Cari Review Buku

Minggu, 26 September 2021

Seri Kumbang 7: Gadis Kaya yang Sombong by Enid Blyton - Ada Yang Bertema Pay It Forward

Tak terasa review Seri Kumbang sudah memasuki buku ketujuh. Kali ini dengan judul utama Gadis Kaya yang Sombong. Di buku ini ada 7 (tujuh) cerita pendek yang bisa dinikmati. Cerita-ceritanya banyak menitikberatkan di anak-anak yang nakal atau punya sifat buruk, tapi punya orangtua atau orang dewasa yang baik. Ada juga satu cerita yang sepenuhnya positif, dengan tema Pay It Forward

Nah, inilah dia cerita-cerita pendek yang bisa kita nikmati di buku ini:

Binatang-Binatang yang Terlantar

Biar bagaimanapun binatang tetaplah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang punya perasaan juga. Walaupun manusia tidak bisa memahaminya, dan binatang-binatang itu tidak bisa mengkomunikasikannya secara langsung kepada manusia. Jadi, bagaimanakah perasaan mereka ketika sebagai hewan peliharaan, mereka ditelantarkan oleh pemilik-pemilik mereka? Eileen dan Fred punya banyak peliharaan, tapi mereka menelantarkan semua peliharaan mereka. Binatang-binatang itu punya kandang yang bagus memang, tapi kandang kelinci tidak pernah dibersihkan, burung kenari mereka kehabisan air minum, dan anjing mereka selalu kedinginan ketika malam. Si kelinci pun mengadu pada temannya yang seorang peri kecil. Sang peri pun punya rencana agar Fred dan Eileen ikut merasakan apa yang dirasakan oleh hewan-hewan peliharaan mereka.


Si Tubuh Besar

George punya tubuh yang besar dan tenaga yang kuat. Lebih besar dan lebih kuat dari anak-anak seumurannya. Tapi George bukan anak baik. Dengan tubuh besarnya dia senang mengganggu anak-anak yang lain. George suka menjambak, mencubit, dan memukul. Kalau ada yang berani melawannya, dia akan memukul mereka dengan lebih keras. Tapi suatu hari Winnie menjemput adiknya di sekolah. Winnie melihat George sedang mengganggu adiknya, Hilary. Tubuh Winnie jauh lebih tinggi dan lebih besar dari George. Winnie pun memberi George pelajaran, dan membuat George merasakan sendiri sakitnya perbuatan yang dia lakukan kepada anak-anak lain.


Gadis Kaya yang Sombong

Kitty gadis yang sangat beruntung. Orangtuanya kaya raya dan senang membelikan Kitty barang-barang baru yang bagus-bagus. Tapi Kitty punya sifat jelek. Dia sangat sombong dan tukang pamer. Ketika Kitty dibolehkan mengundang teman untuk minum teh, dengan sengaja Kitty memilih Janet yang seorang gadis miskin. Tapi niat Kitty sangat jelek, dia ingin memamerkan baju-baju barunya yang sangat bagus kepada Janet. Janet hanya punya pakaian-pakaian lusuh. Kitty sebenarnya sudah diingatkan ibunya agar berpakaian sederhana saja, dan mengenakan gaun lamanya. Tapi tentu saja Kitty tidak mau dengar. Ketika Janet datang dan Kitty sedang memamerkan gaun barunya, Ayah Kitty tiba-tiba saja pulang. Ayah Kitty sangat marah melihat kelakuan pamer Kitty. Kitty pun kini harus menanggung akibat dari perbuatannya yang serba pamer itu.


Dasar Bodoh

John adalah anak yang sembarangan. Setiap pulang, mantel dan barang-barang John seenaknya saja dia lepas dan lempar ke lantai. John selalu lupa menutup pintu kembali. Barang-barang John selalu berantakan. Ibunya sudah memperingatkan John. Tapi John sangat bebal. Suatu hari, John diundang ke pesta anak-anak yang diadakan oleh Bibi Sarah. Ibu John sudah memperingatkan John agar jangan sembarangan dan menitipkan oleh-oleh untuk Bibi Sarah. Tapi, kelakuan sembarangan John sudah jadi kebiasaan. Kebiasaan sembarangannya inilah yang akhirnya menyebabkan kekacauan besar di rumah Bibi Sarah. Akankah akhirnya John kapok dan memperbaiki sifat jeleknya? 


Connie yang Sembrono

Connie sering sekali menghilangkan barang-barang. Hampir semua barang dia hilangkan. Orang-orang pun sudah tidak mau meminjami Connie barang apapun karena tau Connie tidak akan mengembalikannya karena barang mereka akan hilang. Ayahnya pun sudah kesal akan kebiasaan Connie ini. Connie pun jadi sedih. Ketika sedang bersedih, Connie bertemu dengan seorang peri kecil. Si peri memberikan obat untuk penyakit sembrono Connie. Bisakah Connie sembuh? Bagaimana cara obat itu bekerja?


Mari Kita Teruskan

Cerita kali ini bertema Pay It Forward. Cerita tentang meneruskan kebaikan yang kita terima kepada orang lain. Kemudian orang lain itu akan meneruskan kebaikan yang mereka terima kepada orang lain juga. Kebaikan ini akan terus berlanjut hingga mencapai kita sebagai pembacanya. Maukah kita kemudian meneruskan kebaikan ini lagi kepada orang lain?


Dua Anak Kasar

Pam dan Dick adalah anak-anak yang kasar. Mereka sangat kasar kepada ibu mereka. Padahal ibu mereka adalah ibu yang sangat baik hati, penyayang, dan lembut. Sang ibu pun sangat sedih, dan menceritakan kesedihannya kepada Ibu Bijaksana. Ibu Bijaksana juga tahu kelakuan Pam dan Dick yang sangat kasar. Dia pun menanyakan apakah Ibu Pam dan Dick mau ke rumah Rosemary dan merawatnya sementara waktu? Karena Rosemary tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Nanti Ibu Bijaksana akan mengatur Ibu pengganti untuk Pam dan Dick. Maka pergilah Ibu Pam dan Dick untuk merawat Rosemary. Pam dan Dick pun terpaksa harus memilih ibu pengganti. Tentu saja pilihan yang diberikan oleh Ibu Bijaksana tidak ada yang selembut, sepenyayang, dan sebaik hati ibu mereka sendiri.


Cerita-ceritanya bagus dan banyak hikmah yang bisa dipetik. Suka sih membaca cerita-cerita di buku Seri Kumbang ini. Sederhana dan cukup menghibur. Jadi ingat masa kanak-kanak yang menyenangkan di perpustakaan sekolah.



Rabu, 22 September 2021

Hercule Poirot And The Greenshore Folly by Agatha Christie - Novelet yang Hilang Selama 60 Tahun

Novelet/novella Hercule Poirot and The Greenshore Folly ini sangat menarik. Mulai dari latar belakang kisah ini, latar ceritanya, sampai ke sejarah berikutnya dari nasib karya ini. Oh iya, ini buku ini adalah sebuah novelet/novella ya, dia lebih pendek dari novel tapi lebih panjang dari cerpen. Karena bentuknya novelet, kita bisa membaca buku ini dengan cepat sekali. Kami hanya butuh satu hari untuk menyelesaikannya. Ceritanya menurut kami memang lebih agak sederhana dibandingkan beberapa cerita pendek Agatha Christie yang lain, tapi cukup menarik dan bisa berkembang lebih jauh. Yang mana...memang pada akhirnya, novelet ini berkembang menjadi sebuah novel dengan judul, Dead Man's Folly.


SINOPSIS

Tapi sebelum sampai ke sana, kami akan cerita dulu sedikit soal sinopsis buku ini.

Jadi, kali ini Hercule Poirot mendapatkan panggilan mendadak dan cukup misterius. Mrs. Ariadne Oliver, sang pengarang novel misteri meneleponnya dan meminta Poirot untuk segera berangkat ke Devonshire. Ke sebuah tempat bernama Greenshore House, Lapton. Dia tidak bisa menjelaskan situasinya lebih lanjut karena khawatir ada yang menguping. Tapi akomodasi dan penjemputan sudah diatur rapi. Meskipun alasan Mrs. Oliver tidak jelas, rasa penasaran Poirot membuatnya untuk segera berangkat ke Lapton.

Ternyata masalahnya cukup unik. Mrs. Oliver telah diminta untuk membuat semacam permainan harta karun. Tapi, alih-alih mencari harta, ini adalah permainan kasus pembunuhan. Mirip-mirip board game Cluedo kalau mau gambarannya. Permainan yang lengkap dengan korban, senjata, berbagai pelaku, dan tentu saja petunjuk-petunjuk. Permainan ini adalah salah satu permainan yang akan ikut meramaikan acara Festival di Greenshore House. 

Tapi, Mrs. Oliver merasa ada sesuatu yang salah. Dia tak bisa menunjukkan apa yang salah tapi dia merasakan suatu firasat yang tidak menyenangkan. Mrs. Oliver merasa dirinya sedang dimanfaatkan, dimanipulasi oleh seseorang, sehingga dia membuat permainannya menjadi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan orang itu. Tapi dia tidak bisa menunjuk siapa orang yang memanipulasi dirinya. Maka dia memutuskan untuk mengundang Poirot ke Greenshore House, walaupun dia tak punya kasus ataupun bukti, hanya firasat. Kepada yang lain-lain, Mrs. Oliver mengatakan bahwa Poirot datang untuk membantu menyerahkan hadiah-hadiah. Tidak ada yang keberatan dengan usul itu.

Awalnya festival berlangsung baik-baik saja. Ramai dan lumayan meriah. Tapi permainan rancangan Mrs. Oliver ternyata terbukti cukup rumit juga, hanya satu orang yang berhasil memecahkan petunjuk kedua. Jadi, Mrs. Oliver dan Poirot berniat mengunjungi sang remaja yang bertugas sebagai "korban". Sekedar untuk mengecek dan menghiburnya kalau-kalau dia bosan. Tapi akting Marlene yang bertugas sebagai korban terlalu meyakinkan. Bahkan ketika Poirot dan Mrs. Oliver masuk, dia tak merespon. Marlene telah menjadi korban sungguhan! Firasat Mrs. Oliver menjadi kenyataan. Belum lagi Mrs. Hattie Stubbs, sang nyonya rumah yang cantik, ikutan menghilang dari Greenshore House tanpa diketahui jejaknya. Apa yang sebetulnya telah terjadi?


REVIEW

Novelet ini lahir karena Agatha Christie ingin menyumbangkan royalti dari kisah ini ke Gereja setempat. Tapi karena ukurannya yang serba tanggung cerita ini agak sulit dipasarkan. Terlalu pendek untuk menjadi novel, tapi terlalu panjang untuk dimuat di sebuah majalah. Yang mana, penjualan melalui majalah adalah suatu hal yang saat menguntungkan di kala itu. Jadi, kemudian kisah ini ditarik dari peredaran, dan Christie membuat cerita pendek lain sebagai penggantinya, yang demi alasan hukum, akan menggunakan judul yang sama. Novelet originalnya punya banyak materi bagus yang bisa dikembangkan menjadi sebuah novel penuh. Maka kemudian dikembangkanlah dan terbit kembali sebagai Dead Man's Folly. Tapi cerita original yang sekarang bisa kita nikmati ini sebenarnya sempat menghilang selama puluhan tahun.

Hal lain lagi yang sangat menarik dari kisah ini adalah, latar belakang cerita yang dipakai. Greenshore House menggunakan rumah liburan pribadi Agatha Christie sendiri, Greenway House, Devon, sebagai modelnya. Sebuah rumah besar putih bergaya Georgia yang menghadap ke sungai Dart. Denah-denahnya pun mirip. Meskipun tetap ada elemen fiktifnya yah. Greenway House ini bisa dikunjungi lho. Cita-cita banget, kalau ada kesempatan pengen berkunjung ke sana. Buat yang penasaran, bisa mengunjungi web National Trust yang akan kami sematkan di bawah.

Kembali ke review novel ini. Hercule Poirot and The Greenshore Folly menurut kami ceritanya cukup sederhana, kasus yang berawal dari sebuah permainan kasus pembunuhan. Sayangnya, sifat ceritanya yang sebuah novelet menjadikan buku ini seperti punya lubang cerita. Kayak, harusnya bisa ada kejadian-kejadian tambahan yang bisa membuat novel ini menjadi lebih seru. Tapi karena novelet, penyelesaiannya jadi terasa dipercepat. Kami menjadi tidak sabar untuk membaca pengembangan dari cerita ini di buku Dead Man's Folly. Ending kasusnya menarik, agak menyedihkan sebetulnya, tapi begitulah kelemahan manusia.

Buku ini punya rating Goodreads yang cukup bagus, 3.85/5.00. Kami lumayan sepakat, bagus, tapi memang bisa lebih berkembang lagi ceritanya. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/novel-hercule-poirot-and-the-greenshore-folly-agatha-christie


QUOTE

"Sudah kuduga Anda akan datang," kata Mrs. Oliver ceria.

"Anda kan tidak mungkin tahu pasti," sahut Poirot ketus.

"Oh, ya, aku tahu."

"Aku sendiri masih bertanya-tanya mengapa aku kemari."

"Yah, aku tahu jawabannya. Rasa ingin tahu."

~ Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


"Orang bisa merasa bodoh," kata Mrs. Oliver, muram, "bila tidak bisa memastikan."

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


"Berpikir itu tidak sulit," sahut Mrs. Oliver. "Masalahnya adalah kalau kita terlalu banyak berpikir, dan setelahnya segala hal menjadi terlalu rumit, jadi kita pun harus menanggalkan beberapa di antaranya dan itulah yang lebih menyiksa. Nah, kita akan lewat sini sekarang."

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


"Jika fondasinya busuk--segala hal lainnya busuk pula."

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


Pernikahan yang baik butuh lebih dari sekedar romansa.

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


'Sleep after toyle, part after stormie seas, ease after war, death after life, doth greatly please...'--Tidur setelah bekerja keras, pelabuhan setelah laut berbadai, kedamaian setelah perang, kematian setelah kehidupan, memang sungguh menyenangkan...

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


Madame, dalam segala sesuatunya pasti ada sebuah pola.

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


"Pernahkah Anda merenungkan, Madame, betapa besarnya peran desas-desus dalam hidup ini. 'Mr. A bilang,' 'Mrs. B bercerita.' 'Miss C, menjelaskan sebab--' dan begitu terus selanjutnya. Dan jika fakta yang diketahui itu tampak cocok dengan apa yang telah diberitahukan pada kita, maka kita tidak pernah mempertanyakannya. Ada begitu banyak hal yang tidak kita pedulikan, jadi kita tidak mau repot-repot menyingkap fakta yang aktual"

Hercule Poirot and The Greenshore Folly by Agatha Christie


Web National Trust Greenway House: https://www.nationaltrust.org.uk/greenway


Baca Juga:

Rabu, 08 September 2021

Jejak Kuliner China yang Melegenda + 20 Resep Masakan China - Kuliner Otentik Negeri Tiongkok di Pulau Jawa

Senang wisata kuliner, dan tidak masalah dengan masakan non-halal? Ingin mengeksplor masakan otentik dari negeri Tiongkok? Buku ini akan cocok sekali sebagai panduan kuliner Anda. Ada banyak rekomendasi restoran masakan China yang melegenda. Banyak yang umur restorannya sudah di hitungan puluhan tahun, turun temurun dari generasi ke generasi. Rasa masakannya masih otentik seperti zaman dulu.

Kami belajar banyak banget soal berbagai jenis masakan China yang tersedia dan bisa dinikmati oleh teman-teman di Indonesia. Istimewanya, di buku ini juga ada semacam trivia gitu. Info-info tentang berbagai macam makanan dan masakan khas Tiongkok, ditambah dengan sedikit sejarahnya. Kami saja baru tahu lho kalau Ronde, yang jadi wedang kesukaan kami di Jogja, ternyata juga asal muasalnya dari China. 

Buku ini memang baru mengcover Pulau Jawa saja sih, tapi itu pun banyak kok pilihan kuliner yang bisa kita jelajahi. Ada juga resep-resep masakan populer yang bisa kita coba bikin sendiri di rumah. Oh iya, 90% isi buku ini adalah kuliner non-halal yah. Tapi ada juga kok beberapa pilihan kuliner halal. Yang vegetarian juga ada, meskipun pilihannya sedikit.

Buku ini merangkum kuliner China legendaris di wilayah Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Cirebon, Surabaya, Malang, Magelang, Wonosobo, Jogja & Solo. Nah untuk resep-resepnya, ini dia daftarnya:

Resep Lepas:

  • Resep Kwetiau Siram ala Kwetiau Sapi Mangga Besar 78
  • Resep Tumis Ginjal Babi
  • Resep Mi Tite dengan Kaki Babi
  • Cara Membuat Heci
20 Resep China Populer ala Restoran Cahaya Kota Jakarta
  • Ayam Garam
  • Burung Dara Goreng 
  • Sapi Cah Cabe Hijau
  • Kepiting Saus Singapore
  • Kerang Hijau Saus Pedas
  • Sapo Tahu Seafood
  • Puyunghai
  • Pangsit Bulan Sabit
  • Cap Cay Cah
  • Cumi Garam Lada
  • Sla Udang Pulau Seribu
  • Lindung Cah Fumak
  • Ifumie Cah
  • Sup Hisit Telor Kepiting
  • Terong Kungpao
  • Udang Kristal
  • Sup Gurami Spesial
  • Gurami Saus Leci
  • Haisom Angsiu
  • Bubur Ikan
  • Es Jamur Teratai
Selamat wisata kuliner dan selamat memasak.

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:


Baca juga:

Sabtu, 04 September 2021

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn - Bittersweet Banget Endingnya, Bikin Mewek

Buku Lady Julia yang keempat ini benar-benar luar biasa. Jangan salah, buku pertamanya juga bittersweet, tapi buku keempat ini bittersweet-nya benar-benar luar biasa. Sampai bisa bikin mewek. Seperti biasanya kisah Lady Julia, ceritanya sangat menarik dan penuh petualangan. Bukunya ditulis dengan gaya bahasa yang asyik dan kocak. Ada tokoh-tokoh mengejutkan juga di buku ini. Ceritanya juga enak dibahas, yang akan kita bahas nanti setelah sedikit cuplikan sinopsis di bawah ini.


SINOPSIS

Seperti layaknya pengantin baru, Lady Julia dan Brisbane pun pergi berbulan madu. Pergi ke banyak tempat di luar negeri. Mencoba berbagai pengalaman baru. Tapi mereka sebenarnya diam-diam haus akan petualangan penyelidikan misteri. Sayangnya, mereka juga diam-diam belum mencapai kesepakatan akan peran Julia dalam pekerjaan penyelidikan Brisbane. Ego mereka masih sama-sama tinggi. Brisbane ingin menghindarkan Julia dari segala bahaya yang menjadi resiko pekerjaannya, sedangkan Julia ngotot ingin membuktikan kepada Brisbane bahwa dia juga adalah penyelidik yang cakap.

Mereka sebetulnya ada di tengah-tengah perang dingin kecil ketika tiba-tiba saja Portia dan Plum menemui mereka di tengah-tengah bulan madu di Kepulauan Mediterania. Jane, yang sekarang tinggal di India, mengirimkan surat. Suami Jane sudah meninggal, sementara Jane sendiri sedang hamil. Jane sangat mengkhawatirkan dirinya dan anaknya. Banyak hal di perkebunan teh Cavendish itu yang membuat Jane khawatir. Karena suratnya sangat mengkhawatirkan, Portia pun jadi sangat khawatir dan memutuskan untuk pergi ke Darjeeling untuk menemui Jane. Plum pun harus ikut sebagai pendamping. Di tengah jalan, mereka menyusul Julia dan Brisbane dan meminta mereka untuk ikut serta ke India.

Keluarga Cavendish sebenarnya masih kerabat jauh dari Keluarga March, dan mereka punya lika-liku tersendiri soal pewarisan harta keluarga. Terutama mengenai kepemilikan kebun teh Cavendish di Darjeeling itu. Kebun teh luas yang sangat makmur. Freddie, suami Jane, adalah pewaris sah kebun teh itu. Tapi Freddie sebetulnya sangat tidak layak sebagai pewaris. Sifatnya kekanakkan dan tidak bertanggung jawab. Bibi dan sepupu Freddie lah yang mengurus perkebunan teh selama Freddie menjalani hidup suka ria di London. Tapi ketika Freddie meninggal dan Jane hamil, siapa pewaris perkebunan itu menjadi tidak pasti. Semua baru akan diketahui ketika bayi yang dikandung Jane lahir.

Sedikit banyak Jane khawatir. Dia merasa kematian Freddie tidak wajar. Dia juga mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan bayinya. Sesampainya di Perkebunan Cavendish, Julia pun secara sembunyi-sembunyi memulai penyelidikannya, meskipun tanpa kehadiran Brisbane. Brisbane masih tertinggal di Kalkuta karena suatu urusan dan akan menyusul mereka ke perkebunan. 

Ternyata banyak yang menarik di lembah itu. Banyak tetangga yang menarik. Bahkan salah satunya adalah sepupu mereka yang telah meninggalkan Inggris terlebih dahulu Emma Phips, dan Lucy Eastley. Biar bagaimana pun, berdasarkan penyelidikan sebelumnya, Emma dicurigai bersalah atas beberapa kasus pembunuhan. Tapi Emma, dan Lucy berhasil pergi ke India sebelum hal itu dapat dibuktikan atau dituduhkan kepadanya. Kehadiran mereka di Lembah Eden ini sangat menarik. Ada juga seorang dokter yang sayangnya sangat tidak bisa diandalkan sebagai dokter karena dia seorang pemabuk. Dokter yang sepertinya telah jatuh ke dalam jurang depresi setelah istrinya meninggal dengan mengenaskan karena serangan harimau. Ada keluarga Pendeta yang juga sangat unik karakternya. Tidak jauh dr perkebunan, di atas bukit, ada reruntuhan biara tempat seorang lelaki tua yang dijuluki White Rajah mengambil tempat tinggal. 

Semua orang di lembah ini unik. Masing-masing punya cerita yang menarik. Tapi kadang, cerita mereka terlalu unik, bahkan mungkin terlalu kelam. Ada rahasia-rahasia gelap yang tersimpan. Rahasia-rahasia yang telah dan akan menghasilkan tragedi di lembah yang indah ini.


REVIEW

Buku keempat ini adalah buku seri Lady Julia yang rasanya nano-nano banget deh. Pas di awal-awal sampai setengah cerita, rasanya masih sama dengan buku Lady Julia sebelumnya. Jadi kami tidak mengantisipasi bakal ada surprise. Ceritanya seru, dan kelakuan Lady Julia juga kadang kocak. Penyelidikannya juga cerdas dan menarik. Tapi yah, setengah cerita terakhir sungguh nano-nano. Plot twist demi plot twist tidak ada hentinya. Ini spoiler ya...banyak yang tewas! Dan ini bikin mewek banget-banget karena sangat tidak disangka banget endingnya bakalan begitu. Bittersweet banget lah endingnya. Buku pertama Lady Julia berakhir dengan bittersweet juga, tapi masih ada harapan yang  terbentang luas. Di buku keempat ini bittersweetnya beneran bikin mewek karena merupakan penutupan dari sebuah bab kehidupan. Oh iya, ini spoiler ya, kasus kali ini masih satu tema sama yang di novel Sharp Objects by Gillian Flynn. Sebuah tragedi keluarga yang sangat sedih. 

Novel ini recommended banget. Seru, ceritanya menarik, gaya ceritanya asyik, ketegangannya dapet, tapi haru birunya juga dapet banget. Rating Goodreads-nya bagus banget, 3.93/5.00. Tapi buat kami pribadi rating novel ini 5.00/5.00. Oh ya, kami lupa, tapi kayaknya kami belum pernah menyinggung ini deh. Seri Lady Julia adalah salah satu novel yang bersih ya. Bersih dari adegan sexy nan hot ala ranjang. Kalaupun ada, sedikit banget dan tidak vulgar. Jadi buat yang nyari novel roman yang bebas dari adegan hot, kami merekomendasikan seri Lady Julia ini. Tapi ini action mystery historical romance ya genrenya. Seri Lady Julia tinggal satu buku lagi, apakah akan ada kejutan lagi yang menanti para pembacanya?

Buku ini masih tersedia di Tokopedia kami yah. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/lady-julia-4-dark-road-to-darjeeling-by-deanna-raybourn


QUOTE

Rasa sakit, duka, kesepian--semua adalah pasir isap. Mereka akan mengisap seseorang jika orang itu tidak mengangkat satu jari pun untuk mengeluarkan diri sendiri.

~ Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Jika orang yang mendapat cobaan menggunakan akal dan kecerdikannya, dia bisa menyelamatkan diri sendiri. Tetapi orang yang menyerah sudah langsung binasa.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Orang yang tidak tahu apa yang dibisikkan orang-orang saat mereka tidur adalah orang yang tidak berharap hidup.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Kelak setelah kau setua diriku, kau akan menyadari bahwa dalam hidup ini ada iblis yang lebih menakutkan daripada kesepian."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Sejak dulu aku iri sekali padamu. Padahal sungguh tidak ada untungnya merasa seperti itu! Begitu banyak waktu yang hilang untuk mengharapkan hal-hal yang tidak akan pernah kumiliki. Jadikan aku sebagai peringatan, Julia. Jangan mendambakan sesuatu yang tidak bisa kaumiliki. Terimalah apa yang kaupunya dan bersyukurlah pada Tuhan atas itu, sebelum Dia melihat sudah waktunya untuk mengambil hal itu darimu."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Begitu banyak orang yang melakukan perbuatan jahat. Tuhan tidak meronda untuk membasmi orang-orang ini dan menegakkan keadilan.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Tidak perlu merasa bersalah karena kita memiliki uang sementara orang lain tidak. Itu namanya kebetulan bawaan lahir--atau akibat pernikahan, begitu pendapatku. Tetapi uang bukanlah sesuatu yang kita kejar, sama seperti kita tidak meminta mata berwarna hijau atau telinga yang andal untuk memahami musik."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Menurutku sebagian besar orang sanggup melakukan perbuatan mengerikan jika diberikan setengah kesempatan saja."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Tidak bisa ditemukan dua orang yang lebih berbeda lagi di seluruh wilayah Inggris, begitu sesekali aku berpikir, namun sesuatu dalam diri Brisbane berbicara pada sesuatu dalam diriku, dan itu percakapan yang tidak bisa kuabaikan. Ketika aku bersama Brisbane, rasanya seolah seisi jagat raya tiba-tiba benar dengan sendirinya.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ke mana pun aku pergi, rasa bersalah itu akan mengikutiku. Kebodohanku, kegagalanku, mereka teman-temanku yang setia."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Kadang-kadang melupakan itu sepadan berapa pun harganya,"

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Aku hanya ingin bilang bahwa itu bukan mustahil. Di dalam diri setiap orang ada ruang tempat preferensi bisa berubah dan tiba-tiba saja pembunuhan bukan sekadar bisa diterima, tetapi juga penting dilakukan."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ah, jangan keliru mengartikan kesendirian dengan kesepian, " White Rajah menasihati. "Seseorang bisa saja merasa kesepian di tengah keramaian, atau merasa sangat senang berada di antara penghuni alam semesta."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Dunia ini bukan Bahtera Nuh, Sayang. Tidak semua orang diwajibkan berpasangan."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Ada tipe orang penyendiri yang akan menyimpan rahasianya rapat-rapat sampai ia merasa rahasia itu tidak lagi diinginkan. Kemudian, setelah orang itu yakin kau tidak lagi tertarik mengorek-ngorek rahasia itu, ia justru akan menawarkan rahasia itu hanya dengan sedikit perlawanan atau bahkan tanpa perlawanan sama sekali.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Aku cuman bermaksud mengatakan bahwa kau tidak pernah mempertimbangkan masalah ini dari sudut pandang Brisbane. Sebelum kau mengalami sendiri perjalanan hidup Brisbane dan mempertimbangkan persoalan ini dari sudut pandangnya, kau tidak akan pernah memasuki dunianya sepenuhnya. Dan jujur saja, misalnya aku seorang profesional, lalu seorang amatir iseng-iseng yang suka mencampuri urusan orang mengira dia mampu melakukan pekerjaanku semahir kemampuanku, aku pasti akan sangat geram!"

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Jangan cemberut, Nak. Ada pepatah, Ketika murid siap, guru akan datang. Sekarang kau sudah memetik pelajarannya. Tidak seorang pun seperti tampilan luarnya. Hidup adalah topeng berjalan, topeng yang kecil, dan serangkaian tipuan sulap. Renungkan ini dalam-dalam, dan ingat aku baik-baik."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Orang muda tidak pernah takut terhadap hal-hal yang benar. Itulah kesalahan orang muda.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Hidup bersama memang sulit, penuh lika-liku, dan menakutkan, tetapi tinggal terpisah rasanya tidak terpikirkan.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Rasanya bisa sangat menyakitkan, tahu--tidak bisa bersama orang yang kaucintai.

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Yang perlu kaulakukan hanyalah menjalani hari ini tanpanya. Menjalani menit ini tanpa dirinya. Hanya itulah yang perlu kauhadapi. Menit ini saja. Dan menit itu akan berlalu."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Saat itu akan tiba," aku berjanji. Kami berdiri di tengah-tengah jalan, bergandengan tangan. "Ketika arah anginnya benar dan awan lenyap, kau bisa melihat ujung jalan ini sampai sejauh Darjeeling," kataku. "Jalan ini panjang dan sulit, penuh marabahaya; jika seorang pengelana yang berjalan kaki melihat panjang jalan ini, semangatnya akan runtuh sehingga dia akan duduk dan menolak berjalan lebih jauh. Kau tidak boleh melongok ke ujung jalan ini, Portia. Lihatlah hanya pada satu langkah di hadapanmu. Itulah yang bisa kaulakukan. Satu langkah saja. Dan kau tidak akan menempuh perjalanan ini sendirian."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


"Ini menjadi pengingat bagiku atas pelajaran yang kupetik dari Black Jack, agar aku tidak tertipu oleh penampilan seseorang, sekaligus untuk mengingat bahwa ada pelajaran yang mesti dipetik dari setiap penyelidikan, sekalipun itu dari guru-guru yang paling tidak mungkin."

Lady Julia 4: Dark Road to Darjeeling by Deanna Raybourn


Baca juga seri Lady Julia yang lain:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.