Teman-teman mungkin ada yang lebih familiar dengan karya James Dashner yang satu lagi kali ya, yang seri Maze Runner. Maze Runner dan sekuel-sekuelnya sudah difilmkan, dan filmnya bagus banget. Kami belum ada kesempatan membaca novelnya. Tapi kalau sudah dibaca, tentu saja akan kami review juga di blog ini. Setelah membaca novel The Eye of Minds ini, kami yakin sih kalau novel Maze Runner juga bakal bagus banget.
SINOPSIS
Kami kayaknya tidak akan memberikan plotnya secara detail. Nanti kurang seru buat yang pengen dapetin plot twistnya. Selain itu novel ini petualangannya cukup panjang dan detail. Jadi kali ini kami akan memberikan sedikit sinopsisnya aja, dan gambaran besar novelnya.
Novel The Eye of Minds ini cocok untuk teman-teman penggemar genre scifi yang suka main game. Novel ini menceritakan masa depan yang bakalan sangat indah untuk para penggemar game virtual reality. Game VR di buku ini tidak hanya sekedar menggunakan kacamata VR seperti sekarang, tapi benar-benar full body experience. Buat bayangannya, novel ini seperti gabungan antara film Inception yang di dalamnya ada unsur cryosleep-nya.
Para pemain game ini akan berbaring di "peti mati", sebutan untuk mesin game VR ini. Dengan segala kecanggihan mesin ini mereka akan masuk ke kondisi "tidur" dan memulai bermain game. Mesin ini memungkinkan pengalaman bermain game yang benar-benar full body experience. Kalau dipukul, ya bakalan sakit, pemain juga bisa merasa lapar dan makan-makanan yang ada di dalam game. Di dunia nyata, mesin akan memberikan mereka nutrisi lewat selang-selang yang mirip selang infus. Bagaimana kalau mereka tewas di dalam game? Mereka akan merasakan sakitnya secara nyata, tapi mereka tahu bahwa itu tidak nyata. Ada komponen yang disebut "inti" yang menjadi pemisah antara dunia nyata dan dunia game. Kehilangan "inti" akan menyebabkan otak tidak bisa memisahkan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata. Tanpa "inti", kematian di dalam game akan menyebabkan kerusakan otak di dunia nyata, dan mungkin berujung kematian.
Kayaknya serem ya? Tapi sebenarnya "inti" ini sangat terlindungi. Tidak ada yang bisa mengutak-ngutiknya, kecuali seseorang bisa melakukan pengkodean dengan sangat canggih, alias hacker-hacker canggih dan berbakat. Ada banyak pemain yang sebenarnya punya kemampuan meretas. Michael, tokoh utama di novel ini, salah satunya. Bersama kedua temannya, Bryson dan Sarah, yang juga jago meretas, Michael sangat menikmati permainan di dalam VirtNet, dunia game virtual yang luar biasa. Kadang-kadang mereka meretas ke dalam permainan untuk membuat permainan menjadi lebih mengasyikkan.
Tapi segala keasyikan itu berubah ketika suatu hari Michael harus menghadapi seorang pemain yang punya niat bunuh diri. Untuk mendapatkan point, Michael harus bisa membujuknya membatalkan niat bunuh dirinya. Masalahnya berubah parah ketika semuanya ternyata menjadi sangat serius. Si pemain bernama Tanya sudah sangat putus asa. Dia ditawan di dalam VirtNet oleh seseorang bernama Kaine. Dia tidak bisa naik ke kondisi "bangun" dan menyudahi permainannya di VirtNet. Tanya terjebak di dalam VirtNet. Tanya akan mengambil jalan pintas untuk membebaskan dirinya dari Kaine. Masalah menjadi sangat gawat ketika Tanya ternyata mampu meretas ke dalam dirinya sendiri dan mengambil inti miliknya. Sesuatu yang bahkan Michael tidak bisa dan tidak akan dia lakukan. Tanya membuang inti miliknya, menjadikan kematiannya di dalam game akan mengakibatnya kematian juga di dunia nyata. Tanpa inti, otak Tanya tidak akan bisa membedakan mana kenyataan dan mana yang cuman permainan.
Sayangnya, Michael gagal membujuk Tanya. Peringatan Tanya tentang Kaine juga menjadi teka-teki dan terdengar sangat absurd. Bagaimana mungkin ada pemain yang bisa menawan pemain lain di dalam VirtNet hingga menyebabkan mereka tidak bisa bangun dari kondisi tidur mereka? Tapi pertanyaan Kaine terjawab ketika dia diam-diam diculik oleh agen-agen dari VirtNet. Michael dan teman-temannya direkrut untuk mencari Kaine di dalam VirtNet. Sang peretas berbahaya yang telah berhasil menawan beberapa pemain dan menyebabkan beberapa pemain ditemukan koma dengan kerusakan otak atau menjadi gila di setelah mereka bangun dari kondisi "tidur" mereka.
Kaine merupakan teroris berbahaya di dalam VirtNet, tapi mencarinya, merupakan tidakan yang lebih berbahaya lagi. Michael, Bryson, dan Sarah harus bahu-membahu mencari informasi dengan sangat hati-hati. Mereka harus mengerahkan segala kemampuan meretas mereka untuk menyembunyikan diri dan mengaktifkan radar kalau-kalau serangan Kaine akan datang. Mereka harus menghadapi KillSim, pemburu ciptaan Kaine yang bisa menghabisi mereka di dunia game dan juga di dunia nyata. Mereka harus mencari Jalan menuju tempat persembunyian Kaine. Jalan yang sangat panjang, berbahaya dan penuh dengan jebakan dan teka-teki.
Tapi apa yang ditemukan Michael di ujung jalan itu ternyata sangat mengejutkan. Sebuah kejutan yang mengerikan untuk dirinya dan umat manusia yang lain.
REVIEW
Seperti yang kami sudah sebutkan di awal, novel ini ceritanya bagus banget. Seru banget, detail, menegangkan, dan punya plot twist yang sangat cihuy. Kalau pun ada satu kekurangan dari novel ini adalah...karena novel ini adalah novel berseri. Yup, The Eye if Minds adalah buku pertama di seri The Mortality Doctrine. Endingnya wow, tapi masih ada lanjutannya dan bikin penasaran.
Novel ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.85/5.00 ★. Tapi kalau buat kami buku ini layak banget dapet rating 5.00//5.00 ★.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar