Cari Review Buku

Senin, 12 Agustus 2024

Seri Petualangan 3: Petualangan di Lembah Maut by Enid Blyton - Gara-Gara Salah Naik Pesawat!

Hai haiii. Ya ampuun, sudah lama banget ya nggak review buku. Apalagi ngereview Seri Petualangan ini. Terakhir review di tahun 2021. Wakakak, udah lama banget. Sebenernya sih buku yang dibaca tuh udah banyak, tapi waktu buat mereviewnya yang kurang banget. Banyak kesibukan sehari-hari yang lebih prioritas. Nggak apa-apa lah ya. 

Buku ini juga sebenarnya sudah lama banget selesai dibaca, cuman baru sempet direview sekarang. Petualangan di Lembah Maut ini punya judul asli The Valley of Adventure. Diterbitkan pertama kali tahun 1947 oleh penerbit Macmillan di UK. Novel ini merupakan bagian dari Adventure Series (Seri Petualangan). Kalau di Indonesia, tepatnya di penerbit Gramedia Pustaka Utama, sepertinya buku ini dicetak pertama kali di Desember 1982. Yang kami baca ini terbitan Juni 2017. Novel ini juga menjadi salah satu novel yang punya tema Perang Dunia Kedua.

SINOPSIS

Liburannya Jack, Philip, Dinah, Lucy-Ann, dan tidak lupa Kiki si kakak tua yang cerewet, kali ini sebetulnya agak-agak mewah ya. Karena mereka mendapat tawaran pesiar menggunakan pesawat terbang yang sedang dioperasikan oleh Bill. Pesiar malam hari lagi rencanya. Yup, betul sekali, malam hari. Waktu yang tepat untuk terjadinya hal-hal tak terduga. 

Tidak lama dari kedatangan mereka ke bandara, mereka semua terjebak di tengah-tengah baku tembak yang terjadi secara mendadak. Sebenarnya, mereka sudah terbiasa dengan pesawat Bill. Tapi, kegelapan dan kepanikan merupakan paduan yang pas untuk berbagai kesalahan. Termasuk kesalahan naik pesawat. Mereka pun salah naik ke pesawat musuh, bukannya pesawat Bill. Musuh yang juga buru-buru kabur pun tidak sempat memeriksa pesawat. Jadilah mereka berlima penumpang gelap sampai ke tujuan yang antah berantah.

Untungnya sih mereka cukup cerdas untuk segera sadar kalau mereka salah naik pesawat. Mereka juga anak-anak yang cukup waspada, sehingga tidak langsung ketahuan. Mereka berlima pun tiba di sebuah lembah yang dikelilingi gunung. Yang tidak jelas ada di mana. Untuk keluar masuk lembah itu hanya bisa menggunakan pesawat. Mereka pun terjebak sampai entah berapa lama di lembah itu.

Selama terjebak banyak kejadian seru dan menegangkan yang mereka alami. Kucing-kucingan dengan para penjahat, mengamankan makanan, dan tidak lupa eksplorasi lembah. Mereka menemukan gua tersembunyi yang cukup aman untuk mereka berlima. Tapi siapa sangka, ternyata gua itu juga menyimpan rahasia, dan tentu saja...harta karun.

REVIEW

Kali ini kami bisa bilang kalau seri petualangan ini seru banget. Petualangannya benar-benar menantang dan super berbahaya. Ada unsur hopeless juga. Bayangkan saja, mereka nggak sengaja ikut penjahat ke sebuah pulau terpencil. Keluar masuk hanya bisa dengan pesawat, dan pesawat yang tersedia ya hanya milik para penjahat yang entah sedang melakukan apa di lembah itu. Sudah begitu, mereka tidak punya moda komunikasi apa pun. Jadi mereka tidak bisa minta tolong pada Bill atau Bu Mannering. Ya gimana mau minta tolong juga kan, kan mereka nggak tahu juga mereka ada di mana persisnya. Petualangan menyusuri lembah, hutan-hutan, dan gua-guanya seru banget. Sampai ending, pembaca dibuat tegang dan penasaran dengan kejadian apa yang akan terjadi di halaman berikutnya. Berharap-harap cemas kapan mereka akan ditolong sama Bill.

Recommended banget deh untuk judul yang ini. Seru. Kami suka banget. Rating Goodreads untuk buku ini bagus banget 4.22 dari 5 Bintang. Kalau di Google 93% suka sama buku ini. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami, silahkan ke link di bawah ini:

https://www.tokopedia.com/olakalik/seri-petualangan-3-petualangan-di-lembah-maut

BACA JUGA

Minggu, 31 Maret 2024

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child - Buku dan Seri Televisinya Jempolan

Sebagai pecinta seri Jack Reacher, sudah pasti kami semangat banget dong pas tahu ada lagi seri Jack Reacher yang diadaptasi. Kali ini ke serial televisi, Reacher (2022), yang diangkat dari novel pertama di seri novel ini, Killing Floor. Untungnya, kami sudah punya bukunya. Jadi habis nonton serialnya bisa langsung baca bukunya. Killing Floor ini terbit pertama kali pada tahun 1997. Di UK diterbitkan oleh penerbit Bantam Press. Sedangkan di US diterbitkan oleh penerbit Putnam. Buku ini memenangkan Anthony Award dan Barry Award sebagai novel pertama terbaik.

Sinopsis

Seorang Jack Reacher turun dari sebuah bus di sebuah kota yang bernama Margrave. Semua itu hanya karena dia ingat kalau kakaknya pernah bercerita mengenai seorang musisi blues yang meninggal di sana. Nama musisi itu Blind Blake. Masalahnya, baru saja Jack Reacher sampai dan sedang mau makan, tiba-tiba saja dia ditangkap dengan kasar dan dituduh sebagai pembunuh.

Dalam penahanan, Reacher bertemu Finlay, kepala detektif di sana. Finlay sendiri baru pindah ke Margrave. Perawakan dan pembawaan Finlay sebenarnya sangat bertolak belakang dengan Margrave. Finlay adalah detektif yang mumpuni, tapi dia pun tetap mengalami kesulitan mengatasi kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada Reacher. Reacher juga bertemu Roscoe, satu-satunya petugas polisi wanita di sana. Roscoe percaya bahwa Reacher tidak bersalah.

Reacher banyak memberi masukan kepada Finlay. Petunjuk pertama mengarahkan mereka kepada seseorang bernama Paul Hubble, seorang mantan bankir yang tiba-tiba saja langsung mengaku sebagai pembunuhnya. Tentu saja Finlay tidak bisa langsung percaya. Hubble lebih tidak mungkin lagi melakukan kekejaman seperti yang sudah terjadi. Masalahnya, mereka berdua terpaksa dikirimkan ke penjara negara di Warburton selama pemeriksaan berlangsung.

Mereka hanya satu hari di penjara. Hanya menunggu pagi. Tapi ternyata mereka dijebak dan nyaris saja terbunuh. Kalau bukan karena kemampuan Reacher, mereka berdua tidak akan bisa keluar dari penjara itu hidup-hidup. Sekeluarnya dari penjara, Reacher menemukan kenyataan bahwa korban adalah kakaknya sendiri, Joe Reacher. Reacher pun memutuskan untuk menetap dan ikut ambil bagian dalam penyelidikan. Sementara itu, sekeluarnya dari penjara Paul Hubble menghilang dan diperkirakan sudah tewas.

Reacher pun menyelidiki Margrave yang aneh. Sebuah kota yang sebetulnya sudah terkucilkan karena pembangunan jalan-jalan tol yang seharusnya mematikan kota itu. Tapi anehnya, Margrave bisa bertahan bahkan tampilannya seperti kota baru yang sangat berkilau. Kota dengan banyak uang. Sangat banyak uang yang tidak wajar. Reacher harus melawan penguasa kota yang korup, keluarga pebisnis yang mencurigakan, pelaku misterius yang penuh kekejaman, hingga warga kota yang ingin tetap makmur, tidak peduli sekotor apa pun caranya.

Review

Buku yang kami baca ini adalah versi Bahasa Inggris terbitan Bantam Press. Meskipun Bahasa Inggris, kami tidak merasa ada kesulitan yang berarti. Tulisannya juga besar-besar dan nyaman dibaca. Dari segi bahasa juga sederhana dan tidak banyak kosa kata yang sulit. Dari segi cerita, Killing Floor ini menurut kami cukup mantap sih. Apalagi mengingat bahwa ini adalah buku pertama di seri Jack Reacher. Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, dari sudut pandangnya Reacher. Menurut kami alur novel ini lumayan santai ya untuk genre buku action. Cenderung lambat. Tapi kalau sudah mulai aksi berantem-berantem, wah, sudah pasti menegangkan dan seru. Cerita latar belakang beberapa tokoh juga jadi poin plus di novel ini. Cerita tentang Joe dan Jack Reacher di masa kecil mereka. Bahkan cerita tentang Blind Blake bikin kami meneteskan air mata. Endingnya menurut kami juga cukup oke dan seru. Agak mengharukan malah.

