Inkdeath adalah buku ketiga sekaligus buku terakhir dari Trilogi Inkheart karangan Cornelia Funke. Sebuah buku yang menurut kami sangat asyik buat dibaca.
Dibandingkan buku keduanya, Inkspell, dimana alur ceritanya terkesan lambat, Inkdeath sangat seru dengan alur yang cukup cepat. Banyak aksi-aksi menarik dan seru di dalamnya. Alur ceritanya juga seru dan tidak tertebak, jadi bikin betah bacanya.
Kita akan menemukan banyak adegan-adegan seru. Bahkan, di awal cerita saja sudah seru, dengan adegan pertarungan para perampok yang berusaha menyelamatkan sebuah desa dari para prajurit yang mau menjarah. Adegan pertarungan yang tak disangka-sangka dengan Mo yang sekarang sudah semakin meresapi karakternya sebagai Gagak Biru. Adegan menegangkan, saat Mo dijebak oleh Orpheus supaya bisa membangkitkan Staubfinger dari kematian. Kelicikan Orpheus dan kekejaman Pfifer dan Pangeran Perak. Hadirnya sekutu yang tak disangka-sangka dan ending yang sangat bagus dan menarik.
Satu hal yang sangat disayangkan adalah, gagalnya Trilogi Inkheart ini diangkat ke layar lebar. Film pertamanya dibuat selesai saja sampai disitu. Mungkin karena itu film lanjutannya tidak dibuat.
Padahal, kalau menurut kami, memang, yang paling seru ada di buku terakhir ini. Inkheart hanyalah awal cerita yang masih polos. Inkspell cukup gelap dan emosional. Emosi kita banyak dimainkan di Inkspell. Sedangkan Inkdeath ini yang paling seru. Istilahnya, puncaknya dari trilogi ini.
Kami merekomendasikan sekali trilogi Inkheart ini. Kalau teman-teman bisa mendapatkan bukunya, beli aja. Bagus untuk dibaca. Oya, ketiga buku ini juga tebal-tebal.
Cari Review Buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar