Cari Review Buku

Sabtu, 22 Mei 2021

The Rana Look (Paras Rana) by Sandra Brown - Ringan dan Romantis Walaupun Agak Shallow

The Rana Look ini adalah novel Sandra Brown pertama yang kami review di blog ini. Sandra Brown punya banyak banget karya yang bisa kita nikmati. Sandra Brown juga termasuk penulis legend dan novelnya sudah terbit dari tahun 1981 sampai tahun 2020 kemarin. Sebelum novel ini kami sudah pernah membaca seri Mason Sisters, Fanta C dan Adam's Fall, dua-duanya bagus dan kami suka. Kami juga sebetulnya penasaran dengan novel-novel thriller Sandra Brown. Semoga kami bisa segera membacanya dan memberikan review di blog ini.

The Rana Look ini sendiri sudah terbit dari tahun 1986. Kami cukup terkejut karena ceritanya timeless banget ya. Pas baca tidak berasa ini novel terbitan 1980-an. Latar ceritanya kayak modern-modern aja gitu. Novel ini punya cerita yang normal dan sederhana saja sebetulnya. Mari kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Buku ini bercerita tentang Rana, seorang supermodel yang sedang mengasingkan dirinya dari dunia model. Rana sudah lelah dengan dunia model yang melulu melihat kulitnya saja. Rana pun memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah kota kecil. Rana mengubah penampilannya secara drastis, baju longgar dan kacamata adalah andalannya. Rana biasa berpose seksi, jadi dia harus menutupi tubuhnya agar orang tak mengenalinya. Mata Rana juga adalah sesuatu yang sangat khas, Rana harus menyembunyikan warna matanya yang khas dengan kacamata berlensa gelap.

Rana menyewa kamar di sebuah rumah bergaya Victoria yang cantik. Rana jauh lebih bahagia sekarang dibandingkan saat dia masih aktif sebagai model. Tapi kedamaian Rana terancam dengan kehadiran Trent Gamblin, seorang pemain football profesional yang sedang memulihkan dirinya dari cedera. Rana tak bisa berbuat apa-apa karena Trent adalah keponakan dari pemilik rumah. Trent adalah pria yang seperti banteng, bukan hanya karena fisiknya yang gagah hasil olahraga keras yang menjadi profesinya, tapi karena sikapnya yang luar biasa kepada Rana. Trent tidak segan-segan merayu Rana secara terang-terangan, setiap hari, setiap saat. Rayuan-rayuan Trent sangat maut, sangat seksi, dan sangat seksual. Rana tentu saja berusaha keras menampik semua rayuan maut Trent.

Tapi lama kelamaan Trent benar-benar jatuh cinta kepada Rana. Masalahnya, Trent sudah jatuh cinta pada sosok Ana R, sosok samaran Rana yang sederhana dan tidak cantik. Bagaimana reaksi Trent ketika Rana harus menunjukkan siapa dia sebenarnya di hadapan Trent?


REVIEW

The Rana Look ini roman banget, dan roman yang sederhana. Cocok jadi bacaan hiburan yang ringan. Ceritanya cukup sensual. Sayangnya karakter Trent lama-lama jadi terasa shallow. Awal-awalnya sih seksi ya, bikin berdebar-debar. Trent ngejar-ngejar Rana banget. Pake push up topless lah, maksa ngajakin nonton lah, rayuan-rayuan mautnya juga fisik banget. Tapi kalau sepanjang novel tujuannya seksual terus kan ya monoton juga ya. Kayak ngga ada tujuan lain gitu lho. Ceritanya sih menurut kami lumayan bagus kok, enak, ringan, dan menghibur. Oh ya, cukup seksi juga. 

Rating Goodreads buku ini 3.51/5.00. Lumayan. Kami juga cenderung setuju. Buku ini lumayan kok. Terlepas dari sifat Trent yang begitu, buku ini lumayan oke. 


Buku ini masih tersedia untuk dipesan ya. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/roman-the-rana-look


Review Novel Roman Lainnya:


Kamis, 20 Mei 2021

Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan

Pertemuan pertama kami dengan tokoh Jo yang mirip George ini adalah di seri Lima Sekawan yang berjudul Sarjana Misterius. Di buku itu kami sebel banget sama George. George jadi tokoh yang ekstra menyebalkan karena kehadiran Jo. Nah, seharusnya, sebelum Sarjana Misterius buku ini dulu yang kita baca, Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan. Inilah awal mula pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo.

Buku ini diawali dengan George yang datang menjemput kawan-kawannya di stasiun. Mereka rencananya akan berlibur dua minggu di Pondok Kirrin. Liburan yang lebih singkat dari biasanya karena sebelumnya anak-anak kecuali George berlibur ke Prancis. Tapi liburan kali ini meskipun singkat tapi juga akan berbeda. Karena Bibi Fanny dan Paman Quentin juga akan pergi berlibur. Jadi anak-anak akan tinggal sendiri di Pondok Kirrin bersama Joanna, juru masak mereka. Mereka pikir, dengan masa liburan yang singkat, rasanya tidak mungkin akan ada petualangan. Tapi tentu saja pasti ada saja hal yang terjadi.

Ketika anak-anak Lima Sekawan sedang bersantai-santai di pantai, di sinilah mereka bertemu dengan Jo. Jo saat itu sedang jalan dengan ayahnya, dan tampilan mereka memang seperti gelandangan. Kotor dan bau. Anak-anak sebetulnya ingin menghindari Jo, tapi Jo termasuk nakal juga karena dia yang menghampiri tempat anak-anak Lima Sekawan dan mengusik mereka. Jo juga membuat kesal George karena rupa mereka sangat mirip, sama-sama tomboy. Jo bahkan sempat dikira laki-laki oleh mereka. Timmy pun terlalu cepat akrab dengan Jo, salah satu hal lagi yang membuat George tidak suka pada Jo.

Tapi malam-malam setelah kepergian Bibi Fanny dan Paman Quentin ternyata menjadi malam yang menegangkan. Ada wajah di jendela lantai dua yang dilihat Anne, ruang kerja Paman Quentin didobrak dan diacak-acak. Puncaknya, George dan Timmy diculik! Penculiknya ternyata cukup serius dan mengincar catatan ilmiah Paman Quentin. Anak-anak sekarang harus mencari cara untuk menemukan dan membebaskan George dan Timmy. Dan kunci dari semua misteri ini ternyata terletak pada Jo, sang anak gelandangan yang tadinya mereka hindari.


Kisah di buku ini secara mengejutkan ternyata sangat seru dan menegangkan. Dan menurut kami ada sedikit bumbu roman ala remaja yang masih polos banget, membuat ceritanya jadi lebih menarik lagi. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 3.99/5.00. Untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Memang bagus banget sih. Dari buku-buku Lima Sekawan yang sudah kami review di blog ini, buku ini adalah salah satu buku Lima Sekawan yang menjadi favorit kami. Recommended.


Cek juga review novel Lima Sekawan yang lain di bawah ini:

Jumat, 14 Mei 2021

Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child - Niatnya Hanya Mau Kencan Tapi Malah Terjebak Fitnah

Kali ini yang kami baca adalah buku ke-18 dari Seri Jack Reacher, Never Go Back. Never Go Back ini sudah dibuat versi filmnya dan dibintangi oleh Tom Cruise. Tapi kami belum nonton sih. Karena sudah lama memang tidak nonton film lagi. Mungkin nanti kalau nonton kita akan bikin post Buku vs Film. Never Go Back ini vibe-nya sama kayak The Enemy, penuh dengan teka-teki dan lingkupnya di kalangan militer. Bedanya, di sini Jack Reacher sudah tua dan seharusnya dia sudah keluar dari militer. Tapi dia aktif lagi karena dijebak oleh sebuah kasus. Coba kita lihat sedikit plotnya.

Setelah telfon-telfonan dengan Major Susan Turner, sang Commanding Officer baru di unit Reacher yang dulu, Reacher jadi penasaran dengan orangnya. Reacher sangat menyukai suara Turner, dan hanya berdasarkan rasa penasaran inilah Reacher memutuskan untuk datang ke markas lamanya, 110th MP, di dekat Washington, D. C. 

Awalnya semua berjalan lancar-lancar saja. Tapi ternyata Reacher terjebak. Susan tidak ada, digantikan oleh Colonel Morgan. Bukan itu saja kejutan yang didapatkan Reacher. Reacher juga tiba-tiba didakwa dengan dakwaan serius. Bukan hanya satu tapi dua kasus sekaligus. Siap menggigitnya dan menggiringnya ke pengadilan militer. Masalah belum selesai, Colonel Morgan juga mengaktifkan kembali status Reacher di kemiliteran. Reacher juga tidak bisa pergi kemana-mana. Tapi masih ada masalah lain. Ada orang-orang yang dengan sengaja mengancamnya dan menyuruhnya pergi. Semua masalah itu sangat aneh, seolah-olah dirancang agar Reacher takut dan langsung melarikan diri. Ketika merasa terancam, seseorang bisa lari atau melawan. Reacher tidak lari, dia melawan.

Reacher menemukan kecurigaan bahwa Turner kemungkinan besar juga dijebak, sama seperti Reacher. Kasus Turner lebih serius karena berupa kasus penggelapan. Tapi semua kasus, meskipun solid tapi sangat aneh. Telah terjadi sesuatu di Afghanistan yang sepertinya sangat mencurigakan, dan Turner sedang dalam penyelidikan awalnya. Sepertinya hal inilah yang memicu jebakan berantai kepada Turner dan Reacher. Sepertinya ada orang-orang yang sangat berpengaruh yang merasa terancam karena penyelidikan Turner. 

Reacher hanya kebetulan menghubungi Turner pada waktu yang salah. Dan sebuah kebetulan juga Reacher datang kembali ke markas 110th MP karena dia sangat ingin bertemu dengan Turner. Hanya sebuah niat kenalan dan kencan kalau memungkinkan. Tapi bukan Reacher namanya kalau dia tidak bisa melawan dan melakukan penyelidikannya sendiri. Dengan perencanaan dan taktik yang dibuat sepresisi mungkin, Reacher berhasil membebeaskan Turner. Mereka kabur untuk melakukan penyelidikan sendiri serta membersihkan nama mereka.


Seperti novel-novel yang sebelumnya, novel ini juga seru dan menegangkan. Action dan kejar-kejarannya lumayan banyak. Menegangkan. Sisi romance-nya juga lumayan kuat di novel ini. Padahal di novel ini Reacher udah lumayan berumur lho. Di buku sebelumnya yang kami baca dimana Reacher masih muda malah romancenya boleh dibilang sedikit banget, lebih banyak actionnya. 

Oh ya, yang kami baca ini novel versi bahasa Inggris. Menurut kami oke-oke aja kok bahasa Inggrisnya, tidak terlalu rumit dan enak dibaca. Di buku ini juga ada bonus material, cerpen High Heat dan cuplikan dari novel Reacher berikutnya, Night School. High Heat menceritakan kisah Reacher saat dia masih remaja dan tanpa sengaja terlibat dalam suatu urusan kejahatan. Nuansa ceritanya panas, karena emang latar belakangnya musim panas New York yang lagi panas-panasnya. Reacher muda masih cukup spontan dalam bertindak. Mungkin bisa dibilang agak reckless dan agak gampang mencampuri urusan orang lain. Belum lagi cukup keras kepala. Pengalamannya tinggal di kompleks militer memang melatih Reacher dalam situasi tertentu, tapi kayaknya juga bikin dia over PD. Tapi overall, High Heat ceritanya bagus sih. Seru dan menegangkan.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.05/5.00. Kalau untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Bagus. Recommended. Kalaupun ada kekurangannya cuman satu sih menurut kami. Bener-bener tidak habis pikir, ngapain pergi jauh-jauh hanya karena suara di telefon? Rasanya tidak percaya aja kalau seorang Jack Reacher bisa kayak gitu. Tapi mungkin malah disitu ya pesonanya. 

Novel ini saat ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/jack-reacher-18-never-go-back-by-lee-child-english

Buat yang mau cek review Jack Reacher sebelumnya bisa cek postingan di bawah ini:


Quote

A person either runs or he fights. It's a binary choice, and I'm a fighter.
~ Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child

Senin, 10 Mei 2021

Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn - Saat Pembunuhan Terjadi di Rumah Sendiri

Yeaay, akhirnya bisa mereview seri novel favorit lagi. Seri Lady Julia. Kami juga sudah mereview buku pertama dan buku ketiganya yah. Bisa dilihat di link postingan di bawah ini:

Ada keseruan apakah di buku kedua ini? Yang pastinya ceritanya memang seru banget. Coba mari kita lihat sedikit plotnya.

Setelah pengalaman traumatis di buku pertama, Lady Julia memutuskan untuk pergi ke Italia dalam rangka memulihkan diri. Di Italia ada saudara-saudara laki-lakinya yang bisa menghiburnya, Lysander dan Eglamour (Plum). Di Italia juga ada Alessandro, teman kakaknya, yang sepertinya cukup menaruh perhatian kepada Julia. Julia sebetulnya bisa saja berlama-lama di Itali kalau bukan karena surat dari Ayahnya datang dengan nada ancaman. Lord March meminta agar anak-anaknya segera pulang dan merayakan natal di Bellmont Abbey, estat keluarga March. Lysander ngotot tidak mau pulang, dia takut. Ayah mereka marah-marah karena Lysander diam-diam menikah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi mereka tidak bisa menunda, mereka harus pulang meski enggan. Alessandro pun diajak ikut serta dan menjadi tamu mereka.

Sebenarnya Julia sedikit berharap-harap cemas. Selama di Italia Brisbane tak sedikitpun mengirimkan kabar. Itulah kenapa Julia sangat terkejut ketika dia bertemu kembali dengan Brisbane yang menjadi tamu keluarga juga. Julia terkejut bukan hanya karena bertemu kembali, tapi juga karena sekarang Brisbane memiliki gelar viscount dan sudah bertunangan! Kejutan apa ini? Ayahnya dan Brisbane juga tampak seperti menyimpan sebuah rahasia.

Tapi bukan keluarga March kalau tidak ada kehebohan. Perayaan natal yang harusnya gembira tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika salah satu tamu ditemukan tewas berdarah-darah dan sepupu Julia menjerit histeris di dekat mayatnya. Tidak hanya itu, mereka juga terjebak di estat tanpa jalan keluar akibat badai salju yang menutup akses jalan dan komunikasi dengan dunia luar. Sekali lagi, Julia dan Brisbane harus bekerja sama untuk memecahkan kasus ini dan menemukan siapa pembunuhnya. Tapi pembunuhan bukanlah satu-satunya masalah yang harus mereka pecahkan. Ada juga pencurian kalung berharga, anjing yang dibius, sepupu Julia yang diracuni, dan hantu-hantu yang berkeliaran! Belum lagi persaingan cinta yang memanas dan rahasia-rahasia yang tak kalah panasnya.


Buku kedua ini seru! Serunya pake banget! Kejahatannya kompleks dan penjahatnya ada banyak! Sungguh sangat tidak disangka-sangka sih peranan masing-masing penjahat di buku kedua ini. Apa jadinya kan kalau beberapa orang jahat (yang menyamar jadi orang baik-baik) disatukan dalam satu tempat. Semuanya punya agenda masing-masing dan menjalankan agendanya masing-masing. Semuanya mengambil kesempatan yang ada untuk menjalankan aksinya. Memanfaatkan kehebohan yang ditimbulkan kejahatan sebelumnya untuk memuluskan kejahatannya sendiri. Ceritanya epic banget sih ini.

Kami juga suka banget dengan tokoh-tokohnya. Lady Julia yang sassy, witty, tapi juga anggun dan caranya cemburu juga sangat berkelas. Lady Julia juga sangat profesional menurut kami. Brisbane yang keras, cekatan, dan cerdas, tapi juga sangat hot. Kami juga suka banget sama tokoh sang kepala pelayan, Aquinas, dan pelayan pribadi Lady Julia, Morag. Ya ampun ya, mereka berdua itu menambah dinamis cerita yang luar biasa dengan sifat-sifat dan kelakuan yang unik. Morag yang galak, cekatan, setia, tapi juga bisa licik. Aquinas yang tampak tenang-tenang saja menghadapi kelakuan heboh tuan dan nyonya rumah serta para tamu, tapi selalu bisa diandalkan dan selalu punya jawaban-jawaban cerdas. Percayalah, tokoh-tokoh di novel ini tidak ada yang bisa dipandang sebelah mata.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.04/5.00. Rating kami pribadi sih 5.00/5.00 yah. Recommended banget deh.

Buku ini saat ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.
~ Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kurasa waktu bisa mengubah seseorang," ujarku.
"Waktu dan penyesalan," koreksi Ayah.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kau tahu, Brisbane, jika kau bermaksud membuatku cemburu dengan membawa wanita itu ke sini, kau jelas gagal. Sungguh disayangkan. Dia boleh memilikimu, dengan restuku."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Sungguh menakjubkan bagaimana kata-kata bisa langsung melukai seseorang tanpa meninggalkan jejak. Orang akan menduga luka semacam itu akan meninggalkan bekas.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Dia cedera. Kenapa dia bertanding?" tanya Violante sambil menunjuk Brisbane.
"Karena, sama seperti semua pria, dia angkuh," jawabku.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Tapi, aku tidak sudi menjalani hidup yang dihantui oleh hal-hal yang mungkin terjadi.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Aku benar-benar bertekad menjadi diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan menggunakan bakat serta kemampuan untuk mengerjakan banyak hal yang berguna.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Siapa yang menginginkan kesuraman rembulan jika kau sudah disilaukan sinar mentari?
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kita tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan, tapi kita tetap saja melakukannya. Kita terlahir dengan naluri, tapi ketika pria datang, kita hanya mendengar suaranya, bukan suara hati kita."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Tapi kau harus mengerti. Aku tidak pernah menginginkan pria mengorbankan apa pun untukku. Aku ingin dia merasa bahwa dengan memenangkanku, dia memenangkan segalanya. ..."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Selasa, 04 Mei 2021

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie - Semua Berawal Dari Dokter Gigi

Novel One, Two, Buckle My Shoe terbit pertama kali pada bulan November 1940 di UK. Di Amerika, novel ini terbit pada bulan Februari 1941 dengan judul The Patriotic Murders. Edisi paperback kemudian terbit lagi tahun 1953 dengan judul An Overdose of Death. Di novel ini kita bisa membaca penyelidikan detektif Hercule Poirot dan Kepala Inspektur Polisi Japp.

Semua berawal dari dokter gigi. Kalau ada satu hal yang paling membuat seorang detektif hebat seperti Poirot tak berdaya, hal itu adalah dokter gigi. Posisi tak berdaya saat pemeriksaan gigi ternyata adalah suatu hal yang mengerikan bagi Poirot. Tapi toh dia tetap melakukan pemeriksaan rutinnya. Tapi dasar detektif, tak ada detail apa pun yang luput dari perhatiannya. Setiap pasien di ruang tunggu yang kebetulan menunggu bersama dengannya tak luput dari perhatian Poirot. Seperti apa rupanya, bagaimana sikapnya, hingga bagaimana kesan yang mereka timbulkan. Ini berlangsung terus bahkan sampai Poirot akhirnya pulang. Di saat terakhir, Poirot masih sempat mendapatkan kesan dari seorang wanita yang baru saja keluar dari taksi. Wanita ini mendapat perhatian Poirot bukan karena apa-apa, tapi karena sepatunyanya baru tapi sangat jelek untuk selera Poirot. Sepatu kulit mahal dengan gesper yang sangat besar. Gesper itu bahkan rusak karena tersangkut saat dia keluar dari taksi.

Tapi peristiwa dan orang-orang menarik yang ditemui Poirot di dokter gigi mungkin akan berlalu begitu saja seandainya Poirot tidak mendapatkan kabar menggemparkan. Dokter gigi Poirot tewas! Sang dokter gigi ditemukan tak bernyawa dengan sebuah luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Salah satu pasiennya kemudian ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius. Tak lama kemudian, seorang wanita menghilang. Wanita dengan gesper sepatu jelek yang Poirot lihat saat itu. 

Pembunuhan yang berbelit, motif pembunuhan yang tampak tumpang tindih, belum lagi tokoh-tokoh yang terlibat berhasil membuat novel ini sangat seru untuk dinikmati. Sifat tokoh-tokoh di dalamnya juga mampu memancing emosi banget, banyak yang ngeselin. Poirot sendiri aja sempat kebingungan, walaupun akhirnya terpecahkan juga kasusnya. Dengan susah payah. Tapi memang ya, kadang penjahat itu suka terlalu kepedean. Dengan pedenya menantang sang detektif tepat di depan hidungnya. Sudah seperti menggoyang-goyangkan ikan di depan hidung kucing. Meskipun kucingnya ditutup matanya, toh kan tetap tercium baunya. Menurut kami kasusnya lumayan kompleks ya ini, banyak yang terlibat, dan banyak motif yang berbeda-beda dari tiap tokohnya. Pembaca jadi agak sulit juga kalau mau menebak-nebak pelakunya.

Rating Goodreads buku ini 3.79/5.00. Tapi, kalau rating pribadi kami ada di 4.50/5.00. Ceritanya menarik dan seru, kasusnya cukup kompleks dan bikin penasaran. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini.

https://www.tokopedia.com/olakalik/one-two-buckle-my-shoe-by-agatha-christie


Quote

Kita semua cenderung menghindari kenyataan, tapi itu sikap pengecut.

~ One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Dia tergolong orang yang terlalu sering bertindak keliru, sehingga untuk menghindari dampratan, dia cenderung berbohong tentang segala sesuatu, dan kebohongan itu sering dilakukan di luar kesadaran.

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Ah, betul juga kata pepatah. Kalau berpacaran, dua orang itu cukup. Kalau bertiga? Bubar..."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Saya tidak memihak siapa-siapa. Saya hanya berpihak pada kebenaran."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Tidakkah Anda menyadari, Poirot, bahwa keselamatan dan kesejahteraan seluruh bangsa ini tergantung pada saya?"

"Saya tidak berkepentingan dengan bangsa, Monsieur. Saya berkepentingan dengan pribadi-pribadi yang masing-masing memiliki hak untuk tidak diambil nyawanya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Dunia sekarang milik kalian. Surga baru dan bumi baru. Dalam dunia kalian yang baru, Anak-anak, biarkanlah ada kebebasan dan biarkanlah ada rasa belas kasihan...hanya itu pesan saya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Baca juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.