Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini

Selasa, 12 Desember 2023

Review Buku Sejuta Mata Darwis Triadi by Atok Sugiarto - Foto-Foto Cantik Penuh Makna

Dulu, zaman masih remaja, setiap kali melewati studio foto Darwis Triadi, pasti selalu berangan-angan supaya suatu hari bisa foto-foto di studio itu. Kayaknya hasilnya bakal kece banget deh. Tapi angan-angan tetap lah menjadi angan-angan, sampai sekarang pun belum kesampaian. Tapi setidaknya, saya bisa mendapatkan buku ini, Sejuta Mata Darwis Triadi by Atok Sugiarto. 

Buku ini berisi foto-foto terbaik Darwis Triadi yang penuh dengan keindahan dan humanisme. Menjadikan setiap fotonya penuh cerita dan makna. Halaman-halamannya tentu saja full color. Tapi ada juga foto-foto yang menampilkan keindahannya justru dalam nuansa hitam-putih. 

Tentu saja ada beberapa foto yang menjadi favorit:

Selalu suka dengan bangunan-bangungan lama. Apalagi yang punya gaya arsitektur Eropa abad pertengahan. Bangunan bergaya gothic selalu memberikan kesan misterius yang menggugah. Dipadukan dengan pencahayaan yang sedemikian rupa menjadikan kesan misteri di foto ini cukup memberikan intrik tersendiri. Gelap, tapi juga ada sisi terang di antara kegelapan.

Candi-candi juga punya tempat tersendiri. Mungkin ada yang menganggapnya tumpukan batu. Eeet, tapi kemegahan dan kekokohannya masih sulit ditiru hingga sekarang. Candi selalu bagus ketika difoto, baik itu secara keseluruhan atau ketika kita memotret relief-reliefnya.

Foto-foto pantai atau laut juga selalu jadi favorit. Gradasi warna pantai yang kontras bikin kita pengen berkunjung ngga sih. Ingin melihat sendiri keindahannya.

Foto-foto ini sebenarnya agak menipu mata. Awalnya saya pikir ada permata-permata cantik yang bertebaran di pantai. Tapi setelah dilihat-lihat lagi, ngga tahu juga itu apa. Hahahaha. Mungkin balon warna-warni. Mungkin juga sebuah instalasi artistik.

Ada banyak foto hitam putih yang bisa dinikmati di buku ini. Tapi foto yang satu adalah favorit. Entah kenapa kesan yang ditimbulkan indah banget. Cantik. Lembut.

Darwis Triadi adalah fotografer yang kawakan yang sudah terkenal banget. Adalah suatu kehormatan bisa menikmati karya-karyanya lewat buku ini. 

Quote
Akhirnya aku hanya menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak-Mu. Dan, aku akan menjalankan semua kehendak-Mu dengan penuh rasa suka cita. Karena aku meyakini bahwa kehendak-Mu adalah yang terbaik adanya. Dan, itu karena rasa cinta kasih-Mu yang besar kepadaku.
~ Sejuta Mata Darwis Triadi by Atok Sugiarto



Rabu, 27 September 2023

Review Novel (Victor) Frankenstein by Mary Shelley - Siapakah Monster yang Sebenarnya?

TENTANG FRANKENSTEIN

Jujur saja, sebelumnya saya sama sekali tidak tahu bahwa tokoh monster Frankenstein itu berasal dari sebuah tokoh novel. Baru ketika saya membaca novel Waking the Dead karya Heather Graham lah saya baru ngeh, kalau Mary Shelley menulis novel Frankenstein. Sejak itu saya lumayan tertarik untuk membaca novel klasik ini. 

Novel Frankenstein ini menurut saya punya sejarah yang menarik, dan terkait dengan Indonesia lho. Karya ini lahir pada tahun 1816. Tahun yang dikenal dengan Tahun Tanpa Musim Panas. Saat itu dunia sedang mengalami musim dingin vulkanis akibat ledakan gunung Tambora di tahun 1815. Saat itu, Mary Shelley, yang berumur 18 tahun, bersama kekasihnya (yang kemudian menjadi suaminya), Percy Bysshe Shelley, dan adik tiri Mary, Claire Clairmont, mengunjungi Lord Byron dan dr. John Polidori di Villa Diodati di dekat danau Jenewa. Saat itu, cuaca sedang tidak bersahabat dan terlalu dingin untuk mengadakan kegiatan di luar ruangan. Sambil menghangatkan diri, mereka membaca kisah-kisah horor dari buku Fantasmagoriana, sebuah buku kumpulan cerita hantu dari Jerman. Byron lalu menantang mereka untuk masing-masing membuat sebuah kisah horor. Dari sinilah kemudian, bibit-bibit lahirnya Frankenstein.

Frankenstein punya judul lain, The Modern Prometheus. Tapi judul kedua ini sudah sangat jarang digunakan. Frankenstein pertama kali diterbitkan pada 1 Januari 1818 di London tapi secara anonim. Nama Mary Shelley baru muncul di edisi kedua yang terbit di Paris pada tahun 1821. Pada masa novel ini dibuat, topik tentang galvanisme (pemicuan arus listrik melalui reaksi kimia) sedang menjadi topik hangat. Topik ini sedikit banyak menjadi inspirasi lahirnya Frankenstein.

Sebelum lebih jauh lagi, sebenarnya orang banyak yang salah kaprah. Frankenstein bukanlah nama si monster. Frankenstein adalah nama ilmuan yang menciptakan monster itu. Nama sang ilmuan, Victor Frankenstein. Monsternya sendiri sebenarnya tidak punya nama. Cuman dijuluki monster aja, bahkan Victor sendiri tidak memberi nama kepada monster ciptaannya. Victor memanggil ciptaannya itu dengan dengan kata-kata kasar dan buruk. Tapi seiring berjalannya waktu kesalahan ini terjadi terutama di dunia adaptasi perfilman.


SINOPSIS

Novel Frankenstein dinarasikan dengan narasi orang pertama. Ada 3 orang yang bercerita. Novel ini dibuka dengan narasi dari Kapten Walton dalam bentuk surat menyurat dengan adiknya. Kapten Walton sedang dalam misi mencari ilmu pengetahuan dan misinya membawanya berlayar jauh ke utara. Nah, suatu waktu, Kapten Walton melihat keanehan. Seseorang dengan bentuk tubuh yang sangat besar sedang mengendarai kereta anjing melintasi laut beku. Beberapa jam kemudian, Kapten Walton menyelamatkan Victor Frankenstein yang nyaris membeku karena Victor dan keretanya tidak berhasil mengejar sang monster. Kapten Wilton yang sedang mencari seorang sahabat yang mau menemani ekspedisinya, menemukan Victor sangat cocok dengannya. Di sisi lain, Victor menemukan ambisi Wilton menyamai ambisinya dulu. Ambisi yang membuatnya menciptakan sang monster. Ambisi yang telah menghancurkannya. 

Maka Victor pun mulai menceritakan kisah hidupnya. Di sinilah, narasi berganti menjadi narasi Victor Frankenstein. Victor menceritakan kisah hidupnya dari mulai masa kecilnya. Lahir dari keluarga berada, Victor merupakan anak yang cerdas dengan keinginan kuat untuk memahami ilmu pengetahuan. Beberapa minggu sebelum kepergiannya ke Universitas Ingolstadt di Jerman, ibu Victor meninggal. Untuk mengatasi kesedihannya, Victor menenggelamkan dirinya ke dalam ilmu pengetahuan dan percobaan-percobaan ilmiah. Di saat-saat inilah, Victor mulai membuat sang monster. Awalnya, Victor ingin membuat manusia buatannya semirip mungkin dengan manusia. Tapi karena kerenikan bagian-bagian tubuh manusia, Victor terpaksa membuat tubuh manusia buatannya berukuran raksasa. Victor begitu tenggelam ke dalam tekad dan eksperimennya. Percaya bahwa manusia buatannya akan membawanya pada kejayaan. Tapi ketika akhirnya sang monster betulan hidup, Victor dihadapkan akan kengerian yang sangat nyata. Victor sendiri, sang pencipta, kabur karena ngeri ketika melihat ciptaannya sendiri. Tapi ketika akhirnya Victor memberanikan diri untuk kembali, ciptaannya itu sudah menghilang, pergi entah kemana.

Gara-gara itu, Victor jadi jatuh sakit. Untungnya, saat Victor kabur waktu itu, Victor bertemu dengan sahabatnya, Henry Clerval. Victor pun dirawat oleh Henry hingga sembuh. Tapi Victor mendapatkan kabar buruk, adiknya, William, terbunuh. Saat tiba di Jenewa ke kediaman keluarganya, Victor melihat sekilas makhluk ciptaannya di dekat tempat kejadian. Yakinlah Victor bahwa monster ciptaannya lah yang bertanggung jawab atas kematian William. Tapi siapa yang akan percaya pada ceritanya? Justine Moritz, pengasuh William menjadi tertuduh, setelah ditemukan kalung William di dalam kantongnya. Sang monster pun berbuat hingga sejauh itu. Dua nyawa tak bersalah melayang di tangan monster yang diciptakan oleh Victor. Karena kesedihan dan rasa bersalahnya, Victor pun mengasingkan diri ke pegunungan, hanya untuk akhirnya bertemu dengan sang monster.

Di sini lah, narasi berganti menjadi narasi dari sang monster. Sang monster ternyata sangat cerdas. Monster ini tuh ibarat bayi yang baru lahir. Tapi lahir-lahir langsung bertubuh besar, dan sayangnya, dengan rupa yang buruk. Sang monster menceritakan kehidupannya yang terpaksa hidup dalam kesendirian. Karena rupanya yang buruk, orang-orang menjadi takut dan benci kepadanya. Bahkan ada yang berbuat kasar kepadanya. Hal ini mendorongnya untuk menyembunyikan diri dari manusia. Suatu hari, sang monster mendapatkan tempat persembunyian di sebuah kandang, tepat di sebelah sebuah pondok bobrok yang dihuni oleh keluarga miskin. Di sinilah sang monster banyak belajar. Belajar membaca, belajar berbicara, bahkan belajar tentang kasih sayang. Sang monster pun diam-diam membantu keluarga tersebut, dan diam-diam berharap, semoga suatu hari keluarga itu dapat menerima dirinya.

Tapi malang tak dapat ditolak. Sang monster mungkin bisa membujuk sang ayah yang buta, karena tak dapat melihat rupa buruknya. Tetapi ketika anak-anak sang ayah melihat sang monster, mereka pun ngeri dan menyerangnya. Sang monster pun pergi dengan sedih. Keluarga itu pun pada akhirnya meninggalkan pondok, takut sang monster akan kembali. Pada dasarnya, sang monster sebetulnya punya hati yang baik dan lembut. Tapi dia diciptakan dengan rupa yang buruk dan memiliki kekuatan melebihi manusia. Sedangkan fitrah manusia adalah merasa takut akan segala sesuatu yang berada di luar nalar mereka. Merasa takut akan segala sesuatu yang terlihat luar biasa buruk dan mengerikan.

Sang monster pun marah. Dia merasa sang penciptanya harus bertanggung jawab atas semua kemalangan yang menimpanya. Maka dia pun pergi mencari penciptanya dengan niat balas dendam. Dia membunuh William ketika bertemu dengannya, lalu memfitnah Justine.

Tapi hanya satu hal, yang sebetulnya sangat diinginkan sang monster. Pasangan. Teman hidup. Kesendirian menyiksanya. Dia dibenci oleh semua orang yang ditemuinya. Penciptanya sendiri membencinya. Maka, ketika akhirnya sang monster bertemu dengan Victor, dia memnuntut agar Victor menciptakan lagi satu wanita manusia buatan untuk menjadi pasangannya. Sang monster berjanji, setelah ia mendapatkan apa yang ia mau, dia dan pasangannya akan menghilang dan mengasingkan diri. Tidak akan terlihat lagi oleh siapa pun.

Narasi tak lama kembali ke sudut pandang Victor. Victor dengan berat hati menyetujui permintaan gila sang monster. Tertekan karena pengawasan dan ancaman dari makhluk ciptaannya sendiri. Victor pun akhirnya pergi ke suatu tempat terpencil untuk melaksanakan tugas mengerikan itu. Tetapi pada akhirnya, kengerian Victor akan masa depan mengalahkan ketakutannya atas ancaman-ancaman sang monster. Maka Victor pun akhirnya menghancurkan calon pasangan sang monster. Sang monster pun murka dan berjanji akan mendatanginya di malam pernikahannya. Di tengah kemurkaan sang monster, Clerval akhirnya menjadi korban. Victor pun salah mengartikan ancaman sang monster. Dia sudah siap berduel dan mati di tangan ciptaannya, tapi justru orang-orang di sekitarnya lah yang menjadi korban kekejaman sang monster.

Victor pun bertekad untuk balas dendam. Dia mengejar monster itu sekuat tenaga hingga titik darah penghabisan. Tapi Victor hanya manusia biasa yang terbatas. Sedangkan ciptaannya itu dibuat di luar batas-batas manusia. Pada akhirnya, sang pencipta dan sang monster dipisahkan juga oleh satu-satunya hal yang bisa memisahkan mereka. Kematian.


REVIEW 

Novel Frankenstein mungkin bisa digolongkan ke dalam genre novel horor fiksi ilmiah. Titik beratnya ada di obsesi Victor terhadap ilmu pengetahuan. Pencariannya berujung pada kemalangan dan penderitaan yang amat sangat. Sebagai umat beragama, mungkin teman-teman akan menemukan buku ini sangat menggelitik untuk dikritik. Karena memang sejatinya Victor sedang bermain-main menjadi Tuhan dengan menciptakan sang monster. Victor tidak sanggup menciptakan manusia yang sempurna. Yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan untuk si monster, Victor, dan bahkan orang-orang di sekitar mereka.

Ada banyak hikmah yang bisa disimpulkan dari buku ini. Ada banyak pembahasan yang bisa menjadi bahan diskusi. Misalnya saja, bagaimana kalau, seandainya saja Victor tidak lari dan tidak membenci sang monster? Bagaimana seandainya Victor, sebagai penciptanya, menjadi teman dan "orangtua" yang baik untuk sang monster? Akankah semua kemalangan itu bisa dihindari?

Karakter para tokoh juga sangat menarik untuk dibahas. Victor adalah orang yang ambisius tapi senang lari dari kenyataan. Dia selalu lari dari masalahnya, lari dari kesedihannya dan menyendiri. Tapi masalah yang tidak diselesaikan akan selalu menghantui dan datang kembali. Victor akhirnya dipaksa menghadapi masalahnya. Sang monster juga unik. Dia adalah bayi yang lahir besar. Sayangnya, bayi yang terlantar. Tapi untungnya, sang monster masih punya hati yang baik dan rasa kasih sayang yang lebih dominan daripada sifat jahatnya. Sang monster terpapar keluarga baik yang dipenuhi kasih sayang selama masa persembunyiannya. Seandainya dia terpapar dengan hal-hal jahat, mungkin novel ini akan lain ceritanya.

Buku ini mengajarkan kita untuk tidak pernah berlari dari masalah. Semengerikan apa pun masalah yang harus kita hadapi, hadapilah. Masalah tidak akan selesai kalau kita berlari dan bersembunyi. Ambisi yang berlebihan juga merupakan suatu hal yang buruk. Ambisi Victor terhadap ilmu pengetahuan telah membawanya untuk menciptakan sesuatu yang di luar kemampuannya sendiri untuk menanganinya. Yang pada akhirnya hanya membawa kepada penderitaan. Ambisi Kapten Walton juga nyaris saja membawa bencana kepada dirinya dan kru kapalnya. Ambisi akan menenggelamkan siapa saja yang tidak tahu, dan tidak mau mengakui, sampai di mana batas kemampuan dirinya.

Buku ini telah melahirkan banyak karya setelah terbitnya. Tokoh sang monster telah diadaptasi ke banyak film ataupun animasi bergenre horor. Penggambarannya dalam film ada yang sesuai dengan novelnya, tapi banyak juga yang kurang pas. Tapi terlepas dari itu semua, monster Frankenstein adalah tokoh yang legend. Ketenarannya bahkan melebihi penciptanya. Seandainya saja ya, sang monster tahu, bahwa di masa depan, dia lebih banyak dicintai, persis seperti keinginannya, diterima keberadaannya.


QUOTE

Tak ada apa pun yang bisa menenangkan jiwa, kecuali kebulatan tekad
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Konstruksi jiwa kita memang sangat aneh. Kita hanya dihubungkan oleh ikatan yang sangat tipis menuju kebahagiaan atau kehancuran.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Rasanya seperti ada roh pelindung yang menyelamatkanku pada saat terakhir  dari halilintar yang siap menyambarku dari langit. Kemenangan malaikat pelindung ini ditandai oleh ketenangan jiwa dan kegembiraan yang kemudian kurasakan setelah aku sama sekali menyingkirkan penyelidikan yang penuh siksaan ini.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Kalau aku bahagia, keindahan alam rasanya punya kekuatan memberiku rasa gembira yang tiada taranya.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

"...Tuhan sudah membuang kelemahanku serta memberiku kekuatan dan keberanian untuk memanggul cobaan yang terburuk. ..."
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Victor, kalau kepalsuan bisa kelihatan begitu sama dengan kebenaran, siapa yang bisa yakin akan kebahagiaannya sendiri?
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Semua orang membenci apa saja yang punya rupa buruk. Tapi mengapa aku harus dibenci kalau keadaanku paling menyedihkan di antara semua makhluk hidup?
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Hidup ini memang kumpulan penderitaan, tapi sangat kusayangi dan aku akan mempertahankannya.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Kalau makhluk yang begitu cantik saja bisa bersedih hati, tak aneh lagi kalau aku -- makhluk tak sempurna yang sebatang kara -- susah dan merana.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Sungguh aneh hakikat ilmu pengetahuan! Sekali masuk ke otak, ilmu pengetahuan akan terus berpegangan erat-erat seperti kancing-kancingan melekat pada batu.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Tidak punya sahabat di dunia memang kemalangan besar. Tapi hati manusia, kalau tidak mementingkan diri sendiri, selalu penuh persahabatan dan belas kasihan.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Alangkah anehnya perasaan kita! Kita merasa begitu mencintai hidup pada saat-saat kita terancam bahaya maut!
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Orang yang tidak beruntung bisa bersikap pasrah, tapi orang yang bersalah takkan memperoleh kedamaian.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Tak ada yang lebih menyakitkan bagi perasaan manusia daripada perubahan yang begitu besar dan tiba-tiba.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Carilah kebahagiaan dalam ketenangan. Hindarilah ambisi, walaupun kelihatannya ambisi yang tidak berbahaya -- hanya mencari pengetahuan dan penemuan baru.
(Victor) Frankenstein by Mary Shelley

Sabtu, 19 Agustus 2023

Review Buku: Quantum Ikhlas The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Waah, sudah lama banget ngga bikin review. Buku ini pun sebenarnya sudah lama selesainya, walaupun saya bacanya juga lama sih. Hahaha. Pokoknya, karena banyak kegiatan lain, jadi banyak hal seputar perbukuan yang terpaksa ditunda. 

Tapi buku ini saya baca pada saat yang tepat. Ketika saya lagi butuh banget melatih urat-urat keikhlasan saya. Ketika ujian demi ujian hidup datang silih berganti. Buku ini menemani saya di masa-masa itu, dan saya bersyukur banget. Keikhlasan itu memang sejatinya harus dilatih. Karena semakin kita bisa ikhlas terhadap apa pun di kehidupan kita, maka kita akan bisa hidup dengan semakin tenang. Semoga.

Buku ini sebenarnya ada CD-nya. Tapi saya ngga dapet, entah kenapa, lupa. Belinya juga sudah lama sih. Tapi kalau mau search di Youtube, ada sih yang membagikannya. Dengan CD itu, kita dapat berlatih untuk masuk kedalam gelombang otak alfa. Isi buku ini menurut saya 80% untuk dipraktekkan. Tentu saja harus dipahami juga ya. 

Aaah, saya ngga bisa review banyak, selain mengatakan kalau buku ini bagus, dan akan jadi pegangan saya ke depannya untuk terus mempraktekkan isinya. Recommended.


Quote

Nasib seseorang mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari semua kebiasaan serta tindakannya. Dan tindakannya berasal dari pikirannya yang bermuara dari perasaannya.

~ Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Kalau kita ingin melihat seperti apa sebetulnya kondisi fitrah manusia, kita bisa mengamati kehidupan anak balita. Anak-anak seusia itu akan selalu merasa bahagia, senang, tanpa beban, dan total dalam mengerjakan sesuatu. 

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Manusia dilahirkan dengan perasaan mampu melakukan segalanya. Sebelum kemudian dikacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Program-program yang ditanamkan baik oleh diri kita sendiri atau orang lain, kalau kita tidak hati-hati menerimanya, justru bisa merusak diri sendiri.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Melalui kekuatan Hukum Trik-Menarik Anda menarik apa pun yang paling sering Anda pikirkan, apakah Anda menginginkannya atau tidak.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Tuhan selalu mengabulkan doa setiap orang. Dan ia mengabulkan doa yang ada di HATI manusia, bukan yang terucap di mulut.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Sebab tanpa kita sadari, energi apa pun yang ditekan atau tidak diakui akan balik menekan sebesar kekuatan kita menekannya.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Melatih "pikiran positif yang rasanya enak" adalah dengan memfokuskan pada perasaan yang ditimbulkan oleh pikiran itu. Bukan memaksakan diri untuk berpikiran positif, tetapi seperti memutar-mutar tombol tuning di radio untuk mencari frekuensi perasaan yang rasanya lebih enak untuk dinikmati.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Kalau kita selalu berada di dalam zona ini (Zona Ikhlas), maka frekuensi kita akan selalu bersinggungan dengan frekuensi Tuhan (God Zone). Kita akan sering mengalami sinkronisitas atau kejadian-kejadian tak terduga yang sesuai dengan keinginan kita.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Jangan melakukan tidakan sebelum perasaan enak dan ikhlas tercapai.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Rahasia untuk meraih sukses--dengan relatif mudah--adalah kemampuan mengelola agar pikiran, perasaan, dan perbuatan Anda selaras seirama.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Pikiran dan perasaan memiliki daya magnetik yang menarik orang dan situasi ke dalam hidup Anda. Gantilah pikiran Anda dengan semua hal yang Anda suka--atau ingin Anda tarik--saja.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Jadi sebenarnya, kebahagiaan adalah alat untuk kita meraih kesuksesan. Bukan sebaliknya.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu

Kita harus benar-benar percaya 100% kepadaNya. Karena saat kita bisa mencapai 100% percaya itulah Allah akan menunjukkan kepada kita apa yang harus kita lakukan.

Quantum Ikhlas: The Power of Positive Feeling by Erbe Sentanu


Jumat, 18 November 2022

Review Novel Klasik The Belly of Paris by Emile Zola - Gila Detail-Detailnya, Menakjubkan

Ada alasannya kenapa novel-novel klasik bisa bertahan lama. Ya karena memang sebagus itu. Seperti novel ini yang pertama kali terbit di tahun 1873. Awalnya, kami juga merasa takut membaca novel ini, seperti layaknya membaca novel-novel klasik lainnya, takut terlalu berat terus bosen. Tapi ngga sih, mungkin karena terjemahannya juga bagus ya, jadi novel ini enak banget dibaca. The Belly of Paris, atau judul aslinya Le Ventre de Paris, adalah novel ketiga dari total 20 volume seri novel Les Rougon-Macquart. Haah...seriii?? Tenang-tenang saudara-saudara. Tidak masalah kok baca novel yang ini aja, karena tidak berasa seperti sedang membaca serial. Kami aja baru tahu kalau ini bagian dari satu seri pas nulis review ini. Waakakak. Mari kita liat sinopsisnya sedikit.


SINOPSIS

Tokoh utama di novel ini adalah Florent. Seorang pelarian tahanan politik yang kabur dari pengasingannya dan berusaha pulang ke Paris dengan susah payah. Florent sebenarnya adalah korban salah tangkap dari kerusuhan Prancis di tahun 1851. Tapi ketika Florent akhirnya tiba di Paris kembali, semuanya sudah berubah. Berubah banyak. 

Sebagian besar peristiwa yang terjadi di novel ini berpusat di Les Halles. Sebuah pasar besar yang kala itu baru dibangun. Pasar dengan bangunan kokoh dari besi dan kaca-kaca. Florent terpaksa (atau untungnya) menumpang di tempat adiknya tirinya, Quenu. Quenu yang dulu agak bodoh sekarang sudah berkeluarga dan sukses dengan toko dagingnya. Quenu dan istrinya Lisa sangat sejahtera dan makmur.

Sebagai orang kurus diantara orang-orang makmur di Paris, banyak pergolakan yang dialami oleh Florent. Les Halles membuatnya muak dan mabuk. Ideologi yang dimiliki Florent tidak cocok dengan keadaan Paris yang baru dimasukinya ini. Florent terjebak pada intrik politik yang sebenarnya setengahnya dia buat-buat sendiri. Florent membenci Les Halles dan seisinya, penghuni-penghuni Les Halles pun banyak punya intrik karena Florent. Tapi mereka hidup di dalamnya. Makan, dan makmur dari Les Halles. Tapi apakah benar-benar ada tempat di Les Halles untuk orang-orang seperti Florent?


REVIEW

The Belly of Paris ini sebenarnya perang antara "si gemuk" dan "si kurus", dan ini bukan cuman kiasan. Karena Florent benar-benar kurus sedangkan seisi Les Halles sebagian besar orang-orang gemuk yang makmur. Menurut kami ya, ini adalah salah satu buku yang tidak punya tokoh "suci" di dalamnya. Yah kecuali kalau mau menganggap Quenu suci ya. Tapi Quenu itu lebih ke arah innocent dan naif. Seseorang yang dikendalikan oleh pasangannya yang lebih cerdas.

Sebagai tokoh utama, Florent adalah tokoh yang pahit. Menjalani banyak kepahitan hidup. Salah satu orang yang harus membuang mimpi dan ambisinya demi kehidupan orang lain yang tiba-tiba menjadi tanggungannya. Terbuang. Kepahitan Florent masih terbawa bahkan ketika seharusnya dia punya kesempatan untuk mempunyai hidup baru yang lebih makmur dan bahagia. Kepahitannya dan ambisi yang tak terwujud mendorongnya untuk melawan politik yang sebetulnya baik-baik saja. Tapi sama seperti Quenu, kebaikan hatinya terlalu naif. Florent tidak bisa melihat niat di balik kata-kata bersayap yang dilontarkan orang-orang. Dia juga gampang dimanfaatkan oleh orang-orang.

Tapi tokoh-tokoh lainnya yang berhubungan dengan Les Halles juga tidak ada yang loveable. Semuanya punya intriknya masing-masing, dan intriknya banyak yang kejam. Gosip-gosip tidak benar. Pertengkaran, persaingan, culas, dan banyak lagi yang lain.

Tapi terlepas dari tokoh-tokohnya yang tidak bisa dijadikan panutan, ceritanya sangat menarik. Intrik-intriknya tajam. Satu hal yang membuat kami sangat kagum dengan buku ini adalah, detailnya, detailnya itu lho...luar biasa. Emile Zola bisa mendeskripsikan satu sayur dengan sangat indah dan detail. Warnanya, kesegarannya, bahkan baunya. Dia bisa menggambarkan sayur dengan sangat indah, bisa menggambarkan pejagalan dengan sangat kejam, menggambarkan keju dengan bebauannya yang tajam, menggambarkan kelicinan ikan-ikan, dan bahkan bisa menggambarkan bunga dengan percampuran kekejaman dan keindahan dengan sangat luar biasa. Hal inilah yang menjadikan buku ini sangat luar biasa. Kami kasih contoh sedikit ya, ini bagaimana ikan skate (mirip ikan pari) digambarkan di buku ini:

"ikan skate yang lebar dan pipih, bagian bawah perutnya pucat dengan pinggiran merah lembut, punggung gagah dengan tulang belakang berbenjol-benjol, berhiaskan pola marmer sampai ke ujung tulang-tulang di sirip mereka, dalam bercak-bercak semerah belerang yang bersaling-silang dengan garis-garis perunggu campuran, rangkaian warna suram mulai dari kodok jorok sampai bunga beracun"

Bisa sepanjang dan sedetail itu menggambarkan satu ikan saja. 

Buku ini punya rating Goodreads 3.92/5.00. Kalau rating pribadi kami 4.50/5.00. Bagus dan recommended banget. Kenapa tidak perfect 5.00? Yah karena tokoh-tokohnya tidak ada yang loveable, dan endingnya....hehehe...baca sendiri deh. Bagus kok.


QUOTE

"Lucu, itu--pernahkah kau berpikir, meskipun ada saja orang yang mau membelikan minuman untukmu, tidak pernah ada orang yang mau membelikanmu makanan?

~ The Belly of Paris by Emile Zola


Namun belum pernah ada keharmonisan sedemikian utuh di rumah yang begitu penuh kontras. Sang kakak makin lama makin kurus, dibakar api jiwa yang sama seperti ayahnya, sedangkan sang adik makin lama makin gemuk, seperti putra Normandia sejati; dan mereka saling menyayangi dalam persaudaraan yang mereka peroleh dari ibu mereka--wanita dengan pengabdian tak berbatas.

The Belly of Paris by Emile Zola


Quenu berkata dia sepenuhnya setuju dengan pendapat Lisa, yaitu bahwa setiap orang--laki-laki maupun perempuan--harus bekerja mencari nafkah, setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri, membiarkan orang bermalas-malasan itu jahat, dan sebagian besar ketidakbahagiaan di dunia ini disebabkan oleh kemalasan.

The Belly of Paris by Emile Zola


Les Halles adalah perut para pemilik toko, perut orang-orang kalangan menengah bawah terhormat, penuh dengan rasa puas dan sejahtera, berkilauan dalam terang matahari, dan mengumandangkan bahwa segalanya akan berakhir baik, karena orang-orang terbaik belum pernah segemuk ini.

The Belly of Paris by Emile Zola


Florent memiliki sifat begitu lembut sehingga dia hidup dalam dunia ilusi. Dia takut menyakiti perasaan adik dan adik iparnya kalau dia tidak lagi makan di meja mereka. Setelah lebih dari dua bulan, barulah dia merasakan sikap permusuhan Lisa yang terselubung; meski begitu, dia kadang-kadang masih berpikir mungkin dia keliru, bahwa Lisa tetap baik kepadanya. Sifatnya yang tidak egois membuatnya melupakan kebutuhannya sendiri; sifat ini bukan lagi kebaikan, tetapi ketidakpedulian total terhadap diri sendiri, ketiadaan kepribadian yang menyeluruh.

The Belly of Paris by Emile Zola


Apakah dia bersalah karena bertindak jahat seandainya dia yang mengkhianati Florent? Dia merasa bingung, heran dengan kemungkinan bahwa dia dituntun ke jalan yang salah oleh hati nuraninya. Surat-surat kaleng tadi jelas tampak keji. Sebaliknya, dia pergi dengan terbuka dan memberikan namanya untuk menyelamatkan semua orang. Ketika tiba-tiba teringat uang si tua Gradelle, dia menguji hati nuraninya dan menyadari bahwa kalau perlu, dia rela membuang semua uang itu ke sungai untuk menyembuhkan charcuterie dari penyakitnya. Tidak, dia tidak keji, bukan uang yang mendorongnya pergi ke polisi.

The Belly of Paris by Emile Zola


Keinginannya menyenangkan Lisa, kemurahan hatinya membuang uang hasil keringatnya, kejujurannya dalam berusaha menunaikan tugas-tugasnya, tak satu pun hal-hal ini bisa menjadi argumen yang cukup kuat untuk memaafkan pengkhianatannya terhadap prinsip-prinsipnya sendiri. Kalau dia menderita di tengah semua orang gemuk dan licin ini, itu salahnya sendiri. 

The Belly of Paris by Emile Zola

Jumat, 16 September 2022

Review Buku Traveling The Naked Traveler 2 by Trinity - Cerita Soal Cabe Aja Bisa Kocak Banget Lho

Seneng banget deh emang kalau udah baca buku traveling yang ditulis sama Trinity. Keseruannya dapet, kocak-kocaknya dapet, hikmah dan pembelajarannya juga dapet. Paket lengkap banget kaan. Di buku The Naked Traveler 2 ini kita akan diajak jalan-jalan ke Palau, sebuah negara di Macronesia, pesta adat di tambak udang, pengalaman mandi di Hamam, naik balon di Turki, dan banyak lagi jalan-jalan seru bersama sahabat-sahabatnya. Pengalamannya traveling di Indonesia juga banyak. Tapi cerita yang paling bikin kami ngakak adalah cerita soal cabai! Sebagai pecinta pedas, cerita soal macam-macam cabai ini menarik banget lho, dan tentunya jadi bikin penasaran juga pengen icip-icip aneka cabai di dunia. Masih banyak cerita-cerita lainnya yang seru-seru di buku ini.

Yang kami paling suka dari Trinity dan buku-buku travelingnya adalah gaya dia bercerita. Ceritanya ngga kaku dan selalu seru. Pasti ada aja kocaknya. Kayak cerita soal cabai aja bisa bikin kita ngakak lho. Bisa bayangin ngga kalau pas lagi nulis cerita yang situasinya emang beneran kocak? Bakalan lebih menghibur lagi kaan. Di buku kedua ini pengalaman serunya banyak, cerita liburan bareng keluarga juga ada, cerita waktu Trinity sekolah di Filipina juga ada, dan tentu saja akan selalu ada selipan-selipan cerita wejangan yang bisa membuat kita merenung juga. Pokoknya lengkap deh. Suka banget.

Mungkin ya, kalau ada sedikit kelemahan dari buku ini, itu terletak di susunan ceritanya yang terlihat random. Sekali waktu kita lagi di Palau, tapi nanti bisa ke Hanoi, terus lanjut ke Turki. Memang jadi agak berasa loncat-loncat sih ya. Tapi buat kami itu masih it's okay kok. Mungkin agak bingung awalnya, tapi lama-lama juga terbiasa sih.

Kalau di Goodreads, rating buku ini 3.84/5.00. Tapi kalau buat kami sih ratingnya 5.00/5.00, soalnya kami juga enjoy banget bacanya. Recommended lah pokoknya ya.

Buku ini cocok buat siapa aja. Apalagi buat teman-teman yang suka dengan cerita-cerita traveling atau yang memang hobinya traveling. Siapa tahu jadi menginspirasi buat ke tempat-tempat yang disebutkan di sini kan yaa. Happy reading.

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/the-naked-traveler-2-trinity


Baca Juga:

Kamis, 25 Agustus 2022

Review Novel Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie - Plot Twist Banget

Mari mereview novel Agatha Christie lagi. Kali ini Peril At End House alias Hotel Majestic. Hercule Poirot ceritanya sudah pensiun dari dunia detektif. Niatnya sih biar ada regenerasi. Tapi tentu saja, kasus-kasus tidak mengenal kata pensiun, dan kemampuan Poirot pun masih banyak dibutuhkan dimana-mana. Tapi Poirot menepis semua tawaran penyelidikan karena dia mau santai-santai saja menikmati masa pensiunnya. Poirot dan sahabatnya Hastings sedang enak-enak berlibur di Hotel Majestic hingga suatu hari mereka berdua berpapasan dengan nona cantik bernama Nick Buckley. Nick tampaknya tipe wanita yang menggampangkan segala sesuatu dan tidak terlalu menganggap serius hal-hal yang seharusnya berbahaya. Lagipula, dasar detektif, Poirot punya magnet terhadap kejahatan. Kalau Poirot tidak mau menerima kasus yang disodorkan kepadanya, maka kasus-kasus itulah yang akan mendatangi Poirot. Maka ketika Nick hampir tersengat lebah yang ternyata adalah sebutir peluru, Poirot pun mulai beraksi. Nick sudah tiga kali mendapati serangan yang mematikan. Ajaibnya dia bisa lolos dari ketiga serangan itu. Apa yang sebenarnya diincar dari Nick? Nick memang pemilik rumah besar bernama End House. Tapi hartanya tidak banyak dan rumah itu pun sudah bobrok dan digadaikan pula. Apakah setelah tiga kali si pembunuh akan menyerah? Ternyata masih ada serangan keempat yang gagal diantisipasi oleh Poirot. Tapi kali ini korbannya adalah gadis lain. Nick ajaibnya kembali lolos dari maut. Tapi bagi Poirot, satu korban sudah cukup, dia harus segera menemukan siapa pembunuhnya.

Kami suka sih sama cerita di novel ini. Seru dan cukup menegangkan. Poirot dan Hastings juga kadang-kadang bisa kocak. Teka-tekinya lumayan membingungkan. Tapi yang menyebalkan sebenarnya plot twist-nya. Ngga nyangka aja gitu kalau penjahatnya yang itu (tenang aja, kali ini kami ngga akan kasih spoiler). Belum lagi karena penjahatnya ada dua dengan motif kejahatan yang berbeda. Makin bikin ribet kan. Tapi overall seru sih.

Sisi negatif novel ini sebenarnya tidak banyak sih. Kami hanya tidak suka dengan penyelesaian ending ceritanya. Kenapa Poirot membiarkan pelakunya mengambil penyelesaian sendiri? Kayaknya keadilannya kurang gitu, secara kejahatannya sangat terencana dan bisa dibilang kejam juga.

Rating Goodreads buku ini 3.98/5.00. Bagus banget. Kalau rating pribadi kami sih, antara 3.50-4.00/5.00. Kami suka ceritanya tapi tidak terlalu setuju sih sama endingnya. Tapi overall recommended kok.

Novel ini bisa dibaca sama siapa saja yang suka cerita detektif. 

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/peril-at-end-house-hotel-majestic-by-agatha-christie


QUOTE

"Tapi Anda tidak menceritakan segala-galanya yang ada dalam hati Anda--dalam hidup Anda..."

Lambat-lambat ia berkata,

"Apakah ada orang yang bisa berbuat begitu?"

~ Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Karena, sahabatku, makin biasa-biasa saja suatu penjelasan, makin besar kemungkinannya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Dia seorang anak muda yang tertutup. Dia tak mudah memperlihatkan perasaannya. Padahal orang-orang begitulah yang sering punya perasaan paling keras.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tak menyukai cara hidup seseorang tak berarti dia tak menaruh hati pada orang itu.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tidak semua orang mau mengorek-ngorek hal yang tak ada hubungannya dengan diri kita sendiri.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Kalau pikiran kita diatur dan ditata, kita takkan lupa.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Menyimpan rahasia merupakan suatu seni yang menuntut kepandaian kita menceritakan kebohongan dengan lihai, dan kita harus memiliki kemampuan besar untuk memainkan komedi itu, dan menikmatinya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie

Selasa, 16 Agustus 2022

Review Novel Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig - Kisah Hidup Rhett Butler dan Kelanjutan Gone With The Wind

Di tahun 2018 kami sudah pernah mereview novel klasik nan legend, Gone With The Wind. Sebuah novel yang menurut kami sangat luar biasa banget. Ceritanya, tokoh-tokohnya, berhasil membuat emosi pembaca campur aduk. Tapi kalau ada satu hal yang benar-benar bikin kami sebal dengan novel tersebut adalah...endingnya! Yuppp, ending Gone With The Wind sangatlah membagongkan sekali saudara-saudara. Dramatis memang tapi jadinya gantuuunngg. Gemes banget ngga sih? Ya gemes sama Scarlett, ya sedih sama Rhett, dan pengen banget mereka bisa berakhir dengan happy ending. Nah, jadinya, waktu kami akhirnya melihat buku ini, langsung deh niat banget buat dibaca. Setengah berharap kan yaa ada kelanjutan kisah cinta Scarlett dan Rhett. Dan berharap juga kali ini bisa happy ending.

Tapi buku ini ternyata bisa memberikan lebih dari itu. Kita tidak hanya dikasih kelanjutan kisah hidup Rhett dan Scarlett, tapi kita juga dikasih kisah hidup Rhett mulai dari kecil, anak muda, hingga di masa-masa ada dan tidak ada Scarlett. Sama seperti Gone With The Wind, buku ini pun punya kesan tersendiri buat kami. Sedikit personal sih, tapi jadinya bisa relate banget dengan perasaannya Rhett. Oh iya buku ini ditulis oleh Donald McCaig dengan persetujuan dari estate Margaret Mitchell. 

Sebenarnya belum apa-apa novel ini sudah menegangkan duluan. Rhett muda ditantang berduel! Belum apa-apa urusannya sudah tentang hidup dan mati. Tapi novel ini tebal kok, jadi ya pastilah Rhett tetap hidup. Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett muda yang keras. Rhett sebenarnya berasal dari keluarga tuan tanah yang kaya raya dan terhormat. Kalau Scarlett keluarganya punya perkebunan kapas yang besar, keluarga Butler punya sawah pertanian yang besar. Tapi ayah Rhett, Langston Butler, adalah ayah yang keras dan kejam, sedangkan Rhett...adalah anak pembangkang.

Dicap anak pembangkang, tentu saja hidup Rhett tidak ada indah-indahnya. Cambukan dan pukulan adalah hal yang biasa. Rhett bahkan disuruh bekerja di sawah dan diperlakukan sama dengan budak-budak lainnya di persawahan itu. Pembangkangan Rhett bahkan berujung dicoretnya Rhett dari daftar warisan dan terusir dari rumah Butler. 

