Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Rabu, 02 Juni 2021

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie - Semua Berawal dari Bau Kapur Barus

The Man in the Brown Suit ini bukanlah seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot yang sudah banyak dikenal pembaca. Buku ini masuk ke dalam serinya Colonel Race yang misterius. Setidaknya di buku ini masih misterius sih menurut kami. Tapi meskipun masuknya ke seri Colonel Race, tokoh utama di novel ini adalah seorang wanita muda bernama Anne Beddingfeld. Novel ini seru banget lho, dan cocok banget buat pembaca muda. Tapi sebelum review lebih lanjut, mari kita cek dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Anne Beddingfeld adalah putri dari Prof. Beddingfeld, seorang penyelidik dan penulis mengenai manusia primitif. Prof. Beddingfeld sangatlah jenius, tapi dia terlalu idealis dan terlalu hidup di masa lalu untuk menangani masalah-masalah modern dan praktis seperti makan, uang, atau kehidupan yang nyaman. Mereka sering kekurangan uang, dan karena ibu Anne sudah meniggal saat Anne masih bayi, Anne lah yang harus bergulat dengan urusan-urusan praktis kehidupan mereka. Saat prof. Beddingfeld meninggal karena pneumonia berat, Anne ditinggalkan hanya dengan 87 pound untuk menghadapi kehidupan masa depannya.

Anne sebatang kara, dan tidak punya uang banyak, tapi jiwa petualangan Anne sangat menggebu-gebu. Oleh karena itu, alih-alih menikah dan tetap tinggal dalam kenyamanan, Anne justru ikut Mr. Flemming, pengacara Prof. Beddingfeld ke London untuk mencoba kehidupan baru di sana. Petualangan Anne bermula di sebuah stasiun bawah tanah setelah sebuah wawancara kerja yang tidak berhasil. Rasa ingin tahu Anne membawanya hingga ke ujung peron yang saat itu ternyata hanya ada seorang pria saja. Si pria sepertinya baru dari luar negeri, mantelnya sewaannya masih berbau kapur barus. Anne sangat tidak suka dengan bau kapur barus, jadi dia sangat sensitif terhadap bau itu. Tapi entah mengapa, ketika pria itu menatap ke belakang Anne dia seperti ketakutan. Saking takutnya, dia mundur dan jatuh dari peron ke rel listrik, menyebabkannya tewas seketika. Setelahnya, ada pria lain yang mengaku sebagai dokter memeriksa pria yang jatuh tadi. Tapi dokter itu tidak tinggal sampai petugas datang, dia malah langsung pergi. Secarik kertas berbau kapur barus tercecer dari sakunya. Anne menganggap dokter itu sedikit janggal. Keesokan paginya, ternyata ada kasus lain yang tampaknya tidak berhubungan. Seorang wanita ditemukan tewas di sebuah rumah terpencil.

Gairah Anne untuk menyelidik sangat menggebu. Anne juga sangat cerdas, cerdik, dan pemberani. Penyelidikannya membawanya jauh, jauh sekali hingga ke kapal pesiar mewah yang membawanya ke Afrika Selatan. Petualangannya di atas kapal dan di Afrika Selatan sangat luar biasa dan gila sekali, serta berbahaya. Sudah beberapa kali Anne terancam nyawanya. Beberapa kali tertangkap atau nyaris tertangkap musuh. Tapi petualangan ini juga membuat Anne akhirnya bertemu dengan orang yang dicintainya. Tapi, apakah orang yang dicintainya itu ternyata penjahat? Si pria bersetelan cokelat, dokter pura-pura yang ditemuinya di stasiun, serta seorang sekretaris palsu yang sedang diburu banyak orang.


REVIEW

Novel The Man in the Brown Suit ini beda banget sama novel Agatha Christie seri Miss Marple ataupun Hercule Poirot. Lebih segar, dan banyak banget aksi-aksi fisik yang menantang. Jadi lebih seru. Kalau Miss Marple dan Hercule Poirot kan sudah berumur ya, jadi pemecahan misterinya lebih kayak charming atau kharismatik gitu. Aksi fisiknya yang sekelas pertarungan bisa dibilang sedikit. Tapi ini berdasarkan novel yang sudah kami review di blog ini yah. Mungkin nanti bisa berubah lagi seiring bertambahnya review. Sedangkan di novel ini Anne Beddingfield masih muda, semangat petualangannya sangat tinggi, dan sangat aktif. Ada disekap penjahat lah, ada ngejar-ngejar kereta yang lagi jalan lah, hampir kecebur ke laut lah, terjun ke jurang lah, hyaah banyak banget lah kejadian mendebarkannya. Novel ini seru dan mendebarkan.

Novel ini juga berbeda karena bumbu romannya lumayan banget. Bikin kita agak geregetan sih sama Anne. Anne juga spontan banget orangnya. Pikiran dan tindakannya cepat, bikin pembaca deg-degan sekaligus khawatir sama tindakan-tindakan yang diambilnya. Tapi meskipun menegangkan gaya cerita novel ini sebetulnya cukup kocak. Humor-humornya membuat pembaca tidak cepat bosan. Anne juga jadi sasaran lamaran banyak pria di novel ini. Jadinya makin dinamis dan kocak ceritanya. Nah, meskipun novel ini masuknya di seri Colonel Race, peran Colonel Race sendiri bisa dibilang minimal yah. Tokoh Colonel Race sendiri baru diperkenalkan ketika Anne sudah di atas kapal yang menuju Afrika Selatan. Meskipun nantinya ada kaitannya, tapi tetap saja perannya sangat minimal. Mungkin di novel-novel selanjutnya kali ya.

Novel ini punya rating Goodreads yang sangat bagus, 3.93/5.00. Kalau rating kami pribadi sih 5.00/5.00. Recommended banget apalagi buat teman-teman yang suka cerita misteri detektif yang berbau-bau petualangan dan banyak aksi-aksinya.


QUOTE

Betapa susahnya hidup ini. Laki-laki tidak akan mau berbaik hati pada kita bila kita tak cantik, sedang wanita tidak akan mau berbaik hati kalau kita cantik.

~ The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Aku memang belum dilamarnya, tapi dalam kepramukaan ada semboyan, "Siaplah Selalu!"

The Man in the Brown Suit (Pria Bersetelan Cokelat) by Agatha Christie


Baca juga review novel Agatha Christie lainnya:

Sabtu, 22 Mei 2021

The Rana Look (Paras Rana) by Sandra Brown - Ringan dan Romantis Walaupun Agak Shallow

The Rana Look ini adalah novel Sandra Brown pertama yang kami review di blog ini. Sandra Brown punya banyak banget karya yang bisa kita nikmati. Sandra Brown juga termasuk penulis legend dan novelnya sudah terbit dari tahun 1981 sampai tahun 2020 kemarin. Sebelum novel ini kami sudah pernah membaca seri Mason Sisters, Fanta C dan Adam's Fall, dua-duanya bagus dan kami suka. Kami juga sebetulnya penasaran dengan novel-novel thriller Sandra Brown. Semoga kami bisa segera membacanya dan memberikan review di blog ini.

The Rana Look ini sendiri sudah terbit dari tahun 1986. Kami cukup terkejut karena ceritanya timeless banget ya. Pas baca tidak berasa ini novel terbitan 1980-an. Latar ceritanya kayak modern-modern aja gitu. Novel ini punya cerita yang normal dan sederhana saja sebetulnya. Mari kita intip sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Buku ini bercerita tentang Rana, seorang supermodel yang sedang mengasingkan dirinya dari dunia model. Rana sudah lelah dengan dunia model yang melulu melihat kulitnya saja. Rana pun memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah kota kecil. Rana mengubah penampilannya secara drastis, baju longgar dan kacamata adalah andalannya. Rana biasa berpose seksi, jadi dia harus menutupi tubuhnya agar orang tak mengenalinya. Mata Rana juga adalah sesuatu yang sangat khas, Rana harus menyembunyikan warna matanya yang khas dengan kacamata berlensa gelap.

Rana menyewa kamar di sebuah rumah bergaya Victoria yang cantik. Rana jauh lebih bahagia sekarang dibandingkan saat dia masih aktif sebagai model. Tapi kedamaian Rana terancam dengan kehadiran Trent Gamblin, seorang pemain football profesional yang sedang memulihkan dirinya dari cedera. Rana tak bisa berbuat apa-apa karena Trent adalah keponakan dari pemilik rumah. Trent adalah pria yang seperti banteng, bukan hanya karena fisiknya yang gagah hasil olahraga keras yang menjadi profesinya, tapi karena sikapnya yang luar biasa kepada Rana. Trent tidak segan-segan merayu Rana secara terang-terangan, setiap hari, setiap saat. Rayuan-rayuan Trent sangat maut, sangat seksi, dan sangat seksual. Rana tentu saja berusaha keras menampik semua rayuan maut Trent.

Tapi lama kelamaan Trent benar-benar jatuh cinta kepada Rana. Masalahnya, Trent sudah jatuh cinta pada sosok Ana R, sosok samaran Rana yang sederhana dan tidak cantik. Bagaimana reaksi Trent ketika Rana harus menunjukkan siapa dia sebenarnya di hadapan Trent?


REVIEW

The Rana Look ini roman banget, dan roman yang sederhana. Cocok jadi bacaan hiburan yang ringan. Ceritanya cukup sensual. Sayangnya karakter Trent lama-lama jadi terasa shallow. Awal-awalnya sih seksi ya, bikin berdebar-debar. Trent ngejar-ngejar Rana banget. Pake push up topless lah, maksa ngajakin nonton lah, rayuan-rayuan mautnya juga fisik banget. Tapi kalau sepanjang novel tujuannya seksual terus kan ya monoton juga ya. Kayak ngga ada tujuan lain gitu lho. Ceritanya sih menurut kami lumayan bagus kok, enak, ringan, dan menghibur. Oh ya, cukup seksi juga. 

Rating Goodreads buku ini 3.51/5.00. Lumayan. Kami juga cenderung setuju. Buku ini lumayan kok. Terlepas dari sifat Trent yang begitu, buku ini lumayan oke. 


Buku ini masih tersedia untuk dipesan ya. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/k1Ko4fC9Qpb


Review Novel Roman Lainnya:

Kamis, 20 Mei 2021

Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan by Enid Blyton - Perkenalan Pertama Dengan Jo dan Petualangan yang Mendebarkan

Pertemuan pertama kami dengan tokoh Jo yang mirip George ini adalah di seri Lima Sekawan yang berjudul Sarjana Misterius. Di buku itu kami sebel banget sama George. George jadi tokoh yang ekstra menyebalkan karena kehadiran Jo. Nah, seharusnya, sebelum Sarjana Misterius buku ini dulu yang kita baca, Lima Sekawan: Jo Anak Gelandangan. Inilah awal mula pertemuan anak-anak Lima Sekawan dengan Jo.

Buku ini diawali dengan George yang datang menjemput kawan-kawannya di stasiun. Mereka rencananya akan berlibur dua minggu di Pondok Kirrin. Liburan yang lebih singkat dari biasanya karena sebelumnya anak-anak kecuali George berlibur ke Prancis. Tapi liburan kali ini meskipun singkat tapi juga akan berbeda. Karena Bibi Fanny dan Paman Quentin juga akan pergi berlibur. Jadi anak-anak akan tinggal sendiri di Pondok Kirrin bersama Joanna, juru masak mereka. Mereka pikir, dengan masa liburan yang singkat, rasanya tidak mungkin akan ada petualangan. Tapi tentu saja pasti ada saja hal yang terjadi.

Ketika anak-anak Lima Sekawan sedang bersantai-santai di pantai, di sinilah mereka bertemu dengan Jo. Jo saat itu sedang jalan dengan ayahnya, dan tampilan mereka memang seperti gelandangan. Kotor dan bau. Anak-anak sebetulnya ingin menghindari Jo, tapi Jo termasuk nakal juga karena dia yang menghampiri tempat anak-anak Lima Sekawan dan mengusik mereka. Jo juga membuat kesal George karena rupa mereka sangat mirip, sama-sama tomboy. Jo bahkan sempat dikira laki-laki oleh mereka. Timmy pun terlalu cepat akrab dengan Jo, salah satu hal lagi yang membuat George tidak suka pada Jo.

Tapi malam-malam setelah kepergian Bibi Fanny dan Paman Quentin ternyata menjadi malam yang menegangkan. Ada wajah di jendela lantai dua yang dilihat Anne, ruang kerja Paman Quentin didobrak dan diacak-acak. Puncaknya, George dan Timmy diculik! Penculiknya ternyata cukup serius dan mengincar catatan ilmiah Paman Quentin. Anak-anak sekarang harus mencari cara untuk menemukan dan membebaskan George dan Timmy. Dan kunci dari semua misteri ini ternyata terletak pada Jo, sang anak gelandangan yang tadinya mereka hindari.


Kisah di buku ini secara mengejutkan ternyata sangat seru dan menegangkan. Dan menurut kami ada sedikit bumbu roman ala remaja yang masih polos banget, membuat ceritanya jadi lebih menarik lagi. Rating Goodreads untuk buku ini juga bagus, 3.99/5.00. Untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Memang bagus banget sih. Dari buku-buku Lima Sekawan yang sudah kami review di blog ini, buku ini adalah salah satu buku Lima Sekawan yang menjadi favorit kami. Recommended.


Cek juga review novel Lima Sekawan yang lain di bawah ini:

Jumat, 14 Mei 2021

Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child - Niatnya Hanya Mau Kencan Tapi Malah Terjebak Fitnah

Kali ini yang kami baca adalah buku ke-18 dari Seri Jack Reacher, Never Go Back. Never Go Back ini sudah dibuat versi filmnya dan dibintangi oleh Tom Cruise. Tapi kami belum nonton sih. Karena sudah lama memang tidak nonton film lagi. Mungkin nanti kalau nonton kita akan bikin post Buku vs Film. Never Go Back ini vibe-nya sama kayak The Enemy, penuh dengan teka-teki dan lingkupnya di kalangan militer. Bedanya, di sini Jack Reacher sudah tua dan seharusnya dia sudah keluar dari militer. Tapi dia aktif lagi karena dijebak oleh sebuah kasus. Coba kita lihat sedikit plotnya.

Setelah telfon-telfonan dengan Major Susan Turner, sang Commanding Officer baru di unit Reacher yang dulu, Reacher jadi penasaran dengan orangnya. Reacher sangat menyukai suara Turner, dan hanya berdasarkan rasa penasaran inilah Reacher memutuskan untuk datang ke markas lamanya, 110th MP, di dekat Washington, D. C. 

Awalnya semua berjalan lancar-lancar saja. Tapi ternyata Reacher terjebak. Susan tidak ada, digantikan oleh Colonel Morgan. Bukan itu saja kejutan yang didapatkan Reacher. Reacher juga tiba-tiba didakwa dengan dakwaan serius. Bukan hanya satu tapi dua kasus sekaligus. Siap menggigitnya dan menggiringnya ke pengadilan militer. Masalah belum selesai, Colonel Morgan juga mengaktifkan kembali status Reacher di kemiliteran. Reacher juga tidak bisa pergi kemana-mana. Tapi masih ada masalah lain. Ada orang-orang yang dengan sengaja mengancamnya dan menyuruhnya pergi. Semua masalah itu sangat aneh, seolah-olah dirancang agar Reacher takut dan langsung melarikan diri. Ketika merasa terancam, seseorang bisa lari atau melawan. Reacher tidak lari, dia melawan.

Reacher menemukan kecurigaan bahwa Turner kemungkinan besar juga dijebak, sama seperti Reacher. Kasus Turner lebih serius karena berupa kasus penggelapan. Tapi semua kasus, meskipun solid tapi sangat aneh. Telah terjadi sesuatu di Afghanistan yang sepertinya sangat mencurigakan, dan Turner sedang dalam penyelidikan awalnya. Sepertinya hal inilah yang memicu jebakan berantai kepada Turner dan Reacher. Sepertinya ada orang-orang yang sangat berpengaruh yang merasa terancam karena penyelidikan Turner. 

Reacher hanya kebetulan menghubungi Turner pada waktu yang salah. Dan sebuah kebetulan juga Reacher datang kembali ke markas 110th MP karena dia sangat ingin bertemu dengan Turner. Hanya sebuah niat kenalan dan kencan kalau memungkinkan. Tapi bukan Reacher namanya kalau dia tidak bisa melawan dan melakukan penyelidikannya sendiri. Dengan perencanaan dan taktik yang dibuat sepresisi mungkin, Reacher berhasil membebeaskan Turner. Mereka kabur untuk melakukan penyelidikan sendiri serta membersihkan nama mereka.


Seperti novel-novel yang sebelumnya, novel ini juga seru dan menegangkan. Action dan kejar-kejarannya lumayan banyak. Menegangkan. Sisi romance-nya juga lumayan kuat di novel ini. Padahal di novel ini Reacher udah lumayan berumur lho. Di buku sebelumnya yang kami baca dimana Reacher masih muda malah romancenya boleh dibilang sedikit banget, lebih banyak actionnya. 

Oh ya, yang kami baca ini novel versi bahasa Inggris. Menurut kami oke-oke aja kok bahasa Inggrisnya, tidak terlalu rumit dan enak dibaca. Di buku ini juga ada bonus material, cerpen High Heat dan cuplikan dari novel Reacher berikutnya, Night School. High Heat menceritakan kisah Reacher saat dia masih remaja dan tanpa sengaja terlibat dalam suatu urusan kejahatan. Nuansa ceritanya panas, karena emang latar belakangnya musim panas New York yang lagi panas-panasnya. Reacher muda masih cukup spontan dalam bertindak. Mungkin bisa dibilang agak reckless dan agak gampang mencampuri urusan orang lain. Belum lagi cukup keras kepala. Pengalamannya tinggal di kompleks militer memang melatih Reacher dalam situasi tertentu, tapi kayaknya juga bikin dia over PD. Tapi overall, High Heat ceritanya bagus sih. Seru dan menegangkan.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.05/5.00. Kalau untuk kami pribadi ratingnya 4.50/5.00. Bagus. Recommended. Kalaupun ada kekurangannya cuman satu sih menurut kami. Bener-bener tidak habis pikir, ngapain pergi jauh-jauh hanya karena suara di telefon? Rasanya tidak percaya aja kalau seorang Jack Reacher bisa kayak gitu. Tapi mungkin malah disitu ya pesonanya. 

Novel ini saat ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/jack-reacher-18-never-go-back-by-lee-child-english

Buat yang mau cek review Jack Reacher sebelumnya bisa cek postingan di bawah ini:


Quote

A person either runs or he fights. It's a binary choice, and I'm a fighter.
~ Jack Reacher 18: Never Go Back by Lee Child

Senin, 10 Mei 2021

Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn - Saat Pembunuhan Terjadi di Rumah Sendiri

Yeaay, akhirnya bisa mereview seri novel favorit lagi. Seri Lady Julia. Kami juga sudah mereview buku pertama dan buku ketiganya yah. Bisa dilihat di link postingan di bawah ini:

Ada keseruan apakah di buku kedua ini? Yang pastinya ceritanya memang seru banget. Coba mari kita lihat sedikit plotnya.

Setelah pengalaman traumatis di buku pertama, Lady Julia memutuskan untuk pergi ke Italia dalam rangka memulihkan diri. Di Italia ada saudara-saudara laki-lakinya yang bisa menghiburnya, Lysander dan Eglamour (Plum). Di Italia juga ada Alessandro, teman kakaknya, yang sepertinya cukup menaruh perhatian kepada Julia. Julia sebetulnya bisa saja berlama-lama di Itali kalau bukan karena surat dari Ayahnya datang dengan nada ancaman. Lord March meminta agar anak-anaknya segera pulang dan merayakan natal di Bellmont Abbey, estat keluarga March. Lysander ngotot tidak mau pulang, dia takut. Ayah mereka marah-marah karena Lysander diam-diam menikah tanpa sepengetahuan keluarga. Tapi mereka tidak bisa menunda, mereka harus pulang meski enggan. Alessandro pun diajak ikut serta dan menjadi tamu mereka.

Sebenarnya Julia sedikit berharap-harap cemas. Selama di Italia Brisbane tak sedikitpun mengirimkan kabar. Itulah kenapa Julia sangat terkejut ketika dia bertemu kembali dengan Brisbane yang menjadi tamu keluarga juga. Julia terkejut bukan hanya karena bertemu kembali, tapi juga karena sekarang Brisbane memiliki gelar viscount dan sudah bertunangan! Kejutan apa ini? Ayahnya dan Brisbane juga tampak seperti menyimpan sebuah rahasia.

Tapi bukan keluarga March kalau tidak ada kehebohan. Perayaan natal yang harusnya gembira tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika salah satu tamu ditemukan tewas berdarah-darah dan sepupu Julia menjerit histeris di dekat mayatnya. Tidak hanya itu, mereka juga terjebak di estat tanpa jalan keluar akibat badai salju yang menutup akses jalan dan komunikasi dengan dunia luar. Sekali lagi, Julia dan Brisbane harus bekerja sama untuk memecahkan kasus ini dan menemukan siapa pembunuhnya. Tapi pembunuhan bukanlah satu-satunya masalah yang harus mereka pecahkan. Ada juga pencurian kalung berharga, anjing yang dibius, sepupu Julia yang diracuni, dan hantu-hantu yang berkeliaran! Belum lagi persaingan cinta yang memanas dan rahasia-rahasia yang tak kalah panasnya.


Buku kedua ini seru! Serunya pake banget! Kejahatannya kompleks dan penjahatnya ada banyak! Sungguh sangat tidak disangka-sangka sih peranan masing-masing penjahat di buku kedua ini. Apa jadinya kan kalau beberapa orang jahat (yang menyamar jadi orang baik-baik) disatukan dalam satu tempat. Semuanya punya agenda masing-masing dan menjalankan agendanya masing-masing. Semuanya mengambil kesempatan yang ada untuk menjalankan aksinya. Memanfaatkan kehebohan yang ditimbulkan kejahatan sebelumnya untuk memuluskan kejahatannya sendiri. Ceritanya epic banget sih ini.

Kami juga suka banget dengan tokoh-tokohnya. Lady Julia yang sassy, witty, tapi juga anggun dan caranya cemburu juga sangat berkelas. Lady Julia juga sangat profesional menurut kami. Brisbane yang keras, cekatan, dan cerdas, tapi juga sangat hot. Kami juga suka banget sama tokoh sang kepala pelayan, Aquinas, dan pelayan pribadi Lady Julia, Morag. Ya ampun ya, mereka berdua itu menambah dinamis cerita yang luar biasa dengan sifat-sifat dan kelakuan yang unik. Morag yang galak, cekatan, setia, tapi juga bisa licik. Aquinas yang tampak tenang-tenang saja menghadapi kelakuan heboh tuan dan nyonya rumah serta para tamu, tapi selalu bisa diandalkan dan selalu punya jawaban-jawaban cerdas. Percayalah, tokoh-tokoh di novel ini tidak ada yang bisa dipandang sebelah mata.

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.04/5.00. Rating kami pribadi sih 5.00/5.00 yah. Recommended banget deh.

Buku ini saat ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

Quote

Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.
~ Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kurasa waktu bisa mengubah seseorang," ujarku.
"Waktu dan penyesalan," koreksi Ayah.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kau tahu, Brisbane, jika kau bermaksud membuatku cemburu dengan membawa wanita itu ke sini, kau jelas gagal. Sungguh disayangkan. Dia boleh memilikimu, dengan restuku."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Sungguh menakjubkan bagaimana kata-kata bisa langsung melukai seseorang tanpa meninggalkan jejak. Orang akan menduga luka semacam itu akan meninggalkan bekas.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Dia cedera. Kenapa dia bertanding?" tanya Violante sambil menunjuk Brisbane.
"Karena, sama seperti semua pria, dia angkuh," jawabku.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Tapi, aku tidak sudi menjalani hidup yang dihantui oleh hal-hal yang mungkin terjadi.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Aku benar-benar bertekad menjadi diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan menggunakan bakat serta kemampuan untuk mengerjakan banyak hal yang berguna.
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Siapa yang menginginkan kesuraman rembulan jika kau sudah disilaukan sinar mentari?
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Kita tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan, tapi kita tetap saja melakukannya. Kita terlahir dengan naluri, tapi ketika pria datang, kita hanya mendengar suaranya, bukan suara hati kita."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

"Tapi kau harus mengerti. Aku tidak pernah menginginkan pria mengorbankan apa pun untukku. Aku ingin dia merasa bahwa dengan memenangkanku, dia memenangkan segalanya. ..."
Lady Julia 2: Silent In The Sanctuary by Deanna Raybourn

Selasa, 04 Mei 2021

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie - Semua Berawal Dari Dokter Gigi

Novel One, Two, Buckle My Shoe terbit pertama kali pada bulan November 1940 di UK. Di Amerika, novel ini terbit pada bulan Februari 1941 dengan judul The Patriotic Murders. Edisi paperback kemudian terbit lagi tahun 1953 dengan judul An Overdose of Death. Di novel ini kita bisa membaca penyelidikan detektif Hercule Poirot dan Kepala Inspektur Polisi Japp.

Semua berawal dari dokter gigi. Kalau ada satu hal yang paling membuat seorang detektif hebat seperti Poirot tak berdaya, hal itu adalah dokter gigi. Posisi tak berdaya saat pemeriksaan gigi ternyata adalah suatu hal yang mengerikan bagi Poirot. Tapi toh dia tetap melakukan pemeriksaan rutinnya. Tapi dasar detektif, tak ada detail apa pun yang luput dari perhatiannya. Setiap pasien di ruang tunggu yang kebetulan menunggu bersama dengannya tak luput dari perhatian Poirot. Seperti apa rupanya, bagaimana sikapnya, hingga bagaimana kesan yang mereka timbulkan. Ini berlangsung terus bahkan sampai Poirot akhirnya pulang. Di saat terakhir, Poirot masih sempat mendapatkan kesan dari seorang wanita yang baru saja keluar dari taksi. Wanita ini mendapat perhatian Poirot bukan karena apa-apa, tapi karena sepatunyanya baru tapi sangat jelek untuk selera Poirot. Sepatu kulit mahal dengan gesper yang sangat besar. Gesper itu bahkan rusak karena tersangkut saat dia keluar dari taksi.

Tapi peristiwa dan orang-orang menarik yang ditemui Poirot di dokter gigi mungkin akan berlalu begitu saja seandainya Poirot tidak mendapatkan kabar menggemparkan. Dokter gigi Poirot tewas! Sang dokter gigi ditemukan tak bernyawa dengan sebuah luka tembak di pelipis kanan. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya. Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Salah satu pasiennya kemudian ditemukan tewas karena kelebihan dosis obat bius. Tak lama kemudian, seorang wanita menghilang. Wanita dengan gesper sepatu jelek yang Poirot lihat saat itu. 

Pembunuhan yang berbelit, motif pembunuhan yang tampak tumpang tindih, belum lagi tokoh-tokoh yang terlibat berhasil membuat novel ini sangat seru untuk dinikmati. Sifat tokoh-tokoh di dalamnya juga mampu memancing emosi banget, banyak yang ngeselin. Poirot sendiri aja sempat kebingungan, walaupun akhirnya terpecahkan juga kasusnya. Dengan susah payah. Tapi memang ya, kadang penjahat itu suka terlalu kepedean. Dengan pedenya menantang sang detektif tepat di depan hidungnya. Sudah seperti menggoyang-goyangkan ikan di depan hidung kucing. Meskipun kucingnya ditutup matanya, toh kan tetap tercium baunya. Menurut kami kasusnya lumayan kompleks ya ini, banyak yang terlibat, dan banyak motif yang berbeda-beda dari tiap tokohnya. Pembaca jadi agak sulit juga kalau mau menebak-nebak pelakunya.

Rating Goodreads buku ini 3.79/5.00. Tapi, kalau rating pribadi kami ada di 4.50/5.00. Ceritanya menarik dan seru, kasusnya cukup kompleks dan bikin penasaran. Recommended.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini.

https://www.tokopedia.com/olakalik/one-two-buckle-my-shoe-by-agatha-christie


Quote

Kita semua cenderung menghindari kenyataan, tapi itu sikap pengecut.

~ One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Dia tergolong orang yang terlalu sering bertindak keliru, sehingga untuk menghindari dampratan, dia cenderung berbohong tentang segala sesuatu, dan kebohongan itu sering dilakukan di luar kesadaran.

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Ah, betul juga kata pepatah. Kalau berpacaran, dua orang itu cukup. Kalau bertiga? Bubar..."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Saya tidak memihak siapa-siapa. Saya hanya berpihak pada kebenaran."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Tidakkah Anda menyadari, Poirot, bahwa keselamatan dan kesejahteraan seluruh bangsa ini tergantung pada saya?"

"Saya tidak berkepentingan dengan bangsa, Monsieur. Saya berkepentingan dengan pribadi-pribadi yang masing-masing memiliki hak untuk tidak diambil nyawanya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


"Dunia sekarang milik kalian. Surga baru dan bumi baru. Dalam dunia kalian yang baru, Anak-anak, biarkanlah ada kebebasan dan biarkanlah ada rasa belas kasihan...hanya itu pesan saya."

One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) by Agatha Christie


Baca juga:

Minggu, 25 April 2021

Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton - Semua Anak Nakal Akan Mendapatkan Pelajarannya Masing-Masing

Buku kelima dari Seri Kumbang punya judul Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain. Sudah bosan dengan Seri Kumbang? Jangan! Seri Kumbang memang banyak jilidnya, ada delapan jilid. Tapi bukunya kecil kok, ceritanya juga cerpen-cerpen pendek untuk anak-anak yang banyak ilustrasinya. Ceritanya sederhana, menghibur, tapi juga selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap ceritanya. Kita juga bisa baca dari jilid berapa pun. Tidak harus berurutan. Oh iya, yang mau intip jilid Seri Kumbang lain yang sudah kami review bisa ke postingan di bawah ini:

Di buku kelima ini ada 8 cerita pendek yang bisa dinikmati. Mari kita intip satu per satu


Tiga Permintaan

Tiga Permintaan bercerita tentang dua anak kecil, Elsie dan Bobby. Ketika sedang duduk-duduk di padang rumput tepi hutan mereka secara kebetulan menangkap peri mungil. Sebuah keberuntungan untuk Elsie dan Bobby, tapi sebuah kemalangan untuk sang peri kecil. Elsie tidak mau melepaskan si peri kecil dan malah meremasnya dengan kencang. Si peri harus mengabulkan tiga permintaan mereka kalau dia mau dilepaskan. Tentu saja si peri terpaksa mengabulkan keinginan mereka. Tapi Elsie dan Bobby adalah anak nakal yang sering bertengkar. Tentu saja mereka akan menjadi kurang bijaksana menggunakan permintaan mereka. Apa saja yang mereka minta pada sang peri?


Charlie Si Pembohong

Sesuai judulnya, ada seorang anak bernama Charlie yang merupakan seorang pembohong. Charlie senang mencontek, berbohong dimana-mana, termasuk di sekolah dan bahkan ketika sedang bermain. Tapi, pada akhirnya Charlie kena batunya. Suatu hari, Charlie tiba-tiba saja tersasar di suatu tempat yang sangat aneh dan mengerikan. Orang-orang di sana berwajah tidak menyenangkan, terlihat licik dan terlihat sering bergerombol, seperti sedang merencanakan suatu tipu muslihat. Ternyata tempat itu bernama Kampung Bangsa Penipu. Semua anak-anak yang ada di sana dilatih untuk menjadi penipu, pencuri, pencopet dan semua hal-hal buruk lain. Charlie harus memilih salah satu kelas dan belajar di sana. Tapi Charlie yang pembohong ternyata sangat ketakutan dan ingin pergi dari kampung itu. 


Pantas Jadi Tukang Sapu

Cerita yang satu ini sangat cocok untuk anak-anak agar belajar rajin membersihkan diri. Ada seorang anak bernama Dick yang sangat jorok. Muka Dick selalu kotor, bajunya kotor, dan Dick jarang mandi. Penampilannya sudah seperti tukang sapu cerobong asap yang penuh jelaga. Saking kotornya, gurunya tidak mengijinkan Dick masuk kelas sebelum Dick mandi dan bersih-bersih. Tentu saja Dick jadi kesal. Tapi, bukannya pulang dan mandi, Dick malah main ke hutan di dekat rumahnya. Tapi belum jauh dia berjalan, dia malah ditangkap para kurcaci. Rupanya mereka salah mengira kalau Dick adalah tukang sapu cerobong yang sedang mereka tunggu-tunggu untuk membersihkan cerobong asap mereka yang sedang mampet. Meskipun Dick sudah memberontak, para kurcaci tidak percaya kalau Dick bukan tukang sapu karena tampangnya yang jorok. Dick pun dikurung di rumah mereka dan baru boleh keluar setelah membersihkan cerobong rumah mereka. 


Pak Topple dan Sebutir Telur

Cerita yang satu ini adalah cerita yang sangat bagus untuk memberikan pelajaran tentang bahayanya sebuah gosip dan prasangka. Di suatu tempat ada seseorang kurcaci baik hati yang bernama Pak Topple. Pak Topple ini bertetangga dengan Pak Plod yang seorang polisi. Pada suatu hari, bibi Pak Topple hendak bertamu ke rumah, dan Pak Topple ingin membuat kue yang enak untuk menjamunya. Tapi ternyata telur yang Pak Topple miliki sudah busuk. Pak Plod, tetangganya memelihara ayam dan bertelur banyak. Pak Topple berharap Pak Plod mau menjual kepada Pak Topple. Tapi ternyata Pak Plod sedang sibuk mengatur lalu lintas. Pak Topple pun menghampiri Pak Plod untuk minta izin, dan Pak Plod mengizinkan untuk mengambilnya langsung, dan silahkan memilih yang paling besar dan paling bagus. Pak Topple pun segera pergi untuk mengambil telur itu. Pak Topple memanjat pagar yang memisahkan halaman rumahnya dengan halaman rumah Pak Plod. Pak Topple tidak menyangka kalau kelakuannya memanjat pagar dan mengambil telur itu dilihat oleh Nyonya Suka Berbisik yang menyangka Pak Topple mencuri telur Pak Plod. Tapi bukannya langsung bertanya ke Pak Topple atau Pak Plod, Nyonya Suka Berbisik malah menyebarkan berita tidak benar itu ke Tuan Suka Bicara. Gosip tidak benar pun lalu menjalar sampai jauh, mulai berubah menjadi buruk, dan penyebar gosip pertamanya pun sampai tidak ketahuan siapa.  


Masalah Sepele

Kalau ada anak yang menyepelekan sebuah masalah kecil hingga menyebabkan banyak masalah besar, maka Betty lah pelakunya. Betty menyepelekan tali sepatunya yang lepas. Ibunya sudah berkali-kali menyuruh Betty membetulkannya. Tapi Betty terlalu menyepelekannya. Betty bahkan pergi bermain mengenakan sepatu itu, padahal talinya masih lepas. Tentu saja, sepatu itu lepas ketika Betty harus lari karena dikejar anjing. Dan sepatu yang lepas itu pada akhirnya menjalar menjadi sebuah kecelakaan besar yang kacau balau dan menyebabkan banyak kerugian pada orang-orang lain. 


Baskom Cuci Bu Cepat

Tickle adalah seorang peri kecil. Suatu hari, Tickle pulang ke rumah dan melewati rumah Bu Cepat, seorang tukang sihir. Tickle pun sedang kumat nakalnya, dia ingin mengintip isi rumah Bu Cepat. Bu Cepat saat itu sedang tidak di rumah. Tickle melihat sesuatu di atas meja yang membuatnya kegirangan. Di atas meja ada baskom cuci ajaib milik Bu Cepat yang bisa mencuci sendiri pakaian-pakaian kotor, cukup dengan menggunakan mantra sederhana. Tickle pun sangat tergoda untuk meminjam. Dia punya banyak pakaian kotor yang bertumpuk di rumah. Dengan nakalnya, Tickle meminjam baskom ajaib itu tanpa izin. Tapi ternyata baskom itu benar-benar ajaib, dan punya caranya sendiri untuk menangani anak nakal seperti Tickle.


Sally Ceroboh dan Tabby Jujur

Konsep cerita ini mirip sama cerita Yang Mana Dia? di Seri Kumbang 3: Monyet Mike. Jadi ceritanya, Nenek Suka Pergi hendak pergi dua hari lamanya. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak terlalu suka meninggalkan rumahnya, karena dia tidak suka kalau rumahnya jadi berdebu. Dia harus mencari orang yang mau datang dan membersihkan rumahnya setiap hari selama dia pergi. Sally Ceroboh menawarkan dirinya. Sally tahu kalau Nenek Suka Pergi akan membayar dengan bayaran yang besar. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak suka memberikan kepercayaan kepada Sally, karena dia tahu Sally ceroboh dan suka asal saja membereskan rumah. Nenek Suka Pergi lebih suka kalau Tabby yang membereskan rumahnya. Tapi dia tidak punya waktu untuk mencari Tabby. Dengan terpaksa dia menyerahkan perihal beres-beres kepada Sally. Tapi, Nenek Suka Pergi sudah menyiapkan cara pembayaran yang memastikan bahwa rumahnya sudah dibereskan dengan benar. Hanya orang yang membereskan dengan seksama lah yang akan mendapatkan bayarannya.

Kena Batunya

Ada seorang anak, namanya Jimmy. Jimmy senang membual. Kalau ada temannya yang bercerita punya sesuatu, Jimmy akan membual kalau dia juga punya hal yang sama tapi lebih bagus dan lebih hebat. Lama kelamaan, teman-temannya Jimmy jadi kesal sekali. Mereka pun mencari cara agar Jimmy menghentikan bualannya. Mereka pun memutuskan untuk mengikuti cara Jimmy. Mereka ikutan suka membual hingga membuat Jimmy kesal.


Buku kelima ini masih setema sama buku keempatnya, banyak anak-anak dengan sifat buruk. Tapi kemudian mereka mendapatkan pelajarannya dan tentu saja berhasil merubah sifat buruk mereka. Bagus sebagai bahan contoh ke anak-anak kalau ada sifat-sifat yang tidak baik yang seharusnya mereka jauhi.


Quote

"Ah, itu kan masalah sepele, Bu. Aku masih ingin membaca. Nanti saja kancing itu kupasang," tambah Betty.

"Betty, hal-hal yang sepele sering kali sama pentingnya dengan hal-hal yang nampaknya besar," ucap ibunya.

~ Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton

Kamis, 15 April 2021

Graphic Novel James Patterson Maximum Ride #3 - Tentang Manusia Rekayasa Genetika dan Penemuan Jati Diri

Kali ini mau review sebuah Graphic Novel, alias novel grafis, alias komik yang diangkat dari novel. Ini mirip-mirip konsepnya sama komik A Dream of Red Mansion yang sudah pernah kami review juga. Sayangnya, ini komik berseri dan kami langsung membaca jilid 3-nya. Apakah bisa dibaca loncat-loncat? Seperti kebanyakan komik berseri, sebaiknya dibacanya berurutan saja yah. Tapi yah, bisa saja sih tetap dinikmati. Kami cukup menikmati kok membacanya.

Jilid ketiga ini langsung dibuka dengan pertarungan seru rombongan Max, yang merupakan manusia burung dengan segerombolan Eraser, Manusia serigala. Tapi kali ini Erasernya ternyata juga punya sayap dan bisa terbang. Pertarungan berlangsung sengit, dan Fang terluka parah. Mereka terpaksa ke rumah sakit. Tentu saja implikasinya jadi besar. Rombongan Max pun didatangi oleh FBI yang dipimpin oleh Anne Walker. Banyak pertanyaan yang mereka harus jawab. Meskipun Max sangat ingin cepat-cepat kabur bersama rombongannya, tapi pada kenyataannya mereka juga butuh tempat berlindung, dan Anne menawarkan tempat berlindung yang sempurna untuk mereka. 

Walaupun pada akhirnya Max menerima tawaran Anne, tetap banyak masalah yang harus diselesaikan oleh Max. Mereka melakukan penyelidikan, Max juga harus melawan bayangan Eraser di dalam dirinya, belum lagi Anne yang bukan saja memberikan tempat tinggal, tapi juga memasukan mereka semua ke sekolah. Mampukah Max dan rombongannya berbaur dengan anak-anak lain yang manusia biasa? Bisakah Max mengabaikan rasa kesalnya pada Anne karena merasa posisinya tergantikan?

Sejauh ini kami suka sih ya sama ceritanya. Sepertinya komik ini lumayan seru. Sayangnya kami belum membaca novelnya, jadi tidak bisa membandingkan isi ceritanya. Semoga sih ke depannya bisa mendapatkan jilid lainnya atau novelnya langsung.

Komik ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/james-patterson-maximum-ride-3-graphic-novel-by-narae-lee


Sabtu, 10 April 2021

Lady Julia 1: Silent In The Grave by Deanna Raybourn - Misteri Rumah Tangga Yang Berliku dan Cinta yang Mematikan

Akhirnya kami bisa mereview buku pertama dari seri Lady Julia. Sebelumnya, kami sudah mereview buku ketiga seri Lady Julia: Silent on the Moor, sejak saat itu kami jatuh cinta sama seri ini. Kami suka banget sama seri novel ini karena ceritanya bagus banget. Tokoh-tokohnya cerdas, tapi kelakuannya juga bisa kocak, sassy, penuh humor, tapi juga bisa anggun. Ceritanya juga cukup kompleks dan seru. Novel yang sangat menghibur dan jauh dari kata membosankan.

Oh ya, seperti yang kami sudah sebutkan di review sebelumnya, meskipun berseri, seri Lady Julia ini tidak masalah kalau dibacanya tidak berurutan. Setiap novel kasusnya berbeda. Yang berurutan cuman kisah cintanya Lady Julia dan Nicholas Brisbane yang menggemaskan. Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat sedikit plot buku pertama seri Lady Julia 1: Silent in the Grave ini. 

Cerita berawal dengan pingsannya Sir Edward Grey, suami Lady Julia. Sir Edward tumbang di tengan-tengah acara dan disaksikan banyak tamu undangan. Sir Edward memang sudah lama sekali sakit. Keluarga Grey semua punya penyakit keturunan yang sangat berat, dan Sir Edward bukanlah pengecualian. Tapi ternyata, serangan penyakitnya kali ini cukup fatal. Sir Edward Grey pun wafat tidak lama setelah dia pingsan. 

Saat itu, yang menolong Sir Edward adalah Brisbane. Julia bertemu dengan Brisbane pertama kalinya di depan suaminya yang sedang sekarat. Masalahnya, Brisbane di situ bukanlah tamu biasa. Edward menyewanya untuk menyelidiki siapa orang yang menginginkan kematiannya dan mengirim surat ancaman kepadanya. Brisbane mencurigai kalau Edward dibunuh. Tapi saat mengungkapkan kecurigaannya ini kepada Julia, Brisbane malah mendapatkan tanggapan dingin dan pedas. Kasus kematian Edward terpaksa lepas dari tangannya.

Hingga satu tahun kemudian, Julia tanpa sengaja menemukan surat ancaman yang pernah disebutkan Brisbane. Sekarang dia baru percaya kalau memang mungkin suaminya dibunuh oleh seseorang. Julia butuh kebenaran, dan dia terpaksa menemui Brisbane dan memintanya untuk menyelidiki kasus Edward lagi. Brisbane cukup berat hati, karena kasus ini sudah dibiarkan terlewat lama. Sulit untuk mencari petunjuk lagi, dan jenazah Edward pun sudah tidak mungkin untuk diautopsi.

Tapi tentu saja akan selalu ada jalan. Penyelidikan-penyelidikan dilakukan, ada orang-orang yang bisa diminta keterangannya, entah dengan muslihat atau terus terang, dan ada barang bukti yang ditemukan. Tapi Brisbane yang kuat dan terlihat galak ternyata juga punya kelemahan yang mampu melumpuhkannya. Julia sendiri terlalu aktif menyelidiki, dengan gayanya sendiri, yang tentu saja membuat Brisbane keberatan.

Kebenaran pun perlahan-lahan mulai terungkap. Ternyata banyak orang yang diam-diam menyimpan dosa-dosa mematikan, keinginan untuk membunuh, keinginan untuk menyakiti. Ada kisah cinta yang rumit, penuh pengkhianatan, penuh kebohongan dan tipu daya. Sanggupkah Julia menghadapi kenyataan kehidupan rumahtangganya yang ternyata memilukan dan menyakitkan? Apa yang akan dia lakukan setelah semua kebenaran terungkap? Tapi ternyata, nyawa Julia sendiri tidak aman. Julia berada dalam bahaya besar, dan Brisbane sudah merasakannya.


Cerita di novel ini ternyata cukup mengejutkan juga. Rasanya sih kasusnya lebih rumit dari buku ketiganya yah. Melibatkan banyak tokoh, banyak kisah yang terpisah-pisah dan tampak tidak nyambung tapi sebetulnya merupakan satu jaring sebab akibat. Kasusnya pun sebenarnya tidak hanya satu, tapi ada beberapa dan saling berkaitan. Kebenarannya pun cukup mengejutkan, sebuah pukulan berat untuk Julia sebetulnya. Di buku pertama ini Lady Julia juga masih keliatan kalem, belum yang se-sassy atau seberani di buku ketiga. Tapi, meskipun Julia masih kalem, ceritanya tetap seru dan penyelidikan-penyelidikannya sangat menarik.

Rating Goodreads novel ini 3.90/5.00. Tapi kalau untuk kami pribadi, rating novel ini 5.00/5.00. Menurut kami novel ini bagus banget, plot dan kasusnya menarik. Gaya penulisannya bagus, seru dan jauh dari kata ngebosenin. Novel yang recommended banget untuk para pecinta novel historical romance, dan misteri detektif.

Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/lady-julia-1-silent-in-the-grave-by-deanna-raybourn


Quote

Jika Anda tidak takut, Anda tak akan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

~ Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau sudah terlalu jauh untuk berbalik, Julia," serunya. "Beranikan dirimu dan lanjutkan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Lanjutkan apa pun yang sudah kau mulai dan jangan menengok ke belakang. Tanpa sedu sedan, tanpa gemetaran. Audeo. Beranilah.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau tak akan tahu begitu persoalan ini selesai. Saat itu, hanya kau yang bisa memutuskan apakah harga yang kau bayar terlalu mahal, apakah perubahan yang terjadi terlalu berlebihan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Terkadang aku bertanya-tanya apakah aku akan mengambil jalan lain jika mengetahui apa yang menungguku di jalan yang kupilih.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Aku akan lebih memilih belajar--jika harus melewati bahaya dan penderitaan yang sangat besar--apa pun yang diajarkan kehidupan.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Orang sering menyesal memberikan kepercayaan di masa-masa sulit

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau baru saja mengalami pukulan yang berat, tapi kau akan pulih. Kau masih muda dan kuat. Kau merasa penderitaan ini sangat menyakitkan karena belum sering mengalaminya di dalam hidupmu. Tapi percayalah pada Ayah, sakitnya akan berkurang seiring waktu. Dan lama-lama, lukanya tak akan terlalu dalam lagi. Kau akan kembali mampu menikmati hidup. Kau akan kembali tertawa, mencintai, dan menangisi orang lain."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Menangis sampai puas memang sangat berguna. Kau akan segera pulih. Sekarang belum, tapi segera. Dan saat kau pulih, nikmatilah. Hidup ini sangat tidak pasti, sayangku. Kau harus menggenggam kebahagiaan ketika kau menemukannya."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn

Minggu, 04 April 2021

Kisah - Kisah Tengah Malam by Edgar Allan Poe - Teror yang Mencekam dan Mengerikan

Perjumpaan pertama kami dengan karya Edgar Allan Poe bukanlah dari karya-karya misterinya yang klasik dan terkenal, tapi justru dari salah satu game hidden object yang dibuat berdasarkan salah satu cerita Poe. Ada beberapa game yang kami mainkan, tapi yang paling kami ingat adalah game yang berjudul The Black Cat. Game yang berdasarkan cerita Poe adalah game yang punya cerita misteri yang seru. Makannya, sejak itu kami penasaran banget sama novelnya langsung. 

Buku ini adalah kumpulan dari cerita pendek karya Edgar Allan Poe. Terdiri dari 13 cerita pendek misteri yang isinya teror menakutkan, mencekam dan mengerikan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang yang tidak biasa. Setidaknya kami jarang sekali membaca cerita misteri dari sudut pandang seperti yang Poe tuliskan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang pelaku atau sudut pandang korban. Menjadikan pembaca berada di posisi pelaku dengan pikiran-pikirannya yang menyimpang dan perbuatannya yang mengerikan. Atau kadang Poe menempatkan pembacanya dari sudut pandang korban. Dengan siksaan tak terperi yang mengerikan dan teror yang yang bisa membuat seseorang gila. Buku ini bukanlah buku untuk pembaca yang punya hati lemah lembut, karena sama sekali tidak ada kelembutan di dalamnya. Kami sendiri suka pusing kalau mengingat lagi beberapa cerita di dalamnya. Tapi kan ini mau review ya, jadi mesti ditahan-tahan sedikit pusingnya.

Kami akan memberikan sedikit sinopsis dari cerita-cerita pendek yang ada di buku ini. Oh iya, kebanyakan narator di buku ini tidak bernama, untuk cerita-cerita tersebut kami akan menyebutnya sebagai Sang Pencerita. Spoiler Alert! Sinopsis ini mungkin akan mengandung sedikit atau banyak spoiler:

GEMA JANTUNG YANG TERSIKSA (THE TELL-TALE HEART)

Cerita pertama sekaligus cerita yang menginspirasi sampul buku ini. Kita akan mengikuti pikiran seorang psikopat yang gila, atau orang gila yang juga psikopat. Yang terobsesi sekaligus tersiksa dengan detak jantung seseorang. Dia mungkin gila dengan pikiran tak waras dan tak masuk akal. Tapi, dia bisa merencanakan sebuah pembunuhan yang sangat terencana, rapih, dan sangat kejam. Walaupun pada akhirnya, kegilaannya membuatnya membongkar perbuatannya sendiri.


PESAN DALAM BOTOL (MS. FOUND IN A BOTTLE)

Sebuah kapal terjebak badai mengerikan. Hanya dua orang yang selamat, Sang Pencerita dan satu orang Swedia. Kapal pun terombang-ambing di lautan. Hingga suatu hari mereka bertabrakan dengan sebuah kapal perang besar. Sang Pencerita berhasil menyelamatkan dirinya ke kapal perang itu, dan meninggalkan si orang Swedia. Tapi, entah kenapa Sang pencerita ini justru memilih untuk menyelinap diam-diam di dalam kapal sebagai penumpang gelap. Kapal perang ini sangat aneh. Sudah sangat tua, dengan peralatan-peralatan yang sudah ketinggalan jaman. Dia pun mencuri barang-barang dari sang kapten kapal untuk membuat jurnal kisahnya untuk nanti dimasukkan ke dalam botol dan dilemparkan ke laut. Tapi ada keanehan lain. Kru kapal tidak ada yang menyadari kehadirannya, tidak ada yang melihatnya, meskipun dia berdiri di depan hidung mereka.


HOP-FROG

Hop-Frog adalah nama seorang pelawak atau sebenarnya lebih tepat kalau kita menggunakan istilah jester. Hop-Frog dan temannya, Tripetta, diculik dari tempat asal mereka oleh seorang jendral untuk dijadikan hadiah kepada sang Raja. Raja dan para menterinya seringkali berbuat semena-mena kepada mereka. Hop-Frog tentu saja bukan nama asli. Hop-Frog mendapatkan nama itu karena tubuhnya yang kerdil dan kakinya yang cacat, yang menyebabkan dia harus berjalan dengan melompat. Tripetta juga kerdil, tapi proporsi tubuhnya sempurna, dan dia adalah seorang penari unggul. Mereka menjadi hiburan untuk Raja dan para menterinya. Tapi mereka sering mendapatkan perlakuan buruk. Salah satunya adalah ketika raja meminta Hop-Frog merencanakan sebuah pesta topeng. Tapi raja meminta dengan cara yang kasar dan menyiksa Hop-Frog. Hop-Frog pun merencanakan sebuah permainan yang luar biasa untuk pesta topeng itu. Saking luar biasanya, Sang raja dan para menteri menjadi sangat antusias. Permainannya benar-benar sangat luar biasa...mematikan.


POTRET SEORANG GADIS (THE OVAL PORTRAIT)

Sang Pencerita kisah ini sedang terluka dan dia butuh istirahat. Ketika sedang beristirahat di sebuah kastel pegunungan (di buku ini disebut dengan istana), dia ditempatkan di kamar yang memiliki banyak lukisan. Di kamar itu juga ada sebuah buku yang isinya mengkritik dan menjabarkan apa-apa yang dilukiskan di kamar tersebut. Suatu waktu, saat dia sedang mengubah posisi lilinnya, cahaya malah menerangi sebuah sudut yang tadinya terhalang, menunjukkan sebuah lukisan seorang gadis muda. Lukisan yang benar-benar luar biasa, tampak sangat nyata, sampai bisa dikira sebagai orang betulan kalau bukan karena bingkai lukisannya. Dia pun segera mencari tahu tentang lukisan itu di buku panduannya. Tapi cerita yang dia temukan, adalah cerita paling mengerikan tentang nasib gadis cantik di dalam lukisan itu.


MENGARUNGI BADAI MAELSTRÖM (A DESCENT INTO THE MAELSTRÖM)

Sang Pak Tua punya kisah. Kisah mendebarkan yang diceritakan saat pendakian sebuah gunung di Lofoten, Norway. Kisah bagaimana dia berhasil lolos dari badai besar dan pusaran air laut maelström yang sangat dahsyat dan berbahaya. Teror badai dahsyat, ketegangan, dan kesedihan menjadi satu kisah yang luar biasa. Dia telah lolos dari maut, tapi dengan bayaran yang sangat mahal.


KOTAK PERSEGI PANJANG (THE OBLONG BOX)

Sang Pencerita akan segera pergi berlayar. Perjalanan dari Charleston, South Carolina menuju New York di atas kapal Independence. Ketika melihat-lihat catatan kapal, dia melihat kalau teman lamanya, Cornelius Wyatt akan ikut berlayar juga. Wyatt akan membawa serta istrinya, dan dua saudara perempuan. Tapi Wyatt memesan 3 kamar. Sangat aneh. Tapi mungkin kamar ketiga untuk pelayan atau barang bawaan tambahan. Pelayaran sempat tertunda lama karena satu dan lain hal, tapi akhirnya berangkat juga. Wyatt ternyata memang membawa barang bawaan besar, sebuah kotak persegi panjang, dengan lubang di tengahnya. Panjang kotak itu dua meter dengan lebar hampir satu meter. Baunya juga sangat aneh. Dia jadi sangat penasaran dengan isinya.  Dia menduga Wyatt berhasil mendapatkan salinan lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci yang sangat berharga dan meletakkannya di kotak itu. Kotak itu pun juga diletakkan di kamar Wyatt dan istrinya alih-alih di kamar ekstra yang mereka pesan. Dia juga sangat penasaran dengan istri Wyatt. Dulu, Wyatt sering menceritakan tentang wanita yang akan menjadi istrinya dengan sangat berbunga-bunga, memuji kecantikannya yang luar biasa. Tapi, tingkah laku Wyatt sangat aneh, istrinya juga ternyata biasa-biasa saja, dan setiap malam istrinya justru diam-diam tidur di kamar ekstra sementara dari kamar Wyatt terdengar suara-suara aneh. Sayangnya, pelayaran itu tidak mulus, mereka terjebak badai, Independence pun rusak dan mereka harus menyelamatkan diri. Wyatt yang tadinya sudah selamat di atas sekoci penyelamat meminta kapten agar kembali. Dia ingin membawa kotak itu juga, dia tak ingin terpisah dari kotak itu. Permintaan yang tentunya ditolak. Tapi Wyatt tetap ngotot. Dia pun kembali sendirian ke Independence, membawa kotak itu, mengikatkan dirinya ke kotak itu, hanya untuk tenggelam bersamanya. Apa yang diceritakan sebulan kemudian oleh sang kapten kapal kepadanya adalah kisah paling mengejutkan dan paling sedih tentang kotak itu dan Wyatt.


OBROLAN DENGAN MUMMY (SOME WORDS WITH A MUMMY)

Suatu malam Sang Pencerita makan makanan enak berupa beberapa porsi besar daging kelinci dan banyak bir Brown Stout. Setelah kenyang dia pun pergi tidur. Tapi tak lama dia dibangunkan karena ada panggilan darurat untuk ke rumah Dokter Ponnonner. Di sana akan diadakan acara pembukaan balutan sebuah mummy. Dia pun segera pergi ke rumah Dokter Ponnonner untuk menghadiri acara yang sangat berharga ini. Ternyata mummy tersebut sangat unik dan sangat berbeda dari mummy lainnya. Kondisinya sangat bagus, dan anehnya tidak ada sayatan di tubuhnya seperti biasanya ada di mummy lainnya. Otopsi pun dilakukan. Di satu saat mereka juga iseng-iseng melakukan percobaan ala frankenstein dengan mengalirkan listrik ke mummy tersebut. Ternyata mummy itu bangun dan hidup lagi. Mummy itu mengutuk dan memarahi mereka karena telah mencemari tubuhnya. Mereka pun meminta maaf dan menjahit kembali bagian-bagian tubuh yang tadi sudah mereka otopsi. Sang Mummy pun diberi pakaian dan mereka pun bercakap-cakap. Percakapan antara mummy dan para tamu serta dokter ini adalah sebuah percakapan yang sangat menarik. Diskusi panas pun terjadi. Ketika perbincangan berakhir, sang pencerita pun pulang ke rumah dan tidur. Tapi besoknya, dia bangun, merasa tidak bahagia dengan masanya dan memutuskan untuk pergi ke tempat dokter Ponnoner dan meminta dirinya dibalsam dan dijadikan mumi untuk beberapa ratus tahun mendatang.


SETAN MERAH (THE MASQUE OF THE RED DEATH)

Kisah ini bertempat di suatu gereja berbentuk dengan struktur seperti sebuah kastil. Di suatu wilayah yang sedang terserang sebuah wabah mematikan yang dijuluki sebagai Setan Merah. Pangeran Prospero mengundang 1000 temannya dari kalangan bangsawan yang punya tubuh sehat dan hati yang riang untuk mengungsi ke gereja yang dirancang sendiri olehnya. Di sana, mereka akan mengasingkan diri dari dunia luar hingga wabah mereda. Mereka membekali diri dengan sangat mewah sebelum kemudian menyegel pintunya. Banyak hiburan yang sudah disiapkan di dalamnya. Suatu hari, mereka pun mengadakan sebuah pesta topeng untuk hiburan. Ada 7 ruangan dengan 7 tema warna berbeda-beda yang bisa dijelajahi oleh para tamu. Ada ruang biru, ungu, hijau, oranye, dan violet. Sedangkan kamar ketujuh bertema warna hitam dan diterangi cahaya merah darah yang datang dari jendela dengan kaca berwarna. Perpaduan warna ini memberikan kesan yang sangat menakutkan. Hanya sedikit tamu yang berani masuk ke kamar ketujuh. Di kamar ketujuh juga ada sebuah jam ebony hitam besar. Setiap jam, jam hitam itu akan berdentang nyaring dengan suara yang entah kenapa menakutkan. Membuat orang-orang berhenti bergerak dan orkestra berhenti memainkan musik. Tapi setelah suara dentangan itu sirna, keadaan kembali menjadi normal. Tapi tepat tengah malam, ada tamu yang bercanda dengan kelewatan. Sang tamu berdandan dengan pakaian pemakaman dan topeng seperti orang yang terkena wabah Setan Merah. Dengan murka Pangeran Prospero memerintahkan untuk menangkapnya agar mereka bisa mnghukumnya. Tapi tak ada tamu yang berani menghentikan orang itu. Pangeran Prospero terpaksa mengikutinya. Mengikuti hingga ke ruang ketujuh. Dimana jam hitam berdentang dengan dentangan kematian.


KUCING HITAM (THE BLACK CAT)

Entah mengapa, seorang pencinta binatang lama kelamaan berubah menjadi penyiksa binatang. Sepertinya ini kondisi tak terhindarkan karena menjadi pecandu alkohol. Dia berubah menjadi pemabuk mengerikan yang sadis. Pluto, kucing hitam kesayangannya pun menjadi korban. Hanya karena kena gigitan pembelaan diri, dia mencungkil mata Pluto dengan kejam. Paginya dia pun merasa bersalah. Tapi dia mengusir rasa bersalah itu dengan semakin banyak minum. Semakin mabuk, dia semakin keji. Pluto yang tak bersalah itu digantung dengan kejam. Tapi, malam setelah dia menggantung Pluto, rumahnya terbakar habis. Memusnahkan seluruh harta bendanya. Kecuali satu dinding. Satu dinding dengan bayangan seperti bayangan kucing besar yang mirip pluto, lengkap dengan lingkaran tali di lehernya. Dia menyesal telah memperlakukan Pluto dengan kejam dan ingin mencari penggantinya. Suatu malam, dia menemukan kucing hitam yang mirip dengan Pluto, dengan satu perbedaan, ada corak putih di dadanya. Sedangkan bulu Pluto hitam legam. Kucing itu pun ikut pulang dengannya. Tapi, lama kelamaan dia jadi membenci kucing itu. Kucing itu ternyata juga pernah dicungkil matanya, menjadikannya semakin mirip dengan Pluto. Kucing itu mengikutinya kemana-mana, seperti menghantuinya. Bulu putih di dadanya juga lama kelamaan menipis hingga menjadi sebuah garis. Garis seperti tali gantung. Suatu hari, ia dan istrinya turun ke ruang anggur. Kucing itu juga ikut. Kucing itu hampir membuatnya tersandung dan ini memicu amarahnya. Dia langsung mengayunkan kapak untuk membacok si kucing, tapi istrinya menghentikannya. Amarahnya menjadi teralihkan dan dia justru membunuh istrinya. Dia pun menyembunyikan istrinya di dalam dinding. Si kucing menghilang entah kemana. Karena lama menghilang, polisi pun datang. Dia cukup sombong dan yakin kalau mayat istrinya tidak akan pernah ditemukan. Tapi teriakan mengerikan yang datang dari dalam dinding telah membuka kedoknya. Di situ ditemukan mayat sang istri dan si kucing hitam yang tanpa sengaja ikut terkurung di dalam dinding.


JURANG DAN PENDULUM ( THE PIT AND THE PENDULUM)

Kali ini Sang Pencerita adalah seorang tawanan. Tawanan yang tinggal menunggu hukuman mati. Masalahnya, dia tidak dibiarkan mati dengan mudah. Hukuman matinya adalah sebuah eksperimen. Sebuah eksperimen siksaan yang bertubi-tubi. Siksa kegelapan, jurang dalam di tengah ruangan, diikat di meja dengan siksa teror pendulum yang bergerak turun sedikit demi sedikit untuk membunuhnya, bahkan siksa teror dari tikus-tikus kelaparan yang siap melahapnya ketika dia akhirnya terbunuh. Apakah dia bisa lolos dari semua ini? Apakah dia bisa mati dengan cepat saja? Atau kalaupun dia bisa lolos, ada siksaan apa lagi yang sedang menantinya?


PERTANDA BURUK (THE SPHINX)

New York sedang dilanda wabah kolera. Banyak yang sudah menjadi korban. Setiap hari ada saja kabar buruk yang datang. Sang Pencerita sedang memenuhi undangan seorang kerabat untuk tinggal di sebuah vila sederhana di tepi Sungau Hudson. Para penghuni vila sebetulnya tetap melakukan kegiatan musim panas dengan cukup normal. Meskipun di luar sana sedang kacau balau. Sang pemilik vila adalah orang yang lumayan tenang. Sedangkan Sang Pencerita saat ini sudah galau berat. Kecemasannya memuncak, walaupun sudah dihibur oleh sang pemilik vila. Memang salah dia sendiri, kenapa juga dia membaca kisah-kisah horor di perpustakaan vila tanpa seizin pemiliknya. Bacaan favoritnya adalah yang berhubungan dengan topik-topik pertanda buruk. Dan sebetulnya, tidak lama setelah Sang Pencerita tiba di vila, dia melihat sesuatu yang mengerikan di luar sana. Dia melihat sesosok makhluk misterius yang menyeramkan. Apakah makhluk itu sebuah pertanda buruk dari wabah yang sedang melanda seisi kota?


WILLIAM WILSON

William Wilson, sebut saja begitu namanya, akan menceritakan masa sekolahnya yang aneh. Di sekolahnya, ada seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengannya. Dia selalu mengikuti gerak-gerik William, berpakaian yang sama, bahkan berjalan dengan gaya yang sama. Yang berbeda hanya gaya mereka berbicara. Anak laki-laki itu hanya akan berbicara dengan berbisik. Anak laki-laki ini sering mengganggu William, tapi tampaknya anak-anak lain tidak terlalu perduli dengan perbuatannya. Suatu malam, William diam-diam ke kamar anak laki-laki itu. Dia sudah berencana untuk mengisenginya. Tapi dia justru terkejut karena dia seperti menatap wajahnya sendiri. William langsung pergi dari sekolah itu dan tidak pernah kembali. William akhirnya bersekolah lagi di Eton dan Oxford. William adalah laki-laki liar dengan banyak kenakalan dan tipu muslihat. Kalau dia berjudi, dia akan selalu bisa menipu dan menghabisi lawan mainnya sampai lawan mainnya bangkrut. Tapi, laki-laki yang mirip William itu tiba-tiba datang lagi, memperingatkan orang-orang yang dia tipu tentang kelakuan William lalu segera pergi begitu saja. Perbuatan curang William terbongkar dan dia segera diringkus. Dia pun kabur. Tapi kemanapun dia pergi, laki-laki itu terus membuntuti. Laki-laki itu akan datang setiap William akan berbuat jahat dan membongkar kedoknya. Tapi suatu hari William pun akhirnya sudah muak dengan kelakuan laki-laki yang meniru-nirunya ini, mengganggu segala tindak-tanduknya. William pun mengajaknya berduel sampai mati. Tapi siapa yang akhirnya kalah? William Wilson atau laki-laki itu, yang namanya juga William Wilson?


MISTERI RUMAH KELUARGA USHER (THE FALL OF THE HOUSE OF USHER)

Suatu hari Sang Pencerita mendapatkan surat undangan mendesak dari sahabat lamanya, Roderick Usher. Roderick mengeluhkan sakitnya yang semakin parah dan meminta pertolongannya untuk mendampingi. Dia pun datang ke rumah keluarga Usher, sebuah kastil tua dengan nuansa yang melankolis. Di rumah itu selain Roderick ternyata juga ada adik perempuan Roderick, Madeline. Mereka berdua adalah keturunan terakhir keluarga Usher. Sayangnya mereka mengidap penyakit yang sama. Madeline sudah sangat parah dan sekarat. Menjadikannya sering mengalami trance dan berjalan berkeliling kastil. Roderick sebenarnya punya banyak bakat seni. Sang Pencerita berusaha untuk menghiburnya dengan sering membacakan buku atau mendengarkan Roderick menyanyikan lagu gubahannya. Tak lama, Roderick mengabarkan kalau Madeline sudah wafat. Tapi jenazah madeline tidak langsung dikuburkan. Roderick takut penyakit unik yang diderita mereka akan mengundang dokter-dokter  untuk mengotopsi jenazah adiknya. Maka Roderick dan Sang Pencerita pun akhirnya memindahkan jenazah itu ke sebuah ruang khusus berpintu besi. Ruang itu terletak tepat dibawah kamar Sang Pencerita. Suatu malam, badai mendera rumah keluarga Usher. Roderick pun datang ke kamar Sang Pencerita dengan sangat histeris. Sang pencerita berusaha menenangkannya dengan membacakan sebuah cerita dari novel berjudul The Mad Trist. Tapi apa yang dia bacakan tiba-tiba terasa hidup dan nyata. Mungkin hanya imajinasinya saja. Tapi suara-suara itu semakin nyata. Dan datangnya dari bawah kamar tidurnya.


Banyak cerita-cerita di dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) yang tak bernama. Menjadikan "aku"-nya adalah sang pembaca sendiri. Tapi kami memberinya nama Sang Pencerita untuk memudahkan sinopsis di sini. Membaca buku ini akan terasa seperti membaca kisah horor yang kita alami sendiri. Kadang-kadang sebagai pelaku, kadang sebagai korban, kadang sebagai saksi peristiwa. Mendalami pikiran-pikiran yang aneh, mengerikan, dan tidak waras. Mendalami ketakutan dan teror yang terjadi.

Cerita-cerita yang ditulis Poe itu sebenarnya sangat detail sehingga kadang bisa terasa membosankan. Tapi kalau kita sudah bisa menyelami ceritanya....saran aja, sebaiknya tidak usah terlalu diselami....esensi ceritanya bisa sangat mengejutkan, sangat mengerikan. 

Cerita-cerita Poe juga meskipun detail tapi secara cerdasnya ambigu juga, membuat pembaca bisa menafsirkan ceritanya sesuka mereka. Menjadikan kisah-kisah karya Poe sebagai kisah-kisah yang menarik untuk dianalisis lebih dalam. Contohnya nih, cerita pertama, Gema Jantung yang Tersiksa, jadi dia ini psikopat atau orang gila? Siapa yang dia bunuh? Ayahnya? Tetangganya? Di cerita Pesan Dalam Botol membuat kita mengira-ngira, jadi, siapa hantunya? Kapal tempur atau dia yang menyelinap ke dalam kapal? Kisah William Wilson juga menyisakan pertanyaan, Siapa William satunya? Apakah benar-benar ada, atau William ternyata punya kepribadian ganda? Ruang analisisnya banyak banget deh di buku ini. Asik banget buat dibahas.

Buku ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 3.98/5.00. Kami pun memberi rating 4.50/5.00. Seandainya buku ini tidak bikin sakit kepala karena terornya, mungkin kami akan memberi rating sempurna.

Buku ini masih tersedia ya di tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/kisah-kisah-tengah-malam-by-edgar-allan-poe


Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.