Cari Review Buku

Sabtu, 01 Desember 2018

Maisie Hitchins: Kasus Hilangnya Batu Zamrud oleh Holly Webb - Perhiasan Yang Hilang di Arena Teater


Buku seri Maisie Hitchins yang kedua ini kami akui jauh lebih seru dari buku pertamanya yang masih sangat polos dan anak-anak. Kenapa bisa lebih seru? Karena di buku kedua ini, kasusnya lebih berat dan lebih serius. Melibatkan perhiasan keluarga yang benilai sangat mahal. Cara Maisie melakukan penyelidikan dan menyelesaikan kasus juga jadi lebih seru dari sebelumnya yang masih terkesan pemula.

Baca juga: Review Maisie Hitchins: Kasus Pencurian Enam Sen karangan Holly Webb

Kali ini miss Lottie Lane, salah satu penyewa kamar di kos-kosan nenek Maisie kedatangan tamu. Sesama pemain teater bernama Sarah Massey. Miss Massey terlihat sangat bersedih. Maisie yang sudah lama tidak mendapatkan kasus menjadi tertarik. Rupanya Miss Massey diberikan sebuah perhiasan oleh kekasihnya. Tapi sayangnya, perhiasan itu hilang dari kamar ganti saat Miss Massey sedang melakukan penampilan di atas panggung!

Perhiasan yang tadinya dikira hanya imitasi dan dibuat dari kaca, ternyata adalah kalung mutiara dan zamrud asli! Sebuah warisan turun temurun keluarga kekasihnya yang ternyata adalah seorang calon duke. Tidak hanya itu, kemalangan demi kemalangan juga menimpa Miss Massey. Hingga, satu kemalangan yang dialami asisten Miss Massey membawa Maisie ke teater untuk menjadi pengganti asisten Miss Massey. Tentu saja, ini menjadi kesempatan Maisie untuk melakukan penyelidikan, menemukan kalung yang hilang, dan menemukan sang pelaku.

Buku detektif anak ini seru dan bagus untuk dibaca siapa saja. Bacaan ringan yang seru.

Quote

"Kadang-kadang orang tidak seperti penampilannya yang terlihat, Maisie,"
~Maisie Hitchins: Kasus Hilangnya Batu Zamrud oleh Holly Webb

Rabu, 28 November 2018

Empat Domba Gila karya Acheng Watanabe - Bisa Bikin Ketawa dengan Kegilaannya

Pertama kali melihat komik ini, kami langsung ingat sama sebuah animasi yang lucu banget. Apalagi kalau bukan Shaun the Sheep.

Empat Domba Gila ini adalah kumpulan panel-panel komik pendek yang menceritakan keseharian dan kegilaan empat ekor domba. Ada Bert yang mungkin merupakan domba paling cerdas dan suka banget membaca. Ada George yang ingusan mulu. Ada John yang gila banget. Dan ada Jack yang agak-agak setengah preman.

Panel-panelnya lucu-lucu dan menghibur banget. Tidak hanya lucu-lucuan, di akhir panel selalu ada kebijaksanaan dan hikmah yang bisa diambil. Komik ini cocok banget buat teman-teman yang suka dengan cerita-cerita lucu dan konyol yang menghibur.

Quote

Apalah arti perdebatan jika akan merusak persaudaraan.
~ Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu, dan kekhawatiran untuk masa depan, maka kita tak memiliki hari ini untuk gila-gilaan.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Bahkan kepada orang yang jahat kepadamu, berusahalah untuk tetap baik.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Apapun gadgetmu, akan menjadi canggih jika otakmu juga canggih.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Melihat kejelekan orang lain gampang, dan melihat kejelekan sendiri susah. Maka sebelum kamu menggunjingkan kejelekan orang lain, sebaiknya ngaca dulu.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Untuk kalian yang suka bolos sekolah, pikirkan lagi... di luar sana banyak anak yang hanya bisa bermimpi untuk bisa sekolah.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Orang sombong tanpa disadari tidak mengakui keBESARan TUHAN.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Orang sehat punya seribu keinginan, sedangkan orang sakit hanya punya satu.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Jangan pernah buat wanita menunggu, terutama menunggu gombalanmu.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Ketika di hadapanmu berdiri seribu teman, dan ada satu saja musuhmu berdiri di antara mereka, maka dialah satu-satunya yang ada dalam benakmu, mengusik pikiranmu, menggaruk kasar perasaanmu, dan tanpa sadar, kamu justru lebih sering memerhatikan musuhmu ketimbang teman-temanmu.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Tuhan bisa mengabulkan lebih dari sekedar tiga permintaan, tapi kau enggan memintanya.
Empat Domba Gila oleh Acheng Watanabe

Senin, 26 November 2018

TimeRiders: The Eternal War oleh Alex Scarrow - Saat Perang Saudara Berubah Menjadi Perang Abadi

Seru, menegangkan, dan tak tertebak. Itulah kesan yang didapatkan saat membaca buku TimeRiders yang keempat ini. TimeRiders: The Eternal War kembali mengisahkan Liam, Maddy, dan Sal, tentu saja bersama kedua unit pendukung mereka, Bob dan Becks, membereskan kekacauan sejarah yang terjadi.

Kali ini sejarah berubah karena orang penting dalam sejarah Amerika menghilang. Abraham Lincoln menemui nasib yang berbeda dari yang seharusnya akibat sebuah kontaminasi sejarah. Dia tertabak kereta kuda dan tewas. Mengakibatkan perubahan di tahun 2001 tempat Maddy, dkk bermarkas.

Tapi siapa sangka, usaha mereka untuk menyelamatkan Abraham Lincoln agar tetap hidup, tanpa sengaja malah berakibat kontaminasi yang lebih besar. Lincoln malah mengikuti Liam kembali ke masa depan, ke tahun 2001, dan menimbulkan kekacauan di sana sini. Belum lagi, ketidakhadirannya di tahun yang seharusnya kali ini menimbulkan perubahan sejarah yang jauh lebih besar. Amerika tahun 2001 yang menjadi medan perang saudara yang tak berkesudahan.

Cerita jadi menegangkan ketika Liam, Sal, Lincoln, dan Bob terpisah jauh dari Maddy dan Becks saat gelombang waktu besar menerpa mereka. Masing-masing terpaksa harus menghadapi problem mereka yang tidak kecil. Liam dan yang lain harus bisa mencari jalan kembali ke markas. Tentu saja jalannya tidak mudah. Belum lagi Liam dan Bob harus mencari Sal dan Lincoln yang diculik oleh para eugenik di tengah perjalanan mereka. Sementara itu, Maddy dan Becks harus berhadapan dengan markas mereka yang nyaris hancur, dan harus berhadapan juga dengan kenyataan bahwa mereka sekarang berada di tanah-tak-bertuan, tepat di garis depan perang saudara.

Baca juga: 



Buku ini menegangkan banget. Kalau pengen langsung skip ke endingnya, atau langsung pengen tahu apa yang terjadi selanjutnya, tetep aja akan kesulitan untuk paham. Kita benar-benar harus membaca ceritanya lengkap untuk memahami keseluruhan cerita dan endingnya. Keren sih, dan seru banget. Buat yang suka genre science-fiction, buku ini oke banget buat dibaca. Seru dan menegangkan.

Quote

Detail-detail kecil. Mata dan benaknya secara terpaksa tertarik pada hal-hal seperti itu. Sebuah kebiasaan obsesif.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Rahasia dan kebohongan. Maddy benci mereka berdua. Tidak pernah ada hal bagus yang dihasilkan sebuah rahasia. Rahasia itu korosif.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Maddy menggeleng. "Tidak mungkin hanya itu Liam. Kau tidak bisa menghilangkan seseorang seperti Lincoln dari sejarah dan hanya mendapat perubahan di menu kudapan. Pasti akan ada lebih banyak perubahan..."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Semua hal yang kita alami adalah hal yang membuat kita menjadi diri kita.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Kita semua meninggal di saat kita dilahirkan. Hanya saja, beberapa dari kita tiba di sana lebih cepat dari yang lainnya."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Perang bukan tentang benar dan salah. Sepertinya perang selalu berakhir tentang kekuasaan... uang... sesuatu yang diinginkan oleh kedua belah pihak untuk diri mereka sendiri.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Sebuah alat, nak, tidak berbalik melawan pemiliknya. Sebuah alat tidak mencabik-cabik musuhnya, lalu berbalik melawan pengasuhnya dan merobeknya sampai hancur ... dan lalu, ketika tidak ada lagi yang tersisa untuk dibunuh, mengoyak dirinya sendiri sampai hancur berkeping-keping."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Mencari jejak bukan hanya mengikuti bau atau jejak kaki. Mencari jejak itu adalah pemikiran, penilaian bagaimana kau secara pribadi akan berusaha menyembunyikan jejakmu. Itu seperti bermain catur ... memprediksi gerakan lawan.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Hanya ada sedikit waktu. Aku percaya ... aku tidak punya banyak pilihan kecuali percaya pada mereka. Aku tidak punya apa-apa lagi yang tersisa kecuali harapan bahwa mereka bisa mengubah semua ini."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Hanya pengemis dan penerima tamu yang akan kau temukan di belakang sebarisan pasukan!"
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Manusia bertahan ... itu yang mereka lakukan.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Karena semua masa--lalu, kini, dan yang akan datang--ada di saat yang bersamaan, masuk akal jika kita katakan bahwa masa depan telah terjadi,"
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Dengan begitu semua peristiwa ditakdirkan untuk terjadi dalam cara tertentu. Setiap peristiwa, setiap manusia adalah bagian dari urutan peristiwa itu."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Peristiwa sejarah, keadaan dalam hidupmu, dan apa yang ada dalam sifatmu akan berkonspirasi untuk mengarahkanmu dengan benar.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Semua yang akan menjadi dirimu telah ada di dalam dirimu
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Pikiran manusia adalah sebuah tempat penyimpanan data ... kenangan. Kenangan ditambah contoh tingkah laku yang kau warisi secara genetik memberi definisi atas dirimu."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Kita adalah apa yang kita lihat, dan apa yang telah dilihat oleh leluhur kita.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Tapi, hanya karena kita tidak bisa melihat mereka, tidak berarti mereka tidak ada di sana.
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"kau tahu tindakan benar apa yang harus kau lakukan. Jalan yang benar untuk diambil dalam hidupmu ... tidak ada orang yang biasanya punya kesempatan untuk mengetahui ke arah mana hidup mereka harus mengarah."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

"Tapi aku akan memperingatkan siapa saja yang akan mendengarkanku bahwa negara ini tidak akan makmur kecuali jika dia bersatu."
~Time Riders: The Eternal War oleh Alex Scarrow

Jumat, 23 November 2018

Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan - Sebuah Kisah Kebangkitan dari Hidup yang Penuh Cobaan

Kami mengenal sosok Meuthia Rizki sewaktu dulu masih aktif di Oriflame. Saat itu sosok mba Meuthia terlihat sungguh wah, dan kinclong. Saat kami aktif, mba Meuthia adalah salah satu sosok Top Leader Oriflame yang tentu saja penghasilannya sudah di angka puluhan (kalau bukan ratusan) juta.

Tapi siapa sangka, dibalik ke-kinclongan mba Meuthia, ternyata ada sebuah kisah yang sangat luar biasa. Ada sebuah perjuangan dan ujian hidup yang, jujur saja, kalau ujian yang sama menimpa kami, belum tentu juga kami mampu setegar mba Thia.

Buku Memeluk Mimpi Mendayung Harapan ini adalah buku mengenai kisah hidup Mba Meuthia sendiri. Ditulis dengan sangat apik oleh mba Alberthiene Endah. Dimulai dari masa kecil yang penuh dengan trauma, perjuangannya mengatasi gagap, peristiwa kecelakaan, sampai perjuangan-perjuangan mba Thia saat berkarir. Masa-masa berumah tangga pun penuh juga dengan perjuangan dan ujian, belum lagi serangan baby blues. Hingga pada akhirnya, titik terang pun mulai terlihat.

Kami sangat merekomendasikan buku ini untuk siapa pun Anda yang saat ini tengah berjuang menghadapi ujian-ujian kehidupan. Buku ini bisa memberikan kita semangat. Bahwa, ujian seberat apa pun pasti ada jalan keluarnya. Kita tinggal perlu tetap berjuang, tetap bersabar, dan tetap tidak kehilangan harapan.

Quote

Skenario Tuhan selalu indah untuk manusia.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Hidup tidak mengajak kita untuk berhenti di titik nol. Hidup tidak membekukan kita pada masalah berat dan menjadi hancur di sana.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Mari kita berdamai dengan masa lalu. Melupakan yang telah lewat dan memulai lembaran hidup dengan napas indah.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Bahwa di dalam hidup kita bisa saja terbentur oleh kesulitan yang muncul bukan oleh kesalahan kita. Tapi kita tidak bisa menghabiskan seluruh energi untuk menyalahkan orang lain. Kita memiliki agenda yang lebih penting dari itu, yakni, bagaimana menyelamatkan semangat untuk memperbaiki kehidupan hari esok.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Aku hanya ingin mengatakan bahwa ketidaksesuaian karakter pasangan di dalam pernikahan ternyata membawa dampak yang sangat serius. Dampak yang kemudian menggelindingkan bola salju dan berbuah masalah demi masalah.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Dari seorang perempuan yang terpuruk karena kegagalan pernikahan, Mama bisa membalikkan keadaan dengan cara yang sangat sederhana: fokus pada keseriusan memperbaiki nasih. Ia tak menghabiskan waktu dengan memelihara frustasi.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa melahirkan kekuatan di atas kondisi yang rentan menghancurkan kekuatan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Cinta kasih keluarga, persaudaraan yang erat merupakan benteng pertahanan yang luar biasa bagi hati dan mental kita.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Dendam itu tidak akan mengoreksi kembali masa yang telah lewat. Dendam juga tidak bisa menjadi senjata untuk memperbaiki hari esok.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Semangat positif hanya bisa muncul dari jiwa yang tidak terbelenggu pikiran buruk.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Pengalaman pahit di masa kecil telah mengajarkan aku bahwa bahagia memang harus diciptakan dan diniatkan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Dan, tangan Tuhan sesungguhnya tersedia untuk kita. Pertolongan-Nya terlihat setelah kita mampu mencapai tingkat kesabaran yang murni.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Keyakinan untuk bisa menyelesaikan persoalan harus dipelihara dengan kuat. Jalan menuju penyelesaian masalah adalah kuasa Tuhan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Tak ada seorang pun yang bercita-cita hidup bergantung pada kekuatan orang lain. Masalahnya, apakah kita cukup punya napas panjang untuk bersetia pada tekad? Ya, tekad kita sering jatuh kelelahan di tengah jalan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Ternyata, inilah catatan penting di awal karier, segala sesuatu jika kita mau mencoba akan terlihat "jalan"nya.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Mereka yang membuka dirinya untuk menerima kritik, masukan, bahkan juga situasi keras dalam bekerja akan lebih mudah membangun dirinya menjadi profesional.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Jangan berpikir bahwa pernikahan adalah pelabuhan dengan ketentraman yang mutlak. Justru, pernikahan merupakan awal dari sekolah hidup yang lebih tinggi. Ujiannya berat, tapi akan kita temukan berkat bila mampu jernih menjalaninya.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Problem dalam pernikahan merupakan bagian dari pendewasaan kita dan pasangan sebagai partner dalam kehidupan. Bertahanlah dan carilah jalan keluar yang mendekati kebaikan untuk bersama.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Cinta sebetulnya adalah rasa yang sangat tajam. Ia akan memberi petunjuk diam-diam, dan sangat nyata.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Kita akan terpuruk atau tidak sangat bergantung dari kekuatan iman dan mental.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Jika Tuhan menginginkan kita miskin hari ini, siapa yang sanggup menolak-Nya. Jika Tuhan menghendaki kita kaya raya esok hari siapa pula yang sanggup mencegah-Nya.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Thia, orang yang dipercaya Tuhan menanggung ujian berat adalah orang-orang yang bisa menciptakan keajaiban di masa datang.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Ikhlas bukan berarti kita kehilangan keberanian.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Tangan Tuhan tidak akan berada jauh dari diri kita jika berteguh dalam kebenaran, iman, dan niat yang baik.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Sering, kita harus dibenturkan dulu pada ujian yang paling berat untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tersembunyi kita.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Kadang, rasa "dendam" kita pada situasi sulit dan tekad untuk bangkit tidak disertai kebijaksanaan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Ini yang ingin kubagi pada banyak orang: mari memaafkan masa lalu dan bisa melupakannya dengan natural. Jangan menabung trauma. Hentikan segera. Kita bisa!
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Tapi, aku kini bisa merasakan betapa bahagianya ketika kita bisa memberi sesuatu kepada orang-orang yang kita cintai.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Rumah yang sehat dan penuh cinta adalah awal dari hari yang diwarnai semangat.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Jangan menyerah pada ujian hidup. Selalu ada perubahan jika kita mau bergerak dan terus mencari jalan.
~Meuthia Rizki: Memeluk Mimpi Mendayung Harapan by Alberthiene Endah

Kamis, 15 November 2018

The Hunger Games: Catching Fire Karya Suzanne Collins - Hunger Games...Sekali Lagi...

Buku kedua dari trilogi The Hunger Games ini mengantarkan kita pada masa-masa setelah Hunger Games yang dimenangkan Oleh Katniss dan Peeta. Apa saja yang terjadi pada mereka setelah memenangkan Hunger Games, tur kemenangan yang harus mereka jalani, dan tentu saja puncaknya adalah...Quarter Quell, Hunger Games ke-75, dimana nasib membawa Katniss dan Peeta kembali ke arena Hunger Games.

Baca juga: 



Buku kedua ini jauh lebih dalam, jauh lebih gelap karena kita sudah berhadapan dengan Katniss yang depresi setelah pengalamannya di arena Hunger Games sebelumnya. Orang-orang mungkin menyebutnya sebagai PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Lebih jauh lagi ke dalam cerita, pada saat quarter quell, kita juga akan membaca para pemenang lain yang juga mengalami PTSD, dan cara mereka masing-masing untuk mengatasi kejadian traumatis yang mereka alami. Ada yang mabuk-mabukkan seperti Haymitch, ada yang pecandu narkoba, bahkan ada yang jadi gila.

Kemenangan Katniss dan Peeta sangat meresahkan Presiden Snow, karena sedikit atau banyak, kemenangan mereka menjadi percikan kecil pemberontakan distrik-distrik kepada Capitol. Usaha Katniss untuk menenangkan kegelisahan di distrik-distrik yang memberontak ternyata tidaklah membawa hasil. Mungkin, karena itulah Quarter Quell akhirnya menempatkan Katniss di arena sekali lagi.

Di buku kedua ini cinta-nya Peeta terhadap Katniss juga terasa banget. Tulus, saking tulusnya, kita bisa merasa kasihan banget sama Peeta. Karena Katniss entah memang tidak cinta, atau masih terombang-ambing antara Gale dan Peeta. Peeta rela berkorban, hingga berkorban nyawa di arena demi Katniss. Bahkan hingga merelakan Katniss dengan Gale jika seandainya dia tidak lolos dari arena.

Buku kedua ini bagus, sama-sama seru dengan buku pertamanya. Emosi yang digali di buku kedua ini lebih dalam lagi. Kalau mau dibandingkan dengan film-nya, kita bisa bilang kemiripannya sekitar 75% kali ya. Rangkaian peristiwanya sama kok dengan yang di buku. Tentu saja akan ada perubahan-perubahan sedikit, dan bukunya pasti lebih oke karena lebih detail lagi. Kita juga akan lebih bisa mendalami perasaan Katniss jika membaca bukunya.

Quote

Aku berburu. Dia memanggang. Haymitch minum. Kami punya cara masing-masing untuk tetap sibuk, untuk menjauhkan diri dari memikirkan masa-masa kami sebagai peserta Hunger Games.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Pasti sistem yang sangat rapuh ya kalau segenggam buah berry bisa menjatuhkannya."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Dalam waktu yang kuhabiskan di arena membuatku sadar bahwa aku harus berhenti menghukumnya atas sesuatu yang tak bisa diatasinya, terutama depresi yang dialami ibuku setelah kematian ayahku. Karena kadang-kadang ada kejadian yang menimpa seseorang dan mereka tidak siap menghadapinya.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Seburuk apa pun aku menyakitinya, Peeta takkan membuka rahasiaku di depan kamera.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Aku tidak sengaja melakukannya--aku hanya ingin menyampaikan terima kasih--tapi aku telah menimbulkan sesuatu yang berbahaya.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Kau akan paham, ada pilihan-pilihan yang harus kauambil. Jika kita selamat dari masalah ini," kata Haymitch. "Kau akan belajar."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Kupikir dia juga mau," kataku.
"Tapi tidak seperti ini," jawab Haymitch. "Dia ingin yang sungguhan."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Tidak perlu. Mimpi-mimpi burukku biasanya tentang kehilangan dirimu," kata Peeta. "Aku baik-baik saja setelah aku sadar kau ada di sini."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Mockingbird memang cuma burung penyanyi biasa. Mockingjay adalah hewan yang tak pernah sengaja diniatkan untuk ada. Mereka tak pernah menyangka burung-burung jabberjay yang biasanya dipelihara dalam wilayah yangg terkontrol ternyata punya otak untuk beradaptasi di alam liar, menurunkan kode genetik, dan menghasilkan spesies baru. Mereka tak memperkirakan kemauan binatang itu untuk tetap hidup.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Kubilang juga begitu pada mereka. Kukatakan pada mereka gadis mana pun yang bersusah payah seperti itu untuk menjaga dirinya tetap hidup takkan mau membuang hidupnya begitu saja."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Kami pasangan yang sempurna--anak yatim, ketakutan, tapi sama-sama bertekad kuat untuk menjaga keluarga kami tetap hidup. Kami sama-sama putus asa, tapi tak pernah lagi merasa sendirian setelah hari itu, karena kami telah menemukan satu sama lain.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Aku berpikir tentang kesediaannya pergi denganku kemarin, keberaniannya untuk melangkah ke sampingku membela Gale, kerelaannya untuk menyerahkan nasibnya ke tanganku sementara aku nyaris tidak memberinya apa-apa. Apa pun yang kulakukan, aku menyakiti seseorang.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Kau bisa melihat sejatinya orang itu, ketika orang yang mereka cintai dalam kesakitan."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Aku tahu. Dalam kondisi seperti ini, Peeta tidak sulit ditebak. Sementara aku meratap di lantai gudang bawah tanah tadi, hanya memikirkan diriku sendiri, dia berada di sini, hanya memikirkan diriku. Malu bukanlah kata yang cukup kuat untuk menggambarkan apa yang kurasakan.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Lepaskan mereka, kataku dalam hati. Ucapkan selamat tinggal dan lupakan mereka. Kulakukan sebaik yang kubisa, kupikirkan mereka satu per satu, melepaskan mereka seperti burung-burung yang kusimpan dalam sangkar hatiku, lalu kukunci hatiku agar mereka tak lagi bisa kembali.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Aku berharap bisa membekukan saat ini, di sini, sekarang juga, dan hidup di sini selamanya,"
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Jangan kuatir. Aku selalu menyalurkan perasaan-perasaanku ke dalam pekerjaanku. Dengan begitu, aku tidak menyakiti orang lain kecuali diriku sendiri."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

"Karena apa pun yang terjadi di masa lalu terjadi di masa lalu, dan tak ada seorang pun di sini yang jadi pemenang karena kebetulan." Dia memandang Peeta sejenak. "Kecuali mungkin Peeta."
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Aku berhenti melawan Finnick, dan seperti pada malam terjadinya kabut itu, aku melarikan diri dari apa yang tak bisa kulawan. Dari apa yang hanya akan melukaiku. Hanya saja kali ini hatiku dan bukan tubuhku yang terkoyak-koyak.
~ Suzanne Collins, The Hunger Games: Catching Fire

Kamis, 01 November 2018

Arsene Lupin versus Mafia Maffia oleh Maurice LeBlanc

Novel Arsene Lupin yang satu ini merupakan karya terakhir Maurice LeBlanc. Novel ini awalnya diterbitkan secara berseri di harian L'auto di Prancis dari edisi 10 Januari hingga 11 Februari 1939. Beberapa bagian ceritanya sempat hilang. Untungnya ada kolektor karya-karya LeBlanc yang akhirnya bisa melengkapi bagian-bagian yang hilang tersebut. Novel utuhnya kemudian terbit pada tahun 1941 oleh Hachette.

Dalam petualangan kali ini, Lupin harus menghadapi mafia bernama Maffia yang berniat untuk menguras harta Arsene Lupin yang jumlahnya sangat besar. Seorang wanita tentu saja terlibat dalam petualangan ini. Patricia yang bekerja pada sebuah surat kabar kepolisian New York, sengaja melibatkan dirinya dalam penyelidikan pembunuhan bos-nya, James Mac Allermy. Selain karena jiwa jurnalisnya, Patricia sengaja terlibat karena ada pesan terakhir dari James sendiri. Sebuah dokumen yang harus dijaga baik-baik dan hanya boleh dibuka pada tanggal tertentu. Serta sejumlah uang untuk membiayai perjalanan Patricia ke Prancis.

Penyelidikan kemudian membawanya ke Prancis, tempat dimana Patricia beberapa kali ditawan, tapi pada akhirnya berhasil dibebaskan oleh Lupin. Kecerdikan Lupin pada akhirnya membuat mereka berhasil menjebak para mafia sekaligus mempertahankan harta Lupin dari tangan-tangan para mafia.

Cerita di novel ini cukup seru. Meskipun bumbu-bumbunya cukup "cheesy" buat orang kita, dan sedikit too good to be true, ceritanya tetap menarik untuk diikuti.

Baca juga: Teror di Pulau Kematian oleh Maurice LeBlanc - Kisah Menegangkan, Horor yang Bertubi-Tubi
Baca juga: The Blonde Lady - Apakah Holmlock Shears = Sherlock Holmes?

Quote

"Jadi, aku perlu bukti persetujuan kita, niat baikmu, satu ciuman dan aku akan melepaskanmu."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Apakah Anda memang Arsene Lupin?" bisiknya, mencoba melihat garis-garis wajahnya dengan baik.
"Apa pentingnya? Kau tidak ingin mendapat perlindungannya?"
"Oh pasti! Tapi, aku ingin tahu..."
"Keingintahuan yang sia-sia."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Jika saya tahu, saya akan menolak, seperti saya telah menolak uang yang pernah ditawarkan oleh anak Anda kepada saya," katanya dengan pahit.
"Bagaimana kau bisa bertahan hidup?"
"Seperti yang sudah saya lakukan, Sir, dengan bekerja. Bekerja setelah pulang dari sini, pada malam hari, di tempat lain, dan pagi sebelum saya pergi bekerja, dengan membuat salinan untuk tiga penerbitan. Bagaimana pun, tidak ada orang yang sehat dan berani yang tidak bisa bertahan hidup, terima kasih Tuhan, atas karunianya!"
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"biarkan waktu yang menentukan. Waktu selalu bekerja bagi mereka yang mencintai. Apa pun itu, Patricia,"
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Seseorang dalam bertindak sering kali mengikuti intuisi-intuisinya,"
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

Ada saat-saat dalam hidup, seseorang melihat jelas dengan mata tertutup.
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Tempatmu bersamanya! Kau menikahinya! Kau harus membuatnya senang! Itu adalah tugasmu!"
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Aku adalah laki-laki yang selalu bisa membantu seorang perempuan cantik,"
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Apakah keteranganku lebih jelas daripada artikelku?"
"Tidak, tapi kau memberikannya dengan bibirmu dan bibirmu manis sekali."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Ya. Nasib memberimu fakta-fakta yang hanya kau tarik beberapa bagian dari kebenaran itu."
"Aku sudah menarik semua fakta yang bisa ditarik."
"Tidak. Buktinya, saat mendengarkanmu, aku dapat menarik kesimpulan lebih jauh. Jadi, jika penyelidikanmu macet, ini kesalahanmu. Ada kelalaian dari pihakmu, kemalasan pikiran."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Semuanya akan datang, jika seseorang mau menunggu."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

Mengambil itu lebih sulit daripada mendapatkan. Dan lebih berisiko!
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

Bisakah orang mengakui begitu banyak kegagalan yang dialaminya?
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Pikiranku hanya memiliki satu rahasia. Aku coba menyenangkanmu, hanya itu."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

"Jika aku lebih suka bahwa kau bukan dia, itu tidak akan mencegahmu untuk menjadi Arsene Lupin, jika kau benar-benar dirinya."
~Maurice LeBlanc, Arsene Lupin versus Mafia Maffia

Baca juga: Quote dari Novel The Blonde Lady by Maurice LeBlanc
Baca juga: Kata Mutiara dari Novel The Hollow Needle Karya Maurice Leblanc

Selasa, 23 Oktober 2018

The Borgias - Light on Lucrezia oleh Jean Plaidy...Akankah Ada Akhir Bahagia Untuk Lucrezia?

The Borgias... Saya harus mengakui, bahwa novel karya Jean Plaidy ini sangat memukau. Meskipun kita tidak bisa menyatakan bahwa kisah yang terjadi dalam novel ini benar-benar sesuai kenyataan, tapi novel ini dibuat berdasarkan riset mendalam terhadap sejarah keluarga Borgia. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi sama dengan apa yang terjadi dalam sejarah. Kita seolah-olah sedang menyaksikan sendiri sejarah yang terjadi. Tentu saja ditambah dengan bumbu romantisme yang manis.

Di buku kedua ini, kehidupan Lucrezia berlanjut. Lucrezia tidak bisa lama-lama meratapi kehilangan bayinya yang diambil paksa, dan kehilangan kekasihnya yang dibunuh. Lucrezia harus menikah lagi. Kali ini dengan Alfonso, Duke of Bisceglie. Lucrezia pun jatuh cinta lagi...

Baca juga: Review Novel The Borgias: Madonna of the Seven Hills by Jean Plaidy - Belajar Sejarah Keluarga Borgia

Kehidupan pernikahan mereka pun sekali ini hampir sempurna dan bahagia. Tapi Lucrezia tetaplah keluarga Borgia, dan Alfonso takut kepada keluarga Borgia, terutama kepada Cesare. Dan Cesare, tak pernah menyukai siapa pun yang menjadi kekasih maupun suami Lucrezia. Nyawa mereka selalu menjadi taruhannya.

Di sisi lain, dengan tiadanya Giovanni, Cesare menjadi putra kesayangan Alexander VI. Cesare pun mulai mewujudkan cita-citanya untuk menaklukkan Italia. Ia menaklukkan dengan perang, pembunuhan, tipu daya, dan kekejaman. Menanam benih-benih permusuhan kemanapun dia pergi.

Saat ketakutan Alfonso akhirnya menjadi kenyataan, Lucrezia bersedih sekali lagi. Kali ini dia takut, dan ingin pergi dari keluarga yang cintanya mulai ia takuti. Lucrezia pun memilih menikah lagi, dengan Alfonso d'Este, berharap bisa pergi jauh ke Ferrara.

Bagaimanakah semuanya berakhir?

Apakah Lucrezia akhirnya menemukan kebahagiaannya?

Kisah Lucrezia di Ferrara tentu saja masih panjang. Anda harus membaca buku ini sendiri untuk melihat bagaimana kisah Lucrezia berakhir. Buku ini sangat kita rekomendasikan sekali. Karena belajar sejarah itu harus menyenangkan. ^_^v

Buku ini saat ini masih tersedia di Tokopedia kami ya kak. Silahkan langsung ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/the-borgias-light-on-lucrezia-by-jean-plaidy


Quote

"Aku menginginkan bayiku," bisiknya pada diri sendiri. "Sekarang... di dalam pelukanku... aku menginginkannya sekarang. Mereka punya hak apa merenggutnya dariku?"
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Semua kekasih bersumpah setia selamanya," kata Sanchia tak sabar. "Itu artinya 'aku akan mencintaimu selama cinta kita ada.' Paling banyak itu yang bisa diharapkan."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Semua cinta berbeda. Seandainya Pedro hidup, kau tentu sudah melupakannya sekarang. Karena mereka membunuhnya... karena mereka menjadikannya martir... maka kau mengingatnya."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"...Tapi Lucrezia, berhentilah bersedih. Pedro sudah meninggal; tak ada yang bisa membawanya kembali, dan episode itu sudah berakhir. Belajarlah melupakan. Dia cinta pertamamu, aku tahu, dan kau ingat. Tapi saat kau mempunyai banyak kekasih, kau akan merasa sulit mengingat seperti apa wajahnya."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Ada ikatan di antara keluarga Borgia ini yang sepertinya tak dapat dimengerti oleh orang di luar keluarga. Tak peduli apa yang dilakukan oleh anggota keluarganya, penderitaan seperti apa pun yang mereka timbulkan satu sama lain, ikatan tersebut tidak merenggang. Di antara mereka terdapat perasaan yang begitu kuat--dalam kebanyakan kasus itu adalah cinta, tapi di antara Giovanni dan Cesare itu adalah kebencian--sehingga semua emosi lain menjadi tak penting dibandingkan perasaan keluarga ini.
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Aku merasa sedih, sangat sedih, dan aku pikir tak akan pernah tertawa gembira lagi. Kemudian kau datang, dan sejak kau datang, aku menemukan kebahagiaan."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Aku berhasil melewati kesulitanku di masa lalu karena aku tidak berusaha memecahkannya hingga kesulitan itu sudah di depan mata."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Memikirkan apa yang akan terjadi adalah suatu kebodohan, saat yang sedang terjadi memberi mereka begitu banyak kesenangan.
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kalau kau ingin terus menikmati hal-hal indah dalam hidup, kau harus belajar untuk melindunginya."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Hidup itu indah. Nikmatilah. Itulah semboyan Alfonso.
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kalau begitu... jangan terbuai perasaan aman yang palsu. Buka lebar-lebar mata dan telingamu, Dik. Ada bahaya di dekat kita... dan jangan lupa, meski kau adalah suami Lucrezia, kau juga pangeran Napoli."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kau sangat percaya diri, putraku."
"Bukankah semua jendral harus percaya diri sebelum pertempuran? Meyakini kekalahan sama dengan mengundang bencana."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Jangan lupakan itu, Dik. Kita mungkin Paus... kita mungkin Jendral... kita mungkin istri dan ibu... tapi yang terutama--selalu yang terutama--kita adalah keluarga Borgia."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kau lihat," kata Cesare tulus, "semua hal menjengkelkan seperti itu akhirnya berlalu. Bagaikan kedukaan mereka menjulang tinggi saat berada dekat; tapi sangat kecil di kejauhan. Lihatlah pegunungan Sabine... tak lebih dari deretan kabut biru dari jendela ini. Tapi kalau kita berdiri di bawah puncak yang menjulang itu; lain ceritanya."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Apakah ada semacam kutukan yang menimpa kami keluarga Borgia, sehingga cinta kami harus begitu intens sehingga ada satu titik dalam hidup kami saat kami harus berpaling darinya, lari darinya?
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Tanyakan pada ayahmu, Isabella. Ia sangat menghormati dukat. Dan dukat adalah dukat, entah asalnya dari peti uang Kepausan atau dari peti uang Ferrara."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kau memandangku dengan mata seorang Borgia, sepupu kecil; dan aku yakin bahwa di mata Borgia, keluarga Borgia sempurna. Cobalah memandang dengan mata orang lain."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"ia bijaksana, dan saat kau hidup di dunia tak diragukan lagi jauh lebih baik bersikap bijaksana ketimbang bersikap manis."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Kau tidak mengenal Lucrezia. Aku juga tidak. Aku tidak yakin Lucrezia mengenal dirinya sendiri."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Apakah ada kegembiraan dalam hidup jika kita memendam kebencian? Untuk hidup damai kita harus melupakan hinaan dan luka masa lalu; dan itulah yang ia coba lakukan.
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Apakah ada sesuatu yang tidak manusiawi pada diri keluarga Borgia ini? Apakah mereka berbeda dari orang lain? Apakah ada semacam persatuan keluarga yang tidak dapat dimengerti oleh orang biasa, sehingga saat yang satu mati, sebagian dari diri yang lainnya juga ikut mati?
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Akhir? Bagaimana hubungan kita bisa berakhir?"
"Akhir pertemuan. Akhir pembicaraan kita... akhir cinta fisik. Aku akan selalu mencintaimu. Aku akan selalu memikirkanmu. Tapi kita tidak boleh bertemu, karena jika kita melakukannya dan dipergoki, aku tak tahu apa yang akan terjadi pada kita berdua. Cinta kita tetap abadi, Pietro. Cinta itu tetap seindah dulu. Namun cinta itu terlalu indah untuk menghadapi kesulitan hidup sehari-hari."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Tapi apalah gunanya cinta jika hanya satu orang yang merasakannya? Cinta harus dirasakan oleh kedua pihak agar indah."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

"Melupakannya!" seru Lucrezia. "Kalian tidak mengerti, Cesare adalah Lucrezia, dan Lucrezia adalah Cesare; dan satu tanpa yang lain sama saja dengan hanya setengah hidup."
~Jean Plaidy, The Borgias - Light on Lucrezia

Rabu, 17 Oktober 2018

Review Maisie Hitchins: Kasus Pencurian Enam Sen karangan Holly Webb

Seri Maisie Hitchins ini salah satu novel cerita anak tema detektif yang menurut kami cukup recommended. Tidak ada cerita yang aneh dan pesan moralnya pun bagus. Cerita detektifnya juga cukup seru untuk dibaca.

Maisie ingin sekali jadi detektif seperti Gilbert Carrington. Tapi dia masih kecil dan punya tugas membantu neneknya di rumah kost milik neneknya. Tapi suatu hari, Maisie menemukan kasus pertamanya. Maisie menemukan anjing yang sengaja dibuang di sungai. Meskipun tahu neneknya tidak akan senang, Maisie diam-diam tetap membawa anjing yang dia beri nama Eddie, pulang ke rumah. Untungnya, berkat ide cerdas Profesor Tobin, Maisie akhirnya diijinkan untuk memelihara Eddie di rumah. Maisie bertekad untuk menemukan siapakah yang tega membuang Eddie ke sungai.

Belum selesai kasus pertamanya, Maisie dihadapkan pada kasus kedua. Temannya, George, dipecat karena dituduh mencuri enam sen dari tempatnya bekerja sebagai pengantar daging. Padahal bukan George yang mencuri.

Siapakah yang tega membuang Eddie di sungai?

Siapakah yang sebenarnya mencuri enam sen di toko daging tempat George bekerja?

Baca juga: Maisie Hitchins: Kasus Hilangnya Batu Zamrud oleh Holly Webb - Perhiasan Yang Hilang di Arena Teater

Quote

Melakukan penyelidikan ternyata lebih berat dari yang ia duga sebelumnya. Orang-orang tidak mau memberitahukan semua yang ingin kau ketahui.
~Holly Webb, Maisie Hitchins-Kasus Pencurian Enam Sen

"Menurutku kau belum cukup berani mengambil resiko,"
~Holly Webb, Maisie Hitchins-Kasus Pencurian Enam Sen

...Aku berharap bisa mengambil ibumu juga, tetapi dia anjing pria itu. Dia ingin mengikutinya, meskipun pria itu kasar. ...
~Holly Webb, Maisie Hitchins-Kasus Pencurian Enam Sen

Kamis, 11 Oktober 2018

Review Buku Investing is Easy oleh Raymond Budiman - Belajar Teknik Analisa dan Strategi Saham untuk Pemula

Jika Anda berniat memulai investasi di saham, ada baiknya sebelum memulai, belajar sedikit-sedikit dulu tentang saham. Selain supaya saat terjun tidak terlalu awam, dan nanti malah ujung-ujungnya merugi, bacaan seputar saham yang cukup tentunya akan membantu kita menemukan gaya berinvestasi yang cocok untuk kita. Punya sedikit ilmu analisis dan strategi sederhana tentu akan sangat bermanfaat.

Buku Investing is Easy ini cocok untuk Anda yang baru awal-awal belajar saham, sudah sedikit mengerti saham itu apa, dan mulai memikirkan bagaimana strategi investasi saham sederhana. Formula yang ada di buku ini tidak terlalu rumit, jadi tidak membingunkan untuk pemula.

Anda juga akan belajar bagaimana cara membaca sebuah laporan keuangan secara sederhana. Data-data apa yang harus diperhatikan. Apa saja jenis laporan keuangannya, apakah neraca, laporan laba rugi, serta laporan arus kas.

Yang lebih menguntungkan lagi, buku ini ada bonus CD yang berisi file untuk anda menganalisa saham. Jadi, selesai membaca, Anda bisa langsung mempraktekkan rumus-rumus yang sudah dipelajari sebelumnya. Anda pun bisa mempraktekkan memasukkan data-data laporan keuangan sehingga menghasilkan indikator-indikator yang dapat membantu Anda dalam pengambilan keputusan.

Kami sangat merekomendasikan buku ini kepada para investor saham pemula yang sedang mencari strategi memilih saham secara sederhana, dan cara menganalisa saham yang tidak terlalu rumit.

Rabu, 10 Oktober 2018

Wolf Speaker (Perwakilan Serigala) karangan Tamora Pierce - Menyelamatkan Kawanan Serigala

Novel Wolf Speaker (Perwakilan Serigala) ini adalah novel kedua dari seri The Immortals. Di novel ini kisah Daine dan Numair berlanjut. Daine kali ini harus kembali bersama kawanan serigala yang dulu telah menolongnya dan membantu membalaskan dendamnya semasa ia kecil.

Kawanan serigala Daine yang telah terusir terpaksa mencari tempat berlindung yang baru. Sayangnya, pegunungan yang mereka tempati tiba-tiba berubah. Tambang-tambang merusak alam, pohon-pohon ditebangi, menjadikan para serigala kelaparan karena sumber makanan merekapun berkurang. Daine dipanggil dan diutus oleh kawanan serigala untuk meminta para manusia yang terlibat agar berhenti menambang dan menjarah alam.

Siapa sangka, ternyata masalahnya lebih pelik dari sekedar pertambangan dan penebangan. Ada sihir-sihir tingkat tinggi yang ikut berperan, monster-monster, serta adanya rencana pengkhianatan. Daine yang terpaksa terpisah dari Numair, sekali lagi harus menggunakan seluruh kemampuan sihir liarnya dan mempelajari kemampuan baru yang bisa sangat beguna.

Apakah yang sebenarnya terjadi?

Mampukah Daine membantu para serigala mengambil kembali sarang mereka?

Novel ini novel yang ringan sekali untuk dibaca dan menghibur. Cocok dibaca oleh siapa saja karena tidak ada adegan romantis sama sekali. Bukunya juga enak dibawa-bawa karena kecil dan ringkas. Recommended buat teman-teman yang suka tema fantasi dunia sihir dan monster-monster.

Baca juga: 

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.