Cari Review Buku

Kamis, 25 Agustus 2022

Review Novel Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie - Plot Twist Banget

Mari mereview novel Agatha Christie lagi. Kali ini Peril At End House alias Hotel Majestic. Hercule Poirot ceritanya sudah pensiun dari dunia detektif. Niatnya sih biar ada regenerasi. Tapi tentu saja, kasus-kasus tidak mengenal kata pensiun, dan kemampuan Poirot pun masih banyak dibutuhkan dimana-mana. Tapi Poirot menepis semua tawaran penyelidikan karena dia mau santai-santai saja menikmati masa pensiunnya. Poirot dan sahabatnya Hastings sedang enak-enak berlibur di Hotel Majestic hingga suatu hari mereka berdua berpapasan dengan nona cantik bernama Nick Buckley. Nick tampaknya tipe wanita yang menggampangkan segala sesuatu dan tidak terlalu menganggap serius hal-hal yang seharusnya berbahaya. Lagipula, dasar detektif, Poirot punya magnet terhadap kejahatan. Kalau Poirot tidak mau menerima kasus yang disodorkan kepadanya, maka kasus-kasus itulah yang akan mendatangi Poirot. Maka ketika Nick hampir tersengat lebah yang ternyata adalah sebutir peluru, Poirot pun mulai beraksi. Nick sudah tiga kali mendapati serangan yang mematikan. Ajaibnya dia bisa lolos dari ketiga serangan itu. Apa yang sebenarnya diincar dari Nick? Nick memang pemilik rumah besar bernama End House. Tapi hartanya tidak banyak dan rumah itu pun sudah bobrok dan digadaikan pula. Apakah setelah tiga kali si pembunuh akan menyerah? Ternyata masih ada serangan keempat yang gagal diantisipasi oleh Poirot. Tapi kali ini korbannya adalah gadis lain. Nick ajaibnya kembali lolos dari maut. Tapi bagi Poirot, satu korban sudah cukup, dia harus segera menemukan siapa pembunuhnya.

Kami suka sih sama cerita di novel ini. Seru dan cukup menegangkan. Poirot dan Hastings juga kadang-kadang bisa kocak. Teka-tekinya lumayan membingungkan. Tapi yang menyebalkan sebenarnya plot twist-nya. Ngga nyangka aja gitu kalau penjahatnya yang itu (tenang aja, kali ini kami ngga akan kasih spoiler). Belum lagi karena penjahatnya ada dua dengan motif kejahatan yang berbeda. Makin bikin ribet kan. Tapi overall seru sih.

Sisi negatif novel ini sebenarnya tidak banyak sih. Kami hanya tidak suka dengan penyelesaian ending ceritanya. Kenapa Poirot membiarkan pelakunya mengambil penyelesaian sendiri? Kayaknya keadilannya kurang gitu, secara kejahatannya sangat terencana dan bisa dibilang kejam juga.

Rating Goodreads buku ini 3.98/5.00. Bagus banget. Kalau rating pribadi kami sih, antara 3.50-4.00/5.00. Kami suka ceritanya tapi tidak terlalu setuju sih sama endingnya. Tapi overall recommended kok.

Novel ini bisa dibaca sama siapa saja yang suka cerita detektif. 

Buku ini bisa dipesan di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/FDcaVYSp1Lb

QUOTE

"Tapi Anda tidak menceritakan segala-galanya yang ada dalam hati Anda--dalam hidup Anda..."

Lambat-lambat ia berkata,

"Apakah ada orang yang bisa berbuat begitu?"

~ Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Karena, sahabatku, makin biasa-biasa saja suatu penjelasan, makin besar kemungkinannya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Dia seorang anak muda yang tertutup. Dia tak mudah memperlihatkan perasaannya. Padahal orang-orang begitulah yang sering punya perasaan paling keras.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tak menyukai cara hidup seseorang tak berarti dia tak menaruh hati pada orang itu.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Tidak semua orang mau mengorek-ngorek hal yang tak ada hubungannya dengan diri kita sendiri.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Kalau pikiran kita diatur dan ditata, kita takkan lupa.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie


Menyimpan rahasia merupakan suatu seni yang menuntut kepandaian kita menceritakan kebohongan dengan lihai, dan kita harus memiliki kemampuan besar untuk memainkan komedi itu, dan menikmatinya.

Peril At End House (Hotel Majestic) by Agatha Christie

BACA JUGA

Selasa, 16 Agustus 2022

Review Novel Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig - Kisah Hidup Rhett Butler dan Kelanjutan Gone With The Wind

Di tahun 2018 kami sudah pernah mereview novel klasik nan legend, Gone With The Wind. Sebuah novel yang menurut kami sangat luar biasa banget. Ceritanya, tokoh-tokohnya, berhasil membuat emosi pembaca campur aduk. Tapi kalau ada satu hal yang benar-benar bikin kami sebal dengan novel tersebut adalah...endingnya! Yuppp, ending Gone With The Wind sangatlah membagongkan sekali saudara-saudara. Dramatis memang tapi jadinya gantuuunngg. Gemes banget ngga sih? Ya gemes sama Scarlett, ya sedih sama Rhett, dan pengen banget mereka bisa berakhir dengan happy ending. Nah, jadinya, waktu kami akhirnya melihat buku ini, langsung deh niat banget buat dibaca. Setengah berharap kan yaa ada kelanjutan kisah cinta Scarlett dan Rhett. Dan berharap juga kali ini bisa happy ending.

Tapi buku ini ternyata bisa memberikan lebih dari itu. Kita tidak hanya dikasih kelanjutan kisah hidup Rhett dan Scarlett, tapi kita juga dikasih kisah hidup Rhett mulai dari kecil, anak muda, hingga di masa-masa ada dan tidak ada Scarlett. Sama seperti Gone With The Wind, buku ini pun punya kesan tersendiri buat kami. Sedikit personal sih, tapi jadinya bisa relate banget dengan perasaannya Rhett. Oh iya buku ini ditulis oleh Donald McCaig dengan persetujuan dari estate Margaret Mitchell. 

Sebenarnya belum apa-apa novel ini sudah menegangkan duluan. Rhett muda ditantang berduel! Belum apa-apa urusannya sudah tentang hidup dan mati. Tapi novel ini tebal kok, jadi ya pastilah Rhett tetap hidup. Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett muda yang keras. Rhett sebenarnya berasal dari keluarga tuan tanah yang kaya raya dan terhormat. Kalau Scarlett keluarganya punya perkebunan kapas yang besar, keluarga Butler punya sawah pertanian yang besar. Tapi ayah Rhett, Langston Butler, adalah ayah yang keras dan kejam, sedangkan Rhett...adalah anak pembangkang.

Dicap anak pembangkang, tentu saja hidup Rhett tidak ada indah-indahnya. Cambukan dan pukulan adalah hal yang biasa. Rhett bahkan disuruh bekerja di sawah dan diperlakukan sama dengan budak-budak lainnya di persawahan itu. Pembangkangan Rhett bahkan berujung dicoretnya Rhett dari daftar warisan dan terusir dari rumah Butler. 

Tapi Rhett justru tidak masalah dengan semua itu. Sifat Rhett sama sekali berbeda dengan ayahnya yang kejam. Sikapnya mungkin nakal, pembangkang, bahkan licik. Tapi Rhett sebetulnya adalah orang yang penuh dengan rasa kemanusiaan, cinta, dan kasih sayang. Hidup dalam masa-masa perang saudara telah membuktikan sikap kemanusiaannya. Hubungan Rhett dengan adiknya, Rosemary, dan sahabat-sahabatnya membuktikan kasih sayangnya yang dalam. Cintanya terhadap Scarlett, tak pernah padam meskipun selalu terluka.

Kita akan mengikuti kisah hidup Rhett. Dari sejak masa kecil, di tengah-tengah peperangan, hingga akhirnya masa-masa hidup bersama Scarlett.

Kisah cinta Rhett dan Scarlett adalah sebuah kisah cinta yang penuh drama tapi realistis. Mereka berdua adalah orang-orang realis yang terjebak dalam obsesi cinta mereka masing-masing. Rhett dan Scarlett hidup di masa-masa perang saudara Amerika Serikat. Kehidupan sangat berat, penuh pertumpahan darah dan kematian. Mereka berdua adalah pejuang hidup yang sangat hebat. 

Sebrengsek-brengseknya Rhett, Rhett adalah orang yang sangat penyayang dan penuh cinta. Rhett rela melakukan apa pun untuk menyelamatkan anak sahabatnya. Rhett rela menyelamatkan sahabatnya dari siksaan meskipun apa yang dia lakukan akan menyiksa dirinya sendiri. Rhett rela mengorbankan dirinya demi orang lain. Rasa cinta Rhett kepada Scarlett begitu dalam dan tulus. Meskipun Scarlett beberapa kali menikah dengan orang lain, meskipun Scarlett tak memedulikannya dan menyakitinya, meskipun Scarlett sudah menghancurkan jiwa Rhett. Rhett adalah orang yang sukses dalam hidup tapi berdarah-darah dalam cinta.

Di buku ini juga ada beberapa tokoh sentral lain yang kisah hidupnya tidak kalah dramatis dan memukau. Salah satunya adalah kisah Rosemary, adik Rhett yang sangat disayanginya. Kisah Rosemary nanti akan terhubung ke kisah Melanie Hamilton, saudara ipar sekaligus pesaing cinta Scarlett. Oh iya, ngomong-ngomong soal Melanie, di buku inilah kami mendapatkan pencerahan soal Melanie. Sesuatu yang sudah kami duga sejak kami membaca Gone With The Wind.

Di Gone With The Wind karakter Melanie digambarkan seperti karakter yang lemah, lembut, dan sangat naif. Terlalu naif malah. Seolah-olah dia tidak pernah tahu apa yang terjadi antara Scarlett dan suaminya, Ashley. Tapi sebetulnya, pada kenyataannya kan ngga mungkin kan ada istri yang senaif itu? Melanie pasti tahu tentang Scarlett dan Ashley. Nah, buku ini pun sepakat dengan pemikiran kami ternyata. Melanie tahu sebetulnya segala kebusukan Scarlett. Tapi dia memilih untuk menutup mata dan melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Di buku ini juga adala kelanjutan kisah Ashley setelah Melanie wafat.

Buku ini berlatar belakang di masa-masa Perang Saudara Amerika Serikat di tahun 1860-an dari sisi Konfederasi. Jadi masih ada perbudakan, rasisme bahkan Ku Kl*x Kl*n. Kalau misalnya pembaca tidak terlalu suka topik ini, yaa mungkin akan ngga suka juga membacanya. Karena masa-masa perang juga jadi ada cerita perangnya sedikit-sedikit.

Overall, buku ini recommended banget terutama buat teman-teman yang sebelumnya sudah membaca Gone With The Wind. Apakah harus baca Gone With The Wind dulu? Oh, pastinya doong, sebaiknya sih udah baca itu dulu ya baru dilanjut baca Rhett ini. Sebenarnya masih ada beberapa novel spin off Gone With The Wind yang lain, tapi kami belum dapet sih bukunya. Kapan-kapan kalau dapet akan kita baca dan review di sini.

Selamat membaca semua.

Buku ini masih tersedia ya di Olak Alik. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.com/olakalik/rhett-rhett-butler-s-people-donald-mccaig


QUOTE

"Kenyataan tidak selalu menyenangkan, Jamie." 

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menyayangimu seperti aku menyayangi hidupku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Orang-orang bergerak lebih cepat di sini. Tapi bukan berarti mereka lebih bijak.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang kejam, adikku sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, di antara semua hal yang telah kulakukan di muka bumi ini, ada satu hal yang kusesali. Meninggalkanmu.

Kenanglah kakakmu ini.

Rhett

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Seringnya, keputusan spontan seperti ini bisa membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Jika ada kebajikan yang lebih buruk daripada kecantikan dan keluguan, Sir, keterusterangan adalah salah satunya. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rhett bisa bertahan menjadi orang yang tak dicintai siapa pun. Tapi ia tak bisa hidup tanpa mencintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Aku menginginkan wanita itu lebih daripada wanita mana pun di dunia ini."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mrs. Hamilton, jangan pergi," Pria itu meletakkan tangan di dada dan berkata, "Kalau Anda pergi, tempat ini akan kehilangan cahayanya."

"Kolonel, sekarang musim dingin dan hari begitu cepat gelap. Kalau Anda membutuhkan cahaya, silakan beli saja lentera."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary Haynes berusaha keras mengesampingkan perasaannya. Kalau ia berpura-pura dengan sekuat tenaga, mungkin kebohongannya akan menjadi kenyataan dan ia bisa mencintai suaminya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Dalam kehidupan yang begitu teratur, setidaknya pasti ada satu kejadian di mana satu kebodohan bercampur dengan kebodohan lain kemudian kemudian berakhir menjadi bencana.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika seseorang yang tidak bahagia menyadari jalan yang ia tempuh saat ini, satu-satunya harapan adalah tidak melihat ke kiri atau ke kanan, tapi berjalan lurus ke depan.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Tunis, kenapa kita harus mencintai kalau harus patah hati?"

"Apa lebih baik kalau kita tidak pernah jatuh cinta?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, aku buta selama ini. Begitu buta! Aku menginginkan apa yang seharusnya tidak jadi milikku dan kehilangan saat-saat bersama anak dan suamiku..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kau mencintai wanita ini dan kita sama-sama tahu ini. Kak, kau tak akan bisa mengatasi rasa cinta. Temuilah Scarlett sekarang. Berterusteranglah padanya seperti yang biasa kaulakukan padaku."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"... Kita, keluarga Butler, tidak pernah bisa mencintai. Biasanya kita terlambat mencintai seseorang, atau salah mencintai seseorang, atau tidak bisa mencintai sama sekali. ..."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apa kau pernah bertemu gadis yang membuatmu merasa kau tidak akan lengkap atau baik jika bersamanya?"

"Aku pernah merasa tersanjung dan sangat bahagia. Tapi, tidak, cinta tidak seperti itu."

"Kalau begitu, kau belum pernah jatuh cinta," kata Tunis Bonneau tegas. "Setidaknya belum. Karena seperti itulah cinta."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang orang yang mudah dicintai," jawab Wilkes, "sulit dihormati."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita tidak memilih pada siapa kita jatuh cinta, cintalah yang memilih kita.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Beberapa orang bisa mencintai tanpa perlu dicintai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Perang itu kejam dan kalian tak bisa memperhalusnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Miss Scarlett, kenapa Anda begitu berkeras?"

Kenapa? Kenapa? Kalau Scarlett bimbang, kalau dirinya kehilangan semangat, kalau sekali saja ia--seperti yang kadang ia harapkan--terpuruk dan menangis, semuanya akan hilang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Cinta menghampiri kami bagaikan badai di lautan kemudian meninggalkan kami secepat ketika dia datang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Baginya Scarlett adalah matahari dan harapan serta semua hal yang ia inginkan. Kemuraman dan kesedihan mendadak hanya jadi masa lalu.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Lebih baik pernah mencintai dan merasakan kehilangan daripada tak pernah mencintai sama sekali."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Mencintai itu memang tidak pasti. Kita mengambil risiko atas cinta setiap hari."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ya Tuhan, betapa cantiknya wanita ini. Cantik dan buta. Kalau saja Ashley mau memilikinya, kalau saja impian wanita ini terwujud, wanita ini tidak akan menginginkannya lagi. Wanita ini hanya menginginkan sesuatu yang tidak bisa digapai.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kita semua terpenjara oleh cinta.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Ketika aku masih gadis, kupikir cinta bagaikan wewangian bunga. Sekarang bagiku cinta lebih seperti pemabuk yang menginginkan minuman anggur. Pemabuk itu tahu keinginannya akan menghancurkan miliknya yang berharga. Dia tahu dia akan menyesali tindakannya di kemudian hari. Tapi, dia tak bisa berhenti meminumnya.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terbutakan oleh cinta. Semua pengalaman hidup, perjalanan, semua wanita yang dikenalnya--tak satu pun berhasil meredakan hasratnya akan wanita yang kini ia nikahi, yang hatinya tak mampu ia miliki.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah cinta selalu harus menjadi teka-teki?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Bonnie tahu mereka berdua mencintainya dan ia juga tahu mereka berdua saling mencintai. Jadi, kenapa mereka tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka dan berhenti bertengkar?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Belle, Belle. Kau tahu hati kita tak bisa memilih siapa yang kita cintai."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kita sungguh beruntung, bukan? Bukankah lebih menyenangkan bisa mencintai daripada dicintai?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Dites moi qui vous aimez, et je vous dirai qui vous ȇtes: Katakan padaku siapa yang kaucintai dan akan kukatakan padamu siapa dirimu sebenarnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Kejujuran ibarat senjata tumpul. Ibarat menggunakan gunting tanaman padahal yang dibutuhkan gunting jahit. Aku tak bisa membiarkan suamiku mengakui kesalahannya karena aku tidak akan bisa memaafkannya!

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Rosemary, jauh di lubuk hatinya, kakakmu penuh kasih sayang. Sososknya sebagai pengusaha yang lihai, petualang, dan pesolek hanyalah topeng dari sosoknya sebenarnya, orang yang penuh kasih sayang.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Apakah ia mencintai Scarlett? Apakah ia mencintai Scarlett seperti apapun wanita itu nantinya? Apakah ia membohongi dirinya sendiri dengan mencintai bayangan wanita itu lebih daripada sosoknya yang nyata?

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Rhett, apa kau tak bisa memaafkan Scarlett?"

Rhett menggeleng. "Tentu saja aku memaafkannya. Begitulah dia apa adanya. Tapi aku tak bisa memaafkan diri sendiri."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


Terkadang seseorang harus menyembuhkan lukanya sendiri.

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Ashley," kata Rosemary lirih, "kenapa kau menceritakan ini padaku?"

"Karena aku sudah muak dengan kepura-puraan. Aku tidak akan pernah lagi menutupi perasaanku yang sesungguhnya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mencintai itu berisiko, Taz. Kau mempertaruhkan jiwamu yang tak abadi."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kekecewaan seumur hidup bisa membuat seseorang menjadi berbahaya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Kadang-kadang kupikir kita hidup di dunia ini untuk menyaksikan orang-orang pergi meninggalkan kita."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Apakah kau pernah berpikir, Kak, bahwa sebenarnya laki-laki berpura-pura mengurus wanita padahal sebenarnya yang terjadi sebaliknya?"

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


"Mr. Rhett tak pernah sembrono dengan orang-orang yang dicintainya."

Rhett - Rhett Butler's People by Donald McCaig


BACA JUGA:

Selasa, 05 Juli 2022

Review Webtoon The Star Seekers with TxT (episode 4) - Mulai Mendapatkan Petunjuk Kekuatan Sihir Masing-Masing

Ending episode ketiga kemarin membawa anak-anak Star One ke Pulau Ajaib. Pulau yang katanya akan bisa melatih dan meningkatkan kemampuan sihir mereka. Manajer DK mengirim mereka ke Pulau Ajaib secara tiba-tiba. Tapi dasar memang manajer menyebalkan, Manajer DK tidak ikut ke Pulau Ajaib. Atau mungkin dia sebenernanya ikut? Manajer DK ini sebenarnya masih sosok yang misterius. Yang menyebalkan lagi, Manajer DK tidak mengirim mereka pas di Pulau Ajaib, tapi sepertinya di suatu tempat di dekat sana. 

Tempat itu sebenarnya agak aneh, pohon-pohonnya tidak biasa. Tapi di tempat itu ternyata ada sebuah tenda peramal. Wanita peramal di situ menunjukkan kepada mereka sebuah petunjuk tentang kekuatan sihir masing-masing lewat kartu-kartu tarot. Setelah memberikan petunjuk wanita peramal itu hilang begitu saja. Tendanya juga ikutan hilang. Hanya ada sebuah buku yang tertinggal. 

Tapi tentu saja mereka tidak bisa menjelajahi tempat itu dengan damai. Soule tiba-tiba diserang oleh seorang anggota kelompok misterius. Penyerang itu akan membawa Soule ke hadapan tuannya, Tuan Banya. Tapi anggota Star One yang lain tidak tinggal diam. Viken, yang kekuatan sihirnya belum muncul, melawan dengan sengit meskipun hanya menggunakan lemparan batu. Tapi keadaan sangat berbahaya. Si penyerang pun berniat membereskan yang lain dengan sihirnya. Taho melindungi Viken di detik-detik berbahaya dan jadi terluka. Taho tidak mau minggir (apa sudah pingsan?) dan tetap melindungi Viken. Di saat-saat genting seperti ini, sepertinya Viken akan mengalami ledakan sihir juga. Karena saat Viken dengan putus asa meminta bantuan, ada yang menjawab panggilannya.

Episode keempat ini sepertinya mulai intens. Kekuatan sihir anak-anak Star One mulai muncul satu per satu. Walaupun sedihnya, kemunculannya selalu dipicu oleh kejadian-kejadian yang berbahaya dan mengancam nyawa. Sepertinya di episode kelima kita akan mengetahui dengan pasti apa kekuatan sihir yang dimiliki oleh Viken. Manajer DK nih sebenernya bikin penasaran sih. Dia nih dari pihak musuh apa bukan? Kalau dia dari pihak musuh, harusnya si penyerang juga berusaha menculik Avys. Kan Manajer DK juga sudah tahu kalau Avys mengalami ledakan sihir juga sebelum ke pulau ajaib. Tapi si penyerang ternyata hanya ingin membawa Soule saja. Jadi, siapakah sebenarnya manajer DK? Di episode keempat ini juga muncul nama big boss musuhnya, Banya. Siapa dia dan kenapa dia membuat kelompok yang menyerang idol-idol grup 1? Mari kita nantikan jawabannya di episode-episode selanjutnya.



BACA JUGA:

Minggu, 03 Juli 2022

Review Trio Detektif 9: Misteri Jeritan Jam - Serunya Berburu Harta Karun

Ya ampun ngga kerasa, ternyata blog ini liburnya sebulanan yah? Huaa maaf banget. Tapi sekarang kita balik lagi tentunya dengan review baru. Kali ini dari salah satu novel remaja favorit kami, Trio Detektif. Yang mau kita review ini buku ke-9 dengan judul Misteri Jeritan Jam. Mari kita intip dulu yuk sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini sebenarnya tidak ada permintaan penyelidikan yang masuk ke Trio Detektif. Hanya saja Jupiter menemukan jam beker antik yang unik. Alih-alih bunyi alarm biasa, jam beker itu justru menjerit. Yup, menjerit dengan suara melengking yang menakutkan. Jam itu unik dan cukup menggelitik rasa ingin tahu Jupiter. Berhubung mereka sedang tidak ada penyelidikan apa-apa, jadi Jupiter juga iseng-iseng saja ingin menelusuri asal usul jam tersebut.

Awalnya sih seperti tidak ada titik terang akan asal usul jam itu. Sampai akhirnya Jupiter dkk dapat menemukan siapa pembuat jam itu, yang pada akhirnya membawa mereka ke sebuah rumah dimana ternyata, disana banyak sekali jam yang menjerit-jerit. Petualangan mereka ternyata berakhir menjadi sebuah perburuan harta karun, dengan teka-teki dan petunjuk-petunjuk misterius.

Tapi masalahnya, ternyata bukan hanya mereka yang memburu misteri jam menjerit. Ada pihak-pihak yang menginginkan harta yang sama. Mereka bahkan tega menculik Bob dan menggunakan kekerasan. Selain itu, mereka juga berjanji untuk membantu Harry mencari cara untuk membebaskan ayahnya yang dituduh terlibat pencurian lukisan berharga. 


REVIEW

Buku Trio Detektif Misteri Jeritan Jam ini lumayan beda sih ya dari seri sebelumnya yang sudah kami baca dan review di blog ini. Petualangannya lebih ke pencarian harta karun gitu. Tapi tenang aja, tetap seru dan ada aksi-aksi mendebarkannya juga pastinya. Walaupun menurut kami tidak seintens Misteri Laba-Laba Perak atau seberbahaya di Misteri Pulau Tengkorak. Rating Goodreadsnya juga bagus 3.93/5.00. Serial detektif remaja yang recommended.


BACA JUGA:

Senin, 30 Mei 2022

Review The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie - Siapakah Mr. Quin? atau Lebih Tepatnya...Apakah Mr. Quin?

Sebelum kita ke review bukunya, mari berkenalan dulu dengan Harlequin. Teman-teman mungkin lebih akrab dengan Harlequin sebagai salah satu kumpulan novel-novel roman ya. Tapi Harlequin di sini bukan yang itu. Harlequin di sini adalah salah satu karakter klasik di dunia teater. Tokoh Harlequin berawal dari teater Italia, dan dipopulerkan seorang aktor Italia, Tristano Martinelli, di Paris pada tahun 1584-1585. Harlequin ini punya ciri khas kostum kotak-kotak dan berwarna-warni. Mungkin akan terlihat mirip dengan Jester ataupun Joker. Tapi ketiganya punya esensi yang berbeda. Harlequin punya kisah roman lho. Cinta segitiga antara Harlequin, Columbina dan Pierrot. Harlequin sendiri melambangkan humor dan kesedihan, serta romantisme dan hiburan.

Nah, tokoh Mr. Harley Quin di buku ini merupakan tokoh yang digambarkan seperti Harlequin dengan penuh nuansa misterius. Pergerakan Mr. Quin juga sangat misterius dan hampir bisa dikatakan mistis. Novel ini merupakan kumpulan cerita pendek. Ada 12 cerita yang berbeda. Di setiap cerita, kita akan mengikuti Mr. Satterthwaite, seorang pria tua sosialita berselera tinggi, dalam perjalanannya sosialnya. Mr. Satterthwaite juga seorang pengamat kehidupan dan senang sekali melihat drama kehidupan. Kadang, di setiap tempat yang dikunjungi Mr. Satterthwaite ada kejadian luar biasa. Di setiap kejadian itu selalu ada Mr. Quin. Kehadiran Mr. Quin memancing Mr. Satterthwaite untuk memecahkan kasus-kasus yang yang telah lewat, yang akan terjadi, atau sebuah tragedi yang baru saja terjadi.

Kami akan memberikan sedikit ringkasan dari cerita-cerita yang ada di buku ini:

Munculnya Mr. Quin

Di cerita pertama ini Mr. Satterthwaite sedang merayakan malam tahun baru di Royston. Royston adalah sebuah rumah besar yang punya sejarah tragis dan penuh misteri. Malam itu, Mr. Satterthwaite dan penghuni Royston yang lain sedang memperbincangkan misteri yang tak terpecahkan itu ketika tiba-tiba saja Mr. Quin datang. Pendekatan Mr. Quin yang berbeda dan bijak terhadap misteri Royston memancing Mr. Satterthwaite untuk dapat memecahkan misteri yang berumur tahunan itu. Tapi Mr. Satterthwaite tak hanya menyelesaikan sebuah misteri, dia juga memberikan kelegaan besar pada seseorang di sana.


Bayangan di Jendela

Mr. Satterthwaite diundang ke Greenways House. Tentu saja rumah itu juga ramai dengan tuan rumah dan tamu-tamu undangan lainnya. Tapi, diantara tamu-tamu itu ada orang-orang yang seharusnya tidak diundang secara bersamaan.

Greenways House punya legendanya sendiri. Tentang kekasih dan pengkhianatan. Sayangnya, sebuah tragedi mengerikan terjadi. Ada nyawa-nyawa yang hilang. Ada tersangka pembunuhan. Tapi apakah betul dia pembunuhnya? Atau jangan-jangan ada pembunuh yang sedang berlindung di balik bayang-bayang legenda Greenways House. Sekali lagi, kedatangan Mr. Quin yang tiba-tiba tapi di saat yang tepat memberikan sebuah sudut pandang baru. Mr. Satterthwaite pun dapat memecahkan misteri ini dan menemukan pelaku yang sebenarnya.

 

Di Bells dan Motley

Hari itu Mr. Satterthwaite sedang mengalami berbagai nasib malang. Perjalanannya terganggu terus. Ban mobilnya bocor terus dan ini sudah yang ketiga kalinya. Mr. Satterthwaite sudah kesal sekali karena harus menunggu lagi setengah jam, sementara perjalanan mereka masih jauh. Mau tidak mau Mr. Satterthwaite terjebak sebentar di Kirtlington Mallet. Tempat itu bukan tempat yang biasa dihinggapi oleh orang seperti Mr. Satterthwaite yang perlente. Tapi setidaknya Kirtlington Mallet masih punya sebuah penginapan yang mungkin bisa menyajikan makanan yang cukup layak. Nama penginapan itu Bells dan Motley. Maka kesanalah Mr. Satterthwaite menuju sambil menunggu mobilnya diperbaiki. Lagipula, sepertinya akan ada badai juga.

Tapi tanpa disangka-sangka, ternyata di Bells dan Motley sudah ada Mr. Quin yang hari itu sedang menjadi tamu juga di situ. Tentu saja Mr. Satterthwaite sangat senang. Makanannya ternyata cukup lumayan. Mr. William Jones, sang pemilik penginapan juga ternyata orang yang ramah dan sangat supel. Dia senang mengobrol dengan tamu-tamunya. 

Mr. Sattertwaite baru ingat, dia pernah membaca tentang Kirtlington Mallet. Ada misteri hilangnya seorang Kapten. Polisi tidak bisa menemukan sang Kapten. Ada yang dituduh, tapi tidak ada bukti-bukti kuat. Akhirnya misteri ini terpaksa dibiarkan tak terpecahkan. Tapi dengan kehadiran Mr. Quin dan Mr. Satterthwaite sepertinya misteri ini bisa menemui titik terangnya. Agar seseorang akhirnya bisa membersihkan nama baiknya, dan memberikan kebahagiaan untuk seorang lagi.


Tanda di Langit

Kali ini Mr. Satterthwaite menghadiri sebuah sidang pembunuhan. Kasus sudah diputuskan dan terdakwa dinyatakan bersalah. Tapi entah kenapa ada yang mengganjal. Mr. Satterthwaite sebenarnya tidak suka dengan kasus-kasus biasa seperti ini. Tapi  Mr. Satterthwaite mengenal korbannya secara pribadi. Sambil memikirkan kasus itu, Mr Satterthwaite masuk ke restoran langganannya, Arlecchino. Sebuah restoran kecil tapi sangat eksklusif dan mahal. Sesuai dengan selera Mr. Satterthwaite. Mr. Satterthwaite sedang menuju ke meja langganannya yang ternyata sudah terisi oleh tak lain dan tak bukan, Mr. Quin. Mr Satterthwaite pun sangat gembira dan langsung bergabung. Kasus pembunuhan itu pun langsung jadi bahan pembicaraan. Seperti biasa, Mr. Quin menjadi pendengar yang baik dan Mr. Satterthwaite menjadi pengamat super yang sangat detail. Usulan Mr. Quin kadang selalu mengejutkan. Ternyata ada saksi yang hilang, dan Mr. Satterthwaite pun memburunya hingga ke Kanada. Awalnya seperti tidak ada hasilnya. Tapi sekali lagi, Mr. Quin memberi sedikit petunjuk. Mr. Satterthwaite sudah punya semua faktanya, dia hanya harus menyusunnya dengan benar.


Rahasia Si Bandar Kasino

Mr. Satterthwaite punya kegiatan rutin tahunan yang menyenangkan. Saat ini dia sedang menikmati matahari di Monte Carlo. Tapi kali ini dia sedikit kecewa. Karena beberapa perubahan, sekarang semua orang bisa menikmati hal-hal yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan dan kaum kelas atas. Mr. Satterthwaite merindukan dikelilingi oleh para bangsawan, para pangeran dan putri. Dia suka drama kehidupan di kalangan kelas atas. Tapi meskipun banyak keluh kesah, toh di antara orang-orang biasa masih ada seorang Countess yang cukup menarik perhatian. Ada drama menarik antara sang Countess yang anggun dengan seorang pemuda Amerika. Tentu saja ada tambahan nona muda yang masih berapi-api yang memandang sang Countess dengan garang. 

Mungkin Mr. Satterthwaite terlihat seperti orang yang enak diajak berbicara dan mencurahkan segala isi hati, pada akhirnya ia pun terseret ke dalam pusaran drama mereka bertiga. Mr. Quin pun ternyata juga sedang berada di sana, dan Mr. Satterthwaite sangat senang dan mengajaknya bergabung. Tapi diantara kecurangan di meja kasino dan makan malam bersama, ternyata ada rahasia-rahasia kehidupan yang terungkap. Sebuah drama yang menyedihkan.


Laki-Laki dari Laut

Mr. Satterthwaite sedang merasa tua. Maksudnya, dia memang sudah cukup tua, tapi baru kali ini dia betul-betul merasa tua dan capek. Dia juga heran kenapa dia sampai berjalan-jalan ke pulau ini. Pulau yang tidak kenal siapa Mr. Satterthwaite dan teman-teman sosialitanya. Tapi pulau itu juga punya sebuah rumah di atas tebing. Sebuah rumah putih berkerai hijau yang tertutup rapat bernama La Paz. Mr. Satterthwaite senang dengan kebun rumah itu dan sebetulnya cukup tertarik dengan rumah yang kelihatan misterius itu. Dia suka mengarang-ngarang sendiri kisah rumah itu.

Awalnya Mr. Satterthwaite tidak bertemu dengan Mr. Quin. Tapi seorang pemuda tampaknya pernah bertemu dengannya di malam sebelumnya. Menggagalkan niat apa pun yang ada di dalam diri pemuda itu terhadap tebing-tebing dan laut. Malam ini, dia bertemu dengan Mr. Satterthwaite sehingga dia terpaksa mengurungkan niatnya lagi. Pemuda itu jadi kesal dan akhirnya mencurahkan perasaannya pada Mr. Satterthwaite. Sebuah drama kehidupan yang mungkin akan berakhir sedih. Tetapi, di antara rumah putih itu dan cerita sang pemuda, ada yang mengusik Mr. Satterthwaite. Ada kisah apa di La Paz? Ada kisah apa di tebing-tebing ini? Mungkinkah nyawa-nyawa bisa diselamatkan? Tidak hanya satu, tetapi dua.


Suara dalam Kegelapan

Di Cannes, Mr. Satterthwaite menjadi pendengar yang baik atas keluhan-keluhan Lady Stranleigh. Lady Stranleigh khawatir terhadap putrinya, Margery, yang katanya akhir-akhir ini sering mendengar bisikan supernatural di rumah mereka, Abbot's Mede. Mr. Satterthwaite kenal banyak orang. Jadi, Lady Stranleigh pun membujuk Mr. Satterthwaite untuk membantunya dan menengok Margery di Abbot's Mede. Dalam perjalanan pulang, sekali lagi Mr. Satterthwaite bertemu dengan Mr. Quin.

Ternyata gangguan hantu itu menjadi semakin intens dan berbahaya. Sampai-sampai diadakan pemanggilan arwah. Hasilnya pun cukup mengejutkan. Tapi Mr. Satterthwaite tetap belum menemukan penyelesaian dari masalah ini. Kabar bahwa Lady Stranleigh akan segera pulang pun pada akhirnya membuat Mr. Satterthwaite menuntaskan urusannya di Abbot's Mede dan pulang ke London, meskipun dia merasa masih ada sesuatu yang mengganjal. Ia akan menyerahkan masalah Abbot's Mede kepada Lady Stranleigh sendiri. Tapi suatu kemalangan yang tidak disangka-sangka terjadi. Dalam kegalauannya, Mr. Satterthwaite mencari Mr. Quin. Sekali lagi, Mr. Quin mendengarkan serta memberikan sedikit dorongan. Mr Satterthwaite sudah punya seluruh faktanya, dia hanya perlu menyusunnya dengan benar.


Wajah Helen

Sesuai dengan kesukaannya akan hal-hal berseni dan berkelas, tentu saja Mr. Satterthwaite adalah pelanggan tetap Covent Garden. Mr. Satterthwaite senang dengan musik yang bagus dan dia biasanya punya boks sendiri tempat dia menonton pertunjukkan. Mr. Satterthwaite biasanya tidak pernah duduk sendirian. Tapi malam itu seorang Countess sudah mengecewakannya. Jadi, di terpaksa sendirian. Tapi tentu saja tidak dalam waktu yang lama. Mr. Quin ternyata juga sedang di sana. Mr. Satterthwaite gembira sekali dan langsung saja dia mengajak Mr. Quin untuk bergabung dengannya.

Banyak orang di teater. Bagi Mr. Satterthwaite yang duduk di box tentu mudah saja untuk melihat orang-orang itu dari boks-nya. Seorang nona muda dengan kepala yang cantik menarik perhatiannya. Kalau saja Mr. Satterthwaite tahu. Dia sebentar lagi akan terseret ke dalam arus drama kehidupan yang mematikan.


Harlequin yang Mati

Sebagai pecinta seni, tentu saja tidak akan aneh kalau kita menjumpai Mr. Satterthwait di sebuah galeri seni sedang melihat-lihat lukisan. Frank Bristow adalah seniman baru yang belum terkenal. Tapi toh itu tidak menghalangi Mr. Satterthwaite melihat karya-karyanya. Di antara lukisan-lukisan Frank Bristow ada satu lukisan yang membuat Mr. Satterthwaite tersentak. Judul lukisan itu Harlequin yang Mati. Lukisan seorang Harlequin yang tewas di sebuah ruangan berlantai marmer hitam putih dengan sebuah sosok di luar jendela yang menatap sang Harlequin. Sosok itu mirip sekali dengan Mr. Quin. Mr. Satterthwaite juga mengenali ruangan tempat Harlequin itu tergeletak. Itu Ruang Beranda di Charnley.

Mr. Satterthwaite berhasil membeli lukisan itu sebelum orang lain. Dia jadi ingin mengenal Bristow lebih jauh lagi. Ia pun mengundang Frank Bristow makan malam sambil mendiskusikan lukisan itu. Mendiskusikan lukisan itu berarti juga mendiskusikan tragedi di Charnley. Tapi acara makan malam yang tadinya hanya tiga orang dengan Kolonel Monckton berubah menjadi ramai. Ada dua wanita yang menginginkan lukisan itu juga. Dan tentu saja, ada Mr. Quin yang datang secara tiba-tiba dan bergabung dengan mereka.


Burung dengan Sayap Patah

Mr. Satterthwaite sedang di pedesaan. Saat itu sedang hujan dan dingin sekali. Rumah-rumah di pedesaan jarang yang sehangat rumah-rumah di London. Di rumah yang dia tempati, kebanyakan isinya anak-anak muda yang masih lincah. Empat orang sudah pergi ke perpustakaan untuk main jelangkung. Mereka mengajak Mr. Satterthwaite juga sebetulnya, tapi permainan begitu bukan seleranya. Mr. Satterthwaite tidak sabar untuk kembali ke London. Dia bahkan sudah menolak undangan Madge Keeley untuk mampir ke Laidell.

Udaranya dingin sekali, dan satu-satunya tempat hangat hanya di perpustakaan. Jadi Mr. Satterthwaite pun ke sana. Di sana anak-anak muda itu sedang seru-serunya. Tapi Mr. Satterthwaite tidak tertarik dan hanya duduk di kursi besar sambil tidur-tiduran. Hingga sebuah nama disebut, Quin. Ada pesan untuk Mr. Satterthwaite...Laidell. Tanpa menunda-nunda Mr. Satterthwaite membatalkan kepulangannya ke London dan pergi ke Laidell. 

Di Laidell yang ternyata tengah penuh tamu sepertinya akan terjadi sebuah drama kehidupan. Apakah dramanya akan mematikan? Bisakah Mr. Satterthwaite menemukan kebenarannya. Kali ini tanpa kehadiran langsung Mr. Quin.


Ujung Dunia

Kali ini Mr. Satterthwaite menemani seorang duchess super pelit ke Corsica. Sebenarnya Corsica bukanlah tempat favorit Mr. Satterthwaite, apalagi dengan perjalanan yang tidak nyaman. Tapi Mr. Satterthwaite juga sombong. Duchess of Leith adalah seorang duchess sejati. Dan Mr. Satterthwaite sangat menyukai orang-orang kelas atas. Di sana ada keponakan perempuan Duchess of Leith yang seorang seniman. Namanya Naomi. Lukisan-lukisan Naomi sedikit mengerikan tapi toh ada yang disukai Mr. Satterthwaite, jadi dia membelinya juga satu. Tapi lukisan-lukisan itu bukan selera sang duchess. Terlalu boros tinta.

Sang duchess sangat pelit. Dia ingin berjalan-jalan tapi tidak mau mengeluarkan uang untuk menyewa mobil. Mobil Naomi terlalu tua untuk mereka bertiga. Tapi tentu saja sang Duchess menemukan solusinya. Di sana kebetulan ada Mr. Tomlison, seorang hakim India yang sudah pensiun. Selanjutnya kan tinggal masalah bersosialisasi saja.

Acara jalan-jalan itu pun dilaksanakan. Mr. Tomlison pun ikut serta. Tapi Mr. Satterthwaite tidak ingin naik di sedan itu bersama sang duchess. Sayangnya, Naomi pun menolak Mr. Satterthwaite mentah-mentah. Alasannya kenyamanan dan keamanan. Tapi sepertinya ada alasan lain yang disembunyikan Naomi. Meraka pun jalan-jalan berkeliling hingga terus menanjak hingga ke puncak dunia, Coti Chiaveeri. Dan tanpa di sangka-sangka, di sana ada Mr. Quin yang sedang duduk di sebuah batu besar dengan wajah menghadap ke laut. 

Naomi tampak ketakutan dengan Mr. Quin, terutama matanya. Mr. Quin tampaknya tahu niat Naomi. Hujan salju yang tiba-tiba turun memaksa mereka ke sebuah pondok untuk berteduh. Di sana, sebuah rahasia terungkap. Sebuah rahasia yang akan membebaskan jiwa-jiwa yang tersiksa.


Jalan Harlequin 

Mr. Satterthwaite tidak tahu apa yang menyebabkan dia masih mau bertamu dan menginap di rumah keluarga Denman. Keluarga Denman bukan dari kalangan yang dia sukai. Dia pun selalu jemu jika bertamu ke sana. Tapi toh dia selalu kembali lagi kesana. Kali ini juga begitu. Tapi mungkin, samar-samar Mr. Satterthwaite tahu alasannya. Ada satu ruangan di rumah itu yang mengusik hatinya, ruang duduk pribadi Mr. Denman.

Saat Mr. Satterthwaite sampai, Mr & Mrs Denman sedang latihan untuk pertunjukkan tarian saat pesta topeng di tempat Lady Roscheimer. Selama Mr & Mrs Denman pergi, Mr. Sattertwaite bebas berkelana kemana saja. Saat berjalan-jalan di taman, Mr. Satterthwaite menemukan sebuah pintu di dinding. Pintu tidak terkunci dan di baliknya ada sebuah jalan, jalan pedesaan kecil yang indah. Nama jalan itu, Jalan Harlequin. Dan Mr. Satterthwaite pun bertemu dengan Mr. Quin di jalan itu.

Kalau ada Mr. Quin berarti akan ada sebuah drama kehidupan. Entah duka, cinta, atau ... kematian. Pertunjukkan tarian yang akan diselenggarakan nanti adalah tarian Harlequin. Kisah cinta antara Harlequin, Columbina, dan Pierrot. Ketika penari utama yang menjadi Harlequin dan Columbina mengalami kecelakaan dan tidak bisa menari, banyak rahasia-rahasia yang mulai terbongkar satu persatu. Saat Mrs. Denman dan Mr. Quin menjadi penari pengganti Columbina dan Harlequin, tarian menjadi terasa magis. Siapa sebenarnya Mrs. Denman? Siapa sebenarnya Mr. Quin? Misteri apa yang tersimpan di Jalan Harlequin?


REVIEW

Cerita-cerita di novel ini bagus-bagus banget. Novel ini punya rating Goodreads yang lumayan bagus. 3.73/5.00 bintang. Rating pribadi kami sendiri 4.50/5.00 bintang. Kami suka banget sama cerita-ceritanya. Memang ada beberapa cerita yang menurut kami kayaknya mudah ketebak ya kasusnya. Tapi cara pembawaan ceritanya yang menarik menjadikan ceritanya tetap enak diikuti sampai selesai. Buku ini recommended banget sih.

Kami juga suka dengan tokoh Mr. Satterthwaite yang meskipun sosialita abis tapi kayaknya juga orang yang seru dan enak dijadikan teman curhat. Mr. Quin adalah tokoh yang sangat misterius dan unik. Sampai di cerita terakhir, apakah Anda bakal percaya kalau Mr. Quin itu manusia? Tapi Mr. Quin pasti manusia, karena banyak yang bisa melihatnya dan berinteraksi dengannya. Tapi...Anda yakin Mr. Quin manusia? Atau Mr. Harley Quin seperti asal namanya ... adalah tokoh sang iblis...

Buku ini masih tersedia ya di Tokopedia kami. Klik link di bawah ini yah:

https://www.tokopedia.com/olakalik/the-mysterious-mr-quin-mr-quin-yang-misterius-by-agatha-christie


QUOTE

"Pada saat tertimpa stres berat, otak cenderung menaruh perhatian pada hal-hal kurang penting, yang malahan teringat terus sesudahnya, terpicu oleh stres berat yang dialami waktu itu. Yang diingat mungkin hal-hal kecil yang tidak ada artinya, seperti corak kertas pelapis dinding, tapi hal itu tak pernah terlupakan ."

~ The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Gagasan Anda memang aneh," kata Mr. Satterthwaite pelan. "Bahwa kita bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih baik setelah lewat waktu."

"Semakin lama waktu yang lewat, semakin jelas segalanya terlihat. Kita dapat melihat setiap kejadian pada tempatnya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Asal-usul selalu penting,"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Suatu kejadian hanya bisa berlalu kalau sudah diselesaikan," sahut Mr. Quin.

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Pikiran hanya menjadi milik orang yang bersangkutan," kata Mr. Satterthwaite. "Tak seorang pun bisa mengubah atau memengaruhinya, kecuali Anda sendiri. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Kadang-kadang kita melihat sesuatu dengan lebih jelas sepuluh tahun sesudahnya ketimbang ketika kita melihatnya waktu itu."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Saya rasa kalau dalam hidup ini kita pernah mengalami sesuatu yang sangat mengenaskan dan nyaris tak tertahankan, kita mungkin bisa seperti itu. Kita akan melarikan diri dari dunia nyata dan bersembunyi dalam dunia kita sendiri, dan setelah beberapa saat, kita jadi tidak bisa kembali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tidak begitu. Anda membuat saya melihat segalanya--segalanya yang semestinya dapat saya lihat dari dulu, yang sebenarnya sudah saya lihat, tapi tidak mengetahui maknanya ketika melihatnya."

"Kedengarannya pelik sekali," komentar Kolonel Monckton.

"Sesungguhnya tidak," kata Mr. Quin. "Masalahnya adalah kita tidak puas dengan cuma melihat-lihat saja. Kita cenderung punya kesan yang salah atas apa yang telah kita lihat."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Janganlah terlalu memikirkan kesan apa yang akan Anda timbulkan pada diri orang lain, dengan begitu saya rasa Anda akan lebih bijaksana dan bahagia. ..."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Tapi berdasarkan pengalamanku, tak seorang pun bisa mengenali seseorang sedalam-dalamnya. Itulah salah satu daya tarik dan keunikan hidup."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Banyak hal terlihat indah," kata Mr. Satterthwaite, "sebelum kita sampai padanya. Sesungguhnya, banyak hal paling jelek di dunia ini kelihatannya indah sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Apa yang sebenarnya bisa diketahui seseorang?" tanyanya. "Hanya sedikit--sedikit sekali."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"Selama sepuluh tahun saya hidup dengan pria yang saya cintai," kata Anna Kharsanova. "Sekarang saya akan pergi pada pria yang selama sepuluh tahun telah mencintai saya."

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


"... . Kita memang selalu mencarinya--seorang kekasih yang sempurna dan abadi. Kita selalu mendengar musik Harlequin. Tak seorang pun pernah puas dengan seorang kekasih, karena semua kekasih adalah manusia belaka. Sedangkan Harlequin adalah sebuah mitos, sesuatu yang tak nyata, kecuali..."

"Ya?" kata Mr. Satterthwaite. "Ya?"

"Kecuali kalau namanya adalah... Kematian!"

The Mysterious Mr. Quin (Mr. Quin yang Misterius) by Agatha Christie


Baca Juga:

Minggu, 29 Mei 2022

Review Webtoon The Star Seekers with TXT (Episode 3) - Sihirnya Avys Lucu Banget

Di episode ketiga ini kita akan dikejutkan oleh Avys yang mengalami ledakan sihir juga. Setelah Soule gagal menyelamatkan mereka dari kecelakaan, ternyata Avys jadi terpicu juga sihirnya karena ingin menyelamatkan yang lain. Tapi sihirnya Avys lucu bangeet, gemesin, cocok banget sama karakternya Hueningkai yang gemes dengan boneka-bonekanya. Sihirnya Avys berhasil menyelamatkan para member dari kecelakaan parah.

Manajer DK pun menjelaskan apa yang terjadi pada Avys dan bagaimana esensi sihir sebenarnya kepada mereka. Latihan sihir yang pernah mereka terima sebelumnya hanyalah latihan anak-anak, dan member Star One butuh latihan yang lebih serius. Tapi Soule sangat menentang hal ini. Dia tidak percaya dengan manajer DK. Manajer DK sanggup melakukan hal yang akan membahayakan nyawa para member hanya untuk membangkitkan sihir mereka. Tapi meskipun berbahaya, member yang lain menginginkan latihan ini. Mereka membutuhkannya. Jadi, manager DK pun mengirim mereka ke Pulau Ajaib. Pulau yang akan memancing sihir mereka keluar, sekecil apa pun itu.

Waaw, kayaknya petualangannya baru bakal dimulai nih. Pas kami melihat sihirnya Avys, kirain kami salah liat, apa salah gambar gitu. Kan kirain sihir air ya, bentuknya mirip gelembung air gitu. Eeeh, ternyata, memang sihirnya segemesin itu. Memang kayak gelembung air, tapi berbentuk kayak plushie burung yang lucu gitu. Gemes banget. Jadi penasaran, member Star One yang lain sihirnya apa yah? Manajer DK memang mencurigakan banget. Pulau ajaib ini apakah pulau tempat markas kelompok misterius itu? Yang jelas di episode ini ada gambar Manajer DK yang menurut kami sih serem banget, wakakak. Saking berototnya itu dada sama leher, profilenya jadi nyeremin. Kayak kepalanya muter 180 derajat ke punggung. Wakakakak. Jadi pengen cepet baca episode keempatnya.



Baca Juga:

Minggu, 15 Mei 2022

Review Webtoon The Star Seekers with TXT (Episode 2) - Ujian Sihir

Di episode kedua ini mulai tampak harapan bagi grup idola Star One. Karena ledakan sihir yang dialami oleh Soule, Star One pun akhirnya masuk ke Grup 1. Pihak agensi pun mengganti manajer lama mereka dengan manager baru yang punya kemampuan sihir, namanya DK. Manajernya ini menurut kami serem sih, tinggi, besar, dengan bekas luka gitu. Pembawaannya juga serius banget. Sang manajer ini nantinya bukan hanya mengurus kegiatan idola mereka, tapi juga bertugas untuk melatih kemampuan sihir anggota grup Star One.

Di tempat lain, ternyata memang ada sebuah kelompok misterius yang mengincar grup-grup idola berkemampuan sihir. Sebenarnya mereka melakukan kesalahan dengan menyerang Star One. Tapi karena ledakan sihir yang dialami Soule, sekarang Soule pun menjadi incaran mereka. Nah, sebetulnya kami penasaran. Jangan-jangan manajer baru Star One adalah anggota dari kelompok misterius ini yang ditugaskan untuk menggiring Soule kepada pemimpin mereka.

Star One sekarang jadi sibuk. Mereka mendapatkan banyak wawancara dan pemotretan. Soule pun sepertinya mendapatkan jadwal pribadi karena baru dia yang punya kemampuan sihir. Avys jadi semakin merasa bersalah. Soule jadi cedera karena waktu itu Avys terjatuh. Sekarang, Soule harus bekerja keras sendirian meskipun masih belum pulih benar. Tapi ada satu hal yang tidak diketahui mereka semua, manajer DK berniat membangkitkan sihir Soule dengan cara yang berbahaya. Dengan membahayakan nyawa member lain dan memaksa Soule menyelamatkan mereka sekali lagi.

Di episode kedua ini ceritanya makin menarik dan makin misterius. Kenapa kelompok penyerang ini menyerang idola-idola dengan kemampuan sihir? Soule yang tiba-tiba mendapatkan kekuatan sihir juga menarik. Kenapa dia tiba-tiba bisa sihir? Lalu, siapa sebenarnya manajer DK? Apa dia memang salah satu anggota kelompok misterius itu?

Jadi tidak sabar buat baca episode berikutnya.


Baca Juga:

Minggu, 08 Mei 2022

Review Webtoon Save Me (Episode 1) - Gloomy

Ah...episode satu aja gloomy banget deh. Apakah yang sebetulnya terjadi dengan Soekjin? Apa yang terjadi juga pada teman-temannya yang lain setelah mereka berpisah? 

Saat melewati sebuah sekolah, Soekjin malah melihat Jungkook yang sedang berjalan melintas. Tapi bukankah itu kenangan masa lalu? Ketika mereka bertujuh sering jadi bulan-bulanan karena selalu telat. Sering ke ruang hukuman yang malah pada akhirnya jadi markas rahasia mereka. Itu adalah masa-masa yang menyenangkan. Walaupun sepertinya semua sudah lewat.

Soekjin melihat Namjoon di pom bensin tempat Namjoon bekerja. Tapi dia memilih pergi begitu saja tanpa menyapa Namjoon. Sepertinya, sebenarnya Soekjin kesepian. Dia juga bermimpi buruk. Dia tenggelam, dan melihat semua teman-temannya tenggelam. 

Soekjin ingin bertemu Namjoon. Tapi saat Soekjin kembali ke pom bensin tempat Namjoon bekerja, Namjoon ternyata tengah dipenjara karena suatu keributan dengan pelanggan. Saat itu, saat melihat Namjoon di pom bensin, harusnya Soekjin menyapa Namjoon saja, mungkin nasib Namjoon akan sedikit berbeda. Karena lama pergi ke luar negeri, Soekjin pun menanyakan kabar anak-anak yang lain. Tapi tidak ada kabar bahagia. Jungkook dan Yoongi sudah tidak ada, Hoseok kecelakaan dan sekarang di rumah sakit, Namjoon tidak tahu kabar Taehyung dan Jimin. Tapi tidak lama kemudian Seokjin bertemu dengan Taehyung, yang tengah ditangkap atas tuduhan membunuh ayah kandungnya. Kenapa semuanya menderita? Seokjin sangat berharap dia bisa memutar kembali waktu dan memperbaiki semuanya. Bisakah?

Aaacckk...kami tahu sih, cerita Save Me ini teori MV-nya tuh memang yang tragis-tragis gitu. Tapi baca-baca teori sama baca ceritanya langsung tuh berbeda. Kalau sudah membaca dalam bentuk cerita jadi seperti ini ya rasa ngenesnya terasa banget. Baru episode pertama nih. Mari kita lihat saja seberapa jleb-nya episode-episode berikutnya. 

Oh iya, total webtoon Save Me ini ada 15 episode. Ini Webtoonnya agak pelit deh, kita tidak bisa screenshoot. Bahkan yang biasanya difasilitasi dari webtoonnya untuk screenshot, di webtoon ini tidak dikasih fasilitas itu. Jadi maaf yah, kita tidak bisa memberikan secuplik intipan komiknya. Kalau mau langsung aja baca di webtoon yah. Gratis kok, meskipun harus menunggu. Kalau tidak ya bisa pakai koin. Hehehehe. Sampai ketemu di review selanjutnya.


Baca Juga:

Selasa, 03 Mei 2022

Pendekar Pemanah Rajawali (Jilid 2) by Jin Yong - Pertandingan Merebutkan Hak Menjadi Suami Huang Rong

Jilid kedua Pendekar Pemanah Rajawali ini wow banget sih. Banyak tokoh-tokoh tetua dunia persilatan yang keluar. Guo Jing juga ilmu silatnya banyak berkembang karena dia belajar silat langsung dari para Tetua dunia persilatan. Puncaknya tentu saja, ketika Guo Jing tanpa sadar telah mempelajari seluruh isi Kitab Sembilan Bulan yang jadi rebutan seantero jagat dunia persilatan.


PLOT

WARNING: HEAVY SPOILER YAH!

Jilid pertama diakhiri dengan pertarungan seru. Maka jilid kedua ini juga diawali masih dengan pertarungan seru dan menegangkan. Guo Jing "tertawan" oleh Mei Chaofeng. Ilmu silat Guo Jing masih lemah kalau mau melawan musuh-musuh yang kuat. Sedangkan Mei Chaofeng membutuhkan kaki dan ilmu tenaga dalam yang diketahui oleh Guo Jing. Meskipun pada dasarnya terpaksa, kerjasama mereka mampu menghalau kekuatan musuh. Tapi pertarungan semakin sengit hingga akhirnya guru-guru Guo Jing, Enam Pendekar Aneh Jiangnan dan pendekar-pendekar Quenzhen datang.

Pertarungan semakin pelik dan rumit. Yang Kang akhirnya mengetahui kebenaran asal usulnya. Sayangnya Yang Tiexin dan Bao Xiruo memilih mati dan meninggalkan Yang Kang di dunia. Dengan susah payah dan banyak luka-luka, musuh akhirnya mundur. Yang Kang pun pergi, masih menolak asal usulnya sesungguhnya. Biar bagaimana pun Yang Kang sangat suka akan harta dan kedudukan. Pendeta Quenzhen pun bisa mengobati luka-luka mereka. Tapi sebelum ajalnya, Yang Tiexin berpesan pada Qui Chuji agar menjodohkan Guo Jing dengan anak angkatnya Mu Nianci. Tentu saja baik Guo Jing maupun Mu Nianci sama-sama tak mau. Di hati Guo Jing hanya ada Huang Rong seorang. Sedangkan hati Mu Nianci sudah dicuri sejak dia dan Yang Kang bertarung di Pertandingan Silat Mencari Jodoh. Huang Rong yang mencuri dengar tidak suka akan perkembangan ini, jadi dia membawa Guo Jing untuk pergi dan kabur.

Tapi dasar Guo Jing anak baik. Hatinya merasa tidak enak kalau meninggalkan guru-gurunya begitu saja, jadi dia meminta Huang Rong agar mereka kembali. Tapi, saat mereka kembali ternyata semua orang sudah pergi. Mereka sebelumnya sudah membuat perjanjian akan bertemu lagi di Loteng Hujan Kabut di Jiaxing pada Perayaan Tengah Musim Gugur bulan delapan. Guo Jing pun akan menunggu hingga waktu pertemuan itu untuk bertemu lagi dengan guru-gurunya. Untuk sementara dia akan berpergian dengan Huang Rong.

Petualangan ini membawa mereka bertemu dengan salah satu tetua dunia persilatan, Hong Qigong. Hong Qigong tertarik dengan masakan Huang Rong yang lezat. Dengan masakan-masakan lezat inilah Huang Rong memperdaya Hong Qigong untuk mengajari Guo Jing ilmu Delapan Belas Tapak Penakluk Naga. Hong Qigong tidak pernah menerima murid, tapi dia senang makan-makanan enak. Jadi, Huang Rong dan Hong Qigong sebenarnya saling memanfaatkan satu sama lain. Saat bersama Hong Qigong mereka sempat bertemu beberapa musuh mengkhawatirkan. Tapi yang paling mengkhawatirkan adalah Ouyang Ke, keponakan salah satu tetua dunia persilatan, Si Racun Barat Ouyang Feng. Sepertinya Ouyang Feng sudah mengembangkan ilmu silatnya. Ouyang Ke mengumpulkan ribuan ular di hutan dan menggiringnya bersama-sama. Hong Qigong cukup khawatir, maka dia pun memikirkan cara mengatasinya. Kalau-kalau suatu saat dia harus bertarung dengan Ouyang Feng dan keponakannya lagi.

Huang Rong dan Hong Qigong berlatih ilmu untuk mengatasi ribuan ular ini. Tapi Guo Jing menolak. Guo Jing tidak mau tamak. Dia sudah diajari lima belas dari Delapan Belas Tapak Penakluk Naga, maka ia tak mau mengambil kesempatan diajari ilmu silat lain lagi dari Hong Qigong. Hong Qigong cukup kagum pada Guo Jing.

Suatu saat Huang Rong bertemu dengan Mu Nianci. Huang Rong tidak suka dengan Mu Nianci karena mendengar kalau Mu Nianci akan dijodohkan dengan Guo Jing. Mereka bertarung karena kecemburuan Huang Rong. Tapi ternyata Huang Rong salah dan Mu Nianci mengungkapkan siapa yang sebenarnya dia cintai. Mereka berdua pun malah berteman. Ketika di malam hari Mu Nianci menyelinap untuk melihat Yang Kang, Huang Rong malah dengan iseng mempertemukan mereka berdua. Yang Kang sifatnya jelek, hampir saja Mu Nianci kehilangan kehormatan. Tapi untungnya Mu Nianci masih bisa menjaga dirinya dan bersikap terhormat.

Guo Jing dan Huang Rong pun meneruskan perjalanan mereka lagi. Kali ini mereka bermain-main di danau Wu yang sangat luas. Tak disangka-sangka nyanyian Huang Rong menarik minat seorang nelayan cacat yang dipanggil Ketua Lu. Mereka pun diundang ke Vila Awan milik Ketua Lu yang terletak di tengah danau. Ternyata Ketua Lu ini sepertinya orang terpandang. Vila Awan miliknya pun megah. Tapi vila ini mengejutkan Huang Rong karena kemiripannya dengan rumahnya sendiri di Pulau Persik. Saat tengah malam Huang Rong dan Guo Jing diam-diam menyelidik. Ternyata Ketua Lu adalah perompak. Malam itu putranya, Lu Guanying, memimpin penyerangan dan menangkap utusan negara Jin yang tak lain dan tak bukan adalah Wanyan Kang alias Yang Kang. Mereka juga menangkap Duan Tiande.

Tak disangka-sangka Mu Nianci ternyata membuntuti Yang Kang hingga ke Vila Awan dan Huang Rong pun memergokinya. Tapi Huang Rong tidak menampakkan diri. Dia hanya membuntuti Mu Nianci dari jauh sambil memberikan petunjuk arah kepadanya agar dia bisa menemukan Yang Kang. Ternyata sulit untuk membebaskan Yang Kang. Mu Nianci juga marah karena ternyata Yang Kang masih berurusan dengan negara Jin dan menolak membantu Yang Kang untuk menyelesaikan urusannya sebagai utusan. Tapi Mu Nianci mau membantu Yang Kang untuk mencari guru Yang Kang yang tak lain dan tak bukan adalah Mei Chaofeng. Mu Nianci memang berhasil menemukan Mei Chaofeng. Tapi dia juga tanpa sengaja terjebak pertarungan antara Mei Chaofeng dan Ouyang Ke. Tanpa disangka-sangka Mei Chaofeng dibantu oleh sosok misterius.

Sementara itu datang kiriman mengerikan ke Vila Awan. Ternyata itu adalah hadiah pendahulu kedatangan Mei Chaofeng. Ketua Lu sangat terkejut dan menyuruh semua orang melarikan diri kecuali dirinya. Dia akan menghadapi Mei Chaofeng sendirian dan membalaskan dendam. Tak disangka-sangka salah satu tetua dunia persilatan Qiu Qianren datang. Ketua Lu punya sedikit harapan. Ketua Lu berharap Qiu Qianren mau membantu mereka mengatasi Mei Chaofeng. Ternyata masih ada kejutan lain lagi. Enam Orang Aneh Jiangnan pun datang ke Vila Awan. Guo Jing tentu saja senang bertemu dengan gurunya kembali.

Ternyata Qiu Qianren punya maksud yang tidak baik. Dia pun sebenarnya penipu. Tapi tidak lama Mei Chaofeng datang juga ke Vila Awan untuk menjemput Yang Kang. Qiu Qianren masih tidak menyerah dan malah menyebarkan kabar bohong bahwa Ketua Pulau Persik, Huang Yaoshi, mati terbunuh. Hal ini mengungkapkan banyak hal. Ternyata Ketua Lu adalah Lu Chengfeng. Lu Chengfeng dan Mei Chaofeng adalah mantan murid Huang Yaoshi yang diusir dari Pulau Persik, dan Huang Rong adalah putri Huang Yaoshi. Meskipun punya dendam, mereka tetap sayang kepada Huang Yaoshi dan ingin membalaskan dendam. Tapi pertarungan antara Mei Chaofeng dan Guo Jing tetap tidak dapat dihindari. Mereka pun bertarung hebat hingga tiba-tiba saja Mei Chaofeng diculik oleh sosok misterius berbaju hijau yang bahkan kehadirannya tidak dapat dirasakan Mei Chaofeng. 

Ternyata si pria misterius itu adalah Huang Yaoshi sendiri. Huang Yaoshi ini sifatnya aneh. Huang Yaoshi juga punya gengsi yang tinggi. Melihat putrinya jatuh cinta dengan Guo Jing yang kebodoh-bodohan dia merasa tidak suka. Guo Jing pun sudah membunuh salah satu muridnya, maka Huang Yaoshi pun semakin tidak suka. Huang Rong dan Guo Jing pun jadi terpaksa berpisah sementara.

Peristiwa heboh di Vila Awan hampir saja melupakan Yang Kang dan Duan Tiande. Tapi mendengar nama Duan Tiande, Guo Jing langsung ingat bahwa ia harus membalaskan dendam ibunya. Duan Tiande pun ketakutan. Di depan Yang Kang dan Guo Jing dia pun membeberkan apa yang terjadi. Yang Kang langsung membunuh Duan Tiande. Satu dendam Guo Jing terbalas sudah. Sekarang tinggal membalaskan dendam kepada Wanyan Honglie yang ternyata benar sudah menghancurkan kehidupan orangtua mereka berdua. Yang Kang sekarang percaya dengan asal usul hidupnya. Yang Kang dan Guo Jing sekarang tidak bermusuhan lagi dan akan bersama-sama mencari Wanyan Honglie. Tapi Yang Kang tak bisa membayangkan hidup sebagai pendekar pengembara. Dia juga sadar bahwa meskipun Wanyan Honglie sudah berbuat jahat, dia tetaplah ayah yang sudah membesarkan Yang Kang hingga besar. Mereka pun cukup dekat.

Perjalanan Yang Kang dan Guo Jing ternyata cukup lancar. Mereka selalu disambut di setiap penginapan yang mereka singgahi. Ternyata ini ulah Huang Rong. Guo Jing pun bertemu lagi dengan Huang Rong. Di tengah jalan, mereka melihat dua orang pengemis yang kata-katanya agak mencurigakan. Ternyata mereka dari partai pengemis dan sedang dalam misi membantu Nona Cheng yang terancam akan diculik oleh orang misterius. Dasar Huang Rong sifatnya iseng dan serba ingin tahu, dia dan Guo Jing pun membuntuti dan menonton aksi mereka. 

Ternyata orang yang cari gara-gara itu Ouyang Ke. Ilmu silat Ouyang Ke tinggi. Kedua orang partai pengemis itu tak punya kesempatan yang berarti. Jadi Guo Jing dan Huang Rong terpaksa turun tangan. Ouyang Ke ini sebetulnya naksir berat kepada Huang Rong. Melihat Huang Rong dia antara senang dan kesal. Tentu saja Ouyang Ke juga ingin membawa Huang Rong bersamanya. Ilmu silat Guo Jing pun masih kalah jauh dari Ouyang Ke. Untungnya Hong Qigong datang. Ouyang Ke adalah keponakan Ouyang Feng. Meskipun ingin menghabisi Ouyang Ke dia tidak bisa berbuat salah kepada Ouyang Feng, sesama tetua dunia persilatan. Maka Hong Qigong pun akhirnya mengangkat Guo Jing sebagai murid dan mengajarkan sisa tiga jurus dari ilmu Delapan Belas Tapak Penakluk Naga agar Guo Jing bisa bertarung melawan Ouyang Ke. Tapi tanpa disangka-sangka justru kelicikan Huang Rong lah yang dapat melepaskan mereka dari masalah.

Saat menghampiri Huang Rong sebelumnya, Guo Jing sempat berpisah dengan Yang Kang. Tidak disangka ternyata di jalan bertemu lagi. Tapi Yang Kang terlihat sedang berbicara rahasia dengan Ouyang Ke. Sepertinya ada pembicaraan yang rahasia. Tapi masing-masing tampak berpura-pura tak tahu. Mereka bertiga pun istirahat di sebuah kuil. Tanpa disangka-sangka malam itu Guo Jing bertemu kembali dengan keluarga Mongolnya. Guo Jing bertemu kembali dengan Tolui, Jebe, dan Borokul. Mereka pun membawa dua rajawali peliharaan Guo Jing di Mongolia.

Sayangnya pertemuan mereka terjadi saat sedang dalam keadaan genting. Karena ketiga orang Mongol itu sebenarnya sedang dikejar-kejar oleh pasukan negara Jin yang ternyata dipimpin oleh Wanyan Honglie sendiri. Mereka harus segera berpisah. Tapi Tolui masih sempat memberikan pesan kepada Guo Jing kalau Kojin menunggunya kembali. Setelah mengetahui kalau Wanyan Honglie ternyata juga ikut mengejar, Huang Rong dan Guo Jin pun mencarinya agar bisa membalaskan dendam. Tanpa mereka sadari Yang Kang sudah berkhianat. Yang Kang menyelamatkan Wanyan Honglie dan menyembunyikannya di dalam kuil. Wanyan Honglie tahu Yang Kang masih sayang padanya dan masih menyukai harta dan tahta. Maka tentu saja dia menjanjikan kedudukan dan kekayaan kepada Yang Kang jika nanti negara Jin sudah berhasil menduduki negara Song. Pembicaraan di ruang kuil yang ternyata tempat penyimpanan peti mati ini ternyata didengar oleh Mu Nianci yang terkurung di dalam salah satu peti.

Huang Rong sebenarnya sudah curiga kepada Yang Kang. Tapi dia tak bisa membuktikan kecurigaannya karena teralihkan oleh suara-suara dari dalam peti mati. Huang Rong takut hantu. Jadi Guo Jing dan Yang Kang bersama-sama memeriksa peti mati. Tak disangka-sangka isinya ternyata Mu Nianci yang tertotok dan tidak bisa bergerak. Dasar Huang Rong iseng, dia malah sengaja menggoda Mu Nianci dan Yang Kang serta meninggalkan mereka sendirian. Huang Rong tidak tahu kalau Mu Nianci tahu pengkhianatan Yang Kang. Yang Kang pun licik, punya cara untuk mengelabui Huang Rong dan menimpakan kesalahan kepada Mu Nianci. Mereka pun ribut dan masing-masing pergi meninggalkan Huang Rong dan Guo Jing.

Setelah banyak keributan, Huang Rong dan Guo Jing pun akhirnya memutuskan untuk ke Pulau Persik. Guo Jing ingin menyelesaikan urusan dengan Huang Yaoshi dan tidak ingin merepotkan keenam gurunya. Tapi saat tiba di pulau persik Huang Rong lupa diri dan meninggalkan Guo Jing sendirian. Guo Jing tidak mengeri formasi di Vila Awan. Nah, dibandingkan dengan Vila Awan, formasi di Pulau Persik ini lebih hebat lagi. Baru sebentar dia sudah tersasar dan tidak tahu arah. Tapi suatu malam, Guo Jing mendengar ada suara seruling yang hebat dan mengundang. Guo Jing pun mengikuti arah suara seruling itu hingga ke gua tempat Zhou Botong, si Bocah Tua Nakal, ternyata tinggal selama lima belas tahun ini.

Seperti namanya, Bocah Tua Nakal memang sifatnya suka iseng. Tapi ilmu silatnya sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Bisa dibilang hampir setara dengan para tetua dunia persilatan. Sudah lima belas tahun ia tinggal di Pulau Persik. Sekali-sekali bertarung dengan Huang Yaoshi memperebutkan Kitab Sembilan Bulan. Lima belas tahun terkurung di pulau persik dan hanya bisa meninggalkan gua untuk buang hajat, Zhou Botong sudah berlatih ilmu silat aneh untuk menghibur diri. Ilmu ini pun kemudian dia ajarkan kepada Guo Jing. Waktu pun berlalu ilmu silat Guo Jing lama-lama berkembang. 

Tapi suatu waktu Zhou Botong digigit ular berbisa entah dari mana. Guo Jing yang sudah kebal racun ular tak segan-segan menyelamatkan Zhou Botong dari maut. Karena merasa berhutang nyawa, Zhou Botong pun membalasnya dengan diam-diam mengajarkan ilmu Kitab Sembilan Bulan kepada Guo Jing. Guo Jing, setelah melihat Mei Chaofeng yang kejam karena belajar Kitab Sembilan Bulan tentu saja menganggap kitab itu kitab jahat. Guo Jing tidak akan mau mempelajari kitab itu kalau Zhou Botong terang-terangan mengatakan akan mengajarinya kitab.

Guo Jing pun akhirnya dengan susah payah hafal seluruh isi kitab di luar kepala. Tepat sebelum bencana datang. Ouyang Feng dan keponakannya, Ouyang Ke, datang ke Pulau Persik untuk melamar Huang Rong! Guo Jing mengikuti rombongan Ouyang Feng diam-diam. Dia sembunyi dan menyaksikan pertarungan musik antara Huang Yaoshi dan Ouyang Feng. Pertarungan silat menggunakan musik ini hebat sekali. Tapi pertarungan ini pun diadu dengan suara siulan yang sama kuatnya. Guo Jing tanpa sengaja bersuara. Dia pun ditangkap oleh Huang Yaoshi.

Ternyata yang datang adalah Hong Qigong. Huang Rong gembira sekali akhirnya bisa bertemu lagi dengan Guo Jing dan Hong Qigong. Dia tidak mau diperistri oleh Ouyang Ke. Hong Qigong pun datang sebagai wali dari Guo Jing untuk melamar. Tapi Huang Yaoshi merasa dirinya tinggi. Huang Yaoshi, istrinya, dan putrinya adalah orang yang sangat cerdas. Melihat Guo Jing yang kebodoh-bodohan, dia sangat tidak suka. Punya menantu seperti Guo Jing bisa menurunkan reputasinya. Tapi Huang Yaoshi juga tidak mau macam-macam dengan sesama tetua dunia persilatan. Jadi, Huang Yaoshi pun akhirnya memutuskan untuk mengadakan pertandingan penentuan menantu antara Ouyang Ke dan Guo Jing.

Siapa sangka, Guo Jing berhasil memenangkan pertandingan. Tapi pertandingan terakhir hasilnya sangat mengejutkan. Bagaimana bisa Guo Jing tahu dengan persis dan lancar isi Kitab Sembilan Bulan? Ouyang Feng pun berhasil memancing Huang Yaoshi untuk menunjukkan dimana lokasi Zhou Botong. Ouyang Feng sudah tidak perduli dengan pertunangan keponakannya. Hatinya sudah buta karena sangat menginginkan Kitab Sembilan Bulan.

Tapi Zhou Botong tak semudah itu diminta untuk menyerahkan Kitab Sembilan Bulan. Karena Guo Jing sekarang sudah menjadi calon menantu Huang Yaoshi, Zhou Botong menganggap kalau dia sudah menyerahkan kitab itu kepada Huang Yaoshi. Zhou Botong sendiri tanpa sengaja belajar Kitab Sembilan Bulan juga ketika membacakan kitab itu kepada Guo Jing. Di depan orang-orang, Zhou Botong menghancurkan dua jilid Kitab Sembilan Bulan.

Huang Yaoshi kesal dan marah. Ketika mereka akan pergi pun Zhou Botong masih memanas-manasi. Akibatnya Guo Jing terusir dan terpaksa pergi bersama Hong Qigong dan Zhou Botong. Rombongan Ouyang Feng naik kapal mereka sendiri untuk pergi dari Pulau Persik. Tapi karena kapal itu penuh ular Zhou Botong tidak mau naik ke kapal itu. Maka rombongan Zhou Botong pun pergi dengan kapal besar Huang Yaoshi meskipun sudah dihalang-halangi.

Ternyata kapal yang ditumpangi Guo Jing, Huang Yaoshi dan Zhou Botong adalah kapal bunuh diri yang sudah disiapkan Huang Yaoshi untuk dirinya sendiri. Mereka pun mulai tenggelam. Belum selesai satu kemalangan, mereka sekarang dikepung ribuan hiu lapar. Untungnya penolong yang tidak diinginkan datang. Rombongan Ouyang Feng datang menolong. Tapi tentu saja ada udang di balik batu. Ternyata Ouyang Feng masih menginginkan Kitab Sembilan Bulan. Dia pun memaksa Zhou Botong untuk menuliskannya kembali. Tapi Zhou Botong menolak dan katanya terjun ke laut. Ouyang Feng pun memaksa Guo Jing untuk menuliskannya. 

Awalnya terjadi perlawanan sengit. Tapi lama-kelamaan Hong Qigong dan Guo Jing tidak tahan juga. Akhirnya mereka setuju menuliskan kitab sembilan bulan. Tapi Hong Qigong sudah punya siasat. Maka disuruhlan Guo Jing menulis Kitab Sembilan Bulan Palsu.

Ouyang Feng memang licik. Ternyata dia berencana membakar kapal dan menenggelamkan Hong Qigong dan Guo Jing. Rencana mereka hampir gagal. Guo Jing dan Hong Qigong sudah berhasil kabur. Tapi Huang Rong datang di saat tidak tepat. Pertarungan dahsyat antara Hong Qigong dan Ouyang Feng pun tidak dapat dihindari.


REVIEW

Sebetulnya tidak perlu diragukan lagi sih ya. Novel ini sudah pasti seru. Penuh pertarungan dunia persilatan. Di jilid kedua ini juga banyak tetua dunia persilatan yang muncul. Semakin menambah keseruan. Dibandingkan seri Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar, kisah roman di seri ini lebih ke kisah roman cinta remaja yang masih nakal, suka main-main dan iseng.

Huang Rong iseng banget dan selalu ingin tahu urusan orang. Huang Rong juga cukup licik. Guo Jing sendiri memang digambarkan seperti orang yang bodoh banget. Tapi sebetulnya Guo Jing pekerja keras, sungguh-sungguh dan penuh integritas. Guo Jing orangnya polos, tapi sepertinya makin lama bisa makin pintar seiring dengan pengalaman yang dia dapat. Guo Jing ini juga sebetulnya selalu beruntung karena dia selalu bisa belajar ilmu-ilmu silat tingkat tinggi. Yang Kang sudah ketahuan lah ya, sifatnya jelek banget. Yang kasian ya Mu Nianci karena jatuh cinta berat sama Yang Kang.

Sebenarnya yang kami paling sebel di buku ini adalah urusan jodoh menjodohkan. Orang dewasa bisa ya seenaknya aja menjodohkan anak-anak mereka tanpa memandang perasaan anak-anaknya. Omong-omong Guo Jing juga gimana tuh dengan Kojin. Bisa berabe kan urusannya kalau nanti sampai ketahuan Kojin dan Huang Rong. Di buku ini juga sepertinya nona Chen agak naksir Guo Jing. Apakah akan ada kisah selanjutnya dari Nona Chen dan Guo Jing? Hihihi, kita nantikan saja di jilid berikutnya.


QUOTE

Jika membaca sesuatu, kita sendiri tentu harus berpikir apakah hal itu sesungguhnya benar atau tidak.

~ Pendekar Pemanah Rajawali (Jilid 2) by Jin Yong


BACA JUGA:

Senin, 02 Mei 2022

Trio Detektif 6: Misteri Pulau Tengkorak - Petualangannya Kelewat Berbahaya Yah

Petualangan apa lagi yang menanti pembaca kali ini? Yang jelas sih kami bisa bilang bahwa petualangan kali ini cukup berbahaya. Sebetulnya dari buku-buku Trio Detektif yang sudah kami review di blog ini, hampir semua petualangannya punya tingkat bahaya yang lumayan. Tapi entah mengapa, sekali ini tuh rasanya kok kayak yang bahaya banget. Okeh supaya tidak lama-lama mari kita kulik dulu sedikit sinopsisnya.


SINOPSIS

Kali ini Trio Detektif mendapatkan tawaran menjadi bintang figuran di salah satu produksi film. Tugas mereka adalah menjadi turis remaja yang sedang menikmati liburan dan melakukan penyelaman. Tapi tentu saja, mereka bukan sekedar pemain hiburan biasa, mereka juga punya tugas sebagai penyelidik di sana.

Shooting akan diadakan di sebuah pulau yang sudah lama terbengkalai. Namanya Pulau Tengkorak. Pulau ini punya legenda yang cukup menyeramkan. Penduduk desa di dekat pulau itu juga percaya sekali dengan legenda itu. Tempat shooting ini agak menyulitkan para kru. Karena mereka seringkali kehilangan properti shooting. Trio Detektif akan menyelidiki hal ini diam-diam sesampainya mereka di sana.

Tapi, rencana ternyata tidak bisa berjalan mulus. Karena kedatangan mereka entah bagaimana sudah diketahui. Bukannya diantarkan ke akomodasi yang sudah disiapkan, mereka malah sengaja didamparkan ke pulau tak berpenghuni di malam berbadai. Bahaya sudah menghadang mereka bahkan ketika mereka baru saja sampai.

Bahaya demi bahaya datang bergantian, mereka masih didamparkan sekali lagi, terjebak di gua, bahkan nyaris terbunuh. Untungnya mereka punya sekutu. Dan meskipun dihadang bahaya, mereka ternyata masih sempat berburu harta karun.


REVIEW

Rating Goodreads novel ini lumayan bagus, 3.87/5.00. Kami suka sih. Ceritanya bagus, seru, dan menegangkan. Tapi tingkat bahaya di novel ini rasanya kayak, gimana yaa...kok rasanya orang-orang dewasanya agak kurang bertanggung jawab ya sampai membiarkan remaja-remaja ini menempuh bahaya segitunya. Kami gemes banget, apalagi sama Alfred Hitfield pas di akhir buku saat mereka laporan. Dih, mereka nih hampir mengantar nyawa lhoo. Tidak hanya sekali, tapi sampai berkali-kali. But anyway, tetep bagus kok ceritanya.


Novel ini masih tersedia yah di Tokopedia. Silahkan ke link di bawah ini:

https://tokopedia.link/85uIyA5xFqb


Baca Juga:


Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.