A Perfect Storm karangannya Lori Foster ini adalah buku keempat dari seri Men Who Walk the Edge of Honor. Apakah seri ini bisa dibaca terpisah dan tidak berurutan? Bisa banget, karena setiap buku menceritakan orang yang berbeda. Jadi kisahnya beda-beda juga. A Perfect Storm ini punya rating Goodreads yang sangat bagus, 4.22/5.00 ★. Tapi kami punya pendapat sendiri seputar novel ini. Tapi itu nanti aja, mari kita liat dulu sinopsisnya.
Arizona Storm punya masa lalu yang mengerikan, dia pernah menjadi korban dari jaringan perdagangan manusia. Jaringan perdagangan yang sama yang telah menewaskan istri Spencer Lark. Jadi, saat Spencer berhasil membalaskan dendam pribadinya, Arizona justru tidak bisa memuaskan hasrat balas dendamnya pada pelaku yang sama. Meskipun sekarang Arizona sudah terselamatkan, trauma masa lalu masih membayang-bayanginya. Arizona tak bisa tinggal diam. Dia harus menghancurkan jaringan perdagangan manusia yang lain agar tak ada lagi korban-korban seperti dirinya. Jadi, saat Arizona melibatkan dirinya pada suatu misi berbahaya untuk menjadi umpan, dia pun mendatangi Spencer untuk meminta kerjasamanya.
Meskipun sangat berberat hati, Spencer terpaksa mengiyakan keinginan Arizona. Keberatannya sebagian karena operasi itu sangat berbahaya untuk Arizona, sebagian lagi karena Spencer ingin melindungi Arizona dari bahaya apa pun yang menghadangnya. Tapi akhirnya, dengan tambahan bantuan dari teman-teman yang setia, Arizona dan Spencer berjuang bahu membahu menjalankan operasi berbahaya ini demi menghancurkan jaringan perdagangan manusia.
Oke, mari masuk ke reviewnya...
Kalau misalnya mau menilai buku ini dari sampulnya yah, ini kayaknya termasuk ke dalam novel roman dengan bumbu suspense yang seru...atau bisa jadi seru. Tapi, terus terang, dibandingkan beberapa novel roman suspense yang pernah kami baca, misalnya aja ya, Silent on the Moor yang baru-baru ini kami review, novel A Perfect Storm ini sangat domestik sekali. Romannya itu domestik banget, dan ini buat pencinta action kayak kami jadi agak...membosankan...wakakakak. Bayangin aja, cerita ngobrol-ngobrol makan malam aja bisa berhalaman-halaman, kitanya jadi serasa ikut makan malam kan yaa.
Sayangnya, kami juga tidak terlalu cocok sama tokohnya. Arizona cukup bagus, walaupun menurut kami agak keras kepala yang gegabah, Arizona punya sifat yang bagus dan logis. Arizona juga penilai karakter yang baik. Buat Spencer...hmm...kami bisa bilang bahwa Spencer kemungkinan besar adalah mimpi buruk wanita-wanita yang sangat feminis. Okelah, katakanlah Spencer sangat mencintai Arizona, baik dia mengakuinya atau tidak (kayak tipikalnya novel roman lah), tapi itu bukan alasan untuk "mengubah" seseorang seperti yang dia mau kan? Spencer ingin "menyembuhkan" Arizona tapi juga siap melepaskannya pada siapa saja jika waktunya tiba. Spencer tahu apa yang paling diinginkan Arizona, sebuah pisau tempur berkualitas tinggi, tapi karena ingin merubah Arizona dan terlalu ingin melindungi, Spencer justru menghadiahkan perhiasan. Malah justru ada laki-laki lain yang lebih bisa memahami Arizona. Walaupun pada akhirnya Spencer berubah sih jadi lebih bisa menerima Arizona apa adanya. Soal alur cerita, novel ini juga lumayan lambat alur ceritanya. Ya itu tadi, lebih banyak kegiatan domestiknya soalnya.
Kami rasa novel ini bisa dibilang murni romance. Yah meskipun ada unsur action-nya, tapi agak terlalu sedikit, dan lebih banyak bercakap-cakapnya dibandingkan action yang intens kejar-kejaran atau tembak-tembakan gitu. Novel ini domestik banget sih kalau menurut kami sih. Kalau yang suka dengan novel roman yang santai buku ini mungkin cocok.
Kalau tertarik, novel ini masih tersedia di tokopedia kami ya. Silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/a-perfect-storm-cinta-di-tengah-badai-by-lori-foster
Quote
"Kadang-kadang kau harus lari. Tapi tidak sekarang."
~ A Perfect Storm (Cinta di Tengah Badai) by Lori Foster
"Menginginkanmu, dan merencanakan untuk melakukan sesuatu dengan itu, adalah dua hal sangat berbeda. Ada banyak hal yang aku inginkan, tapi seorang pria, pria yang baik, bisa mengendalikan dirinya sendiri. Mereka tidak menyalahgunakan orang lain, atau--amit-amit--melakukan paksaan."
~ A Perfect Storm (Cinta di Tengah Badai) by Lori Foster
"Setiap orang berbohong. Bohong besar, bohong kecil. Tidak ada orang yang sepenuhnya jujur selamanya."
~ A Perfect Storm (Cinta di Tengah Badai) by Lori Foster
Merasa takut pada sesuatu sering kali jauh lebih buruk daripada keadaan yang sesungguhnya.
~ A Perfect Storm (Cinta di Tengah Badai) by Lori Foster
Cari Review Buku
Selasa, 28 Juli 2020
Kamis, 23 Juli 2020
Seri The Immortals by Tamora Pierce - Novel Fantasi Ringan dan Seru Membuat Kita Lebih Mencintai Hewan
Sampai saat ini, seri The Immortals ini masih menjadi novel serial yang paling tipis dan paling kecil yang kami pernah baca. Kalau rata-rata novel fantasi itu tebal-tebal, seri The Immortals ini bukunya ringkas aja. Paling yaa kayak rata-rata novel Harlequin deh tebelnya. Tapi meskipun tipis, seri The Immortals ini seru lho, dan yang kami suka lagi adalah pesan moralnya cukup bagus. Seri ini mengajak kita untuk lebih menghargai dan menyayangi makhluk hidup, terutama hewan-hewan liar.
Seri The Immortals ini terdiri dari 4 buku. Apakah bisa dibaca sendiri-sendiri? Hmm...setiap buku sih petualangannya beda-beda ya, jadi bisa-bisa aja kalau mau dibaca terpisah. Paling hubungan antara Daine sama Numair aja yang berkembang dari buku ke buku. Oh, sama rahasia kehidupan Daine sih. Jadi menurut kami masih tidak terlalu masalah kalau mau dibaca loncat-loncat. Kami juga suka seri buku ini karena romansanya masuk akal, dan menggemaskan. Sebetulnya ngga ada cerita cinta yang aneh-aneh sampai di buku keempat sih, saat Daine sudah mulai dewasa, tapi justru itu yang bikin masuk akal. Cerita romannya berkembang pelan-pelan dengan sangat apik.
Mari kita lihat satu-satu bukunya...
Buku 1: Wild Magic (Sihir Liar)
Ini sayang banget kami belum sempat bikin reviewnya. Tapi kami bikin kutipan-kutipan yang ada di buku pertama ini kok. Buku pertama ini tentu saja pengenalan mengenai siapa itu Daine. Daine yang masih 13 tahun terusir dari tanah kelahirannya karena suatu bakat yang dia miliki menakutkan orang-orang di desanya. Sambil berusaha menyembunyikan bakatnya, Daine mencari pekerjaan sebagai pengurus kuda kerajaan. Tapi bakatnya tidak bisa disembunyikan terlalu lama. Pertemuannya yang tidak terduga dengan Numair akhirnya menyibak bakat Daine sedikit demi sedikit. Di bawah bimbingan Numair, Daine belajar tentang kekuatannya dan bagaimana mengembangkan dan mengendalikannya.
Buku pertama ini punya rating Goodreads yang bagus banget 4.32/5.00 ★. Memang seri ini bagus kok. Cerita petualangannya dan pertarungannya juga seru. Pesan moralnya juga cakep.
Buat liat kutipan-kutipannya bisa ke link di bawah yah.
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/06/quote-novel-wild-magic-sihir-liar-by.html
Buku 2: Wolf Speaker (Perwakilan Serigala)
Masa lalu Daine memanggilnya kembali. Kawanan serigala yang dulu membantu Daine kini meminta bantuannya. Alam yang mereka tempati kini dirusak oleh sekawanan manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab yang menambang secara liar. Tapi ternyata perusakan alam itu bukan semata pertambangan biasa. Di baliknya ada monster-monster, sihir berkekuatan tinggi, dan sebuah rencana pengkhianatan.
Di sini kekuatan Daine berkembang semakin jauh. Daine belajar keahlian-keahlian baru yang bisa membantunya dalam petualangannya. Daine juga terpaksa terpisah untuk sementara waktu dari Numair. Tenang, di buku kedua ini romansanya juga masih belum ada kok, wakakakak. Tapi ketiadaan romansa ini sama sekali tidak masalah karena ceritanya seru dan menghibur.
Rating Goodreads untuk buku kedua ini juga bagus banget, 4.21/5.00 ★.
Review singkatnya bisa cek di link di bawah yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/10/wolf-speaker-perwakilan-serigala.html
Buku 3: Emperor Mage (Kaisar Magi)
Di buku ketiga ini cerita mulai menegangkan dan lebih seru. Di buku ketiga ini juga mulai ada percikan-percikan romansanya. Percikan-percikan romansa yang lucu dan menghibur. Tapi ngga ada yang vulgar sih. Seri ini cocok untuk segala usia kok.
Kali ini Dain dan rombongan dari Tortall terpaksa memenuhi undangan pergi ke Carthak untuk melakukan perundingan damai. Ketegangan antara Tortall dengan Carthak sangat luar biasa setelah peristiwa di buku kedua. Selain itu, Daine punya tugasnya sendiri. Burung-burung kesayangan Kaisar Carthak sedang sakit. Daine, dengan bakat yang dimilikinya diharapkan dapat membantu mengetahui sebabnya dan mengobati mereka. Tapi banyak hal tak terduga yang terjadi di Carthak. Dewi penguasa Carthak ingin memanfaatkan Daine dan Daine serta rombongan dijebak habis-habisan oleh Kaisar Carthak.
Buku ketiga ini juga punya rating Goodreads yang sangat bagus, 4.29/5.00 ★.
Yang mau lihat review lengkapnya bisa juga ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/12/emperor-mage-kaisar-magi-oleh-tamora.html
Buku 4: The Realms of the God
Akhirnya, di buku keempat ini terungkap juga tentang asal usul Daine yang misterius. Daine sendiri selama ini tidak mengetahui dengan pasti siapa dirinya, dan kenapa dia punya kekuatan yang begitu luar biasa. Buku keempat ini juga seru dengan aksi-aksi melawan Ozorne, Kaisar Carthak yang sekarang sudah berubah menjadi monster busuk. Meskipun dia sudah dikalahkan di buku ketiga, Ozorne ternyata tetap bisa membuat kerusakan parah. Kisah cinta Numair dan Daine juga semakin berkembang. Kisah cinta yang cukup menggemaskan dan lucu.
Buku keempat ini rating Goodreadsnya juga sangat bagus. 4.32/5.00 ★
Yang mau lihat review lengkapnya bisa ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2019/01/the-realms-of-gods-alam-para-dewa-by.html
Seri The Immortals ini cocok untuk siapa saja. Segala umur. Mulai dari remaja hingga dewasa. Cerita fantasinya bagus, plotnya dinamis dan menarik, aksi-aksinya juga seru. Semua itu ada di buku yang ga tebal-tebal banget, gampang dibawa-bawa dan ringan. Benar-benar novel fantasi yang sangat bisa dinikmati dan menghibur.
Seri The Immortals ini terdiri dari 4 buku. Apakah bisa dibaca sendiri-sendiri? Hmm...setiap buku sih petualangannya beda-beda ya, jadi bisa-bisa aja kalau mau dibaca terpisah. Paling hubungan antara Daine sama Numair aja yang berkembang dari buku ke buku. Oh, sama rahasia kehidupan Daine sih. Jadi menurut kami masih tidak terlalu masalah kalau mau dibaca loncat-loncat. Kami juga suka seri buku ini karena romansanya masuk akal, dan menggemaskan. Sebetulnya ngga ada cerita cinta yang aneh-aneh sampai di buku keempat sih, saat Daine sudah mulai dewasa, tapi justru itu yang bikin masuk akal. Cerita romannya berkembang pelan-pelan dengan sangat apik.
Mari kita lihat satu-satu bukunya...
Buku 1: Wild Magic (Sihir Liar)
Ini sayang banget kami belum sempat bikin reviewnya. Tapi kami bikin kutipan-kutipan yang ada di buku pertama ini kok. Buku pertama ini tentu saja pengenalan mengenai siapa itu Daine. Daine yang masih 13 tahun terusir dari tanah kelahirannya karena suatu bakat yang dia miliki menakutkan orang-orang di desanya. Sambil berusaha menyembunyikan bakatnya, Daine mencari pekerjaan sebagai pengurus kuda kerajaan. Tapi bakatnya tidak bisa disembunyikan terlalu lama. Pertemuannya yang tidak terduga dengan Numair akhirnya menyibak bakat Daine sedikit demi sedikit. Di bawah bimbingan Numair, Daine belajar tentang kekuatannya dan bagaimana mengembangkan dan mengendalikannya.
Buku pertama ini punya rating Goodreads yang bagus banget 4.32/5.00 ★. Memang seri ini bagus kok. Cerita petualangannya dan pertarungannya juga seru. Pesan moralnya juga cakep.
Buat liat kutipan-kutipannya bisa ke link di bawah yah.
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/06/quote-novel-wild-magic-sihir-liar-by.html
Buku 2: Wolf Speaker (Perwakilan Serigala)
Masa lalu Daine memanggilnya kembali. Kawanan serigala yang dulu membantu Daine kini meminta bantuannya. Alam yang mereka tempati kini dirusak oleh sekawanan manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab yang menambang secara liar. Tapi ternyata perusakan alam itu bukan semata pertambangan biasa. Di baliknya ada monster-monster, sihir berkekuatan tinggi, dan sebuah rencana pengkhianatan.
Di sini kekuatan Daine berkembang semakin jauh. Daine belajar keahlian-keahlian baru yang bisa membantunya dalam petualangannya. Daine juga terpaksa terpisah untuk sementara waktu dari Numair. Tenang, di buku kedua ini romansanya juga masih belum ada kok, wakakakak. Tapi ketiadaan romansa ini sama sekali tidak masalah karena ceritanya seru dan menghibur.
Rating Goodreads untuk buku kedua ini juga bagus banget, 4.21/5.00 ★.
Review singkatnya bisa cek di link di bawah yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/10/wolf-speaker-perwakilan-serigala.html
Buku 3: Emperor Mage (Kaisar Magi)
Di buku ketiga ini cerita mulai menegangkan dan lebih seru. Di buku ketiga ini juga mulai ada percikan-percikan romansanya. Percikan-percikan romansa yang lucu dan menghibur. Tapi ngga ada yang vulgar sih. Seri ini cocok untuk segala usia kok.
Kali ini Dain dan rombongan dari Tortall terpaksa memenuhi undangan pergi ke Carthak untuk melakukan perundingan damai. Ketegangan antara Tortall dengan Carthak sangat luar biasa setelah peristiwa di buku kedua. Selain itu, Daine punya tugasnya sendiri. Burung-burung kesayangan Kaisar Carthak sedang sakit. Daine, dengan bakat yang dimilikinya diharapkan dapat membantu mengetahui sebabnya dan mengobati mereka. Tapi banyak hal tak terduga yang terjadi di Carthak. Dewi penguasa Carthak ingin memanfaatkan Daine dan Daine serta rombongan dijebak habis-habisan oleh Kaisar Carthak.
Buku ketiga ini juga punya rating Goodreads yang sangat bagus, 4.29/5.00 ★.
Yang mau lihat review lengkapnya bisa juga ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2018/12/emperor-mage-kaisar-magi-oleh-tamora.html
Buku 4: The Realms of the God
Akhirnya, di buku keempat ini terungkap juga tentang asal usul Daine yang misterius. Daine sendiri selama ini tidak mengetahui dengan pasti siapa dirinya, dan kenapa dia punya kekuatan yang begitu luar biasa. Buku keempat ini juga seru dengan aksi-aksi melawan Ozorne, Kaisar Carthak yang sekarang sudah berubah menjadi monster busuk. Meskipun dia sudah dikalahkan di buku ketiga, Ozorne ternyata tetap bisa membuat kerusakan parah. Kisah cinta Numair dan Daine juga semakin berkembang. Kisah cinta yang cukup menggemaskan dan lucu.
Buku keempat ini rating Goodreadsnya juga sangat bagus. 4.32/5.00 ★
Yang mau lihat review lengkapnya bisa ke link di bawah ini yah:
https://olakalikstore.blogspot.com/2019/01/the-realms-of-gods-alam-para-dewa-by.html
Seri The Immortals ini cocok untuk siapa saja. Segala umur. Mulai dari remaja hingga dewasa. Cerita fantasinya bagus, plotnya dinamis dan menarik, aksi-aksinya juga seru. Semua itu ada di buku yang ga tebal-tebal banget, gampang dibawa-bawa dan ringan. Benar-benar novel fantasi yang sangat bisa dinikmati dan menghibur.
Minggu, 19 Juli 2020
Sidney Sheldon's After The Darkness (Di Balik Kegelapan) by Tilly Bagshawe - Tentang Semua Kebusukan Manusia
Sidney Sheldon's After The Darkness karangannya Tilly Bagshawe ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus, 3.89/5.00 ★. Sekali lagi, ini bukan tulisannya Sidney Sheldon langsung yah, tapi karangannya Tilly Bagshawe berdasarkan catatan-catatan karya Sidney Sheldon yang tidak dipublikasikan. Kalau dibandingkan dengan Angel Of The Dark kami lebih suka sama sama novel ini. Jauh lebih seru dengan plot yang lebih menarik dan dinamis. Walaupun yah, masih ada kekurangannya lah ya tetep sedikit.
Mari kita lihat tentang apa si After The Darkness ini...
Jadi, ada seorang...katakanlah, perempuan yang terlalu polos dan naif. Perempuan kaya raya dengan status tinggi yang naif dan polos. Namanya Grace Brookstein. Dia menikah dengan seorang raja investasi keuangan di Wall Street, Leonard Brookstein, panggilannya Lenny. Mereka berdua adalah power couple dengan segala kekayaan, ketenaran, dan kekuasaannya. Lenny adalah pemilik perusahaan investasi besar yang sangat sukses bernama Quorum.
Nah seperti banyaknya orang, Grace juga punya keluarga dan teman-teman. Mereka semua adalah orang-orang berpengaruh, sama-sama punya kekayaan mereka masing-masing. Tapi yang Grace tidak sadari adalah, orang-orang terdekatnya punya masalah mereka masing-masing yang membuat mereka menjadi manusia busuk sampai ke akar-akarnya, dan itu termasuk keluarganya sendiri.
Saat Grace, Lenny, dan teman-temannya berlibur ke Nantucket, Lenny tiba-tiba menghilang. Lenny sedang berlayar ketika tiba-tiba badai menyerang. Lenny meninggalkan Grace sendirian dan berduka. Ketika kembali dari Nantucket, keadaan berubah kacau balau. Menghilangnya Lenny membuat para investor di Quorum panik. Mereka ingin menarik uang mereka dari Quorum. Masalahnya, uang para investor ini menghilang begitu saja dari Quorum. Tujuh puluh lima miliar dolar menghilang begitu saja. Grace yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis suaminya tiba-tiba dijadikan tersangka kasus penggelapan dana di Quorum.
Dengan semua kepolosan dan kenaifannya, Grace harus menanggung sendiri semua tuduhan, pengadilan yang menjebaknya, dan akhirnya ke penjara dengan keamanan maksimum. Semua keluarga dan orang yang katanya kerabat menghilang. Tapi Grace akhirnya sadar bahwa dia dijebak. Sedikit demi sedikit dia mulai menyusun rencana pelariannya. Ketika berhasil keluar, dia pun mulai memburu kebenaran. Demi kebebasannya, dan demi membersihkan namanya dan nama baik Lenny.
Kebenaran yang diburu Grace pada akhirnya membawanya pada kenyataan. Kenyataan bahwa selama ini dia ternyata hidup dalam sebuah gelembung mimpi indah yang rapuh. Dimana dia dikelilingi oleh orang-orang dengan hati dan perbuatan busuk. Orang-orang yang sama dengan orang-orang yang dia percayai. Orang-orang yang menghancurkan gelembung indahnya dengan mudah. Meninggalkannya sendirian di tengah kekacauan yang mematikan.
Dari segi action-nya, buku ini lebih seru dan dinamis dibandingkan Angel Of The Dark. Yang jelas disini ngga ada pria-pria terobsesi wanita yang bisa bikin kesel pembaca. Wakakakak. Ya ada sih obsesi, tapi lebih ke misi pekerjaan mereka sendiri. Novel ini menggambarkan berbagai kebusukan manusia. Keserakahan, cemburu, pengkhianatan, afair, dan berbagai hal busuk lain yang bisa dibayangkan. Tokoh Grace menggambarkan bahwa, jadi perempuan itu ngga bisa terlalu polos dan terlalu naif. Akan selalu ada orang-orang jahat yang memanfaatkan kita. Tidak ada jaminan bahwa orang terdekat adalah orang yang bisa dipercaya.
Buku ini seru tapi memang ada beberapa hal yang kayaknya fiksi banget yah. Kayak waktu Grace berusaha kabur dari penjara. Kayak terlalu banyak kebetulan dan keberuntungan gitu. Cerita hidup keluarga Grace mirip-mirip Cinderella aja. Punya dua saudara perempuan, tapi dua-duanya benci dan cemburu sama Grace. Bedanya ngga ada kisah asmara happy ending di buku ini.
Secara keseluruhan novel ini happy end kok. Walaupun masih menyisakan beberapa pertanyaan. Misalnya nih, bagaimana nasib Cora dan Karen yang membantu Grace kabur dari penjara? Siapa sebenarnya teman Karen yang mengirimkan uang secara anonim kepada Grace dan bagaimana Grace membayarnya kembali? Pertanyaan yang kayaknya trivial aja sih, tapi cukup mengusik dan bikin kepo. Tapi selebihnya, buku ini bagus dan seru. Cocok untuk teman-teman penikmat novel-novel thriller detektif.
Kamis, 16 Juli 2020
Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn - Novel Historical Romance Dengan Bumbu Misteri
Novel Silent On The Moor ini adalah buku ketiga dari seri Lady Julia. Kami belum membaca buku pertama dan buku kedua. Tapi, kami rasa tidak ada masalah sih kalau mau baca loncat-loncat gitu. Karena kasus yang dihadapi di setiap buku beda-beda kok.
Buku ini menjadi salah satu novel roman, lebih tepatnya historical romance yah karena latarnya Inggris abad pertengahan gitu, yang jadi favorit kami. Karena novel roman ini tidak sekedar roman, tapi juga ada bumbu misteri dan detektif di dalamnya. Sejenis sama novel-novelnya Heather Graham. Tapi kalo Heather Graham cerita abad modern dan misterinya lebih ke supernatural. Kalau ini lebih ke misteri thriller.
Mari kita lihat dulu tentang apa ceritanya.
Nicholas Brisbane mewarisi (lebih tepatnya membeli) sebuah estat besar yang diberi nama Grimsgrave Hall. Sebuah estat kuno yang sudah diambang kehancurannya. Surat-surat Nicholas kepada Portia, kakak Julia, mengesankan nada yang memprihatinkan dan membuat Portia sangat khawatir. Julia, yang mencintai Brisbane, bukan hanya merasa khawatir. Julia juga ingin kejelasan atas perasaannya dan hubungannya dengan Brisbane. Jadi, meskipun mereka tidak diundang, dan sangat tidak diinginkan kedatangannya, Portia dan Julia, beserta dua pelayan, dua anjing, dan seekor burung gagak (tidak lupa dengan setumpuk koper), serta Valerius yang terpaksa menjadi pendamping kakak-kakak wanitanya, pergi ke Grimsgrave Hall. Terbengong-bengong ketika perjalanan panjang mereka membawa mereka ke sebuah pedesaan terpencil, memaksa mereka naik kereta pertanian, menyebrangi padang rumput yang luas dan suram, menuju ke Grimsgrave Hall yang lebih suram dan runtuh di satu sayapnya. Mereka mendapatkan kejutan lain ketika ternyata, Brisbane tidak tinggal sendirian di Grimsgrave Hall. Ada wanita-wanita Allenby disana.
Sejatinya Grimsgrave Hall adalah milik keluarga Allenby secara turun temurun. Keluarga Allenby adalah keluarga ningrat kuno yang selalu menjaga kemurnian darah keturunan mereka. Mirip dengan raja-raja jaman dahulu, dengan cara menikahi sepupu-sepupu di antara mereka sendiri. Tapi keluarga Allenby dan Grimsgrave Hall sudah mengalami kejatuhannya yang menyakitkan ketika Redwall Allenby tidak melakukan tanggungjawabnya terhadap harta yang dimilikinya. Redwall menghabiskan banyak waktu di luar negeri dan menghamburkan uang yang dimilikinya untuk mempelajari Egiptology dan mengkoleksi artefak-artefak. Meninggalkan ibu dan adik-adik perempuannya dengan estat yang pelan-pelan hancur. Ketika Redwall tiba-tiba meninggal, Grimsgrave Hall ternyata sudah diatur penjualannya, meninggalkan wanita-wanita Allenby tanpa rumah, dan berada di bawah belas kasih Brisbane ketika akhirnya Brisbane membeli estat itu.
Tapi ternyata hubungan antara Brisbane dengan Grisgrave Hall dan keluarga Allenby lebih dalam dari yang bisa dilihat di permukaan. Brisbane menjadi sangat berahasia. Keluarga Allenby juga bersikap sangat misterius. Dendam-dendam lama, aib, serta kebusukan-kebusukan masa lalu dan masa kini menggantung rendah di Grimsgrave Hall. Julia harus memecahkan semuanya sendiri karena Brisbane selalu berusaha menjaga jarak. Julia pun masih harus memperjuangkan cintanya kepada Brisbane, semua itu harus dilakukan ditengah-tengah ancaman seorang wanita lain yang juga mengincar Brisbane untuk menjadi suaminya.
Silent On The Moor ini bagus banget. Ceritanya mengalir dan sangat asik untuk dibaca. Historical romance yang seru dengan misterinya, cerita romannya juga sangat cerdas. Kami suka banget sama cerita roman di buku ini karena cerita romannya bukan roman yang picisan gitu, tapi cerita roman yang sangat cerdas. Lady Julia bisa mengajarkan kita bagaimana bersikap dengan anggun di depan pesaing cinta yang jelas-jelas sedang mengobarkan bendera perang. Dan bagaimana cara membalas mereka dengan sama telaknya tapi tetap anggun dan berkelas. Kisah cinta kelas atas banget sih ini. Sifat Lady Julia yang bisa sangat blak-blakan juga menjadi hiburan tersendiri. Lady Julia juga sangat cerdik. Kita bisa melihat bagaimana Julia bisa memancing informasi yang dia butuhkan di tengah-tengah acara minum teh. Pada dasarnya sih bergosip sebetulnya, wakakakak, tapi kita bakal terkejut berapa banyak informasi yang bisa dikorek saat sedang bergosip sambil minum teh.
Novel ini menghibur banget. Ceritanya bagus dan mengalir. Kisah misterinya juga seru dan mengejutkan. Oh ya, rating Goodreadsnya juga bagus 4.03/5.00 ★. Kami sangat merekomendasikan novel ini untuk teman-teman yang suka dengan genre historical romance tapi juga penggemar kisah misteri dan detektif.
Quote
Buku ini menjadi salah satu novel roman, lebih tepatnya historical romance yah karena latarnya Inggris abad pertengahan gitu, yang jadi favorit kami. Karena novel roman ini tidak sekedar roman, tapi juga ada bumbu misteri dan detektif di dalamnya. Sejenis sama novel-novelnya Heather Graham. Tapi kalo Heather Graham cerita abad modern dan misterinya lebih ke supernatural. Kalau ini lebih ke misteri thriller.
Mari kita lihat dulu tentang apa ceritanya.
Nicholas Brisbane mewarisi (lebih tepatnya membeli) sebuah estat besar yang diberi nama Grimsgrave Hall. Sebuah estat kuno yang sudah diambang kehancurannya. Surat-surat Nicholas kepada Portia, kakak Julia, mengesankan nada yang memprihatinkan dan membuat Portia sangat khawatir. Julia, yang mencintai Brisbane, bukan hanya merasa khawatir. Julia juga ingin kejelasan atas perasaannya dan hubungannya dengan Brisbane. Jadi, meskipun mereka tidak diundang, dan sangat tidak diinginkan kedatangannya, Portia dan Julia, beserta dua pelayan, dua anjing, dan seekor burung gagak (tidak lupa dengan setumpuk koper), serta Valerius yang terpaksa menjadi pendamping kakak-kakak wanitanya, pergi ke Grimsgrave Hall. Terbengong-bengong ketika perjalanan panjang mereka membawa mereka ke sebuah pedesaan terpencil, memaksa mereka naik kereta pertanian, menyebrangi padang rumput yang luas dan suram, menuju ke Grimsgrave Hall yang lebih suram dan runtuh di satu sayapnya. Mereka mendapatkan kejutan lain ketika ternyata, Brisbane tidak tinggal sendirian di Grimsgrave Hall. Ada wanita-wanita Allenby disana.
Sejatinya Grimsgrave Hall adalah milik keluarga Allenby secara turun temurun. Keluarga Allenby adalah keluarga ningrat kuno yang selalu menjaga kemurnian darah keturunan mereka. Mirip dengan raja-raja jaman dahulu, dengan cara menikahi sepupu-sepupu di antara mereka sendiri. Tapi keluarga Allenby dan Grimsgrave Hall sudah mengalami kejatuhannya yang menyakitkan ketika Redwall Allenby tidak melakukan tanggungjawabnya terhadap harta yang dimilikinya. Redwall menghabiskan banyak waktu di luar negeri dan menghamburkan uang yang dimilikinya untuk mempelajari Egiptology dan mengkoleksi artefak-artefak. Meninggalkan ibu dan adik-adik perempuannya dengan estat yang pelan-pelan hancur. Ketika Redwall tiba-tiba meninggal, Grimsgrave Hall ternyata sudah diatur penjualannya, meninggalkan wanita-wanita Allenby tanpa rumah, dan berada di bawah belas kasih Brisbane ketika akhirnya Brisbane membeli estat itu.
Tapi ternyata hubungan antara Brisbane dengan Grisgrave Hall dan keluarga Allenby lebih dalam dari yang bisa dilihat di permukaan. Brisbane menjadi sangat berahasia. Keluarga Allenby juga bersikap sangat misterius. Dendam-dendam lama, aib, serta kebusukan-kebusukan masa lalu dan masa kini menggantung rendah di Grimsgrave Hall. Julia harus memecahkan semuanya sendiri karena Brisbane selalu berusaha menjaga jarak. Julia pun masih harus memperjuangkan cintanya kepada Brisbane, semua itu harus dilakukan ditengah-tengah ancaman seorang wanita lain yang juga mengincar Brisbane untuk menjadi suaminya.
Silent On The Moor ini bagus banget. Ceritanya mengalir dan sangat asik untuk dibaca. Historical romance yang seru dengan misterinya, cerita romannya juga sangat cerdas. Kami suka banget sama cerita roman di buku ini karena cerita romannya bukan roman yang picisan gitu, tapi cerita roman yang sangat cerdas. Lady Julia bisa mengajarkan kita bagaimana bersikap dengan anggun di depan pesaing cinta yang jelas-jelas sedang mengobarkan bendera perang. Dan bagaimana cara membalas mereka dengan sama telaknya tapi tetap anggun dan berkelas. Kisah cinta kelas atas banget sih ini. Sifat Lady Julia yang bisa sangat blak-blakan juga menjadi hiburan tersendiri. Lady Julia juga sangat cerdik. Kita bisa melihat bagaimana Julia bisa memancing informasi yang dia butuhkan di tengah-tengah acara minum teh. Pada dasarnya sih bergosip sebetulnya, wakakakak, tapi kita bakal terkejut berapa banyak informasi yang bisa dikorek saat sedang bergosip sambil minum teh.
Novel ini menghibur banget. Ceritanya bagus dan mengalir. Kisah misterinya juga seru dan mengejutkan. Oh ya, rating Goodreadsnya juga bagus 4.03/5.00 ★. Kami sangat merekomendasikan novel ini untuk teman-teman yang suka dengan genre historical romance tapi juga penggemar kisah misteri dan detektif.
Quote
Cinta membuat mereka memutuskan mengambil risiko, menghadapi dunia yang sering kali kejam. Namun mereka melakukannya bersama-sama, dan mereka bertahan.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Aku sudah memberi tahumu, Lady, aku punya tujuan. Jika seseorang punya tujuan, hidup akan mudah dijalani, bukankah begitu?"
