Selamat datang di review buku kedua dari seri Benedict-Savant, Stealing Phoenix. Dari awal kami bisa bilang bahwa, buku ini lebih bagus dan menarik dibandingkan buku pertamanya, Finding Sky. Mungkin karena udah jauh banget kali ya dari kesan Twilight. Plot ceritanya juga menurut kami cukup fresh. Seperti buku pertamanya, Stealing Phoenix ini juga buku bacaan paranormal romance remaja yang ringan. Tapi, meskipun ringan, buku ini juga cukup seru.
Stealing Phoenix menceritakan kehidupan seorang gadis, Phoenix Corrigan, atau biasa dipanggil Phee. Phee ini hidup di sebuah komunitas savant penjahat yang dikepalai oleh seorang savant yang disebut sebagai Sang Peramal. Suatu hari, Phee ditugaskan untuk mencuri dari sebuah rombongan pelajar. Targetnya tak lain dan tak bukan adalah...Yves Benedict.
Berbeda dengan Sky yang tak tahu kalau dirinya savant, Phee ini sudah memahami dirinya savant, dan biasa memanfaatkan talentanya untuk memuluskan aksi pencuriannya. Phee bisa membekukan momen untuk sesaat, dan itulah yang dia lakukan saat mencuri barang-barang Yves. Tapi tanpa disangka oleh Phee, Yves yang juga seorang savant tidak sepenuhnya membeku. Yves melihat Phee beraksi dan dia murka. Phee yang panik langsung kabur dengan barang jarahannya. Sedangkan Yves yang murka langsung membakar barang-barangnya yang dijarah oleh Phee, meninggalkan Phee tanpa barang jarahan apapun dan tangan yang terluka.
Phee pulang dengan tangan kosong dan harus menghdapi konsekuensinya. Ternyata mencuri dari Yves adalah sesuatu yang penting, sehingga meskipun gagal, Phee harus sekali lagi mencoba mencuri darinya. Kali ini Phee menyamar sebagai salah satu peserta seminar dan membuntuti Yves. Ketika akan melancarkan aksinya, Phee lagi-lagi gagal. Kali ini lebih parah, dia tertangkap oleh Yves.
Yang tidak disadari oleh Phee tapi disadari oleh Yves adalah bahwa mereka ternyata adalah pasangan jiwa. Sementara Yves sangat gembira, Phee justru bahagia sekaligus sedih. Phee yang merasa asal usulnya tidak jelas dan berasal dari komunitas savant penjahat tidak pantas untuk Yves. Phee juga tidak mungkin bisa lolos begitu saja dari komunitas. Belum lagi ternyata Sang Peramal punya alasan tersendiri kenapa dia mengincar Yves.
Ujian Yves dan Phee sebagai pasangan jiwa cukup berat. Bagaimana nasib Phee yang dijadikan umpan oleh Sang Peramal untuk mendapatkan Yves? Bagaimana cara Yves dan Phee untuk lolos dari cengkeraman Sang Peramal serta komunitas savant penjahat?
Kami merekomendasikan banget buku ini, karena selain seru, buku ini juga ringan dan humornya cukup menghibur.
Buku ini saat ini masih tersedia di tokopedia kami. Untuk yang ingin link shopee, bisa menghubungi kami terlebih dahulu ya.
Link Tokopedia: https://www.tokopedia.com/olakalik/stealing-phoenix-by-joss-stirling
Quote
Orang bisa banyak belajar asalkan mau.
~ Stealing Phoenix by Joss Stirling
Tidak cemas itu lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.
~ Stealing Phoenix by Joss Stirling
Kurasa pencipta kita cerdas karena memikirkan urusan pasangan jiwa ini, karena dia menjodohkan kita bukan dengan apa yang kita inginkan melainkan apa yang kita butuhkan.
~ Stealing Phoenix by Joss Stirling
Lebih baik mendengar jawabannya walaupun buruk daripada dibiarkan bertanya-tanya.
~ Stealing Phoenix by Joss Stirling
Cari Review Buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar