Oh ya, yang belum membaca review jilid sebelumnya, bisa cek postingan kita di link di bawah ini yah:
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong - Serasa Nonton Satu Season Film Seri
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong - Kenapa Cinta Bisa Begitu Sulit?
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong - Saat Nona Manja Selalu Jadi Penyebab Masalah
Pada akhirnya kita akan melihat akhir mengenaskan dari pasangan pemilik lembah tanpa cinta yang kejam dan tak punya hati. Melihat pilunya akhir seorang Li Mochou yang kejam. Biar bagaimanapun kejamnya mereka, ternyata mereka hanyalah korban dari sebuah cinta yang kejam dan memilukan.
Tetapi di buku ini juga Yang Guo dan Xiao Longnu sekali lagi berpisah. Rasa putus asa mendorong Xiao Longnu untuk meninggalkan Yang Guo, membuat perjanjian untuk berpisah selama 16 tahun, sambil meninggalkan rumput patah hati agar Yang Guo bisa menyembuhkan racun di tubuhnya. Kemana Xiao Longnu pergi? Kita tidak akan tahu sampai hampir di akhir cerita.
Selama 16 tahun Yang Guo mengembara dan berlatih meningkatkan ilmu silatnya bersama sang Rajawali Sakti. Selama 16 tahun itu juga Guo Xiang, bayi yang dari lahir sudah banyak diperebutkan penjahat, akhirnya tumbuh. Tentu saja takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali. Mereka pun sempat berpetualang bersama.
Di jilid keempat ini ternyata tidak hanya ada kesedihan karena cinta, tapi tentu saja ada cinta yang bersatu kembali. Siapa sangka ternyata si Bocah Tua Nakal, Biksu Yideng, dan Yinggu punya kisah cinta yang rumit. Dalam petualangannya, Yang Guo dan Guo Xiang pada akhirnya berhasil mempersatukan mereka yang sudah lama berpisah.
Kita juga akan melihat akhir dari seorang Hotu yang tidak punya perasaan. Serta akhir dari sang Guru Roda Emas. Yah, meskipun Guru Roda Emas juga kejam dan licik, tapi ternyata dia masih punya rasa kemanusiaan dan kebapakan terhadap Guo Xiang.
Di buku ini juga ada cerita perang besar di Xiangyang. Ini seru banget sih. Guo Jing dan para pendekar berusaha mempertahankan kota Xiangyang mati-matian dari serbuan pasukan Mongol.
Terus bagaimana dengan kisah Yang Guo dan Xiao Longnu? Pada akhirnya mereka bertemu kembali kok. Tapi kita ngga mau spoiler bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu lagi. Kita cuman bisa ngasih petunjuk: "Ternyata, apa yang terlihat hanyalah ilusi. Tetapi, hanya cinta sejati yang putus asa saja yang bisa menembus sang ilusi."
Kami kagum, sampai di jilid keempat ini kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini tetap seru dan mengharu biru. Kami juga senang membacanya karena setiap kisah ada penjelasannya. Bahkan kenapa Guo Fu benci banget dengan Yang Guo juga akhirnya ada penjelasannya. Hanya diantara hidup dan matilah akhirnya Guo Fu menyadari perasaan yang sesungguhnya.
Kalau dipikir-pikir, Yang Guo ini kayak Don Juan banget. Asal ketemu wanita muda, pasti wanitanya gampang banget naksir. Apalagi Yang Guo punya kecenderungan untuk selalu ramah dan baik hati kepada wanita-wanita ini. Tapi Yang Guo juga sangat setia kepada Xiao Longnu. Dan mungkin karena kebaikan mereka berdua ya, atau cinta yang sangat mendalam, gadis-gadis yang naksir dengan Yang Guo semuanya ikhlas Yang Guo dengan Xiao Longnu (yah, kecuali satu orang sih), gadis-gadis itu juga tak segan berkorban nyawa demi Yang Guo.
Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini banyak banget hikmah yang bisa dipetik. Kisah romantismenya bikin ambyar, kalau kata istilah jaman sekarang mah. Kisahnya penuh pengorbanan, penuh perjuangan juga. Disini juga diajarkan untuk penuh kerja keras. Karena meskipun Yang Guo berbakat, latihan yang dijalaninya juga keras. Di buku ini, antara putus asa dan harapan bercampur baur menjadi satu, mengaduk emosi banget. Sebentar bikin sedih, tapi juga ngasih harapan. Bener-bener buku yang bagus banget buat dibaca dan dikoleksi.
Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana kesannya? Silahkan komen di kolom komentar yah.
Quote
Jika di dunia ini ada budi tak dibalas, bukankah orang tak berbeda dengan binatang?
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Namun, ia juga bukan dilahirkan dengan sifat jahat. Hanya karena urusan cinta, akhirnya ia masuk ke jalan yang salah, makin lama makin tenggelam hingga akhirnya tidak dapat melepaskan diri.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Di tubuh dia ada aku, di tubuh aku ada dia, tak akan terpisah lagi.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Yang Guo bergumam, "Tanya dunia apa itu cinta?" Ia berhenti sejenak. "Tak lama sebelumnya, demi Guo Fu, Wu Bersaudara bertarung mati-matian. Tapi dalam sekejap keduanya sudah berpindah hati. Ada yang seumur hidup hanya mencintai satu orang, tapi ada juga yang seperti Gongsun Zhi dan Qiu Qianchi. Ah, tanya dunia apa itu cinta? Kata-kata ini sungguh patut ditanyakan."
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Adik Kedua, jika tak mengerti, kau jangan sembarang bicara, bukankah jadi tertawaan orang?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Langit tak menentang orang yang berjuang.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Pepatah mengatakan satu yang cepat mengalahkan tiga yang lambat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Takut apa? Katakanlah, masih lebih lega daripada menaruhnya di hati.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Orang yang berduka mengunjungi tempat yang menyedihkan, deritanya berlipat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Ilmu silat itu sendiri tidak baik dan tidak jahat, tergantung penggunaannya apakah untuk hal baik atau hal jahat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Tanya dunia apa itu cinta, yang sehidup-semati? Terbang berdua ke ujung bumi, berapa musim sayap merapuh? Nikmat gembira pahitnya berpisah, mabukkan muda-mudi. Katakan, lewati awan laksaan li, ribuan gunung senja bersalju, sendiri, siapa yang kau cari?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Banyak berpikir, roh malas; banyak berkhayal, semangat menyebar; banyak keinginan, kebijaksanaan hilang; banyak kegiatan, tubuh lelah; banyak bicara, energi gelisah; banyak tawa, hati terluka; banyak khawatir, pikiran takut; banyak gembira, keinginan meluap; banyak kesenangan, pikiran kacau; banyak kemarahan, nadi bingung; banyak kebaikan, hati kecewa; banyak kejahatan, perasaan gundah. Jika tidak dapat melepaskan diri dari 12 "banyak" ini hingga tak bersisa, seseorang tidak akan mendapat pencerahan.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Dapat dilihat orang yang hatinya baik pasti mendapat balasan yang baik.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Saat sikap intelektual bertambah, perasaan akan berkurang, menjadi datar dan tidak dapat terpengaruh.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong