Sampai buku ini, kami sudah membaca beberapa buku
spin-off-nya Sherlock Holmes, atau kisah-kisah lainnya dari Sherlock Holmes yang ditulis oleh penulis lain selain Sir Arthur Conan Doyle. Kalau yang sudah di review di blog ini sih ada
Young Sherlock - Red Leech, dan
Sherlock, Lupin, & Aku 7: Teka-Teki Kobra. Buku-buku ini rata-rata ceritanya bagus sih. Walaupun memang, kadang ada saatnya kita bakal dapet momen "hah?". Biasanya sih di momen-momen yang kayaknya bukan Sherlock banget gitu.
Nah kami kali ini membaca satu lagi novel spin-off Sherlock Holmes yang ditulis oleh Bonnie Macbird. Novel ini menegangkan banget lho. Coba mari kita lihat dulu plot/sinopsisnya.
PLOT/SINOPSIS
London, Desember, 1888, Sherlock Holmes kembali terpuruk. Watson menemukan sahabatnya itu sedang terpuruk bersama kokain di dalam apartemen 221B yang baru saja padam dari kebakaran. Tidak mau bicara, atau makan, dan keadaan itu ternyata sudah berlangsung selama berhari-hari. Holmes depresi berat setelah kegagalannya dalam kasus The Ripper dan kenyataan bahwa dia sempat masuk ke penjara sebentar. Surat dari Mycroft untuk menangani kasus penting pencurian patung berharga pun diabaikannya.
Tapi, keadaan berubah ketika sebuah surat yang wangi datang dari Paris. Surat itu berkode, dan merupakan sebuah permohonan penyelidikan dari seorang bintang kabaret Perancis yang terkenal dan sangat cantik, Mlle La Victoire. Putra Mlle La Victoire tiba-tiba saja menghilang, dan dia juga diserang di jalanan Montmartre. Semangat Sherlock langsung bangkit lagi. Malam itu juga Sherlock dan Watson langsung pergi ke Paris.
Tapi keadaan tentu saja menjadi bertambah pelik. Putra Mlle La Victoire yang menghilang merupakan putranya dengan Lord Pellingham, Lord yang paling diincar oleh Mycroft saat ini karena kasus pencurian patung berharga yang bernilai tinggi. Lord Pellingham adalah bangsawan yang paling sulit dijangkau hukum karena koneksi-koneksinya yang sangat kuat. Mlle La Victoire pun mencoba-coba menutupi beberapa fakta dari Sherlock. Sesuatu yang Sherlock benci tapi toh dia bisa membongkarnya dan memaafkan Mlle La Victoire. Lagipula, Sherlock maupun Watson ternyata tak ada yang kebal dari kecantikan dan pesona Mlle La Victoire.
Keadaan menjadi semakin berbahaya dengan terjadinya penyerangan mematikan di Le Chat Noir, tempat Mlle La Victoire naik panggung. Keadaan gawat entah apa juga menghantui di kediaman Lord Pellingham. Kemudian, timbul kasus terbunuhnya anak-anak yang sepertinya merupakan pekerja ilegal di pabrik sutra milik Lord Pellingham. Semua petunjuk kasus mengarah ke Lord Pellingham.
Mycroft pun sudah pasti mengincar kasus Lord Pellingham juga. Karena Sherlock menolak menerima kasusnya, Mycroft pun menyewa Vidocq, seorang detektif Perancis, untuk menangani masalah kasus patung yang hilang. Tapi Vidocq pun juga menangani kasus Mlle La Victoire. Dan yang membuat segala-galanya semakin rumit adalah, Vidocq dan Mlle La Victore adalah sepasang kekasih.
Atas saran Mycroft dan dari fakta-fakta yang berhasil dikumpulakan oleh Mycroft, Sherlock harus merelakan kasus Mlle La Victoire agar ditangani oleh Vidocq. Sherlock dan Holmes pun berangkat ke kediaman Lord Pellingham di Clighton, dengan menyamar sebagai Lord Prendergrast dan dokternya.
Penyelidikan di Clighton tentu saja tidak akan semulus yang mereka inginkan. Telah terjadi pembunuhan di Clighton, dan kematiannya ditutup-tutupi dengan cara yang sangat mencurigakan. Penyamaran mereka terbongkar dan mereka terpaksa berpisah. Watson harus kembali ke London untuk mengabarkan Mycroft dan Lestrade, sedangkan Holmes akan melanjutkan penyelidikan di sana hingga patung berharga itu datang ke Clighton.
Tapi apa yang ditemukan Watson setibanya di London sungguh mengejutkan. Telah terjadi perkelahian berdarah di apartemen 221B. Ada yang tewas. Vidocq, Mlle La Victoire, dan putranya yang telah berhasil ditemukan menghilang dari sana. Untungnya mereka semua selamat dan bersembunyi di suatu tempat yang diketahui Watson. Setibanya Watson di tempat persembunyian mereka, Mlle La Victoire memaksa untuk pergi ke Clighton, menuntut tanggung jawab dan penjelasan dari Lord Pellingham tentang apa yang terjadi dengan putra mereka yang tampaknya terkena trauma berat. Mycroft tentu saja sudah memperingatkan Watson untuk mencegah Mlle La Victoire pergi ke Clighton. Tapi kekeraskepalaan Mlle La Victoire dan rasa khawatir Watson kepada Holmes akhirnya membawa mereka untuk menaiki kereta berikutnya ke Clighton. Sayangnya, perjalanan mereka dihalangi oleh badai salju.
Sesampainya mereka di stasiun, Watson kembali mendapatkan kabar buruk, Holmes tertangkap dan dipenjara! Holmes mendapatkan siksaan yang sangat parah hingga hampir tewas karena kekurangan darah dan shock berat. Apa yang sebenarnya telah terjadi di Clighton? Kekeras kepalaan Mlle La Victoire juga tidak banyak membantu. Vidocq, Mlle La Victoire dan putranya menghilang lagi. Tapi kali ini tujuannya sudah pasti, menuju Clighton, menghadapi dan mengkonfrontasi Lord Pellingham. Tapi apa yang mereka tidak ketahui adalah, banyaknya kekuatan-kekuatan yang sangat jahat di Clighton yang siap menerkam mereka.
REVIEW
Buku ini menurut kami seru ya ceritanya. Sangat menegangkan. Memang akan ada "Hah?" momen juga sih. Apalagi kalau melihat beberapa kegagalan Sherlock, kok kayaknya bukan Sherlock banget gitu. Tapi kegagalannya dibuat terasa wajar dan bisa dimaklumi. Harus diakui juga sih, kegagalannya juga membuat novel ini menjadi lebih seru dan menegangkan. Tokoh Mlle La Victoire dan Vidocq cukup bikin gemes karena egois banget, kayak tidak bisa menilai situasi. Ceritanya punya plot twist yang cukup bagus walaupun kami bisa menebak-nebak sedikit kasusnya.
Novel ini punya rating Goodreads yang bagus 3.75/5.00 ★. Buat kami pribadi, kami memberikan rating 4.00/5.00 ★. Recommended.
QUOTE
Sahabatku tercinta, Sherlock Holmes, pernah berkata, "Darah seni cenderung terlihat dalam berbagai bentuk aneh."
~ Art In The Blood - A Sherlock Holmes Adventure by Bonnie Macbird
"Dekatilah temanmu, namun musuhmu harus lebih kaudekati,"
~ Art In The Blood - A Sherlock Holmes Adventure by Bonnie Macbird
"Karya seni, sesungguhnya bukanlah gambaran sejati kenyataan. Foto adalah gambaran yang sempurna. Namun, dengan ketidaksempurnaannya, karya seni melampaui segala kekurangannya dan lebih hebat karenanya. Dan itulah mengapa karya seni itu berharga."
~ Art In The Blood - A Sherlock Holmes Adventure by Bonnie Macbird