Cari Review Buku

Minggu, 25 April 2021

Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton - Semua Anak Nakal Akan Mendapatkan Pelajarannya Masing-Masing

Buku kelima dari Seri Kumbang punya judul Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain. Sudah bosan dengan Seri Kumbang? Jangan! Seri Kumbang memang banyak jilidnya, ada delapan jilid. Tapi bukunya kecil kok, ceritanya juga cerpen-cerpen pendek untuk anak-anak yang banyak ilustrasinya. Ceritanya sederhana, menghibur, tapi juga selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap ceritanya. Kita juga bisa baca dari jilid berapa pun. Tidak harus berurutan. Oh iya, yang mau intip jilid Seri Kumbang lain yang sudah kami review bisa ke postingan di bawah ini:

Di buku kelima ini ada 8 cerita pendek yang bisa dinikmati. Mari kita intip satu per satu


Tiga Permintaan

Tiga Permintaan bercerita tentang dua anak kecil, Elsie dan Bobby. Ketika sedang duduk-duduk di padang rumput tepi hutan mereka secara kebetulan menangkap peri mungil. Sebuah keberuntungan untuk Elsie dan Bobby, tapi sebuah kemalangan untuk sang peri kecil. Elsie tidak mau melepaskan si peri kecil dan malah meremasnya dengan kencang. Si peri harus mengabulkan tiga permintaan mereka kalau dia mau dilepaskan. Tentu saja si peri terpaksa mengabulkan keinginan mereka. Tapi Elsie dan Bobby adalah anak nakal yang sering bertengkar. Tentu saja mereka akan menjadi kurang bijaksana menggunakan permintaan mereka. Apa saja yang mereka minta pada sang peri?


Charlie Si Pembohong

Sesuai judulnya, ada seorang anak bernama Charlie yang merupakan seorang pembohong. Charlie senang mencontek, berbohong dimana-mana, termasuk di sekolah dan bahkan ketika sedang bermain. Tapi, pada akhirnya Charlie kena batunya. Suatu hari, Charlie tiba-tiba saja tersasar di suatu tempat yang sangat aneh dan mengerikan. Orang-orang di sana berwajah tidak menyenangkan, terlihat licik dan terlihat sering bergerombol, seperti sedang merencanakan suatu tipu muslihat. Ternyata tempat itu bernama Kampung Bangsa Penipu. Semua anak-anak yang ada di sana dilatih untuk menjadi penipu, pencuri, pencopet dan semua hal-hal buruk lain. Charlie harus memilih salah satu kelas dan belajar di sana. Tapi Charlie yang pembohong ternyata sangat ketakutan dan ingin pergi dari kampung itu. 


Pantas Jadi Tukang Sapu

Cerita yang satu ini sangat cocok untuk anak-anak agar belajar rajin membersihkan diri. Ada seorang anak bernama Dick yang sangat jorok. Muka Dick selalu kotor, bajunya kotor, dan Dick jarang mandi. Penampilannya sudah seperti tukang sapu cerobong asap yang penuh jelaga. Saking kotornya, gurunya tidak mengijinkan Dick masuk kelas sebelum Dick mandi dan bersih-bersih. Tentu saja Dick jadi kesal. Tapi, bukannya pulang dan mandi, Dick malah main ke hutan di dekat rumahnya. Tapi belum jauh dia berjalan, dia malah ditangkap para kurcaci. Rupanya mereka salah mengira kalau Dick adalah tukang sapu cerobong yang sedang mereka tunggu-tunggu untuk membersihkan cerobong asap mereka yang sedang mampet. Meskipun Dick sudah memberontak, para kurcaci tidak percaya kalau Dick bukan tukang sapu karena tampangnya yang jorok. Dick pun dikurung di rumah mereka dan baru boleh keluar setelah membersihkan cerobong rumah mereka. 


Pak Topple dan Sebutir Telur

Cerita yang satu ini adalah cerita yang sangat bagus untuk memberikan pelajaran tentang bahayanya sebuah gosip dan prasangka. Di suatu tempat ada seseorang kurcaci baik hati yang bernama Pak Topple. Pak Topple ini bertetangga dengan Pak Plod yang seorang polisi. Pada suatu hari, bibi Pak Topple hendak bertamu ke rumah, dan Pak Topple ingin membuat kue yang enak untuk menjamunya. Tapi ternyata telur yang Pak Topple miliki sudah busuk. Pak Plod, tetangganya memelihara ayam dan bertelur banyak. Pak Topple berharap Pak Plod mau menjual kepada Pak Topple. Tapi ternyata Pak Plod sedang sibuk mengatur lalu lintas. Pak Topple pun menghampiri Pak Plod untuk minta izin, dan Pak Plod mengizinkan untuk mengambilnya langsung, dan silahkan memilih yang paling besar dan paling bagus. Pak Topple pun segera pergi untuk mengambil telur itu. Pak Topple memanjat pagar yang memisahkan halaman rumahnya dengan halaman rumah Pak Plod. Pak Topple tidak menyangka kalau kelakuannya memanjat pagar dan mengambil telur itu dilihat oleh Nyonya Suka Berbisik yang menyangka Pak Topple mencuri telur Pak Plod. Tapi bukannya langsung bertanya ke Pak Topple atau Pak Plod, Nyonya Suka Berbisik malah menyebarkan berita tidak benar itu ke Tuan Suka Bicara. Gosip tidak benar pun lalu menjalar sampai jauh, mulai berubah menjadi buruk, dan penyebar gosip pertamanya pun sampai tidak ketahuan siapa.  


Masalah Sepele

Kalau ada anak yang menyepelekan sebuah masalah kecil hingga menyebabkan banyak masalah besar, maka Betty lah pelakunya. Betty menyepelekan tali sepatunya yang lepas. Ibunya sudah berkali-kali menyuruh Betty membetulkannya. Tapi Betty terlalu menyepelekannya. Betty bahkan pergi bermain mengenakan sepatu itu, padahal talinya masih lepas. Tentu saja, sepatu itu lepas ketika Betty harus lari karena dikejar anjing. Dan sepatu yang lepas itu pada akhirnya menjalar menjadi sebuah kecelakaan besar yang kacau balau dan menyebabkan banyak kerugian pada orang-orang lain. 


Baskom Cuci Bu Cepat

Tickle adalah seorang peri kecil. Suatu hari, Tickle pulang ke rumah dan melewati rumah Bu Cepat, seorang tukang sihir. Tickle pun sedang kumat nakalnya, dia ingin mengintip isi rumah Bu Cepat. Bu Cepat saat itu sedang tidak di rumah. Tickle melihat sesuatu di atas meja yang membuatnya kegirangan. Di atas meja ada baskom cuci ajaib milik Bu Cepat yang bisa mencuci sendiri pakaian-pakaian kotor, cukup dengan menggunakan mantra sederhana. Tickle pun sangat tergoda untuk meminjam. Dia punya banyak pakaian kotor yang bertumpuk di rumah. Dengan nakalnya, Tickle meminjam baskom ajaib itu tanpa izin. Tapi ternyata baskom itu benar-benar ajaib, dan punya caranya sendiri untuk menangani anak nakal seperti Tickle.


Sally Ceroboh dan Tabby Jujur

Konsep cerita ini mirip sama cerita Yang Mana Dia? di Seri Kumbang 3: Monyet Mike. Jadi ceritanya, Nenek Suka Pergi hendak pergi dua hari lamanya. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak terlalu suka meninggalkan rumahnya, karena dia tidak suka kalau rumahnya jadi berdebu. Dia harus mencari orang yang mau datang dan membersihkan rumahnya setiap hari selama dia pergi. Sally Ceroboh menawarkan dirinya. Sally tahu kalau Nenek Suka Pergi akan membayar dengan bayaran yang besar. Nenek Suka Pergi sebenarnya tidak suka memberikan kepercayaan kepada Sally, karena dia tahu Sally ceroboh dan suka asal saja membereskan rumah. Nenek Suka Pergi lebih suka kalau Tabby yang membereskan rumahnya. Tapi dia tidak punya waktu untuk mencari Tabby. Dengan terpaksa dia menyerahkan perihal beres-beres kepada Sally. Tapi, Nenek Suka Pergi sudah menyiapkan cara pembayaran yang memastikan bahwa rumahnya sudah dibereskan dengan benar. Hanya orang yang membereskan dengan seksama lah yang akan mendapatkan bayarannya.

Kena Batunya

Ada seorang anak, namanya Jimmy. Jimmy senang membual. Kalau ada temannya yang bercerita punya sesuatu, Jimmy akan membual kalau dia juga punya hal yang sama tapi lebih bagus dan lebih hebat. Lama kelamaan, teman-temannya Jimmy jadi kesal sekali. Mereka pun mencari cara agar Jimmy menghentikan bualannya. Mereka pun memutuskan untuk mengikuti cara Jimmy. Mereka ikutan suka membual hingga membuat Jimmy kesal.


Buku kelima ini masih setema sama buku keempatnya, banyak anak-anak dengan sifat buruk. Tapi kemudian mereka mendapatkan pelajarannya dan tentu saja berhasil merubah sifat buruk mereka. Bagus sebagai bahan contoh ke anak-anak kalau ada sifat-sifat yang tidak baik yang seharusnya mereka jauhi.


Quote

"Ah, itu kan masalah sepele, Bu. Aku masih ingin membaca. Nanti saja kancing itu kupasang," tambah Betty.

"Betty, hal-hal yang sepele sering kali sama pentingnya dengan hal-hal yang nampaknya besar," ucap ibunya.

~ Seri Kumbang 5: Tiga Permintaan by Enid Blyton

Kamis, 15 April 2021

Graphic Novel James Patterson Maximum Ride #3 - Tentang Manusia Rekayasa Genetika dan Penemuan Jati Diri

Kali ini mau review sebuah Graphic Novel, alias novel grafis, alias komik yang diangkat dari novel. Ini mirip-mirip konsepnya sama komik A Dream of Red Mansion yang sudah pernah kami review juga. Sayangnya, ini komik berseri dan kami langsung membaca jilid 3-nya. Apakah bisa dibaca loncat-loncat? Seperti kebanyakan komik berseri, sebaiknya dibacanya berurutan saja yah. Tapi yah, bisa saja sih tetap dinikmati. Kami cukup menikmati kok membacanya.

Jilid ketiga ini langsung dibuka dengan pertarungan seru rombongan Max, yang merupakan manusia burung dengan segerombolan Eraser, Manusia serigala. Tapi kali ini Erasernya ternyata juga punya sayap dan bisa terbang. Pertarungan berlangsung sengit, dan Fang terluka parah. Mereka terpaksa ke rumah sakit. Tentu saja implikasinya jadi besar. Rombongan Max pun didatangi oleh FBI yang dipimpin oleh Anne Walker. Banyak pertanyaan yang mereka harus jawab. Meskipun Max sangat ingin cepat-cepat kabur bersama rombongannya, tapi pada kenyataannya mereka juga butuh tempat berlindung, dan Anne menawarkan tempat berlindung yang sempurna untuk mereka. 

Walaupun pada akhirnya Max menerima tawaran Anne, tetap banyak masalah yang harus diselesaikan oleh Max. Mereka melakukan penyelidikan, Max juga harus melawan bayangan Eraser di dalam dirinya, belum lagi Anne yang bukan saja memberikan tempat tinggal, tapi juga memasukan mereka semua ke sekolah. Mampukah Max dan rombongannya berbaur dengan anak-anak lain yang manusia biasa? Bisakah Max mengabaikan rasa kesalnya pada Anne karena merasa posisinya tergantikan?

Sejauh ini kami suka sih ya sama ceritanya. Sepertinya komik ini lumayan seru. Sayangnya kami belum membaca novelnya, jadi tidak bisa membandingkan isi ceritanya. Semoga sih ke depannya bisa mendapatkan jilid lainnya atau novelnya langsung.

Komik ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/james-patterson-maximum-ride-3-graphic-novel-by-narae-lee


Sabtu, 10 April 2021

Lady Julia 1: Silent In The Grave by Deanna Raybourn - Misteri Rumah Tangga Yang Berliku dan Cinta yang Mematikan

Akhirnya kami bisa mereview buku pertama dari seri Lady Julia. Sebelumnya, kami sudah mereview buku ketiga seri Lady Julia: Silent on the Moor, sejak saat itu kami jatuh cinta sama seri ini. Kami suka banget sama seri novel ini karena ceritanya bagus banget. Tokoh-tokohnya cerdas, tapi kelakuannya juga bisa kocak, sassy, penuh humor, tapi juga bisa anggun. Ceritanya juga cukup kompleks dan seru. Novel yang sangat menghibur dan jauh dari kata membosankan.

Oh ya, seperti yang kami sudah sebutkan di review sebelumnya, meskipun berseri, seri Lady Julia ini tidak masalah kalau dibacanya tidak berurutan. Setiap novel kasusnya berbeda. Yang berurutan cuman kisah cintanya Lady Julia dan Nicholas Brisbane yang menggemaskan. Nah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat sedikit plot buku pertama seri Lady Julia 1: Silent in the Grave ini. 

Cerita berawal dengan pingsannya Sir Edward Grey, suami Lady Julia. Sir Edward tumbang di tengan-tengah acara dan disaksikan banyak tamu undangan. Sir Edward memang sudah lama sekali sakit. Keluarga Grey semua punya penyakit keturunan yang sangat berat, dan Sir Edward bukanlah pengecualian. Tapi ternyata, serangan penyakitnya kali ini cukup fatal. Sir Edward Grey pun wafat tidak lama setelah dia pingsan. 

Saat itu, yang menolong Sir Edward adalah Brisbane. Julia bertemu dengan Brisbane pertama kalinya di depan suaminya yang sedang sekarat. Masalahnya, Brisbane di situ bukanlah tamu biasa. Edward menyewanya untuk menyelidiki siapa orang yang menginginkan kematiannya dan mengirim surat ancaman kepadanya. Brisbane mencurigai kalau Edward dibunuh. Tapi saat mengungkapkan kecurigaannya ini kepada Julia, Brisbane malah mendapatkan tanggapan dingin dan pedas. Kasus kematian Edward terpaksa lepas dari tangannya.

Hingga satu tahun kemudian, Julia tanpa sengaja menemukan surat ancaman yang pernah disebutkan Brisbane. Sekarang dia baru percaya kalau memang mungkin suaminya dibunuh oleh seseorang. Julia butuh kebenaran, dan dia terpaksa menemui Brisbane dan memintanya untuk menyelidiki kasus Edward lagi. Brisbane cukup berat hati, karena kasus ini sudah dibiarkan terlewat lama. Sulit untuk mencari petunjuk lagi, dan jenazah Edward pun sudah tidak mungkin untuk diautopsi.

Tapi tentu saja akan selalu ada jalan. Penyelidikan-penyelidikan dilakukan, ada orang-orang yang bisa diminta keterangannya, entah dengan muslihat atau terus terang, dan ada barang bukti yang ditemukan. Tapi Brisbane yang kuat dan terlihat galak ternyata juga punya kelemahan yang mampu melumpuhkannya. Julia sendiri terlalu aktif menyelidiki, dengan gayanya sendiri, yang tentu saja membuat Brisbane keberatan.

Kebenaran pun perlahan-lahan mulai terungkap. Ternyata banyak orang yang diam-diam menyimpan dosa-dosa mematikan, keinginan untuk membunuh, keinginan untuk menyakiti. Ada kisah cinta yang rumit, penuh pengkhianatan, penuh kebohongan dan tipu daya. Sanggupkah Julia menghadapi kenyataan kehidupan rumahtangganya yang ternyata memilukan dan menyakitkan? Apa yang akan dia lakukan setelah semua kebenaran terungkap? Tapi ternyata, nyawa Julia sendiri tidak aman. Julia berada dalam bahaya besar, dan Brisbane sudah merasakannya.


Cerita di novel ini ternyata cukup mengejutkan juga. Rasanya sih kasusnya lebih rumit dari buku ketiganya yah. Melibatkan banyak tokoh, banyak kisah yang terpisah-pisah dan tampak tidak nyambung tapi sebetulnya merupakan satu jaring sebab akibat. Kasusnya pun sebenarnya tidak hanya satu, tapi ada beberapa dan saling berkaitan. Kebenarannya pun cukup mengejutkan, sebuah pukulan berat untuk Julia sebetulnya. Di buku pertama ini Lady Julia juga masih keliatan kalem, belum yang se-sassy atau seberani di buku ketiga. Tapi, meskipun Julia masih kalem, ceritanya tetap seru dan penyelidikan-penyelidikannya sangat menarik.

Rating Goodreads novel ini 3.90/5.00. Tapi kalau untuk kami pribadi, rating novel ini 5.00/5.00. Menurut kami novel ini bagus banget, plot dan kasusnya menarik. Gaya penulisannya bagus, seru dan jauh dari kata ngebosenin. Novel yang recommended banget untuk para pecinta novel historical romance, dan misteri detektif.

Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/lady-julia-1-silent-in-the-grave-by-deanna-raybourn


Quote

Jika Anda tidak takut, Anda tak akan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

~ Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau sudah terlalu jauh untuk berbalik, Julia," serunya. "Beranikan dirimu dan lanjutkan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Lanjutkan apa pun yang sudah kau mulai dan jangan menengok ke belakang. Tanpa sedu sedan, tanpa gemetaran. Audeo. Beranilah.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau tak akan tahu begitu persoalan ini selesai. Saat itu, hanya kau yang bisa memutuskan apakah harga yang kau bayar terlalu mahal, apakah perubahan yang terjadi terlalu berlebihan."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Terkadang aku bertanya-tanya apakah aku akan mengambil jalan lain jika mengetahui apa yang menungguku di jalan yang kupilih.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Aku akan lebih memilih belajar--jika harus melewati bahaya dan penderitaan yang sangat besar--apa pun yang diajarkan kehidupan.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Orang sering menyesal memberikan kepercayaan di masa-masa sulit

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Kau baru saja mengalami pukulan yang berat, tapi kau akan pulih. Kau masih muda dan kuat. Kau merasa penderitaan ini sangat menyakitkan karena belum sering mengalaminya di dalam hidupmu. Tapi percayalah pada Ayah, sakitnya akan berkurang seiring waktu. Dan lama-lama, lukanya tak akan terlalu dalam lagi. Kau akan kembali mampu menikmati hidup. Kau akan kembali tertawa, mencintai, dan menangisi orang lain."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


"Menangis sampai puas memang sangat berguna. Kau akan segera pulih. Sekarang belum, tapi segera. Dan saat kau pulih, nikmatilah. Hidup ini sangat tidak pasti, sayangku. Kau harus menggenggam kebahagiaan ketika kau menemukannya."

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn


Di mana pun kau berada, di situlah kebahagiaan berada.

Lady Julia 1: Silent in the Grave by Deanna Raybourn

Minggu, 04 April 2021

Kisah - Kisah Tengah Malam by Edgar Allan Poe - Teror yang Mencekam dan Mengerikan

Perjumpaan pertama kami dengan karya Edgar Allan Poe bukanlah dari karya-karya misterinya yang klasik dan terkenal, tapi justru dari salah satu game hidden object yang dibuat berdasarkan salah satu cerita Poe. Ada beberapa game yang kami mainkan, tapi yang paling kami ingat adalah game yang berjudul The Black Cat. Game yang berdasarkan cerita Poe adalah game yang punya cerita misteri yang seru. Makannya, sejak itu kami penasaran banget sama novelnya langsung. 

Buku ini adalah kumpulan dari cerita pendek karya Edgar Allan Poe. Terdiri dari 13 cerita pendek misteri yang isinya teror menakutkan, mencekam dan mengerikan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang yang tidak biasa. Setidaknya kami jarang sekali membaca cerita misteri dari sudut pandang seperti yang Poe tuliskan. Poe menulis ceritanya dari sudut pandang pelaku atau sudut pandang korban. Menjadikan pembaca berada di posisi pelaku dengan pikiran-pikirannya yang menyimpang dan perbuatannya yang mengerikan. Atau kadang Poe menempatkan pembacanya dari sudut pandang korban. Dengan siksaan tak terperi yang mengerikan dan teror yang yang bisa membuat seseorang gila. Buku ini bukanlah buku untuk pembaca yang punya hati lemah lembut, karena sama sekali tidak ada kelembutan di dalamnya. Kami sendiri suka pusing kalau mengingat lagi beberapa cerita di dalamnya. Tapi kan ini mau review ya, jadi mesti ditahan-tahan sedikit pusingnya.

Kami akan memberikan sedikit sinopsis dari cerita-cerita pendek yang ada di buku ini. Oh iya, kebanyakan narator di buku ini tidak bernama, untuk cerita-cerita tersebut kami akan menyebutnya sebagai Sang Pencerita. Spoiler Alert! Sinopsis ini mungkin akan mengandung sedikit atau banyak spoiler:

GEMA JANTUNG YANG TERSIKSA (THE TELL-TALE HEART)

Cerita pertama sekaligus cerita yang menginspirasi sampul buku ini. Kita akan mengikuti pikiran seorang psikopat yang gila, atau orang gila yang juga psikopat. Yang terobsesi sekaligus tersiksa dengan detak jantung seseorang. Dia mungkin gila dengan pikiran tak waras dan tak masuk akal. Tapi, dia bisa merencanakan sebuah pembunuhan yang sangat terencana, rapih, dan sangat kejam. Walaupun pada akhirnya, kegilaannya membuatnya membongkar perbuatannya sendiri.


PESAN DALAM BOTOL (MS. FOUND IN A BOTTLE)

Sebuah kapal terjebak badai mengerikan. Hanya dua orang yang selamat, Sang Pencerita dan satu orang Swedia. Kapal pun terombang-ambing di lautan. Hingga suatu hari mereka bertabrakan dengan sebuah kapal perang besar. Sang Pencerita berhasil menyelamatkan dirinya ke kapal perang itu, dan meninggalkan si orang Swedia. Tapi, entah kenapa Sang pencerita ini justru memilih untuk menyelinap diam-diam di dalam kapal sebagai penumpang gelap. Kapal perang ini sangat aneh. Sudah sangat tua, dengan peralatan-peralatan yang sudah ketinggalan jaman. Dia pun mencuri barang-barang dari sang kapten kapal untuk membuat jurnal kisahnya untuk nanti dimasukkan ke dalam botol dan dilemparkan ke laut. Tapi ada keanehan lain. Kru kapal tidak ada yang menyadari kehadirannya, tidak ada yang melihatnya, meskipun dia berdiri di depan hidung mereka.


HOP-FROG

Hop-Frog adalah nama seorang pelawak atau sebenarnya lebih tepat kalau kita menggunakan istilah jester. Hop-Frog dan temannya, Tripetta, diculik dari tempat asal mereka oleh seorang jendral untuk dijadikan hadiah kepada sang Raja. Raja dan para menterinya seringkali berbuat semena-mena kepada mereka. Hop-Frog tentu saja bukan nama asli. Hop-Frog mendapatkan nama itu karena tubuhnya yang kerdil dan kakinya yang cacat, yang menyebabkan dia harus berjalan dengan melompat. Tripetta juga kerdil, tapi proporsi tubuhnya sempurna, dan dia adalah seorang penari unggul. Mereka menjadi hiburan untuk Raja dan para menterinya. Tapi mereka sering mendapatkan perlakuan buruk. Salah satunya adalah ketika raja meminta Hop-Frog merencanakan sebuah pesta topeng. Tapi raja meminta dengan cara yang kasar dan menyiksa Hop-Frog. Hop-Frog pun merencanakan sebuah permainan yang luar biasa untuk pesta topeng itu. Saking luar biasanya, Sang raja dan para menteri menjadi sangat antusias. Permainannya benar-benar sangat luar biasa...mematikan.


POTRET SEORANG GADIS (THE OVAL PORTRAIT)

Sang Pencerita kisah ini sedang terluka dan dia butuh istirahat. Ketika sedang beristirahat di sebuah kastel pegunungan (di buku ini disebut dengan istana), dia ditempatkan di kamar yang memiliki banyak lukisan. Di kamar itu juga ada sebuah buku yang isinya mengkritik dan menjabarkan apa-apa yang dilukiskan di kamar tersebut. Suatu waktu, saat dia sedang mengubah posisi lilinnya, cahaya malah menerangi sebuah sudut yang tadinya terhalang, menunjukkan sebuah lukisan seorang gadis muda. Lukisan yang benar-benar luar biasa, tampak sangat nyata, sampai bisa dikira sebagai orang betulan kalau bukan karena bingkai lukisannya. Dia pun segera mencari tahu tentang lukisan itu di buku panduannya. Tapi cerita yang dia temukan, adalah cerita paling mengerikan tentang nasib gadis cantik di dalam lukisan itu.


MENGARUNGI BADAI MAELSTRÖM (A DESCENT INTO THE MAELSTRÖM)

Sang Pak Tua punya kisah. Kisah mendebarkan yang diceritakan saat pendakian sebuah gunung di Lofoten, Norway. Kisah bagaimana dia berhasil lolos dari badai besar dan pusaran air laut maelström yang sangat dahsyat dan berbahaya. Teror badai dahsyat, ketegangan, dan kesedihan menjadi satu kisah yang luar biasa. Dia telah lolos dari maut, tapi dengan bayaran yang sangat mahal.


KOTAK PERSEGI PANJANG (THE OBLONG BOX)

Sang Pencerita akan segera pergi berlayar. Perjalanan dari Charleston, South Carolina menuju New York di atas kapal Independence. Ketika melihat-lihat catatan kapal, dia melihat kalau teman lamanya, Cornelius Wyatt akan ikut berlayar juga. Wyatt akan membawa serta istrinya, dan dua saudara perempuan. Tapi Wyatt memesan 3 kamar. Sangat aneh. Tapi mungkin kamar ketiga untuk pelayan atau barang bawaan tambahan. Pelayaran sempat tertunda lama karena satu dan lain hal, tapi akhirnya berangkat juga. Wyatt ternyata memang membawa barang bawaan besar, sebuah kotak persegi panjang, dengan lubang di tengahnya. Panjang kotak itu dua meter dengan lebar hampir satu meter. Baunya juga sangat aneh. Dia jadi sangat penasaran dengan isinya.  Dia menduga Wyatt berhasil mendapatkan salinan lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci yang sangat berharga dan meletakkannya di kotak itu. Kotak itu pun juga diletakkan di kamar Wyatt dan istrinya alih-alih di kamar ekstra yang mereka pesan. Dia juga sangat penasaran dengan istri Wyatt. Dulu, Wyatt sering menceritakan tentang wanita yang akan menjadi istrinya dengan sangat berbunga-bunga, memuji kecantikannya yang luar biasa. Tapi, tingkah laku Wyatt sangat aneh, istrinya juga ternyata biasa-biasa saja, dan setiap malam istrinya justru diam-diam tidur di kamar ekstra sementara dari kamar Wyatt terdengar suara-suara aneh. Sayangnya, pelayaran itu tidak mulus, mereka terjebak badai, Independence pun rusak dan mereka harus menyelamatkan diri. Wyatt yang tadinya sudah selamat di atas sekoci penyelamat meminta kapten agar kembali. Dia ingin membawa kotak itu juga, dia tak ingin terpisah dari kotak itu. Permintaan yang tentunya ditolak. Tapi Wyatt tetap ngotot. Dia pun kembali sendirian ke Independence, membawa kotak itu, mengikatkan dirinya ke kotak itu, hanya untuk tenggelam bersamanya. Apa yang diceritakan sebulan kemudian oleh sang kapten kapal kepadanya adalah kisah paling mengejutkan dan paling sedih tentang kotak itu dan Wyatt.


OBROLAN DENGAN MUMMY (SOME WORDS WITH A MUMMY)

Suatu malam Sang Pencerita makan makanan enak berupa beberapa porsi besar daging kelinci dan banyak bir Brown Stout. Setelah kenyang dia pun pergi tidur. Tapi tak lama dia dibangunkan karena ada panggilan darurat untuk ke rumah Dokter Ponnonner. Di sana akan diadakan acara pembukaan balutan sebuah mummy. Dia pun segera pergi ke rumah Dokter Ponnonner untuk menghadiri acara yang sangat berharga ini. Ternyata mummy tersebut sangat unik dan sangat berbeda dari mummy lainnya. Kondisinya sangat bagus, dan anehnya tidak ada sayatan di tubuhnya seperti biasanya ada di mummy lainnya. Otopsi pun dilakukan. Di satu saat mereka juga iseng-iseng melakukan percobaan ala frankenstein dengan mengalirkan listrik ke mummy tersebut. Ternyata mummy itu bangun dan hidup lagi. Mummy itu mengutuk dan memarahi mereka karena telah mencemari tubuhnya. Mereka pun meminta maaf dan menjahit kembali bagian-bagian tubuh yang tadi sudah mereka otopsi. Sang Mummy pun diberi pakaian dan mereka pun bercakap-cakap. Percakapan antara mummy dan para tamu serta dokter ini adalah sebuah percakapan yang sangat menarik. Diskusi panas pun terjadi. Ketika perbincangan berakhir, sang pencerita pun pulang ke rumah dan tidur. Tapi besoknya, dia bangun, merasa tidak bahagia dengan masanya dan memutuskan untuk pergi ke tempat dokter Ponnoner dan meminta dirinya dibalsam dan dijadikan mumi untuk beberapa ratus tahun mendatang.


SETAN MERAH (THE MASQUE OF THE RED DEATH)

Kisah ini bertempat di suatu gereja berbentuk dengan struktur seperti sebuah kastil. Di suatu wilayah yang sedang terserang sebuah wabah mematikan yang dijuluki sebagai Setan Merah. Pangeran Prospero mengundang 1000 temannya dari kalangan bangsawan yang punya tubuh sehat dan hati yang riang untuk mengungsi ke gereja yang dirancang sendiri olehnya. Di sana, mereka akan mengasingkan diri dari dunia luar hingga wabah mereda. Mereka membekali diri dengan sangat mewah sebelum kemudian menyegel pintunya. Banyak hiburan yang sudah disiapkan di dalamnya. Suatu hari, mereka pun mengadakan sebuah pesta topeng untuk hiburan. Ada 7 ruangan dengan 7 tema warna berbeda-beda yang bisa dijelajahi oleh para tamu. Ada ruang biru, ungu, hijau, oranye, dan violet. Sedangkan kamar ketujuh bertema warna hitam dan diterangi cahaya merah darah yang datang dari jendela dengan kaca berwarna. Perpaduan warna ini memberikan kesan yang sangat menakutkan. Hanya sedikit tamu yang berani masuk ke kamar ketujuh. Di kamar ketujuh juga ada sebuah jam ebony hitam besar. Setiap jam, jam hitam itu akan berdentang nyaring dengan suara yang entah kenapa menakutkan. Membuat orang-orang berhenti bergerak dan orkestra berhenti memainkan musik. Tapi setelah suara dentangan itu sirna, keadaan kembali menjadi normal. Tapi tepat tengah malam, ada tamu yang bercanda dengan kelewatan. Sang tamu berdandan dengan pakaian pemakaman dan topeng seperti orang yang terkena wabah Setan Merah. Dengan murka Pangeran Prospero memerintahkan untuk menangkapnya agar mereka bisa mnghukumnya. Tapi tak ada tamu yang berani menghentikan orang itu. Pangeran Prospero terpaksa mengikutinya. Mengikuti hingga ke ruang ketujuh. Dimana jam hitam berdentang dengan dentangan kematian.


KUCING HITAM (THE BLACK CAT)

Entah mengapa, seorang pencinta binatang lama kelamaan berubah menjadi penyiksa binatang. Sepertinya ini kondisi tak terhindarkan karena menjadi pecandu alkohol. Dia berubah menjadi pemabuk mengerikan yang sadis. Pluto, kucing hitam kesayangannya pun menjadi korban. Hanya karena kena gigitan pembelaan diri, dia mencungkil mata Pluto dengan kejam. Paginya dia pun merasa bersalah. Tapi dia mengusir rasa bersalah itu dengan semakin banyak minum. Semakin mabuk, dia semakin keji. Pluto yang tak bersalah itu digantung dengan kejam. Tapi, malam setelah dia menggantung Pluto, rumahnya terbakar habis. Memusnahkan seluruh harta bendanya. Kecuali satu dinding. Satu dinding dengan bayangan seperti bayangan kucing besar yang mirip pluto, lengkap dengan lingkaran tali di lehernya. Dia menyesal telah memperlakukan Pluto dengan kejam dan ingin mencari penggantinya. Suatu malam, dia menemukan kucing hitam yang mirip dengan Pluto, dengan satu perbedaan, ada corak putih di dadanya. Sedangkan bulu Pluto hitam legam. Kucing itu pun ikut pulang dengannya. Tapi, lama kelamaan dia jadi membenci kucing itu. Kucing itu ternyata juga pernah dicungkil matanya, menjadikannya semakin mirip dengan Pluto. Kucing itu mengikutinya kemana-mana, seperti menghantuinya. Bulu putih di dadanya juga lama kelamaan menipis hingga menjadi sebuah garis. Garis seperti tali gantung. Suatu hari, ia dan istrinya turun ke ruang anggur. Kucing itu juga ikut. Kucing itu hampir membuatnya tersandung dan ini memicu amarahnya. Dia langsung mengayunkan kapak untuk membacok si kucing, tapi istrinya menghentikannya. Amarahnya menjadi teralihkan dan dia justru membunuh istrinya. Dia pun menyembunyikan istrinya di dalam dinding. Si kucing menghilang entah kemana. Karena lama menghilang, polisi pun datang. Dia cukup sombong dan yakin kalau mayat istrinya tidak akan pernah ditemukan. Tapi teriakan mengerikan yang datang dari dalam dinding telah membuka kedoknya. Di situ ditemukan mayat sang istri dan si kucing hitam yang tanpa sengaja ikut terkurung di dalam dinding.


JURANG DAN PENDULUM ( THE PIT AND THE PENDULUM)

Kali ini Sang Pencerita adalah seorang tawanan. Tawanan yang tinggal menunggu hukuman mati. Masalahnya, dia tidak dibiarkan mati dengan mudah. Hukuman matinya adalah sebuah eksperimen. Sebuah eksperimen siksaan yang bertubi-tubi. Siksa kegelapan, jurang dalam di tengah ruangan, diikat di meja dengan siksa teror pendulum yang bergerak turun sedikit demi sedikit untuk membunuhnya, bahkan siksa teror dari tikus-tikus kelaparan yang siap melahapnya ketika dia akhirnya terbunuh. Apakah dia bisa lolos dari semua ini? Apakah dia bisa mati dengan cepat saja? Atau kalaupun dia bisa lolos, ada siksaan apa lagi yang sedang menantinya?


PERTANDA BURUK (THE SPHINX)

New York sedang dilanda wabah kolera. Banyak yang sudah menjadi korban. Setiap hari ada saja kabar buruk yang datang. Sang Pencerita sedang memenuhi undangan seorang kerabat untuk tinggal di sebuah vila sederhana di tepi Sungau Hudson. Para penghuni vila sebetulnya tetap melakukan kegiatan musim panas dengan cukup normal. Meskipun di luar sana sedang kacau balau. Sang pemilik vila adalah orang yang lumayan tenang. Sedangkan Sang Pencerita saat ini sudah galau berat. Kecemasannya memuncak, walaupun sudah dihibur oleh sang pemilik vila. Memang salah dia sendiri, kenapa juga dia membaca kisah-kisah horor di perpustakaan vila tanpa seizin pemiliknya. Bacaan favoritnya adalah yang berhubungan dengan topik-topik pertanda buruk. Dan sebetulnya, tidak lama setelah Sang Pencerita tiba di vila, dia melihat sesuatu yang mengerikan di luar sana. Dia melihat sesosok makhluk misterius yang menyeramkan. Apakah makhluk itu sebuah pertanda buruk dari wabah yang sedang melanda seisi kota?


WILLIAM WILSON

William Wilson, sebut saja begitu namanya, akan menceritakan masa sekolahnya yang aneh. Di sekolahnya, ada seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengannya. Dia selalu mengikuti gerak-gerik William, berpakaian yang sama, bahkan berjalan dengan gaya yang sama. Yang berbeda hanya gaya mereka berbicara. Anak laki-laki itu hanya akan berbicara dengan berbisik. Anak laki-laki ini sering mengganggu William, tapi tampaknya anak-anak lain tidak terlalu perduli dengan perbuatannya. Suatu malam, William diam-diam ke kamar anak laki-laki itu. Dia sudah berencana untuk mengisenginya. Tapi dia justru terkejut karena dia seperti menatap wajahnya sendiri. William langsung pergi dari sekolah itu dan tidak pernah kembali. William akhirnya bersekolah lagi di Eton dan Oxford. William adalah laki-laki liar dengan banyak kenakalan dan tipu muslihat. Kalau dia berjudi, dia akan selalu bisa menipu dan menghabisi lawan mainnya sampai lawan mainnya bangkrut. Tapi, laki-laki yang mirip William itu tiba-tiba datang lagi, memperingatkan orang-orang yang dia tipu tentang kelakuan William lalu segera pergi begitu saja. Perbuatan curang William terbongkar dan dia segera diringkus. Dia pun kabur. Tapi kemanapun dia pergi, laki-laki itu terus membuntuti. Laki-laki itu akan datang setiap William akan berbuat jahat dan membongkar kedoknya. Tapi suatu hari William pun akhirnya sudah muak dengan kelakuan laki-laki yang meniru-nirunya ini, mengganggu segala tindak-tanduknya. William pun mengajaknya berduel sampai mati. Tapi siapa yang akhirnya kalah? William Wilson atau laki-laki itu, yang namanya juga William Wilson?


MISTERI RUMAH KELUARGA USHER (THE FALL OF THE HOUSE OF USHER)

Suatu hari Sang Pencerita mendapatkan surat undangan mendesak dari sahabat lamanya, Roderick Usher. Roderick mengeluhkan sakitnya yang semakin parah dan meminta pertolongannya untuk mendampingi. Dia pun datang ke rumah keluarga Usher, sebuah kastil tua dengan nuansa yang melankolis. Di rumah itu selain Roderick ternyata juga ada adik perempuan Roderick, Madeline. Mereka berdua adalah keturunan terakhir keluarga Usher. Sayangnya mereka mengidap penyakit yang sama. Madeline sudah sangat parah dan sekarat. Menjadikannya sering mengalami trance dan berjalan berkeliling kastil. Roderick sebenarnya punya banyak bakat seni. Sang Pencerita berusaha untuk menghiburnya dengan sering membacakan buku atau mendengarkan Roderick menyanyikan lagu gubahannya. Tak lama, Roderick mengabarkan kalau Madeline sudah wafat. Tapi jenazah madeline tidak langsung dikuburkan. Roderick takut penyakit unik yang diderita mereka akan mengundang dokter-dokter  untuk mengotopsi jenazah adiknya. Maka Roderick dan Sang Pencerita pun akhirnya memindahkan jenazah itu ke sebuah ruang khusus berpintu besi. Ruang itu terletak tepat dibawah kamar Sang Pencerita. Suatu malam, badai mendera rumah keluarga Usher. Roderick pun datang ke kamar Sang Pencerita dengan sangat histeris. Sang pencerita berusaha menenangkannya dengan membacakan sebuah cerita dari novel berjudul The Mad Trist. Tapi apa yang dia bacakan tiba-tiba terasa hidup dan nyata. Mungkin hanya imajinasinya saja. Tapi suara-suara itu semakin nyata. Dan datangnya dari bawah kamar tidurnya.


Banyak cerita-cerita di dalam buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama (aku) yang tak bernama. Menjadikan "aku"-nya adalah sang pembaca sendiri. Tapi kami memberinya nama Sang Pencerita untuk memudahkan sinopsis di sini. Membaca buku ini akan terasa seperti membaca kisah horor yang kita alami sendiri. Kadang-kadang sebagai pelaku, kadang sebagai korban, kadang sebagai saksi peristiwa. Mendalami pikiran-pikiran yang aneh, mengerikan, dan tidak waras. Mendalami ketakutan dan teror yang terjadi.

Cerita-cerita yang ditulis Poe itu sebenarnya sangat detail sehingga kadang bisa terasa membosankan. Tapi kalau kita sudah bisa menyelami ceritanya....saran aja, sebaiknya tidak usah terlalu diselami....esensi ceritanya bisa sangat mengejutkan, sangat mengerikan. 

Cerita-cerita Poe juga meskipun detail tapi secara cerdasnya ambigu juga, membuat pembaca bisa menafsirkan ceritanya sesuka mereka. Menjadikan kisah-kisah karya Poe sebagai kisah-kisah yang menarik untuk dianalisis lebih dalam. Contohnya nih, cerita pertama, Gema Jantung yang Tersiksa, jadi dia ini psikopat atau orang gila? Siapa yang dia bunuh? Ayahnya? Tetangganya? Di cerita Pesan Dalam Botol membuat kita mengira-ngira, jadi, siapa hantunya? Kapal tempur atau dia yang menyelinap ke dalam kapal? Kisah William Wilson juga menyisakan pertanyaan, Siapa William satunya? Apakah benar-benar ada, atau William ternyata punya kepribadian ganda? Ruang analisisnya banyak banget deh di buku ini. Asik banget buat dibahas.

Buku ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 3.98/5.00. Kami pun memberi rating 4.50/5.00. Seandainya buku ini tidak bikin sakit kepala karena terornya, mungkin kami akan memberi rating sempurna.

Buku ini masih tersedia ya di tokopedia kami. Silahkan langsung ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/kisah-kisah-tengah-malam-by-edgar-allan-poe


Sabtu, 27 Maret 2021

The Sea of Trolls by Nancy Farmer - Jadi, Sebenarnya Viking itu Baik atau Jahat?

Rasanya sudah lama sekali yah tidak mereview novel-novel bergenre fantasi. Terakhir itu buku dongengnya Sang Putri dan Sang Pemintal dari Neil Gaiman. Suatu interpretasi ulang dari dongeng Sleeping Beauty yang jadi favorit kami. Kali ini, novel fantasinya dari Nancy Farmer dengan judul The Sea of Trolls. Suatu novel dimana kita akan melihat sekelumit kehidupan para kaum Viking (dibuku ini disebut sebagai Northmen). Novel ini mendapatkan banyak penghargaan dan punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.01/5.00. Novel ini adalah buku pertama dari seri Sea of Trolls. Tapi tenang saja, meskipun serial, setiap buku punya cerita yang berbeda. Cerita di buku pertama ini endingnya sempurna kok tidak bersambung.

Sudah banyak buku yang menceritakan atau bertema Viking. Sayangnya, baru sedikit yang kami baca. Novel yang sedikit menyinggung Viking yang terakhir kami baca adalah novel Crusader Gold dari David Gibbins. Disana menceritakan kisah Harald Hadrada sedikit. Nah, novel ini menceritakan para Northmen atau kaum Viking dengan lebih mendalam. Menyelami kehidupan mereka langsung di rumah-rumah dan keseharian mereka. Kehidupan yang menarik sih menurut kami. Penuh dualitas yang sangat mencengangkan. Akan kami bahas nanti setelah sedikit membahas plot novel ini sedikit.

Novel ini menceritakan tentang Jack, seorang anak yang tinggal di keluarga sangat sederhana dan punya tugas fisik seabrek dan berat. Jack tinggal bersama ayahnya yang berkaki bengkok. Ayah yang sangat ahli bertukang tapi juga menyimpan banyak kekecewaan hidup, dan senang mencekoki anak perempuannya, Lucy dengan cerita-cerita khayalan indah tapi bohong. Lucy tumbuh jadi anak yang penuh khayalan dan berperilaku manja dan tidak rasional. Ibu Jack jauh lebih rasional dan praktis, walau diam-diam dia menyimpan kemampuan sihir. 

Di antara tugas-tugas yang harus diemban Jack, kadang Jack juga harus mengantarkan makanan ke rumah Bard, seorang pendeta Druid, bisa dibilang seperti penyihir juga. Tidak ada yang tahu asal usul Bard, dia datang tiba-tiba dengan perahu ke desa Jack. Banyak yang menghormati Bard dan memberi Bard makanan dan membantu beberapa pekerjaan untuk Bard. Tapi rupanya Bard punya minat khusus kepada Jack. Dia melihat potensi di dalam diri Jack yang tidak dapat dilihat oleh orang lain atau bahkan oleh orangtua Jack. Bard ingin mengajarkan Jack ilmu yang dia miliki dan melatih Jack untuk menjadi Bard berikutnya.

Tapi tentu saja Ayah Jack keberatan. Dia punya banyak alasan untuk tidak setuju, walaupun kami menganggap kalau sebetulnya ayah Jack hanya iri kalau Jack bisa punya kehidupan yang maju, sedangkan dia sendiri punya banyak penyesalan. Tapi, Bard akhirnya berhasil membujuknya untuk melepaskan Jack. Jack pun sejak saat itu pindah dan tinggal bersama Bard. 

Sebenarnya pekerjaan Jack tidak banyak berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Tapi Bard kadang akan mengajarinya nyanyian atau banyak hal lain. Jack juga dilatih untuk banyak mengamati alam. Tapi ada ancaman yang mulai mendekat. Bard sebenarnya punya musuh lama yang dengan sangat gigih mencarinya dan ingin membalas dendam. Ancaman itu terasa semakin dekat, dan Bard pun semakin khawatir. 

Ketika ancaman benar-benar sudah hampir di depan mata, mereka pun memperingatkan penduduk desa tentang serangan yang akan membinasakan desa mereka. Para berserker akan menyerang desa mereka. Berserker adalah sekumpulan orang Northmen yang menggila bagai serigala. Tidak akan berhenti membunuh dan menghancurkan hingga semuanya binasa. Sebenarnya banyak yang meragukan peringatan Bard, walau akhirnya mereka menurut. Tapi yang membuat mereka benar-benar bergerak adalah ketika seorang pendeta dari Pulau Suci datang dengan tertatih-tatih menceritakan kisah mengerikan dari serangan Berserker.

Desa pun kosong, tinggal Jack dan Bard yang tertinggal. Mereka berdua akan berusaha menutupi desa mereka dengan kabut pekat. Berusaha melindungi desa dari kehancuran total. Tapi pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sangat berat dan menguras tenaga. Perbekalan pun menipis, tenaga mereka juga menipis. Suatu hari mereka pun mendapat serangan dari sang musuh. Bard pun terluka dan kesadarannya menghilang. Bard menjadi gila. Dalam keputusasaan, Jack yang akan membawa Bard ke tempat pengungsian, malah menemukan bahwa keluarganya sudah kembali ke rumah. Lucy yang manja dan rewel tidak mau ada di tempat pengungsian. Jack terpaksa tinggal di rumahnya dan merawat Bard di sana.

Jack masih berusaha menurunkan kabut. Tapi suatu hari, Lucy mengganggu di hari yang salah. Hari dimana berserker tiba dan memasuki desa mereka. Lucy yang tidak bisa diam dan tidak bisa membedakan realitas dan khayalan membuat mereka berdua tertangkap dan diculik oleh para Northmen. Mereka pun dibawa ke utara. Hidup bagai budak di kapal, dan akan dijual sebagai budak di pasar budak. Lucy sendiri rencananya akan dipersembahkan kepada sang Ratu.

Tapi takdir ternyata berkata lain. Kemampuan bard yang dimiliki Jack mengambil hati Olaf One Brow. Olaf ingin memiliki bard pribadi, dan Jack adalah seorang bard yang cakap. Belum lagi Jack adalah murid Lidah Naga, nama Bard di kalanga para Northmen. Lidah Naga sebenarnya sangat dikagumi dan dihormati oleh para Northmen. Tapi ratu mereka, Frith, yang setengah troll sangat membenci Lidah Naga. Lucy juga menjadi tawanan Thorgil karena dia akan mempersembahkan Lucy kepada sang Ratu. Torghil adalah seorang prajurit perawan. Thorgil berharap, dengan menyerahkan Lucy, maka Ratu Frith akan mengangkatnya untuk menjadi salah satu berserker ratu.

Ratu Frith adalah musuh Lidah Naga. Kaum Northmen pun sebenarnya tidak menyukai sang Ratu yang setengah troll. Ratu bisa sangat manipulatif dan jahat. Tapi Raja mereka menikahinya dan sangat tunduk pada kecantikan sang ratu. Padahal kecantikannya sebenarnya hanyalah sebuah tipuan. 

Pertemuan antara Jack, Lucy, serta rombongan Olaf dengan ratu adalah sebuah takdir tersendiri. Jack tanpa sengaja menyihir rambut ratu dengan nyanyiannya. Rambut ratu yang tadinya panjang dan indah terlepas. Menunjukkan tampilan troll ratu yang mengerikan. Ratu pun marah besar. Lucy ditawan dan diancam akan dijadikan sebagai kurban kalau Jack tidak bisa mengembalikan ratu ke keadaan semula. Tapi Jack belum banyak pengalamannya, dia pun tidak tahu bagaimana cara mengembalikan rambut ratu seperti semula.

Rombongan Olaf pun membuat kesepakatan dengan Ratu. Mereka akan pergi ke Jotunheim, tanah air sang Ratu, negeri para troll yang penuh magis. Mereka akan mencari Sumur Mimir. Dengan meminum airnya, Jack akan mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkannya untuk mengembalikan rambut indah sang Ratu. 

Perjalanan ke Jotunheim bukanlah perjalanan yang mudah. Jotunheim penuh dengan sihir yang kuat, bukan tempat untuk manusia. Hanya Olaf, Thorgil dan Jack yang akan turun ke daratan Jotunheim. Banyak tanaman berbahaya dan beracun, hutan-hutan yang memperdaya, hewan-hewan juga lebih besar dan berbahaya di Jotunheim. Belum lagi ada naga.

Bahaya demi bahaya, tantangan demi tantangan menghadang perjalanan Jack untuk menemukan sumur mimir. Sifat Viking Thorgil dan Olaf yang selalu siap bertarung sampai mati tanpa memikirkan logika punya keuntungan tapi juga sangat menyusahkan Jack. Mampukah Jack meneruskan perjalanan yang berat ini dan menyelamatka Lucy dari sang Ratu Frith yang jahat?

Novel ini punya rating Goodreads yang bagus, 4.01/5.00. Kami juga sepakat dengan rating tersebut. Petualangannya seru. Untuk ukuran novel fantasi remaja, ceritanya cukup menegangkan. Banyak juga tokoh-tokohnya yang enak dicela dibahas. Buat hiburan, kayaknya enak bahas tokohnya dikit-dikit. 

Tokoh yang paling enak dibahas pertama tak lain tak bukan adalah...siapa lagi kalau bukan Lucy! Tapi tidak akan ada Lucy kalau tidak ada ayah Jack, Giles Crookleg. Jadi mari kita bahas bapaknya dulu sebelum ke anaknya. Giles sebenarnya tokoh yang patut dikasihani, bukan cuma karena nasibnya yang buruk, tapi karena sifatnya yang mengasihani diri sendiri dan menghancurkan orang lain dalam prosesnya. Giles punya ambisi, tapi kakinya yang bengkok menghalanginya dari mewujudkan ambisinya. Giles pun membawa kepahitan hidupnya kemana-mana. Bersikap sinis dan keras kepada Jack, tidak terlalu berusaha membahagiakan istrinya, dan menjejalkan khayalan tidak realistis kepada putrinya, Lucy. Menyebabkan Lucy hidup di dunia khayalan dan menolak dirinya yang hidup di keluarga sangat sederhana. Lucy yakin, dia adalah seorang putri raja, dan suatu hari akan ada kesatria yang akan membawanya kembali ke istana.

Kasus Lucy ini sebenarnya mirip dengan tokoh anak perempuan bungsu keluarga Boynton di novel Appointment with Death dari Agatha Christie. Mereka sama-sama "melarikan diri" dari kenyataan ke dunia khayalan yang indah. Bedanya, hanya di penyebabnya saja. Putri Boynton mengalami tekanan mental karena ibunya yang tiran, sedangkan Lucy karena cekokan cerita khayalan dari ayahnya. Beda proses, tapi hasilnya sama. Hal ini menjadikan Lucy menjadi anak yang manja, punya ekspektasi yang tidak masuk akal, dan sulit diajak kerja sama. Lucy lah penyebab keluarga Jack terpaksa kembali dari tempat pengungsian. Lucy juga lah penyebab Jack dan dirinya ditangkap para Northmen. Tidak usah ditanya seberapa gemesnya kami sama Lucy waktu membaca buku ini. Padahal Lucy sebenarnya anak yang cerdas, hanya saja didikannya salah. Tapi pada akhirnya Lucy kena batunya, dan dunia khayalannya toh akhirnya membantunya "melarikan diri" dari penyiksaan Ratu Northmen yang sedang menggila karena marah.

Kaum Northmen atau lebih kita kenal dengan Viking ini juga punya sisi tersendiri. Mereka adalah manusia yang penuh dengan kekejaman, mampu membunuh, membantai dan merusak tanpa pandang bulu. Tapi di sisi lain mereka ternyata sangat religius dan sangat taat dengan dewa-dewa mereka. Bahkan buat mereka mencuri diam-diam tanpa korban jiwa itu sangat menghina, tapi membantai adalah perbuatan kesatria. Mereka hidup dalam dualitas ekstrim yang sangat aneh dan kejam. Tapi adakalanya mereka juga punya sisi lembut dan sisi saling menghormati yang tidak disangka-sangka.

Petualangan di novel ini seru dan menegangkan. Walau kadang ada saatnya terasa antiklimaks di bagian-bagian tertentu, tapi secara keseluruhan ceritanya bagus dan menarik.

Novel ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:


Quote

Itu masalahnya bila cerita terlalu panjang, pikir Jack. Cepat atau lambat kau akan sampai di bagian buruknya.
~ The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Tiba-tiba Jack teringat perkataan Bard: Sangat mustahil dalam dunia ini hanya ada kebahagiaan. Aula emas itu terlalu indah, layaknya semua hal yang bersinar indah, keindahannya mengundang kehancuran.
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Bard mengatakan, tidaklah baik terus berpikir tentang kejahatan. Lebih baik memikirkan hal-hal baik seperti sinar matahari dan hijaunya pepohonan.
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Hidup itu berharga, tidak boleh disia-sisakan begitu saja.
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

"Satu hal yang kutahu," lanjut sang ratu. "Mengacuhkan kebahagiaan selama masih ada, demi menyesali nasib seseorang, adalah kejahatan besar."
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Dia belum tahu bagaimana menyembuhkan Frith. Tapi Sumur Mimir mengajarkan padanya untuk tidak memaksa urutan peristiwa. Daun terbuka dan bunga bermekaran saat sudah tiba waktunya. Pengetahuan diberikan padanya saat waktunya tiba.
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

"Kebanyakan orang hidup dalam sangkar harapan mereka sendiri. Itu membuat mereka merasa aman. Dunia ini tempat mengerikan yang penuh kemenangan serta keajaiban dan, seperti yang kita berdua tahu, berbahaya. Terbang bukanlah untuk semua orang."
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Tak ada kebaikan yang sia-sia, dan kita pun tak bisa menduga berapa banyak kebaikan yang bisa dihasilkannya. 
The Sea of Trolls by Nancy Farmer

Senin, 15 Maret 2021

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3) - Lebih ke Thriller Detektif

Sampailah ke buku ketiga di seri Cafferty and Quinn dari Heather Graham, The Dead Play On. Buku ketiga ini cukup berbeda yah dari buku pertama atau buku keduanya. Buku pertamanya, Let The Dead Sleep (Patung Kematian), adalah gabungan yang seimbang antara misteri, detektif, supernatural, dan romance. Buku kedua, Waking The Dead by Heather Graham, berat di supernaturalnya, dan ceritanya bikin merinding abis. Nah, di buku ketiga ini, ceritanya lebih berat ke thriller detektif. Malah, bisa dibilang, tidak ada unsur supernaturalnya. Atau unsur supernaturalnya bisa dibilang cuman kayak gimmick aja. Nah, coba kita lihat sinopsisnya dulu.

Tiba-tiba saja kehidupan para musisi di New Orleans terancam bahaya. Sudah ada dua musisi yang dibunuh dengan kejam. Dan sepertinya sang pembunuh juga mengincar alat musik tertentu, sebuah saksofon. Sepertinya saksofon itu adalah saksofon istimewa, yang mampu membuat permainan saksofon si musisi menjadi luar biasa bagus dan indah. Yang tentu saja akan menarik banyak kesuksesan dan perhatian. 

Tapi pembunuhan-pembunuhan itu ternyata bukan pembunuhan pertama. Tyler Anderson mendatangi Danni setelah dia memainkan saksofon milik Arnie Watson, sahabatnya yang sudah meninggal. Arnie dilaporkan meninggal karena overdosis. Diduga karena mengalami trauma pasca penugasan militernya. Arnie melarikan diri ke obat-obatan dan mengalami overdosis. Tapi saat memainkan saksofon Arnie, Tyler seperti kerasukan. Tyler jadi bisa memainkan saksofon sehebat Arnie memainkannya. Dia memainkan lagu yang sering dibawakan Arnie dengan luar biasa indah. Tyler juga mendapatkan penglihatan, dia melihat hari-hari Arnie. Tyler juga melihat...saat-saat ketika Arnie dibunuh. Danni masih sedikit skeptis dengan cerita Tyler, tapi Quinn dengan cepat percaya karena dia sudah melihat sendiri TKP pembunuhan seorang musisi, dan ada kasus penyerangan para musisi juga. Dengan alat musik yang sepertinya menjadi incaran si pembunuh.

New Orleans jadi kota yang mencekam untuk para musisi. Semua musisi terancam. Pembunuhnya sulit dilacak, pandai menyamar, dan cepat menghilang. Penyerangan kembali terjadi, semakin lama semakin parah. Danni, Quinn, dan Billie pun memutuskan untuk bergabung ke dalam kelompok musisi. Mencari sang pelaku dari dalam. Menelusuri bar demi bar yang mencurigakan. Rumah Danni pun jadi tempat pengungsian yang ramai. Danni dan Quinn dikejar waktu, mereka harus menemukan sang pelaku dan saksofon itu segera, sebelum semuanya terlambat dan korban semakin bertambah.

Novel ini punya rating Goodreads 3.96/5.00. Rating yang bagus, dan kami cukup setuju. Novel ini menurut kami yah ada plus minusnya yah, tapi ini berdasarkan selera kami terhadap novelnya Heather Graham. Mulai dari mana dulu yah...minusnya kali ya, biar ada bahasan. 

Oke. Seperti yang sudah kami bilang sebelumnya, novel ketiga ini beda banget dari novel sebelumnya di seri ini. Novel ini lebih menitikberatkan pada genre thriller detektifnya, ibaratnya lebih ke sisi manusianya daripada sisi supernaturalnya. Ini bukan hal yang negatif sih, tapi kami justru lebih suka kalau sisi supernaturalnya kuat. Karena Heather Graham tuh jago kalau supernaturalnya kuat, merindingnya dapet. Kami suka banget sama buku keduanya. Merinding disko cyiin. Apalagi waktu mereka harus mengangkut mayat dari kuburan bawah tanah kastil kan yaa...hiiii. Kasus ini agak mirip sama seri Flynn Brothers sebetulnya. Buku ketiga seri Flynn Brothers beda banget vibe-nya sama dua buku sebelumnya, lebih "manusia".

Minus yang lain ada di sisi romance. Kami merasa konflik antara Danni dan Quinn itu adalah konflik yang tidak perlu. Apalagi di saat genting kayak gitu. Danni terlalu keras kepala dan merasa harus membuktikan diri. Danni tidak bisa melihat situasi Quinn yang penuh tekanan dan stress. Buat Danni, yang penting instingnya harus dipenuhi. Sementara Quinn sendiri kurang bisa diajak berdiskusi dan kurang bisa membagi "kekuasaan" atas penyelidikan. Semua harus Quinn sendiri yang mengawasi. Ya, tidak bisa begitu dong ya. Penyelidikan akan menjadi tidak efektif.

Oke. Terlepas dari dua minus di atas yang menurut kami agak mengganggu, buku ini bagus, seru dan cukup menegangkan. Tapi kalau harus mengurut favorit kami dari ketiga buku seri Cafferty and Quinn, buku kedua akan menjadi favorit kami, diikuti dengan buku pertama, baru deh buku ketiga ini. Kayaknya kami lebih suka kalau Heather Graham sudah bikin latar yang di kuburan, lagian itu memang ciri khas novelnya Heather Graham juga sih sepertinya. Buku ketiga ini cocok untuk teman-teman yang lebih suka cerita detektif dibandingkan cerita misteri supernatural.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-dead-play-on-by-heather-graham-cafferty-and-quinn-3


Quote

Bertanya-tanya, bukan mengetahui, adalah perasaan yang membuat hati orang-orang hancur berkeping-keping.

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


Aku mendengar banyak ketakutan. Tapi bahkan meskipun mereka takut, orang harus tetap bekerja untuk hidup.

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


"Beberapa kekuatan gaib mungkin tidak lebih dari keyakinan kita pada sesuatu--suatu hasil, suatu kemampuan--yang mewujud sebagai realitas."

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)


"Apakah kita membuatnya menjadi monster? Atau apakah dia memang selalu menjadi monster dan kita hanya alasan yang dia gunakan untuk perbuatannya?" tanya Brad murung.

"Kita tidak pernah jahat," kata Jenny memprotes.

"Kita hanya tidak memperhatikan," kata Tyler. "Dan mungkin itu lebih buruk."

The Dead Play On by Heather Graham (Cafferty and Quinn #3)

Senin, 08 Maret 2021

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie - Kasus Terbunuhnya Ibu yang Jahat

Appointment with Death ini terbit pertama kali pada tanggal 2 Mei 1938. Sudah 83 tahun yang lalu. Di novel ini, detektif Hercule Poirot akan menemani kita untuk memecahkan kasus pembunuhan di mancanegara. Di Petra. Sebuah kasus yang menarik dan punya kemiripan dengan kasus di novel Murder on the Orient Express. Bahkan nih, tokoh di dalam novel ini juga sempat menyinggung kasus yang ada di Orient Express yang juga ditangani oleh Poirot. Sebelum ke review, mari kita kulik sedikit plotnya. 

Cerita diawali dengan sesuatu yang sangat menarik. Poirot tanpa sengaja mendengar sebuah percakapan ketika dia sedang menutup jendela kamarnya di suatu hotel di Kairo, "Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?". Pembaca mungkin akan langsung menebak bahwa ini adalah indikasi akan terjadinya suatu pembunuhan, dan indikasi pelakunya. Tapi buat Poirot, kalimat yang dia dengar dianggap seperti kalimat seorang penulis yang sedang merencanakan plot novel yang sedang dia tulis. Tapi insting detektif Poirot juga membuatnya mengingat suara orang yang mengucapkan kalimat itu. Siapa tahu suatu saat ia akan bertemu dengan orang itu.

Poirot bukanlah fokus novel ini, setidaknya sampai akhirnya terjadi pembunuhan, hingga akhirnya Poirot pun dilibatkan untuk menyelidiki. Pembaca justru akan terlibat dengan Sarah King, seorang calon dokter; ada juga dr Theodore Gerard, seorang dokter kejiwaan yang sudah punya nama; serta keluarga Boynton,  satu keluarga besar dari Amerika yang sangat menarik perhatian Sarah. 

Keluarga Boynton adalah keluarga yang menarik sekaligus mengalami disfungsi yang sangat parah. Di dalam keluarga itu ada sang ibu, dua anak laki-laki, dua anak perempuan, dan satu menantu perempuan. Sang ibu sangat gila kontrol dan tiran. Anak-anaknya, seperti hewan sirkus yang dilatih dengan cemeti. Penuh kepatuhan dengan perasaan takut, penuh kecemasan, dan berada di ambang depresi. Anak tertuanya bahkan sudah di titik depresi parah. Titik dimana dia sudah tidak punya tenaga untuk berbuat apa pun. Anak termudanya, memilih untuk melarikan diri ke dunia khayalan. Menganggap dirinya seorang tuan putri yang sedang diincar banyak musuh dan ada orang-orang yang ingin membunuhnya. Tingkah dan latar belakang mereka yang aneh menarik perhatian Sarah dan dr Gerard. Awalnya, Sarah tertarik secara profesional, dari sisi kejiwaannya. Tapi ketika Sarah mulai terlibat dengan salah seorang anak Mrs. Boynton, Sarah jadi mulai terlibat secara lebih personal.

Tapi, ini semua hanyalah perjalanan liburan. Cepat atau lambat mereka akan berpisah bukan? Awalnya begitu. Hingga Sarah dan dr Gerard melakukan perjalanan wisata ke Petra. Sesampainya di perkemahan, Sarah melihat kembali sang tiran, Mrs. Boynton, duduk dengan agungnya, seperti menyambut kedatangan Sarah dan rombongannya. 

Tapi, sang tiran ternyata tak bisa hidup lama di Petra. Dia meninggal di kursi agungnya. Kematiannya terlihat wajar karena Mrs. Boynton sendiri sudah tua dan sakit-sakitan. Mungkin terlalu rapuh untuk perjalanan Petra yang keras. Tapi, setitik bekas tusukan jarum suntik membuat kematiannya mencurigakan. Selain itu, ada alat suntik dan obat keras yang hilang. Hercule Poirot diminta untuk membantu menyelidiki peristiwa ini. Poirot punya waktu 24 jam untuk melakukan penyelidikan, wawancara, dan menemukan pelakunya. Semua harus dilakukan di tengah keluarga Boynton yang saling menutupi satu sama lain, dan Sarah King yang pendapatnya sudah bias karena dirinya yg jatuh cinta pada salah satu anak laki-laki Boynton. Semua orang seperti bekerja sama untuk menghalangi Poirot memecahkan kasus ini.

Weew, novel ini punya cerita yang seru. Sebelum pembunuhan, pembaca akan dibuat fokus kepada keluarga Boynton. Mengenal mereka dari dekat. Berkenalan dengan sisi psikologis masing-masing anggota keluarganya. Novel ini memang berat di sisi psikologisnya. Penyelidikan Poirot pun hanya wawancara-wawancara aja dengan para saksi yang terlibat. Sepanjang cerita, terjadi peristiwa-peristiwa yang kemudian mulai menggeser sisi psikologis para tokoh. Tidak hanya psikologis keluarga Boynton, tapi juga tokoh-tokoh yang terlibat dengan mereka. Dan endingnya....weleeh, plot twist banget. Pelakunya sangat tak terduga. Setidaknya kami tidak menduga sampai ke situ sih.

Novel ini punya rating Goodreads 3.88/5.00. Kalau dari kami pribadi, kami memberi novel ini nilai 5.00/5.00. Perfect. Seru, menarik, dan tak terduga.


Quote

Dia kehabisan tenaga--ya, kehabisan tenaga karena terlalu menderita. Pandangannya seperti pandangan seekor anjing yang terluka, atau seperti kuda yang sedang sakit--pandangan kosong makhluk yang menahan derita. Aneh...secara fisik dia sehat... Tetapi bisa dipastikan pria ini telah mengalami banyak sekali penderitaan--penderitaan batin. Sekarang dia tidak lagi menderita--dia sudah pasrah--menunggu... Menunggu apa? Oh, apakah aku ini mengada-ada? Ah, tidak. Pria itu memang sedang menunggu sesuatu, menunggu akhir deritanya.

~ Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Senyumnya yang menerawang begitu jauh dan menyendiri, tubuhnya yang tenang, dan tangannya yang sibuk merusak...

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"Setiap orang bisa menentukan sendiri arah hidupnya. Orang yang menghargai dirinya sendiri pasti mau memperjuangkan nasibnya dan memanfaatkan hidupnya--bukan cuma duduk berpangku tangan. Lelaki yang kerjanya cuma duduk berpangku tangan tak pantas dihargai perempuan."

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"Banyak hal yang pada diri seseorang itu laten sifat-nya. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan berkuasa, berbuat jahat, dan sebagainya. Cuma saja, keinginan-keinginan itu terpendam. Sering kali, malah keinginan tersebut tidak disadari adanya. Tapi itu memang sifat manusia yang menurun, Miss King. Kita menutup mata dan menyangkal adanya nafsu macam begitu pada diri kita. Tapi ada kalanya nafsu itu begitu kuat..."

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


"... Aku dokter. Aku tahu betul bagaimana ambisi--untuk meraih keberhasilan, untuk memperoleh kekuasaan-- bisa menyebabkan penyakit pada jiwa manusia. Kalau ambisi itu terpenuhi, manusianya menjadi sombong, kasar, dan ingin lebih puas lagi. Bila tidak terwujud--oh! Bila ambisi seseorang tidak pernah terwujud, cuma rumah sakit jiwalah yang bisa memberi predikat kepadanya!

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


apakah orang, kalau dia melihat ada suatu kesalahan diperbuat orang lain, harus berusaha membetulkan? Dalam hal ini, ikut campur seseorang mungkin berakibat baik--tapi bisa juga malah lebih mencelakakan!

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Tak baik bila orang cuma mau mengakui sisi yang baik dari kehidupan ini.

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Mungkin inilah yang disebut cinta--rasa pedih dalam hati karena memikirkan orang lain--rasa ingin, dengan cara dengan cara apa dan bagaimanapun, membebaskan orang yang dikasihinya dari penderitaan...

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Karena, mengarang yang tidak benar itu lebih sulit! Bisa saja orang berbohong sekali, dua kali, tiga kali, atau bahkan empat kali, tapi tak mungkin terus-terusan berbohong.

Appointment with Death (Perjanjian Dengan Maut) by Agatha Christie


Baca juga:

Miss Marple's Final Cases (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple) by Agatha Christie - Kasus-Kasus dengan Penyelesaian yang Menawan

Senin, 01 Maret 2021

Seri Petualangan 1: Petualangan di Pulau Suram by Enid Blyton - Seruuu. Lebih Advanced dari cerita Lima Sekawan.

Review seri baru dari Enid Blyton nih, Seri Petualangan! Kami sama sekali belum pernah menyentuh seri ini. Ternyata, bagus banget. Seri petualangan ini lebih kompleks dari cerita Lima Sekawan. Bukunya lebih tebal dan padat, kisah petualangannya juga lebih detail dan menantang. Tokoh di seri ini ada 5 karakter. Ada Philip, Jack, Dinah, dan Lucy Ann. Tapi tidak lupa, ada juga Kiki, burung kakaktua peliharaan Jack yang selalu kocak.

Buku pertama ini tentu saja berisi perkenalan mereka serta petualangan pertama mereka di Pulau Suram. Philip yang sedang ikut kelas musim panas di tempat gurunya mula-mula bertemu dengan Kiki, si burung kakaktua kocak dan jahil,  yang mengganggu istirahat siangnya. Kiki ini ternyata peliharaan Jack, anak laki-laki yang juga harus mengambil kelas tambahan di sana. Berbeda dengan Philip yang bisa akrab dengan binatang apa pun--yup, apa pun, termasuk serangga, tikus, dan binatang lain yang bisa bikin orang merinding--, Jack merupakan seorang pemerhati burung. Jack tidak memperdulikan hal lain selain burung. Itulah sebabnya kenapa dia harus ikut kelas tambahan. Nilai-nilai Jack buruk karena dia hanya memerhatikan burung-burung. Adik Jack, Lucy-Ann juga ikut kelas tambahan. Tapi Lucy-Ann sebetulnya tidak butuh kelas tambahan, dia hanya tidak mau terpisah dari kakaknya saja.

Kehidupan Jack dan Lucy-Ann sebenarnya agak menyedihkan. Orangtua mereka sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang. Jack dan Lucy-Ann kemudian tinggal bersama paman mereka Paman Geoffrey. Tapi kehadiran mereka seperti tidak diinginkan, jadi mereka diperlakukan tanpa kasih sayang di sana. Kehidupan Jack sedikit lebih mendingan, walaupun tidak banyak berbeda. Jack dan Dinah kakak beradik. Ayah mereka sudah meninggal, dan tidak meninggalkan harta sepeser pun. Ibu Philip terpaksa pergi untuk bekerja dan mencari nafkah. Jadi, Philip dan Dinah tinggal dengan bibi dan paman mereka di suatu tempat yang seperti reruntuhan kastil tua yang disebut Craggy-Tops.

Suatu hari, ketika sudah waktunya pulang, Jack dan Lucy-Ann ternyata tidak bisa kembali ke tempat paman mereka. Pengurus rumah mereka mengirim surat dan uang agar Pak Guru mau menampung mereka hingga mereka masuk sekolah lagi. Pak Guru sebetulnya keberatan, karena dia sendiri ingin pergi, dia juga sangat benci pada Kiki yang jail. Philip ada ide untuk mengajak Jack dan Lucy-Ann ke Craggy-Tops saja. Toh bibi mereka sedang butuh uang untuk membayar hutang-hutangnya. Mungkin uang yang yang dikirim untuk biaya hidup Jack dan Lucy-Ann akan cukup membantu. Tapi mereka merasa tidak akan diijinkan pergi, jadi Jack dan Lucy-Ann pergi diam-diam bersama Philip.

