Akhirnya, sampailah kita di buku terakhir dari trilogi
The 5th Wave. Buku tentang invasi alien ke bumi. Alien yang mengambil bentuk manusia dan berhasil membinasakan 7,5 miliar umat manusia dengan gelombang-gelombang serangan yang mematikan. Oh iya, kami juga sudah mereview buku pertama dan buku keduanya:
1. The 5th Wave (Gelombang 5) by Rick Yancey - Alien yang Bukan Alien, Manusia yang Bukan Manusia
2. The Infinite Sea by Rick Yancey - Bertahan Melawan Serangan Alien di Bumi
Sebelum kemana-mana, mari kita lihat dulu sinopsis buku ketiga ini, The Last Star. Ada spoilernya dikit yaah...
Opening novel ini sangatlah...bikin patah semangat. Gua-gua yang seharusnya didatangi Ringer, Zombie, Cassie, dkk ternyata memang berpenghuni. Banyak yang sudah berlindung di balik relung-relung gua. Permasalahannya, gua itu juga dijaga oleh seorang peredam. Peredam yang berperan sebagai pastor, menggiring para penyintas dan mengumpulkan mereka di satu tempat, hanya untuk membunuh mereka sekaligus.
Di sisi lain, Ringer tidak pernah berhasil sampai ke gua. Dia justru tertangkap kembali oleh Vosch. Vosch memperkuat Ringer dengan sistem ke-12, menjadikan Ringer sekuat dan secepat Evan Walker. Ketika Ringer gagal melarikan diri dari Vosch, misi yang harus dia emban hanya satu. Tangkap Evan Walker dan bawa kembali untuk diperiksa. Kelakuan Evan yang mengkhianati "bangsa"-nya sendiri menjadi pertanyaan besar untuk Vosch. Dia ingin memeriksa kerusakan sistem yang dialami oleh Evan. Ringer bertekad agar Vosch tidak pernah mendapatkan keinginannya. Ringer harus membunuh Evan Walker.
Sementara itu di rumah perlindungan, Zombie yang terluka ngotot untuk menyusul Ringer menuju gua perlindungan. Suatu tindakan bodoh karena dia tidak hanya harus melewati satu tapi dua wilayah yang dijaga oleh peredam. Peredam Urbana berhasil melumpuhkan Dumbo. Setelah Zombie melumpuhkan sang peredam Urbana, Zombie terpaksa melanjutkan perjalanan sendirian ke gua perlindungan. Zombie dan Ringer akhirnya bertemu kembali di tengah kekacauan dengan Pastor Peredam yang menjaga gua-gua perlindungan. Ringer banyak berbohong, tentu saja. Dia harus bertemu Evan Walker dan membunuhnya. Tapi Zombie ternyata tak semudah itu ditipu.
Tetapi tentu saja situasi selalu tidak sesuai rencana. Ringer gagal membunuh Evan karena dihalang-halangi Zombie. Evan pun menyerahkan diri demi melindungi Cassie dan yang lain. Tapi rencana Vosch juga tidak sempurna, Ringer pergi untuk melumpuhkan pasukan gelombang 5 yang diperintahkan untuk membunuh Cassie dkk. Sedangkan Cassie, didorong oleh perasaannya kepada Evan, dan kesedihan karena Sam yang sudah sangat berubah, membuat rencana penyusupan ke pangkalan Vosch bersama Ringer. Ringer setuju, karena dia juga ingin menghabisi Vosch.
Bagaimana penyusupan Cassie dan Ringer ke pangkalan? Apa yang terjadi pada Zombie, Sam, dan Megan setelah ditinggal Cassie dan Ringer? Vosch ternyata tidak hanya ingin menyelidiki Evan, tapi dia juga menghapus semua ingatan Evan, memperkuatnya dengan sistem ke-12, dan menjadikan Evan boneka peredam berbahaya yang punya satu tujuan. Menghabisi Ringer, dan penyusup satu lagi, Cassie, gadis lalat capung yang pernah dia cintai.
Nah, mari kita review...
Di Goodreads novel ini punya rating yang yaah, lumayan 3.63/5.00 ★. Tapi buat kami pribadi novel ini bisa dinilai 4.00-4.50 ★. Novel ini merupakan pamungkasnya. Kalau dibilang banyak yang berguguran, dari buku pertama juga sudah banyak yang berguguran. Vibe-nya secara keseluruhan dark and gloomy. Bukan novel yang ceria memang. Lagian apanya yang ceria kalau diinvasi alien terus diadu domba, iya kan? Tapi novel ini tentang survival, bertahan hidup, dan ya...benar kayak tulisan di sinopsis belakang buku: bukan alien masalahnya.
Di buku ketiga ini terungkap kalau alien yang ada itu hanya kesadaran, bukan alien dalam bentuk fisik. Kesadaran yang menyusup ke dalam diri manusia. Sebuah program yang ditanam ke dalam diri manusia. Jadi, yang dilawan di permukaan adalah ya...sesama manusia. Ketika gelombang 5 dibentuk dan dicuci otak, hal ini semakin menjadi nyata. Bahwa yang dilawan manusia ya sesama manusia itu sendiri. Adu domba alien. Suatu cara licik kuno tapi selalu berhasil tampaknya yah.
Oh ya, kami juga ingin membahas beberapa tokoh di novel ini. Cassie. Kenapa sih Cassie memilih pergi untuk menyelamatkan Evan? Kenapa dia tidak tetap di sisi Sam? Kalau menurut kami, itu karena Sam sudah berubah. Berubahnya banyak dan drastis. Sam yang sudah menjadi Nugget sudah bukan Sam yang Cassie kenal. Cassie sudah kehilangan Sam, dan Sam yang baru tidak terlalu butuh Cassie lagi. Alasan lain mungkin karena Cassie juga butuh tujuan. Saat Cassie kehilangan Sam, tujuan utama Cassie adalah menyelamatkan Sam yang disayanginya. Sekarang, saat Evan pergi, dan Sam tak membutuhkannya, tujuan Cassie berubah. Dia ingin menyelamatkan Evan yang dicintainya. Vosch juga menarik untuk dibahas. Vosch tidak mengerti kenapa Evan berkhianat. Vosch tidak bisa mengerti tentang cinta. Tapi kalau dilihat pada akhir kisahnya, sebetulnya Vosch juga terkena "masalah" yang sama dengan Evan. Vosch jatuh cinta pada Ringer. Ini terlihat jelas ketika dia mencoba membujuk Ringer untuk ikut dengannya pergi ke kapal induk.
Kami juga suka gaya penulisan yang punya banyak sudut pandang seperti di novel ini. Tidak ada tokoh protagonis tunggal. Semuanya tokoh utama yang punya kisahnya sendiri, ceritanya sendiri, dan sudut pandangnya sendiri. Kita jadi bisa tahu kenapa Cassie begini. Kenapa Ringer bertindak begitu. Bagaimana sebetulnya perasaan Sam. Apa yang ada di pikiran Ben. Atau apa yang terjadi pada Evan. Endingnya bittersweet banget, banyak pengorbanan.
Secara keseluruhan trilogi, trilogi The 5th Wave ini bagus banget menurut kami. Kami sih suka ya. Aksi-aksinya menegangkan dan seru. Emang vibe-nya dark sih, tapi tidak ada rasa putus asa di dalamnya. Semua penuh perjuangan sampai di titik darah penghabisan. Bahkan Ben yang pincang aja masih berjuang sekuat tenaga ketika dikepung musuh.
Kesimpulannya, menurut kami The Last Star ini novel pamungkas yang bagus. The 5th Wave ini juga seri yang bagus. Jempol banget deh buat Rick Yancey.
Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan klik link di bawah ini:
Quote
Bagi sebagian orang, kematian adalah bidan pembantu lahirnya keimanan. Bagi yang lain, kematian adalah algojo keimanan.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Kehidupan adalah lingkaran yang dibelenggu oleh rasa takut. Rasa takut terhadap predator. Rasa takut sang mangsa. Tanpa rasa takut, kehidupan tidak akan ada.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Aku tahu apa maksud Evan. Dan, tentu saja, aku juga tak mengerti apa maksud Evan. Ini dia, sesuatu di antara kami, sesuatu yang tak satu pun dari kami bisa mengidentifikasinya, ikatan tak terputus antara cinta dan takut. Evan adalah cinta. Aku adalah rasa takut.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Lebih dari jumlah pengalaman kita, kenangan kita adalah bukti realitas yang utama.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Pastor Peredam itu merasakan mereka di dalamku--kupikir mereka sudah pergi, kupikir aku sudah kehilangan mereka, tapi kau tak pernah kehilangan mereka yang mencintaimu, karena cinta itu konstan; cinta bertahan.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
"Kau tak berlari dari orang yang membutuhkanmu. Kau berjuang untuk mereka. Kau berjuang di sisi mereka. Berapa pun harganya. Apa pun risikonya."
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
"Tak peduli sebaik apa pun kau kenal seseorang, pasti masih ada bagian dari mereka tak kauketahui. Kau tak akan bisa. Sampai kapan pun. Ruangan tertutup. Entahlah."
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
"Kita tak bisa mencintai apa yang tidak kita ingat."
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Kau bisa menyukai sisi baik kita dan membenci sisi buruknya, tapi sisi buruk itu juga bagian dari kita. Tanpa itu, kita bukanlah kita.
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
"Oh, memangnya kau tahu apa? Berapa banyak yang benar-benar kauketahui, Ringer, dan berapa banyak yang kau 'ketahui' ternyata hanya omong kosong yang Vosch ingin kauketahui? Sebenarnya kau tak tahu apa-apa.Aku tak tahu apa-apa. Tidak ada yang tahu apa-apa."
~ The Last Star (Bintang Terakhir) by Rick Yancey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar