Novel Wolf Speaker (Perwakilan Serigala) ini adalah novel kedua dari seri The Immortals. Di novel ini kisah Daine dan Numair berlanjut. Daine kali ini harus kembali bersama kawanan serigala yang dulu telah menolongnya dan membantu membalaskan dendamnya semasa ia kecil.
Kawanan serigala Daine yang telah terusir terpaksa mencari tempat berlindung yang baru. Sayangnya, pegunungan yang mereka tempati tiba-tiba berubah. Tambang-tambang merusak alam, pohon-pohon ditebangi, menjadikan para serigala kelaparan karena sumber makanan merekapun berkurang. Daine dipanggil dan diutus oleh kawanan serigala untuk meminta para manusia yang terlibat agar berhenti menambang dan menjarah alam.
Siapa sangka, ternyata masalahnya lebih pelik dari sekedar pertambangan dan penebangan. Ada sihir-sihir tingkat tinggi yang ikut berperan, monster-monster, serta adanya rencana pengkhianatan. Daine yang terpaksa terpisah dari Numair, sekali lagi harus menggunakan seluruh kemampuan sihir liarnya dan mempelajari kemampuan baru yang bisa sangat beguna.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Mampukah Daine membantu para serigala mengambil kembali sarang mereka?
Novel ini novel yang ringan sekali untuk dibaca dan menghibur. Cocok dibaca oleh siapa saja karena tidak ada adegan romantis sama sekali. Bukunya juga enak dibawa-bawa karena kecil dan ringkas. Recommended buat teman-teman yang suka tema fantasi dunia sihir dan monster-monster.
Baca juga:
Cari Review Buku
Rabu, 10 Oktober 2018
Senin, 08 Oktober 2018
The Darkest Surrender (Sang Kekalahan) oleh Gena Showalter - Maukah Kalah Demi Cinta
The Darkest Surrender (Sang Kekalahan) adalah salah satu seri Lords of the Underworld karangan Gena Showalter yang menurut kami ceritanya sangat kocak dan penuh aksi. Sangat seru dan menghibur.
Novel ini menceritakan tentang perjuangan Kaia dan Strider untuk memenangkan Permainan Harpy yang mematikan. Kaia mempertaruhkan nyawanya dan nama baiknya, sedangkan Strider harus mendapatkan hadiah utamanya. Salah satu artefak yang selama ini dicari-cari oleh para kesatria kegelapan.
Asmara antara Strider dan Kaia yang tarik ulur, kelakuan kocak dan konyol mereka, serta humor kejam Kaia dan para Harpy menjadikan novel yang seharusnya punya nuansa berdarah-darah dan kejam ini jadi lebih ringan dan malah lucu untuk dibaca. Tentu saja Gena Showalter tidak lupa memasukkan unsur-unsur asmara yang sensual.
Apakah Kaia berhasil memenangkan pertandingan?
Apakah Strider berhasil mendapatkan artefaknya?
Teman-teman harus cari tahu sendiri di buku ini. Seru, lucu, dan banyak aksi.
Novel ini menceritakan tentang perjuangan Kaia dan Strider untuk memenangkan Permainan Harpy yang mematikan. Kaia mempertaruhkan nyawanya dan nama baiknya, sedangkan Strider harus mendapatkan hadiah utamanya. Salah satu artefak yang selama ini dicari-cari oleh para kesatria kegelapan.
Asmara antara Strider dan Kaia yang tarik ulur, kelakuan kocak dan konyol mereka, serta humor kejam Kaia dan para Harpy menjadikan novel yang seharusnya punya nuansa berdarah-darah dan kejam ini jadi lebih ringan dan malah lucu untuk dibaca. Tentu saja Gena Showalter tidak lupa memasukkan unsur-unsur asmara yang sensual.
Apakah Kaia berhasil memenangkan pertandingan?
Apakah Strider berhasil mendapatkan artefaknya?
Teman-teman harus cari tahu sendiri di buku ini. Seru, lucu, dan banyak aksi.
Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:
Quote
"Oh, tentu.Ucapan manis akan membuat orang tersenyum, tapi siapa orang waras yang ingin memenangkan senyum?"
~ The Darkest Surrender (Sang Kekalahan) by Gena Showalter
Kau tak bisa merindukan apa yang tak pernah kau ketahui.
~ The Darkest Surrender (Sang Kekalahan) by Gena Showalter
Tapi penampilan luar nyaris tak berarti bagi Paris. Apa artinya wajah yang cantik kalau ternyata seorang wanita berhati monster? Yang paling penting adalah bagaimana orang itu bisa membuatmu nyaman luar-dalam.
~ The Darkest Surrender (Sang Kekalahan) by Gena Showalter
The Darkest Secret (Sang Rahasia) karangan Gena Showalter - Apa Rahasia Terdalammu?
The Darkest Secret (Sang Rahasia) adalah salah satu novel dewasa seri Lords of the Underworld. Kali ini mengisahkan Amun, wadah iblis Rahasia dan kisah cintanya dengan Haidee, sang pemburu sekaligus manusia yang membantu membunuh sahabat Amun.
Kisah Amun ini dibawakan dengan seru, karena Amun dan Haidee harus pergi ke neraka untuk menghilangkan iblis-iblis kecil yang bersarang di badan Amun. Hasil dari kunjungannya ke neraka terakhir kali. Iblis-iblis ini tidak hanya bisa membuat Amun gila, tapi juga membuat Amun sampai babak belur, dan mempengaruhi siapa pun yang berani dekat-dekat dengan Amun. Hanya Heidee yang mampu membantu Amun. Karena entah bagaimana, para iblis takut kepada Haidee dan selalu panik bersembunyi setiap Haidee menyentuh Amun.
Zacharel, salah satu malaikat kesatria memberikan solusi. Mereka harus kembali ke neraka, dan mencari jalan mengembalikan iblis-iblis kecil itu ke neraka. Kalau berhasil, meraka akan kembali dengan selamat. Kalau gagal, tentu kematian yang akan menunggu mereka. Mereka berangkat dengan berbekal ransel kosong yang ternyata berfungsi mirip kantong doraemon. Memberikan apa pun kebutuhan mereka saat mereka membutuhkannya.
Bagaimana perjalanan mereka di neraka? Apakah mereka bisa berhasil mengusir iblis-iblis di tubuh Amun?
Novel ini alur majunya sangat oke sekali dan dinamis. Kita tidak hanya membaca ceritanya Amun dan Haidee, tapi juga kadang berganti plot ke cerita Straider, Paris, dan William. Sudut pandang pun berubah-rubah. Ada sudut pandang Amun, sudut pandang Haidee, dan sudut pandang Strider. Jadi kita lebih bisa memahami bagaimana perasaan masing-masing tokoh yang terlibat.
Seperti biasa, novel karangan Gena Showalter selalu seru dengan aksi-aksi menegangkan, sekaligus sangat romantis dan sensual. Oke banget untuk dikoleksi semua serinya.
Quote
Amun sangat jarang bicara, selalu menyimpan sendiri rahasia yang tanpa sengaja dicurinya agar orang lain tak harus berurusan dengan semua rahasia itu, ketakutan atau muak akan rahasia itu. Nyaris tak ada orang yang mampu menanggung beban itu. Namun Amun melakukannya karena tak ada seorang pun yang lebih memedulikan keselamatan mereka kecuali Amun sendiri.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Seorang laki-laki harus menegaskan keinginannya sejak awal, agar tidak ada keraguan nantinya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Belum pernah ia harus mempertanyakan motif tindakan seseorang. Ia selalu tahu yang sebenarnya. Tahu apa yang paling ingin disembunyikan oleh orang-orang di sekelilingnya. Ketidakpastian ini membuatnya gila, membuatnya semakin murka.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Kautahu selalu bisa mengandalkan Amun untuk segalanya. Ia teguh, bagai batu karang, dan kau selalu tahu dimana posisimu saat bersamanya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Ingin, ingin, ingin." Strider mengetuk-ngetukkan satu jari di dagu. "Siapa yang bilang akan memberimu apa yang kauinginkan?"
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun selalu menjadi yang paling lembut hati, kata Strider. Namun, Haidee tak pernah melihat laki-laki yang tampak seganas ini.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Sungguh mustahil berdebat dengan makhluk yang begitu logis dan acuh tak acuh.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Seandainya aku tak menenangkanmu, apa kau akan membunuhku ketika mengetahui siapa aku?" Haidee berusaha agar suaranya terdengar acuh tak acuh, tapi getaran dalam ucapannya mengungkap perasaannya.
Ada jeda menakutkan yang membekukan oksigen di paru-paru Haidee. Kemudian, Ya.
Setidaknya Amun jujur, tapi wow, itu menyakitkan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Sialan, dia hanya ingin memilih cara yang mudah. Ia pantas mendapatkan jalan mudah sesekali. Bahkan saat ia tahu bahwa jalan mudah itu ternyata payah.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Memangnya kenapa kalian mencuri kotak itu?"
Zeus memerintahkan Pandora menjaganya bukan menyuruh kami, dan kami...kesal.
"Terhina, maksudmu." Dasar laki-laki dan harga diri mereka, terkadang itu bisa menjadi penyebab runtuhnya negara-negara.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun telah memberinya kepercayaan total yang diperlukannya, dan ia tak bisa membalas kurang dari itu.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Melawan teman sendiri demi seorang perempuan adalah kebodohan yang paling tolol. Kekeliruan total.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Ia bodoh mencoba untuk mendorong Haidee menjauh, ia sadar itu sekarang. Bodoh karena mencoba mengabaikan ketertarikan di antara mereka. Ia hanya menyakiti dan membuat frustrasi mereka berdua.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Ia menanggung beban berat. Beban yang ditanggungnya sendiri karena lebih suka menderita selamanya daripada menyebabkan salah satu temannya menderita lebih lama sedetik pun. Itu cinta, bukan kejahatan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun seorang kesatria sejati, akan selalu bertarung demi apa yang diyakininya, takkan pernah goyah dalam tekanan. Ketika ia peduli, kepeduliannya begitu dalam, intens, dan tak ada apa pun atau seorang pun yang bisa menggoyahkan perasaan itu darinya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Begitu banyak seandainya... begitu banyak kemungkinan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Kupikir aku bisa membiarkan diriku memilikimu untuk beberapa saat, tapi aku tahu bahwa beberapa saat tak akan cukup. Aku akan mencari jalan kembali, dan aku akan mempertahankanmu. Sekarang, selalu.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Mungkin Amun memercayainya seperti yang diharapkannya, mungkin Amun mengujinya seperti yang ditakutkannya, tapi pada akhirnya, pengharapannya yang membuatnya mengambil keputusan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Aku menerimamu terlepas dari siapa dan apa dirimu."
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Dari yang kauceritakan kepadaku, sang wadah Kebencian ingin aku membebaskannya. Sampai ia merasakan sakitnya. Kemudian, ia berubah pikiran. Kau tak mau aku mengambil iblis Rahasia. Barangkali itu ada hubungannya."
Barangkali
"Atau mungkin aku ingin menyakitinya, tapi tak mau menyakitimu."
Itu jauh lebih masuk akal.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Seperti yang terjadi padaku, kau tak menginginkannya. Jadi,kau tak akan melakukannya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Bagaimana kau bisa mencintaiku?" tanya Haidee di sela-sela isakannya.
Bagaimana kau bisa mencintaiku?
"Begitu saja. Kau bagian dariku."
Tepat
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Kalian dikirim ke sini karena tak ada yang mendekatkan orang lebih cepat daripada situasi berbahaya. Lebih dari itu, aku tidak diperintahkan untuk menyelamatkan Haidee. Hanya kau."
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Kisah Amun ini dibawakan dengan seru, karena Amun dan Haidee harus pergi ke neraka untuk menghilangkan iblis-iblis kecil yang bersarang di badan Amun. Hasil dari kunjungannya ke neraka terakhir kali. Iblis-iblis ini tidak hanya bisa membuat Amun gila, tapi juga membuat Amun sampai babak belur, dan mempengaruhi siapa pun yang berani dekat-dekat dengan Amun. Hanya Heidee yang mampu membantu Amun. Karena entah bagaimana, para iblis takut kepada Haidee dan selalu panik bersembunyi setiap Haidee menyentuh Amun.
Zacharel, salah satu malaikat kesatria memberikan solusi. Mereka harus kembali ke neraka, dan mencari jalan mengembalikan iblis-iblis kecil itu ke neraka. Kalau berhasil, meraka akan kembali dengan selamat. Kalau gagal, tentu kematian yang akan menunggu mereka. Mereka berangkat dengan berbekal ransel kosong yang ternyata berfungsi mirip kantong doraemon. Memberikan apa pun kebutuhan mereka saat mereka membutuhkannya.
Bagaimana perjalanan mereka di neraka? Apakah mereka bisa berhasil mengusir iblis-iblis di tubuh Amun?
Novel ini alur majunya sangat oke sekali dan dinamis. Kita tidak hanya membaca ceritanya Amun dan Haidee, tapi juga kadang berganti plot ke cerita Straider, Paris, dan William. Sudut pandang pun berubah-rubah. Ada sudut pandang Amun, sudut pandang Haidee, dan sudut pandang Strider. Jadi kita lebih bisa memahami bagaimana perasaan masing-masing tokoh yang terlibat.
Seperti biasa, novel karangan Gena Showalter selalu seru dengan aksi-aksi menegangkan, sekaligus sangat romantis dan sensual. Oke banget untuk dikoleksi semua serinya.
Quote
Amun sangat jarang bicara, selalu menyimpan sendiri rahasia yang tanpa sengaja dicurinya agar orang lain tak harus berurusan dengan semua rahasia itu, ketakutan atau muak akan rahasia itu. Nyaris tak ada orang yang mampu menanggung beban itu. Namun Amun melakukannya karena tak ada seorang pun yang lebih memedulikan keselamatan mereka kecuali Amun sendiri.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Seorang laki-laki harus menegaskan keinginannya sejak awal, agar tidak ada keraguan nantinya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Belum pernah ia harus mempertanyakan motif tindakan seseorang. Ia selalu tahu yang sebenarnya. Tahu apa yang paling ingin disembunyikan oleh orang-orang di sekelilingnya. Ketidakpastian ini membuatnya gila, membuatnya semakin murka.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Kautahu selalu bisa mengandalkan Amun untuk segalanya. Ia teguh, bagai batu karang, dan kau selalu tahu dimana posisimu saat bersamanya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Ingin, ingin, ingin." Strider mengetuk-ngetukkan satu jari di dagu. "Siapa yang bilang akan memberimu apa yang kauinginkan?"
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun selalu menjadi yang paling lembut hati, kata Strider. Namun, Haidee tak pernah melihat laki-laki yang tampak seganas ini.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Sungguh mustahil berdebat dengan makhluk yang begitu logis dan acuh tak acuh.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Seandainya aku tak menenangkanmu, apa kau akan membunuhku ketika mengetahui siapa aku?" Haidee berusaha agar suaranya terdengar acuh tak acuh, tapi getaran dalam ucapannya mengungkap perasaannya.
Ada jeda menakutkan yang membekukan oksigen di paru-paru Haidee. Kemudian, Ya.
Setidaknya Amun jujur, tapi wow, itu menyakitkan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Sialan, dia hanya ingin memilih cara yang mudah. Ia pantas mendapatkan jalan mudah sesekali. Bahkan saat ia tahu bahwa jalan mudah itu ternyata payah.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Memangnya kenapa kalian mencuri kotak itu?"
Zeus memerintahkan Pandora menjaganya bukan menyuruh kami, dan kami...kesal.
"Terhina, maksudmu." Dasar laki-laki dan harga diri mereka, terkadang itu bisa menjadi penyebab runtuhnya negara-negara.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun telah memberinya kepercayaan total yang diperlukannya, dan ia tak bisa membalas kurang dari itu.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Melawan teman sendiri demi seorang perempuan adalah kebodohan yang paling tolol. Kekeliruan total.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Ia bodoh mencoba untuk mendorong Haidee menjauh, ia sadar itu sekarang. Bodoh karena mencoba mengabaikan ketertarikan di antara mereka. Ia hanya menyakiti dan membuat frustrasi mereka berdua.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Ia menanggung beban berat. Beban yang ditanggungnya sendiri karena lebih suka menderita selamanya daripada menyebabkan salah satu temannya menderita lebih lama sedetik pun. Itu cinta, bukan kejahatan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Amun seorang kesatria sejati, akan selalu bertarung demi apa yang diyakininya, takkan pernah goyah dalam tekanan. Ketika ia peduli, kepeduliannya begitu dalam, intens, dan tak ada apa pun atau seorang pun yang bisa menggoyahkan perasaan itu darinya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Begitu banyak seandainya... begitu banyak kemungkinan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Kupikir aku bisa membiarkan diriku memilikimu untuk beberapa saat, tapi aku tahu bahwa beberapa saat tak akan cukup. Aku akan mencari jalan kembali, dan aku akan mempertahankanmu. Sekarang, selalu.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Mungkin Amun memercayainya seperti yang diharapkannya, mungkin Amun mengujinya seperti yang ditakutkannya, tapi pada akhirnya, pengharapannya yang membuatnya mengambil keputusan.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Aku menerimamu terlepas dari siapa dan apa dirimu."
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Dari yang kauceritakan kepadaku, sang wadah Kebencian ingin aku membebaskannya. Sampai ia merasakan sakitnya. Kemudian, ia berubah pikiran. Kau tak mau aku mengambil iblis Rahasia. Barangkali itu ada hubungannya."
Barangkali
"Atau mungkin aku ingin menyakitinya, tapi tak mau menyakitimu."
Itu jauh lebih masuk akal.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Seperti yang terjadi padaku, kau tak menginginkannya. Jadi,kau tak akan melakukannya.
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Bagaimana kau bisa mencintaiku?" tanya Haidee di sela-sela isakannya.
Bagaimana kau bisa mencintaiku?
"Begitu saja. Kau bagian dariku."
Tepat
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
"Kalian dikirim ke sini karena tak ada yang mendekatkan orang lebih cepat daripada situasi berbahaya. Lebih dari itu, aku tidak diperintahkan untuk menyelamatkan Haidee. Hanya kau."
~ The Darkest Secret (Sang Rahasia) by Gena Showalter
Rabu, 03 Oktober 2018
Review Novel Seraphina Karangan Rachel Hartman - Setengah Naga, Setengah Manusia, Penuh Rahasia
Novel Seraphina karangan Rachel Hartman ini adalah salah satu novel fantasi dengan tema utama seputar naga-nagaan. Agak berbeda dengan novel tema serupa yang lain, novel Seraphina lebih menyorot kisah Seraphina Dombegh sebagai seorang setengah naga-setengah manusia. Di novel ini juga tidak terlalu banyak menyorot bentuk naga yang luar biasa, karena naga-naganya sendiri bisa menjelma sebagai manusia yang mereka sebut dengan saarantras.
Seraphina lahir dari ibu yang seorang naga dan ayah yang seorang manusia biasa tapi berkarir sebagai pengacara para naga. Seraphina sangat berbakat dalam hal musik, sama seperti ibunya. Tapi, statusnya sebagai sebagai setengah naga membuatnya harus lebih low profile, apalagi di tengah situasi yang sedang memanas karena terbunuhnya seorang anggota kerajaan, dan ada kecurigaan bahwa pelakunya adalah naga.
Tapi, mau tidak mau akhirnya Seraphina terpaksa ikut terlibat dalam penyelidikan, bersama dengan pangeran Lucian Kiggs. Lucian yang sangat cerdas dan awas tentu saja membuat Seraphina kewalahan menyembunyikan identitasnya. Belum lagi ternyata Seraphina juga jatuh cinta pada Lucian. Suatu dilema karena Lucian juga adalah tunangan putri kerajaan.
Bagaimana akhirnya penyelidikan mereka berjalan? Apakah cinta Seraphina akhirnya terbalas? Pssst...bocoran nih...tenang aja, Seraphina bukan pelakor kok.
Novel ini ceritanya bagus, enak, dan mengalir, juga banyak hal-hal bijak yang bisa dipetik. Terlihat dari cukup banyak quote menarik yang bisa kami kumpulkan.
Quote
aku tertarik pada sikap tak acuhnya, sama seperti kucing cenderung menempel pada orang yang tidak menyukainya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Apakah Papa menyangkal agama karena para Santa sendiri membenarkan pembunuhan atas anaknya? Apakah rakyat Goredd masih membenci naga setelah 35 tahun karena Surga menyuruh mereka?
~ Rachel Hartman, Seraphina
Dia tidak pernah hanya berusaha melindungiku; dia juga melindungi hatinya yang hancur.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Orang-orang takut pada sesuatu yang tidak mereka kenal
~ Rachel Hartman, Seraphina
Keputusasaan memang membuat orang bisa melompat lebih tinggi.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Aku merasakan mulutku terbuka. Mungkin inilah sebabnya sang pengasuh tidak memberitahunya apa-apa: beri dia satu senti saja, maka dia akan meneruskan garis sampai bulan.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Berhentilah cemberut. Tidak ada salahnya mengomeli orang lain jika mereka menginjak ekormu. Hal yang perlu kautanyakan pada diri sendiri ketika kau menggigit adalah, kenapa?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Seseorang tidak bisa terbang ke dua arah sekaligus. Aku tidak bisa bertengger di antara mereka yang menganggapku rusak.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Itulah rahasia pertunjukkan: meyakinkan. Nada yang benar namun dimainkan dengan ragu-ragu tetap akan salah tempo, tapi mainkan dengan berani maka tidak ada yang akan mempertanyakannya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kadang-kadang kebenaran sulit menembus tembok tebal yang mengungkung benak kita. Kebohongan, jika diselubungi kata-kata yang tepat, bisa disebarluaskan dengan lebih mudah.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku punya perasaan campur aduk terhadap ibuku. Maksudku, aku menyayanginya, dia ibuku, tapi... kadang-kadang aku marah padanya."
"Kenapa?" aku bertanya, tapi aku tahu. Aku juga merasakan hal yang sama persis. Aku hampir tidak percaya dia hendak mengucapkannya padaku.
"Marah karena meninggalkanku begitu cepat--kau mungkin merasakannya juga, mengenai ibumu--tapi juga, aku marah karena dia jatuh cinta dengan sembrono."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Apakah kau jatuh cinta pada Pangeran Lucian?" pekik pamanku. "Apa yang kalian lakukan ketika aku tiba? Kalian tidak akan kawin di salju, bukan?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Karena aku ingin memberitahumu sesuatu yang jujur, dan ini sedekat yang bisa kulakukan. Karena, entah bagaimana, aku berpikir kau akan mengerti kisah ini. Karena aku ingin kau mengerti.
~ Rachel Hartman, Seraphina
mengetahui apa yang terlepas dari genggamanku malah membuat segalanya terasa lebih buruk.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Ada dua sebab yang utama di dunia ini," katanya, mengangkat jari kelingking dan jari manis. "Kebetulan dan kebutuhan. Kebetulan aku ada di sana untuk membantu saat kau membutuhkan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku mendengarmu, mencarimu, dan menemukanmu. Aku meraih dirimu, melintasi ruang dan akal serta hukum alam. Aku tidak tahu bagaimana bisa melakukannya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Sulit untuk pura-pura patuh sepanjang waktu, tapi ayahku mengharapkan anak-anaknya tidak melawan, dan tubuhnya dua kali lebih besar daripadaku. Akan datang masa ketika kecerdasan akan menang melawan kekuatan fisik. Itu mimpi Comonot dan aku percaya padanya, tapi sekarang aku menunduk. Naga sulit berubah.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Tapi, mereka mengusir Orma, dan itu salahku. Aku memainkan seruling begitu indah sehingga jatuh cinta pada semua orang dan sekarang aku menginginkan segalanya. Dan aku tidak bisa memilikinya. Dan aku malu karena harus melarikan diri."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"...bahwa dia tidak pernah memercayaiku. Itulah yang menyakitiku lebih daripada semuanya. Dia percaya aku akan berhenti mencintainya jika aku tahu yang sebenarnya. Dari semua risiko yang dijalaninya, risiko yang paling berarti malah tidak pernah diambilnya. Satu diantara seribu lebih baik daripada nol, tapi dia memilih nol. Karena bagaimana mungkin aku bisa mencintainya jika aku tidak bisa melihatnya? Sebenarnya siapakah yang kucintai?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kiggs terlihat tenang, tapi seperti udara tak bergerak di langit berawan musim panas, bisa berubah menjadi badai tanpa aba-aba.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Betapa pun terlatihnya kau berpura-pura, kau tidak bisa mengantisipasi setiap kejadian," katanya lirih. "Cepat atau lambat, akan ada yang mengejutkanmu, kau akan bereaksi jujur sesuai aslimu, dan kau pun ketahuan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kiggs yang kucintai tidak mungkin bisa membalas cintaku jika ada begitu banyak penghalang; jika bisa mencintaiku, dia tidak akan menjadi Kiggs yang kucintai.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Orang-orang berbuat aneh jika ketakutan.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Anda mengabaikan pesan hanya karena tidak menyukai si pembawa pesan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Aku sudah membeberkan kebenaran di depan wajahnya, dan dia tidak bisa, atau tidak mau, memercayainya. Dia menawariku jalan mudah untuk kembali normal, dan aku sangat tergoda melakukannya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Hal yang dipelajari kami kaum naga dari kalian adalah kita akan kuat jika bersatu. Kita tidak perlu menghadapi seluruh dunia sendirian. Biarkan kita berdiri berdampingan sekarang demi perdamaian."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Dia sendirian di tempat ini. Begitu pasien-pasien lain mendengar akan ada naga dibawa ke sini, dengan ajaib mereka langsung sembuh! Yang pincang bisa berjalan dan yang buta memutuskan mereka tidak perlu melihat. Dia obat yang mujarab."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Seharusnya ada yang melakukannya untukmu. Seseorang seharusnya mencintaimu. Aku akan menggigitnya jika dia tidak mencintaimu."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku mengenal keberanian jika melihatnya, dan ketika aku merasa tidak memilikinya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Dahulukan krisis, cinta bisa belakangan. Saat itu akan tiba, Kiggs. Aku percaya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Seraphina lahir dari ibu yang seorang naga dan ayah yang seorang manusia biasa tapi berkarir sebagai pengacara para naga. Seraphina sangat berbakat dalam hal musik, sama seperti ibunya. Tapi, statusnya sebagai sebagai setengah naga membuatnya harus lebih low profile, apalagi di tengah situasi yang sedang memanas karena terbunuhnya seorang anggota kerajaan, dan ada kecurigaan bahwa pelakunya adalah naga.
Tapi, mau tidak mau akhirnya Seraphina terpaksa ikut terlibat dalam penyelidikan, bersama dengan pangeran Lucian Kiggs. Lucian yang sangat cerdas dan awas tentu saja membuat Seraphina kewalahan menyembunyikan identitasnya. Belum lagi ternyata Seraphina juga jatuh cinta pada Lucian. Suatu dilema karena Lucian juga adalah tunangan putri kerajaan.
Bagaimana akhirnya penyelidikan mereka berjalan? Apakah cinta Seraphina akhirnya terbalas? Pssst...bocoran nih...tenang aja, Seraphina bukan pelakor kok.
Novel ini ceritanya bagus, enak, dan mengalir, juga banyak hal-hal bijak yang bisa dipetik. Terlihat dari cukup banyak quote menarik yang bisa kami kumpulkan.
Quote
aku tertarik pada sikap tak acuhnya, sama seperti kucing cenderung menempel pada orang yang tidak menyukainya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Apakah Papa menyangkal agama karena para Santa sendiri membenarkan pembunuhan atas anaknya? Apakah rakyat Goredd masih membenci naga setelah 35 tahun karena Surga menyuruh mereka?
~ Rachel Hartman, Seraphina
Dia tidak pernah hanya berusaha melindungiku; dia juga melindungi hatinya yang hancur.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Orang-orang takut pada sesuatu yang tidak mereka kenal
~ Rachel Hartman, Seraphina
Keputusasaan memang membuat orang bisa melompat lebih tinggi.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Aku merasakan mulutku terbuka. Mungkin inilah sebabnya sang pengasuh tidak memberitahunya apa-apa: beri dia satu senti saja, maka dia akan meneruskan garis sampai bulan.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Berhentilah cemberut. Tidak ada salahnya mengomeli orang lain jika mereka menginjak ekormu. Hal yang perlu kautanyakan pada diri sendiri ketika kau menggigit adalah, kenapa?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Seseorang tidak bisa terbang ke dua arah sekaligus. Aku tidak bisa bertengger di antara mereka yang menganggapku rusak.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Itulah rahasia pertunjukkan: meyakinkan. Nada yang benar namun dimainkan dengan ragu-ragu tetap akan salah tempo, tapi mainkan dengan berani maka tidak ada yang akan mempertanyakannya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kadang-kadang kebenaran sulit menembus tembok tebal yang mengungkung benak kita. Kebohongan, jika diselubungi kata-kata yang tepat, bisa disebarluaskan dengan lebih mudah.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku punya perasaan campur aduk terhadap ibuku. Maksudku, aku menyayanginya, dia ibuku, tapi... kadang-kadang aku marah padanya."
"Kenapa?" aku bertanya, tapi aku tahu. Aku juga merasakan hal yang sama persis. Aku hampir tidak percaya dia hendak mengucapkannya padaku.
"Marah karena meninggalkanku begitu cepat--kau mungkin merasakannya juga, mengenai ibumu--tapi juga, aku marah karena dia jatuh cinta dengan sembrono."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Apakah kau jatuh cinta pada Pangeran Lucian?" pekik pamanku. "Apa yang kalian lakukan ketika aku tiba? Kalian tidak akan kawin di salju, bukan?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Karena aku ingin memberitahumu sesuatu yang jujur, dan ini sedekat yang bisa kulakukan. Karena, entah bagaimana, aku berpikir kau akan mengerti kisah ini. Karena aku ingin kau mengerti.
~ Rachel Hartman, Seraphina
mengetahui apa yang terlepas dari genggamanku malah membuat segalanya terasa lebih buruk.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Ada dua sebab yang utama di dunia ini," katanya, mengangkat jari kelingking dan jari manis. "Kebetulan dan kebutuhan. Kebetulan aku ada di sana untuk membantu saat kau membutuhkan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku mendengarmu, mencarimu, dan menemukanmu. Aku meraih dirimu, melintasi ruang dan akal serta hukum alam. Aku tidak tahu bagaimana bisa melakukannya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Sulit untuk pura-pura patuh sepanjang waktu, tapi ayahku mengharapkan anak-anaknya tidak melawan, dan tubuhnya dua kali lebih besar daripadaku. Akan datang masa ketika kecerdasan akan menang melawan kekuatan fisik. Itu mimpi Comonot dan aku percaya padanya, tapi sekarang aku menunduk. Naga sulit berubah.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Tapi, mereka mengusir Orma, dan itu salahku. Aku memainkan seruling begitu indah sehingga jatuh cinta pada semua orang dan sekarang aku menginginkan segalanya. Dan aku tidak bisa memilikinya. Dan aku malu karena harus melarikan diri."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"...bahwa dia tidak pernah memercayaiku. Itulah yang menyakitiku lebih daripada semuanya. Dia percaya aku akan berhenti mencintainya jika aku tahu yang sebenarnya. Dari semua risiko yang dijalaninya, risiko yang paling berarti malah tidak pernah diambilnya. Satu diantara seribu lebih baik daripada nol, tapi dia memilih nol. Karena bagaimana mungkin aku bisa mencintainya jika aku tidak bisa melihatnya? Sebenarnya siapakah yang kucintai?"
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kiggs terlihat tenang, tapi seperti udara tak bergerak di langit berawan musim panas, bisa berubah menjadi badai tanpa aba-aba.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Betapa pun terlatihnya kau berpura-pura, kau tidak bisa mengantisipasi setiap kejadian," katanya lirih. "Cepat atau lambat, akan ada yang mengejutkanmu, kau akan bereaksi jujur sesuai aslimu, dan kau pun ketahuan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Kiggs yang kucintai tidak mungkin bisa membalas cintaku jika ada begitu banyak penghalang; jika bisa mencintaiku, dia tidak akan menjadi Kiggs yang kucintai.
~ Rachel Hartman, Seraphina
Orang-orang berbuat aneh jika ketakutan.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Anda mengabaikan pesan hanya karena tidak menyukai si pembawa pesan."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Aku sudah membeberkan kebenaran di depan wajahnya, dan dia tidak bisa, atau tidak mau, memercayainya. Dia menawariku jalan mudah untuk kembali normal, dan aku sangat tergoda melakukannya.
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Hal yang dipelajari kami kaum naga dari kalian adalah kita akan kuat jika bersatu. Kita tidak perlu menghadapi seluruh dunia sendirian. Biarkan kita berdiri berdampingan sekarang demi perdamaian."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Dia sendirian di tempat ini. Begitu pasien-pasien lain mendengar akan ada naga dibawa ke sini, dengan ajaib mereka langsung sembuh! Yang pincang bisa berjalan dan yang buta memutuskan mereka tidak perlu melihat. Dia obat yang mujarab."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Seharusnya ada yang melakukannya untukmu. Seseorang seharusnya mencintaimu. Aku akan menggigitnya jika dia tidak mencintaimu."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Aku mengenal keberanian jika melihatnya, dan ketika aku merasa tidak memilikinya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
"Dahulukan krisis, cinta bisa belakangan. Saat itu akan tiba, Kiggs. Aku percaya."
~ Rachel Hartman, Seraphina
Selasa, 02 Oktober 2018
Review Novel The Borgias: Madonna of the Seven Hills by Jean Plaidy - Belajar Sejarah Keluarga Borgia
Pertama kali tahu tentang kisah keluarga Borgia adalah dari sebuah game hidden objects. Di game itu, keluarga Borgia digambarkan...bisa dibilang...menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Kisah keluarga Borgia ini sangat terkenal sekali, ada banyak buku yang mengisahkan tentang mereka, fiksi maupun bukan. Ada film serinya juga. Keluarga Borgia ini bukan keluarga fiksi ya, tapi beneran ada.
Keluarga Borgia, atau lebih tepatnya House of Borgia merupakan keluarga bangsawan Italia-Spanyol. Mereka terkenal pada masa Italian Renaissance. Khususnya pada abad ke-15 dan ke-16, ketika keluarga Borgia bisa memiliki 2 orang Paus dalam keluarga mereka, Alfons de Borja sebagai Pope Callixtus III pada tahun 1455-1458, dan Rodrigo Lanzol Borgia sebagai Pope Alexander VI pada tahun 1492-1503.
Keluarga Borgia tidak semata-mata terkenal karena Kepausan, tapi juga karena ambisi keluarga mereka terhadap politik dan karir gereja. Pada masa Alexander VI, banyak tuduhan-tuduhan kepada keluarga mereka. Hal-hal asusila, pencurian, suap, tipu daya, nepotisme, sampai pada pembunuhan, khususnya pembunuhan menggunakan racun arsenik.
Novel The Borgias: Madonna of the Seven Hills ini menyorot kepada satu-satunya anak kandung perempuan Rodrigo Borgia, Lucrezia. Walaupun secara keseluruhan novel ini juga menceritakan seluruh keluarga Borgia, tapi fokusnya tetap kepada Lucrezia.
Kita akan mengikuti perjalanan hidup Lucrezia, mulai dari lahir, hingga masa pergolakan dimana Lucrezia menikah, pernikahan yang di anulir, sampai Lucrezia punya anak di luar nikah. Sampai Lucrezia yang akan ditunangkan kembali.
Ceritanya benar-benar kompleks. Tapi, meskipun kompleks, novel ini sangat mengalir. Jadi enak dibacanya. Padahal sebenarnya kita lagi membaca salah satu sejarah Italia.
Sejauh mana cerita novel ini sesuai dengan sejarah yang ada? Kalau kita lihat sih cukup sejalan ya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tentu saja dengan bumbu fiksi yang membentuk cerita tentang Lucrezia dan keluarga Borgia.
Kita sangat merekomendasikan novel ini. Enak dibaca, dan sedikit-sedikit menambah pengetahuan tentang sejarah.
Baca juga:
- The Borgias - Light on Lucrezia oleh Jean Plaidy...Akankah Ada Akhir Bahagia Untuk Lucrezia?
- Theodosia dan Mata Horus by R.L. LaFevers - Ramalan yang Menjadi Kenyataan, Nenek yang Mengejutkan, dan Musuh-Musuh yang Melelahkan
- Tom Little (Tom Si Kerdil) by L. Ron Hubbard - Impian, Keserakahan, dan Kelicikan
Senin, 01 Oktober 2018
TimeRiders: Day of the Predator - Bagaimana Rasanya Hidup di Era Dinosaurus
Novel TimeRiders: Day of the Predator ini adalah novel kedua dari seri TimeRiders karangan Alex Scarrow. Seri TimeRiders ini menurut kami novel yang bagus yah. Novel Science Fiction yang menceritakan soal perjalanan waktu. Sangat seru untuk dibaca. Bukunya cukup tebal, tapi bukan yang terlalu tebal sampai capek bacanya.
Di Day of the Predator ini, Liam dan unit pendukung yang baru, Becks, terjebak di era kapur akhir. Tidak hanya berdua, tanpa sengaja, mereka juga turut serta membawa serombongan anak SMA dan pemandu mereka yang sedang berdarmawisata di salah satu lab teknologi tinggi. Mereka bukan saja harus belajar dan saling bahu membahu untuk bertahan hidup, tapi juga haru berusaha mengirim pesan ke masa depan agar mereka bisa ditemukan.
Tentu saja, usaha, dan kehadiran mereka menyebabkan riak waktu. Mulai dari yang kecil, hingga ke yang sangat besar. Ketika New York di tahun 2001 tiba-tiba berubah menjadi hutan belantara, ketika manusia digantikan oleh reptil primitif berkaki dua. Bagaimanakah cara mereka mengembalikan keseimbangan waktu ke jalur yang sebenarnya?
Baca juga:
Quote
Hanya karena sebuah pintu bisa dibuka ... tidak berarti itu harus dibuka.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Tenang, yang benar saja? Tapi, kemudian Maddy sadar kalau dia memang merasa tenang ... tidak, bukan tenang ... tapi pasrah ... pasrah pada sejarah apa pun yang bergulung-gulung melalui eon untuk menemui mereka dalam beberapa menit ke depan saat gelembung waktu di ruang beratap lengkung ini mengulang.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
"Aku tenang, Sal ... karena, entahlah, karena itu tidak berada dalam kekuasaan kita sekarang. Karena kita hanya bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi. Tidak ada gunanya kita mengkhawatirkan sesuatu yang tidak berada di bawah kekuasaan kita."
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Perubahan-perubahan kecil di masa lalu bisa membuat perubahan besar di masa kini.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
"Apa kau bertanya-tanya apa masa depan itu, masa depan yang diberitahukan Foster pada kita semua, apa itu masa depan yang benar untuk diperjuangkan?"
"Aku tidak tahu. Kurasa kita hanya harus memercayainya kalau itulah yang sebenarnya."
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Di Day of the Predator ini, Liam dan unit pendukung yang baru, Becks, terjebak di era kapur akhir. Tidak hanya berdua, tanpa sengaja, mereka juga turut serta membawa serombongan anak SMA dan pemandu mereka yang sedang berdarmawisata di salah satu lab teknologi tinggi. Mereka bukan saja harus belajar dan saling bahu membahu untuk bertahan hidup, tapi juga haru berusaha mengirim pesan ke masa depan agar mereka bisa ditemukan.
Tentu saja, usaha, dan kehadiran mereka menyebabkan riak waktu. Mulai dari yang kecil, hingga ke yang sangat besar. Ketika New York di tahun 2001 tiba-tiba berubah menjadi hutan belantara, ketika manusia digantikan oleh reptil primitif berkaki dua. Bagaimanakah cara mereka mengembalikan keseimbangan waktu ke jalur yang sebenarnya?