Tapi Rhett justru tidak masalah dengan semua itu. Sifat Rhett sama sekali berbeda dengan ayahnya yang kejam. Sikapnya mungkin nakal, pembangkang, bahkan licik. Tapi Rhett sebetulnya adalah orang yang penuh dengan rasa kemanusiaan, cinta, dan kasih sayang. Hidup dalam masa-masa perang saudara telah membuktikan sikap kemanusiaannya. Hubungan Rhett dengan adiknya, Rosemary, dan sahabat-sahabatnya membuktikan kasih sayangnya yang dalam. Cintanya terhadap Scarlett, tak pernah padam meskipun selalu terluka.

Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett. Dari sejak masa kecil, di tengah-tengah peperangan, hingga akhirnya masa-masa hidup bersama Scarlett.

Kisah cinta Rhett dan Scarlett adalah sebuah kisah cinta yang penuh drama tapi realistis. Mereka berdua adalah orang-orang realis yang terjebak dalam obsesi cinta mereka masing-masing. Rhett dan Scarlett hidup di masa-masa perang saudara Amerika Serikat. Kehidupan sangat berat, penuh pertumpahan darah dan kematian. Mereka berdua adalah pejuang hidup yang sangat hebat. 

Sebrengsek-brengseknya Rhett, Rhett adalah orang yang sangat penyayang dan penuh cinta. Rhett rela melakukan apa pun untuk menyelamatkan anak sahabatnya. Rhett rela menyelamatkan sahabatnya dari siksaan meskipun apa yang dia lakukan akan menyiksa dirinya sendiri. Rhett rela mengorbankan dirinya demi orang lain. Rasa cinta Rhett kepada Scarlett begitu dalam dan tulus. Meskipun Scarlett beberapa kali menikah dengan orang lain, meskipun Scarlett tak memedulikannya dan menyakitinya, meskipun Scarlett sudah menghancurkan jiwa Rhett. Rhett adalah orang yang sukses dalam hidup tapi berdarah-darah dalam cinta.

Di buku ini juga ada beberapa tokoh sentral lain yang kisah hidupnya tidak kalah dramatis dan memukau. Salah satunya adalah kisah Rosemary, adik Rhett yang sangat disayanginya. Kisah Rosemary nanti akan terhubung ke kisah Melanie Hamilton, saudara ipar sekaligus pesaing cinta Scarlett. Oh iya, ngomong-ngomong soal Melanie, di buku inilah kami mendapatkan pencerahan soal Melanie. Sesuatu yang sudah kami duga sejak kami membaca Gone With The Wind.

Di Gone With The Wind karakter Melanie digambarkan seperti karakter yang lemah, lembut, dan sangat naif. Terlalu naif malah. Seolah-olah dia tidak pernah tahu apa yang terjadi antara Scarlett dan suaminya, Ashley. Tapi sebetulnya, pada kenyataannya kan ngga mungkin kan ada istri yang senaif itu? Melanie pasti tahu tentang Scarlett dan Ashley. Nah, buku ini pun sepakat dengan pemikiran kami ternyata. Melanie tahu sebetulnya segala kebusukan Scarlett. Tapi dia memilih untuk menutup mata dan melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Di buku ini juga adala kelanjutan kisah Ashley setelah Melanie wafat.

Buku ini berlatar belakang di masa-masa Perang Saudara Amerika Serikat di tahun 1860-an dari sisi Konfederasi. Jadi masih ada perbudakan, rasisme bahkan Ku Kl*x Kl*n. Kalau misalnya pembaca tidak terlalu suka topik ini, yaa mungkin akan ngga suka juga membacanya. Karena masa-masa perang juga jadi ada cerita perangnya sedikit-sedikit.

Overall, buku ini recommended banget terutama buat teman-teman yang sebelumnya sudah membaca Gone With The Wind. Apakah harus baca Gone With The Wind dulu? Oh, pastinya doong, sebaiknya sih udah baca itu dulu ya baru dilanjut baca Rhett ini. Sebenarnya masih ada beberapa novel spin off Gone With The Wind yang lain, tapi kami belum dapet sih bukunya. Kapan-kapan kalau dapet akan kita baca dan review di sini.

Selamat membaca semua.

Buku ini masih tersedia ya di Olak Alik. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/rhett-rhett-butler-s-people-donald-mccaig


QUOTE

"Kenyataan tidak selalu menyenangkan, Jamie." 

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menyayangimu seperti aku menyayangi hidupku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Orang-orang bergerak lebih cepat di sini. Tapi bukan berarti mereka lebih bijak.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang kejam, adikku sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, di antara semua hal yang telah kulakukan di muka bumi ini, ada satu hal yang kusesali. Meninggalkanmu.

Kenanglah kakakmu ini.

Rhett

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Seringnya, keputusan spontan seperti ini bisa membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Jika ada kebajikan yang lebih buruk daripada kecantikan dan keluguan, Sir, keterusterangan adalah salah satunya. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rhett bisa bertahan menjadi orang yang tak dicintai siapa pun. Tapi ia tak bisa hidup tanpa mencintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menginginkan wanita itu lebih daripada wanita mana pun di dunia ini."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mrs. Hamilton, jangan pergi," Pria itu meletakkan tangan di dada dan berkata, "Kalau Anda pergi, tempat ini akan kehilangan cahayanya."

"Kolonel, sekarang musim dingin dan hari begitu cepat gelap. Kalau Anda membutuhkan cahaya, silakan beli saja lentera."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary Haynes berusaha keras mengesampingkan perasaannya. Kalau ia berpura-pura dengan sekuat tenaga, mungkin kebohongannya akan menjadi kenyataan dan ia bisa mencintai suaminya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Dalam kehidupan yang begitu teratur, setidaknya pasti ada satu kejadian di mana satu kebodohan bercampur dengan kebodohan lain kemudian kemudian berakhir menjadi bencana.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika seseorang yang tidak bahagia menyadari jalan yang ia tempuh saat ini, satu-satunya harapan adalah tidak melihat ke kiri atau ke kanan, tapi berjalan lurus ke depan.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Tunis, kenapa kita harus mencintai kalau harus patah hati?"

"Apa lebih baik kalau kita tidak pernah jatuh cinta?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, aku buta selama ini. Begitu buta! Aku menginginkan apa yang seharusnya tidak jadi milikku dan kehilangan saat-saat bersama anak dan suamiku..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kau mencintai wanita ini dan kita sama-sama tahu ini. Kak, kau tak akan bisa mengatasi rasa cinta. Temuilah Scarlett sekarang. Berterusteranglah padanya seperti yang biasa kaulakukan padaku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kita, keluarga Butler, tidak pernah bisa mencintai. Biasanya kita terlambat mencintai seseorang, atau salah mencintai seseorang, atau tidak bisa mencintai sama sekali. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apa kau pernah bertemu gadis yang membuatmu merasa kau tidak akan lengkap atau baik jika bersamanya?"

"Aku pernah merasa tersanjung dan sangat bahagia. Tapi, tidak, cinta tidak seperti itu."

"Kalau begitu, kau belum pernah jatuh cinta," kata Tunis Bonneau tegas. "Setidaknya belum. Karena seperti itulah cinta."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang orang yang mudah dicintai," jawab Wilkes, "sulit dihormati."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita tidak memilih pada siapa kita jatuh cinta, cintalah yang memilih kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Beberapa orang bisa mencintai tanpa perlu dicintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Perang itu kejam dan kalian tak bisa memperhalusnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Miss Scarlett, kenapa Anda begitu berkeras?"

Kenapa? Kenapa? Kalau Scarlett bimbang, kalau dirinya kehilangan semangat, kalau sekali saja ia--seperti yang kadang ia harapkan--terpuruk dan menangis, semuanya akan hilang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta menghampiri kami bagaikan badai di lautan kemudian meninggalkan kami secepat ketika dia datang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Baginya Scarlett adalah matahari dan harapan serta semua hal yang ia inginkan. Kemuraman dan kesedihan mendadak hanya jadi masa lalu.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Lebih baik pernah mencintai dan merasakan kehilangan daripada tak pernah mencintai sama sekali."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Mencintai itu memang tidak pasti. Kita mengambil risiko atas cinta setiap hari."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ya Tuhan, betapa cantiknya wanita ini. Cantik dan buta. Kalau saja Ashley mau memilikinya, kalau saja impian wanita ini terwujud, wanita ini tidak akan menginginkannya lagi. Wanita ini hanya menginginkan sesuatu yang tidak bisa digapai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita semua terpenjara oleh cinta.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika aku masih gadis, kupikir cinta bagaikan wewangian bunga. Sekarang bagiku cinta lebih seperti pemabuk yang menginginkan minuman anggur. Pemabuk itu tahu keinginannya akan menghancurkan miliknya yang berharga. Dia tahu dia akan menyesali tindakannya di kemudian hari. Tapi, dia tak bisa berhenti meminumnya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terbutakan oleh cinta. Semua pengalaman hidup, perjalanan, semua wanita yang dikenalnya--tak satu pun berhasil meredakan hasratnya akan wanita yang kini ia nikahi, yang hatinya tak mampu ia miliki.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah cinta selalu harus menjadi teka-teki?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Bonnie tahu mereka berdua mencintainya dan ia juga tahu mereka berdua saling mencintai. Jadi, kenapa mereka tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dan berhenti bertengkar?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Belle, Belle. Kau tahu hati kita tak bisa memilih siapa yang kita cintai."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kita sungguh beruntung, bukan? Bukankah lebih menyenangkan bisa mencintai daripada dicintai?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Dites moi qui vous aimez, et je vous dirai qui vous ȇtes: Katakan padaku siapa yang kaucintai dan akan kukatakan padamu siapa dirimu sebenarnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kejujuran ibarat senjata tumpul. Ibarat menggunakan gunting tanaman padahal yang dibutuhkan gunting jahit. Aku tak bisa membiarkan suamiku mengakui kesalahannya karena aku tidak akan bisa memaafkannya!

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, jauh di lubuk hatinya, kakakmu penuh kasih sayang. Sososknya sebagai pengusaha yang lihai, petualang, dan pesolek hanyalah topeng dari sosoknya sebenarnya, orang yang penuh kasih sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah ia mencintai Scarlett? Apakah ia mencintai Scarlett seperti apapun wanita itu nantinya? Apakah ia membohongi dirinya sendiri dengan mencintai bayangan wanita itu lebih daripada sosoknya yang nyata?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, apa kau tak bisa memaafkan Scarlett?"

Rhett menggeleng. "Tentu saja aku memaafkannya. Begitulah dia apa adanya. Tapi aku tak bisa memaafkan diri sendiri."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terkadang seseorang harus menyembuhkan lukanya sendiri.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Ashley," kata Rosemary lirih, "kenapa kau menceritakan ini padaku?"

"Karena aku sudah muak dengan kepura-puraan. Aku tidak akan pernah lagi menutupi perasaanku yang sesungguhnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mencintai itu berisiko, Taz. Kau mempertaruhkan jiwamu yang tak abadi."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kekecewaan seumur hidup bisa membuat seseorang menjadi berbahaya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang kupikir kita hidup di dunia ini untuk menyaksikan orang-orang pergi meninggalkan kita."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apakah kau pernah berpikir, Kak, bahwa sebenarnya laki-laki berpura-pura mengurus wanita padahal sebenarnya yang terjadi sebaliknya?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mr. Rhett tak pernah sembrono dengan orang-orang yang dicintainya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


BACA JUGA:

Selasa, 05 Juli 2022

Review Webtoon The Star Seekers with TxT (episode 4) - Mulai Mendapatkan Petunjuk Kekuatan Sihir Masing-Masing

Ending episode ketiga kemarin membawa anak-anak Star One ke Pulau Ajaib. Pulau yang katanya akan bisa melatih dan meningkatkan kemampuan sihir mereka. Manajer DK mengirim mereka ke Pulau Ajaib secara tiba-tiba. Tapi dasar memang manajer menyebalkan, Manajer DK tidak ikut ke Pulau Ajaib. Atau mungkin dia sebenernanya ikut? Manajer DK ini sebenarnya masih sosok yang misterius. Yang menyebalkan lagi, Manajer DK tidak mengirim mereka pas di Pulau Ajaib, tapi sepertinya di suatu tempat di dekat sana. 

Tempat itu sebenarnya agak aneh, pohon-pohonnya tidak biasa. Tapi di tempat itu ternyata ada sebuah tenda peramal. Wanita peramal di situ menunjukkan kepada mereka sebuah petunjuk tentang kekuatan sihir masing-masing lewat kartu-kartu tarot. Setelah memberikan petunjuk wanita peramal itu hilang begitu saja. Tendanya juga ikutan hilang. Hanya ada sebuah buku yang tertinggal. 

Tapi tentu saja mereka tidak bisa menjelajahi tempat itu dengan damai. Soule tiba-tiba diserang oleh seorang anggota kelompok misterius. Penyerang itu akan membawa Soule ke hadapan tuannya, Tuan Banya. Tapi anggota Star One yang lain tidak tinggal diam. Viken, yang kekuatan sihirnya belum muncul, melawan dengan sengit meskipun hanya menggunakan lemparan batu. Tapi keadaan sangat berbahaya. Si penyerang pun berniat membereskan yang lain dengan sihirnya. Taho melindungi Viken di detik-detik berbahaya dan jadi terluka. Taho tidak mau minggir (apa sudah pingsan?) dan tetap melindungi Viken. Di saat-saat genting seperti ini, sepertinya Viken akan mengalami ledakan sihir juga. Karena saat Viken dengan putus asa meminta bantuan, ada yang menjawab panggilannya.

Episode keempat ini sepertinya mulai intens. Kekuatan sihir anak-anak Star One mulai muncul satu per satu. Walaupun sedihnya, kemunculannya selalu dipicu oleh kejadian-kejadian yang berbahaya dan mengancam nyawa. Sepertinya di episode kelima kita akan mengetahui dengan pasti apa kekuatan sihir yang dimiliki oleh Viken. Manajer DK nih sebenernya bikin penasaran sih. Dia nih dari pihak musuh apa bukan? Kalau dia dari pihak musuh, harusnya si penyerang juga berusaha menculik Avys. Kan Manajer DK juga sudah tahu kalau Avys mengalami ledakan sihir juga sebelum ke pulau ajaib. Tapi si penyerang ternyata hanya ingin membawa Soule saja. Jadi, siapakah sebenarnya manajer DK? Di episode keempat ini juga muncul nama big boss musuhnya, Banya. Siapa dia dan kenapa dia membuat kelompok yang menyerang idol-idol grup 1? Mari kita nantikan jawabannya di episode-episode selanjutnya.



BACA JUGA:

Minggu, 03 Juli 2022

Review Trio Detektif 9: Misteri Jeritan Jam - Serunya Berburu Harta Karun

Ya ampun ngga kerasa, ternyata blog ini liburnya sebulanan yah? Huaa maaf banget. Tapi sekarang kita balik lagi tentunya dengan review baru. Kali ini dari salah satu novel remaja favorit kami, Trio Detektif. Yang mau kita review ini buku ke-9 dengan judul Misteri Jeritan Jam. Mari kita intip dulu yuk sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini sebenarnya tidak ada permintaan penyelidikan yang masuk ke Trio Detektif. Hanya saja Jupiter menemukan jam beker antik yang unik. Alih-alih bunyi alarm biasa, jam beker itu justru menjerit. Yup, menjerit dengan suara melengking yang menakutkan. Jam itu unik dan cukup menggelitik rasa ingin tahu Jupiter. Berhubung mereka sedang tidak ada penyelidikan apa-apa, jadi Jupiter juga iseng-iseng saja ingin menelusuri asal usul jam tersebut.

Awalnya sih seperti tidak ada titik terang akan asal usul jam itu. Sampai akhirnya Jupiter dkk dapat menemukan siapa pembuat jam itu, yang pada akhirnya membawa mereka ke sebuah rumah dimana ternyata, disana banyak sekali jam yang menjerit-jerit. Petualangan mereka ternyata berakhir menjadi sebuah perburuan harta karun, dengan teka-teki dan petunjuk-petunjuk misterius.

Tapi masalahnya, ternyata bukan hanya mereka yang memburu misteri jam menjerit. Ada pihak-pihak yang menginginkan harta yang sama. Mereka bahkan tega menculik Bob dan menggunakan kekerasan. Selain itu, mereka juga berjanji untuk membantu Harry mencari cara untuk membebaskan ayahnya yang dituduh terlibat pencurian lukisan berharga. 


REVIEW

Buku Trio Detektif Misteri Jeritan Jam ini lumayan beda sih ya dari seri sebelumnya yang sudah kami baca dan review di blog ini. Petualangannya lebih ke pencarian harta karun gitu. Tapi tenang aja, tetap seru dan ada aksi-aksi mendebarkannya juga pastinya. Walaupun menurut kami tidak seintens Misteri Laba-Laba Perak atau seberbahaya di Misteri Pulau Tengkorak. Rating Goodreadsnya juga bagus 3.93/5.00. Serial detektif remaja yang recommended.


BACA JUGA:

Senin, 30 Mei 2022

Review The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie - Siapakah Mr. Quin? atau Lebih Tepatnya...Apakah Mr. Quin?

Sebelum kita ke review bukunya, mari berkenalan dulu dengan Harlequin. Teman-teman mungkin lebih akrab dengan Harlequin sebagai salah satu kumpulan novel-novel roman ya. Tapi Harlequin di sini bukan yang itu. Harlequin di sini adalah salah satu karakter klasik di dunia teater. Tokoh Harlequin berawal dari teater Italia, dan dipopulerkan seorang aktor Italia, Tristano Martinelli, di Paris pada tahun 1584-1585. Harlequin ini punya ciri khas kostum kotak-kotak dan berwarna-warni. Mungkin akan terlihat mirip dengan Jester ataupun Joker. Tapi ketiganya punya esensi yang berbeda. Harlequin punya kisah roman lho. Cinta segitiga antara Harlequin, Columbina dan Pierrot. Harlequin sendiri melambangkan humor dan kesedihan, serta romantisme dan hiburan.

Nah, tokoh Mr. Harley Quin di buku ini merupakan tokoh yang digambarkan seperti Harlequin dengan penuh nuansa misterius. Pergerakan Mr. Quin juga sangat misterius dan hampir bisa dikatakan mistis. Novel ini merupakan kumpulan cerita pendek. Ada 12 cerita yang berbeda. Di setiap cerita, kita akan mengikuti Mr. Satterthwaite, seorang pria tua sosialita berselera tinggi, dalam perjalanannya sosialnya. Mr. Satterthwaite juga seorang pengamat kehidupan dan senang sekali melihat drama kehidupan. Kadang, di setiap tempat yang dikunjungi Mr. Satterthwaite ada kejadian luar biasa. Di setiap kejadian itu selalu ada Mr. Quin. Kehadiran Mr. Quin memancing Mr. Satterthwaite untuk memecahkan kasus-kasus yang yang telah lewat, yang akan terjadi, atau sebuah tragedi yang baru saja terjadi.

Kami akan memberikan sedikit ringkasan dari cerita-cerita yang ada di buku ini:

Munculnya Mr. Quin

Di cerita pertama ini Mr. Satterthwaite sedang merayakan malam tahun baru di Royston. Royston adalah sebuah rumah besar yang punya sejarah tragis dan penuh misteri. Malam itu, Mr. Satterthwaite dan penghuni Royston yang lain sedang memperbincangkan misteri yang tak terpecahkan itu ketika tiba-tiba saja Mr. Quin datang. Pendekatan Mr. Quin yang berbeda dan bijak terhadap misteri Royston memancing Mr. Satterthwaite untuk dapat memecahkan misteri yang berumur tahunan itu. Tapi Mr. Satterthwaite tak hanya menyelesaikan sebuah misteri, dia juga memberikan kelegaan besar pada seseorang di sana.


Bayangan di Jendela

Mr. Satterthwaite diundang ke Greenways House. Tentu saja rumah itu juga ramai dengan tuan rumah dan tamu-tamu undangan lainnya. Tapi, diantara tamu-tamu itu ada orang-orang yang seharusnya tidak diundang secara bersamaan.

Greenways House punya legendanya sendiri. Tentang kekasih dan pengkhianatan. Sayangnya, sebuah tragedi mengerikan terjadi. Ada nyawa-nyawa yang hilang. Ada tersangka pembunuhan. Tapi apakah betul dia pembunuhnya? Atau jangan-jangan ada pembunuh yang sedang berlindung di balik bayang-bayang legenda Greenways House. Sekali lagi, kedatangan Mr. Quin yang tiba-tiba tapi di saat yang tepat memberikan sebuah sudut pandang baru. Mr. Satterthwaite pun dapat memecahkan misteri ini dan menemukan pelaku yang sebenarnya.

 

Di Bells dan Motley

Hari itu Mr. Satterthwaite sedang mengalami berbagai nasib malang. Perjalanannya terganggu terus. Ban mobilnya bocor terus dan ini sudah yang ketiga kalinya. Mr. Satterthwaite sudah kesal sekali karena harus menunggu lagi setengah jam, sementara perjalanan mereka masih jauh. Mau tidak mau Mr. Satterthwaite terjebak sebentar di Kirtlington Mallet. Tempat itu bukan tempat yang biasa dihinggapi oleh orang seperti Mr. Satterthwaite yang perlente. Tapi setidaknya Kirtlington Mallet masih punya sebuah penginapan yang mungkin bisa menyajikan makanan yang cukup layak. Nama penginapan itu Bells dan Motley. Maka kesanalah Mr. Satterthwaite menuju sambil menunggu mobilnya diperbaiki. Lagipula, sepertinya akan ada badai juga.

Tapi tanpa disangka-sangka, ternyata di Bells dan Motley sudah ada Mr. Quin yang hari itu sedang menjadi tamu juga di situ. Tentu saja Mr. Satterthwaite sangat senang. Makanannya ternyata cukup lumayan. Mr. William Jones, sang pemilik penginapan juga ternyata orang yang ramah dan sangat supel. Dia senang mengobrol dengan tamu-tamunya. 

Mr. Sattertwaite baru ingat, dia pernah membaca tentang Kirtlington Mallet. Ada misteri hilangnya seorang Kapten. Polisi tidak bisa menemukan sang Kapten. Ada yang dituduh, tapi tidak ada bukti-bukti kuat. Akhirnya misteri ini terpaksa dibiarkan tak terpecahkan. Tapi dengan kehadiran Mr. Quin dan Mr. Satterthwaite sepertinya misteri ini bisa menemui titik terangnya. Agar seseorang akhirnya bisa membersihkan nama baiknya, dan memberikan kebahagiaan untuk seorang lagi.


Tanda di Langit

Kali ini Mr. Satterthwaite menghadiri sebuah sidang pembunuhan. Kasus sudah diputuskan dan terdakwa dinyatakan bersalah. Tapi entah kenapa ada yang mengganjal. Mr. Satterthwaite sebenarnya tidak suka dengan kasus-kasus biasa seperti ini. Tapi  Mr. Satterthwaite mengenal korbannya secara pribadi. Sambil memikirkan kasus itu, Mr Satterthwaite masuk ke restoran langganannya, Arlecchino. Sebuah restoran kecil tapi sangat eksklusif dan mahal. Sesuai dengan selera Mr. Satterthwaite. Mr. Satterthwaite sedang menuju ke meja langganannya yang ternyata sudah terisi oleh tak lain dan tak bukan, Mr. Quin. Mr Satterthwaite pun sangat gembira dan langsung bergabung. Kasus pembunuhan itu pun langsung jadi bahan pembicaraan. Seperti biasa, Mr. Quin menjadi pendengar yang baik dan Mr. Satterthwaite menjadi pengamat super yang sangat detail. Usulan Mr. Quin kadang selalu mengejutkan. Ternyata ada saksi yang hilang, dan Mr. Satterthwaite pun memburunya hingga ke Kanada. Awalnya seperti tidak ada hasilnya. Tapi sekali lagi, Mr. Quin memberi sedikit petunjuk. Mr. Satterthwaite sudah punya semua faktanya, dia hanya harus menyusunnya dengan benar.


Rahasia Si Bandar Kasino

Mr. Satterthwaite punya kegiatan rutin tahunan yang menyenangkan. Saat ini dia sedang menikmati matahari di Monte Carlo. Tapi kali ini dia sedikit kecewa. Karena beberapa perubahan, sekarang semua orang bisa menikmati hal-hal yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan dan kaum kelas atas. Mr. Satterthwaite merindukan dikelilingi oleh para bangsawan, para pangeran dan putri. Dia suka drama kehidupan di kalangan kelas atas. Tapi meskipun banyak keluh kesah, toh di antara orang-orang biasa masih ada seorang Countess yang cukup menarik perhatian. Ada drama menarik antara sang Countess yang anggun dengan seorang pemuda Amerika. Tentu saja ada tambahan nona muda yang masih berapi-api yang memandang sang Countess dengan garang. 

Mungkin Mr. Satterthwaite terlihat seperti orang yang enak diajak berbicara dan mencurahkan segala isi hati, pada akhirnya ia pun terseret ke dalam pusaran drama mereka bertiga. Mr. Quin pun ternyata juga sedang berada di sana, dan Mr. Satterthwaite sangat senang dan mengajaknya bergabung. Tapi diantara kecurangan di meja kasino dan makan malam bersama, ternyata ada rahasia-rahasia kehidupan yang terungkap. Sebuah drama yang menyedihkan.


Laki-Laki dari Laut

Mr. Satterthwaite sedang merasa tua. Maksudnya, dia memang sudah cukup tua, tapi baru kali ini dia betul-betul merasa tua dan capek. Dia juga heran kenapa dia sampai berjalan-jalan ke pulau ini. Pulau yang tidak kenal siapa Mr. Satterthwaite dan teman-teman sosialitanya. Tapi pulau itu juga punya sebuah rumah di atas tebing. Sebuah rumah putih berkerai hijau yang tertutup rapat bernama La Paz. Mr. Satterthwaite senang dengan kebun rumah itu dan sebetulnya cukup tertarik dengan rumah yang kelihatan misterius itu. Dia suka mengarang-ngarang sendiri kisah rumah itu.

Awalnya Mr. Satterthwaite tidak bertemu dengan Mr. Quin. Tapi seorang pemuda tampaknya pernah bertemu dengannya di malam sebelumnya. Menggagalkan niat apa pun yang ada di dalam diri pemuda itu terhadap tebing-tebing dan laut. Malam ini, dia bertemu dengan Mr. Satterthwaite sehingga dia terpaksa mengurungkan niatnya lagi. Pemuda itu jadi kesal dan akhirnya mencurahkan perasaannya pada Mr. Satterthwaite. Sebuah drama kehidupan yang mungkin akan berakhir sedih. Tetapi, di antara rumah putih itu dan cerita sang pemuda, ada yang mengusik Mr. Satterthwaite. Ada kisah apa di La Paz? Ada kisah apa di tebing-tebing ini? Mungkinkah nyawa-nyawa bisa diselamatkan? Tidak hanya satu, tetapi dua.


Suara dalam Kegelapan

Di Cannes, Mr. Satterthwaite menjadi pendengar yang baik atas keluhan-keluhan Lady Stranleigh. Lady Stranleigh khawatir terhadap putrinya, Margery, yang katanya akhir-akhir ini sering mendengar bisikan supernatural di rumah mereka, Abbot's Mede. Mr. Satterthwaite kenal banyak orang. Jadi, Lady Stranleigh pun membujuk Mr. Satterthwaite untuk membantunya dan menengok Margery di Abbot's Mede. Dalam perjalanan pulang, sekali lagi Mr. Satterthwaite bertemu dengan Mr. Quin.

Ternyata gangguan hantu itu menjadi semakin intens dan berbahaya. Sampai-sampai diadakan pemanggilan arwah. Hasilnya pun cukup mengejutkan. Tapi Mr. Satterthwaite tetap belum menemukan penyelesaian dari masalah ini. Kabar bahwa Lady Stranleigh akan segera pulang pun pada akhirnya membuat Mr. Satterthwaite menuntaskan urusannya di Abbot's Mede dan pulang ke London, meskipun dia merasa masih ada sesuatu yang mengganjal. Ia akan menyerahkan masalah Abbot's Mede kepada Lady Stranleigh sendiri. Tapi suatu kemalangan yang tidak disangka-sangka terjadi. Dalam kegalauannya, Mr. Satterthwaite mencari Mr. Quin. Sekali lagi, Mr. Quin mendengarkan serta memberikan sedikit dorongan. Mr Satterthwaite sudah punya seluruh faktanya, dia hanya perlu menyusunnya dengan benar.


Wajah Helen

Sesuai dengan kesukaannya akan hal-hal berseni dan berkelas, tentu saja Mr. Satterthwaite adalah pelanggan tetap Covent Garden. Mr. Satterthwaite senang dengan musik yang bagus dan dia biasanya punya boks sendiri tempat dia menonton pertunjukkan. Mr. Satterthwaite biasanya tidak pernah duduk sendirian. Tapi malam itu seorang Countess sudah mengecewakannya. Jadi, di terpaksa sendirian. Tapi tentu saja tidak dalam waktu yang lama. Mr. Quin ternyata juga sedang di sana. Mr. Satterthwaite gembira sekali dan langsung saja dia mengajak Mr. Quin untuk bergabung dengannya.

Banyak orang di teater. Bagi Mr. Satterthwaite yang duduk di box tentu mudah saja untuk melihat orang-orang itu dari boks-nya. Seorang nona muda dengan kepala yang cantik menarik perhatiannya. Kalau saja Mr. Satterthwaite tahu. Dia sebentar lagi akan terseret ke dalam arus drama kehidupan yang mematikan.


Harlequin yang Mati

Sebagai pecinta seni, tentu saja tidak akan aneh kalau kita menjumpai Mr. Satterthwait di sebuah galeri seni sedang melihat-lihat lukisan. Frank Bristow adalah seniman baru yang belum terkenal. Tapi toh itu tidak menghalangi Mr. Satterthwaite melihat karya-karyanya. Di antara lukisan-lukisan Frank Bristow ada satu lukisan yang membuat Mr. Satterthwaite tersentak. Judul lukisan itu Harlequin yang Mati. Lukisan seorang Harlequin yang tewas di sebuah ruangan berlantai marmer hitam putih dengan sebuah sosok di luar jendela yang menatap sang Harlequin. Sosok itu mirip sekali dengan Mr. Quin. Mr. Satterthwaite juga mengenali ruangan tempat Harlequin itu tergeletak. Itu Ruang Beranda di Charnley.

Mr. Satterthwaite berhasil membeli lukisan itu sebelum orang lain. Dia jadi ingin mengenal Bristow lebih jauh lagi. Ia pun mengundang Frank Bristow makan malam sambil mendiskusikan lukisan itu. Mendiskusikan lukisan itu berarti juga mendiskusikan tragedi di Charnley. Tapi acara makan malam yang tadinya hanya tiga orang dengan Kolonel Monckton berubah menjadi ramai. Ada dua wanita yang menginginkan lukisan itu juga. Dan tentu saja, ada Mr. Quin yang datang secara tiba-tiba dan bergabung dengan mereka.


Burung dengan Sayap Patah

Mr. Satterthwaite sedang di pedesaan. Saat itu sedang hujan dan dingin sekali. Rumah-rumah di pedesaan jarang yang sehangat rumah-rumah di London. Di rumah yang dia tempati, kebanyakan isinya anak-anak muda yang masih lincah. Empat orang sudah pergi ke perpustakaan untuk main jelangkung. Mereka mengajak Mr. Satterthwaite juga sebetulnya, tapi permainan begitu bukan seleranya. Mr. Satterthwaite tidak sabar untuk kembali ke London. Dia bahkan sudah menolak undangan Madge Keeley untuk mampir ke Laidell.

Udaranya dingin sekali, dan satu-satunya tempat hangat hanya di perpustakaan. Jadi Mr. Satterthwaite pun ke sana. Di sana anak-anak muda itu sedang seru-serunya. Tapi Mr. Satterthwaite tidak tertarik dan hanya duduk di kursi besar sambil tidur-tiduran. Hingga sebuah nama disebut, Quin. Ada pesan untuk Mr. Satterthwaite...Laidell. Tanpa menunda-nunda Mr. Satterthwaite membatalkan kepulangannya ke London dan pergi ke Laidell. 

Di Laidell yang ternyata tengah penuh tamu sepertinya akan terjadi sebuah drama kehidupan. Apakah dramanya akan mematikan? Bisakah Mr. Satterthwaite menemukan kebenarannya. Kali ini tanpa kehadiran langsung Mr. Quin.


Ujung Dunia

Kali ini Mr. Satterthwaite menemani seorang duchess super pelit ke Corsica. Sebenarnya Corsica bukanlah tempat favorit Mr. Satterthwaite, apalagi dengan perjalanan yang tidak nyaman. Tapi Mr. Satterthwaite juga sombong. Duchess of Leith adalah seorang duchess sejati. Dan Mr. Satterthwaite sangat menyukai orang-orang kelas atas. Di sana ada keponakan perempuan Duchess of Leith yang seorang seniman. Namanya Naomi. Lukisan-lukisan Naomi sedikit mengerikan tapi toh ada yang disukai Mr. Satterthwaite, jadi dia membelinya juga satu. Tapi lukisan-lukisan itu bukan selera sang duchess. Terlalu boros tinta.

Sang duchess sangat pelit. Dia ingin berjalan-jalan tapi tidak mau mengeluarkan uang untuk menyewa mobil. Mobil Naomi terlalu tua untuk mereka bertiga. Tapi tentu saja sang Duchess menemukan solusinya. Di sana kebetulan ada Mr. Tomlison, seorang hakim India yang sudah pensiun. Selanjutnya kan tinggal masalah bersosialisasi saja.

Acara jalan-jalan itu pun dilaksanakan. Mr. Tomlison pun ikut serta. Tapi Mr. Satterthwaite tidak ingin naik di sedan itu bersama sang duchess. Sayangnya, Naomi pun menolak Mr. Satterthwaite mentah-mentah. Alasannya kenyamanan dan keamanan. Tapi sepertinya ada alasan lain yang disembunyikan Naomi. Meraka pun jalan-jalan berkeliling hingga terus menanjak hingga ke puncak dunia, Coti Chiaveeri. Dan tanpa di sangka-sangka, di sana ada Mr. Quin yang sedang duduk di sebuah batu besar dengan wajah menghadap ke laut. 

Naomi tampak ketakutan dengan Mr. Quin, terutama matanya. Mr. Quin tampaknya tahu niat Naomi. Hujan salju yang tiba-tiba turun memaksa mereka ke sebuah pondok untuk berteduh. Di sana, sebuah rahasia terungkap. Sebuah rahasia yang akan membebaskan jiwa-jiwa yang tersiksa.


Jalan Harlequin 

Mr. Satterthwaite tidak tahu apa yang menyebabkan dia masih mau bertamu dan menginap di rumah keluarga Denman. Keluarga Denman bukan dari kalangan yang dia sukai. Dia pun selalu jemu jika bertamu ke sana. Tapi toh dia selalu kembali lagi kesana. Kali ini juga begitu. Tapi mungkin, samar-samar Mr. Satterthwaite tahu alasannya. Ada satu ruangan di rumah itu yang mengusik hatinya, ruang duduk pribadi Mr. Denman.

Saat Mr. Satterthwaite sampai, Mr & Mrs Denman sedang latihan untuk pertunjukkan tarian saat pesta topeng di tempat Lady Roscheimer. Selama Mr & Mrs Denman pergi, Mr. Sattertwaite bebas berkelana kemana saja. Saat berjalan-jalan di taman, Mr. Satterthwaite menemukan sebuah pintu di dinding. Pintu tidak terkunci dan di baliknya ada sebuah jalan, jalan pedesaan kecil yang indah. Nama jalan itu, Jalan Harlequin. Dan Mr. Satterthwaite pun bertemu dengan Mr. Quin di jalan itu.

Kalau ada Mr. Quin berarti akan ada sebuah drama kehidupan. Entah duka, cinta, atau ... kematian. Pertunjukkan tarian yang akan diselenggarakan nanti adalah tarian Harlequin. Kisah cinta antara Harlequin, Columbina, dan Pierrot. Ketika penari utama yang menjadi Harlequin dan Columbina mengalami kecelakaan dan tidak bisa menari, banyak rahasia-rahasia yang mulai terbongkar satu persatu. Saat Mrs. Denman dan Mr. Quin menjadi penari pengganti Columbina dan Harlequin, tarian menjadi terasa magis. Siapa sebenarnya Mrs. Denman? Siapa sebenarnya Mr. Quin? Misteri apa yang tersimpan di Jalan Harlequin?


REVIEW

Cerita-cerita di novel ini bagus-bagus banget. Novel ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus. 3.73/5.00 bintang. Rating pribadi kami sendiri 4.50/5.00 bintang. Kami suka banget sama cerita-ceritanya. Memang ada beberapa cerita yang menurut kami kayaknya mudah ketebak ya kasusnya. Tapi cara pembawaan ceritanya yang menarik menjadikan ceritanya tetap enak diikuti sampai selesai. Buku ini recommended banget sih.

Kami juga suka dengan tokoh Mr. Satterthwaite yang meskipun sosialita abis tapi kayaknya juga orang yang seru dan enak dijadikan teman curhat. Mr. Quin adalah tokoh yang sangat misterius dan unik. Sampai di cerita terakhir, apakah Anda bakal percaya kalau Mr. Quin itu manusia? Tapi Mr. Quin pasti manusia, karena banyak yang bisa melihatnya dan berinteraksi dengannya. Tapi...Anda yakin Mr. Quin manusia? Atau Mr. Harley Quin seperti asal namanya ... adalah tokoh sang iblis...

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Klik link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-mysterious-mr-quin-mr-quin-yang-misterius-by-agatha-christie


QUOTE

"Pada saat tertimpa stres berat, otak cenderung menaruh perhatian pada hal-hal kurang penting, yang malahan teringat terus sesudahnya, terpicu oleh stres berat yang dialami waktu itu. Yang diingat mungkin hal-hal kecil yang tidak ada artinya, seperti corak kertas pelapis dinding, tapi hal itu tak pernah terlupakan ."

~ The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Gagasan Anda memang aneh," kata Mr. Satterthwaite pelan. "Bahwa kita bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih baik setelah lewat waktu."

"Semakin lama waktu yang lewat, semakin jelas segalanya terlihat. Kita dapat melihat setiap kejadian pada tempatnya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Asal-usul selalu penting,"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Suatu kejadian hanya bisa berlalu kalau sudah diselesaikan," sahut Mr. Quin.

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Pikiran hanya menjadi milik orang yang bersangkutan," kata Mr. Satterthwaite. "Tak seorang pun bisa mengubah atau memengaruhinya, kecuali Anda sendiri. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Kadang-kadang kita melihat sesuatu dengan lebih jelas sepuluh tahun sesudahnya ketimbang ketika kita melihatnya waktu itu."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Saya rasa kalau dalam hidup ini kita pernah mengalami sesuatu yang sangat mengenaskan dan nyaris tak tertahankan, kita mungkin bisa seperti itu. Kita akan melarikan diri dari dunia nyata dan bersembunyi dalam dunia kita sendiri, dan setelah beberapa saat, kita jadi tidak bisa kembali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tidak begitu. Anda membuat saya melihat segalanya--segalanya yang semestinya dapat saya lihat dari dulu, yang sebenarnya sudah saya lihat, tapi tidak mengetahui maknanya ketika melihatnya."

"Kedengarannya pelik sekali," komentar Kolonel Monckton.

"Sesungguhnya tidak," kata Mr. Quin. "Masalahnya adalah kita tidak puas dengan cuma melihat-lihat saja. Kita cenderung punya kesan yang salah atas apa yang telah kita lihat."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Janganlah terlalu memikirkan kesan apa yang akan Anda timbulkan pada diri orang lain, dengan begitu saya rasa Anda akan lebih bijaksana dan bahagia. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tapi berdasarkan pengalamanku, tak seorang pun bisa mengenali seseorang sedalam-dalamnya. Itulah salah satu daya tarik dan keunikan hidup."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Banyak hal terlihat indah," kata Mr. Satterthwaite, "sebelum kita sampai padanya. Sesungguhnya, banyak hal paling jelek di dunia ini kelihatannya indah sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Apa yang sebenarnya bisa diketahui seseorang?" tanyanya. "Hanya sedikit--sedikit sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Selama sepuluh tahun saya hidup dengan pria yang saya cintai," kata Anna Kharsanova. "Sekarang saya akan pergi pada pria yang selama sepuluh tahun telah mencintai saya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"... . Kita memang selalu mencarinya--seorang kekasih yang sempurna dan abadi. Kita selalu mendengar musik Harlequin. Tak seorang pun pernah puas dengan seorang kekasih, karena semua kekasih adalah manusia belaka. Sedangkan Harlequin adalah sebuah mitos, sesuatu yang tak nyata, kecuali..."

"Ya?" kata Mr. Satterthwaite. "Ya?"

"Kecuali kalau namanya adalah... Kematian!"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


Baca Juga:

Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.