The Whisper Man bercerita tentang ayah dan anak, Tom Kennedy dan Jake, yang tiba-tiba saja ditinggal meninggal oleh istri dan ibunya. Untuk mengobati rasa duka, mereka memutuskan untuk pindah ke sebuah kota kecil bernama Featherbank. Mereka berharap, dengan tinggal di kota baru, dan di rumah yang baru, mereka bisa memulai hidup yang baru dan menghilangkan duka.
Featherbank sendiri sebenarnya punya masa lalu yang kelam. Lima belas atau dua puluh tahun yang lalu, terjadi pembunuhan berantai. Lima anak laki-laki diculik dan dibunuh. Pembunuhnya dikenal dengan sebutan "The Whisper Man". Tapi, karena pembunuhnya sudah tertangkap dan kejadiannya pun sudah sangat lama, Tom pun tidak terlalu mengkhawatirkan masalah ini.
Hingga pada suatu hari, seorang anak laki-laki menghilang. Jake pun mulai bertingkah aneh. Jake bilang, dia mendengar ada yang berbisik-bisik di jendela...
Sinopsisnya menjanjikan cerita yang penuh dengan ketegangan. Quote-quote yang diberikan di buku ini juga lumayan bikin bulu kuduk merinding.
It's not going to be easy, and I need to start with an apology. Because over the years I've told you many times that there's no such thing as monsters.I'm sorry that I lied.
If you leave a door half open, soon you'll hear the whispers spoken.If you play outside alone, soon you won't be going home.
If your window's left unlatched, you'll hear him tapping at the glass.If you're lonely, sad, and blue, the Whisper Man will come for you.
The Whisper Man ini merupakan buku pertamanya Alex North dengan genre Thriller/Kriminal. Novel ini multi-POV (multi Point of View), alias punya sudut pandangnya banyak. Mirip-mirip novel The Infinite Sea karangan Rick Yancey. Ada sudut pandang Tom, sang ayah; ada sudut pandang dari Jake, sang anak; ada sudut pandang Detektif Amanda Beck, detektif yang menangani kasus penculikan The Whisper Man yang terbaru; serta sudut pandang Detektif Pete Willis, detektif yang menangani kasus dan menangkap The Whisper Man dua puluh tahun yang lalu.
Novel ini menjanjikan ketegangan dan plot twist yang sulit ditebak. POV yang berpindah-pindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya juga menjadikan kita semakin bertanya-tanya, siapakah sebenarnya pembunuhnya kali ini? Kabarnya sih ya, Russo bersaudara, yang kemarin menyutradarai film Avangers: Endgame, sudah membeli hak untuk menjadikan novel ini sebagai film layar lebar.
Buku ini menerima banyak bintang 5 dan bintang 4, sekitar 2000an lebih lah. Yang memberikan bintang 1 ya juga ada, sekitar 30 orang. Kalau kita baca-baca sih ya, ada beberapa alasan kenapa mereka tidak suka banget sama novel ini. Pertama, ada yang bilang novel ini terlalu maskulin, sampai bisa dikatakan "sombong". Ada yang tidak suka karena menurut dia novel ini klise dan POV-nya menyulitkan. Kalau soal POV kami bisa paham yah, karena novel The Infinite Sea itu cukup menantang untuk dipahami kalau kita belum terbiasa dengan POV dan timeline yang berganti-ganti maju mundur. Beberapa juga mengharapkan buku ini untuk lebih seperti novel yang mendetail dari sisi prosedural kepolisiannya. Beberapa ada juga yang kayaknya salah kasih bintang, karena dia kasih bintang 1 tapi reviewnya bilang kalau dia suka dengan novelnya.
Kalau menurut teman-teman sendiri gimana? Ada yang sudah baca novel ini? Silahkan diskusi di kolom komentar di bawah ya ^_^
-----
Buku ini tersedia di:
1. Bookdepository