Baca juga:
- TimeRiders: The Eternal War oleh Alex Scarrow - Saat Perang Saudara Berubah Menjadi Perang Abadi
- TimeRiders: Gates of Rome by Alex Scarrow - Nyasar di Roma Zaman Caligula
Quote
Hanya karena sebuah pintu bisa dibuka ... tidak berarti itu harus dibuka.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Tenang, yang benar saja? Tapi, kemudian Maddy sadar kalau dia memang merasa tenang ... tidak, bukan tenang ... tapi pasrah ... pasrah pada sejarah apa pun yang bergulung-gulung melalui eon untuk menemui mereka dalam beberapa menit ke depan saat gelembung waktu di ruang beratap lengkung ini mengulang.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
"Aku tenang, Sal ... karena, entahlah, karena itu tidak berada dalam kekuasaan kita sekarang. Karena kita hanya bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi. Tidak ada gunanya kita mengkhawatirkan sesuatu yang tidak berada di bawah kekuasaan kita."
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Perubahan-perubahan kecil di masa lalu bisa membuat perubahan besar di masa kini.
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
"Apa kau bertanya-tanya apa masa depan itu, masa depan yang diberitahukan Foster pada kita semua, apa itu masa depan yang benar untuk diperjuangkan?"
"Aku tidak tahu. Kurasa kita hanya harus memercayainya kalau itulah yang sebenarnya."
~ Alex Scarrow, TimeRiders: Day of the Predator
Jumat, 28 September 2018
Review novel Tintentod (Inkdeath) by Cornelia Funke
Inkdeath adalah buku ketiga sekaligus buku terakhir dari Trilogi Inkheart karangan Cornelia Funke. Sebuah buku yang menurut kami sangat asyik buat dibaca.
Dibandingkan buku keduanya, Inkspell, dimana alur ceritanya terkesan lambat, Inkdeath sangat seru dengan alur yang cukup cepat. Banyak aksi-aksi menarik dan seru di dalamnya. Alur ceritanya juga seru dan tidak tertebak, jadi bikin betah bacanya.
Kita akan menemukan banyak adegan-adegan seru. Bahkan, di awal cerita saja sudah seru, dengan adegan pertarungan para perampok yang berusaha menyelamatkan sebuah desa dari para prajurit yang mau menjarah. Adegan pertarungan yang tak disangka-sangka dengan Mo yang sekarang sudah semakin meresapi karakternya sebagai Gagak Biru. Adegan menegangkan, saat Mo dijebak oleh Orpheus supaya bisa membangkitkan Staubfinger dari kematian. Kelicikan Orpheus dan kekejaman Pfifer dan Pangeran Perak. Hadirnya sekutu yang tak disangka-sangka dan ending yang sangat bagus dan menarik.
Satu hal yang sangat disayangkan adalah, gagalnya Trilogi Inkheart ini diangkat ke layar lebar. Film pertamanya dibuat selesai saja sampai disitu. Mungkin karena itu film lanjutannya tidak dibuat.
Padahal, kalau menurut kami, memang, yang paling seru ada di buku terakhir ini. Inkheart hanyalah awal cerita yang masih polos. Inkspell cukup gelap dan emosional. Emosi kita banyak dimainkan di Inkspell. Sedangkan Inkdeath ini yang paling seru. Istilahnya, puncaknya dari trilogi ini.
Kami merekomendasikan sekali trilogi Inkheart ini. Kalau teman-teman bisa mendapatkan bukunya, beli aja. Bagus untuk dibaca. Oya, ketiga buku ini juga tebal-tebal.
Dibandingkan buku keduanya, Inkspell, dimana alur ceritanya terkesan lambat, Inkdeath sangat seru dengan alur yang cukup cepat. Banyak aksi-aksi menarik dan seru di dalamnya. Alur ceritanya juga seru dan tidak tertebak, jadi bikin betah bacanya.
Kita akan menemukan banyak adegan-adegan seru. Bahkan, di awal cerita saja sudah seru, dengan adegan pertarungan para perampok yang berusaha menyelamatkan sebuah desa dari para prajurit yang mau menjarah. Adegan pertarungan yang tak disangka-sangka dengan Mo yang sekarang sudah semakin meresapi karakternya sebagai Gagak Biru. Adegan menegangkan, saat Mo dijebak oleh Orpheus supaya bisa membangkitkan Staubfinger dari kematian. Kelicikan Orpheus dan kekejaman Pfifer dan Pangeran Perak. Hadirnya sekutu yang tak disangka-sangka dan ending yang sangat bagus dan menarik.
Satu hal yang sangat disayangkan adalah, gagalnya Trilogi Inkheart ini diangkat ke layar lebar. Film pertamanya dibuat selesai saja sampai disitu. Mungkin karena itu film lanjutannya tidak dibuat.
Padahal, kalau menurut kami, memang, yang paling seru ada di buku terakhir ini. Inkheart hanyalah awal cerita yang masih polos. Inkspell cukup gelap dan emosional. Emosi kita banyak dimainkan di Inkspell. Sedangkan Inkdeath ini yang paling seru. Istilahnya, puncaknya dari trilogi ini.
Kami merekomendasikan sekali trilogi Inkheart ini. Kalau teman-teman bisa mendapatkan bukunya, beli aja. Bagus untuk dibaca. Oya, ketiga buku ini juga tebal-tebal.
Minggu, 16 September 2018
Review Novel The Left Hand of God
Kesan pertama saat membaca buku ini adalah...sadis! Iya, buat peringatan saja ya, buku ini buku untuk dewasa karena di dalamnya ada banyak adegan sadis yang tidak cocok dibaca oleh anak-anak ataupun remaja. Yang tidak suka hal-hal berbau sadis juga sebaiknya jauh-jauh dari buku ini. Tapi, untuk para penggemar novel aksi, buku ini cukup bagus untuk dibaca.
Novel The Left Hand of God menceritakan tentang perjalanan seorang pembantu pendeta, Cale, seorang remaja berumur 14 tahun, yang tinggal di sebuah Kuil di tengah gurun antah berantah. Kehidupan di kuil ini sangat keras dan kejam, dan buku ini sangat tidak malu-malu untuk menggambarkan kekejaman ataupun kerasnya hidup di dalam kuil. Suatu hari, Cale dan dua orang "temannya" (di kuil dilarang berteman), Kleist dan si samar Henri, masuk ke suatu ruangan yang terlarang. Dari ruangan itu, mereka yang semula terjebak, malah akhirnya mendapatkan akses ke makanan lezat dan melihat hal yang seharusnya tidak pernah mereka lihat. Satu ruangan yang penuh dengan gadis-gadis muda. Padahal di kuil tidak boleh ada gadis muda.
Suatu hari, Cale ditugaskan menemui Penebus Picarbo untuk mengantarkan pesan. Tanpa disangka-sangka, Cale datang pada saat yang sangat salah. Apa yang dilihat Cale di ruangan Penebus Picarbo? Bagaimana cerita Cale selanjutnya?
Kami tidak bisa bilang bahwa petualangan Cale berakhir bahagia, karena toh, buku ini juga berseri. Buku ini merupakan buku pertama dari trilogi The Left Hand of God. Tapi, kami bisa mengatakan bahwa buku ini seru! Banyak adegan-adegan menegangkan dan seperti yang kami bilang di awal, cukup banyak juga adegan sadisnya.
Buku ini sangat cocok untuk Anda yang senang menbaca cerita-cerita tentang peperangan, politik, strategi, dan aksi.
Novel The Left Hand of God menceritakan tentang perjalanan seorang pembantu pendeta, Cale, seorang remaja berumur 14 tahun, yang tinggal di sebuah Kuil di tengah gurun antah berantah. Kehidupan di kuil ini sangat keras dan kejam, dan buku ini sangat tidak malu-malu untuk menggambarkan kekejaman ataupun kerasnya hidup di dalam kuil. Suatu hari, Cale dan dua orang "temannya" (di kuil dilarang berteman), Kleist dan si samar Henri, masuk ke suatu ruangan yang terlarang. Dari ruangan itu, mereka yang semula terjebak, malah akhirnya mendapatkan akses ke makanan lezat dan melihat hal yang seharusnya tidak pernah mereka lihat. Satu ruangan yang penuh dengan gadis-gadis muda. Padahal di kuil tidak boleh ada gadis muda.
Suatu hari, Cale ditugaskan menemui Penebus Picarbo untuk mengantarkan pesan. Tanpa disangka-sangka, Cale datang pada saat yang sangat salah. Apa yang dilihat Cale di ruangan Penebus Picarbo? Bagaimana cerita Cale selanjutnya?
Kami tidak bisa bilang bahwa petualangan Cale berakhir bahagia, karena toh, buku ini juga berseri. Buku ini merupakan buku pertama dari trilogi The Left Hand of God. Tapi, kami bisa mengatakan bahwa buku ini seru! Banyak adegan-adegan menegangkan dan seperti yang kami bilang di awal, cukup banyak juga adegan sadisnya.
Buku ini sangat cocok untuk Anda yang senang menbaca cerita-cerita tentang peperangan, politik, strategi, dan aksi.
Jumat, 20 Juli 2018
Quote Tintentod (Inkdeath) by Cornelia Funke
Bagaimanapun, itulah yang kauinginkan saat membaca buku: pergulatan batin yang tidak pernah kaurasakan sendiri, kepedihan yang bisa kautinggalkan hanya dengan menutup buku kalau ceritanya menjadi terlalu menyakitkan.
Buku berbicara tentang cinta, dan sungguh menyenangkan mendengar cerita-cerita cinta, tapi buku bukanlah pengganti cinta itu sendiri.
Rahasia... tidak ada yang merusak cinta lebih cepat daripada rahasia.
Kasihan Meggie. Jatuh cinta kepada pemuda yang salah. Tapi sejak kapan cinta mau repot-repot memikirkan hal itu?
Sering kali kata-kata atau gambar-gambar yang pertama kali memberitahu apa yang kau dambakan.
Kenyataan biasanya tidak seperti perkataan kita tentangnya, tapi kau selalu saja salah mengartikan kata-kata sebagai kebenaran.
Ia senang memtukan nasibnya sendiri dan tidak menginginkan campur tangan orang lain--walaupun harus diakui bahwa ia sendiri sangat suka mengendalikan nasib orang.
Itulah susahnya menulis, terlalu banyak percabangan yang bisa terjadidalam sebuah cerita.
Takut. Tidak selalu perasaan yang buruk. Kadang-kadang rasa takut bisa sangat menggairahkan.
Kamis, 19 Juli 2018
Review Novel Die Trying by Lee Child
Novel ini pertama kali menarik perhatian kami karena ada tulisan "Seri Jack Reacher". Terus terang saja, sampai saat ini kami kebetulan belum sempat menonton film Jack Reacher yang dibintangi oleh Tom Cruise, jadi belum ada pembanding. Selain itu, film Jack Reacher bukan berdasarkan novel Die Trying, tapi dari novel seri Jack Reacher yang berjudul One Shot.
Kalau dilihat sekilas, kita membicarakan filmnya sedikit ya, sebetulnya Tom Cruise dari segi fisik sama sekali tidak menggambarkan tokoh Jack Reacher yang ada di novel. Di novel, Jack Reacher itu digambarkan sebagai laki-laki yang tinggi dan besar. Sedangkan, kita tahu sendiri kalau Tom Cruise jauh dari kesan tinggi dan besar. Jadi, untuk yang sudah baca bukunya, hal ini tentu saja terasa janggal dan menuai protes.
Tapi pengarang seri Jack Reacher, Lee Child, membela hal ini. Dia menyatakan bahwa pemilihan Tom Cruise untuk memerankan tokoh Jack Reacher sudah tepat. Jika memilih aktor lain yang sesuai karakter fisik Jack Reacher kita mungkin akan mendapatkan 100% tinggi orangnya tapi hanya 90% karakter Reacher. Tapi jika Tom Cruise yang memerankan Jack Reacher, maka kita akan mendapatkan 100% karakter Jack Reacher dengan hanya 90% tingginya. Yah, terlepas dari kontroversial yang ada, film-nya sendiri diterima dengan cukup baik kok.
Ok, kita balik lagi ke novel Die Trying ini. Novel ini menceritakan kisah ketika Reacher dibawa nasib bertemu dengan seorang wanita muda, Holly Johnson, di depan sebuah toko laundry. Niatnya hanya ingin membantu saja, karena Holly sedang cedera kaki dan membawa baju banyak, eeehhh, ternyata, sewaktu mereka membalikkan badan, mereka malah ditodong senjata dan diculik.
Holly Johnson ternyata adalah seorang agen FBI. Mereka berdua dibawa ke sebuah kamp milisi. Tujuan para militan ini adalah untuk memerdekakan diri dari Amerika Serikat. Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah mereka berhasil meloloskan diri? Cerita lengkapnya bisa dibaca langsung di bukunya ya.
Menurut kami cerita Jack Reacher di novel Die Trying ini cukup seru dan menegangkan. Istilah-istilah militer dan persenjataan banyak dipakai. Oke banget dibaca buat yang suka dengan cerita-cerita aksi seperti ini.
Kekurangannya tentu ada, sampai akhir cerita, kami ngga terlalu menangkap apa alasan Holly diculik. Apakah karena dia anak baptis Presiden? Apakah karena dia agen FBI? Atau, apakah karena dia putri Jenderal? Kenapa, yang tadinya Holly tidak boleh dibunuh tapi pada akhirnya diancam untuk dibunuh juga? Lalu, siapa sebetulnya pengkhianatnya? Milosevic atau Brogan? Atau malah dua-duanya?
Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan di atas, yang mungkin saja bisa terjawab kalau kami baca bukunya lagi, buku ini bagus kok. Menarik banget untuk dibaca. Adegan paling menegangkan buat kami adalah saat Jack Reacher merayap di celah gelap dan sempit yang hampir menjepit tubuhnya yang besar. Oya, buku ini agak banyak juga ya adegan sadisnya. Jadi yang tidak suka adegan berdarah-darah mungkin bisa membaca buku lain.
Langganan:
Postingan (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.