Sesampainya di Craggy-Tops benar saja, hampir saja Jack dan Lucy-Ann dikirim pulang kembali. Tapi setelah dijelaskan masalahnya dan ada uang yang nanti dikirimkan, Bibi Polly pun akhirnya mengijinkan mereka tinggal. Kiki juga ternyata berhasil mengambil hati Bibi Polly. Kiki pun jadi kesayangan Bibi Polly juga. Jack dan Lucy-Ann pun akhirnya berkenalan dengan Dinah

Di Craggy-Tops inilah petualangan pertama mereka terjadi. Dari tempat tidur menara di Craggy-Tops mereka bisa melihat Pulau Suram di seberang lautan. Pulau yang ditakuti oleh Jo-Jo, pesuruh yang dipekerjakan oleh Bibi Polly. Kata Jo-Jo di sana ada "macam-macam" yang menakutkan. Tapi Jack justru ingin sekali ke Pulau Suram karena dia yakin di sana ada burung-burung langka. Mereka juga bertemu Billy di suatu tempat yang cukup terpencil dekat Craggy-Tops. Mereka juga menemukan lorong rahasia. Dan puncaknya, ketika mereka akhirnya berhasil ke Pulau Suram, mereka justru menemukan banyak lubang-lubang besar dan tumpukan kaleng makanan yang misterius. Sebenarnya ada apa di Pulau Suram?

Seri petualangan ini recommended banget. Jujur, kami lebih suka sama seri ini, daripada Lima Sekawan. Karena lebih berat kali ya petualangannya, lebih seru. Tapi memang beda sih. Kalau Lima Sekawan tuh ibaratnya petualangan anak-anak SD-SMP, kalau Seri Petualangan tuh petualangannya anak SMA. Lebih manantang jadinya. Sampai sejauh buku pertama ini (yang berarti belum jauh-jauh banget), minus seri ini hanya sedikit. Paling kami agak prihatin saja dengan gaya bertengkarnya Philip dan Dinah yang bisa jadi agak kasar, main tampar-tamparan. Tidak patut ditiru banget sih itu yah. Selebihnya, tidak terlalu banyak minusnya. Buku bagus. Recommended.


Senin, 22 Februari 2021

Ada Apa Dengan Cinta? by Silvarani - Galaunya Dunia Percintaan Masa-Masa SMA

Siapa lah yang tidak kenal dengan judul yang satu ini, Ada Apa Dengan Cinta? Atau yang terkenal juga dengan singkatan AADC. Ada Apa Dengan Cinta? adalah film yang sangat populer pada jamannya. Kami juga termasuk salah satu penggemar film ini. AADC merupakan salah satu film romantisnya anak sekolahan, yang mungkin berasa relate banget sama anak-anak sekolahan masa itu. AADC itu setahu kami pure film, tapi setelah filmnya keluar, keluar juga bentuk bukunya, tapi bukan novel. Buku AADC saat itu ada dalam bentuk skenario film. Sesuatu yang unik banget, yang bahkan kayaknya belum ada buku yang punya konsep sama waktu itu. Psst, skenario AADC sempat memberi kami inspirasi lho untuk menulis skenario juga. Sayangnya, tulisannya tidak terselesaikan. Wakakak.

Novel Ada Apa Dengan Cinta? dari Silvarani ini adalah adaptasi dari film AADC yang pertama. Meskipun film pertamanya sudah tayang dari 2002. Buku ini lahir justru saat film AADC 2 keluar. Buku ini menjadi pelengkap yang sempurna film AADC 2 karena jarak antara AADC dan AADC 2 jauh banget. 14 tahun! Dengan hadirnya buku ini, penonton AADC 2 bisa bernostalgia, atau membaca kisah Cinta dan Rangga di masa SMA dulu.

Kami akan tulis sinopsis singkat aja ya di sini. Karena kemungkinan besar sudah banyak yang menonton AADC juga. Secara garis besar sih novel ini persis kok sama filmnya. AADC menceritakan tentang Cinta, seorang remaja perempuan yang cukup populer di sekolahnya. Cinta selalu ditemani sahabat-sahabatnya, Alya, Maura, Milly dan Karmen. Cinta cukup terkenal juga sebagai penulis puisi yang selalu memenangi perlombaan puisi. Hingga suatu hari, puisi Cinta terkalahkan oleh puisi Rangga. Seorang cowok yang sangat misterius.

Rangga ternyata tidak hanya misterius, tapi juga seorang cowok penyendiri dan jutek. Rasa penasaran Cinta berubah jadi rasa kesal ketika Rangga menolak permintaan wawancara Cinta dengan kasar. Tapi penolakan Rangga justru semakin membuat Cinta penasaran. Diam-diam Cinta membaca puisi Rangga dan tanpa sadar Cinta pun jadi terobsesi dengan hal-hal yang berhubungan dengan Rangga. Sebenarnya Rangga pun begitu, dia diam-diam menjadi penasaran dengan Cinta. Tanpa mereka sadari, mereka sebetulnya sudah tertarik satu sama lain.

Tapi hidup Cinta bukan hanya Rangga, Cinta punya sahabat-sahabat yang seharusnya dia perhatikan juga.Terutama Alya. Tapi, sejak bertemu Rangga, Cinta banyak berubah. Perubahan Cinta membuat teman-temannya bingung. Bisakah Cinta dan Rangga pada akhirnya jujur kepada diri mereka sendiri.

Hhh...menonton AADC sebagai remaja adalah pengalaman yang berbeda dengan membaca novel AADC sebagai orang dewasa. Bukan cuman karena medianya berbeda, tapi karena pandangan hidup yang sudah berubah pastinya. Sebagai remaja, kita bisa relate banget dengan apa yang dirasakan Cinta. Galau-galaunya cinta dan persahabatan. Manis kecutnya cinta monyet. Tapi sebagai orang dewasa yang mungkin lebih bijak (harusnya sih), dan lebih banyak pengalamannya, kisah Cinta dan Rangga ini bisa terasa konyol banget. Ngapain sih Cinta pake sembunyi-sembunyi gitu? Ngapain sih Rangga egois banget, nyuruh Cinta memilih antara teman-temannya atau dia? Kenapa Rangga sok antisosial banget sih? dan berbagai keluhan lain soal Rangga dan Cinta. Tapi yah...begitulah remaja. Ya kan?

Sampai kapan pun AADC ini bakal tetap ada di hati. Meskipun mungkin galau-galaunya sudah tidak sesuai dengan pembaca dewasa. Tapi ini memang novel remaja. Ini memang novel pelipur laranya para remaja, dan orang dewasa yang ingin bernostalgia. Bernostalgia dengan manis, pahit, dan kegalauan masa remaja. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/ada-apa-dengan-cinta-by-silvarani


Jumat, 19 Februari 2021

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier - Buat yang Lagi Galau dan Pengen Hidup Lebih Enjoy

Kami menemukan buku ini sungguh di saat yang tepat. Kami rasa, siapa pun yang membaca buku ini, kapan pun waktunya, adalah saat yang tepat. Kenapa? Karena buku ini benar-benar membuka mata dan hati bahwa hidup itu akan lebih bermakna kalau kita bisa enjoy menjalaninya. Lagipula hidup memang hanya satu kali kan? Akan sayang banget kalau kita tidak bisa menjalaninya dengan enjoy dan bahagia. Apalagi kalau sampai ada penyesalan-penyesalan di dalamnya.

Buku ini berisi sepuluh (10) cara bagaimana agar kita bisa selalu enjoy dalam hidup dan yang pasti di dalam karir kita. Kami suka banget sama buku ini. Sangat recommended. Gaya bahasanya enak banget, ringan, mudah dipahami, tapi juga berbobot. Kadang humoris juga, jadi enak banget dibacanya, jauh dari ngebosenin. Ada contoh peristiwa juga yang diceritakan dengan apik, membuat pembaca bisa paham dengan mudah. Ini buku motivasi tapi enak, kita tidak terasa disuruh-suruh dan cukup logis.

Buku ini cocok untuk teman-teman yang sedang galau, terutama soal karir. Terjebak sama rutinitas karir yang suka aja ngga, tapi mau ga mau harus dijalani. Seengaknya buku ini bisa memberikan kelegaan sedikit dan tips serta trik bagaimana supaya kita bisa lebih enjoy dalam menjalani karir dan kehidupan. Lebih enjoy menikmati proses kehidupan dan melihat peluang, siapa tahu suatu saat pada akhirnya bisa mengikuti passion kita masing-masing. Hidup hanya sekali, jangan sampai ada penyesalan.

Kami tidak akan membedah isi buku ini lebih dalam, karena postingan ini adalah review, bukan bedah buku. Dan, beneran deh, lebih baik dibaca langsung karena lebih ngena pembahasannya. Tapi, kami akan menuliskan beberapa quote-quote bagus dari buku ini.

Quote

Orang lain ataupun pandangan mereka tentang kegiatan kita, tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan KITA dalam bekerja dan beraktivitas.

~ Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Untuk bisa menikmati apa yang kita kerjakan, untuk bisa melakukan aktivitas kita dengan HATI, kita harus menggali ke dalam diri kita sendiri.

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


MENYUKAI dan MENIKMATI apa yang kita kerjakan akan mengeluarkan POTENSI terbesar dan terdalam diri kita!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Ketika seseorang lupa atau menolak menikmati apa yang dikerjakannya, dia bakal menemui kesulitan dan penderitaan dalam bekerja, BAHKAN di bidang yang mungkin TADINYA dia cintai.

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Sebuah pertanyaan yang TEPAT akan MENGARAHKAN pikiran Anda pada hal yang TEPAT agar dapat menemukan jawaban yang TEPAT!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Saat ada DORONGAN untuk melakukan sesuatu dari dalam diri kita, sesuatu yang mungkin terasa penting dan memberi MAKNA untuk kita, mungkin kita memang perlu 'mengeluarkannya' agar bisa menikmatinya!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


PROSES, walau mungkin memakan waktu, sebenarnya MENYIAPKAN Anda untuk kaya dengan TEPAT, dan menikmati aktivitasnya dengan optimal!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Sebuah GOAL akan memberi kita ARAH untuk maju.

Sebuah goal juga membantu kita untuk ENJOY!

Sebuah goal membantu kita BERAKTIVITAS dengan HATI!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan


Anything is possible if you have faith!

Everything is impossible if you don't have one!

Lakukan Dengan Hati: 10 Cara Selalu Enjoy Dalam Hidup dan Karier by Dedy Dahlan



Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.