Kalau ada satu kekurangan di buku ini yang kami langsung sadari adalah kelemahannya karena menggunakan sudut pandang orang pertama saja. Kami membaca buku ini setelah menonton serial televisinya, dan yang namanya serial TV pasti aksi-aksinya lebih dinamis. Sudut pandang yang digunakan pun sudut pandang orang ketiga yang tidak hanya mengikuti aksi reacher, tapi juga mengikuti aksi beberapa tokoh yang lain. Nah, makannya di buku ini, saat Roscoe sempat menghilang, pembaca pun tidak tahu apa yang terjadi pada Roscoe. Pembaca baru tahu nanti, di akhir cerita atau ketika sudah ketahuan apa yang terjadi dengan orang-orang tersebut. Tapi selain hanya bikin penasaran, hal ini sebetulnya tidak terlalu masalah sih.

Buku vs Serial Televisi

Menurut kami yah, Alan Ritchson itu aktor yang paling pas memerankan tokoh Jack Reacher. Perawakannya dapet banget. Berbeda sama film Jack Reacher yang diperankan oleh Tom Cruise. Bukannya Tom Cruise tidak bagus lho. Kalau secara action sih Tom Cruise dapet banget ya. Tapi perawakan Jack Reacher dengan yang di novel beda jauh. Berdasarkan CV Jack Reacher yang ada di novel ini, tinggi Reacher itu 1.95 m. Sedangkan beratnya sekitar 100-113 kg. Ukuran mantelnya aja 3XLT. Ya kan Tom Cruise tidak sebesar itu kan ya? Dari segi pembawaan pun lebih pas. Ada kesan dingin pada tokoh Reacher yang diperankan oleh Alan Ritchson. Kalau Tom agak lebih tengil pembawaannya.

Dari segi cerita juga, mungkin karena serial TV ya, yang bisa banyak episode, serial TV bisa sejalan dengan bukunya sekitar 70%-an. Sisanya tentu saja ada penyesuaian. Tapi tidak terlalu jauh. Perubahannya justru membawa dinamika yang berbeda dan seru ke dalam ceritanya. Secara keseluruhan kami acungi jempol untuk serial TV Reacher Season 1.

Genre novel ini thriller yah. Jadi sudah pasti ada bunuh-bunuhan dan cukup sadis. Reacher sendiri di beberapa kesempatan bertarung layaknya mesin pembunuh berdarah dingin. Kalau mau dibilang pahlawan, tapi kok ngeri juga. Karena dia kadang tidak punya rasa belas kasihan ataupun rasa bersalah. Walaupun yang dia habisi memang orang jahat sih. Tapi gimana ya? Novel ini juga bergenre detektif polisi. Cocok untuk pembaca yang menyenangi tema tersebut.

Quote

To understand the traveling blues you need to be locked down somewhere. In a cell. Or in the army. Someplace where you're caged. Someplace where smokestack lightning looks like a far-away beacon of impossible freedom.

~ Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Like Blanche in that old movie, a wanderer depends on the kindness of strangers. Not for anything specific or material. For morale.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Long experience had taught me to evaluate and assess. When the unexpected gets dumped on you, don't waste time. Don't figure out how or why it happened. Don't recriminate. Don't figure out whose fault it is. Don't work out how to avoid the same mistake next time. All of that you do later. If you survive. First of all you evaluate. Analyse the situation. Identify the downside. Assess the upside. Plan accordingly. Do all that and you give yourself a better chance of getting through to the other stuff later.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


It was a sad story. Stories about wrecked dreams always are.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


I wanted to keep on the move. It's a basic rule for safety. Keep moving around.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


She said it with a lot of feeling. She'd liked Margrave. Her family had toiled there for generations. She was rooted. She'd liked her job. Enjoyed the sense of contribution. But the community she'd served was rotten. It was dirty and corrupted. It wasn't a community. It was a swamp, wallowing in dirty money and blood. I sat and watched her world crumble.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


There wouldn't be anyplace left to stay around in. And I had to wander. Like the song I was singing in my head. I had to ramble. A traditional song. A song that could have been written for me.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Waiting is a skill like anything else.

Jack Reacher 1: Killing Floor by Lee Child


Link pemesanan

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.