Karena, itulah yang terjadi pada kami. Sebelumnya, kami ngga terlalu suka-suka banget sama film hunger games, tapi pas baca bukunya...huee...ngga bisa berhenti membaca lho.
Novel The Hunger Games ini menurut kami termasuk novel yang enak dan ringan dibaca. Ngga terlalu sadis menurut kami, tapi ya ada adegan kekerasan dan perkelahian pastinya, jadi ngga cocok-cocok amat untuk remaja. Alur ceritanya mengalir dengan lancar dan dinamis, jadi kita ngga bosan. Adegan mengharukan di sana sini, dan tentu saja ada sedikit bumbu humor yang menyegarkan.
Kalau di film-nya Katniss seolah-olah kayak gadis bingung, seperti ngga punya ekspresi lain selain muka bingung dan muka dingin. Padahal di bukunya, emosi Katniss lebih kaya dan beragam. Yang tentu saja akan menjadikan muka dia punya ekspresi yang cukup beragam.
Penggambaran Peeta kalau di film juga kok kayaknya lemah sekali, padahal Peeta bisa juga banyak akal dan bertarung. Dan sayangnya, adegan setelah hunger games berakhir sama sekali ngga ada di film, padahal bagus banget, sangat emosional.
Banyak adegan di film yang tentu saja ngga sesuai dengan bukunya. Ya wajar sih ya, karena ngga mungkin juga sama persis, nanti filmnya kepanjangan. Tapi kalau sudah baca bukunya duluan, hal ini tentu cukup mengganggu pikiran.
Buku The Hunger Games ini banyak adegan aksinya, jadi quote-nya juga ngga banyak. Kita tuliskan kembali di review ini saja ya...
Kau takkan pernah lupa pada wajah orang yang menjadi harapan terakhirmu.
Agar bisa terjadi pengkhianatan, sebelumnya harus ada kepercayaan.
Jangan pernah berjudi. Kau akan kehilangan semua hartamu.
Novel The Hunger Games ini bagus. Ceritanya jauh lebih dalam dan lebih memikat daripada film-nya. Kita sangat merekomendasikan novel ini sebagai salah satu koleksi teman-teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar