Teror di Pulau Kematian... Dari beberapa kisah Arsene Lupin yang sudah pernah kami baca, kisah Teror di Pulau Kematian ini adalah kisah yang paling horor, menegangkan, dan mencekam. Di buku-buku sebelumnya, kisah-kisah Arsene Lupin lebih ke kisah petualangan atau misteri yang menegangkan berbau detektif. Tapi kisah di buku ini justru sedikit banyak seperti kisah horor thriller yang mencekam.
Teror di Pulau kematian menceritakan kisah seorang Veronique d'Hergemont, seorang ibu yang kehilangan anak laki-lakinya yang diculik oleh kakeknya sendiri. Kisah hidup Veronique penuh dengan kesedihan dan pilu. Mulai dari diculik, terpaksa menikah dengan sang penculik, dan ketika punya anak, anaknya kemudian diculik oleh sang kakek, ayah Veronique sendiri. Veronique yang putus asa setelah mendengar anak dan ayahnya menghilang setelah sebuah kecelakaan kapal, memutuskan untuk menyepi ke biara. Meninggalkan suami yang murka di belakangnya.
Tetapi semua tiba-tiba berubah karena sebuah petunjuk kecil. Tanda tangan Veronique saat dirinya masih gadis, yang sudah belasan tahun tidak digunakan olehnya. Terukir pada sebuah pondok di suatu tempat, yang tanpa sengaja tersorot oleh kamera pada suatu film. Veronique pun menyelidikinya, berbekal harapan bahwa akan ada petunjuk tentang anaknya di tempat tujuannya kelak.
Veronique tidak tahu, bahwa pencariannya akan berujung malapetaka. Bukan hanya untuk Veronique, tapi juga untuk semua penduduk di pulau yang ditujunya. Pembunuhan, cerita-cerita takhayul, dan ramalan menghantui Veronique di pulau Sarek. Tapi juga ada sedikit harapan...bahwa anaknya masih hidup dan sehat di pulau itu. Bahwa juga ada cinta sejati untuk Veronique.
Buku ini sangat menegangkan dan horor karena pembunuhan demi pembunuhan terjadi di sebuah pulau yang memang memiliki reputasi yang tidak indah. Belum lagi ketika Veronique tertinggal sendirian di pulau itu. Tanpa ada harapan bisa pergi karena tidak ada kapal yang tertinggal. Siapa juga kan yaa yang mau terjebak sendirian di pulau yang isinya pembunuhan. Isinya kalau ngga orang jahat, ya hantu. Sama-sama nggak indah.
Baca juga: The Blonde Lady - Apakah Holmlock Shears = Sherlock Holmes?
Baca juga: Arsene Lupin versus Mafia Maffia oleh Maurice LeBlanc
Buku ini juga bikin gemes, karena Arsene Lupin yang biasanya bak dewa penolong, ngga ada sama sekali batang hidungnya di cerita bahkan ketika setengah lebih buku sudah dibaca. Kesel nggak siih! Ini ada cewek butuh pertolongan, malah lama banget munculnya! Dan memang, akhirnya Arsene Lupin baru muncul di saat kita dah putus asa. Di saat kita pikir, baah, sad ending deh nih.
Buku ini salah satu kisah Arsene Lupin favorit kami. Selain ceritanya menegangkan dan seru, alur ceritanya juga enak dan mengalir. Oke banget buat dibaca.
Quote
Mengerikan sekali jika kau berharap lebih dari yang seharusnya.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
"Jangan tertawa. Orang-orang tidak tertawa ketika melihat api neraka di hadapannya."
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Ada beberapa kebenaran yang membutakan seseorang.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Bunga tumbuh indah jika seseorang mau berusaha menanamnya.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Pada momen paling tragis dalam hidup, ketika benak tidak lebih dari sebuah kebingungan membara, ketika seluruh tubuh terguncang oleh getaran penderitaan, beberapa logika terus mengaitkan gagasan-gagasan kita, dan Veronique bertanya-tanya mengapa dia tidak mendengar suara Honorine, dan apa yang menunda kedatangannya.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Semua bisa dijelaskan. Di dasar semua misteri menyebalkan ini ada penyebab yang sangat sederhana, tindakan yang terlihat fantastis tapi sesungguhnya dilakukan oleh makhluk yang berasal dari spesies yang sama denganku, yang bersikap berdasarkan motif kriminal dan sesuai rencana yang sudah disusun.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
"Agar kita berdua bisa selamat, Stephane, yang paling penting kita harus tetap tenang. Kita bisa melakukan apa yang baru saja kulakukan, dengan memperhitungkan seluruh tindakan dan mengendalikan kegugupan kita."
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
"... Orang-orang yang menjadi penguasa tidak bodoh sepertimu! Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Mereka melihat-lihat sebelum melompat! Sial, mereka berhenti dulu untuk berpikir! Sedangkan kau tersuruk-suruk di tengah kejahatan bagaikan seorang bayi baru lahir meronta-ronta di dalam air! Tidak heran kau tenggelam hingga ke dasar. ..."
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
"dan begundal paling mengerikan yang pernah kutemui, karena dia meyakini misinya, singkat kata, seorang laki-laki berotak sakit, orang sinting...."
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Sebuah misteri hanya bernilai sama seperti kegelapana yang melingkupinya. Dan, karena kita mulai menyingkap kegelapan, yang tersisa hanyalah fakta dalam kenyataan sejujurnya.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Ada sebuah keajaiban jika kita menerima penjelasan supranatural. Ada sebuah fenomena alami jika kita mencarinya, dan jika kita menemukan penyebab fisik yang sanggup memunculkan keajaiban itu.
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Ilmu pengetahuan tidak membunuh keajaiban, melainkan menyucikan dan memuliakannya
~ Teror di Pulau Kematian by Maurice LeBlanc
Baca juga: Quote dari Novel The Blonde Lady by Maurice LeBlanc
Baca juga: Kata Mutiara dari Novel The Hollow Needle Karya Maurice Leblanc
Cari Review Buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar