~~~
"Aneh ya, kenapa buku yang dibaca berkali-kali sepertinya jadi lebih tebal?" tanya Mo ketika pada ulang tahun Meggie yang terakhir, mereka mengamati lagi buku-buku tua kesayangannya. "Seakan ada sesuatu yang tertinggal di antara halaman buku setiap kali kita menyentuhnya. Perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, suara-suara, aroma-aroma... Dan kalau bertahun-tahun kemudian kau membuka halaman-halaman itu lagi, kau akan menemukan dirimu di dalamnya, kau yang sedikit lebih muda, sedikit berbeda, seolah buku itu mengabadikanmu seperti bunga yang diawetkan, asing sekaligus akrab."
~~~
Bukankah sia-sia belaka mengingat-ingat sesuatu yang telah tiada?
~~~
Bukankah seekor ikan juga akan memilih untuk kembali ke air meskipun di sana telah menunggu makhluk air lain yang akan memangsanya?
~~~
Tapi kita berdua tahu bahwa begitu bayangan-bayangan kita menjadi kenyataan rasanya sama sekali tidak sama.
~~~
Rasanya seperti ada ganjalan di dalam hati. Kasih sayang dan perasaan bersalah tidak bisa berpadu.
~~~
Rasanya menenangkan ditemani buku kita di tempat asing.
~~~
"Jangan biarkan ketidakmampuanmu bicara membuatmu khawatir," Staubfinger dulu sering berkata kepadanya. "Orang-orang toh cenderung tidak mendengarkan."
~~~
Tidak ada tumbuhan obat untuk patah hati.
~~~
Kematian adalah dunia tanpa kata. Ketika pintunya menutup, bahkan para penyair pun akan terbungkam.
~~~
Ada kalanya kata-kata bisa terdengar indah, tapi di saat kau benar-benar membutuhkannya, kata-kata malah mengecewakanmu. Kau tidak akan pernah bisa menemukan kata-kata yang tepat, tidak pernah, dan di mana kau akan mencarinya? Hati itu sesunyi ikan, tak peduli betapa keras lidah berusaha memberinya suara.
~~~
"Buku bukan vas kaca, nyonya yang baik," kata Orpheus sembari duduk tegak di kursi. "Buku bukan benda rapuh atau hiasan. Buku ya buku! Yang paling penting adalah isinya, dan isi buku tidak akan tumpah bila kau menumpuknya menjadi satu."
~~~
Kau kehilangan apa yang kaucintai. Itulah makna kematian, di sini atau di sana sama saja.
~~~
"Bukan tintanya yang salah kalau perkamennya masih kosong!" dengus si manusia kaca.
~~~
"Kau bisa membenci seseorang dan mematuhinya pada saat bersamaan. Bukan begitu?"
~~~
Pintu-pintu yang tertutup menggugah minatnya, mengisi hatinya dengan kerinduan, tapi kemudian menghalanginya masuk.