Cari Review Buku

Rabu, 30 September 2020

Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib by Enid Blyton - Liburan Musim Dingin dengan Petualangan Mendebarkan

Membaca kisah-kisah Lima Sekawan sebagai orang dewasa ternyata sangatlah berbeda dibandingkan jika kita membacanya ketika masih anak-anak atau remaja. Menurut kami, ini menurut kami yah, untuk nilai-nilai modern di jaman sekarang, buku ini perlu pengawasan orangtua ketika dibaca oleh anak-anak atau remaja. Mungkin sedikit membahas nilai-nilai yang ada di kisah-kisahnya misalnya.

Okeh, sebelum ke review lebih lanjut, ini dia buku-buku lima sekawan yang sudah kami review sebelumnya:

  1. Lima Sekawan: Sarjana Misterius by Enid Blyton - Ngga Nyangka Kalau George Bisa Semenyebalkan Ini...
  2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng by Enid Blyton - Tidak Baik Lho Berprasangka Sembarangan
  3. Lima Sekawan: Menyamarkan Teman by Enid Blyton; Emang George Sifatnya Begini Banget Ya?
  4. Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock by Enid Blyton - Liburan ke Bukit dan Bertualang Sedikit
Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib ini punya judul asli Five Get into a Fix. Ini adalah petualangan ke-17 dari Lima Sekawan. Sekali ini liburan mereka adalah liburan natal yang dingin bersalju. Terlepas dari keheranan kami kenapa anak yang habis sakit dan masih batuk-batuk malah disuruh liburan dan main ski di pegunungan, petualangan yang hadir di buku ini cukup seru.

Anak-anak pergi ke sebuah pertanian di atas perbukitan bersalju. Nama pertanian itu Magga Glen. Sayangnya, sebelum sampai di tujuan, mereka sempat tersesat ke sebuah menara tua yang aneh. Yang dengan bodohnya ingin diterobos Julian dengan memanjat pagar. Entahlah ya apa yang ada di pikirannya. Sudah jelas-jelas ada tulisan dilarang masuk, digembok pula, masih juga mau masuk kan ya, heran. Julian tidak jadi menjalankan niatnya karena ternyata ada anjing galak yang hampir menyerang mereka.

Tapi akhirnya mereka tiba juga di Magga Glen. Rumah pertanian yang ditempati oleh Bu Jones dan anaknya Morgan yang punya suara sangat lantang. Tapi di pertanian itu juga ada 7 anjing besar yang juga agak galak. Karena kelalaian George yang melepaskan Timmy terlalu cepat, Timmy sempat diserang dan digigit oleh salah satu anjing di pertanian. George yang sangat overprotektif terhadap Timmy tentu saja ngambek doong. Sifat Morgan yang acuh tak acuh menambah parah ngambeknya George. Meskipun luka Timmy ternyata hanya luka lecet, George ngambek parah dan ingin pulang ke rumah. Untungnya, dalam acara jalan-jalan setelah George ngambek, Julian dan Dick menemukan bahwa mereka berlima bisa tinggal di pondok musim panas Magga Glen yang terletak di atas bukit. Jauh dari pertanian dan anjing-anjing Morgan. Jadi, meskipun Bu Jones agak tidak setuju karena khawatir anak-anak tidak punya makanan hangat, mereka pun besoknya pindah ke pondok di atas bukit.

Tapi banyak peristiwa aneh di pondok. Suara-suara menggeram, bumi bergetar, dan asap misterius yang datang dari arah menara tua yang tidak bisa mereka masuki dulu. Banyak gosip-gosip dan kejadian aneh tentang menara tua itu. Anak-anak Lima Sekawan juga punya tiga tamu kecil yang kadang-kadang datang. Aily, anak gembala yang suka berkeliaran bersama dengan seekor anak biri-biri dan seekor anjing kecil. Ternyata Aily tahu banyak hal tentang rumah di menara tua itu. Aily bilang menara tua itu jahat, dan wanita tua di menara itu memberi Aily secarik kertas permintaan tolong. Julian dan Dick memberitahu Morgan soal keadaan gawat di menara tua. Tapi sikap Morgan yang ketus dan menyuruh mereka melupakan masalah itu membuat mereka tidak puas. Mereka malah mencurigai Morgan sebagai salah satu kaki tangan orang-orang jahat di menara tua.

Anak-anak Lima Sekawan bertekad untuk menyelamatkan sang wanita tua dari cengkraman para penjahat di menara tua. Apakah mereka berhasil? Ataukah mereka justru membuat kesalahan karena tidak menuruti kata-kata Morgan?

Kisah Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib ini terbit di tahun 1958. Kisah Lima Sekawan lain juga terbit di tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya. Akan sudah banyak nilai-nilai kehidupan yang bergeser jauh dari masanya. Apa yang mungkin di masa lalu, saat buku ini ditulis, umum terjadi, sekarang menjadi hal yang sudah tidak relevan lagi. Jadi, kami mencoba objektif dengan memandang buku ini sebagai karya di tahun 1950an, dengan nilai-nilai yang berlaku di tahun 1950an. Kenapa kami merasa perlu menekankan hal ini? Karena di buku ini dan beberapa buku seri Lima Sekawan yang sudah kami review, kami menemukan hal-hal yang tidak terlalu menyenangkan. Stereotyping, hal-hal sexist, prasangka buruk, itu ada semua di dalam cerita-ceritanya, dan kami tidak merasa itu contoh yang baik untuk anak-anak atau remaja. Ya memang sih anak-anak lima sekawan pada akhirnya selalu meminta maaf ketika salah. Tapi, dari kisah ke kisah selalu terjadi lagi, seolah-olah tidak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Akan menarik banget kalau nanti kami melakukan pembahasan mendalam soal tokoh-tokoh Lima Sekawan ini. Tapi kami akan menunggu sampai kami sudah membaca dan mereview semua serinya dulu.

Buku ini punya rating Goodreads yang bagus, 3.96/5.00 ★. Penilaian pribadi kami 3.50/5.00 ★ saja. Sebenarnya petualangannya seru dan cukup menegangkan. Tapi memang ada beberapa aspek yang kami tidak suka. Endingnya juga menurut kami terlalu terburu-buru. Entah logam ajaib apa yang diburu para penjahat di bawah menara tua. Akan menarik untuk mendengar pendapat teman-teman yang sudah membaca buku ini juga.

Rabu, 23 September 2020

The Pocket Scavenger by Keri Smith - Memulung yang Melatih Kreatifitas

Buku ini bukan novel atau buku cerita gitu sih. The Pocket Scavanger ini semacam jurnal kreatif gitu. Kita akan didorong untuk mengumpulkan (memulung) barang-barang tertentu sesuai dengan daftar yang ada di buku ini. Membuat kisah tentang barang itu, kemudian nanti kita bisa memilih instruksi acak tentang bagaimana cara mengubah barang yang kita temukan tadi.

Buku ini bagus banget buat melatih kreatifitas sama petualangan kecil-kecilan. Ketemu daun di jalan, bikin cerita yang menarik tentang si daun, lalu nanti di bikin jadi sesuatu, terus ditempel deh di bukunya. Di bawah ini ada video youtubenya tentang bagaimana memanfaatkan buku ini.



Tapi hati-hati ya dalam mengumpulkan barang-barangnya, apalagi di tengah-tengah masa pandemi seperti sekarang. Kalau kami sih menyarankan cari barang yang ada di lingkungan rumah saja. Kalau sekiranya berbahaya atau meragukan difoto aja, ga usah diambil. Selamat memulung dan melatih kreatifitas yaah. 

Berikut ini kami kasih contoh halaman dalam dari buku ini, tempat kita bisa menaruh barang temuan kita dan membuat jurnalnya.


Saat ini, buku The Pocket Scavenger ini masih tersedia di Tokopedia kami yah kak. Masih kosong, belum ada isinya, siap untuk digunakan. Kami hanya buka segel saja. Yang berminat silahkan ke link di bawah ini yah:


Selasa, 22 September 2020

Jack Howard #2 - Crusader Gold by David Gibbins - Pencarian Menorah yang Hilang, Viking, Hingga ke Suku Maya

Novel yang satu ini gaya ceritanya mengingatkan kami akan novel Sukuh karangan Rizki Ridyasmara. Waktu kami baca lagi reviewnya...yes, banyak kemiripan dari segi gaya ceritanya. Novel ini adalah novel petualangan arkeologi yang bagus banget buat teman-teman yang senang dengan cerita petualangan mencari harta bersejarah yang hilang atau menyukai novel-novel tentang sejarah di masa lampau. Banyak detail-detail sejarah atau teknologi modern yang diceritakan secara detail. Bagian yang ini selera sih ya, kami merasa terlalu detail pengetahuan, kalau gaya ceritanya kurang menarik akan jadi agak membosankan dan monoton. Tapi kalau buat teman-teman yang suka pembahasan detail seperti ini, mungkin akan menganggap hal ini seru dan menarik.

Kami kali ini tidak akan meringkas plot novel ini, karena bisa panjang banget nanti. Lokasinya berubah-rubah banyak. Mulai dari pencarian harta  bersejarah di Istambul, penemuan petunjuk tentang Menorah di sebuah peta kuno yang terkurung ratusan tahun di balik dinding sebuah Katedral, penemuan kapal Viking di dalam gunung es, hingga pencarian ke pedalaman hutan rimba di Meksiko, tempat di mana Suku Maya pernah bermukim. Oh ya, buat yang suka penyelaman, di novel ini juga ada cerita penyelaman yang cukup menegangkan. Pertama, ketika penyelaman ke gunung es yang sangat dingin dan berbahaya, dan kedua, penyelaman di dalam gua-gua persembahan Suku Maya yang punya arus deras.

Tentu saja, sebuah novel tidaklah lengkap kalau tidak ada tokoh antagonisnya. Di novel ini ada suatu organisasi kriminal yang sangat berbahaya yang mengakar pada organisasi Nazi. Organisasi yang meniru organisasi bersejarah dari kaum Viking tapi dengan nilai-nilai yang sudah tercemar. Penjahatnya cukup kejam dan sadis walaupun baru hadir secara signifikan di akhir novel. Jadi novel ini agak-agak ada adegan sadisnya sedikit yah.

Rating Goodreads buku ini lumayan bagus kok, 3.75/5.00 ★. Kalau buat kami, heheh...3.50/5.00 ★ ajah. It's an ok book. Ceritanya sebetulnya menarik, tapi terlalu banyak detail yang buat kami agak membosankan. Aksi-aksinya menegangkan tapi entah kenapa kayak kurang greget, mungkin karena udah capek sama detail sejarah? Atau mungkin kurang asik aja gaya ceritanya? Ya mungkin salah satunya sih kenapa kami menganggap B ajah. Tapi buat yang suka cerita-cerita tentang Viking, Harald Hardrada, atau tentang Suku Maya, dan tentang Menorah itu sendiri, buku ini lumayan menarik kok buat dibaca.


Quote

"Ilmu pengetahuan adalah tentang keberlangsungan," ucap Jack lembut, menaruh tangannya di bahu Maria. "Tentang mewariskan kearifan pada generasi penerus, tahu bahwa pengetahuan itu bisa menyiapkan landasan bagi penemuan-penemuan baru, pengungkapan yang sama sekali tidak bisa kau duga."

~Jack Howard #2 - Crusader Gold by David Gibbins

Minggu, 20 September 2020

Tales From The Perilous Realm by J.R.R. Tolkien - Kumpulan Cerpen Klasik dan Puisi yang sangat Charming Sekali Kisahnya

J.R.R. Tolkien terkenal banget dengan trilogi The Lord of the Rings dan The Hobbit. Tapi siapa sangka, Tolkien juga punya kumpulan cerita-cerita klasik yang sangat charming sekali. Nuansa di buku ini berbeda dengan The Lord of The Rings. The Lord of the Rings itu menegangkan, penuh dengan aksi. Kalau buku ini, santai, mengalir dengan lembut, memukau, bahkan bisa dijadikan dongeng sebelum tidur yang bagus.

Novel ini terdiri dari empat cerita pendek, dan satu kumpulan puisi. Mari kita bahas satu-satu ceritanya apa saja.

Roverandom

Ini cerita favorit kami yang menurut kami paling charming. Cerita tentang seekor anjing kecil bernama Rover yang ditenung oleh seorang tukang tenung menjadi anjing mainan. Rover punya perjalanan panjang sebelum dia berhasil menjadi anjing kecil lagi. Dia jadi mainan, hilang di pantai, pergi ke bulan naik burung camar, jadi anjing bulan dengan sayap, sampai pergi ke kedalaman laut, ke istana para duyung. Petualangan Rover ini seru tapi juga banyak hikmahnya. Ditulis dengan cantik sekali. Mengingat ceritanya aja bikin kami seneng banget lho ini.

Petani Penakluk Naga

Cerita tentang seorang petani bernama Giles dari Ham. Petani yang sebetulnya acuh tak acuh tapi penuh keberuntungan. Keberuntungannya cukup besar hingga dia berhasil mengusir raksasa dari lahannya. Meskipun sebenarnya hanya keberuntungan semata, dan karena si raksasa tidak cerdas. Tapi, orang-orang tidak tahu kalau itu keberuntungan. Yang mereka tahu hanyalah Petani Giles sangat  hebat. Maka, ketika datangnya naga pengganggu, dan tidak ada yang bisa mengusirnya, Petani Giles dikirim untuk untuk mengatasi sang naga. Suatu tugas yang hanya bisa dia undur-undur tapi tidak bisa dia hindari. Petualangan Petani Giles ini agak kocak tapi juga seru banget. Petani yang bebal, tapi keberuntungannya tidak habis-habis. Tapi Petani Giles sebenarnya juga cerdik dan bijak. Cerita yang penuh hikmah juga nih.

Petualangan Tom Bombadil

Nah, yang satu ini bukan dalam bentuk cerita, tapi dalam bentuk kumpulan puisi. Ada 16 puisi yang menceritakan berbagai kisah. Dua puisi pertama menceritakan kisah Tom Bombadil. Buat yang sudah membaca buku The Lord of The Rings pasti tahu siapa Tom Bombadil ini. Sayangnya, tokoh Tom Bombadil tidak ada di versi Filmnya, jadi hanya yang baca bukunya yang tahu tokoh ini. Buat yang penasaran bagaimana Tom Bombadil bisa beristri Goldberry, nah ada kisahnya di sini. Agak gimana gitu sih ceritanya, wakakak, harus baca sendiri deh. Selain kisah Tom Bombadil, ada puisi kisah tentang Oliphaunt. Ada juga kisah tentang harta jarahan, yang sepertinya terkait dengan penyakit naga yang menjangkiti beberapa petinggi di cerita Hobbit. Ada juga puisi pilu Kapal Terakhir yang menceritakan tentang Fíriel yang diundang untuk ikut naik ke kapal peri terakhir yang pergi mengarungi lautan. Tapi Fíriel tak bisa, karena meskipun dia ingin ikut, dia lahir di bumi, dan dia tidak bisa ikut. Jujur, kami agak penasaran Fíriel ini siapa. Waktu membaca puisinya, kami punya firasat kalau Fíriel adalah salah satu putri Aragorn dan Arwen. Ini mengingat kapal peri terakhir yang berlayar adalah kapal yang dinaiki juga oleh Legolas dan Gimli, dan mereka berlayar setelah kematian Aragorn. Fíriel mungkin diajak karena dia salah satu keturunan Elf juga. Sayangnya, tidak ada catatan siapa saja nama putri-putrinya Aragorn. Hanya nama putranya, Eldarion, yang dengan jelas tercatat. Nama Fíriel justru muncul sebagai nenek buyut Aragorn. Tetapi, mengingat di cerita ini masyarakatnya suka memberikan nama orang-orang terdahulu kepada anak-anak mereka, masih ada kemungkinan kalau Fíriel adalah nama salah satu putri Aragorn. Tapi siapa yang tahu, ini sih teori kami aja yah.

Pandai Besi dari Wootton Major

Cerita seorang pandai besi yang ketika kecil menelan bintang batari yang dimasukkan ke dalam kue kebesaran. Bintang batari adalah bintang yang datang dari negeri peri. Diberikan hanya kepada anak-anak terpilih secara diam-diam. Sang anak kemudian menjadi seorang pandai besi yang sangat mumpuni. Karya-karyanya sangat indah dan berkualitas. Tapi tidak hanya itu, sang pandai besi juga kadang-kadang berkelana ke dunia para Faery. Tapi akan tiba saatnya ketika ia harus menyerahkan bintangnya agar bisa diberikan kepada anak kecil lain yang berhak memilikinya. Cerita sang pandai besi ini juga memukau. Ada tokoh menyebalkan juga di dalamnya, menjadikan ceritanya lebih berwarna.

Daun Karya Niggle

Kisah tentang Niggle si pelukis, yang tergerak untuk melukis daun dan pohon dengan sempurna. Tapi tidak ada yang melihat bakatnya dengan serius. Cerita Niggle punya nuansa sangat dekat dengan kehidupan nyata. Tentang buruknya sebuah penundaan, tentang serba salahnya hidup bertetangga, tentang perasaan, tentang tekad, tapi juga tentang sebuah persahabatan dan kerja sama. Kita mungkin akan mendapati cerita Niggle ini sangat aneh, karena ada kesan kalau Niggle seperti manusia percobaan atau bahkan boneka percobaan yang hidup dan sedang menjalani tes. Tapi sisi tidak biasa ini tidak menjadi masalah sih ketika ceritanya sendiri bagus, ditulis dengan memukau, dan punya banyak hikmah yang bisa diambil.


Di luar cerita klasik dan kumpulan puisinya, buku ini juga memuat kata pengantar dan lampiran yang mungkin akan membuat kita agak puyeng karena bahasanya agak akademis dan berbelit. Tapi di luar kedua hal itu, cerita-cerita di buku ini, yang sudah kami bahas diatas ditulis dengan sederhana dan sangat memukau. Enak dibaca dan mengalir. Kami suka banget sama buku ini. Mungkin bahkan sedikit lebih suka sama buku ini daripada trilogi The Lord of the Rings. Tapi memang beda sih, cerita di buku ini sederhana dan ringan, mudah dibaca, tapi tetap memukau dan sarat hikmah. Sementara sang trilogi, lebih epic dan seru, penuh aksi dan ketegangan.


Sabtu, 12 September 2020

Trilogi The Lord of the Rings by J.R.R. Tolkien - Novel Fantasi Klasik yang Seru, Mengagumkan dan Menggugah

Waktu pertama kali membaca novel ini, sebetulnya agak kaget juga dengan betapa klasiknya novel ini. Sudah terbit sejak tahun 1954. Film The Lord of The Rings juga masih menjadi film yang luar biasa bagus, dan film yang keren banget pada masanya. Sampai sekarang pun seri film The Lord of the Rings itu masih keren banget. Walaupun sebuah film tentu saja hanya sekelumit garis besar dari bukunya dan kadang meninggalkan detail-detail seru yang hanya bisa kita temukan di bukunya. 

Sejujurnya, novel ini cukup klasik, dan terjemahan bahasa Indonesianya kadang bahasanya kurang mengalir dan sederhana. Jadi kadang ada saatnya sulit dipahami. Latar belakang pemandangannya seringkali ditulis dalam gaya bahasa metafora yang berbelit. Banyak puisi-puisi dengan gaya bahasa peri, dan tentu saja ada nama-nama atau sedikit selipan bahasa peri yang bikin lidah atau otak kebelit, wakakak. Tapi, begitu kita sudah mulai bisa fokus dan menyesuaikan dengan alur ceritanya, kisahnya sangatlah seru dan menarik. Kami penasaran juga sih, kalau baca versi Bahasa Inggrisnya apakah akan lebih mudah dipahami? Tapi sayangnya, sampai saat ini belum ada kesempatan untuk membaca versi Inggrisnya.

Seperti yang sudah diketahui, seri The Lord of the Rings ini adalah sebuah trilogi. Apakah bisa dibaca terpisah? Menurut kami sih harus urut yah sayangnya. Soalnya kan ini kisah yang berlanjut gitu. Tapi kalau kita ahli nyari spoiler ya ga masalah juga sih. Mari kita lihat sedikit cuplikan buku-bukunya. Oh iya, semua bukunya sudah pernah kami review juga yah sebelumnya.

Buku 1: The Lord of the Rings - The Fellowship of the Ring


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2018/12/the-lord-of-rings-fellowship-of-ring.html

Di buku inilah kisah awal mula bagaimana seorang Frodo Baggins bisa mendapatkan cincin warisan yang sangat sakti dari Bilbo. Diawali dengan kisah keceriaan para Hobbit dan dilanjutkan dengan perginya Bilbo dan ketegangan Frodo yang harus pergi dan meninggalkan Shire. Kisahnya lebih menegangkan daripada di film lho. Kisah perjalanan yang seru dan tentu saja, yang utamanya, tentang kisah bagaimana kawanan pembawa cincin bisa terbentuk.

Buku pertama ini punya rating Goodreads yang bagus banget, 4.36/5.00 ★. Memang sebagus itu, dan kami setuju banget sama ratingnya.


Buku 2: The Lord of the Rings - The Two Towers


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2019/10/review-novel-lord-of-rings-two-towers.html

Rombongan mulai terpisah-pisah. Mereka pun harus menghadapi petualangannya masing-masing. Merry dan Pippin diculik oleh para Orc. Frodo kabur ketakutan karena Boromir, tentu saja Sam berhasil menemukan tuannya. Akhirnya Frodo dan Sam memilih untuk pergi berdua saja menuju Mordor. Boromir sayangnya tewas. Setelah memberikan penghormatan terakhir kepada Boromir, Aragorn, Legolas dan Gimli pun harus merelakan Frodo dan Sam. Aragorn, Legolas dan Gimli akhirnya memilih untuk mengejar para Orc yang menculik Merry dan Pippin. Banyak pertarungan dan kejadian-kejadian seru di buku kedua ini.

Buku kedua ini punya rating Goodreads yang luar biasa bagus 4.45/5.00 ★. Emang keren dan seru banget sih buku kedua ini.


Buku 3: The Lord of the Rings - The Return of the King


Reviewnya bisa di cek di:

https://olakalikstore.blogspot.com/2020/03/the-lord-of-rings-return-of-king-by-jrr.html

Akhirnya sampailah di penghujung perjalanan para kawanan pembawa cincin. Pertarungan terakhir yang mendebarkan dan seru. Perjuangan Frodo dan Sam yang sangat sulit dan penuh perjuangan. Semua terkumpul jadi satu di buku ini. Endingnya happy ending yang sedikit bittersweet. Tapi kalau mau ending yang lengkap banget, kita harus meluangkan waktu membaca apendiksnya yang seabrek. Tapi percayalah, worth it banget, mengharu biru banget endingnya. Buku ketiga ini mesti dibaca sih, karena meskipun filmnya juga luar biasa bagus, banyak bagian-bagian seru yang tidak ada di film dan hanya ada di bukunya.

Buku ketiga ini juga punya rating Goodreads yang luar biasa bagus. 4.53/5.00 ★. Keliatan yah makin lama makin tinggi bintangnya. Memang dari buku pertama ke buku ketiga ini ceritanya semakin seru dan menegangkan. Endingnya juga epic banget lah. Bener-bener seri yang luar biasa.


Trilogi The Lord of the Rings ini memang akan menjadi seri fantasi klasik yang epic sepanjang masa. Wajib banget dibaca untuk para pecinta novel fantasi. 

Kamis, 03 September 2020

Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock by Enid Blyton - Liburan ke Bukit dan Bertualang Sedikit


Review seri Lima Sekawan lagi nih kita. Kali ini kami akan mereview petualangan ke-16 dari anak-anak Lima Sekawan. Judul novel kali ini adalah Lima Sekawan: Ke Bukit Billycock, judul aslinya adalah Five Go to Billycock Hill/Five Go to Billycock Farm

Sebelum mereview novel ini, ini daftar novel Lima Sekawan lain yang sudah kami review di sini yah:

  1. Lima Sekawan: Sarjana Misterius by Enid Blyton - Ngga Nyangka Kalau George Bisa Semenyebalkan Ini...
  2. Lima Sekawan: Dalam Lorong Pencoleng by Enid Blyton - Tidak Baik Lho Berprasangka Sembarangan
  3. Lima Sekawan: Menyamarkan Teman by Enid Blyton; Emang George Sifatnya Begini Banget Ya?
Belom banyak sih, tapi semoga ada yang bisa membantu teman-teman yah reviewnya. Sekarang mari kita lihat sedikit ringkasan ceritanya.

Kali ini anak-anak Lima Sekawan akan berkemah untuk mengisi waktu liburan mereka. Pilihan mereka jatuh kepada sebuah daerah berbukit yang bernama Billycock. Dick punya seorang teman yang keluarganya kebetulan punya pertanian di daerah Bukit Billycock, namanya Toby. Toby berjanji akan menyediakan peralatan berkemah untuk anak-anak Lima Sekawan, jadi perjalan anak-anak dari Pondok Kirrin ke Bukit Billycock bisa lumayan ringan. 

Bukit Billycock adalah daerah yang menyenangkan dengan padang rumput luas, gua-gua yang bisa dijelajahi, ada peternakan kupu-kupu, dan ada juga lapangan terbang kecil yang katanya penuh rahasia. Pemandangan yang luar biasa membuat anak-anak Lima Sekawan merasa betah berkemah.

Bicara soal lapangan terbang rahasia, Toby punya sepupu yang menjadi pilot di lapangan terbang Billycock, namanya Jeff. Toby sangat mengagumi sepupunya ini. Jeff juga terlihat sangat ramah dan menyenangkan, semua anak-anak suka dan kagum padanya. Apalagi Dick dan Julian yang sangat tertarik akan pesawat. Tapi sayangnya, tidak semuanya menyenangkan, Pak Gringle, pemilik peternakan kupu-kupu agak aneh, dia juga sangat cepat menjadi jengkel dan marah-marah. Bu Janes, pengurus rumah Pak Gringle lebih aneh lagi, kasar sekali kepada anak-anak dan mengusir mereka pergi dari peternakan. Tapi ada yang aneh, Bu Janes memang kasar, tapi dia terlihat sangat ketakutan. Katanya, anaknya jahat sekali padanya. Kalau kata Toby, anaknya Bu Janes dulu pernah membantu-bantu di pertanian, tapi sudah lama tidak pernah datang lagi.

Terlepas dari keanehan kecil di peternakan kupu-kupu, anak-anak tetap melanjutkan liburan mereka dengan riang. Tetapi, di suatu malam berbadai, tiba-tiba keanehan lain terjadi. Julian bertemu dengan Pak Brent, atau orang yang dia sangka Pak Brent, teman Pak Gringle di peternakan kupu-kupu di tengah malam hujan. Tak lama kemudian, di tengah badai, terdengar suara keras pesawat yang mengudara. Tanpa mereka sangka, besoknya, mereka mendengar berita bahwa ada dua pesawat eksperimen yang dicuri dari lapangan terbang dan Jeff serta sahabatnya Ray Wells menjadi tersangkanya. Mereka sangat menyayangkannya, tapi Toby tidak percaya bahwa Jeff berkhianat dengan membawa kabur pesawat eksperimen yang berharga.

Ketika pesawat yang hilang ditemukan jatuh di laut, diperkirakan pilotnya telah tenggelam. Tapi Toby tidak percaya. Anak-anak pun merasa ada yang aneh di peternakan kupu-kupu karena ada orang yang sepertinya mengaku-ngaku sebagai Pak Brent dan telah mengecoh Julian dan Dick. Belum lagi sikap Bu Janes yang semakin tampak ketakutan. Mereka pun menyelidiki peternakan kupu-kupu dengan lebih seksama.

Apakah kebenaran yang akhirnya mereka temukan di peternakan kupu-kupu? Lalu dimana Jeff dan sahabatnya? Apakah mereka benar tenggelam di lautan atau ada nasib malang lain yang menimpa mereka?

Okeh, novel ini punya rating Goodreads yang bagus 3.96/5.00 ★. Kalau buat kami pribadi, yaah... 3.50 ★ deh. It's an ok novel. B ajah ceritanya. Ceritanya cukup simpel, dan petualangannya tidak semendebarkan ketiga buku yang sudah kami review sebelumnya. Bisa dibilang cerita petualangan kali ini cukup kalem. Tapi enaknya, tidak ada anak-anak atau hal yang menyebalkan di novel ini. Wakakak. Kami sudah pesimis aja sebetulnya dengan sikap George. Tapi di buku ini tidak ada hal-hal menyebalkan kayak gitu sih. Syukurlah.

Setelah membaca beberapa buku Lima Sekawan, terutama buku ini, kami jadi menyadari betapa klasiknya cerita Lima Sekawan ini dari stereotip-stereotip jadul yang ada di novel ini. Novel pertama lima sekawan pertama kali terbit di tahun 1942. Novel Ke Bukit Billycock ini terbit pertama kali di tahun 1957. Sudah 63 tahun! Ada hal-hal yang di novel ini akan terasa tidak cocok di jaman modern ini. Seperti bagaimana Anne dan George selalu dikasih tugas domestik untuk menyiapkan makanan dan membereskannya. Atau, yang bikin kami cukup meringis, ketika Julian dan Toby mengatakan bahwa George dan Anne pasti tak berminat tentang pesawat terbang, hanya karena mereka anak perempuan! Weeww...jaman sekarang bisa diomel-omelin mungkin kalau ada yang ngomong begitu. Wakakak. Yah, namanya juga novel klasik sih. Mungkin kita memang harus memandangnya dengan kacamata klasik juga. Asal jangan lupa untuk kembali ke masa kini ya setelah selesai membaca novel ini.

Meskipun cerita petualangannya cukup kalem, buku ini tetaplah salah satu buku dari seri Lima Sekawan yang layak dikoleksi. Buku yang cocok untuk rehat dari petualangan-petualangan yang terlalu mendebarkan.

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.