Jujur ya, sampai saat ini, kami lagi tidak tertarik mereview novel roman. Lagi ngga pengen aja mereview kisah cinta yang pure romansa gitu. Kalaupun roman, pengennya roman tapi ada twist-nya, misalnya paranormal romance, atau cerita detektif kayak buku Deadly Night karangan Heather Graham ini.
Awalnya sempet males juga, soalnya buku ini ada di bawah label Harlequin yang sudah pasti terkenal karena novel-novel romantisnya. Tapi ternyata Deadly Night ini beda, dia memberikan sentuhan supernatural dan thriller di dalamnya. Kalau dari segi plot secara garis besar, sebenarnya Deadly Night sama seperti The Killing Kind yang baru kita review di post sebelumnya. Mirip-mirip. Sama-sama ada unsur supernaturalnya, sama-sama pembunuhan, sama-sama cerita detektif. Tapi, Deadly Night ini menurut kami lebih ramah pembaca, lebih easy reading, semua orang bisa baca.
Coba kita liat plotnya yah. Oh iya, Deadly Night ini buku pertama dari Seri The Flynn Brothers Trilogy.
Jadi ceritanya, Flynn bersaudara, Aidan, Jeremy, dan Zachary tiba-tiba saja mendapatkan warisan sebuah rumah perkebunan tua di New Orleans dari seorang kerabat jauh yang mereka pun tidak mengenalnya. Rumah perkebunan ini penuh dengan sejarah dari masa perang saudara. Oh iya, Flynn bersaudara ini juga punya kantor detektif swasta. Aidan adalah anak tertua.
Sebelum Aidan sempat melihat-lihat rumah perkebunan tua warisan mereka, Aidan menemukan tulang manusia di pinggir sungai. Meskipun Aidan meminta diselidiki, para polisi dan petugas koroner skeptis. Masalahnya, New Orleans masih kacau balau karena sisa-sisa badai katrina. Tulang bisa saja ditemukan karena kuburan yang terganggu akibat badai. Banyak orang hilang atau korban badai. Kepolisian dan petugas koroner sangat sibuk. Tapi ternyata, Aidan sekali lagi menemukan tulang manusia, di properti barunya, di rumah perkebunan.
Rumah perkebunan ini sebelumnya ditempati oleh Amelia, karena sudah tua dan sendirian, pada masa-masa terakhirnya Amelia ditemani dan dirawat oleh Kendall Montgomery, seorang pemilik toko suvenir sekaligus seorang pembaca kartu tarot...yang tidak percaya pada indra keenamnya sendiri. Kendall merasa rumah tua itu berhantu, tapi dia sendiri skeptis, Aidan apalagi, padahal tanpa Aidan sadari dia sendiri sudah melihat salah satu hantu di rumah tersebut.
Pada suatu hari, ketika sedang meramal seorang turis, Kendall mendapatkan firasat mengerikan. Dia tidak percaya, tapi perasaan takut itu terus menghantuinya. Firasat seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi pada Kendall, tapi dia selalu menampiknya. Dia tidak percaya kalau dia punya indra keenam, dan dia pikir dia hanya berhalusinasi ketika kartu kematian menjadi hidup dan mentertawakannya. Tapi kali ini dia tak bisa mengabaikannya. Dengan bantuan Aidan, Kendall berusaha mencegah hal buruk terjadi pada gadis turis itu.
Tapi siapa sangka tindakan Kendall malah membuat dirinya diincar. Kendall dan Aidan menjadi ancaman bagi sang pembunuh, dan harus disingkirkan. Ada sesuatu yang lebih sinis di rumah perkebunan selain hantu-hantu itu. Sesuatu yang lebih berbahaya. Kenyataan yang lebih menakutkan.
Deadly Night ini menurut kami punya porsi thriller, supernatural dan romance yang seimbang. Kalau dibandingkan The Killing Kind, novel itu lebih berat di thrillernya. Supernatural dan romansanya hanya bumbu saja. Kalau Deadly Night ini tegang-tegang thriller detektifnya dapet, merinding supernaturalnya dapet, romansanya juga dapet banget. Jangan lupa, Deadly Night ini juga lebih easy reading. Menurut kami buku ini bagus. Oke banget buat yang suka genre thriller detektif, supernatural. Bumbu romannya juga oke. Saat review ini ditulis buku ini dapet rating Goodreads 4.05 bintang dari 5 Bintang. Ratingnya bagus.
Buku ini masih tersedia untuk dipesan ya kak. Bisa langsung ke link tokopedia kita di link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/deadly-night-malam-mematikan-by-heather-graham
Teman-teman sudah membaca buku ini juga? Gimana tanggapannya? Silahkan berikan komentarnya yah.
Quote
Pikiran adalah kombinasi menakjubkan antara logika dan imajinasi; tugas logikalah untuk mengambil alih saat imajinasi menjadi terlalu berlebihan.
~ Deadly Night ( Malam Mematikan) by Heather Graham
"Bukan kepercayaan orang lain yang menggangguku, tapi orang yang mempermainkan kepercayaan orang lain."
~ Deadly Night ( Malam Mematikan) by Heather Graham
Namun, aku tahu sesuatu--bahwa penampilan bisa menyukseskan atau menggagalkan suatu pertunjukan.
~ Deadly Night ( Malam Mematikan) by Heather Graham
"Saat menemui jalan buntu, kau harus memutar balik dan menemukan rute baru,"
~ Deadly Night ( Malam Mematikan) by Heather Graham
Cari Review Buku
Jumat, 21 Februari 2020
Rabu, 19 Februari 2020
The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly - Bukan Untuk yang Phobia Laba-Laba
Hallo para pecinta novel thriller dan supernatural, ini ada buku yang pas banget untuk teman-teman semua. The Killing Kind karya John Connolly ini merupakan novel yang memadukan thriller pembunuhan serta supernatural ke dalamnya. Berat di unsur thrillernya sih sebetulnya. The Killing Kind ini adalah buku ke-3 dari seri Charlie Parker
Oh iya, kita punya peringatan sedikit nih soal buku ini:
Oh iya, kita punya peringatan sedikit nih soal buku ini:
- Buku ini tidak cocok untuk teman-teman yang phobia laba-laba.
- Agak gore sedikit pembunuhannya. Kejam.
Kita bagi sinopsisnya sedikit ya.
Grace Peltier, seorang mahasiswa yang sedang di tengah-tengah penelitian tesisnya ditemukan tewas bunuh diri di mobilnya. Tapi kematiannya mengandung kecurigaan, bahwa Grace sebenarnya dibunuh. Detektif Charlie Parker, yang rupanya juga mantan kekasih Grace pada masa mudanya, disewa oleh ayah Grace untuk menyelidiki kebenaran tentang kematian putrinya.
Tapi siapa yang sangka, kematian Grace terkait erat dengan penelitian yang sedang dikerjakannya. Hal-hal yang seharusnya tetap terkubur, malah digali pelan-pelan oleh Grace. Hingga puncaknya, demi kebenaran, Grace mencuri sebuah artefak yang akan menjadi bukti kebenaran atas semua peristiwa naas yang terjadi. Artefak yang kemudian menyeret Grace ke kematiannya.
Charlie Parker berusaha mencari kebenaran tentang kematian Grace. Semua hal menjadi sulit ketika hampir semua orang menutup mulutnya karena ketakutan, bahkan para kriminal. Ancaman demi ancaman datang hingga ke rumah pribadinya. Charlie berhadapan dengan pembunuh kejam, dan sinting. Pembunuh yang menggunakan laba-laba beracun sebagai alat penyiksaan dan pembunuhan. Pembunuh yang menyebut dirinya sebagai Mr. Pudd. Mr. Pudd mulai membunuh para kriminal yang bisa membocorkan tentang dirinya kepada Charlie. Dia juga mencari mati-matian artefak yang dicuri oleh Grace, meninggalkan jejak pembunuhan di sepanjang jalurnya.
Sanggupkah Charlie mengungkapkan kebenaran? Apa sebetulnya artefak yang dicuri Grace? Bagaimana cara menghentikan Mr. Pudd yang kejam?
The Killing Kind ini adalah novel thriller yang alurnya lambat dan santai tapi menegangkan. Ini bukan novel action yang full banget aksi bertarung dimana-mana sampai kita capek sendiri serasa lagi ikut bertarung. Charlie Parker adalah tokoh yang menurut kami lumayan santai (kalau bukan santai banget ya) dalam menghadapi kasusnya. Sekejam dan semengerikan apa pun itu.
Bayangin dong, ada gerombolan laba-laba beracun di kotak suratnya, tapi Charlie bisa dengan tenang dan metodis membereskan sang gerombolan laba-laba. Lalu setelah semua beres, dia kembali melanjutkan kegiatan. Di tengah-tengah penyidikan dia masih bisa kencan dan makan-makan santai bersama teman-temannya. Masih bisa nonton opera walaupun akhirnya terjadi pembunuhan juga di teater. Charlie juga tipe yang tidak melawan walaupun dipukuli, membuatnya terlihat lemah dan bikin pembaca geregetan sendiri. Padahal sih dia tidak selemah itu. Charlie juga ternyata bisa melihat arwah dan berkomunikasi dengan mereka.
Tapi jangan salah ya, meskipun Detektif Charlie Parker ini menguarkan aura santai, cerita di buku ini sesungguhnya tidak ada santai-santainya sama sekali. Mr. Pudd adalah pembunuh kejam yang menurut kami juga psikopat. Pembunuh bayaran yang disewa untuk membunuh Mr. Pudd juga tidak kalah kejamnya. Pembunuhannya juga cukup detail, dan opening buku ini mengerikan karena pembunuhannya menggunakan laba-laba beracun dengan cara yang paling mengerikan. Hiii...beneran deh ya, kalau teman-teman phobia sama laba-laba mendingan jangan baca buku ini. Soalnya adegan laba-labanya lumayan banyak juga. Bisa makin phobia nanti.
Kami rasa ketegangan semacam ini memang paling pas dipadukan dengan gaya santai dan tenangnya Charlie Parker. Jadi pembaca bisa agak istirahat sejenak dari ketegangan. Teman-teman Charlie, Angel dan Louis, serta pacar Charlie, Rachel, juga memberikan humor segar kalau sudah kumpul-kumpul santai berempat.
Saat review ini ditulis, novel ini punya rating Goodreads 4.23 bintang dari 5 bintang. Novel ini memang bagus sih. Seru, menegangkan, tapi masih enak dibaca juga, dan cukup mind blowing. Gila banget, artefak yang dicuri sama Grace memang benar-benar mengerikan.
Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis di kolom komentar yah.
Quote
Ada orang-orang yang matanya harus kauhindari, yang perhatiannya tak boleh kauarahkan kepada dirimu.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Ada sumber kegelapan di dalam diri kita semua, waduk rasa sakit, luka dan kemarahan yang bisa kita gunakan bila diperlukan. Kebanyakan dari kita jarang, bahkan tak pernah, harus memasukinya terlalu dalam. Memang sebaiknya demikian, sebab membenamkan diri di sana butuh pengorbanan, dan kau kehilangan sejumput dirimu setiap kali, sebagian kecil dari segala hal yang baik, terhormat, dan layak tentangmu.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Sebab beberapa hal seharusnya tak pernah dibiarkan memudar. Sudah semestinya dan selayaknya hal-hal itu dikenang, mendapatkan tempat di masa kini dan masa mendatang hingga menjadi bagian berharga dari tempat tersebut, sesuatu untuk disyukuri bukannya ditakuti.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Seperti predator-predator menyeramkan yang tak berwarna, masa lalu dapat melahapmu jika kau tidak hati-hati.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Itulah yang dilakukan umat manusia: mereka mencoba lalu gagal dan gagal lagi, dan mereka terus gagal sampai akhirnya mereka berhasil atau waktu habis dan mereka mesti puas dengan apa yang mereka miliki.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Sifat dasar kemanusiaan, intisarinya, adalah merasakan penderitaan orang lain layaknya penderitaan kita sendiri, dan bertindak untuk melenyapkan penderitaan itu.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Ada kemuliaan dalam kasih sayang, keindahan dalam empati, keanggunan dalam pengampunan.
~ The Killing Kind (Sang Pemangsa) by John Connolly
Rabu, 12 Februari 2020
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong - Benar-Benar Kisah Roman yang Luar Biasa...
Akhirnya...sampailah kita di jilid terakhir dari seri Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar. Jilid keempat ini tidak seintens jilid ketiga yang penuh dengan emosi dan kekesalan sama nona manja Guo Fu. Di jilid keempat ini manis pahit menjadi satu, semuanya karena cinta.
Oh ya, yang belum membaca review jilid sebelumnya, bisa cek postingan kita di link di bawah ini yah:
Pada akhirnya kita akan melihat akhir mengenaskan dari pasangan pemilik lembah tanpa cinta yang kejam dan tak punya hati. Melihat pilunya akhir seorang Li Mochou yang kejam. Biar bagaimanapun kejamnya mereka, ternyata mereka hanyalah korban dari sebuah cinta yang kejam dan memilukan.
Tetapi di buku ini juga Yang Guo dan Xiao Longnu sekali lagi berpisah. Rasa putus asa mendorong Xiao Longnu untuk meninggalkan Yang Guo, membuat perjanjian untuk berpisah selama 16 tahun, sambil meninggalkan rumput patah hati agar Yang Guo bisa menyembuhkan racun di tubuhnya. Kemana Xiao Longnu pergi? Kita tidak akan tahu sampai hampir di akhir cerita.
Selama 16 tahun Yang Guo mengembara dan berlatih meningkatkan ilmu silatnya bersama sang Rajawali Sakti. Selama 16 tahun itu juga Guo Xiang, bayi yang dari lahir sudah banyak diperebutkan penjahat, akhirnya tumbuh. Tentu saja takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali. Mereka pun sempat berpetualang bersama.
Di jilid keempat ini ternyata tidak hanya ada kesedihan karena cinta, tapi tentu saja ada cinta yang bersatu kembali. Siapa sangka ternyata si Bocah Tua Nakal, Biksu Yideng, dan Yinggu punya kisah cinta yang rumit. Dalam petualangannya, Yang Guo dan Guo Xiang pada akhirnya berhasil mempersatukan mereka yang sudah lama berpisah.
Kita juga akan melihat akhir dari seorang Hotu yang tidak punya perasaan. Serta akhir dari sang Guru Roda Emas. Yah, meskipun Guru Roda Emas juga kejam dan licik, tapi ternyata dia masih punya rasa kemanusiaan dan kebapakan terhadap Guo Xiang.
Di buku ini juga ada cerita perang besar di Xiangyang. Ini seru banget sih. Guo Jing dan para pendekar berusaha mempertahankan kota Xiangyang mati-matian dari serbuan pasukan Mongol.
Terus bagaimana dengan kisah Yang Guo dan Xiao Longnu? Pada akhirnya mereka bertemu kembali kok. Tapi kita ngga mau spoiler bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu lagi. Kita cuman bisa ngasih petunjuk: "Ternyata, apa yang terlihat hanyalah ilusi. Tetapi, hanya cinta sejati yang putus asa saja yang bisa menembus sang ilusi."
Kami kagum, sampai di jilid keempat ini kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini tetap seru dan mengharu biru. Kami juga senang membacanya karena setiap kisah ada penjelasannya. Bahkan kenapa Guo Fu benci banget dengan Yang Guo juga akhirnya ada penjelasannya. Hanya diantara hidup dan matilah akhirnya Guo Fu menyadari perasaan yang sesungguhnya.
Kalau dipikir-pikir, Yang Guo ini kayak Don Juan banget. Asal ketemu wanita muda, pasti wanitanya gampang banget naksir. Apalagi Yang Guo punya kecenderungan untuk selalu ramah dan baik hati kepada wanita-wanita ini. Tapi Yang Guo juga sangat setia kepada Xiao Longnu. Dan mungkin karena kebaikan mereka berdua ya, atau cinta yang sangat mendalam, gadis-gadis yang naksir dengan Yang Guo semuanya ikhlas Yang Guo dengan Xiao Longnu (yah, kecuali satu orang sih), gadis-gadis itu juga tak segan berkorban nyawa demi Yang Guo.
Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini banyak banget hikmah yang bisa dipetik. Kisah romantismenya bikin ambyar, kalau kata istilah jaman sekarang mah. Kisahnya penuh pengorbanan, penuh perjuangan juga. Disini juga diajarkan untuk penuh kerja keras. Karena meskipun Yang Guo berbakat, latihan yang dijalaninya juga keras. Di buku ini, antara putus asa dan harapan bercampur baur menjadi satu, mengaduk emosi banget. Sebentar bikin sedih, tapi juga ngasih harapan. Bener-bener buku yang bagus banget buat dibaca dan dikoleksi.
Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana kesannya? Silahkan komen di kolom komentar yah.
Quote
Jika di dunia ini ada budi tak dibalas, bukankah orang tak berbeda dengan binatang?
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Namun, ia juga bukan dilahirkan dengan sifat jahat. Hanya karena urusan cinta, akhirnya ia masuk ke jalan yang salah, makin lama makin tenggelam hingga akhirnya tidak dapat melepaskan diri.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Di tubuh dia ada aku, di tubuh aku ada dia, tak akan terpisah lagi.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Yang Guo bergumam, "Tanya dunia apa itu cinta?" Ia berhenti sejenak. "Tak lama sebelumnya, demi Guo Fu, Wu Bersaudara bertarung mati-matian. Tapi dalam sekejap keduanya sudah berpindah hati. Ada yang seumur hidup hanya mencintai satu orang, tapi ada juga yang seperti Gongsun Zhi dan Qiu Qianchi. Ah, tanya dunia apa itu cinta? Kata-kata ini sungguh patut ditanyakan."
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Adik Kedua, jika tak mengerti, kau jangan sembarang bicara, bukankah jadi tertawaan orang?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Langit tak menentang orang yang berjuang.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Pepatah mengatakan satu yang cepat mengalahkan tiga yang lambat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Takut apa? Katakanlah, masih lebih lega daripada menaruhnya di hati.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Orang yang berduka mengunjungi tempat yang menyedihkan, deritanya berlipat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Ilmu silat itu sendiri tidak baik dan tidak jahat, tergantung penggunaannya apakah untuk hal baik atau hal jahat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Tanya dunia apa itu cinta, yang sehidup-semati? Terbang berdua ke ujung bumi, berapa musim sayap merapuh? Nikmat gembira pahitnya berpisah, mabukkan muda-mudi. Katakan, lewati awan laksaan li, ribuan gunung senja bersalju, sendiri, siapa yang kau cari?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Banyak berpikir, roh malas; banyak berkhayal, semangat menyebar; banyak keinginan, kebijaksanaan hilang; banyak kegiatan, tubuh lelah; banyak bicara, energi gelisah; banyak tawa, hati terluka; banyak khawatir, pikiran takut; banyak gembira, keinginan meluap; banyak kesenangan, pikiran kacau; banyak kemarahan, nadi bingung; banyak kebaikan, hati kecewa; banyak kejahatan, perasaan gundah. Jika tidak dapat melepaskan diri dari 12 "banyak" ini hingga tak bersisa, seseorang tidak akan mendapat pencerahan.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Dapat dilihat orang yang hatinya baik pasti mendapat balasan yang baik.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Saat sikap intelektual bertambah, perasaan akan berkurang, menjadi datar dan tidak dapat terpengaruh.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Oh ya, yang belum membaca review jilid sebelumnya, bisa cek postingan kita di link di bawah ini yah:
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong - Serasa Nonton Satu Season Film Seri
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong - Kenapa Cinta Bisa Begitu Sulit?
- Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong - Saat Nona Manja Selalu Jadi Penyebab Masalah
Pada akhirnya kita akan melihat akhir mengenaskan dari pasangan pemilik lembah tanpa cinta yang kejam dan tak punya hati. Melihat pilunya akhir seorang Li Mochou yang kejam. Biar bagaimanapun kejamnya mereka, ternyata mereka hanyalah korban dari sebuah cinta yang kejam dan memilukan.
Tetapi di buku ini juga Yang Guo dan Xiao Longnu sekali lagi berpisah. Rasa putus asa mendorong Xiao Longnu untuk meninggalkan Yang Guo, membuat perjanjian untuk berpisah selama 16 tahun, sambil meninggalkan rumput patah hati agar Yang Guo bisa menyembuhkan racun di tubuhnya. Kemana Xiao Longnu pergi? Kita tidak akan tahu sampai hampir di akhir cerita.
Selama 16 tahun Yang Guo mengembara dan berlatih meningkatkan ilmu silatnya bersama sang Rajawali Sakti. Selama 16 tahun itu juga Guo Xiang, bayi yang dari lahir sudah banyak diperebutkan penjahat, akhirnya tumbuh. Tentu saja takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali. Mereka pun sempat berpetualang bersama.
Di jilid keempat ini ternyata tidak hanya ada kesedihan karena cinta, tapi tentu saja ada cinta yang bersatu kembali. Siapa sangka ternyata si Bocah Tua Nakal, Biksu Yideng, dan Yinggu punya kisah cinta yang rumit. Dalam petualangannya, Yang Guo dan Guo Xiang pada akhirnya berhasil mempersatukan mereka yang sudah lama berpisah.
Kita juga akan melihat akhir dari seorang Hotu yang tidak punya perasaan. Serta akhir dari sang Guru Roda Emas. Yah, meskipun Guru Roda Emas juga kejam dan licik, tapi ternyata dia masih punya rasa kemanusiaan dan kebapakan terhadap Guo Xiang.
Di buku ini juga ada cerita perang besar di Xiangyang. Ini seru banget sih. Guo Jing dan para pendekar berusaha mempertahankan kota Xiangyang mati-matian dari serbuan pasukan Mongol.
Terus bagaimana dengan kisah Yang Guo dan Xiao Longnu? Pada akhirnya mereka bertemu kembali kok. Tapi kita ngga mau spoiler bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu lagi. Kita cuman bisa ngasih petunjuk: "Ternyata, apa yang terlihat hanyalah ilusi. Tetapi, hanya cinta sejati yang putus asa saja yang bisa menembus sang ilusi."
Kami kagum, sampai di jilid keempat ini kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini tetap seru dan mengharu biru. Kami juga senang membacanya karena setiap kisah ada penjelasannya. Bahkan kenapa Guo Fu benci banget dengan Yang Guo juga akhirnya ada penjelasannya. Hanya diantara hidup dan matilah akhirnya Guo Fu menyadari perasaan yang sesungguhnya.
Kalau dipikir-pikir, Yang Guo ini kayak Don Juan banget. Asal ketemu wanita muda, pasti wanitanya gampang banget naksir. Apalagi Yang Guo punya kecenderungan untuk selalu ramah dan baik hati kepada wanita-wanita ini. Tapi Yang Guo juga sangat setia kepada Xiao Longnu. Dan mungkin karena kebaikan mereka berdua ya, atau cinta yang sangat mendalam, gadis-gadis yang naksir dengan Yang Guo semuanya ikhlas Yang Guo dengan Xiao Longnu (yah, kecuali satu orang sih), gadis-gadis itu juga tak segan berkorban nyawa demi Yang Guo.
Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini banyak banget hikmah yang bisa dipetik. Kisah romantismenya bikin ambyar, kalau kata istilah jaman sekarang mah. Kisahnya penuh pengorbanan, penuh perjuangan juga. Disini juga diajarkan untuk penuh kerja keras. Karena meskipun Yang Guo berbakat, latihan yang dijalaninya juga keras. Di buku ini, antara putus asa dan harapan bercampur baur menjadi satu, mengaduk emosi banget. Sebentar bikin sedih, tapi juga ngasih harapan. Bener-bener buku yang bagus banget buat dibaca dan dikoleksi.
Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana kesannya? Silahkan komen di kolom komentar yah.
Quote
Jika di dunia ini ada budi tak dibalas, bukankah orang tak berbeda dengan binatang?
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Namun, ia juga bukan dilahirkan dengan sifat jahat. Hanya karena urusan cinta, akhirnya ia masuk ke jalan yang salah, makin lama makin tenggelam hingga akhirnya tidak dapat melepaskan diri.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Di tubuh dia ada aku, di tubuh aku ada dia, tak akan terpisah lagi.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Yang Guo bergumam, "Tanya dunia apa itu cinta?" Ia berhenti sejenak. "Tak lama sebelumnya, demi Guo Fu, Wu Bersaudara bertarung mati-matian. Tapi dalam sekejap keduanya sudah berpindah hati. Ada yang seumur hidup hanya mencintai satu orang, tapi ada juga yang seperti Gongsun Zhi dan Qiu Qianchi. Ah, tanya dunia apa itu cinta? Kata-kata ini sungguh patut ditanyakan."
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Adik Kedua, jika tak mengerti, kau jangan sembarang bicara, bukankah jadi tertawaan orang?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Langit tak menentang orang yang berjuang.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Pepatah mengatakan satu yang cepat mengalahkan tiga yang lambat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Takut apa? Katakanlah, masih lebih lega daripada menaruhnya di hati.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Orang yang berduka mengunjungi tempat yang menyedihkan, deritanya berlipat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Ilmu silat itu sendiri tidak baik dan tidak jahat, tergantung penggunaannya apakah untuk hal baik atau hal jahat.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
"Tanya dunia apa itu cinta, yang sehidup-semati? Terbang berdua ke ujung bumi, berapa musim sayap merapuh? Nikmat gembira pahitnya berpisah, mabukkan muda-mudi. Katakan, lewati awan laksaan li, ribuan gunung senja bersalju, sendiri, siapa yang kau cari?"
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Banyak berpikir, roh malas; banyak berkhayal, semangat menyebar; banyak keinginan, kebijaksanaan hilang; banyak kegiatan, tubuh lelah; banyak bicara, energi gelisah; banyak tawa, hati terluka; banyak khawatir, pikiran takut; banyak gembira, keinginan meluap; banyak kesenangan, pikiran kacau; banyak kemarahan, nadi bingung; banyak kebaikan, hati kecewa; banyak kejahatan, perasaan gundah. Jika tidak dapat melepaskan diri dari 12 "banyak" ini hingga tak bersisa, seseorang tidak akan mendapat pencerahan.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Dapat dilihat orang yang hatinya baik pasti mendapat balasan yang baik.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Saat sikap intelektual bertambah, perasaan akan berkurang, menjadi datar dan tidak dapat terpengaruh.
~ Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong
Langganan:
Postingan (Atom)
Amazon Associates Disclaimer
Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.