Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini
Tampilkan postingan dengan label Novel Fantasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Fantasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 September 2020

Trilogi The Lord of the Rings by J.R.R. Tolkien - Novel Fantasi Klasik yang Seru, Mengagumkan dan Menggugah

Waktu pertama kali membaca novel ini, sebetulnya agak kaget juga dengan betapa klasiknya novel ini. Sudah terbit sejak tahun 1954. Film The Lord of The Rings juga masih menjadi film yang luar biasa bagus, dan film yang keren banget pada masanya. Sampai sekarang pun seri film The Lord of the Rings itu masih keren banget. Walaupun sebuah film tentu saja hanya sekelumit garis besar dari bukunya dan kadang meninggalkan detail-detail seru yang hanya bisa kita temukan di bukunya. 

Sejujurnya, novel ini cukup klasik, dan terjemahan bahasa Indonesianya kadang bahasanya kurang mengalir dan sederhana. Jadi kadang ada saatnya sulit dipahami. Latar belakang pemandangannya seringkali ditulis dalam gaya bahasa metafora yang berbelit. Banyak puisi-puisi dengan gaya bahasa peri, dan tentu saja ada nama-nama atau sedikit selipan bahasa peri yang bikin lidah atau otak kebelit, wakakak. Tapi, begitu kita sudah mulai bisa fokus dan menyesuaikan dengan alur ceritanya, kisahnya sangatlah seru dan menarik. Kami penasaran juga sih, kalau baca versi Bahasa Inggrisnya apakah akan lebih mudah dipahami? Tapi sayangnya, sampai saat ini belum ada kesempatan untuk membaca versi Inggrisnya.

Seperti yang sudah diketahui, seri The Lord of the Rings ini adalah sebuah trilogi. Apakah bisa dibaca terpisah? Menurut kami sih harus urut yah sayangnya. Soalnya kan ini kisah yang berlanjut gitu. Tapi kalau kita ahli nyari spoiler ya ga masalah juga sih. Mari kita lihat sedikit cuplikan buku-bukunya. Oh iya, semua bukunya sudah pernah kami review juga yah sebelumnya.

Buku 1: The Lord of the Rings - The Fellowship of the Ring


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2018/12/the-lord-of-rings-fellowship-of-ring.html

Di buku inilah kisah awal mula bagaimana seorang Frodo Baggins bisa mendapatkan cincin warisan yang sangat sakti dari Bilbo. Diawali dengan kisah keceriaan para Hobbit dan dilanjutkan dengan perginya Bilbo dan ketegangan Frodo yang harus pergi dan meninggalkan Shire. Kisahnya lebih menegangkan daripada di film lho. Kisah perjalanan yang seru dan tentu saja, yang utamanya, tentang kisah bagaimana kawanan pembawa cincin bisa terbentuk.

Buku pertama ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.36/5.00 ★. Memang sebagus itu, dan kami setuju banget sama ratingnya.


Buku 2: The Lord of the Rings - The Two Towers


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2019/10/review-novel-lord-of-rings-two-towers.html

Rombongan mulai terpisah-pisah. Mereka pun harus menghadapi petualangannya masing-masing. Merry dan Pippin diculik oleh para Orc. Frodo kabur ketakutan karena Boromir, tentu saja Sam berhasil menemukan tuannya. Akhirnya Frodo dan Sam memilih untuk pergi berdua saja menuju Mordor. Boromir sayangnya tewas. Setelah memberikan penghormatan terakhir kepada Boromir, Aragorn, Legolas dan Gimli pun harus merelakan Frodo dan Sam. Aragorn, Legolas dan Gimli akhirnya memilih untuk mengejar para Orc yang menculik Merry dan Pippin. Banyak pertarungan dan kejadian-kejadian seru di buku kedua ini.

Buku kedua ini punya rating Goodreads yang luar biasa bagus 4.45/5.00 ★. Emang keren dan seru banget sih buku kedua ini.


Buku 3: The Lord of the Rings - The Return of the King


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/03/the-lord-of-rings-return-of-king-by-jrr.html

Akhirnya sampailah di penghujung perjalanan para kawanan pembawa cincin. Pertarungan terakhir yang mendebarkan dan seru. Perjuangan Frodo dan Sam yang sangat sulit dan penuh perjuangan. Semua terkumpul jadi satu di buku ini. Endingnya happy ending yang sedikit bittersweet. Tapi kalau mau ending yang lengkap banget, kita harus meluangkan waktu membaca apendiksnya yang seabrek. Tapi percayalah, worth it banget, mengharu biru banget endingnya. Buku ketiga ini mesti dibaca sih, karena meskipun filmnya juga luar biasa bagus, banyak bagian-bagian seru yang tidak ada di film dan hanya ada di bukunya.

Buku ketiga ini juga punya rating Goodreads yang luar biasa bagus. 4.53/5.00 ★. Keliatan yah makin lama makin tinggi bintangnya. Memang dari buku pertama ke buku ketiga ini ceritanya semakin seru dan menegangkan. Endingnya juga epic banget lah. Bener-bener seri yang luar biasa.


Trilogi The Lord of the Rings ini memang akan menjadi seri fantasi klasik yang epic sepanjang masa. Wajib banget dibaca untuk para pecinta novel fantasi. 

Minggu, 02 Agustus 2020

Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend - Vibenya Mirip Harry Potter

Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow ini adalah buku kedua dari seri Nevermoor. Rating Goodreads-nya luar biasa, 4.52/5.00 ★. Banyak banget yang suka buku ini, tapi ada juga yang punya kritikan keras. Kami juga punya review sendiri sih terhadap buku ini. Hmmm...tapi mari kita lihat dulu sinopsis buku ini. Oh iya, kami belum membaca buku pertamanya Nevermoor. Menurut kami tidak terlalu masalah sih kalau baca langsung buku keduanya, tapi kayaknya lebih bagus baca buku pertamanya juga.

Wundersmith bercerita tentang kisah Morrigan Crow yang sekarang sudah lulus dan sebentar lagi akan dilantik sebagai salah satu cendekiawan Wundrous Society. Tapi itu ternyata bukan hal yang membahagiakan atau melegakan bagi Morrigan. Sebagai seorang Wundersmith, banyak yang takut pada Morrigan, atau bahkan diam-diam membencinya. Teman-teman satu unitnya, yang seharusnya menjadi "saudara-saudari" untuk Morrigan juga sama saja. Kecuali Hawthorne, semua teman-teman seunitnya ada di antara ketakutan atau benci pada Morrigan. Ikrar sadara-saudari sehidup semati, saling setia, siap bahu-membahu hanyalah omong kosong belaka.

Ketika pelajaran dimulai, semakin tampak jelaslah perlakuan berbeda yang didapatkan Morrigan. Dia tidak diijinkan mendapatkan pelajaran apa pun karena mereka takut Morrigan mengembangkan kemampuannya sebagai Wundersmith dan kemudian akan menimbulkan bahaya. Satu-satunya pelajaran yang boleh diikuti Morrigan hanyalah pelajaran sejarah tentang betapa berbahaya, kejam, atau bodohnya seorang Wundersmith dari tahun ke tahun. Bahkan setelah Jupiter, pengayom Morrigan melayangkan protes, Morrigan hanya mendapat satu pelajaran tambahan lagi. Dengan syarat, semua teman seunitnya ikut bergabung dengannya.

Sementara itu, diluar WunSoc, orang-orang yang memiliki kemampuan istimewa satu demi satu menghilang. Jupiter, yang menjadi kapten dalam penyelidikan kasus-kasus ini menjadi sangat sibuk. Sebagai pengayom, dia jadi tidak bisa memperhatikan kesulitan-kesulitan yang Morrigan hadapi.

Seolah-olah masalah Morrigan belum cukup banyak, Unit Morrigan dikirimi surat kaleng. Mereka harus melakukan yang apa yang diperintahkan atau rahasia mereka akan dibongkar. Demi kesetiaan terhadap satu unit, mereka pun melakukan apa yang diperintahkan dengan bayaran rasa benci yang harus diterima oleh Morrigan. Hanya Howthorne dan Candance yang tampak cukup menikmati surat kaleng yang mereka terima.

Satu masalah belum beres, masalah lain datang lagi. Pembangkangan kecil Morrigan membawanya menelusuri sebuah Tricksy Lane dan menemukan lokasi pasar gelap Ghastly Market. Pasar yang ternyata sangat berbahaya, pasar yang menjual orang-orang yang menghilang karena kemampuan mereka. Tapi Morrigan tetaplah anak murid yang masih harus mengikuti ujian. Ketika tes Meretas
Nevermoor dijalankan, Morrigan dipaksa menggunakan sebuah Swindleroad yang membawanya ke sebuah jebakan. Morrigan terpojok oleh Legiun Tulang Belulang yang akan menculiknya untuk kemudian dijual di Ghastly Market. Tapi tanpa disangka Morrigan, penolong yang tidak diharapkan datang, Asap dan Bayangan Pemburu, yang membawanya langsung ke tempat Ezra Squall, Wundersmith satu lagi yang sangat jahat. Yang selama ini sudah mengincar Morrigan untuk dijadikan anak didiknya.

Meskipun hanya bisa hadir sebagai bayangan, Ezra tetap mampu membuat banyak kekacauan di Nevermoor. Semua berkat Morrigan. Tanpa Morrigan sadari, kekuatan wunder Morrigan terkumpul berlimpah tanpa ada penyaluran, dan wunder mendesak untuk disalurkan. Ezra hanya perlu memanfaatkan kekuatan yang terkumpul ini untuk berbuat kekacauan di Nevermoor. Ketika semakin banyak orang-orang yang menghilang, termasuk teman satu unit Morrigan sendiri, dan provokasi yang semakin mengerikan dari Ezra Squall, Morrigan harus menemukan cara bagaimana menyingkirkan Ezra sekaligus menyelamatkan teman-temannya.

Oke...sekarang mari kita mulai reviewnya. Pertama, yes, buku ini bagus. Ceritanya seru dan menarik. Kota Nevermoor dan penghuninya juga digambarkan dengan magis dan apik. Secara keseluruhan, cukup keren. Tapi ada beberapa hal yang memang agak mengganjal juga. Yah, plus minus lah. 

Misalnya kayak, kenapa sih mereka sangat berprasangka sama Morrigan karena dia Wundersmith? Yah oke lah misalnya dalam sejarahnya para Wundersmith selalu berbuat kejahatan atau kebodohan, tapi kan pada dasarnya Morrigan tetap masih anak-anak. Anak-anak yang masih mungkin dibentuk dan diarahkan menuju jalan yang lebih baik. Bukannya dengan mereka membenci dan mengucilkan Morrigan mereka justru membuat Morrigan merasa dendam ya? Yang pada akhirnya ya akan berbuat jahat. Tapi mungkin topik besarnya memang di sini sih ya. Tapi karena topik ini juga buku ini jadi agak gloomy suasananya.

Kalau dari beberapa review di Goodreads kami lihat beberapa sama dengan kami soal Harry Potter vibe-nya,  ini khususnya untuk kisah yang di WunSoc ya. Semacam sekolah sihir gitu. Tapi bedanya, di WunSoc kekuatannya tidak mesti kekuatan sihir, yang penting kekuatan supernatural atau kekuatan fisik yang unik. Tapi WunSoc itu menurut kami sesuatu yang paradoks. Katanya menjunjung tinggi kesetiaan, saudara-saudari, tapi mereka masih bisa membuat Mildmay dan Morrigan merasa terbuang dan terkucilkan.

