TimeRiders: City Of Shadows ini adalah buku ke-6 dari seri TimeRiders. Sampai saat ini, seri TimeRiders yang sudah kami review di blog ini ada 3 buku:
- TimeRiders: Day of the Predator - Bagaimana Rasanya Hidup di Era Dinosaurus
- TimeRiders: The Eternal War oleh Alex Scarrow - Saat Perang Saudara Berubah Menjadi Perang Abadi
- TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula
Kali ini apa lagi yang harus dihadapi para Time Riders? Mari kita lihat dulu plotnya, dan ada spoilernya ya ini.
Setelah kejar-kejaran dengan para robot pembunuh. Maddy, Sal, dan Liam merasa bahwa kondisinya sudah tidak aman lagi. Apalagi masih ada dua robot pembunuh yang bertahan dan memburu mereka. Mereka harus meninggalkan gerbang lengkung dan mencari tempat yang aman. Maddy tidak mau pergi begitu saja meninggalkan Foster, maka dia pun meyakinkan Foster untuk ikut bersama mereka. Meskipun awalnya enggan dan merasa hidupnya sendiri sudah tak lama lagi, Foster akhirnya setuju untuk ikut melarikan diri bersama Maddy dan kawan-kawan.
Mereka tidak tahu akan pergi kemana. Tapi, kerinduan Maddy akan rumah dan mulai berkurangnya uang yang mereka miliki membawa mereka ke Boston. Maddy berharap bisa bertemu keluarganya, meskipun yang lain menentangnya karena tindakan itu terlalu beresiko. Tapi, aksi nekat Maddy pulang ke rumah justru mengungkapkan sebuah kebenaran pahit. Semua kenangannya akan rumah ternyata hanya sebuah kebohongan. Maddy, Liam, dan Sal tidak ada bedanya dengan Bob dan Becks. Mereka adalah unit pendukung. Robot berdaging yang sama dengan Bob dan Becks. Semua kenangan mereka adalah kenangan palsu yang sengaja ditanam oleh teknisi entah kapan dan dimana.
Krisis diri mereka hampir membuat mereka tercerai berai dan melepaskan peran mereka sebagai Time Riders. Belum lagi karena mereka kehilangan Foster pada baku tembak dengan para robot pemburu. Tapi, akhirnya Maddy membulatkan tekad untuk melanjutkan agensi. Tidak dengan tujuan yang diinginkan Waldstein seperti sebelumnya, karena tujuan yang sebelumnya hanya ingin menjaga agar sejarah tetap sama dan menuju kehancuran. Maddy bertekad, jika sejarah berubah menjadi lebih baik, maka ia akan membiarkannya. Jika menjadi lebih buruk, maka ia akan kembali meluruskannya. Tapi, untuk tujuan ini mereka butuh markas baru, yang aman dari para pemburu. Rashim, yang akhirnya menjadi satu-satunya manusia di sana, menyarankan mereka lari ke masa yang lebih lampau, ke tempat lain, yang sulit atau tidak akan dideteksi oleh para pemburu mereka.
Sementara itu, aksi baku tembak antara para Time Riders dan para robot pemburu sebelumnya mengakibatkan banyak kerusakan. Foster tewas, tapi pemburu bernama Abel juga tumbang. Tinggal tersisa robot pemburu wanita, Faith, yang kini ditahan oleh FBI divisi rahasia yang khusus menangani hal-hal misteri seperti perjalanan waktu ini. FBI tidak berhasil mendapatkan informasi tentang Abel selain kenyataan bahwa Abel adalah sebuah robot organik. Chip informasi di otaknya terbakar habis oleh sistem pemusnahan diri dan menjadikannya chip yang tidak berguna. Faith pun membuat kesepakatan, dia ingin dibebaskan, mendapatkan informasi, dan menyelesaikan misinya. Sebagai gantinya Faith akan memberikan otak robotnya yang berharga kepada FBI.
Di tempat lain, rencana pindah-pindah mulai dilaksanakan. Akhirnya terpilihlah London di tahun 1888 sebagai tujuan kepindahan untuk markas mereka yang baru. Masa-masa dimana London sedang dihebohkan oleh pembunuh berantai yang diberi julukan Jack The Ripper. Tapi sebelum ke London, banyak persiapan yang harus mereka lakukan. Mereka pun memilih sebuah sekolah terbengkalai di sebuah kota yang hampir mati sebagai markas sementara. Sementara itu, tanpa sepengetahuan para Time Riders, Faith juga mulai mendapatkan petunjuk keberadaan mereka.
Ketika hari perpindahan tiba, dan hanya tinggal Becks remaja dan komputer Bob yang tersisa untuk dipindahkan, terjadilah kekacauan. Markas sementara Time Riders diserbu pasukan SWAT. Perlawanan Becks memancing Faith untuk masuk dan bertarung. Kekuatan Becks remaja tentu saja kalah jauh dengan kekuatan Faith yang ditumbuhkan dengan optimal. Becks pun kalah dan akhirnya menghancurkan diri sendiri. Faith yang melihat situasi menyadari bahwa mereka sedang melakukan proses pemindahan, maka dia pun mengejar lewat portal yang tadinya disediakan untuk Becks.
Tapi dengan masuknya Faith di portal yang dibuat khusus untuk Becks yang masih remaja, menyebabkan terjadinya salah perhitungan pemindahan. Faith pun terdampar di London, 1 bulan lebih cepat dan lebih jauh dari titik perpindahan yang seharusnya. Faith pun diselamatkan oleh Mary Kelly, wanita yang nantinya akan menjadi korban terakhir dari Jack The Ripper.
Sementara itu, para Time Riders tidak menyadari apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Becks yang tidak datang seperti semestinya. Tanpa mereka sadari juga, sejarah ternyata sudah berubah. Peristiwa anarki terjadi dimana-mana. Maddy melihat kesempatan, inilah misi baru dari agensi mereka. Kalau masa depan akan lebih baik, maka ia akan membiarkannya. Tapi saat pemeriksaan ke masa depan, ternyata dunia tidak lebih baik. Di sejarah yang baru, Inggris di tahun 2001 menjadi negara sosialis dan berada di jurang perang nuklir. Sedangkan pemeriksaan lubang jarum ke masa depan yang lebih jauh menunjukkan dunia yang sudah hancur dan teradiasi akibat perang nuklir. Masa depan yang jauh lebih buruk dari masa depan yang seharusnya. Jadi, mereka harus membetulkan sejarah ini.
Ternyata semua perubahan ini terjadi karena terbunuh dan terungkapnya Jack The Ripper dan naiknya Mary Kelly sebagai pahlawan. Status Jack The Ripper yang ternyata seorang bangsawan memicu protes anarkis yang menyebar ke seluruh London. Dari cara Jack The Ripper terbunuh, para Time Riders mencurigai Becks lah yang melakukannya. Mereka mengira Becks sudah menjadi gila. Tapi, ketika Liam dan Bob melaksanakan tugas untuk membetulkan sejarah, betapa terkejutnya Liam ketika yang dia temui ternyata bukan Becks, melainkan Faith, robot pemburu yang selama ini mengincar mereka.
Oke, mari kita masuk ke reviewnya.
TimeRiders: City Of Shadows ini punya rating Goodreads yang sangat bagus. 4.20/5.00 ★. Kami sendiri memberikan buku ini rating 4.50/5.00 ★. Seperti biasa, seri TimeRiders ini keren, seru, menegangkan, ada ilmu-ilmu pengetahuan juga, dan bonusnya di buku ini, lebih emosional dari buku sebelumnya. Plot twist tentang Maddy, Liam, dan Sal juga mengejutkan dan emosional. Bagaimana rasanya kalau kita mengetahui bahwa kehidupan kita selama ini adalah kebohongan? Sebuah rekayasa semata dari seorang ilmuan. Digunakan semata untuk menjaga agar sebuah kehancuran tetap terjadi di masa depan. Oh iya, novel ini punya plot yang sangat dinamis maju mundurnya. Kalau tidak diperhatikan baik-baik kadang suka miss atau agak kebingungan sih. Jadi harus diperhatikan banget tanggal dan lokasi di setiap babnya
Buku ini menarik untuk dibahas sedikit. Seperti yang sudah kami duga dari buku-buku sebelumnya, waktu Becks, unit pendukung mereka masih hidup (sebelum Becks remaja yang di buku ini) mulai mengembangkan perasaan suka kepada Liam. Sebelum kematiannya, Becks berkembang menjadi lebih manusiawi. Maddy, Liam, dan Sal, yang ternyata adalah unit pendukung, juga menjadi contoh sempurna dari robot yang menjadi manusia. Cara pandang, cara berpikir, bersikap, cara mengambil keputusan, emosi, bahkan sikap egois yang dimiliki oleh mereka sudah sangat manusiawi sekali. Biar bagaimana pun juga, unit pendukung adalah robot organik yang bertumbuh dari janin hingga dewasa, hampir sama seperti manusia. Meskipun pertumbuhan mereka terjadi di dalam tabung-tabung lab. Mereka keluar sebagai kanvas kosong, seperti bayi, terlepas dari tingkat pertumbuhan fisiknya. Tapi, dengan memasukkan memori tertentu atau perintah tertentu maka akan menimbulkan sifat tertentu ke dalam benak mereka. Tambahkan dengan pengalaman, maka mereka akan menjadi lebih manusia setiap saatnya. Hampir sama kan dengan manusia yang terus belajar sepanjang masa hidupnya. Hanya saja proses belajar robot organik ini jauh lebih instan. Inilah yang terjadi juga pada Faith. Saat dia berteman dekat dan membangun hubungan dengan Mary Kelly, Faith mengalami konflik antara menyelesaikan misi membunuh Liam dan menyelamatkan temannya Mary, dan sesungguhnya, Faith justru memilih menyelamatkan Mary. Sebuah keputusan yang menjadikan Faith lebih manusiawi daripada sekedar robot organik dengan sebuah misi pemusnahan.
Di buku ini Maddy juga berkembang ke arah yang bisa dikatakan tidak terlalu menyenangkan. Maddy lebih emosional, lebih egois, dengan memilih Boston sebagai tempat pelarian mereka. Bukan hanya egois, tapi Maddy juga membahayakan seluruh tim dengan pergi ke tempat yang sangat mudah ditebak oleh para pemburu. Baru setelah semuanya terungkap mereka akhirnya pergi ke tempat yang lebih masuk akal. Sebagai pemimpin tim Maddy juga terkesan terlalu menyepelekan para pemburu. Sal sedikit banyak juga berubah menjadi orang yang lebih paranoid, pencemas, dan lebih skeptis. Tapi Liam masih seperti biasa dan menghadapi semuanya dengan lebih apa adanya.
Overall, buku ini bagus dan keren. Buat yang suka sama novel-novel fiksi ilmiah yang bertema time travel, buku ini bagus banget buat dikoleksi.
Quote
"Nah, itulah jawaban untuk Paradoks Fermi; sebagian besar--jika bukan semua--peradaban entah menghancurkan diri mereka sendiri atau mengeksploitasi diri mereka sendiri sebelum mereka menyebar ke planet lain untuk menggunakannya sebagai sumber daya. Begitu kau menghabiskan sumber daya planet asalmu...semua berakhir bagimu. Entah kau punah atau pada akhirnya kau sekali lagi menjadi manusia gua."
~ TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow
"Dan mungkin setiap peradaban melakukan kesalahan yang sama. Menghabiskan apa yang dimilikinya, berpikir dia tidak akan pernah kehabisan. Lalu, tiba-tiba saja, sumber daya mereka habis."
~ TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow
Mata Faith berkedip-kedip selama beberapa saat, mencerna catatan data pendek tentang bagaimana pikiran manusia mengisi dirinya dengan tugas-tugas repetitif yang tidak penting untuk memblok proses pemikiran yang menyakitkan. Penyangkalan.
~ TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow
"Pengalaman dan rekoleksi adalah data yang berguna. Menyangkalnya sangatlah tidak masuk akal."
~ TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow
"Kau tidak pernah bisa mengetahui apa pun secara pasti, Sal. Pada akhirnya, semua itu adalah pertanyaan tentang apa yang kau pilih untuk kau percayai."
~ TimeRiders: City Of Shadows by Alex Scarrow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar