Cari Review Buku

TOKPED BANNER by Ditha Anggraini
Tampilkan postingan dengan label Novel Klasik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Klasik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Februari 2020

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong - Benar-Benar Kisah Roman yang Luar Biasa...

Akhirnya...sampailah kita di jilid terakhir dari seri Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar. Jilid keempat ini tidak seintens jilid ketiga yang penuh dengan emosi dan kekesalan sama nona manja Guo Fu. Di jilid keempat ini manis pahit menjadi satu, semuanya karena cinta.

Oh ya, yang belum membaca review jilid sebelumnya, bisa cek postingan kita di link di bawah ini yah:

Pada akhirnya kita akan melihat akhir mengenaskan dari pasangan pemilik lembah tanpa cinta yang kejam dan tak punya hati. Melihat pilunya akhir seorang Li Mochou yang kejam. Biar bagaimanapun kejamnya mereka, ternyata mereka hanyalah korban dari sebuah cinta yang kejam dan memilukan.

Tetapi di buku ini juga Yang Guo dan Xiao Longnu sekali lagi berpisah. Rasa putus asa mendorong Xiao Longnu untuk meninggalkan Yang Guo, membuat perjanjian untuk berpisah selama 16 tahun, sambil meninggalkan rumput patah hati agar Yang Guo bisa menyembuhkan racun di tubuhnya. Kemana Xiao Longnu pergi? Kita tidak akan tahu sampai hampir di akhir cerita.

Selama 16 tahun Yang Guo mengembara dan berlatih meningkatkan ilmu silatnya bersama sang Rajawali Sakti. Selama 16 tahun itu juga Guo Xiang, bayi yang dari lahir sudah banyak diperebutkan penjahat, akhirnya tumbuh. Tentu saja takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali. Mereka pun sempat berpetualang bersama.

Di jilid keempat ini ternyata tidak hanya ada kesedihan karena cinta, tapi tentu saja ada cinta yang bersatu kembali. Siapa sangka ternyata si Bocah Tua Nakal, Biksu Yideng, dan Yinggu punya kisah cinta yang rumit. Dalam petualangannya, Yang Guo dan Guo Xiang pada akhirnya berhasil mempersatukan mereka yang sudah lama berpisah.

Kita juga akan melihat akhir dari seorang Hotu yang tidak punya perasaan. Serta akhir dari sang Guru Roda Emas. Yah, meskipun Guru Roda Emas juga kejam dan licik, tapi ternyata dia masih punya rasa kemanusiaan dan kebapakan terhadap Guo Xiang.

Di buku ini juga ada cerita perang besar di Xiangyang. Ini seru banget sih. Guo Jing dan para pendekar berusaha mempertahankan kota Xiangyang mati-matian dari serbuan pasukan Mongol.

Terus bagaimana dengan kisah Yang Guo dan Xiao Longnu? Pada akhirnya mereka bertemu kembali kok. Tapi kita ngga mau spoiler bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu lagi. Kita cuman bisa ngasih petunjuk: "Ternyata, apa yang terlihat hanyalah ilusi. Tetapi, hanya cinta sejati yang putus asa saja yang bisa menembus sang ilusi."

Kami kagum, sampai di jilid keempat ini kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini tetap seru dan mengharu biru. Kami juga senang membacanya karena setiap kisah ada penjelasannya. Bahkan kenapa Guo Fu benci banget dengan Yang Guo juga akhirnya ada penjelasannya. Hanya diantara hidup dan matilah akhirnya Guo Fu menyadari perasaan yang sesungguhnya.

Kalau dipikir-pikir, Yang Guo ini kayak Don Juan banget. Asal ketemu wanita muda, pasti wanitanya gampang banget naksir. Apalagi Yang Guo punya kecenderungan untuk selalu ramah dan baik hati kepada wanita-wanita ini. Tapi Yang Guo juga sangat setia kepada Xiao Longnu. Dan mungkin karena kebaikan mereka berdua ya, atau cinta yang sangat mendalam, gadis-gadis yang naksir dengan Yang Guo semuanya ikhlas Yang Guo dengan Xiao Longnu (yah, kecuali satu orang sih), gadis-gadis itu juga tak segan berkorban nyawa demi Yang Guo.

Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini banyak banget hikmah yang bisa dipetik. Kisah romantismenya bikin ambyar, kalau kata istilah jaman sekarang mah. Kisahnya penuh pengorbanan, penuh perjuangan juga. Disini juga diajarkan untuk penuh kerja keras. Karena meskipun Yang Guo berbakat, latihan yang dijalaninya juga keras. Di buku ini, antara putus asa dan harapan bercampur baur menjadi satu, mengaduk emosi banget. Sebentar bikin sedih, tapi juga ngasih harapan. Bener-bener buku yang bagus banget buat dibaca dan dikoleksi.

Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana kesannya? Silahkan komen di kolom komentar yah.

Quote

Jika di dunia ini ada budi tak dibalas, bukankah orang tak berbeda dengan binatang?
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Namun, ia juga bukan dilahirkan dengan sifat jahat. Hanya karena urusan cinta, akhirnya ia masuk ke jalan yang salah, makin lama makin tenggelam hingga akhirnya tidak dapat melepaskan diri.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Di tubuh dia ada aku, di tubuh aku ada dia, tak akan terpisah lagi.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Yang Guo bergumam, "Tanya dunia apa itu cinta?" Ia berhenti sejenak. "Tak lama sebelumnya, demi Guo Fu, Wu Bersaudara bertarung mati-matian. Tapi dalam sekejap keduanya sudah berpindah hati. Ada yang seumur hidup hanya mencintai satu orang, tapi ada juga yang seperti Gongsun Zhi dan Qiu Qianchi. Ah, tanya dunia apa itu cinta? Kata-kata ini sungguh patut ditanyakan."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

"Adik Kedua, jika tak mengerti, kau jangan sembarang bicara, bukankah jadi tertawaan orang?"
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Langit tak menentang orang yang berjuang.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Pepatah mengatakan satu yang cepat mengalahkan tiga yang lambat.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Takut apa? Katakanlah, masih lebih lega daripada menaruhnya di hati.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Orang yang berduka mengunjungi tempat yang menyedihkan, deritanya berlipat.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Ilmu silat itu sendiri tidak baik dan tidak jahat, tergantung penggunaannya apakah untuk hal baik atau hal jahat.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

"Tanya dunia apa itu cinta, yang sehidup-semati? Terbang berdua ke ujung bumi, berapa musim sayap merapuh? Nikmat gembira pahitnya berpisah, mabukkan muda-mudi. Katakan, lewati awan laksaan li, ribuan gunung senja bersalju, sendiri, siapa yang kau cari?"
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Banyak berpikir, roh malas; banyak berkhayal, semangat menyebar; banyak keinginan, kebijaksanaan hilang; banyak kegiatan, tubuh lelah; banyak bicara, energi gelisah; banyak tawa, hati terluka; banyak khawatir, pikiran takut; banyak gembira, keinginan meluap; banyak kesenangan, pikiran kacau; banyak kemarahan, nadi bingung; banyak kebaikan, hati kecewa; banyak kejahatan, perasaan gundah. Jika tidak dapat melepaskan diri dari 12 "banyak" ini hingga tak bersisa, seseorang tidak akan mendapat pencerahan.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Dapat dilihat orang yang hatinya baik pasti mendapat balasan yang baik.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Saat sikap intelektual bertambah, perasaan akan berkurang, menjadi datar dan tidak dapat terpengaruh.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 4) by Jin Yong

Minggu, 29 Desember 2019

Dibalik Alice in Wonderland: Sejarah, Misteri, dan Kontroversi Lewis Carroll

Ternyata, novel anak-anak klasik Alice's Adventures in Wonderland  menyimpan berbagai hal menarik. Mulai dari bagaimana cerita klasik terkenal ini berawal, hingga segala kontroversi dan misteri yang tersimpan dibaliknya.

Kami tertarik untuk membuat artikel ini setelah menonton tayangan tentang Alice in Wonderland di channel youtube Absolute History. Videonya kita sudah sematkan di bawah ini ya. Silahkan ditonton. Ceritanya sangat menarik. Agak panjang sih durasinya, hampir 1 jam. Siapin kuotanya aja yah 😁.


Kita akan kasih sedikit bahasan tentang Lewis Carroll dan ceritanya Alice's Adventures in Wonderland. Dimulai dari pengarangnya, Lewis Carroll.

Siapakah Lewis Carroll?

Lewis Carroll merupakan sebuah nama pena dari penulis cerita klasik anak-anak terkenal yang berjudul Alice's Adventures in Wonderland. Nama asli Lewis Carroll adalah Charles Lutwidge Dodgson. Charles Dodgson ini lahir tanggal 27 Januari 1832, di Daresbury, Cheshire, Inggris. Charles ini lahir di keluarga yang memiliki anak banyak, jadi sejak kecil sebenarnya dia sudah senang membuat cerita untuk menghibur saudara-saudaranya.

Charles Dodgson ini bisa dibilang seorang jenius. Karena, selain terkenal sebagai penulis, beliau juga seorang matematikawan, fotografer pada masanya, Illustrator, juga tentu saja seorang pengajar di Christ Church, Oxford.

Charles itu sebetulnya gagap, tapi dia sangat suka kepada anak-anak kecil dan tidak pernah punya masalah kalau harus mendongeng kepada anak-anak. Sebagai seorang pengajar di Christ Church, Oxford, Charles Dodgson juga seharusnya ditahbiskan sebagai Pendeta, dan menjalani hidup selibat. Tetapi karena alasan yang masih menjadi misteri, Charles tidak pernah sepenuhnya menjadi Pendeta, meskipun tetap mengajar di lingkungan Christ Church. Ada yang bilang alasannya karena Charles gagap, jadi mungkin akan kesulitan ketika harus mengadakan Kebaktian. Tapi mungkin juga ada alasan lain yang nanti akan kami ceritakan di bagian kontroversi dan misteri di bawah.

Charles meninggal di usia 65 tahun, pada tanggal 14 January 1898 karena pneumonia.

Siapakah Alice Liddell?

Alice Pleasance Liddell adalah anak kecil yang banyak diduga sebagai sumber inspirasi dari kisah Alice's Adventures in Wonderland. Alice Liddell ini adalah anak keempat dari pasangan Henry Liddell dan istrinya Lorina Liddell. Henry Liddell adalah seorang Ecclesiastical Dean (Dekan Gerejawi) di Christ Church, Oxford. Keluarga Liddel pindah ke Oxford pada tahun 1856.

Alice lahir pada tanggal 4 May 1852 di Westminster, London. Alice punya dua saudara perempuan yang selalu bermain bersama kemanapun mereka pergi. Kakaknya Lorina, yang tiga tahun lebih tua, dan adiknya Edith, yang dua tahun lebih muda. Pada masa ketika ayah mereka menjadi Dekan di Christ Church, mereka bertiga sering bermain di tamannya. Di Christ Church mereka juga akhirnya bertemu dan menjadi dekat dengan Charles Dodgson, yang kemudian akan kita kenal sebagai Lewis Carroll.

Bagaimana sih sejarahnya Alice's Adventures in Wonderland?

Pada 4 Juli 1862, Charles Dodgson melakukan piknik dengan perahu dayung bersama putri-putri Liddell; Lorina, Alice, dan Edith. Rev. Robinson Duckworth juga ikut serta bersama mereka. Di perjalanan, saat Rev. Robinson sedang mendayung, Alice meminta Charles untuk menceritakan sebuah kisah. Di sinilah kisah tentang Alice's Adventures in Wonderland bermula. Terkesima dengan cerita yang sangat menakjubkan, Alice Liddell pun meminta Charles untuk menuliskan kisah ini dan menghadiahkannya untuk dirinya. Charles pun berjanji untuk menulisnya. Akhirnya, baru pada bulan November 1864 Charles menghadiahi Alice Liddell dengan buku yang ditulisnya sendiri, ditulis tangan dengan tulisan yang indah, lengkap dengan ilustrasi yang luar biasa cantik dan bagus. Teman-teman harus nonton video di atas deh. Asli, cantik banget buku yang ditulis pertama kali ini. Buku pertama ini judulnya Alice's Adventures Under Ground.

Naskah awal cerita Alice's Adventure ini juga Charles kirim ke temannya, George MacDonald, ternyata anak-anak temannya juga sangat suka dengan ceritanya. Jadi Charles mulai mempersiapkan  naskah untuk diterbitkan. Akhirnya, pada tahun 1865, Alice's Adventures in Wonderland diterbitkan oleh penerbit Macmillan. Illustrasinya dikerjakan oleh John Tenniel. Charles menggunakan nama pena Lewis Carroll. Pada tahun 1871, buku kedua berjudul Through The Looking-Glass and What Alice Found There terbit.

Kontroversi dan Misteri

Kontroversi ini bermula dari biografi-biografi tentang Lewis Carroll di tahun 90an. Beberapa biografi ini memberikan dugaan bahwa, ketertarikan Carroll kepada anak-anak tidak sepenuhnya polos. Hal ini diperkuat dengan beberapa (kami belum ketemu ya berapa jumlah persisnya) hasil fotografi Charles Dodgson yang objeknya anak-anak perempuan, dan banyak yang berpose tanpa busana.

STOP! Sebelum kita lanjut pembahasannya, perlu diingat, Lewis Carroll ini hidup di zaman Victoria, dimana pada masa itu, tampaknya, foto atau lukisan anak-anak tanpa busana cukup umum dan dianggap sebagai suatu seni. Ini diingat-ingat dulu yah.

Okeh, lanjut...

Pada masanya, putri-putri keluarga Liddell sendiri adalah model favorit Dodgson. Ada satu foto Alice Liddell yang terkenal, "The Beggar Maid". Di foto ini Alice berpose sebagai seorang anak pengemis dengan pakaian rombeng. Pakaiannya ditata sedemikian rupa. Yang jadi kontroversi adalah, penataan pakaian yang sedemikian rupa hingga satu puting Alice terlihat. Memberikan pose yang terkesan sensual. Tapi pengambilan foto-foto ini atas seizin orangtua masing-masing anak, dan selalu ditemani pendamping.

Kontroversi yang terjadi selanjutnya adalah...

Putusnya hubungan antara Charles Dodgson dengan keluarga Liddell secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi satu tahun setelah piknik perahu yang bersejarah, tepatnya pada bulan Juni 1863. Tidak ada yang mengetahui kenapa peristiwa ini bisa terjadi... karena ....

Misteri berikutnya ...

Hilangnya diary Charles Dodgson yang mungkin saja memuat jawaban-jawaban yang bikin penasaran semua orang. Charles ternyata tipe orang yang selalu menulis peristiwa yang dialaminya ke dalam jurnal. Ditulis dengan sangat rinci dan rapi. Setidaknya ada 4 buku yang hilang, dan sekitar tujuh halaman yang dirobek dari salah satu diarynya. Dugaan terkuat sih dirobek oleh kerabatnya untuk menjaga nama baik keluarga. Diary yang hilang ini dari periode tahun 1853 - 1863. Dikabarkan bahwa ini adalah periode dimana Dodgson mengalami tekanan batin dan penderitaan secara spiritual. Charles merasa tertekan dengan dosa yang ia rasakan.

Nah, salah satu halaman yang dirobek ini adalah halaman yang mungkin saja bisa menjelaskan kenapa Charles dan keluarga Liddell putus hubungan. Ada teori yang mengatakan, di halaman-halaman yang hilang itu mungkin saja memuat informasi dimana Charles melamar Alice yang waktu itu baru berumur 11 tahun, yang kemudian menjadi penyebab putusnya hubungan mereka. Sayangnya, teori ini tidak pernah ada buktinya.

Sebaliknya, Karoline Leach justru menemukan catatan tentang halaman-halaman yang hilang dari diary Dodgson. Catatan yang terkenal dengan sebutan "cut pages in diary document" ini lebih mengindikasikan bahwa Mrs. Liddell mengatakan kepada Charles bahwa ada gosip yang beredar antara Charles dengan pengasuhnya anak-anak, serta gosip hubungan antara Charles dengan Lorina. Masalah gosip inilah yang mungkin kemudian menjadi penyebab putusnya hubungan antara Charles dengan keluarga Liddell.

Tetapi siapa yang menulis catatan itu? Tidak diketahui juga secara jelas. Menurut kami juga, mungkin saja catatan sengaja dibuat untuk menutupi hal sebenarnya. Selama diary yang asli belum ditemukan, kita tidak akan pernah tahu kebenarannya

Hal lain yang mungkin saja menjadi alasan putusnya hubungan adalah, adanya foto yang diindikasikan sebagai Lorina Liddell (anak perempuan remaja keluarga Liddell, kakaknya Alice). Foto ini adalah foto frontal tanpa busana. Foto yang bisa dibilang, tidak ada orangtua yang akan mengizinkan remaja putrinya difoto seperti itu. Tapi foto ini masih diperdebatkan sih benar atau tidak kalau itu Lorina Liddell dan diambil oleh Lewis Carroll. Walaupun bukti-bukti forensik memang mengarah kesana.

Misteri lainnya....

Pentahbisan Charles Dodgson.... Salah satu syarat agar Charles tetap bisa tinggal di Christ Church adalah pentahbisan Charles sebagai Pendeta. Charles diharapkan ditahbiskan empat tahun setelah dia mendapatkan gelar Master-nya. Setelah menunda prosesnya, akhirnya Charles ditahbiskan sebagai Deacon pada 22 Desember 1861. Tapi setahun kemudian, saat sudah waktunya ditahbiskan sebagai Priest, Charles mengajukan permohonan kepada dekanat untuk tidak diproses. Ini adalah hal yang sangat tidak biasa saat itu.

Sampai saat ini tidak ada bukti apa-apa soal alasan kenapa Charles menolak menjadi Priest. Beberapa teori mengatakan bahwa kegagapan Charles lah yang menjadi penghalang. Salah satu teori lain menyebutkan bahwa pada masa-masa ini Charles mengalami tekanan batin yang disebabkan oleh rasa berdosa dan rasa bersalah yang tidak dapat dijelaskan. Dia merasa sebagai pendosa yang hina dan tidak berharga, tidak pantas untuk menjadi bagian dari kependetaan.

Kesimpulannya apa?

Kami berusaha memandang dari kacamata yang netral yah. Biografer abad keduapuluh menemukan  kemungkinan Lewis Carroll memiliki kecenderungan pedofilia. Ini berdasarkan dari hasil fotografi Lewis Carroll dan dengan menyelidiki sifat hubungan Lewis dengan anak-anak perempuan keluarga Liddell.

Tapi ingat, semua kesimpulan ini diambil pada abad keduapuluh dan masa kini dimana hal-hal yang mengarah kepada pedofilia sangat tabu dan terlarang bahkan bisa dibilang kriminal. Ada argumen yang menyatakan bahwa kita tidak bisa melihat fotografi Lewis Carroll dengan kacamata masa kini, karena pada zamannya, di era Victoria, foto-foto tersebut cukup umum dan dianggap sebagai seni.

Menurut kami, berdasarkan informasi yang sudah beredar di jagat internet ini, kalaupun ada kecenderungan tersebut, tidak ada bukti yang membenarkan ataupun menyatakan bahwa Lewis adalah pelaku. Semuanya hanya sekedar dugaan semata. Lewis Carroll tinggal di lingkungan yang sangat religius. Dia sendiri kemungkinan sangat religius dan taat. Kalaupun dia ada kecenderungan yang jahat, dia akan merasa sangat berdosa. Apakah mungkin ini sebabnya kenapa dia mengalami tekanan batin? Ya kita tidak bisa tahu juga.

Hilangnya diary Charles Dodgson  (yang kami rasa sih dihancurkan oleh kerabatnya untuk menjaga nama baik keluarga) akan selalu menjadi misteri. Kita tidak bisa menuduh apa-apa. Pada akhirnya, kita hanya bisa menduga-duga apa yang mungkin telah terjadi.

Yang mau liat sumbernya (selain video youtube di atas) bisa baca-baca juga referensi di bawah ini yah:


Selasa, 17 Desember 2019

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong - Saat Nona Manja Selalu Jadi Penyebab Masalah

Seri Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini buku favorit banget. Meskipun sudah di jilid ketiga, tapi keseruannya tidak berkurang. Ceritanya pun tetap dinamis jadi pembaca juga tidak bosan. Bukunya seperti biasa, padat dan penuh adegan seru pertarungan antar pendekar.

Dulu, kami ingat kalau Yang Guo itu ceritanya tangannya buntung. Tapi kami lupa kenapa tangannya bisa buntung. Nah, jawabannya ternyata ada di jilid ketiga ini. Meskipun sudah kehilangan lengan, Yang Guo bukannya melemah tapi malah jadi pendekar yang sangat kuat. Berkat latihan berat bersama seekor rajawali sakti dan pedang sakti warisan Iblis Pedang Dugu Qiubai, Yang Guo bisa dibilang telah menjadi pendekar sakti yang tak terkalahkan. Sayangnya saja, tubuhnya keracunan dan semakin keracunan berkat seorang nona manja.

Sayangnya, di jilid ketiga ini lagi-lagi Xiao Longnu dan Yang Guo sempat berpisah karena kesalahpahaman. Yang Guo terpaksa menggunakan siasat untuk menolong Wu Santong melerai kedua anaknya yang bertarung hidup dan mati hanya karena cinta seorang gadis (sia-sia banget dah ini, beneran). Yang Guo berpura-pura sudah menjadi tunangan Guo Fu, siapa sangka, siasat ini didengar oleh Xiao Longnu yang polos sehingga dikira kenyataan. 

Di tengah kegalauannya, Xiao Longnu akhirnya mendengar kenyataan pahit. Akhirnya dia tahu siapa yang sudah menodainya ketika ia ditotok oleh Ouyang Feng. Karena masih terlalu sedih hingga kebingungan, Xiao Longnu bukannya balas dendam tapi malah membuntuti Zhen Zhibing dan Zhao Zhijing bagai hantu. Di tempat lain, Yang Guo yang keracunan parah malah harus menghadapi nona manja hingga tangannya buntung. Ini beneran deh kami sebel banget sama si nona manja ini. Nanti kita ungkap siapa dia.

Yang Guo kehilangan banyak darah, tapi ternyata ini cukup menguntungkan karena berarti racun bunga cinta juga banyak keluar. Meskipun masih keracunan, tapi tidak semematikan sebelumnya. Yang Guo bertemu kembali dengan si Rajawali Sakti. Sambil memulihkan diri, si Rajawali Sakti juga menunjukkan dimana makam pedang sakti milik Dugu Qiubai. Sang Rajawali menyuruhnya mengambil pedang hitam yang sangat berat. Mereka pun berlatih tarung. Sang Rajawali ternyata menjadi guru yang keras untuk Yang Guo. Pada akhirnya, Yang Guo tidak hanya pulih tetapi juga menjadi pendekar yang semakin hebat dan memiliki pedang sakti.

Ketika Yang Guo akhirnya bisa bertemu lagi dengan Xiao Longnu, bisa dikatakan bahwa semuanya sudah terlambat. Kekacauan dimana-mana. Xiao Longnu terluka berat. Serta pengakuan Xiao Longnu yang mengejutkan dunia persilatan. Tapi semua kekacauan itu tidak menyurutkan cinta mereka berdua. Di saat kritis, mereka akhirnya menikah dengan disaksikan ratusan pendeta aliran Quanzhen. Mereka pun memutuskan untuk kembali menyepi ke kuburan kuno.

Sayangnya masalah tak berhenti sampai di situ. Lagi-lagi ada masalah. Di saat Yang Guo dan Xiao Longnu sedang berusaha memulihkan diri, Li Mochou menyerang. Di saat paling kritis, si nona manja kembali berbuat ulah sehingga menyebabkan Xiao Longnu terluka semakin parah dan sulit disembuhkan. Tapi di tengah segala kekacauan, Yang Guo masih mau menolong si nona manja dari kebakaran, mengorbankan dirinya sendiri. Sumpah yaa...hatinya besar banget ini si Yang Guo.

Dalam pengungsiannya, Yang Guo dan Xiao Longnu tanpa sengaja bertemu dengan beberapa pendekar hebat lagi. Setelah terjadi kekacauan kecil, mereka pada akhirnya sama-sama pergi ke Lembah Tanpa Cinta untuk menolong Biksu India dan Tetua Zhu yang terkurung di sana.

Di jilid ketiga ini banyak perkembangan bagus, sama banyaknya tapi dengan kemalangan yang menimpa Xiao Longnu dan Yang Guo. Sebagai pendekar, ilmu silat keduanya berkembang pesat. Ilmu silat Xiao Longnu berkembang ketika dia diajari ilmu Kedua Tangan Saling Bertempur oleh Zhou Botong. Sedangkan Yang Guo semakin sakti setelah dilatih oleh Rajawali Sakti. Di jilid ketiga ini mereka juga akhirnya menikah. Sayangnya, kekacauan dunia persilatan juga selalu membuntuti mereka.

Di jilid ketiga ini yang paling berkesan banget buat kami adalah...betapa menyebalkannya nona manja yang satu ini. Guo Fu! Putri tersayang Huang Rong. Yup, hampir sebagian besar kemalangan yang menimpa Yang Guo disebabkan oleh Guo Fu ini. Ya bikin Wu Bersaudara bertarung lah buat memperebutkan cintanya dia, which is...kelakuan yang bodoh banget, apalagi itu dilakukan ditengah-tengah masa perang. Ngebuntungin tangan Yang Guo lah, ngeracunin Yang Guo dan Xiao Longnu lah. Nyusahin banget lah pokoknya anak ini. Mana susah banget pula kan ya mengakui kesalahan, gengsi dan egoisnya ketinggian. Sudah diselamatkan dari kematian berkali-kali pun kelakuannya seperti yang tidak tahu terima kasih. Gemes, super ngeselin banget. Kami pun agak kehilangan respect kepada Huang Rong. Saking memanjakan anak, anaknya punya salah besar bukannya diberi pelajaran setimpal malah terus aja dilindungi. Menegur pun cuman setengah-setengah.

Tapi Yang Guo justru sebaliknya. Di tengah-tengah kemalangan yang bertubi-tubi, dia justru jadi orang yang paling berbesar hati. Yang Guo bahkan masih mau menolong Guo Fu yang tinggal seujung kuku dari kematian. Dendam Yang Guo kepada Guo Jing dan Huang Rong disisihkan. Xiao Longnu juga hatinya lapang banget. Li Mochou tetap kejam, tapi sejak memegang bayi Huang Rong, hatinya pelan-pelan melembut. Tapi sayang sih, tetap tak terselamatkan kekejamannya. Zhou Botong jadi tokoh jenaka yang sangat menghibur di tengah-tengah ketegangan para pendekar.

Kami puas banget karena seri novel ini tetap seru meskipun sudah memasuki jilid ketiga. Padat dan dinamis. Benar-benar bacaan yang bagus dan menghibur. Kisah cintanya pun bukan yang menye-menye. Sebaliknya, malah polos, tulus, dan penuh perjuangan hidup dan mati.

Teman-teman ada yang sudah membaca novel ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan komen di kolom komentar yah. 

Oh ya, kami juga sudah mereview semua buku di seri ini. Silahkan cek di link di bawah ini yah:

Quote

"Sebenarnya," kata Guo Jing, "orang-orang di dunia ini juga sama dengan kuda bernama Dilu ini, terhadap orang yang baik padanya ia akan baik, terhadap yang jahat ia akan jahat. Orang baik dan orang jahat mana mungkin dapat dibedakan dengan jelas? Perbedaannya hanya ada dalam pikiran."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Dalam menggunakan tentara ada perkataan, 'Dalam keadaan baik, maju dan serang; dalam keadaan buruk, berhenti dan tunggu kesempatan. Menggunakan pasukan tidak boleh melawan waktu dan keadaan. Mengikuti keadaan akan menang, melawan keadaan akan kalah.'
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Mereka orang-orang Han berkata jika buru-buru akan sia-sia.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Disebut sulit, ya sulit. Disebut mudah, juga mudah. Ada yang belajar seumur hidup tidak bisa, ada yang hanya belajar beberapa hari sudah bisa.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Semua orang pintar pikirannya rumit, belum selesai memikirkan satu hal, sudah muncul lagi pikiran lain.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Ketika laki-laki dan perempuan bertemu dan benar-benar saling mencintai, mereka baru dapat mengasihi pasangannya lebih daripada diri sendiri.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Namun, maksud Langit sulit diduga, urusan di dunia sulit dikatakan, mana mungkin semua dapat sesuai dengan keinginan manusia? 
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Di dunia ini, kegembiraan-kesedihan, pertemuan-perpisahan, keberuntungan-kemalangan, kemuliaan-kehinaan, sering hanya berbeda tipis.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

jika Langit hanya mengizinkan kita hidup satu hari, kita jadi suami-istri satu hari, jika mengizinkan kita hidup satu jam, kita jadi suami-istri satu jam.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Hati orang sulit ditebak, berhati-hatilah."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Kemalangan kita adalah takdir. Membiarkan orang lain gembira, bukankah, baik?"
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Jika mau menebus kesalahan," kata biksu alis putih, "satu-satunya cara adalah harus berbuat kebaikan. Jika ingin menyesali perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan, mulai saat ini harus banyak melakukan perbuatan yang seharusnya dilakukan."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Harus mengalahkan diri sendiri, harus menaklukkan diri sendiri."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Hidup-mati sudah ditentukan, tubuh manusia tak abadi, pertemuan dan perpisahan adalah takdir, mana mungkin dapat dipaksakan? Guo'er, perasaan sedih dapat melukai, kau jangan terlalu khawatir."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

"Ada keinginan, ada halangan,"
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 3) by Jin Yong

Rabu, 06 November 2019

The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway - Bacaan Ringan dengan Makna Mendalam

Buku The Old Man and The Sea ini kecil, tipis, cuman 163 halaman. Tapi makna yang tersimpan di dalamnya menurut kami benar-benar mendalam dan bagus banget. Bahkan menurut kami, buku ini bisa menjadi pengangan hidup karena makna yang terkandung di dalamnya bisa diterapkan dalam kehidupan kita.

Novel ini ditulis oleh Ernest Hemingway pada tahun 1951 dan diterbitkan pada tahun 1952. Novel ini berhasil meraih penghargaan Pulitzer Prize serta penghargaan Nobel Prize dalam bidang Sastra.

Kami tidak akan menceritakan plotnya di sini yah, karena kami menyarankan supaya teman-teman membacanya sendiri. Tapi akan kami ceritakan sedikit sinopsisnya.

Jadi, The Old Man and The Sea ini menceritakan tentang seorang nelayan tua bernama Santiago yang sedang tidak beruntung. Delapan puluh empat hari...yuppp 84 hari (Berapa tuh? Nyaris 3 bulan!) berlayar tapi tidak mendapatkan tangkapan satu pun. Sampai-sampai Santiago dijuluki salao, yaitu bentuk terburuk dari ketidakberuntungan. Santiago ini punya asisten, anak laki-laki bernama Manolin. Saking tidak beruntungnya Santiago, Manolin sampai dilarang oleh orangtuanya untuk membantu Santiago. Mereka menyuruh Manolin membantu nelayan lain yang lebih sukses.

Di hari ke 85, Santiago memutuskan untuk berlayar lebih jauh. Kali ini umpannya dimakan ikan. Ikan marlin yang sangat besar.Bahkan lebih besar dari sampan yang ia naiki.  Apakah akhirnya Santiago sangat beruntung? Masalahnya, Santiago sudah tua, dan dia sendirian. Alih-alih berhasil menangkapnya, Santiago malah dibawa sang ikan ke laut lepas. Mereka pun bersama-sama mengarungi lautan selama berhari-hari.

Apa yang terjadi kepada Santiago dan sang ikan? Apakah akhirnya Santiago beruntung?

Kalau boleh kita bilang ya, buku ini banyak mengajarkan bahwa, sepelik apa pun masalah yang menimpa kita, berusahalah untuk tetap tenang. Berpikirlah dengan jernih. Manfaatkan apa yang ada dan bertindaklah sesuai keadaan saat ini. Saat keadaan genting jangan berpikir yang tidak-tidak atau berandai-andai yang tidak perlu. Berdoalah. Jangan kehilangan harapan.

Ending buku ini bittersweet banget dan agak open ending kalau menurut kami. Membuat kita memberikan sedikit harapan dan doa untuk Santiago. Hhh...berkesan banget lah bacanya.

Ada yang sudah baca novel ini juga? Gimana kesan-kesannya? Silahkan komen di kolom komentar ya.

Quote

Memang lebih baik kalau beruntung. Tapi aku lebih suka menjadi tepat. Sehingga saat keberuntungan datang kau sudah siap.
~ The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Pikirkanlah yang sedang kamu kerjakan. Kau tak boleh berbuat hal bodoh.
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Setiap kali adalah saat yang baru, dan ia tak pernah memikirkan masa lalu saat ia melakukannya.
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

"Kau harus menjaga kepalamu tetap jernih. Jaga kepalamu tetap jernih dan hadapi penderitaan ini layaknya seorang lelaki. Atau seekor ikan,"
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

"Jangan berpikir yang tidak-tidak, lelaki tua," katanya nyaring. "Layari saja jalur ini dan hadapi apa yang akan datang."
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Konyol jika tak berharap.
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Sekarang bukan saatnya untuk memikirkan apa yang tidak kau miliki. Pikirkan apa yang bisa kau lakukan dengan apa yang ada.
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Keberuntungan adalah hal yang datang dalam berbagai bentuk dan siapa yang dapat mengenalinya? Toh aku tetap akan mengambilnya sedikit, apa pun bentuknya, dan membayar apa yang mereka minta.
The Old Man and The Sea by Ernest Hemingway

Sabtu, 02 November 2019

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong - Kenapa Cinta Bisa Begitu Sulit?

Hhh...sungguh kisah cinta yang sangat sulit...setidaknya itu kesan kami setelah membaca novel ini...

Oh iya, kita sudah review juga buku pertamanya ya di posting berjudul Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong - Serasa Nonton Satu Season Film Seri. Kalau mau membaca latar belakang novel ini, kapan pertama diterbitkannya dan sedikit tentang sang pengarang, Jin Yong, silahkan membaca postingan kita di buku Jilid pertamanya yah.

Kita suka banget sama novel Action Romance ini (ada genre kayak gitu ngga sih?). Novel dunia persilatan yang sangat seru dan padat banget ceritanya. Penuh pertarungan-pertarungan seru antar para pendekar. Tapi kisah romantisnya pun tidak kalah dengan kisah pendekarnya. Kedalaman romantismenya sungguh bisa bikin mengelus dada. Kalau ada gambaran cinta sehidup semati yang benar-benar secara harfiah, ya ini nih, ada di novel ini.

Mari kita bahas sedikit ceritanya yah. Ini spoiler yaa. Kalau yang ngga suka spoiler di skip aja boleh. Langsung ke pembahasan review aja.

Di buku kedua ini cerita diawali dengan Yang Guo yang menjaga Hong Qigong, si Pengemis Utara, tertidur. Saking lelapnya sampai Yang Guo khawatir dia sudah meninggal. Untungnya, Yang Guo punya integritas dan memenuhi janjinya untuk menjaga Hong Qigong selama tiga hari. Saat Yang Guo diserang oleh Lima Orang Jelek, Hong Qigong akhirnya terbangun dan membantu melawan Lima Orang Jelek. Di tengah pertarungan, datanglah Ouyang Feng, si Racun Barat yang juga merupakan ayah angkat Yang Guo. Sayangnya Hong Qigong dan Ouyang Feng adalah musuh bebuyutan. Tanpa bisa dihindari, Hong Qigong dan Ouyang Feng bertarung. Mereka bertarung dengan sengit dan mati-matian, menentukan siapa yang terkuat. Pertarungan terjadi berhari-hari. Bahkan saat tak bisa bertarung Yang Guo yang menggantikan mereka bertarung dengan memeragakan jurus-jurus mereka.

Sayangnya meskipun sama-sama pendekar kuat, umur berkata lain. Fisik dan tenaga dalam mereka akhirnya menyerah menghadapi pertarungan mereka. Sebelum meninggalkan dunia persilatan, mereka sudah meninggalkan banyak ilmu kepada Yang Guo. Hong Qigong bahkan sudah meninggalkan jurus Tongkat Pemukul Anjing yang sebenarnya hanya diwariskan kepada ketua Partai Pengemis. Tapi karena keadaan, Hong Qigong mengajarkannya kepada Yang Guo, dengan harapan dia akan memberikan ilmunya kepada ketua Partai Pengemis.

Sementara itu, setelah ditinggal oleh Hong Qigong dan Ouyang Feng, Yang Guo kembali mengembara mencari Bibi Long. Di tengah jalan, Yang Guo menyamar untuk ikut ke Perjamuan Pendekar. Di perjamuan ini, Yang Guo bertemu kembali dengan Paman Guo dan Bibi Huang. Yang Guo berpura-pura tidak bisa ilmu silat untuk mengelabui para Biksu Quenzhen yang juga datang ke perjamuan. Sayangnya, yang namanya perjamuan, pasti akan selalu ada tamu tak diundang. Guru besar tentara Mongol dan murid-muridnya datang untuk menantang posisi ketua partai. Mongol ingin menjajah Negara Song dan ingin merebut posisi ketua partai agar negara Song bisa tunduk pada Mongol.

Pada saat pertarungan sengit untuk memperebutkan posisi ketua sedang berlangsung, tiba-tiba Xiao Longnu muncul. Yang Guo tentu saja langsung kegirangan dan langsung berkumpul dengan Xiao Longnu. Dunia benar-benar serasa milik berdua, meskipun di sekeliling mereka ramai dan sedang ada pertarungan sengit, mereka tidak perduli dan tetap mojok berdua saja. Yang Guo baru bertindak ketika kaki Xiao Longnu tanpa sengaja terkena senjata yang patah. Tanpa disangka, turun tangannya Yang Guo ini justru dapat mengusir tentara mongol dari perjamuan. Meskipun menang, mereka tidak berminat dengan pertikaian negara maupun posisi ketua. Karena kisah percintaan mereka pun ditentang oleh orang banyak, mereka pun memutuskan untuk pergi dan pulang ke Kuburan Kuno.

Tapi takdir berkata lain. Di tengah jalan, Yang Guo dan Xiao Longnu bertemu kembali dengan Huang Rong yang sedang mencari Guo Fu yang tiba-tiba menghilang. Ternyata, Guru Roda Emas masih dendam karena dikalahkan di Perjamuan Pendekar. Dia pun ketika melihat kesempatan langsung menculik Guo Fu. Agar posisinya meyakinkan, Guru Roda Emas juga berencana untuk turut serta membawa Huang Rong. Yang Guo tadinya tidak mau ikut campur. Tapi akhirnya dia membantu Huang Rong untuk membebaskan Guo Fu. Pertarungan tak terhindarkan. Guru Roda Emas pun terdesak oleh kehebatan ilmu silat Yang Guo dan Xiao Longnu yang bersatu padu. Malam pun dilalui dengan damai. Tapi obrolan Xiao Longnu dan Huang Rong memicu Xiao Longnu meninggalkan Yang Guo sekali lagi.

Tanpa memedulikan bibi Huang dan yang lainnya, Yang Guo langsung pergi mencari Xiao Longnu. tapi di tengah jalan, Yang Guo kembali berpapasan dengan rombongan Huang Rong yang lagi-lagi terdesak oleh Guru Roda Emas. Tadinya Yang Guo tidak mau menolong. Tapi melihat bibi Huang terdesak akhirnya dia membantu kembali. Guru Roda Emas melihat Yang Guo sudah terpisah dari Xiao Longnu, dan paham kalau dia sekarang punya kesempatan lebih besar untuk menang, dia pun akhirnya terus mendesak. Saat keadaan seolah tak ada harapan, datanglah bantuan yang tak terduga. Sayangnya, bibi Huang, Yang Guo, dan Guru Roda Emas semua terluka.

Cheng Ying, yang menyelamatkan Yang Guo, membawa dan merawat Yang Guo di sebuah gubuk terpencil untuk diobati luka-lukanya. Di sini Yang Guo bertemu kembali denga Lu Wushuang. Sayangnya, bertemu kembali dengan Lu Wushuang berarti berurusan lagi deng Li Mochou. Saat pertarungan, Huang Yaoshi dan muridnya, si Gadis Bodoh datang membantu. Li Mochou pun bisa dipukul mundur untuk sementara.

Sebelum pergi, Huang Yaoshi mengajarkan Yang Guo ilmu silat untuk mengatasi serangan Li Mochou. Sedangkan dari si Gadis Bodoh, Yang Guo akhirnya mengetahui siapa yang membunuh ayahnya. Jawabannya sangat mengejutkan. Khawatir dengan Yang Guo, Chen Ying membuat Yang Guo bersumpah agar memikirkan segalanya masak-masak sebelum membalas dendam.

Untuk mengatasi kebutan Li Mochou, Yang Guo terpikir untuk membuat gunting besar yang bisa memotong kebutan. Mereka pun bersama-sama ke tukang pandai besi untuk membuat gunting. Tanpa disangka, sang pandai besi adalah Feng Mofeng, salah satu murid Huang Yaoshi yang terusir dari Pulau Persik. Mendengar Li Mochou menghina Huang Yaoshi, Feng Mofeng pun marah dan bertarung dengan Li Mochou.

Saat Li Mochou berhasil dipukul mundur, Yang Guo pun akhirnya berpisah dengan yang lainnya untuk melaksanakan niat balas dendamnya. Saking niatnya, Yang Guo pun bersekutu dengan musuh lama, Guru Roda Emas. Ini berarti Yang Guo bersekutu dengan tentara Mongol.

Di perjamuan dengan Pangeran Mongol Kubilai, tiba-tiba si Bocah Tua Nakal, Zhou Botong, datang dan mengacau. Dia mengaku bahwa sedang mencari Guo Jing. Kehebatan kungfu Zhou Botong membuat pangeran Kubilai tertarik. Maka, ketika si Bocah Tua Nakal ditangkap oleh orang-orang Lembah Tanpa Cinta, Pangeran Kubilai meminta Guru Roda Emas dan yang lain mengikutinya dan mengajaknya bergabung dengan pasukan Mongol.

Siapa sangka mengikuti si Bocah Tua Nakal ternyata dapat mempertemukan kembali Yang Guo dengan Xiao Longnu. Tapi kali ini keadaannya sangat tidak menguntungkan. Karena hutang budi, Xiao Longnu akan menikah dengan ketua Lembah Tanpa Cinta. Di Lembah Tanpa Cinta ini pertarungan memperebutkan cinta terjadi dengan sangat sengit sekali. Meskipun Yang Guo dan Xiao Longnu akhirnya bisa bebas dan bersama kembali, Yang Guo keracunan berat. Hidupnya tinggal 18 hari. Dan dalam 18 hari itu, ia harus membalaskan dendam nyonya Lembah Tanpa Cinta dan membawa kembali buktinya untuk mendapatkan obat pemunah racun di tubuhnya. Kebetulan...dendam sang nyonya ternyata sama dengan dendam Yang Guo.

Okeh...kami akan stop di sini saja plotnya. He3. Siapakah objek dendam Yang Guo? Dan bagaimana ending di buku kedua ini? Biarlah teman-teman membaca sendiri.

Kita bisa bilang...gila ya...buku ini seru banget dan bagus banget. Pertarungan-pertarungannya seru, kisah cinta romansanya juga benar-benar menggigit bikin gemes. Kita dibikin kagum dengan Yang Guo yang sangat cerdas. Meskipun dia punya banyak kemalangan, tapi Yang Guo juga sebetulnya punya banyak takdir yang menguntungkan. Hidupnya seperti selalu ada di posisi ekstrem. Di satu sisi dia selalu menemui kemalangan, tapi di sisi lain, dia selalu belajar ilmu silat hebat-hebat bahkan langsung dari sang tetua dan pendekar-pendekar hebat. Di buku kedua ini kita juga bisa melihat Yang Guo yang semakin dewasa. Masih keras kepala dan keras hati, tapi keputusan yang diambilnya mulai sedikit mendewasa.

Di sisi lain, Xiao Longnu di buku ini masih kelihatan yang polos banget dan naif banget. Bikin geregetan sendiri. Masih gampang terpengaruh omongan orang lain. Tapi sifatnya yang rela mengorbankan dirinya demi Yang Guo membuat kisah romansanya jadi manis-manis pahit. Yang Guo di buku ini juga kelihatan banget Don Juan-nya. Para wanita kanan dan kiri semua jatuh hati pada Yang Guo. Meskipun dia tidak ada maksud, tapi Yang Guo pandai berkata-kata sehingga membuat para wanita jatuh hati. Belum lagi dia digambarkan sebagai tokoh yang tampan kan yaaa, ilmu silatnya juga luar biasa, belum lagi sangat cerdas, yaa makin-makin lah yaa semua jatuh hati. Tapi semua wanita-wanita ini tahu cinta Yang Guo pada Xiao Longnu, dan hebatnya semua berbesar hati. Makin bittersweet lah yaa.

Pertarungan di buku ini seru banget, detail dan panjang. Pertarungannya padat banget. Saking padatnya, kita juga bisa jadi capek sendiri karena rasanya tegang terus baca kisah pertarungan di buku ini. Buat yang suka serial action, novel ini wajib dibaca banget deh. Buku ini juga detailnya kebangetan. Semua latar belakang, alasan, apa yang terjadi di masa lalu juga dijabarkan dengan baik dan detail. Jadi kita tidak perlu capek menebak-nebak. Kalaupun buku ini punya kekurangan, kelebihannya yang detail banget itu juga bisa menjadi kekurangan. Karena saking detailnya, kita juga jadi tidak bisa berimajinasi secara bebas. Kalau memang pengen begitu ya. Tidak ada ruang untuk menebak-nebak kenapa begini? Kenapa begitu? Tapi kita sih suka-suka aja sih ya dengan model detail seperti ini, karena jadi bisa menikmati cerita dengan utuh.

Teman-teman sendiri gimana? Ada yang sudah baca novel ini juga? Gimana kesan-kesannya?

Quote

Dihargai orang lain boleh, dipandang rendah juga tidak apa-apa, tidak ada urusan dengan dirinya.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

Ketika seseorang menghadapi masalah besar, sifat sesungguhnya baru bisa muncul.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

"Cinta tak akan putus," kata Yang Guo, "nama lembah ini 'Tanpa Cinta', ingin memutuskan cinta. Tapi cinta mengikuti kehidupan manusia. Asalkan ada orang, tentu ada cinta. Karena itu seluruh Lembah Tanpa Cinta ini ditumbuhi bunga cinta."
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

Siapa yang sebaiknya bahagia, siapa yang sebaiknya sedih? Semua yang benar-benar mencintai pasangannya, tentu akan mudah memilih.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

Namun Yang Guo tidak berpikir bahwa dirinya bernasib baik atau buruk, apakah orang lain memperlakukannya baik atau buruk, semua dipicu oleh sifat dasarnya sendiri. Jika sifatnya ramah dan tulus, ucapannya tidak menunjukkan permusuhan dan ia memperlakukan orang seperti itu, maka orang lain juga tentu membalasnya seperti itu.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

Ternyata lingkungan mengikuti suasana hati. Jika ingin keluar tetapi tak bisa, dalam hati sedih; sebaliknya jika tak ingin keluar, sesudah keluar juga hati tak gembira.
Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 2) by Jin Yong

Baca juga review jilid selanjutnya di link di bawah ini:

Senin, 16 September 2019

Xi You #5: Cerita Perjalanan Ke Barat - Akhirnya Selesai Juga Perjalanan yang Berat Itu

Akhirnya....perjalanan Biksu Tang dan murid-muridnya bisa selesai di buku Xi You yang ke lima ini. Perjalanan yang berat dan lama, 14 tahun lho, lama banget kan. Sepanjang perjalanan banyak banget rintangan yang menghadang, terutama dari serangan siluman-siluman yang pengen banget memakan daging Biksu Tang, kalau silumannya perempuan, malah pengennya menikahi Biksu Tang. Rintangan dari sesama manusia biasa juga ada, bentuknya biasanya berhubungan dengan para penyamun. Tapi akhirnya semua bisa berakhir bahagia.

Kita tidak akan terlalu banyak membahas dari segi ceritanya, karena sebenarnya sama saja dengan buku-buku sebelumnya. Kebanyakan yang dilawan siluman, lalu bisa selesai dengan kecerdikan Wukong dan pertolongan para Dewa. Karena ini buku terakhir, kita mau bahas secara keseluruhan secara umum saja.

Oke, pertama, mari kita bahas dari segi cerita. Xi You ini bercerita tentang perjalanan Biksu Tang serta murid-muridnya untuk mengambil kitab suci ke barat (India). Berbagai rintangan menghadang. Nah, 90% dari rintangan-rintangan yang ada berhubungan dengan siluman, dan jujur saja, agak repetitif. Rumusannya kira-kira begini: Biksu Tang diculik siluman → Wukong berusaha menolong → Kalau tidak berhasil, minta bantuan Dewa → Biksu Tang selamat...Horee... Hal inilah yang sempet bikin kami susah banget menyelesaikan buku keempat dari novel ini. Di buku keempat udah mulai bosen dong, masa iya masalahnya itu-itu terus? Tapi jangan salah sangka, ceritanya berbeda kok (walaupun dengan rumus masalah yang sama), dengan siluman yang berbeda tentunya. Tapi buku kelima ini justru lebih mudah dinikmati. Meskipun problemnya masih sama ya, tapi lebih enak aja baca ceritanya, mungkin juga karena pengen cepat-cepat tahu gimana endingnya kali ya.

Kedua, mari kita bahas tokoh-tokohnya. Enaknya ngulik satu-satu kali ya...

Biksu Tang Sanzang
Biksu Tang melambangkan roh manusia yang harus mengendalikan empat sifat manusia yang dilambangkan oleh murid-muridnya. Jujur, sepanjang empat buku kami merasa Biksu Tang itu tidak banyak perkembangan karakternya. Naif banget, dan gampang terhasut sama Bajie. Di buku kelima ini bahkan Wukong sampai berkata begini...

"Memang sungguh mengherankan, perjalanan kita sudah sebegini jauhnya. Padahal Guru sendiri juga sudah sering jatuh ke tangan siluman yang jahat. Tapi kenapa Guru masih belum juga sadar akan adanya bahaya? Sedangkan aku, entah berapa banyak siluman jahat yang kubunuh karena ingin menyelamatkan Guru dari bahaya maut. Sekarang kenapa pula kita harus menolong siluman jahat itu, Guru?"
~ Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

See...muridnya saja bisa bilang begitu. Apa mungkin, beginilah sifat roh manusia? Naif, tanpa rasa curiga. Tapi di buku kelima ini ada perkembangan karakternya kok, meskipun sedikit. Biksu Tang mulai bisa cemas kalau misalnya ada potensi bahaya, mulai bisa galak sama Bajie, juga mulai bisa menuruti apa kata-kata Wukong. Ada perkembangannya, tidak signifikan, tapi cukup berarti.

Sun Wukong
Sun Wukong itu melambangkan otak atau kecerdasan manusia yang selalu digunakan untuk mencari jalan atau akal guna memecahkan suatu masalah. Kami paling suka dengan tokoh Sun Wukong ini karena dia lah yang perkembangan karakternya paling signifikan. Dari yang nakal, kejam, tanpa pandang bulu, berubah menjadi tokoh yang banyak akal, bijaksana dan bahkan bisa bersabar. Perkembangannya bagus banget. Jadi kita senang membaca cerita kisah Sun Wukong ini.

Zhu Bajie
Zhu Bajie melambangkan keserakahan dan hawa nafsu manusia, sehingga sering terjerumus. Kalau misalnya harus ada tokoh menyebalkan dalam sebuah cerita, nah Zhu Bajie inilah tokohnya. Tidak ada yang berubah dari Bajie. Bahkan di buku kelima ini Bajie seperti anak kecil banget. Gampang ngambek dan mengeluh. Bajie baru berubah ketika perjalanan sudah berakhir dan dia sudah disucikan. Itupun dia masih bisa mengeluh pada Buddha. Memang kocak-kocak menyebalkan tokoh yang satu ini.

Sha Wujing
Sha Wujing melambangkan kelemahan manusia. Ia mempunyai keinginan baik, tetapi tak sanggup menghadapi godaan. Sha Wujing ini sayangnya tokoh yang mudah dilupakan. Waktu dulu nonton serial televisinya saja, kami paling tidak ingat namanya Wujing. Perannya kurang signifikan, sifatnya pun biasa saja. Baik... Sudah, itu saja. Dalam pertarungan melawan siluman pun Wujing kurang luar biasa. Memang yang paling mudah diingat kan tokoh yang ekstrem gitu kan ya. Wukong nakal banget, Bajie rese banget, gampang diingat kan ya karena memberi kesan tersendiri. Agak disayangkan sebetulnya, karena Wujing ini sebenarnya pekerja keras yang jarang mengeluh.

Kuda Putih
Kuda Putih tunggangan Biksu Tang ini melambangkan tubuh manusia. Karena dia kuda, ya tidak ada perkembangan karakternya lah ya. Cuman asyik juga kalau pas membaca cerita dimana sang kuda putih menunjukkan kalau dia bukanlah kuda biasa.

Terlepas dari beberapa kekurangannya, novel Xi You ini novel klasik yang bersejarah. Ceritanya sudah diadaptasi kemana-mana dengan berbagai variasi cerita. Psst...Sekali ini kita bisa bilang, adaptasi layar kaca dan layar lebarnya lebih seru. Heran kan? Wakakakak. Tapi kalau mau tahu bagaimana cerita asli dari serial Kera Sakti, buku inilah yang wajib dibaca. Novelnya termasuk novel yang ringan dibaca. Siapa pun bisa menikmati membaca novel ini. Pesan moralnya banyak banget. Buku bagus kok ini.

Gimana? Teman-teman ada yang sudah membaca buku ini? Gimana kesan-kesannya?

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan ke link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/xi-you-5-cerita-perjalanan-ke-barat-by-wu-cheng-en

Quote

"Cukup kalau yang mulia mengurangi kesukaan pada paras elok dan melakukan kebaikan, marabahaya tentu tak akan datang,"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Apa Guru lupa, sejak zaman dahulu gunung tak pernah merintangi perjalanan, jalanlah yang melintasi pegunungan."
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Tenang, Guru, tak usah mengkhawatirkan apa pun. Bukankah orang zaman dahulu mengatakan: Barang siapa yang ingin hidup senang, ia harus bekerja keras?"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"... Tapi karena kau tak merasakan sulitnya petani itu menanam padi, kau jadi membuang-buang nasi seenaknya. Padahal, nasi ataupun makanan tak boleh kau sia-siakan begitu saja! ... "
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Siapa yang lemah lembut, dialah yang bisa mengembara di muka bumi. Tapi siapa yang bersikap kasar, maka ia akan sulit melangkah,"
Xi You #5: Cerita Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En


-----------


Minggu, 11 Agustus 2019

1984 oleh George Orwell ; Sebuah Novel Dystopian Klasik

Novel 1984 karangan George Orwell ini adalah salah satu novel yang wajib banget dikoleksi oleh para penggemar novel bergenre dystopian. Oh iya, kalau ada yang belom tahu, genre dystopian itu adalah novel-novel yang bercerita atau berlatar belakang sebuah pemerintahan masa depan yang mengerikan dan tirani. Contoh novel dystopian yang paling terkenal adalah  seri The Hunger Games, dan seri Divergent.

1984 karangan George Orwell ini terhitung novel klasik ya, sudah terbit dari tahun 1949. Temanya seputar pemerintahan yang totaliter, represif dan mengatur seluruh aspek warganya. Novel ini mengambil latar belakang di "masa depan" di tahun 1984. Kalau sekarang sih, ya masa lalu yaa jadinya, namanya juga novel fiktif, wakakakak.

Di novel ini, Inggris, yang dikenal dengan nama "Airstrip One", telah menjadi sebuah provinsi dari sebuah superstate yang bernama Oceania. Wilayah ini dipimpin oleh kelompok yang disebut dengan "the Party", mereka membentuk "Thought Police" yang bertugas untuk mematikan pikiran-pikiran mandiri dari para warganya. Dadah dadah deh sama yang namanya demokrasi dan kebebasan berpendapat. Pemimpin dari The Party ini disebut Big Brother. Nah, tokoh utama dari novel ini adalah Winston Smith, salah seorang anggota dari The Party juga. Meskipun Smith adalah member yang rajin dan ahli dalam bidangnya, dia sebenarnya diam-diam membenci The Party dan memimpikan pemberontakan melawan Big Brother. Pemberontakkannya dimulai ketika dia melakukan sebuah hubungan asmara terlarang dengan teman sekerjanya, Julia.

Winston Smith ini sebenarnya adalah anggota dari kalangan menengah, anggota "Outer Party". Smith bekerja di Ministry of Truth, yang tidak seperti namanya, tugasnya justru "berbohong" dengan menulis ulang sejarah agar sesuai dengan agenda dan propaganda pemerintah. Orang-orang dan sejarah yang tidak sesuai akan dibakar dan dihilangkan secara total. Smith sebenarnya diam-diam tidak menyukai hal ini, dan memikirkan untuk melakukan pemberontakan. Tapi, punya pikiran seperti ini saja sudah menjadikan Smith sebagai seorang kriminal, dan dia bisa ditangkap kapan saja.

Nah, kenapa hubungan asmaranya dengan Julia dikatakan hubungan terlarang? Karena, hubungan asmara atau affair apapun memang dilarang dan dianggap sebagai tindakan memberontak. "The Party" memaksakan pemikiran kepada rakyatnya bahwa hubungan seks hanya boleh digunakan untuk bereproduksi.

Kalau dilihat dari plotnya, novel ini adalah novel yang kompleks dan menegangkan, dengan ending yang sayangnya menyedihkan tanpa harapan tapi memang realistis pada masanya. Mungkin karena novel ini dibuat pada masa peperangan berkecamuk, jadinya plot dan endingnya juga gelap. Tapi ya seperti yang kita tulis sebelumnya, menyedihkan, tanpa harapan, tapi realistis pada masanya. Novel ini seolah-olah menggambarkan masa depan yang begitu gelap meskipun perang sudah usai. Tapi inilah yang disebut sebagai sebuah dystopia.

Banyak banget yang suka sama novel ini. Rating Goodreads-nya bintang 4.17 dari 5 bintang. Novel yang wajib banget dibaca buat para penggemar novel dystopian. Lebih dari 1 juta pembaca memberikan bintang 5.

Tapi, apakah ada yang memberikan 1 bintang? Pastinya ada, lebih dari 50ribu orang tidak suka dengan buku ini, sama sekali. Kalau dilihat-lihat dari reviewnya, buku ini memang tidak akan cocok untuk pembaca yang tidak suka dengan genre dystopian. Genre dystopian itu memang love it or hate it banget sih, karena rata-rata gelap dan berbau politik tirani. Sesuatu yang dihindari oleh banyak orang. Buku ini juga kurang cocok buat yang benci banget sama sad ending atau plot drama yang gelap, sedih, dan tanpa harapan. Banyak juga yang merasa buku ini membosankan, atau tidak bisa mengerti dan tidak suka dengan jalan pikirannya Winston Smith sebagai tokoh utama. Ada juga yang bilang kalau buku ini cukup eksplisit. Jadi ini novel dewasa yaaa.

Sedikit pembahasan pro dan kontra di atas bisa dijadikan pertimbangan tuh buat teman-teman yang tertarik dengan buku ini. Apakah mau lanjut baca atau tidak.

Apakah ada yang sudah baca buku ini juga? Gimana menurut teman-teman? Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya ^_^


Selasa, 16 Juli 2019

The Jungle Book: Mowgli Anak Rimba oleh Rudyard Kipling - Cerita Anak Rimba yang Bagus dan Penuh Hikmah

The Jungle Book: Mowgli Anak Rimba oleh Rudyard Kipling


Kawanan serigala menyelamatkan Mowgli kecil dari harimau pemangsa, Shere Khan. Ia kemudian diangkat anak oleh kawanan serigala dan diajari hukum rimba. Selanjutnya bersama sahabat-sahabatnya, Baloo, si beruang dan Bagheera, si macan kumbang, Mowgli berpetualang di hutan dan melawan musuh terbesarnya, Shere Khan. 
Tidak hanya cerita Mowgli, kita juga akan membaca fabel tentang Kotick si singa laut putih, Rikki-Tikki-Tavi, si garangan pemberani, dan Toomai kecil, si pawang gajah. The Jungle Book adalah kisah klasik abadi yang menggabungkan mitos, petualangan, dan moral dalam cerita persahabatan antara anak manusia dengan hewan.


The Jungle Book karangan Rudyard Kipling ini salah satu novel klasik yang cukup melegenda. Novel ini juga sudah difilmkan dan mendapatkan rating yang sangat positif. Film dan bukunya sama-sama bagus. Sayangnya cerita di filmnya berbeda banget dengan cerita yang ada di buku ini.

Kalau mau bahas sedikit soal film The Jungle Book yang keluar di tahun 2016, dan bikin perbandingan sedikit, dari segi tokoh sih hampir sama semua yah. Hanya saja karakter antara buku dan film cukup berbeda. Kami lebih suka karakter tokoh yang di buku karena karakter-karakternya merupakan karakter yang bijaksana. Misalnya saja Baloo dan Mowgli sendiri. Di buku The Jungle Book, mereka merupakan tokoh yang cukup bijak dalam menghadapi segala sesuatu. Baloo sendiri sebenarnya merupakan guru Mowgli yang mengajari segala sesuatu tentang hukum rimba. Sedangkan di filmnya, Baloo dan Mowgli lebih bersifat kocak dan ceria. Dari buku juga lebih banyak hikmah-hikmah yang bisa kita ambil, sedangkan filmnya menurut kami lebih bersifat hiburan.

Novel ini bercerita tentang Mowgli, seorang anak yang dibesarkan oleh keluarga serigala di rimba raya. Bagaimana awalnya Mowgli bisa terjebak di Rimba? Ternyata, awalnya Mowgli hampir saja dimakan oleh Harimau, Mowgli pada akhirnya diselamatkan oleh keluarga serigala. Dari sinilah kisah Mogli di rimba raya bermula.

Sekilas, kisah The Jungle Book ini akan mengingatkan kita pada kisah anak hutan yang satu lagi. Yup, apa lagi kalau bukan Tarzan. Tapi perbedaan paling mendasar kisah Mowgli dengan Tarzan adalah, Mowgli ini dibesarkan oleh serigala, juga dilarang bergaul dengan kaum monyet, sedangkan Tarzan justru dibesarkan oleh Ape/Gorilla.

Oiya, di dalam novel ini sebenarnya kisah Mowgli itu hanya setengah buku aja. Setelah itu ada beberapa kisah fabel lainnya yang juga menarik dan sama bagusnya dengan kisah Mowgli. Ada kisah tentang singa laut putih yang mencari pantai yang damai dan bebas dari manusia untuk para singa laut lainnya, ada kisah seekor garangan yang menyelamatkan keluarga yang merawatnya dari para ular jahat, ada cerita tentang gajah dan pawang ciliknya, serta kisah para binatang kerajaan.

Novel fabel ini sangat menarik, jalan ceritanya juga mengalir. Serta banyak hikmah-hikmah yang bisa kita petik di dalamnya. Novel ini kita rasa cocok untuk bahan bacaan anak-anak atau remaja karena banyak hikmah yang bisa dipetik. Tentu saja tetap dalam pengawasan orangtua masing-masing.


Quote

"Apa di Rimba ada makhluk yang terlalu kecil untuk dibunuh? Tidak. Karena itulah aku ajarkan semua ini, karena itulah aku pukul dia pelan-pelan kalau dia lupa."
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

"Lebih baik ia memar dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh aku yang mencintainya, daripada ia celaka karena ketidaktahuannya," kata Baloo serius.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

Berhenti, duduk dan pikirkan. Buatlah rencana.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

Setiap makhluk punya ketakutan sendiri-sendiri.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

"Kesedihan tak bisa menghilangkan hukuman,"
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

Salah satu keindahan Hukum Rimba adalah: hukuman menyelesaikan perselisihan. Selesai dihukum, kesalahan tidak lagi diperbincangkan.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

Radha selalu bercerita, sejak sebelum taring susunya jatuh, bahwa gajah yang takut akan selalu terluka.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

"Jangan marah setelah ketakutan. Itu suatu bentuk kepenakutan yang terburuk,"
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

"Hukum hai!" (Itu perintah!), kata si unta, menggeram. Kedua lembu penarik menirukannya, "Hukum hai!"
"Ya, tapi siapa yang memberi perintah," tanya si bagal muda.
"Orang yang berjalan dekat kepalamu--atau duduk di punggungmu--atau memegang tali kendali hidungmu--atau memuntir ekormu," kata Billy, si kuda, si unta, dan kedua lembu bergantian.
~The Jungle Book by Rudyard Kipling

Kamis, 04 April 2019

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong - Serasa Nonton Satu Season Film Seri

Kita-kita di Indonesia mungkin lebih mengenal cerita ini dengan sebutan Pendekar Rajawali atau Return of the Condor Heroes atau segala macam versi film dan serial tv yang ada "condor heroes"-nya. Hahahah. Ini novel klasik memang sebagus itu sampai serialnya dibuat berkali-kali. Yang paling kami inget adalah serial Pendekar Rajawali yang kami tonton pas kecil, yang pemerannya Andy Lau. Duh ketahuan deh tuanya, wakakak.

Kenapa serial tv-nya judulnya bukan Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar? Ya ngga tahu juga ya. Mungkin 'condor heroes' terdengar lebih menjual? Atau mungkin untuk mengikuti seri sebelumnya, Pendekar Pemanah Rajawali (The Legend of the Condor Heroes).

Kisah Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini memang bagian kedua dari Condor Trilogy:

  1. 4 jilid Pendekar Pemanah Rajawali,
  2. 4 jilid Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar, dan
  3. 4 jilid Golok Naga dan Pedang Langit
Tapi tenang aja kok, ceritanya ngga terlalu berhubungan karena Rajawali Sakti ini tokoh utamanya berbeda dari Pendekar Pemanah Rajawali. Yaa, ada sangkut pautnya, tapi sejauh ini (sejauh satu jilid ini) kayaknya ngga terlalu signifikan. Jadi, skip yang seri sebelumnya juga ngga masalah.

Novel ini terpublikasi pertama kali sebagai sebuah cerita berseri pada surat kabar Ming Po yang terbit Hong Kong.  Novel ini juga sudah direvisi dua kali oleh penulisnya. Pertama pada tahun 1970, lalu di revisi lagi pada tahun 2004. Kebetulan yang kami baca ini sudah edisi revisi barunya. Kebanyakan revisinya di seputar klarifikasi atau perubahan sedikit pada motif tokoh-tokohnya, juga sedikit perubahan pada nama tokohnya.

Kalau mau membandingkan novel ini dengan novel Kera Sakti, Xi You: Kisah Perjalanan ke Barat, ada dua perbedaan yang cukup signifikan. Pertama, genre ceritanya lumayan berbeda. Meskipun sama-sama ada silat, tapi Xi You lebih ke cerita fantasi dengan siluman dan dewa-dewinya. Sedangkan novel Rajawali Sakti ini benar-benar novel tentang dunia persilatan. Manusia asli. Kedua, Xi You adalah novel yang jauh lebih ringan untuk dibaca. Dua novel ini sama-sama tebal, tapi cerita Rajawali Sakti ini lebih padat, dan padatnya tuh padat banget. Makannya selesai membaca jilid satu ini kami seperti habis nonton satu season serial tv. Persamaannya, kedua novel ini benar-benar padat adegan aksi dunia persilatan. Seru banget. Kedua novel ini juga menyajikan cerita utuh yang lengkap dengan cerita awal mula, sejarah, dan motif-motif para tokohnya. 

Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar ini mengikuti kisah Yang Guo (di Indonesia dulu dikenal dengan nama Yoko), seorang anak yatim piatu yang lahir dari ayah seorang pendekar di dunia persilatan. Nasib masa kecil Yang Guo kurang beruntung dan jelas kurang kasih sayang. Meskipun cerdas dan berbakat dalam persilatan, sifat Yang Guo yang keras dan culas, serta nasib yang kurang beruntung membuat dia banyak dibully. Hingga akhirnya dia kabur dari Perguruan Quanzhen dan masuk ke Kuburan Kuno, dimana Yang Guo bertemu dengan Xiao Longnu (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Bibi Lung).Yang Guo pada akhirnya menjadi murid Xiao Longnu, meskipun pada awalnya ada penolakan. 

Tahun berganti, ilmu kung fu Yang Guo juga sudah maju pesat. Suatu kejadian akhirnya membuat mereka berdua turun gunung. Kejadian menyedihkan menimpa Xiao Longnu, hingga membuat kesalahpahaman dengan Yang Guo. Hingga akhirnya mereka berpisah. Yang Guo pergi mencari Xiao Longnu, dalam pencariannya yang masih sia-sia, Yang Guo bertemu dengan banyak tokoh dunia persilatan yang ternyata dulu juga pernah masuk ke kehidupannya saat Yang Guo masih kecil.

Apakah ada yang sudah membaca novel ini? Gimana pendapat teman-teman? Silahkan tulis komen di bawah yaa.

Quote

Dulu di Pertandingan Pedang Gunung Hua, Guo Jing bukan lawan Ouyang Feng. Namun, sejak mereka berpisah, kekuatan Guo Jing bertambah, ilmu silatnya mencapai tingkat tinggi.Ouyang Feng pun sudah mempelajari kitab. Akan tetapi, yang satu mempelajarinya secara benar, yang satu mempelajarinya secara terbalik. Hasilnya, yang benar mengalahkan yang terbalik.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Melakukan sesuatu tidak boleh terlambat, ia harus lebih dulu memenangi posisi.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Pepatah mengatakan, "Satu orang yang berjuang sekuat tenaga, lebih hebat dari ribuan.".
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Kecepatan dan kekuatan bertolak belakang. Jika ingin cepat, tidak bisa kuat; jika ingin kuat, harus mengurangi kecepatan.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

"Siapa yang lebih putih daripada aku?"
"Yang kemarin malam tidur denganku. Ia jauh lebih putih dibandingkan denganmu."
"Siapa? Istrimu? Atau Ibumu?" Dalam hati Hong Lingbo sudah berpikir akan membunuh wanita yang kulitnya lebih putih daripada dirinya.
"Bukan, dia kambing putih keluarga kami."
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Xiao Longnu tidak tahu menekan semua perasaan adalah menentang alam. Seseorang tidak boleh menghapuskan perasaan dan keinginan, apalagi mengendalikannya dengan keras seperti ini.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Orang kuno bilang menemukan benda berharga mudah, menemukan kekasih sulit.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong

Orang tidak boleh melakukan sesuatu dengan menunda-nunda.
~Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar (Jilid 1) by Jin Yong


Baca juga review selanjutnya dari seri ini:

Minggu, 03 Maret 2019

Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat - Saat Sang Kera Sakti Harus Menyelamatkan Gurunya yang Diculik Melulu

Balik lagi ke rombongan Biksu Tang dan sang Kera Sakti yang sedang melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci. Di buku ketiga ini kisahnya adalah seputar Biksu Tang yang diculik terus sama siluman. Mulai dari Hong Hai Er, keponakan Siluman Kerbau, Siluman Naga Buaya, sampai Siluman Kalajengking.

Di buku ini memang dominan dengan pertarungan Sun Wukong (Sun Go Kong) melawan siluman-siluman. Kecuali satu cerita saat Biksu Tang dilamar oleh ratu negeri Xi Liang. Kalau ini hanya melibatkan manusia biasa. Yah... walaupun buntut-buntutnya Biksu Tang diculik sama Siluman Kalajengking. Waktu kisah dengan penyamun juga hanya melibatkan manusia biasa sih. Yang dengan penyamun ini sebenarnya kisahnya cukup sedih.

Tapi di buku ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, sesakti-saktinya sang Kera Sakti, masih ada yang lebih sakti lagi. Yup berkali-kali Sun Wukong harus mengandalkan kecerdikannya untuk mengalahkan siluman-siluman yang ternyata lebih kuat atau seimbang kekuatannya dengan dia. Sun Wukong pun sampai harus ke Dewi Guan Yin, ke Kaisar Langit, bahkan sampai ke Buddha Rulai untuk meminta pertolongan. Ini memberikan hikmah bahwa, meskipun kita merasa kuat, masih ada yang lebih kuat lagi. Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain kalau kita memang tidak sanggup menghadapi permasalahan.

Di buku ini Biksu Tang masih gampang terpengaruh hasutan Zhu Bajie (Ti Pat Kai), tapi akhirnya kena batunya saat Biksu Tang diculik siluman karena tidak mendengarkan nasihat Wukong, malah hasutan Bajie yang didengarkan.

Kalau misalnya teman-teman bertanya, kenapa sih Biksu Tang diculik siluman melulu? Alasannya karena Biksu Tang konon adalah reinkarnasi dari Jangkrik Emas, memakan daging Tang Sanzang dipercaya oleh para siluman dapat memanjangkan umur mereka.

Di buku ketiga ini dikisahkan perjalanan ke barat sudah dilakukan selama delapan tahun lamanya. Lama juga ya. Ya iya sih, jalan kaki dari Tiongkok ke India...dikira deket apa yaa...wakakakak. Belum lagi di tengan jalan diculik siluman a, b, c, d...mungkin banyaknya bisa sampai z. Belum lagi dihadang cuaca, iklim dan jalan yang sulit. Kira-kira ada ngga ya yang napak tilas dari buku kera sakti ini?

Buku ketiga ini sama serunya seperti buku-buku sebelumnya. Pasti seru lah, karena siluman-silumannya di buku ini lebih sakti dan lebih ngotot. Jadi pertarungannya juga lebih alot. Layak banget buat dibaca dan dikoleksi.

Teman-teman ada yang sudah baca buku ini? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis di kolom komen di bawah yaa ^_^

Baca juga


Memang banyak orang yang salah mempergunakan kesempatan yang diberikan.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Di dalam sebuah rumah tidak boleh ada dua kepala keluarga.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

"Kau harus ingat, kalau ingin membantu orang lain, kita harus bekerja sampai tuntas,"
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Benar kata orang zaman dulu, rasa sakit akan hilang oleh kegembiraan.
~Xi You #3: Cerita Perjalanan ke Barat 3 by Wu Cheng En

Rabu, 23 Januari 2019

Alice's Adventures in Wonderland - Ternyata Sulit...

Alice's Adventures in Wonderland (biasanya disingkat menjadi Alice in Wonderland saja) adalah salah satu cerita klasik karangan Lewis Carroll. Terbit pertama kalinya pada tahun 1865. Seperti yang sudah banyak orang tahu, novel ini menceritakan kisah seorang Alice yang masuk ke dalam lubang kelinci dan berakhir di sebuah negeri khayalan yang diberi nama Wonderland...atau begitu kira-kira garis besarnya.

Cerita Alice in Wonderland ini sudah banyak banget di adaptasi. Salah satunya adalah film Alice in Wonderland yang disutradarai oleh Tim Burton. Tayang di tahun 2010. Meskipun tidak melenceng dari tema utama --Alice masuk ke lubang kelinci dan pergi ke Wonderland--, dan tokoh-tokoh sentralnya tetap ada pastinya, plotnya bisa dibilang melenceng cukup jauh dari cerita aslinya. Tapi ya, kita kasih satu rahasia, filmnya ini jauh lebih mudah dicerna daripada bukunya. Wakakakak.

Kalo teman-teman mau tahu bagaimana cerita aslinya, tentu saja harus membaca buku Alice's Adventures in Wonderland karangan Lewis Carroll ini. Bukunya tipis, tapi percayalah, untuk paham kalimat-kalimat yang diungkapkan akan perlu pemikiran yang mendalam. Untuk benar-benar paham kalimatnya ya, tapi kalau untuk mengikuti ceritanya sih, cukup sederhana kok sebetulnya. Ada yang bilang gaya bahasanya penuh simbol-simbol. Bahkan, mengaitkannya dengan matematika. Sebenarnya, mungkin, mungkin ya, untuk novel seperti ini akan jauh lebih bagus kalau kita bisa mendapatkan buku ini dalam bahasa aslinya. Karena kalau sudah diterjemahkan, mungkin akan ada beberapa pergeseran makna dan kalimat. Gaya bahasa yang digunakan juga seperti penuh teka-teki dan makna terselubung, seperti banyak omong kosongnya. Mungkin karena itulah buku ini juga masuk dalam genre literary nonsense, sebuah genre dimana elemen masuk akal dengan tidak masuk akal itu seimbang, dengan merusak tata bahasa ataupun bermain dengan alasan-alasan logis. Pusing? Ya kami juga sama pusingnya kok. Hahahahaha.

Alice di bukunya pun, setidaknya untuk kami ya, bukan anak yang terlalu menyenangkan sebetulnya. Pemberani pastinya, dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Tapi kadang pengambilan keputusannya akan terasa keliru, menyebalkan hingga ke tingkat menggemaskan (saking sebalnya). Seperti saat Alice membesar dan menciut sambil meninggalkan kunci di meja berkali-kali. Atau saat dia menyela cerita Penyu Gadungan berkali-kali, padahal sudah dibilang untuk tidak mengucapkan sepatah kata pun sampai ceritanya selesai.

Secara keseluruhan, buku ini merupakan sebuah petualangan tersendiri. Sekali lagi, untuk tahu seperti apa cerita asli Alice in Wonderland, wajib banget untuk membaca buku karangan Lewis Carroll ini.

Apa teman-teman ada yang sudah membaca buku ini juga? Gimana pendapatnya? Silahkan tulis komentar di bawah yaa ^_^

Quote

Pasalnya, ia pernah membaca beberapa sejarah singkat yang seru tentang anak-anak yang terbakar, dan dimangsa oleh hewan-hewan liar serta makhluk-makhluk mengerikan lainnya, hanya karena mereka tidak mau mengingat aturan-aturan sederhana yang diajarkan oleh teman-teman mereka.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Seandainya semua orang mengurus masalahnya sendiri, dunia ini pasti akan berputar jauh lebih cepat daripada biasanya,"
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

"Maukah kau memberitahuku, kumohon, ke arah mana aku harus pergi dari sini?"
"Itu sangat tergantung pada tujuan yang kauinginkan," jawab si Kucing.
"Aku tak terlalu perduli ke mana--"
"Kalau begitu, arah yang kautuju juga tidak penting," ujar si Kucing.
"--selama aku bisa tiba di suatu tempat," Alice menambahkan penjelasan.
"Oh, pasti kau bisa tiba di sana, jika kau berjalan cukup lama," si Kucing menjawab lagi.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Segala sesuatu memiliki pesan moral, jika kau bisa menemukannya.
~Alice's Adventures in Wonderland by Lewis Carroll

Senin, 14 Januari 2019

Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat - Hikmahnya...Jangan Terlalu Polos dan Jangan Mudah Terhasut

Kembali lagi dengan kisah si Kera Sakti, dan rombongan Biksu Tang yang sedang melakukan perjalanan ke Barat untuk mengambil kitab suci. Kalau ada teman-teman yang bertanya, ke Barat ini maksudnya kemana sih? Itu maksudnya ke India ternyata. Jadi, rombongan biksu Tang melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India. Dan ingat, perjalanan ini dilakukan dengan berjalan kaki, jadi perjalanan yang sangat jauh sekali.

Di buku kedua ini biksu Tang sudah tidak berdua saja bersama Wukong. Dalam perjalanan, akhirnya mereka bertemu dengan Zhu Bajie (Ti Pat Kai), dan Sha Wujing (See Gouw Ceng), yang kemudian keduanya akan menjadi murid biksu Tang juga dan sama-sama melakukan perjalanan ke Barat.

Di buku kedua ini bisa dibilang kisah yang ditekankan adalah soal kepercayaan. Dikisahkan biksu Tang ternyata gampang sekali dihasut, dan mudah tertipu oleh penampilan luar siluman yang menyamar. Berkali-kali tertipu oleh siluman, dan terkena hasutan Bajie, sampai-sampai dengan emosi mengusir Wukong dari rombongan. Wukong sendiri terlalu gampang bertindak ketika merasa dirinya benar. Padahal sebetulnya, kalau dia mau pakai taktik sedikit, mungkin dia tidak akan diusir dari rombongan. Zhu Bajie menjadi murid yang sangat menyebalkan karena penuh dengan nafsu, iri hati, banyak berbohong, dan senang menghasut. Pada akhirnya toh biksu Tang menyadari, bahwa tanpa Wukong, perjalanan akan jauh lebih sulit dan berbahaya.

Baca juga: 


Seperti biasa buku ini ditulis dengan apik, lucu, dan ringan dibaca. Meskipun kami tidak terlalu suka cerita hasut-menghasut (kadang suka kesel banget sama tokoh yang terkena hasutan, kayaknya kok bodoh banget), tapi buku ini sangat seru untuk dibaca. Adegan perkelahian antara Wukong dan siluman-silumannya juga cukup seru, walaupun sebetulnya Wukong itu cukup brutal yah. Jadi ya, saya tidak merasa buku ini cocok dibaca anak di bawah umur. Ada beberapa cerita yang menurut kami agak sadis juga. Wukong juga cukup banyak akal dan cerdik. Hikmah cerita Xi You kali ini agak dalam, janganlah jadi orang yang terlalu polos sehingga mudah terhasut. Boleh dengarkan kata orang tapi jangan bulat-bulat. Kita tetap harus menyaringnya dengan hati dan logika yang bersih dan netral.

Ada yang sudah baca buku ini juga? Ditunggu komentarnya di bawah yaa ^_^

Buku ini masih tersedia yah di Tokopedia kami. Silahkan klik link di bawah ini:
https://www.tokopedia.com/olakalik/xi-you-2-cerita-perjalanan-ke-barat-by-wu-cheng-en

Quote

"Jangan sok pamer kekayaan di depan orang lain! Ingat, kita sedang dalam perantauan, jadi kau jangan gegabah. Sebaiknya kita tidak membuat keributan,"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Muridku," bisik Sanzang, "tidak ingatkah kau bahwa pepatah tua mengatakan, barang mustika tak boleh sembarangan dipamerkan di depan umum, sebab apabila terlihat oleh seorang yang tamak, kita bisa celaka. Dengan sekali lihat, hatinya akan tergerak hingga pikiran buruknya akan timbul. Jadi lebih baik kita hindari semua bahaya, agar jiwa kita tidak melayang...."
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Ah, kau ini aneh, Wukong! Kau yang bersalah, sekarang kau salahkan orang lain!"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah berbuat baik kepada orang lain sama dengan berbuat kebajikan pada diri sendiri?
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

"Hei, orang tua, kuharap kau tidak melihat orang hanya dari wajahnya yang tampan, atau keadaan jasmaninya saja. Sekalipun wajahku buruk, aku bukan penjahat!"
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah pepatah tua mengatakan: sopan-santun berharga ribuan buah emas.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Sesudah bekerja di dapur, barulah kita mengetahui harga kayu dan harga beras. Barangsiapa yang sudah punya anak,barulah ia tahu budi ayah bundanya.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Jika seseorang telah diangkat jadi guru, dia tetap guru sampai kapan pun. Bahkan antara orangtua dan anak pun tak akan ada permusuhan selamanya.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Bukankah beliau berkata, bila hati kita lapang, bahaya tidak akan ada dan kekhawatiran pun akan lenyap. Berarti yang penting hati harus bersih dan tenang, telinga juga harus tajam, agar jauh dari kesengsaraan.
~Xi You #2: Catatan Perjalanan ke Barat by Wu Cheng En

Buku ini tersedia di:
1. Bookdepository

Rabu, 12 Desember 2018

Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En - Asal Usul Sun Go Kong Si Kera Sakti

Kisah Sun Go Kong alias Kera Sakti sudah terkenal banget. Ada serialnya, ada film-nya dalam berbagai macam adaptasinya, dan tentu saja ada bukunya juga.

Buku Xi You - Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En ini adalah karya klasik yang terbit di abad ke-16 di Tiongkok. Kalau liat di wikipedia, tahun terbitan pertamanya adalah tahun 1592. Di Indonesia, buku Xi You ini ada 5 jilid.

Di buku pertama ini diceritakan asal usulnya Sun Wukong, atau Sun Go Kong.  Bagaimana dan darimana dia lahir, sepak terjangnya, kenakalannya, dan tentu saja pertarungan Sun Wukong dengan para prajurit dan dewa-dewa langit. Diceritakan juga asal usul Biksu Tang Sanzang (Tong Sam Cong), yang suatu hari akan menjadi guru Sun Wukong. Ada juga cerita detail, bagaimana misi perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci ini terjadi. Cerita asal usul disini benar-benar detail lho. Ceritanya pun mengalir, jadi enak bacanya.

Oiya, kita akan menemukan banyak nama yang berbeda-beda dari nama yang biasa kita dengar. Kadang tokohnya juga suka berganti-ganti nama. Tapi tenang saja, tidak akan membingungkan kok.

Meskipun ini novel klasik, tapi enak banget dibacanya. Gaya bahasanya sederhana banget dan enak untuk diikuti. Meskipun tokoh-tokohnya senang gonta-ganti nama, kita tidak akan terlalu bingung. Novel ini meskipun tebal, kita tidak akan lelah membacanya, malah asyik banget kok, menghibur. Selain itu pesan-pesan kebijaksanaannya juga bagus. Recommended.

Buku ini masih bisa tersedia untuk dipesan yah. Silahkan ke link di bawah ini:


Baca juga:



Quote

Sebenarnya, tak ada yang sulit di dunia ini, aku hanya khawatir tak ada manusia yang sanggup melakukannya dengan sempurna
~Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En

Semua yang kau ceritakan tadi terjadi oleh sebab dan akibat. Apa yang kau anggap tak adil, mungkin saja dianggap adil oleh orang lain. Tahukah kau kenapa di dunia ini sering terjadi peperangan? Kukira sebabnya hanya karena manusia kurang berpikir. Selain itu, manusia juga suka salah paham, keras kepala, kurang sabar, dan kurang berperikemanusiaan. Belum lagi, mereka suka mengikuti cara sendiri dan mudah dihasut.
~Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En

Urus saja dirimu sendiri, sebab barangsiapa merendahkan orang lain, dia juga berjiwa serendah orang yang direndahkan.
~Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En

Padahal, berbuat baik atau berbuat jahat, kesulitannya sama saja. Tapi herannya, manusia malah lebih banyak berbuat jahat daripada berbuat baik. Bila kita memukul orang, harus mengeluarkan tenaga sama dengan kalau kita menolong orang. Jadi, keduanya sama-sama mengulurkan tangan. Tapi, herannya orang malah lebih suka memukul daripada mengulurkan tangan kebaikan untuk menolong sesamanya.
~Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En

"Guru ini benar-benat manusia tak berguna! Guru mengeluh ingin kuda, tapi juga melarangku pergi mencarinya! Apa kita harus menunggu sampai tua di sini?" kata Wukong.
~Xi You #1: Cerita Perjalanan ke Barat oleh Wu Cheng En


Amazon Associates Disclaimer

Blog ini adalah partisipan dalam program Affiliasi Amazon.com. Kami akan mendapatkan sedikit komisi jika ada penjualan yang terjadi melalui salah satu link di blog ini.

This blog is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to Amazon.com.