Novel ini juga masih menyisakan banyak pertanyaan tak terjawab. Seperti apa Ezra Squall memang bermaksud jahat pada Morrigan? Karena yang Ezra mau hanyalah agar Morrigan menjadi muridnya. Untuk di kemudian hari melawan satu musuh bersama yang juga belum diketahui siapa. Ilmu-ilmu yang diajarkan Ezra juga justru menjadi ilmu yang menyelamatkan Morrigan dan kawan-kawannya. Ezra memang jahat, tapi hal apa yang dia sembunyikan? Kelakuan Ezra ini malah membuat kami kepikiran apakah jangan-jangan dia ayahnya Morrigan? Wakakak, tapi itu terlalu plot twist sih. Lalu, ada orang-orang hilang yang masih belum ditemukan. Apakah mereka nanti baru muncul di buku ketiga?

Terlepas dari plus dan minusnya, banyak yang bilang buku pertamanya lebih bagus. Hmm...mungkin kalau nanti ada kesempatan akan kami review juga ya. Lalu mari bandingkan dengan buku keduanya ini. Tapi buku ini sebenarnya memang bagus kok. Kami paling suka suasana kota Nevermoor yang magis dan unik. Morrigan juga sebetulnya anak yang cerdas dengan selera humor yang bagus. Anak yang loveable meskipun, ya itu, kalau lingkungannya salah dalam memperlakukan dia, Morrigan mungkin saja bisa menjadi jahat di kemudian hari.


Quote

Orang tidak akan menanyakan apakah kita merasa tenang kecuali orang itu menduga kita punya alasan sehingga tidak merasa tenang.
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

Mungkin perbuatanmu tadi tidak sengaja..., tetapi sebagian dari dirimu menikmatinya.
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

Orang kaya mengkhawatirkan persoalan uang juga. Terkadang bahkan lebih daripada orang miskin.
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

Langkah satu: TETAP TENANG. Percayalah kepadaku, saat kita mendadak terapung-apung ke angkasa, kita cenderung panik. Padahal, kalau sampai kita panik, hilanglah kemampuan kita untuk berpikir jernih.
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

"Dia...bukan orang yang tidak adil. Terkadang, dia cuman butuh waktu untuk merumuskan tindakan yang adil itu yang seperti apa."
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

Tidak ada yang suka diberi tahu bahwa dirinya keliru. Namun, apakah berarti orang sebaiknya tidak diberi tahu ketika dia keliru?
Nevermoor 2: Wundersmith - The Calling of Morrigan Crow by Jessica Townsend

Kamis, 23 Juli 2020

Seri The Immortals by Tamora Pierce - Novel Fantasi Ringan dan Seru Membuat Kita Lebih Mencintai Hewan

Sampai saat ini, seri The Immortals ini masih menjadi novel serial yang paling tipis dan paling kecil yang kami pernah baca. Kalau rata-rata novel fantasi itu tebal-tebal, seri The Immortals ini bukunya ringkas aja. Paling yaa kayak rata-rata novel Harlequin deh tebelnya. Tapi meskipun tipis, seri The Immortals ini seru lho, dan yang kami suka lagi adalah pesan moralnya cukup bagus. Seri ini mengajak kita untuk lebih menghargai dan menyayangi makhluk hidup, terutama hewan-hewan liar.

Seri The Immortals ini terdiri dari 4 buku. Apakah bisa dibaca sendiri-sendiri? Hmm...setiap buku sih petualangannya beda-beda ya, jadi bisa-bisa aja kalau mau dibaca terpisah. Paling hubungan antara Daine sama Numair aja yang berkembang dari buku ke buku. Oh, sama rahasia kehidupan Daine sih. Jadi menurut kami masih tidak terlalu masalah kalau mau dibaca loncat-loncat. Kami juga suka seri buku ini karena romansanya masuk akal, dan menggemaskan. Sebetulnya ngga ada cerita cinta yang aneh-aneh sampai di buku keempat sih, saat Daine sudah mulai dewasa, tapi justru itu yang bikin masuk akal. Cerita romannya berkembang pelan-pelan dengan sangat apik.

Mari kita lihat satu-satu bukunya...

Buku 1: Wild Magic (Sihir Liar)

Ini sayang banget kami belum sempat bikin reviewnya. Tapi kami bikin kutipan-kutipan yang ada di buku pertama ini kok. Buku pertama ini tentu saja pengenalan mengenai siapa itu Daine. Daine yang masih 13 tahun terusir dari tanah kelahirannya karena suatu bakat yang dia miliki menakutkan orang-orang di desanya. Sambil berusaha menyembunyikan bakatnya, Daine mencari pekerjaan sebagai pengurus kuda kerajaan. Tapi bakatnya tidak bisa disembunyikan terlalu lama. Pertemuannya yang tidak terduga dengan Numair akhirnya menyibak bakat Daine sedikit demi sedikit. Di bawah bimbingan Numair, Daine belajar tentang kekuatannya dan bagaimana mengembangkan dan mengendalikannya.

Buku pertama ini punya rating Goodreads yang bagus banget 4.32/5.00 ★. Memang seri ini bagus kok. Cerita petualangannya dan pertarungannya juga seru. Pesan moralnya juga cakep.

Buat liat kutipan-kutipannya bisa ke link di bawah yah.
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/06/quote-novel-wild-magic-sihir-liar-by.html


Buku 2: Wolf Speaker (Perwakilan Serigala)

Masa lalu Daine memanggilnya kembali. Kawanan serigala yang dulu membantu Daine kini meminta bantuannya. Alam yang mereka tempati kini dirusak oleh sekawanan manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab yang menambang secara liar. Tapi ternyata perusakan alam itu bukan semata pertambangan biasa. Di baliknya ada monster-monster, sihir berkekuatan tinggi, dan sebuah rencana pengkhianatan.

Di sini kekuatan Daine berkembang semakin jauh. Daine belajar keahlian-keahlian baru yang bisa membantunya dalam petualangannya. Daine juga terpaksa terpisah untuk sementara waktu dari Numair. Tenang, di buku kedua ini romansanya juga masih belum ada kok, wakakakak. Tapi ketiadaan romansa ini sama sekali tidak masalah karena ceritanya seru dan menghibur.

Rating Goodreads untuk buku kedua ini juga bagus banget, 4.21/5.00 ★.

Review singkatnya bisa cek di link di bawah yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/10/wolf-speaker-perwakilan-serigala.html


Buku 3: Emperor Mage (Kaisar Magi)

Di buku ketiga ini cerita mulai menegangkan dan lebih seru. Di buku ketiga ini juga mulai ada percikan-percikan romansanya. Percikan-percikan romansa yang lucu dan menghibur. Tapi ngga ada yang vulgar sih. Seri ini cocok untuk segala usia kok.

Kali ini Dain dan rombongan dari Tortall terpaksa memenuhi undangan pergi ke Carthak untuk melakukan perundingan damai. Ketegangan antara Tortall dengan Carthak sangat luar biasa setelah peristiwa di buku kedua. Selain itu, Daine punya tugasnya sendiri. Burung-burung kesayangan Kaisar Carthak sedang sakit. Daine, dengan bakat yang dimilikinya diharapkan dapat membantu mengetahui sebabnya dan mengobati mereka. Tapi banyak hal tak terduga yang terjadi di Carthak. Dewi penguasa Carthak ingin memanfaatkan Daine dan Daine serta rombongan dijebak habis-habisan oleh Kaisar Carthak.

Buku ketiga ini juga punya rating Goodreads yang sangat bagus, 4.29/5.00 ★.

Yang mau lihat review lengkapnya bisa juga ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/12/emperor-mage-kaisar-magi-oleh-tamora.html


Buku 4: The Realms of the God

Akhirnya, di buku keempat ini terungkap juga tentang asal usul Daine yang misterius. Daine sendiri selama ini tidak mengetahui dengan pasti siapa dirinya, dan kenapa dia punya kekuatan yang begitu luar biasa. Buku keempat ini juga seru dengan aksi-aksi melawan Ozorne, Kaisar Carthak yang sekarang sudah berubah menjadi monster busuk. Meskipun dia sudah dikalahkan di buku ketiga, Ozorne ternyata tetap bisa membuat kerusakan parah. Kisah cinta Numair dan Daine juga semakin berkembang. Kisah cinta yang cukup menggemaskan dan lucu.

Buku keempat ini rating Goodreadsnya juga sangat bagus. 4.32/5.00 ★

Yang mau lihat review lengkapnya bisa ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2019/01/the-realms-of-gods-alam-para-dewa-by.html

Seri The Immortals ini cocok untuk siapa saja. Segala umur. Mulai dari remaja hingga dewasa. Cerita fantasinya bagus, plotnya dinamis dan menarik, aksi-aksinya juga seru. Semua itu ada di buku yang ga tebal-tebal banget, gampang dibawa-bawa dan ringan. Benar-benar novel fantasi yang sangat bisa dinikmati dan menghibur.

Sabtu, 11 Juli 2020

The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King - Koboi di Dunia Paralel

The Gunslinger ini adalah novel Stephen King pertama yang kami baca. Novel ini punya rating Goodreads 3.95/5.00 ★. Stephen King ini legend banget sama cerita-cerita horornya, beberapa novelnya juga sudah diangkat ke layar lebar juga, termasuk seri Dark Tower ini. Yang paling terkenal banget akhir-akhir ini adalah IT dan Pet Sematary. Semoga sih bisa segera kami review juga yah novelnya.

The Gunslinger ini adalah buku pertama dari seri The Dark Tower. Terbit pertama kali di tahun 1982, tapi kemudian di revisi pada tahun 2003. Versi revisi inilah yang dicetak sampai sekarang ini.

The Gunslinger ini menceritakan tentang Sang Gunslinger terakhir, Roland Deschain, dan perjalanannya memburu Sang Lelaki Berbaju Hitam. Roland ini bisa dibilang, kalau mau gampangnya ya, tampilannya semacam koboi wild west gitu. Sedangkan Sang Lelaki Berbaju Hitam bisa dibilang punya banyak nama, kami masih ngga paham sih, dia ini apa sejatinya. Ada yang bilang Lelaki Berbaju Hitam itu sosok iblis di seri Dark Tower ini, mungkin juga penyihir. Yang jelas Lelaki Berbaju Hitam bisa menyamar sebagai siapa saja, punya kemampuan necromancy (membangkitkan yang sudah mati), meramal, dan mampu memanipulasi makhluk hidup, membawa mereka kepada konflik dan kehancuran. Ya, dan bisa menyihir juga, karena dia bisa menghadirkan kelinci dan rokok segar secara tiba-tiba.

Perjalanan Roland dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam di buku ini dimulai dengan perjalanan panas di padang gurun. Kita akan dibawa melintasi gurun yang lama dan panas, sambil sesekali menengok ke belakang. Apa saja yang sudah terjadi dalam perjalanan. Kami kasih tahu ya, Roland tuh ngga terburu-buru kok dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam ini. Perjalanannya mungkin akan terasa lamban dan berat, tapi dia terus berjalan maju.

Banyak kisah dalam perjalanan Roland. Ada kisah di Tull, sebuah kota mirip kota koboi wild west yang menurut kami sudah setengah jalan menuju kehancuran, dan memang pada akhirnya hancur di tangan Roland. Kisah Roland dengan seorang pemukim di tengah gurun, yang bagusnya, damai-damai saja. Ada kisah Roland dengan Jake, seorang anak lelaki yang pada akhirnya Roland sayangi. Sayang, kisah Roland dan Jake ini sad ending. Tak lupa kisah masa lalu Roland, saat Roland masih kecil, sebelum dia menjadi Gunslinger, dan bagaimana dia bisa menjadi Sang Gunslinger.

Roland ini salah satu tokoh yang karakternya mirip sama Charlie Parker di The Killing Kind. Mau keadaan segenting apa pun, ketenangannya tidak gampang tergoyahkan. Tapi tokoh Roland ini buat kami ada minusnya, dia rela mengorbankan apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan tujuannya. Dalam hal ini mengorbankan David, burung elang peliharaannya, agar dia bisa memenangkan pertempuran dan menjadi Gunslinger, dan mengorbankan Jake, untuk mengejar si Lelaki Berbaju Hitam. Sepertinya untuk Roland, mencapai tujuan adalah nomor satu, berapa pun harga yang harus dia bayar.

Latar di The Gunslinger ini menarik. Terasa familiar, tapi juga tidak familiar. Terasa kayak dunia biasa yang kita tahu, tapi bukan. Terasa seperti dunia baru dalam novel fantasi, tapi bukan dunia baru juga. Dunia dalam novel The Gunslinger ini bisa dibilang seperti berada dalam dunia paralel (parallel universe). Dunianya mirip sama dunia kita, lengkap dengan referensi lagu Hey Jude. Dunia di dalam novel ini seperti dunia yang sudah mau hancur, semacam doomsday world gitu deh. Dengan kelangkaan kertas, daging ternak mutan, dan makhluk-makhluk mutan. Kami menebak ini semacam dunia paralel karena Jake sesungguhnya berasal dari dunia normal yang kita tahu. Masalahnya, Jake itu di dunia normalnya dibunuh oleh si Lelaki Berbaju Hitam, dan dibawa serta hidup kembali di dunia Roland. Tadinya sih kami pikir mungkinkah dunia Roland ini dunia akhirat? Tapi kayaknya sih bukan ya, lebih ke dunia paralel itu, dengan kehidupan yang mirip tapi berbeda.

Percakapan Roland dengan si Lelaki Berbaju Hitam juga menarik. Pembicaraan tentang alam semesta, si Lelaki Berbaju Hitam itu sendiri, dan tentu saja, tentang Menara Gelap. Tujuan perjalanan Roland berikutnya. Setelah berbicara dengan si Lelaki Berbaju Hitam, Roland terbangun dan mendapati dirinya lebih tua sepuluh tahun. Yup...sepuluh tahun. Roland sudah semakin menua, dan si Lelaki Berbaju Hitam sudah menjadi abu.

Menurut kami The Gunslinger ini adalah novel yang diliputi dengan misteri. Betul-betul novel pembuka untuk seri The Dark Tower ini. Alurnya memang terasa lamban dan mungkin sedikit berat. Tapi, ceritanya cukup mengalir kok. Ada yang bilang kalau The Gunslinger ini adalah buku terlemah dari seri The Dark Tower. Tapi yah, memang Stephen King sendiri mengakui sih gaya bahasa The Gunslinger ini sulit dibaca dan cerita The Dark Tower ini akan mulai menancapkan kukunya nanti, di buku keduanya. Kalau menurut kami sendiri, The Gunslinger ini memang bukan novel yang bikin kami langsung "gila keren banget" atau yang semacamnya yah, tapi buku ini punya pesonanya tersendiri. Menarik dan bikin penasaran.

Quote

Bukan karena ingin; justru karena tidak ingin.
The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King

"Aku pergi ke tempat yang harus kutuju, melakukan apa yang harus kulakukan."
The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King

Waktu adalah pencuri kenangan
The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King

Sabtu, 16 Mei 2020

Review Novel The Queen Alone by K. A. S. Quinn - Haru Biru Perjalanan Waktu ke Era Victoria

Hhhh...harus gimana ya ini reviewnya...jujur, agak sedikit mixed feeling...

Oke kita mulai aja dari buku apa ini...

The Queen Alone by K. A. S. Quinn adalah buku ketiga dan terakhir dari seri Chronicles of the Tempus. Yup...kami langsung baca buku ketiganya dan belum baca buku pertama dan keduanya. Apakah bingung? Menurut kami ngga terlalu bingung sih, karena sepertinya setiap buku, cerita petualangannya beda-beda. Waktu kami pertama kali punya buku ini, rating Goodreadsnya 4, sekarang, saat post ini dibuat, ratingnya turun sedikit ke 3.98. Yah cuman turun sedikit banget kan ya. Rating 4 ini lah yang bikin kami tertarik untuk membaca buku ini.

The Queen Alone ini cerita tentang perjalanan waktu. Tapi, genre novelnya masuk ke fantasy. Kalau boleh lebih spesifik lagi, mungkin bisa masuk ke historical fantasy. Kenapa bukan fiksi ilmiah?  Karena memang tidak ada unsur ilmiahnya. Proses perjalanan waktunya lebih ke fantasi dengan tokoh-tokoh supernatural ala ala mitologi. Tapi cerita historis di era Ratu Victoria -nya cukup sesuai dengan sejarah yang ada.

The Queen Alone bercerita tentang seorang gadis New York abad ke 21, Katie Berger-Jones-Burg, yang ditarik kembali melintasi waktu ke era Ratu Victoria. Katie kembali ke London di abad 19. Masa-masa dimana Perang Sipil di Amerika nyaris pecah, dan nyaris menyeret Inggris ke dalamnya. Masalahnya, Katie kali ini tidak tahu siapa yang memanggilnya. Semua teman-temannya juga tidak tahu kenapa Katie datang. Belum lagi perasaan negatif yang menggerogoti hatinya. Masalah Katie tidak berhenti di situ saja. Tanpa sengaja, Katie membawa Dolores ikut melintasi waktu ke abad 19. Katie juga kehilangan kekuatannya tanpa ia ketahui sebabnya.

Katie, tidak menyadari bahwa yang menariknya ke abad 19 sebetulnya adalah Lord Belzen, sang Pemimpin Malum yang mendambakan perang besar. Katie akan dia jadikan alat. Merubah sejarah, menjadikan Inggris ikut ambil bagian dalam Perang Sipil Amerika. Yang akan berujung pada perang yang lebih besar lagi.

Lord Belzen sudah melancarkan serangannya kepada suami Ratu, Pangeran Albert. Meskipun rencana Lord Belzen gagal, tapi Pangeran Albert tidak bisa mempertahankan hidupnya. Ratu pun sangat terguncang dan berduka. Sayangnya, penasihat ratu yang culas dan sudah terpengaruh oleh Lord Belzen memanfaatkan situasi ini. Dengan iming-iming, dia berhasil menyembunyikan Ratu di suatu tempat yang terpencil. Katie harus membantu menemukan Ratu dan membawanya kembali ke istana. Suatu rencana yang berbahaya pun akhirnya dijalankan guna menyelamatka Ratu Victoria.

Bagaimana cara Katie menyelamatkan Sang Ratu? Apa yang terjadi pada Dolores? Bisakah Katie menjaga sejarah agar tetap di jalurnya?

Jujur, agak campur aduk juga baca cerita The Queen Alone ini. Karena ratingnya bagus, kita berharap buku ini cukup bisa dinikmati. Yang sebenarnya, ya pasti bisa dinikmati sih. Tapi, buat kami banyak pertanyaan yang seperti terjawab aja. Misalnya, sebenarnya buat apa Katie datang ke abad 19? Karena kalau dilihat dari ceritanya, tanpa Katie, justru Lord Belzen bisa lebih sukses menjalankan rencanaya. Bukan berarti kami mau dia sukses sih. Wakakakak. Atau, apa perannya kelompok Union dan John Reillson yang pernah menculik Katie selain jadi bumbu cerita dan petunjuk kalau ada reinkarnasi Jack O'Reilly? Bahkan menurut kami, Lord Belzen sendiri adalah tokoh antagonis yang lemah posisi ceritanya. Kalau dipikir-pikir lagi, ceritanya justru lebih menarik saat dilihat dari sudut pandang Putri Alice. Bagian cara Katie kembali ke masanya dia juga memberikan pertanyaan. Bagaimana caranya kembali ke masa depan agak kurang jelas menurut kami.

Ada juga beberapa adegan yang kami pertanyakan keperluannya. Seperti, buat apa menculik Katie? Pada akhirnya itu tindakan yang sia-sia dan tidak penting. Atau, buat apa Lord Belzen menarik Katie ke menara dan mencoba membuat Katie terjun dari menara? Udah dia yang ngundang, dia juga yang sadar kalau ngga perlu ada Katie. Wakakak. Pada akhirnya Katie malah jadi sadar kan kalau dia sedang dimanfaatkan oleh Lord Belzen.

Tapi di luar kekurangannya, kami suka saat ceritanya lebih ke cerita Putri Alice. Kisahnya lebih seru dan berarti. Kisah penyelamatan Ratu oleh Katie juga lumayan seru kok. Walaupun agak antiklimaks sih. Oya, buku ini juga bisa dibilang cukup sejalan dengan sejarah yang ada ya. Tentu saja minus kisah-kisah fiksinya. Tapi fakta-fakta sejarahnya cukup akurat.

Terlepas dari kekurangan-kekurangannya, kami malah penasaran sama buku pertama dan keduanya. Kalau dari review di Goodreads, novel pertama dan keduanya memang lebih seru. Kami juga ngga tahu, ini kurang oke karena ada miss-translation aja atau memang ceritanya begini. Jadi kalau ada kesempatan, pengen juga sih baca versi Bahasa Inggrisnya.

Apa ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana pendapat teman-teman? Silahkan komen di bawah yah.

Buku ini tersedia di:



Quote

Hal tidak masuk akal seseorang adalah mahakarya buat yang lain.
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

Politik adalah kepentingan dan propaganda adalah senjata yang ampuh.
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

"Diabaikan, itu lebih memalukan daripada tidak punya pasangan. Kau harus segera diselamatkan. Boleh aku berdansa denganmu kali ini?"
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

"Kita harus selesaikan tarian kita," ujarnya, "bahkan meski kita berdansa di tepi jurang."
The Queen Alone by K. A. S. Quinn

Senin, 16 Maret 2020

The Heart of Glass (Jantung Kaca) by Vivian French ; Kisah Petualangan Fantasi Yang Seru dan Kocak

The Heart of Glass (Jantung Kaca) karangan Vivian French ini adalah buku ketiga dari seri Tales From The Five Kingdoms. Tenang saja, meskipun buku ketiga, buku ini masih enak dibaca meskipun kita belum membaca buku-buku sebelumnya. Kayaknya sih setiap buku punya cerita sendiri-sendiri yah, jadi tidak terlalu masalah kalau kita bacanya lompat-lompat.

The Heart of Glass ini bercerita tentang Pangeran Marcus dan temannya Gracie Gillypot yang sedang berpetualang untuk mencari kurcaci. Ketika sampai di Rimba Muslihat, Gracie terkena jebakan kurcaci yang dibuat oleh para Troll Tua zaman dahulu. Gracie ditelan sebuah pohon! Marcus pun menjadi kebingungan dan panik.

Sementara itu, ditempat Raja Troll, seorang Kurcaci, Bestius, sedang membuat kesepakatan dengan sang Raja. Pesanan mahkota emas untuk pernikahan kerajaan terlalu banyak! Para kurcaci jadi kewalahan dan terpaksa datang meminta bantuan pada Raja Troll. Tanpa sengaja, Bestius membuat kesepakatan yang berbahaya dan mustahil. Seorang troll untuk membantu kurcaci dalam penggalian emas ditukar dengan seorang putri cantik.

Di istana keadaan tak kalah heboh. Putri Marigold menghilang. Dia mengambil gaun pengantin, meminjam kuda poni, dan kereta kuda kakaknya. Semua ini tentu saja membuat kakaknya murka, sedangkan ibunya, Ratu Kesta, menjadi panik. Saat Pangeran Vincent disuruh menjemput Marigold, keadaan bukannya tambah beres, tapi malah tambah kacau. Marcus "menjebak" Marigold untuk mau ikut dengannya, dengan harapan Marigold mau untuk sekedar minum teh dengan Raja Troll. Semuanya agar para kurcaci mau membantu Marcus membebaskan Gracie. Tapi tanpa Marcus ketahui, Gracie ternyata punya petualangannya sendiri di bawah tanah sana.

Novel fantasi ini novel fantasi yang ringan saja. Tapi cerita petualangannya seru dan kocak. Tokoh-tokohnya heboh-heboh banget. Menghibur banget deh bacanya. Cocok buat teman-teman yang sedang mencari bacaan yang menghibur.

Ada yang sudah membaca buku ini juga? Silahkan komen di kolom komentar di bawah yah.

Jumat, 06 Maret 2020

The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien - Perang Cincin, Perjalanan Berat, dan Ending yang Mengharu Biru

Akhirnya...sampai juga ke buku ketiga dari seri The Lord of the Rings. Di buku ini tentu saja kita akan tahu peristiwa apa saja yang terjadi selama Perang Cincin berlangsung, bagaimana nasib para pembawa cincin, dan bagaimana ending mereka masing-masing. Ssst...kita bakal ngespoiler ending masing-masing tokoh Pembawa Cincin, jadi buat yang ga mau baca spoiler, boleh di skip aja nanti spoilernya. Bakal kita kasih tau kok. Kita akan ngasih review awal dulu soal buku The Lord of the Rings - The Return  of the King ini.

Oh iya jangan lupa baca review kita tentang novel The Lord of the Rings - The Fellowship of the Ring dan The Lord of the Rings: The Two Towers yah.

Novel ini terdiri atas beberapa bagian, cerita perjalanan Pippin dan Gandalf; cerita rombongan Aragorn, Gimli, Legolas, dan tidak lupa Merry; kisah rombongan Theoden; peperangan-peperangan; serta yang terpenting (walaupun sebenarnya semuanya sama pentingnya), cerita perjuangan Frodo dan Sam untuk membuang Cincin Utama di Gunung Maut. Di novel ini juga ada apendiks. Di Apendiks ini ada penjelasan yang lebih detail lagi. Tentang sejarah dan raja-raja di masa lampau, bahasa-bahasa yang digunakan dalam kisah ini, penanggalan-penanggalan, silsilah, kisah-kisah penting, tulisan-tulisan yang digunakan di sana, serta peta-peta.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di novel ini sebenarnya terjadi pada waktu yang bersamaan. Tapi kisahnya diceritakan per bagian tokoh-tokohnya. Misalnya nih, pada awalnya kita akan membaca kisah Pippin dan Gandalf dahulu yang terpaksa pergi lebih dulu dan berpisah dari rombongan yang lain. Nanti di bab berikutnya kita baru akan membaca kisah rombongan Aragorn. Jadi timeline-nya akan maju mundur.

Novel ini full action. Ada perjalanan-perjalanan yang terburu-buru, banyak peperangan pastinya, perjalanan menyeramkan melintasi jalan orang-orang mati, dan perjuangan keras Sam dan Frodo untuk memusnahkan sang cincin utama yang semakin mengganas. Bahkan setelah Perang Cincin berakhir, masih ada satu perang lagi yang harus dihadapi oleh para Hobbit di kampung halaman mereka di Shire.

Menurut kami, buku ini banyak hikmah yang bisa diambil. Terutama soal kerja keras dan sifat pantang menyerah. Apalagi kalau sudah membaca bagian kisah Frodo dan Sam. Gila sih, mereka meskipun sudah kepayahan banget, dan tahu bahwa mereka hanya akan berjalan satu arah dan mungkin tak akan kembali, tapi tekad mereka tak pernah padam. Meskipun harus merangkak, tugas harus diselesaikan. Dari Pippin dan Merry kita bisa belajar untuk memelihara kesetiaan sampai akhir, mereka juga meskipun terlihat seperti anak yang main-main, tapi jiwa kesatrianya sangat tinggi. Mereka juga sangat pemberani. Kita juga sedikit banyak akan diajarkan mengenai intuisi. Karena di buku ini tokoh-tokohnya terutama Gandalf, banyak banget menggunakan intuisi. Tapi penggunaan intuisi paling ketara ketika Sam tidak jadi membunuh Gollum di Gunung Maut. Siapa sangka, inilah kunci keberhasilan tugas mereka dalam menghancurkan Cincin Utama.

Ending di buku ini sebetulnya belum betul-betul ending. Kita harus membaca apendiksnya untuk mendapatkan ending yang selengkap-lengkapnya. Apendiks ini berisi informasi yang detail banget. Saking detailnya kadang serasa kayak lagi belajar sejarah. Pas bagian bahasa-bahasa, dan penanggalan, ya ampun bisa puyeng banget karena ribet, wakakakak. Tapi yah, kami sebetulnya agak penasaran. Versi bahasa Inggrisnya apakah akan lebih sulit dibaca, atau justru lebih mudah dipahami? Kalau ada kesempatan, kami akan mereview juga versi bahasa Inggrisnya yah.

Buku ini seru dan bagus banget. Film-nya juga seru banget kan yaa. Kita akan bahas film vs buku ini di postingan selanjutnya.

Nah, sekarang masuk ke spoiler ending nih. Buat yang ngga mau baca spoiler skip aja, langsung scroll ke bagian Quote. Kita menulis ending para tokoh-tokoh ini sebenarnya untuk bahan perbandingan juga nantinya sama film-nya. Sekaligus karena ending di film itu sebenarnya jauh dari kata lengkap. Jadi ini buat catatan aja biar kami ingat ending di buku ini.

Para Pembawa Cincin

Frodo Baggins
Setelah perang cincin usai, Frodo akhirnya pulang ke Shire dan ikut berperan dalam pertempuran di Bywater. Frodo tinggal di Shire dan sempat menjadi wakil walikota selama beberapa waktu.

Sayangnya luka yang didapatkan Frodo dalam perjalanan membaca cincin tidak benar-benar sembuh. Frodo beberapa kali sakit. Setelah menyelesaikan penulisan Buku Merah, Frodo menyerahkan Buku Merah kepada Sam. Akhirnya Sam dan Frodo pergi dari Hobitton. Frodo ingin bertemu Bilbo lagi. Di tengah jalan mereka bertemu dengan rombongan peri, Elrond, Galadriel, dan Bilbo. Mereka akan berangkat ke Havens dan naik kapal ke barat, tidak akan kembali lagi ke Dunia Tengah. Frodo pun ikut rombongan Bilbo dan Pergi ke Havens. Sam menemani sampai ke Havens.

Di Havens, Gandalf sudah menunggu. Di saat-saat terakhir, Marry dan Pippin tiba-tiba datang. Mereka bertiga mengantarkan kepergian Frodo ke Barat.

Samwise Gamgee (Sam)
Setelah para Hobbit pulang kembali ke Shire dan membersihkan Shire dari para begundal yang mengacau, Sam berkeliling Shire untuk menanam kembali pohon-pohon yang ditebang dengan bantuan hadiah yang diberikan Galadriel. Sam pun pada akhirnya menikah dan punya anak.

Setelah kepergian Frodo, Sam meneruskan kehidupannya di Shire bersama keluarganya. Saat Will Whitfoot pensiun dari jabatannya sebagai Wali Kota, Sam dipilih untuk menggantikannya. Sam menjadi walikota selama tujuh periode. Ia pensiun saat ia sudah berusia 96 tahun.

Saat istrinya meninggal, tak lama Sam keluar dari Bag End. Ia pergi ke Bukit-Bukut Menara dan menyerahkan Buku Merah kepada anaknya Elanor. Dikabarkan bahwa Sam pada akhirnya pergi ke Grey Havens, lalu pergi mengarungi samudra. Mungkin untuk menyusul Frodo.

Meriadoc Brandybuck (Merry)
Merry, bersama dengan Pippin, punya peran besar dalam pembersihan Shire dari para begundal. Setelah Frodo pergi dan Sam menjadi Wali Kota, Merry menjadi Master Buckland.

Saat Marry sudah menua (102 tahun), Merry berembuk dengan Pippin. Mereka akhirnya memutuskan untuk melepaskan segala jabatan mereka dan menyerahkannya kepada anak-anak mereka. Mereka pergi melewati Sarn Ford dan tak pernah terlihat lagi di Shire.

Merry dan Pippin tiba di Edoras dan mendampingi Raja Eomer di saat-saat terakhirnya. Lalu mereka pergi ke Gondor untuk menghabiskan sisa waktu mereka di sana. Saat mereka meninggal mereka dibaringkan di Rath Dinen di antara petinggi Gondor. Kabarnya, pembaringan mereka ditempatkan di samping Raja Elessar (Aragorn)

Peregrin Took (Pippin)
Setelah kepergian Frodo, pada tahun yang sama ketika Samwise dipilih menjadi Wali Kota, Pippin akhirnya menikah. Enam tahun kemudian, Pippin menjadi sang Took sekaligus menjadi Thain. Raja Elessar menjadikan Thain, Penguasa Buckland. Salah satu putra Pippin, Faramir Took, menikah dengan Goldilocks, putri Samwise.

Saat mereka sudah tua, Marry dan Pippin sepakat untuk melepaskan jabatan mereka dan menyerahkannya kepada putra-putra mereka. Mereka pun pergi bersama ke Edoras, untuk mendampingi Eomer. Selanjutnya mereka pun pergi ke Gondor dan menghabiskan waktu yang tersisa di sana. Saat mereka meninggal mereka dibaringkan di Rath Dinen di antara petinggi Gondor. Kabarnya, pembaringan mereka ditempatkan di samping Raja Elessar (Aragorn)

Gandalf
Setelah Perang Cincin selesai, dan acara-acara lain juga selesai, Gandalf pergi bersama para Hobbit ke Shire. Tetapi di dekat Shire Gandalf berpisah dengan para Hobbit. Gandalf berbelok ke Barrow-downs untuk bertemu dengan Bombadil. Gandalf tidak diceritakan lagi. Kali berikutnya, para Hobbit bertemu kembali dengan Gandalf di Havens, sebelum ia ikut pergi mengarungi samudra ke barat.

Aragorn
Setelah Perang Cincin usai, Aragorn pun dinobatkan menjadi raja, untuk selanjutnya disebut dengan nama Raja Elessar. Elessar pun menikah dengan Arwen, putri Elrond. Elessar memerintah dengan penuh kebijakan dan kegemilangan.

Tapi saat Aragorn merasa waktunya telah tiba, Ia pun menceritakannya pada Arwen. Maka Aragorn pergi ke Rumah Para Raja di Jalan Sunyi, membaringkan diri di pembaringan panjang yang sudah disiapkan untuknya. Di sana, Aragorn berpamitan kepada Eldarion, putranya. Ia menyerahkan mahkota bersayap dari Gondor dan tongkat kekuasaan dari Arnor kepadanya. Mereka semua pun meninggalkannya kecuali Arwen. Arwen tetap mendampinginya hingga Aragorn akhirnya tertidur untuk selamanya.

Ini beneran deh, kisah akhir Aragorn dan Arwen ini pilu banget perpisahannya. Hiks... Harus baca, beneran deh. Kisah akhir mereka ada di bagian apendiks dari buku ini.

Legolas putra Thranduil
Legolas adalah putra dari Raja Peri Mirkwood, Thranduil. Setelah perjalanan dan Perang Cincin usai, Legolas dan Gimli sang kurcaci meneruskan persahabatan mereka. Mereka memenuhi janji-janji yang sudah dibuat selama perjalanan membawa cincin. Legolas pergi bersama Gimli ke Gua-Gua Kemilau. Setelahnya, Legolas membawa Gimli ke hutan Fangorn.

Legolas kemudian membawa  Peri-Peri dari Greenwood ke selatan. Kemudian mereka berdiam di Ithilien. Pada masa inilah, daerah ini sekali lagi menjadi negeri paling indah di wilayah barat.

Saat Aragorn akhirnya berpulang, Legolas akhirnya mengikuti panggilan hatinya untuk berlayar menyeberangi samudra. Ia membangun kapal kelabu di Ithilien. Kapal itu kemudian berlayar mengarungi Anduin, lalu ke Samudra. Gimli pun ikut bersamanya.

Gimli putra Gloin
Gimli adalah putra dari Gloin dan keponakan Oin. Gloin dan Oin sebelumnya pergi bersama-sama dengan Bilbo dalam petualangannya. Gimli menjadi perwakilan dari kaum kurcaci dalam tugas mendampingi pembawa cincin.

Saat Perang Cincin akhirnya berakhir Gimli sudah bersahabat dekat dengan Legolas, sang peri. Mereka pun melakukan perjalanan-perjalanan bersama ke Gua-Gua Kemilau dan ke Fangorn.

Gimli membawa sebagian bangsa Kurcaci dari Erebor ke selatan, dan ia pun menjadi Penguasa Gua-Gua Cemerlang. Karya-karya besar dihasilkan di Gondor dan Rohan. Mereka pun mengganti gerbang Minas Tirith yang rusak dengan gerbang baru dari mithril dan baja.

Saat akhirnya Aragorn mangkat, Gimli pun pergi bersama Legolas mengarungi samudra. Ini menjadi sesuatu yang luar biasa di kalangan para Kurcaci. Karena ternyata ada Kurcaci yang bersedia meninggalkan Dunia Tengah demi rasa sayangnya kepada sahabatnya, sang Peri. Atau karena bangsa peri mengizinkannya. Tapi mungkin memang ada pengecualian untuk Gimli.

Boromir
Boromir adalah putra dan ahli waris dari Pejabat Gondor, Denethor II. Perjalanan Boromir bersama para persekutuan cincin bisa dibilang singkat, karena dia yang paling dulu tewas. Dia merupakan Kapten yang cakap, bisa dibilang juga cukup berdarah panas dengan kekuatan dan stamina yang tinggi.

Sayangnya, sebagai manusia, Boromir tergoda dengan kekuatan cincin, dan menginginkan cincin utama demi kejayaan Gondor. Hal ini mendorongnya untuk berkhianat dan berusaha merebut cincin dari Frodo. Tapi Boromir segera menyadari kesalahannya. Ketika Frodo menghilang karena ketakutan akan Boromir, seluruh rombongan mencari Frodo. Aragorn memerintahkan Boromir untuk melindungi Merry dan Pippin. Tanpa diduga rombongan diserang oleh segerombolan Orc. Boromir sempat membunyikan terompetnya. Sayangnya, Aragorn datang terlambat. Merry dan Pippin sudah diculik, Boromir pun sekarat.

Boromir mengakui kesalahan dan kelemahannya kepada Aragorn, dan memintanya menyelamatkan Minas Tirith. Aragorn menenangkan Boromir, dan menyatakan bahwa dia tidak gagal dan sudah melakukan perbuatan terhormat dengan berusaha melindungi Merry dan Pippin. Ketika Boromir akhirnya tewas, Aragorn, Legolas, dan Gimli melakukan penghormatan terakhir dengan mengarungkan jenazah Boromir di atas perahu buatan para peri. Boromir, beserta seluruh perlengkapan dan senjata musuh-musuh yang ditaklukkannya dihanyutkan menuju air terjun Rauros. Tiga hari kemudian, Faramir, adik Boromir menemukan perahu yang membawa Boromir.


Tokoh lainnya

Arwen Undomiel
Arwen adalah putri dari Elrond, Lord of Rivendell. Saat Arwen memutuskan untuk menikah dengan Aragorn, dia melepaskan keistimewaan kehidupan peri yang dimilikinya dan menjadi manusia fana.

Arwen mendampingi Aragorn sebagai Ratu Peri dan Manusia dan mereka hidup penuh kegemilangan dan kebahagiaan. Ketika waktu Aragorn akhirnya tiba, Arwen mendampinginya hingga saat terakhirnya.

Perpisahan mereka sangat sedih. Setelah Aragorn wafat, Arwen pun berpamitan kepada Eldarion putranya dan kepada putri-putrinya. Arwen juga berpamitan kepada semua yang dicintainya. Arwen pergi dari Minas Tirith dan pergi ke Lorien, tinggal sendirian di sana. Para peri lain sudah pergi mengarungi samudra dan negeri itu sudah sunyi senyap. Pada akhirnya, saat waktunya tiba, Arwen membaringkan dirinya di Cerin Amroth.

Hiks...ini sedih banget sih...kenapa juga Arwen memilih pergi dan wafat dalam kesendirian. Kenapa tidak berbaring di samping Aragorn kan ya. Kan pilu banget jadinya. T_T

Saruman
Ketika Saruman dikalahkan dan dikurung di Isengard dia sudah lemah dan kehilangan kekuatannya, serta kekayaannya. Tapi Saruman belumlah tewas. Meskipun kekuatan sihirnya sudah hilang, Saruman masih mempunyai satu kekuatan yang tersisa, suaranya, kemampuannya untuk membujuk dan melakukan perbuatan jahat. Dengan modal kekuatan inilah Saruman meloloskan diri dari Orthanc yang dijaga oleh para Ent.

Ketika rombongan Gandalf dan para Hobbit bertemu lagi dengan Saruman dan pengikut setianya, Wormtongue, kondisi Saruman sangat mengenaskan bagai pengemis. Tanpa mereka sadari Saruman sesungguhnya mengincar Shire. Maka Saruman dan Wormtongue pergi ke Shire dan menancapkan kuku-kuku jahatnya di Shire. Menebarkan teror pada seluruh penduduk Shire.

Ketika Frodo dan rombongan Hobbit akhirnya kembali ke Shire, kondisinya sudah menyedihkan dan mencekam. Tapi tidak ada yang bisa menghalangi jiwa kesatria Merry dan Pippin yang sudah ditempa di medan pertempuran. Mereka memimpin pemberontakan rakyat Shire dan terjadilah Pertempuran Bywater. Rakyat Shire melawan para begundal anak buah Saruman.

Saruman sebetulnya saat itu hanya diusir pergi dari Shire. Tapi perbuatan jahat memang pada akhirnya harus dibayar mahal. Perlakuannya yang selalu kasar pada Wormtongue, pada akhirnya mendorong Wormtongue untuk membunuh Saruman dengan kejam. Wormtongue sendiri tewas di tangan rakyat Shire atas tindakan tiba-tibanya yang kejam.

-----

Tentu saja masih banyak kisah latar belakang ataupun akhir dari tokoh-tokoh yang lain. Yang kalau kami tulis disini kayaknya bakal panjang banget.

Buku ini pertama kali terbit tahun 1954, 1966 (Buku ini sebenarnya gabungan dari 2 buku. Buku Lima dan Buku Enam.), sudah lebih dari 50 tahun yang lalu. Kami saja belum lahir. Tapi seri Lord of The Rings ini luar biasa banget. Selain ceritanya yang memukau, segala aspek di dalam kisah ini sangat detail sekali. Bayangin, segitu detailnya sampai ada penjelasan detail tentang bahasa, lengkap dengan penulisan dan panduan pengucapannya. Bukan hanya satu bahasa, tapi juga pembahasan bahasa-bahasa dari berbagai bangsa di Dunia Tengah. Ada juga penjelasan detail tentang sistem penanggalan yang dipakai masing-masing bangsa. Belum lagi urutan sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sangat detail. Juga peta-peta.

Seri The Lord Of The Rings ini memang seri yang benar-benar layak banget untuk dikoleksi.

Teman-teman ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana kesan-kesannya? Silahkan komen di kolom komentar yah.

Buku ini masih tersedia di:
1. BookDepository

Quote

Bodoh kiranya kalau keangkuhan membuat orang meremehkan bantuan dan nasihat yang dibutuhkannya
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Aku tidak menghalanginya, sebab perbuatan baik tak boleh dihambat oleh nasihat dari hati yang dingin.
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Pukulan yang tergesa-gesa sering meleset
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Ingat saja bahwa seorang pengkhianat bisa mengkhianati dirinya sendiri dan berbuat suatu kebaikan tanpa sengaja.
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Sebaiknya memang mencintai apa yang pantas kita cintai
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Sering harapan lahir ketika semua sudah hilang
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Sering kali begitulah yang terjadi, Sam, bila sesuatu berada dalam bahaya: harus ada yang rela melepaskannya, agar orang lain bisa memeliharanya.
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Tidak akan kukatakan: jangan menangis, sebab tidak semua air mata itu jelek.
The Lord of the Rings - The Return of the King by J.R.R. Tolkien

Rabu, 16 Oktober 2019

Review Novel The Lord of the Rings: The Two Towers by J.R.R. Tolkien - Berakhir Menegangkan

Siapa sih yang tidak tahu kisah The Lord of the Rings? Kalau pun belum membaca bukunya, pasti sebagian besar sudah nonton film-nya kan? Soal Buku vs Film akan kami bahas di postingan terpisah yah. Tapi satu hal yang bisa kami sarankan adalah...silahkan baca bukunya dan nonton filmnya, karena sama-sama bagus banget. Oiya, kami juga sudah mereview buku pertamanya ya, The Lord of the Rings - The Fellowship of the Ring oleh J.R.R. Tolkien, silahkan di cek yah.

Oke mari kita bahas di buku kedua ini apa yang diceritakan. Spoiler alert yaaa buat yang belum baca bukunya. Buku kedua ini bisa dibilang dibagi menjadi tiga bagian cerita, karena rombongan terpaksa terpisah-pisah akibat serangan Orc yang mendadak. Kita akan mengikuti cerita Aragorn, Legolas, dan Gimli terlebih dahulu. Mereka dengan sedih memakamkan Boromir di Rauros, dan dengan berat hati akhirnya merelakan Sam dan Frodo yang kabur berdua saja menuju Mordor. Akhirnya mereka memilih untuk memburu Orc yang menculik Merry dan Pippin.

Sementara itu, Merry dan Pippin diculik oleh Orc yang kabur dengan sekuat tenaga tanpa kenal lelah. Padahal para Orc-Orc ini juga tidak tahu kenapa kedua halfling ini harus dibawa ke Isengard dengan utuh tanpa kurang satu apa pun. Mereka hanya menerima perintah tanpa kejelasan lebih lanjut. Karena kesempatan bagus dan kecerdikannya, Pippin berhasil membebaskan tangannya dari ikatan dan memberi sedikit petunjuk di jalan. Dengan harapan bahwa Aragorn dan kawan-kawan sedang mencari mereka. Kesempatan untuk benar-benar kabur datang ketika rombongan Orc dikejar oleh para penunggang Rohan. Pertempuran terjadi. Salah satu Orc yang lebih rakus justru menjadi kunci pelarian Merry dan Pippin. Mereka lolos dan masuk ke hutan yang justru ditakuti oleh banyak orang, Fangorn.

Sementara itu rombongan Aragorn juga bertemu dengan para penunggang Rohan di tengah jalan. Mereka hampir saja ditangkap. Sayangnya Orc-Orc yang mereka buru ternyata sudah dihabisi oleh para penunggang dan mereka tidak melihat ada makhluk lain selain Orc. Dengan kecil hati Aragorn dkk. ke lokasi pembantaian, berusaha mencari secercah harapan. Dalam pencariannya, tanpa disangka, mereka justru bertemu kembali dengan Gandalf yang sekarang sudah menjadi Gandalf si Putih. Mereka pun akhirnya mengikuti Gandalf untuk menemui Raja Theoden dan menuju ke pertempuran di Helm's Deep.

Sementara itu, Merry dan Pippin justru bertemu dengan Treebeard, Ent tua yang bijaksana. Treebeard membawa mereka ke rumahnya. Merry dan Pippin menceritakan kisah mereka. Kekhawatiran Treebeard akan Saruman dan kemarahannya kepada para Orc yang seenaknya saja menebang pohon membawanya untuk mengadakan pertemuan dengan para Ent yang lain. Setelah perundingan yang lama, sepakat lah mereka untuk menuju Isengard, memberi pelajaran kepada Saruman, tetangga mereka yang sudah berkhianat.

Pertarungan di Helm's Deep terjadi sangat seru. Begitu juga apa yang terjadi di Isengard. Rombongan Aragorn akhirnya bertemu kembali dengan Merry dan Pippin di Isengard. Saruman yang sudah ditaklukkan tetap tidak mau menyerah dan masih berusaha mempengaruhi mereka dengan sihirnya. Sekarang, setelah masalah Isengard beres, mereka harus bergegas menuju Minas Tirith.

Bagaimana dengan Frodo dan Sam? Perjalanan mereka sama berbahayanya dan melelahkan. Apalagi karena mereka sebenarnya tidak tahu jalan ke Mordor. Tanpa mereka sadari Gollum sudah mengikuti mereka sepanjang perjalanan. Dengan kecerdasan, mereka akhirnya bisa menangkap Gollum dan menjinakkannya. Gollum yang ternyata tahu jalan ke Mordor kemudian malah menjadi pemandu jalan mereka. Tapi tentu saja, pemandu jalan yang satu ini adalah pemandu jalan yang licik. Ketika hampir sampai, mereka malah diumpankan kepada Shelob, monster laba-laba raksasa yang kelaparan. Awalnya mereka berhasil lolos. Tapi, Frodo yang tidak waspada karena terlalu gembira akhirnya dilumpuhkan Shelob. Sam, yang terlambat bertindak, meskipun dengan gagah berani berhasil melukai Shelob, menemukan Frodo yang sudah dingin. Karena mengira Frodo sudah meninggal, dia memutuskan untuk mengambil cincin untuk meneruskan misi mereka sendirian. Betapa terkejutnya dia ketika mengetahui kenyataan bahwa Frodo masih hidup dan hanya dilumpuhkan. Betapa putus asanya Sam ketika mendapati Frodo sekarang dibawa oleh para Orc masuk ke Mordor dan disekap di sana, tanpa Sam bisa mengikutinya.

Suka banget sama petualangan mereka yang seru. Kalaupun ada keluhan tentang buku ini, itu cuman satu saja. Gaya bahasa yang dipakai tidak sederhana, banyak metaforanya. Apalagi kalau sudah menggambarkan soal lingkungan sekitar ya. Jadi tidak terlalu easy reading novelnya. Contohnya seperti ini nih misalnya:

Ketika hari kedua perjalanan berlalu, rasa berat di udara semakin besar. Di siang hari, awan-awan gelap mulai menyusul: seperti atap muram dengan tepi-tepi menggelembung besar, berbercak cahaya menyilaukan. Matahari terbenam, merah darah dalam kabut berasap. Tombak-tombak para Penunggang berujung nyala api ketika berkas-berkas cahaya terakhir menyinari wajah terjal puncak-puncak Thrihyrne: sekarang puncak-puncak itu berdiri dekat sekali di lengan paling utara Pegunungan Putih, tiga tanduk bergerigi yang menatap matahari tenggelam. Dalam cahaya merah terakhir, mereka yang berada di barisan depan melihat sebuah bercak hitam, seorang penunggang kuda yang mendekat. Mereka berhenti menunggunya.

Kalau percakapan-percakapannya sih mudah diikuti yah. Paling yang sulit hanya gaya bahasa pas menjabarkan backgroud alam sekitar aja. Tapi kami tidak menyangka, ternyata endingnya menegangkan banget. Kami juga suka dengan perkembangan karakter Sam yang meskipun digambarkan seperti tokoh yang tidak pintar-pintar amat, tapi ternyata sangat pemberani dan waspada. Apalagi kalau sudah menyangkut keselamatan majikannya, Frodo. Meskipun buku ini berisi pertempuran melawan para Orc dan petualangan berbahaya, tapi sifat easy going Merry dan Pippin, serta kompetisi antara Gimli dan Legolas membuat buku ini tidak gelap-gelap amat dan bisa lebih enjoy menikmatinya.

Gimana? Ada yang sudah membaca juga? Bagaimana pendapat teman-teman? Silahkan komen di bawah ya.

Quote

"Akhirnya kita dihadapkan pada pilihan sulit," kata Aragorn. "Apakah kita akan istirahat di malam hari, atau jalan terus sementara masih punya tekad dan kekuatan?"
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Pengejaran yang sejak awal mungkin sudah sia-sia, tak bisa diperbaiki ataupun dirusak oleh pilihanku. Well, aku sudah memilih. Maka biarlah kita menggunakan waktu sebaik mungkin!
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Ini akhir yang pahit bagi seluruh harapan dan kerja keras kita!"
"Untuk harapan, mungkin, tapi tidak bagi kerja keras,"
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Ada beberapa hal yang lebih baik dimulai daripada ditolak, meski akhirnya akan gelap.
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Tapi aku berbicara terburu-buru. Kita tak boleh tergesa-gesa. Hatiku terlalu panas. Aku harus mendinginkan diriku dan berpikir; sebab lebih mudah berteriak berhenti! daripada melakukannya."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Hati yang setia mungkin bermulut lancang."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"bahwa bagi mata yang tidak lurus, kebenaran mengenakan wajah masam."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Siapa yang tak mampu membuang harta dalam keadaan darurat, akan terbelenggu.
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Para pengkhianat selalu penuh curiga,"
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Seringkali kebencian mencederai dirinya sendiri!
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Tapi sudah sejak dulu dikatakan: kehendak jahat sering dirusak kejahatan."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Tidak, tangan yang terbakar justru menjadi pelajaran terbaik. Setelah itu, barulah nasihat tentang api akan dimasukkan ke dalam hati."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

Omongan manis bisa menyembunyikan hati yang busuk.
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"tapi selama masih ada kehidupan, berarti masih ada harapan,..."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Tapi aku tidak tahu. Begitulah biasanya sebuah cerita. Ambillah satu yang kausukai. Kau mungkin tahu atau menduga, kisah macam apa itu, berakhir bahagia atau sedih, tapi orang-orang di dalamnya saat itu belum tahu. Dan kau tak ingin mereka tahu sebelumnya."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien

"Jangan mengata-ngatai dirimu sendiri, Smeagol," kata Frodo. "Itu tidak bijak, biarpun benar atau salah."
~The Lord of the Rings: The Two Towers (Dua Menara) by J.R.R. Tolkien


Buku ini tersedia di:
1. BookDepository

Senin, 16 September 2019

Xi You #5: Cerita Perjalanan Ke Barat - Akhirnya Selesai Juga Perjalanan yang Berat Itu

Akhirnya....perjalanan Biksu Tang dan murid-muridnya bisa selesai di buku Xi You yang ke lima ini. Perjalanan yang berat dan lama, 14 tahun lho, lama banget kan. Sepanjang perjalanan banyak banget rintangan yang menghadang, terutama dari serangan siluman-siluman yang pengen banget memakan daging Biksu Tang, kalau silumannya perempuan, malah pengennya menikahi Biksu Tang. Rintangan dari sesama manusia biasa juga ada, bentuknya biasanya berhubungan dengan para penyamun. Tapi akhirnya semua bisa berakhir bahagia.

Kita tidak akan terlalu banyak membahas dari segi ceritanya, karena sebenarnya sama saja dengan buku-buku sebelumnya. Kebanyakan yang dilawan siluman, lalu bisa selesai dengan kecerdikan Wukong dan pertolongan para Dewa. Karena ini buku terakhir, kita mau bahas secara keseluruhan secara umum saja.

Oke, pertama, mari kita bahas dari segi cerita. Xi You ini bercerita tentang perjalanan Biksu Tang serta murid-muridnya untuk mengambil kitab suci ke barat (India). Berbagai rintangan menghadang. Nah, 90% dari rintangan-rintangan yang ada berhubungan dengan siluman, dan jujur saja, agak repetitif. Rumusannya kira-kira begini: Biksu Tang diculik siluman → Wukong berusaha menolong → Kalau tidak berhasil, minta bantuan Dewa → Biksu Tang selamat...Horee... Hal inilah yang sempet bikin kami susah banget menyelesaikan buku keempat dari novel ini. Di buku keempat udah mulai bosen dong, masa iya masalahnya itu-itu terus? Tapi jangan salah sangka, ceritanya berbeda kok (walaupun dengan rumus masalah yang sama), dengan siluman yang berbeda tentunya. Tapi buku kelima ini justru lebih mudah dinikmati. Meskipun problemnya masih sama ya, tapi lebih enak aja baca ceritanya, mungkin juga karena pengen cepat-cepat tahu gimana endingnya kali ya.

Kedua, mari kita bahas tokoh-tokohnya. Enaknya ngulik satu-satu kali ya...

Biksu Tang Sanzang
Biksu Tang melambangkan roh manusia yang harus mengendalikan empat sifat manusia yang dilambangkan oleh murid-muridnya. Jujur, sepanjang empat buku kami merasa Biksu Tang itu tidak banyak perkembangan karakternya. Naif banget, dan gampang terhasut sama Bajie. Di buku kelima ini bahkan Wukong sampai berkata begini...

"Memang sungguh mengherankan, perjalanan kita sudah sebegini jauhnya. Padahal Guru sendiri juga sudah sering jatuh ke tangan siluman yang jahat. Tapi kenapa Guru masih belum juga sadar akan adanya bahaya? Sedangkan aku, entah berapa banyak siluman jahat yang kubunuh karena ingin menyelamatkan Guru dari bahaya maut. Sekarang kenapa pula kita harus menolong siluman jahat itu, Guru?"
~ Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

See...muridnya saja bisa bilang begitu. Apa mungkin, beginilah sifat roh manusia? Naif, tanpa rasa curiga. Tapi di buku kelima ini ada perkembangan karakternya kok, meskipun sedikit. Biksu Tang mulai bisa cemas kalau misalnya ada potensi bahaya, mulai bisa galak sama Bajie, juga mulai bisa menuruti apa kata-kata Wukong. Ada perkembangannya, tidak signifikan, tapi cukup berarti.

Sun Wukong
Sun Wukong itu melambangkan otak atau kecerdasan manusia yang selalu digunakan untuk mencari jalan atau akal guna memecahkan suatu masalah. Kami paling suka dengan tokoh Sun Wukong ini karena dia lah yang perkembangan karakternya paling signifikan. Dari yang nakal, kejam, tanpa pandang bulu, berubah menjadi tokoh yang banyak akal, bijaksana dan bahkan bisa bersabar. Perkembangannya bagus banget. Jadi kita senang membaca cerita kisah Sun Wukong ini.

Zhu Bajie
Zhu Bajie melambangkan keserakahan dan hawa nafsu manusia, sehingga sering terjerumus. Kalau misalnya harus ada tokoh menyebalkan dalam sebuah cerita, nah Zhu Bajie inilah tokohnya. Tidak ada yang berubah dari Bajie. Bahkan di buku kelima ini Bajie seperti anak kecil banget. Gampang ngambek dan mengeluh. Bajie baru berubah ketika perjalanan sudah berakhir dan dia sudah disucikan. Itupun dia masih bisa mengeluh pada Buddha. Memang kocak-kocak menyebalkan tokoh yang satu ini.

Sha Wujing
Sha Wujing melambangkan kelemahan manusia. Ia mempunyai keinginan baik, tetapi tak sanggup menghadapi godaan. Sha Wujing ini sayangnya tokoh yang mudah dilupakan. Waktu dulu nonton serial televisinya saja, kami paling tidak ingat namanya Wujing. Perannya kurang signifikan, sifatnya pun biasa saja. Baik... Sudah, itu saja. Dalam pertarungan melawan siluman pun Wujing kurang luar biasa. Memang yang paling mudah diingat kan tokoh yang ekstrem gitu kan ya. Wukong nakal banget, Bajie rese banget, gampang diingat kan ya karena memberi kesan tersendiri. Agak disayangkan sebetulnya, karena Wujing ini sebenarnya pekerja keras yang jarang mengeluh.

Kuda Putih
Kuda Putih tunggangan Biksu Tang ini melambangkan tubuh manusia. Karena dia kuda, ya tidak ada perkembangan karakternya lah ya. Cuman asyik juga kalau pas membaca cerita dimana sang kuda putih menunjukkan kalau dia bukanlah kuda biasa.

Terlepas dari beberapa kekurangannya, novel Xi You ini novel klasik yang bersejarah. Ceritanya sudah diadaptasi kemana-mana dengan berbagai variasi cerita. Psst...Sekali ini kita bisa bilang, adaptasi layar kaca dan layar lebarnya lebih seru. Heran kan? Wakakakak. Tapi kalau mau tahu bagaimana cerita asli dari serial Kera Sakti, buku inilah yang wajib dibaca. Novelnya termasuk novel yang ringan dibaca. Siapa pun bisa menikmati membaca novel ini. Pesan moralnya banyak banget. Buku bagus kok ini.

Gimana? Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini? Gimana kesan-kesannya?

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/xi-you-5-cerita-perjalanan-ke-barat-by-wu-cheng-en

Quote

"Cukup kalau yang mulia mengurangi kesukaan pada paras elok dan melakukan kebaikan, marabahaya tentu tak akan datang,"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Apa Guru lupa, sejak zaman dahulu gunung tak pernah merintangi perjalanan, jalanlah yang melintasi pegunungan."
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Tenang, Guru, tak usah mengkhawatirkan apa pun. Bukankah orang zaman dahulu mengatakan: Barang siapa yang ingin hidup senang, ia harus bekerja keras?"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"... Tapi karena kau tak merasakan sulitnya petani itu menanam padi, kau jadi membuang-buang nasi seenaknya. Padahal, nasi ataupun makanan tak boleh kau sia-siakan begitu saja! ... "
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Siapa yang lemah lembut, dialah yang bisa mengembara di muka bumi. Tapi siapa yang bersikap kasar, maka ia akan sulit melangkah,"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En


-----------


Rabu, 04 September 2019

Skyward karangan Brandon Sanderson - Saat Impian Terhalang Pengkhianatan Masa Lalu

Skyward ini merupakan salah satu novel fiksi ilmiah yang mengangkat tema perang antar planet. Jadi buat yang suka sama novel-novel tema ini, siap-siap aja nih buat punya koleksi baru. Kabarnya, Skyward ini akan menjadi tetralogi. Skyward ini baru terbit November 2018 kemaren, tapi reaksi pembacanya udah bagus banget. Rating Goodreads-nya 4.5 bintang dari 5 bintang. 20ribuan orang (apa akun? ha3) ngasih bintang 5. Jadi buku ini oke banget lah ya buat dilirik.

Skyward bercerita tentang Spensa, gadis berumur 17 tahun yang tinggal bersama sekelompok orang lainnya di dunia yang sudah menjadi puing yang diberi nama Detritus. Mereka ini selalu diserang alien dari bangsa Krell. Spensa punya impian untuk menjadi pilot pesawat tempur dan bergabung dengan DDF, pasukan pertahanan, sama seperti ayahnya dulu.

Tapi impian tinggallah impian. Ayahnya dulu berkhianat dan meninggalkan pasukannya di tengah-tengah peperangan. Kenyataan ini menjadikan peluang Spensa untuk menjadi pilot pesawat tempur sangat kecil. Bahkan, meskipun punya nilai tes yang hampir sempurna, Spensa tentap tidak lulus tes masuk akademi. Untungnya, mantan kopilot ayahnya, Cobb, yang sekarang menjadi pengajar di akademi melihat usaha dan nilai Spensa. Spensa pun diberikan kesempatan untuk belajar di bawah bimbingan Cobb.

Meskipun sudah bisa masuk ke akademi, hidup Spensa tidak menjadi lebih mudah. Dia tidak boleh tinggal ataupun makan di asrama. Spensa terpaksa tinggal di sebuah gua yang kebetulan sudah ada penghuninya...sebuah bangkai pesawat tempur canggih yang punya kecerdasan artifisial. Bersama temannya Rodge, Spensa mulai memperbaiki pesawat itu.

Pesawat tempur itu ternyata bernama M-Bot, dia sengaja ditinggal di gua oleh pemilik sebelumnya. Sayangnya memorinya sudah rusak, jadi M-Bot tidak tahu kenapa dia bisa berada di sana dan siapa pemilik sebelumnya. Yang M-Bot tahu hanya bahwa dia harus diam dan tidak menunjukkan dirinya ke publik.

Sementara itu pasukan Krell masih terus menyerang. Teman sekelas Spensa pun beberapa berguguran. Sayangnya, pada akhirnya Spensa dikeluarkan dari akademi karena dia melontarkan diri keluar pesawat saat perang berlangsung. Tapi, dia justru berhasil menyelamatkan koloninya menggunakan M-Bot. Dengan bantuan M-Bot, Spensa akhirnya mengetahui siapa sebenarnya para alien itu, kenapa mereka menyerang, apa yang terjadi pada ayahnya, dan tentang bakat khusus yang dimilikinya.

Banyak yang suka dengan buku ini, plotnya menarik dan asik, pengembangan karakternya bagus, gaya menulisnya juga menghibur dan lucu.

Yang tidak suka dengan buku ini rata-rata sepertinya tidak suka dengan tokoh utamanya Spensa. Spensa dinilai terlalu menyebalkan dan kekanak-kanakan. Hmm...tapi ini mengingatkan kami pada novel Gone With the Wind. Scarlett itu tokoh yang luar biasa menyebalkan lho, udah genit, licik, cinta sama suami orang, apa yang bagus coba? Wakakak, tapi di balik itu semua Scarlett adalah seorang pekerja keras yang cerdas, pemberani, dan rela mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sepertinya, untuk membaca buku ini kita perlu mencoba membuka pikiran dan menyelami apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan Spensa, bagaimana dia berkembang, dan apa yang kemudian dia capai.

Ada yang sudah baca buku ini? Gimana menurut teman-teman? Silahkan diskusi di kolom komen di bawah yah.

---

Buku ini tersedia di:

1. BookDepository

Minggu, 16 Juni 2019

Xi You 4 - Cerita Perjalanan Ke Barat by Wu Cheng En - Mulai Terasa Monoton...




Xi You adalah sebuah roman klasik Tiongkok yang penuh humor, bermutu, dan indah. Roman ini merupakan salah satu sastra Tiongkok termasyhur, yang bisa disejajarkan dengan Kisah Tiga Negara dan Shui Hu Zhuan. Mahakarya Dinasti Ming ini sangat populer sehingga sering difilmkan dan dinikmati pembaca tua maupun muda.
Xi You mengisahkan perjalanan biksu Tang Sanzang (Tong Sam Cong) yang berangkat ke India mencari kitab Buddha. Perjalanan biksu ini disertai oleh Sun Wukong (Sun Go Kong), si kera sakti yang cerdik dan pandai; Zhu Bajie (Ti Pat Kai), si siluman babi; Sha Wujing (See Gouw Ceng), si siluman air; dan seekor naga yang menjelma menjadi seekor kuda putih.


Akhirnya tiba juga kita di buku keempat serial Kera Sakti Sun Go Kong (Kalau di buku ini Sun Wukong). Buku ini seperti biasa, padat dengan cerita petualangan dari perjalanan Biksu Tang ke barat untuk mendapatkan kitab suci. Ada beberapa cerita yang menurut kami cukup seru.

Di cerita pertama, lagi-lagi wukong melakukan tindakan kekerasan yang kelewatan di mata Biksu Tang. Setelah Wukong menyelamatkan rombongan dari para penyamun, tapi dengan cara yang kejam, yaitu dengan membunuh mereka, Biksu Tang kembali marah besar kepada Wukong. Bukan hanya karena Wukong tidak berperikemanusiaan, tapi juga karena sebelumnya rombongan mereka sudah dijamu oleh ayah dari salah satu penyamun. Wukong kembali diusir dari rombongan.

Setelah bingung mau pergi kemana, dan gagal mencoba kembali bergabung dengan rombongan, Wukong akhirnya mengadukan nasibnya kepada Dewi Guan Yin. Pada akhirnya, sang Dewi menyuruh Wukong untuk menunggu bersamanya.

Ternyata, sementara rombongan kehilangan Wukong, di tengah jalan mereka dikerjai oleh Wukong palsu. Wukong palsu memukul Biksu Tang hingga pingsan saat Bajie dan Wujing sedang meninggalkannya sendirian untuk mencari makan dan minum. Sang Wukong palsu juga mencuri buntalan rombongan. Tanpa mengetahui bahwa yang mengerjai mereka ada lah Wukong palsu, Wujing mengejar Wukong ke Gua Tirai Air. Dia sangat terkejut ketika mendapati bahwa tidak hanya Wukong, tapi ada tiruan dari keseluruhan rombongan. Wujing pun mengadukan hal ini kepada Dewi Guan Yin. Betapa terkejutnya dia ketika mengetahui bahwa ternyata Wukong selalu bersama Dewi Guan Yin. Pada akhirnya Wukong dan Wujing pergi untuk menumpas sang Wukong palsu.

Saking miripnya kedua Wukong ini, tak ada yang mampu membedakan mereka berdua. Bahkan Kaisar Langit pun tidak. Hanya Budha Rulai lah yang bisa membedakan mereka dan bahkan menangkap sang pengacau yang menyamar sebagai Wukong palsu.

Cerita lainnya yang cukup berkesan adalah ketika rombongan akhirnya tiba di Gunung Api, gunung yang harus mereka lewati jika mau melanjutkan perjalanan ke Barat. Gunung Api ini bisa dipadamkan dengan bantuan Kipas Palem milik Putri Kipas Besi, Luo Sha Nu. Sayangnya, Luo Sha Nu adalah istri dari Raja Kerbau dan ibu Hong Hai Er, anak mereka yang berselisih dengan Wukong beberapa waktu lalu. Dengan riwayat ini, tentu saja Kipas Palem harus didapatkan dengan penuh susah payah dan penuh pertarungan berdarah.

Selain itu masih ada beberapa kisah lagi yang lainnya. Yang tentu saja, tidak jauh dari persoalan sekitar siluman.

Di buku keempat ini kami mulai menyadari, bahwa ternyata, sesakti-saktinya Wukong, ternyata dia masih "manusiawi" juga. Hampir semua permasalahan yang dihadapi tidak pernah diselesaikan sendiri. Wukong selalu meminta atau mendapatkan bantuan dari Dewa lainnya, atau bahkan Kaisar Langit. Bahkan sampai meminta bantuan Budha Rulai sendiri. Ini menyiratkan pesan moral bahwa sepandai-pandainya atau seperkasa-perkasanya seseorang, dia akan tetap membutuhkan orang lain. Manusiawi banget.

Buku yang penuh cerita seru petualangan rombongan Biksu Tang ini bukannya tanpa kekurangan. Menurut kami, di buku keempat ini mulai terasa monotonnya. Ceritanya tidak jauh-jauh dari diculik siluman atau ketangkap siluman. Cerita Wukong yang diusir oleh Biksu Tang juga seperti cerita yang berulang. Tokoh-tokohnya pun seperti tidak ada perkembangan karakternya. Sampai di buku keempat, sifat dan prasangkanya masih sama. Biksu Tang masih terlalu polos, Wukong seperti tidak belajar pada masa lalu, dan tetap seenaknya membunuh dengan kejam tanpa memikirkan perasaan gurunya, Bajie dan Wujing juga tidak ada perubahan karakter yang signifikan. Jadi, mungkin untuk sebagian orang, buku ini akan terasa mulai membosankan. Apalagi kalau sudah membaca jilid 1-3.

Perjalanan Biksu Tang sangat lama dan penuh rintangan. Banyak siluman yang mengganggu silih berganti. Untungnya selalu ada murid-muridnya yang membantu dan menemaninya dalam perjalanan. Buat yang suka cerita petualangan seperti ini kita merekomendasikan sekali seri Kera Sakti ini. Apalagi ini serial klasik yang sangat terkenal dan sudah melegenda.

Apakah ada yang sudah membaca seri Kera Sakti ini sampai buku keempat juga? Gimana pendapatnya? Silahkan komen di kolom komentar di bawah ya.

----

Quote

"Kuharap Tuanku jangan memandang orang hanya dari wajahnya," kata Wukong. "Menurut pepatah, lautan bisa dijajaki, tetapi hati orang siapa yang tahu. Jadi kalau Tuanku cuma menilai orang dari wajahnya, mana mungkin siluman itu bisa tertangkap?"
Xi You 4 - Cerita Perjalanan Ke Barat by Wu Cheng En

"Hus, kalau bicara hati-hati sedikit," tegur Sanzang pada Wukong. "Kalau tidak kenal mereka, kau jangan sembarangan berbicara. Kukira apa salahnya kalau kita berkenalan dengan mereka."
Xi You 4 - Cerita Perjalanan Ke Barat by Wu Cheng En

Ah aku memang merasa sedih jika memikirkan nasibku. Tapi kiranya masih ada orang lain yang lebih sedih dari aku, pikir Wukong.
Xi You 4 - Cerita Perjalanan Ke Barat by Wu Cheng En

"Hm, kalau begitu pepatah itu benar. Sebab menurut pepatah: Soal kebaikan tak akan keluar dari pintu rumah, tapi bila kejahatan bisa tersiar sampai ribuan li km," kata si Kera Sakti.
Xi You 4 - Cerita Perjalanan Ke Barat by Wu Cheng En

Rabu, 22 Mei 2019

A Clash of Kings oleh George R. R. Martin (Game of Thrones; A Song of Ice and Fire #2)

A Clash of Kings adalah buku kedua dari seri Game of Thrones, A Song of Ice and Fire. Kalau di film serinya, buku kedua ini diceritakan di season kedua. Buku ini dapet rating 4.41 di Goodreads. Udah pasti buku bagus dong yaa. Banyak banget review positif, tapi ya ada juga tentu review negatifnya. Nanti coba kita bahas sekilas.

Di buku kedua ini, 7 kerajaan di Westeros mengalami perang sipil. Setelah Robert Baratheon mangkat, tiba-tiba banyak yang pengen jadi raja. Kakak beradik Baratheon sama-sama pengen jadi raja. Robb Stark jadi "King in the North", dan Balon Greyjoy ngga mau ketinggalan mendeklarasikan dirinya sebagai "King of the Iron Islands". Aksi kepengen jadi raja ini tentu saja kemudian akhirnya menjadi aksi perang dan saling menaklukkan. Sementara itu di utara, di balik dinding pertahanan, para Wildlings juga punya raja mereka sendiri, Mance Rayder, King-beyond-the-wall.

Di seberang lautan, Daenerys Targaryen melakukan perjalanan ke Timur bersama Jorah Mormont dan ketiga naganya yang baru menetas, mencari cara untuk pulang, dan mengklaim Iron Throne. Takhta yang seharusnya digenggam oleh keluarga Targaryen.

Buku ini memiliki 9 (sembilan) sudut pandang karakter, plus satu prolog. Jadi ada 10 sudut pandang cerita. Kita akan melihat prolog dari Maester Cressen, sudut pandang Tyrion Lannister, Lady Catelyn Stark, Ser Davos Seaworth, Sansa Stark, Arya Stark, Bran Strak, Jon Snow, Theon Greyjoy, dan Ratu Daenerys Targaryen. Jadi, pembaca siap-siap aja untuk melompat dari satu sudut pandang ke sudut pandang lainnya.

Banyak yang suka banget sama buku ini. Beberapa lebih suka buku pertamanya, tapi buku ini juga sangat bagus. Intrik-intrik dan strategi yang ada di dalamnya sangat menarik. Sampai review ini ditulis, 375.000an orang  memberikan bintang 5 untuk buku ini. Perfect.

Tapi sisi negatif buku ini juga tentu saja ada. Buat teman-teman yang sudah nonton serial Game of Thrones, pasti tau kalau buku ini bakal penuh dengan kekerasan dan kekejaman. Belum lagi di buku ini pembahasan utamanya adalah peperangan para raja-raja. Ya pastilah, kekerasan dimana-mana. Bahkan mungkin akan kearah sadistis. Sebuah buku yang menurut kita harus dibaca dengan hati-hati dan pikiran yang terbuka. Jangan sampai dimasukkan ke hati atau disimpan di alam bawah sadar. Dan, buat yang ngga suka dengan kekerasan, sebaiknya menghindari buku ini sama sekali. Cerita yang menjurus perkosaan juga cukup kental di buku ini.

Seri Game of Thrones menurut kami adalah salah satu seri yang mungkin akan sulit banget kita dapatkan buku terjemahannya di Indonesia. Kenapa? Tentu saja karena ceritanya yang penuh dengan kekerasan, sadisme, serta pelecehan dan perkosaan. Jangan salah, kalau hanya sadis, beberapa novel terjemahan ada kok yang sadis-sadis juga. Tapi secara keseluruhan buku ini termasuk buku yang moralnya cukup dipertanyakan. Kalau yang sudah nonton serial televisinya pasti bisa ngebayangin lah ya, bisa sesadis dan setidak moral apa buku ini. Walaupun pastinya plot dan jalan ceritanya bagus banget, strategi-strategi di dalamnya, serta intrik-intrik dan jalan cerita yang kompleks.

A Clash of Kings (Reissue)


Buy This Book from Book Depository, Free Delivery World Wide

HBO's hit series A GAME OF THRONES is based on George R R Martin's internationally bestselling series A SONG OF ICE AND FIRE, the greatest fantasy epic of the modern age. A CLASH OF KINGS is the second volume in the series.

`Nobody does fantasy quite like Martin' Sunday Times

Throughout Westeros, the cold winds are rising.

From the ancient citadel of Dragonstone to the forbidding lands of Winterfell, chaos reigns as pretenders to the Iron Throne of the Seven Kingdoms stake their claims through tempest, turmoil and war.

As a prophecy of doom cuts across the sky - a comet the colour of blood and flame - five factions struggle for control of a divided land. Brother plots against brother and the dead rise to walk in the night.

Against a backdrop of incest, fratricide, alchemy and murder, the price of glory is measured in blood.


Baca juga

Minggu, 14 April 2019

A Game of Thrones by George R. R. Martin - Antara Cinta dan Benci

Kali ini kita ngga mau nulis review, karena memang belum dibaca juga bukunya. Jadi kita mau nulis sedikit ulasan aja kali ya dari review-review yang sudah ada.

Kenapa kita mau ulas buku pertama Game of Thrones ini? Ya tentu saja karena Game of Thrones sekarang lagi heboh-hebohnya, karena sebentar lagi kita bisa menyaksikan season terakhir dari serial tv yang epic banget ini.

Buku A Game of Thrones ini adalah buku pertama dari seri novel fantasi A Song of Ice and Fire. Terbit pertama kali pada tanggal 1 Agustus 1996. Buku ini pernah dapet penghargaan Locus Award sebagai Best Fantasy Novel di tahun 1997. Buku ini pula yang menjadi dasar season 1 dari serial tv Game of Thrones yang sangat heboh itu.

Dari segi point of view, kita menangkapnya novel ini mirip sama The Infinite Sea by Rick Yancey, Pindah bab, maka sudut pandang kita akan berpindah ke karakter berikutnya.

Seperti yang teman-teman sudah banyak tahu ya, serial Game of Thrones itu bagus tapi 21 plus-plus banget ratingnya. Penuh adegan kekerasan yang cukup ekplisit, adegan seks, nudity, bahkan praktek kegiatan seksual yang sangat tabu, apalagi kalau bukan praktek incest si Lannister bersaudara. Lalu bagaimana dengan bukunya?

Seperti yang teman-teman sudah ketahui, buku seringkali akan jauh lebih detail dari sebuah film. Dan dari yang kita tangkap dari beberapa review negatif, yupp, mereka ngga terlalu suka akan penjabarannya di buku ini. Ada malah yang kesal banget karena seperti merendahkan perempuan? Mungkin bukan merendahkan sih, tapi buku ini tuh, buat si empunya review, seperti dibuat dengan orientasi untuk kaum pria. Kita quote disini ya
"As Tatiana described it, it reads like a soap opera for men. Because MEN want lots of violence, sex, swearing by female genitalia, and paper-thin motivations, right?"
Cek review disini
Jadi, kami rasa buku ini ngga akan cocok sih untuk yang tabu akan hal-hal seperti ini atau bahkan yang feminis banget.

Satu hal lagi yang jadi concern adalah mengenai tokoh-tokohnya. Tokoh-tokohnya sulit untuk disukai. Perkembangan karakternya juga kurang. Tapi, kalau teman-teman mengikuti serialnya sampai season 7 kemarin, pasti sudah tahu dong seberkembang apa tokoh-tokohnya (itu juga kalau tokohnya masih hidup sih). Jadi, yaah, mungkin memang di buku pertama ini kayak baru pengenalan terhadap berbagai tokoh yang ada aja. Perkembangannya nanti seperti apa? Ya kita mesti liat nanti di buku berikutnya.

Terlepas dari kritikan-kritikan bintang satu tadi, yang ngasih rating tinggi tentu saja juga banyak banget. Jadi yah antara anda bakal suka banget sama novel ini atau bakal benci banget sama novel ini seperti beberapa reviewer yang lain.

Ada yang sudah baca buku ini? Gimana ceritanya menurut teman-teman? Silahkan diskusi di kolom komen yaa.

~~~~~~

A Game of Thrones (Reissue)




buy the book from The Book Depository, free delivery


HBO's hit series A GAME OF THRONES is based on George R R Martin's internationally bestselling series A SONG OF ICE AND FIRE, the greatest fantasy epic of the modern age. A GAME OF THRONES is the first volume in the series.

`So vivid that you'll be hooked within a few pages' The Times

Summers span decades. Winter can last a lifetime. And the struggle for the Iron Throne has begun.

As Warden of the north, Lord Eddard Stark counts it a curse when King Robert bestows on him the office of the Hand. His honour weighs him down at court where a true man does what he will, not what he must ... and a dead enemy is a thing of beauty.

The old gods have no power in the south, Stark's family is split and there is treachery at court. Worse, the vengeance-mad heir of the deposed Dragon King has grown to maturity in exile in the Free Cities. He claims the Iron Throne.


Baca juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.