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Rasa ingin tahu itu hiburan yang berbahaya.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Sesulit apa pun menanggung ketidakpastian, paling tidak masih memberikan penghiburan adanya harapan.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Kita keluarga March, dan moto kita Audeo. Aku berani. Berani merebut kehidupan yang kauinginkan dengan kedua tanganmu sendiri dan tidak membiarkannya pergi, kau dengar aku?"
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Aku hanya bermaksud menunjukkan bahwa tak peduli betapa besar keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu, tak peduli betapa mati-matian mencintai seseorang, tidak ada jaminan."
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Jangan berpikir wajah tampan tak bisa menyembunyikan kemauan yang lemah."
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Kau meragukan dirimu sendiri. Itu cara pasti menuju kesengsaraan,"
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Jika aku ingin mengenal seseorang, Lady, aku tidak mendengarkan apa yang mereka katakan. Aku memperhatikan apa yang mereka lakukan. Lidah bisa berdusta, tapi tubuh tidak."
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Bukan untuk pertama kalinya aku merenungkan bahwa salah satu komponen utama kebahagiaan adalah pekerjaan yang bermanfaat, pemikiran yang sangat mungkin akan membuat kakakku Bellmont takut.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
"Bukan bodoh. Wanita yang sedang jatuh cinta, dan keduanya sangat mirip."
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Seseorang tidak harus bertanggung jawab atas setiap kesalahan yang dibuat orang lain.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Kebanyakan orang menyadari pentingnya memberi. Hanya beberapa yang memahami pentingnya membiarkan orang lain memberi.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Aku membayangkan perjalanan hidup yang telah mempertemukan kami, sang putri earl dan si pemuda gipsi yang dibesarkan di desa, dan aku kagum pada cara takdir bekerja. Begitu banyak liku-liku di sepanjang jalan, dan jika salah seorang dari kami mengambil jalan berbeda, kami tak akan pernah bertemu.
~ Lady Julia 3: Silent On The Moor by Deanna Raybourn
Sabtu, 11 Juli 2020
The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King - Koboi di Dunia Paralel
The Gunslinger ini adalah novel Stephen King pertama yang kami baca. Novel ini punya rating Goodreads 3.95/5.00 ★. Stephen King ini legend banget sama cerita-cerita horornya, beberapa novelnya juga sudah diangkat ke layar lebar juga, termasuk seri Dark Tower ini. Yang paling terkenal banget akhir-akhir ini adalah IT dan Pet Sematary. Semoga sih bisa segera kami review juga yah novelnya.
The Gunslinger ini adalah buku pertama dari seri The Dark Tower. Terbit pertama kali di tahun 1982, tapi kemudian di revisi pada tahun 2003. Versi revisi inilah yang dicetak sampai sekarang ini.
The Gunslinger ini menceritakan tentang Sang Gunslinger terakhir, Roland Deschain, dan perjalanannya memburu Sang Lelaki Berbaju Hitam. Roland ini bisa dibilang, kalau mau gampangnya ya, tampilannya semacam koboi wild west gitu. Sedangkan Sang Lelaki Berbaju Hitam bisa dibilang punya banyak nama, kami masih ngga paham sih, dia ini apa sejatinya. Ada yang bilang Lelaki Berbaju Hitam itu sosok iblis di seri Dark Tower ini, mungkin juga penyihir. Yang jelas Lelaki Berbaju Hitam bisa menyamar sebagai siapa saja, punya kemampuan necromancy (membangkitkan yang sudah mati), meramal, dan mampu memanipulasi makhluk hidup, membawa mereka kepada konflik dan kehancuran. Ya, dan bisa menyihir juga, karena dia bisa menghadirkan kelinci dan rokok segar secara tiba-tiba.
Perjalanan Roland dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam di buku ini dimulai dengan perjalanan panas di padang gurun. Kita akan dibawa melintasi gurun yang lama dan panas, sambil sesekali menengok ke belakang. Apa saja yang sudah terjadi dalam perjalanan. Kami kasih tahu ya, Roland tuh ngga terburu-buru kok dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam ini. Perjalanannya mungkin akan terasa lamban dan berat, tapi dia terus berjalan maju.
Banyak kisah dalam perjalanan Roland. Ada kisah di Tull, sebuah kota mirip kota koboi wild west yang menurut kami sudah setengah jalan menuju kehancuran, dan memang pada akhirnya hancur di tangan Roland. Kisah Roland dengan seorang pemukim di tengah gurun, yang bagusnya, damai-damai saja. Ada kisah Roland dengan Jake, seorang anak lelaki yang pada akhirnya Roland sayangi. Sayang, kisah Roland dan Jake ini sad ending. Tak lupa kisah masa lalu Roland, saat Roland masih kecil, sebelum dia menjadi Gunslinger, dan bagaimana dia bisa menjadi Sang Gunslinger.
Roland ini salah satu tokoh yang karakternya mirip sama Charlie Parker di The Killing Kind. Mau keadaan segenting apa pun, ketenangannya tidak gampang tergoyahkan. Tapi tokoh Roland ini buat kami ada minusnya, dia rela mengorbankan apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan tujuannya. Dalam hal ini mengorbankan David, burung elang peliharaannya, agar dia bisa memenangkan pertempuran dan menjadi Gunslinger, dan mengorbankan Jake, untuk mengejar si Lelaki Berbaju Hitam. Sepertinya untuk Roland, mencapai tujuan adalah nomor satu, berapa pun harga yang harus dia bayar.
Latar di The Gunslinger ini menarik. Terasa familiar, tapi juga tidak familiar. Terasa kayak dunia biasa yang kita tahu, tapi bukan. Terasa seperti dunia baru dalam novel fantasi, tapi bukan dunia baru juga. Dunia dalam novel The Gunslinger ini bisa dibilang seperti berada dalam dunia paralel (parallel universe). Dunianya mirip sama dunia kita, lengkap dengan referensi lagu Hey Jude. Dunia di dalam novel ini seperti dunia yang sudah mau hancur, semacam doomsday world gitu deh. Dengan kelangkaan kertas, daging ternak mutan, dan makhluk-makhluk mutan. Kami menebak ini semacam dunia paralel karena Jake sesungguhnya berasal dari dunia normal yang kita tahu. Masalahnya, Jake itu di dunia normalnya dibunuh oleh si Lelaki Berbaju Hitam, dan dibawa serta hidup kembali di dunia Roland. Tadinya sih kami pikir mungkinkah dunia Roland ini dunia akhirat? Tapi kayaknya sih bukan ya, lebih ke dunia paralel itu, dengan kehidupan yang mirip tapi berbeda.
Percakapan Roland dengan si Lelaki Berbaju Hitam juga menarik. Pembicaraan tentang alam semesta, si Lelaki Berbaju Hitam itu sendiri, dan tentu saja, tentang Menara Gelap. Tujuan perjalanan Roland berikutnya. Setelah berbicara dengan si Lelaki Berbaju Hitam, Roland terbangun dan mendapati dirinya lebih tua sepuluh tahun. Yup...sepuluh tahun. Roland sudah semakin menua, dan si Lelaki Berbaju Hitam sudah menjadi abu.
Menurut kami The Gunslinger ini adalah novel yang diliputi dengan misteri. Betul-betul novel pembuka untuk seri The Dark Tower ini. Alurnya memang terasa lamban dan mungkin sedikit berat. Tapi, ceritanya cukup mengalir kok. Ada yang bilang kalau The Gunslinger ini adalah buku terlemah dari seri The Dark Tower. Tapi yah, memang Stephen King sendiri mengakui sih gaya bahasa The Gunslinger ini sulit dibaca dan cerita The Dark Tower ini akan mulai menancapkan kukunya nanti, di buku keduanya. Kalau menurut kami sendiri, The Gunslinger ini memang bukan novel yang bikin kami langsung "gila keren banget" atau yang semacamnya yah, tapi buku ini punya pesonanya tersendiri. Menarik dan bikin penasaran.
Quote
Bukan karena ingin; justru karena tidak ingin.
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
"Aku pergi ke tempat yang harus kutuju, melakukan apa yang harus kulakukan."
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
Waktu adalah pencuri kenangan
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
The Gunslinger ini adalah buku pertama dari seri The Dark Tower. Terbit pertama kali di tahun 1982, tapi kemudian di revisi pada tahun 2003. Versi revisi inilah yang dicetak sampai sekarang ini.
The Gunslinger ini menceritakan tentang Sang Gunslinger terakhir, Roland Deschain, dan perjalanannya memburu Sang Lelaki Berbaju Hitam. Roland ini bisa dibilang, kalau mau gampangnya ya, tampilannya semacam koboi wild west gitu. Sedangkan Sang Lelaki Berbaju Hitam bisa dibilang punya banyak nama, kami masih ngga paham sih, dia ini apa sejatinya. Ada yang bilang Lelaki Berbaju Hitam itu sosok iblis di seri Dark Tower ini, mungkin juga penyihir. Yang jelas Lelaki Berbaju Hitam bisa menyamar sebagai siapa saja, punya kemampuan necromancy (membangkitkan yang sudah mati), meramal, dan mampu memanipulasi makhluk hidup, membawa mereka kepada konflik dan kehancuran. Ya, dan bisa menyihir juga, karena dia bisa menghadirkan kelinci dan rokok segar secara tiba-tiba.
Perjalanan Roland dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam di buku ini dimulai dengan perjalanan panas di padang gurun. Kita akan dibawa melintasi gurun yang lama dan panas, sambil sesekali menengok ke belakang. Apa saja yang sudah terjadi dalam perjalanan. Kami kasih tahu ya, Roland tuh ngga terburu-buru kok dalam mengejar si Lelaki Berbaju Hitam ini. Perjalanannya mungkin akan terasa lamban dan berat, tapi dia terus berjalan maju.
Banyak kisah dalam perjalanan Roland. Ada kisah di Tull, sebuah kota mirip kota koboi wild west yang menurut kami sudah setengah jalan menuju kehancuran, dan memang pada akhirnya hancur di tangan Roland. Kisah Roland dengan seorang pemukim di tengah gurun, yang bagusnya, damai-damai saja. Ada kisah Roland dengan Jake, seorang anak lelaki yang pada akhirnya Roland sayangi. Sayang, kisah Roland dan Jake ini sad ending. Tak lupa kisah masa lalu Roland, saat Roland masih kecil, sebelum dia menjadi Gunslinger, dan bagaimana dia bisa menjadi Sang Gunslinger.
Roland ini salah satu tokoh yang karakternya mirip sama Charlie Parker di The Killing Kind. Mau keadaan segenting apa pun, ketenangannya tidak gampang tergoyahkan. Tapi tokoh Roland ini buat kami ada minusnya, dia rela mengorbankan apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan tujuannya. Dalam hal ini mengorbankan David, burung elang peliharaannya, agar dia bisa memenangkan pertempuran dan menjadi Gunslinger, dan mengorbankan Jake, untuk mengejar si Lelaki Berbaju Hitam. Sepertinya untuk Roland, mencapai tujuan adalah nomor satu, berapa pun harga yang harus dia bayar.
Latar di The Gunslinger ini menarik. Terasa familiar, tapi juga tidak familiar. Terasa kayak dunia biasa yang kita tahu, tapi bukan. Terasa seperti dunia baru dalam novel fantasi, tapi bukan dunia baru juga. Dunia dalam novel The Gunslinger ini bisa dibilang seperti berada dalam dunia paralel (parallel universe). Dunianya mirip sama dunia kita, lengkap dengan referensi lagu Hey Jude. Dunia di dalam novel ini seperti dunia yang sudah mau hancur, semacam doomsday world gitu deh. Dengan kelangkaan kertas, daging ternak mutan, dan makhluk-makhluk mutan. Kami menebak ini semacam dunia paralel karena Jake sesungguhnya berasal dari dunia normal yang kita tahu. Masalahnya, Jake itu di dunia normalnya dibunuh oleh si Lelaki Berbaju Hitam, dan dibawa serta hidup kembali di dunia Roland. Tadinya sih kami pikir mungkinkah dunia Roland ini dunia akhirat? Tapi kayaknya sih bukan ya, lebih ke dunia paralel itu, dengan kehidupan yang mirip tapi berbeda.
Percakapan Roland dengan si Lelaki Berbaju Hitam juga menarik. Pembicaraan tentang alam semesta, si Lelaki Berbaju Hitam itu sendiri, dan tentu saja, tentang Menara Gelap. Tujuan perjalanan Roland berikutnya. Setelah berbicara dengan si Lelaki Berbaju Hitam, Roland terbangun dan mendapati dirinya lebih tua sepuluh tahun. Yup...sepuluh tahun. Roland sudah semakin menua, dan si Lelaki Berbaju Hitam sudah menjadi abu.
Menurut kami The Gunslinger ini adalah novel yang diliputi dengan misteri. Betul-betul novel pembuka untuk seri The Dark Tower ini. Alurnya memang terasa lamban dan mungkin sedikit berat. Tapi, ceritanya cukup mengalir kok. Ada yang bilang kalau The Gunslinger ini adalah buku terlemah dari seri The Dark Tower. Tapi yah, memang Stephen King sendiri mengakui sih gaya bahasa The Gunslinger ini sulit dibaca dan cerita The Dark Tower ini akan mulai menancapkan kukunya nanti, di buku keduanya. Kalau menurut kami sendiri, The Gunslinger ini memang bukan novel yang bikin kami langsung "gila keren banget" atau yang semacamnya yah, tapi buku ini punya pesonanya tersendiri. Menarik dan bikin penasaran.
Quote
Bukan karena ingin; justru karena tidak ingin.
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
"Aku pergi ke tempat yang harus kutuju, melakukan apa yang harus kulakukan."
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
Waktu adalah pencuri kenangan
~ The Dark Tower I: The Gunslinger (Sang Gunslinger) by Stephen King
Senin, 06 Juli 2020
After Dark (Kala Malam Tiba) by Gena Showalter & Kait Ballenger - Dua Novel Dalam Satu Buku
Kami tertarik sama novel ini sudah jelas karena nama Gena Showalter dong. Penulis genre paranormal romance yang ceritanya bisa hot banget. Wakakak. Tidak hanya itu, kami juga tertarik untuk tahu bagaimana kisah romannya Lysander dan Bianka. Tapi buku ini menawarkan tidak hanya satu, tetapi dua cerita paranormal romance. Yang satu kisahnya Lysander dan Bianka, yang ditulis oleh Gena Showalter. Satu lagi kisahnya Damon Brock dan Tiffany Solow, yang ditulis oleh Kait Ballenger. Jadi, mari kita bahas satu-satu ceritanya.
THE DARKEST ANGEL - Gena Showalter
The Darkest Angel ini menceritakan bagaimana kisah asmara Lysander, sang malaikat kesatria, dengan Bianka, sang Harpy kejam yang cantik. Kisah klasik cinta terlarang sebetulnya. Naturalnya, Bianka ini sebetulnya musuh Lysander. Lysander adalah seorang malaikat kesatria yang sudah hidup ratusan tahun. Seperti pada dasarnya malaikat, tentu saja mereka akan cenderung pada hal-hal baik dan menumpas kejahatan. Tapi ternyata godaan yang ditakdirkan untuk Lysander adalah Bianka, seorang keturunan Harpy yang takdirnya adalah untuk selalu mencuri. Para Harpy hanya bisa makan makanan yang mereka curi atau mereka hasilkan sendiri. Belum lagi sifat alami harpy yang kejam dan ganas. Makannya, ketika merasakan bahwa Bianka adalah godaan untuknya, Lysander turun dan menculik Bianka, membawa Bianka ke rumah awannya, dan bertekad untuk mengubah Bianka ke jalan hidup yang lebih baik sesuai standar Lysander. Semua itu dilakukan sambil sekuat tenaga menahan hasrat Lysander sendiri. Apakah Lysander berhasil? Ataukah Bianka yang berhasil menjadi godaan yang sempurna bagi Lysander?
Kisah Lysander dan Bianka ini singkat aja tapi termasuk cerita yang manis. Kalau dibandingkan novel Gena Showalter yang lain, kisahnya Lysander dan Bianka ini termasuk sangat-sangat kalem. Kalau mau yang seru, penuh pertarungan, kami sarankan untuk membaca kisahnya saudaranya Bianka, Kaia dan Strider di The Darkest Surrender (Sang Kekalahan). Kisahnya Kaia masih jadi kisah paling seru dan kocak. Seperti biasa, Gena Showalter mampu menulis kisah paranormal romance yang asik, seru, seksi, dengan selera humor yang juga bagus. Kami suka.
Quote
Begitulah cara kerja godaan. Kau menyerah pada satu hal, lalu mendambakan hal lain. Dan lainnya lagi. Tak lama kemudian, kau sudah hanyut entah kemana.
~ After Dark (Kala Malam Tiba) by Gena Showalter & Kait Ballenger
SHADOW HUNTER - Kait Ballenger
Ini pertama kalinya kami membaca karyanya Kait Ballenger. Kayaknya yang di Indonesia sendiri karya Kait Ballenger yang diterjemahan baru kisah Shadow Hunter ini deh. Yang menariknya, waktu kami cek di Goodreads, Shadow Hunter ini masuk ke kompilasi novel cerita pendek dengan judul Vampire Hunter. Pengarang lainnya juga bukan Gena Showalter tapi Patti O'Shea dan Anna Hacket. Hmm...mungkin karena di Indonesia Gena Showalter udah yang paling terkenal ya soal genre paranormal romance ini, paling yang lainnya Sherrilyn Kenyon. Jadi untuk menarik minat pembaca di Indonesia dipasanginnya sama Gena Showalter deh. Hmm...menarik, semoga suatu saat kami bisa dapet yang versi Vampire Hunter-nya yah biar bisa direview juga.
Shadow Hunter bercerita tentang Damon Brock, seorang pemburu vampir dari organisasi yang bernama Execution Underground (EU). Damon baru saja kehilangan partner berburunya Mark, dan Damon sekarang bertugas di Rochester untuk memburu vampir yang bertanggung jawab atas kematian Mark. Semua menjadi pelik ketika adik Mark, Tiffany, juga ternyata menjadi pemburu vampir lepas untuk membalaskan dendam kakaknya. Mereka berdua bertemu di sarang vampir yang mereka incar. Damon yang akhirnya menyadari siapa Tiffany, ingin melindungi Tiffany. Tapi, Tiffany tidak ingin dan tidak butuh dilindungi. Ketegangan meningkat apalagi karena Tiffany salah paham dan menganggap Damon sebagai orang yang juga bertanggung jawab atas kematian kakaknya, karena membiarkan kakaknya tewas dalam tugas. Tapi pada akhirnya, mereka punya satu tujuan yang sama, dan mereka harus bekerja sama. Tentu saja mereka juga harus bisa mengatasi hasrat mereka yang menggebu-gebu.
Okay...dibandingkan dengan Gena Showalter, Kait Ballenger ini masih harus berkembang lagi gaya penulisannya. Kami tahu kalau genre paranormal romance itu ceritanya bisa seksi dan sensual banget, tapi shadow hunter ini terlalu berlebihan menurut kami. Jatohnya malah jadi terlalu cheesy. Ya masa hampir setiap saat godaan birahi sih? Kayak ngga liat waktu dan tempat. Cerita seksi yang pas itu cakep, tapi keseksian yang berlebihan juga bisa bikin pembaca males. Sebenarnya plotnya bagus kok, tapi kami agak kurang cocok dengan gaya penulisannya. Oh iya, ending Shadow Hunter juga sad ending plus gantung sayangnya. Tapi karena belum ada novel Kait Ballenger lain yang sudah diterjemahkan, kami saranin yah...nikmati yang ada saja. Hehehehe.
Dari dua kisah itu, favorit kami memang yang The Darkest Angel karangan Gena Showalter. Meskipun ini salah satu kisah Gena Showalter yang paling kalem dan paling manis, tapi kisahnya tetap enak dan menarik untuk dibaca.
Langganan:
Postingan (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.