuah kota peradaban suku Maya yang sudah lama hilang dan terlupakan. Sebuah kota dibalik gua.

Kota kuno Para Pembisik Angin ini sudah lama dilupakan, yang tersisa hanya tinggal puing-puing. Tapi tampaknya ada sebuah kejadian pembantaian mengerikan yang pernah terjadi di sana. Mereka pun mulai menjelajah. Saat Maddy, Adam, dan Sal sedang menyelidiki bagian bawah alun-alun, Sal sedikit memisahkan diri dari Maddy dan Adam. Sebal dengan Maddy dan Adam yang sedang kasmaran. Dalam penjelajahannya, Sal menemukan sebuah ruangan rahasia lain, yang mempunyai jalan menuju sebuah ruangan misterius di bawah tanah. Ruangan yang membuat Sal terkejut dan semakin menarik diri dari kawan-kawannya.

Malam itu Sal banyak berubah. Sal semakin pendiam dan tertutup. Lalu paginya, Sal tiba-tiba menghilang. Mereka akhirnya berhasil mencari Sal hingga ke ruang bawah tanah rahasia yang sebelumnya ditemukan Sal, hanya untuk mendapati kejutan bahwa disana ternyata ada sebuah portal besar rahasia yang sepertinya masih aktif. Entah bagaimana, Sal tampaknya berhasil membuka portal dan memasukinya, hanya meninggalkan kausnya di belakang, untuk ditemukan oleh teman-temannya kemudian. 

Dalam keadaan kalut mereka pun pulang ke London untuk mendiskusikan rencana mereka untuk menyelamatkan Sal. Tanpa mereka sadari Bertie masih ada di dalam ruangan, masih bersembunyi di balik tirai, mendengarkan semua diskusi mereka. Setelah penyelidikan mendalam, mereka pun sepakat untuk pergi ke Kota Para Pembisik Angin di tahun 1479, ketika terjadi sebuah lompatan energi di sepanjang sinyal portal misterius itu. Ketika mereka bersiap-siap untuk pergi, dan ketika hanya tinggal Maddy yang akan berangkat, rasa penasaran Bertie pun mengalahkannya. Bertie melompat ke dalam kotak perpindahan di detik-detik terakhir. Membawanya ikut serta ke dalam kelompok TimeRiders.

Tentu saja semua orang terkejut ketika melihat Bertie ikut. Tapi Adam ternyata mengenali nama Bertie sebagai nama seorang penulis terkenal. Seorang bapak science-fiction yang menulis cerita terntang mesin waktu dan buku-buku lainnya yang terkenal. Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur, Bertie tak ingin kembali dan memaksa ikut. Jadi mau tak mau mereka harus mengajak Bertie. Masalah Bertie bisa diurus nanti, karena mencari Sal saat ini lebih penting.

Kota Para Pembisik Angin di tahun 1479 adalah kota yang masih sangat hidup. Ramai dengan manusia dan banyak aktifitas. Kedatangan mereka yang sangat tiba-tiba dan aneh sempat membuat penduduk kota ketakutan. Tapi tampaknya pada akhirnya mereka dianggap seperti semacam dewa atau titisan dewa. Jadi mereka diperlakukan dengan baik. Mereka juga jadi bisa mengecek pilar di ruang bawah tanah dengan leluasa.

Tapi semua berubah ketika sudah waktunya terjadi lompatan energi. Awalnya tidak ada hal yang terjadi, hingga Adam secara tidak sengaja berhasil mengaktifkan pilar. Tapi tidak ada yang keluar dari portal. Tidak ada Sal. Pilar pun menutup dengan sendirinya. Tapi satu hal yang mereka tidak sadari, terbukanya portal telah menarik perhatian Sang Pencari. Makhluk mengerikan yang menghuni ruang kekacauan, energi murni yang sangat menghancurkan dan tak bisa dilawan. Tanpa para TimeRiders ketahui, Sang Pencari sudah membantai beberapa hewan dan manusia di sana. Para penduduk pun mulai marah dan mencurigai mereka. Para penduduk tak menginginkan kehadiran para TimeRiders lagi karena mereka sudah mengundang iblis ke kota suci mereka.

Tapi Maddy bersikeras untuk tetap tinggal. Dia tidak mau meninggalkan Sal. Dia pun memutuskan untuk masuk ke dalam portal untuk mencari Sal, terlepas dari keengganan yang lain. Dunia di dalam portal adalah sebuah ruang kekacauan. Tanpa ujung dan tujuan. Tanpa pintu keluar. Berisi sulur-sulur asap putih makhluk-makhluk yang terjebak. Mereka tidak memperdulikan Maddy. Tapi satu makhluk tampaknya cukup tertarik dengan Maddy. Ternyata mereka bisa bercakap-cakap. Maddy berusaha mencari jawaban. Tapi Maddy yang putus asa mengucapkan kalimat yang salah. Maddy mengundang makhluk itu untuk ikut keluar bersamanya. Segera saja Maddy melihat kengerian makhluk di hadapannya. Kumpulan wajah dari jiwa-jiwa yang terjebak di ruang kekacauan, dan ada Sal di sana.

Tepat pada saat itu portal kembali terbuka, dan Maddy keluar dari ruang kekacauan. Sayangnya, kali ini dengan membawa serta Sang Pencari. Sang Pencari yang lebih besar, lebih ganas, dan lebih mematikan. Mereka tidak bisa menutup portalnya, dan sang pencari lolos dari dalam portal dan mulai memburu mereka dengan ganas. Maddy, dkk lari tunggang langgang dan tercerai berai. Liam dan Bob hampir saja dimangsa, kalau bukan karena keberuntungan Liam, terkubur dalam reruntuhan, sehingga Sang Pencari kehilangan jejaknya. Sayangnya Billy tidak seberuntung itu. Becks terpisah dari yang lain. Maddy, Adam, Rashim, dan Bertie terjebak arus penduduk yang berlindung di kuil.

Sang Pencari berhasil mendobrak kuil, menjanjikan kematian untuk mereka yang berlindung di dalamnya. Tapi Maddy pikir dia bisa berbicara dengannya seperti ketika mereka berbicara di ruang kekacauan, dan Maddy yakin ada Sal di dalam makhluk mengerikan itu. Maddy memang berbicara dengan Sal, tapi dia berbicara dengan Sal yang penuh amarah dan dendam, Sal yang percaya bahwa Maddy dan Liam sudah mengkhianatinya, membiarkan dirinya terjebak di ruang kekacauan selama berabad-abad. Segala kemarahan Sal kepada Maddy tumpah saat itu, menjadikannya semakin ganas. Ketika Sal yang sekarang menjadi Sang Pencari akan menyerang Maddy, Maddy ditarik mundur dan Adam melindunginya, mengorbankan dirinya untuk melindungi Maddy.

Maddy ditarik paksa oleh Rashim dan Bertie agar mereka bisa kabur dari situ. Menuju terowongan gua, menuju kegelapan, berharap agar Sang Pencari tidak menemukan mereka di sana, dan segera kehabisan energinya. Maddy, Rashim dan Bertie akhirnya berkumpul kembali dengan Bob, Becks, dan Liam di terowongan gua. Mereka menyalakan suar agar portal kepulangan mereka bisa segera terbuka.

Sang Pencari memang sudah mulai melemah, energinya tinggal sedikit. Tapi kenangan jiwa Sal masih kuat. Dia ingat pintu masuk terowongan itu, dan dia pun pergi ke sana. Pada awalnya dia bertemu Bertie, dalam wujud Sal. Bertie hampir mengira itu Sal yang asli, bukan Sang Pencari. Tapi energi panas yang membakar membuka kedoknya. Untung saat itu portal mereka sudah terbuka, mereka pun bisa segera lari pulang. Tapi Liam yang masih tidak bisa mempercayai cerita Maddy dan yang lain tentang Sal, pergi paling akhir. Dia melihat Sal dalam wujud manusianya. Dia bercakap-cakap dengan Sal, berusaha membebaskan jiwa Sal dari sesatnya ruang kekacauan. Tapi yang ada di dalam Sang Pencari bukan hanya Sal, tapi ada jiwa-jiwa lain yang tak ingin hilang dalam kedamaian. Sal memudar, menjadi satu dengan jiwa-jiwa lain yang tersesat. Mereka menyerang Liam, untungnya Liam berhasil lari tepat pada waktunya. Portal di London pun berhasil ditutup dengan cepat, mencegah Sang Pencari ikut masuk ke dalamnya.


REVIEW

Buku ini cukup berbeda dari sebelumnya karena tidak ada sejarah yang perlu dirubah. Para tim TimeRiders lah yang justru membuat sebuah sejarah. Sayangnya sejarah yang cukup pahit. Perkembangan karakternya pun semakin jelas, dan bagus untuk menjadi pembahasan sifat dan karakter manusia. Kayaknya kami mau membahas ini juga sih sedikit yah nanti.

TimeRiderds: The Mayan Prophecy ini punya rating Goodreads yang sangat bagus 4.16/5.00 ★. Memang bagus sih. Banyak aksi-aksi menegangkan yang seru. 

Kalau buat kami, kekurangan novel ini hanya di character development-nya yang agak sedih. Sudah terasa sejak dari City of Shadows sih. Sejak Maddy, Liam, dan Sal mengungkap siapa sebenarnya mereka. Biasanya kan kalau novel gitu karakternya berkembang ke arah yang lebih bagus yah. Membahagiakan gitu, kalau ini beraneka ragam banget. Liam, bisa menerima kenyataan dengan baik. Malah, dia bisa memanfaatkan kenyataan bahwa dengan kelebihannya sebagai sebuah robot berdaging, dia lebih kuat dari manusia biasa. Yah, walaupun tidak sekuat Bob tentunya, yang khusus dirancang untuk tujuan militer. Maddy? Karakter dan keputusan-keputusan yang diambilnya memburuk. Menjadi jauh lebih parah. Kami merasa, Maddy sebetulnya tidak cocok untuk memimpin tim. Atau setidaknya, tidak cocok di kondisi emosi dia yang sekarang. Tingkat keingintahuannya berada di posisi yang membahayakan seluruh tim. Maddy terlalu banyak menyepelekan dan menyangkal. Dia bahkan menyepelakan perasaan Sal. Inilah yang menurut kami salah satu faktor kejatuhan Sal juga. Maddy juga menyepelekan perasaan Becks. Menganggap Becks hanya sekedar robot berdaging. Sesuatu yang ironis, mengingat Maddy juga sebenarnya sebuah robot berdaging. Untuk Sal, Sal adalah karakter yang menerima pukulan paling keras. Padahal kalau dipikir-pikir justru Sal adalah yang paling 'utuh'. Ingatan Sal adalah ingatan pinjaman dari seorang manusia asli, sedangkan Maddy dan Liam adalah ingatan palsu yang ditambal sulam. Tapi hal ini malah membuat Sal jatuh ke dalam jurang pemberontakan dan obsesi. Sal terobsesi untuk memberikan kehidupan yang utuh kepada Saleena Vikram manusia yang dia temui. Dia tidak ingin Maddy merubah sejarah yang mungkin akan membuat seorang Saleena Vikram tidak lahir. Mungkin di pikiran Sal, kalau Saleena Vikram tidak lahir, maka Sal pun tidak ada. Yang menurut kami tidak benar juga sih, karena sudah berapa kali kan ya sejarah berubah, tapi ya Sal tetap ada. Sayang, kita tidak tahu kenapa Sal memutuskan untuk masuk ke dalam pilar yang akhirnya menjebaknya di ruang kekacauan. Bahkan Sal sendiri tidak ingat kenapa dia masuk. 

Buku kedelapan ini memang agak mengharu biru. Banyak yang tewas tapi tetap tidak ada jawaban dari semua pertanyaan yang ada. Petualangannya seru dan menegangkan. Setting latar belakangnya juga fresh, di hutan belantara, dan di reruntuhan suku Maya. Endingnya agak bittersweet, walaupun lebih condong ke sad ending sih. Buku petualangan SciFi yang bagus.


QUOTE

Sepertinya yang ingin dilakukan semua manusia adalah memiliki, memiliki, dan memiliki. Mengisap dunia ini seperti parasit yang menyedot kehidupan dari tuan rumahnya.

~ TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow


Adam ... asal tahu, ya, beberapa kesalahan paling buruk yang dikenal umat manusia kemungkinan dimulai dengan kata-kata "aku cuma akan...."

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow


"Tidak apa-apa. Tidak masuk akal menyerbu masuk. Ada yang namanya keberanian, Billy, dan ada yang namanya kebodohan ... dan beda keduanya hanya seperti garis tipis."

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow


"Jangan berharap terlalu besar," jawabnya. "Kau mungkin akan kecewa."

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow


Masa depan tampak begitu rapuh dan berubah-ubah: budak dari keputusan mereka di masa lalu.

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow


"Kita semua punya sisi gelap. Bagian pikiran kita yang meresahkan masalah, kadang mengharapkan kejadian paling buruk menimpa orang lain."

TimeRiders: The Mayan Prophecy by Alex Scarrow

Sabtu, 31 Oktober 2020

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald - Terasa Picisan Tapi Tragedi, Sebuah Pembahasan Mendalam

The Great Gatsby, sebuah novel klasik yang sangat terkenal. Sudah diadaptasi dimana-mana dan dalam berbagai macam bentuk. Adaptasi filmnya yang terakhir dirilis tahun 2013. Tokoh Gatsby diperankan oleh Leonardo DiCaprio. Rating IMDB filmnya bagus lho 7.2/10. Kami belum menonton filmnya, tapi sudah nonton cuplikannya sedikit. Kayaknya memang bagus ya, emosinya dapet, apalagi pas di adegan-adegan ending.

Novel The Great Gatsby ini sebenarnya sangat menarik untuk dibahas. Secara rating Goodreads sih bagus banget ya 3.92/5.00 ★. Tapi agak mixed review juga. Termasuk kami nih, agak mixed juga untuk buku ini. Kenapa mixed? Nanti aja kami bahas. Sekarang mari kita lihat dulu sedikit seperti apa cerita The Great Gatsby ini. Peringatan, ini spoiler yaa. Untuk yang tidak pengen baca spoiler bisa skip aja plotnya. Langsung ke reviewnya aja.


PLOT

Novel ini punya beberapa tokoh sentral. Nick Carraway, sebagai naratornya novel ini sekaligus tetangga sebelah rumah Gatsby. Nick juga sepupunya Daisy; Jay Gatsby sendiri, atau nama aslinya James "Jimmy" Gatz. Sang miliuner muda yang menjadi tokoh sentral di novel ini; Daisy Buchanan, pujaannya Gatsby; Tom Buchanan, suaminya Daisy; Ada juga Jordan Baker, pacarnya Nick Carraway dan teman kecilnya Daisy; Myrtle Wilson, selingkuhannya Tom Buchanan.; Serta George B. Wilson, suaminya Myrtle. Setelah membaca tokoh-tokohnya, merasa ada yang ribet ga? Yesss...The Great Gatsby ini tokohnya sibuk banget selingkuh!

The Great Gatsby ini menceritakan tentang kebobrokan manusia. Terutama orang-orang di lingkaran kelas atas pada era itu. Oh iya, latar belakang novel ini di Long Island, Amerika pada tahun 1922. Di sebuah kota fiktif bernama West Egg dan East Egg. Tahun-tahun ini adalah tahun dimana produksi, penjualan dan segala hal yang berhubungan dengan minuman alkohol dilarang. Era dimana musik Jazz lagi jaya-jayanya, dan juga era flapper culture. Flapper culture itu generasi dimana wanita barat sana mengubah gaya fashion dan sikap mereka menjadi lebih bebas dan modern dengan menggunakan rok pendek selutut, juga rambut pendek dengan potongan bob. Ya gayanya Daisy di film The Great Gatsby.

Cerita berawal ketika seorang Nick Carraway pindah dari kampung halamannya di Midwest ke New York City. Nick ingin mencoba peruntungan dengan berkarir sebagai penjual obligasi. Karir yang masa itu sedang booming. Alih-alih tinggal di apartemen dalam kota, Nick justru terseret untuk menyewa sebuah rumah di daerah West Egg, Long Island. Rumahnya persis bersebelahan dengan sebuah rumah besar dan mewah milik Jay Gatsby. Seorang millioner muda yang sering mengadakan pesta-pesta mewah dan meriah yang banyak dihadiri oleh para tamu.

Nick sendiri punya seorang sepupu yang juga tinggal di Long Island. Tapi sepupunya tinggal di sisi satunya, di East Egg. Namanya Daisy Buchanan. Daisy menikah dengan seorang kaya raya, mantan bintang pemain Football di Yale bernama Tom Buchanan. Nick juga dari Yale dan dia kenal dengan Tom. Pasangan Buchanan ini juga baru-baru ini pindah ke Long Island dari Chicago. Rumah mereka di East Egg juga sangat mewah dan berseberangan dengan rumah Jay Gatsby di West Egg.

Suatu hari Nick diundang makan ke rumah Daisy. Di sinilah dia berkenalan dengan Jordan Baker. Seorang pemain golf terkenal yang juga juara. Meskipun yah, ada sedikit gosip-gosip sumbang yang membisikkan bahwa Jordan terlibat suatu kecurangan. Jordan juga ternyata teman kecil Daisy. Ketika ada sebuah telepon masuk untuk Tom tepat saat mereka akan makan, Jordan membisikkan ke Nick kalau Tom sebenarnya punya selingkuhan,dan banyak yang sudah tahu rahasia ini. Selingkuhan Tom harusnya tahu untuk tidak menelponnya di waktu makan seperti ini.

Beberapa hari kemudian, gosip dari Jordan terbukti ketika Nick terpaksa ikut menemani Tom menemui selingkuhannya dan ikut berjalan-jalan bersama mereka. Tom dan Nick pergi ke New York dengan kereta. Tapi sebelum itu mereka mampir dulu ke sebuah bengkel milik George Wilson. Tom punya bisnis jual beli mobil yang tertunda dengan Wilson. Tapi tak lama kemudian Myrtle bergabung dengan Tom dan Nick untuk ikut ke New York. Alasan Myrtle, dia akan menemui adiknya di New York. Mereka jalan-jalan sedikit lalu pergi ke sebuah apartemen yang disewa Tom untuk Myrtle. Mereka mengundang orang-orang, berpesta kecil-kecilan yang berakhir tidak menyenangkan ketika Tom menampar Myrtle hingga hidungnya patah dan memar gara-gara Myrtle menyebut-nyebut soal Daisy.

Suatu hari, Nick mendapat undangan resmi dari Gatsby untuk menghadiri pesta di rumah Gatsby. Ketika datang, ternyata banyak orang yang dia tidak kenal. Jay Gatsby pun sulit ditemui dan tak terlihat dimana-mana. Nick pun minum-minum sampai akhirnya dia bertemu Jordan. Ketika sedang mengobrol dengan Jordan, Gatsby bergabung dengan mereka. Tapi Nick tidak mengenali kalau itu Gatsby hingga Gatsby memperkenalkan dirinya.

Gatsby sedikit demi sedikit mendekatkan pertemanan antara dirinya dengan Nick. Tapi ternyata ada udang di balik batu. Gatsby ingin meminta sesuatu dari Nick. Dari Jordan, Nick mengetahui bahwa Daisy dan Gatsby dulunya sepasang kekasih. Sayangnya, Gatsby yang saat itu perwira militer ditugaskan keluar negeri dan harus meninggalkan Daisy. Mereka berpisah lama hingga Daisy akhirnya menikah dengan Tom Buchanan. Gatsby yakin Daisy masih mencintainya. Dia hanya meminta Nick agar mengundang Daisy untuk minum teh di rumah Nick. Saat Daisy datang, Gatsby akan datang juga ke rumah Nick dan bergabung bersama mereka.

Meskipun agak berat hati, toh rencana ini akhirnya terjadi juga. Tanpa disadari, inilah awal dari tragedi untuk Gatsby. Gatsby yang masih terobsesi oleh Daisy dan tergila-gila padanya, yakin bahwa Daisy juga mencintainya. Daisy sendiri juga punya ketidakpuasan terhadap pernikahannya dengan Tom. Mereka pun terlibat affair. Yang mengejutkan Nick, suatu hari Daisy dan Tom datang bersama ke salah satu pesta mewah di rumah Gatsby. Gatsby dan Daisy tak terlalu berusaha menutup-nutupi affair mereka, yang tentu saja mengejutkan Tom. 

Gatsby banyak berubah setelah bertemu kembali dengan Daisy. Pesta-pesta berakhir. Gatsby memecat semua karyawannya untuk menghindari mereka menggosipkan Gatsby dan Daisy. Gatsby menggantinya dengan sedikit pelayan baru yang tampaknya tugas utamanya bukan sebagai pelayan, karena banyak yang terbengkalai di rumah mewahnya.

Di suatu hari yang panas Nick, Jordan, Gatsby, dan pasangan Buchanan makan siang bersama di kediaman Buchanan. Kami tidak tahu apa yang ada di otak mereka ya, selingkuh sembunyi tapi terang-terangan begitu, tapi apa yang ada di otak Gatsby tentu hanya Daisy seorang. Jamuan makan yang panas, dan suasana yang menegang karena sejatinya Tom banyak mencurigai Gatsby. Mencurigai asal muasal Gatsby, juga mencurigai asal muasal keuangan Gatsby yang luar biasa. Mungkin di dalam hatinya, Tom juga merasa terancam kedudukannya oleh Gatsby.

Suasana memanas.Tapi Daisy merengek supaya mereka jalan-jalan ke luar. Entah kenapa, pengaturan mobilnya pun aneh. Daisy dan Gatsby naik mobil Tom yang tidak terjemur matahari. Tom, Jordan, dan Nick akan naik mobil kuning milik Gatsby. Mungkin Tom sudah merasakan sesuatu, atau justru ingin membuktikan sesuatu. Perjalanan mereka melintasi bengkel Wilson. Sementara Gatsby terus berlalu, Tom berhenti di sana untuk mengisi bensin dan mendapati Wilson sedang sakit. Bisnis jual beli mobil mereka masih alot. Entah kenapa Tom malah menawarkan mobil kuning Gatsby. Tapi Tom mendapatkan kabar mengejutkan. Wilson akan membawa istrinya, Myrtle pergi. Pergi jauh. Tom melihat Myrtle lepas dari genggamannya, lalu Daisy pun terancam pergi meninggalkannya. Tapi di atas sana, dari balik jendela, Myrtle yang sedang dikurung oleh suaminya melihat Tom dan mobil Gatsby. Dia pun memandang benci pada Jordan. Myrtle mengira Jordan adalah Daisy

Ketika Tom dan yang lain berhasil menyusul Daisy dan Gatsby, mereka berdua bilang ingin keliling sendiri. Tapi Tom menolak. Mereka akhirnya menyewa suite di sebuah hotel untuk sekedar berteduh dari panas. Suasana semakin menegang. Gatsby yang terobsesi dengan Daisy sudah sangat yakin kalau Daisy mencintainya dan akan meninggalkan Tom. Tom tentu saja menolak, dan dia tahu rahasia kelam Gatsby. Keributan memuncak. Tom mengirim Daisy dan Gatsby pulang. Keputusan yang sangat aneh banget. Kenapa bukan Tom yang pulang sendiri bersama Daisy coba? Daisy dan Gatsby pulang dengan mobil kuning Gatsby. Tapi di tengah jalan, Myrtle tiba-tiba menyerbu ke arah mobil Gatsby yang melaju kencang. Myrtle mengira itu mobil Tom. Myrtle yang bertengkar hebat dengan Wilson lari ke jalan dan ingin menghentikan Tom dan mungkin bicara dengannya. Tapi itu bukan mobil Tom. Mobil yang melaju kencang itu milik Gatsby. Mereka menabrak Myrtle hingga tewas, dan langsung pergi meninggalkannya tanpa berhenti.

Wilson sangat terpukul dan berduka, dia depresi berat. Tom yang tiba belakangan ketika mendengarkan ceritanya, meyakinkan Wilson bahwa mobil kuning itu bukan miliknya. Ketika sampai di kediaman Buchanan, Nick menemukan Gatsby masih di sana, bersembunyi, menunggu tanda-tanda dari Daisy. Kalau-kalau dia ingin kabur ke pelukan Gatsby. Gatsby juga menceritakan apa yang terjadi. Yang mengendarai mobil naas itu Daisy. Tapi Gatsby bersedia mengambil tanggung jawab itu kalau terjadi suatu hal yang buruk. Tapi apa yang Nick lihat di dalam rumah sudah berbeda, Tom dan Daisy tampak baik-baik saja. Gatsby akan pulang dengan tangan hampa nanti.

Ketika Gatsby akhirnya benar-benar pulang dengan tangan hampa keesokan paginya, Nick mendatanginya. Nick tiba-tiba merasa bahwa Gatsby sebaiknya pergi melarikan diri. Jauh, pergi entah kemana, menghilang untuk sementara waktu. Tapi Gatsby bergeming. Obsesinya terhadap Daisy membuatnya berpijak kuat di tempatnya berada. Dia masih yakin bahwa Daisy akan datang kepadanya. Gatsby yakin Daisy akan menelponnya hari itu.

Di tempat lain, Wilson sudah digelapkan oleh duka dan depresi menghilang dari bengkelnya. Dia tahu Myrtle entah bagaimana sudah mengkhianatinya. Dia tidak tahu siapa pria itu. Tapi dia tahu, Myrtle menghambur ke arah mobil kuning itu karena Myrtle mengenal siapa pemilik mobil itu, yang kemudian dengan kejam menabraknya hingga tewas. Wilson tahu bagaimana mencari mobil kuning yang kabur itu. Dan dia pun pergi menghilang. Mencari sang pemilik mobil kuning. 

Gatsby menunggu telepon yang mungkin tak akan berdering. Dia juga ingin menggunakan kolam renangnya yang tak pernah dia pakai untuk terakhir kali sebelum kolam itu dikuras. Tapi sebuah salah paham bisa menjadikan semuanya tragedi. Wilson menemukan mobil kuning milik Gatsby. Mungkin di pikirannya, inilah pria yang telah membunuh dan selingkuh dengan Myrtle. Dia pun menembak Gatsby hingga tewas di kolam renangnya. Lalu membunuh dirinya sendiri. Gatsby memang bersedia bertanggung jawab atas perbuatan Daisy, tapi mungkin bukan ini yang dia maksud.

Kematian Gatsby mungkin sebuah tragedi. Tapi pemakaman Gatsby adalah tragedi tersendiri yang memilukan. Tak ada satu pun teman yang menghadiri pemakamannya. Hanya Nick, ayah Gatsby yang mendapat kabar dari koran, dan seorang tamu pesta yang pernah ditemui Nick satu kali, serta para pelayan Gatsby. Semua tamu-tamu pesta mewahnya hanyalah segerombolan manusia yang memanfaatkan pesta mewah Gatsby untuk kesenangan mereka, sambil membicarakan gosip tentang Gatsby di belakangnya. Daisy dan Tom menghilang, pergi entah kemana dan tidak bisa dihubungi. Semua kehidupan Gatsby terasa seperti sebuah kebohongan dan tragedi yang memilukan.


Review & Pembahasan

Pada masa sekarang, The Great Gatsby ini adalah salah satu karya sastra klasik terbaik di abad ke-20. Tapi perjalanan buku ini tidaklah mulus. The Great Gatsby terbit di tahun 1925. Pada masa itu novel ini punya mixed review dan penjualannya kurang bagus. Hanya 20.000 kopi yang terjual di tahun pertamanya. Fitzgerald yang meninggal pada tahun 1940 pun mengira karyanya ini sudah gagal dan terlupakan. Baru pada tahun 1942 buku ini mendapatkan banyak perhatian. The Great Gatsby masuk ke dalam salah satu buku yang didistribusikan untuk para tentara Perang Dunia Kedua, dan buku ini ternyata laku keras. 155.000 kopi didistribusikan ke seluruh dunia. Dari sini buku ini menjadi semakin laris hingga saat ini. Kabarnya sih, di Amerika sana buku ini menjadi salah satu karya sastra yang jadi pembahasan di tugas sekolah.

Sejarah awal perjalanan The Great Gatsby ini mungkin mirip dengan opini kami soal buku ini. Kalau baru pertama kali baca rasanya picisan banget. Sebuah roman picisan yang berakhir dengan tragedi. Tapi setelah menonton sedikit cuplikan filmnya (Iya, kami belum nonton filmnya dan kayaknya tidak ada niat nonton filmnya.), buku ini sebenarnya layak dibahas lebih dalam. Di luar sana pun banyak yang sudah membahas buku ataupun tokoh-tokoh di buku ini.

Kami pun tertarik membahas tokoh-tokoh di buku ini dengan lebih dalam lagi. Tokoh-tokoh di The Great Gatsby ini sebenarnya tidak ada yang likeable. Semuanya punya dosa dan keburukannya masing-masing. Tapi mungkin, ya begitulah yang namanya manusia.


Nick Carraway

Nick adalah pembawa cerita di buku ini. Dari sudut pandangnya lah kisah Gatsby diceritakan. Tapi janganlah menganggap Nick sebagai tokoh protagonis yang penuh kebaikan, karena menurut kami Nick tidak baik-baik amat. Sebenarnya dari beberapa sudut, Nick ini punya kemiripan dengan Gatsby. Sama-sama pergi dari kampung halaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik. The American Dream lah istilahnya. Dan mungkin di mata Nick, Gatsby adalah contoh kesuksesan yang dicarinya. Mungkin inilah dasar kenapa mereka bisa lumayan dekat, selain kenyataan bahwa Nick memang bertetangga dengan Gatsby.

Moralitas Nick dipertanyakan ketika dia membantu Gatsby bertemu kembali dengan Daisy. Nick itu sepupunya Daisy dan temannya Tom, dan Daisy adalah istrinya Tom. Meskipun dia tahu Tom juga berselingkuh dan Daisy tak terlihat bahagia dalam pernikahannya, tapi apakah itu bisa menjadi pembenaran dengan membantu affair Daisy-Gatsby? Tentu tidak kan. Gatsby tahu tentang perselingkuhan Tom, bahkan melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Tapi apakah dia melarang atau setidaknya menunjukkan ketidaksetujuan? Kami rasa tidak juga. Mungkin, kalau mau ditelusuri, justru Nick lah yang menjadi awal tragedi Gatsby. Seandainya perjamuan minum teh itu tak pernah terjadi, Gatsby tak perlu bertemu dengan Daisy lagi. Segalanya mungkin akan berakhir dengan sangat berbeda.

Tapi Nick adalah satu-satunya 'teman' Gatsby yang tersisa. Yang pada akhirnya menemani Gatsby hingga akhir. Nick memang tidak sebaik itu, tapi dia juga tidak seburuk itu. Mungkin, Nick adalah contoh seorang pengamat peristiwa. Dia tak akan banyak ikut campur kecuali diminta, seperti ketika Gatsby meminta bantuan Nick untuk bertemu dengan Daisy lagi. Tapi apakah nanti Daisy menjalani affair, Nick tidak akan perduli. Sama seperti dia tak perduli dengan perselingkuhan Tom. Dia hanya akan mengamati peristiwa yang akan terjadi kemudian. 

Nick mungkin sedikit perduli kepada Gatsby di detik-detik terakhir, ketika Nick meminta Gatsby melarikan diri. Mungkin karena saat itu Gatsby terlihat seperti pria menyedihkan yang dimabuk asmara dan sedang putus asa. 


Jay Gatsby

Tokoh sentral di novel ini. Jay Gatsby punya nama asli James "Jimmy" Gatz. Dia mengganti namanya menjadi Jay Gatsby saat umurnya 17 tahun, ketika dia mulai menapakkan jalannya menuju kesuksesan. Gatsby mungkin adalah perlambang dari suatu bentuk nyata American Dream. Keluar dari kemiskinan dan menuju kemakmuran. Hidup kaya raya, dengan rumah super mewah dan pesta-pesta meriah.

Sebetulnya, di novelnya tidak pernah diungkapkan dengan jelas apa sumber kekayaan Gatsby. Semua ditutupi dan serba abu-abu gitu. Hanya ada sedikit petunjuk di sana-sini. Awalnya, kami berpikir Gatsby ini semacam pengedar narkoba, karena di buku terjemahannya menyebutkan kalau Gatsby punya banyak 'toko obat'. Tapi kalau baca-baca lagi dari berbagai sumber, dikatakan bahwa sumber kekayaan Gatsby berasal dari bootlegging. Bootlegging adalah kegiatan ilegal penyelundupan minuman beralkohol. Di tahun 1920-an, ada yang namanya Prohibition, yaitu pelarangan segala kegiatan produksi, penjualan, ataupun impor produk-produk minuman beralkohol. Ini didukung dengan pernyataan Tom yang memang sengaja menyelidiki asal usul kekayaan Gatsby:

"Aku menemukan apa sebenarnya 'toko obat' milikmu itu." Tom menoleh kepada kami dan berbicara dengan cepat. "Dia dan Wolfshiem membeli banyak toko obat di pinggir jalan di sini dan di Chicago, dan menjual minuman beralkohol dari biji-bijian secara diam-diam. Itu salah satu siasat kecilnya. Aku langsung tahu bahwa dia seorang penipu saat pertama melihatnya, dan aku tak terlalu salah"

Gatsby juga sepertinya membangun koneksi ke gangster-gangster berpengaruh. Salah satunya mungkin adalah Wolfshiem. Sayang sekali, sepertinya kekayaan Gatsby dibangun di atas harta yang ilegal.

Tapi Gatsby menjadi kaya raya bukan sekedar karena ingin sebuah kesuksesan. Semuanya dipicu oleh obsesi Gatsby terhadap Daisy. Kami tidak bilang Gatsby jatuh cinta pada Daisy yah, karena menurut kami antara cinta dan obsesi bedanya tipis sekali. Dan apa yang dilakukan Gatsby adalah sebuah obsesi, bukan cinta. (Ssst...Kalau mau bicara cinta, kami rasa Severus Snape lebih tau soal cinta daripada Gatsby). 

Gatsby mengejar kekayaan dengan harapan agar suatu hari nanti dia bisa mendapatkan kembali Daisy. Pesta-pesta meriahnya diadakan dengan harapan suatu hari Daisy mendengar tentang pesta-pestanya dan datang menjadi tamunya. Gatsby membeli rumah di West Egg tepat berseberangan dengan rumah Daisy di East Egg. Gatsby bisa memandang lampu hijau di dermaga Daisy dari dermaganya sendiri. Hidupnya hanya punya satu tujuan. Daisy.

Apakah Gatsby orang yang innocent? Tentu tidak. Apakah dia naif? Tentu juga tidak. Apakah dia benar mencintai Daisy? Bisa diperdebatkan. Kami percaya Gatsby memang mencintai Daisy. Tetapi sepertinya, obsesinya kepada Daisy pada akhirnya mengalahkan rasa cintanya sendiri, yang pada akhirnya mengalahkan akal sehat Gatsby sendiri.

Karena obsesinya, Gatsby tidak mengenal kata cukup. Dia tidak bisa berhenti. Dia tidak berhenti ketika sebetulnya dia sudah punya cukup uang untuk mendapatkan Daisy-Daisy yang lain. Dia tidak berhenti meskipun tahu Daisy sudah menikah. Dia tidak berhenti meskipun Daisy punya anak. Dia tidak berhenti meskipun Daisy sendiri bingung dan mengaku bahwa dia sepertinya mencintai Tom juga. Dia bahkan tidak berhenti ketika Daisy tidak memberinya sinyal dan tidak menghubunginya. Gatsby memilih untuk membohongi dirinya sendiri dan percaya bahwa Daisy mencintainya dan akan memilihnya dibandingkan Tom. Gatsby hanya berhenti ketika semuanya sudah benar-benar berakhir. Saat Wilson menyarangkan peluru ke tubuhnya.

Mungkin, bagi Gatsby, Daisy adalah sebuah lambang kesuksesan yang dia cari. Mendapatkan Daisy dan memberinya kehidupan bergelimang harta berarti sebuah kesuksesan yang hakiki untuknya. Gatsby mungkin bukanlah sebuah tokoh protagonis yang patut dikagumi. Tapi kisahnya, mungkin bisa dijadikan pelajaran. Mungkin saja, di luar sana ada yang sedang menghadapi 'Daisy-Daisy' mereka sendiri.


Daisy Buchanan

Banyak yang tidak suka bahkan benci dengan tokoh Daisy ini. Yah memang tidak likeable sih yaa. Tapi ada juga yang kayaknya suka banget dengan tokoh Daisy ini dan menganggap Daisy sebagai korban kehidupan. Kami sendiri sebetulnya kurang suka. Daisy adalah produk dari sebuah lingkungan kaya raya dan terhormat sejak lahir. Tingkah laku, gaya bicara, dan sikap Daisy menunjukkan bahwa dia adalah gadis yang biasa dimanjakan dan diperhatikan. Hidup penuh dengan kenyamanan. Tapi hidupnya kurang hal-hal yang seru. Bagi Daisy, jatuh cinta dan berhubungan dengan Gatsby adalah hal 'seru' yang hilang dari hidupnya yang selalu serba ada.

Kami rasa Daisy tahu kalau Tom berselingkuh. Ayolah, temannya aja tahu, masa dia sendiri tidak tahu? Tom dan Daisy sepertinya sedang memasuki periode pernikahan yang membosankan untuk mereka berdua. Tapi alih-alih sama-sama memperbaikinya, mereka berdua justru mencari 'kesenangan' di tempat lain. Tom berselingkuh dengan Myrtle, dan Daisy dengan Gatsby.

Kenapa di saat-saat terakhir dia malah ragu-ragu tentang siapa yang sebetulnya dia cintai? Kalau itu beberapa tahun yang lalu sebelum dia menikah, tentu saja Daisy mencintai Gatsby. Tapi dia sendiri sekarang sudah menikah, dia hidup mewah dan nyaman bersama Tom. Kami rasa, saat Daisy berselingkuh dengan Gatsby, mungkin ada unsur balas dendam di sana. Mungkin ada unsur bahwa dia juga ingin bersenang-senang sedikit.

Tapi pada akhirnya Daisy memilih Tom kan. Gatsby mungkin rela pasang badan untuk Daisy. Tapi Tom bisa memberikan Daisy jalan keluar dan ketenangan. Maka Daisy dan Tom memilih kabur dan menghilang. Mungkin kesepakatan inilah yang dilihat Nick di malam setelah Daisy menabrak Myrtle. Mungkin karena inilah Gatsby tidak pernah mendapatkan telepon dari Daisy. Langkah yang mungkin seharusnya diambil oleh Gatsby juga, sesuai dengan saran Nick.


Tom Buchanan

Tom digambarkan sebagai tokoh yang powerful. Penuh kekuatan. Baik secara fisik maupun sifatnya. Kenapa Tom tertarik pada Myrtle? Seorang wanita yang jauh dan sangat berbeda kelasnya dari Daisy. Kami rasa karena Myrtle vitalitas hidupnya sangat seimbang dengan Tom. Sama-sama penuh vitalitas dan kehidupan. 

Tapi Tom adalah seorang yang berengsek dan tidak mau kehilangan. Dia memang selingkuh dari Daisy, tapi dia tidak mau melepaskan Daisy. Tom mungkin memberi alasan bahwa Daisy seorang Katolik yang tidak mempercayai sebuah perceraian. Sebuah alasan bohong yang membuat Nick heran karena Daisy bukanlah seorang Katolik.

Ketika dia tahu Wilson akan membawa Myrtle pergi, dan Daisy berselingkuh tepat di depan matanya, kenyataan yang pahit mulai menamparnya dengan keras. Dia harus bertindak, kalau tidak dia akan kehilangan keduanya. Dia mempertahankan Daisy mati-matian. Tom pun menjebak Gatsby dengan mengatakan kepada Wilson siapa pemilik mobil kuning yang menabrak Myrtle. Dia tahu Wilson selalu membawa senjata. Dia membiarkan Wilson salah paham dengan hanya memberikan setengah kebenaran. Yang setengahnya lagi, bahwa dia lah yang berselingkuh dengan Myrtle, dia simpan sendiri rapat-rapat. Dia pun membawa Daisy pergi jauh-jauh dari jangkauan Gatsby.

Satu hal yang menurut Nick tidak pernah diketahui Tom adalah, bahwa yang menabrak Myrtle adalah Daisy, istrinya sendiri. Tapi kami berpendapat lain, kami rasa Tom sebenarnya tahu. Malam itu Daisy pasti mengaku. Tapi Tom tetap melindungi Daisy. Itulah alasan kenapa mereka kabur dan menghilang begitu saja dengan cepat. Kalau Tom yakin Daisy tidak bersalah, mereka tidak perlu kabur bukan? Karena Tom sendiri sudah menjebak Gatsby secara tak langsung.

Pasangan Buchanan jelas bukan panutan. Nick bertemu lagi dengan Tom secara tidak sengaja. Hasil pembicaraan mereka yang tidak terlalu menyenangkan menghasilkan pemikiran Nick yang seperti ini:

Semua sangat tidak peduli dan bingung. Mereka orang-orang yang tidak peduli, Tom dan Daisy--mereka menabrak benda-benda dan makhluk-makhluk, kemudian kembali menikmati uang mereka atau ketidakpedulian mereka yang hebat, atau apa pun yang bisa terus menyatukan mereka, dan membiarkan orang lain membereskan kekacauan yang telah mereka lakukan.


Jordan Baker

Jordan adalah teman masa kecil Daisy sekaligus orang yang tahu tentang masa lalu Daisy dan Gatsby. Jordan adalah seorang juara golf amatir. Walaupun namanya sedikit tercemar dengan desas-desus kecurangan yang kabarnya pernah dia lakukan. Jordan merupakan pacar Nick Carraway di buku ini. Walaupun pada akhirnya mereka berpisah.

Jordan jelas bukan tokoh panutan juga. Biar bagaimanapun, dia juga yang melancarkan pertemuan antara Gatsby dan Daisy. Membuat roda tragedi mulai berputar. Jordan sedikit mirip dengan Nick sebetulnya. Dia tidak melakukan apa-apa tentang Tom yang selingkuh, dan dia juga yang memulai selingkuh Daisy. Selebihnya, Jordan menjadi pengamat peristiwa. Jordan memang bukan panutan, tapi kami sedikit simpati ketika ternyata Nick sebetulnya tidak mencintai Jordan. Nick hanya merasakan sebuah rasa penasaran yang manis. Mungkin itu sebabnya kenapa ketika semua memburuk, mereka mudah sekali berpisah.


Myrtle Wilson

Wanita idaman lain Tom Buchanan, juga istri George B. Wilson. Myrtle digambarkan sebagai wanita yang penuh vitalitas. Sayangnya pernikahannya dengan George Wilson sangat tidak membuatnya bahagia. Wilson tidak bisa memberikan status sosial dan kemakmuran yang diinginkan Myrtle. Mereka hanya tinggal di sebuah bengkel di bagian kota yang buruk.

Tom adalah kekasih pertama Myrtle. Apakah mereka saling mencintai? Mungkin. Sebanyak yang dimungkinkan sebuah perselingkuhan. Tom adalah lambang dari semua yg diinginkan Myrtle. Status sosial dan kekayaan. Penghalangnya hanyalah Daisy. Myrtle jelas menginginkan lebih. Tapi apa Tom sendiri bersedia melepas Daisy? Kita sudah tahu sendiri kan jawabannya.

Kehidupan Myrtle berakhir dengan tragis. Ditabrak hingga tewas oleh Daisy. Tapi yang ada dipikiran Myrtle pastilah dia saat itu sedang mencegat mobil Tom. Dengan harapan Tom akan berhenti dan membawanya pergi dari situ.


George B. Wilson

Kalau ada satu tokoh di buku ini yang paling perlu dikasihani, George B. Wilson lah orangnya. Istrinya sendiri selingkuh dan membohonginya. Dengan orang yang sering kali datang ke bengkelnya. Pengkhianatan istrinya akhirnya disadari oleh Wilson. Kenyataan yang membuatnya cukup depresi hingga dia bisa mengurung Myrtle, dan memutuskan untuk segera pergi dari kota itu. Kematian Myrtle pada akhirnya merupakan kejatuhannya. Depresi dan duka membuatnya setengah gila. Sedangkan Tom dengan sengaja memberikan 'arahan yang benar tapi salah'. Mobil kuning yang menabrak Myrtle memang milik Gatsby. Tapi yang menyetir dan menawaskan Myrtle adalah Daisy. Sedangkan Wilson membunuh Gatsby bukan hanya karena keyakinan bahwa Gatsby lah yang menewaskan Myrtle, tapi juga dengan keyakinan bahwa Gatsby lah pria yang berselingkuh dengan Myrtle. Wilson pun memilih untuk membunuh dirinya setelah dia berhasil membunuh Gatsby.

Kematian pasangan Wilson sangat tragis karena dua-duanya tewas dengan sebuah kesalahpahaman.


Wow...sebuah review yang panjang untuk sebuah buku yang kami tidak terlalu nge-fans. Tapi buku ini enak untuk dibahas lebih dalam. Akan banyak diskusi-diskusi panjang yang bisa dihasilkan. Menurut kami sih, setiap orang sebaiknya pernah membaca buku ini meskipun hanya sekali. 

Buku yang kami baca ini tentu saja buku terjemahannya ya. Dan kayaknya yang ini agak kaku terjemahannya. Jadi kadang bahasanya ada yang bikin 'Hah?'. Bisa jadi karena buku yang asli bahasanya juga agak kaku. Namanya juga sastra klasik kan ya. Kalau ada kesempatan dan kami bisa mendapatkan buku bahasa Inggrisnya, niatnya sih mau kami baca ulang.


Quote

"Setiap kali kau merasa ingin mengkritik seseorang," katanya padaku, "ingatlah bahwa tidak semua orang di dunia ini memiliki kelebihan sepertimu."

~ The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald


Di tengah cahaya senja metropolitan yang memesona, kadang-kadang aku dihantui kesepian, dan merasakannya juga pada diri orang lain

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald


Sebenarnya aku tidak jatuh cinta, tetapi merasakan semacam penasaran yang manis.

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald


Kebanyakan perilaku menyembunyikan sesuatu pada akhirnya, meskipun awalnya tidak.

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald


Rasanya menyedihkan menatap berbagai hal dengan sudut pandang baru, sementara kita telah berusaha menyesuaikan diri pada hal sebelumnya.

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald


Dan saat aku duduk di sana menikmati dunia tua yang tidak kukenal ini, aku membayangkan kekaguman Gatsby saat pertama kali melihat cahaya hijau di ujung dermaga rumah Daisy. Dia telah jauh-jauh datang ke pekarangan biru ini, dan impiannya pasti terlihat begitu dekat, sehingga hampir mustahil dia gagal meraihnya. Dia tidak tahu bahwa impian itu sudah ada di belakangnya, di suatu tempat di latar belakang kota yang kabur, tempat ladang-ladang gelap republik membentang di bawah keremangan malam.

The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald

Minggu, 25 Oktober 2020

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee - Memahami Hewan Kesayangan Lebih Dalam dengan Animal Telepathy

Apakah teman-teman ingin mengetahui dan memahami hewan peliharaan kesayangan dengan lebih dalam? Cobalah membaca buku ini terlebih dahulu. The Secret of Animal Minds memuat berbagai kisah komunikasi dengan hewan. Komunikasinya dalam bentuk Animal Telepathy. Jadi, komunikasi yang dilakukan dengan hewan ini bersifat telepatis.

Mungkin banyak yang bakal skeptis ya, dan hal ini juga belum banyak terdengar di Indonesia. Tapi sebetulnya, kami sendiri tidak terlalu asing sih dengan animal telepathy ini, karena kerabat kami sempat mengikuti kursus animal telepathy beberapa waktu yang lalu. Animal telepathy adalah suatu ilmu yang bisa dipelajari oleh siapa saja, tidak butuh waktu yang lama. Tapi untuk mendalaminya, hmm..kami rasa hanya untuk orang-orang tertentu saja yang memang sudah siap untuk mendalami ilmu ini.

Kalau ditanya kenapa, saya akan menyarankan untuk membaca kisah-kisah di buku ini dulu. Ada banyak kisah di dalamnya yang bisa diambil hikmahnya. Banyak kisah yang mengharukan. Betapa seekor anjing itu ternyata sangat bijaksana dan setia, walaupun pemiliknya sangat menelantarkan dia. Betapa hewan juga bisa trauma. Betapa hewan sangat mengerti akan dirinya sendiri, dan ternyata sangat mengerti pemiliknya. Kisah-kisah di buku ini menyadarkan kita bahwa hewan-hewan itu, sekecil apa pun, bahkan seekor kodok pun, juga punya pemikiran dan perasaan mereka sendiri. Mereka juga punya jiwa yang harus kita hargai, janganlah semena-mena. Nah kalau ada yang sudah siap mendalami ilmu animal telepathy ini, tentunya kemungkinan akan sudah siap juga beralih menjadi vegetarian. Pastinya akan sulit kan memakan daging hewan yang sudah kita ketahui bagaimana pemikiran dan perasaannya. Seperti di buku ini, ada angsa yang dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak ingin dimakan. Bagaimana kita bisa tega kalau sudah begitu?

Buku ini punya rating Goodreads yang sangat bagus 4.08/5.00 ★. Untuk kami sendiri, buku ini pantas kok mendapatkan rating 5.00/5.00 ★. Buku-buku seperti ini sangat diperlukan di Indonesia yang kesadaran akan kesejahteraan hewannya masih sangat rendah. Kami berharap banyak orang yang bisa membaca buku ini. Tidak perlu mempelajari animal telepathy terlalu dalam, setidaknya membaca saja cukup sebagai permulaan. Supaya ada rasa sayang dan saling menghargai ke sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan.


Quote

Semua makhluk diciptakan dengan tujuan tertentu. Anjing diciptakan sebagai hewan peliharaan yang memberikan rasa senang dan bahagia bagi pemiliknya.

~ The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Setelah sekian lama berkomunikasi dengan binatang, saya belajar bahwa sesungguhnya semua makhluk di dunia diciptakan dengan tujuan dan bahwa kita semua saling dihubungkan satu sama lain. Apa yang terjadi di dunia ini bukan suatu kebetulan.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Banyak orang berkata bahwa karakter kita sekarang adalah hasil dari pengalaman kita di masa lalu.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Tolong bilang padanya untuk berhenti memikirkan tentang kesedihan. Lebih baik kita menikmati waktu selagi kita masih bisa bersama.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Tak perlu merasa takut dan khawatir akan apa yang akan terjadi esok. Nikmati saja saat ini.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Jangan anggap hidup terlalu serius. Tertawalah. Sekali-sekali lakukanlah sesuatu yang konyol supaya hidup menjadi ringan.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Hidup ini sebenarnya mudah kalau kamu bisa menerima dan bersyukur dengan apa yang kamu punya.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Karena pengalaman buruk adalah bagian dari hidup kita, sama seperti pengalaman baik. Dan karena kita harus merasakan penderitaan dahulu sebelum kita dapat menghargai pengalaman yang baik.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Kita selalu dihadapkan pada pilihan. Pilihlah dengan hatimu, dan semua yang terbaik akan datang kepadamu.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Hidup berarti memberi dan menerima. Bukan hanya memberi. Dengan menerima apa yang orang lain atau binatang lain berikan kepada kamu, kamu juga telah membuat mereka bahagia. Terimalah. Apa yang mereka berikan memang adalah bagianmu.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


If you can't love a Dog like a family member, don't get one. Because they only know how to look at you as a pack member and to them, that is Family..."

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Sering orang yang memelihara binatang berpikir bahwa saat mereka mengajak binatang mereka bermain, mereka sedang membuat binatang itu senang. Padahal sebenarnya, kitalah yang merasa senang. Anjing itu memberikan perasaan senang pada kita dan membuat kita melepaskan ketegangan pikiran kita.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Kalau saja kita lebih memperhatikan binatang peliharaan kita, mau melihat mereka sebagai suatu pribadi--bukan hanya sekedar binatang--mencoba memahami mereka secara lebih mendalam, saya yakin, kita akan menemukan sesuatu yang indah karena kehadiran mereka dalam keluarga kita.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Binatang peliharaan juga mampu membantu kita untuk berubah menjadi lebih baik.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Saya yakin dunia ini akan menjadi lebih indah jika manusia dan binatang dapat hidup berdampingan, saling menghargai, dan saling melengkapi.

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee


Semoga semua makhluk berbahagia...

The Secret of Animal Minds by Ruby Guo & Angelika Kwee

Kamis, 22 Oktober 2020

Lima Sekawan: Memperjuangkan Harta Finniston - Ceritanya Sederhana Tapi Cukup Seru dan Menghibur

Mari kita berpetualang lagi bersama Lima Sekawan! Kali ini lewat buku yang berjudul Lima Sekawan: Memperjuangkan Harta Finniston. Judul aslinya buku ini adalah Five on Finniston Farm

Oh ya, seri Lima Sekawan lain yang sudah kami review bisa dilihat di link di bawah ini yah:

  1. Lima Sekawan: Sarjana Misterius by Enid Blyton - Ngga Nyangka Kalau George Bisa Semenyebalkan Ini...
  2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng by Enid Blyton - Tidak Baik Lho Berprasangka Sembarangan
  3. Lima Sekawan: Menyamarkan Teman by Enid Blyton; Emang George Sifatnya Begini Banget Ya?
  4. Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock by Enid Blyton - Liburan ke Bukit dan Bertualang Sedikit
  5. Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib by Enid Blyton - Liburan Musim Dingin dengan Petualangan Mendebarkan

Kali ini, di buku petualangan ke-18 ini, Lima Sekawan kembali liburan musim panas. Mereka pergi ke daerah Dorset untuk menginap di sebuah pertanian di sana, pertanian Finniston namanya. Pertanian Finniston adalah sebuah pertanian yang sangat luas. Isunya, di tanah pertanian ini dulu pernah berdiri Puri Finniston yang sangat besar. Sayangnya, puri itu sudah terbakar habis dan puing-puingnya sedikit demi sedikit diambil orang untuk dijadikan bahan bangunan. Ini terjadi ratusan tahun yang lalu. Sekarang, bahkan jejaknya saja sudah tak terlihat.

Lima sekawan ternyata tidak menginap sendiri di pertanian Finniston. Ada seorang pria Amerika bernama Pak Henning dan anaknya yang bernama Junior sudah lebih dulu mengingap di sana. Sebenarnya kehadiran Pak Henning dan Junior sangat tidak disukai oleh para penghuni pertanian, tapi meskipun pertanian Finniston luas, mereka sedang kekurangan uang untuk mengelola pertanian. Jadi, keluarga Philpot yang mengelola pertanian terpaksa kadang-kadang menerima tamu yang menginap di sana. Pak Henning dan Junior merupakan tipikal orang yang seenaknya saja. Pak Henning senang memanfaatkan keadaan keluarga Philpot yang butuh uang untuk mendapatkan barang-barang antik bernilai tinggi dengan harga murah. Sedangkan Junior sangat senang mengganggu para pekerja dan sering minta dilayani dengan seenaknya.

Suatu hari, ketika Anne dan George sedang ke toko barang antik milik salah satu keturunan bangsawan Finniston, mereka mendapatkan cerita menarik. Meskipun sudah runtuh, Puri Finniston harusnya mempunyai ruang bawah tanah yang terhubung dengan sebuah lorong rahasia yang menuju ke sebuah Gereja di dekat pertanian. Di ruang bawah tanah ini sangat mungkin masih tersimpan harta Finniston yang ditinggalkan ketika kebakaran terjadi. Sayangnya pintu ruang bawah tanah tertutup puing dan kemudian terlupakan, lorong rahasia pun tak pernah ditemukan, sedangkan gerejanya sudah menjadi gudang di pertanian Finniston. Informasi ini disimpan erat dari Pak Henning. Tapi Junior diam-diam berhasil mencuri dengar ketika anak-anak sedang berunding.

Junior yang nakal dan ingin membalas dendam tentu saja memberitahukan info ini kepada ayahnya. Akal bulus pak Henning bekerja. Dia berencana untuk membayar sejumlah uang kepada keluarga Philpot sebagai ijin penggalian, dan akan membayar sejumlah uang lagi untuk barang-barang yang nantinya ditemukan. Tentu saja bayarannya jauh di bawah nilai barang-barang berharga yang tersimpan di ruang bawah tanah. Anak-amak lima sekawan tentu saja jadi panik. Mereka harus lebih dulu menemukan ruang bawah tanah dan memberi tahu keluarga Philpot ada harta karun di dalamnya. Semua, sebelum Pak Henning menjalankan rencananya.


Buku ini punya rating Goodreads yang bagus, seri bahasa Inggrisnya yah. Ratingnya 4.00/5.00 ★, dan kami cukup setuju dengan ratingnya. Petualangannya cukup seru. Agak sederhana sih, tidak semendebarkan yang Rahasia Logam Ajaib atau Sarjana Misterius, tapi tetap cukup seru kok. Tidak ada anak-anak Lima Sekawan yang menyebalkan di buku ini, cuman tokoh antagonisnya aja yang menyebalkan. Hasil petualangan anak-anak juga sangat solutif untuk orang-orang di pertanian Finniston. Mereka akhirnya jadi punya uang untuk mengurus pertanian. Tokoh antagonisnya sebenarnya cukup typical sih, dari sikap ataupun perbuatan, typical orang-orang menyebalkan dan rese. Oh iya, beberapa review yang kami baca agak mengeluhkan buku ini karena terkesan anti orang-orang Amerika. Menurut kami sih, yah... memang ada sedikit kesan generalisasi sih yah. Tapi Anne memberikan pernyataan bahwa dia menyukai orang Amerika tapi tidak pak Henning dan Junior yang rese. Jadi agak selamat lah ya dari generalisasi. Oh iya, ada satu hal lucu yang bikin kami merasa buku ini sudah benar-benar kuno nilai-nilainya. Masa Anne tidak boleh menguncir rambutnya menjadi buntut kuda. Wakakakak. Ini kocak banget sih ya sebetulnya, secara George aja berdandan seperti laki-laki. Di buku ini juga ada Harriet yang berdandan laki-laki juga. Jadi yang kami tangkap, jadi tomboy dengan rambut pendek boleh, tapi mengikat rambut tidak boleh. Ck. Bikin geleng-geleng aja. 


Senin, 19 Oktober 2020

The Detective's Son by Sang-hee Choi - Dari Mencari Kucing ke Mencari Kunci dan Akhirnya Terlibat Kasus Perundungan yang Pelik

The Detective's Son ini adalah novel Korea pertama yang kami baca, dan kami sangat terkesan. Kalau melihat sekilas sinopsisnya, mungkin kayaknya ini novel detektif anak yang receh gitu ya. Tapi jangan tertipu. Awalnya saja yang receh, sekedar mencari kucing yang hilang. Yang berlanjut naik tingkat sedikit menjadi mencari kunci yang hilang. Tapi pada akhirnya Go Giwang terlibat dalam kasus yang sangat dalam dan pelik. Nah, mari kita lihat sedikit bagaimana semua berawal.

Go Giwang baru saja lulus dari SD. Baru saja merayakan kelulusan seperti umumnya anak-anak Korea merayakan kelulusan mereka, dengan makan tangsuyuk dan jajangmyun. Saat sedang makan, sang Ibu tiba-tiba menjatuhkan bom. Ibu akan pergi meninggalkan Go Giwang berdua saja dengan ayahnya. Ibunya mengatakan bahwa ia akan pergi kerja ke Afrika. Tapi Go Giwang punya pikiran yang lebih realistis. Go Giwang tidak akan heran kalau ibunya hanya ingin pergi jauh dari ayahnya yang sangat tidak bisa diharapkan masa depannya. Bahkan dia tidak akan heran kalau mereka ternyata sudah bercerai.

Baru saja ibunya pergi ke Afrika, ayahnya mulai macam-macam. Mereka tiba-tiba saja pindah rumah. Ke tempat yang lebih bobrok. Ayahnya punya visi untuk membuka sebuah kafe, kafe dengan nama yang nyentrik dan menu yang cuman coffeemix, jus jeruk, dan susu. Tapi tak hanya sampai di situ, ayahnya juga membuka kantor detektif di tempat yang sama. Kafenya tak pernah ada pengunjung, tapi untungnya kantor detektifnya punya beberapa klien. Kasus mereka ringan saja, mencari kucing atau anjing yang hilang. Penghasilannya lumayan untuk membayar sewa.

Tapi suatu hari ada klien yang berkunjung kembali. Kali ini dia tidak mencari kucing yang hilang, dia mencari suatu kunci keberuntungan milik adiknya yang hilang, The Only Luck Key. Adiknya mengaku kalau dia memberikan kunci itu pada seseorang. Tapi dia tidak mau bilang diberikan kepada siapa. Kunci keberuntungan itu tak ternilai, atau sebaliknya, bisa tak bernilai apa-apa. Tak mungkin adiknya mau memberikan kunci itu pada orang lain tapi meninggalkan kartu garansinya di rumah. Sang kakak ingin tahu, diberikan kepada siapa kunci itu. Dia juga ingin tahu kehidupan adiknya di sekolah, karena dia selalu merasa ada yang janggal dan disembunyikan oleh adiknya.

Penyelidikan yang tadinya terlihat sederhana berubah menjadi pelik ketika sang adik tiba-tiba tewas, terjatuh dari atap sekolah. Apa yang sebetulnya terjadi? Bagaimana dengan kuncinya? Ada dimana? Penyelidikan demi penyelidikan membawa Go Giwang semakin dalam memasuki peliknya lingkaran pertemanan sang adik. Teman atau pembully? Pengucilan. Bagaimana dengan mereka yang hanya melihat tanpa berbuat apa-apa?

Yes, buku ini akan mendalami sedalam apa bully-membully atau perundungan di sekolah yang terjadi di Korea sana. Kami tidak tahu sih cerita tentang perundungan ini fakta atau bukan di kalangan pelajar Korea, tapi kalaupun bukan akan ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita di novel ini. Tapi kalau fakta, ya sangat disayangkan dan sangat sedih sekali. Yang jelas cerita seperti ini kadang ada di drakor-drakor juga kan.

Tokoh Go Giwang dan ayahnya sangat mengingatkan kami akan Kogoro Mouri dan Conan Edogawa dari komik Detektif Conan. Tapi yang ini Kogoro Mouri jadi ayahnya Conan. Kebayang kan kayak apa konyol dan hebohnya hidup mereka. Buku ini ditulis dengan sangat apik sekali. Bahasanya santai dan mengalir. Kadang bisa jadi kocak juga. Go Giwang anak yang cerdas dan luar biasa bertanggung jawab. Dia dengan sigap menggantikan posisi ibunya, meskipun semua itu dibayar dengan kesinisan dan sikap realistis yang tidak biasa dari seorang anak SMP. Kasus di dalamnya sebenarnya cukup serius dan dalam. Bagaimana awalnya sebuah pembullyan terjadi, pelaku, korban, dan mengapa banyak yang memilih memalingkan muka dari apa yang terjadi. Dari buku ini kita bisa belajar bahwa kasus pembullyan itu sangatlah berbahaya. Bully-membully adalah tindakan pengecut yang merusak jiwa. Korban bisa hancur lebur jiwanya, bisa menjadi sama jahatnya, atau kalau cukup beruntung dengan memiliki mental dan support yang kuat, bisa keluar dari lingkaran buruk perundungan (pembullyan) yang dialaminya. Tapi semua luka tentunya akan meninggalkan bekas. Mungkin bekasnya akan sangat dalam dan tak tersembuhkan. 

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.79/5.00 ★. Ini untuk yang versi terjemahan bahasa Indonesia yang kami baca ini yah. Kami belum menemukan rating Goodreads versi aslinya. Buat kami sendiri rating buku ini 5.00/5.00 ★. Buku ini tidak hanya seru dan menyenangkan untuk dibaca, tapi juga memberikan makna dan pemikiran yang mendalam. 


Quote

Aksesoris T-brand sangat populer di kalangan wanita. Selain indah, diyakini juga membawa keberuntungan. Mungkin itu hanya strategi pemasaran, tapi psikologi manusia ingin memercayai hal-hal seperti itu.

~ The Detective's Son by Sang-hee Choi


Keberuntungan dan kemalangan datang di waktu yang tak terduga.

Keberuntungan yang buta.

Pada akhirnya tak berbeda dengan kemalangan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Makin mudah suatu kasus, biasanya ada jebakan di dalamnya. Prinsip ini juga berlaku di soal ujian. Petunjuk yang mudah terlihat biasanya mudah diabaikan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Petunjuk terkecil biasanya jadi bukti paling penting.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Orang yang bodoh hanya melihat air setetes, tapi yang pandai akan membayangkan air terjun."

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Dasar bodoh. Petunjuk yang ia keluarkan sendiri tidak disadari. Memang, pada dasarnya penjahat sering membeberkan petunjuk tanpa disadari.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Main detektif-detektifan. Kepalaku memerintahkan untuk berhenti, tapi hati bukanlah organ yang patuh pada kepala. Sebab dia tahu bahwa kepalaku tidak layak dipercaya dan diikuti.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Melihat wajah Yeong Chorong, aku tiba-tiba teringat istilah "air mata buaya". Buaya yang terus menangis sambil menelan mangsanya. Seolah-olah ia berduka cita atas makhluk yang dibunuhnya, padahal sebenarnya air mata itu hanya untuk melembapkan mangasanya agar mudah ditelan.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Bukankah sama? Orang yang buang kotoran dan orang yang melihat kotoran lalu berkata jorok tapi tak menyingkirkannya?"

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Hei, cinta memang menyakitkan. Rasanya itu seperti makan saus yang kita kira kecap. Menggetarkan. Ck. Kau tidak tiba-tiba jatuh cinta setengah mati, kan?"

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Mereka ingin menemukan penyebab berbagai ketidakpuasannya. Padahal, sebagian besar penyebab sebenarnya adalah diri mereka sendiri. Tapi mereka tidak mau mengakuinya. Mereka mencari pusat ketidakbahagiaannya dengan putus asa.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Bila orang lain memiliki apa yang tidak dimilikinya, mereka tidak hanya iri tapi juga dengki. Entah mereka membutuhkan benda itu atau tidak.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Tak ada manusia yang benar-benar tulus menyukai keberuntungan orang lain. Karena itu membuatnya merasa makin hina dan rendah. Mereka merasa tidak senang, tapi mereka juga tidak tahu apa alasan pastinya.

The Detective's Son by Sang-hee Choi


"Anak itu sungguh munafik. Kau tahu, kan? Berlagak jahat. Hmm, tipe femme fatale yang muncul di novel detektif. Mungkin dia begitu karena kesepian."

"Di mana letak kesepiannya?"

"Dia sok kuat, kan? Biasanya, orang dewasa suka berpura-pura. Sok kuat, sok tahu, sok punya. Kenapa begitu?"

"Kenapa begitu?"

"Karena lemah."

The Detective's Son by Sang-hee Choi


Baca Juga:

Sabtu, 17 Oktober 2020

As Black As Ebony by Salla Simukka - Sebuah Masa Lalu yang Terungkap

Akhirnya, sampai juga kita di buku ketiga dan pamungkasnya dari The SNOW WHITE Trilogy ini. Dua buku sebelumnya sudah kami review juga. Bisa dibaca di link-link di bawah ini yah:

  1. As Red As Blood by Salla Simukka - Lumikki yang Dingin dan Penuh Perhitungan
  2. As White As Snow by Salla Simukka - Ketika Lumikki Tanpa Sengaja Terlibat Aliran Sesat
Sebelum ke reviewnya, mari kita lihat dulu jalan ceritanya seperti apa.

Setelah segala kehebohan di Praha, Lumikki hanya ingin hidup normal kembali di Tampere. Dia pun kembali sekolah seperti biasa. Sekolah Lumikki berencana untuk mengadakan sebuah pementasan drama berjudul "The Black Apple", sebuah interpretasi baru dari dongeng Snow White yang terkenal. Lumikki pun terpilih untuk memerankan peran Snow White. Meskipun Lumikki pada awalnya ragu, tapi pada kenyataannya dia sangat bagus dan sangat menghayati peran Snow White yang baru ini.

Lumikki juga punya pacar baru, Sampsa. Sampsa yang sangat baik dan manis. Tapi mantan Lumikki, Blaze, juga tiba-tiba kembali, setelah meninggalkan Lumikki begitu saja satu tahun yang lalu. Meninggalkan Lumikki patah hati dan sedih. Tapi, masalah Lumikki tidak berhenti sampai di situ. Tiba-tiba datanglah sebuah surat kaleng dari orang yang mengaku sebagai "Bayangan" Lumikki. Yang mencintai Lumikki dengan begitu dalam dan begitu obsesif. Yang tahu banyak hal tentang Lumikki, hingga ke masa lalu Lumikki yang bahkan sudah tidak diingat Lumikki sendiri.

Sang "Bayangan" tahu segala hal tentang Lumikki, tahu masa lalu Lumikki, tahu di mana Lumikki dan apa yang dilakukannya. Sang "Bayangan" menguntit Lumikki dan mengiriminya dengan pesan-pesan penuh ancaman, menggiring dan menggerakkan Lumikki bak boneka tali. Di bawah ancaman ini masa lalu Lumikki terungkap sedikit demi sedikit.  Masa lalu yang sangat mengerikan dan ditutup rapat-rapat dari dirinya. Tapi apakah benar jiwa Lumikki sehitam ebony seperti yang dituduhkan sang "Bayangan" padanya? Ataukah ada kebenaran yang masih tersembunyi? Menunggu untuk diungkapkan.


Sekarang, mari mereview. Akhirnya, selesai juga seri The SNOW WHITE Trilogy ini. Dari ketiga buku di seri ini, buku inilah yang jadi favorit kami. Karena di buku ini endingnya lengkap, jadi tidak ada pertanyaan yang tidak terjawab. Bukunya juga seru dan ketegangannya dapet banget. Rating Goodreads buku ini ada di kisaran lumayan, 3.55/5.00 ★. Tapi kalau buat kami, buku ini layak kok dapet 4.00/5.00 ★. Ceritanya seru, endingnya juga bagus. Di buku ini akhirnya ada jawaban juga dari pertanyaan-pertanyaan di buku sebelumnya. Overall ini seri yang bagus dan cukup menarik. Thriller young adult ringan yang bisa dibaca siapa saja. 

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

"Aku tak mengharapkan apa pun darimu. Aku tak menginginkan apa pun darimu. Aku tak memerlukan apa pun darimu. Kau bisa menjadi apa pun yang kau inginkan. Aku hanya merasa senang bisa menghabiskan waktu denganmu. Harga diriku tidak tergantung dari senyumanmu, tapi aku pun tidak keberatan jika kau melakukannya."
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Dalam cerita, seperti halnya di kehidupan nyata, setiap yang tersembunyi selalu ingin ditemukan.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Pengalaman hidupnya telah mengajarkan bahwa setiap orang mampu untuk berbuat jahat.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Orang-orang dapat menciptakan sebuah ingatan jika mereka menginginkannya atau jika mereka merasa bahwa sesuatu telah terjadi di masa lampau.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Orang-orang begitu mudah percaya. Jika kau tegas dan dapat dipercaya, mereka akan menelan semua kata yang kau ucapkan dan menyukai betapa sungguh-sungguhnya kata-kata itu terdengar.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

"Kau melakukan itu semua untuk dirimu sendiri. Seperti seharusnya. Tidak akan ada yang bisa membuatmu bahagia dan sempurna, kecuali dirimu sendiri."
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Perasaannya tidaklah salah.
Namun, dia bisa memilih apa yang akan dilakukannya. Dia bisa memilih apa yang akan menjadi keputusannya.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

"Kadang apa yang kau cari, sebenarnya lebih dekat dari yang kau kira."
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Ketika ada banyak cahaya, kau lupa akan kegelapan.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Lakukan saja apa yang harus kau lakukan, jangan pedulikan yang lain.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Tapi masa lalu tidak bisa dihapus dengan mudah. Segala sesuatu meninggalkan jejak dalam diri seseorang.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Karena tak ada segala sesuatu yang terjadi dalam sekejap. Semua cerita terjadi berkali-kali, berubah, dan berganti.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Dan tak seorang pun yang berbahagia selamanya. Atau tidak bahagia.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Setiap orang hidup dalam kebahagiaan sekaligus ketidakbahagiaan, mereka merasakan keduanya dalam waktu yang berbeda dan kadang bersamaan.
~As Black As Ebony by Salla Simukka

Kamis, 15 Oktober 2020

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) by Jack London - Perjuangan Seekor Anjing di Alam Liar

The Call of the Wild adalah salah satu karya klasik mendunia karangan Jack London. Buku ini umurnya sudah satu abad lebih. Terbit pertama kali di tahun 1903. Mari kita lihat bagaimana cerita buku ini.

The Call of the Wild ini adalah sebuah animal story, atau cerita tentang hewan. Tokoh utamanya adalah seekor anjing blesteran St. Bernard besar dengan seekor anjing gembala Scotch (Scotch Collie) bernama Buck. Buck ini awalnya tinggal di sebuah rumah Hakim Miller yang hangat dan nyaman di California. Tapi suatu hari, salah satu pegawai Hakim Miller yang jahat menculik Buck dan menjualnya kepada penadah anjing. Pada masa-masa itu, demam emas sedang berlangsung di daerah Klondike, Kanada. Daerah yang dingin bersalju. Mereka butuh anjing-anjing penarik kereta salju. Mereka butuh anjing-anjing dalam jumlah yang sangat besar. Jadi, dimana-mana terjadi banyak penculikan anjing, dan Buck termasuk menjadi salah satu korbannya.

Buck diperlakukan dengan sangat kasar dan kejam. Kelaparan dan pukulan harus dihadapinya. Belum lagi hukum alam liar yang juga menyerangnya. Tidak hanya mengalami kekejaman manusia, Buck juga harus beradaptasi dengan kekejaman dan hukum yang harus dihadapi sesama anjing di alam liar. Tapi Buck adalah anjing yang cerdas dan cepat beradaptasi. Bisa dibilang, Buck ini seekor alfa juga. Pekerjaan seberat apa pun dia jalankan dengan baik dan luar biasa.

Sayang, tak ada yang abadi di dunia Buck. Dan di Klondike, saat itu, anjing-anjing tak ubahnya bagai komoditas yang bisa diperjual belikan dengan mudah. Dia berpindah dari satu kepemilikan ke kepemilikan yang lain. Semakin lama semakin parah. Yang terakhir malah hampir menewaskannya. Kalau bukan karena insting Buck yang tajam, dan kalau bukan karena ada John Thornton yang menyelamatkannya dari kekejaman dan kebodohan manusia. Hanya Thornton lah pemilik Buck yang paling baik, dan Buck juga sangat mencintai Thornton. Banyak petualangan yang mereka jalani bersama. 

Tapi naluri alami dan liar Buck telah lama bangkit sejak dia mulai menjalani kehidupan di alam liar. Naluri primitif yang ada jauh di dalam diri Buck memanggil-manggilnya untuk memasuki alam liar secara totalitas. Hanya John Thornton lah yang menahannya untuk tetap berada di sisi manusia. Sayangnya, sekali lagi, tak ada yang abadi. Petualangan Buck dengan Thornton harus berakhir tragis akibat serangan suku Yeehats yang menewaskan Thornton. Maka dengan ini, berakhirlah kisah Buck di sisi para manusia, dan dimulailah kehidupan Buck di alam liar.

The Call of the Wild ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.87/5.00 ★. Tapi untuk kami pribadi, novel ini bagus banget. Kami memberikan rating 5.00/5.00 ★. Novel ini punya banyak banget hikmah yang bisa dipetik. Memang mungkin akan banyak yang sedih banget atau marah karena novel ini benar-benar menunjukkan bahwa manusia itu bisa sangat kejam kepada hewan. Buck dan kawan-kawannya, dipukul, dicambuk, disuruh menarik kereta luncur hingga bermil-mil dalam cuaca dingin yang ekstrem bersalju, kekurangan makan, beban berat, belum lagi kebodohan manusia. Kekejaman dan kebodohan adalah suatu kombinasi yang mematikan. Tapi novel ini juga bercerita tentang sebuah perjuangan untuk bertahan hidup. Adaptasi yang harus dilakukan agar tetap hidup. Cerita tentang sebuah keberanian yang luar biasa, dedikasi pada tugas, bahkan tentang kesetiaan sampai titik terakhir. Kisahnya sangat menarik, petualangannya juga sangat seru. Sebuah novel yang ditulis dengan sangat apik sekali. Ini recommended banget bukunya.

Buku ini saat ini masih ada di tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-call-of-the-wild-panggilan-alam-liar-by-jack-london


Quote

Ia telah dipukuli (ia tahu itu), tapi ia tidak hancur. Ia sudah belajar, cukup sekali seumur hidup, bahwa ia tidak bisa menang melawan orang yang membawa tongkat pemukul. Ia telah mendapat pelajaran, dan ia tidak akan melupakannya sepanjang sisa hidupnya. Tongkat pemukul itu telah membuka matanya. Tongkat itu menjadi awal perkenalannya dengan kuasa hukum primitif, dan ia mau berkompromi menyambutnya.

~ The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) by Jack London


Fakta-fakta hidup juga menyajikan aspek yang lebih kejam; dan ia menghadapinya tanpa rasa takut; ia menghadapinya dengan segala kecerdikan terpendam yang muncul dari nalurinya.

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) by Jack London


Ada kebahagiaan luar biasa yang menandai puncak kehidupan, tempat kehidupan tak bisa berpendar. Dan inilah yang dinamakan paradoks kehidupan, kebahagiaan luar biasa ini muncul saat seseorang merasa dirinya begitu hidup, dan perasaan ini juga hadir ketika seseorang benar-benar lupa akan kehidupan.

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) by Jack London

Minggu, 11 Oktober 2020

TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow - Liam Jadi Bajak Laut!


Buku keenam dan ketujuh dari seri TimeRiders ini menurut kami bukanlah buku yang bagus buat citra Maddy. Sekali lagi keputusan-keputusan dan pemikiran Maddy sangat bisa dipertanyakan, dan mungkin dicibir oleh para pembaca.

Oh iya, sebelum melihat sedikit ceritanya dan tentunya review kami pada buku ini, di bawah adalah beberapa seri TimeRiders yang sudah kami review di blog ini:

  1. TimeRiders: Day of the Predator - Bagaimana Rasanya Hidup di Era Dinosaurus
  2. TimeRiders: The Eternal War oleh Alex Scarrow - Saat Perang Saudara Berubah Menjadi Perang Abadi
  3. TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula
  4. TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow - Manusia Robot Yang Akhirnya Menjadi Manusia

Coba mari kita lihat dulu sedikit ceritanya.

Kehidupan pelarian para TimeRiders di London pada tahun 1889 terbukti merupakan pelarian yang sangat aman. Saking amannya, Maddy sampai bosan, dan kebosanan Maddy menimbulkan ide yang sangat-sangat buruk. Ide untuk sedikit jalan-jalan melihat peristiwa-peristiwa besar di masa lalu. Masalahnya, yang dipilih Maddy adalah peristiwa kebakaran besar London di tahun 1666. Cari-cari masalah banget kan ya ini. Bukannya mencari peristiwa yang aman-aman aja, ini malah memilih peristiwa kebakaran besar yang berbahaya.

Tapi tentu saja Maddy berhasil meyakinkan Liam, Sal, dan Rashim dalam proyek "jalan-jalan" ini. Pergilah mereka berempat persis ke hari kebakaran besar London di tahun 1666. Tepat saat kebakaran berlangsung. Tepat ke tengah-tengah kekacauan. Tentu saja hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Liam dan Rashim terpisah dari Maddy dan Sal!

Maddy dan Sal berhasil kembali ke London 1889 dengan susah payah. Tapi Liam dan Rashim tidak seberuntung itu. Akal bulus Liam agar mereka diselamatkan dengan perahu justru membuat mereka terjebak di sebuah kapal bajak laut. Kapal bajak laut yang kebetulan dipimpin oleh seorang yang tidak kompeten tapi pandai bersandiwara. Tapi, dengan sedikit kecerdasan dan keberuntungan, Liam dan Rashim berhasil memimpin pemberontakan terhadap sang kapten,dan mengambil alih kapal bajak laut. Liam dan Rashim hanya punya satu tujuan sebetulnya, supaya mereka bisa ke daratan dan Maddy serta Sal bisa menjemput mereka di sana. 

Tapi semua tentu saja tak sesuai rencana. Alat pelacak Liam rusak, sedangkan alat pelacak Rashim hilang dari rompi yang sempat disita oleh kapten yang mereka usir. Ini menjadikan mereka tidak bisa dilacak oleh Maddy dan Sal. Pilihan selanjutnya untuk Liam dan Rashim adalah, menciptakan sebuah gelombang waktu yang cukup hebat hingga sanggup merubah sejarah secara nyata. Membarikan tanda kepada Maddy dan Sal tentang dimana mereka berada. Untuk mencapai tujuan itu, mereka harus menjadi bajak laut yang hebat, kuat dan tak terkalahkan.

Sementara itu, Maddy ternyata menemukan sinyal pelacak milik Rashim. Alat pelacak Rashim ternyata dijadikan anting-anting oleh sang kapten yang terbuang. Saat Maddy menemuinya, sang kapten bercerita dengan penuh haru biru dan drama. Membuat Maddy pulang dan merasa semua sudah berakhir. Maddy merasa bahwa Liam akhirnya memilih untuk pergi dan tidak kembali bersama mereka. Suatu kesalahpahaman yang sangat fatal.

Sementara itu Sal yang putus asa mendengar analisis Maddy tentang Liam memutuskan untuk pergi. Menemui dirinya sendiri di New York tahun 2025. Mencari seorang Sal Vikram. Sal hanya meninggalkan Maddy sebuah catatan di buku hariannya. Sal tak punya keinginan untuk kembali. Tapi Komputer-Bob berhasil meyakinkan Sal bahwa dia tetap akan membuka portal kepulangan untuk Sal, jika sekali waktu Sal ingin kembali. Apa yang ditemukan Sal di New York tidak seperti yang diharapkannya. Tapi di tengah keputusasaannya, akhirnya sebuah gelombang waktu terjadi. Gelombang waktu Liam akhirnya berhasil mengubah sejarah.

Sejarah yang berhasil dirubah Liam menyatakan bahwa Liam dan Rashim sempat hidup dengan gemilang. Tapi sayangnya, mereka juga berakhir dengan naas. Sekarang, semuanya tergantung dengan Maddy dan Sal serta para unit pendukung untuk mencari titik dimana mereka bisa membawa Liam pulang kembali dengan aman, dan mencegah akhir yang naas untuk kedua rekan mereka.

Nah, mari sedikit mereview novel ini...

TimeRiders: The Pirate Kings ini masih sama seperti novel pendahulunya, seru banget petualangannya. Tapi sama seperti buku keenamnya, TimeRiderds: City of Shadows, ada banyak hal-hal emosional juga di buku ini. 

Kalau mau mulai dari kesan pertama terhadap buku ini adalah...ya ampun, Maddy kenapa egois banget sih. Dari buku keenam Maddy banyak mengambil keputusan egois yang berujung kepada menyusahkan atau bahkan membahayakan seluruh tim. Mulai dari ngotot kabur ke Boston, sampai diam-diam pergi menemui "orangtua"-nya, padahal Maddy tahu apa yang dia lakukan sangatlah beresiko. Di buku ini, Maddy dengan serampangan ingin "jalan-jalan" melihat kebakaran besar London, hanya karena apa coba? Hanya karena Maddy merasa bosan! Semua keputusan egois dan beresiko ini ditambah lagi dengan sifat Maddy yang gampang menyepelekan sesuatu. Semuanya ya tentu saja berujung pada kekacauan yang kemudian jadi petualangan menarik yang kita baca.

Tapi buku ini adalah buku yang sangat menonjolkan peran Liam di dalam tim. Liam bersinar banget di buku ini. Meskipun Rashim yang menjadi kaptennya, penggerak sesungguhnya adalah Liam. Strategi, pemikiran dan moral Liam adalah yang terbaik di buku ini. Yah meskipun Liam berubah jadi semacam sociopat sih. Mungkin karena keadaan, mungkin juga karena dia mulai menerima dirinya yang sebagai robot berdaging.

Sedangkan Sal. Yah, bisa dibilang Sal itu masih berusaha mencari jati dirinya. Sal punya emosi yang sangat rapuh dan sensitif. Tapi kehadiran Liam (atau tanda-tanda kehadirannya) cukup mampu membuat Sal bangkit dan kembali memandang segala sesuatunya dengan lebih positif.

Oh iya, satu pertanyaan kami terjawab di buku ini. Apakah para robot berdaging ini bisa bereproduksi? Ternyata jawabannya ada di buku ini. Bisa ternyata. Dalam kehidupannya yang cukup panjang sebagai bajak laut, Liam sempat menikah dan punya anak. Sayangnya anak Liam meninggal karena sakit. Nah, kami tidak tahu deh, sakitnya ini karena memang hal manusiawi, atau karena genetik robot berdaging Liam tidak cocok untuk menghasilkan keturunan yang sehat. Mungkin nanti akan ada jawabannya di buku selanjutnya? Entahlah. Semoga saja.

TimeRiders: The Pirate Kings ini punya rating Goodreads yang bagus, 4.19/5.00 ★. Rating kami sendiri 4.50/5.00 ★. Bagus dan seru, tapi Maddy memang menyebalkan, wakakak. Seri time-travel yang sangat recommended.


Quote

Liam benar. Masa lalu kami mungkin "dipinjam" dari orang lain. Tapi persetan dengan semua itu: masa depan adalah milik kami.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


"Tentu saja kita akan melakukannya. Liam selalu menemukan cara, kan?" Maddy memaksakan seulas senyum yakin, tetapi mungkin terlalu gelap untuk dilihat, dan yang terasa sama meyakinkannya dengan kerlingan penjual mobil bekas.

"Sampai suatu hari dia tidak menemukannya," jawab Sal.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Inilah dia. Setelah bersama begitu lama, setelah selamat dari mutan dan monster, dari Nazi dan Neanderthal, dari tirani dan dinosaurus ... sebuah kebodohan kecillah yang akan mengakhiri mereka.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Kemungkinan. Solusi yang tidak nyata. Tapi ada kemungkinan yang lain, peluang.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Kearoganan para aristokrat. Liam berkesimpulan seorang pria yang seumur hidupnya diberi tahu bahwa dia adalah pria yang lebih baik dari sebagian besar orang lain akan percaya dia bisa melakukan apa saja.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Semuanya kembali lagi pada keberlangsungan hidup.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


"Semua orang di luar itu punya peluang kehilangan nyawa yang sama, kan? Jadi kenapa nyawa satu orang lebih rendah dari yang lain? Kita semua bisa tertembak sama seperti orang di sebelah kita!"

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


"Masa yang berbeda, kurasa," ujar Rashim sambil mengangkat bahu. "nilai yang berbeda."

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Kau mungkin buatan--sebuah produk berdaging. Temanku--tapi kau lebih manusiawi dari sebagian besar manusia yang pernah kutemui.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


Khawatir? Walaupun responsnya datar dan sinis, "khawatir" adalah respons paling manusiawi yang pernah diberikan komputer-Bob. Saat itu Sal berharap dia bisa memeluk komputer-Bob. Tapi apa yang bisa dipeluk? Mouse? Papan ketik? Monitor? Andai komputer-Bob mendiami tubuh robotnya, setidaknya Sal bisa mengalungkan lengan padanya--sejauh yang bisa dijangkaunya--dan mengecup pipinya yang sekeras granit.

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow


"Pastikan kau mendapatkan momen-momen berharga itu, Teman. Peluk erat mereka seperti seorang kekasih dan hargai mereka."

~TimeRiders: The Pirate Kings by Alex Scarrow 

Kamis, 08 Oktober 2020

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll - Petualangan Alice ke Negeri di Balik Cermin

Alice Through the Looking Glass ini tentu saja adalah sebuah lanjutan dari cerita anak klasik Alice's Adventures in Wonderland karya Lewis Carroll. Novel ini terbitnya tahun 1871, 6 tahun sejak buku pertamanya terbit. Sama seperti buku Alice's Adventures in Wonderland, buku Alice Through the Looking Glass ini juga punya ilustrasi-ilustrasi yang cantik. 

Terus ceritanya tentang apa sih?

Alice Through the Looking Glass bercerita tentang petualangan Alice di dunia lain yang ada di balik cermin. Dunia fantasi yang penuh keajaiban dan hal-hal unik. Di dunia ini Alice bertemu dengan Ratu Merah yang menjanjikan kalau Alice juga bisa menjadi ratu seperti dirinya, asalkan dia bisa menyeberangi petak-petak padang yang seperti papan catur. Setiap petak punya cerita-ceritanya yang unik, dan punya tokoh-tokoh yang ajaib. Di perjalanannya, Alice bertemu dengan Humpty Dumpty, Tweedle-Dum dan Tweedle-Dee, monster Jabberwocky, serta tokoh-tokoh menarik lainnya. Petualangan Alice di dunia cermin ini sangat unik dan menarik untuk diikuti.

Jujur ya, kami tidak terlalu suka dengan buku pertamanya. Tapi, kami justru suka banget sama buku kedua ini. Buku kedua ini ceritanya mudah banget diikuti, mudah dipahami, jadi sangat-sangat bisa dinikmati. Tapi kami jadi kepikiran juga sih, apa sebetulnya kami sebelumnya cuman sekedar lost in translation ya? Seri Alice ini memang buku cerita yang punya banyak permainan kata (wordplay) di dalamnya. Permainan katanya tentu saja kan dalam Bahasa Inggris ya, jadi, pada saat diterjemahkan biasanya akan susah dipahami. Butuh penjelasan lebih gitu. Nah, terjemahan buku kedua ini menurut kami bagus banget, mudah dipahami. Kalau ada permainan kata yang perlu diberi penjelasan lebih, maka penerjemahnya akan memberikan catatan kaki yang akan membantu kita untuk memahami maksudnya. 

Di buku kedua ini sifat Alice juga jauh lebih baik daripada di buku pertamanya. Alice memang masih suka membantah atau menyanggah kata-kata orang lain, tapi di dunia yang konyol, ada kalanya bantahan itu memang diperlukan. Sifat kerasnya Alice di buku ini lebih lembut, meskipun kadang membantah, Alice lebih sering menoleransi dan tahu di mana tempatnya dia berada. Ada saatnya dia menyanggah, tapi dia juga tahu kapan saatnya diam dan mengikuti arus. Hal ini yang membuat kami jadi lebih menyukai tokoh Alice di buku kedua ini.

Entah kenapa buku ini kayaknya tidak seterkenal buku pendahulunya, Alice's Adventures in Wonderland. Padahal menurut kami ceritanya bagus banget. Petualangannya seru, unik, aneh, dengan tokoh-tokohnya yang sangat unik. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 4.06/5.00 ★. Kami sendiri memberikan rating 5.00/5.00 ★ untuk buku yang kami baca ini. Seri klasik yang sangat bagus. Semoga kami segera bisa membaca seri bahasa Inggrisnya sih, pasti akan jadi pengalaman yang sangat berbeda.


Quote

Kupikir...mungkinkah salju mencintai pepohonan dan tanah lapang sehingga begitu suka menciumi mereka dengan lembutnya? Lalu dia menyelimuti mereka dan membuat mereka nyaman.

~ Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Aku tak akan pernah, takkan pernah melupakannya."

"Kau pasti akan melupakannya," kata sang Ratu, "kalau kau tak mencatatnya."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


Alice tertawa. "Tak ada gunanya mencoba," katanya. "Kita tidak bisa percaya hal-hal yang tak mungkin."

"Itu karena kau jarang mencobanya," kata sang Ratu.

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Ada orang yang," kata Humpty Dumpty, masih tidak memandang Alice, "akalnya tidak lebih banyak daripada bayi."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Selalulah berkata jujur--berpikir sebelum bicara--dan catatlah sesudah itu."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Justru itu yang aku keluhkan! Kau harus punya sesuatu maksud! Apa gunanya seorang anak tanpa suatu maksud? Bahkan candaan punya suatu maksud... dan seorang anak lebih penting daripada candaan, kukira. Kau tak bisa membantah itu, walaupun kaucoba dengan kedua tangan."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll


"Terlambat membetulkannya," kata Ratu Merah, "Kalau kau mengatakan sesuatu, itu tak bisa diubah lagi. Akibatnya harus kautanggung."

Alice Through the Looking Glass by Lewis Carroll

Selasa, 06 Oktober 2020

Seri Jack Reacher #8: The Enemy - Kematian Mendadak, Pembunuhan, Sebuah Agenda yang Hilang, Serta Rumitnya Politik Dunia Militer

Novel-novel di Seri Jack Reacher ini memang ya, sampai sekarang, belum ada yang mengecewakan. Semuanya bagus dan seru. Walaupun baru dua novel sebelum novel ini yang kami review, kami puas dan suka banget sama cerita-ceritanya. Setiap novel juga punya dinamikanya tersendiri, nuansanya tersendiri, jadi kita sebagai pembaca tidak akan merasa bosan. Seperti di novel Die Trying, aksinya lebih ke aksi-aksi fisik yang keras dan menegangkan. Di novel One Shot, aksinya lebih ke menguras otak, memecahkan teka-teki kriminal yang mematikan. Nah di novel kali ini, The Enemy, aksinya lebih ke penyelidikan yang menegangkan di kalangan militer Angkatan Darat yang sarat dengan sifat politisnya.

Oh iya yang mau cek novel seri Jack Reacher yang lain bisa cek judul-judul di bawah ini:

  1. Review Novel Die Trying by Lee Child
  2. Seri Jack Reacher #9: One Shot by Lee Child - Memecahkan Teka-Teki Mematikan
Kami juga pernah membandingkan antara film Jack Reacher dengan novelnya, One Shot. Cek di link di bawah ini:

Novel The Enemy ini sebetulnya merupakan prequel dari novel-novel sebelumnya. Di novel ini kita akan mengetahui kenapa Reacher pernah turun pangkat dari Mayor ke Kapten. Serta sedikit kisah keluarga Reacher. Buku ini mengambil latar di tahun 1990, tepat di tahun barunya. Sebuah kasus terjadi. Seorang  perwira militer ditemukan meninggal di salah satu motel "panas" di dekat pangkalan Reacher bertugas. Sebetulnya, tadinya Reacher melimpahkan kasus ini ke bagian lain, karena dikiranya sebagai kasus meninggal yang biasa. Tapi sebuah perintah langsung dari atasan Reacher memerintahkan dia agar mengurus kasus ini. Yang meninggal ternyata adalah seorang Jenderal bintang dua. Reacher harus mengurus dan mengendalikan situasinya secara langsung.

Ternyata ada banyak kejanggalan. Kenapa sang jenderal pergi terlalu jauh dari tempat seharusnya dia berada? Kemana tasnya yang hilang? Siapa wanita yang bersamanya di hotel? Kemana agenda pertemuannya menghilang? Satu misteri belum terungkap, tiba-tiba datanglah misteri lain. Istri sang jenderal yang kali ini tewas. Kali ini sebuah pembunuhan. Masalah demi masalah mulai berjatuhan. Terjadi pembunuhan lain, tepat di dalam lingkungan kompleks militer mereka sendiri.

Ketika masalah belum beres, Reacher justru menghadapi tantangan politis. Atasannya berubah, dan menyuruhnya berhenti mengusut kasus. Lupakan kasus sang jenderal dan biarkan kepolisian sipil mengurus pembunuhan istrinya. Buat kematian perwira di lingkungan mereka sebagai sebuah kecelakaan latihan. Reacher pun diancam dengan sebuah aduan serius. Fitnah mulai menyebar. Bukan hanya posisinya yang terancam, tapi nyawanya juga mulai terancam karena sebuah tuduhan tak berdasar. Reacher harus tetap melakukan penyelidikan, melawan perintah atasan yang berusaha menghalanginya. Tapi dia perlu bermain dengan taktik yang baik. Semua demi kebenaran, dan untuk membersihkan nama baiknya. Banyak yang dipertaruhkan, dan banyak resiko yang harus diambil.

Novel The Enemy ini punya rating Goodreads yang bagus, 4.16/5.00 ★. Kami sendiri memberi rating 5.00/5.00 ★ untuk novel ini. Meskipun adegan aksi-aksi fisiknya cuman di akhir, tapi ketegangan dan rasa penasarannya sudah terasa dari awal. Kasus yang banyak misteri dan plot twist yang tak terduga. Belum lagi kesulitan pergerakan Reacher dalam menyelidiki kasus karena masalah birokrasi. Semuanya membuat ceritanya makin greget. Di novel ini kita bisa melihat Reacher muda yang semangatnya masih berapi-api dengan keputusan-keputusan yang kadang spontan. Keputusan yang kadang bisa sangat beresiko.

Buat yang suka aksi-aksi pertarungan fisik mungkin akan takut merasa bosan yah. Tapi kami yang juga suka dengan aksi-aksi fisik menemukan buku ini sama sekali tidak membosankan. Ini pertarungan otak, strategi, dan taktik berkelit yang menegangkan. Bagaimana bergerak di celah-celah sebuah perintah yang tidak menguntungkan. Ada kalanya kita bisa menebak siapa pelakunya. Tapi misterinya masih tak bisa ditebak. Kenapa-nya masih harus dibaca lagi sampai habis. Overall, novel ini recommended banget deh.



Quote

"Apa dia menyerah karena ditinggal sendirian?"
Aku menggeleng. "Dia ingin ditinggal sendirian supaya dia bisa menyerah."
~ Seri Jack Reacher #8: The Enemy by Lee Child

"Berimajinasi saja tidak cukup."
"Cukup," sanggahku. "Terkadang hanya itu yang dibutuhkan. Terkadang hanya itu yang dimiliki seorang penyelidik. Kau harus berimajinasi tentang apa yang dilakukan orang. Cara mereka berpikir dan bertindak. Kau harus membayangkan dirimu menjadi mereka."
Seri Jack Reacher #8: The Enemy by Lee Child

"Tapi, perubahan pasti akan terjadi. Tak seorang pun yang bisa menolaknya."
Seri Jack Reacher #8: The Enemy by Lee Child

"Tidakkah kau akan memulainya lagi jika kau akan kehilangan segalanya?"
Seri Jack Reacher #8: The Enemy by Lee Child

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.